CAMERA SHAKE Problem paling utama dari fotografi adalah gambar tidak fokus / blur / shake akibat kamera goyang/shake pada saat pemotretan. Akibatnya : konsep, teknik dan moment yang sudah tepat menjadi sia-sia. Untuk menghindari masalah gambar tidak fokus ini : 1. Gunakan shutter speed minimal 1/focal length lensa C t h: Contoh • Pada focal length 24 mm → minimal shutter speed adalah 1/30 detik • Pada focal length 50 mm → minimal shutter speed adalah 1/60 detik • Pada focal length 100 mm → minimal shutter speed adalah 1/125 detik • Pada focal length 200 mm → minimal shutter speed adalah 1/250 detik • Pada focal length 300 mm → minimal shutter speed adalah 1/500 detik Create: 11/12/2009 |
CAMERA SHAKE 2. Menggunakan fitur anti-shake Fitur ini berfungsi g menstabilkan kamera p pada saat p pengambilan g g gambar. • Lensa → Image Stabilization/IS (Canon), Vibration Reduction/VR (Nikon), Optical Stabilization/OS (Sigma) dll • Builtin Anti Shake – camera body
CAMERA SHAKE 4. Memegang kamera dan posisi badan yang benar (camera handling) A. Gunakan tangan kiri sebagai tumpuan kamera dengan berada diantara body dan lensa
Create: 11/12/2009 |
B. Tangan kiri juga berfungsi untuk melakukan pengaturan fokus atau merubah aperture pada d llensa.
CAMERA SHAKE C. Setelah posisi tangan kiri nyaman dan cukup kuat sebagai tumpuan kamera, tangan kanan lalu berfungsi sebagai perubah orientasi kamera (landscape atau portrait) dan menekan tombol shutter. h tt
Create: 11/12/2009 |
D. Untuk menstabilkan kamera, kepala dimiringkan ke depan dan tempel kamera ke kening kepala. Untuk slow shutter speed, atur pernapasan.
CAMERA SHAKE G. Ketika menggunakan lensa yang lebih panjang dan berat, posisi secara umum sama. Hanya tangan kiri berada di tengah titik gravitasi lensa dan body kamera.
Create: 11/12/2009 |
H. Kedua tangan tetap menempel erat pada badan sebagi bantuan tumpuan
CAMERA SHAKE I. Posisi kaki agak terbuka dengan satu kaki berada di depan dan satu lagi belakang. Dengan demikian badan bisa bergerak pada segala arah.dengan stabil.
Create: 11/12/2009 |
J. Pada pemotretan slow speed tanpa tripod Anda bisa bertumpu pada benda lain (dinding, pagar, dll)
SUDUT KAMERA Hal yang umum dilakukan oleh pemula dalam fotografi adalah dengan memposisikan kamera di “ketinggian normal” pada saat pengambilan foto. Salah satu cara untuk membuat foto tampil ‘berbeda’ adalah dengan melihat dari sudut p pandang g kamera y yang g berbeda / tidak berada di ketinggian gg normal. Perbedaan sudut kamera menghasilkan efek psikologis yang berbeda terhadap gambar.
SUDUT KAMERA 1. High Angle Posisi kamera berada di atas subjek j dan sudut kamera mengarah g ke bawah. Efek : mengecilkan subjek, memberikan kesan inferior pada subjek
SUDUT KAMERA 2. Low Angle Posisi kamera berada di bawah subjek j dan sudut kamera menghadap g p ke atas. Efek : membesarkan subjek, memberikan kesan superior pada subjek
SUDUT KAMERA 3. Bird Eye View Posisi kamera berada di atas subjek j dan sudut kamera menghadap ke bawah secara vertikal. Efek : Menekankan pada kecilnya subjek dengan menghubungkan dengan kondisi sekitar
Danny North - http://www.flickr.com/photos/dannynorth/
Mata Kuliah : Fotografi
Dosen : Bisma FS
SUDUT KAMERA 4. Eye Level View Posisi kamera berada sejajar j j dengan g subjek j dan sudut p pandang g kamera menjadi lurus secara horisontal terhadap subjek. Efek : meberikan kesan normal dan natural.
