ISSN 2252-9063 Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
Pengembangan Jobsheet Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi (TIK) Kelas XII (Studi Kasus: di SMA Negeri 1 Seririt) Ni Kadek Wulandari1, Luh Putu Eka Damayanthi2 , Gede Saindra Santyadiputra3, I Made Putrama 4 Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Universitas Pendidikan Ganesha
[email protected] ,
[email protected],
[email protected],
[email protected],
Abstrak-- Penelitian ini bertujuan (1) Untuk menghasilkan rancangan dan mengimplementasikan pengembangan jobsheet pada mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi kelas XII di SMA Negeri 1 Seririt. (2) Untuk mengetahui respon siswa kelas XII mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi di SMA Negeri 1 Seririt terhadap pengembangan jobsheet mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development) dengan model pengembangan ADDIE. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas XII mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi di SMA Negeri 1 Seririt tahun ajaran 2015/2016. Untuk mengetahui respon siswa terhadap jobsheet diperoleh dengan menggunakan metode angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) implementasi jobsheet yang telah dikembangkan pada mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi untuk siswa kelas XII di SMA Negeri 1 Seririt dinyatakan berhasil diterapkan berdasarkan beberapa uji yang dilakukan. 2) Hasil analisis data respon siswa menunjukkan rata-rata respon sebesar 60.53 dan ratarata tersebut termasuk ke dalam kategori sangat positif. Kata-kata kunci: Jobsheet, TIK Abstract— This research aims (1) To produce a project and implement the development of jobsheet for the technology information and communication in 12th grade students in SMA Negeri 1 Seririt. (2) To know the response of 12th grade students in SMA Negeri 1 Seririt
towards the development of jobsheet in information and communication of technology. The study used in this research is Reserch and Development (R&D) by using ADDIE model. The subject of the study was 12th grade students of SMA Negeri 1 Seririt in academic year 2015/2016. The researcher used the questionnaire method to understand the students opinion about the Jobsheet. The result of this present showed that: 1) Implementation of jobsheet had been developed in information and communication of technology at SMA Negeri 1 Seririt that declared seccessfull applied based on tried out that had been done. 2) the result of data analysis of students response shows everage score is 60.53 and that score is very positive response criteria. Keywords : Jobsheet, TIK I.
PENDAHULUAN
Pada era globalisasi saat ini, pendidikan merupakan kunci suatu bangsa untuk bisa menyiapkan masa depan. Pendidikan bagi suatu bangsa digunakan untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia serta memiliki fungsi dan potensi untuk melakukan persiapan-persiapan menghadapi perubahan dalam masyarakat sesuai tuntutan perkembangan zaman. Berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Hal ini dilakukan secara terus menerus dengan cara memperbaharui sistem dan pelaksanaan berbagai kebijakan. Kebijakan yang telah dilaksanakan oleh
ISSN 2252-9063 Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
pemerintah diantaranya adalah otonomi pendidikan, peningkatan fasilitas pendidikan dan kesejahteraan guru, serta pembuatan kurikulum yang didalamnya menuntut penguasaan setiap kompetensi oleh peserta didik secara tuntas. Seperti pembuatan KTSP yang baru diberlakukan lagi tahun 2014 kemarin. Di Bali SMA Negeri 1 Seririt merupakan salah satu sekolah menengah atas yang menerapkan Kurikulum KTSP. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. "KTSP adalah suatu ide tentang pengembangan kurikulum yang diletakan pada posisi yang paling dekat dengan pembelajaran yakni sekolah dan satuan pendidikan.” Kurikulum tersebut telah diberlakukan secara berangsung-angsur mulai tahun pelajaran 2006/2007, pada jenjang pendidikan dasar dan menengah[1]. Berdasarkan definisi tersebut, maka pihak sekolah diberikan kewenangan penuh untuk mengembangkan dan mengimplementasikan kurikulum. Implementasi KTSP menuntut kemampuan sekolah dengan cara memberikan otonomi yang lebih besar kepada sekolah dalam pengembangan kurikulum, karena masing-masing sekolah lebih mengetahui tentang kondisi satuan pendidikannya. Kurikulum