Penanganan Sampah Sederhana Sebagai Praktik Sosial pada Program “Bank Sampah” di Pasar Baru Kota Probolinggo (Analisis Strukturasi Giddens pada Program “Bank Sampah” Binaan Paguyuban Pedagang Pasar Baru)
JURNAL SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Sosiologi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dengan Minat Utama Sosiologi Ekonomi
Disusun Oleh : Alintri Septining Siwi Hartoyo NIM. 0710013030
JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013
ABSTRAK Alintri Septining Siwi Hartoyo. 2013. Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Universitas Brawijaya (UB). Pengelolaan Sampah Sederhana Oleh Paguyuban Pedagang Pasar Baru (Studi Kasus Pada Program Bank Sampah di Pasar Baru Kota Probolinggo, Jawa Timur). Pembimbing Ahmad Imron Rozuli dan Dhany S. Sutopo
Pengelolaan sampah sederhana mempunyai tujuan untuk membuat lingkungan lebih bersih serta memanfaatkan sampah secara ekonomis dan memiliki nilai. Pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh Paguyuban Pedagang Pasar Baru terhadap permasalahan sampah yang ada di pasar baru kota Probolinggo melalui program bank sampah, yang dimana bank sampah ini bisa dimanfaatkan oleh warga pasar sebagai sarana pengelolaan sampah secara sederhana. Adapun penelitian ini juga bertujuan untuk lebih memahami praktik sosial yang terjadi antara Paguyuban Pedagang Pasar Baru dengan warga pasar maupun warga sekitar melalui program bank sampah. Adapun penelitian ini menggunakan perspektif dari Anthony Giddens tentang Teori Strukturasi, yang dimana terdapat dua pendekatan yang Giddens simpulkan tentang pendekatan yang kontras berbeda sehingga menjadi sebuah teori strukturasi. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa pengelolaan sampah yang dijalankan oleh Paguyuban Pedagang Pasar Baru berjalan sesuai dengan rencana, banyak warga pasar yang mulai mengikuti program Bank Sampah ini. Namun, banyak juga warga pasar yang masih belum mengikuti karena kesadaran mereka terhadap pengelolaan sampah serta melestarikan lingkungan dan juga sosialisasi yang dilakukan belum mencangkup keseluruhan daerah pasar sehingga warga masih enggan untuk mengikuti program bank sampah yang dilaksanakan oleh Paguyuban Pedagang Pasar Baru. Kata kunci : Agen, Struktur, Praktik Sosial, Bank Sampah
ABSTRACT
Alintri Septining Siwi Hartoyo, 2013. Department of Sociology, Faculty of Social and Political Sciences. University of Brawijaya (UB). The Simple Trash Management by Pasar Baru Merchant Association (A Case Study of Trash Bank Program in Pasar Baru of Probolinggo City, East Java). Advisors: Ahmad Imron Rozuli and Dhany S. Sutopo
Simple trash management is aimed to produce cleaner environment and to utilize the trash in economic and valuable manners. Trash management by Pasar Baru Merchant Association is to deal with trash problem in Pasar Baru of Probolinggo City. It is implemented through trash bank program, and this trash bank is used by the market occupant as the simple trash management structure. The objective of research is to understand the social practice between Pasar Baru Merchant Association, market occupant and people around market through the presence of trash bank program. Perspective of research is Anthony Giddens’ Structuration Theory. Two approaches are used by Giddens, which both are different and contrasting approaches to the development of structuration theory. Result of research indicates that trash management by Pasar Baru Merchant Association has been consistent to the plan and many market occupants start to participate into trash bank program. However, many market occupants still do not engage with this program because they are still not aware of the importance of trash management and environmental preservation, and the socialization of this program is not covering whole market sections such that there are some people who are hesitated to follow trash bank program carried out by Pasar Baru Merchant Association.
Keywords: Agent, Structure, Social Practice, Trash Bank
serta melestarikan lingkungan malah
I. Pendahuluan Pertambahan jumlah penduduk
semakin membuat tekanan yang luar
dengan berbagai perilakunya dewasa
biasa
ini
Eksploitasi besar-besaran terhadap
mengakibatkan
pemenuhan
terhadap
kebutuhan hidup semakin meningkat,
Sumber
ini berdampak pada keinginan untuk
pertumbuhan
memenuhi kebutuhan hidup tanpa
meningkat, perkembangan teknologi,
memperdulikan
yang
ekonomi dan aktivitas sosial tanpa
lingkungan.
memperhatikan daya dukung dan
akibat
ditimbulkan terhadap Sementara
itu,
penduduk
selalu
pertumbuhan berkaitan
erat
daya
Daya
lingkungan.
Alam
(SDA),
penduduk
tampung
yang
lingkungan
menyebabkan
telah
kemerosotan
dengan masalah lingkungan, hal ini
lingkungan dan pencemaran yang
didasarkan pada perbuatan-perbuatan
mengakibatkan
banyak
manusia
permasalahan.
