~ I • ~ IJI ~'"
"Had anakku , dir1kanlah sholat dan auz-uh Lah (manusia> menger~akan yang balk dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang munkar dan bersabarlah terh9dap apa yang menimpa kamU. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-bal yang diwaj1bkan (Allah)
(A1-qur'an dan Terjemahannya 1977:635).
a , lsi Kur1kulum Is1 kurikulum merupakan perangkat bidang stud1, pelajaran stau pokok-pokok sajian yang mengandung
mata unsur-
15 unsur~:
rUmUBan tujuan mata pelajarsD, garis besar pokok
behesan, penilaian dan petunjuk pelaksanaannya,semua hal tersebut ditata berdasarkan waktu, tempat, sarana dan tenags yang dibutuhkan. Dengan pokok-pokok pikiran diatas, maka Madrasah
niyah Awaliyah aabagai lembaga pendidikan sUdah
Di~
semesti~
nye mempunyai dan melaksanakan kurikulum/program pendidikan dalam bentuk bidang studi yang diberikan, sebageimana
yang d1kut1! dar1 buku GBPP Kur1ku1um Madrasah Type B (1992:}02). ssbega1 ber1kut : 1). Qur'an - Had1ts a. b. " c. d.
qur'an hadits tarjamah llmu tajw1dz
2). P1qih a. piq1h b. praktek 1badah
}».
Aq1dah Akh1aq
4). Tar1kh Islam 5). Bahasa Arsb 6).
Pendidik~n
Pancaaila dan Kewargaan Negara
D1niyah
17 b' IYjU?q
K~rikulu~
MeQ;9Sah
D1n1ya~ A~~liX~h
Adapun tujuan-tujuan penyelenggaraan pend1d1kan d1ja-, barkan delam tujuan-tujuan nasional, institusional, kuri-'
kuler, dan instruksional. Tujuan-tjuan tersebut d1rumus ken sesua1 dengan kepentingan bangss dan sejalan
dengan
tuntutan perkembangan maayarakat. Tujuan 1nstitusional atau tujuan lembaga untuk merancang dan merencanakan keg1tan-keg1atan. Seperangkat kegiatan dan pengalaman belajar yang d1rancang dan d1rencanakan, d1programkan dan
dise-
lenggarakan oleh 6uatu lembaga pend1d1kan yang telah
di-
tetapkan, lazimnya d1sebut kur1kulum. Secara Umum tujuan kur1kulum Madrasah D1niyah yah yang d1kut1f dar1 buku GBPP Kur1ku1um Madrasah
AwaliD1n1-
yah (1992,6), sabaga1 ber1kut
1. Mem111k1 aikap aebaga1 seorang muslim dan berakh 1ak mu11a 2. Mem111ki s1kap sabagai warga negara Indonesia yang ba1k 3. Mem11iki kepr1badian, percaya pada d1r1 Bandir1 , sebat rohani dan jssmani 4. Memiliki pengalaman, pengetahuan, keterampilan beribadah dan s1kap terpuji dan berguna bagi pengambangan pr1bad1nya. ~~
Tenags KeRgnd1d1kan (guru) Set1ap pendidik yang melaksanakan tugas dan
jawabnya d11embaga a.
Penger~1an
~endidikan
t~?ggung
jalur sekolah disebut guru.
guru
Yang d1maksud densen guru (pend1dik) sebagaimana dalam UUSPPN paaal 1 ayat8. yang d1kut1f dar1 buku adm1n1stra-
s1 pendid1kan oleh Aas Syaefuddin dan Johsr Perman a (1991
18
: 63), sebaga1 ber1kut : IIPendidilt (guru) adalah anggota masyarakat dan
bertugas
membimbing, mengajar dan stall melatih pessrta didik. Menurut pasal in1 dapat dipahami bahwa tenaga kependidikan yang termssuk dalam katagori pendidik adalah : a. 'renaga pengajai: yang bertugae utamanya mengajar
yang
j
pacta jenjang pendidikan dasar dan menengah disebut guru dan jenjang pendidikan tinggi disebut dosan
j
b. Tenaga pembimbing yang d1kenal pula di sekolah-sekoIah sebagai penyuluh pendidikan stau dewaaB in1 lebih tepat disebut guru BP c. Tenaga
pelat1~
(Bimbi~gan
dan Penyuluhan)i dan
yang olsh sabagian p1hak ditempatkan
aabag! tekn1si sepert1 pelatih olsh raga,
kesenian I
keterampilan.
