LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI KE KOTA TANJUNG BALAI, PROVINSI SUMATERA UTARA TANGGAL 19 s.d 21 JANUARI 2017
KOMISI V DPR RI JAKARTA, 2017
1
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI DALAM RANGKA PENINJAUAN SARANA DAN PRASARANA INFRASTRUKTUR DAN TRANSPORTASI KE TANJUNG BALAI, PROVINSI SUMATERA UTARA TANGGAL 19 s.d 21 JANUARI 2017
I. PENDAHULUAN I.1 Dasar Hukum 1. Amandemen
Undang-Undang
Dasar
1945;
pada
perubahan
Pertama Pasal 20, Perubahan Kedua Pasal 20 A, perubahan Ketiga Pasal 23; 2. Undang-Undang RI Nomor 42 Tahun 2014 Tentang Perubahan Terhadap Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan
Perwakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah; 3. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. I.2 Maksud dan Tujuan Maksud Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI adalah : a. Untuk melakukan pengawasan dengan melihat secara langsung kondisi sarana prasarana infrastruktur dan transportasi yang menjadi tanggung 2
jawab Komisi V DPR RI. b. Untuk mengetahui permasalahan-permasalahan pembangunan sarana prasarana infrastruktur dan transportasi yang telah dan akan dibiayai APBN. c. Untuk menyerap aspirasi masyarakat di Kota Tanjung Balai terkait pembangunan infrastruktur. Tujuan
dilaksanakannya
Kunjungan
Kerja
adalah
dalam
rangka
melaksanakan Fungsi dan Tugas Dewan sesuai dengan Pasal 58, ayat (3), Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, yaitu:
butir a.
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undangundang, termasuk APBN, serta peraturan pelaksanaannya yang termasuk dalam ruang lingkup tugasnya;
butir d.
Melakukan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah.
Selanjutnya Tata Tertib DPR RI Pasal 59 ayat (3) juga menyatakan bahwa: ”Dalam melaksanakan tugas komisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 ayat (3) dan tindak lanjut pengaduan masyarakat, komisi dapat:”
butir f
mengadakan kunjungan kerja dalam masa reses atau mengadakan kunjungan kerja spesifik dalam masa sidang, yang
hasilnya
dilaporkan
dalam
rapat
komisi
untuk
ditindaklanjuti. I.3 Lokasi dan Waktu Dalam Masa Sidang III Tahun Sidang 2016 - 2017, Komisi V DPR RI melakukan Kunjungan Kerja dalam rangka peninjauan
sarana dan
prasarana infrastruktur dan transportasi pada tanggal 19 s.d. 21 Januari 2017. Dalam kunjungan ini, Komisi V DPR RI melakukan peninjauan, pertemuan, penyerapan aspirasi, dialog, dan melakukan komunikasi intensif dengan pemerintah daerah, serta masyarakat luas. Adapun agenda kunjungan di Kota Tanjung Balai adalah :
3
Adapun jadwal acara Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI adalah sebagai berikut: 1.
Peninjauan Pelabuhan Teluk Nibung Kota Tanjung Balai Provinsi Sumatera Utara.
2.
Peninjauan Jalan Lingkar Utara akses Pelabuhan
JADWAL ACARA KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR-RI KE KOTA TANJUNG BALAI TGL. 19 s.d. 21 JANUARI 2017 N O. 1.
HARI/ TGL KEGIATAN JAM KAMIS, 19 JANUARI 2017
KETERANGAN
Terminal III Ultimate Gate 5
05.15
Berkumpul di Bandara Soetta
06.45 – 09.10 09.10 – 09.20
Take off menuju Bandara Kuala Namu, Medan GA 194 (langsung) Tiba di Bandara Kuala Namu – Medan, istirahat Diatur Protokol sejenak dan Hubud Dgn Bus Pemda + Patwal Perjalanan menuju Kota Tanjung Balai
09.20 – 11.30
Dikoord Pemda 11.30 – 12.30 12.30 – 14.00 14.15 – 14.45
Istirahat dan makan siang di RM 100
Pemda
Melanjutkan Perjalanan Menuju Tanjung Balai
Pemda
Peninjauan Pelabuhan Teluk Nibung, Tanjung Balai dilanjutkan peninjauan dermaga
Dikoord Hubla/Hubdat Kemenhub hadir: Pelindo I 4
N O.
