PENGANTAR PSIKOLOGI (Kajian Mini Riset)
Jl. KH. Abdurrahman Wahid Kel. Talang Bakung Kec. Jambi Selatan Kota Jambi Kode Pos. 36135 Telp./Fax. 0741-570298 Cp. 082136949568 Email :
[email protected] Email :
[email protected] www : staimaarif-jambi.ac.id
PENGANTAR PSIKOLOGI (Kajian Mini Riset) Ketua Penyunting : Dr. Sumarto, S.Sos.I, M.Pd.I ISBN : 978-602-61400-3-6 Anggota Penyunting : Susi Erawati Joni Rabuan Ulul Azmi Desain Sampul : Mujiburrahman Lay Out : Pit Hairani Siti Maysaroh Nasihin Tis’atun Ropi’ah Rahma Kontributor Penulisan: Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam STAI Ma’arif Jambi Penerbit : Pustaka Ma’arif Press Redaksi : Jl. KH. Abdurrahman Wahid Kel. Talang Bakung Kec. Jambi Selatan Kota Jambi Kode Pos. 36135 Telp./Fax. 0741-570298 Cp. 082136949568 Email :
[email protected] Email :
[email protected] www : staimaarif-jambi.ac.id Cetakan Pertama, Juni 2017 Perpustakaan Nasional RI Katalog Dalam Terbitan (KDT) Hak cipta dilindungi Undang Undang Dilarang memperbanyak karya tulis ini dalam bentuk dan dengan cara Apapun tanpa izin tertulis dari Penerbit
Sambutan Penyunting
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karuniaNya kepada kita semua sehingga Buku yang berjudul “Pengantar Psikologi (Kajian Mini Riset)” dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam kepada Nabi junjungan kita Nabi agung Muhammad SAW uswatun hasanah bagi kita semua dan semoga senantiasa kita selalu menjalankan prinsip-prinsip kehidupan ahlisunnah waljama’ah. Kajian psikologi sudah ada sejak zaman dahulu seperti yang dicontohkan masyarakat Yunani. Sejak zaman Yunani kuno jiwa manusia telah menjadi topic pembahasan para filosof. Namun psikologi sebagai ilmu yang berdiri sendiri baru dimulai pada tahun 1879 ketika Wilhelm Wundt (1832- 1920) mendirikan labolatorium psikologi pertama di kota Leipzing, Jerman. Sebelum tahun 1879, jiwa dipelajari oleh para ahli filsafat dan para ahli ilmu Phisiologi, sehingga psikologi dianggap sebagai bagian dari kedua ilmu tersebut. Para ahli ilmu filsafat kuno seperti Plato, aristoteles dan Socrates telah memikirkan hakikat jiwa dan gejala-gejalanya. Filsafat sebagai induk ilmu pengetahuan adalah ilmu yang mencari hakikat sesuatu dengan menciptakan pertanyaan dan jawaban secara terus menerus sehingga mencapai pengertian yang hakiki tentang sesuatu. Pada waktu itu belum ada pembuktian yang empiris dan psikologi masih merupakan bagian dari filsafat dalam arti murni. Pada abad pertengahan, psikologi masih merupakan bagian dari filsafat sehingga objeknya tetap hakikat jiwa dan metodenya masih menggunakan argumentasi logika. Tokoh- tokohnya antara lain : Rene Descartes (1596- 1650) yang terkenal dengan teori tentang kesadaran, Gottfried Wilhelm Leibniz (16461716) yang mengutarakan teori kesejahteraan psikophisik, John Locke (16231704) dengan teori tabula rasa mengemukakan bahwa jika anak yang baru lahir masih bersih seperti papan lilin atau kertas putih yang belum ditulisi. Pada masa sebelumnya juga jiwa dibahas oleh para ulama islam seperti Imam Al-Gazali.
