Labor Ocupational Health Program U.C. Berkeley Program Kesehatan Kerja University of California Berkeley dan Maquiladora Health and Safety Support Network Jaringan Pendukung Kesehatan dan Keselamatan Kerja Maquiladora 26-29 Juni, 2000 Jakarta, Indonesia
UCAPAN TERIMAKASIH
Dokumen kesehatan dan keselamatan kerja ini disusun oleh Labor Ocupational Health Program (LOHP) di University of California at Berkeley dan Maquiladora Health and Safety Support Network (Maquiladora Support Network). Bahan-bahan baru diadaptasi atau disusun oleh Diane Bush, Garrett Brown, Melody Kemp, Dara O’Rouke dan Betty Szudy. LOHP dan Maquiladora Support Network mengucapkan terimakasih pada berbagai organisasi atas publikasipublikasinya yang telah digunakan untuk menyusun dokumen ini, antara lain : International Labor Office (Kantor Pekerja Internasional), Paper Allied Trade Employee (PACE) Union (serikat pekerja industri kertas), Cal-OSHA, New England Training Consortium, Southwest Network for Economic and Environmental Justice (jaringan keadilan ekonomi dan lingkungan), dan California Public Health Foundation (Yayasan Kesehatan Masyarakat California). Proyek pemberdayaan ini didanai oleh Yayasan Mac Arthur. International Labor Right Fund (Dana Pekerja Internasional) turut mendanai reproduksi dokumen ini untuk digunakan pada pelatihan Juni 2000.
INFORMASI PEMESANAN
Kopi tambahan dari dokumen ini tersedia dalam bahasa Inggris dan Indonesia. Versi bahasa Inggris diterjemahkan kebahasa Indonesia dengan kerjasama dengan Lembaga Informasi Perburuhan Semarak (LIPS). Pelatih dipersilahkan membuat fotokopi dari dokumen ini seperlunya untuk kepentingan pelatihan nirlaba dengan menyebutkan LOHP, Maquiladora Support Network dan LIPS sebagai sumbernya. Untuk mendapatkan salinan dalam bahasa Inggris, hubungi : LOHP (USA-510) 642-6557. Untuk mendapatkan salinan dalam bahasa Indonesia, hubungi LIPS di (0251) 344473.
1
Pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di Indonesia 26-29 Juni 2000
Bagian 1
: Identifikasi dan Pengontrolan Bahaya
hal. 3
Bagian 2
: Bahan Kimia Berbahaya
hal. 25
Bagian 3
: Kebisingan
hal. 41
Bagian 4
: Ergonomi
hal. 51
Bagian 5
: Peralatan Pelindung Pribadi
hal. 68
Bagian 6
: Penanggulangan Bahaya dan Situasi Darurat
hal. 80
Bagian 7
: Bahaya Terhadap Alat Reproduksi
hal. 124
Bagian 8
: Stress/Pelecehan
hal. 131
Bagian 9
: Hak-hak Pekerja
hal. 144
Bagian 10
: Cara-cara Mengumpulkan Informasi
hal. 154
Bagian 11
: Pemecahan Masalah dan Tindak Lanjut
hal. 172
Bagian 12
: Memberi Pelajaran kepada Pekerja Lain
hal. 183
2
Bahaya di Tempat Kerja Bahaya di tempat kerja adalah segala sesuatu di tempat kerja yang dapat melukai anda, baik secara fisik maupun mental. • Bahaya terhadap keselamatan adalah yang dapat mengakibatkan kecelakaan dan luka secara langsung. Contoh : benda-benda panas dan lantai yang licin • Bahan kimia berbahaya adalah gas, uap, cairan, atau debu yang dapat membahayakan tubuh. Contoh : bahan-bahan pembersih atau pestisida • Ancaman bahaya lainnya adalah hal-hal berbahaya, yang belum termasuk dalam katagori diatas, yang dapat melukai atau mengakibatkan sakit. Bahaya ini terkadang tidak tampak jelas karena tidak mengakibatkan masalah kesehatan dalam waktu dekat. Contoh : kebisingan, penyakit menular, atau gerakan yang berulang-ulang.
3
TABEL BAHAYA DI TEMPAT KERJA
Tabel ini adalah contoh dari tabel bahaya di tempat kerja yang telah lengkap. Tiap tabel akan tampak berbeda tergantung dari peserta di tiap kelompok dan kasus bahaya yang mereka hadapi dalam pekerjaan.
BAHAN KIMIA BERBAHAYA
Pelarut / pembersih
ANCAMAN BAHAYA LAINNYA
Kebisingan
Asam / bahan yang Radiasi menyebabkan iritasi Gerakan yang berulangDebu (asbes, silika, ulang kayu) Posisi tubuh yang tidak Logam berat (timah nyaman hitam, arsenik, air raksa) Panas / dingin Polusi udara
Penyakit menular
Pestisida
Stress / pelecehan
BAHAYA TERHADAP KESELAMATAN
Listrik Kebakaran / ledakan Mesin-mesin pelindung
tanpa
Mengangkat bendabenda yang berat Pengaturan tempat kerja (berantakan, penyimpanan barang yang tidak baik) Kendaraan bermotor
Resin
Beban kerja / irama kerja
4
Evaluasi Bahaya di Tempat Kerja Aktivitas utama dalam mengevaluasi bahaya di tempat kerja adalah : A. Pengamatan di lokasi kepada proses produksi dan cara kerja B. Wawancara dengan perkerja dan supervisor C. Survai terhadap lingkungan kerja, peralatan, dan pekerja D. Penelaahan terdahap dokumen yang diperlukan dari perusahaan E. Pengukuran dan monitor terhadap efek bahaya bagi pekerja F. Pembandingan dari hasil monitor terhadap peraturan yang ada dan/atau merekomendasikan petunjuk mengenai batas-batas yang harus diikuti untuk meningkatkan keselamatan kerja
A. Pengamatan di Lokasi Hal penting yang harus diingat dalam melakukan pengamatan kerja adalah : • Mengerti proses produksi dari awal hingga akhir • Mengamati seluruh tahap kerja untuk setiap operasi beberapa kali untuk dapat mengerti bagaimana pekerjaan dilakukan • Mengidentifikasi bahaya yang mungkin timbul secara langsung atau dapat menimbulkan gangguan kesehatan segera dan yang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan secara bertahap (kronis) • Mendokumentasikan menggunakan :
semua
pengamatan
yang
dilakukan
− Daftar tertulis − Menuliskan model dan nomor seri dari peralatan − Mengukur peralatan lingkungan kerja
yang
ada
dan
membuat
denah
− Mengambil foto terhadap bagian tertentu dan lingkungan sekitarnya
5
B. Wawancara dengan Pekerja Hal penting yang perlu diingat dalam mewawancara pekerja adalah : • Berbicara dengan sedikitnya tiga atau empat pekerja pada tiap daerah kerja sehingga lebih banyak informasi bisa didapat, dan juga agar tidak ada pekerja yang disalahkan atau ‘ditandai’ oleh perusahaan karena berbicara kepada inspektor • Berbicara dengan supervisor dan pekerja untuk mengetahui apakah perusahaan mengetahui masalah yang ada dan apa yang sudah dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut • Berbicara dengan bagian perawatan dan teknisi pabrik yang biasanya mengetahui proses dan peralatan dengan baik dan mengerti masalah yang terjadi • Berbicara dengan staf bagian kesehatan yang biasanya mengetahui jenis luka atau penyakit yang biasanya diderita oleh para pekerja • Berbicara dengan dewan kesehatan dan keselamatan kerja (jika ada) atau koordinator kesehatan dan keselamatan kerja
C. Survey Tertulis Melakukan survey tertulis di tempat kerja biasanya amat berguna. Ada tiga jenis survey yang dapat dilakukan, yakni : 1. Survey terhadap pekerja untuk mempelajari jenis luka atau penyakit yang biasa diderita, siapa-siapa saja yang terluka atau sakit, dan pelatihan dan peralatan pelindung yang diperoleh oleh perkerja; 2. Survey terhadap peralatan pabrik untuk mempelajari jenis mesin yang digunakan, bagaimana perawatan peralatan tersebut, dan sistem perlindungan yang dipasang atau tidak dipasang pada peralatan tersebut 3. Survey terhadap lingkungan kerja untuk mengetahui berapa pekerja yang bekerja di tempat itu, mempelajari proses kerja 6
dan peralatan yang digunakan, serta potensi bahaya yang ada di lingkungan tersebut.
D. Penelaahan terhadap Dokumen Sebagai bagian dari inspeksi tempat kerja, perusahaan harus diminta untuk memperlihatkan dokumen yang berhubungan dengan kesehatan dan keselamatan kerja di tempat tersebut. Dokumen tersebut antara lain : • Catatan terhadap luka dan penyakit pekerja, di seluruh pabrik dan tiap bagian (apabila catatan untuk tiap bagian tersedia), dari bagian SDM dan klinik kesehatan • Catatan penyelidikan kecelakaan seperti kebakaran, ledakan, atau kebocoran bahan kimia • Notulen dari rapat dewan kesehatan dan keselamatan kerja • Catatan dari inspeksi yang dilakukan auditor pemerintah • Catatan dari inspeksi yang dilakukan oleh auditor dari perusahaan asuransi
E. Pengukuran dan Monitor terhadap Pekerja Inspektur pabrik (dari pemerintah, perusahaan asuransi, atau dari perusahaan itu sendiri) mungkin tidak melakukan kesehatan industri (higiene) ketika menginspeksi pabrik. Seharusnya, perusahaan melakukan hal ini untuk mengetahui tingkat bahaya yang dihadapi oleh pekerja dan untuk mengontrol bahaya yang ada. Disini, amat penting untuk mengetahui bagaimana monitoring harus dilakukan dan apa arti dari hasil yang didapat. Ada dua jenis monitoring yang dapat dilakukan, yakni : 1) Pengukuran seketika terhadap efek pada pekerja ketika tes dilaksanakan;
7
2) Pengukuran terhadap efek pada pekerja selama shift (8 jam, 10 jam, 12 jam, atau berapapun lamanya shift kerja) Pengukuran seketika dilakukan dengan peralatan yang langsung dapat dibaca (direct-reading instrument). Pengukuran selama shift dilakukan menggunakan berbagai macam pengukur kualitas udara dan peralatan lainnya. Contoh dari peralatan monitor tersebut antara lain :
Bahaya
Peralatan pengukuran Perlatan pengukuran seketika selama shift
Kimia
Tabung detektor; Pompa udara, berbagai pengukur gas, pengukur macam tabung dan filter uap
Kebisingan
Pengukur tingkat suara
Panas
Pengukur “WBGT”
Ventilasi
Tabung asap, berbagai macam pengukur arus udara
Dosimeter
Evaluasi terhadap bahaya kimia di udara cukup rumit dan memerlukan orang yang terlatih dalam melakukan monitoring sehingga hasilnya betulbetul menyatakan tingkat bahaya kimia yang dihadapi pekerja. Namun demikian, monitor seperti ini dapat dilakukan dan merupakan tanggung jawab dari perusahaan untuk mengetahui bahaya yang dihadapi pekerjanya dalam melakukan pekerjaan. Perusahaan harus menggunakan tenaga terlatih dan berpengalaman untuk melakukan monitoring sesuai dengan ketentuan pemerintah dan pratek kesehatan industri.
8
F. Hal-hal penting dalam memonitor kesehatan industri : • Semua jenis bahan kimia (gas, uap, cairan, padat, asap) dapat dimonitor • Setiap bahan kimia mempunyai metoda monitoring tersendiri yang memerlukan peralatan khusus – tidak semua bahan kimia dapat dimonitor dengan cara yang sama; • Perlatan yang dipakai untuk mengukur tingkat bahan kimia harus dikalibrasi dan dirawat dengan baik • Contoh dapat diambil dari bererapa variasi waktu : contoh jangka pendek (15 menit) dan contoh selama shift (8 jam atau lebih) • Berbagai macam contoh dapat diambil, diantaranya : − Contoh dari lingkungan yang diambil dari dari satu area atau workstation − Contoh dari ‘daerah pernapasan pribadi’ yang diambil dari alat yang dipakai oleh pekerja • Strategi lain dari pengambilan contoh dapat dilakukan, diantaranya : − Contoh acak dari semua bagian kerja dan operasi − Contoh dari jenis pekerjaan atau operasi yang dianggap terburuk dari seluruh bagian.
9
Ambang Batasan Bahaya bagi Buruh Semua hasil monitor dari monitoring, kimia, kebisingan, radiasi atau panas, akan berupa angka-angka. Angka ini akan dibandingkan dengan batasan bahaya bagi pekerja yang ditetapkan oleh pemerintah, asosiasi profesional atau organisasi sejenis yang lain. Tingkat bahaya dalam bekerja ini didesain untuk memberi batasa sehingga sebagian besar pekerja tidak akan mengalami gangguan kesehatan dari kebisingan, zat kimia, dll. Jika hasil monitoring menunjukkan angka yang lebih tinggi dari batas yang ditentukan, kemungkinan besar para pekerja yang bersangkutan akan mengalami gangguan kesehatan. Lembaga-lembaga yang buat batasan tersebut mengakui bahwa tidak semua pekerja akan terlindungi dari bahaya. Pekerja yang lebih sensitif terhadap bahan kimia tertentu akan cenderung untuk mengalami gangguan kesehatan bahkan jika batas bahaya yang dihadapinya masih dibawah standar yang ada. Batasan bahaya dalam bekerja ini akan berubah bersama waktu, biasanya menjadi lebih kecil karena penelitan baru menunjukan bahwa gangguan kesehatan dapat terjadi pada tingkat yang lebih rendah dari batasan yang ada. Batasan bahaya bagi pekerja juga ditetapkan selama 8 jam sehari, 40 jam seminggu dan lama kerja 30-40 tahun. Jika jam kerja lebih panjang dari 8 jam sehari dan 40 jam seminggu, maka batasan bahaya tersebut akan lebih rendah perlindungan terhadap pekerja harus lebih banyak dilakukan. Selain itu batasan tersebut hanya dibuat untuk pengaruh satu zat kimia, sehingga apabila pekerja tersebut harus menghadapi lebih dari satu macam zat kimia, maka batasan yang lebih rendah harus diberikan padanya. Batasan bahaya bagi pekerja tidak dibuat untuk semua jenis zat kimia yang ada di dunia. Ratusan zat kimia baru ditemukan dan digunakan ditempat kerja tiap tahunnya. Sehingga, batasan bahaya bagi pekerja bukanlah batasan mutlak antara daerah aman dan bahaya. Batasan ini hanyalah petunjuk bagaimana perusahaan harus mengontrol bahaya yang dihadapi pekerjanya dan memberikan metoda untuk menilai apakah bahaya yang terukur pada monitoring akan menyebabkan gangguan kesehatan bagi kebanyakan pekerjanya.
10
Adalah penting untuk mengetahui bagaimana mengukur tingkat bahaya dari bahan kimia yang dihadapi pekerja dan membandingkannya dengan batasan bahaya yang ada. Tabel dibawah ini adalah batasan yang dibuat oleh Divisi Kesehatan dan Keselamatan kerja negara bagian California, yang dapat dibandingkan dengan hasil monitor kesehatan industri yang dilakukan oleh perusahaan. Unit yang digunakan adalah “parts of chemical per million part of air (ppm)” yakni bagian dari zat kimia per sejuta bagian udara, atau “milligram of chemical per cubic meter of air (mg/m3)” yakni miligram dari zat kimia per kubik meter udara. Nama zat kimia
Batas Batas jangka selama pendek* shift**
Aseton
1000 ppm
Batas atas***
Arsenik inorganik
750 ppm 3000 ppm 0,01 mg/m3
Etil asetat
400 ppm
Timah hitam
Komentar
Menyebabkan kanker
0,05 mg/m3 300 ppm 200 ppm
Bahaya terhadap sistem reproduksi
Metilen klorida
125 ppm 25 ppm
Menyebabkan kanker
Toluena
150 ppm 50 ppm
500 ppm Bahaya terhadap sistem reproduksi; bahaya terhadap kulit
Toluena diisosianat (TDI)
0,02 ppm
0,02 ppm
Metil etil keton
0,005 ppm
Bahaya terhadap sistem pernapasan
*biasanya selama 15 menit **sekitar 8 jam ***batas maksimum yang tidak boleh dilewati selama shift 11
Mengevaluasi Laporan Monitoring Dalam mengevaluasi laporan monitoring kesehatan industri dari perusahaan, konsultan kesehatan industri, atau auditor lainnya harus menanyakan pernyatan berikut : • Bahaya apa saja yang telah dimonitor ? • Apakah perlatan yang digunakan sudah benar dan sudah dikalibrasi? • Apakah waktu yang dipakai untuk mengambil contoh sudah cukup untuk mencakup seluruh kemungkinan yang dihadapi pekerja ? • Apakah semua pekerja yang dianggap mengidap resiko (dari semua bagian dan shift) sudah termasuk dalam pengambilan contoh ? • Apakah laboratorium yang digunakan untuk menganalisa hasil monitor kompeten ? • Apakah hasil monitor dibawah atau diatas batasan bahaya dalam bekerja ?
Faktor-faktor Kunci 1) Adalah mungkin dan perlu untuk mengevaluasi bahaya di tempat kerja dengan menggunakan beberapa metoda, termasuk “industrial hygiene monitoring”. 2) Dokumentasi dari bahaya yang ada amatlah penting. 3) Adalah mungkin untuk membandingkan hasil dari industrial hygiene monitoring dengan batasan bahaya dalam bekerja menentukan tingkat resiko kesehatan bagi pekerja.
12
Mengendalikan Bahaya Pekerja tidak dapat dilindungi apabila bahaya yang ada belum diidentifikasi dan dievaluasi. Berbagai metoda untuk melindungi pekerja atau pengendalian bahaya telah diciptakan. Ada tiga jenis pengendalian, yakni : 1. Pengendalian Teknik 2. Pengendalian Administratif 3. Peralatan Pelindung Pekerja Semua tipe pengendalian ini dapat digunakan secara bersamaan, tapi prioritas harus diberikan kepada pengendalian teknik sebelum metoda pengendalian yang lain diaplikasikan. Pengendalian adminitratif dan peralatan pelindung pekerja sebaiknya tidak diaplikasikan sebelum pengendalian teknik dicoba, atau jika pengendalian teknik tidak mungkin dilakukan. Perlu diingat bahwa yang terbaik untuk melindungi pekerja adalah :
Kendalikan bahaya yang ada, dan bukan pekerja
13
1. Pengendalian Teknik Pengendalian teknik adalah pengendalian yang terbaik karena menghilangkan bahaya yang ada atau menghilangkan kemungkinan bahaya tersebut mengenai pekerja. Sasaran dari pengendalian teknik adalah bahaya yang ada secara langsung, dan efektifitasnya tidak tergantung pada perilaku pekerja. Yang termasuk dalam jenis pengendalian teknik adalah metoda untuk : • Mendesain kembali proses produksi, seperti dengan : Ø Mengganti motor berbahan bakar bensin dengan motor listrik untuk menghilangkan polusi asap Ø Memasang peralatan pengisi pada mesin untuk melindungi tangan Ø Menggunakan metoda basah untuk mengurangi tingkat debu • Mekanisasi proses produksi, seperti menggunakan ban berjalan untuk menghilangkan debu yang terjadi pada proses penyendokan • Menggunakan produk yang lebih aman, seperti dengan : Ø Menggunakan bahan kimia yang tidak beracun, tidak berdebu, atau tidak mudah terbakar; Ø Mengganti peralatan lama dengan peralatan baru yang menggunakan sistem pelindung; • Mengisolasi proses atau mengisolasi pekerja dari proses, seperti dengan : Ø Memasang penutup pada peralatan yang menggeluarkan bunyi yang keras, Ø Membangun ruang pengendali dimana pekerja terlindung dari kebisingan, panas, atau asap beracun;
14
• Memasang ventilasi buangan lokal (local exhaust ventilation), yakni sistem ventilasi yang secara langsung dipasang pada tangki bahan kimia, meja las, dan tempat kerja untuk menyedot racun pada udara secara langsung. Keuntungan dari pengendalian teknik adalah dapat menghilangkan bahaya secara total, atau menghilangkan kemungkinan pekerja terkena bahaya. Namun demikian ada beberapa kerugian atau masalah pada pengendalian teknik. Yaitu : • Biaya dari pengendalian teknik mungkin amat mahal dan menyulikan pengusaha kecil untuk mengaplikasikannya; • Kemampuan teknologi yang ada sekarang belum mampu untuk menanggulangi semua jenis bahaya yang ada; • Penutupan atau isolasi terhadap bahaya tidak menghilangan bahaya secara total, pekerja masih mungkin terkena bahaya apabila terjadi kecelakaan atau kebocoran; • Penggantian penggunaan bahan kimia atau mesin mungkin dapat menyebabkan jenis bahaya baru; • Sistem ventilasi harus dirawat dan dites secara periodik untuk tetap bekerja dengan efektif.
15
Rekomendasi Laju Udara Minimum untuk Sistem Ventilasi Buangan Lokal
Kondisi polutan
Masuk ke udara tenang tanpa kecepatan Masuk ke udara tenang dengan kecepatan rendah
Masuk ke dalam udara berkecepatan tinggi
Masuk ke dalam udara berkecepatan tinggi dengan kecepatan tinggi
Contoh
Penguapan dari tangki; sistem pelumas; dll Penyemprot, pengisi container; ban berjalan dengan kecepatan rendah; pengelasan; penyepuhan; pengawetan Cat semprot; pengisian drum; pengisian ban berjalan; alat penghancur Mesin pengamplas; pengaduk
Laju Udara yang Direkomendasikan* Batas Batas Bawah** Atas*** 50
100
100
200
200
500
*Laju udara diukur dalam satuan kaki per menit **Batas bawah berlaku jika : − Udara di ruangan dapat mengalir dengan baik − Polutan mempunyai kadar racun yang rendah − Volume polutan relatif rendah ***Batas atas berlaku jika : − Aliran udara diruangan banyak mengalami gangguan − Polutan mempunyai kadar racun yang tinggi − Volume polutan cukup besar − Untuk ruang lokal kecil yang terisolasi
16
2. Pengendalian Administratif Pengendalian administratif tidak menghilangkan bahaya secara langsung, tetapi dugunakan untuk membatasi waktu kontak antara pekerja dengan bahaya. Untuk menjadi efektif, pengendaliaan administratif bergantung pada perilaku manusia. Yang termasuk dalam pengendalian administratif antara lain : Ο Menggilir tempat pekerja antara pekerjaan yang berbahaya dengan pekerjaan yang tidak berbahaya, sehingga waktu kontak dengan bahaya dapat dikurangi; Ο Menambah jam istirahat untuk mengurangi waktu kontak dengan bahaya; Ο Mengubah jadwal kerja, jika memungkinkan jadwalkan pekerjaan yang membuat suhu naik dikerjakan malam hari ketika suhu ruangan lebih rendah; Ο Bersihkan tempat kerja dari sisa potongan dan kotoran untuk mengurangi terjadinya kebakaran dan kecelakaan; untuk melindungi peralatan; untuk mencegah akumulasi bahan beracun; Ο Meningkatkan fasilitas kesehatan dan kebersihan, seperti
memberi tempat bagi pekerja untuk mencuci muka dan tangan sebelum makan dan minum, melarang makan dan minum di tempat kerja, memberi tempat agar pekerja dapat mandi setelah shift dan meninggalkan pakaian kotor di tempat kerja Ο Meningkatkan kemampuan pekerja untuk mengenali bahaya
dan mengambil langkah untuk melindungi diri sendiri Ο Memberikan jumlah istirahat yang cukup
Ada beberapa kerugian atau masalah dengan pengendalian administratif, yakni : Bahaya yang ada tidak hilang, hanya waktu kontak antara pekerja dengan bahaya dikurangi. Penggiliran tempat kerja mengurangi waktu kontak seorang pekerja dengan bahaya, namun juga menambah jumlah pekerja yang berhubungan dengan bahaya. Seperti
17
pada proses-proses lain yang melibatkan tindakan manusia, kesalahan manusia dapat terjadi dan menyebabkan bahaya
3. Peralatan Pelindung Pekerja Penggunaan peralatan pelindung pekerja adalah sistem pengendalian bahaya yang paling lemah. Peralatan pelindung digunakan sebagai cara terakhir untuk melindungi pekerja bila pengendalian teknik dan administratif tidak mungkin dilakukan atau dalam keadaan darurat. Peralatan pelindung tidak menghilangkan ataupun mengurangi bahaya yang ada. Peralatan ini hanya mengurangi jumlah kontak dengan bahaya dengan menempatkan penghalang antara pekerja dengan bahaya. Banyak faktor yang yang dapat mengurangi efektifitas dari peralatan pelindung. Efektifitas sistem ini juga amat bergantung dari perilaku pekerja. Peralatan pelindung yang ada dapat melindungi kepala, telinga, pernapasan (melalui mulut dan hidung), tangan, kaki, dan tubuh. Contoh dari peralatan tersebut ini yaitu :
18
Kekurangan peralatan pelindung pengendali bahaya diantaranya :
pekerja
sebagai
• Kebanyakan dari peralatan pelindung yang tersedia didesain untuk ukuran pekerja di Kanada, Eropa, dan Amerika Serikat, sehingga mungkin tidak pas bgai pekerja di Asia; • Perlatan tersebut dibuat secara khusus hanya untuk jenis bahaya tertentu; • Peralatan tersebut harus digunakan dengan benar, sering diinspeksi dan dirawat sehingga selalu dalam kondisi baik; • Beberapa jenis peralatan, seperti alat pernapasan dengan filter dan sarung tangan harus sering diganti agar tetap efektif; • Beberapa jenis peralatan menciptakan masalah baru seperti panas bagi pemakai, mengurangi daya penglihatan dan pendengaran, mengurangi kemampuan tangan dalam mencengkam, tidak nyaman dan tidak praktis untuk dipakai.
