L1
LAMPIRAN-LAMPIRAN
L.1 Daftar Pertanyaan Wawancara
Informan 1/ Key-Informan: Abner Penyami (Produser Morning Movement) A. Perkenalan 1. Apa jabatan Anda di Marketeers? 2. Sudah berapa lama Anda bekerja di Marketeers? 3. Apa pekerjaan yang dilakukan di dalam program Morning Movement?
B. Tahap Pra-Produksi 1. Bagaimana awal mula tercetusnya program Morning Movement? 2. Mengapa dinamakan program Morning Movement? 3. Siapa target audience program Morning Movement? 4. Apa saja yang dilakukan dalam tahapan pra produksi? 5. Bagaimana produser Morning Movement di Marketeers FM mempersiapkan topik-topik yang akan diangkat? 6. Bagaimana cara pengumpulan informasi untuk Flash News (insert berita) di program Morning Movement? 7. Bagaimana proses pemilihan musik yang akan disiarkan dalam program Morning Movement? 8. Alasan mendasar apa yang membuat program Morning Movement disiarkan setiap hari Senin – Jumat? 9. Bagaimana cara Morning Movement menyeleksi Akbari Madjid dan Mehu Sitepu untuk mengisi siaran pagi? 10. Apakah ada sejauh ini ada dampak positif yang dibawa oleh Akbari Madjid dan Mehu Sitepu untuk Marketeers FM? 11. Kendala apa yang ditemukan dalam tahapan pra-produksi? 12. Bagaimana mengatasi kendala tersebut?
C. Tahapan Proses Produksi 1. Apa saja yang dilakukan dalam kegiatan proses produksi? 2. Bagaimana format siaran program Morning Movement?
L1
3. Apa saja kendala yang ditemukan dalam tahapan produksi? 4. Bagaimana meningkatkan kualitas program?
D. Tahapan pasca-produksi 1. Kegiatan apa saja yang dilakukan di dalam tahapan pasca produksi? 2. Apa saja yang dibahas dalam evaluasi program?
E. TOWS 1. Apa kelebihan dalam program Morning Movement? 2. Apa kekurangan dalam program Morning Movement? 3. Strategi apa yang dilakukan tim produksi dalam mengatasi kelemahan program Morning Movement? 4. Peluang apa yang dimiliki program Morning Movement? 5. Tantangan apa yang dimiliki dalam memproduksi program Morning Movement? 6. Program apa yang menjadi saingan Morning Movement? 7. Strategi apa yang dilakukan dalam menghadapi program pesaing? 8. Berapa banyak pendengar yang mendengarkan program Morning Movement? 9. Bagaimana strategi produksi program Morning Movement di radio online Marketeers.FM dalam usaha meningkatkan jumlah listener (pendengar)? 10. Bagaimana pengaruh program Morning Movement terhadap program lainnya?
F.
CHANGE 11. Mengapa terjadi perubahan dalam format program (jam siar) Morning Movement di radio online Marketeers FM? 12. Bagaimana pengaruh perubahan format program Morning Movement terhadap program lainnya? 13. Apakah Marketeers FM pernah menerima keluhan dari pendengar dengan perubahan format ini?
Informan 2: Waizly Darwin (Chief Operation Marketeers Media)
L1
1. Bagaimana sejarah awal terbentuknya radio online Marketeers FM? 2. Bagaimana format program pada radio online Marketeers FM? Dan bagaimana cara radio online Marketeers FM membentuk packaging dalam format radionya? 3. Kepada profil audiens seperti apa radio online Marketeers FM menyasarkan target pendengarnya? Apakah sudah tercapai? Bagaimana cara menarik target tersebut? 4. Apa opportunity dan threat yang dilihat dalam membangun radio online Marketeers FM? 5. Apa strength dan weakness yang dilihat dalam membangun radio online Marketeers FM? 6. Bagaimanakah radio online Marketeers FM membaca trend kebiasaan pendengar yang selalu berubah seiring dengan berjalannya waktu? Dan bagaimana radio online Marketeers FM menghadapi perubahan tersebut? 7. Radio ini baru saja mengubah format jam siar pada program-programnya, mengapa terjadi perombakan jam siar pada program-program Marketeers FM? 8. Apa yang diharapkan dengan adanya perubahan format ini? 9. Dengan adanya perubahan format jam siar, apakah ada sisi negatifnya bagi tubuh radio online Marketeers FM itu sendiri? Seperti apa? 10. Apa saja feedback yang paling terasa setelah perubahan format ini?
L1
Informan 3: Aji Radhyantomo (Creative Production)
1. Radio ini baru saja mengubah format jam siar pada program-programnya, mengapa terjadi perombakan jam siar pada program-program Marketeers FM? 2. Apa yang diharapkan dengan adanya perubahan format ini? 3. Dengan adanya perubahan format jam siar, apakah ada sisi negatifnya bagi tubuh radio online Marketeers FM itu sendiri? Seperti apa? 4. Apa saja feedback yang paling terasa setelah perubahan format ini? 5. Apa opportunity dan threat yang dilihat dalam membangun radio online Marketeers FM? 6. Apa strength dan weakness yang dilihat dalam membangun radio online Marketeers FM? 7. Bagaimanakah radio online Marketeers FM membaca trend kebiasaan pendengar yang selalu berubah seiring dengan berjalannya waktu? Dan bagaimana radio online Marketeers FM menghadapi perubahan tersebut?
L1
L.2 OPEN CODING KEY-INFORMAN/ INFORMAN 1
PENELITI SUBYEK USIA TOPIK TANGGAL TEMPAT LATAR BELAKANG
SITUASI WAWANCARA
: Wasi Zada Haryanto : Abner Zefanya Penyami (Produser Program Morning Movement Marketeers.FM) : 25 Tahun : Proses Produksi dan Fase Perubahan Program : 24 April 2013 Jam 10.00-11.00 WIB : Studio siaran Marketeers.FM : Abner, biasa dipanggil sehari-hari dengan nama Raben, sudah menjabat sebagai produser Morning Movement selama 8 bulan. Sebelumnya dia pernah menjabat sebagai produser dan penyiar di stasiun radio OZ FM. : interview dilakukan di ruang studio siaran Marketeers.FM ketika radio sedang tidak ada on-air. Di dalam ruangan hanya terdapat narasumber dan peneliti, dimana suasana interview dapat dijalankan secara santai namun serius.
KODE CODING 001
: Latar belakang Informan
002
: Pengetahuan tentang Program/ Radio
003
: Format Program/ Radio
004
: Proses Pra-produksi
005
: Proses Produksi
006
: Proses Pasca-Produksi
007
: Kendala Proses dalam Tahapan Produksi
008
: TOWS (Threats, Opportunities, Weaknesses, Strengths)
009
: Strategi Perubahan Program/ Radio
L1
L1
Informan 1/ Key-Informan
CATATAN LAPANGAN
KODE
Wawancara dilakukan menggunakan alat rekam video-cam dan bertempat di studio siaran Marketeers.FM ketika sedang tidak ada kegiatan on-air. 001
TRANSKIP DATA
CATATAN JAWABAN INFORMAN
Wasi : Sip. Halo Raben. Raben : Halo Wasi
: Pertama, sebutin jebatan.. eh kok jebatan, sebutin nama.. nama lengkap siapa?
Raben
: Nama saya Abner Zephaniah Penyami
Wasi : Panggilannya? Raben : Panggilannya Raben Wasi : Jabatannya? 001
Raben : Jabatannya disini sebagai team content untuk radio, majalah dan media online Wasi
Informan sambil membenarkan posisi video-cam
001
: Okay, terus sudah berapa lama Anda bekerja di Marketeers?
Raben : saya kerja di Marketeers kurang lebih sekarang 8 bulan Wasi : 8 bulan, berarti masuk 2012. Terus, apa pekerjaan yang dilakukan nih dalam program Morning Movement?
002
005
Raben :Yang dilakukan kalo dari Morning Movement pada dasarnya ya sebagai produser. Itu produser yang pertama tapi ya, yang dilakukan sebetulnya... segala sesuatu yang dilakukan. Jadi, di Marketeers Radio, produser pada dasarnya menyiapkan konten siarannya tapi disini semuanya dieksekusi sendiri sampai operasi eksekusi siarannya pun dilibatkan. Seperti jadi operatornya, jadi menentukan segmennya apa, dan
Selain menjabat sebagai produser, Abner Penyami juga melakukan rangkap kerja di divisi Marketeers Media sebagai team content untuk majalah dan media online www.themarketeers.com
L1
setelah ini, setelah opening/ pembukaan yang dilanjutkan apa. Jadi sebenernya yang dilakukan itu keseluruhan siaran. Jadi sebagai produser, tapi bukan cuma mencari konten dan membentuk siaran tapi melaksanakan siaran dan mengeksekusi siaran. Wasi : Kalau JobDesc dari produser itu emang sebenernya apa sih? Raben : Produce. Produser itu ya pasti produce, membuat, membentuk, menghasilkan gitu. Membentuk produknya, menghasilkan produknya, dan untuk program itu sebenernya membentuk suatu kemasan yang bisa disajikan... kalau dalam produk. Produser itu sebenernya lebih ke informasi, produser apapun itu, tapi membentuk kemasan dan menjadi sebuah informasi atau mungkin hiburan atau mungkin... ya kalau dalam bentuk media ini memang lebih ke informasi, hiburan atau sekedar berita atau mungkin informasi yang.. informasi pun banyak lagi jenisnya Wasi : oh, jadi produser itu memang beda ya sama operator gitu? Raben : beda, operator itu tidak berkonsentrasi pada kemasan tapi berkonsentrasi pada kualitas eksekusi siaran secara audio Wasi
: oh, jadi lo merangkap operator juga ya dalam program morning movement ini?
Raben : iya, kita merangkap semuanya disini. Wasi : ok, terus tahap pra-produksi morning movement nih. Gimana sih awal mula tercetusnya program morning movement?
L1
003
Raben : morning movement awalnya memang sudah ada. Cuman, kalau sejarahnya sendiri memang setiap radio itu punya siaran pagi sebagai gaco’an Wasi : gaco’an itu apa?
002 & 003
Raben : gaco’an itu frontliner.. yang paling depan. Jadi memang program pagi itu menjadi andalan hampir setiap radio, konvensional maupung streaming untuk memulai siarannya. Dan radio siaran pagi itu memang jadi pilihan masyarakat umumnya hingga hari ini. Nah, dari situ dibentuklah program pagi untuk Marketeers Radio nya sendiri tapi yang dibutuhkan selain program pagi, juga dibutuhkan nama, dibutuhkan bentuknya, dibutuhkan kemasannya yang jelas juga. Nah, dari situ pun, dari Marketeers sudah ada segmen yang namanya Movement. Movement itu datang dari majalahnya sendiri, datang dari net nya sendiri dan akhirnya dibentuklah program pagi nya dengan ‘Morning’ dan ‘Movement’, karena memang program pagi jadi yaudah.. dibentuklah program pagi yang untuk sebagai awal siaran di setiap harinya untuk Marketeers Radio sebagai pembukaan. Wasi
003 Informan terlihat sedang berpikir
: Terus untuk siapa target audience untuk program Morning Movement?
Raben : Target audience untuk Morning Movement memang lebih ke middleup sih... middle-up.. untuk kelasnya itu middle-up, dan umurnya memang teenage.. remaja dewasa. Remaja dewasa itu... dari... remaja dewasa dan dewasa. Jadi, remaja dewasa itu 17 -25 dan 25 ke atas. Itulah menjadi target marketnya untuk Morning Movement sendiri.
Program “Morning Movement” diambil dari nama segmen “Movement” yang telah ada dari dulu di dalam majalah dan media online Marketeers
L1
Wasi
003
Raben : bukan. Target juga tapi bukan target utama justru... waktu itu. Waktu itu... Morning Movement gak berkonsentrasi untuk anak muda. Morning Movement itu justru banyak lebih ke dewasa muda. Jadi remaja tua... eh sorry... remaja dewasa.. karena kan ada remaja anak-anak, remaja-remaja, ada remaja-dewasa, dan remajadewasa nya itu 17 -25 dan dewasa nya sendiri itu 25 ke atas. Nah itu semua menjadi target marketnya dan konsentrasinya bukan lebih ke mudanya tapi lebih ke dewasanya yang sudah bekerja biasanya. Wasi
004
Rekan kantor datang ke ruang studio dan mengatur AC
: jadi target utamanya itu Youth? Anak muda?
: nah terus apa aja yang dilakukan dalam tahapan pra-produksi?
Raben : tahapan pra-produksi yang pertama adalah menentukan pembahasannya, jadi mau membahas apa... mau membahas apa terus membahasnya dari segi mana. Sudah selesai semua itu ditentukan konsepnya, konsep awalnya, angle nya, cari narasumbernya. Masuk, narasumbernya sudah didapat, baru menyusun bagian-bagian tertentu... mau masuk yang mana? Misalkan sudah ada tema nya, sudah ada narasumbernya, mau di bagian awal apa di bagian akhir? Itu nanti ditentukan setelah semuanya sudah dapat, justru, kalau menurut pribadi ya. Raben : masih mati ac nya? Sini dong masuk kamera Rekan kantor: Panas banget diluar... lagi pada ngapain sih? Oooo... Wasi : jadi tahapan pra-produksi untuk menentukan angle, untuk
Target audience untuk program Morning Movement ditujukan kepada kalangan dewasa-muda (25 tahun ke atas), sedangkan untuk target audience sekunder program Morning Movement ditujukan kepada kaum muda kalangan mahasiswa (17-25 tahun)
L1
Peneliti ingin mengkonfirmasi jawaban informan
menentukan apa yang dibahas, menentukan narasumber.
004
Raben : iya, menentukan angle, menentukan narasumber, lalu menentukan rundown. Sudah. Paling sih dari menentukan rundown baru tinggal dieksekusi. Wasi
004
Raben : mencari isu yang memang paling, isu yang paling baru. Yang pertama, isu nya baru. Kedua, isu nya umum, umum itu semua orang bisa mengerti, semua orang bisa relate dengan masalahnya. Lalu juga ringan, di mana orang juga ga perlu mikir berat-berat, terus fun! Jadi fun pun memang beda lagi, karena fun ini lebih ke membuat orang pun tidak berpikir terlalu dalam untuk satu hal. Itu saja sih, 4 poin. Wasi
004
: ok, terus dari topik-topik yang diangkat ini, yang mau diangkat, bagaimana produser, bagaimana Raben di marketeers ini mempersiapkan topik-topik yang diangkat di program morning movement?
: kan di dalam Morning Movement itu ada segment Flash News, insert berita, itu gimana cara pengumpulan informasinya?
Raben : flash news itu kita mencari berita dari portal-portal website yang sudah ada. Jadi misalkan ada beberapa misalkan detik.com, kompas.com, suarapembaruan.com, kontan.co.id dan termasuk the-marketeers.com nya sendiri. Nah, media biasanya mencari berita, nah kita mencari berita dari portal berita yang sudah ada. Kenapa? Karena memang itu berita-berita yang sudah dipercaya, itu ibaratnya. Tapi kita mengangkat dari situ
L1
karena.... karena gini kita juga membawa kredit portal media itu sendiri jadi misalkan flash news nya kita sebut “berita dari kompas.com”, nah kredit dari kompas.com nya pun kita baca juga, setelah itu baru kita bacakan beritanya dan berita-berita itu memang selalu kita pilih lebih dari satu karena dari dua angle. Misalkan, contoh, dari detik.com apa dari kompas.com, masingmasing itu punya gaya berita sendiri, semua portal itu (punya) gaya berita sendiri. Kita memilih ngambil dari dua angle ini supaya pada akhirnya informasi dari dua arah pun disampaikan. Jadi, kembali kepada pendengar... keputusan pendengar pun sendiri memilih mana yang lebih akurat beritanya. Wasi
Informan terekam sedang berpikir sambil menatap kamera untuk bercanda
003 & 004
Sumber pemilihan berita atau informasi diambil dari portal website berita yang kredibel, pada nantinya pada saat berita dibacakan, kredit portal berita yang bersangkutan akan dibacakan juga.
: kalau proses pemilihan musiknya sendiri gimana?
Raben : Hmm.. musik. ga boleh bercanda ya? Kalau musik kita lebih ini... top hits. Hits, maksudnya lagu yang paling umum, lagu yang pernah terkenal. Dari tahun 70-an, 80-an, 90-an sampai 2000-an. Kenapa kita pilih-pilih top hits? Karena memang sama seperti konten berita yang kita bentuk tadi, yang ringan, yang fun, dan yang orang bisa relate dengan lagu nya atau berita nya. Memang ada similiritas seperti itu dan biasanya kenapa ada 70-an, 80-an, sampai 2000an? 2000 ke atas, 2000-an ke atas kita malah jarang putar, karena memang target market kita yang tadi, sama seperti programnya tadi. Rema... hmmm.. Dewasa, sudah bukan remaja-dewasa lagi, konsentrasinya lebih ke dewasa tapi remaja-dewasa biasanya tidak menutup kemungkinan untuk kita grab juga pendengarnya.
Pemilihan musik untuk program Morning Movement disesuaikan dengan target audience dewasa-muda, yaitu musik yang easylistening, classic hits – lintas generasi, lintas genre, dan lintas negara.
L1
Wasi
003
Informan terlihat sedang berpikir dalam menjawab pertanyaan
: ok, terus alasan mendasar apa yang membuat program Morning Movement ini disiarkan setiap hari senin-jumat?
Raben : senin-jumat, karena pada dasarnya orang hmm, aktivitas orang itu memang hari Senin – Jumat dan di tengah aktivitas itu biasanya setiap pagi memilih untuk ditemani. Simple nya sih, istilah gampang nya ‘ditemani’, tetapi mereka mencari informasi memang sejak dari pagi juga. Begitu pagi, ada informasi terbaru apa, bahkan kalau morning movement punya misi juga menginspirasi juga, gitu. Nah, makanya senin – jumat itu adalah orang aktif ber... waktu di mana orang beraktifitas dengan pasti, dan selama orang beraktifitas dengan pasti itu yang pasti akan kita provide. Provide dengan informasi-informasi, movement-movement di morning, di setiap pagi, untuk memulai hari mereka. Dibanding weekend pun memang pada dasarnya, Sabtu dan Minggu itu, pendengar atau... ya... orang pada umumnya kalau udah masuk sabtu dan weekend mereka justru tidak, kurang aware dengan yang namanya informasi-informasi berita. Jadi, mereka justru berkonsentrasi di selama hari kerja makanya Senin – Jumat dilaksanakan Morning Movement. Wasi
004
: ok, terus ngomongin penyiar nih. Gimana pada akhirnya program ini menyeleksi akbari madjid dan mehu sitepu untuk mengisi siaran pagi?
Raben : gimana apanya nih? Cara memilihnya atau menentukannya? Wasi
: hmmm.. iya sih, pada akhirnya kenapa sih?
L1
003 & 004
Raben : ok, ada dua penyiar Akbari dan Mehu, gitu. Karena kedua-duanya memang sudah berpengalaman di media. Sudah mengerti apa yang dicari oleh masyarakatnya sendiri, atau mungkin apa yang menjadi standard seorang... sebuah media. Itu sudah pengalaman dari... akbari dan mehu, si penyiarnya sendiri memang sudah berpengalaman. Dan mereka punya knowledge masing-masing, yang satu knowledge komunikasi, yang satu knowledge ekonomi. Dan itu memang di-combine, dicombine dan pengetahuanpengetahuan yang mereka punya itu memang..... gimana ya, bukan apa adanya juga tapi lebih ke.... sudah pengetahuannya sudah ada tapi dengan informasi yang baru pun, mereka bisa mengelaborasikan. Kemampuan mengelaborasikan setiap berita kepada pendengar. Itu kepentingan pentingnya. Di luar itu yang lebih penting memang adalah karakter mereka sendiri sebagai media itu mereka sudah ada terlebih dahulu. Nah, makanya itu yang tidak menjadi konsen, bukan pertimbangan utama. Pertimbangan utama adalah bagaimana mereka menyampaikan berita-berita dengan pengetahuan mereka sendiri, disampaikan berita itu kepada pendengar. Wasi
004
: ok, terus waktu proses menyeleksi akbari sama mehu itu gimana sih caranya? Maksudnya, gimana? Kok bisa? Prosesnya seperti apa?
Raben : ya, prosesnya waktu itu kita memang lebih mencari penyiar dengan syarat-syarat yang sudah ditentukan. Jadi, proses pertamanya adalah, balik lagi kayak tadi adalah, siapa yang bisa mengelaborasikan berita kepada
Kedua penyiar program Morning Movement adalah penyiar freelance yang direkrut secara paruh-waktu oleh pihak Marketeers.FM. Akbari Madjid berasal dari Kompas dan Mehu Sitepu berasal dari MNC TV.
L1
pendengar. Itu satu. Yang kedua, oke, ada banyak... tetapi dari beberapa nominasi ini, dilihat lagi background nya siapa punya pendidikan paling baik dengan standard Marketeers Radio sendiri dan Markplus nya sendiri. Siapa yang punya pendidikan paling sesuai? Oke, sudah ada lagi beberapa. Itu kita eliminasi lagi satu-satu. Sampai, siapa yang bisa menyesuaikan jadwal siaran. Wasi : itu siapa aja daftar-daftarnya? Raben : waktu itu ada yang namanya Hanny tapi memang pada dasarnya dia sendiri tidak merasa capable. Ada juga Angga, dia juga tidak merasa capable, setelah melakukan beberapa syarat eliminasi nya, mereka tidak capable. Mereka sendiri yang memutuskan oh yaudah mereka ngga berani gitu, ok kalau ngga berani lebih baik jangan. Dan akhirnya memang mehu dan akbari sendiri yang bersedia dan secara standard penyiarnya cocok. Wasi
003
Informan terlihat sedang berpikir ketika menjawab pertanyaan
: terus sejauh itu ada dampak positif ga yang dibawa oleh kedua penyiar tersebut, akbari sama mehu, untuk tubuh program?
Raben : untuk program, dampak positifnya ada. Yaitu ya, seperti tadi, mereka punya pengetahuan masing-masing. Mereka punya pengetahuan mengenai hmmm bagaimana medianya harus berjalan, nah, akhirnya buat Morning Movement nya sendiri sebagai media untuk memberikan informasi akhirnya semakin terbentuk dengan karakter penyiarnya sendiri. Seperti, mereka bisa membawa ringan nya, benerbener menjadi menarik. Dan di sisi lain mereka juga mempromosikan
L1
programnya sendiri, jadi mereka nge-tweet, mereka ngasih tau ke teman-teman kantornya untuk dipromosikan. Nah itu sebenernya kelebihan-kelebihan tersendiri yang membuat program Morning Movement nya pun semakin terbentuk. Dan satu lagi, karena mereka media, mereka punya koneksi dan link untuk narasumber, untuk berbagai macam narasumber, which is itu memang... cie which is... lagi mengurangi kata itu. Di mana itu yang akhirnya memang menjadi kelebihan sekali buat mereka, kelebihan mereka yang dimanfaatkan oleh program Morning Movement nya sendiri. Wasi
007
: terus kendala apa yang ditemukan dalam tahapan pra-produksi nya nih?
Raben : pra-produksi... kendala yang ditemukan memang adalah narasumber. Kendala narasumber dan ketentuan rundown. Jadi gini, ketentuan rundown itu adalah, dengan narasumber yang sulit untuk ditemukan, rundown pun jadi berantakan. Dan eksekusi... jadi, jadi untuk eksekusi perencanaan, eksekusi siaran besok itu menjadi... apa ya... menjadi kendala untuk memperlancar siarannya sendiri. Kadang-kadang sampai programnya sudah berjalan pun, kendala itu masih ada, kendala itu pun bisa hilang kalau memang di tengah-tengah programnya sudah berjalan, narasumbernya sudah ada, atau rundown nya sudah lancar, gitu. Dan baru bener-bener selesai sampai program itu selesai. Wasi
: oh, gitu. Emang butuh berapa lama sih persiapan pra-produksi ini buat Morning Movement?
L1
004
Raben : persiapan pra-produksi ini sebenarnya hmmm, macem-macem. Macem-macem karena memang tergantung dengan konsep siaran, bukan konsep siaran, apa tadi namanya? Perencanaanperencanaan, planning-planning, tema, ya sebenernya tergantung dari situnya. Lalu kalau misalkan dari situ sudah ditemu...hmmm, sudah ditentukan dengan cepat, kalau itu sudah ditentukan dengan cepat, maka produksi pun akan lebih cepat lagi. Pra-produksi itu mungkin ga nyampe satu jam sebenernya bisa. Tapi, sebenernya umumnya rata-ratanya adalah sekitar satu jam, dua jam, itu di saat perencanaan yang diekse... hmmm... perencanaan yang dibentuk itu lancar. Kalau perencanaan tidak lancar berarti akan lebih dari satu jam, dua jam ini. Tapi kalau umumnya, satu jam, dua jam di saat semuanya lancar. Wasi
: ok, sip sip. Tadi kan kendalanya itu kan, narasumber sama ketentuan rundown. Terus bagaimana mengatasi kendala tersebut?