Adapun guru 'menurut Ali Saefulloh H.A. dalam buku
Jen-
d1d1kan Pengajaran dan Kebudayaan (1982:88), sebaga1 ber1kut "Guru adalah sebagai pendidi.k·dalam suatu lembaga pendmd1kan jalur aekolah, yang secara langaung dan tegaa menerima kepercayaan dar1 masyarakat untuk memangku jabatiln dan tanggung jawab pend1dikan anak d1dik dalam lembaga pendidikan jalur eekoLeh'", Sedangkan yang d1maksud guru menurut buku Pedoman Pelaksenaan Pend1d1kan Pada SD dar1 DEPAG (1986 : 36) sebaga1 berikut : llGuru ad aLah perencana dan pelaksana dari sistim pendid1kan untUk mencapai tUjuan yang telah d1tetapkan". Dari ketiga teari ter-eebut, di at.ae , maka jela,slah bahwa
19
guru harue mempunyai pengetohuBn yang lU88 buken
hanya
pada proses kegiatan mengajar saja, eken tetapi harus mem
punya1 persyaratan seo8gai guru, b. Syarat-sYsrat Guru (Pend1dik)
Penamp11an guru merupakan keseluruhan yang utuh menentukan hasil pendidikan delam melaksanakan
dan
tugasnya,
maka peranan itu perlu didukung oleh ilmu-ilmu yang
akan
~enyertainya delam ~elak6anakan tugas. Profesi guru tidak
dapat sembarangan orang dapat melaksanakannya, untuk
itu
perlu adanya persyaratan-persyaratan. Adapun syarat-syarat menjad1 guru menurut Buku Pedoman Pelaksanaan Pend1d1kan pada SD dari Depag (1986:46) ,
sebagai berikut 1, Syarat Formal sntera lain : a. Berijazab b. Sehat jasmani maupun rohani c. Tidak cacad jasman1nya 2. Syarat Keguruan antera la1n : a. Mengua6a1 11mu yang akan d1ajarkan O. Mengert1 ilmu d1daktik, tahu ten tang cara mengajar (metodik). c. Mengerti i1mu jiwa 3. Syarat Non Formal an&ara lain : a. Memiliki loyalitas terhadap pemerintah b. Berakhlak mulia serta taat melaksanakan ajaran agama islam, guru &gama adalah spiritual fatber (bapak rohan1) bag1 para murid. dialah yang memberi santapan jiwa dengan ilmu, pendidikan, akhlak dan membenark~nnya. c. Mem11ik1 dedikasi terhadap tugasnya eebagai'guru. d. Harus pemaap. e. Peka terhadap tablat murid. f. Mempunyai sifat terbuka. g. Zuhud. Suwarno mengungkankan dalam bukunya Pengantar
Pendidikan (1982:92), sebagai berikut 1. Syarat Fropesional ( Ijazah ).
Umum
20
2. Syarat Biologis (Kesehatan) 3. Syarat Ps1kolog1a
(Kese~atan
Mental).
4. Syarat Pedagogia Didaktis (Pendf.df.kan dan Penga j ar
«
an ) ,
Sedangkan persyaratan menjadi guru menurut Aliy As1ad dari cukunya Terjernah Ta:f,limul Muts I allim (1978 :16)",
e e-.
oagaa berikut :
~ ~.J1J &,./.ll~ F'·}lI).:.,:,t,';"I~·, :A:..... iJ~ \".:;;1 ~ \.3 P,-,~1::J1~6kLJ.IV. ~& ~ ~f.i.J\;:.,;.1 l..( "Dalam mem111h guru, hendaklah mengambil yang 1ebih slim t Waro dan juga lebih tUB usianya, seba ga1mana AbU Han1fah setelah leb1h dahulu mem1kir dan mempert1mbangkan leb1h lRnjut, make menentu ken p11ihsnnya Itepada Tuan Hammad bin Abu Suls1 -
man. Al1y As'ad leb1h lanjut
men~ungkapkan
~~~.:>~ \;e- ).:J. !:/.i 'J\:;.J j ~
w....
lIDalam hal 1:n1 ia berkata: "Be Lf.au aaya ken e L aeb a
gai orang tUB yang berbudi lUhur, berdada labarserta penyabar. Katanya lagi: Saya mengabdi di,angkuan Tuan Hammad bin Abu Sula1man, dan ternyata aayapun mak1n ber-kembang'! , Dar1 beberapa teari tersebut di atas, maka
jelaslah
bahwa guru harus memenuHi persyaratan-persyaratan tertentu yang harua dipenuhinya. e.
Kelen$~apan
Admin1strasi Guru
DeIsm rangka melaksanakan tugas mengajar dan mend1dik dan sekal1gus melakaanakan tugaa adm1nistrasi, maka
guru
harus memiliki kelengkapan administrasi yang diperlukan.
,,1
Adapun yang dimaksud dengan kelengkapan
admin1strasi
yang d1kut1f dari Buku Pedoman Pelaksanaan Pendid1kan pa-
da
SD Depag,(1986:190), sebaga1 ber1kut :
l ) Buku Kur1kulum
Yang d1mBkaud dengan kurikulum 1alah segala keg1atan dan pengalaman belajar yang direncanakan dan terorgan1s1r ya ng akan d1alami anak d1d1k agar dapat mancaps1
tUjuan
pend1d1kan yang telah d1tetapkan. Buku kur1kulum yang harue d1m111k1 oleh guru
eebega1
pelengkap adm1nistrae1 itu sandiri, terd1ri dari t1ga ma-
cam b1).ku yaitu : B,.
buku satu berisi ke t en tuan-sket en t.uan pckck ,
b. buku dUB berisl garis-garis beaar program pengajaran.
c. buku tiga pedoman pelaksanaan.
