1
PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN METODE QUANTUM LEARNING (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII Tahun Ajaran 2011/2012) CIPI CROSSMA INDAH
[email protected] PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP SILIWANGI BANDUNG ABSTRAK Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pembelajaran menulis puisi pada siswa banyak kendala dan kurang diminati. Dalam pembelajaran menulis puisi. Siswa menganggap sastra itu menyulitkan karena bahasa yang dipakai dalam menulis puisi harus sesuai dengan hakikat dan metode puisi dengan pola kalimat yang benar. Penelitian ini melihat kemampuan siswa dalam menulis puisi sebelum, setelah dan perbedaan kemampuan dalam pembelajaran menulis puisi siswa kelas VII dengan menggunakkan metode quantum leraning. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu.Teknik pengumpulan data penelitian adalah studi pustaka, tes dan observasi. Dari hasil pretes dan postes terhadap perbedaan yang singnifikan. Hasil nilai tersebut menunjukan adanya peningkatan nilai pretes dan nilai postes. Hal ini terbukti dari hasil analisis data sebesar 184.7 dari 969.3 menjadi 1154. Hal ini menunjukan bahwa dalam pembelajaran menulis puisi setelah menggunakan metode quantum learning berkategori baik. Kata Kunci: Menulis Puisi, Quantum Learning
PENDAHULUAN Menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa. Menulis adalah salah satu kegiatan yang dilakukan seseorang dengan sengaja memindahkan apa yang dilihat, dipikir, dialami, dan dirasakan. Di dalam menulis, inspirasi tidaklah muncul begitu saja tetapi memerlukan keinginan, kreatifitas dan daya nalar Seorang guru dapat mengarahkan siswa memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan kematangan jiwa mereka. Berbagai upaya dapat dilakukan salah satunya dengan memberikan tugas untuk membuat karya sastra yaitu menulis puisi. Keterampilan menulis puisi perlu diutamakan kepada siswa di sekolah menegah pertama, sehingga mereka mempunyai kemampuan untuk mengapresiasikan puisi dengan baik. Untuk menggairahkan siswa dalam pembelajaran menulis puisi ,guru dapat menggunakan metode pembelajaran yang menarik. Salah satu metode yang menggunakan metode Quantum Learning. karena metode tersebut dapat mengairahkan siswa dapat menulis puisi Atas dasar latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul,” Pembelajaran Menulis Puisi dengan
Metode Kuantum ( Quantum Learning) di kelas VII
BATASAN DAN METODE Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana kemampuan siswa dalam menulis puisi sebelum menggunakan metode Quantum learning, 2. Bagaimana kemampuan siswa dalam menulis puisi setelah menggunakan metode Quantum Learning, 3. Adakah perbedaan yang signifikan dalam pembelajaran menulis puisi siswa kelas VII sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode Quantum Learning. Tujuan penelitan ini adalah memperoleh deskripsi mengenai :1. Kemampuan menulis puisi siswa kelas VII sebelum diberikan metode Quantum Learning, 2. Kemampuan menulis puisi siswa kelas VII setelah diberikan metode Quantum Learning. 3. Perbedaan kemampuan menulis puisi siswa kelas VII sebelum dan sesudah mereka mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode Quantum Learning. Manfaat penelitian adalah 1. Bagi Guru. Penelitian ini bisa memberikan suatu acuan kepada guru agar siswa lebih menyukai pembelajaran menulis Khususnya menulis puisi dan menggunakan
2
metode Quantum Learning sebagai metode pembelajarannya, 2. Bagi Peneliti. Sebagai calon guru Bahasa Indonesia, peneliti bisa lebih memahami permasalahan - permasalahan dalam pembelajaran menulis, khususnya menulis puisi, 3. Bagi Siswa, Penelitian ini diharapkan bisa memberikan motivasi untuk siswa agar lebih kreatif menulis, khususnya menulis puisi.
Dalam suatu penelitian merumuskan anggapan dasar berpijak masalah yang sedangkan hal tersebut anggapan dasar penelitian ini adalah
perlu bagi maka : 1.