Raben : kendala yang mana? Wasi
Raben
007
: kendala itu, yang kendala dalam tahapan pra-produksi. : oh, kendala tahapan praproduksi. Mengubah perencanaan ini nya..., mengubah konsep siarannya, mengubah perencanaan siarannya besok misalkan kita ngomongin A, ternyata susaah banget, akhirnya berkendala banget, yaudah kita ganti. Topik pembahasannya kita ganti ngomongin B misalnya. Nah, itu udah solusi paling terakhir adalah mengganti dari yang baru ke yang lebih ringan,
Persiapan pra-produksi tergantung dari persiapan produser akan rundown, script, dan jadwal wawancara dengan narasumber. Paling lama proses praproduksi memakan waktu 2 jam, dan paling minimal 1 jam
L1
atau mungkin yang lebih simple. Itu sudah menjadi yang paling mudah, adalah diganti aja, gitu. Mengganti tema siaran, mengganti konsep siaran. Wasi
007
Raben : biasanya justru itu sudah ter... apa ya.. tersimpan datanya, jadi sudah ada, ini in case kalau ke depannya... konsep siaran ini, perencanaan bentuk siaran ini akan kita simpan kalau selama kita siaran ternyata kita mengalami kendala itu. Oke, aduh, kita udah nyoba nyari narasumber, narasumbernya udah dapet, nyari berita, beritanya ga dapet-dapet. Misalkan... oh sorry, nyari narasumber, narasumbernya ga dapet. Nyari berita, beritanya ga ada yang cocok. Pusing, pusing, pusing, pusing, ganti. Yaudah, mana database yang kemarin yang udah ada. Itu aja yang kita pake, tap, masukin. Gitu. Wasi
005
: tapi itu solusi yang sering digunain juga apa gimana?
Kendala pra-produksi sering terletak di masalah narasumber yang sering berhalangan hadir untuk diwawancara. Strategi untuk mengatasi kendalanya adalah dengan mengganti narasumber yang masih berhubungan dengan topik siaran, mengganti topik siaran ke yang lebih ringan, atau menggunakan rundown siaran yang lama.
: siap, oke deh. Sekarang kalau tahapan proses produksi nya ini. apa aja yang dilakukan dalam kegiatan produksi, pas lagi siaran?
Raben : oke, produksinya selama bersiaran. Mengikuti rundown siaran yang sudah ada dan menyusun, mengeksekusi susunan siaran yang sudah dibentuk. Jadi, maksudnya prosesnya adalah dari opening siaran kita melakukan masing-masing segment dengan lancar terus mempersiapkan narasumber di tengah-tengah siaran. Narasumber siap, kita telefon, interview narasumber, sudah selesai membagi informasi atau mem... atau ya kayak adlibs... membagi kerjasama, ada kerjasama-kerjasama yang perlu
Tahapan produksi program Morning Movement menyangkut di antaranya: mengeksekusi rundown script siaran dari opening hingga closing, menyiapkan narasumber untuk diwawancara, melaksanakan perjanjian-perjanjian atau kontrak bisnis
L1
kita bentuk juga, yang perlu dieksekusi berdasarkan kontrak kita eksekusi juga sampai akhirnya menutup siaran. Dan termasuk juga pemutaran lagu, pemutaran lagu yang disesuaikan juga. Kita ga bisa memutarkan lagu yang istilahnya keras atau kencang pagi-pagi, kencang dan keras ini maksudnya contohnya adalah yang metal... yang metal, atau yang rock nya terlalu rock banget, kita ga bisa. Mungkin kalau lagu EDM , itu mungkin masih bisa kalau pagi tapi juga itu akan disesuaikan jumlahnya. Muter lagu pelannya juga bisa, tapi tetap harus disesuaikan... seberapa sering kita putarnya itu semuanya harus dipilih saat siaran. Oh, sama memaintain sosial medianya. Memaintain sosial media. Wasi
: oh, itu Raben juga yang memaintain waktu itu sebelum ada gue ya? Haha, terus bagaimana format siaran program Morning Movement?
Raben : format dalam bentuk apa nih? Wasi
: format siaran kalau misalnya dipackage dalam satu... satu apa ya?
Raben : satu kata..? Wasi
: Satu kata atau bentuk, itu formatnya itu kayak gimana sih?
003
Informan terlihat berpikir ketika sedang menjawab pertanyaan
Raben : iya, informasi... informatif, membangun. Membangun dalam arti yang encourage, informatif, encouraging, fun, light, ringan..... morning movement, and lebih ke... apa nih... sesuatu yang marketing banget? Wasi : insightful? Raben : ya, insightful, thank you.
dengan sponsor seperti Adlibs, promo, dll, memilih dan memutar lagu yang cocok dengan program, dan memegang akun social media untuk aktivitas promosi
EDM: Electronic Dance Music
L1
Wasi
007
: hahaha, terus dalam tahapan siarannya sendiri nih pernah nemuin kendala ga pas siaran?
Raben : selama bersiaran itu kendalanya adalah... yang paling sering terjadi memang kembali ke penyiarnya. Karena kondisi Jakarta kadangkadang penyiarnya datang telat, siaran kita udah harus mulai tetapi penyiarnya datang telat yaudah kita ga bisa ngapa-ngapain, gitu. Itu satu. Kedua adalah technical, di tengah-tengah siaran ada mati lampu, di tengah-tengah siaran ada lagu yang tidak bisa diputar. Itu teknis semua, itu adalah kendala yang... yang kalau tadi pra-produksi nya masih bisa diantisipasi, ini untuk teknis ini, yang tidak bisa, yang sulit, yang sangat sulit untuk diantisipasi. Misalkan internetnya mati, semuanya tuh... internetnya mati, listriknya mati, hmmm kayak ya itu lah teknis aja sih. Itu kendala yang paling ribet. Oh, sama, narasumbernya hilang juga. Jadi narasumber sudah di-confirm, sudah... sudah... prepare sudah siap, saat eksekusi narasumbernya tiba-tiba ga bisa, narasumbernya tiba-tiba hilang, narasumbernya tiba-tiba harus melaksanakan yang lain, jadinya batal. Nah, itu juga kendala yang... ya kita menyebutnya kendala sebenernya gapapa, tapi buat kita kendala karena tidak sesuai dengan perencanaan yang sudah ada. Gitu. Wasi : terus gimana... apa namanya? Raben : antisipasinya? Wasi
: he’eh, bukan bukan. Mengatasinya, mengatasi kendalanya
Penyiar paruh-waktu terkadang suka menimbulkan kendala di saat-saat sudah mau produksi, yaitu datang telat ketika siaran sudah harus dimulai.
Kendala teknis seperti koneksi internet yang mati juga menimbulkan kendala terhadap tahapan produksi.
L1
007
Raben : hmmm, kalau penyiar... engggg, ga dateng.. untuk on the spot, kita mulai langsung siaran. Kita mulai siaran tanpa penyiar, bumper nya udah mulai, lagu nya aja dulu. Masih ga dateng, yaudah, mau ga mau mungkin produsernya sendiri yang ngobrol atau temen-temen radio yang lain yang bisa nemenin ikutan aja siaran. Itu untuk kendala yang penyiar. Kendala penyiar. Kendala teknis, kita ga bisa ngapa-ngapain.. Cuma... karena teknis, paling bisa, paling mentok, kita adalah menginformasi... memberi... menginformasikannya lewat sosial media kalau kita lagi emang ada menghadapi teknis.. kita akan balik lagi setelah sekian... gimanagimananya dan kita yaudah, sambil mencari solusinya selama bisa dipecahkan masalahnya, gitu. Misalkan ternyata internetnya mati, yaudah kita telefon providernya, listriknya mati yaudah kita coba pakai gensetnya, gitu, sambil dijalankan. Terus yang terakhir apa tadi? Narasumber. Narasumbernya ga ada, yaudah kita cari narasumber lain yang lebih... dan tidak harus selalu narasumber, kita cari siapapun yang bisa memberikan opini yang sesuai. Jadi misalkan kita membahas mengenai naik sepeda terus kita telefon company yang memproduksi sepeda, Polygon, kita udah confirm tetapi ternyata pas eksekusi siaran dia tidak jadi untuk ditanya yaudah kita cari komunitas sepeda aja yang bisa, yang relate, yang bisa menjadi solusi, bisa memberikan pendapat untuk topik yang tadi misalkan mengenai sepeda. Wasi
: oh, kalau itu masih bisa diatasin ya?
L1
Raben : masih bisa. Kalau narasumber, masih bisa diatasin. Wasi
007 & 005
Informan menyingsingkan kedua lengan
: nah terus dari kualitas programnya sendiri itu gimana usaha Raben dalam meningkatkan kualitas program?
Raben : meningkatkan kualitas program, yang pasti kualitas informasinya ya yang pertama. Kualitas informasinya selalu ditingkatkan, hmmm kalau rundownnya, ya... juga timing, rundown timingnya juga harus disesuaikan juga jangan sampai ada ngaretngaretnya atau mungkin ditengahtengah nya ada ya itu lah ada ngaret-ngaretnya juga untuk masuk lagunya. Ada dead air nya, nah dead air untuk timing itu penting. Terus teknisnya di... untuk kualitas itu kita teknisnya setiap pagi, sebelum siaran kita udah preparein... internetnya nyambung ga? listriknya aman ga? terus kalau misalkan kerjasama dengan pihak gedung kalau konfirmasi gedung, kalau ada rencana pemadaman listrik tolong diinformasi lebih dahulu, jadi kita bisa mengatisipasi pakai genset duluan. Itu apa tadi? Antisipasi ya? Ya... terus... hmmm, oh! Bukan! Kualitas ya? Meningkatkan kualitas. Lalu masuk lagi ke penyiarnya juga, penyiarnya harus bersiaran lebih sesuai untuk pendengar, jadi tujuannya adalah sesuai dengan standard profesionalisme penyiar. Itu semua memang harus dibentuk, dibentuk, dibentuk terus. Karena yang paling sulit memang adalah mengontrol penyiar. Kenapa? Karena penyiar adalah manusia. Sama halnya memang... kita seorang pejabat tinggi perusahaan untuk mengontrol anak buah nya itu yang paling susah justru. Mengontrol anak buah tuh paling
Dead air merupakan kondisi tidak ada siaran sama sekali, baik siaran kata maupun siaran musik, di radio.
L1
susah. Nah, ini bukannya penyiar sebagai anak buah, tetapi penyiar itu sebagai manusia untuk diatur, itu adalah hal yang paling sulit sebenarnya. Nah, makanya, terus ada info, ada mendekatkan dirinya, ada peran memerintahnya juga, ada reward nya juga buat mereka.
Informan menggaruk hidung
Wasi
: oh, gitu. Terus... lo mau minum dulu apa gimana?
Raben : ngga. Informan tersenyum bercanda ke kamera
Wasi
006
: terus buat tahapan pasca-produksi nya nih. Kegiatan apa aja yang dilakukan pas tahapan pascaproduksi?
Raben : pasca-produksi... makan-makan... ngga deng. Pasca-produksi, siarannya itu direkam semuanya. Nah, itu siarannya nanti akan kita kemas ulang, dirapihkan kembali untuk re-run siarannya. itu satu. Pasca-produksi ya kita langsung mempersiapkan, bergerak cepat untuk mempersiapkan next siarannya. Lebih kayak gitu sih. Wasi
: oke, terus selama di pascaproduksi ini ada evaluasi ga sih? Evaluasi programnya yang tadi ke... buat program, buat siaran selanjutnya gitu
Raben
: oke, evaluasi justru lebih hmmm kepada penyiar.
Informan batuk
Wasi : oh, gitu? Raben : Oh, lebih utamanya ya, lebih utama adalah kepada penyiarnya. Oke, evaluasi untuk penyiar, oke next time siarannya lebih bersahabat ya sama narasumber atau input-input seperti itu. Itu satu, penyiar. Untuk programnya sendiri, evaluasi juga pasti ada. Tapi kalau itu memang lebih ke
Pada pasca-produksi, keseluruhan siaran direkam dan dijadikan podcast untuk disiarkan di lain kesempatan.
L1
internal produsernya sendiri aja jadi ga perlu dibahas ke team sampai ke apa.. produsernya.. sampai ke penyiarnya... sampai ke team produksinya itu ga usah. Untuk evaluasi kelangsungan acara balik lagi ke pribadi sendiri aja.
006
Wasi
007
: oke, lanjut. Terus satu hal lagi, ini kan penyiarnya kan freelancer. Ada kesulitan ga, maksudnya kesulitannya selama ini apa aja sih dalam merekrut penyiar yang freelancer?
Raben : ada. Kesulitan mempunyai penyiar freelancer adalah mereka tidak terikat, penyiarnya tidak terikat. Sedangkan untuk sebuah radio itu kita butuh penyiar tetap yang bisa di... bisa diminta... diminta untuk... apa ya istilahnya? Bisa diberikan peraturan. Nah, karena mereka freelance, mereka bebas, mereka juga kontraknya sekedar datang untuk siaran tapi sebenarnya akan lebih baik lagi kalau penyiar ini... ga harus fulltime, freelance... kontrak... penyiar kontrakkan lah ibaratnya, penyiar kontrakkan yang lebih harus di... kita bisa di... diarahkan lebih dari sekedar siaran. Jadi misalkan di saat Marketeers Radio nya punya kegiatan, nah mereka itu bisa dimanfaatkan semua. Untuk, ya, untuk bermacam-macam, untuk ngeliput bisa, untuk hmmm... tibatiba kita butuh nge-MC bisa, nah gitu. Jadi freelance ini memang sebenarnya membuat perusahaannya sendiri jadi less power. Kekuatannya jadi ga ini... karena setiap kali kita minta tolong, mereka “yaah gue kan freelance, gue ga bisa jam segini, jam segini.” Oh yaudah, gapapa, karena memang kesepakatannya seperti itu.
L1
Wasi
: Oke, terus sekarang analisa SWOT. Cie
Raben : Oke Informan menggaruk daun telinga
Informan terlihat sedang berpikir selama kurang lebih 3 detik dalam menjawab pertanyaan peneliti
Wasi
008
Informan terlihat berpikir selama kurang lebih 3 detik ketika menjawab pertanyaan
Raben : Kelebihannya program Morning Movement... Hmmm... Streaming, streaming itu kelebihannya program Morning Movement. Hmmm, easy listening, easy listening ini baik dari segi musik maupun segi siarannya, konten siarannya itu easy listening. Informatif, informatif juga interaksi juga. Dan... itu aja sih kayaknya. Wasi
008
: Menurut lo apa kelebihannya? Apa kelebihannya program Morning Movement?
: itu yah, terus kalau kekurangannya?
Raben : kekurangannya adalah... oh ini, SDM nya. Kekurangannya adalah SDM nya. Hmmm, aktualisasi..., target marketnya, aktualisasi target marketnya juga belum... belum tep... belum tepat, ga juga... belum sesuai... belum jelas. Sorry, belum jelas. Karena memang tadi yang.. yang tadinya kita menargetkan... entre... marketing enthusiast, orang seorang yang sudah bekerja, tapi tidak menutup kemungkinan sekarang mahasiswa yang masih mendengarkan, which is mahasiswa itu kebanyakkan... which isss! Jadi dimana, mahasiswa itu kebanyakkan justru di... adalah remaja-dewasa, di bawah 25 tahun sedangkan target... targetnya Marketeers sendiri adalah marketing enthusiast yang sudah dewasa. Gitu, kebanyakkan. Wasi
: tapi yang ngedengerin malah mahasiswa?
Kelebihan program Morning Movement adalah konsep streaming, easy-listening (baik segi musik maupun konten siarannya), dan informatif.
Kendala internal (weaknesses) ialah kurangnya SDM, konten program yang tidak sesuai sama target audience, dan peralatan teknis yang masih minim.
L1
Raben : yang ngedengerin malah, iya.. mahasiswa. Miss target sebenernya. Wasi : miss target Raben : miss target... miss target. Masih miss target, jadi aktualisasi pendengernya aja, aktualisasi target marketnya ini belum benar. Wasi
008
: belum benar, jadi ngaruh ke konten segala macem?
Raben : iya. Sama hmmmm... peralatan teknis yang masih minim. Wasi : kayak gimana tuh?
Informan sambil melihat ke arah peralatan teknis (microphone, mixer, dan komputer) di studio
008
008
Raben : peralatan... eeeeh, peralatan teknis yang masih minim itu, seperti telefonnya. Eee, telefon yang digunakan, terus microphone nya, mixer yang digunakan itu semua peralatan-peralatan teknis siaran, peralatan siaran yang secara teknis masih minim. Itu memberikan kendala. Termasuk internetnya sendiri, gitu. Dimana kita harus terbatas kalau lagi siaran jangan dipake buat yang lain-lain misalkan. Jadi, sedangkan kita butuh melakukan yang lain, karena dibutuhkan gitu, tapi komputernya lagi dipake siaran. Itu jadi kendala sebenernya. Wasi
: hmmm, jadi ini peralatan teknis masih dibilang minim ya?
Raben : minim. Masih sangat minim. Wasi : terus tadi yang membahas SDM itu kenapa? Kenapa dibahas sebagai kekurangannya Morning Movement? Raben : karena untuk eksekusi siarannya, sebagai produsernya saat ini, itu konsentrasinya terbagi. Jadi
L1
008 Informan menggaruk dagu
Informan menundukkan kepala
kendala gini, setelah membentuk siaran yang tadi, pra-produksi nya, harusnya... eeee... pekerjaannya sudah berkurang. Tapi pekerjaannya justru bertambah, di saat dia harus tetap menjalankan siarannya dan sesuai menjalankan siaran... eee sesuai perencanaannya. Dia harus... ada juga mengoperasikannya, mengoperasikan ini mengoperasikan semua peralatan teknis yang ada which is jadi dua pekerjaan. Tiga. Udah jadi dua pekerjaannya, terus nanti ada satu lagi... eeee... ga masuk ke praproduksinya sih, tapi udah masuk ke situ. Lalu, oh, sosial media nya satu lagi. Itu lagi, sosial medianya harus di-handle lagi oleh produsernya sendiri. Nah, itu dia yang menjadi... apa tadi pertanyaan lo? Wasi : yang menjadi... jadi tadi membahas SDM. Kenapa? Kenapa dibilang SDM
008
Raben : Ohya, SDM. Itu... itu yang membutuhkan, itu yang menuntut, untuk mempunyai SDM yang lebih dengan konsentrasi pekerjaan yang lebih... sesuai untuk masingmasing. Iya ga sih? Jadi terbagi... pembagian masing-masing pekerjaan itu sudah... sudah terarahkan. Jadi, bukannya satu orang yang mengerjakan semuanya jadinya berarakkan, berbagai macam arah. Konsentrasi untuk mengeksekusi programnya pun jadi... buyar. Wasi : buyar, oke. Terus, strategi apa yang dilakukan tim produksi dalam mengatasi kelemahan program Morning Movement?
Informan sambil menunduk untuk membenarkan sepatu
Raben : tim produksi, strategi yang dilakukan adalah meminimalisir...
L1
eeee meminimalisir pem... pembangkit kendala Wasi : Hahaha, ohya.
Informan terlihat berpikir sambil mendongak melihat ke atas
Raben : jadi misalkan nih... yang bikin kendala siapa aja, bukan siapa aja, apa aja nih? 007 Wasi : apa aja Raben : eeee... ini, ini, ini. yaudah, kalo memang... jadi sebab-akibat. Penyebab satu kendala adalah, eh... akibat dari satu kendala pasti ada penyebabnya. Nah, penyebabnya itu yang di.. di... di... dihilangkan. Misalkan, kita siaran, ini mengenai Morning Movement kan? Selama siaran Morning Movement, penyiarnya eh.. apa.. eee... seperti yang tadi, penyiarnya ga ada, yaudah produsernya aja yang siaran, gitu. Narasumbernya ga bisa, yaudah ganti aja, gausah pake narasumber berarti.
Informan terlihat sedang berpikir sambil menelan ludah
Wasi : balik lagi ke SDM ya? Raben : Balik lagi ke SDM nya memang, kita putar lagi aja, yaudah. Ehe eee... penyebab nya yang dihilangkan, supaya akibatnya tidak ada lagi. Wasi : cool. Terus, peluang. Chance. Chance apa yang dimiliki program Morning Movement? 007
Informan terlihat berpikir selama
008
Raben : Chance.... yang dimiliki program Morning Movement adalah peluang untuk... menjadi panutan. Peluang untuk dilihat, menjadi panutan.... sebuah..... eeeee..... panutan... gimana ya istilahnya ya namanya ya? Menjadi panutan untuk informasi, memberikan informasi yang.... ehe. Sulit. Peluangnya adalah menjadi eeee.... media informasi... yang....
L1
kurang lebih 5 detik
berguna....
Informan berpikir sambil memejamkan mata, menggaruk dahi dan tertawa
Wasi : yang berguna? Raben : yang berguna untuk dunia marketing. Se-simple itu aja sih sebenarnya. Iya. Menjadi me... eee.. panutan media informasi untuk dunia marketing. Jadi, eee... marketeers... oh, Morning Movement ini nantinya... diharapkan bisa menjadi program di mana para pendengarnya pun akan mengkonsumsi beritanya dan menjadi patokan untuk menjadi berita. Itu sangat bisa sekali karena memang selama ini dijalankan selalu memberikan informasi yang penuh insight menarik. Wasi : terus.... Raben : chance nya susah banget. Wasi : iya sih Raben : Gue ga pernah kepikiran chance nya soalnya... Wasi : iya... chance... iya sih. Terus, eee... tantangannya apa nih yang dimiliki dalam memproduksi program morning movement? Raben : tantangan saat memproduksi sebuah program.... itu adalah permintaan-permintaan. Permintaan.... permintaan topik. Itu menjadi tantangan. Wasi : dari? Permintaan topik dari? 008
Informan terlihat berpikir selama kurang lebih 5 detik
Raben : Permintaan topik dari dari bos nye. Hahaha maksudnya gini, iya memang... dan itu memang selalu menjadi kendala untuk semua orang. Soalnya gini, eeee... produser itu membentuk tapi bentukkannya itu diminta. Itu
Peluang (opportunities) yang dimiliki program Morning Movement adalah menjadi program media informasi seputar marketing yang bisa dijadikan panutan oleh audiens nya.
L1
Informan terlihat ragu-ragu menjawab pertanyaan sambil tertawa-tawa ketika akhirnya menjawab pertanyaan langsung ke hadapan kamera
008
Informan terlihat sedang berpikir kurang lebih 3 detik
sebenernya menjadi tantangan dan kesulitan karena... gila... gue harus interview... misalkan gini, ‘coba kalo bisa interviewnya Jokowi gitu untuk Morning Movement.’ Waaah gila, gue mesti cari Jokowi kemana, gitu, dan gue harus menyesuaikan waktunya Jokowi seperti apa misalkan. Itu contoh doang sih. Nah, itu yang beratberat seperti itu... tidak, bukannya tidak bisa tapi ee.. balik lagi kendalanya adalah tidak memiliki SDM dan ada peraturan-peraturan yang harus diikuti gitu. Itu, itu... menjadi kendala-kendala lagi semuanya. Nah, jadi maksudnya adalah... permint... tantangannya adalah permintaan-permintaan konten siaran yang harus diangkat. Jadi, konten siarannya bukan dibentuk tapi diminta untuk dibentuk. Yang artinya eee... yang artinya... yang artinya... eee.. mengikuti keingingan orang gitu. Dan itu tantangan-tantangan... bukannya kendala tapi tantangan. Wasi : ok, eee... terus program apa nih yang menjadi saingan Morning Movement? Kompetitor. Raben : program yang menjadi saingan Morning Movement adalah siaran program pagi kon... radio konvensional. Wasi : itu udah pasti.
Informan batukbatuk dan menggaruk 008 hidung
Raben : itu yang menjadi... menjadi... apa... eee.. penyaingnya, saingannya. Walaupun, eee... dari eee.. genre yang berbeda, gitu. Mereka kan genre konvensional, kita radio nya streaming, memang menjadi beda karena memang hm... memberikan opsi untuk pendengar lebih memilih yang mana? Lebih yang ma... lebih enak mendengarkan yang mana?
Kendala yang kerap dihadapi adalah permintaan topik dari pihak yang atasan yang terkadang permintaannya tidak sesuai dengan kapabilitas sumber daya manusia (SDM) di Marketeers.FM, sehingga mengharuskan produser untuk bekerja dua kali lipat.
L1
Lebih... eee... memberikan informasi menarik yang mana? Lebih mempunyai informasi eee.. menguntungkan yang mana? Nah, itu dia, jadi memang eee... apa tadi, kompetitornya adalah radio... masih... saat ini adalah radio konvensional. Kenapa malah radio konvensional bukan radio streaming? Karena kalo radio streaming belum ada yang eee... menjadi saingan dan patokan yang genre nya sama, eee... targetnya sama, mar... eee.. marketnya sama, konsentrasi nya sama itu belum ada. Yang ada justru malah di radio konvensional. Berarti, itulah patokannya untuk bersaing. Wasi : which is, itu program-programnya apa aja? Contoh. Berikan contoh.
008
Program kompetitor datang dari program pagi radio-radio konvensional contohnya seperti HardRock, Delta, Brava, dan lain-lain. Hal ini dikarenakan oleh masih sedikitnya jumlah radio streaming di Indonesia yang dikelola secara profesional, jadi acuan kompetitor masih melihat dari program pagi di radio konvensional.
Raben : program pagi... program pagi nya eee.. Hard Rock. Gue ga tau namanya apa... tapi hahaha yang gue tau itu. Program pagi nya Hard Rock, program pagi nya Brava, program pagi nya Delta, yang... yang... radio konvensional nya berdasarkan target market umurnya adalah target market umur yang sama untuk... Marketeers Radio. Wasi : ok, ok. Nah strategi apa yang dilakukan dalam menghadapi program pesaing?