Tanpa peralatan yang tepat, pelatihan yang memadai, penyimpanan, dan perawatan yang baik, aplikasi perlatan pelindung pekerja tidak akan efektif dalam mengendalikan bahaya.
19
Mengevaluasi Ancaman Lingkungan Polusi dan ancaman terhadap kesehatan dari lingkungan terjadi diluar dan didalam pabrik. Seringkali masyarakat menderita masalah serius karena polusi pabrik. Acap kali pula, pekerja tinggal di daerah dekat pabrik. Sehingga amat penting untuk mengevaluasi ancaman lingkungan dan efeknya di luar pabrik. Hal ini bisa dilakukan dengan : l
Mengenali sumber polusi utama dari pabrik – termasuk air buangan, sampah padat, dan udara yang tercemar – dan lokasi dimana sumbersumber polusi tersebut dibuang ke lingkungan;
l
Memperkirakan jenis dan tingkar polusi. Perkiraan kasar dapat dibuat dengan mendokumentasikan bahan yang masuk ke pabrik (seperti bahan mentah, energy, air, dll) dan menganalisa proses manufaktur;
l
Mengukur tingkat polusi dan membandingkannya dengan ambang batas yang diperbolehkan;
l
Mengidentifikasi efeknya pada kesehatan manusia dan lingkungan; Mewawancara anggota masyarakat Membantu anggota masyarakat dalam mendokumentasikan efek kesehatan dan lingkungan dengan menggunakan pengalaman pribadi.
⇒ ⇒
l
Mengevaluasi dan mendesakkan perubahan proses yang ada untuk mengurangi polusi;
l
Membangun program pengambilan contoh dan pengawasan lingkungan untuk dilakukan pemerintah dan diawasi oleh masyarakat.
Cara sederhana untuk memonitor dan mendokumentasikan masalah polusi dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, mendukung kampanye terhadap anti-polusi, dan memperkuat tuntutan komunitas untuk pengawasan polusi yang lebih ketat dari pemerintah. Dibawah ini adalah petunjuk bagi masyarakat untuk secara sistematis : ⇒
⇒
Mendokumentasikan waktu melihat polusi (seperti perubahan warna dari sumber air minum, debu yang menempel pada daun, dll), mencium polusi (bau yang memualkan), atau mendengar pulosi suara dari pabrik; Mendokumentasikan waktu seseorang terkena penyakit dari polusi (pusing, mual, mata merah, dll);
20
Anggota masyarakat harus melaporkan tanggal, waktu, dan gambaran yang jelas mengenai polusi dan akibatnya pada “Catatan Polusi”. Anggota masyarakat juga harus mendokumentasikan waktu mereka mengajukan pengaduan ke lembaga pemerintah atau pihak perusahaan, dan ketika mereka mendapatkan tanggapan. Masyarakat dapat menugaskan seorang anggotanya sebagai pengawas, yang diberi pelatihan agar mengetahui apa yang dilihat dan diciumnya. Pelatihan yang diberikan misalnya dengan memberitahu bahwa bau seperti telur busuk kemungkinan adalah emisi sulfur dioxida. Contoh dari catatan polusi masyarakat seperti yang dapat dibaca pada halaman berikut.
21
Contoh dari Catatan Polusi Masyarakat Catat semua pengalaman dengan polusi di lingkungan anda. Catat kejadian spesifik dari polusi yang anda lihat (seperti air yang berwarna atau asap), bau (seperti bau yang memualkan), perasaan (melalui gangguan kesehatan), atau dengar (seperti polusi bunyi). Buatlah catatan seteliti mungkin mengenai kejadian dan waktu terjadinya. Juga buatlah catatan jika anda menghubungi petugas pemerintah, LSM, pers, atau pihak perusahaan. Tanggal
Waktu
Apa yang anda alami ?
Apa yang anda lakukan ?
Nomor telepon yang terkait : Lembaga pemerintah : __________________________________________________ Perusahaan : __________________________________________________________ LSM : _______________________________________________________________ TV : _________________________________________________________________ Radio : ______________________________________________________________
22
MENGENDALIKAN PENCEMARAN LINGKUNGAN Masyarakat perlu mengenali lebih dahulu jenis polusi yang paling berbahaya atau yang akan menyebabkan masalah kesehatan dan lingkungan yang serius. Setelah masalah diidentifikasi, urutan dari strategi pengendalian polusi adalah sama dengan pengendalian bahaya di tempat kerja, yakni : pencegahan, pengurangan, penggunaan kembali, penanggulangan, pembuangan. Lebih jelasnya : 1. Prioritas utama adalah mencegah polusi sebelum terjadi. Hal ini bisa dilakukan dengan merubah desain proses produksi, mengganti bahan yang dipakai (seperti menggunakan lem berdasar air) atau merubah desain produk itu sendiri untuk menghilangkan bahan berbahaya. Jika sumber polusi tidak bisa dihilangkan seluruhnya, kurangi penggunaan bahan kimia berbahaya. 2. Prioritas kedua adalah untuk menggunakan kembali semua sampah didalam proses produksi (seperti dengan menggunakan sistem pengolah pelarut sehingga bisa dipakai kembali) dan dengan menggunakan perusahaan pengolah (diluar pabrik). 3. Prioritas ketiga adalah menanggulangi buangan dari proses produksi sehingga masyarakat dan pekerja terlindungi dari polusi (seperti dengan cara netralisasi, stabilisasi, pengendapan, dll) 4. Strategi terakhir, yang hanya dilakukan setelah ketiga hal lainnya diimplementasikan adalah membuat tempat penyimpanan buangan yang baik. Bahan-bahan yang harus dikendalikan : Bahan yang mengandung efek asam; Bahan yang tidak dapat diuraikan secara alami; Bahan yang terakumulasi secara bilogis; Bahan yang bisa berubah menjadi senyawa yang kadar racunnya tinggi;
23
Butir-Butir Penting 1) Bahaya di tempat kerja dapat dikendalikan oleh salah satu metoda atau kombinasi dari beberapa metoda. 2) Metoda pengendalian bahaya yang paling efektif adalah dengan pengendalian teknik seperi re-desain, penggantian, penutupan dan isolasi, dan ventilasi. 3) Aplikasi dari peralatan pelindung pekerja adalah metoda yang terlemah dan hanya digunakan sebagai pilihan terakhir.
24
Lembaran fakta
BAHAN KIMIA DAN KESEHATAN ANDA Mengetahui apakah suatu gangguan kesehatan berkaitan dengan pekerjaan tidaklah selalu mudah. Jangan mengabaikan pusing-pusing, flu dan batuk yang terlalu sering, rasa ngantuk, penyakit kulit, atau gangguan kesehatan lainnya yang anda rasa berhubungan dengan pekerjaan.
Bagaimana untuk mengetahui apakah saya berhubungan dengan bahan kimia berbahaya di tempat kerja ? Pertanyaan dibawah ini dibuat untuk membantu mengetahui bahan kimia berbahaya apa saja yang ada di tempat kerja :
1. Bahan kimia apa saja yang saya gunakan di tempat kerja ? Beberapa jenis bahan kimia mengandung racun. Periksa label pada bahan kimia yang anda gunakan.
2. Bagaimana bahan kimia tersebut digunakan ? Cara menggunakan bahan kimia dapat menentukan apakah bahan tersebut akan mempengaruhi tubuh. Beberapa proses jauh lebih berbahaya dari yang lain. Contohnya kemungkinan pekerja untuk menghirup suatu bahan kimia lebih besar bila suatu bahan tersebut dipanaskan atau diamplas. Bahan kimia beracun tidak akan mempengaruhi anda jika tidak masuk ke dalam tubuh. Bahan tersebut dapat masuk ke dalam tubuh jika dihirup, secara tidak sengaja tertelan, atau tersentuh kulit.
3. Bagaimana menentukan kadar racun dari suatu bahan kimia, dan berapa banyak dari bahan masuk ke dalam tubuh kita ? Bahan kimia mempunyai kadar racun yang berlainan. Apabila anda hanya berhubungan dengan sejumlah kecil bahan yang racunnya rendah, anda tidak akan sakit. Sementara beberapa bahan kimia akan dapat meracuni anda kendati anda hanya berhubungan dengan sejumlah kecil bahan tersebut. 25
Lembaran fakta
BAGAIMANA BAHAN KIMIA DAPAT MASUK KE DALAM TUBUH ?
Bahan kimia harus masuk ke dalam tubuh untuk dapat mempengaruhi kesehatan. Ada tiga cara bahan-bahan tersebut masuk ke dalam tubuh, yakni:
1. HIDUNG Menghirup gas kimia, uap, atau debu di udara 2. KULIT Bahan kimia dapat terserap melalui kulit termasuk mata 3. MULUT Menghirup atau menelan bahan kimia yang jatuh ke dalam makanan, minuman, rokok, janggut, atau tangan
Apabila bahan kimia masuk ke dalam tubuh, dia akan masuk ke dalam peredaran darah, dan mencapai organ-organ tubuh.
26
Efek Jangka Pendek dan Jangka Panjang Efek dari bahan kimia beracun terhadap tubuh dapat terjadi dalam jangka pendek (akut) ataupun jangka panjang (kronis). Efek yang akut tampak seketika setelah anda keracunan bahan kimia. Efeknya ada yang ringan, seperti gatal-gatal di hidung atau tenggorokan atau berat seperti kerusakan mata atau pingsan karena menghirup asap beracun. Gangguan kesehatan dari efek yang kronis timbul bertahun-tahun kemudian. Efek ini biasanya ditimbulkan oleh kontak dengan bahan berbahaya dalam waktu yang lama. Efeknya biasanya permanen. Beberapa jenis bahan kimia menyebabkan efek yang akut dan kronis sekaligus. Contohnya, menghirup uap pelarut akan menyebabkan kantuk seketika. Jika seseorang menghirup uap pelarut tersebut dalam waktu yang lama (beberapa tahun) dapat mengakibatkan rusaknya hati.
27
BAGAIMANA BAHAN KIMIA MEMPENGARUHI TUBUH ANDA ?
28
Bagimana pengaruh bahan kimia terhadap tubuh anda Gejala-gejala ini mungkin disebabkan oleh bahan kimia atau kondisi di tempat kerja Gejala
Penyebab
KEPALA
Pelarut, cat, ozon, asap (termasuk rokok)
Pusing, kantuk MATA
Asap, gas dan uap, debu, radiasi utraviolet, cat, cairan pembersih
Merah, berair, gatal, rasa lelah HIDUNG & TENGGOROKAN
Asap, ozon, pelarut, debu, cat, cairan pembersih
Bersin-bersin, batuk, radang tenggorokan DADA & PARU-PARU
Debu logam, debu, asap, pelarut, cat, cairan pembersih
Asma, batuk, sesak napas, kanker paru-paru PERUT
Debu logam, pelarut, cat, menghirup timbal dalam waktu lama
Mual, muntah, sakit perut KULIT
Pelarut, radiasi, chrominum, nikel, detergen dan cairan pembersih, cat
Merah, kering, gatal, kanker kulit SYARAF
Berhubungan dengan pelarut atau timbal dalam waktu lama,
Tegang, emosi, lesu, tremor ALAT REPRODUKSI Untuk pria : mengurangi jumlah sperma, merusak sperma
Timbal, toluena dan pelarut lainnya, radiasi, etil oxida
Untuk wanita : merusak siklus menstruasi, keguguran, merusak sel telur atau bayi dalam kandungan
29
Dosis : Apa yang Mempengaruhi Resiko ? Faktor yang menentukan apakah pekerja yang berhubungan dengan bahan kimia akan sakit
Contoh
1. Kadar racun dari bahan kimia
Semakin beracun suatu bahan, semakin besar kemungkinan gangguan kesehatan, bahkan untuk dosis kecil. Metil alkohol, yang dapat menyebabkan kebutaan, lebih beracun dibandingkan dengan etil alkohol, yang digunakan untuk minuman beralkohol. Metilen klorida adalah pelarut yang lebih beracun dibandingkan dengan etil klorida dan aseton.
2. Jumlah bahan kimia yang terkontak dengan pekerja (di udara, atau tersentuh kulit atau mulut)
Aseton adalah pelarut yang juga dipakai sebagai penghilang cat kuku. Dalam jumlah besar, zat ini dapat membahayakan pekerja.
3. Berapa lama pekerja berhubungan dengan bahan kimia tersebut
Seseorang mungkin menggunakan bahan kimia yang sama selama setengah jam sehari, sedangkan yang lainnya selama 8 jam sehari. Juga seseorang mungkin mengerjakan hal tersebut selama sebulan, sementara yang lain selama 20 tahun.
30
Faktor yang menentukan apakah pekerja yang berhubungan dengan bahan kimia akan sakit
Contoh
4. Bagaimana proses masuknya bahan kimia ke dalam tubuh
Beberapa jenis bahan kimia seperti pestisida paration sangat beracun dan dapat masuk ke tubuh melalui kulit, pernapasan, atau saluran pencernaan. Sementara asbes paling berbahaya jika terhirup. Misalnya, sebuah rumah menggunakan asbes sebagai insulasi, namun asbes tersebut tidak diganggu dan menjadi debu di udara, dia tidak akan menyebabkan sakit.
5. Faktor individu (keturunan, ukuran tubuh, umur, perokok atau bukan, peminum atau bukan, alergi, pengaruh bahan kimia lain)
Timbal lebih berbahaya pada anak kecil dibandingkan pada orang dewasa karena efeknya pada pertumbuhan otak dan syaraf. Apabila dua orang bekerja dengan asbes dan salah satunya perokok, maka si perokok lebih mudah terkena kanker paru-paru dibanding yang lain.
31
Efek dari Campuran Bahan-bahan Kimia Resiko sakit menjadi lebih besar jika seseorang berhubungan dengan lebih dari satu jenis bahan kimia. Ada kemungkinan terjadi interaksi antara bahan-bahan tersebut. Dua macam bahan kimia akan membuat efek yang lebih besar dibanding salah satunya. Hal ini dinamakan sinergi. Contohnya : • Pekerja yang menggunakan asbes mempunyai resiko kanker paru-paru 5 kali lebih besar dibandingkan orang rata-rata. • Perokok mempunyai resiko kanker paru-paru 10 kali lebih besar dibandingkan dengan orang rata-rata. • Perokok yang bekerja yang menggunakan asbestor mempunyai resiko kanker paru-paru 50 kali dibandingkan orang rata-rata.
32
Belajar Lebih Banyak tentang Bahan-bahan Kimia Hak untuk tahu tentang bahaya kimia adalah masalah yang penting bagi pekerja dan masyarakat. Di Amerika Serikat, pekerja dan serikat pekerja menggolkan hukum tentang hak untuk mengetahui tentang bahan kimia pada tahun 1985, yang disebut Standar Komukasi Bahan Berbahaya, yang juga disebut peraturan ‘hak untuk tahu’. Di Indonesia, departemen tenaga kerja mengharuskan perusahaan untuk mempunyai Lembar Data tentang Keselamatan Bahan. (lihat referensi untuk salinan peraturan ini) Hukum untuk mendapatkan informasi tentang bahan kimia bervariasi di seluruh dunia. Beberapa produsen kelas dunia memberi pekerjanya informasi tentang bahan-bahan kimia yang dipakai, sementara yang lainya tidak. Pekerja dan masyarakat punya tiga cara untuk mendapatkan informasi mengenai bahan kimia di tempat kerja, yakni : • Label dari bahan tersebut • Lembar Data tentang Keselamatan Bahan • Pelatihan
33
Label Bahan Kimia Apa yang diinformasikan label bahan kimia ? Dibawah peraturan ‘hak untuk tahu’, label dari pemasok hanya perlu mencantumkan informasi : 1. Identitas produk, seperti nama dagang bahan tersebut 2. Peringatan bahaya termasuk jenis bahaya apa yang ditimbulkannya (contohnya : dapat merusak paru-paru atau ginjal) 3. Nama dan alamat dari pembuat Beberapa label mungkin menyertakan informasi tambahan, menggunakan kata-kata “awas” atau “berbahaya bila terhirup”
NATRIUM HIDROKSIDA SODA API
RACUN !
BERBAHAYA !
DAPAT MENYEBABKAN LUKA BAKAR MEMATIKAN JIKA TERHIRUP Jangan terkena mata, kulit, atau pakaian. Hindari menghirup debunya. Simpan di tempat rapat. Gunakan ventilasi yang cukup. Cuci tangan setelah bekerja. EFEK JIKA TERLALU BANYAK KONTAK : Jika termakan akan menyebabkan gatal atau luka di mulut. Jika tersentuh kulit atau mata akan menyebabkan gatal atau luka parah. PERTOLONGAN PERTAMA : Jika tertelan, jangan dipaksakan muntah; jika penderita sadar, beri banyak minum. Diikuti dengan minum cuka encer, sari buah, atau putih telur yang dicampur air. Jika tersentuh, segera basuh mata atau kulit dengan air selama 15 menit, sambil melepaskan baju dan sepatu yang terkena. Cuci pakaian tersebut sebelum digunakan kembali. CAS NO.[1310.73.2]
34
Apa yang seringkali tidak terdapat pada label bahan kimia ? Banyak informasi yang seringkali tidak terdapat pada label bahan kimia, yakni : • Apa yang harus dilakukan jika bahan kimia tersebut tertumpah • Bagaimana menyimpannya dengan aman • Bagaimana melindungi membahayakan kesehatan
diri
sendiri
dari
efek
yang
Ingat : Semua produk kimia di tempat kerja seharusnya mempunyai label. Jika bahan tersebut dituangkan ke tempat yang lebih kecil dan dibawa ke bagian lain, bahan tersebut harus diberi label.
35
Lembar Data Keselamatan Bahan Lembaran ini berisi informasi tentang karakteristik dan tingkat keselamatan dari bahan kimia yang dipakai di tempat kerja. Informasi tersebut biasanya ditulis oleh pemasok atau pembuat bahan kimia. Apa yang bisa saya dapatkan dari lembaran data keselamatan bahan? Lembaran ini dibagi dalam beberapa bagian. Tiap bagian berisi berbagai informasi tentang suatu bahan kimia. Tabel di bawah ini menunjukkan informasi-informasi yang bisa didapat dari lembaran tersebut. Pertanyaan
Apa yang dicari
Bagian dari lembaran data
Siapa yang membuat?
Nama perusahaan pembuat
Bagian I
Bahan apa ini?
• Daftar isi • Siapa yang membuat
Identitas isi
Apakah bahan ini dapat mengganggu kesehatan?
• • • •
Data bahaya terhadap kesehatan
Apakah bahan ini berbahaya?
• Bahaya kebakaran dan ledakan • Bahan-bahan lain yang tidak boleh tercampur dengannya • Stabilitas bahan
Bahaya kebakaran dan ledakan
Bagaimana caranya melindungi diri dari efek bahan tersebut?
• Peralatan pelindung yang harus digunakan • Cara mengukur efek • Cara menggunakan
Cara mengukur
Bagaimana menggunakannya?
• Penggunaan dan penyimpanan yang aman • Prosedur jika tumpah dan kebakaran • Cara pembuangan
Peringatan untuk penggunaan dan penyimpanan
• Nama dan nomor telepon
Bagian I
Dimana bisa didapatkan keterangan lebih lanjut?
Efek terhadap tubuh Gejala Bahaya kanker Pertolongan pertama
36
Data reaktivitas Peringatan khusus
Peringatan khusus Prosedur jika tumpah
Prosedur jika tumpah
Informasi apa yang harus masuk dalam lembaran data keselamatan bahan? Berdasarkan hukum ‘hak untuk tahu’, isi dari lembaran data tersebut diatur. Namun demikian tidak format dari lembaran tersebut tidak diatur. Ada yang berisi 8 bagian, ada pula yang berisi 16 bagian. Adapula lembaran data yang hanya 1 atau 2 lembar, sementara yang lain ada yang sampai 20 lembar.
Lembaran data harus berisi : 1. Identitas produk dan daftar isi 2. Sifat kimia dan fisika 3. Peringatan bahaya kebakaran dan ledakan 4. Informasi tentang reaktivitasnya 5. Bahaya terhadap kesehatan : gejala yang timbul, cara masuknya ke dalam tubuh, potensi penyebab kanker 6. Peraturan mengenai batas kontak 7. Cara penggunaan dan penyimpanan yang aman 8. Cara mengukur efek 9. Peralatan pelindung yang harus digunakan 10. Keadaan darurat dan pertolongan pertama 11. Prosedur menghadapi tumpahan dan kebocoran
37
Apa yang bisa saya pelajari tentang efek bahan kimia terhadap kesehatan dari lembaran data keselamatan bahan ?
Informasi dari lembaran data bagian ini termasuk : [ Bagaimana bahan kimia tersebut masuk ke dalam tubuh ? •
Terhirup (pernapasan)
•
Kulit (terserap melalui pori-pori atau merusak kulit)
•
Tertelan (saluran pencernaan)
[ Ganguan kesehatan apa yang dapat disebabkan oleh bahan kimia tersebut ? • •
Akut (efek terjadi seketika setelah kontak dengan bahan kimia) Kronis (efek terlihat setelah bertahun-tahun)
[ Apakah bahan kimia tersebut menyebabkan kanker ? Bahan kimia yang menyebabkan kanker disebut karsinogen. Lembaran data seharusnya memberitahu apakah bahan kimia yang ada termasuk karsinogen.
[ Kondisi kesehatan macam apa yang dapat menyebabkan efek bahan kimia tersebut bertambah parah ? Sebagai contoh, penderita beberapa jenis gangguan jantung harus menghindari kontak dengan metil klorida dan tri-kloro-metana.
38
Batasan dari Lembaran Data Keselamatan Bahan Lembaran data keselamatan bahan dapat memberi banyak informasi tentang bahaya bahan-bahan kimia. Bahkan lembaran tersebut mungkin adalah satu-satunya sumber informasi tentang bahan kimia yang dipakai di tempat kerja. Namun demikian, banyak lembaran data keselamatan bahan tidak mencantumkan informasi yang dibutuhkan. Kadang bahasa yang digunakan terlalu teknis dan sulit dimengerti, atau ada juga yang informasinya sudah tidak sesuai lagi atau tidak akurat. Ingat, tidak semua lembaran data keselamatan bahan dibuat sama. Jangan hanya bergantung pada lembaran ini, carilah informasi dari sumber lain juga.
Pabrik terdekat atau inspektur tenaga kerja
Pemadam kebakaran terdekat
Perpustakaan terdekat
Perusahaan
DIMANA BISA DIDAPATKAN INFORMASI MENGENAI BAHAN KIMAIA YANG BERBAHAYA
ITS*
ILO
Pengajar pada universitas terdekat
Serikat pekerja
Pabrik kimia
* ITS: Serikat Buruh Sektoral Internasional
39
Pelatihan Pelatihan yang efektif amatlah penting dalam memberikan informasi mengenai bahan kimia berbahaya. Jika anda bekerja dengan bahan kimia, perusahaan tempat anda bekerja seharusnya memberikan pelatihan mengenai bahan kimia yang dipakai. Pelatihan tersebut harus mencakup : • Informasi tentang bahaya yang ditimbulkan oleh bahan kimia yang dipakai, termasuk efeknya bagi kesehatan; • Informasi tentang cara bekerja yang aman dengan bahan kimia tersebut; • Apa yang harus dilakukan pada keadaan darurat dan cara pertolongan pertama; • Penggunaan dan perawatan perlatan pelindung yang dibutuhkan; • Bagaimana mengindentisikasi apakah alat mengukur efek beroperasi dengan baik; • Bagaimana mengartikan label, lembaran data, dan informasi lainnya tentang bahan kimia yang dipakai Pelatihan tersebut amat penting bagi pegawai pemula dan pegawai lama yang harus mendapat kursus penyegaran secara periodik.
40
Efek dan Pengendalian Kebisingan Apakah kebisingan ? Apakah pembicaraan dengan teman dan keluarga termasuk kebisingan ? Apakah musik termasuk kebisingan ? Apakah mesin pabrik yang bekerja dengan kecepatan tinggi termasuk kebisingan? Yang membedakan antara musik dengan bunyi pabrik adalah apakah bunyi tersebut diinginkan. Pada kebanyakan kasus musik adalah bunyi yang diinginkan, sedangkan bunyi pabrik adalah bunyi yang tidak diinginkan. Ada beberapa sumber bunyi di tempat kerja. Termasuk mesin-mesin yang mempunyai bagian bergerak dan kontak antara logam; kendaraan bermotor; pompa dan kompresor; saluran udara; dan lain sebagainya. Kendati musik adalah bunyi yang diinginkan dalam intensitas tinggi dapat merusak pendengaran seperti bunyi pabrik. Efek kebisingan terhadap kesehatan tergantung dari kerasnya bunyi dan apakah bunyi tersebut diinginkan atau tidak.