Keterampilan menulis puisi merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa. Untuk itu siswa harus sering berkenalan dengan teori yang telah dipelajarinya, 2. Siswa dapat terbiasa menulis puisi, 3. Sebelumnya siswa sudah mempelajari tentang puisi, 4. Pembelajaran menulis puisi akan lebih menyenangkan dengan menggunakan metode yang tepat dan sesuai, 5. Metode Quantum Learning merupakan salah satu metode yang sangat dapat dipergunakan oleh guru dalam suatu pelajaran, terutama pembelajaran menulis puisi. Rumusan hipotesis penelitian ini adalah bahwa penggunaan metode Quantum Learning dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi. Pembelajaran adalah sebuah proses kegiatan belajar yang direncanakan oleh seseorang/siswa dalam sebuah kesempatan atau sebuah proses belajar yang tidak disengaja oleh seseorang sehingga ia bisa memperoleh pengetahuan dari hal tersebut, 2. Menulis adalah mengekspresikan pikiran, perasaan dalam bahasa tulisan dengan mengikuti aturan-aturan agar dapat dipahami maksudnya oleh orang lain. 3. Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dengan memadukan unsur struktur batin dan struktur fisik. 4. Menulis puisi adalah mengekspersikan pengalaman batin mengeanai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa tulis yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya. 4. Pembelajaran Quantum Learning adalah seperangkat metode dan falsafah belajar yang terbukti efektif untuk semua umur (DePorter & Hernacki, 1999: 15) Dengan demikian, quantum learning merupakan teknik pembelajaran yang menyenangkan bagi siswanya. Metode yang di gunakan adalah metode eksperimen. Peneliti ini bersifat uji coba untuk
melihat hasil dari model pembelajaran yang ditetapkan. Teknik pengumpulan yang digunakan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Studi pustaka (library Research) antara lain Teknik ini dimasukan untuk mempelajari sumber-sumber kepustakaan yang relevan dengan masalah penelitian, 2. Tes adalah serentetan pertanyaan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok (Arikunto, 1993 ; 123), 3. Observasi adalah yang dilakukan pada penelitian ini adalah observasi langsung atau pengamatan langsung, yaitu pengumpulan data berdasarkan pengamatan yang menggunakan mata atau telinga secara langsung tampa melalui alat bantu yang standar. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji hipotesis dilakukan untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan menulis puisi siswa sebelum dan setelah digunakan metode quantum learning. Adapun yang akan diujikan adalah rata-rata pretes. Data-data tresebut akan di uji hipotesisnya dengan uji-t. Di dalam uji-t, hal ini yang pertama dihitung adalah nilai rata-rata gain (perbedaan) dari kedua rata-rata tersebut. Selanjutnya, data yang diperoleh dari hasil perhitungan tersebut dimasukkan ke dalam rumus uji-t. Hasil ini akan menjadi nilai t hitung yang kemudian harus dibandingkan dengan nilai t sebelum akhirnya dapat ditarik simpulan bahwa metode quantum learning yang digunakan berpengaruh secara signifikan dalam pembelajaran menulis puisi. Tabel 1 Data dan Penskoran
Pretes No Subjek 1 2 3 4 5 6
a b c d e f
I II III 23 22 19 23 25 23 20 20
24 32 22 23 25
19 21 21 20 27
Postes
Deviasi Sko Skor I II III (d) D2 r 21,3 26 25 27 26 4,67 21,81 3 4 16 22 26 24 28 26 3 9 23 26 25 27 26 8 64 22 30 32 28 30 6 36 21 27 26 28 27 28 32 6 36 24 30 30
3
7
g
25 24 30
8
h i j
28 25 23
11
k
30 30 23
12
l m
30 30 23
14
n
25 26 25
15
o p q r s t
23 30 33
21
u
28 27 28
22
v
30 30 25
23
w x
23 25 26
25
y
30 28 25
26
z
23 24 30
27
aa
28 30 30
28
ab
25 27 30
29
ac
20 25 26
30
ad
27 25 25
31
af ag ah
23 26 27
ai aj
25 23 26
ak al am
25 30 30
9 10
13
16 17 18 19 20
24
32 33 34 35 36 37 38
30 25 23 20 20 20
27 25 23
30 30 30 28 23
30 30 25 29 25
30 30 23 30 30
23 24 25
27 25 23 23 20 20
25 30 26
23 25 30 25 27 23
25,3 3 26,3 3 26 20 27,6 6 27,6 7 25 25,3 3 25,3 3 30 30 26 29 26 27,6 7 28,3 3 24,6 6 24 27,6 6 25,6 7 29,3 3 27,3 3 23,6 7 25,6 7 25,3 3 25 21 24,6 7 27 28,3 3 26 25 969, 3
33 32 34 33
7,67 58,82
33 32 34 33
6,67 44,49