Informan bersin
007
Raben : strategi yang dilakukan untuk menghadapi program pesaing adalah memberi kelebihan bagi Marketeers Radio yang streaming. Jadi, jadi maksudnya gini... eee... menunjukkan.. eee.. memberikan kenyamanan dalam mendengarkan radio karena streaming. Karena, karena mereka konvensional, eee.. mungkin mereka punya streaming juga, tapi streaming nya mereka pun pasti masih berdasarkan kon...
Peluang/ opportunity konsep streaming yang
L1
memaksimalkan konsep konvensional juga. Gitu, buat... jadi gaya-gaya siarannya pun kadang-kadang masih konvensional gitu. Kalo kita streaming justru kita bebas banget, kayak... kayak kita 24 jam on-air, ditengah-tengah kita mau siaran langsung juga kita masih bebas. Dan kita bisa me... kita masih... Marketeers Radio ini masih lebih mudah untuk mengikuti permintaan pendengar.
dimiliki program Morning Movement dapat dijadikan salah satu strategi untuk menghadapi program pesaing karena memberikan fleksibilitas bagi radio dalam menentukan proses produksi dan juga bagi audiens itu sendiri.
Wasi : ya, ya, ya... terus, buat pendengarnya sendiri berapa banyak sih yang mendengarkan program Morning Movement? Informan menggaruk hidung
Raben : eeee... nanti bisa ditanya sama Wasi hahaha. Oh, untuk Morning Movement? Wasi : he’eh Morning Movement. Raben : Pendengarnya saat ini kalo berdasarkan data... berapa sih? Wasi : Hahaha 30 lah, average listener nya. Raben : ok. average nya itu untuk... Wasi : 30 – 40 Raben : ok, average nya untuk pagi... untuk Morning Movement itu... 40 – 50. Eee... untuk radio streaming... itu masih wajar, memang masih wajar. Apalagi..., oh.. itu itu masih wajar. Wasi : back again with Raben Penyamiiii.
Informan melihat pesan masuk di ponsel Video-cam sempat mati sebentar dan bisa dinyalakan lagi
Raben : cegitu. 002 Wasi : jadi tadi memory card nya habis. Maafkan aku atas segala kesalahan. Jadi lo mesti menjawab pertanyaan bagaimana strategi produksi
Dalam melaksanakan kerja praktek, peneliti bertanggung jawab untuk memonitor jumlah listener yang mendengarkan secara real-time.
L1
oleh peneliti
program Morning Movement dalam usaha meningkatkan jumlah listener? Raben : Heeee... meningkatkan strategi...? Wasi : eee... strategi produksi program Morning Movement kayak gimana dalam usaha meningkatkan jumlah listener? Gitu. Raben : ee.. itu bukannya udah dijawab tadi? Wasi : iya, udah.... hahahaha Raben : oh, oke. Stra... strategi... Wasi : di... ini aja. Kesimpulannya aja. Raben : Strateginya itu adalah hmmm... meng... melaksanakan... Konsentrasi nya gini low budget high impact. Low budget high impact itu memang lebih ke social media nya aktif, eee... narasumber nya yang kita ajak pun bisa... mendongkrak nama juga, jadi misalkan kita... cie gue ngeliat kamera. 005
Informan sambil bergaya ke arah kamera
Informan bergaya lagi ke arah kamera
005
Wasi : gapapa Raben : jadi misalkan eee.. yang nama.. yang diinterview itu ngetweet juga kalo dia diinterview nanti followers nya pun jadi aware. Cieee, jadi yaaa... kayak bikin video klip gitu. Yaudah, jadi gitu intinya sih yang low budget high impact aja. Gak pengen yang terlalu ribet-ribet banget gitu, ga mau yang... bukannya ga pengen cuman belum sampai situ karena konsentrasinya adalah saat ini untuk Marketeers Radio memang masih membentuk radionya sendiri... untuk jadi radio yang sesuai itu belum sampai situ. Wasi : ok, ok. Terus bagaimana pengaruh
“Low budget – high impact” adalah salah satu strategi atau upaya untuk menekan biaya produksi yang sedikit namun dapat menghasilkan penghasilan atau impact yang banyak bagi radio, audiens dan semua pihak dengan mengedepankan kolaborasi masal, jaringan sosial media dan interaktifitas mobile.
L1
program Morning Movement terhadap tubuh radio online Marketeers?
007 & 008
Raben : ok, pengaruh eee... Morning Movement sebenernya belum... belum terlalu... masih kurang berpengaruh justru untuk Morning Movement. Karena pada dasarnya ini... program pagi ini ternyata... tidak efektif untuk... eee radio streaming ini dengan target market yang sudah ditentukan, dengan konsentrasi genre nya Marketeers sendiri. Ternyata dengan pendengarnya itu nggak... nggak sinergi. Jadi memang Morning Movement itu entah harus dipindah jam nya lebih sore atau mungkin harus dipindah jadi lebih pagi, bahkan. Karena memang jam nya Morning Movement, karakter pendengarnya justru di saat jam itu tidak aktif, tidak aktif dalam mendengarkan radio, tidak aktif dalam mencari informasi. Mereka lebih aktif untuk... ya bekerja, untuk, untuk, untuk meeting, untuk mulai masuk kantor dan lain lain. Itu, itu sebenarnya yang membuat Morning Movement memang tidak terlalu berpengaruh. Mungkin belum berpengaruh karena pasti ada satu atau dua hal yang harus diperbaiki, ya salah satunya tadi mungkin karena ‘Morning’ Movement berarti mungkin harus lebih morning lagi, misalkan. Itu mungkin jadi solusi juga cuma... ee.. kita belum, belum menjalankan hal-hal yang seperti itu. Tapi itu harusnya... eh itu lah yang menurut kita... ga ini.. ga mateng lah. Gitu. Wasi : ok, buat si programnya itu? Raben : he’eh Wasi : Nah... eee.. sekarang kan... sekarang kan Morning Movement
Kendala konten program yang tidak cocok dengan target audiens radio online membuat team radio akhirnya melaksanakan strategi perubahan format program
L1
nih udah apa sih... udah dirubah ya, bisa dibilang kayak gitu gitu.. format jam siarnya. Nah mengapa terjadi perubahan dalam format jam siar tersebut gitu di radio online Marketeers?
008 & 007 & 008
Raben : kenapa terjadi perubahan karena di radio online Marketeers ini masih memiliki sifat fleksibilitas. Fleksibilitas bahwa seperti yang tadi gue bilang radio ini masih membangun, sudah... dari 3 tahun tapi kita masih membangun terus karena radio streaming itu memang... eee.. hal yang baru, apalagi di Indonesia ini emang udah masih baru banget. Jadi untuk 3 tahun memang.. ee.. ada banyak hal yang harus diperbaiki, perbaiki, perbaiki tapi memang lama-lama terbentuk. Nah, eee.. makanya radio ini memang... fleksib... masih fleksibel nya itu masih... eee.. dari segala aspek. Salah satunya adalah pemindahan jam program, gitu. Itu menjadi salah satu fleksibel. Pergantian penyiar... itu juga fleksibel. Eee.. segmen-segmen dalam program juga fleks... fleksibel. Bahkan musik, juga sampai sekarang masih fleksibel, akhirnya sekarang lagulagu baru juga ga menutup kemungkinan untuk kita masukkin. Tapi kita harus pilih juga, nah... eee... jati dirinya Marketeers Radio ini memang justru mungkin terlalu fleksible justru.. sampe belum, belum, belum tau apa yang dia mau... apa yang di... apa yang diinginkan sebenernya. Gitu. Wasi : oke oke oke, oke. Hmm, nah terus bagaimana pengaruh perubahan format Morning Movement ini terhadap program lainnya? Raben : pengaruh program Morning Movement yang dirubah ini....
Perubahan program terjadi karena kekuatan internal (strengths) yang dimiliki oleh radio online adalah konsep produksi program yang fleksibel terhadap perubahan yang terjadi akibat perilaku audiens.
L1
Video-cam berhenti merekam
009
signifikan sih. Signifikan karena memang berdasarkan eee.. kebutuhan pendengarnya sendiri. Mereka butuh ee.. jam.. jam hiburan di kantor yang sesuai gitu, yang... yang cocok sama mereka gitu dan akhirnya kita menyesuaikan ee.. kebutuhan mereka misalkan setelah jam makan siang sampai jam pulang kantor, kita sajikan berita yang lebih enak untuk orang.. eee... tuned in, gitu. Itu memang itu yang dibutuhkan, gitu, dan perubahannya... perubahannya betul-betul siginifikan kok. Signifikan itu ee.. pendengar radionya bertambah, eee... komunitas yang... narasumber yang kita ajak semakin banyak juga, hampir setiap bar... hari tuh ada narasumber baru. Nah, itu itu juga salah satu eee... aktif eee.. promosi radionya sendiri kepada masyarakat khususnya eee... media, melalui media sosial, khususnya pengguna internet, netizen. Gitu. Wasi : netizen... bisa dijelasin sedikit ga... eee.. apa namanya... formatformatnya itu yang dirubah apa aja sih? Raben : format yang dirubah yang pertama itu adalah jam nya, jam nya dirubah. Eee... lalu, penyiarnya... format penyiarnya juga berub... eee... berubah. Wasi : jadi siapa?
009
Raben : eee.. formatnya yang tadinya Inga yang santai-santai di Mark Your Style kita masukkan jadi eee... Morning Movement yang baru ibaratnya... Marketeers Hour. Jadi... eee... perubahannya juga, format program nya pun yang tadinya terpisah, ada dua program
Pengaruh perubahan program cukup signifikan, dilihat dari jumlah pendengar yang bertambah dan jumlah komunitas yang turut berpartisipasi dalam tiap episode program
L1
terpisah, akhirnya sekarang malah digabungkan. 003 & 009
Wasi : apa aja itu? Raben : itu Morning Movement nya sendiri dengan program Mark Your Style untuk prime time sore. Nah, akhirnya itu kita gabungkan jadi Marketeers Hour. Wasi : cool, itu jam?
Format perubahan yang diambil ialah perubahan format jam siar yang digantikan menjadi siang karena mengikuti perilaku audiens radio online yang rata-rata aktif mendengarkan pada jam siang.
Raben : yang mana nih? Wasi : Marketeers Hour 009
009
Raben : Marketeers Hour itu akhirnya kita masukkan dari jam 1 siang sampai jam 4 sore. Dan itu berdasarkan penelitian... kita melakukan penelitiannya inipun simple aja juga. Balik lagi eee.. low budget gitu. Penelitiannya berdasarkan orang aktif di twitter jam berapa sih? Orang aktif di twitter justru di saat jam santai, karena memang jam santai orang baru pengen cari informasi di jam itu. Yaudah, di jam santai itu kita masukkin jam program... eee.. kita... yang kita bentuk. Terus programnya apa? Program yang sudah ada aja kita combine. Program pagi dengan program sore kita combine, masukkin jadi siang, yaudah terbentuklah disitu... program baru nya Marketeers Hour yang sebenarnya tidak menghilangkan...eee.. bentuk program yang sudah ada tapi diputar-putar, fleksible, itu yang... balik lagi tadi... fleksible. Kita putar-putar terus sampai menemukan... eee.. yang tepat. Ini mungkin sudah mulai tepat tapi... secara eksekusi juga... ada satu dua hal yang harusnya bisa lebih mudah lagi, tapi lebih menghasilkan lagi. Gitu.
Strategi dilakukan dengan melakukan peleburan program Morning Movement dengan program sore Mark Your Style menjadi satu kesatuan yang dinamakan “Marketeers Hour” dengan jam siar dari pukul 13.00 – 16.00 WIB tiap Senin – Jumat.
L1
Wasi : cool. Tadi udah gue tanyain ya? Yang bagaimana pengaruh perubahannya terhadap program lainnya? Raben : oh, pengaruh terhadap program lainnya.. pengaruh program lain seperti eee.. Marketeers Mix. Jam nya. Itu karena kita masih fleksible, perubahan memang sangat tidak menutup kemungkinan untuk program lain, ada program yang dari dulu sudah ada yaitu My Life, My Character akhirnya program itu digabung juga menjadi sari-sari nya Marketeers Hour ini, akhirnya all about Marketeers itu semuanya dalam...... 002
Wasi : udah direkam loh ini, ben Raben : gapapa
Video-cam sempat berhenti merekam namun bisa dihidupkan kembali
009
Informan bergayagaya ke arah kamera
002
Wasi : bagaimana pengaruh perubahan format program Morning Movement yang dilebur menjadi Marketeers Hour terhadap program-program lainnya? Raben : program lain pun berubah semua akhirnya karena tujuannya adalah memberikan konsep radio yang matang. Dan akhirnya ini peleburan program ini berkonsentrasi dari Marketeers secara keseluruhan. Programprogram yang lain yang memang sudah... akan dipertahankan, yang sudah ada dan akan dipertahankan akhirnya memang berpengaruh tapi... untuk itu... untuk program lain pun... gimana caranya bagi program lain pun jadi solusi, gitu. Misalnya Marketeers Mix yang tadinya jam 6- 8 akhirnya ada solusi juga buat mereka yaudah kita bikin siang juga jadi 4 – 6, gitu. Eeem... itu adalah jam orang memang mencari musik juga, mencari musik yang eee.. ringan
L1
009
007
002
008
juga gitu. Dan memang hasilnya pun... gak gak gak kalah... gak kalah seru, gak kalah... asik, gitu. Malah.... dibilang flat, nggak juga. Dibilang signifikan, dampak signifikannya.. nggak signifikan juga. Tapi memang, oh pelan-pelan ketemu di setiap.. tapi ketemunya pun khusus untuk Marketee... eeemm.. radio streaming, beda dengan konvensional. Kita udah mencoba beberapa kali mengikuti konsepnya konvensional... itu nggak dapet. Itu malah nggak dapet. Sedangkan radio streaming ini kelebihannya adalah bisa mendunia. Mendunia dengan standard-standard siaran yang dibentuknya. Radio konvensional yang punya radio streaming juga bisa mendunia, tapi eee.. pada dasarnya mereka konvensional dengan bahasa... misalkan bahasa indonesia, gitu. Kalo, kalo untuk radio streaming kalo misalkan kita gunakan bahasa... eee.. apa.. bahasa internasional, baik inggris atau mungkin bahasa-bahasa negara lain, itu akan punya daya... nilai-nilai tersendiri lagi untuk.. untuk eemm.. bisa lebih baik dari sebelumnya. Wasi : ok ok, terus selama perubahan... kan udah dirubah nih format siaran... format jam siar program Morning Movement ini. Feedbacknya apa dari pendengar? Raben : feedback dari pendengar... ohya ini tadi sampe sini. Eemm.. feedback dari pendengar eemmm... banyak yang aktif, lebih aktif. Waktu itu program Morning Movement sempet ee.. dibikin interaksi, eemm.. siaran sore juga dibikin interaksi. Sekarang untuk yang ini, interaksinya pun lebih banyak.. interaksinya lebih karena memang ee.. programnya juga
Kendala eksternal dan kendala internal program akhirnya dapat membuahkan strategi perubahan yang tepat, efektif dan efisien tak hanya untuk format program Morning Movement, namun untuk keseluruhan tubuh radio online Marketeers.FM sendiri
L1
009
memang lebih punya daya tarik. Banyak... eee.. apa... banyak dari pendengarnya itu yang eee... memberikan pendapat lewat twitter. Dan pendengar pun sudah followers... salah satu contohnya adalah followersnya Marketeers Radio yang awalnya tadi 1400 sekarang udah 1700. Wasi : 800 Raben : 1800, nah itu memang sebenarnya belum signifikan tapi pertambahannya itu ada terus. Nah, itu merupakan eee... nilai plus juga sebenernya dari perubahan yang sudah dibentuk. Wasi : I see. Oke, terus dapet keluhan ga? Maksudnya pernah dapet keluhan ga dari pendengar gitu soal program barunya?
Peneliti membenarkan jawaban informan
002 & 009
Raben : keluhan mengenai program baru belum ada. Justru belum ada. Eee.. ya... ada dua hal kalo belum ada, antara mereka tidak mendengarkan atau belum... atau mereka emang... oh mereka nggak peduli.. atau mereka.. ya, pasif. Atau mereka memang sama sekali tidak tahu. Kalaupun mereka tahu, pasti akan ada satu hal. Nah, tapi justru dengan perubahan ini mereka tidak berkonsentrasi dengan program yang ada, tapi mereka berkonsentrasi kepada radionya itu sendiri. Oke, Market... ternyata Marketeers Radio itu ada, Marketeers Radio itu seperti ini, coba dong radionya bisa seperti itu. Radio nya, bukan programnya. Radio nya bisa ini, radio nya bisa itu. Ini dong... apa... gaya bahasanya digini, gini, gini... itu... itu... input seperti itu akan ada terus. Wasi : ohh, ok
Sangat sering Marketeers.FM mendapatkan masukanmasukan langsung dari pendengarnya karena sifat produksi radio ini pada dasarnya interaktif dan bersifat two-way.
L1
Raben : Untuk radio nya, bukan program nya. Wasi : Cool. That’s all. Thank you, Raben. Wooooo! Wasi : suka capek. Makasih Rabeen. Raben : sama-sama Wasi : Minum, kopi.. kopi. Teh.. teh. Raben : Ngga, ah. Nggak level
Informan bercanda sambil bergaya-gaya ke arah kamera
L1
L.3
OPEN CODING INFORMAN 2
PENELITI SUBYEK USIA TOPIK TANGGAL TEMPAT LATAR BELAKANG
SITUASI WAWANCARA
: Wasi Zada Haryanto : Waizly Darwin (Chief Operation of Marketeers Media) : 33 Tahun : Format Radio Online Marketeers.FM : 22 April 2013 Jam 18.00-18.40 WIB : Meeting Room 3rd Floor, MarkPlus, Inc. : Waizly Darwin telah menjabat sebagai Chief Operations di unit Marketeers Media sejak Juli 2009 hingga sekarang. Sebelumnya beliau menjabat sebagai konsultan bisnis di unit MarkPlus Consulting selama 4 tahun. : interview dilaksanakan setelah office-hour yaitu jam 18.00 karena narasumber baru bisa di-interview setelah jam kerja. Tempat pelaksanaan interview adalah di ruang meeting lantai 3 MarkPlus,Inc dengan hanya terdapat narasumber dan peneliti, dimana suasana interview dapat dijalankan secara serius, efektif dan tepat waktu.
KODE CODING 001
: Latar belakang Informan
002
: Pengetahuan tentang Program/ Radio
003
: Format Program/ Radio
004
: Proses Pra-produksi
005
: Proses Produksi
006
: Proses Pasca-Produksi
007
: Kendala Proses dalam Tahapan Produksi
008
: TOWS (Threats, Opportunities, Weaknesses, Strengths)
009
: Strategi Perubahan Program/ Radio
L1
L1
Informan 2 CATATAN LAPANGAN
KODE
Wawancara dilakukan di ruang meeting lantai 3 MarkPlus,Inc. setelah 001 office-hour pukul 18.00 WIB menggunakan alat rekam video-cam.
TRANSKRIP DATA Wasi
: Halo, Pak Waizly. Sebelumnya, perkenalkan dulu nama dan jabatan.
Waizly : Ya, nama saya Waizly Darwin. Chief Operation dari Marketeers Media. Wasi
002
001
CATATAN JAWABAN INFORMAN
Pak Waizly Darwin bertanggung jawab dalam penanganan operasional keseluruhan Marketeers Media.
: Marketeers Media. Sejak kapan Beliau lebih banyak Bapak bekerja di MarkPlus? menangani masalahmasalah yang bersifat Waizly : Eem.. Marketeers Media itu taktis, internal dan bagian dari MarkPlus. jangka pendek yang meliputi operasional Wasi : Eh, iya.. sorry sehari-hari. Waizly : Dan kebetulan saya di MarkPlus sendiri sudah 8 tahun. Dan di, spesifiknya, in charge di Marketeers ini udah mau 4 tahun. Gitu, 3-4 tahun. Wasi : Sebelumnya, waktu awal masuk?
001
Waizly : Di MarkPlus, saya dulu sebagai consultant jadi di unit bisnis lain di MarkPlus Consulting, dan terakhir sebagai emm.. Engagement Manager di project-project consulting. Wasi : Itu tahun?
001
Waizly : Tahun 2008. Wasi : 2008. Ok, eemm.. langsung ke... tentang radio online. Bagaimana sejarah radio online Marketeers dari awal sampai sekarang?
002
Waizly : Ya, jadi awalnya kita.. eem.. kalau bicara tentang Marketeers memang ga bisa lepas dari sejarah Marketeers secara keseluruhan. Jadi, kita itu berangkat dari sebuah
Marketeers Media merupakan salah satu sub-unit dari perusahaan MarkPlus, Inc. MarkPlus, Inc. sendiri adalah firma
L1
003
Informan batuk
003
komunitas offline untuk Marketing Professional yang ada di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan. 5 kota sampai tahun 2008 kira-kira... 2008, ya, 2008. And, ketika itu kita ngelihat bahwa masa depan itu, terutama landscape pemasaran itu semakin berubah kan ya. Jadi, ee.. karena adanya pengaruh digitalisasi, ada banyakbanyak social network, insight yang baru segala macem, jadi dunia itu semakin lebih horizontal gitu kan. Dan kita harus men-deliver apapun yang berhubungan dengan marketing itu lewat mobile, lewat hal-hal yang sifatnya experiential, dan juga apa namanya lebih social gitu lah ya. Jadi kita ee.. sadar bahwa komunitas off... membangun komunitas offline untuk marketing proffesional yang mana mereka harus bayar segala macem itu memang agak susah gitu. Maka dari itu waktu itu kita banyak melakukan segala macem.. emm.. apa namanya.. inisiatif untuk peremajaan dari brand nya sendiri. Banyak yang dilakukan waktu itu, emm.. antara lain, eemm.. kita mengembangkan komunitas yang udah jadi ini ke... hal-hal yang sifatnya lebih ke media-centric gitu ya. Jadi kita bikin majalah, apa namanya, terus abis itu juga kita.. apa namanya.. bikin online portal di the-marketeers.com. Lalu, kita juga bikin emm.. radio online. Kenapa kita masuk ke radio online karena itu salah satu hal yang kita lihat bahwa emm.. dari dulu sih memang MarkPlus itu berdiri tahun 90 kan. Jadi, semenjak itu sampe emm.. kira-kira tahun... akhir tahun 2000-an kita ngelihat bahwa... eemm.. enak juga kalau misalnya punya stasiun radio. Kita pengen mimpinya memang punya radio FM tapi ga pernah kesampean karena kemalahan kan, dari segi apa
yang bergerak di bidang jasa pelayanan konsultan “pemasaran dan strategi”. Terdapat beberapa sub-unit di bawah firma MarkPlus, Inc. yakni MarkPlus Consulting, MarkPlus Insight yang merupakan lembaga research, MarkPlus Instititute yang merupakan divisi training untuk executive dan staff, dan Marketeers Media yang merupakan divisi media untuk menghubungkan komunitas dan club marketing enthusiasts yang tersebar di 17 kota.
Marketeers Media pada awalnya dibuat sebagai platform untuk Marketeers Club dan community partner agar saling terkoneksi/ terhubung satu sama lain.
L1
namanya, biaya lisensi, perizinan, segala macem, itu ga masuk akal. Dan salah satu solusi yang waktu itu kita pikirin adalah masuk ke online radio, karena kita ngelihat perkembangannya juga dunia digital itu semakin bagus kan. Jadi, kalau menurut kita... ketika itu kita percaya lah bahwa masa depan 5 tahun lagi kira-kira rad.. orang ngedengerin radio tuh bukan lagi di... apa namanya... di... maja... apa di di.. konvensional, gitu. Konvensional di mobil-mobilnya dia, segala macem. Eemm.. tapi ya secara online, secara digital gitu. Ya, mungkin mereka masih tetep dengerin radio itu di mobil ketika mereka dalam perjalanan ke kantor, macet atau kayak gimana, tetapi yang didengerin itu bukan radio eemm.. konvensional seperti yang saya.. eh seperti yang kita dengerin sekarang tapi eemm.. secara online gitu.
Informan memainkan dan melihat name card yang tergantung di leher
Informan menggaruk dagu
Wasi : oke, itu awal terbentuknya dari majalahnya itu sendiri itu kapan? Terus radionya itu kapan terbentuknya? Waizly : majalah itu edisi pertama bulan Januari 2009. Wasi : 2009, kalau radio? 002
Waizly : Terus, dua ribu.... sepuluh awal itu kita ada online portal. Radio itu kira-kira bulan Februari atau Maret itu kalau ga salah. Wasi : 2010?
Informan sambil berpikir dengan bersuara kecil
002
Waizly : 2010 ya. Eh... ee.. iya dua ribu se... sebelas. 2011, sorry, 2011. Wasi : 2011. Ok, terus ketika bikin radio online Marketeers nih, format radionya yang kayak gimana sih? Yang ee... dibuat gitu? Bagaimana formatnya?
Pada tahun 2009, Marketeers melebarkan sayapnya ke jaringan nasional dengan menerbitkan majalah dan online platform bukan hanya ke Marketeers Club dan Marketeers Community, namun ke jangkauan audiens yang lebih luas.