SUDUT KAMERA 5. Dutch Angle Posisi kamera menghasilkan g orientasi g gambar y yang g tidak natural p pada subjek. Efek : memberikan kesan tidak nyaman, disorientasi pada foto.
FILTER FOTOGRAFI Filter fotografi adalah aksesori kamera berupa filter optik yang disisipkan diantara jalur cahaya. Filter memberikan kontrol tambahan terhadap gambar yang dihasilkan. Dapat p berupa p p perubahan y yang g sederhana atau sesuatu y yang g hanya y bisa dihasilkan apabila menggunakan filter tersebut. Kelemahan menggunakan filter: • Kemungkinan berkurangnya kualitas gambar karena filter yang rusak • Perlunya exposure tambahan untuk mengkompensasi berkurangnya cahaya yang masuk. masuk
FILTER FOTOGRAFI Filter dapat berbentuk kotak atau bulat yang dipasang pada mounting khusus untuk lensa. Atau piringan plastik atau gelas yang dapat langsung dipasang di depan lensa.
JENIS-JENIS FILTER • Filter UltraViolet (UV), Skylight, Cloudy, Haze Filter ini berguna g untuk memblok sinar UV y yang g dapat p menghasilkan g efek bias cahaya pada gambar pada daerah dengan sinar UV yang tinggi (daerah dataran tinggi). Dengan filter ini akan menghasilkan keseimbangan warna yang wajar pada pemotretan dengan sumber cahaya sinar matahari. Fungsi lain dari filter ini adalah sebagai pelindung lensa. Karena efeknya hanya y p pada sinar matahari dan tidak memberikan efek y yang g signifikan g pada p sumber cahaya lain.
JENIS-JENIS FILTER • Filter Polarizer (PL) Filter ini digunakan g untuk: o Menggelapkan biru langit. Sudut antara matahari – fotografer – subjek pada posisi ± 90°
JENIS-JENIS FILTER • Special Effect Filters Filter untuk menghasilkan g efek-efek khusus. Umumnya sudah dapat dibuat dengan software postprocessing seperti Adobe Photoshop atau Corel PhotoPaint Contohnya: o Filter Cross,Star,VarioCross,Starburst o Filter Filt Multi M lti Vi View, Mi Mirage. o Filter Diffuser, Soft Focus
JENIS-JENIS FILTER • Neutral Density Filters (ND) Filter berwarna g gelap p mengurangi g g cahaya y y yang g masuk. Digunakan agar dapat menggunakan shutter speed yang lebih lambat atau aperture yang lebih besar. Ada dua jenis : o Solid Neutral Density o Gradient G di t Neutral N t lD Density it
TEKNIK KREATIF FOTOGRAFI • High Speed Photography Sebuah teknik fotografi g yang y g memanfaatkan hasil y yang g terjadi j karena menggunakan kecepatan shutter speed yang tinggi Cara untuk mendapatkan Shutter Speed yang tinggi (cahaya hanya mengenai film/sensor dalam waktu yang sangat singkat) : o Menggunakan Film speed tinggi → film yang peka cahaya dapat menerima cahaya lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat o Menggunakan lensa dengan Maximum Aperture besar → banyak cahaya yang masuk sehingga shutter speed harus tinggi Efek High Speed Photography : o Subjek bergerak menjadi Freeze (beku/diam) o Bila menggunakan aperture besar, DOF menjadi sempit Create: 11/12/2009 |
Camera: Canon EOS 400D Digital Exposure: 0 0.003 003 sec (1/320) Aperture: f/3.5 Focal Length: 18 mm ISO Speed: 1600 Exposure Bias: 0/3 EV Flash: Flash did not fired Create: 11/12/2009 |
