MAKALAH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Perkembangan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi
Disusun Oleh :
Dini Septiani
: 2014.35.2696
Faradila Miranti
: 2014-35-2698
Alfia Rahmah
: 2014.35.2707
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI AHMAD DAHLAN JAKARTA
Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi
Page 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kami kesempatan dan kesehatan sehingga kami bisa menyelesaikan makalah kami tentang Perkembangan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi sesuai dengan waktu yang direncanakan. Tidak lupa pula shalawat serta salam selalu kami hadiahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Penyusunan makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi yang sudah tersusun. Namun, hanya lebih pendekatan pada study banding atau membandingkan beberapa materi yang sama dari berbagai referensi. Dan semoga bisa memberi tambahan pada hal yang terkait. Penyampaian pembandingan materi dari referensi yang satu dengan yang lainnya akan menyatu dalam satu makalah kami. Demikian pengantar yang bisa kami sampaikan, kami mohon maaf apabila ada banyak kesalahan dan kekurangan yang ada dalam penyusunan makalah ini. Kami menerima segala bentuk kritik dan saran yang membangun demi kebaikan dan kemudahan kita bersama dalam menuntut ilmu lebih banyak lagi.
Tangerang, 01 Oktober 2016
Pemakalah
Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi
Page 2
I.
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI Perkembangan teknologi telah berkembang sangat pesat hingga sekarang. Dulunya
banyak daerah-daerah terpencil yang tidak terjamah oleh teknologi, kini dapat merasakan juga teknologi informasi yang beredar saat ini. Kini kita dapat menikmati teknologi informasi dimana saja yang kita mau. Teknologi Informasi sebenarnya sudah hadir sejak dahulu. Dulu manusia menciptakan teknologi karena dorongan akan hidup lebih baik. Sehingga mendorong manusia untuk membuat sebuah teknologi yang dapat membantu mereka dalam hal pekerjaan. Sehingga munculnya teknologi hingga sekarang. Saat ini Teknologi informasi masih berkembang pesat di segala aspek kehidupan. Dari yang sederhana, hingga yang mutakhir. Di berbagai negara maju dan berkembang, hadir teknologi-teknologi baru yang dapat membantu kita dalam hal perkerjaan. Perkembangan Teknologi Informasi Saat Ini Dulu manusia telah mengenal yang namanya teknologi. Namun tentunya teknologi dahulu jauh berbeda dengan teknologi yang saat ini. Contohnya saja mesin tik, dulunya mesin ini digunakan orang-orang untuk membuat dokumen. Namun karena adanya teknologi, sehingga memaksa mesin tik untuk menyudahi jamannya dan digantikan dengan adanya komputer yang lebih efisien. Selain itu, dulunya manusia pernah mengkonsep sebuah ide atau imajinasi. Namun karena kurangnya teknologi yang ada pada jaman itu, akhirnya konsep itu tak terlaksana. Contohnya saja, pada jaman dahulu manusia membuat konsep agar orang yang berada di tempat yang berjauhan, dapat merapatkan sesuatu atau bertemu. Namun karena dulunya tidak ada Teknologi yang seperti itu, maka hingga dia meninggal, konsep tersebut belum terlaksana. Namun karena jaman sekarang sudah ada teknologi yang seperti itu, sehingga sekarang ada teknologi yang menyerupai konsep tersebut. Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi
Page 3
Dapat disimpulkan bahwa Perkembangan teknologi informasi pada saat ini maju sangat pesat dari abad ke 19, menuju abad ke 20. Dapat diprediksikan bahwa abad ke 21 akan mempunyai perkembangan teknologi yang lebih mutakhir yang akan lebih bermanfaat bagi manusia. Teknologi informasi (TI) turut berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban manusia. Perkembangan teknologi informasi meliputi perkembangan infrastruktur TI, seperti hardware, software, teknologi penyimpanan data (storage), dan teknologi komunikasi (Laudon, 2006: 174). Perkembangan TI tidak hanya mempengaruhi dunia bisnis, tetapi juga bidang-bidang lain, seperti kesehatan, pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain. Kemajuan TI juga berpengaruh signifikan pada perkembangan akuntansi. Perkembangan akuntansi akibat kemajuan teknologi terjadi dalam tiga babak, yaitu era bercocok tanam, era industri, dan era informasi. Peranan TI terhadap perkembangan akuntansi pada tiap-tiap babak berbeda-beda. Semakin maju TI semakin banyak pengaruhnya pada bidang akuntansi. A. Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi, sebagai suatu sistem informasi, mengindentifikasikan, mengumpulkan, dan mengkomunikasikan informasi ekonomis mengenai suatu badan usaha kepada berbagai pihak. Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Sistem adalah kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada berbagai pihak pengambil keputusan. Sistem informasi akuntansi mewujudkan perubahan ini, baik secara manual ataupun dengan bantuan komputer. Istilah sistem akuntansi secara lebih luas yaitu mencakup siklus pemrosesan transaksi, penggunaan teknologi informasi dan pengembangan sistem informasi. Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi
Page 4
MODEL UMUM UNTUK APLIKASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
Berbagai elemen model umum tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pengguna Akhir Dibagi ke dalam dua kelompok umum: eksternal dan internal
Pengguna eksternal meliputi para kreditor, pemegang saham, calon investor, lembaga pemerintahan, kantor pajak, pemasok, dan pelanggan.
