PENERAPAN METODE QUANTUM LEARNING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 1 TANJUNG JABUNG TIMUR 1
Wahyuni Nasrul1, Fazri Zuzano1, Zulfa Amrina1 Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta E-mail :
[email protected] Abstract
The research is in background by the less of students learning that are the result of poor students to participate in learning and still shy for exploration of self. The research was aimed to improve student’s mathematic learning in class VIII at SMPN 1 Tanjung Jabung Timur in academic year 2013/2014. The hyphotesis in this research was mathematic learning by using Quantum Learning method are better than the outcome of students mathematic learning using convensional method in class VIII at SMPN 1 Tanjung Jabung Timur. The design of this research was experimential study. The population was the eight classes of SMPN 1 Tanjung Jabung Timur. They were distributed into five classes. In order to get sample, the reseach used cluster random sampling technique. The data are analyzed by using t-test. The result of hyphotesis testing with α=0,05 and df=41 then tcont=4,85 and ttable=t(0,95;79=1,67 a 95% at confidence level. Obviosly tcont>t+table, meaning that the hyphotesis can be accepted a 95% at confidance level. The result show that mathematic learning by using Quantum Learning method are batter than the outcome of student learning mathematic using convensional method in class VIII SMPN 1 Tanjung Jabung Timur. Key words : quantum learning, student, outcome of mathematic
Dalam
Pendahuluan Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki sifat universal perkembangan
yang
siswa
diharapkan
matematika
dapat
berpikir
logis, kritis, aktif dan inovatif.
mendasari
Salah
satu
metode
modern.
pembelajaran yang bertujuan untuk
sangat
menciptakan suasana pembelajaran
pikir
yang menyenangkan dan nyaman
masyarakat khususnya pelajar. Oleh
bagi siswa adalah metode Quantum
sebab itu pelajar sebagai generasi
Learning. Menciptakan suasana kelas
penerus bangsa diharapkan mampu
yang
memahami matematika dengan baik.
dengan
Perkembangan berpengaruh
teknologi
mempelajari
teknologi pada
pola
nyaman
dapat
menyatukan
dilakukan unsur-unsur
1
hiburan,
permainan,
warna-
lingkungan belajar yang nyaman,
warna. Metode Quantum Learning
memupuk sikap positif, menemukan
menggunakan beberapa keterampilan
gaya
guru
sugesti
meningkatkan
teknik
menulis,
positif untuk mendudukkan siswa
meningkatkan
daya
ingat,
secara
meningkatkan
untuk
dan
memberikan
nyaman,
meningkatkan
belajar
yang
tepat,
kemampuan
partisipasi individu, menggunakan
membaca, dan membuat catatan yang
poster-poster untuk memberi kesan
efektif.
besar sambil menonjolkan informasi,
Secara garis besar asas utama
dan menampilkan seni mengajar dan
pembelajaran dengan menggunakan
belajar saat proses pembelajaran
metode Quantum Learning ini adalah
berlangsung.
dengan membawa dunia guru ke
Metode Quantum Learning
dunia siswa, dan mengantarkan apa
merupakan seperangkat metode yang
yang hendak guru capai terhadap
dikembangkan dari berbagai konsep
hasil pembelajaran kepada siswa
yang beranggapan bahwa siswa tidak
dengan metode yang menyenangkan.
perlu belajar mengenai berbagai
Salah satunya caranya adalah dengan
pengetahuan, tetapi juga perlu bagi
mengaitkan materi pelajaran dengan
siswa untuk “belajar cara belajar”
peristiwa
(learning hoe to learn). Konsep
kehidupan sehari-hari siswa. Dengan
belajar caranya belajar ini dapat
diterapkan asas ini, siswa dapat
membantu siswa untuk memahami
mempelajari materi dengan baik,
materi yang diajarkan dengan lebih
sehingga dapat diaplikasikan dalam
mudah dan efektif, serta mendukung
kehidupan mereka.
siswa untuk belajar lebih cepat dan
yang
Adapun
terjadi
dalam
langkah-langkah
menyenangkan. Selain itu, metode
pembelajaran
Quantum
juga
Quantum Learning atau Kerangka
keterampilan-
Perancangan Pengajaran Quantum
Learning
mengembangkan
metode
keterampilan
belajar
seperti:
Teaching
meningkatkan
kekuatan
pikiran,
DePorter dkk (2007b:89) adalah
menerapkan
AMBAK
(Apa
Manfaanya
Bagi
Ku),
yang
dengan
disebutkan
oleh
sebagai berikut :
menata
2
a.