2)
~uku
Setuan .......,-. PalaJaran
Yang dimakBud dengan bUku satuan pelajaran adalah pe-
doman tentang proses belajar mengajBr yang meliputi : tu-
juan
1nat~uks1bn.l,
baha n pengajaran, ura1an kag1atan
belajar mengajar, alat dan media pelajaran s9rta evaluasi
yeng d1gunBkan. 3) Buku Abeen Mur1d ,; -.~
Set1ap guru harus memiliki buku absen murid dan
mem-
bawanya setiap hari atau setiap ka11 akan memulai pelajaran. BUku abeen digunakan untuk alat kontrol terhadap jum lah murid yang termasuk raj1n stau malas. Dengan demik1an guru akan mudah mengambil langkah-langkah yang perlu·
un-
22
tUk menj&ga dan mengawasi disiplin murid-muridnya. tDnpa buku abaen seorang guru tidalt munglt1n d ape t tae Lakuken pe-
ngawasan yang baik. ~) dU~U Dfft~
Nil.i
Buku daftar n11ai digunakan untuk mencatat hasil
be-
lajar murid, baik mengenai n1le1 harian, mingguan ataupun bulanBn.
d. Rekruitma Tenasa Pandidik vguru) Penarikan tenaga pendid1k menurut Aas Syaefuddin
Johar 69)
I
Per~ana
dan
dari bUkunya Admin1stras1 Pendidikan (1991:
sebaga1 berikut
'~Penarikan
tenaga pendidikan merupa-
kan usaha-usaha yang d11akukan untUk memperoleh
ten ega
pendidik (guru) yang dibutuhkon". Ad apun longkah-langkllh-l'ella"1kQnr,t"nogo pandidik
Aas
Syae'uddin dan Johar. Permana lebih lanjut mengungkapkan : 1. Menyebarluaskan pengumuman" tentang kebutuban tenaga kependidikan dalam berbagai jenis dan kualifika sinya. 2. MembUka pendaftaran bagi palamar atau calon sesuai dengan persyaratan-persyabatan yang d1tetapkan baik persyaratan-persyaratan administrasi maupun per syaratan-persyaratan akademis. 3. Henyelenggarakan pengujian berdasarkan standar seleksi dan dengan menggunakan teknik-teknik seleksi at au cara-cara tertentu yang dibutuhkan. Standar seleksi misalnya ~enyangkut : (a) umurj(b)kesehatan fisik;(c)pandidikan; (d) pangalaman; (a) tujuan -tujuan; (f) perangai; (g) pange t ahuan umum; ( h ) katerampilan komunikasi; (i) motivasi; (j) minat; (k) sikap don nilai-niloi; (1) kaaehotan mantal; (m) kapantasan bekarja di dunia pandidikan; dan (n) faktor-faktor lain yang ditatapkan penguasa. 4. Menetapkan calon yang diterim~. Pen~tapan atos caIon yang diterima ini dapat diputuskan oleh at as an langsung atou olen bagian personaI1a/kepegawaian. e. Pembinaan!Pengembangan Tanaga
Rendidi~ -(guru)
Pemb1naan atau pengembangan tenaga pend1d1kRn
menurut
Aas Syaefudd1n dan JoharvPermana (1991:69), sebaga1 ber11{ut : "Pembf.ne an atau pangembangen tanagE!. peudLdLkeu uerupakan usaha-usaha mendayagunakan, memajukan dan meningkatkan produkt1v1tas kerja setiap tenaga pendid1k (guru) yang ada d1seluruh t1ngkatan managemen organisas1
dan
jenjang pend1dikan l l • Sevaitan dengan hal terse but d1 atas Aas Syaefuddin dan Johar Permana mengungkapkan tujuan pemb1naan
entars
lain : IfTujuan peabf.naen adalah t umbuhny a kemampuan set1ap tenaga, kepend1d1kan yang me11put1 pertumbuh an ke11muannya, wawasan berf1k1rnya, a1kap terha dap pekerjaannya dan keteramp11an da1am pelaksanRan tugasnya eehar1-har1 seh1ngga produkt1v1tas kerja dapat d1t1ngkatkan ll • Suatu program
pemb1na~n
tenaga pend1d1k b1asanya d1-
selenggarakan atas asums1 adanya berbaga1 kekurangan dilihat dar1 tuntutan organ1sasi"atau adanya kehendak dan kebutuhan untuk tumbuh dRn berkembang dikalangan kependi d1kan itu send1r1. Aas Sysefuddin dan Johar Perman (1991) mengemukakan tentang beb ar-apa ::pr1nsip yang patut d1perhat1kan da1am ,penye1enggaraen pembinaan tenaga pend1dik 'an tara lain : 1. Pembinaan tenaga kependid1kan patut dirakukan untuk semUa jenis tanaga kependidikan baik untuk te naga struktural, tenaga fungsional maupun tenaga teknis penyelenggara pend1dikan. 2. Pembinaan tenaga kepend1dikan beror1entasi pada per-ubahan tingkah'·laku dalam r angka pendngka t en kemampuan ..pelaksanaan tugas sehar1-hari ee euea dengan posisinya masing-masing. 3. Pembinaan tenage ~ependidikan di1aksanakan untuk mendorong meningkathJa kontribusi setiap 1ndividu terhadap organisas1 pendidikan atau sis tim seko1ah