Pengguna internal meliputi bank, SEC, dan IRS, yang akan menerima informasi dalam bentuk laporan keuangan, pengembalian pajak, serta berbagai laporan lainnya yang secara hukum wajib dibuat oleh perusahaan. Para pengguna internal meliputi pihak manajemen di tiap tingkat dalam perusahaan , serta personel operasional.
2. Sumber Data Adalah berbagai transaksi keuangan yang masuk ke dalam system informasi baik dari sumber internal maupun eksternal.
Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi
Page 5
Transaksi keuangan eksternal adalah berbagai pertukaran ekonomi dengan berbagai entitas bisnis dan individu lain di luar perusahaan. Contohnya meliputi penjualan barang dan jasa, pembelian persediaan, penerimaan kas, serta pengeluaran kas.
Transaksi keuangan internal melibatkan pertukaran atau perpindahan sumber daya dalam perusahaan. Contohnya meliputi perpindahan bahan baku menjadi barang dalam proses, penggunaan tenaga kerja dan overhead untuk barang dalam proses, konversi barang dalam proses menjadi persediaan barang jadi, serta depresiasi pabrik dan perlengkapan.
3. Pengumpulan Data Adalah tahap operasional pertama dalam system informasi. Tujuannya adalah memastikan bahwa data kegiatan yang masuk ke dalam system valid, lengkap, dan bebas dari kesalahan. Terdapat dua aturan yang menentukan dalam desain prosedur pengumpulan data: relevansi dan efisiensi. Sistem informasi harus hanya menangkap data yang relevan. Dengan melakukan analisis kebutuhan pengguna dan hanya data yang berkonstribusi pada informasi yang dianggap relevan. Tahap pengumpulan data harus didesain agar dapat menyaring berbagai fakta yang tidak relevan dari system. Prosedur pengumpulan data yang efisien didesain untuk mengumpulkan data sekali saja, data ini kemudian akan disediakan ke banyak pengguna. Menangkap data yang sama lebih dari sekali mengarah pada redundansi dan inkonsistensi data.
4. Pemrosesan Data Dalam tahap pemrosesan data berkisar dari yang sederhana hingga yang rumit. Contohnya meliputi algoritme matematika yang digunakan untuk aplikasi penjadwalan produksi, berbagai teknik statistik untuk perkiraan penjualan, dan
Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi
Page 6
prosedur pencatatan serta pembuatan ikhtisar yang digunakan dalam aplikasi akuntansi.
5. Manajemen Basis Data Basis Data perusahaan adalah tempat penyimpanan fisik data keuangan dan nonkeuangan. Istilah basis data berarti lemari penyimpanan arsip. Apa pun bentuk fisik basis datanya, isinya dapat disajikan dalam hierarki yang logis. Berbagai tingkatan dalam hierarki data; atribut, record, dan file.
Atribut data adalah bagian mendasar dari calon data yang berguna dalam basis data. Atribut adalah karakteristik logis dan relevan dari suatu entitas yang mengenai hal apa perusahaan menangkap datanya.
Record adalah serangkaian lengkap atribut untuk satu kejadian dalam satu kelas entitas. Contohnya nama, alamat dan saldo pelanggan adalah satu kejadian dalam kelas piutang usaha. Untuk menemukan record tertentu dalam basis data, maka pengguna harus dapat mengidentifikasikannya secara unik. Oleh karenanya, setiap record dalam basis data harus unik untuk paling tidak satu atributnya. Atribut pengidentifikasi uniknya adalah kunci primer.
File adalah serangkaian record yang lengkap dari satu kelas yang identik. Contohnya semua record piutang usaha dari suatu perusahaan akan membentuk file piutang usaha. Dalam cara yang hampir sama, file dibentuk untuk kelas-kelas lain dari record seperti untuk persediaan, utang usaha, dan penggajian. Basis data perusahaan adalah keseluruhan kumpulan berbagai file semacam itu.
Pekerjaan Manajemen basis data melibatkan tiga pekerjaan dasar: penyimpanan, penarikan, dan penghapusan. Pekerjaan penyimpanan menetapkan berbagai kunci untuk berbagai record baru dan menyimpannya dalam lokasi yang sesuai dalam basis data. Penarikan adalah pekerjaan mencari dan mengesktraksi record yang ada dari basis data untuk diproses.
Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi
Page 7
Setelah pemrosesan selesai, pekerjaan penyimpanan akan menyimpan kembali record yang telah diperbarui ke tempatnya dalam basis data. Penghapusan adalah pekerjaan untuk secara permanen memindahkan berbagai record yang usang atau redundan dari basis data.
6.
Pembuatan Informasi Adalah proses menyusun, mengatur, memformat, dan menyajikan informasi ke para pengguna. Informasi yang berguna memiliki berbagai karakteristik yaitu; relevan, tepat waktu, akurat, lengkap dan ringkas.
7. Umpan Balik Adalah suatu bentuk output yang dikirim kembali ke system sebagai sumber data. Umpan balik dapat bersifat internal atau eksternal dan digunakan untuk memulai atau mengubah proses.
8. Tujuan Sistem Informasi Terdapat tiga tujuan dasar yang umum didapati di semua system. Tujuan-tujuan tersebut adalah: 1. Mendukung fungsi penyediaan pihak manajemen. Sistem informasi menyediakan informasi mengenai penggunaan sumber daya ke para pengguna eksternal melalui laporan keuangan tradisional serta dari berbagai laporan lain yang diwajibkan. Secara internal, pihak manajemen
menerima
informasi
pelayanan
dari
berbagai
laporan
pertanggungjawaban.
