RltPUBLIK: INDOlfJtSIA
MEMORANDUM SAliNG PENGERTIAN MENGENAI KERJA SAMA PARIWrSATA ANTARA KEMENTERrAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLrK INDONESIA DAN KEMENTERrAN PARIWrSATA MEKSIKO SERIKAT
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia dan Kemenlerian Pariwisata Meksiko Serikal, selanjulnya disebut sebagai ·Para Pihak", BERKEINGINAN untuk mengernbangkan dan rnernperkuat pariwisata dan induslri krealif antara kedua negara;
ke~a
sarna di bidang
MEMPERTIMBANGKAN pentingnya pariwisata sebagai faktor pengembangan ekonomi dan saling pengertian antara kedua negara;
untuk
DlOQRONG untuk rnemperkuat ke~a sama bersama di bidang pariwisata untuk menciptakan manfaat bagi sektor pariwisata; SESUAI dengan hukum dan peraturan yang ber1aku di kedua negara; Telah mencapai pengertian sebagai berikul: PASAL 1 TUJUAN Memorandum Saling Pengertian ini berlujuan unluk membenluk dasar bagi kedua Pihak yang akan mengembangkan dan memperkuat kegiatan ke~a sama di bidang pariwisata, berdasarkan hak-hak yang sama dan saling mengunlungkan, menghorrnali Hukum Nasional dan memenuhi PerjanjianPerjanjian Internasional yang dimana kedua negara merupakan pihak.
1
PASAL. 2 RUANG UNGKUP DAN KEGIATAN KERJA SAMA
Kerja sama antara Para Pihak dapat berkembang pada ruang lingkup dan kegiatan sebagai berikut: (1) Pemasaran dan Promosi: a)
Untuk mendorong dan memfasilitasi promosi bersama aktifilas pariwisata yang meningkatkan pengetahuan pada tingkat internasional dan pada negara masing-rnasing;
b)
Untuk mengembangkan arus pariwisata dengan menekankan pada minat khusus seperti: wisata mewah, wisata petualangan, wisata alam, wisata olah raga, wisata pantai, wisata budaya, wisata kesehatan dan kebugaran, dan wisata yang terorganisir untuk kelompok;
c)
Untuk mendukung perayaan dari acara-acara budaya melalui malammalam budaya, pertunjukan seni, festival film, seni, fashion, pameran kuliner dan pertemuan-pertemuan atau tur jurnalis, dan;
d)
Untuk mempromosikan cilra dari negara masing-masing, berpartisipasi di seminar, konferensi, pameran, simposium dan kongres-kongres terkai! sektor pariwisata, dan aspek lerkail lainnya, dan kegiatan lain yang mewakili isu-isu polensial unluk mengembangkan kagialan pariwisata di kedua negara.
(2) Pertukaran: a)
Untuk melakukan pertukaran brosur, maleri promosi dan pameran, film dan fotografi terkait dengan kegiatan wisata;
b)
Untuk melakukan pertukaran pengalaman di bidang wisata kesehatan, wisala pedesaan, wisata berkelanjulan, wisala budaya, pendirian hotel dan pelatihan dan pedoman pelatihan dan profesionalisme bagi para penyedia jasa pariwisata;
c)
Untuk melakukan pertukaran pengalaman mengenai program-program nasional terkait produk pariwisata, serta manfaatnya bagi kedua Pihak,
'00 2
d)
Untuk melakukan pertukaran pengalaman dalam menerapkan hukum dan peraluran nasional tentang pariwisala.
(3) Pengembangan Sumber Daya Manusia: a)
Unluk melakukan pertukaran pengalaman dan studi terkait pelatihan siswa dan profesional di selctor pariwisata, meIalui aeuan dan praklik terbaik;
b)
Untuk mengembangkan dan berpartisipasi pada seminar-seminar pariwisata tentang topik-topik pilihan berdasal1
c)
Untuk melakukan pertukaran guru, siswa , peneliti, tenaga ahW, dan pejabal pariwisata antara kedua negara dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip keramahtamahan dan saling timbal-balik.