3.
HARI/ TGL JAM
KEGIATAN
14.45 – 15.15
Peninjauan Jalan Lingkar Utara akses Pelabuhan (Ekspose di bus)
15.15 – 16.00 16.00 18.00 – 18.30
Peninjauan Rumah Susun Pasar Baru Tanjung Balai (Tentative) Perjalanan menuju Kota Medan
KETERANGAN Dikoord Bina Marga Kemen. PUPR Dikoord Kemen. PUPR
Makan Malam di RM
Melanjutkan perjalanan menuju Hotel JW Marriot Kota Medan Dgn Bus Pemda + Patwal 18.30 Catt: Sebagian Anggota kembali ke Jakarta melalui Bandara Kuala Namu take off pukul 20.35 dgn Dikoord Pemda GA-195 21.30 Check in di Hotel JW Marriot JUMAT, 20 JANUARI 2017 06.30 – Sarapan di Hotel 07.00 08.30 – Berkumpul di Lobby Hotel dan Check Out 09.00 09.00 – Perjalanan menuju Bandara Kuala Namu 09.30 10.10 – Take off menuju Jakarta Dgn GA 197 12.30 12.30 Tiba di Bandara Soekarno – Hatta
4 Daftar Nama Anggota
DAFTAR NAMA TIM KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR-RI KE KOTA TANJUNG BALAI TGL. 19 s.d. 21 JANUARI 2017 5
NO.
NO. ANG
1.
A-310
H. MUHIDIN M. SAID, SE, MBA
PG
KETUA TIM
2.
A-457
MICHAEL WATTIMENA, S.E., M.M.
PD
WK. KETUA KOMISI
3.
A-198
Ir. BUDI YUWONO , DIPL, SE
PDIP
ANGGOTA
4.
A-179
Ir. SUDJADI
PDIP
ANGGOTA
5.
A-158
SUKUR H. NABABAN, ST
PDIP
ANGGOTA
6.
A-237
Dr. CAPT. SIHOMBING
PG
ANGGOTA
7.
A-311
HAMKA B. KADY
PG
ANGGOTA
8.
A-303
Hj. AGATIE MAHYUDIN, SE
PG
ANGGOTA
9.
A-331
ADE REZKI PRATAMA, SE
PGERINDRA
ANGGOTA
10.
A-456
WILLEM WANDIK, S.Sos
PD
ANGGOTA
11.
A-466
Hj. HANNA GAYATRI, SH
PAN
ANGGOTA
12.
A-45
NENG EEM MARHAMAH ZULFA HIZ S.Th.I
PKB
ANGGOTA
13.
A-114
Ir. SIGIT SOSIANTOMO
PKS
ANGGOTA
14.
A-521
Hj. NURHAYATI
PPP
ANGGOTA
15.
A-23
Drs. H. SOEHARTONO
P-NASDEM
ANGGOTA
A-552
CAPT. H. DJONI ROLINDRAWAN, SE, M.MAR, P-HANURA MBA
ANGGOTA
16.
NAMA
FRAKSI
ANTHON
SULIE
JABATAN
SEKRETARIAT 17.
AAN YULIANINGSIH, S.SOS
SEKRETARIAT
18.
ARIS MUNANDAR
SEKRETARIAT
19.
MUHAMAD SUBQI
SEKRETARIAT
20.
DIMAS DIPOYONO
TENAGA AHLI 6
NO.
NO. ANG
21.
SUCIATI
22.