Andres Lazaro - http://www.flickr.com/photos/andreslazaro/
• MataCamera: Canon EOS 40D Kuliah : Fotografi • Exposure: 0.001 sec (1/1000) • Aperture: f/5.6 • Focal Length: 390 mm • ISO Speed: 640 p Bias: 0 EV • Exposure • Flash: Flash did not fire
Patrick Mayon – http://www.flickr.com/photos/patrickmayon/
Mata Kuliah : Fotografi
Dosen : Bisma FS
• • • • • • • Create: 11/12/2009 |
Camera: Canon EOS 20D Exposure: 0.008 sec (1/125) Aperture: f/6 f/6.7 7 Focal Length: 24 mm ISO Speed: 100 Exposure Bias: 0/2 EV Flash: Flash did not fire
TEKNIK KREATIF FOTOGRAFI • Slow Speed Photography Sebuah teknik fotografi g yang y g memanfaatkan hasil y yang g terjadi j karena menggunakan kecepatan shutter speed yang rendah Cara untuk mendapatkan Shutter Speed yang rendah (cahaya mengenai film/sensor dalam waktu yang lebih lama) : o Menggunakan Film speed rendah → film yang tidak peka cahaya memerlukan waktu pencahayaan yang lebih lama o Memilih f-number besar pada lensa → cahaya sedikit masuk sehingga shutter speed harus rendah Efek High Speed Photography : o Subjek bergerak menjadi ‘motion blur’ o Bila menggunakan aperture kecil, DOF menjadi luas Create: 11/12/2009 |
• MataCamera: Canon EOS 40D Kuliah : Fotografi • Exposure: 0.6 sec (3/5) • Aperture: f/22 • Focal Length: 38 mm • ISO Speed: 1600 p Bias: 0 EV • Exposure • Flash: Flash did not fire
• MataCamera: Canon PowerShot SX100 IS Kuliah : Fotografi • Exposure: 1 sec (1) • Aperture: f/8 • Focal Length: 16.1 mm • ISO Speed: 80 p Bias: 0/3 EV • Exposure • Flash: Flash did not fire
TEKNIK KREATIF FOTOGRAFI • Panning Sebuah teknik slow speed p fotografi g dengan g menggerakkan gg kamera p pada saat pemotretan dengan mengikuti gerakan subjek sehingga menghasilkan subjek yang relatif fokus sedangkan background terlihat blur. Cara untuk melakukan teknik Panning: o Gunakkan shutter speed yang rendah. Mulai dari 1/60 kemudian eksperimen lebih cepat atau lebih lambat dari angka tersebut. o Pada saat subjek mendekat, arahkan kamera dan fokus. o Tekan tombol shutter speed dan terus gerakkan kamera mengikuti g gerakkan subjek g j sampai p subjek j menjauh. j
• Dosen Camera: Canon EOS 20D : Bisma FS • Exposure: 0.05 sec (1/20) • Aperture: f/4.5 • Focal Length: 33 mm • ISO Speed: 100 p Bias: 0/2 EV • Exposure • Flash: Flash did not fire
TEKNIK KREATIF FOTOGRAFI • Zooming Sebuah teknik fotografi g slow shutter speed p dengan g merubah focal length g lensa pada lensa zoom (dengan cara menarik atau mendorong gelang zoom pada lensa) sehingga menghasilkan efek seolah-olah subjek bergerak mendekat (zoom in) atau menjauh (zoom out). Cara untuk melakukan teknik Zooming: o Atur agar kamera dalam keadaan stabil o Atur shutter speed tidak lebih cepat dari 1/30 o Tekan tombol shutter speed kemudian selama shutter speed terbuka geser gelang zoom pada lensa sesuai dengan efek yang diinginkan apakah zoom in atau zoom out
• MataCamera: Canon EOS 450D Kuliah : Fotografi • Exposure: 0.3 sec (3/10) • Aperture: f/5.6 • Focal Length: 18 mm • ISO Speed: 1600 p Bias: 0 EV • Exposure • Flash: Flash did not fire