(4) Penelitian dan Pengembangan: a)
Untuk mengalihkan pengetahuan lerkait penelitian pasar, manajemen dan pengembangan kebijakan dan pengembangan destinasi pariwisala, melalui pertukaran informasi terkait bidang pariwisata , dan ;
b)
Untuk mendorong pertukaran informasi dan pengalaman diantara institusi dan organi&asi pada ssktor pariwisala.
(5) Karja sarna Seldor Pariwisata: a)
Untuk mendukung konektivitas yang lebih baik untuk mendorong lebih banyak wisatawan yang mengunjungi kedua negara.
b)
Untuk mendorong agen perjalanan dan operator pariwisata lainnya untuk membentuk jaringan bisnis dan meningkatkan investasi pada seklor pariwisata.
(6) Ruang lingkup dan keglatan kerja sarna pariwisata lainnya dimana para Pihak berada.
3
PASAL 3 PELAKSANAAN
Unluk pelaksanaan kegiatan yang yang dirujuk pada Memorandum Saling Pengerlian ini, Para Pihak wajib memformulasikan program ke~a sama yang spesifik yang harus memuat: kegialan yang akan diselesaikan, tujuan, jadwal ke~a, sumber daya manusia dan material, keuangan, tanggung jawab dari masing-masing Pihak, manajemen informasi, hubungan personil, dan informasi lainnya yang dipandang perlu oleh Para Pihak. PASAL 4 KEUANGAN
Pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini disesuaikan dengan ketersediaan dana dan personil dari masing-masing Pihak. (t)
(2) Para Pihak wajib menanggung kegiatan kerjasama yang dirujuk pada Memorandum Saling Pengertian ini dengan sumber daya yang dialokasikan oleh anggaran masing-masing sesuai ketersediaan, pertimbangan pendanaan dan ketentuan perundangan nasional. PASAL 5 MEKANISME TINDAK LANJUT
(1) Untuk menindaklanjuti Memorandum Saling Pengertian ini, Para Pihak menunjuk Lembaga Pelaksana sebagai lembaga penghubung: Untuk Kemenlerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Biro Ke~a sama Luar Negeri, dan Untuk Kemenlerian Pariwisata Meksiko, Kepala Kantor Staff Menleri Pariwisata. (2) Kontak penghubung yang ditunjuk akan memfasililasi, meninjau ulang dan mengorganisir pelaksanaan dan kemajuan Memorandum Saling Pengertian ini, dan akan menyelenggarakan pertemuan-pertemuan dan konsultasi jika diperlukan.
4
PASAL. 6 HAK-HAK KEKAYAAN INTEL.EKTUAL. (1) Hak cipta dan/atau kekayaan intelektual yang dibawa oleh para Pihak dalam pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini wajib dilindungi oleh Hukum dan Perundang-Undangan yang berlaku di kedua negara, dan sesuai dengan kewajiban pada konvensi internasional mengenai Hak Kekayaan Intelektual dimana Meksiko dan Republik Indonesia menjadi pihak. (2) Jika kerja sama dalam Memorandum Saling Pengertian ini dapat menghasilkan hak kekayaan intelektual baru, Para Pihak akan memformulasikan persetujuan terpisah untuk perlindungannya, yang sejalan dengan hukum yang berlaku.
PASAL 7 KERAHASIAAN (1) Para Pihak berkomitmen untuk menghormati kerahasiaan dari dokumen, informasi dan dokumen lain yang diterima selama pelaksanaan dari Memorandum Saling Pengertian ini. (2) Pada saat berakhirnya Memorandum Saling Pengertian ini, ketentuanketentuan Pasal ini wajib telap berlaku. Setiap keinginan untuk membuka informasi berdasarkan persetujuan secara tertulis dari Pihak lain, yang memiliki informasi rahasia.