merupakan sejumlah mata pelajaran yang harus diselesaikan oleh siswa serta rencana pembelajaran yang dibuat oleh guru dan sejumlah pengalaman belajar yang harus dilakukan oleh siswa. Selain Kurikulum Dalam penyelenggaraan pendidikan perlu adanya komponen-komponen pendidikan untuk mendukung agar tercapainya tujuan pendidikan, di antaranya adalah tenaga pendidik, peserta didik, lingkungan, alat-alat pendidikan dan fasilitas lainnya. Kegiatan belajar mengajar dalam KTSP lebih berpusat pada peserta didik mengembangkan kreativitas, menciptakan kondisi yang menyenangkan, menantang dan kontekstual. Berpusat pada siswa berarti siswa bersikap aktif tidak hanya menunggu petunjuk, penjelasan dan dikte dari guru, melainkan siswa menemukan sendiri apabila terjadi kesulitan maka disini lah peran guru sebagai motivator dan fasilitator. Di SMA Negeri 1 Seririt kelas XII memiliki 3 penjurusan yaitu IPA, IPS dan IPB. Semua jurusan tersebut mendapatkan beragam mata pelajaran, salah satunya TIK. Mata pelajaran TIK khususnya pada kelas XII semester 1 mempelajari tentang perangkat lunak pembuat grafis. Perangkat lunak yang dipelajari adalah coreldraw 12, materi tentang perangkat lunak pembuat grafis ini yang mendominasi adalah praktikum sehingga memerlukan media pembelajaran yang menuntun siswa saat praktik agar siswa dapat melakukan paktikum mandiri.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara penulis dengan guru ibu Kadek Tuti Andayani S.Pd di SMA Negeri 1 Seririt, menemukan beberapa permasalahan dalam pembelajaran multimedia khususnya dalam mata pelajaran TIK, antara lain: 1) kurangnya media pembelajaran yang menuntun siswa saat praktikum mandiri saat proses pembelajaran, 2) saat praktikum berlangsung apabila siswa kurang memahami langkah-langkahnya mereka akan menanyakannya pada guru, guru sering kewalahan melayani pertanyaan siswa, 3) Saat guru mendemostrasikan suatu langkah tertentu, tidak semua siswa mempunyai kemampuan yang sama untuk memahami, siswa yang kemampuannya kurang akan ketinggalan sehingga pembelajaran tidak efisien dan terarah. Untuk dapat menuangkan materi yang dipelajari melalui parktek dengan jelas dapat digunakan media jobsheet sebagai media pembelajaran. Media jobsheet merupakan media pembelajaran yang dapat membantu dalam pembelajaran TIK karena mempunyai kelebihan antara lain: singkat, efisien dan terarah. Peserta didik bila mengunakan jobsheet saat praktik atau praktikum memiliki manfaat yaitu dapat lebih memahami materi, mengerti dan dapat mengerjakan pekerjaannya dengan benar sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang ada dalam jobsheet. Isi media jobsheet merupakan langkah yang terarah dan teratur sesuai dengan bahan ajar yang di dalamnya memuat: topik, tujuan pembelajaran, alat-alat dan bahan yang digunakan, penjelasan proses kerja, sumber-sumber belajar dan evaluasi. Penggunaan media jobsheet sebagai media pembelajaran dalam Mata Pelajaran TIK diharapkan dapat menjadi alat bantu untuk mempermudah siswa menerima dan memahami bahan ajar yang diberikan sehingga siswa mendapatkan hasil yang baik. Hal ini ditunjang oleh penelitian yang dilakukan oleh Rizqi Amirullah Azhar yang mengembangkan Trainer dan Jobsheet Audio Amplifier Stereo pada Standar Kompetensi Perekayasaan Sistem Audio Di SMK Negeri 3 Jombang. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran berupa trainer dan jobsheet audio amplifier stereo pada standar kompetensi perekayasaan sistem audio di SMK Negeri 3 Jombang[2]. Begitu juga dalam Penelitian Fery Setyawan yang mengembangkan Trainer dan Job-Sheet PLC Sebagai Media Pembelajaran pada Mata Diklat PLC di Jurusan Elektronika Industri SMK Negeri 2 Lamongan. Materi pembelajaran PLC di SMK, merupakan kegiatan pembelajaran yang sering dilakukan secara konsep teori saja. Hal ini disebabkan karena masih belum adanya media pembelajaran berupa jobsheet dan trainer PLC. Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan jobsheet dan trainer PLC yang layak untuk digunakan sebagai media praktikum PLC. Hasil
ISSN 2252-9063 Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
dari penelitian ini menghasilkan trainer, jobsheet, dan buku panduan pemrograman PLC[3]. Bertitik tolak pada pemaparan di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti terkait “Pengembangan Jobsheet Untuk Mata Pelajaran TIK Kelas XII (studi kasus di SMA Negeri 1 Seririt)”. II.