Dimulai
yang
terjadinya
mengakibatkan
sekali dari
perubahan-perubahan
banyaknya pencemaran, lingkungan
dalam ekosistem. Lingkungan juga
yang terlihat tidak nyaman, sampai
terbentuk dari adanya hubungan
dengan masalah kesehatan. Salah
antara
dengan
satu
dimana
manusia saat ini adalah pencemaran
manusia
perkembangan manusia
teknologi,
kemudian
kehidupan
yang
mengalami
modern
serta
permasalah
yang
dihadapi
sampah. Melihat zaman yang sudah sangat
berkembangnya industrialisasi yang
maju ini,
sangat
dihasilkan pun juga semakin banyak
pesat
terjadinya
mengakibatkan
kontradiksi
jumlah sampah yang
antara
dan tidak terhitung jumlah serta
kegiatan pemenuhan kebutuhan yang
jenisnya. Manusia juga sering kali
satu dengan pemenuhan kebutuhan
melupakan
yang lainnya.
menanggulangi
Kondisi yang terjadi sekarang terhadap
lingkungan
menyedihkan. seharusnya
Manusia
memelihara,
sungguh
bagaimana
cara
permasalahan
sampah ini. Salah satu cara untuk menanggulanginya
dengan
yang
mengubah paradigma manusia itu
menjaga,
sendiri. Paradigma yang seringkali
terpikirkan
oleh
manusia
yaitu
sampah harus dibuang dan tidak bisa
diresmikan oleh Bapak Walikota Probolinggo H.M.Buchori.
dimanfaatkan lagi. Paradigma lama
Bank sampah yang dikelola oleh
ini perlu diganti dengan paradigma
Paguyuban Pedagang Pasar Baru
baru
Kota Probolinggo
pengelolaan
sampah,
yaitu
ini sudah mulai
membiasakan masyarakat dengan
berjalan dan mulai berkembang,
mendayagunakan
sampai
yang dimana praktik sosial yang
(memanfaatkan atau mendaur ulang),
terjadi didalamnya. Giddens melihat
menyayangi
dan
bahwa hubungan antara aktor dengan
Sampah
struktur adalah relasi dualitas bukan
sampah,
menghemat
sampah.
dipandang sebagai sumber dana yang
dualisme.
mempunyai nilai ekonomis dan dapat
praktik sosial yang berulang dan
dimanfaatkan. Pemanfataan sampah
terpola dalam lintas ruang dan
yang bernilai ekonomis misalnya
waktu. Dalam pemaknaan seperti ini
dapat
praktik sosial menunjukkan posisi
dijadikan bahan-bahan
kerajinan
dan kompos.
Adapun
Dualitas
terjadi
pada
aktor sedangkan keterulangan dan
prinsip utama yang benar dalam
keterpolaan
mengelola sampah adalah mencegah
merujuk pada posisi struktur. Oleh
timbulnya
menggunakan
karena itu bagi Giddens masyarakat
ulang sampah serta mendaur ulang.
adalah agegrasi dari berbagai bentuk
Bank sampah bisa dikatakan sebagai
ragam praktik sosial yang terus
salah satu bentuk upaya untuk
terulang dalam bingkai ruang dan
membentuk
perekonomian
waktu. Praktik sosial atau dapat juga
hijau yang dapat memperbaiki dan
disebut aksi sosial yang berulang dan
meningkatkan kualitas lingkungan
terpola
melalui
menjadi
sampah,
sebuat
aktifitas
pemilahan
dan
dari
inilah
praktik
yang
obyek
sosial
seharusnya
kajian
utama
pengumpulan sampah. Hal ini juga
sosiologi (Achmad Hidir 2008: 70).
dilakukan oleh Paguyuban Pedagang
Begitu juga dengan praktik sosial
Pasar Baru Kota Probolinggo yang
yang
pada
Sampah yang dikembangkan oleh
tanggal
11
Januari
2011
terjadi
di
program
Bank
Paguyuban Pedagang Pasar Baru
Kota Probolinggo, berawal
dari
yang
dimana
sosial adalah struktur sosial atau
keinginan
melihat
kekuatan sosial (Giddens, 2000:19).
lingkungan yang lebih hijau dan
Menurut Giddens, struktur dan
sehat serta melihat dari jumlah atau
agen merupakan dua elemen dalam
volume
masyarakat
sampah
yang
semakin
yang dualitas
bukan
meningkat maka terbentuk sebuah
dualisme,
upaya yang bermanfaat tidak hanya
beranggapan bahwa struktur dan
untuk
namun
agen saling berhubungan satu sama
bermanfaat bagi seluruh masyarakat,
lain dan memiliki peranan masing-
terutama pedagang pasar baru dan
masing dalam praktik sosial. Seperti
sekitarnya.
yang
II. Landasan Teori
bahwa
individualitas
Dalam
saja
kehidupan
yang dimana Giddens
dipaparkan hubungan
oleh
Giddens
antara
pelaku
sehari-hari
(tindakan) dan struktur berupa relasi
tidak akan lepas dari kehidupan
dualitas bukan dualisme, dualitas ini
sosial yang tidak hanya menjalani
terjadi pada praktik sosial yang
hari saja namun jika dilihat lebih
berulang dan terpola dalam lintas
lanjut lagi kehidupan sosial itu lebih
ruang dan waktu (Priyono, 2002:22).
dari tindakan individu yang tidak
Giddens menjelaskan bahwa hal
hanya dibatasi atau ditentukan oleh
seperti itu tidak bisa dijadikan
kekuatan sosial.
sebagai
Dalam hal ini
sebuah
dualisme
yang
Giddens
mengenalkan
teori
dimana salah satu dari dualitas
strukturasi
yang
teori
maupun
dimana
dualisme
tersebut
bisa
strukturasi merupakan salah satu
mendominasi dari adanya praktik
metode dalam menjelaskan tentang
sosial yang terjadi.