PASAL8 HUBUNGAN ANTAR PERSONIL Setiap orang yang terlibat dalam kegialan yang tercantum pada Memorandum Saling Pengertian ini wajib menghormati kebebasan politlk, kewenangan dan integritas teritorial dari negara tuan rumah dan wajib tidak melakukan kegialan yang tidak konsisten dengan tujuan dari Memorandum Saling Pengertian ini.
PASAL9 PENYELESAIAN PERSELISIHAN Setiap perbedaan yang muncul dari penafsiran dan/alau aplikasi dari Memorandum Saling Pengertian ini wajib diselesaikan secara damai melalui negosiasi atau konsultasi antara Pihak.
5
PASAL10 KETENTUAN FINAL (1) Memorandum Saling Pengertian ini wajib mulai berlaku sejak tanggal penandatanganan dan akan tetap berlaku untuk periode 5 (lima) lahun dan dapat diperbaharui dalam kurun waktu 5 (lima) tahun 5elanjutnya melalui kesepakatan tertulis Para Pihak. (2) Setiap Pihak dapat memberitahukan Pihak lain melalui pemberitahuan tertulis untuk mengakhiri Memorandum Saling Pengertian ini dalam waktu SO (enam puluh) hari sebelum langgal pengakhiran. (3) Memorandum Saling Pengertian ini dapat diubah oleh persetujuan tertulis bersama secara resmi oleh Para Pihak setiap saat. Perubahan in; wajib mulai berlaku pada tanggal ketika Para Pihak saling memberitahukan melalui notifikasi tertulis yang s8suai. (4) Pengakhiran Memorandum Saling Pengertian wajib tidak mempengaruhi penyelesaian kegiatan yang mungkin masih dilakukan pad a saat pengakhiran dilakukan, kecuali disetujui oleh para Pihak. Hal-Hal ter5ebut di atas merupakan pengertian yang dicapai antara para Pihak sebagaimana tercantum dalam Memorandum Saling Pengertian ini. DIBUAT di Nusa Dua , Bali, pada tanggal 6 Oktober 2013, dalam rangkap dua, masing masing dalam bahasa Indonesia, Spanyol dan Inggris, semua naskah memiliki kekuatan hukum yang sama. Dalam hal terjadi perlbedaan penafsiran dan penerapan Memorandum Saling Pengertian ini, naskah dalam bahasa Inggris wajib berlaku.
UNTUK KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA
UNTUK KEMENTERIAN PARIWtSATA MEKSIKO SERIKAT
Signed
Signed Claudia Ruiz Massie" sa~ina~ Sekretaris
Mari Elka Panges!u Menteri
6
aEPlIBLm: IN'DON'!:8IA
MEMORANDUM DE ENTENDIMIENTO EN MATERIA DE COOPERACI6N TURisTICA ENTRE El MINISTERIO DE TURISMO Y ECONOMIA CREATIVA DE lA REPUBLICA DE INDONESIA Y LA SECRETARiA DE TURISMO DE LOS ESTADOS UNIDOS MEXICANOS
EI Ministerio de Turismo y Economia Creativa de la Republica de Indonesia y la Secretarra de Turismo de los Estados Unidos Mexicanos, en adelante denominados como "las Partes'; DESEANDO desarrollar y fortalecer la cooperaci6n en el ambito del turismo y la industria creativa entre ambos parSes; TENIENDO EN CUENTA Ia importancia del turismo como factor de desarrollo econ6mico y entendimiento entre ambos palses; IMPUlSADOS por eI deseo de fortalecer la cooperaci6n conjunta en el ambito del turismo para crear ventajas para el beneficio de sus seclores turisticos; DE CONFORMIDAD con las !eyes y los reglamentos vigentes en ambos parses; Han alcanzado el entendimiento siguiente:
ARTicULO 1 OBJETIVO EI presente Memorandum de Entendimiento tiene como objetivo establecer las bases mediante Ia cuales ambas Partes desarrollaran y fortalecertm aclividades de cooperaci6n en el ambito del turismo, con base en la igualdad de derechos y e\ beneficio mutuo, en cumplimiento de sus legislaciones nacionales y de los acuerdos internacionales de los que sean parte.
