PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SISWA KELAS IV SLB
ARTIKEL PENELITIAN
Oleh : Euis Handayani NIM : F 34210550
PROGRAM STUDI SI KEPENDIDIKAN BAGI GURU DALAM JABATAN
JURUSAN PENDIDIKAN DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK 2012
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SISWA KELAS IV SLB Tanggung Jawab Yuridis Material Pada :
Euis Handayani NIM: F 34210550
Disetujui oleh:
Pembimbing I
Dr. Rustiyarso, M.Si NIP. 19600813 198703 1 004
Dekan
Dr. Aswandi NIP. 19580513 198603 1 002
Pembimbing II
Dr. Rosnita, M.Si NIP. 19621005 198703 2 002
Ketua Jurusan PGSD
Dr. H. Maridjo, AH. M.Si. NIP. 19510128 197603 1 001
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU KATA PADA PELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SISWA KELAS IV SLB Euis Handayani, Rustiyarso, Rosnita Program Studi S1 Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan FKIP Untan Email :
[email protected] Abstrak: Judul penelitian ini adalah “Peningkatan Kemampuan Membaca Dengan Menggunakan Media Kartu Kata Pada Pelajaran Bahasa Dan Sastra Indonesia”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kemampuan membaca dengan menggunakan media kartu kata pada pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas IV SLB Negeri Sambas. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan bentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melalui dua siklus. Subyek penelitian adalah 5 orang siswa kelas IV SLB Negeri Sambas. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kelancaran membaca teks pendek dengan lancar, selisih peningkatan dari baseline ke siklus 2 sebesar 20%, terdapat peningkatan ketepatan membaca sesuai dengan lafal, selisih peningkatan dari baseline ke siklus 2 sebesar 40%, terdapat peningkatan ketepatan membaca sesuai dengan intonasi, selisih peningkatan dari base line ke siklus 2 sebesar 40%, terdapat peningkatan ketepatan membaca sesuai dengan artikulasi, selisih peningkatan dari base line ke siklus 2 sebesar 40%, dan terdapat peningkatan ketepatan membaca sesuai dengan tanda baca, selisih peningkatan dari base line ke siklus 2 sebesar 40%. Kata Kunci: Kemampuan, Membaca, Kartu Kata Abstract : The title of this research is “Increasing reading competence by using word card media in Indonesian Language Lesson”. The aim of this research is to increase reading competence by using word card media in Indonesian Language lesson. The method of this research is descriptive method, classroom action research with two cycles. Subjects are five students of grade IV SLB Negeri Sambas. The result of this research indicates that: there is increasing of reading text fluently, increasing difference from baseline to cycle 2 is 20%, there is increasing of reading correctly suitable with speaking, increasing difference from baseline to cycle 2 is 40%, there is increasing of reading correctly suitable with intonation, increasing difference from baseline to cycle 2 is 40%, there is increasing of reading correctly suitable with articulation, increasing difference from baseline to cycle 2 is 40%, there is increasing of reading correctly suitable with reading mark, increasing difference from baseline to cycle 2 is 40%. Key Words: Competence, Reading, Word Card
Pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah ialah guru terlalu banyak menyuapi, tetapi kurang menyuruh siswa aktif membaca, menyimak, menulis dan berbicara. Proses belajar-mengajar di kelas tidak relevan dengan yang diharapkan, akibatnya kemampuan membaca siswa rendah. Untuk mengoptimalkan pembelajaran membaca, maka penggunaan media kartu kata dalam proses pembelajaran perlu dibahas mengingat siswa kelas IV Sekolah Luar Biasa Negeri Sambas masih rendah kemampuannya dalam membaca. Penulis merasa sudah cukup maksimal untuk memberikan bekal pengetahuan membaca serta pelatihan membaca berupa tambahan jam pelajaran Bahasa Indonesia setiap hari selama sepuluh (10) menit setelah pelajaran berakhir, namun kenyataan menunjukkan bahwa sampai sekarang ini kemampuan membaca siswa kelas IV Sekolah Luar Biasa Negeri Sambas masih jauh dari harapan. Terbukti respon siswa terhadap penyajian materi pelajaran kurang kondusif. Artinya ada sejumlah siswa yang masih ribut, tidak memperhatikan materi, ngantuk, tidak mengerti materi yang disajikan, dan tidak mengerjakan tugas atau perintah guru. Aktivitas belajar siswa yang demikian berdampak pada hasil belajar membaca mereka pada materi pelajaran Bahasa Indonesia yang rataratanya kurang dari pencapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Berdasarkan realita dan analisa terhadap permasalahan di atas, maka peneliti merasa perlu melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul penelitian sebagai berikut: “Peningkatan Kemampuan Membaca Dengan Menggunakan Media Kartu Kata Pada Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas IV Sekolah Luar Biasa Negeri Sambas Kabupaten Sambas“. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan kelancaran membaca teks pendek menggunakan kartu kata pada pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia kelas IV SLB Negeri Samba, mendeskripsikan peningkatan ketepatan membaca sesuai lafal dengan menggunakan kartu kata pada pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia kelas IV SLB Negeri Samba, mendeskripsikan peningkatan ketepatan membaca sesuai intonasi dengan menggunakan kartu kata pada pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia kelas IV SLB Negeri Samba, mendeskripsikan peningkatan ketepatan membaca sesuai artikulasi dengan menggunakan kartu kata pada pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia kelas IV SLB Negeri Sambas, dan mendeskripsikan peningkatan ketepatan membaca sesuai tanda baca dengan menggunakan kartu kata pada pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia kelas IV SLB Negeri Sambas. METODE Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu metode yang diarahkan untuk memecahkan masalah dengan cara memaparkan atau menggambarkan apa adanya hasil penelitian. Jenis penelitian yang dilakukan adalah
Penelitian Tindakan Kelas Penelitian ini dilakukan secara kolaborasi oleh peneliti selaku guru dengan teman-teman sejawat. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SLB Negeri Sambas yang terdiri dari 5 orang siswa dengan komposisi 1 orang siswa laki-laki dan 4 orang siswa perempuan.
Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus, yang tiap-tiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari empat tahap kegiatan pokok, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Desain penelitiannya adalah sebagai berikut:
Permasalahan
Siklus 1
Belum Tercapai
Perencanaan Tindakan 1
Pelaksanaan Tindakan 1
Refleksi 1
Observasi 1
Perencanaan Tindakan 2
Pelaksanaan Tindakan 2
Refleksi 2
Observasi 2
Siklus 2
Penyimpulan dan Pemaknaaan Hasil
Belum Tercapai
Lanjutkan ke Siklus Berikutnya
Gambar 1. Desain PTK
HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut ini hasil observasi atau pengamatan awal (Baseline) yang dilaksanakan pada tanggal 11 September 2012 terhadap siswa kelas IV SLB Negeri Sambas dengan kehadiran seluruh siswa yang berjumlah 5 orang pada saat pembelajaran Bahasa Indonesia, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1 Rerata Kemampuan Membaca dalam Pembelajaran pada Penelitian Awal (Baseline) No
1.
Indikator Ketepatan membaca teks pendek dengan lancar
Jumlah Siswa
Muncul Persentase %
Tidak Muncul Jumlah Persentase Siswa %
Keterangan
60% dalam kategori sedang
3
60 %
3
40 %
2
40 %
3
60 %
40% dalam kategori rendah
3.
Ketepatan membaca sesuai dengan intonasi
2
40 %
3
60 %
40% dalam kategori rendah
4.
Ketepatan membaca sesuai dengan artikulasi
2
3
60%
40% dalam kategori rendah
5.
Ketepatan membaca sesuai dengan tanda baca
3
60 %
40% dalam kategori rendah
2.
Ketepatan membaca sesuai dengan lafal
Jumlah
40 %
2 40 %
44 %
56 %
44% dalam kategori sedang
Tabel di atas menunjukkan bahwa pada baseline baru sebesar 44% siswa yang muncul kemampuan membacanya, sedangkan 56% lagi belum muncul. Pelaksanaan evaluasi dilakukan di akhir pelajaran. Tes ini terdiri dari 5 soal. Hasil belajar siswa dapat di lihat pada tabel 2. Tabel 2 Kondisi Rerata Test Kegiatan Membaca Kelas IV SLB Negeri Sambas pada Baseline No
Nama Siswa
1 2 3 4
Bella Safitri Dwi Prasetio W. Febri Fadilla Lidya Lestari
Aspek Yang Dinilai/Ketepatan Membaca Teks Tanda Lafal Intonasi Artikulasi Pendek baca 14 13 14 13 13 11 11 10 11 12 11 10 10 10 12 15 13 15 15 15
KKM
Skor
65 65 65 65
67 55 53 73
5
Nurul Husna JUMLAH RATA-RATA
12 63 12,6
10 57 11,4
11 60 12
9 58 11,6
11 63 12,6
65
53 301 60,2
Maka angka rata-rata 60,20 berada pada kriteria sedang. Dengan demikian hasil test membaca pada pra siklus termasuk kategori sedang/cukup. Hasil pengamatan pada siklus 1 tentang kemampuan membaca dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3 Rerata Kemampuan Membaca dalam Pembelajaran pada Siklus 1 No
1.