Camera: Canon EOS 20D Dosen : Bisma FS Exposure: 0.05 sec (1/20) Aperture: f/8 Focal Length: 22 mm ISO Speed: 800 p Bias: 0/2 EV Exposure Flash: Flash did not fire
TEKNIK KREATIF FOTOGRAFI • Hyperfocal Sebuah teknik fotografi g yang y g memberikan area Depth p of Field yyang g sangat g luas. Contohnya untuk foto landscape dimana semua objek dalam foto harus terlihat jelas/fokus baik di foreground maupun background. Syarat untuk melakukan teknik hyperfocal : o Lensa dengan kemampuan fokusing manual o Lensa dengan petunjuk skala Depth of Field
TEKNIK KREATIF FOTOGRAFI • Hyperfocal Untuk mendapatkan p DOF y yang g luas dapat p saja j atur jjarak fokus di Infinity. y Tapi dengan teknik Hyperfocal dapat menghasilkan DOF yang lebih luas. DOF
TEKNIK KREATIF FOTOGRAFI • Hyperfocal Cara untuk melakukan teknik Hyperfocal: yp o Pilih aperture o Atur gelang fokus pada lensa sehingga tanda fokus Infinity (∞) berada pada angka aperture (yang dipilih pada langkah di atas) di skala Depth Of Field. Contoh dengan menggunakan F/11
Alaistair Moore - http://flickr.com/photos/alastairmoore/
• MataCamera: Canon EOS Digital Rebel Xti Kuliah : Fotografi • Exposure: 0.067 sec (1/15) • Aperture: f/22 • Focal Length: 10 mm • ISO Speed: 100 p Bias: -1 EV • Exposure • Flash: Flash did not fire
Camera: Canon EOS Digital Rebel Xti Dosen : Bisma FS Exposure: 1 sec (1) Aperture: f/22 Focal Length: 18 mm ISO Speed: 100 p Bias: 1/3 EV Exposure Flash: Flash did not fire
TEKNIK KREATIF FOTOGRAFI • Selective Focus Sebuah teknik fotografi g dengan g memanfaatkan Depth p of Field untuk mengisolasi / memisahkan subjek dari objek-objek lain yang berada didekatnya. Teknik ini berguna ketika subjek berada diantara background dan foreground yang kompleks/crowded.
TEKNIK KREATIF FOTOGRAFI • Selective Focus Cara untuk melakukan teknik Selective Focus: o Fokus pada subjek o Baca jarak subjek di gelang fokus lensa o Dengan berpatokan pada skala Depth Of Field, Field pilih Aperture berdasarkan luas Depth of Field yang diinginkan untuk mengisolasi subjek.
Jarak subjek adalah 0 0.7 7m Untuk mendapatkan subjek yang fokus dari jarak 0.5 m sampai 1 m maka dipilih F/8 Create: 11/12/2009 |
• MataCamera: Canon EOS 30D Kuliah : Fotografi • Exposure: 1/2500 sec • Aperture: f/4 • Focal Length: 200 mm • ISO Speed: 100 p Bias: 0/3 EV • Exposure • Flash: Flash did not fire
• MataCamera: Canon EOS Digital Rebel Xti Kuliah : Fotografi • Exposure: 0.017 sec (1/60) • Aperture: f/2.8 • Focal Length: 100 mm • ISO Speed: 100 p Bias: 0/3 EV • Exposure • Flash: Flash did not fire
Dan Maudsley - http://flickr.com/photos/dmaudsley/
Mata Kuliah : Fotografi
Dosen : Bisma FS
TEKNIK KREATIF FOTOGRAFI • Bulb Sebuah teknik fotografi g slow shutter speed p dengan g menggunakan gg shutter speed yang sangat lambat (> 1 detik). Untuk menggunakan teknik ini pada kamera harus ada pilihan shutter speed lebih lama dari 1 detik atau fitur shutter speed : o B (Bulb) – Shutter akan terus terbuka selama tombol shutter ditekan o T (Time) – Shutter akan terus terbuka sampai tombol shutter ditekan kembali