L1
003 Informan memainkan dan melihat daftar kertas pertanyaan wawancara 008
Waizly : Ya, awalnya ini kita melihat bahwa ini sebuah... apa... radio yang ee.. bisa dijadikan referensi gitu ya untuk orang-orang yang mau tau tentang dunia marketing. Tapi setelah itu juga kita... dari awal juga tau bahwa sebetulnya yang disajikan oleh radio konvensional sekarang itu sama aja kan ya. Jadi kayak ck... ee.. ya sama aja, basically gitu. Jadi kalau dengerin satu stasiun ke stasiun yang lain ya sama aja, lagunya ituitu aja. Jadi konten itu ga ada diferensiasinya gitu kita ngelihat. Eemm.. makanya kita ngelihat bahwa sebetulnya radio itu sekarang... radio bisnis kita lihat ya di Indonesia itu... banyak... apa namanya... mengalami berbagai macam ck, persoalan gitu ya. Satu, masalah digitalisasi, terus kedua eemm.. shifting behaviour dari pendengar, terus yang ketiga eemm.. konsolidasi industri. Jadi, kalau misalnya kita lihat sekarang itu.. mereka masuk ke gejala McDonalisasi industri radio. Artinya, sekarang kayak.. misalnya grup-grup.. emm.. apa namanya... besar di Jakarta itu dia kayak jaringan... banyak lah. Ada Prambors masih mempunyai eemm.. si siapa namanya... Delta. Terus MRA segala macem itu kan ke daerah-daerah kan... menawarkan kayak semacam... ini lah, apa namanya, franchise nya mereka lah, brand-brand nya mereka. Jadi kayak McDonald gitu lama-lama, dan banyak implikasinya ketika itu terjadi. Emm... radio di masing-masing daerah yang tadinya kita lihat itu mestinya jadi media sarana.. suara daerah malah jadi terjerumus ke dalam lubang Jakartalisasi. Jadi, banyak banget yang.. yang kita lihat ketika kita ke Makassar, ke
Konten informasi radio online Marketeers.FM adalah seputar dunia marketing dan bisnis yang dijadikan sebagai diferensiasi program.
Informan melihat kondisi bisnis radio di Indonesia yang mengalami berbagai macam perubahan, yakni karena pengaruh digitalisasi yang menyebabkan perilaku audiens berubah, dan konsolidasi industri radio konvensional ke radio-radio daerah.
L1
003
008
Informan mengambil daftar kertas pertanyaan wawancara dari pangkuan.
003
Palembang, ke Pekanbaru gitu, atau gak ke... apa namanya... ke... Flores katakan lah, orang malah dengerin siaran pake ‘lo-gue’ atau kayak gimana, kayak gitu-gitu. Which is, itu kan masalah konten kan, jadi semuanya tuh jadi tibatiba sama gitu. Emm... kita juga ga tau kenapa ya, maksudnya... lagu juga sama, segala macem. Jadi kita ngelihat bahwa konten itu tetep jadi raja lah kalau misalnya di bisnis media kan, jadi content is the king kalo kata orang. Dan dari awal kita tau bahwa kita ini DNA nya marketing, jadi memang harus menyediakan marketing gitu secara konten, tapi di sisi.. di lain sisi juga kita tahu bahwa eemm... radio itu kan media untuk dengerin musik kan. Sekarang di saat eemm.. orang dengerin musik itu bukan lagi lewat MTV tapi lewat website, lewat youtube segala macem itu kita juga tahu bahwa sebetulnya sarana yang paling pas untuk dengerin musik sekarang itu adalah lewat radio. Cuma masalahnya, ketika radio itu muterin lagu itu-itu aja, harus ada diferensiasinya dong makanya kita melihat eemm... ada opportunity untuk memutarkan lagu-lagu yang sebetulnya ga diputer ama radioradio. Jadi, yang kita bilang.. apa namanya... all-time-hits itu ya, yang udah jarang kita iniin... kita... kita dengerin di mana-mana gitu, dan makanya dari awal kita bilang bahwa ini ‘Good Marketing, Great Music, Anytime’. Jadi, all-time-hits dan accross-genre gitu, jadi Anda bisa dengerin jazz, apa.. classic rock, atau ga dengerin pop.. emm.. anything lah.. reggae dan segala macem, tanpa terbatasi oleh satu ini... apa.. kotak-kotak gitu ya. Wasi : terus waktu awal.. nih ya... wak.. eemm.. waktu awal radio Marketeers.FM terbentuk nih, Pak.
Perubahan yang terjadi di ruang lingkup bisnis radio dijadikan sebagai opportunity untuk radio online Marketeers.FM dalam membangun sebuah format yang berbeda, dimana radio Marketeers.FM memiliki diferensiasi yang ditawarkan kepada audiens yakni diferensiasi dalam bentuk konsep streaming, informasi seputar marketing, dan dikelola secara profesional.
L1
Gimana cara radio online ini membentuk packaging dalam format radionya itu sendiri? Gitu. 003 Informan menggaruk dagu sambil menjelaskan gambar payung/ atap dengan bahasa nonverbal
007
002 & 003
Waizly : Packaging nya kita memang desain... eemm.. ya lewat itu ya... lewat secara... apa namanya, payungnya ya ‘Good Marketing, Great Music, Anytime’. Kita ini kan pioneer ya, emm.. di.. kita mau jadi pioneer lah, emm.. di... apa namanya, di online radio gitu yang dikelola secara professional. Jadi artinya memang, memang harus... harus bisa mengelola ini secara professional gitu, artinya siarannya kualitas professional gitu lah. Memang... apa... top punya lah. Terus habis itu juga, yang penyiar juga ya... professional, dan segala macem. Makanya.. emm.. susah... awalnya kita bikin kayak gitu karena nobody has ever done that before. Terutama di online radio gitu ya. Kita jangan dilihat persaingannya dengan radio konvensional, kita ngelihat antara online radio yang lain gitu ya, dan memang agak susah dan saya rasa.. in terms of... packaging nya itu kita ya... melewati sebuah learning process. Jadi, kalau dari awal kita masih coba ini lah, apa namanya, me.. mencari.. apa.. melewati proses trial and error. Jadi kalau awalnya kita melihat bahwa emm.. apa yang kita punya di.. di.. Marketeers secara unit, the whole unit gitu, ada majalah, ada online portal itu digabung menjadi satu ke situ gitu, terus habis itu juga... apa... me-leverage apa yang kita punya di group gitu. Misalnya, di Markplus ada Markplus Insight, ada... yang mana itu adalah lembaga research yang mengeluarkan hasil research, berbagai macam hasil riset tentang marketing di Indonesia. Terus ada juga Pak Hermawan disitu, yang
Melalui tagline ‘Good Marketing, Great Music, Anytime” radio online Marketeers.FM merupakan pioneer untuk radio online pertama di Indonesia yang dikelola secara profesional, dimana secara operasionalnya sendiri radio ini masih di dalam tahap pengembangan membentuk format programming nya untuk menjadi semakin matang.
L1
Informan menggaruk dagu
003
mana adalah traffic pooler.. itu semua kita... kita coba angkat juga gitu untuk me.. bisa me... apa namanya... emmm.. memperkuat konten kita gitu ya, dan di... di... dipackaging gitu itu semua. Dan formatnya memang berubah-ubah kalau misalnya kita lihat sekarang ini, mungkin yang kita ada pada saat ini mungkin adalah format ke... berapa ya. Ck, format pertama itu pada saat ada Ilham itu. Format kedua itu ada si Ilham ama Sakti masuk. Terus format ketiga itu ada si siapa.. emm.. Alvin. Terus format ke-4 itu yang sekarang. Ini format ke-4. Wasi : ini format ke-4? Bisa di-define ga, format ke-1 itu kayak gimana, format ke2...
003
005
Waizly : format pertama itu kita masih betul-betul meraba-raba kayak gimana. Tapi, in terms of... apa namanya, emm.. yang ngerjain satu orang didukung... maksudnya memang operatornya satu orang, produ... ga ada produser, segala macem. Jadi, whatever we have, we produce, we... apa... broadcast, gitu. Terus selain itu juga kita datang ke masing-masing acaraacara segala macam, ada wawancara dan segala macem, apa.. eemm live streaming eventevent, press conference lah atau launching acara apa-apa.. segala macem. Nah, itu it proved to be ini... emang ada... ada hasilnya,, gitu. Ya, kan. Itu satu orang yang ngerjain. Terus yang kedua setelah ada... emm.. penyiar. Artinya penyiar yang memang kita hire sebagai penyiar gitu. Wasi : Itu siapa?
002
Waizly : Ada Sakti dan ada... ada beberapa anak magang juga. Itu emm...
Format Marketeers.FM telah mengalami empat kali perubahan. Format pertama masih terdapat kekurangan di segi programming dan operasional – yakni tidak ada kapabilitas SDM yang mumpuni dalam menjalankan suatu program yang spesifik. Konten program dan produksi hanya bergantung kepada konsep penyiaran live streaming dari berbagai macam conference / event yang didatangi.
L1
bagus... emm... ada.. ada... lebih ini lah... lebih keliatan lah ya. Apa.. ada... ada hasilnya.
Informan menggaruk kedua tempurung lutut
Wasi : improvement?
003
Waizly : improvement gitu. Emm.. ada program... radio. Itu baru pertama kali tuh ketika ada program radio, pas Sakti masuk. Disini... dan ketika itu juga, Sakti ada di Jakarta, ada di Bandung, ada... si yang... siaran juga, di Surabaya ada yang siaran juga. Jadi kita... mencoba ketika itu men... bereksperimen bagaimana kalau misalnya... jadi kita nge-run 3 studio yang berbeda gitu. Jadi konten itu beda-beda, jadi pagi ini siaran di Jakarta, terus habis itu ke Bandung, ke Surabaya.
Format kedua sudah ada program spesifik yang dibawa oleh penyiar profesional yang disewa secara paruh-waktu.
Wasi : oh, gitu. Baru tau..
003
007
Informan melihat ke arah lain yang berlainan dengan peneliti
003
Waizly : he’eh.. itu emm.. something yang memang, apa namanya.. emmm.. kita coba eksperimen gitu. Cuma... pada akhirnya kan jadi... emmm.. keterbatasan resource segala macem, dan juga mungkin arahan juga agak-agak kurang jadinya kurang... kurang pas lah jadinya, gitu. Format ketiga itu ada Alvin masuk, Alvin bawa... apa... banyak perubahan juga dari segi konten dan itu menata juga programprogram yang.. yang seperti yang kita ada sekarang. Jadi ada Morning Movement waktu itu, terus habis itu ada Mark Your Style, ada Marketeers Mix, segala macem.
Selalu ada eksperimeneksperimen yang dicoba dalam tiap perubahan format.
Keterbatasan resource; layaknya sumber daya manusia dan sumber daya teknis menyebabkan eksperimen-eksperimen yang dijalankan terkadang menjadi tidak bisa matang dari segi operasional.
Wasi : itu format ketiga ya?
003
Waizly : he’eh, format ketiga di mana kita mencoba untuk bawa juga penyiarpenyiar yang... yang memang professional gitu, artinya freelancer yang kita hire dan mereka memang berpengalaman di radio konvensional. Dan itu menurut saya
Pada format ketiga, Marketeers.FM mulai membuat programprogram acara yang spesifik dan disiarkan
L1
juga lebih membuka mata orang gitu, bahwa.. oh ternyata radio online bisa meng-hire professional... apa namanya...
secara rutin.
Wasi : broadcaster?
003
Waizly : freelancer.. broadcaster, gitu ya. Terus yang berkelas juga, kayak ada Denny Sakrie, ada Aldo Sianturi waktu itu. Emm.. dan disitu kita... kita coba learning, gitu, dan itu di saat... saat di mana kita memang punya orang-orang yang memang, apa.. ada produser, gitu. Jadi... mulai dari... pertama tuh operator kan yang tadi yang pertama saya bilang.
Program-program Marketeers.FM dibawa oleh penyiar yang profesional di bidangnya dan di-hire secara paruhwaktu. Terdapat beberapa nama di antaranya Denny Sakrie, Aldo Sianturi, Inga, dan lain-lain.
Wasi : Iya, operator. 002 & 003
Informan berpikir sambil menaruh tangan di dahi
007 & 008
Waizly : Terus yang kedua ada operator dan penyiar. Yang ketiga ada operator, penyiar, dan... emm... produser, gitu. Dan... emm.. tapi masalahnya, emm.. banyak juga secara... secara operasional... kan nggak gampang juga, ya untuk orang yang dari industri radio yang memang udah tau lah radio konvensional seperti apa terus masuk ke radio online bukan... bukan berarti mereka langsung bisa. Karena, ya itu dia.. harus tau... apa namanya, harus tau bahwa ini... ini sama tapi beda, gitu. Cara nge-run-nya itu sangat beda antara radio online dan radio konvensional, nggak bisa di-plek-in sama gitu. Dan itu yang...yang menyebabkan mereka mungkin agak kewalahan juga, gitu, terus akhirnya mereka nggak bisa bertahan lama juga disini. Dan... emm.. selain itu juga yang... makanya.. tapi yang.. yang bagus banyak juga gitu. Yang yang yang, yang kita lihat itu sebagai titik ini lah... titik...
Perubahan format membawa perkembangan dalam hal strukturisasi SDM di radio online Marketeers.FM. Jabatanjabatan yang spesifik sudah dilaksanakan pada format ketiga, contohnya seperti produser, operator, dan penyiar.
Latar belakang orangorang yang bekerja di Marketeers.FM umumnya adalah orangorang yang pernah bekerja di radio konvensional.
L1
Wasi : what to continue, gitu?
002
Waizly : he’eh. Titik perubahan lah ya. Secara... kalau secara traffic dibanding ama sebelumnya justru banyakkan yang sebelumnya. Wasi : Oh, gitu?
002
005
Waizly : Iya.. banyakkan yang sebelumnya. Ketika itu kita menyiarkan hal-hal yang sifatnya kayak press conference, launching atau apaapa. Seminar-seminar, con... apa namanya, you know... acara-acara yang memang mereka ga bisa dateng tapi kita siarin, gitu. Jadi, jadi... waktu itu pas jamannya yang tadi yang fase ke-dua tadi yang saya bilang itu. Ada saat dimana kita siaran dari eee... Jakarta ada dua event. Kita streaming di satu tempat, di IMS waktu itu kalo ga salah. Terus habis itu, kita juga siaran di... mana namanya, di JCC ada apa... conference untuk.. conference industri kreatif gitu lah. On the same time juga kita malemnya ee.. di Bali ada.. eee undangan (garuk-garuk kuping) untuk meliput, menyiarkan.... eee... conference nya GEPI, Global Entrepreneurship Program, yang ada... waktu itu acaranya tuh ada.. banyak yang dateng. Salah satunya kita juga bisa live streaming-in... ck... si Pak... siapa... si Larry... Larry Page. Kalau ga salah Larry Page yang dateng, eee.. dia tuh founder nya si... founder and chairman Google waktu itu. Nah, yang kayak gitu-gitu justru lebih... lebih... memang lebih banyak kalau dari statistik daripada kalau.. ee.. program-program yang memang kita udah punya spesifik, gitu. Jadi, makanya itu dia... tapi kita kan juga harus tau penyebabnya kayak gimana. Nah, makanya sekarang ini
Traffic listeners paling banyak terdapat pada format yang ke-dua, dimana pada konsep format itu hanya memproduksikan siaran live streaming conference dan event yang sedang berlangsung. Audiens yang mendengar acara itu umumnya adalah orang-orang yang tidak bisa hadir langsung ke acara tersebut.
L1
003
momentumnya kalau... kita lihat di fase ke-empat ini memang, memang sangat bagus gitu karena... secara Marketeers.. eee... Marketeers secara.. secara keseluruhan, secara unit memang eee.. lebih solid gitu ya, maksudnya lebih terintegrasi ada sinergi segala macam dan itu yang menyebabkan... eee... apa namanya... eee... secara mesin ini udah udah udah bisa jalan sekarang ini. Wasi : well-run-machine, gitu?
002
003
Waizly : he’eh, jadi... melihat perjalanannya kembali ke belakang, di empat fase ini pastinya kita lewati learning process tadi itu. Jadi, banyak yang kita pelajarin dan... ee... banyak juga hal-hal yang kita tau yang mana salahnya, yang mana yang bener, segala macem, itu yang didandanin. Formulanya kita udah dapet sekarang, gitu. Jadi konten ama promosi dan juga... eee apa namanya, operational excellence itu penting buat didandanin terus, terus di-refine. Wasi : I see. Terus, eee... okay, kepada profil audiens seperti apa radio online menyasarkan target pendengarnya?
003
008
Waizly : Hm hm, ini juga in terms of target listener juga kita... harus... eee.. apa namanya, tau juga ya bahwa ee... setelah kita melewati beberapa fase itu kita harus tau sebetulnya mana yang mau kita lebih bidik, gitu. Dan kita tau bahwa secara... apa namanya... eee.... apa... ee... audience itu memang... pada akhirnya, yang dengerin radio online di Indonesia itu mungkin... eee... tend to be younger, gitu. Tend to be younger, karena orang-orang yang lewat dari umurnya 35, 40
Informan menyadari pendengar radio online Marketeers.FM paling banyak berasal dari kaum anak muda karena mereka lebih mudah beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Kaum dewasa yang berumur 35 – 40 ke atas yang mendengarkan radio Marketeers.FM tergolong sedikit karena cenderung tidak paham
L1
tahun ke atas itu kayanya masih dengan radio online. agak susah gitu untuk... untuk bisa, eee.. apa namanya... eee.. paham bahwa ada.. ada yang namanya radio online gitu, ya. Jadi early adopters nya itu adalah orangorang yang memang anak muda. Wasi : Anak muda, okay. Terus menurut Pak Wai udah tercapai belum ini?
003
Informan menggaruk muka
002
Waizly : Eeee.... kita masih belum tau juga ya seperti apa ya. Kalau misalnya dari data yang ada, ee.. memang.. kita lihat bahwa... kebanyakkan memang orang-orang yang nganggur ya... yang yang yang.. yang dengerin. Jadi artinya pengangguran di sini kayak orangorang yang... yang... ya mereka... marketing enthusiast pastinya karena orang yang ter-connect sama Market... Marketeers itu pasti marketing enthusiast. Jadi secara psikografis, yang kita bidik itu adalah orang-orang yang marketing enthusiast. Tapi secara demografik kayak gimana itu yang yang yang dengerin... marketing enthusiast yang dengerin radio kita. Nah, kalo kita liat sih memang marketing enthusiast yang ada di kampus gitu ya, yang pas lagi nggak di jam kampus gitu mereka dengerin. Atau ngga, orang-orang yang... yang kerja sambil ngapain di cafe, gitu. Yang kayak gitu-gitu... eee, apa.. yang lebih... lebih keliatan gitu. Walaupun secara tradisional, kita tahu bahwa itu nggak sesuai sama eee... traditional target audience Marketeers secara keseluruhan. Karena, kalau dilihat Marketeers secara unit gitu kan ada Club, Community, ada majalah, ada net, ada radio. Nah, kalau di unit yang lain kayak Club, Community, eee... majalah dan net terutama... eee.. mungkin lebih ke Club, Community, dan majalah, itu
Secara psikografis, audiens yang mendengar radio online Marketeers.FM ialah seorang yang marketing enthusiast atau yang memiliki ketertarikan dengan dunia marketing dan cenderung memiliki pekerjaan yang bergerak di bidang marketing professional.
Profil (psikografis) perilaku audiens yang mendengarkan radio online terbilang berbeda dengan target audiens di radio konvensional.
L1
008
Informan menggaruk rambut dan menaruh tangan di dagu
003
mereka yang memang... eee.. apa... eee... marketing professional, gitu, bisa dibilang. Jadi lebih kepada orang yang memang eee.. punya pekerjaan, profesi sebagai marketer begitu. Terus habis itu... ngerjain... eee.. sesuatu dan punya posisi. Karena bayar, ya. Kalau net ama radio itu mungkin lebih ke kampus memang, kalau kita... yang kita lihat dari wisdom kita sih mungkin lebih ke situ sekarang. Nah, tantangan kita, jadi makanya adalah supaya bisa bikin... ee.. orang-orang yang di kantoran ini juga denger, ya kan. Eee... kita tahu bahwa, orang kantoran ini harus di... ini lah, harus disasar lewat cara-cara yang, yang memang... lebih ter.. apa namanya, sistematis gitu. Karena kita tahu orang yang di kantoran itu, ck... eee.. mestinya, kecenderungannya adalah lebih lama dia dengerin... dengerin radio. Ketimbang orang yang di... ee.. jalan, gitu ya. Jadi mobile versus... eee apa namanya, office, gitu. Mobile... mobile listener sama office listener atau nggak dimana pun mereka, itu pasti lebih lama yang... yang office dibandingkan mobile. Misalnya.. misalnya kita lagi di jalan, lagi di mobil terus dengerin lewat gadget atau apa kan mestinya lebih... lebih.. lebih lama. Kalau itu kan lebih banyak distraction. Nah makanya kita punya banyak hal yang kita bikin dalam rangka menarget ke.. membidik ke orang-orang yang ada di... di... non-mobile ini. Salah satu caranya adalah lewat apa namanya, promosi yang lebih agresif... di... lewat di themarketeers.com karena kalau misalnya ada jutaan page view yang ada di... eee... themarketeers.com terus habis itu visitornya juga banyak, daily visitornya banyak. Pastinya, itu
Perilaku pendengar radio online dibagi menjadi dua kategori: mobile listener dan office listener.
Target pendengar yang paling difokuskan ialah tipe pendengar office listener karena kecenderungan mereka untuk mendegarkan radio lebih lama. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi promosi yang gencar lewat platform
L1
bisa kita jadi.. satu... apa namanya, kita kandangin untuk bisa dipaksa, untuk diangkut gitu untuk dengerin radio. Selain itu yang kedua, eee... selain lewat eee... desktop, lewat web.. website kita, selain itu juga lewat apps yang pasti. Lewat apps tablet gitu ya segala macem dan itu yang.. kebetulan kita juga udah punya kan sekarang.
online www.themarketeers.com untuk membawa para office listeners tersebut untuk mendengarkan radio online secara berkepanjangan.
Wasi : gitu, oke. Terus.. oh ya, apa opportunity dan threat yang dilihat Pak Waizly dalam membangun radio online Marketeers?
008
005
Waizly : Opportunity nya kita lihat ada banyak, ya. Karena kita tahu bahwa opportunity itu dalam arti untuk me-monetized ini sih kalau kita lihat. Karena kalau kita lihat.. eee... pada akhirnya kan ini online radio yang harus bisa di monetized. Jadi dalam hal me-monetized sebuah online radio di Indonesia kita melihatnya dari kacamata marketing sendiri, dari.. dari Marketeers Radio itu ya terutama, ya. Kita lihat opportunity nya banyak. Satu, sindikasi ke radio konvensional, dan bukan yang ada di Jakarta tapi yang ada di daerahdaerah dan kebetulan kita bisa men-tap opportunity ini karena Marketeers secara... eee... bisnis itu memang ada di 17 kota jadi kita ada orang-orang di 17 kota itu dan dari tahun 92 kita... apa namanya... berdiri, gitu ya, di bawah induknya Markplus ini, kita memang mengerjakan segala macam hal itu pasti sama media partner; media lokal dan segala macem. Jadi, konten yang kita bikin yang berhubungan dengan marketing, apakah itu ada siarannya dengan pak Hermawan Kertajaya gitu misalnya , atau gak seminarseminar kita segala macem, itu kan bisa kita sindikasiin ke masing-
Peluang radio online Marketeers.FM terletak di jaringan network yang luas yang dimiliki oleh perusahaan MarkPlus, Inc. – network yang luas tersebut berasal dari klien-klien MarkPlus, Inc. Jaringan network tersebut membantu radio online Marketeers.FM untuk melakukan sindikasi ke radio-radio konvensional yang ada di daerah. Informan melihat peluang adanya membuat radio sindikasi Marketeers.FM ke radioradio konvensional di daerah yang terhubung oleh jaringan MarkPlus, Inc. untuk memonetisasikan radio Marketeers.FM ini sendiri.
L1
008
002
005
005
008
008
masing kota, gitu ya. Yang ke-dua opportunity nya kita juga melihat... eee... di bidang... apa namanya... untuk ngerjain hal-hal yang sifatnya untuk kepentingan radio activation buat si client.. jadi.. karena kita di Marketeers dan juga di Markplus secara keseluruhan kan memang, secara grup kan memang punya client business yang banyak. Di Marketeers sendiri kita juga ngerjain tactical marketing solution jadi sponsorship and advertising dan juga activation itu something yang kita memang kerjain, gitu... eee.. apa... dari waktu ke waktu dan memang itu sumber revenue kita. Salah satu yang bisa kita kerjain adalah kita sebagai production house, gitu, buat si client, karena si client itu kan dia pasti bakalan harus punya radio program, ee... apa... program activation di radio, jadi misalnya Promag, atau ga si Panadol, atau ga Axis, segala macem kan pasti kan suka kita denger kan iklaniklannya di radio, kalo gak talkshow atau apa atau telkom gitu misalnya. Nah, itu kan something yang bisa kita deliver karena kita bisa memberikan idenya seperti apa dan kita bisa eksekusi langsung di...eee... lewat marketeers radio. Jadi kita bikin programnya itu lewat ini... eee... apa namanya(radio ini) dan menjadikan kita sebagai production house. Kalau masalah...apa... ancaman sih, pastinya banyak ya karena kita tahu bahwa sebuah online radio ini di saat media.. apa.. maksud saya di saat media ini terkonvergensi agak... agak banyak gitu yayang harus kita lawan untuk bisa merebut hati audience. Karena ketika kita dengerin sebuah online radio, ya kita juga bisa aja dengerin.. apa.. kita bisa aja
Dengan berdiri di bawah naungan firma MarkPlus, Inc. Marketeers.FM juga membantu klien-klien MarkPlus dengan memberikan kontribusi berbentuk aktivasi promosi layaknya iklan dan sponsorship.
