PELESTARIAN KAWASAN BERSEJARAH MK Perancangan Kota Perencanaan Wilayah & Kota UB Chairul Maulidi 2013
ì
Budaya & Identitas ì Budaya adl konteks di mana kita perlu menempatan diri, dalam interpretasi orientasi nilai-‐nilai adat-‐ isBadat, yang ada dalam budaya yang dengannya kita dapat menformulasikan iden)tas kita (mengatakan ‘siapa kita’ dan ‘dari mana kita berasal’ (Benhabib, 2000)
ì Iden)tas sebagia sesuatu yg sangat peBng bagi
individu (komunitas), untuk men-‐situasikan dalam moral space (Inglis, 2001)
ì Bersama dengan Budaya, IdenBtas selalu mengalami
pergeseran bentuk dan selalu berproses (Hall, 1996)
Identitas & Pusaka ì Iden)tas terbangun oleh satu konteks hubungan kekuasaan, mempergunakan bermacam material bangunan, sejarah, geografis, kepercayaan, seksualitas, sosio-‐spasial, dls (Castells, 1997; Neil, 2004) mewujud kedalam sebuah bentuk/tatanan fisik ì Sebuah wujud peninggalan masa lalu yang bernilai
sejarah, mengandung kualitas pemikiran dan cerita fase perkembangan budaya à Pusaka (Heritage)
Lynch (1981)
“They do indeed give us a sense of security, of stability and con)nuity, of awe and pride. So they can also be used to express pride and affec)on for a community, to relate people to it, to reinforce a sense of human con)nuity, or to reveal the majesty of the universe”
Pusaka & Kota Pusaka ì Jenis Pusaka melipuB lingkup yang sangat luas ì Pusaka ragawi (tangible heritage) ì Pusaka tak ragawi (intangible heritage) ì Pusaka alam (natural heritage) ì Pusaka saujana (landscape heriBage) ì DiBnjau dari segi nilai, pentng, dan luas
pengaruhnya
ì World heritage ì NaBonal heritage ì Local heritage
Pusaka & Kota Pusaka ì Kota Pusaka Dunia oleh UNESCO, memiliki 1 atau
lebih kriteria OUV (Outstanding Universal Value) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Merupakan mahakarya kecerdasan kreaBf manusia Menampilkan pertukaran nilai luhur dalam rentang waktu lama atau dalam lingkup budaya dunia Sebagai jejak isBmewa dari suatu peradaban Mennjadi contoh bentuk yang menggambarkan babak sejarah manusia Berkaitan langsung denganperisBwa/tradisi yang bernilai penBng secara universal Merupakan fenomena alam yang luar biasa dan penBng …. dst
Pelestarian dan Strategi Perancangan Kota Pelestarian dapat menjadi alternaBf strategi perancangan kota, dalam menjawab isu-‐isu berikut: 1.
Hakekat dari ‘urban conserva2on’ per se : kota merupakan suatu yang dinamis, peran konservasi Bdak terbatas pada persoalan pelestarian, namun diisi lain pendekatan konservasi juga menjaga agar perubahan yang terjadi Bdaklah merupakan sesuatu yang dengan Bba-‐Bba terjadi (abrupt)
2.
Hakekat perbedaan pelestarian dan hakekat pembangunan kota (perubahan). Meskipun bahwa perubahan adalah ciri dari sebuah kota yang dinamis maka perlu ada keseimbangan antara perubahan untuk mengakomodasi kebutuhan baru dengan upaya melestarikan citra dan karakter lingkungan dalam pembentukan lingkungan yang tanggap (kontekstual)
Pelestarian dan Strategi Perancangan Kota 3.
Krisis energi/proses daur ulang/gagasan keberlanjutan: pendekatan konservasi merupakan perwujudan dari upaya mendaur ulang sumberdaya lingkungan, termasuk bangunan dan kawasan bersejarah, untuk kepenBngan pemanfaatan yang lebih arif
4.