mendorong meningkatnya kontr1busi setiar individu terhadap organisasi pendf.d'Lken atau sistem aekc Lah dan menyediakan bentuk-bentuk penghargaan, kesejahteraan dan insentif se bagaa Lmba.Lannye gun a men jamin terpenuhinYa secara optimal kebutuhan 606i81 euonomt.s maupun kebu t uh an sosial psikologis. 4. Pembinaan tenaga kependidikan dirintis dan diarahkan untuk mendidik dan melatih seseorang sebelum maupun ae sudah.ime nduduka, jabatan/posisi, baf.k karena kebutuhsn-kebutuhan praktis yang'bersifat men desak maupun karens kebutuhan-kebutuhan yang berorientasi terhadap lowongan jabatan/posisi di masa yang akan datang. 5. Pembinaan tanaga kepend1dikan sebenarnya dirancang untuk memenuhi tuntutan pertumbuhan dalam jabatan, pengembangan profesi, pemecahan masalah, kegiatankegiatan reniedial, pemeliharaan motivasi kerja dan ketahanan organisasi pend1dikan. 6. Khusus menYangkut pembinasn jenjang k~rir tenaga kependidikan disesuaikan dengan katagori masingmasing jenis tenaga kependidikan itu sendiri. Meskipun demikian, dapat saja perjalanan karir seseorang menempuh penugasan yang silih berganti antars struktural' dan fungsional hingga kepuncak karirnya Tentu saja untuk hal tersebut ditempuh prosedur prosedur yang tidak mengurang1 arti maksud-maksud eenuLa , Adapun Hadari Nawawi mengungkapkan dari buku adminis-
trasi pendidikan (1987:106) tentang 1angkah-1angkah pembinaan aebagai berikut : 1. Menyelenggarakan orientasi agar guru dapat menye suaikan d1r1 dengan ai tuasi baru ; . 2. Mengadakan rapat dan diskusi, serta memberikan kesempatan kepada guru untuk memimpinnya; 3. Mengadakan k~njungan kelas dan kunjungan sekolah sebagai studi perband1ngan dalam rangka memperbaiki tugas belajar mengajarj ito Hengadaken pertemuan individual dan pertemuan kelompok dengan pembinai 5. Mengadakan pendidikan dalam jabatan (in service training), guns meningkatkan keterampilan guru dalam bidang tertent~ sesuai dengan tugasnya. Sehubungan dengan teori-teari terse but di atas,
Nabi
S.A.W. bersabda :
~\ V.:)..I\ .. ·
25
"Ag ama Ltu ada Lah n e ed.h at;"
Allah S.W.T.
be~f1rman
dalam Qur1an Surat an-Nahl
a~
y a t. 125 :
4...:......,1) 4
.s- y1J.:J ii...,..Q I.,.
...!J;...J J,...' ••
U \ C...) \
0_' ~ uJ'" ~
,J>.~
j
"Se r-uLah (man-usia) k e pade jalan Tuhanmu d engan h1k mah d an.ipe Le j ar-an yang balk dan bantahlah mer-eke dengan cer-e yang baik". (Al-qur I an dan Terjemahnya
1971 :421). 3. Mur1d atou Poserta d1d1k , , Murid merupakan selah satu bidang garapan adm1nistra-
61 pendidikan, maka diperlUkan pengelolaan yang
~Q!esio
nal ee j sit murid i tu maeuk aempad, meninggalkan aekoJi'~h, se-
lain daripada itu ada aspek yang leb1h IUBs, yang seCara oprasional dapat dipergunakan untuk membantu kelancaran
upaya pert\.l.mbuhan dan perkembangan s1ews melalui
proses
pendid1kan d1 sekolah.
Adapun
l~ngkah-langkah
pengadaan murid, Suwarno me-
ngungkapkan da1am bukunya Pengantar Umum Pendidikan (198 2:87), sebBga1 ber1kut : 1. Membentuk perwaki1an-perwaki1an organisasi yayasan di mana
atau
madra~ah d~ke101a.
2. Nen ge Luar'k an eur-a t
edaran tentang pener1maan
mu-
rid baru. 3. Menerima murid baru dengan se1ektif, yang ketentuannya sebagai berikut : a. Bagi anak yang maBuk d1 kelas I Madrasah harus anak yang sUdah matang 6e~olah.
26
Yang dimaksud matang sekolah J ialah matang untuk masuk Sekolah Dasar. Dalsm hal ini harus memiliki syarat-syarat antera lain : 1. Syarat Intelektual : Ansk harus sanggup mener1rna pelajaran seears sistemat1sj 2. Syarat Moral,' ya1 tu harus dapat menerima pe Laaeenaan peraturan kesusilaan de Lam kehidupan se-
kolah; 3. Syarat Jasmani, yaitu d1 mana perkembangan fi• siknya telah memungkinkan untuk memenuh1 syarat hidup di sekolah, misalnya duduk deIsm pelajaran tertentu, tahsn leper dan lain-lainnya.
Pada umumnya kematangan untuk mUla! rnasuk sekolah dasar dapat diukur dari usia anak. Suwarno mengungkapkan deIsm bukunya Pengantar
Umum
Pendidikan (1982:81) aebegsi berikut HUsia untUk anak maSa
eekolah ialah 6-12 tahun!l.