KAJIAN TEORI
1. Jobsheet Pengertian Jobsheet Jobsheet adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa, petunjuk, langkahlangkah untuk menyelesaikan tugas[4].Jobsheet dalam penelitian ini adalah suatu petunjuk praktik yang berisi tujuan-tujuan , urutan petunjuk kerja, gambar komponen, spesifikasi ukuran, hasil pemeriksaan dan kesimpulan mengenai yang telah dilaksanakan di laboratorium. Jobsheet adalah alat pendidikan yang dicetak (a printed type of teaching) yang digunakan untuk mendukung seorang instruktur dalam pengajaran pengarahan terutama di workshop, yang di dalamnya berisi seperangkat pengarahan dan gambar tentang bagaimana cara membuat atau menyelesaikan pekerjaan. Jobsheet digunakan sebagai alat pendukung dalam praktikum yang dimaksudkan sebagai alat bantu dikalangan sekolah dan dipakai oleh peserta didik. Jobsheet digunakan oleh praktikan pada saat mengerjakan praktek ataupun praktikum agar praktikan lebih mudah mengerjakan apa yang dikerjakan sesuai petunjuk yang telah ditentukan. Fungsi Jobsheet sebagai berikut : 1. Pedoman bagi guru mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran. 2. Pedoman bagi siswa dalam proses pembelajaran praktek. 3. Sebagai alat evaluasi pencapaian/ penguasaan hasil latihan. Di dalam pembuatan Jobsheet ditulis dengan bahasa yang baku, jelas, sederhana, komunikatif dan mudah dipahami oleh siswa. Menggunakan notasi-notasi dan istilah-istilah yang lazim dan banyak digunakan dilingkungan sekolah/dunia kerja. Untuk mudah memahami lembaran kerja dilengkapi dengan ilustrasi gambar, secara visual memberikan gambaran nyata tentang substansi yang dipraktekkan[5]. Karakteristik jobsheet yang baik adalah sebagai berikut: a. Kompetensi, b. Alat dan Kelengkapannya c. Keselamatan Kerja d. Langkah Kerja e. Gambar kerja f. Penilaian Pentingnya Jobsheet
Pembelajaran merupakan sebuah proses komunikasi yang terjadi antara pendidik dan peserta didik. Dalam pembelajaran, terjadi kegiatan penyampaian informasi yang berupa pengetahuan murni, ide/gagasan dan skill kepada peserta didik. Agar dalam proses penyampaian informasi berjalan dengan baik, maka sebelum memulai pembelajaran perlu disiapkan bahan ajar. Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip, prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai. Sebagai salah satu bahan ajar cetak jobsheet merupakan lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa, petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas. Dengan jobsheet siswa dapat mencapai dan menyelesaikan bahan belajarnya dengan belajar secara individual. Peserta belajar tidak dapat melanjutkan ke suatu unit pelajaran berikutnya sebelum menyelesaikan secara tuntas materi belajarnya [6]. Peserta didik bila mengunakan jobsheet saat melakukan praktik atau praktikum memiliki maanfaat yaitu dapat lebih memahami materi, mengerti dan dapat mengerjakan pekerjaannya dengan benar sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang ada dalam jobsheet. 2. Langkah-langkah Penyusunan Jobsheet Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam menyiapkan sebuah jobsheet sebelum melakukan proses pembelajaran[7]: 1. Analisis Kurikulum 2. Menyusun Peta Kebutuhan Jobsheet 3. Menentukan Judul-judul Jobsheet 4. Penulisan Jobsheet 3. Kerangka Jobsheet Dalam pengembangan jobsheet sebaiknya digunakan kerangka atau struktur yang sederhana dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di lapangan. Beberapa kerangka pada tabel 1 ini merupakan perbandingan kerangka yang akan menjadi pedoman bagi peneliti untuk mendapatkan keangka jobsheet yang baik. Perbandingan kerangka jobsheet tersebut tersusun seperti dibawah ini: Tabel 1 Perbandingan kerangka jobsheet dari beberapa sumber dengan yang akan dikembangan oleh peneliti Kerangka Kerangka jobsheet Kerangka jobsheet dari Fery jobsheet yang Widarto, Setyawan. akan 2010 dikembangaka n
ISSN 2252-9063 Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
Kerangka jobsheet Widarto, 2010
Kerangka jobsheet dari Fery Setyawan.