Disamping para ahli filsafat yang menggunakan logika, para ahli ilmu faal juga mulai menyelidiki gejala kejiwaan melalui eksperimen- eksperimen. Walaupun mereka menggunakan metode ilmiah, namun yang mereka selidiki terutama
tentang
urat
syaraf
penginderaan
(sensoris),
syaraf
motoris
(penggerak), pusat sensoris dan motorik di otak, serta hukum-hukum yang mengatur bekerjanya syaraf- syaraf tersebut. Diantara para tokohnya adalah : C. Bell (1774-1842), F. Magendie (1758- 1855), J.P Muller (1801-1858), P. Broca (1824-1880), dan I.P. Pavlov (1849- 1936). Masa sesudah psikologi menjadi ilmu yang berdiri sendiri merupakan masa dimana gejala kejiwaan dipelajari secara tersendiri dengan metode ilmiah terlepas dari filsafat dan ilmu faal. Gejala kejiwaan dipelajari dengan lebih sistematis dan objektif. Selain metode eksperimen digunakan pula metode intropeksi oleh W. Wundt. Gelar kesarjanaan W. Wundt adalah bidang kedokteran dan hukum. Ia dikenal sosiaolog dan filosof, dan orang pertama yang mengaku bahwa dirinya adalah sebagai psikolog dan di anggap sebagai bapak psikologi. Maka sejak itu psikologi berkembang sanga pesat dan bertambahnya sarjana psikologi, penyususn teori-teori psikologi dan keragaman pemikiranpemikiran baru dan psikologi pun mula bercabang ke dalam beerbagai aliran. Lebih lanjut akan dibahas dalam buku ini dengan sumber data lapangan atau hasil mini riset. Semoga buku ini dapat menjadi salah satu dari banyaknya buku yang mengkaji tentang Psikologi, sumber informasi dan pendalaman kembali keilmuan kita sebagai seorang ilmuan yang tidak pernah bosan, yang tidak pernah lelah, yang selalu memompa semangatnya dan motivasinya untuk mencintai ilmu pengetahuan dengan harapan dapat saling memahami dan mengerti dengan segala gejala kejiwaan yang ada.
Jambi, Juni 2017 Penyunting,
Dr. Sumarto, S.Sos.I, M.Pd.I
Kata Pengantar
Kami dari Civitas Akademika STAI Ma’arif Jambi menyambut baik dengan semangat keilmuan kehadiran Buku yang bisa menjadi sumber referensi dan inspirasi. Judul Buku yang diangkat sangat menarik dan bermanfaat bagi kalangan masyarakat dan peneliti yang dapat menjadikan buku ini sebagai sumber referensi atau dengan kajian ulang kembali yang lebih menyempurnakan. Banyak yang telah dikemukakan oleh ahli tentang pemahaman pendidikan ada yang menyetir bahwa pendidikan dapat diartikan secara umum merupakan upaya yang dilakukan dalam membimbing dan mengarahkan perkembangan jasmani dan rohani anak sehingga tercapai kedewasaan jasmani dan rohani anak. Dari hal diatas maka pendidikan tidak terlepas dari keseluruhan aktifitas yakni kehidupan manusia baik dalam keluarga, sekolah maupun di tengah-tengah masyarakat. Gejala Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia atau kebudayaan manusia itu sendiri. Makna pendidikan ecara modern dapat diartikan sebagai usaha mannusia untuk membina kepribadian nya sesuai dengan nilai-nilai yang di dalam masyarakat dan kebudayaan. Makanya sesederhana apapun kebudayaan masyarakat pasti didalamnya berlangsung proses pendidikan. Pendidikan sebagaimana dikemukakan oleh KI Hajar Dewantoro, bahwa pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek)dan tubuh anak untuk memajukan kehidupan anak didik selaras dengan dunianya. Pemahaman tersebut di kuatkan oleh lima tiang penyangga : Pendidikan (yang mendidik), Peserta (anak didik), Materi (isi Pendidikan), Tujuan (harapan dari pendidikan) dan Situasi (Suatu Proses terjadinya
Pendidikan).