Ancaman radio online Marketeers.FM terletak di kompetisi antar radio online yang pada dasarnya memiliki target audiens yang sama,
L1
dengerin online radio yang lain, yakni audiens dari kaum pastinya, karena banyak yang muda. sudah masuk kesitu juga kayak misalnya komunitas-komunitas kayak Kaskus, Detik juga ada, segala macem. Eeee... tapi di sisi lain juga media-media online pun juga mau me.... apa namanya... menggarap audience yang sama kan, jadi itu ancaman kita juga disitu. Selain itu juga dari konvensional radio yang mau masuk ke online pasti semua kan menjadi satu practice itu sendiri. Wasi : Iya, iya. Terus buat strength sama weakness radio online?
008 Peneliti menggaruk muka
Waizly : Kalau kita lihat... kita melihat kalau bicara tentang kelemahan dan kelebihan dari Marketeers pasti kelemahannya karena kita masih... apa namanya... hmmm... masih kurang resources, masih banyak yang bisa kita garap. Dan karena keterbatasan resources, kayak misalnya masalah sindikasi tadi, atau nggak masalah production house tadi, harus ada orang yang bisa menjualnya ke client. Nah itu masih.. masih terbatas karena kita, di saat... eee... kita itu tersinergi memang ada banyak yang bagus tapi ada beberapa juga kelemahan. Jadinya orang jadi susah untuk fokus ke satu hal. Mungkin masalah resources ya. Kedua, promosinya masih banyak yang masih bisa ditingkatin gitu, karena kunci dari sebuah radio online di saat kita masih memang harus mengedukasi ini ke... ke pasar kan dan audience segala macem. Jadi, kuncinya memang lewat promosi. Itu yang... yang... apa namanya, kita masih bisa tingkatkan lagi. Terus yang ketiga masalah in terms of content sih memang kita melihat bahwa... eee... masih banyak yang bisa juga
Peluang yang dimiliki radio tidak dapat dimanfaatkan dengan sempurna karena masih adanya kekurangan sumber daya manusia yang tidak bisa mendukung kinerja operasional radio secara matang.
Aktivitas promosi radio juga masih kurang sehingga masih banyak masyarakat yang tidak tahu tentang adanya radio online Marketeers.FM.
Konten program masih harus dimatangkan dan
L1
003
kita garap, kayak misalnya apa yang ada sekarang, apakah itu di Marketeer Hour dengan segala macam gimmick-gimmick nya yang seperti ada Entrepreneurs Talk, Community Talk, atau ga yang lainlain itu udah bagus tapi masih banyak lagi yang masih masih bisa kita garap biar bisa lebih excellent secara operational gitu ya, maksudnya memang eee... ya.... excellent.
dikembangkan secara operasional. Hal ini masih susah ditingkatkan karena kurangnya resources (SDM dan hal teknis) untuk mendukung kinerja operasional.
Wasi : Kalau strength?
008
003
002
008
Peneliti menaruh kedua tangan di
Waizly : Kalau kelebihannya sih banyak juga ya. Kita ngelihat ini sebagai media yang terintegrasi, ada Markplus nya, terus ada jaringan di 17 kota itu susah di copy sama orang lain kekuatan-kekuatan itu. Dari segi DNA, karena ada Markplus nya, ada Marketing, kita... jiwa kita marketing, jadi susah di copy. Terus yang kedua.. ya... yang sulit dicopy itu karena kita adalah jaringan network gitu ya ada di 17 kota dan kita punya banyak komunitas-komunitas yang bisa kita garap lagi untuk bisa diikutsertakan dalam radio ini. Karena kita kan me-manage komunitas kan ada Marketeers Club, ada Campus Marketeers Club, ada BUMN Marketeers Club untuk kalangan BUMN, ada IMA Marketeers Club untuk kalangan swasta dan lain lain. Jadi itu kelebihan-kelebihan kita yang memang masih bisa terus digenjot. Dan selain itu juga untuk sisi advertiser, kita tahu bahwa sebetulnya, eee... kalau kita bicara mengenai radio online ini masih susah kalau dihitung dari segi... apa namanya... dari segi... eee.. jumlah pendengar, cuma masalahnya kita kalau dibandingin sama radio konvensional, kita bisa berani untuk me... memberikan
Kelebihan Marketeers.FM terdapat di media Marketeers yang saling terintegrasi di bawah jaringan MarkPlus, Inc. yang memudahkan radio dalam hal pra-produksi seperti mencari sumber, konten berita, narasumber, informasi, dll.
Kelebihan juga terletak di perolehan data traffic listener radio online yang bisa didapat secara langsung/ real-time dari portal research sehingga membuat radio menjadi bisa bergerak cepat
L1
belakang kepala
angka yang real gitu, real time lagi dalam hal pascakan! Sedangkan konvensional, ya produksi dan evaluasi kita nggak tahu apakah itu bener program. apa ngga, kalau ini kan memang bener. Dan itu enaknya kita ngerjain sebuah online radio ya, itu... karena data itu is feasible(/ visible), real-time. Wasi : Okay, bagus. Eee.. terus gimana radio online Marketeers membaca trend kebiasaan pendengar, yang kita tahu selalu berubah gitu seiring dengan berjalannya waktu.
009
Peneliti mengusap rambut dan mengambil daftar kertas pertanyaan wawancara untuk dibaca sebentar
004
Waizly : Ya... kita melihat bahwa kalau ngebaca trend kebiasaan pendengar itu pastinya kita ngelihat dari... dari kitanya sendiri lah. Kita ngelihat aja kita itu biasanya ngapain kalau misalnya dari pagi sampe malem terus... tidur, bangun pagi lagi. Jadi... eee... behavior kita nya sendiri aja, temen-temen kita, lingkungan kita, gitu, itu yang kita... apa namanya.. kita lihat gitu ya. Dan setelah itu juga kita coba menggali anxiety and desire orang, dan orang yang seperti apa yang kita coba gali anxiety and desire nya? Ya.. orang yang tadi seperti saya bilang... yang mau kita bidik gitu ya, orang-orang di kampus lah, terus habis itu orang-orang yang di kantor, young professional, segala macem gitu. Kira-kira kalau misalnya mereka pagi-pagi tuh ngapain sih? Gitu, eee... mereka siang ngapain, sore ngapain, ya malem ngapain gitu. Jadi, jam-jam siaran kita itu memang di... betulbetul diliat betul mereka itu lagi ngapain, gitu. Jadi, knowing a day in the life of a listener itu penting, gitu, untuk tau dan bisa membangun sebuah programming yang bagus. Wasi : Oke, terus ini kayanya pertanyaan... oh, pertanyaan
Strategi radio online Marketeers.FM dalam membaca trend kebiasaan pendengar adalah dengan memposisikan diri dengan perilaku audiens/ customer. Mereka mencoba untuk terus menggali anxiety (kecemasan) dan desire (harapan/ hasrat) orang.
Dengan menggali anxiety (kecemasan) dan desire (hasrat) audiens, Marketeers.FM menjalani tahapan praproduksi dengan melihat betul aktivitas listener (pendengar) – sehingga pihak radio dapat menentukan jam siar yang sesuai dengan perilaku audiens.
L1
terakhir nih, Pak Wai. Terus bagaimana radio online Marketeers menghadapi perubahan yang terjadi, gitu? Informan tidak menangkap maksud pertanyaan peneliti karena sedang membaca daftar kertas pertanyaan wawancara
Informan mengusap muka
Waizly : Eeee.... kenapa, kenapa? Wasi : Gimana... Tadi kan pertanyaannya kan gimana sih radio... radio online membaca trend kebiasaan pendengar yang selalu berubah. Nah, terus sekarang bagaimana radio online menghadap... Marketeers... mengahadapi perubahan yang ada, gitu.
009
Waizly : Ya, kita harus bisa terus bisa... ini ya... bisa... jangan selalu ketinggalan sama mereka, gitu. Jadi apa yang... apa yang mereka... apa namanya... eee.. apa yang ada di mereka sekarang ya harus kita iniin.. gitu.. kita.. apa.. perhatiin terus, dan bukan buat saat ini juga tapi kita harus juga predict kirakira ke depannya seperti apa, gitu. Jadi... ee.. kalau menurut kita bahwa lima tahun lagi orang di mobil itu dengerinnya lewat on... apa.. dengerin radio lewat internet radio ya memang kita harus kesitu, kan. Wasi : Hmm.. pertanyaan terakhir lagi, Pak, bentar.. jadi kan tadi kan udah dikasih tau tentang for... apa.. perubahan format radio tuh dari format pertama sampe sekarang, format ke-empat kayak gimana. Sejauh ini feedback yang didapat kayak gimana?
Informan menyilangkan kedua tangan dan menggaruk daun telinga.
007
Waizly : Eeee... masalah radio ini purely operational, loh. Jadi, online radio tuh... mau dibikin apa pun idenya tuh banyak banget, bisa dibikin apa pun banyak banget, gitu. Cuma kuncinya cuma satu, operational nya. Jadi kalau dilihat dari... dari fase satu sampai ke-empat, yang
Radio online Marketeers.FM berorientasi terhadap perubahan perilaku yang ada di lanskap audiens. Oleh sebab itu, mereka terus mengikuti alur perubahan yang terjadi untuk dapat memberikan konsep yang matang kepada audiens.
L1
Informan menunjuk ke depan dengan bahasa nonverbal
003
Informan mengusap dagu
Informan mengusap dagu 005 Informan menyilangkan kedua tangan
005
001
nge... yang ngebedain itu bukan dari segi kualitas idenya, gitu, tapi dari segi kualitas operational nya, ekse... eksekusi nya seperti apa gitu, ya. Jadi kalau in terms of content, sebetulnya dari awal sampai sekarang, ya kurang lebih ya mungkin sama tapi kalau sekarang kita ngelihat lebih real aja gitu. Data yang kita bisa lihat itu kan lebih real, eee... apa namanya, jadi... eee... in terms of feedback itu mungkin kalau... eee.. saya sendiri ngelihat ya yang.. yang bisa bikin puas ya sekarang. Ya, yang sekarang. Karena, karena... bisa, bisa.. memang betul-betul operational bagus. Ketika operational nya bagus, maksudnya improve ya from time to time ya, lebih.. lebih puas aja ngeliat. Mungkin secara program yang diomongin dari sekar... dari sekarang ama yang kemarinkemarin ya mungkin kualitas konten ya, misalnya ada talkshow gitu, talkshow... talkshow nya mungkin kurang lebih ya ya... more or less the same ya. Tapi, ya it’s just talkshow gitu maksud gua. Tapi, sekarang ini kalau operational itu didandanin betul-betul, ya itu... eee... apa namanya.. eee.. lebih, lebih, lebih bagus gitu. So, that’s why yang, yang menurut saya penting adalah di... ketika ada orang yang mau bikin online radio, ya kuncinya di operational. An... anyone can do online radio gitu kan, it’s so easy to... to do online radio sekarang ini, ya kan. Karena it’s like ngebuka twitter sekarang itu, ngebuka account twitter gitu, semua orang bisa jadi broadcaster kan. Jadi, eee... semua orang bisa... bisa nge-broadcast lewat online. Saya sendiri waktu itu tahun dua ribu... tahun dua ribu... dua ribu satu itu itu udah... udah online radio.. bikin online radio. Ada saya
Dari keseluruhan fasefase perubahan format yang pernah dialami radio Marketeers.FM, fase ke-empat lah yang paling menghasilkan kepuasan kepada informan. Karena sudah mencapai kematangan dari segi programming dan operasionalnya.
Aktivitas operasional yang matang merupakan suatu kunci untuk mempertahankan radio online. Informan menyatakan kemudahan dan kesederhanaan yang dimiliki radio online membuat semua orang umumnya bisa menjalankan dan membuat radio online, namun untuk
L1
009
Informan mengusap leher
di Belanda, temen saya di Inggris, terus ada temen saya satu lagi di... di mana namanya, di... Amerika, gitu. Cuma itu memang terbatas, gitu, karena kita mau supaya yang dengerin tuh alumni, gitu. Alumni temen-temen SMA, kuliahan segala macem gitu. Jadi mereka yang dengerin karena kita kan ada dimana-mana, mencar-mencar. Terus kalau mau dengerin omongan kita, obrolan kita, segala macem itu mereka bisa dengerin di situ. So, itu gampang banget bikin.. dan sekarang ya.. kuncinya kan cuma operational dulu, supaya itu bisa terus.. ada gitu, secara kontinu... apa continuity nya ada, gitu. Operational tuh kun... eee kunci, gitu ya. Wasi : Dengan adanya, eee... apa perubahan format seperti sekarang ini. Dilihat dari sisi negatifnya, eh... ada... kira-kira ada ga sih sisi negatifnya itu ke tubuh radio online Marketeers.FM sendiri? Waizly : Maksudnya? Wasi : Jadi, kan eee... perubahan format yang dari pertama sampai yang sekarang, gitu. Nah, terus perubahannya ini, Pak Wai bisa ngeliat gak sih apa... eee... dia ngasih sisi negatifnya, sisi negatif kayak gimana sih ke tubuh radio... radio online as a whole, gitu. Radio online Marketeers as a whole? Waizly : Perubahan negatif maksudnya gimana? Wasi : Eeee... maksudnya tuh, dari perubahannya itu ada sisi negatifnya nggak untuk tubuh radio online nya itu? Gitu.
Informan mengusap
009
Waizly : Oh, eee... nggak ada, ya, kalau misalnya perubahannya justru
mempertahankan sebuah radio online dan menjadikannya sebagai suatu bentuk penghasilan maka radio harus bisa menjalankannya secara profesional dari segi operasional dan programming.
L1
dagu
negatif ya nggak bakalan kita kerjain, gitu. Sekarang justru kita mau berubah from time to time itu kan, makanya tadi yang saya bilang kan kalau yang... yang jelek-jelek kayak ya... kita tau yang yang yang yang nggak bagus yang mana, yang mungkin kita tinggalin, gitu. Yang bagus-bagus kita ambil terus kita terus refine gitu. Makanya... kalau sekarang sih saya ngelihat bahwa lebih... lebih kelihatan positif, gitu. Wasi : Oke, bagus kalau kayak gitu. Okee thank you very much Mr. Waizly for your time. Waizly : Iya, Wasi. Makasih.
Informan melihat perubahan sebagai hal yang positif untuk mengembangkan konsep radio yang semakin profesional dan berkembang secara operasional. Format radio Marketeers.FM akan terus berubah seiring dengan perkembangan teknologi. Hal ini disebabkan oleh sifat radio yang berorientasi terhadap masa depan dan perubahan-perubahan yang akan terus terjadi di dalamnya
L1
L.4
OPEN CODING INFORMAN 3
PENELITI SUBYEK USIA TOPIK TANGGAL TEMPAT LATAR BELAKANG
SITUASI WAWANCARA
: Wasi Zada Haryanto : Aji Radhyantomo (Creative Production Marketeers Radio) : 25 Tahun : Format Produksi Radio Online Marketeers.FM : 24 April 2013 Jam 11.00-11.20 WIB : Studio siaran Marketeers.FM : Aji Radhyantomo telah menjabat sebagai staff creative production di Marketeers.FM kurang lebih satu tahun. Aji bertanggung jawab dalam mengerjakan segala hal yang berbentuk audio production – dari mulai produksi tapping siaran, jingle radio, bumper radio hingga station ID : interview dilaksanakan di studio siaran Marketeers.FM tepat setelah peneliti selesai mewawancarai key-informan, Abner Zephaniah Penyami, di tempat. Key-informan yang telah selesai diwawancara langsung meninggalkan studio siaran tepat ketika peneliti melaksanakan wawancara dengan Aji Radhyantomo. Di dalam situasi studio siaran pada saat itu hanya terdapat peneliti dan informan, dimana aktivitas wawancara dapat dijalankan secara santai namun terbilang efektif.
KODE CODING 001 : Latar belakang Informan 002 : Pengetahuan tentang Program/ Radio 003 : Format Program/ Radio 004 : Proses Pra-produksi 005 : Proses Produksi 006 : Proses Pasca-Produksi 007 : Kendala Proses dalam Tahapan Produksi 008 : TOWS (Threats, Opportunities, Weaknesses, Strengths) 009 : Strategi Perubahan Program/ Radio
L1
Informan 3 CATATAN LAPANGAN
KODE
Video-cam berpindah ke arah informan-3, ketika peneliti telah selesai mewawancara key informan di studio siaran 001 Marketeers.FM.
Wawancara dilakukan menggunakan alat rekam video-cam ketika sedang tidak ada kegiatan on-air.
CATATAN JAWABAN INFORMAN
TRANSKRIP DATA
Wasi
: Halo, Ajii. Sekarang wawancara Aji. Aji, sebutin nama nya siapa.
Aji
: Nama Aji Radhyantomo
Wasi
: Hm’eh, jabatannya Marketeers Radio?
Aji
: Creative Production
Wasi
Aji
: Creative Production, berapa lama?
apa
di
sudah
: Udah... setahun di sini
Wasi : oh, udah setahun pas?
001
Aji
: Setahun pas.
Wasi
: Ok, terus apa pekerjaan yang dilakukan di dalam radio ini?
Aji
: hmmm, dulu pertama-tama sih... ee... gue ngerjainnya fokus di produksi radio. Terus... ya.. ngeproduksi materi seminarnya Pak Hermawan Kertajaya, ngeproduksi tapping radio, ngeproduksi jingle radio, bumper radio sampai station ID, semua yang berkaitan dengan.... audio production. Itu aku yang ngerjain.
Wasi : ok ok ok, terus pertanyaannya adalah sekarang kan radio ini baru mengubah format.. ee.. format program nih. Nah, terus menurut Aji, kenapa... mengapa terjadi perombakkan jam siar nih pada... Marketeers Radio? Aji
: pengalaman dari setahun ke belakang ya. Itu, pertama kita punya program Morning
Peran Creative Production di Marketeers.FM mencakup segala hal yang berhubungan dengan produksi audio – seperti membuat tapping, jingle, station ID, dll.
L1
Movement, kemudian dari itu... program itu berjalan dari jam 9 hingga jam 11 siang ya. Setelah itu... ee... dari jam 11 sampai jam 4 kita total lagu, karena melihat mungkin di jam siang itu orangorang pengennya dengerin lagu gitu, terus kemudian berlang... dari jam 4 sampai dengan jam 6 itu ada Mark Your Style di mana ada Inga yang siaran di situ, kemudian dari jam 6 sampai dengan jam 8 itu ada Denny Sakrie. Kita lihat waktu itu, mungkin.. eee.. kan kita semua ini... ee.. berasal dari radio konvensional kan ya, jadi kita ngelihat perilaku nya itu mungkin... ee.. sama, gitu. Kita ngelihat riset yang udah ada gitu dari radio konvensional mungkin akan kayak gini gitu, cuman di pertengahan tahun itu kita ngelihat... eee.. sebenarnya perilaku pendengar kita tuh beda, gitu. Kita ga bisa sama dengan radio konvensional, gitu. Akhirnya kita ngelakuin perombakkan itu.
002
Wasi : Perombakkan itu. Oh, oke. Terus apa yang diharapkan dengan adanya perubahan format ini, gitu? Aji
: ya... yang kita harapkan target pendengar yang semakin meningkat. Dilihat dari perilaku mereka juga gitu. Terus, apa yang mereka butuhkan juga kita develop di sini. Gitu kan. Terus... ya... itu lebih ke target marketnya semakin tinggi, sih. Karena kita tau kan yang ngedengerin kita siapa, gitu. Pertama emang, target kita terlalu... mungkin terlalu tua, ya, karena mengikuti package dari majalah yang lama, gitu. Tapi, semakin ke depan, di awal 2012 itu kita nge-rebranding majalah gitu... lebih ke youth... lebih ke anak muda, gitu. Mau ga mau, majalah sebagai kapal induk ini... menjadi cerminan radio juga gitu. Jadi kita
Sebelum format radio mengalami perubahan, Marketeers.FM memiliki format jam siar program pagi Morning Movement yang mengudara jam 9 – 11, setelah jam 11 radio hanya memutarkan lagu sampai jam 4, setelah itu ada program Mark Your Style sampai dengan jam 6 dilanjuti dengan Marketeers Mix with Denny Sakrie dari jam 6 hingga jam 8.
Pemilihan format jam
L1
harus mentargetkan yang sama siar tersebut berdasarkan dari data riset profil dengan majalah. perilaku audiens radio
008
Wasi : oke, eee... terus menurut lo nih konvensional. dari perubahan format ini punya dampak... kayak punya dampak negatif ga? Apa gitu dampak negatifnya terhadap radio gitu? Aji
: kalo dari... ini dari... ngebicarain dampak negatifnya dari sisi internal atau dari eksternal? Kalau eksternal kan dari sisi pendengar ya kan, kalau internal dari sisi...
Wasi : eksternal sih.. Aji
: hmmm... kalau dari eksternal... dari pendengar, dampak negatifnya mungkin... ee.. bagi mereka pelaku bisnis juga... ini lebih ke operasional sih. Pengaruhnya juga ke operasional. Jadi, kadang mereka juga merasa terganggu ketika mereka sedang meeting atau apa... kita interview... ya kan, itu kan dampak negatif juga sebenernya buat mereka. Tapi, di lain sisi tergantung eem.. secara personal mereka menanggapi itu. Kalau memang mereka welcome, alhamdulillah. Tapi untuk menanggulangi itu kadang kita mencari jam kosong untuk kita tapping, gitu, interview.
Wasi
: ok ok, internalnya?
009
009
Aji
terus
kalau
Perubahan format radio dilakukan berdasarkan oleh perilaku dan permintaan audiens yang sebenarnya berbeda dengan radio konvensional
dari Target audiens radio
online Marketeers.FM pada dasarnya mengikuti : dari internal. Nah, kalo dari target sasaran konsumen internalnya itu karena majalah Marketeers
perubahannya begitu cepat, gitu, dari jam 11 sampai dengan jam 6 itu emang kita total kerja disitu. Jadi, mau ga mau, dari jam 1 – jam 6 itu kita monitoring, setelah itu baru melakukan kegiatan produksi. Jadi, semua work time ini jadi mundur. Yaudah, jadi kita ga bisa office hour, kayak gitu-gitu. Semua
L1
mundur. 008
Wasi : ok, Aji. Menurut lo apa opportunity dan threat dari radio online Marketeers Radio? Aji
009
: peluang, ya. Kita melihat tuh dari.... eehh.. perangkat yang ada, gitu, sekarang. Terus dari social media juga – Ternyata radio itu memiliki sebuah media di mana radio-radio ini berkumpul... tune in. Kita punya kesempatan di situ. Makanya, ee.. toh kita juga melihat sekarang ee.. radio-radio konvensional juga ekspansi ke streaming, nah kita membuat Marketeers ini sebagai radio streaming pertama yang dikelola secara professional, gitu. Gitu, jadi, peluang yang kita lihat adalah besar kemungkinannya untuk kita bersaing dengan konvensional. Dilihat dari perkembangan harga gadget yang begitu beragam, dari low, middle, sampai high itu mereka bisa membeli gitu, ya kan? Dan aksesnya pun bisa dimana pun. Bisa di mobil, kita lagi ada di dalam ruangan tanpa harus kita punya radio FM. Semua orang sekarang udah bawa smartphone, ya kan? Bawa tablet, bawa tab gitu, dimana pun juga wire... wi-fi juga... ada gitu. Bener kan?
Kendala prduksi terletak di jadwal interview yang terkadang tidak cocok dengan jadwal narasumber, kendala dalam mengatasi hal tersebut ialah biasanya team radio melaksanakan tapping rekaman interview ketika narasumber sudah tidak sibuk.