- Judul o Waktu penger jaan - Petunj uk belajar (petunj uk siswa) o Kesela matan kerja - Kompe tensi yang akan dicapai - Alat dan Bahan - Inform asi penduk ung - Langka h kerja - Tugas - Lemba r Penilai an
(1) Halaman sampul, (2) Kata pengantar, (3) Daftar isi, (4) Praktikum 1 sampai 25 dengan susunan format sebagai berikut: a. Judul jobsheet, b. Keselamatan kerja, c. Kompetensi, d. Alat dan bahan, e. Ringkasan materi, f. Langkah kerja, dan g. Hasil kerja, (5) Kunci jawaban hasil praktikum (untuk jobsheet instruktur), dan (6) Lembar penilaian
Kerangka jobsheet yang akan dikembangaka n 1. Judul 2. Petunjuk Belajar (Petujuk Siswa) a. Keselamat an kerja b. Waktu pengerjaa n c. Alat dan bahan 3. Kompetensi yang akan dicapai 4. Informasi Pendukung 5. Referensi Materi 6. Langkah Kerja 7. Tugas 8. Lembar Penilaian
Berdasarkan kerangka pada tabel 1 kolom pertama dan kedua terdapat beberapa perbedaan yaitu pada kolom pertama tidak terdapatnya bagian Halaman judul, Kata Pengantar, Daftar isi, ringkasan materi, dan hasil kerja . Dalam kerangka jobsheet Halaman sampul, kata pengantar, daftar isi berada di luar kerangka, kerangka yang dibahas di sini hanya kerangka dalam 1 praktikum pembelajaran sedangkan 1-n praktikum digabungkan maka akan dilengkapi dengan Halaman Judul, Kata Pengantar, dan daftar isi. Untuk hasil kerja dalam pembelajaran akan dihasilkan dalam bentuk produk. Karena dalam pembelajaran yang menggunakan jobsheet hanya pembelajaran praktikum dan untuk ringkasan materi ringkasan materi pada jobsheet
umumnya tidaklah berisi namun digantikan dengan referensi materi dari berbagai sumber seperti buku, jobsheet dan media internet karena jobsheet intinya adalah tuntunan dalam praktikum. Sedangkan pada kolom kedua tidak berisi waktu pengerjaan . Sesuai dengan kekurangan yang dicantumkan oleh penulis Fery Setyawan pada jurnalnya pada penelitian yang berjudul Pengembangan Trainer Dan Job-Sheet PLC Sebagai Media Pembelajaran Pada Mata Diklat PLC Di Jurusan Elektronika Industri SMK Negeri 2 Lamongan yang belum mencantukan waktu pengerjaan sehingga kurang bisa menyesuaikan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk praktikum. Sedangkan kolom ketiga merupakan hasil dari perbandingan dari kedua kerangka pada kolom pertama dan kedua. Kedua kerangka tersebut menjadi pedoman peneliti untuk mendapatkan kerangka yang baik dan sesuai dengan kebutuhan di sekolah. Jadi dari kerangka tersebut peneliti mendapakan kerangka seperti pada kolom ketiga pada tabel 1. 4. Mata Pelajaran TIK Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagiandari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua yang teknologi berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi[8]. TIK juga merupakan suatu mata pelajaran yang diajarkan pada jenjang menengah di Indonesia yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Mata pelajaran TIK tergolong mata pelajaran baru dikurikulum KTSP ini, meskipun mata pelajaran ini masih baru mata pelajaran ini sangat penting diajarkan kepada siswa, agar para siswa mengetahui bagaimana cara menggunakan teknologi dengan benar dan baik terutama di dalam komputer, mengetahui fasilitas-fasilitas yang tersedia di internet. Siswa dapat menggali ilmu pengetahuan yang lebih tentang teknologi yang semakin maju. Pada hakekatnya, Teknologi Informasi dan Komunikasi menyiapkan siswa agar dapat terlibat pada perubahan yang pesat dalam dunia kerja maupun kegiatan lainnya yang mengalami penambahan dan perubahan dalam variasi penggunaan teknologi. Siswa menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mencari, mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar informasi secara kreatif namun bertanggungjawab. Siswa belajar bagaimana menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi agar dengan cepat mendapatkan ide dan pengalaman dari berbagai kalangan masyarakat, komunitas, dan budaya. Penambahan kemampuan karena penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi akan mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri, sehingga siswa dapat memutuskan dan
ISSN 2252-9063 Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
mempertimbangkan sendiri kapan dan di mana penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat dan optimal, termasuk apa implikasinya saat ini dan di masa yang akan datang[9]. III. METODOLOGI Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan. Metode penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal (bertahap bias multy years)[10]. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu model pengembangan ADDIE.. Pengumpulan dan Analisis Data Data yang dikumpulkan untuk dianalisis kualitatif dan kuantitatif dalam penelitian ini meliputi informasi sumber belajar, kevalidan Jobsheet dan respon guru dan peserta didik terhadap jobsheet yang dikembangkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Teknik Pengumpulan Data Alat No Jenis Data Metode Pengumpul an Data 1 Informasi Wawancara Wawancara Tentang Sumber Belajar 3 Kevalidan Angket Angket Jobsheet 4 Respon Angket Angket Peserta didik Uraian singkat tentang teknik analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut. 1. Analisis Data Kevalidan Jobsheet Validasi jobsheet diuji oleh ahli isi (expert judgement), ahli desain, ahli media, uji perorangan, uji kelompok kecil, uji lapangan serta menganalisis respon siswa terhadap pengembangan Jobsheet. a. Uji Ahli Isi Uji ahli isi bertujuan untuk mengetahui isi yang terkandung di dalam jobsheet apakah sudah sesuai dengan konsep pengetahuan atau indikator yang ingin dicapai. Konsep pengetahuan atau indikator yang ingin dicapai dituangkan ke dalam beberapa kegiatan pembelajaran. Untuk uji ahli isi mata pelajaran dilakukan dengan menggunakan angket. Peneliti melibatkan guru yang mengajar mata pelajaran pengolahan citra digital dan dosen di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika yang mengajar mata kuliah pengolahan citra digital