NUR FUAD
NAMA
JABATAN FRAKSI PEMBERITAAN TV PARLEMEN
5 Daftar Nama Pendamping Daftar Nama Pendamping Mitra Kerja Komisi V DPR-RI yang ikut serta dalam Kunjungan Kerja adalah sebagai berikut:
N O.
NAMA
JABATAN
KET
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT KEPALA BALAI PELAKSANA JALAN 1. PAUL AMES HALOMOAN NASIONAL II 2. 3. 4. 5. KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 1.
IR. HARDY SEKARIANTO
KASUBDIT PELABUHAN SUNGAI DAN DANAU
HUBDAT
2.
CAPT. RUDIANA, MM.
DIREKTUR PERKAPALAN DAN KEPELAUTAN
HUBLA
3.
TENGKU FAISAL S.SiT
KSOP KELAS V TANJUNG BALAI ASAHAN/TELUK NIBUNG
HUBLA
4.
NUR ISNIN
KA OBU WIL. II MEDAN
HUBUD
5. BASARNAS 1
ZAINUL THAHAR
KEPALA KANTOR SAR MEDAN
2
ZUL INDRA
KOORDINATOR POS TANJUNG BALAI 7
N O. 3
NAMA
JABATAN
KET
4 5 6 BMKG 1 2
EDISON KURNIAWAN
KEPALA BALAI MKG WILAYAH I MEDAN
RENO SUDIBYO
STAF PROGRAM DAN PENYUSUNAN ANGGARAN
3
Selayang Pandang Kota Tanjung Balai 1. Gambaran Umum Wilayah Kota Tanjung Balai Kota Tanjungbalai adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Luas wilayahnya 60,52 km² dan penduduk berjumlah 154.445 jiwa. Kota ini berada di tepi Sungai Asahan, sungai terpanjang di Sumatera Utara. Jarak tempuh dari Medan lebih kurang 186 KM atau sekitar 5 jam perjalanan kendaraan. Sebelum Kota Tanjungbalai diperluas dari hanya 199 ha (2 km²) menjadi 60,52 km², kota ini pernah menjadi kota terpadat di Asia Tenggara dengan jumlah penduduk lebih kurang 40.000 orang dengan kepadatan penduduk lebih kurang 20.000 jiwa per km². Akhirnya Kota Tanjungbalai diperluas menjadi ± 60 Km² dengan terbitnya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 20 Tahun 1987, tentang perubahan batas wilayah Kota Tanjungbalai dan Kabupaten Asahan. 1.1 Letak Geografis Wilayah Kota Tanjung Balai Secara geografis Kota Tanjungbalai berada di Kawasan Pantai Timur Sumatera Utara, berada pada koordinat 8
2058’00” lintang utara, 99048’00” bujur timur dengan ketinggian 0-3 meter dari permukaan laut dan luas wilayah 6.052 Ha. Kota Tanjungbalai terdiri dari 6 kecamatan (31 kelurahan dan 177 lingkungan) yaitu Kecamatan Datuk Bandar, Datuk Bandar Timur, Tanjungbalai Selatan, Tanjungbalai Utara, Sei Tualang Raso dan Kecamatan Teluk Nibung. Secara administratif hampir seluruh wilayah Kota Tanjungbalai dikelilingi oleh Kabupaten Asahan, dengan rincian : ➢ Sebelah Utara : Kecamatan Tanjungbalai, Kabupaten Asahan ➢ Sebelah Selatan : Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan ➢ Sebelah Barat : Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan ➢ Sebelah Timur : Kecamatan Sei Kepayang, Kabupaten Asahan.