Iden)ty making or place making. Pemanfaatan artefak sejarah merupakan bagian dari upaya untuk menyelamatkan ciri dan idenBBas sebuah tempat/kawasan yang memiliki kontribusi penBng dalam membentuk karakter tempat. Oleh karena peyelamatan bangunan tua dan lingkungan bersejarah (aset budaya) bukan saja sekedar upaya untuk mempertahankan kelangsungan artefak namun membuka penafsiran baru dalam kehidupan urban dengan mewadahi kebutuhan baru/kekinian.
Pelestarian Value dalam Urban Fabric Nilai-‐nilai yang dilestarikan pada perancangan kota
ì Historis: berkaitan erat dengan suatu perisBwa/kejadian
sejarah atau berhubungan dengan suatu tokoh penBng dalam sejarah
ì Este)s: menakankan pada penilaian arsitektural suatu
bangunan atau kelompok bangunan (ensemble) ataupun kawasan bersejarah kota. PerBmbangan kelangkaan, keindahan gaya serta teknologi pembuatan dan pembangunan yang khas dan spesifik juga termasuk ke dalam aspek yang terakhir ini
ì Sosial: memiliki makna penBng yang terkandung pada suatu
bangunan/kawasan lama, yang menjadi ciri khas atau memiliki kekhasan dalam konteks kultural dan regional
Leben am Fluß -‐ Vorgestern Teil 1 Old Fuldabrücke 13 Awalnya sebuah Bangunan Jembatan Kayu dari abad
1509-‐1512 sebagai jembatan batu lengkung
Peta dari
1547
digambar oleh pelukis dan arsitek Philip Landgrave
Peta Merian dari 1657 menunjukkan Kassel dan Unterneustadt utuh. Tampak: keterikatan kuat antara Gereja Magdalena dan Fuldabrücke, struktur kota khas masa medievel.
1838 Kassel Stadtplan
Peta Unterneustadt tahun terlihat meninggalkan pola kota tua yang padat, hancur oleh bom. Juga dapat terlihat jalan-‐jalan dan budaya, yang dibuat sekitar perganBan abad dan, gaya dengan pembangunan kota tahun 1950-‐an menandai Unterneustadt telah direkonstruksi
1943
Foto udara menunjukkan kerusakan, serangan bom 22 pada malam Oktober Jelas terlihat: Struktur kota Renaissance kepadatan di pusat Unterneustad, dengan gereja dan Holzmarkt, 1929
1943
Gestern
Planung
ì
Menyusul keputusan Dewan Kota Kassel pada bulan Juli 1994, rencana dikembangkan, kerangka dari diskusi teknis dan seluruh publik terkemuka dan diringkas. Dalam dialog Dewan Penasehat, warga sub-‐Neustadt, yang Unterneustadt Forum dan Pembina terlibat. Dalam rangka untuk memasBkan kualitas yang sangat Bnggi dari perencanaan daerah penBng dan pusat kota baru, membuat master plan dengan tepat: pada rumah-‐ rumah mewah, jembatan penyeberangan baru, dengan alasan panB asuhan mantan dengan "kuartal bebas mobil" dan Barok bawah Neustaedter gereja persegi prosedur Projektentwicklungsgesellsch ai perencanaan yang tepat dilakukan.
Der Rahmenplan -‐ Das verbindliche WiederauHau Konzept ì
Menyusul keputusan Dewan Kota Kassel pada Juli 1994 untuk masuk ke dalam rekonstruksi dalam satu tahun perundingan teknis publik, sebuah rencana kerja yang dihasilkan, yang menetapkan pedoman khusus untuk implementasi dan informasi lebih akurat untuk perencanaan sumur.
ì
Rencana ini telah diadopsi oleh Parlemen dan Cassel telah terbukB dalam pelaksanaan kemudian sebagai alat manajemen yang sukses.
Bebauungsplan VII/51 "Unterneustadt" A -‐ C ì Die Stadt Kassel hat in der Zeit von 1996 bis 2001 den
Bebauungsplan Unterneustadt auf der Basis des Rahmenplanes, in AbsBmmung mit der Projektenwicklung der PEG, begleitend zur Gebietserschließung und Grundstüksvermarktung erstellt. WichBge Elemente waren dabei insbesondere die Sicherung des Bodendenkmals, der Umgang mit dem Verkehr und die Schaffung des naturschutzrechtlichen Ausgleichs für den Eingriff innerhalb des WohnquarBers. Nicht unwesentlich war auch die BewälBgung des Lärmproblems entlang der Leipziger Straße. Die große Dichte des Gebietes und die angestrebte Nutzungsmischung erforderten detaillierte Betrachtungen jedes einzelnen Blockes, was sich in den differenzierten Festsetzungen deutlich wiederspiegelt.