41
Seberapa keras suara yang terlalu keras ? Cara sederhana untuk menentukan apakah tingkat suara yang ada di tempat kerja terlalu keras adalah : • Jika anda harus berteriak atau berbicara keras dari jarak rentangan tangan untuk dapat dimengerti oleh lawan bicara anda • Jika telinga anda berdengung jika anda meninggalkan lokasi kerja • Jika anda kesulitan menangkap pembicaraan biasa setelah kerja • Jika anda merasa pusing atau mengantuk karena kebisingan • Jika rekan kerja anda juga memiliki maslah yang sama atau telah diperiksa dokter didiagnosa mengalami gangguan pendengaran
42
Efek dari Kebisingan terhadap Kesehatan Kebisingan tingkat tinggi dapat menyebabkan efek jangka pendek dan jangka panjang pada pendengaran. Kebisingan dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan : • Hilangnya pendengaran, sementara atau permanen • Pusing • Kantuk • Tekanan darah tinggi • Tegang dan stress, yang diikuti oleh sakit maag, kesulitan tidur, dan sakit jantung • Hilangnya konsentrasi • Alarm atau teriakan peringatan tidak terdengar Tingkat kerusakan pada telinga dapat diukur dengan tes pendengaran yang disebut “audiogram”. Kehilangan pendengaran pada batas suara percakapan manusia (antara 2000 sampai 4000 Hertz) dapat terjadi secara temporer atau permanen.
43
Anatomi dari Telinga Telinga manusia terdiri dari telinga bagian luar, telinga bagian tengah dan telinga bagian dalam.
Tulang berbentuk spiral di bagian dalam telinga disebut cochlea yang dilapisi sel rambut yang halus. Gelombang bunyi dihantarkan dari telinga bagian luar ke telinga bagian tengah dan telinga bagian dalam. Di telinga bagian dalam, gelombang tekan menggerakan sel rambut, yang lantas mengirim signal ke otak, melalui jaringan syaraf, tentang suara yang didengar telinga. Kebisingan dengan intensitas tinggi akan merusak sel rambut di bagian dalam telinga dan mengurangi kemampuan telinga untuk mendengar dan menghantarkan informasi ke otak. Jika sel rambut ini rusak, tidak dapat diperbaiki, sehingga kehilangan pendengaran yang terjadi akan permanen.
44
Mengukur Tingkat Kebisingan : Apa itu Desibel ? Desibel Bunyi diukur dengan satuan yang disebut desibel, yang mengukur besarnya tekanan udara yang ditimbulkan oleh gelombang bunyi. Satuan desibel diukur dari 0 hingga 140, atau bunyi terlemah yang manusia masih bisa mendengar hingga tingkat bunyi yang dapat menyebabkan keruskan permanen pada telinga manusia. Kata desibel biasa disingkat ‘dB’ dan mempunyai 3 skala : A, B, dan C. Skala yang terdekat dengan pendengaran manusia adalah skala A atau ‘dBA’.
45
Memantau Tingkat Kebisingan di Tempat Kerja Ada dua macam cara untuk mengukur tingkat kebisingan di tempat kerja Instrumen Pembaca Langsung Instrument pembaca langsung juga disebut ‘meter tingkat suara’ yang dipakai untuk mengukur tingkat kebisingan pada saat tertentu. Biasanya alat pengukur ini dipakai untuk mengidentifikasi tempat-tempat yang tingkat kebisingannya tampak lebih tinggi dari aturan batas maksimum, yakni 85 dBA. Dosimeter Personal Dosimeter adalah alat yag dipakai untuk mengukur tingkat kebisingan yang dialami pekerja selama shiftnya. Alat ini dapat mengukur selama shift 8, 10, 12 jam, atau berapapun lamanya. Dosimeter dipasang pada sabuk pinggag dan sebuah mikrophone kecil dipasang dekat telinga. Dosimeter mengukur jumah bunyi yang didengar pekerja selama shiftnya. Meter tingkat suara dan dosimeter akan memberikan hasil berupa angka yang dapat dibandingkan dengan aturan batas maksimum (85 dBA untuk shift selama 8 jam, 40 jam per minggu – batasnya akan lebih rendah untuk waktu kerja yang lebih lama). Desibel diukur pada skala khusus, yang disebut skala logaritma, dimana setiap penambahn 3 desibel berarti intessitas suara belipat dua. Berarti, peningkatkan dari 90 dB ke 93 dB berarti suaranya dua kali lebih keras daripada 90 dB, peningkatkan dari 90 dB ke 96 dB berarti suaranya empat kali lebih keras daripada 90 dB. Hal penting untuk diingat adalah peningkatan kecil pada desibel berarti peningkatan besar pada kerasnya suara dan makin parahnya kerusakan yang dapat diakibatkannya pada telinga.
46
Batas Maksimum Kebisingan di Tempat Kerja Batas maksimum ini dibuat untuk mencegah hilangnya pendengaran pekerja secara permanen. Caranya dengan membatasi jumlah suara yang didengar pekerja selama shiftnya. Di Indonesia, peraturan untuk batas kebisingan untuk shift selama 8 jam, 40 jam per minggu adalah 85 desibel (Edaran Mentri Tenaga Kerja No.SE.01/MEN/1978). Jika pekerja menghadapi kebisingan lebih dari 85 dBA, waktu kerjanya harus diperpendek. Jika lamanya shift lebih dari 8 jam, maka tingkat kebisingan yang ada harus diturunkan. Tingkat Suara
Lamanya shift
82 dBA 85 dBA 88 dBA 91 dBA 94 dBA 97 dBA 100 dBA
16 jam 8 jam 4 jam 2 jam 1 jam 1/2 jam 1/4 jam
Di Indonesia, perusahaan diminta untuk memonitor semua tempat kerja untuk melihat tingkat kebisingannya (Petunjuk Mentri Tenaga Kerja tentang Keselamatan Kerja, Maret 1984). Setelah itu, perusahaan diminta untuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi tingkat kebisingan hingga dibawah 85 dBA, atau jika tingkat kebisingan tidak dapat dikurangi hingga batas yang ditentukan, perusahaan harus memberikan pelindung telinga bagi pekerjanya.
47
Pendengaran untuk Percakapan Di tempat kerja yang tingkat kebisingannya lebih dari 85 dBA, perusahaan diharuskan untuk membuat program “pendengaran untuk percakapan” bagi pekerjanya (Petunjuk Mentri Tenaga Kerja tentang Keselamatan Kerja, Maret 1984). Program ini menjadwalkan tes audiogram untuk pekerja setiap tahunnya untuk melihat apakah terjadi gangguan pendengaran.
Mengendalikan Tingkat Kebisingan Jika tingkat kebisingan diatas 85 dBA untuk shift selama 8 jam, 40 jam per minggu, hukum mengharuskan perusahaan untuk mengurangi tingkat kebisingan yang ada. Pengendalian teknik di sumber suara adalah cara yang paling efektif untuk mengurangi tingkat kebisingan. Yang harus dikendalikan pertamatama adalah sumber suara terkeras. Pengendalian teknik yang dilakukan adalah : • Mendesain kembali peralatan untuk mengurangi kecepatan atau benturan dari bagian yang bergerak, memasang peredam pada lubang pemasukan dan pembuangan; mengganti perlatan yang lama dengan peralatan baru yang mempunyai desain lebih baik; • Merawat peralatan dengan baik, mengganti bagian yang aus dan memberikan pelumas pada semua bagain bergerak; • Mengisolasi peralatan dengan menjauhkannya dari pekerja, atau menutupinya; • Memasang peredam getaran dengan menggunakan bantalan karet agar bunyi yang ditimbulkan oleh getaran dan bagian logam dapat dikurangi; dengan mengurangi ketinggian dari tempat barang yang jatuh ke bak atau ban berjalan; • Bahan penyerap bunyi dapat digantung di tempat kerja untuk menyerap bunyi di tempat tersebut
48
Contoh dari Pengendalian Teknik untuk Kebisingan
49
Pengendalian administratif untuk mengurangi efek kebisingan adalah dengan menggilir pekerja yang bekerja di tempat dengan kebisingan tinggi dan memberikan pelatihan bagi pekerja tentang bahaya kebisingan dan cara-cara mengurangi efeknya seperti pemakaian pelindung telinga. Peralatan pelindung untuk mengurangi kebisingan seperti penyumbat telinga dan pelindung telinga. Seperti juga cara lain di metoda jenis ini, efektivitasnya tergantung pada dipakainya peralatan yang tepat untuk tingkat bunyi yang ada, pemakaian dan perawatan peralatan yang baik. Harus diingat bahwa dengan metoda ini, kebisingan tetap ada, dan peralatan peindung, jika dipakai dengan benar, hanya sekedar mengurangi jumlah suara yang masuk ke dalam telinga. Beberapa pengguna peralatan pelindung telinga mengalami infeksi telinga yang cukup serius yang pada akhirnya merusak pendengaran mereka. Jadi pekerja harus melaporkan semua gangguan kesehatan yang timbul karena pemakaian peralatan.
Butir-butir Penting 1) Tingkat kebisingan yang tinggi di tempat kerja menyebabkan gangguan kesehatan 2) Tingkat kebisingan dapat diukur dengan akurat, dan perusahaan diharuskan untuk melakukannya 3) Tingkat kebisingan dapat dikurangi dengan berbagai cara, dan pengusaha diharuskan menguranginya jika tingkat kebisingan di tempat kerjanya lebih dari 85 dBA untuk shift selama 8 jam.
50
Ergonomi : Menyesuaikan Pekerjaan dengan Pekerja
Sesuaikan pekerjaan dengan kondisi pekerja, dan bukan sebaliknya !
Ergonomi memperhatikan : 1. Bagaimana orang mengerjakan pekerjaannya 2. Bagaimana posisi dan gerakan tubuh yang digunakan ketika bekerja
3. Peralatan apa yang mereka gunakan 4. Apa efek dari faktor-faktor diatas bagi kesehatan dan kenyamanan pekerja
51
Sakit pada Tubuh Karena Kerja yang Berlebihan
52
Resiko karena Kesalahan Ergonomi Pekerjaan dan tempat kerja dapat menimbulkan cedera dan luka pada tubuh. Untuk menghindari cedera, pertama-tama yang dapat kita alkukan adalah mengidentifikasi resiko. Setelah resiko diidentifikasi, carilah jalan untuk menghilangkannya. Faktor Resiko
Definisi
Jalan Keluar
PENGULANGAN YANG BANYAK
Menjalankan gerakan yang sama berulang-ulang
Desain kembali cara kerja untuk mengurangi jumlah pengulangan gerakan atau meningkatkan waktu jeda antara ulangan, atau menggilirnya dengan pekerjaan lain
BEBAN BERAT
Beban fisik yang berlebihan selama kerja (menarik, memukul, mendorong). Semakin banyak daya yang harus dikeluarkan, semakin berat beban bagi tubuh.
Mengurangi gaya yang diperlukan untuk melakukan kerja, mendesain kembali cara kerja, menambah jumlah pekerja pada pekerjaan tersebut, menggunakan peralatan mekanik.
POSTUR YANG KAKU
Menekuk atau memutar bagian tubuh
Mendesain cara kerja dan peralatan yang dipakai hingga postur tubuh selama kerja lebih nyaman
BEBAN STATIS
Bertahan lama pada satu postur sehingga menyebabkan kontraksi otot
Mendesain cara kerja untuk menghindari terlalu lama bertahan pada satu postur, memberi kesempatan untuk mengubah posisi.
TEKANAN
Tubuh tertekan pada suatu permukaan atau tepian
Memperbaiki peralatan yang ada untuk menghilangkan tekanan, atau memberikan bantalan
GETARAN
Menggunakan peralatan yang bergetar
Mengisolasi tangan dari getaran
DINGIN ATAU PANAS YANG EKSTRIM
Dingin mengurangi daya raba, arus darah, kekuatan, dan keseimbangan. Panas menyebabkan kelelahan
Atur suhu ruangan, beri insulasi pada tubuh,
ORGANISASI KERJA YANG BURUK
Termasuk bekerja dengan irama mesin, istirahat yang tidak cukup, kerja yang monoton, beberapa pekerjaan yang harus dikerjakan dalam satu waktu
Beban kerja yang layak, istirahat yang cukup, pekerjaan yang bervariasi, otonomi individu
53
Periksa Pekerjaan Anda untuk Mengidentifikasi Resiko!
Apakah pekerjaan anda membuat anda melakukan hal di bawah ini berulang-ulang : q
Membengkokkan dan/atau memutar pergelangan tangan ? memutar lengan ?
q
Menahan siku jauh dari badan ?
q
Meraih di belakang tubuh anda ?
q
Mengangkat atau melempar sesuatu diatas bahu ?
q
Mengangkat sesuatu dari bawah lutut ?
q
Menggunakan jepitan jari ?
q
Bekerja dengan leher tertekuk ?
q
Memotong daging dengan keras ?
q
Mengangkat barang berat ?
q
Menggunakan satu jari atau jempol untuk mengoperasikan alat?
q
Menggunakan alat dengan ujung tang keras dan tajam ?
q
Menggunakan alat yang bergetar ?
q
Menggunakan peralatan tangan seperti palu ?
q
Bekerja dalam ruangan yang dingin ?
Jika anda menjawaban “ya” pada salah satu pertanyaan di atas, anda mungkin berada dalam resiko untuk mengalami kelainan karena mengalami trauma yang terus-menerus (cumulative trauma disorder CTD).
54
Cedera yang Umumnya Terjadi karena Ergonomi Cedera
Gejala
Penyebab
Bursitis : meradangnya kantung antara tulang dengan kulit, atau tulang dengan tendon. Dapat terjadi di lutut, siku, atau bahu.
Rasa sakit dan bengkak pada tempat cedera
Berlutut, tekanan pada siku, gerakan bahu yang berulang-ulang
Sindroma pergelangan tangan : tekanan pada syaraf yang melalui pergelangan tangan
Gatal, sakit, dan kaku pada jari-jemari, terutama di malam hari
Membengkokkan pergelangan berulangulang. Menggunakan alat yang bergetar. Kadang diikuti dengan tenosynovitis.
Ganglion : kista pada sendi atau pangkal tendon. Biasanya dibelakang tangan atau pergelangan
Begkak bundar, keras, dan kecil yang biasanya tidak menimbulkan sakit.
Gerakan tangan yang berulang-ulang
Tendonitis : radang pada daerah antara otot dan tendon
Rasa sakit, bengkak, dan merah di tangan, pergelangan, dan/atau lengan. Kesulitan menggerakan tangan.
Gerakan yang berulangulang.
Tenosynovitis : radang pada tendon dan/atau pangkal tendon
Sakit, bengkak, sulit menggerakan tangan.
Gerakan yang berulangulang dan berat. Dapat disebabkan oleh peningkatan kerja yang tiba-tiba, atau pengenalan pada proses baru.
Tegang pada leher atau bahu : radang pada tendon dan atau pangkal tendon
Rasa sakit di leher dan bahu
Menahan postur yang kaku
Gerakan jari yang tersentak : radang pada tendon dan/atau pangkal tendon di jari
Kesulitan menggerakkan jari dengan pelan, dengan atau tanpa rasa sakit
Gerakan berulang-ulang. Terlalu lama mencengkam, terlalu keras atau terlalu sering
55
Apa yang harus dilakukan jika anda mengalami kelainan karena trauma yang terus menerus ?
Sumber : Serikat Pekerja Busana Wanita Internasional, bagian kesehatan dan keselamatan
Beritahu perusahaan Lakukan ini dengan saksi atau secara tertulis dan simpan salinannya. Pergi ke dokter secepatnya Karena cedera karena kelainan ini tumbuh perlahan, pekerja kerap mengabaikan gejalanya hingga menjadi parah. Saat itu cedera mungkin permanen. Ceriakan pada dokter anda jenis pekerjaan yang anda lakukan. Dokumentasi Buat catatan tentang kejadian yang berhubungan dengan cedera, termasuk pada siapa anda bicara dan kapan, juga semua biaya pengobatan yang berhubungan dengan cedera dan semua pembicaraan dan surat menyurat dengan pihak perusahaan. Catatan ini menjadi amat penting jika terjadi pertentangan karena cedera anda . Minta bantuan serikat pekerja
56
Mengevaluasi Pekerjaan Untuk mengevaluasi pekerjaan, pisahkan bagian-bagian pekerjaan menjadi bagian yang sekecil mungkin, sehingga evaluasi bisa spesifik dan detil. Evaluasi tersebut harus mencakup tiga bagian : A. gambaran pekerjaan B. pengamatan dan pengukuran (membuat ceklist) C. gejala pada pekerja (survey/wawancara)
A. Gambaran Pekerjaan Kumpulkan informasi untuk menggambarkan tiap tugas, pekerjaan, tempat kerja, dan peralatan yang dievaluasi. Termasuk : • • • • • • •
nama pekerjaan dan lokasinya jumlah orang yang terlibat dan jabatannya aktivitas kerja atau tugas-tugas peralatan yang digunakan permintaan produksi jadwal kerja lingkungan kerja
B. Pengamatan dan pengukuran Evaluator harus memperhatikan : • • • • • •
bagaimana pekerja bergerak posisi ketika bekerja berapa lama seseorang melakukan suatu aktivitas berat dari benda-benda yang dipegang atau dipindahkan ukuran dari peralatan dan tempat kerja suhu di tempat kerja
Cara yang paling efektif untuk mencatat hasil evaluasi adalah dengan menggunakan ceklist ergonomi. 57
C. Gejala pada Pekerja Pada saat mengadakan evaluasi, tanyakanlah : • Apakah mereka mengalami rasa sakit atau rasa tak nyaman ketika melakukan pekerjaan • Aktivitas apa yang mendatangkan rasa sakit Hubungan antara rasa sakit atau rasa tidak nyaman dengan suatu aktivitas dapat membantu menemukan tugas, tempat kerja, atau peralatan yang mungkin mengakibatkan cedera yang berhubungan dengan ergonomi. Anda bisa mengumpulkan informasi melalui wawancara pribadi atau daftar pertanyaan tertulis bagi pekerja atau survey.
Apakah Pengendalian Ergonomi Itu ? Ulasan : Tiga Jenis Pengendalian Ergonomi Pengendalian ergonomi dipakai untuk menyesuaikan tempat kerja dengan pekerja. Pengendalian ergonomi berusaha mengatur agar tubuh pekerja berada di posisi yang baik dan mengurangi resiko kerja. Pengendalian ini harus dapat mengakomodasi segala macam pekerja. Pengendalian ergonomi dikelompokkan dalam tiga katagori utama, yang disusun sesuai dengan metoda yang lebih baik dalam mencegah dan mengendalikan resiko ergonomi. 1. Pengendalian teknik adalah metoda yang lebih diutamakan karena lebih permanen dan efektif dalam menghilangkan resiko ergonomi. Pengendalian teknik yang bisa dilakukan adalah memodifikasi, mendesain kembali atau mengganti. ∗ tempat kerja ∗ bahan / objek / desain tempat penyimpan dan pengoperasian ∗ peralatan
58
2. Pengendalian administratif Pengendalian administratif berhubungan denganbagaimana pekerjaan disusun, seperti : ∗ ∗ ∗ ∗
jadwal kerja penggiliran kerja dan waktu istirahat program pelatihan program perawatan dan perbaikan
3. Cara kerja Pengendalian cara kerja berfokus pada cara pekerjaan dilakukan, yakni : ∗ Menggunakan mekanik tubuh yang baik ∗ Menjaga tubuh untuk berada pada posisi netral
Respirator Apakah respirator itu ? Respirator adalah alat yang menutupi hidung dan mulut atau ada juga yang mencakup wajah dan kepala. Kapan respirator harus dipakai ? Respirator menyebabkan panas dan rasa tak nyaman. Anda tidak harus memakainya jika tidak diperlukan. Respirator tidaklah seefektif metodametoda perlindungan yang lain. Tetapi, jika bahan yang berbahaya tidak mungkin dihilangkan dari udara yang anda hirup (dengan menggunakan bahan kimia yang tidak berbahaya, ventilasi yang baik, dan cara pengendalian yang lain), anda perlu menggunakan respirator untuk melindungi diri sendiri. Respirator macam apa yang sebaiknya anda gunakan ? Jenis respirator yang anda butuhkan tergantung dari : • Jenis polutan yang dihadapi • Berapa banyak polutan tersebut
59
Tidak ada respirator yang cocok untuk melindungi dari semua jenis bahaya.
Jenis-jenis Respirator Masker debu • Masker debu melindungi dari debu kayu dan debu lain yang tidak terlalu beracun • Masker debu tidak dapat melindungi anda dari polutan yang berasal dari semprotan atau debu beracun seperti asbes, silika, atau timbal • Masker debu tidak dapt melindungi anda dari uap kimia atau asap rokok Jika anda menggunakan masker debu • Masker tersebut harus mempunyai dua strap (tali pengencang) • Harus mempunyai pengencang hidung • Harus disertifikasi oleh “NIOSH/MSHA” untuk debu, asap, dan embun penyemprot Jangan pernah menggunakan masker debu yang hanya mempunyai satu strap!
60
Respirator Pemurni Udara Respirator pemurni udara (disebut APR) menggunakan filter untuk menyaring udara sebelum terhirup. Ada beberapa jenis filter, yakni : 1. Filter mekanik untuk menyaring debu, asap logam, dan embun semprotan. Filter ini tidak dapat menyaring uap dan gas. 2. Filter kimia untuk menyaring gas beracun dan uap dari pelarut atau cat. Filter ini tidak dapat melindungi dari debu dan asap. 3. Filter kombinasi menyaring debu, uap, asap, dan embun. Filter kombinasi ini tersedia untuk berbagai macam bahaya pada pernapasan.
61
Respirator dengan Pemasok Udara Respirator dengan pemasok udara memberi udara bersih dari tangki atau melalui saluran udara. Digunakan jika anda bekerja pada tempat tertutup yang tidak punya cukup oksigen untuk bernapas.
62
Apa Lagi yang Perlu Anda Ketahui Tentang Respirator ?
Jika anda telah mengetahui jenis respirator yang anda butuhkan untuk pekerjaan yang anda lakukan, anda perlu : • Yakin bahwa repirator tersebut pas ukurannya Tidak satu respiratorpun yang bisa pas untuk semua orang. Respirator akan bocor (tetap mengalirkan udara kotor) jika respirator tidak pas ukurannya dengan wajah anda. Hanya dengan merasakan bahwa respirator tersebut terpasang kencang tidak bisa ditentukan bahwa respirator tersebut pas. Hukum mengharuskan perusahaan untuk menguji ukuran dari respirator yang dipakai hingga yakin bahwa uap atau debu bisa masuk ke dalam respirator. • Yakin bahwa respirator tersebut dirawat dengan baik Respirator harus dijaga untuk tetap bersih, dan filternya harus diganti secara periodik. Menggunakan respirator dengan filter yang sudah usang sama buruknya dengan tidak menggunakan respirator. Respirator tersebut tidak akan melindungi anda, hanya akan membuat anda sulit bernapas.
63
Pilih Respirator yang Sesuai Seperti sepatu, respirator punya berbagai ukuran dan jenis. Respirator harus pas dengan baik untuk memberikan perlindungan yang baik. • Perusahaan anda harus mencek apakah respirator anda pas sebelum dipakai • Kesesuaian tiap respirator harus diuji tiap enam bulan • Pemakai harus mencek seal respirator pada wajah setiap kali dipasang 1. Memilih bentuk dan ukuran Bentuk dan ukuran respirator harus bisa pas dengan baik pada wajah dan terasa nyaman. Jika anda mengoyangkan kepala, respirator tersebut harus tetap ditempatnya.
64
2. Tes Mutu Respirator Program respirator mewajibkan perusahaan mentes dan mengukur mutu respirator. Ada dua macam tes yang untuk menguji mutu respirator. Testes tersebut menguji kebocoran respirator disekitar seal wajah. • Tes fit kuanitatis adalah tes yang murah dan sederhana. Bahan kimia penguji yang baunya kuat dilepas disekitar respirator. Respirator tidak lulus tes jika pemakai bisa mencium bau bahan kimia tersebut. • Tes fit kualitatis menggunakan peralatan elektronik untuk mengukur besarnya kebocoran. Keuntungan dari tes ini adalah mengukur seberapa fitnya respirator tersebut. Sehingga membuat kita bisa membandinkan beberapa respirator dan memilih yang paling baik. TES MUTU RESPIRATOR
65
3. Selalu Mencek Paking pada Wajah Adalah penting bagi pemakai untuk mencek kebocoran setiap kali respirator dipakai. Untuk menjamin perlindungan yang baik, pemakai sebaiknya menjadikan tes ini suatu kebiasaan.
à Tes Kebocoran Positif • Tutupi katup buang dengan telapak tangan • Kembungkan masker dengan meniup secara perlahan. Tahan napas. • Jika udara keluar dan masker kempis, kencangkan strap, dan coba lagi. • Jika seal wajah berhasil menahan udara sehingga masker tetap kembung, respirator tersebut lulus tes kebocoran positif.
à Tes Kebocoran Negatif • Tutup filter sehingga udara tidak bisa dihisap melalui filter. • Sedot udara dengan perlahan sehingga masker mengempis. Tahan napas selama 10 detik • Jika udara bocor dan masker mengembung kembali kencangkan strap dan coba lagi. • Jika udara tidak bocor dan masker tetap mengempis pada wajah, masker tersebut lulus tes kebocoran negatif.
66
Keterbatasan Respirator • Respirator tidak menghilangkan bahaya yang ada. Bahan kimia tersebut masih ada di udara dan masih membahayakan. • Respirator tidak melindungi kulit dari bahan kimia, atau bahan kimia tersebut masih bisa masuk ke dalam tubuh melalui kulit. • Anda tidak akan bisa mendapatkan seal yang baik jika anda berjenggot dan berjampang. • Respirator membuat anda tak nyaman, panas, dan tegang. • Menggunakan respirator meningkatkan kemungkinan kecelakaan ketika respirator dipakai terlalu kencang sehingga menggangu penglihatan dan pendengaran, menyulitkan gerakan dan bicara. • Pekerja yang menggunakan respirator harus dalam kondisi sehat. Pekerja yang kurang sehat dapat kehilangan pekerjaan. • Respirator dapat memberi perasaan aman yang salah, jika kondisinya jelek (bocor) tanpa disadari. Menggunakan filter usang atau filter yang tidak sesuai dengan bahan kimia yang dihadapi juga sama dengan tidak menggunakan masker.