Dari pendapat di atas DePorter dkk
Tumbuhkan Sertakan
diri
mereka,
kemudian
menyingkat
kerangka
Quantum
Learning
pikat mereka, puaskan
pembelajran
AMBAK
dengan TANDUR, yang merupakan
(Apa
Manfaatnya BagiKu).
akronim dari Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan
b. Alami Berikan
pengalaman
belajar;
tumbuhkan
“kebutuhan
untuk
Rayakan. Selain
itu,
untuk
memaksimalkan penerapan metode
mengetahui”.
Quantum
Namai
mencatat dengan menggunakan peta
Berikan “data”, tepat saat
pikiran
minat memuncak.
memberikan kesan yang lebih dalam
d. Demonstrasikan
pada proses pembelajaran. Hal ini
c.
Map)
teknik
mampu
sesuai dengan yang diungkapkan
mereka
oleh
untuk
DePorter
dkk
(2007b:175)
mengaitkan pengalaman
bahwa peta pikiran (Mind Map) yang
dengan
sesuai
data
baru,
membuatnya
dengan
kinerja
otak
ini
mereka
membuat informasi lebih mudah
dan
dimengerti dan diingat kembali, serta
menghayati
sebagai
pengalaman pribadi.
memaksimalkan momen belajar. Teknik mencatat yang baik dapat membantu siswa mengingat
Ulangi Rekatkan
f.
(Mind
ini,
Berikan kesempatan bagi
sehingga
e.
Learning
gambaran
perkataan dan bacaan, meningkatkan
seluruhnya.
pemahaman
Rayakan
membantu mengorganisasi materi,
Ingat,
materi,
layak
dan memberi wawasan baru. Teknik
layak
mencatat dengan menggunakan peta
pula dirayakan! Perayaan
pikiran (Mind Map) memungkinkan
menambatkan
terjadinya semua hal itu. Buzan
dipelajari,
jika
terhadap
maka
belajar
dengan asosiasi positif.
(2009:5) mengemukakan bahwa :
3
Mind Map juga merupakan
e. Gunakan
peta rute yang hebat bagi
huruf-
huruf
KAPITAL.
ingatan, memungkinkan kita
f. Tulislah gagasan- gagasan
menyusun fakta dan pikiran
penting
sedemikian
huruf yang lebih besar.
cara
rupa
kerja
sehingga
alami
otak
dengan
huruf-
g. Hidupkanlah peta pikiran
dilibatkan sejak awal. Ini
yang dibuat.
berarti mengingat informasi
h. Garis bawahi kata- kata
akan lebih mudah dan lebih
dan gunakan huruf- huruf
bisa
tebal.
diandalkan
daripada
menggunakan
teknik
i. Bersikap
pencatatan tradisional.
berani
dan
berani.
Menurut DePoorter (2007a:
j. Gunakan
bentuk-bentuk
157) ada beberapa langkah yang
acak untuk menunjukkan
perlu dilakukan dalam membuat
poin-poin atau gagasan-
catatan dengan menggunakan peta
gagasan.
pikiran (Mind Map) yaitu :
k. Buatlah peta pikiran secara
a. Di tengah kertas, buatlah lingkaran
dari
horizontal.
gagasan
utamanya.
Proses pembelajaran dengan menggunakan
metode
Quantum
b. Tambahkan sebuah cabang
Learning yang di bantu oleh teknik
dari pusatnya untuk tiap-
mencatat dengan menggunakan peta
tiap poin kunci- gunakan
pikiran (Mind Map) menjelaskan
pulpen warna-warni.
bahwa Quantum Learning terdiri dari
c. Tulislah kata kunci/ fase pada
tiap-tiap
cabang,
rangkaian tahap-tahap kegiatan yang harus di kuasai oleh guru agar guru
kembangkan
untuk
mampu
menambahkan
detail-
pembelajaran yang menyenangkan
detail. d. Tambahkan simbol dan ilustrasi.
dan
membawa
siswa
mengeksplorasikan secara
siswa
individu
pada
mampu dirinya maupun
baik secara
berkelompok, karena pada metode
4
ini siswa juga di bimbing untuk
treatment atau yang memperoleh
mampu
perlakuan dan grup kontrol yang
bersosialisasi
kelompok
belajar
dengan
yang
telah
tidak
memperoleh
perlakuan
ditetapkan oleh guru. Implementasi
(Sukardi: 2007). Populasinya adalah
Quantum
Learning
seluruh siswa kelas VIII di SMPN 1
pembelajaran
menempatkan
dalam guru
Tanjung
Jabung
Timur
sebagai fasilitator yang mengelola
Pelajaran
berlangsungnya tahap-tahap tersebut.
sampel menggunakan teknik Random
Oleh karena itu, penerapan
Sampling atau sampling acak yaitu
metode Quantum Learning pada
pengambilan sampel secara acak
pembelajaran
dimana
matematika
siswa
2013/1014.