agen dan struktur. Menurut Rahmad
Giddens menyatakan bahwa kita
dalam majalah Basis, agen dan
harus
struktur saling berkait, tindakan yang
(interaksi) sosial yang berulang-
berulang-ulang
agenlah
ulang. Lebih dari itu ia menyatakan
(individu) yang melahirkan struktur
bidang mendasari studi ilmu sosial
istilah ini yang disebut oleh ilmuwan
menurut teori strukturasi, bukanlah
dari
memulai
pengalaman
aktor
dari
praktik
individu
atau
bentuk
kesatuan
sosial
tertentu,
Giddens, Agen dan struktur memiliki
melainkan praktik sosial yang diatur
pola
melintasi ruang dan waktu (Ritzer,
signifikasi
2004:507). Pada
menyangkut
teori
strukturasi
prinsip
struktural
yaitu
(signification)
yang
skemata
simbolik,
memusatkan pada praktik sosial yang
pemakanaan,
terulang dimana dalam teori tersebut
wacana.
lebih mendasarkan pada hubungan
yang mencakup skemata penguasaan
agen dan struktur. Agen dan struktur
atas orang (politik) dan barang atau
merupakan dua elemen masyarakat
hal
yang mempunyai sifat timbal balik
(legitimation)
yang tidak bisa terpisahkan dan hal
skemata peraturan normatif, yang
tersebut bisa menjelaskan praktik
terungkap
sosial. Dalam teori strukturasi agen
(Priyono, 2002:24).
dan struktur tidak dapat dipisahkan
oenyebutan,
Dominasi
(domination)
(ekonomi).
Legitimasi
yang
dalam
dan
menyangkut
tata
hukum
Dominasi yang dilakukan oleh
sebagai dualitas karena keduanya
Paguyuban
saling berhubungan timbal balik dan
Pasar Baru kepada pedagang pasar
mempengaruhi.
dalam program Bank Sampah ini
Giddens
Pedagang
pendapat
lebih kepada memberikan kekuasaan
mempunyai
pada pedagang bahwa pebtingnya
kemampuan untuk membatasi akan
untuk mengelola sampah yang di
tetapi disisi lain
sekitar agar mencapai tujuan yang
bahwa
mempunyai
Pedagang
struktur
struktur juga
memberikan kemungkinan pada agen
utama,
untuk melakukan tindakan. Tindakan
lingkungan pasar bisa lebih rapi,
disini diartikan dalam hubungannya
sehat,
dengan struktur yang memaksa yakni
permasalahan sampah. Kemudian,
agen mempunyai kekuasaan untuk
legitimasi
melakukan pertentangan, meskipun
Paguyuban Pedagang Pasar Baru
struktur
bersifat
kepada pedagang pasar ialah dengan
mengekang, namun struktur juga
adanya penyebutan-penyebutan yang
memberikan peluang
diberikan
itu
sendiri
bagi agen.
Seperti apa yang telah dikatakan oleh
yaitu
dan
yang
oleh
untuk
membuat
terkelola
dilakukan
paguyuban
dalam
oleh
yang
dimana merupakan hasil dominasi
yang telah dilakukan dalam program
pandangan Giddens ruang dan waktu
Bank
akhirnya
secara integral turut membentuk
legitimasi yang ada dalam praktik
kegiatan sosial, oleh sebab itu teori
sosial
strukturisasi
Sampah.
yang
Pada
dilakukan
oleh
menginkorporasikan
paguyuban, bank, maupun pedagang
ruang waktu dalam jantung teori
akan
yang
sosial. Dwi Susilo pun mengutip
tercipta berupa aturan-aturan yang
pendapat Giddens bahwa melihat
mengatur para pedagangan untuk
kegiatan sosial mencengkram ruang
lebih sadar lingkungan dan bisa
waktu
mengelola
pembentukan baik subjek maupun
tercipta.
Legitimasi
sampah
agar
dapat
mencapai tujuan yang akan dicapai. Terciptanya
sebuah
struktur
serta
berada
pada
akar
objek sosial, selain itu Giddens berpendapat suatu ontologi tentang
ketika individu melakukan tindakan
ruang
yang
kegiatan-kegiatan sosial adalah dasar
berulang-ulang,
struktur
waktu
yang
membentuk
dicipta-ulang di dalam dan dalam
bagi
rangkaian
yang
meskipun Giddens tidak memberikan
berulang-ulang yang diorganisir oleh
perenungan tentang ruang waktu
praktik sosial itu sendiri. Struktur
(Dwi Susilo, 2005:119). Hal ini bisa
tercipta ketika seseorang melakukan
menjelaskan bahwa ruang dan waktu
praktik sosial yang secara berulang
merupakan
dan melintasi ruang dan waktu,
mempengaruhi terbentuknya susunan
dalam
yang
yang terdapat dalam agen atau
dilakukan oleh individu atau agen itu
individu tersebut, yakni struktur.
sendiri
Ketika individu secara sadar (praktis)
praktik
teorinya
secara
sosial
praktik
tidak
langsung
menciptakan struktur dan kesadaran. Ruang
dan
proses
strukturasi,
historis
melakukan praktik
sosial
yang
secara
cenderung
berulang dan melintasi ruang dan
lingkungan
waktu sebagai aspek historisnya
atau tempat ketika suatu tindakan
terciptalah sebuah struktur dimana
sosial dilaksanakan. Selain di ruang
itu mempengaruhi tindakan individu
waktu ini terdapat perjumpaan antar
atau agen. Ketika praktik sosial
aktor yang terjadi, tetapi menurut
terjadi
diperlakukan
waktu
pengertian
sebagai
tanpa
ada
penjelasan
mengenai alasan untuk menjelaskan
seharusnya menjadi obyek kajian
praktik sosial itu dapat terjadi apa
utama sosiologi (Hidir 2008: 70).