67
PERLINDUNGAN SISTEM PERNAPASAN Pertanyaan yang Harus Dijawab Sebelum Anda Mengenakan Respirator : 1. Apa nama bahan kimia yang anda pakai ?
2. Kapan dan bagaimana saya dapat terkena bahaya ?
3. Apakah perusahaan telah memonitor kondisi udara di tempat saya kerja ? YA
TIDAK
TIDAK TAHU
4. Sudahkan saya melihat hasil dari monitoring tersebut ? YA
TIDAK
TIDAK TAHU
5. Sudahkah perusahaan mencoba mengurangi bahaya menggunakan pengendalian teknik dan administratif ? YA
TIDAK
dengan
TIDAK TAHU
6. Sudahkan saya melihat lembaran data keselamatan bahan atau label dengan informasi tentang bahan kimia yang dipakai ? YA
TIDAK
68
TIDAK TAHU
CEKLIST PERLINDUNGAN SISTEM PERNAPASAN Anda harus mencek (centang) semua kotak dibawah ini sebelum mengenakan respirator. Jika ada kotak yang tidak bisa dicek, lihat langkah penanggulangan dibawah. 1. Saya telah mendapat pengecekan kesehatan yang dibayar oleh perusahaan, sebelum melakukan tes mutu respirator. (catatan : tes mutu adalah mencoba respirator untuk melihat kebocoran) 2. Saya telah melakukan tes mutu untuk masker setengah muka dan masker penuh. 3. Perusahaan telah melatih saya untuk menggunakan respirator dengan benar, termasuk tentang :
q Bagaimana melakukan tes kebocoran negatif/positif q Bagaimana membersihkan dan menyimpan respirator 4. Perusahaan telah memberikan pelatihan mengenai filter, yakni :
q Bagaimana untuk mencek apakah filter telah terpasang baik pada respirator
q Bagaimana caranya mengetahui filter yang sesuai dengan bahan kimia yang dipakai
q Kapan saya harus mengganti filter Langkah penanggulangan : Jika anda tidak dapat mencek semua kotak diatas langkah apa yang perlu ditempuh sebelum mengenaikan respirator.
69
Pakaian Pelindung terhadap Bahan Kimia 1. Peralatan pelindung adalah semua jenis alat pelindung yang dipakai saat bekerja. Diantaranya : • Respirator • Peralatan keamanan • Pakaian pelindung 2. Pakaian pelindung didesain untuk mencegah kontak terhadap bahan kimia berbahaya. Yang termasuk pakaian pelindung adalah : • Kacamata • Pelindung wajah • Apron (celemek) • Sarung tangan • Sepatu bot dan baju tahan kimia
70
Menggunakan Sarung Tangan yang Tepat Sarung tangan yang tahan kimia terbuat dari berbagai macam bahan. Bahan pembuat sarung tangan akan menentukan jenis kimia apa yang dapat ditahan. Bahan pembuat tersebut juga menentukan bagaimana performa sarung tangan ketika kontak dengan bahan kimia. • Permeasi adalah istilah untuk laju (jumlah per waktu) dari bahan kimia yang dapat menembus sarung tangan • Waktu tembus adalah istilah yang dipakai untuk menggambarkan waktu yang diperlukan oleh bahan kimia untuk menembus sarung tangan. Waktu tembus bisa hanya beberapa menit atau lebih dari 24 jam. Tabel sarung tangan dapat membantu anda dalam memilih sarung tangan yang tepat. Tabel ini menggunakan kode warna. Warna tersebut menunjukkan apakah sarung tangan yang dimaksud dapat melindungi anda.
71
CONTOH DARI TABEL SARUNG TANGAN (dari perusahaan “Utara” ) Tabel sarung tangan menggunakan kode warna. Warna tersebut menunjukkan apakah sarung tangan yang dimaksud dapat melindungi anda dari bahan kimia berbahaya. HIJAU
– Baik – Sarung tangan ini dapat melindungi anda – Waspada – Bisa dipakai namun hanya untuk jangka waktu yang pendek
MERAH – Jangan menggunakan sarung tangan ini Bahan Sarung Tangan Butyl
Lapisan perak
Nitril
Viton
HIJAU
HIJAU
MERAH
MERAH
HIJAU
MERAH
HIJAU
MERAH
Bahan kimia Aseton Asam nitrat Toluena
MERAH
72
HIJAU
SARUNG TANGAN PELINDUNG Jawab pertanyaan di bawah ini sebelum anda mengenakan sarung tangan: 1. Apa nama dari bahan kimia yang anda pakai ?
2. Kapan dan bagaimana anda dapat menyentuh bahan kimia tersebut ?
3. Sudahkah anda melihat lembaran data keselamatan bahan atau label dengan informasi tentang bahan kimia tersebut ? Ya
Tidak
4. Sudahkah perusahaan mencoba pengendalian teknik dan administratif untuk menghilangkan bahaya yang ada ? Ya
Tidak
73
Tidak Tahu
CEKLIS SARUNG TANGAN / PELINDUNG TANGAN Anda harus mencek semua kotak dibawah ini, untuk menandakan bahwa anda setuju dengan kalimat disampingnya, sebelum anda mengenakan sarung tangan. Jika ada kotak yang tidak bisa anda cek, lihat langkah penanggulangan dibawah. 1. Saya telah dilatih untuk memahami tabel sarung tangan yang dibikin oleh produsen, termasuk :
q Bagaimana
memilih sarung tangan yang sesuai dengan bahan kimia yang dihadapi q Berapa lama sarung tangan tersebut dapat melindungi dari kontak dengan bahan kimia yang dihadapi q Kapan sarung tangan tersebut harus diganti dan bagaimana cara mendapatkannya 2. Ukuran sarung tangan saya pas, sehingga saya bisa melakukan pekerjaan dengan aman dan nyaman ketika memakainya. 3. Saya tahu caranya untuk :
q Menginspeksi sarung tangan dari sobek dan lubang sebelum saya memakai dan melepasnya q Melepaskan sarung tangan degan benar sehingga menghindari kontak dengan bahan kimia q Membersihkan dan menyimpan sarung tangan setelah selesai dipakai 4. Ada tempat cuci tangan di tempat kerja saya, sehingga saya bisa mencuci tangan sebelum memakai sarung tangan dan setelah melepasnya. Langkah penanggulangan : Jika anda tidak bisa mencek salah satu dari pernyataan diatas, langkah apa yang harus dilakukan sebelum mengenakan sarung tangan ?
74
Sakit yang Berhubungan dengan Panas Bekerja di ruangan bersuhu tunggi dapat mengakibatkan kelelahan, kram, atau gatal karena panas. Siapa yang beresiko terkena gangguan kesehatan karena panas ? Orang dapat menjadi sensitif terhadap gangguan kesehatan yang berhubungan dengan panas bila : • menggunakan obat sejenis diuretics, beta blockers, atau obatobatan lain yang mempengaruhi pusat syaraf • banyak minum alkohol • terlalu gemuk, kurang makan, atau diabetes Juga mereka yang tidak terbiasa bekerja di tempat panas akan lebih sensitif dengan gangguan kesehatan pada beberapa minggu pertama.
75
Efek terhadap kesehatan Selain menyebabkan ketidaknyamanan, suhu tinggi dan kelembaban dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius jika tidak dilakukan langkah-langkah perlindungan. Kewaspadaan dan kemampuan kerja bisa menurun karena panas. Pekerja yang bekerja di tempat yang terlalu panas akan sering membuat kesalahan dan menyebabkan kecelakan. Penyebab penyakit yang berhubungan dengan panas • • • • • • •
panas dan kelembaban karena proses kerja ventilasi yang tidak cukup atau seimbang jumlah pekerja yang terlalu banyak disuatu tempat kerja fisik yang terlalu berat bekerja dengan barang panas terlalu lama kurang minum air atau tidak tersedianya air minum pekerja baru atau yang baru kembali yang tidak punya cukup kesempatan untuk minum • pekerja baru atau yang baru kembali yang belum terbiasa dengan lingkungan panas • waktu istirahat yang tidak cukup
Tanda-tanda dan Gejala dari Stress karena Panas Kram karena panas Gejala Penyebab Penanggulangan
: otot yang kejang dan sakit : berkeringat terlalu banyak dan minum air terlalu banyak : memberi minum dengan elektrolit (garam) seperti gatorade, pocari sweat
76
Kelelahan karena panas Gejala
: lemah-lesu, lelah, kantuk; berkeringat dingin dan pucat; banyak berkeringat; pusing; mual; dan pingsan
Penyebab
Penanggulangan
: turunnya volume air darah karena dehidrasi (terlalu banyak berkeringan dan tidak cukup minum) : jika pekerja sadar, istirahatkan di tempat yang sejuk; beri minum yang mengandung elektrolit; jika pekerja pingsan, segera cari bantuan medis. JANGAN diberi minum jika pekerja pingsan.
Stroke karena panas Gejala
: kulit kering dengan bercak merah panas atau tampak kebiru-biruan; kehilangan orientasi (bingung); kejang-kejang; pingsan; suhu tubuh yang cepat naik
Penyebab
: tubuh kepanasan karena pekerja tidak dapat berkeringat. Dapat mematikan.
Penanggulangan
:cari bantuan medis segera; pindahkan yang bersangkutan ke tempat yang sejuk; copot alat-alat pelindung yang dipakainya; gunakan handuk basah atau air dan kipas untuk mendinginkannya sambil menunggu paramedis
Stroke karena panas adalah gangguan kesehatan yang dapat berlanjut pada kematian. Bantuan medis sangat diperlukan pada kasus ini.
77
Stress karena Panas Pencegahan dan Penanggulangan Stress karena panas dapat dikurangi secara : 1. Teknik . Metoda teknik seperti ventilasi, pendingin, kipas dan isolator dapat mengurangi panas berlebih atau mengisolasi pekerja dari sumber panas. 2. Pakaian pelindung Pakaian khusus berbahan reflektif atau pakaian pendingin dapat melindungi pekerja dari panas yang berlebihan. 3. Penjadwalan dan waktu istirahat Beberapa pekerjaan dapat dijadwalkan untuk dilakukan pada waktu yang lebih sejuk (pagi/sore), atau waktu istirahat yang cukup diberikan agar tubuh sempat membuang panas. 4. Air Karena mekanisme “haus” atau keinginan minum tubuh terkadang tidak cukup dirangsang oleh hilangnya cairan tubuh melalui keringat, penting untuk menjadwalkan minum sekitar setengah gelas tiap setengah jam. 5. Pendidikan Pekerja harus diajari bagaimana mengenali gejala penyakit yang berhubungan dengan panas dan bagaimana melakukan pertolongan pertama pada kasus tersebut. Mereka harus tahu mengapa penyakit dapat timbul dan bagaimana mencegahnya. 6. Penyesuaian Proses ini berarti membiarkan tubuh secara bertahap menyesuaikan diri dengan panas. Proses ini menyebabkan suhu tubuh yang lebih rendah saat .
Sumber : Stress Panas di Industri, Dewan Kompensasi Pekerja
78
bekerja dan istirahat, keringat yang lebih banyak, detak jantung yang lebih lambat dan konsumsi oksigen yang lebih rendah. Karena hasil dari proses ini dapat hilang dengan cepat, pekerja harus mengalaminya lagi jika kembali dari libur yang lebih panjang dari seminggu.
79
Penanggulangan Bahaya Kebakaran Kebakaran adalah salah satu bahaya yang paling serius bagi pekerja. Di Asia puluhan pekerja meninggal dalam 10 tahun terakhir karena kebakaran di pabrik. Salah satu kebakaran di tempat kerja yang terburuk terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1911. Saat itu 146 pekerja wanita yang tengah bekerja di pabrik garmen Triangle Shirtwaist di New York tewas karena terbakar atau meloncat dari lantai 10 karena menghindari api. Berikut adalah daftar beberapa kebakaran pabrik yang menewaskan pekerja di Asia dalam 10 tahun terakhir :
Tahun
Tempat
Perusahaan
Meninggal
1991
Cina
Pabrik jas hujan
72
1993
Kadoy, Thailand
Pabrik mainan
188
1993
Cina
Pabrik mainan Zhili
87
1993
Cina
Pabrik textil Fuzhon
61
1994
Cina
Pabrik textil Zhuhai
93
1999
Cina
Pabrik elektronik Zhimao
24
1999
Cina
Pabrik furniture Nanyang
19
1999
Cina
Pabrik Shitan, Baiyun
31
Kebakaran di pabrik mainan Kadoy tahun 1993 adalah kebakaran di industri yang terburuk dalam sejarah.
80
Pencegahan Kebakaran di Tempat Kerja Salah satu langkah terpenting yang harus dilakukan perusahaan adalah membuat rencana pencegahan kebakaran secara tertulis untuk mencegah kematian, melindungi lingkungan, dan barang-barang yang ada. Faktor penting dalam rencana pencegahan kebakaran adalah : • Membuat daftar semua kemungkinan bahaya kebakaran dan sumber api; • Penyimpanan bahan-bahan yang mudah terbakar dan meledak dengan benar; • Memasang sistem pemadam kebakaran seperti penyemprot dan racun api, serta membuat prosedur perawatan dan pengujian perlatan tersebut; • Membuat rencana pengaturan barang, untuk mengendalikan akumulasi bahan yang mudah terbakar dan menempatkannya jauh dari sumber api; • Membuat rencana evakuasi, seperti menentukan dan menandai rute keluar dari gedung dan mengatur tempat kerja untuk mengakomodasikannya, membuat prosedur untuk menghitung pekerja, memberikan pertolongan pertama, dan tugas penyelamatan dalam keadaan darurat; • Pelatihan bagi pekerja, untuk upaya pencegahan kebakaran dan keadaan darurat; • Memberikan tugas atau tanggung jawab pada seseorang untuk mengkoordinasi pengaturan ruangan, pencegahan kebakaran, dan evakuasi.
81
Mengenali Meledak
Bahan-bahan
yang
Mudah
Terbakar
dan
Bahan-bahan yang mudah terbakar termasuk cairan, benda padat, gas dan debu. Perusahaan bertanggung jawab untuk mengevaluasi semua bahanbahan di tempat kerja, untuk mengidentifikasi apakah bahan tersebut mudah terbakar atau meledak, dan untuk membuat rencana pencegahan kebakaran dengan membatasi penumpukkan bahan-bahan tersebut dan menjauhkannya dari sumber api. Cairan yang mudah terbakar banyak digunakan di pabrik. Cairan ini digolongkan menjadi beberapa kelas. Cairan kelas I disebut cairan yang mudah terbakar, sedangkan cairan kelas II dan III disebut cairan yang dapat meledak.
Kelas dari cairan yang mudah terbakar : Kelas I
: temperatur bakar dibawah 100 F Kelas I-A : temperatur bakar < 73 F titik didih < 100 F Kelas I-B : temperatur bakar < 73 F titik didih < 100 F Kelas I-C : temperatur bakar antara 73 dan 100 F
Kelas II
: temperatur bakar diatas 100 F dan dibawah 140 F
Kelas III
: temperatur bakar diatas 140 F Kelas III-A : temperatur bakar diatas 140 F & dibawah 200 F Kelas III-B : temperatur bakar diatas 200 F
82
KELAS DARI CAIRAN YANG MUDAH TERBAKAR ATAU MELEDAK Kelas IA
Kelas IB
Kelas IC
Asetaldehi da Eter
Aseton
Amil Asetat
Asam Semut
Naptha V.M. & P. Denatur Alkohol
Isopentana
Etil Asetat
Isobutil; Alkohol Metil Isobutil Keton Stiren
Pentana
Etil Alkohol
Terpentin
Etilamin
Bensin
Xilen
Iospropila Media Indonesia
Toluena
Furan
Iospropil Alkohol MEK
Etil Klorida
Kelas II
Kelas III
Tidak terbakar
Solar
Etil Glikol
Kerosin
Gliserin
Bensin Jet JP6
Etilen Glikol
Karbon Tetraklorida Triklorome tana Etilen Dibromida
Isoamil Alkohol Oli
Nitrobenze na Anilin
Propil Alkohol
Metil Kelosolve Pelarut Stoddard
Pelarut Kelosolve Ciklohexa nol
Mineral Spirit Butil Alkohol
Coaltar Naptha Ciklohexa non
Iosphrone
Trikloroeta na Metilen Klorida Perkloroeti len Trikloroeti len
Cairan kelas IA yang lain diantaranya bensin, aseton, etil alkohol, dan tiner cat. Dalam melakukan inspeksi di sekitar tempat kerja, amat penting untuk mengetahui bagaimana mengenali cairan kelas I, II, dan III. Selain dari itu, ada beberapa proses yang berpotensi membuat kebakaran, yakni : • Penyemprotan dalam proses finishing (cat, pernis, dan bahan coating lain yang mudah terbakar) yang membuat udara menjadi terpolusi dan mudah terbakar; • Pengelasan dan pemotongan dimana bunga api las dan pembakar asetilen/oksigen dapat membuat benda lain terbakar; • Udara yang kaya oksigen dapat dengan cepat terbakar jika ada sumber api.
83
Mengendalikan Bahaya Kebakaran Singkirkan dari dalam gedung bahan-bahan yang mudah terbakar seperti kain, karung, botol pelarut yang kosong, kertas, dan kardus pada tiap shift atau setiap hari. Mengisolasi sumber api, atau mengisolasi bahan-bahan yang mudah terbakar dari sumber api. Sumber api yang umum ditempat kerja diantaranya : • • • • • • • • •
Pembakaran yang terbuka Rokok Kegiatan las dan pemotongan Permukaan panas Radiasi dari benda panas Panas dari gesekan Bunga api dari listrik statik, gesekan mekanik, atau listrik Reaksi kimia Kilat
Buat peraturan yang mengurangi sumber api, seperti : • Tidak boleh merokok di dalam gedung • Ijin kerja yang mengharuskan pekerja yang menggunakan las dan mesin pemotong untuk menyingkirkan atau menutupi bahan-bahan yang mudah terbakar sebelum melas atau memotong • Memelihara peralatan listrik untuk menghindari panas dan bunga api, ο Menyingkirkan kabel yang putus atau terbuka ο Mengganti saluran kabel yang fleksibel dengan saluran kabel yang permanen, menghilangkan sirkuit dan kotak penghubung yang overload, dan motor yang overheat.
84
• Memberi ground dan mengikat semua tangki ketika cairan yang mudah terbakar dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain, Bunga api dari listrik statik dapat menyalakan uap cairan yang mudah terbakar. Dengan mengikat atau menyambungkan semua tangki dengan kabel dan memberi kabel ground, energi listrik yang ditimbulkan oleh pergerakan cairan dihantarkan ke bumi tanpa mengakibatkan bunga api yang dapat menyalakan uap disekitar tangki. Semua proses pemindahan cairan yang mudah terbakar harus menggunakan sistem ini.
Penyimpanan Bahan-bahan yang Mudah Terbakar Asosiasi Perlindungan Kebakaran Nasional (NFPA) di Amerika Serikat mempunyai paket persyaratan yang lengkap untuk penyimpanan bahanbahan yang mudah terbakar dan meledak, yang telah dipakai oleh berbagai perusahaan di seluruh dunia. Jumlah maksimum cairan yang mudah terbakar yang dapat disimpan dalam sebuah tempat penyimpanan adalah : • 120 gallon (454 liter) untuk cairan kelas I, II, dan IIIA • tidak melebihi 60 gallon (227 liter) untuk cairan kelas I atau II. Tidak boleh lebih dari tiga tempat penyimpanan disatu daerah api, kecuali jika kelompok tersebut terpisah paling sedikit 100 kaki (30,5 meter). Daerah api adalah area yang dipisah dari gedung dengan dinding yang bisa menahan api untuk sekitar satu jam. Tempat penyimpanan tersebut harus diberi label “Mudah Terbakar – Jauhkan dari Api”. Jumlah maksimum cairan yang mudah terbakar yang dapat disimpan diluar tempat penyimpanan atau didekat tempat penyemprot adalah : • jumlah yang cukup untuk sekedar memasok selama sehari atau satu shift; • 25 gallon (95 liter) untuk cairan kelas IA • 120 gallon (4545 liter) untuk kelas IB, IC, II atau IIA; • 660 gallon (2.498 liter) untuk kelas IB, IC, II atau IIA di sebuah tangki portabel.
85
Jumlah maksimum cairan mudah terbakar yang bisa disimpan diluar gudang ditunjukkan oleh tabel di bawah ini. Kelas Cairan
Lokasi tempat penyimpanan
Maksimum gallon terlindung* (drum 55 gal)
Maksimum gallon tak terlindung (drum 55 gal)
IA
Lantai dasar dan tingkat Bawah tanah Lantai dasar dan tingkat Bawah tanah Lantai dasar dan tingkat Bawah tanah Lantai dasar dan tingkat Bawah tanah Lantai dasar dan tingkat Bawah tanah
2750 (50) tidak diijinkan 5500 (100) tidak diijinkan 16500 (300) tidak diijinkan 16500 (300) tidak diijinkan 55000 (1000) 8250 (150)
660 (12) tidak diijinkan 1375 (12) tidak diijinkan 4125 (75) tidak diijinkan 4125 (75) tidak diijinkan 13750 (250) tidak diijinkan
IB
IC
II
III
*menggunakan alat penyiram atau alat perlindungan kebakaran yang lain Catatan : 1. Jika katagori cairan yang disimpan lebih dari 1 kelas, gunakan ketentuan jumlah galon yang terkecil. 2. Jika tangki berjarak lebih dari 12 kaki dari gang. Gang utama paling sedikit harus 8 kaki lebarnya, gang tambahan lebarnya paling sedikit 4 kaki. Catatan lain : 1 gallon = 3,785 liter 1 kaki = 0,3048 meter
86
Sistem Perlindungan Kebakaran Seluruh tempat kerja harus menpunyai sistem perlindungan terhadap kebakaran, bisa berupa penyiram air yang dipasang diselurug gedung atau racun api yang ditempatkan dibanyak tempat di dalam gedung. Sistem penyiram air otomatis adalah sistem perlindungan kebakaran yang paling efektif, dengan syarat, sistem tersebut dirawat dengan baik dan dites secara periodik. Racun api akan efektif bila : • Jenis racun api yang tepat tersedia • Cukup racun api tersedia di satu area • Pekerja yang ada tahu caranya menggunakan pemadam api. Jangan menugaskan pekerja untuk menggunakan racun api, jika yang bersangkutan belum pernah mendaoat pelatihan tentang penggunaan racun api dan bahaya-bahaya yang dihadapi dalam pemadaman api Ada berbagai jenis racun api, termasuk air, karbon dioxida, bahan kimia kering, dan busa. Racun api harus dipasang didinding, dan diberi tanda keberadaannya. Tidak semua racun api efektif untuk memadamkan semua jenis api, sehingga amat penting untuk menggunakan jenis racun api yang tepat.
87
NPFA menentukan jarak dari lokasi racun api, yang bergantung dari jenisnya, sebagai berikut :
A B
JENIS DARI RACUN API PORTABEL
Jarak Maksimum Antara Racun Api
Untuk api biasa
75 kaki (23 meter)
Api di kertas, kayu, sampah, atau kain Untuk apai pada cairan mudah terbakar
50 kaki (15 meter)
Api pada bensin, oli, cat, dll Untuk apai pada peratan elektronik
50-75 feet
C
Api di kabel, kotak sekering, dll
(15-23 meter)
D
Untuk api pada logam, beberapa jenis 75 kaki (23 meter) logam, seperti magnesium dan natrium membutuhkan racun api padat.
Faktor-faktor Kunci : 1) Kebakaran adalah salah satu bahaya ditempat kerja yang paling serius 2) Perusahaan harus membuat rencana tertulis dan memasang semua peralatan yang dibutuhkan untuk mencegah dan memadamkan api di tempat kerja. 3) Pelatihan mutlak perlu diberikan kepada pekerja dalam cara-cara mencegah kebakaran, memadamkan api, dan evakusi dari gedung. Hanya pekerja yang telah diberi pelatihan yang ditugaskan untuk memadamkan api. Evakuasi adalah tujuan utama dari upaya menghadapi kebakaran.
88
Bahaya Listrik Sebagian besar industri menggunakan listrik dalam jumlah besar untuk menjalankan peralatan dan penerangan. Voltase dari kebanyakan peralatan pabrik adalah 220 volts atau lebih besar dari listrik dirumah. Arus listrik yang digunakan (yang unitnya ampere) juga lebih besar dari yang biasa digunakan pada peralatan listrik dirumah. Listrik, kabel listrik, dan peralatan listrik dapat mendatangkan bahaya bagi kesehatan. Efeknya antara lain : • Kematian karena tersengat listrik, atau terjatuh karena terkejut setelah tersengat listrik • Sengatan listrik yang tidak mematikan, luka bakar atau jatuh • Kebakaran karena bunga api atau peralatan yang terlalu panas • Tersandung oleh kabel atau peralatan listrik Dengan hanya sedikit listrik saja, sudah dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang berarti. Contohnya, pesawat televisi menggunakan arus lsitrik 1,3 hingga 1,5 ampere. Satu ampere dapat dibagi menjadi seribu unit, yang disebut mili-ampere atau mA. Sehingga satu pesawat televisi mendapat energi 1300 hingga 1500 mili-ampere.