2. Mendukung pengambilan keputusan pihak manajemen. Sistem informasi memberikan pihak manajemen informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawab pengambilan keputusan tersebut.
Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi
Page 8
3. Mendukung operasional harian perusahaan. Sistem informasi menyediakan informasi bagi para personel operasional untuk membantu mereka melaksanakan pekerjaan hariannya dalam cara yang efisien dan efektif.
9. Pemrolehan Sistem Informasi Cara perusahaan mendapatkan system informasi, terdiri dari dua cara: 1. Mengembangkan system yang disesuaikan dari awal melalui aktivitas pengembangan system internal 2. Membeli system komersial yang siap pakai dari para vendor peranti lunak Tiga tujuan dasar Sistem Informasi Akuntansi: 1. Mendukung fungsi administrasi pihak manajemen 2. Mendukung pengambilan keputusan pihak manajemen 3. Mendukung operasional harian perusahaan Tiga Jenis peranti lunak komersial yang tersedia adalah: 1. Sistem Siap Pakai adalah system jadi dan teruji serta siap untuk diimplementasikan. Dan system ini adalah system umum atau system yang disesuaikan untuk industry tertentu. Pada system yang manapun, pengguna akhir harus memiliki berbagai praktik bisnis yang standard hingga memungkinkan penggunaan system tersebut. Sistem perencanaan sumber daya (ERP) seperti Oracle, SAP, J.D. Edwards, dan PeopleSoft adalah berbagai contoh dari pendekatan ini untuk implementasi system.
2. Sistem Tulang Punggung terdiri atas struktur system dasar dimana system akan dikembangkan. Logika pemrosesan utamanya telah deprogram terlebih dahulu, dan vendor kemudian mendesain antarmuka pengguna agar sesuai dengan kebutuhan klien yang berbeda-beda. Sistem ini adalah versi kompromi antara system yang disesuaikan dengan system siap pakai. Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi
Page 9
Pendekatan ini dapat memberi hasil yang sangat memuaskan, tetapi penyesuaian system tersebut biasanya mahal.
3. Sistem yang didukung vendor adalah system yang disesuaikan dan yang dibeli perusahaan secara komersial sebagai ganti dikembangkan sendiri secara internal. Berdasarkan pendekatan ini, vendor peranti lunak akan mendesain, mengimplementasikan, serta memelihara system untuk kliennya. Pendekatan ini telah menjadi pilihan yang populer di banyak perusahaan yang dahulu bergantung pada pengembangan internal, tetapi memutuskan untuk melakukan outsourcing aktivitas ini. Dalam tahun-tahun terakhir ini, kantor akuntan public telah memperluas keterlibatannya dalam pasar peranti lunak yang didukung oleh vendor. B. Akuntansi Dan Teknologi Informasi Peran teknologi informasi dalam membantu proses akuntansi dalam perusahaan /organisasi telah lama berlangsung. Alasan utama penggunaan teknologi informasi dalam akuntansi ialah efisiensi, penghematan waktu dan biaya. Alasan lain termasuk peningkatan efektifitas, mencapai hasil/output laporan keuangan dengan benar. Alasan lainnya yaitu ditambah dengan perlindungan atas aset perusahaan. Secara singkat manfaat teknologi informasi dalam Akuntansi adalah :
Menjadikan pekerjaan lebih mudah (makes job easier).
Bermanfaat (usefull).
Menambah produktifitas (Increase productivity).
Mempertinggi efektifitas (enchance effectiveness).
Mengembangkan kinerja pekerjaan (improve job performance)
Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi
Page 10
Fungsi Sistem Informasi Setiap organisasi yang menggunakan komputer untuk memproses data transaksi memiliki fungsi sistem informasi. Fungsi sistem informasi bertanggung jawab untuk pengolahan data (DP). Pengolahan data merupakan aplikasi sistem informasi akuntansi yang fundamental dalam setiap organisasi. Fungsi sistem informasi dalam organsisasi telah berevolusi mulai dari srtuktur organisasi sederhana yang terdiri dari beberapa orang saja sampai struktur yang kompleks yang meliputi banyak spesialis yang bermutu. Setiap sistem informasi akuntansi akan melaksanakan lima fungsi utamanya yaitu : 1. Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi perusahaan. 2. Memproses data menjadi informasi yang berguna pihak manajemen. 3. Memanajemen data - data yang ada kedalam kelompok - kelompok yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. 4. Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga aset dari suatu organisasi atau perusahaan terjaga. 5. Penghasil informasi yang menyediakan informasi yang cukup bagi pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, mengeksekusi perencanaan dan mengkontrol aktivitas. Istilah sistem informasi akuntansi meliputi penggunaan teknologi informasi untuk penyajian informasi kepada para pemakai. Komputer digunakan pada seluruh tipe sistem informasi. Teknologi Informasi mencakup komputer dan juga teknologi lain yang digunakan untuk memproses informasi. Teknologi Tanggap Cepat Istilah sistem tanggap cepat - Quick response system yaitu maksudnya menjelaskan yang „cepat‟ dan “responsif”. Tetapi arti dari konsep tangap cepat jauh lebih Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi
Page 11
mendalam. Sistem tanggap cepat penting bagi gerakan total quality performance (TQP) perusahaan. TQP
(Total
Quality Management-TQM)
adalah
filosofi
untuk
melaksanakan sesuatu yang tepat dengan tepat pada saat pertama. TQP mensyaratkan produksi berkualitas tinggi, efisiensi operasional, dan perbaikan terus menerus dalam operasi. TQP menekankan “kepuasan pelanggan” sedemikian rupa hingga tercapai “obsesi pelanggan”. Dalam lingkungan dunia bisnis yang sangat kompetitif, TQP adalah strategi untuk dapat bertahan hidup. Beberapa teknologi berinteraksi agar sistem tanggap cepat menjadi flexsible yaitu : 1. Just In Time (JIT) Sistem penjualan eceran tanggap cepat mirip dengan sistem persediaan just-in-time (JIT) yang digunakan manufaktur. Sistem ini pesanan pembelian untuk barang-barang persediaan dibuat berdasarkan konsep “permintaan-tarik” dan bukannya berdasarkan suatu interval tetap (bulanan atau mingguan) secara “dorong” untuk memenuhi tingkat persediaan tertentu. Cirinya :
Lingkungan JIT merupakan suatu lingkungan arus yang berkelanjutan dan bukannya lingkungan batch.