yang
dengan reproduksi
Dalam pandangan Giddens terdapat
sosial.Reproduksi sosial berlangsung
tiga gugus struktur dalam kehidupan
lewat dualitas struktur dan praktik
sosial yaitu :
disebut
sosial. Kesadaran praktis merupakan
Struktur signifikasi merujuk
kunci untuk memahami strukturasi.
pada skema aturan simbolik
Reproduksi sosial berlangsung lewat
penyebutan, pemaknaan dan
keterulangan praktik sosial yang
wacana. Bentuk sederhana
jarang untuk kita pertanyakan lagi.
dalam
Hubungan antara aktor dengan
kehidupan
adalah
sosial
penyebutan-
struktur adalah relasi dualitas bukan
penyebutan
dualisme yang telah disampaikan
mereka yang menjadi anggota
oleh Giddens merupakan sebuah
dari Bank Sampah, nasabah
hubungan yang timbal balik dan
sendiri
saling mempengaruhi yang dimana
sebutan bagi penabung atau
dualitas terjadi pada praktik sosial
partisipan
yang berulang dan terpola dalam
menabungkan
lintas
pengumpulan sampah yang
ruang
dipahami sebagai
dan
bahwa
waktu. praktik
aktor
Bisa sosial
sedangkan
nasabah
merupakan
nantinya
bagi
sebuah
yang
akan
akan hasil
diserahkan
kepada pihak Bank Sampah .
keterulangan dan keterpolaan dari
Penyebutan-penyebutan
praktik sosial merujuk pada posisi
tersebut terus terulang dalam
struktur. Maka dari itu menurut
kehidupan sosial. Sedangkan
Giddens,
merupakan
wacana yang terdapat dalam
sebuah bentuk agegrasi dari berbagai
penelitian ini lebih kepada
bentuk yang beragam dimana praktik
sosialisasi
sosial yang terus terulang dalam
pasar mengenai pengelolaan
ruang dan waktu. Praktik sosial atau
sampah
dapat juga disebut aksi sosial yang
yang dimana materi yang
berulang dan terpola inilah yang
disampaikan kepada warga
masyarakat
kepada
secara
warga
sederhana,
pasar
akan
memberikan
Struktur legitimasi merujuk
sebuah wacana baru bagi
pada
warga
peraturan
pasar
terhadap
skemata
aturan
normatif
yang
pengelolaan sampah secara
terungkap dalam tata hukum.
sederhana melalui program
Sebagai contoh saja adalah
Bank Sampah.
ketika praktik sosial yang
Struktur dominasi merujuk
terjadi
pada
aturan
sebagai institusi yang bersifat
orang
kelembagaan seorang staff
skemata
penguasaan
atas
di
(politik) dan barang atau jasa
akan
(ekonomi).
pekerjaannya
Dominasi yang
Bank
Sampah
melakukan setelah
dilakukan oleh paguyuban
mendapatkan ijin serta arahan
kepada masyarakat berupa
dari
dominasi
akan
pengelolan
dengan
sampah
secara
sederhana
yang diberikan para pedagang
dengan
melalui
program
yang sudah mulai sadar akan
Bank Sampah yang dimana
pengelolaan sampah kepada
program ini mengajak para
pedagang yang belum sadar
masyarakat pasar untuk lebih
akan pentingnya pengelolaan
bisa
sampah yang berupa teguran
menjaga
lingkungan
sekitar pasar, dalam hal ini
pimpinannya. adanya
Serta
legitimasi
maupun saran.
dengan mengelola sampah
III.
yang ada di dalam pasar.
a. Tempat dan Waktu Penelitian
Dominasi
disini
dilebih
Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di
khususkan kepada bagaimana
Pasar
peran
Penelitian dilaksanakan pada 3 Juni
paguyuban
untuk
membuat masyarakat pasar bisa mengikuti dominasi yang paguyuban berikan kepada masyarakat pasar.
Baru
Kota
Probolinggo.
2013 sampai 20 Juni 2013. b. Fokus Penelitian Fokus
penelitiannya
adalah
praktik sosial pengelolaan sampah
pada Paguyuban Pedagang Pasar
Paguyuban
Baru
Baru dan Bank Sampah.
dalam
upaya
peningkatan
lingkungan dalam bentuk program
Pedagang
Pasar
3. Mengumpulkan
Data
yang bernama Bank Sampah pada
(Logging The Date)
Pasar Baru Kota Probolinggo.
Dalam penelitian ini, peneliti
c. Teknik Pengumpulan Data Dalam
penelitian
ini,
menggunakan
proses
penelitian
metode
lapangan
(field
pengumpulan data terbagi dalam tiga
research). Dalam penelitian ini,
tahap, yakni:
peneliti
1. Memasuki Lokasi Penelitian
menggunakan
beberapa teknik pengumpulan
(Getting In)
data sebagai berikut:
Dalam proses ini terdapat dua
1. Wawancara (Interview)
kegiatan yang peneliti lakukan
Interview
pada tahap awal memasuki
memperoleh
lapangan.
lapangan
Pertama,
berusaha
melakukan
pendekatan data
peneliti
di
jawab
adalah data
melalui secara
cara di tanya
langsung
kepada
sumber
dengan responden, dimana
lapangan
dengan
peneliti menggunakan alat
maksud mendapatkan suasana
bantu
keharmonisan agar keberadaan
wawancara
peneliti segera dapat menyatu
guide)
dengan lingkungan penelitian
lebih terarah pada fokus
sekaligus
penelitian (Moleong: 186).