89
Efek Listrik pada Kesehatan Listrik dapat membahayakan kesehatan. Efeknya tergantung dari jumlah arus listrik (ampere) yang terkontak. Tabel berikut berisi batasan atas jumlah arus listrik dan efeknya pada kesehatan.
Jumlah Arus Listrik
Efek Pada Tubuh
1 mili-ampere (mA)
Terasa ditangan
2 mA
Bengkak ditangan
3,5 mA
Rasa sakit karena kejut (mungkin dapat mengakibatkan jatuh atau kecelakaan lain)
5 mA
Tremor pada tangan
7 mA
Kontraksi otot yang tidak terkendali di lengan
10-20 mA
Tidak dapat melepaskan kontak dengan peralatan atau kabel berlistrik karena otot terkunci
30 mA
Tidak bisa bernapas
5-250 mA
Detak jantung yang tidak normal, biasanya dapat menyebabkan kematian
1300 mA
Daya pada pesawat televisi biasa
90
Bahaya Khusus Kabel atau bagian peralatan berlistrik : • Kabel yang terbuka atau rusak harus segera diganti dan ditutupi • Batang-batang berlistrik pada kotak sekering harus diberi penutup • Kotak simpul dan stop-kontak harus diberi penutup • Peralatan yang dialiri arus listrik atau bagian logam dari alat tersebut harus diberi ground Peralatan elektronik : • Peralatan yang rusak harus segera diganti • Semua peralatan elektronik harus dilindungi dari kerusakan fisik • Peralatan elektronik yang berada di tempat lembab dan basah harus mendapatkan perlindungan khusus • Daya pada sirkuit tidak boleh terlalu besar dan melebihi kapasitas Pemasangan ground : • Pemasangan jaringan kabel pada stop-kontak harus benar, sehingga polaritas tidak terbalik antara kawat ground dan kawat netral • Semua kabel stop-kontak harus mempunyai ground • Semua peralatan-tangan berlistrik harus diberi ground, dan semua logam pembungkusnya tidak boleh dialiri listrik
91
Panel dan kotak sekering • Harus ditandai dengan kapasitas voltase dan arusnya • Semua sekering harus ditandai dengan tujuan dan ditandai posisi nyala (on) dan mati (off) nya. • Semua kotak sekering harus mempunyai tempat terbuka paling sedikit 92 cm (36 inchi) dimuka dan 17 sentimeter (7.5 inchi) si damping kiri dan kanannya. Kabel elastis • Kabel elastis (seperti kabel pemanjang) tidak bisa menggantikan kabel permanen, karena kabel elastis dapat mengakibatkan sengatan listrik, kepanasan dan menyebabkan kebakaran, atau menyebabkan tersandung. • Kabel elastis tidak bisa ditembuskan ke dinding, pintu, atau atap • Kabel elastis tidak bisa disemen kedinding atau dipasang didalam langit-langit • Kabel elastis harus diperiksa secara periodik agar sobekan dan kerusakan dapat segera dideteksi dan diganti bila perlu • Kabel elastis harus mempunyai peredam regangan pada simpul atau peralatan untuk menghindari kerusakan pada kabel dan membuat kabel bermuatan listrik didalamnya terbuka. Tempat penyimpanan disekitar peralatan elektronik dan sambungan listrik : •
Didaerah tersebut tidak boleh ada tempat penyimpanan bahan-bahan yang mudah terbakar
Tanda : •
Semua peralatan yang menggunakan tegangan tinggi (diatas 600 volt) harus ditandai
92
Tanggung Jawab Perusahaan Perusahaan bertanggung jawab untuk memberikan tempat kerja yang bebas dari bahaya, termasuk bahaya listrik. Perusahaan bertanggung jawab untuk : • Mengadakan peralatan listrik yang tepat untuk pekerjaan yang ada, menginspeksi dan merawat peralatan tersebut secara periodik; • Memberikan peralatan pelindung yang yang tepat, seperti sarung tangan, pelindung wajah, dan peralatan pelindung lainnya yang dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan, juga untuk mengganti dan merawat peralatan tersebut; • Membuat prosedur tertulis untuk perawatan rutin untuk perlatan elektronik, terutama yang menggunakan voltase besar; • Memberi pelatihan kepada pekerja mengenai bahaya listrik yang ada, praktek kerja yang aman (seperti prosedur mengunci atau memberi label sambungan listrik dan grounding), dan mengenai cara penggunaan peralatan pelindung;
93
Lokasi Bahaya Khusus Menggunakan peralatan berlistrik yang tepat amatlah penting jika lingkungan kerja mengadung bahan yang mudah terbakar atau meledak, karena bunga api atau peralatan yang terlalu panas dapat menyebabkan kebakaran dan ledakan. Untuk tempat-tempat yang berbahaya harus digunakan peralatan elektronik yang didesain khusus sehingga lebih aman dan tidak menghasilkan bunga api. Ada enam kelas lokasi bahaya dimana peralatan yang didesain khusus digunakan, yakni : • Kelas I – divisi I : udara di ruangan tersebut mengandung gas atau uap yang mudah terbakar; • Kelas I – divisi 2 : di ruangan terdapat cairan yang mudah terbakar, atau menggunakan gas mudah terbakar dalam tangki; • Kelas II – divisi I : udara di ruangan mengandung debu dari bahan yang mudah terbakar pada kondisi normal; • Kelas II - divisi 2 : udara di ruangan mengandung debu dari bahan yang mudah terbakar pada kondisi tertentu; • Kelas III – divisi 1 : di ruangan terdapat serat dari bahan yang mudah terbakar (yang bisa beterbangan) yang dipakai dalam produksi; • Kelas III – divisi 2 : di ruangan disimpan serat dari bahan yang mudah terbakar.
94
Jika kondisi ruangan seperti digambarkan ada dalam pabrik, peralatan berlistrik (termasuk sistem penerangan) yang aman harus digunakan. Ada berbagai jenis peralatan yang didesain untuk digunakan pada tiap kelas ruangan. Tempat bahaya yang lain dimana peralatan elektronik khusus perlu digunakan dan cara kerja khusus harus dipraktekkan adalah ruangan yang menggunakan peralatan listrik bertegangan tinggi (diatas 600 volt). Perusahaan bertanggung jawab untuk membuat cara kerja khusus, memberikan peralatan pelindung, dan pelatihan bagi pekerja yang berkerja di tempat-tempat tersebut.
Faktor-faktor Kunci 1) Listrik dapat menyebabkan kematian dan berbagai cedera serius, dan untuk menyebabkan gangguan kesehatan yang serius hanya disperlukan sedikit saja kontak dengan listrik. 2) Bahaya-bahaya tertentu yang berhubungan dengan desain dan penggunaan peralatan di tempat kerja dapat dihindari dengan inspeksi dan evaluasi yang baik. 3) Perusahaan bertanggung jawab untuk memberikan peralatan listrik yang sesuai dengan kondisi operasi pabriknya, peralatan pelindung bagi pekerja, cara kerja yang aman, dan pelatihan.
95
Ceklis Sederhana untuk Menghindari Bahaya Listrik q
Apakah tampak ada bahaya dengan peralatan listrik yang ada ? (kabel yang rusak atau terbuka, peralatan yang kepanasan, bahaya tersandung kabel dan lain sebagainya)
q
Apakah ada bagian peralatan berlistrik (peralatan, lampu, stopkontak) yang mungkin tersentuh oleh pekerja ?
q
Apakah listrik pada sirkuit dan stopkontak yang tidak digunakan lagi sudah diputus ? Jika tidak, apakah peralatan tersebut dirawat dengan baik ?
q
Apakah kabel elastis digunakan sesuai dengan batasannya, yakni tidak mungkin diganti dengan saluran listrik permanen, tidak terdapat sobekan atau tempelan isolasi, dan diberi peredam regangan ?
q
Apakah semua peralatan lsitrik yang ada sudah dilengkapi dengan ground, sehingga tidak akan lsitriknya tidak bocor ?
q
Apakah semua stopkontak dipasang dengan benar sehingga tidak ada yang polaritasnya terbalik antara ground dan netral ?
q
Apakah semua kotak panel sekering diberi ruang bebas yang cukup di depan dan sampingnya ?
q
Apakah semua kotak panel sekering ditutup sehingga sekeringnya tidak akan tersentuh oleh pekerja ?
q
Apakah semua kotak sekering sudah diberi label yang berisi identitas sekering, indikasi ‘nyala’ dan ‘mati’, serta informasi tentang voltase dan arus yang ada ?
96
Prosedur Mengunci/Menandai Sumber Energi Prosedur mengunci/menandai sirkuit dilakukan untuk meyakinkan putusnya sumber energi (listrik misalnya) pada peralatan dan mesinmesin sebelum melakukan penyetelan, perbaikan, dan perawatan. Ratusan pekerja telah cedera dan terbunuh setiap tahunnya karena melakukan perbaikan/ penyetelan/ perawatan pada peralatan yang masih dialiri listrik. Maksud dari prosedur ini adalah untuk mencegah cedera dan kematian dengan menjamin bahwa mesin-mesin tersebut tidak akan bergerak atau beroperasi ‘tanpa sengaja’ ketika pekerja sedang memperbaikinya. Tujuan dari prosedur ini adalah untuk memutuskan semua aliran dari sumber energi/tenaga di dalam maupun diluar mesin, sebelum dilakukan kerja pada mesin tersebut. Sumber tenaga yang mungkin terdapat pada mesin-mesin adalah : • • • • • •
Listrik Hidrolik Pneumatik (udara bertekanan) Mekanik Uap Per logam
Terkadang, hanya dengan memutus aliran dari sumber tenaga luar tidak cukup untuk mengamankan mesin. Sebab, silinder hidrolik dan pnumatik masih mungkin menyimpan energi. Demikian juga dengan batere dan kapasitor yang mungkin masih menyimpan muatan listrik. Sistem mekanik dan per juga mungkin masih menyimpan energi mekanik.
Bagaimana Caranya Mengunci atau Menandai Sumber Energi Supaya yakin bahwa sumber energi telah terputus, tiap pekerja yang akan melakukan pekerjaan pada peralatan atau mesin atau sistem tersebut dapat menempatkan gembok atau kunci pada sambungan yang telah diputus. Hanya ada satu kunci untuk gembok tersebut yang hanya dipegang oleh pekerja yang bersangkutan. Pada beberapa kasus, salah satu anggota tim yang menempatkan gembok atau pengunci bagi kepentingan seluruh anggota tim. Pada kasus ini disiplin yang tinggi
97
diperlukan sehingga kunci tidak akan dilepas sebelum semua anggota tim berada pada posisi aman. Untuk menandai sumber energi, pekerja yang akan bekerja pada mesin, peralatan atau sistem tersebut menaruh label pada pengunci disambungan dengan sumber energi. Label tersebut berisi informasi tentang siapa yang menaruh label dan untuk berapa lama sistem tersebut akan diputus dari sumber energi. Pada beberapa kasus, penguncian terhadap sumber energi tidak mungkin dilakukan. Pada kasus ini label akan berfungsi sebagai ‘pengunci’ dari sambungan sumber tenaga. Namun kewaspadaan dan disiplin tinggi diperlukan agar sumber tenagayang telah diberi label tersebut tidak disambung kembali sebelum semua pekerja berada pada posisi aman. Hanya jika tidak ada pilihan lain, pekerjaan pada peralatan /mesin /sistem dilakukan dengan kondisi masih berenergi atau tersambung dengan sumber energi. Jika hal ini dilakukan, pekerja harus dilindungi dari bahaya tersengat listrik, terpotong, atau terjepit mesin. Pekerja harus mendapat pelatihan yang diulang tiap tahunnya tentang prosedur penguncian/penandaan sumber energi dan cara bekerja yang aman. Perusahaan harus mengadakan pengunci dan label yang dibutuhkan untuk program penguncian/pelabelan dan menekankan agar supervisor menjalankan prosedur tersebut.
Faktor-faktor Kunci 1) Ribuan pekerja meninggal dan terluka karena prosedur penguncian dan penandaan sumber energi tidak dilakukan saat perawatan dan perbaikan mesin-mesin dan peralatan. 2) Cara yang sederhana dan efektif untuk menghindari kematian dan cedera pada kasus diatas adalah dengan mengikuti prosedur penguncian dan penandaan. 3) Pekerja harus mendapat pelatihan dan peralatan yang diperlukan untuk mengiplementasikan prosedure tersebut dan harus menolak jika supervisor atau manager memutuskan untuk mengabaikan prosedur tersebut.
98
Ceklis Sederhana untuk Prosedur Penguncian/Penandaan q Apakah
perusahaan mempunyai prosedur tertulis untuk melakukan prosedur penguncian/penandaan untuk semua peralatan dan mesinmesin yang ada ?
q Apakah semua pekerja yang ditugaskan untuk melakukan penguncian sumber energi telah diberi pelatihan mengenai prosedur tertulis tersebut dan apakah mereka mengerti isinya ?
q Apakah
semua pekerja yang terkait atau bersangkutan dengan penguncian sumber energi pada mesin-mesin dan peralatan mengerti maksud dan tujuan dari prosedur tersebut ?
q Apakah
semua operator dan bagian perawatan diberi alat pengunci yang dibutuhkan ketika melakukan perawatan mesin ?
q Apakah
hanya ada satu kunci untuk tiap pengunci, dan hanya dipegang oleh pekerja yang bersangkutan ?
q Apakah
pekerja melakukan cek apakah tidak ada yang bekerja pada mesin tersebut sebelum melakukan penguncian terhadap sumber energi (hilangnya sumber energi secara tiba-tiba juga dapat mengakibatkan kecelakaan) ?
q Apakah saluran pnumatik, hidrolik, dan uap dibuka dan dikosongkan, setelah sumbernya tenaganya diputus sebelum perawatan dilakukan ?
q Apakah
semua sistem mekanik yang mempunyai tegangan atau tekanan (seperti pegas) dilepas atau dikunci sebelum perawatan dilakukan ?
q Apakah
sistem listrik, termasuk sirkuit, batere dan kapasitor, dicek hingga tidak ada korsleting yang bisa terjadi dan menyalakan mesin/peralatan kendati tombol utama ada di posisi mati (off) ?
q Apakah
mesin-mesin sejenis mesin press yang mempunyai alat penekan/penjepit yang bisa jatuh diberi penyangga kayu atau logam atau pin sehingga tidak mungkin jatuh ?
99
q Apakah
semua sumber energi yang dapat menjalankan mesin dan peralatan dikunci da ditandai sebelum perawatan dilakukan ?
q Apakah
pekerja mencek apakah semua pekerja telah berada pada posisi aman sebelum menyambungkan kembali sumber energi ?
q Apakah
semua pekerja melepas semua pengunci dan label dari sambungan sumber energi setelah menyambungkannya kempabli ke mesin dan peralatan ?
Pelindung Mesin Ratusan pekerja diseluruh duni kehilangan jari, tangan, kaki, bahkan jiwa tiap minggunya dalam kecelakaan yang melibatkan mesin-mesin industri. Hampir semua kecelakaan, cedera, dan kematian tersebut bisa dicegah apabila mesin-mesin yang bersangkutan diberi pelindung dan mengikuti prosedur kerja yang aman. Bahaya dari peralatan mekanik, yang diilustrasikan di bagian ini, diantaranya : • • • • • • • • • • •
Ujung operasi Ujung penjepit Ujung pemotong Ujung penggunting Benda berputar Benda bergerak maju-mundur Benda bergerak keluar Sisi tajam Serpihan yang beterbangan Bunga api Kabel listrik yang terbuka dan bermuatan
Kebanyakan kecelakaan terjadi pada tiga bagian dari mesin yang idsebut dibawah ini : • Ujung operasi – ujung dimana pekerjaan dilakukan, yakni dimana bahan logam, kayu, plastik, dan kain dipotong, ditekuk, dibentuk, dikencangkan, dibor, dlsb.
100
• Sistem transmisi daya – komponen dari sistem mekanik yang menyalurkan energi mekanik dari motor atau sumber energi ke bagian dari mesin yang melakukan pekerjaan, yakni komponen seperti roda gila, ban berjalan, katrol, batang penyambung, kopling, roda sisir, as, rantai, jari-jari, engkol, roda gigi, dll. • Benda bergerak lainnya – bagian dari mesin yang bergerak ketika mesin beroperasi, seperti berputar, maju-mundur, dan melintang. Waktu cedera terjadi biasanya adalah ketika operator menjalankan peralatan dan menghadapi ujung operasi atau bagian bergerak lain yang terbuka. Juga ketika operator harus memperbaiki mesin yang macet dalam kondisi mesin belum dimatikan. Juga ketika bagian perawatan harus melakukan perawatan terhadap bagian-bagian yang dalam kondisi bergerak (dynamic servicing), ketika penutupnya dilepas dan mesin masin berjalan, atau ketika bagian perawatan harus mengganti bagian yang posisinya dilalui bagian bergerak.
101
Contoh dari Mekanisme Berputar, Maju-Mundur, dan Bergerak Lurus
102
Persyaratan untuk Pelindung Mesin Persyaratan umum untuk pelindung mesin adalah, pelindung harus : • Mencegah kontak antara pekerja dengan bagian dari mesin yang berbahaya • Tidak menciptakan bahaya baru bagi operator atau bagian perawatan • Tidak mempengaruhi operasi mesin tersebut • Memberi tempat untuk pelumasan yang aman dan inspeksi • Aman dan cukup kuat untuk menahan beban pada operasi normal Ada beberapa variasi dari pelindung mesin, yakni : pelindung mekanik, sistem kendali pengaman, melindungi lokasi mesin, sistem tarik-tahan, dan alat-alat pendeteksi.
Pelindung Mekanik Tutup menghalang tetap Jenis perlindungan ini menempatkan penghalang tetap diantara operator dan mesin. Keuntungannya adalah sistem ini mempunyai aplikasi yang luas, memberikan perlindungan maksimum pada operator, bisa dibuat dan dipasang langsung dilokasi pabrik, relatif murah, membutuhkan perawatan yang minimal, dan cocok untuk tingkat produksi tinggi atau operasi yang repetitif. Keterbatasan dari sistem ini adalah : dapat menghalangi penglihatan, mungkin tidak cocok untuk beberapa jenis operasi, dan perbaikan pada mesin akan memerlukan pembukaan penghalang terlebih dahulu.
Penghalang yang fleksibel Jenis perlindungn ini menempatkan penghalang yang bisa diatur dimensinya diantara operator dan mesin. Keuntungannya adalah : penghalang dapat dipasang untuk cocok dengan berbagai macam operasi, 103
penghalang tersebut dapat diatur dimensinya sehingga pas dengan berbagai ukuran bahan, dan dapat dibuat dan dipasang di lokasi pabrik. Keterbatasan dari sistem ini adalah : tidak selalu dapat memberikan perlindungan penuh, memerlukan perawatan yang lebih intensif atau penyetelan, dapat menghalangi penglihatan, dan penghalang dapat rusak oleh operator.
Penghalang dengan penyetelan otomatis Jenis perlindungn ini menempatkan penghalang yang dapat menyetel dimensinya secara otomatis diantara operator dan mesin. Keuntungan dari penghalang ini adalah : tidak membutuhkan penyetelan oleh operator, dapat dibuat untuk cocok dengan berbagai jenis operasi, pas untuk berbagai ukuran bahan, penghalang yang siap pakai tersedia dipasaran dan ada pula yang dapat dibuat dilokasi pabrik. Keterbatasan sistem ini adalah : tidak selalu memberikan perlindungan yang penuh, membutuhkan perawatan yang intensif atau penyetelan, dan dapat menghalangi penglihatan.
Penghalang yang berkaitan dengan sistem (interlock) Jenis perlindungan ini memutus daya dan menghentikan mesin ketika pelindung tersebut dibuka atau dipindahkan. Keuntungannya adalah memberikan perlindungan maksimum, memberik akses untuk perawatan tanpa harus membuka seluruh sistem pelindung. Keterbatasan dari sistem ini adalah: membutuhkan perawatan dan penyetelan untuk mencegah tidak berfungsinya sistem yang ada, sistem ini juga relatif mahal, dan bisa di“akali” oleh operator.
Penutup mekanik yang berkaitan dengan sistem Jenis perlindungan ini mengaktifkan pintu geser yang berkaitan dengan mekanisme operasi sehingga menciptakan penghalang diantara operator dan mesin setiap kali mesin beroperasi. Keuntunggan dari sistem ini adalah mencegah operator untuk meraih atau masuk ke dalam daerah bahaya. Keterbatasan dari sistem ini adalah : membutuhkan perawatan intensif dan penyetelan, relatif mahal pembuatan dan pemasangannya, dapat di”akali” oleh operator.
104
105
106
Penutup Transparan
107
Alat Pengunci Aliran Listrik
108
Sistem Kendali Pengaman Kendali dua tangan Jenis perlindungan ini membutuhkan penggunaan kedua tangan secara bersamaan untuk mengaktifkan mesin. Keuntungan dari sistem ini adalah : menghindarkan tangan operator dari daerah bahaya, dapat diadaptasikan dengan berbagai operasi, hanya membutuhkan sedikit perawatan, dan relatif murah. Keterbatasan dari sistem ini adalah : hanya melindungi si operator saja, membutuhkan siklus terputus atau jeda pada operasi, dan harus didesain untuk mencegah manipulasi dari operator.
Kendali dengan pengaman penghenti Jenis perlindungan ini menghentikan mesin setelah menyelesaikan satu siklus kerja. Keuntungan dari sistem ini adalah : sederhana sehingga sistemnya lebih bisa diandalkan dan mudah dipasang pada peralatan yang digerakkan secara manual. Kelemahan sistem ini adalah : hanya melindungi si operator saja, semua kendali harus diaktifkan secara manual, rem mekanis mungkin diperlukan, membutuhkan dudukan khusus untuk memegang bahan, mungkin sulit dioperasikan karena lokasinya.
109
Kendali Dua Tangan
110
Alat Pemegang dari Pendorong
111
Pelindung dengan Jarak Jenis perlindungan ini menempatkan penghalang disekitar peralatan agar pekerja selalu berada pada jarak lebih dari 123 cm (4 kaki) dari mesin; menempatkan mesin setidaknya pada 2,15 meter (7 kaki) diatas lantai; atau mengendalikan akses ke mesin, seperti menempatkan mesin-mesin dalam ruangan terkunci. Keuntungan dari sistem ini adalah memberikan perlindungan maksimum. Keterbatasannya: tidak cocok untuk semua jenis operasi, dapat menghalangi penglihatan, dapat menyulitkan perawatan dan perbaikaan, dan dapat dimanipulasi oleh operator.
Sistem Tarik-Tahan Jenis perlindungan ini secara otomatis menarik tangan operator mesin ketika mesin berjalan dan menahan tangan operator dari daerah bahaya atau secara mekanik menjauhkan tangan operator ketika siklus mesin dimulai. Keuntungan dari sistem ini adalah memberikan perlindungan maksimum ketika sistem bekerja dengan baik. Kelemahannya : dapat menyebabkan cedera pada pekerja are tegangan dan regangan yang terjadi; juga memerlukan perawatan extra intensif dan biayanya relatif mahal.
112
Alat Pendeteksi Jenis perlindungan ini menghentikan kerja mesin ketika sensor sel fotoelektrik atau medan frekwensi radio mendeteksi keberadaan operator di daerah bahaya. Keuntungan dari sistem ini adalah : operator bebas untuk bergerak diluar daerah bahaya, memberikan perlindungan yang baik ketika sistem bekerja normal. Kelemahannya : sistem ini tidak melindungi operator dari kegagalan mekanis, terbatas untuk mesin-mesin yang bisa dihentikan dengan cepat, membutuhkan perawatan extra intensif dan penyetelan, getaran dapat merusak sensor, sensitivitas frekwensi radio harus disetel dengan baik sehingga tidak dipengaruhi oleh benda-benda lain disekitar tempat kerja, dan biaya awalnya tinggi.
Faktor-faktor Kunci 1) Mesin-mesin yang tidak dilindungi telah menyebabkan ribuan cacat dan kematian setiap tahunnya. Namun demikian, kecelakaankecelakaan ini dapat dicegah. 2) Ada berbagai jenis perlindungan dan alat yang bisa dipasang untuk memberi perlindungan pada operator mesin dan staf perawatan. 3) Tiap jenis sistem perlindungan mempunyai keuntungan dan kelemahan, uang harus dievaluasi dengan baik sebelum salah satu sistem dipilih dan dipasang.
113
Ceklis Sederhana untuk Pelindung Mesin q
Apakah tangan jari, dan tubuh pekerja berada pada tempat yang berbahaya ketika mesin bekerja, disetel, atau dirawat ?
q
Apakah alat kendali untuk menyalakan dan menghentikan mesin dapat diraih dengan mudah oleh operator ?
q
Apakah ban, roda, rantai, gigi, dan pisau diberi pelindung dengan baik ?
q
Apakah bagian yang berputar ditutup atau ditempatkan pada lokasi yang tidak mudah dirsentuh ?
q
Apakah bilah kipas yang terletak dekat lantai diberi perlindungan ?
q
Apakah alat pelindung dipasang dengan baik sehingga tidak mudah lepas ?
q
Apakah desain, konstruksi, atau operasi dari sistem pelindung mesin tidak menyebabkan bahaya baru bagi operator ?
q
Apakah operator memperoleh pelatihan tentang cara kerja yang aman dan pentingnya untuk tidak memanipulasi sistem perlindungan yang ada ?
q
Jika operator tidak berada dekat pekerja lain, apakah tersedia sistem alarm yang akan memberi tahu pekerja lain jika ada kecelakaan ?
