No. Urut 823 — 0200P
LAPORAN TUGAS AKHIR PENELITIAN TL--410
PEMBUATAN SISTEM PAKAR PENGOLAHAN AIR MINUM (LOKASI STUDI INSTALASI PENGOLAHAN AIR II PEJOMPONGAN JAKARTA)
OLEH HERMAWAN INDRA WARDHANA 1 5395047
JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2000
RINGKASAN
Air merupakan kebutuhan hidup yang paling mendasar dalam kehidupan manusia sehingga harus selalu tersedia. Akan tetapi, pads saat ini dan masa yang akan datang, air yang dibutuhkan tidak dapat diambil dari alam secara langsung karena semakin langkanya sumber air yang tidak tercemar. Mengolah air agar memenuhi syarat-syarat yang ditentukan merupakan alternatif dalam menyelesaikan masalah penyediaan air minum. Pengolahan air minum dari waktu ke waktu semakin rumit karena kualitas air baku yang diolah semakin rendah sehingga membutuhkan semakin banyak unit dan peralatan pengolahan dalam upaya menghasilkan an
minum. Rumitnya pengolahan air yang hams dilakukan menimbulkan kesulitan barn
dalam penyediaan sumber daya manusia yang mampu mengoperasikan dan memelihara B
lasi pengolahan air minum. Kebutuhan sumber daya manusia yang mampu mengoperasikan dan memelihara
astalasi pengolahan air minum sulit didapatkan karena manusia ahli yang dibutuhkan ameiiputi pengolahan air minum, mesin, dan listrik sangat terbatas. Kendala lain adalah ksarnya jumlah kebutuhan sumber daya manusia dengan keahlian tersebut mengingat aastalasi pengolahan air minum beroperasi terus menerus selama 24 jam sehari. Instalasi Pengolahan Air (IPA) II terdiri dari unit-unit pengolahan air memerlukan gwodiharaan dan prosedur pengoperasian yang berbeda-beda. Disamping itu, masingasing unit menghadapi masalah yang berbeda-beda yang terjadi selama proses p
.r'lahan air dan harus diselesaikan. Karena hal-hal tersebut, pakar diperlukan dalam
ft wperasian dan pemeliharaan unit-unit yang terdapat di instalasi pengolahan air. Sistem pakar (expert system) yang memanfaatkan teknologi komputer untuk samyimpan, mengintepretasikan pengetahuan dan pengalaman dari beberapa orang pakar ie dapat menirukan pengambilan keputusan layaknya seorang pakar yang dapat naengidentifikasi dan menganalisa masalah berdasarkan data dan kemudian memberikan p iecahan masalah-masalah tersebut dengan kualitas dan kemampuan pakar menjadi door untuk mengatasi persoalan tersebut.
Sistem pakar dibuat dengan membuat basis data, rule (aturan), dan user interface. Basis data dibuat berdasarkan data dan pengetahuan pakar yang bekerja di lokasi studi. Data dan pengetahuan pakar, melalui proses representasi pengetahuan, diubah menjadi basis data yang merupakan sumber pengetahuan sistem pakar. Data yang terdapat di dalam basis data ditautkan dalam predikat yang dapat menunjukkan hubungan antara satu data iengan data yang lain. Aturan dibuat untuk mengaitkan satu objek dengan objek yang lain ,ehingga dapat memberikan jawaban dan saran yang diperlukan pemakai. User interface i~gunakan untuk mengetahui hal yang ingin diketahui pemakai dengan pilihan unit-unit ang terdapat di IPA II, spesifikasi teknik peralatan yang terdapat di unit-unit pengolahan .iir. prosedur pengoperasian dan pemeliharaan unit-unit pengolahan air, penyelesaian masalah, daftar istilah, dan pengoperasian IPA II. User interface dibuat sebagai media ,omunikasi antara sistem dan pemakai, melalui user interface ini pemakai memasukkan Jata yang diperlukan sistem untuk membantu pemakai mengatasi masalah dan -nendapatkan manfaat berupa jawaban pertanyaan dan saran