mempermudah
berupa
agar
panduan (interview wawancara
peneliti menangkan suasana
Wawancara yang dilakukan
dan makna-makna tertentu dari
pada penelitian ini adalah
fenomena yang akan diteliti.
wawancara terbuka dan tak
2. Ketika Berada di Lapangan (Getting a long) Peneliti
berusaha
komunikasi
terstruktur. 2.
menjalin
dengan
para
pelaku yang terlibat dalam
Pengamatan (Observasi) Observasi adalah cara untuk memperoleh
data
yang
dilakukan dengan mengamati
secara langsung maupun tidak
terfokuskan kepada rutinitas dari
langsung
Paguyuban Pedagang Pasar Baru
atau
pengamatan
3.
melakukan
terbuka
dan
dengan Bank Sampah.
melihat dari dekat keadaan
Pandangan
objek yang diteliti.
hubungan antara pelaku dan struktur berupa
Dokumentasi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan
data
dengan
cara mencatat kejadian yang ada
di
lapangan
dengan
memanfaatkan data sekunder yang ada.
Agen
relasi
terhadap
dualitas
bukan
dualisme, dualitas ini terjadi pada praktik sosial yang berulang dan terpola dalam lintas ruang dan waktu (Giddens, 2000:20). Maka dari itu hubungan antara agen dan struktur tidak dapat dipisahkan, agen-agen menciptakan struktur yang sudah ada
IV. PEMBAHASAN Dualitas
Giddens
dan dapat diubah sesuai dengan Struktur
kemauan agen. Hal ini juga bisa
Dalam Pengorganisasian Paguyuban
membuat agen dan struktur memiliki
Pedagang
pola
Pasar
dan
Baru
Kota
prinsip
struktural
yaitu
Probolinggo. Lewat teori strukturasi,
signifikasi yang menyangkut simbol,
Giddens
bahwa
dominasi dapat berupa dominasi
kehidupan sosial lebih dari sekedar
ekonomi dan politik yang mencakup
tindakan-tindakan individu, tetapi
penguasaan barang atau material
kehidupan sosial juga tidak semena-
maupun
mena
ditentukan oleh kekuatan
dan legitimasi menyangkut ketentuan
sosial. Menurut Rahmad (2000:19)
normatif yang terungkap dalam tata
dalam majalah Basis, agen dan
hukum (Giddens, 2000:20).
mengemukakan
struktur saling berkait, tindakan
dalam hal ruang (politik)
Bermula
dari
permasalahan
yang berulang-ulang dari agenlah
sampah
yang melahirkan struktur. Istilah ini
permasalahannya semakin kompleks,
yang disebut oleh ilmuwan sosial
bank sampah adalah salah satu
adalah struktur sosial atau kekuatan
strategi penerapan Reduce, Reuse,
sosial. Dalam konteks penelitian ini,
Recycle (3R) dalam pengelolaan
yang
semakin
hari
sampah
di
tingkat
masyarakat.
ditemukan satu solusi inovatif untuk
Pelaksanaan Bank Sampah pada
membangun kesadaran masyarakat
prinsipnya
rekayasa
dalam memilah sampah. Dengan
sosial (social engineering) untuk
menyamakan sampah serupa uang
mengajak
atau barang berharga yang dapat
adalah
satu
masyarakat
memilah
sampah. Paguyuban Pedagang Pasar
ditabung,
Baru
membuat
terdidik untuk menghargai sampah
masyarakat pasar pada khususnya
sesuai jenis dan nilainya sehingga
untuk mulai mmeilah sampah yang
mereka mau memilah sampah.
ada
berusaha
di
untuk
sekitarnya.
Hal
ini
masyarakat
Sebagai
akhirnya
langkah
nyata
dimaksudkan agar linkungan sekitar
membangun gerakan Reduce, Reuse,
pasar dimana mereka mencari nafkah
Recycle (3R) dalam pengelolaan
bisa terlihat
bersih dan tertata.
sampah, maka Hari Peduli Sampah
Terlebih lagi memanfaatkan sampah
2013 harus menjadi momentum awal
juga diharapkan bisa mengurangi
membina kesadaran kolektif kita
permasalahan
untuk
sosial,
terutama
permasalahan sampah.
Fakta ini
berbanding
dengan
memilah
dan
mengolah sampah, kapan pun dan
teori
dimana
strukturasi yang dimana teori ini
sampah
menjelaskan
dan
lingkungan menjadi budaya baru kita
struktur yang mempunyai hubungan
guna mewujudkan Indonesia Bersih
timbal balik, yang dimana trsuktur
(ppejawa, 2013). Terutama di tempat
mendominasi agen agar memilah
yang mempunyai produksi sampah
sampah sesuai dengan jenisnya agar
yang cukup tinggi, contohnya saja
dapat dikelola kembali. Mengajak
seperti
masyarakat memilah sampah adalah
tradisional sudah ada sejak dahulu
pekerjaan yang sangat sulit karena
kala yang dimana pasar merupakan
menyangkut kebiasaan, budaya, dan
tempat
kegitaan
ketidak-pedulian
terjadi
antara
masyarakat
sama
memulai
tentang
yang
agen
sebagian sangat
besar rendah.
Melalui Bank Sampah, akhirnya
pun
agar
yang
pasar
pengelolaan berwawasan
tradisional.