2.
3.
4.
5.
Muncul Jumlah Persentase Siswa %
Indikator Ketepatan membaca teks pendek dengan lancar Ketepatan membaca sesuai dengan lafal Ketepatan membaca sesuai dengan intonasi Ketepatan membaca sesuai dengan artikulasi Ketepatan membaca sesuai dengan tanda baca Jumlah
Tidak Muncul Jumlah Persentase Siswa %
4
80 %
1
20 %
3
60 %
2
40 %
3
60 %
2
40 %
3
60 %
2
40%
3
60 %
2
40 %
64 %
Keterangan
80% dalam kategori tinggi 60% dalam kategori sedang 60% dalam kategori sedang 60% dalam kategori sedang 60% dalam kategori sedang 64% dalam kategori tinggi
36 %
Tabel di atas menunjukkan bahwa pada siklus 1 sebesar 64% siswa yang muncul kemampuan membacanya, sedangkan 36% lagi belum muncul. Adapun untuk hasil test membaca siklus 1 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4 Nilai Rata- Rata Test Kemampuan Membaca Siklus 1 Kelas IV SLB Negeri Sambas Aspek Yang Dinilai/Ketepatan Membaca No 1 2 3 4 5
Nama Siswa Bella Safitri Dwi Prasetio W. Febri Fadilla Lidya Lestari Nurul Husna JUMLAH RATA-RATA
Teks Pendek
Lafal
Intonasi
Artikulasi
Tanda baca
KKM
15 13 12 15 12 67 13,4
14 13 12 15 12 66 13,2
15 14 12 16 12 69 13,8
14 12 11 16 11 64 12,8
14 14 12 15 11 66 13,2
65 65 65 65 65
Nilai Rata Rata Test 72 66 59 77 58 332 66,40
Maka angka rata-rata 66,40 berada pada kriteria tinggi. Dengan demikian hasil test membaca pada siklus 1 termasuk kategori tinggi. Hasil pengamatan pada siklus 2 tentang kemampuan membaca dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5 Rerata Kemampuan Membaca dalam Pembelajaran pada Siklus 2 No
1. 2. 3.
4.
5.
Indikator
Muncul Jumlah Persentase Siswa %
Ketepatan membaca teks pendek dengan lancar Ketepatan membaca sesuai dengan lafal Ketepatan membaca sesuai dengan intonasi Ketepatan membaca sesuai dengan artikulasi Ketepatan membaca sesuai dengan tanda baca
4
80 %
4
80 %
Tidak Muncul Jumlah Persentase Siswa %
Keterangan 80% dalam kategori tinggi
1
20 %
1
20 %
80% dalam kategori tinggi
4
80 %
1
20 %
80% dalam kategori tinggi
4
80 %
1
20%
80% dalam kategori tinggi
4
80 %
1
20 %
80% dalam kategori tinggi
Jumlah
80 %
80% dalam kategori tinggi
20 %
Tabel di atas menunjukkan bahwa pada siklus 2 sebesar 80% siswa yang muncul kemampuan membacanya, sedangkan 20% lagi belum muncul. Adapun untuk hasil test membaca siklus 2 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 6 Nilai Rata- Rata Test Kemampuan Membaca Siklus 2 Kelas IV SLB Negeri Sambas Aspek Yang Dinilai/Ketepatan Membaca No 1 2 3 4 5
Nama Siswa Bella Safitri Dwi Prasetio W. Febri Fadilla Lidya Lestari Nurul Husna JUMLAH RATA-RATA
Teks Pendek
Lafal
Intonasi
Artikulasi
Tanda baca
KKM
15 13 13 15 13 69 13,8
15 14 14 16 13 72 14,4
16 15 13 17 13 74 14,8
15 13 14 17 12 71 14,2
14 14 13 16 12 69 13,8
65 65 65 65 65 69
Maka angka rata-rata 71,00 berada pada kriteria tinggi. Dengan demikian hasil test membaca pada siklus 2 termasuk kategori tinggi. Secara umum terjadi peningkatan nilai rerata kemampuan membaca dari baseline ke siklus 1 dan dari siklus 1 ke siklus 2. Peningkatan tersebut lebih lengkapnya sebagai berikut: (1) Pada indikator ketepatan membaca teks pendek
Nilai Rata Rata Test 75 69 67 81 63 355 71,00