Wasi : oke, berarti opportunity ya.. easy access. Kalau ancamannya apa nih? Aji
: ancamannya semakin banyak radio streaming bermunculan. Ya kan pasti kan? Kayak Demajors, meskipun kita beda segmen, tetapi... eee... pasti peluang yang dituju.. apa.. segmen yang dituju dan pendengarnya pun sama gitu, di mana pendengar yang suka marketing tapi suka lagu, mereka juga mendengarkan lagu mereka yang begitu. Tapi kalau misalkan
Perubahan format radio menyebabkan proses produksi pun menjadi berubah juga. Proses produksi yang dulunya berjalan dari jam 9 – 11, dan 4 – 8 malam, berubah menjadi dari
L1
mereka pendengar yang pencinta jam 1 – jam 6 sore. lagu tapi suka marketing, mereka bisa denger kita. Ya kan? Wasi : bisa bisa, bener. Terus strength dan weakness buat radio online ini? 007
Aji : kalau kelemahan... ini dilihat dari apa? Secara internal? Wasi : internal, internal. Aji
005
: internal itu... karena secara... secara mendasar, streaming radio itu... eee.. dari hal peralatannya emang bener-bener minimal, kan ya? Cuman... makin lama, kebutuhan kita itu ternyata semakin besar gitu, dilihat kita harus streaming dimana- mana gitu kan, penyiar yang semakin banyak, belum kita mendatangkan bintang tamu, gitu. Jadi, yang tadinya peralatan kita minim hanya komputer dan mixer kecil. Sekarang, ee... di-upgrade... terus di-upgrade tapi ya gitu karena ee... emmm... streaming radio ini, pada saat ini tuh belum terlalu besar dalam penjualan jasa nya kan. Jadi kita belum ee... belum secara maksimal menghasilkan income yang baik. Jadi, untuk alat jadi sangat terbatas, kita belum bisa meng-upgrade. Kayak gitu. Terus, dari strength juga, eee... kita ini terkoneksi dengan divisi unit yang lain, gitu. Sebenarnya bahan-bahan kita dari materi siaran, ee.. source untuk narasumber, kita bisa ambil dari internal juga. Karena kan disini ada MarkPlus Institute, ada Research untuk kita misalkan menanyakan hasil riset. Ya kan? Hasil riset itu kan pasti kan dibutuhkan oleh banyak orang ya kan, untuk mereka berjualan gitu, mengembangkan produknya gitu. Terus ada juga Consulting gitu untuk sharing bagaimana produk
Informan melihat peluang dari perkembangan teknologi yang semakin terkonvergensi, dimana hal ini membuat radio online menjadi mudah dijangkau audiens dari mana saja dan kapan saja. Peluang ini menyebabkan radio online Marketeers.FM mampu bersaing dengan radio konvensional karena pengelolaan produksi Marketeers.FM dikelola secara profesional.
L1
bisa berkembang, lah. Dan lain lain lah. Ada banyak banget sebenarnya. Mungkin dari itu, kita memanfaatkan itu sebenernya. Dibandingkan eh.. di... ya, dibandingkan kita mesti mencari narasumber di luar, kita juga bisa menggunakan narasumber dari dalam juga. Wasi : ok, udah kayanya itu aja.
Informan melihat ancaman (threats) radio online Marketeers.FM justru datang dari radio online yang mulai bermunculan. Hal ini patut dipertimbangkan karena target audiens yang disasarkan oleh sesama radio online pada dasarnya memiliki karakteristik demografis dan psikografis yang sama.
L1
L1
L.5 AXIAL CODING
Konsep Latar Belakang Informan (001)
Informan 1/ Key-Informan Nama saya Abner Zephaniah Penyami. Jabatannya disini sebagai team content untuk radio, majalah dan media online. Saya kerja di Marketeers kurang lebih sekarang 8 bulan. Yang dilakukan kalo dari Morning Movement pada dasarnya ya sebagai produser.
Pengetahuan tentang Program/ Radio (002)
Jadi memang program pagi itu menjadi andalan hampir setiap radio, konvensional mau pun streaming untuk memulai siarannya. Dan radio siaran pagi itu memang jadi pilihan masyarakat umumnya hingga hari ini. Nah, dari situ dibentuklah program pagi untuk Marketeers Radio nya sendiri tapi yang dibutuhkan selain program pagi, juga dibutuhkan nama, dibutuhkan bentuknya, dibutuhkan kemasannya yang jelas juga. Nah, dari situ pun, dari Marketeers sudah ada segmen yang namanya Movement. Movement itu datang dari majalahnya sendiri, datang dari net nya sendiri dan akhirnya dibentuklah program pagi nya dengan ‘Morning’ dan ‘Movement’,
Informan 2
Informan 3
Nama saya Waizly Darwin. Chief Operation dari Marketeers Media. Dan kebetulan saya di MarkPlus sendiri sudah 8 tahun. Dan di, spesifiknya, in charge di Marketeers ini udah mau 4 tahun. Gitu, 3-4 tahun. Di MarkPlus, saya dulu sebagai consultant jadi di unit bisnis lain di MarkPlus Consulting, dan terakhir sebagai emm.. Engagement Manager di project-project consulting.
Nama Aji Radhyantomo, Creative Production. Dulu pertama-tama sih... ee... gue ngerjainnya fokus di produksi radio. Terus... ya.. ngeproduksi materi seminarnya Pak Hermawan Kertajaya, ngeproduksi tapping radio, ngeproduksi jingle radio, bumper radio sampai station ID, semua yang berkaitan dengan audio production. Itu aku yang ngerjain.
Kita.. eem.. kalau bicara tentang Marketeers memang ga bisa lepas dari sejarah Marketeers secara keseluruhan. Jadi, kita itu berangkat dari sebuah komunitas offline untuk Marketing Professional yang ada di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan. 5 kota sampai tahun 2008 kira-kira... 2008, ya, 2008. And, ketika itu kita ngelihat bahwa masa depan itu, terutama landscape pemasaran itu semakin berubah kan ya. Jadi, ee.. karena adanya pengaruh digitalisasi, ada banyak-banyak social network, insight yang baru segala macem, jadi dunia itu semakin lebih horizontal gitu
Pengalaman dari setahun ke belakang ya. Itu, pertama kita punya program Morning Movement, kemudian dari itu... program itu berjalan dari jam 9 hingga jam 11 siang ya. Setelah itu... ee... dari jam 11 sampai jam 4 kita total lagu, karena melihat mungkin di jam siang itu orangorang pengennya dengerin lagu gitu, terus kemudian berlang... dari jam 4 sampai dengan jam 6 itu ada Mark Your Style di mana ada Inga yang siaran di situ, kemudian dari jam 6 sampai dengan jam 8 itu ada Denny
L1 karena memang program pagi jadi yaudah.. dibentuklah program pagi yang untuk sebagai awal siaran di setiap harinya untuk Marketeers Radio sebagai pembukaan.
kan Sakrie. Jadi kita sadar bahwa membangun komunitas offline untuk marketing proffesional yang mana mereka harus bayar segala macem itu memang agak susah gitu. Maka dari itu waktu itu kita banyak melakukan segala macem inisiatif untuk peremajaan dari brand nya sendiri. Banyak yang dilakukan waktu itu, antara lain kita mengembangkan komunitas yang udah jadi ini ke hal-hal yang sifatnya lebih ke media-centric gitu ya. Jadi kita bikin majalah, terus abis itu juga kita bikin online portal di the-marketeers.com. Lalu, kita juga bikin emm.. radio online. Kenapa kita masuk ke radio online karena itu salah satu hal yang kita lihat bahwa dari dulu sih memang MarkPlus itu berdiri tahun 90 kan. Jadi, semenjak itu sampe emm.. kira-kira tahun... akhir tahun 2000-an kita ngelihat bahwa... eemm.. enak juga kalau misalnya punya stasiun radio. Kita pengen mimpinya memang punya radio FM tapi ga pernah kesampean karena kemalahan kan, dari segi apa namanya, biaya lisensi, perizinan, segala macem, itu ga masuk akal. Dan salah satu solusi yang waktu itu kita pikirin adalah masuk ke online radio, karena kita ngelihat perkembangannya juga dunia digital itu
L1
semakin bagus kan. Format Program/ Radio (003)
Morning Movement nggak berkonsentrasi untuk anak muda. Morning Movement itu justru banyak lebih ke dewasa muda. Jadi remaja – dewasa, dan remaja – dewasa nya itu 17 - 25 (tahun) dan dewasa nya sendiri itu 25 (tahun) ke atas. Nah itu semua menjadi target marketnya dan konsentrasinya bukan lebih ke (kaum) muda nya tapi lebih ke (kaum) dewasa nya yang sudah bekerja. Pada dasarnya aktivitas orang itu memang (dari) hari Senin – Jumat dan di tengah aktivitas itu biasanya setiap pagi memilih untuk ditemani. Simple nya sih, istilah gampang nya ‘ditemani’, tetapi mereka mencari informasi memang sejak dari pagi. Bahkan kalau (dari) Morning Movement punya misi untuk menginspirasi juga, gitu. Nah, makanya Senin – Jumat itu adalah waktu di mana orang beraktifitas dengan pasti dan selama orang beraktifitas dengan pasti itu yang kita provide dengan informasiinformasi, movement-movement di setiap pagi untuk memulai hari
Jadi secara psikografis, yang kita bidik itu adalah orang-orang yang marketing enthusiast. Tapi secara demografik kayak gimana itu yang yang yang dengerin... marketing enthusiast yang dengerin radio kita. Nah, kalo kita liat sih memang marketing enthusiast yang ada di kampus gitu ya, yang pas lagi nggak di jam kampus gitu mereka dengerin. Atau ngga, orang-orang yang... yang kerja sambil ngapain di cafe, gitu. Yang kayak gitu-gitu... eee, apa.. yang lebih... lebih keliatan gitu. Walaupun secara tradisional, kita tahu bahwa itu nggak sesuai sama eee... traditional target audience Marketeers secara keseluruhan. Ya, awalnya ini kita melihat bahwa (radio) ini sebuah... apa... radio yang ee.. bisa dijadikan referensi gitu ya untuk orang-orang yang mau tau tentang dunia marketing. Dan dari awal kita tau bahwa kita ini DNA nya marketing, jadi memang harus menyediakan marketing gitu secara konten, tapi di sisi.. di lain sisi juga kita tahu bahwa eemm... radio itu kan media untuk dengerin musik kan.
L1
mereka.
Proses Pra-Produksi (004)
Packaging nya kita memang desain... lewat secara payungnya ya ‘Good Marketing, Great Music, Anytime’. Kita ini kan pioneer ya, emm.. di.. kita mau jadi pioneer lah, emm.. di... apa namanya, di online radio gitu yang dikelola secara professional. Jadi artinya memang, memang harus... harus bisa mengelola ini secara professional gitu, artinya siarannya kualitas professional gitu lah. Sudah selesai semua konsep dan Jadi, jam-jam siaran kita itu memang Sebenarnya bahan-bahan kita angle nya, baru setelah itu cari di... betul-betul diliat betul mereka itu dari materi siaran, ee.. source narasumbernya. Jika narasumbernya lagi ngapain, gitu. Jadi, knowing a day untuk narasumber, kita bisa sudah didapat, baru menyusun in the life of a listener itu penting, gitu, ambil dari internal juga. Karena bagian-bagian tertentu – seperti mau untuk tau dan bisa membangun sebuah kan disini ada MarkPlus Institute, masuk di bagian yang mana? ada Research untuk kita misalkan programming yang bagus. Misalkan sudah ada tema nya, sudah menanyakan hasil riset. Ya kan? ada narasumbernya, mau Hasil riset itu kan pasti kan (dimasukkan) di bagian awal apa di dibutuhkan oleh banyak orang ya bagian akhir? Itu nanti ditentukan kan, untuk mereka berjualan gitu, setelah semuanya sudah didapat. mengembangkan produknya gitu. Terus ada juga Consulting gitu Kita mencari berita dari portaluntuk sharing bagaimana produk portal website yang sudah ada. Jadi bisa berkembang, lah. Dan lain misalkan ada beberapa misalkan lain lah. Ada banyak banget detik.com, kompas.com, sebenarnya. Mungkin dari itu, suarapembaruan.com, kontan.co.id kita memanfaatkan itu dan termasuk the-marketeers.com sebenernya. Dibandingkan eh.. nya sendiri. Kita mengangkat dari di... ya, dibandingkan kita mesti situ karena kita juga membawa mencari narasumber di luar, kita kredit portal media itu sendiri jadi juga bisa menggunakan
L1
Proses Produksi (005)
misalkan flash news nya kita sebut “berita dari kompas.com”, nah kredit dari kompas.com nya pun kita baca juga, setelah itu baru kita bacakan beritanya dan berita-berita itu memang selalu kita pilih lebih dari satu karena dari dua angle. Kita memilih ngambil dari dua angle ini supaya pada akhirnya informasi dari dua arah pun disampaikan. Konsentrasi nya (adalah) low budget high impact. Low budget high impact itu memang lebih aktif di dalam social media. Jadi misalkan kita meng-interview (narasumber) dan narasumber itu ngetweet kalau dia sedang di-interview, yang nanti (membuat) followers nya pun jadi aware. Jadi tahapan produksi nya lebih ke yang low budget high impact. Nggak pengen yang terlalu ribet-ribet banget gitu, karena konsentrasinya adalah saat ini untuk Marketeers Radio memang masih membentuk radionya sendiri untuk jadi radio yang sesuai.
Di Marketeers sendiri kita juga ngerjain tactical marketing solution jadi sponsorship and advertising dan juga activation itu something yang kita memang kerjain, gitu dari waktu ke waktu dan memang itu sumber revenue kita. Salah satu yang bisa kita kerjain adalah kita sebagai production house, gitu, buat si client, karena si client itu kan dia pasti bakalan harus punya radio program, ee... apa... program activation di radio, jadi misalnya Promag, atau ga si Panadol, atau ga Axis, segala macem kan pasti kan suka kita denger kan iklan-iklannya di radio, kalo gak talkshow atau apa atau telkom gitu misalnya. Nah, itu kan something yang bisa kita deliver karena kita bisa Produksinya selama bersiaran memberikan idenya seperti apa dan kita (ialah) mengikuti rundown siaran bisa eksekusi langsung lewat yang sudah ada dan mengeksekusi susunan siaran yang sudah dibentuk. Marketeers Radio. Jadi, prosesnya adalah dari opening
narasumber dari dalam juga.
Dari jam 11 sampai dengan jam 6 itu emang kita total kerja disitu. Jadi, mau ga mau, dari jam 1 – jam 6 itu kita monitoring, setelah itu baru melakukan kegiatan produksi. Jadi, semua work time ini jadi mundur. Yaudah, jadi kita ga bisa office hour, kayak gitugitu. Semua mundur.
L1
siaran kita melakukan masingmasing segmen dengan lancar dan mempersiapkan narasumber di tengah-tengah siaran. Kita nggak bisa memutarkan lagu yang istilahnya keras atau kencang pagi-pagi. Kencang dan keras ini contohnya adalah yang metal atau yang rock nya terlalu rock banget. Mungkin kalau lagu EDM (Electronic Dance Music) mungkin masih bisa kalau pagi tapi juga itu akan disesuaikan jumlahnya. Muter lagu pelannya juga bisa, tapi tetap harus disesuaikan (dengan) seberapa sering kita putarnya dan itu semua harus dipilih saat siaran. Oh, sama me-maintain sosial medianya. Me-maintain sosial media.
Tapi, in terms of... apa namanya, emm.. yang ngerjain satu orang didukung... maksudnya memang operatornya satu orang, produ... ga ada produser, segala macem. Jadi, whatever we have, we produce, we... apa... broadcast, gitu. Terus selain itu juga kita datang ke masing-masing acara-acara segala macam, ada wawancara dan segala macem, apa.. eemm live streaming event-event, press conference lah atau launching acara apa-apa.. segala macem. Nah, itu it proved to be ini... emang ada... ada hasilnya,, gitu. Ya, kan. Itu satu orang yang ngerjain. Terus yang kedua setelah ada... emm.. penyiar. Artinya penyiar yang memang kita hire sebagai penyiar gitu.
Ketika itu kita menyiarkan hal-hal yang sifatnya kayak press conference, Membagi informasi dalam bentuk launching atau apa-apa. SeminarAdlibs – Ada kerjasama-kerjasama seminar, you know... acara-acara yang yang perlu kita bentuk juga, yang memang mereka ga bisa dateng tapi perlu dieksekusi berdasarkan kontrak, (di mana) kita eksekusi juga kita siarin, gitu. Jadi, jadi... waktu itu pas jamannya yang tadi yang fase kesampai akhirnya menutup siaran dua tadi yang saya bilang itu. Ada saat dimana kita siaran dari Jakarta ada dua event. Kita streaming di satu tempat, di IMS waktu itu kalo ga salah.
L1
Terus habis itu, kita juga siaran di... mana namanya, di JCC ada apa... conference untuk industri kreatif gitu lah. On the same time juga kita malemnya di Bali ada undangan untuk meliput, menyiarkan conference nya GEPI (Global Entrepreneurship Program) yang ada... waktu itu banyak yang dateng.
Proses Pasca-Produksi (006)
Kendala Proses dalam Tahapan Produksi (007)
Pada tahap ini (pasca-produksi), seluruh siarannya itu direkam semuanya. Nah, siarannya nanti akan kita kemas ulang, dirapihkan kembali untuk re-run siarannya. Selain itu, kita langsung mempersiapkan dan bergerak cepat untuk mempersiapkan next siarannya. pra-produksi... kendala yang ditemukan memang adalah narasumber. Kendala narasumber dan ketentuan rundown. Jadi gini, ketentuan rundown itu adalah, dengan narasumber yang sulit untuk ditemukan, rundown pun jadi berantakan. Dan eksekusi... jadi, jadi untuk eksekusi perencanaan, eksekusi siaran besok itu menjadi... apa ya... menjadi kendala untuk memperlancar siarannya sendiri.
Kita kalau dibandingin sama radio konvensional, kita bisa berani untuk memberikan angka yang real time. Sedangkan konvensional, ya kita nggak tahu apakah itu benar apa nggak, kalau ini (online radio) kan memang benar. Dan itu enaknya kita ngerjain sebuah online radio karena data (listener) itu feasible and real-time Makanya.. emm.. susah... awalnya kita Bagi mereka pelaku bisnis juga... bikin kayak gitu karena nobody has ever ini lebih ke operasional sih. done that before. Terutama di online Pengaruhnya juga ke radio gitu ya. Kita jangan dilihat operasional. Jadi, kadang mereka persaingannya dengan radio juga merasa terganggu ketika konvensional, kita ngelihat antara mereka sedang meeting atau online radio yang lain gitu ya, dan apa... kita interview... ya kan, itu memang agak susah dan saya rasa.. in kan dampak negatif juga terms of... packaging nya itu kita ya... sebenernya buat mereka. Tapi, di melewati sebuah learning process. Jadi, lain sisi tergantung eem.. secara kalau dari awal kita masih coba ini lah, personal mereka menanggapi itu. apa namanya, me.. mencari.. apa.. Kalau memang mereka welcome,
L1
Kadang-kadang sampai programnya sudah berjalan pun, kendala itu masih ada, kendala itu pun bisa hilang kalau memang di tengahtengah programnya sudah berjalan, narasumbernya sudah ada, atau rundown nya sudah lancar, gitu. Dan baru bener-bener selesai sampai program itu selesai. Kendala teknis; kita nggak bisa ngapa-ngapain. Paling bisa, (atau) paling mentok ialah kita menginformasikannya lewat sosial media kalau kita lagi menghadapi kendala teknis sambil mencari solusinya apabila (masalahnya) bisa dipecahkan. Misalkan ternyata internetnya mati, yaudah kita telefon providernya, listriknya mati yaudah kita coba pakai gensetnya. Karena kondisi Jakarta kadangkadang penyiarnya datang telat – siaran sudah harus mulai tetapi penyiarnya datang telat. Dalam mengatasi kendalanya, ya sudah kita mulai siaran tanpa penyiar, mulai bumper dan lagu nya saja dulu. Masih nggak datang, ya sudah, mau nggak mau mungkin produsernya sendiri yang ngobrol atau teman-
melewati proses trial and error. Masalah radio ini purely operational, loh. Jadi, online radio tuh... mau dibikin apa pun idenya tuh banyak banget, bisa dibikin apa pun banyak banget, gitu. Cuma kuncinya cuma satu, operational nya. Cara nge-run-nya itu sangat beda antara radio online dan radio konvensional, nggak bisa di-plek-in sama gitu. Dan itu yang...yang menyebabkan mereka mungkin agak kewalahan juga, gitu, terus akhirnya mereka nggak bisa bertahan lama juga disini.
alhamdulillah. Tapi untuk menanggulangi itu kadang kita mencari jam kosong untuk kita tapping, gitu, interview.
L1
TOWS (008)
teman radio yang lain yang bisa nemenin siaran Aktualisasi target marketnya juga belum tepat, belum sesuai, dan belum jelas. Karena memang yang tadinya kita menargetkan marketing enthusiast yang sudah bekerja, tapi tidak menutup kemungkinan sekarang mahasiswa yang mendengarkan. Sedangkan targetnya (untuk radio online) Marketeers sendiri adalah marketing enthusiast yang sudah dewasa.
In terms of target listener, kita harus tau juga ya bahwa setelah kita melewati beberapa fase kita harus tau sebetulnya mana yang mau kita lebih bidik. Dan kita tahu bahwa secara audiens itu memang pada akhirnya yang dengerin radio online di Indonesia itu mungkin tend to be younger, gitu. Tend to be younger, karena orang-orang yang lewat dari umur 35 - 40 tahun ke atas itu kayaknya masih agak susah untuk bisa paham bahwa ada yang namanya radio online gitu, ya. Jadi early adopters nya itu adalah orang-orang yang memang anak muda.
Pertama emang, target kita terlalu... mungkin terlalu tua, ya, karena mengikuti package dari majalah yang lama, gitu. Tapi, semakin ke depan, di awal 2012 itu kita nge-rebranding majalah gitu... lebih ke youth... lebih ke anak muda, gitu.
Mungkin karena kita semua ini berasal dari radio konvensional, jadi kita ngelihat perilaku Pada dasarnya program pagi ini (audiens) nya itu mungkin sama, ternyata tidak efektif untuk radio gitu. Kita ngelihat riset yang udah streaming dengan target market ada dari radio konvensional yang sudah ditentukan. Konsentrasi mungkin akan sama (dengan Pada akhirnya kan ini online radio genre nya Marketeers sendiri radio online). Cuman di yang harus bisa di monetized. Jadi ternyata tidak sinergi dengan pertengahan tahun itu kita dalam hal me-monetized sebuah online ngelihat sebenarnya perilaku pendengarnya. Ketika di jam (siar) radio di Indonesia kita melihatnya dari pendengar kita tuh beda. Kita nya Morning Movement, karakter pendengar justru (sedang) tidak aktif kacamata marketing sendiri, dari nggak bisa sama dengan radio dalam mendengarkan radio (online), Marketeers Radio itu ya terutama. Yaitu konvensional. tidak aktif dalam mencari informasi. satu, sindikasi ke radio konvensional, dan bukan yang ada di Jakarta tapi Mereka lebih aktif untuk bekerja, Ancamannya semakin banyak yang ada di daerah-daerah dan untuk meeting, untuk mulai masuk radio streaming bermunculan. kantor dan lain-lain. Itu sebenarnya kebetulan kita bisa men-tap opportunity Kayak Demajors, meskipun kita ini karena Marketeers secara bisnis itu beda segmen, tetapi pasti peluang yang membuat Morning Movement tidak terlalu berpengaruh (terhadap memang ada di 17 kota. Dari tahun 92 yang dituju – segmen yang dituju tubuh radio online Marketeers.FM) – kita berdiri di bawah induknya dan pendengarnya pun sama, di jadi Morning Movement entah harus Markplus ini, kita memang mana pendengar yang suka
L1
dipindah jam nya lebih sore atau mungkin harus dipindah jadi lebih pagi, bahkan. Program yang menjadi saingan Morning Movement adalah siaran program pagi radio konvensional. Itu yang menjadi saingannya. Walaupun, dari genre yang berbeda – Mereka dari genre konvensional, kita dari radio streaming. Namun menjadi memberikan opsi untuk pendengar (untuk) lebih memilih yang mana? Lebih enak mendengarkan yang mana? Lebih memberikan informasi menarik yang mana? Lebih mempunyai informasi menguntungkan yang mana? Jadi memang kompetitornya saat ini adalah radio konvensional. Kenapa malah radio konvensional bukan radio streaming? Karena kalau radio streaming belum ada yang menjadi saingan dan patokan genre yang sama, target market yang sama, konsentrasi yang sama. Yang ada justru malah di radio konvensional. Berarti, itulah patokannya untuk bersaing. (Contoh) program pagi nya HardRock, program pagi nya Brava, program pagi nya Delta, radio konvensional lain yang
mengerjakan segala macam hal itu pasti sama media partner; media lokal dan segala macam. Yang ke-dua opportunity nya kita juga melihat di bidang untuk ngerjain hal-hal yang sifatnya untuk kepentingan radio activation buat si client. Jadi, karena kita di Marketeers dan juga di MarkPlus secara keseluruhan, secara grup, memang punya client business yang banyak. Di Marketeers sendiri kita juga ngerjain tactical marketing solution; jadi sponsorship and advertising dan juga activation itu something yang kita memang kerjain dari waktu ke waktu dan memang itu sumber revenue kita. Salah satu yang bisa kita kerjain adalah kita sebagai production house buat si client karena si client itu kan dia pasti harus punya program activation di radio. Kalau masalah ancaman sih, pastinya banyak ya karena kita tahu bahwa sebuah online radio ini di saat media ini terkonvergensi agak banyak gitu yang harus kita lawan untuk bisa merebut hati audience. Karena ketika kita dengerin sebuah online radio, ya kita juga bisa aja dengerin online radio yang lain, karena banyak yang sudah masuk ke situ (radio online) kayak
marketing tapi suka lagu, mereka juga (bisa) mendengarkan lagu mereka (Demajors) yang begitu. Tapi kalau misalkan mereka pendengar yang pencinta lagu tapi suka marketing, mereka bisa denger kita. Peluang, ya. Kita melihat tuh dari perangkat yang ada sekarang. Terus dari social media juga – Ternyata radio itu memiliki sebuah media di mana radioradio ini berkumpul (yaitu) aplikasi Tune In. Kita punya kesempatan di situ. Dilihat dari perkembangan harga gadget yang begitu beragam, dari low, middle, sampai high itu mereka bisa membeli dan aksesnya pun bisa dimana pun. Bisa di mobil, kita lagi ada di dalam ruangan tanpa harus kita punya radio FM. Semua orang sekarang udah bawa smartphone, ya kan? Bawa tablet, bawa tab gitu, dimana pun juga sekarang ada wi-fi. Makin lama, kebutuhan kita itu ternyata semakin besar, dilihat kita harus streaming dimanamana, penyiar yang semakin
L1
berdasarkan target market umur yang sama untuk Marketeers Radio.
misalnya komunitas-komunitas kayak Kaskus, Detik, segala macem. Tapi di sisi lain juga media-media online pun Kita menunjukkan dan memberikan juga mau menggarap audience yang kenyamanan (kepada audiens) dalam sama kan, jadi itu ancaman kita juga mendengarkan radio streaming. Jadi disitu. Selain itu juga dari konvensional karena mereka (program pesaing) radio yang mau masuk ke online pasti konvensional, mungkin mereka semua kan menjadi satu practice sendiri punya streaming juga, tapi streaming nya mereka pun pasti masih Masalahnya secara operasional kan nggak gampang juga ya untuk orang berdasarkan dan memaksimalkan yang dari industri radio yang memang konsep konvensional – gaya-gaya siarannya pun kadang-kadang masih sudah tau radio konvensional seperti apa terus masuk ke radio online – konvensional gitu. Kalau kita bukan berarti mereka langsung bisa. streaming justru kita bebas banget, Karena, ya itu dia harus tau bahwa ini kita 24 jam on-air, ditengah-tengah sama tapi beda, gitu. Cara nge-run-nya kita mau siaran langsung juga kita masih bebas. Dan Marketeers Radio itu sangat beda antara radio online dan radio konvensional, nggak bisa ini masih lebih mudah untuk disamain gitu. Dan itu yang mengikuti permintaan pendengar. menyebabkan mereka mungkin agak Peluangnya adalah menjadi media informasi yang berguna untuk dunia kewalahan juga. marketing. Se-simple itu aja sih sebenarnya – Menjadi panutan media informasi untuk dunia Kalau kita lihat... kita melihat kalau marketing. Jadi, Morning Movement bicara tentang kelemahan dan ini nantinya diharapkan bisa kelebihan dari Marketeers pasti menjadi program di mana para kelemahannya karena kita masih... apa pendengarnya pun akan namanya... hmmm... masih kurang mengkonsumsi beritanya dan resources, masih banyak yang bisa kita menjadi patokan untuk mencari garap. Dan karena keterbatasan berita. Itu sangat bisa sekali karena resources, kayak misalnya masalah
banyak, belum lagi (kalau) kita mendatangkan bintang tamu. Jadi, yang tadinya peralatan kita minim hanya komputer dan mixer kecil. Sekarang, harus sudah mulai di-upgrade. Dari strength, kita ini terkoneksi dengan divisi unit yang lain. Bahan-bahan kita untuk materi siaran, source untuk narasumber, kita bisa ambil dari internal juga. Karena kan disini ada MarkPlus Institute, ada Research untuk kita misalkan menanyakan hasil riset. Hasil riset itu kan pasti dibutuhkan oleh banyak orang untuk mereka berjualan dan mengembangkan produknya. Terus ada juga Consulting gitu untuk sharing bagaimana produk bisa berkembang, dan lain lain lah. Ada banyak banget sebenarnya. Mungkin dari itu, kita memanfaatkan (manfaat) itu sebenernya.