Mensyaratkan operasi pemrosesan secara kontinu, untuk meminimalkan atau mengeliminasi persediaan secara keseluruhan.
Mengeliminasi kesi-siaan dalam proses manufaktur dan menekankan adanya pengembangan secara terus-menerus dalam operasi.
Merupakan konsep yang mirip dengan TQM, dan dalam banyak hal sebagai aspek penting dalam TQM.
Kegiatan pemrosesan muncul dengan konsep “tarikan”. Kegiatan (seperti pemesanan produk baru) terjadi hanya pada saat dibutuhkan untuk memenuhi permintaan pelanggan. Permintaan pelanggan, yang ditandai oleh order penjualan
Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi
Page 12
saat ini, “menarik” (menyebabkan pemicu) pesanan mulai dari pemrosesan permintaan ulang. Akibatnya dilakukanlah pesanan kepada pemasok. Pesanan kepada pemasok didasarkan pada penjualan yang aktual untuk mengisi kembali persedian yang telah terjual. Permintaan penjualan saat ini “menarik” (secara otomatis memicu) terjadinya pesanan untuk mengisi persediaan. Sehingga pedagang eceran dapat memesan dengan dasar kecenderungan pembelian yang terjadi saat ini. 2. Web Commerce Disebut juga perdagangan dengan jaringan internet. Penjualan melalui jaring internet (World Wide Web) merupakan bagian integral dari perekonomian. Penjualan tersebut menyediakan banyak keuntungan baik bagi konsumen maupun penyedia barang. Keuntungan bagi konsumen :
Tidak perlu antri untuk dilayani oleh pramuniaga atau mendapatkan informasi produk.
Melalui software berbasis jaringan internet yang canggih, seorang pelanggan dapat memperoleh jawaban yang cepat atas pertanyaan yang kompleks mengenai produk yang bersangkutan.
Transaksi berbasis web biasanya dilindungi dengan fasilitas enkripsi untuk alasan keamanan. Keuntungan bagi penyedia barang :
Penghematan biaya karena adanya pemesanan secara otomatis.
Pengkodean elektronis secara otomatis atas data transaksi.
Rendahnya biaya overhead. Seluruh toko internet dapat ditampung dalam satu komputer desktop.
Barang dapat dipasarkan ke segenap penjuru dunia.
Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi
Page 13
Pemutakhiran, pengenalan produk baru dan perubahan harga dapat dilakukan secara cepat. Yang banyak menjadi perhatian masyarakat dalam pembelian melalui Web adalah
aspek keamanan dan perlindungan data pribadi. Berdasarkan alasan tersebut, American Institute of Public Accountant mensponsori adanya “label persetujuan” Web Trust yang dapat diterbitkan oleh para akuntan publik yang telah secara khusus terlatih, untuk diberikan kepada situs Web yang memenuhi kriteria. 3. Electronic Data Interchange (EDI) Merupakan pertukaran dokumen bisnis dari komputer ke komputer melalui jaringan komunikasi. Berbeda dengan E-mail di mana pengiriman pesan dibuat dan diinterpretasikan oleh manusia (orang ke orang), sedangkan pesan-pesan EDI dibuat dan diinterpretasikan oleh komputer. Standar EDI untuk publik, khususnya ANSI X.12, telah memberikan dampak besar terhadap pengembangan sistem tanggap cepat yaitu :
Untuk publik menyediakan rancangan umum untuk pertukaran data, dan dengan demikian mengurangi biaya dan kesalahan referensi silang kode oleh pihak-pihak dalam transaksi EDI.
Menghubungkan sistem komputer perusahaan pengecer dengan sistem komputer pemasok akan menghilangkan pemrosesan kertas dan memungkinkan untuk menempatkan dan memproses pesanan pembelian secara cepat, sehingga mendukung pengiriman tanggap cepat.
Pemasok dapat membuat tagihan untuk pengecer. Dalam beberapa kasus, pembayaran Transfer Dana Secara Elektronik (Electronic Funds Transfer-EFT) dapat dilakukan oleh pengecer ke rekening pemasok. Semua kejadian ini, termasuk pengambilan pesanan dari persediaan pemasok, dapat
dilakukan tanpa keterlibatan manusia.
Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi
Page 14
4. Computer Integrated Manufacturing (CIM) Merupakan pendekatan terpadu untuk pemanfaatan teknologi informasi pada perusahaan manufaktur. Komponen- komponen sistem CIM biasanya :
Mencakup stasiun-stasiun kerja perancangan bantuan komputer (Computer Aided Design-CAD).