114
Topik Keselamatan Kerja Lainnya Penerangan di Tempat kerja Penerangan yang baik di tempat kerja amatlah penting karena : • Pekerja akan dapat melihat lingkungan kerjanya dan jalan keluar jika terjadi keadaan darurat • Dapat mencegah kecelakaan • Mengurangi kelelahan mata dan bahaya kesehatan yang lain Penerangan untuk keadaan darurat, yang sumber dayanya dapat berasal dari generator atau batere, diperlukan di semua lokasi kerja yang berada di dalam gedung dan jam kerja malam hari. Penerangan darurat ini harus di-tes setidaknya sekali dalam sebulan.
115
Penerangan yang baik untuk Berbagai Pekerjaan
116
Tangki Gas Bertekanan Tangki gas bertekanan (seperti tangki oxigen, nitrogen, atau asetilen) mempunyai tekanan yang amat tinggi. Jika tangki atau katupnya rusak, misalnya karena terbentur atau terjatuh, tangki tersebut akan meluncur seperti roket. Pada beberapa kejadian tangki gas menjebol dinding dan menghancurkan peralatan dan menyebabkan kebakaran dan ledakan. Kejadian tangki gas yang terlempar juga telah melukai pekerja bahkan menyebabkan kematian. Untuk mencegah kecelakaan karena tangki gas bertekanan, ada beberapa aturan yang harus diikuti : • Tangki harus dirantai dengan aman ke dinding atau kereta hingga tidak terjatuh; • Pelindung/penutup katup tangki harus dipasang jika tangki tidak digunakan; • Tangki yang memuat gas yang mudah terbakar dan oxigen harus dipisahkan setidaknya dengan jarak 4,6 meter (15 kaki) atau dipisah dengan dinding api (firewall) yang tingginya paling tidak 1,5 meter (5 kaki); • Tangki asetilen tidak boleh ditaruh pada dinding sampingnya (posisi tidur); • Tangki bertekanan tidak pernah betul-betul kosong. Tangki tersebut masih bertekanan kendati isinya habis dan masih bisa meluncur dan menjebol dinding jika bocor.
Tangki Gas Diamankan untuk Mencegah Ledakan (tanda peringatan harus digantung didinding, bukan pada tangki)
117
Tangki Udara Bertekanan Tangki logam penyimpan udara bertekanan dapat meledak jika tidak dibuat dan dirawat dengan baik. Pembuatan dan perawatan tangki gas dan udara bertekanan diatur dalam peratutan mentri tenaga kerja PER01/MEN/1982. Peraturan tersebut memberikan persyaratan untuk pembuatan dan perawatan tangki bertekanan. Hal-hal yang penting untuk dicek pada tangki bertekanan diantaranya : • Tangki udara harus mempunyai katup mengaman untuk mencegah ledakan; • Tangki udara tidak katup atau pipa lain diantara tangki dan katup pengaman; • Perusahaan harus mengadakan inspeksi dan perawatan secara periodik yang termasuk membuka katup pembuang untuk mencegah cairan terkumpul di dalam tangki, mentes dan mengontrol besarnya tekanan.
118
Rencana Tindakan Darurat Rencana Tindakan Darurat dapat dipakai untuk sistem evakuasi jika terjadi kebakaran. Selain itu juga harus dapat dipakai pada keadaan darurat yang lain, seperti gempa bumi, badai, dan banjir. Elemen penting dalam rencana tindakan darurat adalah : • Rencana tertulis yang pembuatannya membutuhkan koordinator terlatih untuk : membuat rute evakuasi, yang dapat mempengaruhi pengaturan pabrik; membuat prosedur untuk menghitung pekerja dan pengendalian operasi darurat (jika dibutuhkan); membuat tugas penyelamatan dan pertolongan pertama; • Pelatihan dan latihan keadaan darurat secara periodik, sehingga pekerja tahu bagaimana menjalankan rencana tindakan darurat tersebut, dan kemana harus mencari informasi lebih lanjut; • Sistem alarm, melakukan tes secara periodik pada sistem alarm • Jalan keluar dari tempat kerja yang cukup jumlah dan lebarnya, dan lokasinya yang mudah dijangkau sehingga pekerja dapat keluar dengan mudah; • Penerangan darurat, untuk jalan keluar dan semua bagian tempat kerja yang dipakai malam hari; • Mentes sistem pemadam kebakaran, mulai dari sistem penyiram di dalam gedung hingga racun api portabel; • Peralatan pertolongan pertama dan latihan bagi pekerja untuk menggunakannya
119
Peraturan Asosiasi Pemadam Kebakaran Nasional (NFPA) Di Amerika Serikat, organisasi NFPA telah membuat aturan yang disebut Peraturan Keselamatan 101 (Life Safety Code 101), yang dipakai ditempat kerja untuk membatasi : • Jumlah maksimum orang yang boleh berada dalam suatu gedung • Jumlah mininum jalan keluar pada suatu gedung • Persyaratan minimum untuk pintu, tangga, lerengan, penerangan, tanda-tanda, rute evakuasi, dan daerah aman/korban. Bab 28 dari aturan NFPA berisi tentang persyaratan minimum bagi industri (pabrik). Topik-topik yang dibahas pada bab tersebut diantaranya: • • • • • • • • • • • • •
Pintu dan jalan keluar Pintu dan tangga Lerengan Balkon Jalan keluar darurat (untuk kebakaran) Bukaan pada lantai dan dinding Pagar pelindung Daerah aman dan korban Daerah produksi Tanda-tanda jalan keluar Sistem perlindungan kebakaran Sistem ventilasi Lift dan tangga berjalan
120
Tabel dibawah ini berisi persyaratn-persyaratn penting dari dokumen NFPA Bab 5 dan 28.
Topik
Persyaratan
Maksimum jumlah orang dalam suatu ruangan
Tiap 1 orang menempati 9,3 m 2 (100 kaki 2 )
Jumlah minimum pintu keluar
Minimum 2 pintu keluar untuk semua rungan yang diatas tanah; minimum 3 pintu keluar untuk ruangan berpenghuni antara 500 dan 1000 pekerja; minimum 4 pintu keluar untuk ruangan dengan lebih dari 1000 pekerja.
Jarak maximum ke pintu keluar
Bagian dari bab 5 & 28 Bab 28-1.7
60 meter (200 kaki) untuk ruangan tanpa penyiram; 76 (250 kaki) meter untuk ruangan dengan penyiram; 122 meter (400 kaki) untuk ruangan tingkat dasar dengan penyiram dan ventilasi asap.
Bab 28-2.4.1 dan Bab 5-4.1.2
Bab 28-2.6.1 dan Bab 28-2.6.2
Jarak maksimum antara jalan keluar jika jalan tersebut harus mengakomodasi 2 area kerja
15 meter (50 kaki)
Lebar minimum jalan keluar (gang menuju pintu keluar)
91 cm (36 inchi)
Lebar minimum pintu keluar
81 cm (32 inchi) untuk tiap pintu
Bab 5-2.1.2.2
Penerangan darurat pada jalan dan pintu keluar
Tes selama 30 detik harus dilakukan tiap 30 hari; tes selama 90 deti harus dilakukan tiap 1 tahun
Bab 5-9.3
Tanda-tanda
Semua pintu dan jalan keluar harus ditandai
Bab 28-2.5.3
Bab 5-3.4.1
121
Bab 5-10
Jalan dan Pintu Keluar Salah satu bagian terpenting dalam mengevaluasi tempat kerja adalah mencek apakah jalan dan pintu keluarnya sesuai dengan standar. Prinsip dasar dari jalan dan pintu keluar adalah : • Jumlah jalan dan pintu keluar yang cukup sehingga evakuasi yang cepat dapat dilakukan. Paling sedikit ada dua pintu/jalan keluar dari tempat kerja, sehingga evakuasi masih bisa dilakukan jika alah satu pintu tertutp oleh api atau asap; • Jalan keluar harus diatur dan dirawat hingga tidak terhambat bila diperlukan; • Setiap pintu keluar harus dapat terlihat dengan baik, demikian juga dengan rute keluar harus diberi tanda; • Gang keluar harus bebas rintangan dan paling sedikit lebarnya 91 cm; • Tidak ada kunci atau pengencang pada pintu yang dapat menghalangi evakuasi; • Tiap pintu yang bukan pintu keluar harus ditandai sehingga tidak tertukar dengan pintu keluar; • Jalan buntu harus ditandai atau diberi perintah untuk mencegah pekerja terjebak ketika hendak keluar; • Pintu harus diberi engsel samping dan terbuka ke arah luar. Pintu keluar tidak boleh membuka ke arah dalam. • Rute keluar tidak boleh melalui kamar mandi atau ruangan lain yang mungkin terkunci, kecuali pintu keluar untuk ruangan tersebut; • Penerangan yang cukup harus tersedia.
122
Butir-butir Penting 1) Perusahaan harus mempunyai rencana tindakan darurat tertulis yang berisi prosedure jika ada kebakaran, gempa bumi, banjir, dan keadaan darurat lainnya. 2) Pelatihan bagi pekerja dan latihan teratur amat menentukan efektifitas dari rencana tindakan darurat. 3) Sumber-sumber seperti Aturan Keselamatan NPFA 101 dapat dipakai untuk membuat dan mengevaluasi rencana tindakan darurat.
123
Bahaya bagi Sistem Reproduksi Pria dan Wanita Apakah yang dimaksud dengan bahaya bagi sistem reproduksi ? Bahaya bagi sistem reproduksi adalah bahaya yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk mendapatkan keturunan yang sehat. Efeknya dapat terjadi pada : • Potensi dan minat seksual • Kemampuan untuk mengandung dan melahirkan • Kesehatan bagi calon anak Bahaya ini termasuk : • Bahaya kimia, seperti pelarut organik (benzena), debu dan asap logam (timbal, air raksa, mangan, dan kadmium), dan beberapa jenis pestisida. • Bahaya fisik, seperti panas yang berlebih, kebisingan, stress, radiasi, mengangkat barang-barang berat, dan berdiri sepanjang hari. • Penyakit seperti hepatitis B, sipilis, dan campak. Bahaya terhadap sistem reproduksi dapat mempengaruhi pria dan wanita !
124
Bagaimana Bahaya Terhadap Sistem Reproduksi Mempengaruhi Kemampuan Untuk Mendapatkan Keturunan Yang Normal Dan Sehat ? Akibat dari bahaya ini bergantung dari banyak hal, termasuk berapa lama kondisi berbahaya anda hadapi, berapa banyak bahaya yang dihadapi, dan bagaimana cara anda terkena bahaya tersebut. Daftar dari bahaya terhadap sistem reproduksi terdapat pada referensi. Bahaya yang ada dapat mempengaruhi semua tahap reproduksi. Beberapa bahaya tempat kerja dapat menghalagi terjadinya pembuahan dengan cara : • Mempengaruhi minat seks, pada pria dan wanita. Bekerja dengan beberapa jenis kimia atau pada kondisi stress dapat mempengaruhi hormon dan sistem syaraf, atau menyebabkan kanker pada organ reproduksi yang dapat menyebabkan impotensi, atau hilangnya minat untuk berhubungan seks. Beberapa bahaya, seperti shift kerja tang berputar atau pelarut organik dapat menyebabkan masalah menstruasi, yang dapat menghalangi proses pembuahan. • Kerusakan pada sel telur atau sperma. Pekerja pria dan wanita dapat menjadi mandul atau berkurang kesuburannya karena radiasi atau pengaruh beberapa jenis zat kimia. Kerusakan pada sperma dapat menyebabkannya abnormal. Juga dapat mengurangi jumlah sperma yang diproduksi tubuh ke tingkat dibawah jumlah minimum yang dibutuhkan untuk memungkinkan pembuahan. • Perubahan pada kode genetik pada sel telur dan sperma, atau yang disebut mutasi. Mutasi pada materi genetik yang diwariskan ke generasi selanjutnya. Materi genetik menentukan karateristik yang dibawa dari orang tua. Tergantung dari jenis kerusakan yang timbul, mutasi genetik dapat menyebabkan cacat ketika lahir, kematian bayi pada kelahiran, atau keguguran. Bahan-bahan yang dapat menyebabkan perubahan pada materi genetik disebut mutagen • Kanker dan penyakit lain. Beberapa bahan mutagen juga diketahui dapat menyebabkan kanker pada manusia. Bahan yang menyebabkankanker ini disebut karsinogen. Organ reproduksi, seperti ovarium, payudara, vagina dan rahim pada wanita, dan penis dan zakar pada pria dapat menjadi sakit atau berfungsi abnormal karena terkena bahan-bahan berbahaya.
125
Selama Kehamilan Setelah seorang wanita menjadi hamil, beberapa bahan berbahaya dapat tembus melalui sang ibu dan mempengaruhi janin. Janin biasanya mempunyai resiko tinggi selama 14 hingga 60 hari pertama dari kehamilan, karena saat itu organ-organ utama sang bayi sedang terbentuk. Namun, tergantung dari jenis bahaya yang dihadapi, janin dapat terpengaruh kapan saja selama kehamilan. Bahan yang dapat mempengaruhi perkembangan normal dari janin disebut teratogen. Beberapa macam zat kimia, penyakit, dan jenis bahaya lainnya yang diketahui dapat menyebabkan cacat pada kelahiran. Cacat ini termasuk berbgai macam ketidaknormalan fisik, seperti berubahnya bentuk tulang atau organ, dan cacat mental. Pada beberapa kasus, faktor penyebab stress, seperti pekerjaan yang berulang-ulang, kurangnya waktu istirahat, dan tuntutan kerja yang tidak berkurang bagi pekerja yang hamil, dapat menyebabkan kelahiran prematur.
Setelah kelahiran Pekerjaan yang beresiko juga dapat membahayakan bayi setelah kelahirannya. Susu ibu dapat terpengaruh oleh beberapa macam zat kimia dan terkontaminasi. Bayi dapat terkena zat kimia berbahaya melalui baju, rambut atau kulit orang tuanya.
126
Bagaimana Bahaya Terhadap Sistem Reproduksi Mempengaruhi Kemampuan untuk Memperoleh Keturunan yang Normal dan Sehat
Sebelum Pembuahan
Selama Kehamilan
Bahaya terhadap sistem reproduksi dapat Beberapa jenis virus, bahan kimia dan obat menyebabkan impotensi dan hilangnya minat dapat diteruskan ke plasenta dan merusak sex. janin. Mengangkat barang-barang berat dapat menyebabkan keguguran. Pada wanita : •
Ganguan menstruasi
•
Kerusakan pada rahim
•
Keguguran atau stillbirth
Pada pria dan wanita : •
Impotensi atau hilangnya minat sex
•
Menurunnya kemampuan untuk memproduksi sel telur dan sperma yang sehat
•
Kerusakan genetik pada sel telur dan sperma yang diwariskan kepada sang anak sehingga menyebabkan bayi lahir dengan cacat
•
Pengaruh pada kemampuan sperma untuk membuahi sel telur
Setelah Kehamilan Bayi yang sedang menyusui dapat terpengaruh oleh susu yang terkontaminasi. Bayi dapat terpengrauh oleh bahan kimia yang dibawa pulang oleh orang tuanya melalui pakaian kerja, baju, atau kulit.
Masalah yang dapat terjadi diantara : •
Keguguran atau stillbirth
•
Kanker atau penyakit lain pada anak
•
Cacat ketika lahir
•
Bayi lahir dengan berat yang rendah
128
Masalah yang dapat terjadi diantaranya : •
Penyakit karena pengaruh bahan kimia
•
Masalah dengan perkembangan anak
Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah atau mengendalikan bahaya pada sistem reproduksi ? Tahu bahan-bahan apa saja yang anda pakai : Pelajari nama bahan kimia yang anda pakai ditempat kerja. Hubungi serikat pekerja atau sumber kesehatan dan keselematan kerja yang lain untuk mengetahui apakah ada bahaya terhadap sistem reproduksi di tempat anda. Jika anda hamil : Pikirkan tugas-tugas yang anda lakukan yang mungkin beresiko, khususnya pada tiga bulan terakhir dari kehamilan anda. Cari jalan untuk menghindari : • Kerja fisik yang menegangkan • Pekerjaan yang beresiko jatuh • Mengangkat barang berat • Kebisingan yang tinggi • Kerja shift • Waktu kerja yang panjang • Berdiri atau duduk terlalu lama
129
Hubungi serikat pekerja atau perusahaan untuk menemukan jalan cara mengurangi bahan kimia beracun yang anda hadapi. Cari bahan kimia yang lebih aman, jika perlu, gunakan peralatan pelindung seperti sarung tangan atau respirator. Beberapa perusahaan memperbolehkan pekerjanya untuk pindah ke tugas/pekerjaan lain selama hamil atau merencanakan untuk mempunyai keturunan. Tetapi, kebijakan seperti diatas harus disertai dengan jaminan penggajian dan penghargaan terhadap senoiritas. Kebijakan untuk berganti tugas harus menjamin bahwa tidak ada kelompok pekerja yang didiskriminasi pada saat rekrut atau pindah tugas.
PERINGATAN : Hak-hak sistem reproduksi wanita yang teresiko. Di beberapa negara perusahaan telah melanggar hak-hak pekerja wanitanya, dengan melarang mereka untuk hamil. Misalnya pekerja garmen di Saipan telah dipaksa untuk melakukan aborsi, dan pekerja di El Savador harus melakukan tes kehamilan dan memakai alat kontrasepsi. Pasal 11 dari Konvensi PBB tentang penghilangan diskriminasi terhadap wanita (CEDAW) memberikan hak untuk mendapatkan perlindungan kesehatan dan keselamatan ditempat kerja, termasuk perlindungan terhadap sistem reproduksi, dan melarang diskriminasi terhadap pekerja yang hamil. Konvensi ini diadopsi menjadi bagian hukum di Indonesia. Apa yang dapat anda lakukan bila masalah ini terjadi di tempat kerja anda? • Bicara dengan serikat pekerja yang ada • Cari tahu dan bicara dengan kelompok masyarakat yang diketahui aktif dalam mempromosikan kesehatan dan hak-hak wanita.
130
Apakah Stress itu? Stress adalah reaksi tubuh terhadap kejadian fisik, kimia, atau emosional. Tubuh bereaksi terhadap stress dengan bekerja lebih cepat : • • • • •
Jantung berdetak lebih cepat Pernapasan lebih keras Tekanan darah naik Keringat lebih banyak keluar Asam lambung dan hormon lebih banyak diproduksi
Kejadian ini menyedot energi dari bagian tubuh yang lain seperti : • • • • •
Produksi sel darah yang baru Pembuatan otot Pencernaan makanan dan cairan Perang terhadap infeksi Perlindungan terhadap organ tubuh
Kapan stress bisa menjadi masalah ? Stress yang normal biasanya disebabkan oleh situasi khusus yang terjadi pada waktu pendek - seperti berlari mengejar bis kota atau bergerak cepat ketika anak berada dalam bahaya - dan biasanya diikuti oleh relaksasi otomatis. Tetapi, jika hal ini sering terjadi dalam waktu dekat, atau terjadi berulangulang pada waktu yang relatif lama, stress akan mempengaruhi kesehatan.
131
Jika Ada Merasa Lelah, Anda Mungkin Mengalami : Kelelahan Otot Atau Stress Dari Bekerja Tubuh kita bisa diibaratkan sebuah komunitas; mereka mengkonsumsi dan menyebabkan buangan. Semakin keras kita bekerja, semakin banyak zat makanan yang dibutuhkan tubuh.
Bagaimana cara kerja tubuh kita Otot mengkonsumsi zat makanan dan oxigen yang dibawa oleh darah. Darah kemudian melepaskan oxigen dan zat makanan, lalu membawa sampah ke pembuangan. Agar sistem ini bisa berjalan dengan baik, otot harus bekerja dengan wajar, berkontraksi dan berelaxasi. Leluhur harus kita berjalan berkilo-kilo untuk menemukan makanan. Mereka tidak bekerja berjam-jam di meja produksi melakukan tugas yang sama berulang-ulang. Tubuh kita bekerja lebih baik jika melakukan hal yang beragam yang membuat kita bisa mengkontraksikan dan merelaxasi otot.
132
Beban Statis Ketika kita bekerja dalam waktu lama dengan lengan diatas bahu (seperti ketika mencat semprot mobil, membetulkan kabel listrik yang letaknya tinggi, atau melepas karet dari peluncur) pada suatu posisi tetap, atau membungkuk (seperti pada industri textil dimana pekerja wanita harus mencek benang pada mesin tenun, atau ketika mengamplas dan menhaluskan di pabrik sepatu) otot seringkali harus berkontraoksi dalam waktu yang lama untuk menahan posisi tersebut. Hal ini dinamakan beban statis, ketika posisi sendi dan otot tidak berubah (statis). Banyak pekerjaan di pabrik melibatkan beban statis pada otot dan sendi. Pada kasus ini otot tidak bisa mendapat zat makanan yang cukup untuk menolong kerjanya, karena aliran darah dihalangi oleh kontraksi otot. Akibatnya sampah yang ada juga tidak bisa dibuang.
Sistem Pompa Otot Vena, yang bertugas membuang sampah dan mengalirkan darah yang telah diambil oxigennya mempunyai dinding yang tipis. Sehingga vena ini bergantung pada otot yang berkontraksi dan relaxasi untuk membawanya kembali ke jantung dan paru-paru. Hal ini disebut sistem pompa otot. Sistem ini amat penting untuk membawa darah kembali dari kaki ke jantung ketika seseorang berdiri atau duduk. Jika otot bekerja keras tanpa berhenti, (misalnya ketika berdiri atau duduk selama shift, atau bekerja seperti yang dibahas sebelumnya) sampah terkumpul dan suplay darah turun sehingga otot merasa sakit. Juga orang tersebut akan merasa cepat lelah. Jika kita merasa stress atau lelah karena kerja (terkadang hal ini terjadi dibawah sadar misalnya karena disebabkan oleh kebisingan atau rasa takut) kita akan cenderung, secara tidak sadar, menjaga diri dengan menegangkan otot. Juga pernapasan akan lebih pendek, yang berarti lebih sedikit oxigen yang masuk kedalam tubuh. Ini adalah bagian dari mekanisme pertahanan tubuh yang juga dapat berarti jika anda sudah kelelahan karena bekerja dengan posisi yang buruk, tambahan stress akan membuat kelelahan terjadi lebih cepat.
133
134
Efek dari Stress terhadap Kesehatan Stress punya berbagai cara untuk menyerang tubuh. Gejala dari stress kronis (jangka panjang) adalah : 1. Gangguan pada jantung, sepeti serangan jantung, tekanan darah tinggi, sakit di dada, detak jantung yang tidak beraturan, dan migren. 2. Hilangnya atau berkurangnya kekebalan, sehingga tubuh lebih cepat terpengaruh alergi, infeksi, dan kanker. 3. Gangguan pada sistem pencernaan dan yang berkaitan, seperti sakit maag, colitis, sakit perut, diare, dan diabetes. 4. Lebih beresiko terkena kecelakaan 5. Gangguan pada otot dan tulang, seperti sakit pinggang, pusing, dan rematik. 6. Kesulitan tidur, hilangnya nafsu makan, atau menjadi terlalu nafsu makan.
135
Pemecahan Masalah Untuk bekerja dengan nyaman, atau tanpa rasa sakit, hal-hal dibawah ini perlu diperhatikan : • Pekerjaan harus didesain sehingga bisa dilakukan dengan duduk atau berdiri. Sehingga kursi harus tersedia untuk tugas-tugas yang dilakukan dengan berdiri dan cukup waktu harus diberikan diantara siklus tugas agar pekerja punya waktu untuk duduk. Untuk pekerjaan yang dilakukan dengan duduk, pekerjaan harus didesain sedemikian sehingga pekerja secara periodis harus berdiri (misalnya untuk mengambil bahan dan alat) sehingga mereka punya waktu untuk mengubah postur dan merelaxasi otot dengan berjalan. • Penggajian dengan sistem target biasanya meningkatkan stress dan membuat pekerja tidak ingin merubah posisi merotasi tugas atau beristirahat. Salah satu hal penting yang harus dilakukan di pabrik untuk mengurangi kecelakaan dan kelelahan adalah dengan menghilangkan sistem target pada penggajian, dan menggunakan sistem keterampilan, kualitas kerja, dan senioritas sebagai motivator kerja. • Sumber tambahan dari stress seperti kebisingan yang tinggi, penerangan yang buruk, yang menyebabkan terjadinya posisi kerja yang tidak nyaman agar pekerja dapat melihat dengan lebih baik, harus dikurangi atau dihilangkan. • Pekerjaan harus dilakukan dengan irama yang cara yang halus sehingga memberi waktu bagi otot untuk berkontraksi dan berelaksasi. Pekerjaan yang dilakukan dengan tergesa-gesa, yang lantas diikuti oleh kebosanan, tidak akan memecahkan masalah. Desain kerja yang lebih baik dapat meningkatkan kualitas kesehatan dan keselamatan kerja dan mengurangi kelelahan sehingga ada lebih banyak sisa energi bisa dipakai untuk menikmati hidup.