Ja1a1udin Abdurahman da1am kitab a1-Jamiuspoghir (1967:93) mengungkapk:an:·,sabda Nabi S.A.W. eebagaj, berikut :
\y':.?~ 0:~: .., ~ •~ \ ~Y d .ll.;p.Jy ~ :> ::J -.3 \ -YP ~W\J f"~""'!~_h?~\~.?~ ~ "Suz-uh Lah an ak-ean akmu menjalankan ibadah sholat bi-, lamana sudah berumur 7 tahun, dan apabila telah berumur 10 tahun.' pukul Leh ia (bila t Ld ak aeu melakukan shalat) dan pisahkanlah tempat tidurnya 11 •
b. Bagi Gnak yang mulai mBeuk di kales II dan kelas berikutnya harus dari mutasi sekolah, ialah anak yang telah menduduki kelas yang sama dari sekolah Yang eeme pu La at au sederajat. Sedangkan ruang lingkup administrasi murid menurut Sriwati Sunardjo (ed) dalsm bUkunya administrasi pendidik.
an (1991:46), sebegai berikut : a.
PB~erimaan
Murid/Siswa Baru
Setiap tahun ajaran baru, sekolah disibukkan oleh pe-
27 nerimaan
m~rid/siswa
baru. Sebelum kegiatan ini dimulai,
Kopala Sekolah terlebih dahulu maan
murid/6i6·;~R..
m~mbentuk
panitia peneri-
b ar-u , Pan1 tia pener-Lmaen murid/siswa ba
ru ini biasanya terdiri dari Kepala Sekolah, beberapa orang guru, dan Karyawan/Tata Usaha Sekolah. Adapun tugas
pan~i8
in1 adalah mengadakan pendaftaran
.ce.l.on siswa. seleksi pendaftaran kembali siswa yang di te-
rima. ¥ntuk lebih
jelas~ya
dapat dideskripsikan sebagai
berikut : 1. Pendaftaran 2. Syarat-syarat pandaftaran, yaitu (oj usia (b) STTB (c) calon murid/siewa baru ,yang di tarima,
wajib mangisi surat pernyataan yang telah dieediakan pihak sekolah dangan lengkap (d)surat keterangan berkelakuan baik. 3. Seleksi 4. Pengumuman dan dafter ulang.
.
b. Orientaei Murid/Siswa Baru . ,, Murid j.S±swa baru biasanya meraSa kaku dengan
situ-
asi baru, make untuk bisB menyesuaikan dengan keadaan tersebut, diperlukan adanya orientasi bagi para murid/siswa. Or1entasi in1 merupakan tugas kepala eekolah sebagai ~impinan
suatu lembaga pendidikan.
Oteng Sutisna dalam bukunya administrasi pendidikan( 1983:71) mengungkapkan bahwa llKepala sekolah mempunyai tanggung jawab pokok
dala~
penyesua1an permulaan murld -
mur1d oaz-u kepada situasi aekc Lah yang baru bagi me r-ek a'! , Adapun tujuan diadakannya orientas1
~urid/siswa
baru
28
Sr1wat1 Sunardjo (e d ) de Lam bukunya admin1atrss1 mu-
rid (1991 :48). mengungkapken sebagai berikut : 1. Slews dapat mengerti dan mentaati sagala per-
aturan yang ada dl sekolah. 2. Slaws dapat akt1f deIsm kegiatan sekolah. 3. Agar siaws baru meraSa betah di sekolah,semua warga sekolah yang lama haru6 bersikap r~mah kepada siswa beru dan selalu siap membantu apab~la diperlukan. DeLam .' maaa or1entas1 ke paLa sekolah h ar ua memanfa-
atkan kesempatan untuk
member1k~n
penjelaaan-penjelaean
pada waktu upacara kepada mur1d/s1swa beru. S1rwat1 Sunardjo (ed) leb1h lanjut mengungkapkan "Ke pa La Sekolah hendaknya memanfaatkan kesempatan 1n1 untuk menjelaskan hal-hal sebagai berikut ;
(e )
a. Memperkenalkan semua tenaga guru dan bukan. C. Memperkenaikan semua pengurus osis. e. Menjelaskan mengenai program aeko Leh , d. Menjelaskan ten tang tata tertib sekolah. e. Menjelaskan fasilitas pend1dikan yang dimi11ki oleh sekolah, dan ' f. MenjEIaskan ten tang struktur organisasi sekoIah. c. Pen1Ia1an kemajuan, sisws Dalam Lembaga Pend1d1kan manapun tidak mungkin d LdLka n i tu d ape t dilsksanakan den gan baik, tanpa
penpenf,»
la1an has1I belajar mengajar. PeniIa1an d1IakUkan untuk mengukur sejauhmana has1I yang dicapa1 dalsm menunjang t er-capa Lnya i.ujuan pendf.dIken , Oleh xer ena i tu guru per-
lu mengadakan',ev,t\lu03si/tes,. -baik t e r tu Lt s ; Lf s an maupun pr-akcek ,
I
Adapun yang dimakaud dengan Evaluasi/tes hasil beIa-
jar mengajar menurut Buku Pedomen Pe Leke en aan Pend f.df.k an
2.9
pade SD Depeg (1986:131), sebagei berikut I.Sebags! dasar bag1 tindakan guru selanjutnya terhadap anak d1d1knya dalam rangka mengembangkan kepribad1an anak yang bersangkutan. 2.Sebaga1 dasar bagi guru, ten tang baga1mana ia aken menyajikan
kegi~tan
belajar mengajar selanjut