Sistem pengendalian dan monitoring produksi secara realtime.
Sistem pemesanan dan pengendalian persediaan.
Kelebihan CIM yaitu :
Dirancang untuk mendukung operasi yang terdistribusi. Komponen - komponen CIM diatas dihubungkan melalui jaringan komputer dan dilengkapi dengan sistem software.
Mengurangi biaya informasi. Melalui EDI, memungkinkan hubungan yang lebih dekat antara produsen, pemasok, dan pelanggan.
Otomasi data sumber mengenai kegiatan produksi adalah hal yang penting bagi CIM, karenanya, kode bar yang dapat dibaca oleh mesin dan teknologi scanning merupakan komponen-komponen sistem yang penting. Contoh kasusnya, jika Anda melihat bagian bawah badan sebuah mobil baru, anda
akan melihat banyak simbol kode bar pada banyak bagian, simbol kode bar yang serupa dengan kode bar UPC yang lazim terdapat pada produk-produk konsumsi. Kode bar, yang lazim terdapat pada barang- barang pabrik maupun pada barang-barang konsumsi, memungkinkan komputer atau robot untuk mengidentifikasi material, memproses informasi, dan memulai prosedur apapun yang diperlukan. 5. Electronic Funds Transfer (EFT) Merupakan sistem pembayaran dimana pemrosesan dan komunikasi sepenuhnya atau sebagian besar dilakukan secara elektronik. Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi
Page 15
Cirinya :
Sistem EFT menyediakan fasilitas perpindahan dana secara elektronik antar organisasi yang didasarkan pada instruksi pelanggan.
Bank dapat berhubungan dengan aplikasi-aplikasi EDI organisasi.
Industri perbankan dan keuangan menggunakan :
1. FedWire, merupakan sistem pembayaran dan komunikasi elektronik. Berbagai bank yang memiliki rekening pada bank sentral Amerika untuk mentransfer dana antar mereka. 2. Clearing House Interbank Payment System (CHIPS), merupakan sistem Wiring otomatis yang digunakan untuk mengkliringkan pembayaran Eurodollarantara lembaga-lembaga keuangan AS dengan non-AS. 3. Clearing House Automated Payment System(CHAPS), merupakan fasilitas yang menyediakan transfer dana Pound Sterlingyang selesai dalam satu hari (same day settlement) yang digunakan oleh bank-bank kliring besar di Inggris dan Bank of England. C. Akuntansi Dan Perkembangan Sistem Istilah sistem informasi akuntansi mencakup kegiatan pengembangan sistem yang menurut sudut pandang akuntan atau auditor, dilakukan secara profesional. Akuntanakuntan dapat melakukan kegiatan pengembangan sistem, baik secara intern untuk perusahaan mereka, ataupun secara ekstern sebagai konsultan. Tujuan Dari Hakikat Pengembangan Sistem Proyek pengembangan sistem pada umumnya mencakup tiga tahap utama yaitu :
Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi
Page 16
1. Analisis system Meliputi formulasi dan evaluasi solusi-solusi atas masalah-masalah sistem. Penekanan dalam analisis sistem adalah tujuan keseluruhan sistem. Hal yang mendasar dalam hal ini adalah imbal balik, untung rugi, dalam pencapaian tujuan sistem. Tujuan umum analisis sistem dapat diikhtisarkan sebagai berikut :
Untuk meningkatkan kualitas informasi.
Untuk meningkatkan pengendalian intern.
Untuk meminimalkan biaya. Tujuan-tujuan ini saling berhubungan dan kadang-kadang bertentangan satu sama
lain. Perihal untung rugi harus ditentukan dalam memilih antara tujuan kehematan dengan kemanfaatan, atau antara kesederhanaan dan sistem yang realistis tetapi kompleks. Kadang-kadang, metode evaluasi untung rugi bersifat subyektif karena f aktor-f aktor yang terlibat sulit untuk dikuantifikasi. 2. Perancangan system Mencakup evaluasi efektivitas dan efisiensi relatif atas pilihan-pilihan rancang bangun sistem dipandang dari kebutuhan keseluruhanya. Perancangan sistem adalah proses menspesifikasikan rincian solusi yang dipilih oleh proses analisis sistem. 3. Implementasi sistem. Merupakan proses penempatan rancangan prosedur-prosedur dan metode-metode baru, atau yang telah direvisi, ke dalam operasi. Implementasi sistem mencakup pengujian atas solusi sebelum implementasi, pendokumentasian solusi, dan peninjauan atas sistem pada saat awal pengoperasiannya. Hal itu bertujuan untuk memverifikasi bahwa fungsi-fungsi sistem sesuai dengan spesifikasi rancangan.
Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi
Page 17
Pertimbangan Perilaku dalam Pengembangan Sistem Manajemen, pemakai, dan staf sistem perlu dilibatkan dalam perancangan sistem informasi dan kegiatan lanjutannya. Umumnya, kelompok perancangan atau tim proyek yang meliputi para pemakai, analis, dan wakil-wakil manajemen, dibentuk untuk mengidentifikasi kebutuhan, mengembangkan spesifikasi-spesifikasi teknis, dan mengimplementasikan sistem baru. Masalah - masalah teknis, organisasional, dan manajemen proyek akan muncul dalam mengimplementasikan sistem informasi. Sistem informasi yang baru menimbulkan hubungan tata kerja baru di antara personel yang ada, perubahanperubahan tugas, dan barangkali perubahan struktur organisasi formal. Faktor - faktor teknis, perilaku, situasi, dan personel yang berkaitan harus dipertimbangkan seluruhnya. Kegagalan untuk melakukan hal itu akan mengakibatkan tidak bergunanya output sistem, walaupun secara teknis sistem cukup baik. Lebih jauh, diperlukan kerja sama dari pemakai secara terus-menerus untuk mengoperasikan sistem (menyediakan input, verifikasi output) setelah sistem itu diimplementasikan. Kerja sama pemakai yang dibutuhkan untuk keberhasilan pengoperasian sistem harus diyakini pada saat perancangan sistem, bukan sesudahnya. Sebagian besar aplikasi akuntasi bersifat rutin. Untuk memastikan kesesuaian dengan jadual produksi, hubungan yang terus-menerus di antara pemakai dan personel sistem informasi adalah penting. Daftar input, laporan, dan lainnya biasanya merupakan tanggung jawab kelompok sistem, tetapi untuk implementasi dan pemeliharaan atas daftar ini diperlukan kerja sama dengan para pemakai. Filosofi dari perancangan berorientasi pemakai (user oriented) membantu membentuk perilaku dan pendekatan kepada pengembangan sistem yang dengan seksama mempertimbangkan konteks organisasional. Para pemakai harus dilibatkan dalam perancangan aplikas. Perhatian yang seksama terhadap output, baik terhadap kuantitas maupun format, dalam tahap perancangan akan mencegah pemakai untuk Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi
Page 18
mengerjakan ulang data atau meminta bentuk laporan baru pada saat sistem sudah berjalan. Output harus diarahkan kepada keputusan- keputusan para pemakai harus memahami hakikat dan tujuan output agar dapat memanfaatkannya. Pelatihan karyawan harus tercakup dalam tahap perancangan, bukan dimulai setelah sistem dipasang. Akhirnya, sistem harus disiapkan untuk dapat menerima dan melakukan perubahan setelah mulai dioperasikan. Para pemakai biasanya meminta perubahan antisipasi terhadap kemungkinan ini dan faktor-faktor lain yang telah diuraikan adalah sangat penting dalam filosofi berorientasi pemakai dalam perancangan sistem.
II.
SISTEM PEMROSESAN TRANSAKSI BERBASIS KOMPUTER Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling
berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama. Sistem Informasi adalah serangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna. Sistem informasi menerima input, yang disebut transaksi, yang akan dikonversikan melalui berbagai proses menjadi informasi output, yang akan diberikan ke pengguna. Transaksi adalah kegiatan yang memengaruhi atau merupakan kepentingan dari perusahaan serta diproses oleh system informasinya sebagai unit pekerjaan. Transaksi keuangan adalah kegiatan ekonomi yang memengaruhi aktiva dan ekuitas perusahaan, dan yang dicerminkan dalam berbagai akun, serta diukur dalam berbagai ukuran keuangan.
Sistem Informasi Akuntansi
Subsistem SIA terdiri atas tiga subsistem: 1. Sistem pemrosesan transaksi
Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi
Page 19
Yang mendukung operasi bisnis harian melalui berbagai dokumen serta pesan untuk para pengguna di seluruh perusahaan. Sistem ini penting untuk keseluruhan fungsi dari system informasi karena:
Mengonversikan berbagai kegiatan ekonomi ke dalam transaksi keuangan.
Mencatat berbagai transaksi keuangan ke dalam catatan akuntansi (jurnal dan buku besar)
Mendistribusikan informasi keuangan yang penting untuk personel operasional dalam mendukung operasi hariannya.
Sistem pemrosesan transaksi terdiri atas tiga siklus transaksi: siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus konversi. 2. Sistem buku besar/pelaporan keuangan Yang menghasilkan laporan keuangan , seperti laporan laba rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak serta berbagai laporan lainnya yang disyaratkan oleh hukum. Sistem pelaporan keuangan mengukur dan melaporkan kondisi sumber daya keuangan serta berbagai perubahan atas sumber daya tersebut. Sistem pelaporan keuangan mengomunikasikan informasi ini terutama untuk pengguna eksternal. Jenis laporan ini disebut sebagai nondiskresioner karena perusahaan memiliki sedikit atau tidak memiliki sama sekali pilihan dalam informasi yang disediakannya.
3. Sistem pelaporan manajemen Yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus untuk mengelola bisnis serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, laporan umum yang dihasilkan seperti anggaran, laporan kinerja, analisis biaya volume dan laba, laporan pertanggungjawaban serta berbagai laporan yang menggunakan data biaya saat ini (bukan yang historis). Jenis laporan semacam ini disebut sebagai laporan diskresioner karena perusahaan dapat memilih informasi apa yang akan dilaporkan dan cara menyajikannya.
Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi
Page 20
Gambar Catatan Akuntansi dalam Sistem Berbasis Komputer
Bagian ini membahas model pemrosesan transaksi alternatif yang berbasis komputer. Sistem akuntansi berbasis komputer dibagi menjadi dua kelompok besar: system batch, dan system real-time. Sejumlah konfigurasi alternative terdapat dalam setiap kelompok. Para desainer system mendasarkan pilihan konfigurasinya pada berbagai pertimbangan.
Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi
Page 21
Tabel 2-1 merangkum beberapa karakteristik khusus dari pemrosesan batch dan real-time yang memengaruhi pengambilan keputusan.
Perbedaan antara system Batch dan Real-Time 1. Jeda Waktu Sistem Batch menyusun transaksi ke dalam kelompok-kelompok untuk pemrosesan. Dalam pendekatan ini, selalu terdapat jeda waktu antara terjadinya suatu peristiwa ekonomi dan waktu yang direflesikan dalam akun perusahaan. Panjangnya jeda waktu tersebut bergantung pada frekuensi pemrosesan batch. Sistem Real-Time memproses transaksi secara individual pada saat peristiwa ekonomi muncul. Karena record tidak dikumpulkan dalam batch, tidak terdapat jeda waktu antara munculnya peristiwa ekonomi dan pencatatannya.
2. Sumber Daya Perbedaan sumber daya yang paling signifikan adalah di bidang pengembangan (pemrograman) system dan operasi komputer. Karena system batch biasanya lebih sederhana daripada system real-time, system batch cenderung memiliki periode pengembangan yang lebih pendek dan lebih mudah untuk dipelihara oleh para pemrogram. Sistem real-time harus lebih bersahabat, fleksibel, dan Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi
Page 22
mudah digunakan.Sistem real-time memerlukan kapasitas pemrosesan yang bias diandalkan. Sistem real-time harus mengurus transaksi ketika transaksi tersebut terjadi. Beberapa jenis system ini harus tersedia 24 jam dalam sehari, baik dipakai maupun tidak. Kapasitas komputer untuk system ini tidak dapat digunakan untuk tujuan lain. Jadi, penerapan system real-time mungkin memerlukan pembelian komputer yang bisa diandalkan atau investasi dalam tambahan kapasitas komputer. Sebaliknya, system batch hanya menggunakan kapasitas komputer ketika program tersebut dijalankan. Ketika pekerjaan batch selesai memproses, kapasitas yang berlebihan dapat dialokasikan kembali ke aplikasi lainnya.
3. Efisiensi Operasional Sistem pemrosesan real-time yang menangani sejumlah besar transaksi setiap hari dapat menciptakan ketidakefisienan operasional. Tugas untuk melakukan hal ini memerlukan banyak waktu, sehingga jika dikalikan dengan ratusan atau ribuan transaksi, bisa menyebabkan penundaan pemrosesan yang signifikan. Pemrosesan batch dari akun yang nonkritis memperbaiki efisiensi operasional dengan mengeliminasi aktivitas yang tidak diperlukan pada saat-saat penting dalam pemrosesan.
4. Efisiensi versus Efektivitas Dalam memilih cara pemrosesan data, desainer harus mempertimbangkan masalah efisiensi dan efektivitas. Jika akses segera ke informasi saat ini penting bagi kebutuhan pengguna, maka pemrosesan real-time merupakan pilihan yang logis. Ketika jeda waktu dalam informasi tidak memberikan pengaruh yang merugikan terhadap kinerja pengguna, dan efisiensi operasional bisa dicapai melalui pemrosesan data secara batch, maka pemrosesan batch merupakan pilihan yang lebih tepat.
Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi
Page 23
Evolusi Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi telah diwakili oleh sejumlah pendekatan atau model yang berbeda. Tiap model baru berubah kerena adanya kelemahan dan keterbatasan dari model sebelumnya. Fitur yang menarik dalam evolusi ini adalah model-model yang lebih lama tidak dengan segera digantikan oleh teknik yang lebih baru. Jadi, pada suatu waktu, terdapat berbagai generasi system di berbagai perusahaan yang berbeda, bahkan bias sama-sama ada dalam sebuah perusahaan. Akuntan yang modern perlu membiasakan diri dengan berbagai fitur operasional semua pendekatan SIA yang mungkin akan dihadapinya. Berikut lima model di dalam system informasi tersebut: 1. Model Proses Manual Adalah bentuk system akuntansi yang paling tua dan paling tradisional. Sistem manual terdiri atas berbagai kegiatan, sumber daya, dan personel fisik yang merupakan ciri banyak proses bisnis. Ini meliputi berbagai pekerjaan seperti pencatatan pesanan, penggudangan bahan baku, produksi barang untuk dijual, pengiriman barang ke pelanggan, serta penempatan pesanan ke pemasok. Biasanya, model ini juga meliputi pekerjaan fisik untuk pencatatan. Pencatatan secara manual digunakan untuk mengajarkan prinsip akuntansi. Ada baiknya mempelajari proses manual sebelum belajar menguasai berbasis komputer. Pertama, mempelajari system manual membantu pembentukan hubungan yang penting dari proses awal seperti melihat asal data, cara pengumpulannya, dan bagaimana serta di mana informasi digunakan untuk mendukung operasi harian. Dengan mempelajari arus informasi, berbagai pekerjaan utama, serta penggunaan catatan akuntansi tradisional dalam pemrosesan transaksi, sehingga focus awal dalam mempelajari model proses manual dibentuk menjadi perspektif proses bisnis. Kedua, logika proses bisnis lebih mudah dipahami jika tidak tersembunyi di balik teknologi. Informasi yang dibutuhkan untuk memicu dan mendukung berbagai kegiatan seperti penjualan, Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi
Page 24
penggudangan, serta pengiriman adalah penting dan terpisah dari teknologi yang mendasari system informasi. Setelah mempelajari pekerjaan apa saja yang harus dilakukan, maka akan lebih siap mempelajari berbagai cara yang berbeda dan lebih baik untuk melakukan berbagai pekerjaan ini melalui teknologi. Terakhir, prosedur manual memfasilitasi pemahaman mengenai aktivitas pengendalian internal, termasuk pemisahan fungsi, supervisi, verifikasi independen, jejak audit, serta pengendalian akses.