Pasar
perekonomian pembeli
serta
pedagang. Pedagang yang ada di pasarpun
bermacam-macam,
dan
masing-masing pedagang ini pasti
dimana
akan memproduksi sampah organik
sebagai pengelola program yang
maupun anorganik. Melihat hal ini,
akan dijalankan.
pengelolaan
sampah
agen
berperan
penting
merupakan
Bank Sampah adalah salah satu
salah satu solusi yang baik untuk
alternatif mengajak warga peduli
sedikit
penumpukan
dengan sampah, yang konsepnya
sampah dan beberapa permasalahan
mungkin dapat dikembangkan di
yang menyangkut sampah di pasar
daerah-daerah lainya, Bank sampah
tradisional.
merupakan
mengurangi
sebuah
sistem
Adapun tujuan dari pengelolaan
pengelolaan sampah berbasis rumah
sampah yaitu Pengelolaan sampah
tangga, dengan memberikan ganjaran
diselenggarakan
berdasarkan
yang berupa uang tunai atau kupon
tanggung jawab atas lingkungan
gratis kepada mereka yang berhasil
sekitar, kesadaran akan pentingnya
memilah dan menyetorkan sejumlah
memelihara
sekitar
sampah. Sistem bank sampah ini
pasar,
memiliki beberapa keunggulan selain
kebersamaan yang dibangun untuk
manfaatnya di bidang kesehatan
saling
lingkungan,
terutama
lingkungan lingkungan
membantu
sampah,
pengelolaan
membuat
sampah
berfungsi
metode untuk
ini
juga
memberdayakan
mempunyai nilai ekonomi, seperti
masyarakat
yang
menyetorkan sampah yang telah
disampaikan
oleh
pihak
paguyuban kepada penulis pada saat
dipilah,
proses wawancara. Hal ini bisa kita
mendapatkan
katakan merupakan sebuah terobosan
ekonomis.
karena
dengan
masyarakat keuntungan
bisa secara
baru yang dimana permasalahan dari
Dengan begitu, masyarakat pun
sampah menumpuk di dalam pasar
tidak perlu khawatir dengan keadaan
maupun luar pasar
lingkungan dengan adanya sampah
diminimalisir.
bisa sedikit
Terobosan
terbaru
yang
senantiasa
jika
tidak
yang diambil oleh paguyuban ialah
dimanfaatkan akan merusak dan
berupa
mengotori lingkungan. Sudah banyak
program
yang
berkutat
dengan pengelolaan sampah. yang
orang
yang
mendirikan
Bank
Sampah selain bisa membantu dalam
Sampah
hal ekonomi bank sampah bisa
Paguyuban Pedagang Pasar Baru dan
menjadi
Bank
alternatif
lain
dari
yang
anggota
Sampah
sebagian
dari
besar
pembuangan sampah yang dilakukan
merupakan pedagang yang ada di
selama ini. Lewat Bank Sampah ini,
pasar
sampah-sampah dikumpulkan lalu
dilakukan oleh paguyuban
diolah
barang
dimana Paguyuban Pedagang Pasar
aksesoris ataupun kerajinan lainnya.
Baru ini merupakan struktur yang
Bank sampah menerima sampah
mendominasi para anggota bank
jenis anorganik dari seluruh warga
serta
terutama
sebagai
signifikasi atau penandaan adalah
pedagang pasar. Tiap pedagang pasar
struktur yang menyangkut simbolik,
dan warga akan dibuatkan buku
pemaknaan, penyebutan dan wacana
tabungan, setelah sampah disetorkan
sehingga sebagai sebuah struktur
ke Bank Sampah dan ditimbang,
yang mendasarkan pada pemaknaan.
uangnya langsung dimasukan ke
Struktur signifikansi dapat terlihat
buku tabungan. Jadi para pedagang
dari beberapa ilustrasi sehari-hari
dan masyarakat bisa punya simpanan
dalam kehidupan para pedagang di
dari sampah yang mereka kumpulkan
pasar.
kembali
adalah
menjadi
warga
sendiri melalui sampah-sampah yang sudah
tidak
berguna
lagi
sebelumnya.
baru.
Dominasi
pedagang
pasar.
yang yang
Struktur
Dalam dualitas antara struktur dan tindakan dalam konteks pedagang pasar
melibatkan
sarana-sarana.
Struktur dominasi dapat berupa
Gugus signifikasi melibatkan sarana
dominasi ekonomi maupun politik.
yang berwujud bingkai interpretasi
Struktur legitimasi atau pembenaran
tentang wacana pengelolaan sampah
menyangkut peraturan normatif yang
pedagang sebagai satu-satunya yang
terungkap
dalam
paling berperan besar dalam aktivitas
(Giddens,
dalam
tata
hukum
Herry-Priyono,
persampahan
2002:24). Demikian halnya dengan
berjualan
dominasi yang ada dalam Paguyuban
pedagang di pasar baru.