1
ARTIcULO 2 AREAS Y ACnVIDADES DE COOPERACI6N La cooperaci6n entre las Partes podra desarrollarse en las areas y actividades
siguientes: (1)
(2)
Mercadotecnia y Promoci6n: a)
Alentar y facilitar la promoci6n conjunta de actividades luristicas que propicien el conocimienlo a nivel intemacJonal de sus respectivos paises;
b)
Desarrollar Ia promoci6n de flujos luristicos con enfasis en inlereses especiales, lales como: turismo de lujo, lurismo de avenlura, lurismo de naluraleza, turismo deportivo, turismo de sol y playa, lurismo cultural, lurismo de salud y bienestar, y turismo organizado para grupos;
c)
Apoyar la celebraci6n de eventos culturales a traves, de: naches culturales, artes escenicas, festivales de cine, arte, moda, exhibiciones culinarias y reuniones 0 giras de prensa, y
d)
Prom over la imagen de sus respectivos palses, participando en seminarios, conferencias, exhibiciones, simposios y congresos relacionados con el lurismo y olros lernas vinculados, asl como cualquier otra actividad que represente un potencial para el desarrollo de actividades turisticas en ambos paises.
Intercambio: a)
Intercambiar follelos, malerial de promoci6n y exhibici6n, filmografia y fotografla relacionada con actividades turlsticas;
b)
Intercambiar experiencias en lurismo de salud, lurismo rural, turismo suslentable, turismo cultural, hospedaje y direclrices para Ia capacitaci6n y profesionalizaci6n de prestadores de servicios luristicos;
c)
Inlercambiar experiencias respecto de programas nacionales de productos turlsticos que beneflCien a ambas Partes, y
d)
Intercambiar experiencias en la aplicaci6n de Ia legislaci6n nacional y reglamentaci6n en materia de turismo.
2
(3) Desarrollo de Recursos Humanos:
(4)
(5)
a)
Inlercambiar experiencias y esludios relacionados con la capacitaciOn de esludianles y profesionales del seclor turlslico, a traves de curses de experiencias comparadas y de buenas practicas;
b)
Desarrollar y participar en seminaries turlsticos sobre temas selectos de conformidad con las necesidades de ambos paises, y
c)
Intercambiar profesores, estudianles, investigadores, expertos y servidores publicos del sector turlstico entre ambos parses, bajo los principios de hospilalidad y reciprocidad.
Investigacion y Desarrollo: a)
Transferir conocimienlos en relaciOn con la investigaci6n de mercado, gesti6n polltica y el desarrollo de destinos, mediante el intercambio de informaci6n relacionada con 61 turismo, y
b)
Fomentar el inlercambio de informaciOn y experiencias entre instituciones y organismos en el ambilo del turismo.
Cooperacion del Sector Privado: a)
Apoyar mejores coneclividades para fomentar el incremento de visilas turisticas entre los dos paises;
b)
Fomentar que las agencias de viajes y otros operadores lurlslicos establezcan una red de negocios y promocionen las inversiones en el ambito del turismo.
(6) Cualquier otra area 0 actividad de cooperacl6n turistica que las Partes _timen conveniente.
ARTiCULO 3 EJECUCION Para la ejecuciOn de las actividades previslas en el presente Memorandum de Entendimiento, las Partes formalizaran programas especiflCos de cooperaci6n los cuales deben conlener: aclividad a desarrollar, objelivos, calendario de trabajo, recursos humanos y materiales, financiamiento, responsabilidad de cada Parte, manejo de informaciOn, relaciOn con el personal y cualquier otra informaciOn que las Partes estimen pertinenle.
3
ARTicULO 4 FINANCIAMIENTO (1) la implamentaci6n del presente Memorandum de Entendimiento esla sujeto a la disponibilidad de fondos y personal de cada una de las Partes. (2) las Partes financiaran las actividades de cooperaci6n a qua se rafiere el presente Memorandum da Entendimiento con los recursos asignados en sus respeclivos presupuestos, de conformidad con su disponibilidad, afectaci6n presupuestal y 10 dispuesto por su legislaci6n nacional.