1.2 Kependudukan Wilayah Kota Tanjung Balai Hasil Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Kota Tanjung Balai berjumlah 154.445 jiwa yang terdiri atas 77.933 jiwa dan 76.512 jiwa perempuan. Penduduk Kecamatan terbanyak berada di Kecamatan Teluknibung dengan jumlah penduduk 35.802 jiwa sedangkan yang terendah berada di Kecamatan Tanjungbalai Utara Dengan jumlah penduduk 15.862 jiwa. Agama Mayoritas masyarakat beragama Islam: 85.04%, Kristen: 8.00%, Katolik: 0.76%, Budha: 5.69%, Hindu: 0.02% dan KongHuCu: 0.02% Dan Berikut adalah tabel penduduk Kota Tanjung Balai Per Kecamatan Tahun 2010 : Nomor Kecamatan
Penduduk/Jiwa 9
Nomor Kecamatan
Penduduk/Jiwa
1
Datuk Bandar
33.797
2
Datuk Bandar Timur 26.942
3
Tanjungbalai Selatan 19.330
4
Tanjungbalai Utara
15.862
5
Sei Tualang Raso
22.712
6
Teluknibung
35.802
1.3 Perekonomian Wilayah Kota Tanjung Balai Lapangan-lapangan usaha ekonomi dalam klasifikasi sektor-sektor, yaitu: Sektor Primer, Sektor Sekunder dan Sektor Tersier. a. Sektor Primer Mencakup kegiatan pertanian dan penggalian menyumbangkan 22,48 persen terhadap pembentukan total PDRB Kota Tanjungbalai berdasarkan atas dasar harga berlaku dengan masing-masing sebesar 20,38 persen dan 2,10 persen; b. Sektor Sekunder Meliputi industri pengolahan , listrik, gas dan air bersih serta bangunan menyumbangkan 35,37 persen terhadap pembentukan total PDRB Kota Tanjungbalai berdasarkan atas dasar harga berlaku dengan masingmasing 23,02 persen; 0,76 persen dan 11,59 persen; c. Sektor Tersier Meliputi perdagangan, hotel dan restoran, angkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan bangunan & jasa perusahaan, dan jasa-jasa lainnya menyumbangkan 42,15 persen terhadap pembentukan total PDRB Kota Tanjungbalai berdasarkan atas dasar harga berlaku dengan masing-masing 20,07 persen; 7,29 persen; 4,27 persen dan 10,52 persen. 2. Isu Strategis Wilayah Kota Tanjung Balai 1) Letak geografis yang sangat strategis berjarak 10,9 mil dari jalur lintas internasional Selat Malaka yang memiliki 10
aksesibilitas tinggi terhadap Asia Tenggara, Malaysia, Singapura dan Thailand, sangat mendukung pengembangan perdagangan ekspor-impor dan peluang investasi. (2) Dikelilingi oleh daerah hinterland yang kaya dengan sumber day alam memantanpkan peranan Kota Tanjungbalai sebagai kota simpul jasa, pusat perdagangan antarpulau dan antardaerah yang berfungsi sebagai pusat akumulasi, kolektor, distributor dan pemasaran berbagai barang dan komoditi hasil pertanian, perikanan, perkebunan dan pertambangan. 2) Dikelilingi oleh daerah hinterland yang kaya dengan sumber daya alam memantapkan peranan Kota Tanjungbalai sebagai kota simpul jasa, pusat perdagangan antarpulau dan antardaerah yang berfungsi sebagai pusat akumulasi, kolektor, distributor dan pemasaran berbagai barang dan komoditi hasil pertanian, perikanan, perkebunan dan pertambangan 61 Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Tanjungbalai Tahun 2005 - 2025 untuk dipasarkan kedaerah hinterland dengan berorientasi ekspor ke negara tetangga tetangga, Malaysia, Singapura dan Thailand; 3) Memiliki pelabuhan Teluk Nibung yang terbuka untuk umum/perdagangan luar negeri untuk ekspor-impor sebagai pintu gerbang keluar masuk barang dan penumpang untuk menunjang perekonomian lalu lintas dan barang penumpang dari dan ke Sumatera Utara serta sebagai jalur transit perdagangan internasional dan pelabuhan alternatif bagi daerah hinterland untuk perhubungan laut, inter insuler, antar pulau dan pesisir. 