Lima
Faktor
diatas
menjadi
syarat
utama
untuk
berlangsungnya sebuah proses didik. Arah kemana pendidikan akan di tujukan tentunya menjadi pertimbangan awal sebelum dilangsungkan proses didik dalam situasi tertentu oleh pendidik terhadap peserta didik. Tujuan Pendidikan selalu mengarah pada rumusan inti pendidikayang diinginkan. Di dalam perumusan tujuan pendidikan ini telah tersimpul baik eksplisit
maupun implisit pandangan hidup, dan Filsafat pendidikan. Dan Tujuan Pendidikan harus diberi muatan untuk pemenuhan kebutuhan pribadi anak maupun pemenuhan kebutuhan ummat secara keseluruhan Secara sederhana pendidikan adalah untuk menghantarkan peserta didik menuju alam kedewasaan yang sempurna. Lewat proses yang direncanakan dan diinginkan baik oleh dirinya sendiri maupun oleh masyarakat yang ada disekililingnya, keutuhan inilah yang menjadi sasaran utama tujuan pendidikan. Tentunya pencapaian tujuan pendidikan tidak terlepas dengan pemahaman tentang psikologi yaitu bagaimana cara memahami peserta didik atau pendidik begitu juga dengan lingkungan sekitar. Karena psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental. Psikologi merupakan cabang ilmu yang masih muda atau remaja. Sebab, pada awalnya psikologi merupakan bagian dari ilmu filsafat tentang jiwa manusia. Menurut plato, psikologi berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat, hakikat, dan hidup jiwa manusia. Jiwa itu merupakan pengertian yang abstrak, tidak bisa dilihat dan belum bisa diungkapkan secara lengkap dan jelas, maka orang lebih cenderung mempelajari “jiwa yang memateri ” atau gejala “jiwa yang meraga atau menjasmani”, yaitu bentuk tingkah laku manusia (segala aktivitas, perbuatan, penampilan diri) sepanjang hidupnya. Oleh karena itu, Psikologi butuh berabad-abad lamanya untuk memisahkan diri dari ilmu filsafat. Psikologi sebagai ilmu yang meneropong atau mempelajari keadaan manusia, sudah barang tentu psikologi mempunyai hubungan dengan ilmu-ilmu lain yang sama-sama mempelajari tentang keadaan manusia. Hal ini akan memberi gambaran bahwa manusia sebagai makhluk hidup tidak hanya dipelajari oleh psikologi saja, tetapi juga dipelajari oleh ilmu-ilmu lain. Psikologi dengan ilmu lain sangat berkaitan dan bersifat timbal-balik.
Perilaku
manusia tidak hanya dipelajari oleh psikologi, tetapi juga oleh Antropologi, Kedokteran, Sosiologi, Manajemen dan beberapa cabang Linguistik. Semua ini. yang membedakan Psikologi dari ilmu-ilmu prilaku lain adalah bahwa psikologi lebih menaruh perhatian pada perilaku manusia sebagai individu. Sedangkan antropologi, sosiologi dan manajemen lebih pada perilaku manusia sebagai kelompok. Kedokteran memang menaruh perhatian pada perilaku individu, tetapi lebih menekan gejala-gejala fisik dan Psikologi lebih pada gejala-gejala mental. Lebih lanjut akan dibahas dalam buku ini. Buku ini juga menyajikan hasil mini riset tentang gejala kejiwaan yang terjadi di lingkungan sekolah/madrasah.
Semoga Buku ini dapat menjadi sumber informasi bagi seluruh akademisi dan masyarakat untuk dikembang lagi dalam penelitian dan diterapkan ke dalam aspek pendidikan dan kehidupan bermasyarakat tentang segala problem gejala kejiwaan.
Jambi, Juni 2017 Ketua STAI Ma’arif Jambi
H. Amran, S.Th.I, M.A, Ph.D
DAFTAR ISI Sambutan Penyunting Kata Pengantar Ketua STAI Ma’arif Jambi
1. Psikologi: Metode, Hubungan Psikologi dengan Ilmu-Ilmu Lain, Tujuan mempelajari psikologi dan Sejarah Psikologi 1 2. Macam-macam psikologi dan penerapannya: 26 3. Penginderaan dan Pengamatan 36 4. Berpikir (Thinking) 44 5. Gejala Perasaan 58 6. Gejala Kemauan (Konasi) 74 7. Gejala Campuran 92 8. Berpikir dan Inteligensi 110 9. Ilmu-ilmu jiwa yang lain 122
DAFTAR PUSTAKA