TEKNIK KREATIF FOTOGRAFI • Bulb Cara untuk melakukan teknik Bulb: o Atur agar kamera dalam keadaan stabil o Atur shutter speed > 1 detik atau gunakan seting B atau T. o Jangan tekan tombol shutter dengan jari tangan karena akan menimbulkan getaran. Gunakan: • Camera timer untuk kamera digital • Cable C bl release l untuk t k kamera k analog l dengan d seting ti B atau t T • Wireless remote untuk kamera digital atau analog dengan seting T
Camera: Canon EOS 350D Digital Exposure: 50 sec (50) A t Aperture: f/10 Focal Length: 10 mm ISO Speed: 100 E Exposure Bias: Bi 0/2 EV Flash: Flash did not fire Create: 11/12/2009 |
Sara Heinrichs - http://flickr.com/photos/awfulsara/
Mata Kuliah : Fotografi
Create: 11/12/2009 |
• • • • • • •
Camera: EOS 350D Digital DosenCanon : Bisma FS Exposure: 43 sec (43) Aperture: f/22 Focal Length: 10 mm ISO Speed: 100 p Bias: 0/2 EV Exposure Flash: Flash did not fire
• MataCamera: Canon EOS 350D Digital Kuliah : Fotografi • Exposure: 60 sec (60) • Aperture: f/8 • Focal Length: 10 mm • ISO Speed: 100 p Bias: 0/2 EV • Exposure • Flash: Flash did not fire
Camera: Canon EOS 40D Dosen : Bisma FS Exposure: 122 sec (122) Aperture: f/5.6 Focal Length: 10 mm ISO Speed: 100 p Bias: 0 EV Exposure Flash: Flash did not fire
TK 01 (HUNTING FOTO) Buat foto dengan menggunakan minimal 5 Teknik Fotografi Masing-masing teknik buat 2 buah foto (total kumpulkan 10 buah foto) Dikerjakan bersama dalam Kelompok Dikumpulkan di kelas pada tanggal 3 Desember 2009 Catat dan cantumkan data teknis berikut untuk tiap-tiap foto: • Kamera yang digunakan • Shutter speed yang digunakan • F-number yang digunakan • Focal length lensa pada saat pemotretan • ISO Speed yang digunakan • Exposure Compensation • Flash ((apakah p menggunakan gg flash atau tidak)) • Tanggal pemotretan Create: 11/12/2009 |
TK 01 (HUNTING FOTO) Foto yang dikumpulkan adalah hasil foto langsung tanpa diedit / di-retouch. Gunakan contoh foto yang ada di slide ini sebagai panduan untuk membuat tugas. Foto yang dikumpulkan adalah foto yang diambil setelah tanggal 12 November 2009. Untuk yang menggunakan kamera film: • Gunakan film berwarna • ISO 50-200 • Cetak foto dengan ukuran minimal 4R dan tempel di panel tebal warna hitam • Sertakan informasi data teknis (shutter speed, f-number, dll) di belakang tiaptiap p foto. • Sertakan film negatif dari tiap-tiap foto. Create: 11/12/2009 |
TK 01 (HUNTING FOTO) Untuk yang menggunakan kamera digital : • Save file foto dalam compact disc (CD) • Format file JPG • Resolusi 150-300 dpi (seting kamera pada High Quality) • Dimensi file minimal sisi terpendek 480px (seting kamera pada Large Image) • Sertakan data teknis foto dalam format Ms. Ms Word di dalam CD untuk semua foto. – Nama file : foto01.jpg – Teknik foto : slow speed/high p g speed/selective p focus/dst – Kamera : Canon EOS 350D – Shutter speed : 1/60 – Aperture p : f/5.6 – Focal length : 70mm – Tanggal pemotretan – dst