136
Menghadapi Stress Berkumpul dengan menghadapi stress
teman-teman
bisa
menolong
wanita
dalam
• Mendapatkan dukungan. Masalah kesehatan mental terkadang menguras energi bagi wanita dan membuatnya tidak bersemangat. Berkumpul dengan teman-teman akan memberi wanita tersebut tambahan energi, yang dapat menolongnya dalam menghadapi masalah sehari-hari. • Memahami perasaan. Terkadang wanita menyembunyikan perasaanya (atau tidak menyadarinya) karena mereka berfikir persaan tersebut buruk, berbahaya, atau memalukan. Mendengarkan orang lain berbicara tentang perasaan mereka akan menolong sang wanita memahami perasaannya sendiri. • Mengendalikan reaksi impulsif. Anggota kelompok bisa menolong sang wanita memikirkan jalan keluar bagi masalahnya, sehingga wanita tersebut tidak akan bertindak secara impulsif, tanpa berpikir terlebih dahulu. • Memahami penyebab. Dengan berbicara dengan orang-orang lain. Wanita tersebut akan menyadari bahwa banyak diantara mereka yang juga mempunyai masalah yang sama. Hal ini menolong dalam mengenali penyebab dari masalah yang dihadapi. • Mecari jawaban. Jalan keluar yang didiskusikan di kelompok akan lebih mudah diterima dan diaplikasikan dibandingkan jika wanita tersebut memikirkannya sendiri. • Membangun kekuatan bersama. Kaum wanita yang bertindak bersama-sama akan lebih kuat daripada bertindak sendiri-sendiri.
137
Bagaimana Menghindari Stress Di Tempat Kerja Untuk mengurangi stress, kondisi tempat kerja perlu diperbaiki. Kelas/kursus mengenai cara pengurangan stress kebanyakan membahas tentang cara mengurangi/menghilangkan gejala stress, namun tidak membahas tentang penyebab stress itu sendiri. Pada laporan tentang stress di tempat kerja tahun 1986, lembaga kesehatan dan keselamatan kerja nasional (NIOSH) membuat beberapa rekomendasi : • Penjadwalan kerja. Desain dari jadwal kerja harus diatur untuk menghindari konflik dengan tuntutan dan tanggung jawab lain yang tidak berhubungan dengan kerja. Jadwal untuk shift yang dirotasi harus stabil dan bisa diramalkan, dengan arah rotasi ke depan (siang – ke – malam). • Partsipasi/kontrol. Mengijinkan pekerja untuk memberi input mengenai keputusan-keputusan atau tindakan-tindakan yang berhubungan dengan kerjanya. • Beban kerja. Tugas yang diberikan harus sesuai dengan kemampuan dan sumber daya si pekerja. Juga memberikan waktu istirahat khususnya bagi pekerjaan yang menuntut beban fisik dan mental tang tinggi. •
Peranan. Tentukan peranan dan tanggung jawab dengan jelas.
• Lingkungan sosial. Memberikan kesempatan untuk interaksi sosial, termasuk dukungan dan bantuan emosional yang berhubungan langsung dengan pekerjaan. • Masa depan. Hilangkan kebingungan mengenai prospek kerja dan karir.
138
Survey Untuk Mencek Tingkat Stress Survey terhadap stress adalah alat yang berguna untuk mempelajari keberadaan stress di tempat kerja. Survey ini akan menolong mengenali penyebab stress dan jumlah pekerja yang terkena. Survey ini juga dapat meningkatkan kewaspadaan mengenai stress dan penyebabnya di tempat kerja. Survey ini akan menolong mengenali sumber dari stress di tempat kerja. Masalah Kesehatan Yang Berhubungan Dengan Stress
q Kelelahan q Naiknya frekwensi masuk angin,
Penyebab Stress di Tempat Kerja
q Kurangnya kontrol pada pekerjaan q Kurangnya penghargaan atas hasil
pusing, sakit leher dan pinggang
q Kesulitan tidur q Rematik q Colitis q Maag q Tekanan darah tinggi q Serangan jantung dan stroke q Mudah marah q Merasa lemah q Tidak bisa relax tanpa TV, alkohol, atau obat-obatan
q Depresi q Tidak bernafsu/malas q Kecelakaan di rumah atau tempat kerja
kerja
q Kebisingan q Ventilasi yang buruk q Penerangan yang buruk q Desain tempat kerja yang buruk q Terpaksa lembur q Kerja shift q Speedups q Pelecehan seksual q Tidak dihargai oleh supervisor q Konflik pada tuntutan kerja q Gaji yang tidak memadai q Ketakutan pada kecelakaan kerja q Lain-lain
q Tegang Faktor Sosio-ekonomis
q Gaji rendah q Bagi wanita, tugas sebagai ibu dirumah
q Tidak adanya penitipan anak q Diskriminasi ras/gender q Ketidakpastian prospek kerja q Meningkatnya beban kerja karena efisiensi karyawan
q Lain-lain 139
Pelecehan Seksual
Apakah pelecen seksual itu Pelecehan seksual adalah perhatian seksual yang tidak diinginkan dari atasan, atau pria lain yang mempunyai kekuasaan terhadap wanita tersebut. Diantaranya : • Mengatakan sesuatu yang bernada seksual sehingga sang wanita merasa tidak nyaman • Menyentuh secara seksual • Memaksakan hubungan seks Setiap wanita mempunyai potensi untuk mengalami pelecehan seksual. Peristiwa ini tidak mengenal lokasi kerja (dikota maupun didaerah) atau pekerja (bekerja pada keluarga sendiri atau pada orang lain).
Mengapa sulit berkata tidak ? Ada beberapa alasan mengapa seorang wanita tidak bisa berkata tidak pada pelecehan seksual : • Takut kehilangan pekerjaan, yang dibutuhkannya untuk menunjang dirinya dan keluarganya • Sang wanita dididik untuk tunduk dan turut pada perintah lelaki yang lebih tua atau berkuasa • Sang pria mungkin kerabat, dan sang wanita takut apabila pengaduan atau penolakannya akan mempermalukan sang pria. Namun, pada situasi apapun, pelecehan seksual adalah salah dan juga melanggar hukum di banyak negara. Jika anda mengalami pelecehan seksual, carilah seseorang untuk mengadu dan memberi dukungan. Anda bisa bercerita pada pekerja wanita yang lain. Walaupun anda mungkin tidak bisa menghentikan pelecehan tersebut, menceritakannya pada yang lain akan menolong mereka menghindari diri dari pelecehan seksual.
140
Akibat Dari Pelecehan Seksual 1. Pelecehan seksual dapat berakibat sangat buruk bagi tempat kerja. • Masalah pelecehan seksual adalah masalah yang serius bagi tempat kerja dan bukan sekedar masalah perseorangan. Pelecehan seksual termasuk salah satu masalah yang paling serius dan luar, kendati tidak mendapat publikasi yang layak, bagi pekerja wanita. 2. Pelecehan seksual mempunyai efek yang luas terhadap pekerjaan. • Korban mungkin bisa dipindah atau kehilangan kesempatan untuk mendapat promosi • Korban mungkin mendapatkan gaji yang lebih kecil atau lebih sedikit fasilitas, atau bahkan kehilangan pekerjaan jika menolak isyarat seksual dari atasan. 3. Ada banyak efek psikologi yang berhubungan dengan pelecehan seksual, diantaranya : • • • • • • •
Kebingungan, pengingkaran, dan menyalahkan diri sendiri Rasa malu Kehilangan semangat bekerja Merasa terkekang Kehilangan kepercayaan Marah Depresi
4. Beberapa studi menunjukkan bahwa korban pelecehan seksual mengalami reaksi yang sama dengan yang ditemukan pada korban perkosaan. Satu studi menemukan bahwa masalah keselamatan kerja akan memburuk jika pekerja-pekerja wanitanya menjadi korban pelecehan seksual di tempat kerja. 5. Pelecehan seksual mempunyai akibat negatif untuk bisnis. Biaya pengingkaran pelecehan seksual di tempat kerja amat besar, diantaranya karena : absennya korban, biaya rekrutmen dan pelatihan, tudingan moral yang rendah, tinggi jumlah pekerja yang keluar, menurunnya loyalitas, dan biaya proses hukum.
141
Pencegahan / Penanggulangan terhadap Pelecehan Seksual
Jangan Diabaikan !
• Hindari pria yang diketahui telah melakukan pelecehan seksual. • Jangan pergi sendirian dengan atasan pria. • Cari tahu apakah ada perangkat hukum yang bisa melindungi anda dari pelecehan seksual
Ingat, anda tidak sendirian
• Masalah ini bukanlah masalah individu antara dua orang. Pelecehan seksual adalah bahaya bagi seluruh pekerja wanita.
Evaluasi situasi anda
• Apakah ada wanita lain yang mengalami masalah ini ? Apakah mungkin anda berbicara dengan mereka tanpa membahayakan pekerjaan anda ? • Apakah ada kemungkinan untuk berkumpul bersama dan membuat langkah kolektif ? • Bisakah kasus ini dipakai sebagai jalan untuk memulai sebuah kelompok yang sanggup menghadapi kasus tempat kerja sejenis?
142
Buat Catatan Dengan mencatat setiap kasus pelecehan yang terjadi – dimana, kapan, apa yang dikatakan dan lakukan. Catatan ini dapat dipakai untuk menghadapi si pelaku atau membuat pengaduan. • Jika anda memutuskan untuk bereaksi, bersikaplah yakin dan tegas. Beberapa jenis pelecehan seksual dapat dihentikan dengan reaksi yang kuat dan terencana dengan baik. Kasus lain tidak berhenti sampai disini. Keadaan bisa menjadi lebih buruk. • Prosedur pengaduan dan tuntutan hukum bisa dilakukan. Jika ada anggota serikat pekerja, cari tahu prosedur pengaduan yang ada. Coba dekati LSM lokal dan mintalah pendampingan dari mereka.
143
Hak-hak Pekerja Disemua negara – termasuk Amerika Serikat dan negara-negara berkembang lainnya – hak-hak pekerja untuk mendapatkan tempat kerja yang sehat dan aman tidak pernah bisa dijamin. Pekerja dan organisasi pekerja harus selalu berjuang, bahkan selama bertahun-tahun, untuk bisa meloloskan aturan hukum. Setelah itu mereka masih harus mendorong implementasi dari hukum tersebut. Pekerja harus selalu berjuang untuk hak-hak mereka, termasuk untuk mendapatkan tempat kerja yang sehat dan aman. Bagian penting dari pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja – dinegara mana saja – adalah memberikan konsep bahwa pekerja punya hak untuk mendapatkan tempat kerja yang aman. Ada beberapa hukum international dan nasional yang melindungi hak ini. Setelah mengetahui keberadaan hukum yang mengatur keselamatan tempat kerja, langkah selanjutnya adalah mengorganisir upaya untuk mengimplementasikan hukum ini ditingkat lokal dan mengalang solidaritas dan dukungan internasional. Langkah-langkah ini akan didiskusikan setelah pelatihan ini. Bagian ini hanya mengambil fokus pada hukum dan regulasi yang berpengaruh pada pekerja di Indonesia.
144
Ada beberapa hambatan yang muncul dalam mengimplementasikan hakhak untuk tempat kerja yang sehat dan aman. Diantaranya : • Tidak cukupnya peraturan dan hukum; • Kurangnya kemauan politis dari pemerintah untuk melaksanakan peraturan yang ada; khususnya terhadap investor asing dan perusahaan nasional yang mempunyai hubungan dengan pemegang kekuasaan. • Tidak cukupnya jumlah inspektur tempat kerja; • Inspektur yang kurang dilatih dan tidak mempunyai peralatan yang cukup untuk mengevaluasi tempat kerja; • Korupsi dan kolusi yang dilakukan oleh inspektur pabrik dan supervisor; • Kurang didefinisikannya hak-hak dari pekerja yang berpartisipasi di komite keselamatan atau struktur lain yang secara langsung mempengaruhi keselamatan kerja; • Kurangnya pelatihan dan pendidikan yang sistematis untuk pekerja mengenai bahaya di tempat kerja dan bagaimana bahaya ini dapat dikendalikan. Kendati selalu ada berbagai halangan seperti disebutkan diatas, pengalaman di perbatasan Amerika Serikat – Meksiko menunjukkan bahwa pekerja yang mengorganisasikan tuntutannya (melalui jalur hukum) atas hak-hak mendapatkan tempat kerja yang aman, telah berhasil meningkatkan kondisi di pabrik mereka, mendapatkan solidaritas internasional dari tekanan perusahaan, dan memberikan rasa percaya diri bagi rekan kerja mereka untuk memperjuangkan hal yang sama.
145
Hak-hak untuk mendapatkan tempat kerja yang sehat dan aman bagi pekerja Indonesia dilindungi oleh dokumen tersebut dibawah ini : • Konvensi PBB dan rekomendasi dari Organisasi Pekerja Internasional (ILO) dan organisasi-organisasi sejenis; • Hukum negara republik Indonesia, yang kendati tidak mencakup semua jenis bahaya, telah menegaskan kewajiban semua perusahaan untuk memberikan tempat kerja yang sehat dan aman; • Persetujuan-persetujuan kolektif antara serikat pekerja dan perusahaan untuk jenis-jenis pabrik dan industri tertentu.
146
Hukum Internasional Salah satu dari beberapa konvensi PBB yang berhubungan dengan isyu pekerja yang juga ditandandangani dan telah diratifikasi oleh pemerintah Indonesia adalah Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Jenis Diskriminasi terhadap Wanita tahun 1979 (CEDAW). Konvensi ini mulai efektif dijalankan sebagai perjanjian internasional pada tahun 1981 ketika 20 negara telah meratifikasinya. Konvensi ini ditandatangani oleh pemenrintah Indonesia pada tahin 1980 dan diratifikasi sebagai bagian dari hukum Indonesia pada tahun 1984. Pasal 11 dari CEDAWmenegaskan hak-hak pekerja wanita Indonesia untuk mendapatkan tempat kerja yang sehat dan aman (ayat 1.f) dan juga hak untuk mendapatkan tempat kerja yang bebas dari bahaya terhadap sistem reproduksi (ayat 2.d). Undang-Undang Dasar 1945 juga mengukuhkan hak pekerja wanita untuk mendapatkan gaji yang sama dengan pekerja pria. Hingga kini Indonesia belum meratifikasi konvensi-konvensi ILO mengenai kesehatan dan keselamatan kerja. Pada dua tahun terakhir Konvensi 155 mengenai kesehatan dan keselamatan kerja telah diratifkasi dan telah menjadi produk hukum di Indonesia. Konvensi 155 meneguhkan hak-hak pekerja untuk berpartisipasi dalam komite kesehatan dan keselamatan kerja, berpartisipasi dalam inspeksi, dan melaporkan kondisi tempat kerja yang membahayakan pada yang berwenang.
147
Konvensi ILO Tabel di bawah ini menunjukkan beberapa konvensi terpenting ILO yang isinya dapat digunakan oleh pekerja dan organisasi pekerja unyuk membuat standar bagi tanggung jawab perusahaan pada kesehatan dan keselamatan kerja. Tahun
Konvensi
Rekomendasi
1947
81. inspeksi pekerja
81. inspeksi pekerja
1959
112. pelayanan kesehatan di tempat kerja
1960
115. Perlindungan terhadap 115. Perlindungan terhadap radiasi radiasi
1963
119. Pelindung mesin-mesin
1967
127. Berat maximum untuk 128. Berat maximum untuk diangkat diangkat
1971
136. Benzena
1974
139. Bahaya kanker di tempat 147. Bahaya kanker di tempat kerja kerja
1977
148. Lingkungan kerja (udara, 156. Lingkungan kerja (udara, kebisingan, getaran) kebisingan, getaran)
1981
155. Kesehatan dan keselamatan kerja
1985
161. pelayanan kesehatan di 171. pelayanan kesehatan di tempat kerja tempat kerja
1986
162. Asbes
172. Asbes
1988
167. Kesehatan dan keselamatan di bidang konstruksi
175. Kesehatan dan keselamatan di bidang konstruksi
1990
170. Bahan-bahan kimia
177. Bahan-bahan kimia
1993
174. Pencegahan kecelakaan 181. Pencegahan kecelakaan industri skala besar industri skala besar
118. Pelindung mesin-mesin
144. Benzena
164. Kesehatan dan keselamatan kerja
Lihat pada referensi yang berisi konvensi-konvensi ILO mengenai kesehatan dan keselamatan kerja yang berbahasa Indonesia.
148
Standar lain yang juga dikenal secara internasional datang dari lembagalembaga pemerintah, asosiasi teknis dan profesional, dan konsensuskonsensus yang dibuat oleh perusahaan, serikat pekerja, dan pemerintah. Banyak dari peraturan, standar, dan rekomendasi ini dapat diaplikasikan di Indonesia. Dari beberapa organisasi yang produknya sudah dipakai secara internasional adalah : Kantor pemerintah AS tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja Amerika (US – OSHA) – lembaga pemerintah Amerika Serikat yang mengeluarkan dan mengawasi batas bahaya ditempat kerja; Lembaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja (NIOSH - US) – lembaga riset pemerintah Amerika yang mengeluarkan “Rekomendasi Batas Kontak Bahaya” (RELs); Program Toxicologi Nasional (NTP – US) – lembaga riset pemerintah Amerika yang mempunyai informasi mengenai bahan-bahan kimia berbahaya;
Badan Riset Kanker Internasional (IARC) – lembaga internasional yang mempunyai informasi tentang karsinogen American Conference of Governmental Industrial Hygienists (ACGIH - US) – organisasi profesional yang mengeluarkan Nilai Ambang Batas (TLVs) bagi kontak dengan bahaya kimia, kebisingan, getaran dan gangguan fisik lainnya. ACGIH juga mempunyai manual untuk ventilasi pabrik yang telah digunakan oleh berbagai badan berwenang. Badan-badan berwenang dari Inggris, Australi, Jerman dan pemerintahan negaranegara Eropa lainnya juga mengeluarkan ambang batas bagi bahaya di tempat kerja. Asosiasi Pemadam Kebakaran Nasional (NPFA – US) – mengeluarkan rekomendasi perlindungan kebakaran yang juga diadopsi oleh berbagai lembaga pemerintahan yang berwenang. Lembaga Standarisasi Nasional Amerika (ANSI – US) – mengeluarkan rekomendasi untuk peralatan, desain bahan, dan prosedur kerja yang diadopsi oleh banyak lembaga pemerintah;
149
American Society of Heating, Refrigeration, and Air Conditioning Engineering (persatuan insinyur sistem pemanas, pendingin, dan AC – ASHRAE – US ) – organisasi profesional yang membuat rekomendasi tentang kualitas udara di dalam ruangan. Rekomendasi ini telah banyak digunakan oleh lembaga-lembaga pemerintahan. Persatuan Insinyur Teknik Mesin Amerika (ASME – US) – organisasi professional yang mengeluarkan rekomendasi untuk desain alat yang telah diadopsi oleh banyak lemabaga berwenang National Electric Code (aturan listrik nasional – NEC – US) – consensus mengenai standar pemasangan listrik yang telah banyak diadopsi oleh lembagalembaga berwenang.
Lihat referensi mengenai daftar organisasi-organisasi yang dapat menjadi sumber dan hubungi mereka untuk mendapatkan informasi dan salinan dari dokumen yang diperlukan.
150
Perjanjian Kerja Bersama Perjanjian Kerja Bersama (PKB/KKB) antara perusahaan dan serikat dagang terkadang mengandung beberapa bab yang secara khusus membahas mengenai kesehatan dan keselamatan tempat kerja. Penelaahan PKB/KKB selama inspeksi keliling di pabrik dapat memberikan informasi yang berguna, seperti mengenai standar untuk mengevaluasi keluhan pekerja. Hukum dan Peraturan Lihat referensi untuk salinan dari hukum dan peraturan yang berhubungan dengan buruh Indonesia Kewajiban Umum Ì
Ì
Ì
Ì
Ì
Ì
Ì
Ì
Undang-Undang Pemerintah No. 1 tahun 1970 -- mewajibkan tersedianya tempat kerja yang sehat dan amn, komita kesehatan dan keselamatan kerja, dan laporan perusahaan kepada lembaga dan pengawas pemerintah Undang-Undang No. 25 tahun 1975 -- pembaharuan pada kewajiban yang tertulis di Undang-Undang No. 1 tahun 1970 Peraturan Menteri Tenaga Kerja PER-03/MEN/1978 -- menegaskan hak-hak dan tanggung jawab dari pengawas pemerintah di bidang keselamatan di tempat kerja Peraturan Menteri Tenaga Kerja PER-02/MEN/1980 -- mewajibkan syarat-syarat untuk pemeriksaan medis bagi buruh Keputusan Menteri Tenaga Kerja KEP-155/MEN/1984 -- menetapkan Dewan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Nasional Peraturan Menteri Tenaga Kerja PER-04/MEN/1993 -- mewajibkan perusahaan untuk melaporkan kecelakaan di tempat kerja Petunjuk teknis mengenai Sistem Audit Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (1996) -- menetapkan persyaratan untuk audit internal perusahaan Keputusan Menteri Tenaga Kerja KEP-19/M/BW/1997 -memperbaharui persyaratan untuk audit keselamatan kerja internal yang disebutkan pada Undang-Undang No. 25
Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran Ì
Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 158 tahun 1972 dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja PER-04/MEN/1980 -- menetapkan persyaratan untuk pemadam api 151
Ì
Peraturan Menteri Tenaga Kerja PER-02/MEN/1983 -- menetapkan persyaratan untuk sistem deteksi dan pemadam kebakaran otomatis.
Lingkungan Tempat Kerja Ì
Keputusan menteri Tenaga Kerja No. 7 tahun 1964 -- menetapkan persyaratan untuk penerangan, kelembaban, penyimpanan, kualitas udara di ruangan dan sistem ventilasi
Bahan kimia Berbahaya Ì
Ì
Ì
Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 7 tahun 1973 -- menetapkan persyaratan untuk penggunaan dan penanganan pestisida Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 148/M/SK/4/1985 -menetapkan persyaratan untuk penanganan, pemrosesan, transportasi dan penyimpanan bahan kimia berbahaya Keputusan Menteri Tenaga Kerja KEP/612/MEN/1989 -- menetapkan persyaratan untuk Lembar Data Keselamatan Bahan untuk bahan kimia berbahaya
Pengendalian Kebisingan Ì
Ì
Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja SE-01/MEN/1978 -- menetapkan batas kebisingan di tempat kerja adalah 85 dBA untuk 8 jam kerja sehari, 40 jam kerja seminggu Petunjuk Menteri Tenaga Kerja untuk keselamatan buruh (Maret 1984) -- menetapkan persyaratan untuk program pemeliharaan pendengan bagi buruh
Stress karena Panas Ì
Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja SE-01/MEN/1978 -- menetapkan persyaratan untuk suhu ruangan tempat kerja, yakni 21-20 derajat Celcius, tingkat kelembaban 65-95%, dan mewajibkan perusahaan untuk mengambil langkah-langkah untuk menurunkan suhu di tempat kerja yang masih di atas 30 derajat, dan menggunakan metoda yang direkomendasikan untuk melindungi buruh dari panas.
Peralatan Pelindung Ì
Undang-Undang No. 1 tahun 1970 -- mewajibkan tersedianya peralatan pelindung individu yang diperlukan oleh buruh
152
Kompensasi (ganti rugi) bagi buruh Ì
Keputusan presiden No. 3 Tahun 1992 -- menetapkan persyaratan untuk kompensasi (ganti rugi) bagi buruh yang mengalami cedera atau sakit
Pengelasan Ì
Peraturan Menteri Tenaga Kerja PER-02/MEN/1982 -- menetapkan persyaratan untuk proses pengelasan di tempat kerja
Butir-butir Penting 1. Buruh dimana saja di seluruh dunia harus mengorganisasikan diri dan berjuang untuk hak-hak mereka untuk mendapatkan kerja yang sehat dan aman; 2. Perangkat hukum nasional dan internasional tersedia untuk melindungi hak-hak buruh Indonesia untuk mendapatkan tempat kerja yang aman dan sehat, dan juga menetapkan tntutan khusus agar ditaati oleh perusahaan; 3. Buruh Indonesia dapat menggunakan produk-produk hukum tersebut untuk meningkatkan kondisi tempat kerja dan memperbaiki sistem organisasi buruh agar dapat menangani masalah-masalah lain.
153
Mempersiapkan Inspeksi Lapangan Ceklis di bawah ini adalah petunjuk umum untuk melakukan inspeksi lapangan, namun setiap inspeksi akan berbeda dan membutuhkan pemikiran dan persiapan khusus. Persiapan v Pelajari
v
v
v
v
v
sebanyak mungkin mengenai proses produksi dan organisasi dari pabrik dari brosur perusahaan, asosiasi industri, jurnal dan buku, internet, dan wawancara dengan buruh dan anggota masyarakat Persiapakan wawancara dengan manajer perusahaan dan buruh dengan mempelajari sebanyak mungkin mengenai sejarah dari perusahaan dan pabrik tersebut Rencanakan waktu inspeksi anda. Jika pabriknya besar, akan lebih efektif bila inspeksi dilakukan per-departemen, dalam hari yang berurutan jika perlu; atau jika yang menjadi perhatian adalah satu bahaya tertentu, lakukan inspeksi ke seluruh pabrik dengan fokus pada bahaya tersebut saja. Antisipasi kebutuhan waktu yang lebih banyak dari yang direncanakan, dan biasanya lebih baik untuk melakukan inspeksi mendalam pada satu atau beberapa bagian dari pabrik dibandingkan melakukan inspeksi umum untuk seluruh pabrik. Bersiaplah untuk mendokumentasikan inspeksi anda dengan ceklis, diagram, formulir wawancara, daftar pekerja yang terkena bahaya, pengukuran, informasi mengenai peralatan, kamera, kaset perekam, daftar dari dokumen yang akan dimintakan pada perusahaan, dll. Rencanakan waktu setelah inspeksi untuk menuliskan dan mengorganisasikan catatan lapangan anda. Terkadang catatan ini harus ditulis kembali untuk menjadi laporan resmi. Sehingga amat penting untuk mempelajari kembali catatan lapangan untuk melengkapi pengamatan, mengorganisasikan informasi dan dokumen yang dibuat selama inspeksi.