ARTiCULO 5 MECANISMO DE SEGUIMIENTO (1) Para al adecuado seguimiento del presente Memorandum de Entendimiento, las Partes designan a las siguientes areas como principaies puntos de contacto: Por el Ministerio de Turismo y Economla Creativa de la Republica de Indonesia, el Departamento de Cooperaci6n Internacional, y Por la Secretaria de Turismo de los Estados Unidos Mexicanos, el Coordinador de Asesores de la Secretaria de Turisrno. (2) Estos puntos de contacto designados facilitaran, revisaran y organizaran la implementaci6n de los avances del presente Mernorandum de Entendimiento y sostendran reuniones y consultas cuando 10 astimen necesario.
ARTiCULO 6 DERECHOS DE PROPIEDAD INTElECTUAl (1) los derechos de autor ylo de propieclad intelectual utiliUldos 0 transferidos por una Parte en Ia aplicaci6n del presente Memorandum de Entendirniento, seran protegidos de conformidad con las leyes y reglamentos aplicables del pals de cada Parte y de manera consistente con las obligaciones de las convanciones internacionalas sabre propiedad intelactual da las qua la Republica de Indonesia y los Estados Unidos Mexicanos sean parte. (2) En al caso de que la cooperaci6n darivada del presente Mernorandurn de Entendimiento pueda dar lugar a un nuevo derecho de propiedad intelectual, las Partes formaliUlran un acuerdo par separado para su protecci6n, de conformidad con sus respectivas legislaciones.
4
ARTicULO 7 CONFIDENCIALIDAD (1) las Partes se comprometen a respetar la confidencialidad de los documentos, infonnaciOn V cualquier otro documento recibido durante el perlodo de aplicaci6n del presente Memorandum de Entendimiento. (2) En caso de tenninaci6n del presente Memorandum de Entendimiento, las disposiciones de este Articulo pennanecertm en vigor. Cualquier intenci6n de revelar dicha informaci6n sera objelo de aprobaci6n por la olra Parte, por escrito, en su caracter de propietaria de la infonnaci6n confldencial.
ARTicULO 8 RELACIONES CON El PERSONAL Todas las personas involucradas en actividades relacionadas con el presente Memorandum de Entendimiento respetanin la independencia poiftica, soberanla e integridad territorial del pais anfitri6n V no lIevaran a cabo actividades incompatibles con los objetivos del presente Memorandum de Entendimiento.
ARTicULO 9 SOlUCI6N DE CONTROVERSIAS Cualquier divergencia derivada de la interpretaci6n Vlo aplicaci6n del presente Memorandum de Entendimiento sera solucionada entre las Partes de manera amistosa, mediante negociaciones 0 consullas.
ARTIcULO 10 DISPOSICIONES FINALES (1) EI presente Memorandum de Entendimiento entrara en vigor a partir de la fecha de su firma V permanecera vigente por un perfodo de cinco (5) anos V podra ser renovado por oIro periodo de cinco (5) anos par mutuo consentimiento de las Partes, por escrito. (2) Cualquiera de las Partes podra notificar a la otra, mediante comunicaci6n oflCial por escrito, su intenci6n de dar por terminado el presente Memorandum de Entendimiento, dentro de los sesenta (60) dias previos a la fecha de terminaci6n.
,
(3)
EI presente Memorandum de Entendimiento podra ser modificado por
mutUQ consentimiento de las Partes , manifestado mediante comunicaci6n oticia! por escrito, en cualquier momento. Las modificaciones entraran en vigor en la
fecha en que las Partes escrija. (4)
Se
notifiquen
SU
conformidad, a traves de comunicaci6n
La terminaci6n del presente Memorandum de Entendimiento no alectara la
conclusi6n de las actividades de cooperaci6n que puedan haber sido formalizadas durante Sll vigencia , a menos que las Partes 10 convengan de otra forma. La anterior representa el entendimiento entre las Partes sabre la materia referida en el presente Memorandum de Entendimiento.