dengan lancar, selisih peningkatan dari baseline ke siklus 1 sebesar 20%, dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 0%. Dengan demikian peningkatan dari baseline ke siklus 2 sebesar 20. Peningkatan sebesar ini termasuk kategori sangat rendah; (2) Pada indikator ketepatan membaca sesuai dengan lafal, selisih peningkatan dari baseline ke siklus 1 sebesar 20%, dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 20%. Dengan demikian peningkatan dari baseline ke siklus 2 sebesar 40%. Peningkatan sebesar ini termasuk kategori rendah; (3) Pada indikator ketepatan membaca sesuai dengan intonasi, selisih peningkatan dari baseline ke siklus 1 sebesar 20%, dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 20%. Dengan demikian peningkatan dari base line ke siklus 2 sebesar 40%. Peningkatan sebesar ini termasuk kategori rendah; (4) Pada indikator ketepatan membaca sesuai dengan artikulasi, selisih peningkatan dari baseline ke siklus 1 sebesar 20%, dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 20%. Dengan demikian peningkatan dari base line ke siklus 2 sebesar 40%. Peningkatan sebesar ini termasuk kategori rendah; (5) Pada indikator ketepatan membaca sesuai dengan tanda baca, selisih peningkatan dari baseline ke siklus 1 sebesar 20%, dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 20%. Dengan demikian peningkatan dari base line ke siklus 2 sebesar 40%. Peningkatan sebesar ini termasuk kategori rendah; (6) Selisih peningkatan rerata dari baseline ke siklus 1 sebesar 20%, dari siklus 1 ke siklus 2 sebesar 16%. Dengan demikian peningkatan dari baseline ke siklus 2 sebesar 36%. Peningkatan sebesar ini termasuk kategori rendah. SIMPULAN Kemampuan membaca melalui penggunaan media kartu kata ternyata mengalami peningkatan. Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan hasil kemampuan membaca dari baseline ke siklus 1 dan dari siklus 1 ke siklus 2, dengan rata-rata peningkatan sebesar 40%. DAFTAR RUJUKAN Ali, Mohammad. 1987. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Arikunto, Suharsimi. 1997. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arsyad. (2002). Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: BumiAksara Badudu. J. S. (1993). Pengajaran Bahasa Indonesia Di Sekolah Menengah: tinjauan dari masa ke masa, Bambang Kaswanti Purwo (ed), Pelba 6. Yogyakarta: Kanasius. Chaplin, C.P. 1999. Kamus Lengkap Psikologi. Alih Bahasa: Kartini Kartono. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Depdikbud RI. 1999. Penelitian Tindakan. Jakarta: Dirjen Dikti. Depdiknas RI. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 2008. Kajian Bahasa Indonesia. Universitas Tanjungpura. Program Pendidikan Jarak Jauh. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, 2008. Perkembangan Belajar Peserta Didik. Universitas Tanjungpura Program Pendidikan Jarak Jauh.
Djago Tarigan, M. Pd, dkk. 2001. Pendidikan Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Universitas Terbuka. Djamarah dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Fathurrohman, Pupuh. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Tunas Nusantara. Ginting, 2005. Pendidikan Keterampilan Berbahasa. Jakarta: Universitas Terbuka Hamalik, Oemar. 1984. Mangajar, Asas, Metode, Teknik. Bandung: Pustaka Martiana. Hairuddin, Linda Puspita, soni Mirizon, Zahra A (2007). Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Universitan Tanjungpura. Program Pendidikan Jarak Jauh. LPMP .2006. Standar Isi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SD / MI. Kalimantan Barat. Nawawi, Hadari. 1993. Instrumen-Instrumen dalam Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Jakarta: LPTK Puspita, Irine. 2010. Pembelajaran bahasa Indonesia bagi Anak Berkebutuhan Khusus.Jakarta: Indesain. Rofi’uddin, Ahmad (2003). Faktor Kreativitas Dalam Kemampuan Membaca dan Menulis Siswa kelas V Sekolah Dasar Islam Sabilillah Malang. Universitas Negeri Malang. Syah, Muhibbin. 2006. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Suyatno (2008). Indahnya Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SD/MI Kelas II. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.