nya terhadap anak did1k yang bersangkutan. 3.Sebagai dasar bagi guru. un.tuk mengetahui kemajuan mur1d dalsm menguasai bahan pelajaran, d1sarn-
ping mengetahui sikap dan kemajuan am alan agama. 4.Sebaga1 daBar bagi guru, untuk menda'tlatkan data ten tang kekurangan. dan kesulitan deIsm
rangka
usaha member1 bantuan yang tepat bagi anak d1d1k yang memerlukannnya. Dari ura1an tersebut, perlu d11akukan oleh setiap gur~
untuk keberhaeilan proses belajar mengajar. Oteng Sutiona
~alam
bukunya adm1nistras1 pend1d1kan (
1983:75), mengungkepken sebegei berikut : 11Penila1an prestasi mur1d mula1 di kelas dan dilakUkan oleh guru kelas. Guru mempunya1 dua maksud pokok untuk penilaian : (1) untuk mengetahui betapa ba1k bahan pelajaran t-e Lnh diajarkan, dan (2) untuk mengetahui b8ha~a baik bahan pelajaran telah dipelajar1 f l . Sedangkan penilaian kemajuan s1swa menurut Sunardjo dalam bukunya adm1u1stras1 murid (1991:48), sebagai berikut : 1tKeberhasilan kemajuan belajer s1swa serta prestasi yang ditempuh siswa,memerlukan data ot~ntik yang dapat dipercaya serta memiIik1 keabsahan. set1a9 kegiatan yang berkenaan dengan prestasi s1ewa menjad! topik pembicaraen khusus dikalangan para penyelenggara pend1d1kan. Karena kemajuan siswa merupakan faktor yang sangat vital bagi kebutuhan perkembangan berlangsungnya proses pendidikan. Salah satu dari tujuan pend1dikan adalRh menghasil para lulu6an yang berkual1tas. Tinggi rendahnya kualitas pendidikan d1pengaruhi oleh berbagai faktor. Salah ae t.u.t f ak t cr- peng ar-uh 1tu: ad a Leh penilai: an yang dilakukan oleh para guru at aU tenaga kepen didilten.
30
Dari ketiga teori tersebut di atas, ZUhairini t Abdul
Ghopir dan Slamet As Yusup da1am bw
~~PAI
(1983:155)
meng un gk apkan fungsi dan t u juan evaluasi,sebaga1 be r-Lku t :
I. Evalu&si Format!!
Untuk memberikan umpan balik (feed back) kepada guru aabaga1 dasar untuk memperba1ki proses belajar-mengajar dan mengadakan remedial (perbaik an) program bagi murid. Dengan demikian avalua61 formati! adalah evaluasi hasil belajar pada akhir setiap satuan pelajaran. 2. EvaluBei Sumatif Untuk menentukan angka kemajuan/hasil belajar masing-masing murid yang antara lain untuk' pembarian laporsn kepada orang tUB t penentuan kenaikan kelas dan penentuan lulus tidaknya murid Dengan demlkian evaluasl sumatif adalah evaluasi hasj.l belajar .j angka panjang,yai tu eval.uaet. hasil bela jar pada akhir catur wUlan akhir tahun ajaran dari keseluruhan program. 3. Evaluasi Placement (penempatan) Untuk menampatkan murid dalaM situasi belajarmengajar yang tepat/program pendidikan yang sesuai dengan tingkat kemampuan )karakteristik) l~innya yang dimi1iki. 4. Untuk mengenal latar belakang (psikologis, phisik dan milie) murid yang mengalami kesulitan kesulitan belajer, yang hasilnya dapat diguna kan sebagai dasar dalam pemecahan kesulitan kesulitan belajar yang dialami oleh mur~d-murid terse but dilaksanakan dengan evaluasi diagnostik.
Zuhairini (dkk) 1abih 1anjut mengungkapkan ten tang jenis evaluasi sebagai berikut : 1.Evaluasi harianiyaitu kegiatan evaluasi yang dilakukan sehari-hari baik diberitahukan lebih dahulu ataupun tidak. 2.Ulangan umum, yaitu kegiatan evaluasi yang dilakukan pada akhir catur wulan atau semester. Dewasa ini dikenal dengan sebutan Tes Prestasi Be1ajar (TPB). 3.Evaluasi pada akhir tahun ajaran, terhadap murid tingka t akhf r ,
-
d. Pencatatan dan Pelaporan Kemajuan Siswa Pencatatan dan pelaporan ten tang siswa sejak siswa
31
diterima sampai mereka tamat, diperlukan beberapa
per-
slatan dan perlengkapan yang digunakan sebagal alat ban-
tu dalam pencatatan dan pelaporan tersebut. Sriwati Sunardjo (ed) delam bukunYa administrasi
rid (1991:49) memgungkapkan ten tang perala tan dan
~u
per-
lengkapan yang dlperlukan eebagal berikut : 1, Buku
ind uk Buku induk 'disebut juga buku pokok atau st.mbuk .BUku ln1 berial catatan tentang murid yang masUk pada sekolah tersebut.Setiap pencatatan murid disertai d engan noeor- POkOk/stambU~~J.dan dl ....
lengkapi pula dengan data-data lain set ap rid.