2. Model File Datar Menjelaskan sebuah lingkungan dengan file data yang tidak saling berhubungan dengan file lainnya. Para pengguna akhir dalam lingkungan ini memiliki sendiri file datanya sebagai ganti berbagi dengan para pengguna lainnya. Jadi, pemrosesan data dilakukan oleh aplikasi yang berdiri sendiri bukan melalui system terintegrasi. Ketika banyak pengguna membutuhkan data yang sama untuk berbagai tujuan yang berbeda, mereka harus mendapatkan rangkaian data yang terpisah untuk dibentuk sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Tiga masalah yang signifikan dalam lingkungan file datar: penyimpanan data, pembaruan data, dan kekinian informasi.
3. Model Basis Data Perusahaan dapat mengatasi berbagai masalah yang berkaitan dengan file datar dengan mengimplementasikan model basis data untuk manajemen data. Model ini memusatkan data perusahaan ke dalam satu basis data bersama yang dibagi bersama dengan semua pengguna. Jika data perusahaan berada dalam lokasi terpusat, semua pengguna memiliki akses ke data yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan masingmasing. Akses ke sumber daya data dikendalikan melalui system manajemen basis data yaitu peranti lunak system khusus yang deprogram untuk mengetahui elemen data mana yang penggunanya memiliki hak untuk mengaksesnya. Program dari pengguna akan mengirim permintaan data ke manajemen basis dara, yang akan memvalidasi serta mengotorisasi akses ke basis data berdasarkan tingkat otoritas pengguna. Jika pengguna meminta data yang tidak sesuai dengan hak aksesnya, Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi
Page 25
permintaan itu akan ditolak. Jelas bahwa prosedur perusahaan untuk memberikan otoritas ke para pengguna adalah masalah pengendalian yang penting untuk dipertimbangkan oleh auditor. 4. Model REA REA adalah kerangka kerja akuntansi untuk pemodelan Sumber Daya, Kegiatan, dan Pelaku perusahaan yang sangat penting, dan hubungan di antaranya. Setelah ditetapkan, baik data akuntansi maupun nonakuntansi mengenai fenomena ini dapat diidentifikasi, ditangkap, dan disimpan dalam basis data relasional. Dari tempat penyimpanan ini, tampilan pengguna dapat dibentuk untuk memenuhi kebutuhan semua
pengguna
dalam
perusahaan.
Ketersediaan
beberapa
tampilan
memungkinkan penggunaan data transaksi secara fleksibel dan memungkinkan pengembangan system informasi akuntansi yang mendorong, dan bukan menghambat, integrasi. Model REA diusulkan pada tahun 1982 sebagai model teoretis untuk akuntansi. Kemajuan dalam teknologi basis data telah berfokus pada ketertarikan yang baru pada REA sebagai alternatif praktis untuk kerangka kerja akuntansi yang klasik. REA adalah model konseptual, bukan system fisik. Akan tetapi, banyak dari prinsipnya dapat ditemukan dalam system basis data lain yang lebih canggih. Aplikasi dari filosofi REA yang paling berharga dapat dilihat dalam pembuatan system ERP.
5. Sistem ERP Perencanaan sumber daya perusahaan adalah model system inormasi yang memungkinkan perusahaan mengotomatiskan dan mengintegrasikan berbagai proses bisnis utamanya. ERP menembus berbagai hambatan fungsional tradisional dengan memfasilitasi adanya data bersama di antara semua pengguna di perusahaan. Implementasi system ERP dapat berupa pengambilalihan besar-besaran, hingga dapat memakan waktu beberapa tahun. Karena kompleksitas dan ukurannya, sedikit perusahaan yang bersedia atau dapat menyediakan sumber daya keuangan serta fisik dan menanggung resiko untuk mengembangkan system ERP secara internal. Jadi, Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi
Page 26
semua ERP adalah produk komersial. Para pemimpin dalam pasarnya adalah SAP, Oracle, Baan, J.D. Edwards & Co., serta PeopleSoft Inc. Paket peranti lunak ERP dijual ke perusahaan yang menjadi klien dalam bentuk modul-modul yang mendukung berbagai proses standard. Beberapa model ERP yang umum ditemui meliputi: Manajemen Aktiva, Akuntansi Keuangan, Sumber Daya Manusia, Solusi Khusus Industri, Pemeliharaan Pabrik, Perencanaan Produksi, Manajemen Kualitas, Penjualan dan Distribusi, Manajemen Persediaan. Salah satu masalah dengan model yang distandarisasi adalah model tersebut tidak selalu memenuhi kebutuhan perusahaan yang sebenarnya.
Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi
Page 27
DAFTAR PUSTAKA
https://khalem.wordpress.com/2010/11/07/teknologi-informasi-dan-perkembangan-sistemakuntansi http://www.aingindra.com/perkembangan-teknologi-informasi.html George H Bodnar & William S Hopwood. 2003. Sistem Informasi Akuntansi Edisi Kedelapan. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia Hall, James A. 2007. Sistem Informasi Akuntansi Edisi Keempat. Jakarta: Salemba Empat.
Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Akuntansi
Page 28