30 28 32 30 29 30 28 29
4 9
16 81
29 28 30 29
1,34 1,79
30 32 28 30
2,33 4,97
29 28 30 29
4
16
29 28 30 29
3,67 13,47
29 30 28 29
3,67 13,47
33 30 30 33 33
34 32 29 32 32
32 28 31 34 34
33 30 30 33 33
3 0 4 4 7
9 0 16 16 49
33 34 32 33
5,33 28,41
30 29 31 30
1,67 2,79
30 32 28 30
5,34 28,51
29 27 31 29
5
25
29 30 28 29
1,33 1,77
30 32 28 30
4,33 18,75
30 32 28 30
0,67 0,45
30 29 31 30
2,67 7,13
33 32 34 33
9,33 87,05
29 28 30 29
3,33 11,08
33 34 32 33
7,67 58,82
36 38 34 36 29 27 30 29
11 8
121 64
36 38 34 36 11,33128,36 33 32 34 33 33 32 34 33
6
36
4,67 21,81
3 9 29 28 30 29 27 28 26 27 2 4 11 184,71176,7 54 5
Selanjutnya data termasuk akan diolah dengan
beberapa perhitungan sebagai berikut : a. Perumusan hipotesis b. Dasar Pengambilan Keputusan c. Menentukan Mean X1 (pretes ) dan Mean X2 (postes) d. Menentukan Rata-rata Deviasi e. Menentukan jumlah Kuadrat Deviasi f. Menentukan nilai t hitung g. Menentukan Derajat Kebebasan h, Menentukan t Tabel Untuk menentukan t table digunakan table nilai persentil untuk distribusi t, Harga t tabel = t (0,05x37) tidak diperoleh secara langsung dari daftar distribusi t, karena dk =37 tidak terdapat pada table nilai persentil untuk distribusi t, oleh karena itu menentukan t table dilakukan interpolasi sebagai berikut : i.
Pengujian Hipotesis Hasil perhitungan menunjukan bahwa t (10,8) > t table (1,686). Dengan mengacu kepada hitung perumusan hipotesis H1 (terdapat perbedaan yang singnifikan antara kemampuan pretes dengan postes) dapat dibuktikan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak. Dari pengujian hipotesis ini dapat disimpulkan bahwa : 1. Kemampuan siswa dalam menulis puisi sebelum diberi perlakukan melalui metode quantum learning berkategori kurang, 2. Kemampuan siswa dalam menulis puisi setelah diberi perlakuan melalui metode quantum learning berkatogori baik 3. Hasil pembelajaran menulis puisi siswa sebelum dan setelah mengikuti pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan metode quantum learning mempunyai perbedaan yang singnifikan., 4. Metode quantum learning efektif digunakan dalam pembelajaran menulis puisi pada siswa kelas VII SMP. Data Pretes dilaksanakan sebelum diadakan pembelajaran, sedangkan postes dilaksanakan setelah pembelajaran diadakan. Skor pretes siswa sebelum diadakan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran quantum leraning. Pada saat pretes skor yang diperoleh siswa masih rendah. Hal ini dikarenakan siswa belum memperoleh materi pembelajaran secara jelas, sehingga nilai yang diperoleh kurang sesuai dengan apa yang diharapkan. Akan tetapi, ada juga siswa memperoleh nilai pretes
4
yang baik diperkirakan siswa menulis lembar tes memang menyukai sastra khususnya puisi. Skor pretes dan postes dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 2 Persentase Data Pretes No 1 2 3 4 5 6
Interval Kelas 20-21 22-23 24-25 26-27 28-29 30-31 Jumlah
Frekwensi 4 3 12 9 8 2 38
Frekwensi % 10,5 7,89 31,58 23,68 21,05 5,3 100
Berdasarkan table di atas dapat dilihat bahwa interval skor terkecil yang dicapai adalah 20 - 21 yaitu sebnyak 10,5%. Nilai ini merupakan gambaran awal kemampuan siswa sebelum dilakukan pembelajaran menggunakan metode quantum leraning. Sedangkan skor terbesar yang diperoleh siswa pada kelompok eksperimen berada pada interval 30-31 sebanyak 5,3 % Berdasarkan hasil perhitungan nilai ratarata skor pretes pada kelompok eksperimen adalah 25,51 yang telah dipaparkan dalam uji normalitas tes awal Tabel 3. Persentase Data Postes No 1 2 3 4 5 6
Interval Kelas 25-26 27-28 29-30 31-32 33-34 35-36 Jumlah
Frekuensi 3 2 10 11 10 2 38
Frekuensi % 7,89 5,26 26,32 28,95 26,32 5,26 100
Berdasarkana table di atas dapat dilihat bahwa interval skor terkecil yang dicapai adalah 25 - 26 yaitu sebanyak 7,89%. Nilai ini merupakan gambaran awal kemampuan siswa sebelum dilakukan pembelajaran menggunakan metode quantum learning. Sedangkan skor terbesar yang diperoleh siswa pada kelompok eksperimen berada pada interval 35 - 36 sebanyak 5,26 %