Tahun
tiap
Penentuan
anggota
populasi
kelas VIII SMPN 1 Tanjung Jabung
mempunyai kesempatan yang sama
Timur diharapkan mampu untuk
untuk
membuat siswa lebih berpartisipasi
(Sudjana,
dalam pembelajaran, dan tidak malu-
terikat yang diukur adalah hasil
malu lagi untuk mengeksplorasikan
belajar matematika siswa pada kelas
dirinya. Dengan demikian, harapan
eksperimen
akhirnya
belajar
berdasarkan tes yang diberikan di
yang
akhir pokok bahasan. Instrumen yang
menggunakan
digunakan yaitu tes hasil belajar.
adalah
matematika
hasil siswa
pembelajarannya
diambil
menjadi
2005:
dan
metode Quantum Learning lebih baik
Data
dari pada hasil belajar matematika
perbedaan
siswa
menggunakan uji-t.
yang
pembelajarannya
menggunakan
pembelajaran
yang
169).
kelas
diperoleh rata-ratanya
sampel Variabel
kontrol
dianalisis dengan
Hasil dan Pembahasan
konvensional.
Untuk menarik kesimpulan tentang data yang diperoleh dari hasil
Metodologi Jenis penelitian ini adalah
belajar, dilakukan analisis secara
penelitian eksperimen. Metode yang
statistik. Sebelum melakukan uji
digunakan
hipotesis
dalam
penelitian
dengan
t-test
terlebih
eksperimen adalah metode yang
dahulu dilakukan uji normalitas dan
membagi objek atau subjek yang
uji
diteliti menjadi dua grup, yaitu grup
bertujuan untuk melihat apakah data
homogenitas.
Uji
normalitas
5
hasil belajar berdistribusi normal
diperoleh
atau
sedangkan
tidak.
Untuk
menguji
kenormalan data skor hasil belajar digunakan
uji
liliefors.
Uji
normalitas dilakukan pada kedua kelas sampel dan didapat harga L0
=
1,12,
Ftabel
=
2,09,
nilai
<
(
,
)
, artinya kedua
kelas sampel mempunyai variansi homogen untuk α = 0,1 (terima H0). Karena
kedua
kelas
berdistribusi normal dan homogen
Tabel 1 : Hasil Uji Normalisasi Data
Fhitung
sehingga diperoleh
dan Ltabel, pada taraf nyata 0,05, seperti pada tabel berikut :
nilai
Tes
Akhir
Matematika Siswa
maka dapat dilakukan pengujian hipotesis dengan rumus t-test. Dari data yang diperoleh terlebih dahulu dihitung
harga
simpangan
baku
Kelas
N
L0
Ltabel
Eksperimen
21
0,1292
0,1866
gabungan kedua kelompok, didapat
Kontrol
22
0,1762
0,1832
nilai s = 9,96. Selanjutnya dianalisis dengan
menggunakan
rumus
t,
Dari tabel diketahui bahwa harga
didapat nilai t = 4,85. Dari daftar
Lhitung (L0) untuk kedua kelas sampel
distribusi t dengan dk = 41 pada taraf
lebih kecil dari Ltabel atau L0 < Ltabel,
kepercayaan
dengan demikian dapat disimpulkan
t(0,95,41)= 1,67 sedangkan thitung = 4,85.
bahwa data hasil belajar kedua kelas
Karena
berdistribusi normal.
ditolak atau terima H1, maka dapat
Sedangkan, uji homogenitas bertujuan
untuk
melihat
apakah
= 0,05
didapat
thitung > ttabel, berarti H0
disimpulkan bahwa hasil belajar matematika
siswa
yang
kedua kelas sampel memiliki variansi
pembelajarannya
yang homogen atau tidak. Dalam uji
metode
homogenitas digunakan rumus uji F
Learning lebih baik dari pada hasil
dengan hipotesis : H0 : 12 22 dan
belajar
H1 <
12 22 dengan
: (
,
)
kriteria
menerapkan
pembelajaran
matematika
menggunakan
Quantum
siswa
yang
pembelajaran
konvensional pada siswa kelas VIII
.