Firmado en Nusa Dua, Bali, el 6 de octubre de 2013, en dos ejemplares originates en idioma indonesia, espanal e ingles, siendo todos los textes igualmente autenticos. En caso de diferencia en fa interpretaci6n del presente
Memorandum de Entendimiento, el teXlo en ingles prevalecera.
POR EL MINISTERIO DE TURISMO Y ECONOMIA CREATIVA DE LA REPUBLICA DE INDONESIA
Signed
POR LA SECRETARIA DE TURISMO DE LOS ESTADOS UNIDOS MEXICANOS
Signed
Marl EDka "angestu
Claudia Ruiz Massieu Salinas
Mini~tra
Secreta ria
6
MEMORANDUM OF UNDERSTANDING ON TOURISM COOPERATION BETWEEN THE MINISTRY OF TOURISM AND CREATIVE ECONOMY OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
AND THE SECRETARIAT OF TOURISM OF THE UNITED MEXICAN STATES
The Ministry of Tourism and Creative Economy of the Republic of Indonesia and the Secretariat of Tourism of the United Mexican States, hereinafter referred to as "the Parties"; DESIRING to develop and strengthen cooperation in the field of tourism and creative industry between both countries; BEARING IN MIND the importance of tourism as a factor for economic development and understanding between both countries; DRIVEN by the desire to strengthen joint cooperation in the field of tourism in order to create advantages for the benefit of their tourism sector; PURSUANT TO the laws and regulations in force in both countries; Have reached the following understanding: ARTICLE 1 OBJECTIVE This Memorandum of Understanding aims to establish the basis by which both Parties win develop and strengthen cooperation activities in the field of tourism, based on equal rights and mutual benefit, respecting their national laws and fulfilling the international agreements in which they are parties.
1
ARTICLE 2 AREAS AND ACTIVITIES OF COOPERATION
The cooperation between the Parties may develop in the following areas and activities: (1) Marketing and Promotion: a)
To encourage and facilitate the joint promotion of tourism activities that foster knowledge on international level, of their respective countries;
b)
To develop the promotion of tourism flows with emphasis on special interest like: lUxury tourism, adventure tourism, nature tourism, sport tourism, sun and beach tourism, cultural tourism, health and wallness tourism and tourism organized for groups;
c)
To support the celebration of cultural events through cultural nights, performing arts, film festivals , art, fashion , culinary exhibitions and meetings or press tours, and
d)
To promote the image of their respective countries, participating in seminars, conferences, exhibitions, symposia, and congresses related with tourism, and related matters, and any other activity which represents any potential issue for development of touristic activities in both countries.
(2) Exchange: a)
To exchange of brochures, promotional and exhibition materials, filmography and photography related to activities on tourism;
b)
To exchange of experiences in health tourism, rural tourism, sustainable tourism, cultural tourism, hotel establishment and training and professionalization guidelines of tourism services providers; To exchange of experiences about national programs of touristic products benefrt for both Parties, and To exchange experiences in the application of national legislation and regulation on tourism.
2
(3) Development of Human Rel5ourcea: a)
To exchange of experiences and studies related to the training of students and tourism sector professionals through benchmarking and best practices;
b)
To develop and participate in tourism seminars on selected topics according to the needs of both countries, and
c)
To exchange teachers, students, researchers, experts, and officials of tourism between both countries under the principles of hospitality and reciprocity.
(4) Research and Development:
a)
To transfer of knowledge in relation to market research, policy management and destination development through the exchange of information related to tourism, and
b)
To encourage the exchange information and experiences between institutions and organizations in the field of tourism.
(5) Private Sector Cooperation:
a)
To support better connectivities to encourage more tourist visits between two countries;
b)
To encourage travel agencies and other tourism operators to establish business network and to promote investment in the field of tourism.