Pedagang Pasar Baru dengan Bank
yang
lewat
aktivitas
dilakukan
para
Gugus
legitimasi
pada
tataran
manakala ada pedagang yang tidak
strukturnya, sementara pada tataran
lagi berpartisipasi dengan mengelola
interaksi atau praktik sosial berupa
sampahnya ke Bank sampah. Karena
aturan-aturan yang diberikan kepada
itu manakala ada para pedagang yang
para pedagang dan pada khusunya
tidak
adalah nasabah Bank Sampah serta
pengelola
Paguyuban Pedagang Pasar Baru.
menyampaikannya kepada pedagang
Antara
tataran
lewat Paguyuban Pedagang Pasar
struktur dan paktik sosial terdapat
Baru dan akan memberikan sanksi
sarana yang berupa norma atau nilai.
seperti teguran. Di sinilah gugus
Norma-norma
legitimasi struktural akan nampak.
legitimasi
direproduksi
pada
dibangun melibatkan
atau gugus
lagi
berpartisipasi Bank
Kognisi
maka
Sampah
tidak
sadar
akan
(mode)
signifikasi dan dominasi. Berangkat
(unsconscious
motives/cognition),
dari gugus dominasi ini maka dalam
yaitu
memiliki
praktik sosial yang secara berulang-
langsung antara tindakan dengan
ulang antara pengelola pedagang
kondisi yang tidak biasa dan berada
dengan para pedagang di dalamnya
diluar
akhirnya
tindakan
terbentuk
seperangkat
hanya
rutinitas aktor
aktor.
kaitan
Sebagian
didasarkan
pada
norma. Seperangkat norma yang
motivasi tertentu dan tidak secara
terbentuk
langsung (Giddens, 2000:21-22).
melalui
proses
pengulangan yang terus menerus dari praktek
sosial
ini
merupakan
Dalam
konteks
seputar pasar
pedagang
baru,
di
maka akan
hasilnya. Sementara praktik sosial
diidentifikasi
yang
praktik
individu yang terlibat di dalamnya.
sosial adalah realisasi norma yang
Paling tidak secara garis besar ada
terus menerus diberlakukan secara
beberapa pihak yang terlibat dalam
berulang-ulang dalam tataran praktik
perjumpaan
sosial di dalamnya.
yaitu pedagang, pengelola Bank
merupakan sarana
Bank sampah secara langsung memang tidak memiliki kekuatan legitimasi untuk memberi sanksi
kehadiran
bersama
individu-
sehari-hari,
Sampah, petugas pasar dan tentunya pembeli.
Pengelola
Bank
memperlakukan
Sampah
akan
nilai ekonomi karena dapat ditabung
pedagang
yang
di Bank Sampah.
sudah menjadi pengelolaannya sesuai
Kesadaran
praktis
(pratical
dengan norma yang telah berulang-
consciousness), yaitu apa yang aktor
ulang direproduksi. Para pedagang
ketahui khususnya tentang kondisi
yang telah dikuasainyapun akan
sosial
bertindak
namun
sesuai dengan norma-
dan
tindakannya
aktor
sendiri
tidak
dapat
norma yang telah terbentuk dan
mengekspresikan tindakannya secara
disepakati
diskursif, bedanya dengan kasus
bersama
dalam
perjumpaan sehari-harinya.
ketidaksadaran
Kesadaran diskursif (discursive consciousness)
menutupi kesadaran praktis. Motif
mampu dikatakan terkait kondisi
atau kognisi tidak sadar (mode)
sosial dan penyampaiannya secara
(unsconscious
motives/cognition),
verbal
yaitu
memiliki
para
apa
adalah tidak ada tabir represi yang
yang
oleh
yaitu
(unsconscious)
aktor,
lebih
hanya
kaitan
spesifiknya tindakan aktor sendiri,
langsung antara tindakan dengan
kesadaran diskursif adalah suatu
kondisi yang tidak biasa dan berada
kemawasdirian
diluar
(awareness)
yang
rutinitas
Sebagian
memiliki bentuk diskursif sedangkan
tindakan
motif
motivasi tertentu dan tidak secara
(Giddens,
2000:21-22).
aktor
aktor.
didasarkan
Kesadaran diskurif antara Paguyuban
langsung
Pedagang
dengan
Kesadaran praktis bila dilaksanakan
pengelola Bank Sampah nampak
rutin mendorong pemisah antara
dalam interaksi di lingkungan pasar
kemungkinan
baru di Probolinggo.
Kesadaran
kemampuan introspeksi dan mawas
diskurif tampak dari antusiasnya para
diri yang ditampilkan oleh beberapa
pedagang tentang pentingnya arti
agen-agen.
kebersihan pasar demi kepentingan
Pedagang di pasar baru akan secara
mereka sendiri. Dengan membuang
langsung memberitahu apabila ada
sampah pada tempatnya dalam hal
pedagang yang melanggar hal ini
ini ternyata sampai juga memiliki
terjadi karena masalah kebersihan
Pasar
Baru
(Giddens,
pada
2000:21-22).
kesadaran
(Giddens,
dengan
2000:21).
tidak bisa dilakukan oleh semua
dan berulang dalam lintas ruang dan
pedagang yang ada di paguyupan
waktu.
pedagang pasar baru Probolinggo,
IV.
Kesimpulan
satu orang pedagang yang tidak mau
Program yang dicanangkan oleh
maka akan dapat menganggu tingkat
Paguyuban Pedagang Pasar Baru
kebersihan yang sudah ada. Jadi, hal
yaitu berupa program Bank Sampah
ini bisa dikatakan bahwa kesadaran
mendapatkan banyak perhatian dari
yang mereka bangun sudah tidak
berbagai
perlu dipertanyakan lagi. Karena
mendapatkan apresiasi yang bagus
mereka sudah mengetahui mengapa
dari
mereka melakukan tindakan yang
khususnya. Namun, masih banyak
mereka lakukan tersebut.
dari para pedagang yang masih
Jadi disini kesadaran praktis yang
kalangan.
masyarakat
Serta
pasar
pada
belum mengikuti program ini dengan
terbentuk dalam setiap tindakan-
berbagai
tindakan praktik sosial antara aktor
dilakukan oleh para anggota dari
yang ada didalamnya berhubungan
Paguyuban Pedagang Pasar Baru
praktik
di
setidaknya sudah membuahkan hasil
lingkungan pasarpun sudah tidak
dengan melihat kondisi pasar yang
dipertanyakan lagi. Karena hal ini
sudah mulai tertata rapi dengan
disebabkan adanya struktur yang
adanya program Bank Sampah yang
sudah diterima di masyarakat pasar,
mengkhususkan
sehingga tanpa perlu dipertanyakan
sampah secara sederhana.
lagi
pengelolaan
mereka
akan
sampah
alasaan.