4) Adanya peraturan daerah Provinsi Sumatera Utara No. 27 Tahun 2003 tentang rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Sumatera Utara, bahwa Kota Tanjungbalai dikembangkan sebagai Pusat Pelayanan Sekunder A. 5) Adanya kesepakatan kerjasama (MOU) antara Kota Tanjungbalai , Asahan, Pelindo dan Gubernur Sumatera Utara Tanggal 13 April 2006 tentang rencana pengembangan dan pengelolaan pelabuhan Teluk Nibung dan pelabuhan 11
Bagan Asahan, memperkuat posisi Kota Tanjungbalai dalam pengembangan kawasan ekonomi terpadu (KAPET) dan Eksport Processing Zone (EPZ); 6) Karakteristik masyarakat Kota Tanjungbalai yang mudah menerima perubahan, ramah dengan hubungan kekerabatan antar etnis dan kerukunan diantara umat beragama yang menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebersamaan membuat kehidupan sosial dapat berjalan secara harmonis dan akulturasi budaya terjadi tanpa kendala. 7) Dalam rencana program Agromarinepolitan Provinsi Sumatera Utara, Kota Tanjungbalai termasuk salah satu daerah pengembangan Agromarinepolitan pesisir dan pulaupulau terkecil, dengan potensi pengembangan nelayan, perikanan tangkap, budidaya perikanan, pertanian dan pariwisata bahari. 8) Tersedianya kawasan industri (KEK) seluas 300 ha yang didukung oleh jalan lingkar utara dan selatan serta persiapan pendirian Politeknik untuk mengembangkan industri pengolahan, perikanan, pertanian berbasis hinterland untuk memperkuat keterkaitan interkoneksi bisnis dan penguatan aliran input-output dalam satu rantai aktifitas ekonomi. 9) Diusulkannya Kota Tanjungbalai sebagai Network Project Barter Trade Center, komplementari kerjasama pertumbuhan segitiga, Indonesia, Malaysia dan Thailand (IMT-GT). 3. Tantangan Kota Tanjung Balai Belum optimalnya koordinasi pemerintah daerah mengenai penanganan peningkatan kesejahteraan penduduk miskin di Kota Tanjungbalai. Yang menjadi sektor basis dalam sistem perekonomian Kota Tanjungbalai adalah sektor pertambangan dan penggalian; bangunan; perdagangan, hotel dan restoran serta sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan, namun sektor tersebut belum optimal. 12
Sektor perekonomian yang memiliki potensi hingga akhir tahun perencanaan adalah pertanian, pertambangan dan penggalian; perdagangan, hotel dan restoran serta sektor bangunan. Untuk mendukung pengembangan Pelabuhan Teluk Nibung sebagai Pelabuhan Nasional seperti yang diarahkan di dalam RTRWN dan RTRWP Sumatera Utara, maka di Kota Tanjungbalai di rencanakan pengembangan Kawasan Zona Eksport di sepanjang tepi Sungai Asahan yang berbatasan dengan Kabupaten Asahan. Kota Tanjungbalai merupakan daerah yang rawan bencana banjir, terutama di kawasan sekitar Sungai Asahan. Kondisi topografi Kota Tanjungbalai yang relatif datar membuat system drainase di wilayah ini berkondisi buruk. Masih rendahnya fasilitasi penataan dan rehabilitasi lingkungan permukiman kumuh dan lingkungan permukiman tradisional, Sebagai alternatif untuk memenuhi kebutuhan permukiman bagi penduduk golongan menegah kebawah yang layak huni, disediakan fasilitas rumah susun sederhana. Untuk memenuhi kebutuhan sarana olahraga dan rekreasi di Kota Tanjungbalai, maka perlu direncanakan satu unit pengembangan Ruang Terbuka Hijau dengan skala pelayanan kota. Perlunya pembebasan lahan di kiri-kanan jalur rel kereta api sebagai ruang terbuka hijau, Perlunya pembebasan lahan kiri-kanan sungai yang diperuntukkan sebagai Daerah Aliran Sungai (DAS). Dalam mendukung pengembangan kawasan strategis sosial budaya diperlukan adanya revitalisasi bangunan bersejarah, Dengan menggali potensi sumberdaya alam di Kota Tanjungbalai, maka dikembangkan Kawasan Ekonomi Khusus dengan kegiatan industri terpadu di Kecamatan Sei Tualang Raso. 13