mu-
'
2.Buku klaper Pencatatan buku in1 depat dlambl1 dari bukU 1ndUk,tetapl penulisannya disuBun oerdasarkan abja~.Ha 1 in1 untuk memudahkan pencarian data murid kemball jika sewaktu-waktu diperlukan. 3.Daftar presensl Daftar hadlr murld sangat penting,sebab frekuen 51 kehad1ran 5etlap murid dapat kita ketahul / kontrol. Untuk memerlksa kehadlran murld pada keseluruhan kegiatan di sekolah,setiap hari dar' tar kehadiran ltu d1pegang aleh petugas khuSQs~ Sedangkan untuk memeriksa kehadiran murid dikelas pada jam-jam pelajaran dafter hadir itu dipegang ol.h guru. 4.Daftar mutasi murid Untuk mengetahui keadaan jumi:ah slswa dengan persis,sekolah harus mempunyai bUku/ daftar mutasi murid. Daftar mutas1 1nl digunakan untuk mencatat ke lusr masuk slswa dalam 5atiap bulan semester atau setahun. Hal lnl karena keadaan jumlah slswa tidak tetap,ada slawa plndahan dan ada pula siswa yang 1':e Luar , 5.Buku catatan pribadl murid BUku c.t.tan pribadi murid ini 1.bih "lengkap lagl ten tang data set1ap murid/slswa.Buku lni antara lain berlsi: identitas murid, keterangan mengenai keadaan keluarga,keadaan jasmani dan kesehatan I riwayat pendidikan serta hasil' beLe ajar,data ps1kologis (sikap,minat,dan cita-cita) dan juga kegiatan di luar sekolah.BUku ini biasanya disimpan di ruang BP dan dikerjakan pula oleh petugas BP.
32
6.nBftar NUBi. Daftar n11e1 ln1 dimiliki oleh saciap guru bidang e tudd j khu eu a untuk men cat at hasil tee .se t Lap S16wa pads b1dang studi/mata palajaran tertentu. dalam dafter n11a1 lni dapat d1ketahui kemajuan belajar siswa,kerena eetiap n1181 hasil tee di-
catat di dalam Nilai-n11ai terse but sebagai bahan
olshan nila1 raport.
7.Legger
Legger me~upakan kumpulan ni1ai dari seluruh bidang stud! untuk setiap murld/siswa. Pengio1san/ pencatatan !1i:1ai-nilai d a.Lam legg~r in1 diker~a kan oleh wall jce i e e aebaga1 bauan peng1s1an -. ra:,;;-
port ..·.. -:--.""· ..'.~,_.-.r •. ""'_':: _:,:~_~_;',::. 7-_~-.,:~ - '-,,:;--.-' 8.Buku raport Buku raport merupakan .lat untuk melaporkan pres tasibelajar siswa kepeda orang tua/wali stau kepada siewa itu sendiri. Selain prestas1 belajar, dilaporkan pula tentang kehadiran,tingkah laku 6iswa dan sebagainya.Buku raport in1 d1berikan dua kali dalam setahun ajaran. Semua 9Uku atau daftar terse out saling melengkapi dan •
I
berhubungan satu sarna lain. Dengan demikian diharapkan dapat tercatat semua aapek yang d1perlukan men gen af segala hal yang
berh~bungan
4. \ Keuangan LeIDbaga
dengan murid.c
Pandid1kan
Keuangan eeko Lah merupakan bag1an keg1atan d a.Lam
ad-
ministraei pendid1kan. Pengurusannya mengenei pengelolaan aana, baik berupa catat
~encatat,
penyimpanan
penggunssn
maupun kegiaten pertanggungjawaban keuangan yeng ada
di
seko1ah. Ade pun
Pupung Umar
tuju:an .:administr.ast:.:keuangan aeko.Lah HBaB~,
menurut
dalam bUkunya Admin1strasi Keuangan (1
991:82), 6eoagai berikut
~Admin1straB1
keuangan
sekolah
bertujuan untuk memelihara,ffiemperlancar dan meningkatkan pengembangan program akademik,peningkatan mutu, relevans1,
33
e f1siensi dan efel
Pupung Umar Hasan (1991:17)
leb~h
lanjut mengemukakan
bahwa "Admin1strasi keuangan berk1sar dalam t1ga katagori
besar: pertama sumher,cara pemasUkan dan pencatatannya. Kedua pen ge Luar-an , Ketiga per-t.enggungan jawab ll • A.
Sumter keuangan Sumber keuangan suatu lembaga pendid1kan ada yang di-
peroleh dar1 pemer1ntah dan ada pula yang dari masyarakat dan orang tUB murid.