L1
memang selama ini dijalankan dengan selalu memberikan informasi yang penuh insight menarik Kita sebenarnya membutuhkan, menuntut, untuk mempunyai SDM yang lebih – dengan konsentrasi pekerjaan yang lebih sesuai untuk masing-masing (orang). Jadi pembagian masing-masing pekerjaan itu sudah terarahkan, bukannya satu orang yang mengerjakan semuanya dan jadi berarakkan. Konsentrasi untuk mengeksekusi programnya pun jadi buyar. Kesulitan mempunyai penyiar freelancer adalah mereka tidak terikat. Sedangkan untuk sebuah radio itu kita butuh penyiar tetap yang bisa diberikan peraturan. Nah, karena mereka freelance, mereka bebas, mereka juga kontraknya sekedar datang untuk siaran tapi sebenarnya akan lebih baik lagi kalau penyiar ini bisa diarahkan lebih dari sekedar siaran. Jadi freelance ini memang sebenarnya membuat perusahaannya sendiri jadi less power.
sindikasi tadi, atau nggak masalah production house tadi, harus ada orang yang bisa menjualnya ke client. Nah itu masih.. masih terbatas karena kita, di saat... eee... kita itu tersinergi memang ada banyak yang bagus tapi ada beberapa juga kelemahan. Jadinya orang jadi susah untuk fokus ke satu hal. Mungkin masalah resources ya. Kedua, promosinya masih banyak yang masih bisa ditingkatin gitu, karena kunci dari sebuah radio online di saat kita masih memang harus mengedukasi ini ke... ke pasar kan dan audience segala macem. Jadi, kuncinya memang lewat promosi. Itu yang... yang... apa namanya, kita masih bisa tingkatkan lagi. Terus yang ketiga masalah in terms of content sih memang kita melihat bahwa... eee... masih banyak yang bisa juga kita garap Kita kalau dibandingin sama radio konvensional, kita bisa berani untuk me... memberikan angka yang real gitu, real time lagi kan! Sedangkan konvensional, ya kita nggak tahu apakah itu bener apa ngga, kalau ini kan memang bener. Dan itu enaknya kita ngerjain sebuah online radio ya, itu... karena data itu is feasible(/
L1
Peralatan teknis yang masih minim seperti telefonnya – telefon yang digunakan, terus microphone nya, mixer yang digunakan itu semua peralatan-peralatan siaran yang secara teknis masih minim. Itu memberikan kendala. Termasuk internetnya sendiri, gitu. Dimana kita harus terbatas kalau lagi siaran jangan dipakai buat yang lain-lain. Sedangkan kita butuh melakukan yang lain tapi komputernya lagi dipakai siaran. Itu jadi kendala, sebenarnya Di radio online Marketeers ini masih memiliki sifat fleksibilitas. Fleksibilitas bahwa radio ini masih membangun, jadi untuk 3 tahun ini memang ada banyak hal yang harus diperbaiki untuk (radio) lama-lama terbentuk. Nah makanya radio ini memang masih fleksibel dari segala aspek. Salah satunya adalah pemindahan jam program, pergantian penyiar – itu juga fleksibel. Segmen-segmen dalam program juga fleksibel. Bahkan musik juga sampai sekarang masih fleksibel, akhirnya sekarang lagulagu baru juga nggak menutup kemungkinan untuk kita masukkin.
visible), real-time. Dari segi DNA, karena ada Markplus nya, ada Marketing, jiwa kita marketing, jadi susah di copy. Terus yang kedua yang sulit dicopy itu karena kita adalah jaringan network gitu ya ada di 17 kota dan kita punya banyak komunitas-komunitas yang bisa kita garap lagi untuk bisa diikutsertakan dalam radio ini.
L1
Jati dirinya Marketeers Radio ini justru mungkin terlalu fleksibel sampai belum tau apa yang dia mau – apa yang diinginkan sebenarnya
Strategi Perubahan Program/ Radio(009)
Perubahan program (Morning Movement) memang berdasarkan kebutuhan pendengarnya sendiri. Mereka butuh jam hiburan di kantor yang sesuai, yang cocok sama mereka dan akhirnya kita menyesuaikan kebutuhan mereka – misalkan setelah jam makan siang sampai jam pulang kantor, kita sajikan berita yang lebih enak untuk orang tune in. Perubahan program itu memang dibutuhkan dan perubahannya betulbetul siginifikan kok. Pendengar radionya bertambah, komunitas dan narasumber yang kita ajak semakin banyak juga – hampir setiap hari tuh ada narasumber baru. Nah, itu juga (karena) promosi radionya sendiri aktif melalui media sosial kepada masyarakat khususnya pengguna internet, netizen. Marketeers Hour itu akhirnya kita masukkin dari jam 1 siang sampai
kita melihat bahwa kalau ngebaca trend Di pertengahan tahun itu kita kebiasaan pendengar itu pastinya kita ngelihat... eee.. sebenarnya ngelihat dari... dari kitanya sendiri lah. perilaku pendengar kita tuh beda, Kita ngelihat aja kita itu biasanya gitu. Kita ga bisa sama dengan ngapain kalau misalnya dari pagi radio konvensional, gitu. sampe malem terus... tidur, bangun pagi Akhirnya kita ngelakuin lagi. Jadi... eee... behavior kita nya perombakkan itu. sendiri aja, temen-temen kita, lingkungan kita, gitu, itu yang kita... Yang kita harapkan target apa namanya.. kita lihat gitu ya. Dan pendengar yang semakin setelah itu juga kita coba menggali meningkat. Dilihat dari perilaku anxiety and desire orang, dan orang mereka juga gitu. Terus, apa yang seperti apa yang kita coba gali yang mereka butuhkan juga kita anxiety and desire nya? Ya.. orang yang develop di sini. Gitu kan. Terus... tadi seperti saya bilang... yang mau kita ya... itu lebih ke target marketnya bidik gitu ya, orang-orang di kampus semakin tinggi, sih. Karena kita lah, terus habis itu orang-orang yang di tau kan yang ngedengerin kita kantor, young professional, segala siapa, gitu. Pertama emang, macem gitu. Kira-kira kalau misalnya target kita terlalu... mungkin mereka pagi-pagi tuh ngapain sih? terlalu tua, ya, karena mengikuti Gitu, eee... mereka siang ngapain, sore package dari majalah yang lama, ngapain, ya malem ngapain gitu. gitu. Tapi, semakin ke depan, di awal 2012 itu kita ngeYa, kita harus bisa terus bisa... ini ya... rebranding majalah gitu... lebih jangan selalu ketinggalan sama mereka, ke youth... lebih ke anak muda, gitu. Jadi apa yang... apa yang gitu. Mau ga mau, majalah
L1
jam 4 sore. Kita melakukan penelitiannya inipun simple aja juga. Balik lagi ke low budget – high impact. Penelitiannya berdasarkan orang aktif di twitter jam berapa sih? Orang aktif di twitter justru di saat jam santai, karena memang orang baru pengen cari informasi di jam itu. Ya sudah, di jam santai itu kita masukkin jam program kita yang kita bentuk. Terus programnya apa? Program yang sudah ada saja kita combine. Program pagi dengan program sore kita combine, masukkin jadi siang, terbentuklah program baru Marketeers Hour yang sebenarnya tidak menghilangkan bentuk program yang sudah ada tapi diputar-putar. Fleksibel. Kita putarputar terus sampai menemukan yang tepat.
mereka... apa namanya... eee.. apa yang ada di mereka sekarang ya harus kita iniin.. gitu.. kita.. apa.. perhatiin terus, dan bukan buat saat ini juga tapi kita harus juga predict kira-kira ke depannya seperti apa, gitu. Jadi... ee.. kalau menurut kita bahwa lima tahun lagi orang di mobil itu dengerinnya lewat on... apa.. dengerin radio lewat internet radio ya memang kita harus kesitu, kan.
Program lain pun berubah semua akhirnya karena tujuannya adalah memberikan konsep radio yang matang. Misalnya Marketeers Mix yang tadinya jam 6 – 8 akhirnya ada solusi juga buat mereka yang lalu kita buat menjadi siang jam 4 – 6, di mana itu adalah jam orang mencari musik yang ringan. Dan memang hasilnya pun nggak kalah seru, (dan)
Kalau misalnya perubahannya justru negatif ya nggak bakalan kita kerjain, gitu. Sekarang justru kita mau berubah from time to time itu kan, makanya tadi yang saya bilang kan kalau yang... yang jelek-jelek kayak ya... kita tau yang yang yang yang nggak bagus yang mana, yang mungkin kita tinggalin, gitu. Yang bagus-bagus kita ambil terus kita terus refine gitu. Makanya... kalau
Terus kalau mau dengerin omongan kita, obrolan kita, segala macem itu mereka bisa dengerin di situ. So, itu gampang banget bikin.. dan sekarang ya.. kuncinya kan cuma operational dulu, supaya itu bisa terus.. ada gitu, secara kontinu... apa continuity nya ada, gitu. Operational tuh kun... eee kunci, gitu ya.
sebagai kapal induk ini... menjadi cerminan radio juga gitu. Jadi kita harus mentargetkan yang sama dengan majalah.
L1
nggak kalah asik. Dibilang flat, nggak juga. Kita sudah mencoba beberapa kali mengikuti konsepnya konvensional dan itu malah nggak dapet. (Sedangkan) radio streaming ini kelebihannya adalah bisa mendunia. Mendunia dengan standard-standard siaran yang dibentuknya. (Walaupun) radio konvensional yang punya radio streaming juga bisa mendunia, tapi pada dasarnya mereka memiliki standard-standard dan peraturan yang berlaku – konvensional menggunakan siaran dengan satu bahasa, (misalnya) bahasa Indonesia. Sedangkan untuk radio streaming kita bisa gunakan bahasa internasional, (seperti) bahasa Inggris atau mungkin bahasa-bahasa negara lain, dan itu akan punya daya tarik dan nilainilai tersendiri lagi untuk radio streaming untuk bisa lebih baik dari sebelumnya
sekarang sih saya ngelihat bahwa lebih... lebih kelihatan positif, gitu.
L.6 SELECTIVE CODING
KATEGORI Pengetahuan tentang Program/ Radio
KODE
Quote Informan
Story Line
002
Kita pengen mimpinya memang punya radio FM tapi ga pernah kesampean karena kemalahan kan, dari segi apa namanya, biaya lisensi, perizinan, segala macem, itu ga masuk akal. Dan salah satu solusi yang waktu itu kita pikirin adalah masuk ke online radio, karena kita ngelihat perkembangannya juga dunia digital itu semakin bagus kan. (I2)
Marketeers berangkat dari sebuah komunitas offline untuk Marketing Professional yang ada di Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Medan. Pada tahun 2008, mereka sadar bahwa membangun komunitas offline untuk professional marketer/ pemasar merupakan hal yang sulit. Banyak segala macam inisiatif cara yang mereka lakukan, antara lain mengembangkan komunitas Marketeers yang sudah ada ke hal-hal yang sifatnya lebih ke media-centric, yakni dengan membuat majalah, online portal, dan radio online.
Jadi memang program pagi itu menjadi andalan hampir di setiap radio – konvensional mau pun streaming – untuk memulai
Morning Movement adalah program andalan di radio online Marketeers.FM yang mengudara setiap pagi. Program ini mengudara setiap hari Senin – Jumat, pukul 09.00 – 11.00 WIB; alasan dipilihnya format jam
siarannya. Dan radio siaran pagi itu memang jadi pilihan masyarakat umumnya hingga hari ini. Nah, dari situ dibentuklah program pagi untuk Marketeers Radio nya sendiri tapi yang dibutuhkan selain program pagi, juga dibutuhkan nama, dibutuhkan bentuknya, dibutuhkan kemasannya yang jelas juga. Nah, dari situ pun, dari Marketeers sudah ada segmen yang namanya Movement. Movement itu datang dari majalahnya sendiri, datang dari net nya sendiri dan akhirnya dibentuklah program pagi nya dengan ‘Morning’ dan ‘Movement’, karena memang program pagi jadi yaudah.. dibentuklah program pagi yang untuk sebagai awal siaran di setiap harinya untuk Marketeers Radio sebagai pembukaan. (I1)
Pengalaman dari setahun ke belakang ya. Itu, pertama kita punya program Morning Movement, kemudian dari itu... program itu berjalan dari jam 9 hingga jam 11 siang ya. Setelah itu dari jam 11 sampai jam 4 kita total lagu, karena melihat mungkin di jam siang itu orang-orang pengennya dengerin lagu gitu (I3)
KATEGORISASI
CODE
QUOTE INFORMAN
siar tersebut karena melihat perilaku masyarakat yang beraktivitas setiap hari Senin – Jumat dan umumnya memilih untuk mengawali hari dengan informasiinformasi ringan dan terbaru di setiap pagi. Judul ‘Morning Movement’ diambil dari nama segmen ‘Movement’ yang lebih dulu ada di majalah Marketeers. Nama segmen tersebut diambil untuk program pagi dengan menambahkan ‘Morning’ dan ‘Movement’ pada judulnya. Setiap pagi, program ini selalu menyajikan informasi terbaru seputar dunia marketing dan bisnis secara ringan, fun, dan menarik.
STORY LINE
Format Program/ Radio
003
Jadi secara psikografis, yang kita bidik itu adalah orang-orang yang marketing enthusiast. Tapi secara demografik kayak gimana itu yang dengerin... marketing enthusiast yang dengerin radio kita. Nah, kalo kita liat sih memang marketing enthusiast yang ada di kampus gitu ya, yang pas lagi nggak di jam kampus gitu mereka dengerin. Atau ngga, orang-orang yang... yang kerja sambil ngapain di cafe, gitu. Walaupun secara tradisional, kita tahu bahwa itu nggak sesuai sama eee... traditional target audience Marketeers secara keseluruhan. (I2)
Morning Movement nggak berkonsentrasi untuk anak muda. Morning Movement itu justru banyak lebih ke dewasa muda. Jadi remaja – dewasa, dan remaja – dewasa nya itu 17 - 25 (tahun) dan dewasa nya sendiri itu 25 (tahun) ke atas. Nah itu semua menjadi target marketnya dan konsentrasinya bukan lebih ke (kaum) muda nya tapi lebih ke (kaum) dewasa nya yang sudah bekerja. Bahkan kalau (dari) Morning Movement punya misi untuk menginspirasi juga, gitu. Nah, makanya Senin – Jumat itu adalah waktu di mana orang beraktifitas dengan pasti dan selama orang beraktifitas dengan pasti itu yang kita provide dengan informasi-informasi, movementmovement di setiap pagi untuk memulai hari mereka. (I1)
Awalnya ini kita melihat bahwa (radio) ini sebuah radio yang bisa dijadikan referensi gitu ya untuk orang-orang yang mau tau tentang dunia marketing. Dan dari awal kita tau bahwa kita ini DNA nya marketing, jadi memang harus menyediakan marketing gitu secara konten. Packaging nya kita memang desain... lewat secara payungnya ya ‘Good Marketing, Great Music, Anytime’. Kita ini kan
Secara keseluruhan, radio online Marketeers.FM menyasarkan target audiens nya kepada orang-orang dewasa muda yang memiliki umur 25 tahun ke atas dan secara psikografis memiliki ketertarikan terhadap dunia marketing (marketing enthusiast). Kalau secara demografis nya, target audiens yang mendengarkan radio Marketeers.FM umumnya adalah orang-orang yang berkecimpung di dunia marketing (marketeer professional). Untuk target sekunder nya, radio Marketeers.FM membidik ke kaum muda (youth) terutama dari kalangan mahasiswa. Oleh karena itu, program Morning Movement memiliki format packaging yang selalu berisi konten aktual seputar marketing yang dibungkus secara ringan, fun, dan dibumbui dengan musik yang easylistening karena pada dasarnya program ini ingin menyediakan informasi-informasi berguna dan menginspirasi pendengarnya.
pioneer ya, kita mau jadi pioneer lah, di online radio gitu yang dikelola secara professional. (I2)
KATEGORISASI Proses Pra-Produksi
CODE 004
QUOTE INFORMAN Kita mencari berita dari portal-portal website yang sudah ada. Jadi misalkan ada beberapa misalkan detik.com, kompas.com, suarapembaruan.com, kontan.co.id dan termasuk the-marketeers.com nya sendiri. Kita mengangkat dari situ karena kita juga membawa kredit portal media itu sendiri jadi misalkan flash news nya kita sebut “berita dari kompas.com”, nah kredit dari kompas.com nya pun kita baca juga (I1)
Sudah selesai semua konsep dan angle nya, baru setelah itu cari narasumbernya. Jika narasumbernya sudah didapat, baru menyusun bagian-bagian tertentu – seperti mau masuk di bagian yang mana? Misalkan sudah ada tema nya, sudah ada narasumbernya, mau (dimasukkan) di bagian awal apa di bagian akhir? Itu nanti ditentukan setelah semuanya sudah didapat. (I1)
Sebenarnya bahan-bahan kita dari materi siaran, source untuk narasumber, kita bisa ambil dari internal juga. Karena kan disini ada
STORY LINE Langkah awal pada pra-produksi ialah produser mencari isu yang paling baru dan umum di mana orang bisa mengerti dan bisa saling mengkorelasikan isu yang ada. Berita atau isu yang produser angkat merupakan berita yang didapat dari portal-portal website berita. Alasan produser mengambil berita dari portal-portal website tersebut ialah karena sumber nya yang terpercaya dan kredibel. Pada penyempurnaan naskah dan pembuatan rundown, produser lebih menyesuaikan dengan konsep dan angle yang sudah ditentuk dalam perencanaan praproduksi. Setelah itu, produser menentukan jadwal interview narasumber untuk dimasukkan ke dalam rundown program agar konsep program dapat lengkap dan kaya akan sudut
MarkPlus Institute, ada Research untuk kita misalkan menanyakan hasil riset. Ya kan? Terus ada juga Consulting gitu untuk sharing bagaimana produk bisa berkembang, lah. Dan lain lain lah. Ada banyak banget sebenarnya. Mungkin dari itu, kita memanfaatkan itu sebenernya. Dibandingkan kita mesti mencari narasumber di luar, kita juga bisa menggunakan narasumber dari dalam juga. (I3)
KATEGORISASI
Proses Produksi
CODE
005
QUOTES INFORMAN
Produksinya selama bersiaran (ialah) mengikuti rundown siaran yang sudah ada dan mengeksekusi susunan siaran yang sudah dibentuk. Jadi, prosesnya adalah dari opening siaran kita melakukan masing-masing segmen dengan lancar dan mempersiapkan narasumber di tengah-tengah siaran. (I1)
Jadi mereka (penyiar) nge-tweet, mereka ngasih tau ke teman-teman kantornya untuk dipromosikan. Nah itu sebenernya kelebihankelebihan tersendiri yang membuat program Morning Movement nya pun semakin terbentuk. Dan satu lagi, karena mereka (dari) media, mereka punya koneksi dan link untuk narasumber – di mana itu yang akhirnya memang menjadi kelebihan yang dimanfaatkan
(angle) cerita. Selain mengambil sumber berita dari portal website yang kredibel, produser dapat mengambil berita dari sumber internal atau network yang dimiliki MarkPlus,Inc. Karena di dalam MarkPlus ada terdapat lembaga survey, ada pusat training juga, jadi dapat memudahkan produser dalam mencari narasumber atau sumber informasi.
STORY LINE
Pada tahapan produksi, produser Morning Movement bekerja sama dengan kedua penyiar acara, yaitu Akbari Madjid dan Mehu Sitepu, untuk mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan (script) ke dalam bentuk theater of mind. Selain mengeksekusi siaran, produser dan penyiar bertanggung jawab dalam memegang akun sosial twitter
oleh program Morning Movement. (I1)
masing-masing sebagai alat promosi dan interaksi dengan audiens.
Kita nggak bisa memutarkan lagu yang istilahnya keras atau kencang pagi-pagi. Pada pemilihan Kencang dan keras ini contohnya adalah yang musik, musik yang metal atau yang rock nya terlalu rock banget. diputar adalah musik Mungkin kalau lagu EDM (Electronic Dance all-time-hits dari Music) mungkin masih bisa kalau pagi tapi tahun 90-an hingga tahun 2000, dimana juga itu akan disesuaikan jumlahnya. Muter pemilihan lagu lagu pelannya juga bisa, tapi tetap harus disesuaikan dengan disesuaikan (dengan) seberapa sering kita jenis program putarnya dan itu semua harus dipilih saat Morning Movement siaran (I1) yang lebih mengutamakan lagulagu easy-listening daripada lagu-lagu kencang seperti rock/ metal.
Karena kita di Marketeers dan juga di MarkPlus secara keseluruhan, secara grup, memang punya client business yang banyak. Di Marketeers sendiri kita juga ngerjain tactical Selain mengikuti marketing solution; jadi sponsorship and rundown siaran, para advertising dan juga activation itu something crew (produser dan yang kita memang kerjain dari waktu ke waktu penyiar) harus turut dan memang itu sumber revenue kita. Salah mengeksekusi perjanjian/ satu yang bisa kita kerjain adalah kita sebagai kerjasama kontrak production house buat si client karena si client dengan sponsor itu kan dia pasti harus punya program contohnya dengan activation di radio (I2) membacakan adlibs atau jenis iklan promo lainnya.
Membagi informasi dalam bentuk Adlibs – Ada Pada eksekusi adlibs, kerjasama-kerjasama yang perlu kita bentuk Marketeers.FM turut juga, yang perlu dieksekusi berdasarkan membantu para klien kontrak, (di mana) kita eksekusi juga sampai MarkPlus Consulting dengan membuat akhirnya menutup siaran. (I1) program activation di radio. Contoh jenis program activation adalah bentuk kerja sama program Morning Movement dengan perusahaan taksi BlueBird Group
dimana kompensasi yang diberikan oleh Marketeers.FM adalah memberikan spesialisasi berbentuk penyebutan iklan/ adlibs dan pencantuman logoBlueBird di publikasi program di majalah Marketeers.