sebagai ahli karena guru mata pelajaran pengolahan citra digital dan dosen mata kuliah pengolahan citra digital mengetahui secara detail kegiatan pembelajaran yang dilakukan. b. Uji Ahli Desain Validasi desain dilakukan oleh ahli desain pembelajaran. Dalam hal ini akan dilakukan validasi terhadap strukturisasi penjabaran materi pembelajran. Untuk validasi desain pembelajaran dilakukan dengan menggunakan angket, dimana melibatkan orang yang ahli dalam bidang desain pembelajaran. Uji validasi desain pembelajaran dilakukan oleh Ibu Kadek Tuti Andayani S.Pd selaku guru yang mengajar mata pelajaran TIK Di SMA Negeri 1 Seririt. c. Uji Ahli Media Validasi media dilakukan oleh ahli media pembelajaran. Dalam hal ini akan dilakukan validasi terhadap ketepatan tata letak bentuk dari media Jobsheet. Validasi media pembelajaran dilakukan dengan menggunakan angket, dimana melibatkan orang yang ahli dalam bidang media pembelajaran. d. Uji Perorangan Validasi perorangan dilakukan oleh kelas XII IPA 1 SMA Negeri 1 Seririt. Di kelas tersebut diambil sampel sebanyak tiga orang dengan kemampuan siswa yang tinggi, sedang dan rendah (Kirna, 2010). Validasi perorangan dilakukan dengan menggunakan angket. e. Uji Kelompok Kecil Validasi kelompok kecil dilakukan oleh kelas XII IPA 2 di SMA Negeri 1 Seririt . Di kelas tersebut diambil sampel sebanyak lima orang pada siswa yang memiliki kemampuan tingi, sedang dan rendah. Validasi kelompok kecil dilakukan dengan menggunakan angket Uji Kelompok Kecil f. Uji Lapangan Validasi lapangan dilakukan oleh semua siswa kelas XII IPA 3 di SMA Negeri 1 Seririt. Validasi lapangan dilakukan dengan menggunakan angket. 2. Analisis Data Respon Siswa Analisis data respon siswa dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana respon siswa dan guru terhadap jobsheet dikembangkan. Respon siswa dilakukan oleh kelas yang sedang mengikuti mata pelajaran Pengolahan Citra Digital untuk mendapatkan respon. Dari kelas tersebut diambil sampel sebanyak 30 (tiga puluh) orang siswa. Uji respon siswa dilakukan dengan menggunakan angket. Penilaian hasil presentase untuk uji perorangan, uji kelompok kecil dan respon dihitung dengan Rumus [11]:
ISSN 2252-9063 Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
Untuk melihat tingkat pencapaian pengembangan modul berdasarkan perhitungan persentase maka ditetapkan kriteria sesuai tabel tingkat pencapaian seperti terlihat pada Tabel 2. Tabel 2 Konversi Tingkat Pencapaian[12] Tingkat Kualifikasi Keterangan Pencapaian 90% - 100% Sangat Baik Tidak perlu direvisi 75% - 89% Baik Sedikit Revisi 65% - 74% Cukup Direvisi Secukupnya 55% - 64% Kurang Banyak yang direvisi 0 - 54% Sangat Diulang membuat Kurang produk
IV. PEMBAHASAN Pengembangan jobsheet pada mata pelajaran TIK dimaksudkan untuk membantu siswa saat praktikum serta mempermudah proses belajar siswa baik di sekolah maupun di rumah. Dari hasil analisis sumber belajar yang dilakukan, siswa belum menggunakan jobsheet dalam proses pembelajran sehingga sumber belajar untuk mata pelajaran TIK masih terbatas. Dengan demikian pengembangan jobsheet pada mata pelajaran TIK sangat diperlukan khususnya pada TIK kelas XII di SMA Negeri 1 Seririt. Sesuai dengan paparan hasil penelitian, berikut ini diuraikan pembahasan yang dilakukan peneliti. Pembahasan difokuskan pada penyajian dan analisis data serta revisi yang dilakukan terhadap produk pengembangan. Tahap pertama melakukan analisis kebutuhan, mengidentifikasi kebutuhan. Tahap kedua yaitu Design (desain) jobsheet dilakukan dengan menyusun kerangka jobsheet. Tahap ketiga adalah Development merupakan proses untuk mewujudkan kerangka tersebut menjadi buram jobsheet, Adapun bentuk dari jobsheet yang digunakan adalah dalam bentuk hard copy. Hasil dari tahap ini adalah sebuah produk yaitu berupa jobsheet yang sudah terstruktur sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator dimana ketiganya sudah termuat dalam setiap uraian jobsheet. Tahap Keempat adalaha tahap terakhir yaitu Implementation merupakan tahap uji coba media pembelajaran. Untuk mengetahui validitas jobsheet maka dilakukan uji coba ahli isi, ahli desain, dan ahli media. Untuk mengetahui kesesuaian media pembelajaran jobsheet pada mata pelajaran TIK, peneliti akan mengujicobakan media pembelajaran ini untuk uji perorangan, kelompok kecil dan uji lapangan. Uji coba perorangan, kelompok kecil dan uji lapangan dilakukan di kelas yang sama yaitu kelas XII di SMA Negeri 1 Seririt untuk mengetahui kelayakan dari jobsheet ini.