SMPN 1 Tanjung Jabung Timur Berdasarkan homogenitas
yang
hasil
uji
Tahun Ajaran 2013/2014.
dilakukan,
6
Proses pembelajaran di kelas eksperimen
dilaksanakan
dengan
motivasi, malu-malu untuk menepuk pundak
temannya
untuk
saling
menerapkan metode pembelajaran
menyemangati, dan masih saling
Quantum Leraning. Dalam penelitian
tolak untuk maju ke depan kelas
ini peneliti bertindak sebagai guru.
untuk
Dengan
diskusi kelompoknya.
menggunakan
pembelajaran
ini
metode
siswa
dapat
mendemonstrasikan
Peneliti
yang
hasil
bertindak
memahami materi pelajaran dan
sebagai guru, memposisikan diri
bersikap aktif serta tidak enggan
sebagai fasilitator, mendorong siswa
untuk mengeksplorasikan dirinya.
untuk
Metode
pembelajaran
Learning
pembelajarab ini
Quantum
dirancang
aktif
dalam
proses
dengan
metode
untuk
Quantum Learning. Sikap siswa
memudahkan siswa dalam belajar
yang masih malu-malu dan kurang
dengan
aktif kemudian perlahan terganti
menciptakan
belajar
yang
lingkungan
efektif
dan
dengan
sikap
siswa
yang
menumbuhkan minat siswa untuk
mengeksplorasi dan aktif dengan
belajar.
seiring
Ada
pembelajaran
enam
tahapan
Quantum
Learning
dengan
pertemuan
pertemuan
selama
demi
penelitian
yang di singkat dengan TANDUR;
berlangsung.
Tumbuhkan,
pembelajaran ini, peneliti membagi
Alami,
Namai,
siswa
Pada
mengalami
Setiap kelompok terdiri dari siswa
melaksanakan
berkemampuan tinggi, sedang, dan
kesulitan
siswa
dalam
metode
pembelajaran
Learning
ini,
beberapa
metode
Demonstrasikan, Ulangi, Rayakan. awalnya
atas
Pada
kelompok.
Quantum
rendah. Pembagian kelompok ini
dikarenakan siswa
berjalan lancar, tidak ada siswa yang
belum pernah melaksanakan proses
protes. Tahap pertama yaitu tahap
pembelajaran dengan metode yang
Tumbuhkan, di awal pembelajaran
seperti ini. Selain itu, masih banyak
guru
siswa
untuk
ketertarikan siswa
dalam
matematika dengan menyampaikan
proses pembelajaran, seperti masih
yang akan mereka peroleh setelah
malu-malu mengucapkan kata-kata
pembelajaran tersebut. Selanjutnya
yang
malu-malu
mengeksplorasikan
dirinya
menumbuhkan
minat untuk
atau belajar
7
guru
memberikan
belajar
pada
pengalaman
siswa
mamanfaatkan
dengan
pengetahuan
yang
Berdasarkan
hasil
yang
diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa
hasil
belajar
telah mereka miliki, sehingga terjadi
siswa
kaitan antara materi prasyarat dengan
menggunakan metode pembelajaran
materi yang akan mereka pelajari.
Quantum Learning lebih baik dari
Pada tahap Namai, siswa diajari dan
hasil belajar matematika siswa yang
dibimbing
menggunakan
untuk
menemukan
yang
matematika
pembelajarannya
pembelajaran
konsep, keterampilan berpikir, dan
konvensional dalam pembelajaran
strategi belajar. Selanjutnya tahap
pada siswa kelas VIII SMPN 1
Demonstrasikan,
Tanjung Jabung Timur.
kesempatan
siswa
untuk
pengetahuan pengerjaan
diberikan menerapkan
dalam
bentuk
latihan.
Tahap
Demonstrasikan ini, siswa diminta untuk mengutus duta kelompoknya untuk mendemonstrasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Tahap kelima yaitu tahap Ulangi, siswa merangkum kembali pelajaran yang telah mereka pelajari dalam catatan dengan menggunakan teknik peta pikiran (Mind Map). Siswa yang
Daftar Pustaka Buzan, Tony. 2009. Buku Pintar Mind
DePorter, Bobbi, & Mike Hernacki. 2007a. Quantum Learning: Membiasakan
Kaifa. DePorter, Bobbi, Mark Reardon, &
2007b.
kelas
dan
Menyenangkan. Bandung:
di
dinding
Belajar
Nyaman
Sarah
di
Jakarta:
Gramedia.
mempunyai peta pikiran terbaik akan tempelkan
Map.
Singer-Nourie. Quantum
Teaching:
Mempraktikan
menghormati usaha, ketekunan, dan
Quantum
Learning
kesuksesan siswa, guru kemudian
Ruang-
memberikan
Bandung: Kaifa.
sebagai
penghargaan.
penguatan
Untuk
positif
berupa tanda bintang pada absensi. Kesimpulan
Ruang
di
Kelas.
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
8
Sukardi.
2007.
Metodologi
Penelitian
Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
9