(6) Any other areas or activities of tourism cooperation that the Parties deem appropriate.
ARTICLE 3 EXECUTION For the execution of the activities referred on this Memorandum of Understanding, the Parties shall formalize specific cooperation programs which must contain: the activities to accomplish, objectives, work schedule, human and material resources, financing, responsibility of each Party, information
3
management, personnel relations and any other information that Parties deem necessary. ARTICLE 4 FINANCING (1) The implementation of this Memorandum of Understanding is subject to availability of funds and personnel of each one of the Parties. (2) The Parties shall bear the activities of cooperation referred to in this Memorandum of Understanding, with resources allocated by their respective budgets according to their availability, budgetary appraisal and the provisions of their national legislation. ARTICLE 5 FOLLOW-UP MECHANISM (1) In order to have an adequate follow up of this Memorandum of Understanding, the Parties designate the following offIces as principal contact points: For the Ministry of Tourism and Creative Economy of the Republic of Indonesia, International Cooperation Bureau, and For the Secretariat of Tourism of the United Mexican States, the Chief of Staffs Office to the Secretary of Tourism. (2) These designated contact points will facilitate, review, and organize the implementation of the progress of this Memorandum of Understanding, and will hold meetings and consultations as it deemed necessary. ARTICLE 6 INTELLECTUAL PROPERTY RIGHTS (1) The copyright and/or intellectual property used or furnished by a Party in the application of this Memorandum of Understanding shall be protected in accordance with the applicable legislations and regulations of the country of each Party, and consistent with the obligations of international conventions on intellectual property which the Republic of Indonesia and the United Mexican States are party.
4
(2) In case that the cooperation under this Memorandum of Understanding may produce a new intellectual property right, the Parties wUI formalize an agreement separately for their protection, in accordance with their respective laws. ARTICLE 7 CONFIDENTIALITY (1) The Parties commit to respect the confidentiality of documents, information and any other documents received during the period of application of this Memorandum of Understanding. (2) Upon termination of this Memorandum of Understanding, the provisions of this Article shall remain in force. Any intention to disclose such information is subject to the approval in writing form the other Party, as proprietary of the confklential information. ARTICLE S PERSONNEL RELATIONS Everyone involved in activities related to this Memorandum of Understanding shall respect the political independence, sovereignty and territorial integrity of the host country and shaH not carry out activities inconsistent within the objectives of this Memorandum of Understanding. ARTICLE 9 SETTLEMENT OF DISPUTES Any divergence arising from the interpretation andlor application of this Memorandum of Understanding shall be settled amicably through negotiations or consultation between the Parties. ARTICLE 10 FINAL PROVISIONS (1) This Memorandum of Understanding shall enter into force from the date of signature and shall remain in effect for a period of five (5) years and may be renewed for another period of fIVe (5) years by mutual written consent of the Parties.
5
(2) Each Party may noUIy the Other by official writing its intent"ion to terminate this Memorandum of Understanding within sixty (60) days prior to the date of termination. (3) This Memorandum of Understanding may be amended by mutual official written consent of the Parties at any time. The amendments shall enter into foroe on the date when the Parties notify each other, through written notification in accordanoe.
(4) The termination of this Memorandum of Understanding shall not affect the conclusion of the activities of cooperation that may have been formalized while it was enforced, unless otherwise agreed by the Parties. The foregoing represents the understanding reached between the Parties on the matter referred to in this Memorandum of Understanding. DONE at Nusa Dua, Bali, on 6 October 2013, in duplicate, each in the Indonesian, Spanish and English languages, all texts being equally authentic. In case of any divergence of interpretation and the application of this Memorandum
of Understanding, the English text shall prevail.
FOR THE MINISTRY OF TOURISM AND CREATIVE ECONOMY OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
FOR THE SECRETARIAT OF TOURISM OF THE UNITED MEXICAN STATES
Signed
Signed
Claudia Ruiz Massieu Salinas Secretary
1IiIari Elka "angeslu Minister
6