Setelah tahap ini selesai maka dihasilkan jobsheet yang valid. Tahap pertama dalam pengembangan jobsheet ini adalah menganalisis RPP atau silabus untuk memperoleh informasi media yang dibutuhkan oleh peserta didik dalam mempelajari kompetensi yang telah diprogramkan. Dalam tahap ini dihasilkan SK-KD, indikator, tujuan pembelajaran, karakteristik siswa, sumber belajar. Tahap kedua dalam pengembangan Jobsheet TIK dilakkukan dengan menyusun kerangka jobsheet. Pengembangan jobsheet diawali dengan menyusun kerangka jobsheet, dalam tahap kedua ini dihasilkan dalam bentuk kerangka yang akan dilanjutkan untuk menghasilkan buram jobsheet. Tahap Ketiga adalah tahap development yaitu tahap menwujudkan kerangka jobsheet menjadi buram jobsheet. Adapun bentuk dari jobsheet yang akan digunakan adalah bentuk cetak (Hard copy). Hasil dari tahap ini adalah sebuah produk yaitu berupa jobsheet yang sudah terstruktur sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indicator, dimana ketiganya sudah termuat dalam setiap uraian josbheet. Tahap keempat adalah tahap implementation yaitu tahap uji coba josbheet yang meliputi evaluasi ahli isi, evaluasi ahli desain pembelajaran, evalauasi ahli media pembelajaran, uji perorangan, uji kelompok kecil, dan uji coba lapangan. Hasil penilaian ahli isi berdasarkan angket menunjukkan bahwa konversi tingkat pencapaian dari jobsheet adalah sangat baik dengan presentase sebesar 100%, dan sangat layak untuk dilanjutkan. Hal tersebut mengindikasi materi yang ada di dalam jobsheet layak untuk digunakan dalam pembelajaran TIK. Dari evaluasi ahli isi, terdapat bagian-bagian jobsheet masih perlu direvisi. Beberapa masukan dari ahli isi seperti Isikan SK, KD, Indikator, Tujuan Pembelajaran sebelum judul,Cek kembali ketikan dari kata-kata yang digunakan, Lengkapi ranah penilaian kognitif, Bagian referensi diperbaiki, Buatkan desain sampul agar lebih menarik, dan lain-lain telah dilakukan perubahan agar jobsheet valid dari segi isi. Hasil penilaian ahli desain pembelajaran terhadap jobsheet TIK berdasarkan angket menunjukkan bahwa konversi tingkat pencapaian jobsheet masuk dalam kategori baik dengan presentase 80% , hal tersebut mengindikasi materi yang ada di dalam jobsheet layak untuk digunakan dalam pembelajaran TIK. Dari evaluasi ahli desain seperti menambahkan Masih banyak yang belum Konsisten dalam pemilihan spasi apakah 1, 2 atau 1.5, Cek lagi assesment penilaian, buat komponen penilaian yang lebih detail, Hindari menggunakan kata “kita”, rubah menjadi kalimat pasif, dan lain-lain telah
ISSN 2252-9063 Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
dilakukan perubahan agar jobsheet valid dari segi desain pembelajaran. Hasil ahli media pembelajaran terhadap jobsheet TIK berdasarkan angket menunjukkan bahwa konversi tingkat pencapaian masuk dalam kategori sangat baik dengan presentase 98,67 % dan layak untuk dilanjutkan. Dari evaluasi ahli media, ada beberapa saran yang diberikan seperti : Italickan kata-kata asing/ istilah dalam computer, berikan skor nol pada setiap penilaian, kompetensi yang dicapai sesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Dari beberapa saran yang sudah di perbaiki, peneliti konsultasikan lagi dengan ahli media dan diterima sehingga jobsheet telah valid dari segi media. Subjek uji perorangan adalah empat orang siswa kelas XII IPA 1. Dari hasil angket uji coba yang diisi oleh masing-masing siswa, rata-rata penilaian keempat orang siswa adalah 85,3 %. Jika dikonversikan kedalam tabel konversi termasuk dalam kategori baik. Rekapitulasi tingkat pencapaian pada uji perorangan disajikan pada Tabel 3. Rekapitulasi penilaian pada Uji Perorangan Konversi tingkat Persentase Jumlah pencapaian (%) Responden (orang) Sangat Baik