Teil A ì Ini bagian dari rencana pembangunan
melipuB wilayah utara antara Leipziger Strasse dan benteng bersejarah. Daerah ini adalah rumah dari pemuda 50-‐an, yang dibangun di atas fondasi yang disebut "Castell" dibangun dari abad ke-‐17. Monumen bernilai sejarah dan dilindungi adalah sisa-‐sisa dari pabrik Neustaedter sub dari 1.538 yang telah dipulihkan dan dilestarikan dan luas bangunan di mana blok ditunjuk pertama Di daerah ini ada sekolah taman lalu lintas perkotaan, yang dapat dipindahkan dalam proses pembangunan proyek oleh PEG di kisaran Marbachshöhe.
Teil B ì
Bagian barat wilayah perencanaan adalah salah satu yang telah digunakan sejak penghancuran Unterneustadt sebagai tempat yang adil dan telah paling jelas merasa kehilangan kota terkutuk dan luka yang menyakitkan di kota. Dengan pemasangan jalur bersejarah dan struktur plot disediakan rencana pembangunan, tulang punggung tangguh untuk rekonstruksi sukses. Secara signifikan, pasar pulih kayu di Leipziger Strasse mengakui dan maju ke daerah-‐ daerah di mana Fulda konstruksi blok 7 dan 8, yang sengaja mengingatkan pada kepala jembatan bersejarah. Diperoleh adalah ruang hijau publik baru terletak antara pembangunan villa barat dan distrik padat pemukiman di Jalan Christopher. Elemen penBng dari daerah ini perencanaan adalah pejalan kaki, yang dilakukan sebelum blok 14 dan. Mengamankan tempat berpijak dari Karl Branner Bridge
Teil C ì
Bagian Bmur daerah perencanaan mengandung elemen idenBtas yang paling penBng dari, persegi baru rendah Neustadt gereja. Ini sama sekali Bdak hadir secara fisik atau membaca. Dengan pendekatan dari bangunan dekat dengan Strasse Leipziger bisa sukses, efek dari alun-‐alun Barok oval untuk tahap ruang baru. Betapa sulitnya pemulihan daerah ini bersejarah di bawah kondisi saat ini mungkin Anda dapat melihat dari arus lalu lintas. Untuk mengoperasikan semua arah dapat dan masih mempertahankan area lalu lintas yang wajar rendah, satu arah membimbing alun-‐alun itu diperlukan.
ì
Distrik bebas mobil pertama di Kassel juga termasuk dalam bagian dari rencana pembangunan. Ini adalah wilayah Bmur Jalan Christopher.
Realisierung
ì Pelestarian kota pusaka bukanlah
romanBsme masa lalu, bukan pula hanya mengawetkan. membangun masa depan secara berkelanjutan yang menyeimbangkan berbagai peninggalan yang bernilai dengan dinamika jaman secara terseleksi.
ì Sekaligus sebagai alat dan modal
untuk pengembangan budaya dan ekonomi
Pelestarian
ì Pelestarian pusaka bertujuan
ì Benhabib, Seyla. 2000. Democracy and
IdenBty, in Swiss Federal Office of Culture, Humanity, Urban Planning, Dignity, 12-‐22
ì Castells, Manuel. 1997. The Power of
IdenBty. Malden, MA: Basil Blackwell
ì Gallion, Arthur B, etall. 1986. The Urban
Parern. Van Nostrand Reinhold.
ì Hall, Stuart. 1996. Who Need IdenBty?
QuesBons of Cultural IdenBty. London: Sage 1-‐7
ì Inglis, Fred. 2001 Universalism and
Difference: the SeparaBo Culture and PoliBcs. Queen’s University Belfast, 19-‐22.
DAFTAR PUSTAKA
ì Neill, JV William. 2004. Urban Planning and
Cultural IdenBty. London: Routledge