KATEGORISASI
Proses Pasca-Produksi
CODE
006
QUOTES INFORMAN
STORY LINE
Pada tahap ini (pasca-produksi), seluruh siarannya itu direkam semuanya. Nah, siarannya nanti akan kita kemas ulang, dirapihkan kembali untuk re-run siarannya. Selain itu, kita langsung mempersiapkan dan bergerak cepat untuk mempersiapkan next siarannya. (I1)
Keseluruhan siaran program di radio online Marketeers.FM pada akhirnya direkam dan dibentuk menjadi suatu program yang matang secara audio oleh Aji Radhyantomo, selaku Creative Production, untuk kemudian dijadikan sebagai bahan siaran cadangan apabila terjadi kendala teknis.
Kita kalau dibandingin sama radio konvensional, kita bisa berani untuk memberikan angka yang real time. Sedangkan konvensional, ya kita nggak tahu apakah itu benar apa nggak, kalau ini (online radio) kan memang benar. Dan itu enaknya kita ngerjain sebuah online radio karena data (listener) itu feasible and real-time. (I2)
Selain sistem podcasting, tahapan pasca-produksi di radio online Marketeers.FM juga mencakup pengaksesan data traffic jumlah pendengar yang didapat secara realtime/ langsung setelah tahapan produksi eksekusi sudah selesai
dilaksanakan. Dari hasil data yang didapat secara realtime tersebut, para team radio dapat melakukan evaluasi pendengar dengan mudah dan cepat dibandingkan dengan radio konvensional yang membutuhkan waktu cukup lama untuk mendapatkan data traffic jumlah pendengar.
KATEGORISASI
Kendala Proses dalam Tahapan Produksi
CODE
007
QUOTES INFORMAN
STORY LINE
Pra-produksi... kendala yang ditemukan memang adalah narasumber. Kendala narasumber dan ketentuan rundown. Jadi gini, ketentuan rundown itu adalah, dengan narasumber yang sulit untuk ditemukan, rundown pun jadi berantakan. Dan eksekusi... jadi, jadi untuk eksekusi perencanaan, eksekusi siaran besok itu menjadi... apa ya... menjadi kendala untuk memperlancar siarannya sendiri. Kadang-kadang sampai programnya sudah berjalan pun, kendala itu masih ada. (I1)
Kendala kerap datang dari narasumber, dimana narasumber kerap berhalangan hadir untuk diwawancara. Dalam mengatasi kendala tersebut, produser masih bisa mengatasinya dengan mengganti narasumber yang masih bisa relate (berhubungan) di dalam satu topik pembahasan atau memilih untuk tidak memasukkan narasumber sama sekali ke dalam
rundown programnya.
Kendala teknis; kita nggak bisa ngapangapain. Paling bisa, (atau) paling mentok ialah kita menginformasikannya lewat sosial media kalau kita lagi menghadapi kendala teknis sambil mencari solusinya apabila (masalahnya) bisa dipecahkan. Misalkan ternyata internetnya mati, yaudah kita telefon providernya, listriknya mati yaudah kita coba pakai gensetnya. (I1)
Kendala teknis yang biasa terjadi di lapangan ialah terputusnya koneksi internet yang disebabkan oleh sentral gedung. Dalam mengatasi kendala teknis tersebut, personil radio meminta bantuan kepada divisi IT (Information Technology) unit MarkPlus, Inc. yang memiliki spesifikasi tanggung jawab untuk masalah teknis digital secara keseluruhan. Dalam mengatasi kendala teknis yang sering muncul, pada dasarnya produser tidak bisa mengatasinya secara sendiri. Oleh karena itu, produser perlu menaruh antisipasi yang besar terhadap kendala teknis apabila kendala tersebut muncul. Penyiar seringkali datang telat ke studio ketika jam siaran seharusnya sudah mulai. Hal ini kerap mempersulit proses eksekusi perencanaan pra-produksi yang sudah dirancang oleh produser karena rundown terpaksa
Karena kondisi Jakarta kadang-kadang penyiarnya datang telat – siaran sudah harus mulai tetapi penyiarnya datang telat. Dalam mengatasi kendalanya, ya sudah kita mulai siaran tanpa penyiar, mulai bumper dan lagu nya saja dulu. Masih nggak datang, ya sudah, mau nggak mau mungkin produsernya sendiri yang ngobrol atau teman-teman radio yang lain yang bisa nemenin siaran. (I1)
Masalah radio ini purely operational, loh. Jadi, online radio tuh... mau dibikin apa pun idenya tuh banyak banget, bisa dibikin apa pun banyak banget, gitu. Cuma kuncinya cuma satu, operational nya. (I2)
Cara nge-run-nya itu sangat beda antara radio online dan radio konvensional, nggak bisa diplek-in sama gitu. Dan itu yang...yang menyebabkan mereka mungkin agak kewalahan juga, gitu, terus akhirnya mereka nggak bisa bertahan lama juga disini. (I2)
harus mundur dan menyebabkan produser harus menghilangkan beberapa segmen siaran di dalam rundown. Kunci utama dalam mengatasi kendala yang kerap terjadi di tahapan produksi ialah dari segi operasional nya. Hingga saat ini, radio online Marketeers.FM telah mengalami proses pembelajaran dan perubahan dari segi operasional nya yang semakin matang dari hari ke hari. Formula operasional Marketeers.FM sendiri sudah mulai
KATEGORISASI TOWS (Threats, Opportunities, Weaknesses, Strengths)
CODE
QUOTES INFORMAN
008 Aktualisasi target marketnya (untuk radio online Marketeers.FM) juga belum tepat, belum sesuai, dan belum jelas. Karena memang yang tadinya kita menargetkan marketing enthusiast yang sudah bekerja, tapi tidak menutup kemungkinan sekarang mahasiswa yang mendengarkan. Sedangkan targetnya (untuk radio online) Marketeers sendiri adalah marketing enthusiast yang sudah dewasa. (I1) In terms of target listener, kita harus tau juga ya bahwa setelah kita melewati beberapa fase kita harus tau sebetulnya mana yang mau kita lebih bidik. Dan kita tahu bahwa secara audiens itu memang pada akhirnya yang dengerin radio online di Indonesia itu mungkin tend to be younger, gitu. Tend to be younger, karena orang-orang yang lewat dari umur 35 40 tahun ke atas itu kayaknya masih agak susah untuk bisa paham bahwa ada yang namanya radio online gitu, ya. Jadi early adopters nya itu adalah orang-orang yang memang anak muda. (I2)
Pada dasarnya program pagi ini ternyata tidak efektif untuk radio streaming dengan target market yang sudah ditentukan. Konsentrasi genre nya Marketeers sendiri ternyata tidak sinergi dengan pendengarnya. Ketika di jam (siar) nya Morning Movement, karakter pendengar justru (sedang) tidak aktif dalam mendengarkan radio (online), tidak aktif dalam mencari informasi. Mereka lebih aktif untuk bekerja, untuk meeting, untuk mulai masuk kantor dan lain-lain. Itu sebenarnya yang membuat Morning Movement tidak terlalu berpengaruh (terhadap tubuh radio online Marketeers.FM) – jadi Morning Movement entah harus dipindah jam nya lebih sore atau
STORY LINE Ancaman (threats) program datang dari konten program yang ternyata tidak sesuai atau tidak efektif dengan target audiens yang sudah ditentukan. Dari profil target audiens yang ditetapkan – yakni kaum dewasa (25 tahun ke atas) – ternyata terjadi mistarget antara profil demografis target audiens yang ingin diraih. Karena kenyataannya, yang mendengarkan radio online Marketeers.FM cenderung kaum muda yang datang dari kalangan mahasiswa.
Ancaman (threats) turut datang dari kesalahan/ mispersepsi team radio akan kebiasaan/ perilaku pendengar radio online yang ternyata bertolak
mungkin harus dipindah jadi lebih pagi, belakang dengan kebiasaan/ perilaku bahkan. (I1)
Mungkin karena kita semua ini berasal dari radio konvensional, jadi kita ngelihat perilaku (audiens) nya itu mungkin sama, gitu. Kita ngelihat riset yang udah ada dari radio konvensional mungkin akan sama (dengan radio online). Cuman di pertengahan tahun itu kita ngelihat sebenarnya perilaku pendengar kita tuh beda. Kita nggak bisa sama dengan radio konvensional. Akhirnya kita pun ngelakuin perombakkan. (I3)
Program yang menjadi saingan Morning Movement adalah siaran program pagi radio konvensional. Itu yang menjadi saingannya. Walaupun, dari genre yang berbeda – Mereka dari genre konvensional, kita dari radio streaming. Namun menjadi memberikan opsi untuk pendengar (untuk) lebih memilih yang mana? Lebih enak mendengarkan yang mana? Lebih memberikan informasi menarik yang mana? Lebih mempunyai informasi menguntungkan yang mana? Jadi memang kompetitornya saat ini adalah radio konvensional. (I1)
Kalau masalah ancaman sih, pastinya banyak ya karena kita tahu bahwa sebuah online radio ini di saat media ini terkonvergensi agak banyak gitu yang harus kita lawan untuk bisa merebut hati audience. Karena ketika kita
pendengar radio konvensional. Hal ini terjadi karena di dalam team radio online Marketeers.FM, orang-orangnya berasal dari radio konvensional dan mereka masih memandang perilaku audiens radio online dengan radio konvensional itu sama, namun pada akhirnya mereka menemukan bahwa perilaku antara dua audiens tersebut berbeda dan tidak bisa disamakan. Hal ini akhirnya menyadarkan produser untuk mengubah format jam siar program Morning Movement ke jam siar yang lebih efektif dengan pendengar radio online.
Informan utama melihat programprogram pagi di radio konvensional lain sebagai pesaing utama untuk program Morning Movement – terutama programprogram pagi yang memiliki target audiens yang sama dengan target audiens program Morning
dengerin sebuah online radio, ya kita juga bisa aja dengerin online radio yang lain, karena banyak yang sudah masuk ke situ (radio online) kayak misalnya komunitaskomunitas kayak Kaskus, Detik, segala macem. Tapi di sisi lain juga media-media online pun juga mau menggarap audience yang sama kan, jadi itu ancaman kita juga disitu. Selain itu juga dari konvensional radio yang mau masuk ke online pasti semua kan menjadi satu practice sendiri. (I2) Ancamannya semakin banyak radio streaming bermunculan. Kayak Demajors, meskipun kita beda segmen, tetapi pasti peluang yang dituju – segmen yang dituju dan pendengarnya pun sama, di mana pendengar yang suka marketing tapi suka lagu, mereka juga (bisa) mendengarkan lagu mereka (Demajors) yang begitu. Tapi kalau misalkan mereka pendengar yang pencinta lagu tapi suka marketing, mereka bisa denger kita. (I3)
Kita (Marketeers.FM) menunjukkan dan memberikan kenyamanan (kepada audiens) dalam mendengarkan radio streaming. Jadi karena mereka (program pesaing) konvensional, mungkin mereka punya streaming juga, tapi streaming nya mereka pun pasti masih berdasarkan dan memaksimalkan konsep konvensional – gaya-gaya siarannya pun kadang-kadang masih konvensional gitu. Kalau kita streaming justru kita bebas banget, kita 24 jam on-air, ditengah-tengah kita mau siaran langsung juga kita masih bebas. Dan Marketeers Radio ini masih lebih mudah untuk mengikuti permintaan pendengar. (I1) Peluang, ya. Kita melihat tuh dari perangkat yang ada sekarang. Terus dari social media juga – Ternyata radio itu memiliki sebuah media di mana radio-radio ini berkumpul
Movement di radio online Marketeers.FM. Beliau memandang radio konvensional sebagai kompetitor karena melihat dari radio online di Indonesia yang masih sedikit menyiarkan program pagi yang berbentuk feature.
Namun dalam hal radio online secara keseluruhan, informan 2 beranggapan radio online Marketeers.FM tidak bisa dibandingkan dengan radio konvensional karena format radio ini masih melewati proses trial and error demi mencapai kualitas konsep yang matang secara operasional. Dalam hal ancaman pesaing untuk radio online Marketeers.FM, informan 2dan informan 3 memiliki kesamaan pandangan terhadap profil pesaing yang datang dari radio-radio online lain di Indonesia yang mulai bermunculan. Radioradio tersebut dijadikan pesaing oleh Marketeers.FM karena pada dasarnya target audiens yang
(yaitu) aplikasi Tune In. Kita punya kesempatan di situ. Dilihat dari perkembangan harga gadget yang begitu beragam, dari low, middle, sampai high itu mereka bisa membeli dan aksesnya pun bisa dimana pun. Bisa di mobil, kita lagi ada di dalam ruangan tanpa harus kita punya radio FM. Semua orang sekarang udah bawa smartphone, ya kan? Bawa tablet, bawa tab gitu, dimana pun juga sekarang ada wi-fi. (I3) Peluangnya adalah menjadi media informasi yang berguna untuk dunia marketing. Sesimple itu aja sih sebenarnya – Menjadi panutan media informasi untuk dunia marketing. Jadi, Morning Movement ini nantinya diharapkan bisa menjadi program di mana para pendengarnya pun akan mengkonsumsi beritanya dan menjadi patokan untuk mencari berita. Itu sangat bisa sekali karena memang selama ini (Morning Movement) dijalankan dengan selalu memberikan informasi yang penuh insight menarik (I1) Untuk eksekusi siarannya, sebagai produsernya itu konsentrasinya terbagi-bagi. Jadi kendalanya seperti ini, setelah membentuk pra-produksi siaran yang harusnya pekerjaannya sudah berkurang, tetapi pekerjaannya justru bertambah. Di mana saat dia (produser) harus tetap menjalankan siarannya dengan sesuai perencanaan, dia harus hadir juga (untuk) mengoperasikan semua peralatan teknis yang ada, which is jadi dua pekerjaan. Lalu, sosial media nya satu lagi. Sosial media harus di-handle lagi oleh produsernya sendiri. Nah, itu dia (kendala SDM) di mana kita sebenarnya membutuhkan, menuntut, untuk mempunyai SDM yang lebih. (I1)
ingin diraih antara masing-masing radio online itu memiliki karakteristik atau profil audiens yang sama.
Peluang/ kesempatan yang dimiliki oleh program Morning Movement terletak pada jenis program streaming – yang mana lebih memberikan kenyamanan dan kemudahan akses untuk audiens dalam menikmati program Morning Movement di radio online. Konsep jenis program streaming yang disebabkan oleh konvergensi media digunakan sebagai suatu peluang (Opportunities/ Chances) tersendiri untuk program Morning Movement. Konsep tersebut selain dijadikan sebagai suatu peluang, pada akhirnya juga dijadikan sebagai suatu strategi menghadapi program pesaing Morning Movement.
Kesulitan mempunyai penyiar freelancer adalah mereka tidak terikat. Sedangkan untuk sebuah radio itu kita butuh penyiar tetap yang bisa diberikan peraturan. Nah, karena mereka freelance, mereka bebas, mereka juga kontraknya sekedar datang untuk siaran. (I1)
Peralatan teknis yang masih minim seperti telefonnya – telefon yang digunakan, terus microphone nya, mixer yang digunakan itu semua peralatan-peralatan siaran yang secara teknis masih minim. Itu memberikan kendala. Termasuk internetnya sendiri, gitu. (I1)
Konten program seputar marketing dan dunia bisnis membuat program Morning Movement memiliki peluang untuk menjadi suatu panutan program/ media informasi yang berguna untuk dunia marketing.
Makin lama, kebutuhan kita itu ternyata semakin besar, dilihat kita harus streaming dimana-mana, penyiar yang semakin banyak, belum lagi (kalau) kita mendatangkan bintang tamu. Jadi, yang tadinya peralatan kita minim hanya komputer dan mixer kecil. Sekarang, Kendala internal yang harus sudah mulai di-upgrade. (I3)
Masalahnya secara operasional kan nggak gampang juga ya untuk orang yang dari industri radio yang memang sudah tau radio konvensional seperti apa terus masuk ke radio online – bukan berarti mereka langsung bisa. Karena, ya itu dia harus tau bahwa ini sama tapi beda, gitu. Cara nge-run-nya itu sangat beda antara radio online dan radio konvensional, nggak bisa disamain gitu. Dan itu yang menyebabkan mereka mungkin agak kewalahan juga
terjadi adalah kurangnya SDM (sumber daya manusia) yang hanya melibatkan satu produser dalam keseluruhan proses siaran Morning Movement – selain menjadi produser, Abner Penyami juga merangkap sebagai operator, dimana dalam hal ini produser tidak hanya merencanakan, membentuk atau menghasilkan suatu
Kelebihannya program Morning Movement selain streaming, juga easy listening, easy listening baik dari segi musik maupun segi siarannya – konten siarannya itu easy listening, informatif, dan interaktif juga. (I1) Dari segi DNA, karena ada Markplus nya, ada Marketing, jiwa kita marketing, jadi susah di copy. Terus yang kedua yang sulit dicopy itu karena kita adalah jaringan network gitu ya ada di 17 kota dan kita punya banyak komunitas-komunitas yang bisa kita garap lagi untuk bisa diikutsertakan dalam radio ini. (I2) Dari strength, kita ini terkoneksi dengan divisi unit yang lain. Bahan-bahan kita untuk materi siaran, source untuk narasumber, kita bisa ambil dari internal juga. Karena kan disini ada MarkPlus Institute, ada Research untuk kita misalkan menanyakan hasil riset. Hasil riset itu kan pasti dibutuhkan oleh banyak orang untuk mereka berjualan dan mengembangkan produknya. Terus ada juga Consulting gitu untuk sharing bagaimana produk bisa berkembang, dan lain lain lah. Ada banyak banget sebenarnya. Mungkin dari itu, kita memanfaatkan (manfaat) itu sebenernya. (I3) Radio online Marketeers ini masih memiliki sifat fleksibilitas. Fleksibilitas bahwa radio ini masih membangun, jadi untuk 3 tahun ini memang ada banyak hal yang harus diperbaiki untuk (radio) lama-lama terbentuk. Nah makanya radio ini memang masih fleksibel dari segala aspek. Salah satunya adalah pemindahan jam program, pergantian penyiar – itu juga fleksibel. (I1)
program, namun juga bertanggung jawab pada kualitas operasi eksekusi siaran secara audio dan bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan promosi yang interaktif melalui media sosial.
Kurangnya keterikatan struktur penyiar freelancer dengan radio online Marketeers.FM membuat perusahaan tidak bisa mengikat kedua penyiar tersebut secara penuh dan menyebabkan perusahaan menjadi less power.
Peralatan teknis yang digunakan untuk siaran di radio online Marketeers.FM terbilang sederhana dengan hanya terdapat satu komputer, dua microphone dan mixer. Kondisi radio online Marketeers.FM pun semakin lama memiliki tingkat kebutuhan yang semakin bertambah dimana proses produksi nya mengharuskan peralatan teknis siaran untuk selalu diupgrade demi kelancaran eksekusi
siaran.
Kurangnya SDM (sumber daya manusia) berpengaruh terhadap ketidakseimbangan format produksi program Morning Movement yang hanya terfokus pada kegiatan programming (komposisi program dan penjadwalan program) dan pada akhirnya melupakan kegiatan marketing (posisitioning/ penempatan dan targetting/ segmen) Kekuatan (Strength) yang dijadikan sebagai potensial oleh program Morning Movement adalah konten informasi seputar Marketing (pemasaran) yang merupakan suatu DNA program yang sulit dijiplak oleh radio lainnya. DNA Marketing yang dimiliki program radio online Marketeers.FM didapat dari jaringan luas unit perusahaan MarkPlus, Inc. yang membawahi unit Marketeers Media itu sendiri. Jaringan MarkPlus, Inc pun pada akhirnya membawa kemudahan
dalam proses produksi program yang dijalankan di radio online Marketeers.FM dalam hal mencari sumber bahan siaran, mencari sumber narasumber, dan lainlain.
Selain DNA Marketing dan jaringan yang kuat, kekuatan (strength) program radio online Marketeers.FM terletak pada proses produksi yang fleksibel dan sederhana sehingga membuat hal ini memiliki andil dan pengaruh yang besar terhadap aktivitas pembenahan program Morning Movement di radio online Marketeers.FM.
KATEGORISASI Strategi Perubahan Program/ Radio
CODE 010
QUOTES INFORMAN Perubahan program (Morning Movement) memang berdasarkan kebutuhan pendengarnya sendiri. Mereka butuh jam hiburan di kantor yang sesuai, yang cocok sama mereka dan akhirnya kita menyesuaikan kebutuhan mereka – misalkan setelah jam makan siang sampai jam pulang kantor, kita
STORY LINE Program Morning Movement pun mengalami perubahan format jam siar yang berdasarkan dari perubahan sosial
sajikan berita yang lebih enak untuk orang budaya perilaku pendengar radio tune in. (I1) online – yang pada umumnya lebih membutuhkan informasi dan hiburan di saat jam kantor, tepatnya setelah jam makan siang.
Perubahan program itu memang dibutuhkan dan perubahannya betul-betul siginifikan kok. Pendengar radionya bertambah, komunitas dan narasumber yang kita ajak semakin banyak juga – hampir setiap hari tuh ada narasumber baru. Nah, itu juga (karena) promosi radionya sendiri aktif melalui media sosial kepada masyarakat khususnya pengguna internet, netizen. (I1)
Marketeers Hour itu akhirnya kita masukkin dari jam 1 siang sampai jam 4 sore. Kita melakukan penelitiannya inipun simple aja juga. Balik lagi ke low budget – high impact. Penelitiannya berdasarkan orang aktif di twitter jam berapa sih? Orang aktif di twitter justru di saat jam santai, karena memang orang baru pengen cari informasi di jam itu. Ya sudah, di jam santai itu kita masukkin jam program kita yang kita bentuk. Terus programnya apa? Program yang sudah ada saja kita combine. Program pagi dengan program sore kita combine, masukkin jadi siang, terbentuklah program baru Marketeers Hour yang sebenarnya tidak menghilangkan bentuk program yang sudah ada. (I1)
Strategi perubahan format program menggunakan New Wave Marketing dilakukan dengan aktivitas “low budget – high impact”yang merupakan suatu strategi/ upaya untuk menekan biaya pengeluaran yang sedikit sehingga dapat menghasilkan penghasilan yang banyak dengan memaksimalkan kolaborasi masal, jaringan sosial media dan interaktifitas mobile. Jadi, dalam hal ini produser harus bisa semakin melibatkan audiens dan memanfaatkan kecanggihan teknologi agar strategi perubahan dapat terlaksana dengan baik, dan efektif.
Program lain pun berubah semua akhirnya karena tujuannya adalah memberikan konsep radio yang matang. Misalnya Marketeers Mix yang tadinya jam 6 – 8 akhirnya ada solusi juga buat mereka yang lalu kita buat menjadi siang jam 4 – 6, di mana itu adalah jam orang mencari musik yang ringan. Dan memang Konsep perubahan hasilnya pun nggak kalah seru, (dan) nggak format program kalah asik. (I1) Morning Movement menggunakan new wave marketing disesuaikan dengan program-program yang sudah ada, yaitu dengan melakukan peleburan program Morning Movement dengan program prime time Mark Your Style yang sebelumnya mengudara setiap sore dari pukul 16.00 – 18.00 WIB. Kedua program tersebut dilebur menjadi satu dengan nama program yang baru yaitu Marketeers Hour, yang sekarang mengudara dari pukul 13.00 – 16.00 WIB. Perubahan ini dilaksanakan pada periodisasi tanggal 1 April 2013 dengan tidak menghilangkan intisari dari kedua program tersebut.
Kita coba menggali anxiety and desire orang, Strategi perubahan dan orang yang seperti apa yang kita coba gali format program dapat
anxiety and desire nya? Ya.. orang yang tadi seperti saya bilang... yang mau kita bidik gitu ya, orang-orang di kampus lah, terus habis itu orang-orang yang di kantor, young professional, segala macem gitu. Kira-kira kalau misalnya mereka pagi-pagi tuh ngapain sih? Mereka siang ngapain, sore ngapain, ya malem ngapain gitu. (I2)
dilakukan karena team radio selalu membaca trend kebiasaan pendengar dengan memposisikan diri mereka dengan perilaku audiens/ customer. Mereka mencoba untuk terus menggali anxiety (kecemasan) dan desire (harapan/ hasrat) audiens. Dengan menggali anxiety (kecemasan) dan desire (hasrat) audiens, radio online Marketeers.FM dapat dengan mudah menjalani tahapan pra-produksi yang berdasarkan oleh aktivitas listener (pendengar) . Pada akhirnya, perubahan bukanlah dinilai sebagai hal yang negatif melainkan sebagai hal yang positif – dimana perubahan merupakan langkah awal untuk mengembangkan konsep radio yang semakin profesional dan berkembang secara operasional. Radio online Marketeers.FM selalu berorientasi terhadap perubahan perilaku yang ada di lanskap audiens. Oleh sebab itu, format radio Marketeers.FM akan
terus berubah seiring dengan perkembangan teknologi.
Kita harus bisa... ini ya... jangan selalu ketinggalan sama mereka, gitu. Jadi apa yang ada di mereka sekarang ya harus kita perhatiin terus, dan bukan buat saat ini juga tapi kita harus predict kira-kira ke depannya seperti apa, gitu. Jadi kalau menurut kita bahwa lima tahun lagi orang di mobil itu dengerinnya lewat internet radio ya memang kita harus kesitu, kan. (I2)