Usaha
ada
yang
pengelolaan
melakukan
Praktik sosial yang dilakukan oleh
kegiatan tersebut dalam tiga gugus
pihak Paguyuban Pedagang Pasar
yang berperan dalam menentukan
Baru terhadap
setiap tindakan-tindakan yang ada di
tentang pengelolaan sampah secara
paguyuban,
sederhana melalui program Bank
bank
maupun
sudah
masyarakat
mulai
pasar
masyarakat pasar. Namun, hal ini
Sampah
banyak
juga tidak bisa diterima begitu saja
dipahami dan diikuti oleh para
tanpa adanya rutinitas yang terpola
pedagang maupun masyarakat luar. Namun, beberapa dari masyarakat
pasar
mengikuti
Giddens, Anthony. 2010. Teori
program yang dicanangkan oleh
Strukturasi. Yogyakarta : Pustaka
Paguyuban Pedagang Pasar Baru.
Pelajar.
Hal
masih
ini
belum
dikarenakan
mungkin
Giddens, Anthony. 2000. Majalah
kurangnya kesadaran dari personal
Basis
(Edisi
Khusus
masing-masing pedagang dan juga
Yayasan BP Basis, Jogjakarta.
bentuk sosialisasi secara tertulis
Ismail
masih kurang dilaksanakan atau
Sastrawijaya
diperbanyak. Seperti poster-poster
2001. Kamus Istilah Lingkungan.
yang
Jakarta. PT Bina Rena Pariwara.
menjelskan
mempromosikan
atau
program
Bank
Giddens
dilakukan oleh para agen terlihat
Jogjakarta.
rutin
agar
pemahaman
dan
Wedjatmiko, Sindu
S.
Priyono, B. Henry. 2003. Anthony
Sampah. Selain itu rutinitas yang
dengan adanya sosialisasi secara
A,
Giddens),
Suatu
Pengantar.
Priyono, B. Herry, 2000, Sebuah
para
Terobosan Teoritis Dalam Jurnal BASIS Gramedia, Jakarta No. 01-02,
masyarakat
pasar
terhadap
pengelolaan
sampah
sederhana
melalui program Bank Samapah ini
Januari-Februari 2000. Moleong,
Lexy.
J.
bisa dipahami secara merata.
Metodologi
Daftar Pustaka
Bandung : Remaja Rosda Kary.
Djajadiningrat,
Kualitatif.
Tjahja.
Paryadi, Sugeng. 2008. Konsep
2011. Ekonomi Hijau. Bandung :
Pengelolaan Lingkungan Sekolah.
Rekayasa Remaja
Cianjur : Departemen Pendidikan
Dwi
Susilo,
Surna
Penelitian
2006.
Rachmad.
2005.
Nasional Direktorat Jendral PMPTK.
Integrasi Ilmu Sosial. Jogjakarta :
Salim, Agus. 2006. Teori dan
Ar-Ruzz Media. George Ritzel dan Douglas J. Goodman. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prenanda Media.
Paradigma
Penelitian
Sosial.
Yogyakarta : Tiara Wacana. Soekanto,
Soerjono.
1990.
Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sugiyono.
2007.
Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta
Desain dan Metode. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
dan
Kelembagaan. Strategi.
Definisi
Malang
:
Bayumedia Publishing
ppejawa.com diakses pada tanggal
Pupukkompos-1990.com diakses pada tanggal 16 desember 2012 pukul 16.38 WIB Suaramedianasional.blogspot.com
Sumber Internet :
diakses pada pukul 17 desember pukul 13.14 WIB
Banksampahjepara.blogspot.com diakses pada tanggal 17 desember 2012 pukul 13.54 WIB blhmuaraenim.com
17 desember 2012 pukul 12.51 WIB
2 juni 2013 pukul 23.00 WIB
Yustika, Ahmad Erani. 2006.
Teori
diakses 10 september 2012 Hijauku.com diakses pada tanggal
Yin, Robert K. 2008. Studi Kasus:
Ekonomi
available at: http://isjd.pdii.lipi.go.id/
diakses pada
tanggal 2 juni 2013 pukul 22.30 WIB
Curiculum Vitae
Handayani 2012. Teori strukturasi
Nama : Alintri Septining Siwi Hartoyo Tempat dan tanggal lahir : Blitar, 1 September 1988
Alamat : Perum Permata Jingga Blok Anggrek II no.28 Malang
BAYANI_Karyateori_strukturasi_gi
No Telp : 081217888823
ddens.pdf/ diaskses 15 september
Email :
[email protected] [email protected]
giddens untuk analisis sosial. Online, available
at
:
http://file.upi.eduDirectoriSITI_NUR
2012
Harianorbit.blogspot.com
diakses
pada tanggal 17 desember 2012 pukul 12.51 WIB Hidir, Achmad dan Haris El Mahdi, 2008, time on space, aspek penting teori strukturasi. Online,