IV. Temuan dan Draft Rekomendasi Kunjungan Kerja
Komisi V DPR RI ke Kota Tanjung Balai Pelabuhan Teluk Nibung Dalam Kunjungan Kerja Komisi V DPR RI ke Pelabuhan Teluk Nibung, direncanakan ke depan Pelabuhan Teluk Nibung di Kota Tanjung Balai akan dijadikan pintu masuk bagi turis dari Malaysia dan Singapura yang akan berwisata ke Danau Toba. Hal ini sinergi dengan program Pemerintah Pusat yang sedang membangun pariwisata di Danau Toba melalui program yang dilakukan oleh Badan Pelaksana Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba. Potensi tersebut begitu besar mengingat banyaknya perahu nelayan yang tambat dan jarak antara Pelabuhan Teluk Nibung dengan Malaysia dan Singapura relative sangat dekat. Dalam Kunjungan Kerja, Komisi V DPR RI juga melihat PT. Pelindo I Sumatera Utara sedang melakukan persiapan-persiapan untuk mengembangkan Pelabuhan Teluk Nibung. Pelabuhan ini direncanakan akan menjadi salah satu pelabuhan pariwisata yang menerima arus wisata penumpang yang datangnya dari Malaysia. Selain itu Pemerintah Daerah Kabupaten Tanjung Balai juga akan mengembangkan rekreasi lokal di dekat Pelabuhan Teluk Nibung dengan mengembangkan pusat rekreasi di Pulau Besusen. Dalam rangka menunjang hal tersebut, pengembangan Pelabuhan Teluk Nibung dilakukan melalui penataan terhadap terminal penumpang, terminal penumpang tersebut sesuai rencana akan dilakukan dengan merevitalisasi sarana dan prasarana terminal penumpang yang telah ada, serta menambah fasilitas berupa taman, food court, pusat kerajinan dan kuliner daerah, dan plasa untuk beristirahat. Jalan Lingkar Akses Pelabuhan Jalan lingkar Utara Kota Tanjung Balai sepanjang 14,7 km dengan lebar 22 m menghubungkan Jalan Nasional ke Pelabuhan 14
Teluk Nibung. Melalui Jalan Lingkar ini diharapkan akses Jalan Nasional menuju Pelabuhan Teluk Nibung menjadi lancar. Hal ini tentu sangat mendukung perekonomian di Tanjung Balai. Kebutuhan pembangunan Jalan lingkar Utara dan Selatan yaitu sebesar 286 Miliar Rupiah, dengan kondisi jalan sudah dilakukan perkerasan, namun yang masih belum tersentuh yaitu sepanjang 4 km, dana hingga saat ini yang telah dianggarkan yaitu sebesar 50 Miliar Rupiah. Draft Rekomendasi 1. Komisi V DPR RI mendukung pembangunan pengembangan Pelabuhan Teluk Nibung yang akan dilakukan oleh PT Pelindo I dan diharapkan dapat menjadi pintu gerbang pariwisata dari luar negeri melalui moda transportasi laut. 2. Komisi V DPR RI meminta agar seluruh pihak mendukung pembangunan infrastruktur di Kabupaten Tanjung Balai sehingga tidak ada hambatan-hambatan. 3. Komisi V DPR RI menerima aspirasi Pemerintah Daerah dan mendukung pembangunan Jalan Lingkar akses Pelabuhan Teluk Nibung dengan penganggaran yang dilakukan sesuai dengan mekanisme peraturan perundang-undangan. 4. Komisi V DPR RI mendukung pembangunan sarana dan prasarana di Kabupaten Tanjung Balai, yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian di Kabupaten Tanjung Balai.
15