Pupung Umar Haaan (1991:83), bahwa : "'Sumber keuangan sekolah neger1 dar1 j-emer-Ln t.eh
pusat, pemer1ntah daerah, mssyarakat dan orang" tua mur1d (SPP). Adapun sumber pend'ap a t an sekolah swaats diperoleh dari mssyarakat dan o~
rang tUB murid, waka! dan bantuan pemer1ntah stall Bubsidi ll • Menurut Oteng Sut1sna dalam bukunya ~idikan ,,
adm1n1stras~
pan-
(1983:127), sebagai berikut : "Pend.ape t en sekolah pemerintah biasanya diparoleh dari sumber-sumber keuangan pemerintah oendiri,apekah dari pemerintah pueat , -peme r-t.ntah daerah,atau dari keduanya,dan dari orang tua murid (SPP dan sumbangan-sumbangan lain). Pendapatan sekolah-sekolah swasta diperoleh dar1 sumber-sumber send1ri,dari orang tua . mu-; rid. dan bisa pula dari pemerintah dalam bent uk ban tuan ke pada sekolah s . . - as t a'",
Dari kedua teori terse but, jelaslah bahwa sumber uangan untuk lembaga pendidikan di dapat dari
ke-
pemerintah
untuk sekolah negeri dan dari masyarakat serta dari pemerintah berupa bantuan untUk sekolah b. Eengeluaran
sewasta~
~~uAngan
Penentuan pengelusran biaya pendidikan perlu
d1per~
>-
timbangkan tan tang tiap katagor1 anggaran belanja sebagai-
mana yang dikemukakan oleh oteng Sutiana (1983:127) gai uer-t tcu t
se~a-
:
Ill. Pengawaean Umum , Dalam katagori ini 't ermeeus sumber-sumber keuangan yang ditetapkan bag1 pelaksanaan tugas-tugas administrasi dan managerial. Gaji para administrator, para pembantu administratif, serta biays perlengkapan Kantor dan perbekalan. 2. Pengajaran. Katagori ini meliputi gaji guru dan pangeluaran bagi bUku-buku pelajaran, alat-elat, dan perlengkapan yang diperlukan dalam pengajaran. 3. Pelayanan Bantuan. Pengelu~ran yang bertalian dengen pe1ayanan-pelayanan kBsehatan, bimbingan dan perpustakaan. 4. Peme1iharaan Gedung. Penggantian dan perbaikan perlengkapan, pemeliharaan gedung dan ha1aman aeko Lah , ;5. Operasi. Bf.aya te1epon, ~,ir, 1i6trik, sewa gedung dan tanah, dan gaj1 person11 ~eme liharaan gedungl"l.
Pupung Umar Hasan (1991:85), oahwa : . juga oerpendapat . •
"Keuangan seko1ah digunakan atau dikeluarkan untuk membiayai hal-hal 6ebagai berikut : 1. Anggaran rutin : gaji personi1tpembayaran honor dan uang 1embur pemeliharaan dan perlengkapa~ kantor,biaya barang dan jasa,biaya pemeliharaan gedung dan biaya tak ter duga. 2. DPP/SBP~~untuk membiayai : pelaksanaan pro sea be1ajar mengajar, pengadaan Barana dan prasarana kesejahteraan pegawai seko1ah d~n penye1enggaraan EB TA. 3. BP3,untuk membiayai : kegiatan proses belajar mengajar,perbaikan sarana dan pra6arana, pembinaan kegiatan kesiswaan, rumah tangga sekolah dan kesejahteraan personil". . Dari kedua teori tereebut di stas,
je1aB1a~
bahwa
uang
mempunyai persnsn yang 6angat dominan guna mempef1ancar,baik untuk kegiatan proses be1ajar mengsjar maupun peningltatan pengembengan program
pendid1~an.
c. Perta?ggungen jawab keu8ngan Da Lam sua t u organisasi semus jenis ke gf.a t an har-ue yang mempertanggung jawabkan, tanpa itu semUa kegistan
ada ti-
dak mungkin mencapai sasarannya, apalagi kegiatan yang ber-
35 kaitan dengan keuangan yang mempunyai peranan yang dominan dalam euatu lerobaga pendidikan harus ada yang pertanggung jawabkan a gar t er-c apaa kepada tujuen
"mem-" .y~ng:.
di keh.nd.ki.
Adapun yang bertanggung jawab terhadap keuangan jika tidak ada t enaga yang fropesional, maka yang bertanggung jawab kepada keuangan
l{f
pal a sekolalah
tersebut~
oteng Sut t en a (1983.: 126) a engungkapkan b.h~a "Di sekolah-sekolah yang t1dak mempunyai
keuangan. kepala eekolah memikul tanggung
tenaga.
jawab
penanganan b anyak kewajiban yang bersifat b1snis S6cara efisien. Termasuk dalam kew~jiban ini tanggung jaweb pembuatan anggaran belanja, pem-
bukuan keuangan, pengelolaan keuangan ekstra ku-
rikuler, pengelolaan perlengkapan dan perbekelan dan pemeliharaan perpustakasn. Kebutuhan . akan seorana petugas khusus yang bertanggung jawBb ten tang urusan keuangan sekolah diakui, terutaMa di aekc Lah-e aako Lah yang besar'! •. Pupung Umar Haaan juga berpendapat bahwa : "Pen er-Lma an dan: pengeluaran keuangan sekolah dipertanggungjawabkan.menurut sumbernya. Khusus pe nerimaan dan pengeluaran keuangan yang beraumber dari pemerintah dipertanggungjawabkan menurut peraturan dan ketentuan yang berlaku, yaitu bendaharawan membuat surBt pertanggungjawaban (SPJ) dengan cara mengutif buku kes sert- dilampiri bukti-bukti pembayaran yang sah dan harua diset~jui oleh atasan langaung~. Dar! kedua teori terse but dl stas, yang bertanggung jElwab terhadap keuangan, yaitu kepala aekoLeh dan tenaga keuangan. Sedangkan keuangan yang bersumber dari pemerintah adalah bendaharawan yang membuat SPJ setelah jui Dleh atasan langsung.
disetu-