Berdasarkan hasil perhitungan nilai ratarata skor pretes pada kelompok eksperimen adalah 30,31 yang telah dipaparkan dalam uji normalitas tes akhir dan uji hipotesis. Berdasarkan data di atas, terlihat terdapat peningkatan hasil belajar pada masing-masing kelompok. Rata-rata nilai pada pretes 25,51 menjadi 30,31 penelitian yang telah dilakukan menujukan bahwa adanya perbedaan hasil belajar sebelum dan setelah menggunakan metode quantum learning dan metode ini bisa meningkatkan keterampilan menulis puisi. Keberhasilan di dalam kegiatan belajar mengajar tidak akan terlepas dari peranan seorang guru. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pengolahan dan analisis data dapat ditarik simpulan sebagai berikut : 1. Terdapat perbedaan yang siginifikan dalam pembelajaran menulis puisi siswa kelas VIIA SMP. sebelum dan sesudah mereka mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode quantum learning. Hal ini diketahui dari hasil analisis diperoleh hasil rata-rata pretes sebesar 25,51 sedangkan nilai rata-rata postes 30,31. Walaupun kenaikan angka tersebut tidak terlalu besar, tetap saja hal ini menunjukkan bahwa metode quantum learning bisa diterapkan dalam pembelajaran menulis puisi. 2. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan siswa dalam menulis puisi sebelum mereka menggunakan metode quantum learning. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji hipotesis dengan menggunakan Uji-t dengan tingkat kepercayaan 95 %. Hal itu menyatakan nilai t hitung lebih besar t table yaitu t hitung(10,8) > t table (1,686) sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukan bahwa metode quantum learning efektif digunakan dalam pembelajaran menulis puisi. 3. Keberhasilan di dalam kegiatan belajar mengajar tidak akan terlepas dari peranan seorang guru. Dalam kegiatan pembelajaran seorang guru adalah bagaimana cara guru itu menyampikan materi kepada siswa, sedangkan cara guru menyampaikan materi disebut dengan metode pembelajaran. Siswa dituntut aktif di dalam menerima materi sehingga di dalam proses pembelajaran tersebut terdapat interaksi antara guru dengan siswa yang akan mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
5
DAFTAR PUSTAKA Aftarudin, Pesu. 1984. Pengantar Apresiasi puisi. Bandung : Angkasa Akhadian Sabarti, et all. 1998. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga. Endraswara, Suwardi. 2003. Membaca, Menulis, Mengajarkan Sastra. Yogyakarta : Kota Kembang Arikunto, Suharsimi, 2007. Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Endraswara, Suwardi. 2003, Membaca, Menulis, Mengajarkan Sastra Yogyakarta : Kota Kembang Fu ‘ adah. Shelly Santrotul . 2006. Model Pembelajaran Menulis Puisi dengan Menggunakan Metode Sinektif. Skripsi. Tidak diterbitkan. Hadiarti, Titin. 2008. Pembelajaran Menulis Puisi dengan Menggunakan Teknik Mind Mapping. Skripsi. Tidak diterbitkan. Komaidi, Didik 2007. Aku Bisa Menulis. Yongyakarta : Sabda. Ningrum, Epon. 2009 Kompetensi Profesional Guru dalam Konteks Strategi Pembelajaran. Bandung : Buana Nusantara. Nurhalimah. Peningkatan Kemapuan Menulis Puisi Siswa SMP Kelas VIII dengan Strategi Formula
Tahun Ajaran 2006-2007 (online). Tersedia : http//sastra.um.ac.id/wp-conten/ uploads/2009/10.(14 Maret 2010) Pradopo, Rachmat Djoko. 2009. Pengkajian Puisi. Yogyakarta : Gadjah Mada Univer sity Press. Purnawan, Deddy. 2008. Cara Menulis Puisi. (online). Tersedia : http ://deddypurnawaan.blogspot.com/2008/10/ (14 Maret 2010) Sayuti, Suminto A. 1985, Puisi dan Pengajaran (Sebuah Pengantar). Semarang : IKIP Semarang Press. Subana, M dan Sudrajat. 2005. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung : Pustaka Sukarto. Pembelajaran Menulis Puisi Kreatif Melalui Aplikasi Sumber Pembelajaran Alam (online). Tersedia : http://pembelajaran-menulis-puisikreatif,html, (11 Januari 2010) Sumiyadi, et all.1997. Sanggar Sastra. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III. Ningrum, Epon. 2009, Kompetensi Profesional Guru dalam Konteks Stategi Pembelajaran Bandung : Buana Nusantara. Suyatno, 2009, Manjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo : MasmedianBuana Pustaka.