25%
1
Baik
75%
3
Cukup Kurang
0% 0%
0 0
Sangat Kurang
0%
0
Setelah uji perorangan selesai dan direvisi, maka dilanjutkan dengan uji kelompok kecil. Uji kelompok kecil dilakukan oleh 12 (dua belas) orang siswa kelas XII IPA 2. Dari hasil angket uji coba kelompok kecil yang diisi oleh masing-masing siswa, rata-rata penilaian kedua belas siswa adalah 85,29 %. Jika dikonversikan ke dalam tabel konversi termasuk dalam kategori baik. Rekapitulasi tingkat pencapaian pada uji kelompok kecil disajikan pada Tabel 4. Tabel 4. Rekapitulasi penilaian Uji Kelompok Kecil Jumlah Konversi tingkat Persentase Responden pencapaian (%) (orang) Sangat Baik 58% 7 Baik 42% 5 Cukup 0% 0 Kurang 0% 0 Sangat Kurang 0% 0
Setelah uji coba kelompok kecil selesai dilanjutkan dengan uji lapangan. Uji Lapangan dilakukan oleh 30 (Tiga Puluh) orang siswa kelas XII IPA 3. Dari hasil angket uji lapangan yang diisi oleh masing-masing siswa, rata-rata penilaian tiga puluh siswa adalah 83,8 %. Jika dikonverikan ke dalam tabel konversi termasuk kategori baik. Rekapitulasi tingkat pencapaian pada uji Lapangan disajikan pada Tabel 5. Tabel 4. Rekapitulasi penilaian Uji Lapangan Jumlah Persentase Responden Konversi tingkat (%) (orang) pencapaian Sangat Baik
23,3%
7
Baik
76,7%
23
Cukup
0%
0
Kurang
0%
0
Sangat Kurang
0%
0
Kemudian dilanjutkan dengan uji respon siswa. Subjek uji respon siswa adalah siswa kelas XII IPA 4 yang berjumlah 30 orang. Hasil angket terhadap seluruh siswa kelas XII IPA 4 menunjukkan bahwa jobsheet TIK mendapatkan respon baik dengan presentase 86,2 %. Hasil rekapitulasi untuk respon siswa terhadap angket yang disebar dapat dilihat perbandingannya pada Gambar 1.
Rata-rata dari skor respon siswa dikategorikan sesuai dengan menggunakan pedoman seperti tabel 3.6. Perhitungannya seperti dibawah ini: MI+ 1,5 SDi <
42 + (1,5* 9.33) < 56 < 60.33 Pernyataan di atas Benar Dari perhitungan diatas skor respon siswa berada pada kategori sangat positif dengan rata rata skor
ISSN 2252-9063 Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
sebesar 60.33. Hal ini mengindikasi bahwa pengembangan jobsheet mata pelajaran TIK menunjukan keberhasilan yang dibuktikan dengan terbantunya siswa dalam hal pemrolehan sumber belajar. Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian menunjukkan penilaian kelayakan jobsheet TIK berdasarkan ahli isi termasuk kategori sangat layak, ahli desain pembelajaran termasuk kategori layak, ahli media termasuk kategori sangat layak, dan uji coba lapangan terhadap siswa termasuk dalam kategori sangat baik. Maka dari penilaian tersebut dapat disimpulkan bahwa jobsheet TIK layak digunakan untuk sumber belajar untuk SMA Negeri 1 Seririt kelas XII, dan diharapkan mampu membantu kinerja guru dalam proses pembelajaran dan siswa diharapkan dapat belajar secara mandiri di sekolah maupun di rumah.
V.