dari sistem pakar. Sistem pakar menyimpan dan mengintepretasikan data dan pengetahuan pakar .ialam bentuk basis data. Basis data statis digunakan untuk data yang tidak memerlukan xrubahan dan penambahan. Basis data statis dalam sistem pakar ini meliputi basis data ngoperasian scrapper, cara menentukan prosentase lumpur dalam air baku, dosis -na gmaflok, serta pengoperasian dan pemeliharan unit-unit pengolahan air. Basis data namis digunakan untuk data yang memerlukan perubahan dan penambahan. Basis data .: mamis dalam sistem pakar ini meliputi basis data peralatan yang terdapat di unit 7rasedimentasi, pengaduk cepat, pulsator, filtrasi, dan pompa distribusi, basis data yang n si spesifikasi teknik peralatan yang terdapat di unit prasedimentasi, pengaduk cepat,
-ulsator, filtrasi dan pompa distribusi, basis data berisi kondisi air baku, basis data berisi asi terjadinya masalah, basis data berisi masalah yang terjadi di unit prasedimentasi, lisator, filtrasi, dan pompa distribusi berikut penyelesaiannya, basis data berisi intensitas in durasi pembuangan lumpur unit prasedimentasi dan pulsator. Pengoperasian WA II minum tergantung pada debit kualitas air baku. Perubahan ::hit dan kualitas air baku yang diolah selama proses pengolahan air menyebabkan -k-rubahan cara pengolahan air yang meliputi penentuan cara pengoperasian scrapper,
penentuan intensitas dan durasi pembuangan lumpur bak prasedimentasi, penentuan w*cnsitas dan durasi pembuangan lumpur pulsator, penentuan jumlah dan macam zat kimia . wig perlu dibubuhkan selama pengolahan air. Dalam sistem pakar, cara berpikir dan alciakukan penalaran (reasoning) pakar melakukan pengolahan air diwujudkan dalam brntuk aturan (rule) yang merupakan sintak dan semantik sistem pakar. Sistem pakar membutuhkan informasi dan data untuk menjawab pertanyaan atau ba ■ang ingin diketahui pemakai. Oleh karena itu, pemakai diminta memasukkan hal yang .awn diketahui dan data-data yang diperlukan sistem pakar untuk menjawab pertanyaan pemakai. Dalam pengoperasian IPA II, pemakai diminta memasukkan data mengenai knndisi air yang meliputi bau, warna, kadar zat organik, kadar deterjen, kadar amonium, duns alum optimum, debit air baku, kekeruhan air baku, prosentase lumpur yang terbawa ut masuk ke bak prasedimentasi, dan prosentase lumpur yang terbawa air masuk ke pulsator. Setelah mengetahui hal yang ingin diketahui pemakai dan mendapatkan data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaaan pemakai, sistem pakar memberikan jawaban atas prnanvaan pemakai berupa pengoperasian scrapper, jumlah alum yang perlu dibubuhkan, d►sis magnaflok yang harus ditambahkan, jumlah karbon aktif yang perlu ditambahkan, setting alat pembubuh karbon, serta durasi dan intensitas pembuangan lumpur prasedimentasi dan pulsator. Interaksi yang terjadi antara sistem pakar dan pemakai terjadi ocialui user interface. Sistem pakar dapat menjawab pertanyaan dan memberikan saran terhadap masalah sang dihadapi dalam pengoperasian dan pemeliharaan serta spesifikasi teknik unit prasedimentasi, pengaduk cepat, pulsator, filtrasi, dan pompa distribusi yang terdapat di i talasi Pengolahan Air II. Sistem pakar dapat membantu efektivitas pengolahan air annum karena dapat memberikan jawaban secara cepat dan tepat terhadap masalah yang ttnadi selama pengolahan air. Masalah yang terjadi dalam pengolahan air minum dapat ienadi kapan saja sedangkan pakar yang diharapkan dapat menyelesaikan masalah belum trtntu ada.