PENUTUP
Simpulan Kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian pengembangan jobsheet teknologi informasi dan komunikasi untuk kelas XII di SMA Negeri 1 Seririt. Berdasarkan pemaparan hasil penelitian dan pembahasan, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut. 1. Hasil rancangan dan implementasi jobsheet yang telah dikembangkan pada mata pelajaran teknologi informasi dan komunikas untuk siswa kelas XII di SMA Negeri 1 Seririt dinyatakan berhasil diterapkan berdasarkan 1) uji ahli isi mata pelajaran, 2) uji desain pembelajaran, dan 3) uji media pembelajaran yang telah dilakukan. Pengembangan jobsheet teknologi informasi dan komunikasi untuk kelas XII di SMA Negeri 1 Seririt dirancang untuk menyediakan sumber belajar bagi siswa dalam memahami materi TIK terutama materi yang dilaksanakan dengan praktikum. Selama Pengimplementasian jobsheet ini penulis melihat siswa melaksanakan praktikum dengan mudah karena sudah dibantu oleh jobsheet, juga guru tidak mengalami kesulitan membantu siswa yang ketinggalan saat praktikum. 2. Berdasarkan respon siswa pada jobsheet teknologi informasi dan komunikasi untuk kelas XII di SMA Negeri 1 Seririt, didapatkan rata-rata respon sebesar 60.33. Setelah rata-rata skor respon siswa dikategorikan kedalam
kriteria penggolongan respon siswa mendapatkan hasil sangat positif. Hal ini mengindikasi bahwa pengembangan jobsheet mata pelajaran TIK menunjukan keberhasilan yang dibuktikan dengan terbantunya siswa dalam hal pemrolehan sumber belajar. Saran Berdasarkan pengamatan penulis, terdapat beberapa hal yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk ditindak lanjuti. 1. Produk jobsheet teknologi informasi dan komunikasi untuk kelas XII di SMA Negeri 1 Seririt yang dikembangkan belum sampai pada tahap pengukuran hasil belajar akhir siswa dengan jobsheet. Oleh karena itu, terbuka bagi para peneliti lain untuk mengkaji lebih jauh pengukuran hasil belajar akhir siswa menggunakan jobsheet ini. 2. Pengembangan Jobsheet ini tidak hanya bisa diaplikasikan di SMA Negeri 1 Seririt namun juga bisa di Sekolah lain, dengan sekolah yang membutuhkan jobsheet untuk sarana pendukung saat praktikum. Juga untuk melihatbagaimana respon dari sekolah lain karena respon di SMA Negeri 1 Seririt baik. 3. Bagi pengembang selanjutnya dapat mengembangkan jobsheet untuk mata pelajaran lain selain mata pelajaran TIK. REFERENSI [1] Mulyasa, E. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. [2] Azhar, R. A., & Sulistiyo, E. (2015). Pengembangan Trainer dan Jobsheet Audio Amplifier Stereo Pada Standar Kompetensi Perekayasaaan Sistem Audio di SMK Negeri 3. Pengembangan Trainer dan Jobsheet Audio Amplifier Stereo, 384-388. [3] Setyawan, F. (2014). Pengembangan Trainer dan Jobsheet PLC sebagai Media Pembelajaran pada Mata Diklat PLC di Jurusan Elektronika Industri SMK Negeri 2 Lamongan. Pengembangan Trainer dan Jobsheet sebagai Media Pembelajaran, 509515 [4] Sulistyanto, A. (2013). Perbaikan Jobsheet untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Kompetensi Perbaikan Servis Engine dan Komponen – komponennya. [5] Swari, P. K. (2014). penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Berbantuan Jobsheet untuk Meningkatkan Masil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pemograman Web di Kelas X TKJ
ISSN 2252-9063 Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 5, Nomor 2, Tahun 2016
[6]
[7]
[8] [9]
[10] [11]
[12]
4SMK Negeri 3 Singaraja. Skripsi (Tidak Terbit), Pendidikan Teknik Informatika. Sungkono, d. (2013). Pengembangan Bahan Ajar.Retrieved from http://staff.uny.ac.id.../Sungkono.../ARTIKEL%20 %20BAH AN%20AJAR Widarto. (2010). Panduan Penyusunan Jobsheet Mapel Produktif pada SMK. Retrieved from http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/ dr-widarto-mpd: (Diakses pada tanggal 08 Agustus 2014) Manshur. (2011). SMA/MATeknologi Informasi dan Komunikasi SMA/MA. Jakarta: Araska. Riyana, C. (2007). Model Pengembangan Kurikulum. Retrieved from http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/u nik-ambar-wati-mpd: (di Akses pada Tanggal 15 Juli 2014 ) Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Kertiasih, N. K. (2009). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Gerakan Dasar Bali. Kirna, I. M. (2010). Metode Penelitian Pengembangan Pendidikan. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.