154
Pakaian dan Peralatan Pelindung v Sepatu nyaman untuk berjalan v Kemeja lengan panjang (untuk melindungi lengan dari serpihan
yang beterbangan) yang lengannya dapat digulung agar tidak tersangkut dalam mesin. v Peralatan pelindung yang sesuai—seperti helm, kacamata, pelindung telinga, penutup wajah, sarung tangan, sepatu boot. v Air minum yang cukup Dokumentasi dan Peralatan Pengukur v v v v v v v v v v v v v
Kamera dan batere Tape perekam dan batere Buku catatan dan pena Ceklis dan formulir wawancara Kalkulator Senter dan batere Meteran Multitester Tespen Termometer Pengukur tingkat suara Tabung ventilasi asap Pengukur arus ventilasi (velometer)
155
Mengumpulkan Informasi tentang Bahaya di Tempat Kerja Langkah-langkah yang harus Dilakukan 1. Informasi apa yang sedang anda cari? Anda mungkin mencari beberapa jenis informasi, tetapi semakin terfokus tujuan anda semakin mudah pekerjaannya. Tetapkan tujuan yang jelas, dan buatlah penyelidikan anda sesederhana mungkin. Contohnya: v Apakah Anda memperhatikan masalah kesehatan tertentu
yang disampaikan oleh anggota komunitas? v Apakah Anda melakukan survei umum untuk kemudian mengarah pada satu fokus masalah? 2. Perangkat apa yang sebaiknya digunakan? Perhatikan beberapa sumber informasi yang potensial. v Sumber yang mana yang akan Anda gunakan? v Sumber yang mana yang akan memberikan informasi yang
Anda perlukan? 3. Rencanakan pengumpulan informasi secara sistematis v Informasi apa yang harus didapat terlebih dahulu (untuk memudahkan langkah selanjutnya)? v Siapa yang cocok ditugasi untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan?
156
Alat-alat Untuk Mengumpulkan Informasi q Ceklis inspeksi yang sesuai q Survey atau wawancara denga pekerja Gejala gangguan kesehatan ? Bahaya di tempat kerja yang bisa mereka ceritakan ? Peralatan pelindung yang dipakai ? Keprihatinan pekerja ?
q Dokumen yang tersedia di perusahaan Laporan kecelakaan, cedera, atau penyakit Laporan pengawasan dari perusahaan atau pengawas lain Inspeksi oleh petugas pemerintah Inspeksi dari perusahaan asuransi Lembar data keselamtan bahan Lainnya ____________________
q Informasi pengawasan dari organisasi-organisasi lain q Informasi tentang cedera/penyakit pekerja dari lembaga lokal Klinik kesehatan Lembaga non-pemerintah lain Serikat pekerja
q
Sumber kesehatan dan keselamatan kerja lokal (lihat referensi) Serikat pekerja (cari tahu tentang Perjanjian Kerja Bersama) Komite kesehatan dan keselamatan kerja Universitas atau perpustakaan terdekat LSM lain
q Sumber
kesehatan dan keselamatan kerja internasional (lihat “sumber internet” pada referensi)
q Lainnya ______________________________________________________
157
Ceklis Tempat Kerja Pertanyaan 1 2
3
4 5 6 7
8 9 10 11
12 13 14
Jawaban
Pintu keluar darurat Apakah cukup tersedia pintu keluar dan masuk yang aman? Apakah semua pintu keluar darurat tidak terhambat ? Jalan Apakah semuanya bebas dari hambatan ? Pencegahan kebakaran Apakah tempat bebas rokok ditandai dengan jelas ? Apakah semua pintu kebakaran ditandai ? Apakah alarm kebakaran cukup ? Apakah pekerja tahu apa yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran ? Apakah mereka tahu tentang latihan evakuasi ? Seringkah mereka melakukan latihan kebakaran ? Apakah pemadam api tersedia? Kapan waktu terakhir pemadam tersebut dicek ? Pemeliharan gedung Apakah dinding dan langitlangit dalam kondisi baik ? Apakah lantai dalam kondisi baik ? Apakah lantai, dinding, dan langit-langit dibersihkan secara periodik ?
158
Langkah yang harus dilakukan
Pertanyaan
15
16
17 18 19 20 21
22 23 24 25 26
27
Jawaban
Mesin-mesin Apakah semua bagian bergerak dari mesin diberi pagar pelindung ? Apakah semua pelindung tetap berada dalam kondisi baik dan kencang ? Apakah semua pelindung otomatis disetel dengan baik ? Apakah semua saklar pengaman bekerja dengan baik? Kapan skalar tersebut terakhir dicek ? Apakah semua tombol stop darurat diberi label dan bekerja? Apakah semua peralatan elektronik dicek secara periodik? Penyimpanan Apakah tempat penyimpanan memadai ? Apakah semua laci dan rak dalam kondisi baik ? Apakah pekerja diberi latihan untuk penanganan bahan ? Apakah peralatan untuk menangani bahan memadai ? Apakah ada prosedur untuk penanganan bahan yang aman ? Bahan berbahaya Apakah ada bahan berbahaya yang digunakan ?
159
Langkah yang harus dilakukan
Pertanyaan
Jawaban
28
Apakah lembar data bahaya telah disediakan ? 29 Apakah pekerja dilatih untuk menangani dan menggunakannya ? 30 Apakah informasi yang cukup diberikan pada mereka ? 31 Apakah tempat penyimpan bahan berbahaya ditandai ? 32 Apakah bahan berbahaya disimpan dengan aman ? 33 Apakah ada sistem pembuangan asap dan debu ? Kebisingan 34 Apakah bahaya kebisingan di tempat tersebut diukur ? 35 Apakah ada program pengurangan/pengendalian kebisingan ? Peralatan pelindung 36 Apakah pakaian pelindung diperlukan ? 37 Apakah pakaian yang ada cocok ? 38 Apakah pelindung mata dan telinga diperlukan ? 39 Apakah pelindung mata dan telinga yang ada cocok ? 40 Apakah sarung tangan diperlukan ? 41 Apakah sarung tangan yang ada cocok ? 42 Apakah ada bahaya lain ?
160
Langkah yang harus dilakukan
Pertanyaan
43 44 45 46 47
48
49
50
51 52 53 54 55 56
Jawaban
Kondisi lingkungan Apakah penerangan cukup ? Apakah suhu ruangan memadai ? Apakah ventilasi cukup ? Apakah perabot yang ada (bangku, kursi, dll) cocok ? Apakah ada hal lain lagi yang membuat tempat kerja tidak nyaman ? Pelatihan Apakah semua pekerja telah dilatih mengenai aspek keselamatan dari pekerjaan mereka ? Apakah pekerja yang menghadapi bahaya telah menerima pelatihan khusus ? Berapa jumlah pekerja yang telah mendapat laithan P3K ? Kesejahteraan Apakah tempat kerja terlalu padat ? Apakah fasilitas kamar kecil memadai ? Apakah kamar kecilnya dijaga kebersihannya ? Apakah ada ruang ganti dan ruang istirahat ? Apakah air minum tersedia ? Apakah peralatan P3K tersedia ?
161
Langkah yang harus dilakukan
Pertanyaan (tambahkan topik anda)
Jawaban
57 58 59 60 61 62 63 64 65
162
Langkah yang harus dilakukan
SURVEY KESEHATAN DAN KESELAMATAN
Bahaya 1. Apakah anda menggunakan bahan kimia di tempat kerja ? Ya
Tidak
• Jika ya, apa contoh dari bahan kimia yang anda gunakan. Berikan nama bahan tersebut, atau daftar jenis bahan kimia yang ada : 1: _____________________
2: ______________________
3: _____________________
4: ______________________
• Untuk apa bahan kimia tersebut dipakai ?
2. Apakah ada bahaya kesehatan lain di tempat kerja ? (cek semua yang ada)
q Kebisingan q Suhu dingin q Radiasi q Penyakit menular q Stress q Lain-lain : ______________
Posisi yang tidak nyaman dan/atau gerakan yang berulang2 Panas Debu Getaran
163
3. Apakah ada bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan dan cedera ? (cek semua yang ada)
q Bahaya listrik q Perkakas tangan/berlistrik q Masalah dengan mesin q Genangan air atau tumpahan
Pemeliharaan gedung yang buruk Mengangkat barang berat Penerangan yang buruk Lainnya : ______________
lainnya q Kurangnya kamar mandi
4. Lihat bahaya yang terdapat pada pertanyaan nomor 1, 2, dan 3, dan pilih dua bahaya atau maslah yang paling domina di tempat kerja anda. Jelaskan dengan singkat diruangan dibawah ini dan ceritakan mengapa masalah tersebut menjadi perhatian/keprihatinan anda. Masalah 1:
Masalah 2:
164
Pengendalian
Apakah ada pengendalian yang dipasang untuk mengurangi kontak dengan bahaya. 1. Apakah ada sistem ventilasi di tempat kerja anda ? Ya Tidak Jenis apa ? q Pembuangan lokal (langsung menjangkau tempat dimana bahan kimia digunakan) q Ventilasi umum (kipas angin) q Ventilasi alam (pintu atau jendela terbuka) Apakah sistemnya bekerja dengan baik ?
Ya
2. Apakah anda menggunakan peralatan pelindung ? Jenis apa ? (cek semua jenis yang ada) q Respirator dengan filter q Masker debu q Pelindung mata / kacamata q Pelindung wajah q Sarung tangan q Sepatu boot karet q Lainnya : ________________________
Tidak Ya
Tidak
Apakah peralatan pelindung tersedia ? Ya Tidak Apakah peralatan pelindung yang anda pakai dapat melindungi anda hari bahaya ? Ya
Tidak
3. Apakah ada prosedur keselamatan di tempat kerja anda, seperti cara kerja khusus ? Ceritakan :
165
Efek terhadap kesehatan Mengenali bahaya juga termasuk mencari tahu apakah pekerja mempunyai gangguan kesehatan yang mungkin berhubungan dengan pekerjaannya. 1. Apakah anda atau rekan kerja anda mengalami salah satu gejala di bawah ini, yang mungkin berkaitan dengan pekerjaan ? q Mual-mual, ngantuk, atau sakit kepala q Masalah kulit seperti gatal-gata, bintik-bintik, atau gangguan kulit lainnya. q Sesak napas q Gatal di mata, hidung atau tenggorokan q Sakit atau pegal-pegal pada beberapa otot dan sendi q Kuping berdengung, tuli sementara, atau sulit mendengar q Lainnya : ___________________________________________ 2. Apakah anda mengalami masalah berhubungan dengan pekerjaan anda ? q Ya Tidak
kesehatan
yang
mungkin
Jika Ya, jenis penyakit apa ?
3. Apakah pernah terjadi kecelakaan di tempat kerja anda setahun terakhir ini ? q Ya Tidak Jika Ya, jenis kecelakaan apa ?
Apakah terjadi cedera ?
166
Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja
1. Apakah ada rencana kesehatan dan keselamatan kerja tertulis di tempat kerja anda ? q Ya Tidak Pernahkah anda melihatnya ?
Ya
2. Siapakah yang bertanggung jawab keselamatan kerja di tempat anda ?
Tidak
mengenai
kesehatan
dan
3. Apakah ada komite kesehatan dan keselamatan yang anggotanya pekerja dan manejemen ? q Ya Tidak Apakah komite ini efektif ? Ya Tidak Kapan saja komite ini mengadakan pertemuan ?
4. Apakah tempat kerja anda memiliki serikat pekerja ? Ya Tidak Jika Ya, apakah anda pernah mendiskusikan masalah kesehatan dan keselamatan kerja dengan serikat pekerja ? q Ya Tidak
167
Merencanakan Tindakan Selanjutnya Jika anda telah memutuskan untuk melakukan tindakan untuk masalah kesehatan dan keselamatan kerja, anda harus melakukan perencaan yang baik. Telaah hal-hal di bawah ini untuk membangun rencana tindakan anda. Anda mungkin juga perlu memeperhatikan beberapa hal dibawah ini secara simultan.
Ø Analisa Masalah yang Dihadapi u
Masalah kesehatan dan keselamatan kerja apakah yang akan anda tanggulangi ?
u
Evaluasi proses kerja dan jenis kerja yang dilakukan : • Berapa orang yang mengerjakan pekerjaan tersebut ? • Kapan pekerjaan itu dikerjakan ? • Kapan saja pekerja menghadapi bahaya ? • Apakah pekerja mempunyai masalah kesehatan ?
u
Cara apa saja yang bisa dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai masalah tersebut ? (lihat ceklis “Alat untuk Mengumpulkan Informasi”)
u
Bisakah anda atau pekerja atau anggota masyarakat yang terlibat mendekati pihak manajemen intuk mendapatkan informasi mengenai masalah kesehatan dan keselamatan kerja ? Evaluasi mengapa bisa atau tidak.
u
Langkah apa (jika ada) yang sudah dilakukan orang untuk mengatasi masalah tersebut ? • Bertemu dengan pihak perusahaan untuk membicarakan masalah yang ada ? • Berbicara dengan kelompok masyarakat ? • Membuat pengaduan melalui serikat pekerja ? • Mengontak lembaga-lembaga berwenang ? • Membuat survey tentang orang-orang yang terpengaruh dengan masalah yang ada ? • Lainnya ?
168
Ø Kenali dan Libatkan Korban u
Siapakah yang menjadi korban ? (pekerja, masyarakat sekitar, lingkungan, negara lain, ekonomi, dll)
u
Siapakah yang bisa dijadikan sekutu untuk menghadapi masalah ini?
u
Apakah ada LSM setempat yang telah bekerja dengan korban dan bisa dilibatkan ?
u
Apakah serikat pekerja atau grup advokasi lainnya bisa dilibatkan ?
u
Kegiatan masyarakat macam apa yang bisa menolong anda mengenali dan/atau melibatkan korban ? (pelayanan kesehatan masyarakat, demonstrasi, konferensi pers, pembagian pamflet, pertemuan-pertemuan di rumah, atau kegiatan lainnya)
Ø Pilih Masalah yang Pertama-tama Akan Anda Kerjakan u
Masalah mana yang menurut kelompok anda paling penting ? Mengapa ?
u
Masalah mana yang paling mudah diatasi ? Mengapa ?
u
Masalah mana yang paling sulit diatasi ? Mengapa ?
u
Apakah akibatnya dengan terlibat pada beberapa penyelesaian masalah ?
u
Masalah mana yang bisa menyatukan orang ? Mengapa ?
169
Ø Analisa Kekuatan dan Penghalang u
Dengan jalan apa saja masalah tersebut bisa anda atasi ? l Bagaimana menghilangkan masalahnyang ada ? l Bagaimana mengurangi masalah atau akibatnya ? l Bagaimana melindungi individu yang menjadi korban ?
u
Apakah korban siap untuk berpartisipasi sebagai grup untuk mendiskusikan dan bekerja sama mengatasi masalah ini ?
u
Apakah masalah bahasa atau budaya akan menjadi persoalan ?
u
Apakah grup mempunyai dokumentasi untuk memperkuat posisi anda ?
u
Sumber-sumber apa yang anda perlukan untuk bekerja pada masalah ini ?
u
Faktor-faktor apa lagi yang perlu anda perhatikan untuk membangun strategi anda ?
Ø Buat Tujuan Jangka Pendek dan Jangka Panjang u
Apakah tujuan jangka pendek dan jangka panjang organisasi anda ?
u
Bagaimana kaitan masalah ini dengan pekerjaan yang kini anda lakukan ?
u
Apakah dengan menangani masalah ini, organisasi anda akan berkembang ? Jelaskan.
u
Apa yang ingin anda capai di 3 bulan, 6 bulan, dan satu tahun mendatang ?
170
RENCANA TINDAKAN PETUNJUK : Tugas anda adalah mengasilkan rencana yang realistis untuk menghadapi masalah yang ada. Rencana yang baik harus mengandung : Ø Cara untuk melibatkan rekan kerja anda dan bekerja sama Ø Strategi untuk mendekati pihak perusahaan Ø Apa saja sumber-sumber anda (untuk informasi, bantuan hukum, dll) Ø Rencana alternatif, jika rencana utama tidak bisa berjalan
TUJUAN DARI RENCANA INI ADALAH : (sebutkan caranya mengukur keberhasilan menghadapi masalah yang anda pilih)
LANGKAH UNTUK MENCAPAI TUJUAN : Langkah 1 :
Langkah 2 :
Langkah 3 :
Tulis dibelakang halangan-halangan yang mungkin muncul dalam mengahadapi masalah yang ada, dan strategi untuk mengatasi halangan tersebut.
171
PENDIDIKAN POPULAR Dalam sepuluh tahun terakhir, pelatihan kesehatan dan keselamatan bagi pekerja telah dipengaruhi oleh prespektif dari pendidikan popular atau pemberdayaan. Pendidikan popular dibangun dari filosofi soerang pendidik Brazil Paulo Freire. Pendekatannya kepada pembelajaran adalah mengandalkan partisipasi; berbasis pada realitas yang pekerja alami sehari-hari; menumbuhkan dialog antara pekerja dan pendidiknya; dengan kritis menganalisa penghalang dari perubahan, seperti struktur organisasi; dan bertujuan pada pemberdayaan pekerja. Pendidikan populer ini membawa prinsip-prinsip pendidikan bagi orang dewasa, dengan menekankan pada keaktifan pekerja dalam proses pendidikannya, yang bermaksud untuk meningkatkan kondisi ditempat kerja dan sebagai mekanisme pembelajaran. Freire Paulo Freire adalah seorang pendidik dari Brazil yang pertama kali menerapkan idenya untuk program pemberantasan buta huruf bagi orang desa dan masyarakat miskin di kota. Dengan memilih kata-kata yang menggerakkan emosi dan rasa sosial sebagai simbol dari kehidupan siswanya, ia membangun diskusi tentang bagaimana mereka dapat meningkatkan hidupnya. Selama tiga puluh tahun terakhir, ide pendidikan Freire telah menjadi pemacu untuk program pemberantasan buta huruf; bahasa Inggris; pendidikan kesehatan; pendidikan buruh; pendidikan kaum muda; kuliah-kuliah; dan pembangunan masyarakat. Asumsi dasar Freire adalah pendidikan tidak pernah netral. Dia menjaga supaya pendidikan tidak menjadikan orang sebagai objek belajar semata, yang menerima posisinya dalam status quo. Bagi Freire, pendidikan harus menantang orang untuk mempertanyakan peranannya dalam masyarakat dan benrtindak untuk memperoleh lebih banyak kontrol atas hidup mereka. Sehingga untuk pendidikan pekerja, pekerja harus menjadi pencipta dari proses belajarnya sendiri, melalui dialog mengenai masalah nyata dan pemikiran kritis. Pemikiran kritis termasuk kewaspadaan akan penyebab masalah kesehatan dan keselamatan kerja, seperti kemauan manajemen atau kendala sosio-ekonomis. Dengan demikian, pekerja dapat melangkah lebih 172 dapat meningkatkan kesehatan dan lanjut dengan membuat tindakan yang keselamatan di tempat kerjanya.
Metoda Pertanyaan “SHOWeD” GAMBARAN
S : (see/lihat) H : (happening/kejadian)
Apa yang anda lihat pada sket, gambar, drama dan vidio ? Menurut anda apa yang terjadi ? Bagaimana perasaan tiap peran ?
PERASAAN
O : (our/kami)
Bagaimana masalah tersebut berkaitan dengan kehidupan kita ? Apakah anda mempunyai pengalaman yang sama ? Apa perasaan anda tentang masalah tersebut ?
ANALISIS
W : (why/mengapa)
Mengapa masalah ini bisa terjadi ? Organisasi, ekonomi, atau politik apakah yang menjadi faktor penyebab ? Siapa yang diuntungkan dan siapa yang dirugikan ?
TINDAKAN
D : (do/bertindak)
Setelah kita mengerti masalahnya, dan bagaimana pengalaman pribadi kita, langkah apa yang kita lakukan untuk mengatasi masalah ini ? Apa yang bisa kita perbuat sebagai individu, atau grup, atau dengan masyarakat untuk mengubah keadaan ?
173
Contoh cerita : Juanita
: Aduh, pergelangan, tangan, dan bahu saya sakit sekali! Saya benci tempat pemotongan itu !
Kim
Juanita Kim Juanita
: Kita mengadakan pertemuan dengan serikat pekerja dan membicarakan tentang semua tempat kerja. Kita belajar mengetahui mengapa kita cedera dan mencari jalan keluar untuk membuat kerja lebih ringan. : Kita tidak bisa berbuat apa-apa – hanya akan mendapat masalah seperti Betty. : Tapi, jika kita berkumpul, kita bisa membuat suatu rencana penanggulangan. : Lantas, apa gunannya rencana itu ?
Dramakan cerita diatas. Diikuti dengan diskusi. Apa yang anda lihat di drama tadi ? Apa yang sesungguhnya terjadi ? Apa hubungan masalah tadi dengan hidup kita ? Mengapa kita harus menghadapi masalah ini ? Langkah apa yang bisa dilakukan ? Apa yang bisa dilakukan untuk menyatukan langkah dan mendapat lebih banyak kekuatan ? Sebagai individu ? Sebagai organisasi ?
174
Bagaimana orang dewasa dapat belajar dengan baik 1. Kita belajar cepat mengenai hal-hal yang kita paling perlukan Kita perlu melihat subyek dan metoda yang relevan dengan hidup kita. Cari tahu hal-hal yang relevan mengenai perserta sebelum pendidikan dimulai dan apa yang paling menarik bagi mereka untuk dipelajari. Rencanakan contoh-contoh yang relevan dengan pengalaman peserta dan diskusi-diskusi agar peserta dapat merefleksikan pengalaman dan kebutuhannya. 2. Kita perlu diperlakukan sebagai orang dewasa dan dengan sama Sebagai orang dewasa, kita mempunyai banyak pengalaman dan pengetahuan. Kita akan lebih terbuka untuk belajar jika diperlakukan dengan hormat. Jelaskan bahwa peserta akan saling belajar dengan peserta lainnya, dan rencanakan kegiatan yang melibatkan pengalaman peserta. 3. Kita belajar dengan baik karena langsung menerapkannya. Pengetahuan dan ketrampilan yang dilatih akan dipahami dengan baik. Sesering mungkin, gunakan sistem praktek langsung, bermain peran, atau latihan simulasi. 4. Kita belajar lebih banyak ketika berpartisipasi dalam proses belajar. Ketika kita terlibat dalam proses belajar-mengajar, kita lebih banyak bisa menerima pelajaran. Tumbuhkan pertanyaan dan diskusi.
175
5. Kita belajar dengan lebih baik kalau kita tahu kemana tujuannya. Peserta perlu peta, dengan tujuan yang jelas. Setiap informasi baru perlu dibangun dengan logika dari informasi yang sebelumnya. Hindari memberikan banyak informasi pada satu waktu. Gunakan alat bantu visual dan beri istirahat untuk pertanyaan, untuk meyakinkan bahwa semua peserta siap untuk langkah yang selanjutnya. 6. Kita belajar dengan baik ketika informasi baru ditekankan atau diulangi. Kita perlu praktek ketika belajar, dan mendengar hal baru lebih dari satu kali agar bisa diingat. Gunakan latihan, pertanyaan, dan tes yang tidak dinilai. Sertakan kembali informasi yang diberikan pada sesi sebelumnya di kegiatan ini. 7. Kita belajar dengan lebih baik jika informasi diberikan dengan berbagai cara. Masing-masing dari kita memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Proses pembelajaran akan dirangsang jika informasi diberikan dengan berbagai cara. Gunakan metoda belajar yang bervariasi, termasuk diskusi, alat bantu visual, bermain peran, permainan, studi kasus, dan lain-lain.
176
u
Diceritakan – SAYA LUPA u
Diperlihatkan – SAYA INGAT u
Diikutsertakan – SAYA MENGERTI “Pepatah Cina”
177
FOKUS PADA HAL YANG TERPENTING UNTUK DIKETAHUI Banyak instruktur menghabiskan banyak waktu untuk mengajarkan pengetahuan dan ketrampilan yang tidak berguna. Ketika mengajar, kita akan mudah terbawa untuk memberikan detil lebih banyak dari yang diperlukan, dan kehilangan tujuan pertenting. Penting untuk membuat beberapa bentuk pilihan. Hal tersebut akan membantu anda menentukan apakah yang akan anda ajarkan : u Penting untuk diketahui u Perlu untuk diketahui u Sekedar untuk tahu saja Tujuan anda adalah menberikan apa yang penting untuk diketahui, karena waktu yang anda miliki terbatas. Anda perlu memfokuskan pelajaran dengan baik. Tanyakan pada diri anda : u Mengapa hal ini saya ajarkan ? u Bagaimana hal yang saya ajarkan ini akan mempersiapkan orang untuk menjadi terampil, atau untuk menjadi aman di temuat kerja atau di masyarakat ? u Apakah sekarang ini waktu yang tepat untuk mengajarkan sesuatu yang baru dan lebih penting, atau mengajarkan kembali hal yang sama dengan lebih baik ? Diadaptasi dari “Menolong Pekerja Kesehatan Belajar”
178
BAGAIMANA SISWA MENYERAP INFORMASI Indra kita amat menentukan berapa banyak informasi yang dita serap di lingkungan belajar. Setiap orang punya gaya belajarnya sendirisendiri. Dengan mengaplikasikasikan pengetahuan yang telah didapat, orang akan mengingat lebih banyak. Informasi dibawah menggambarkan bagaimana indra mempengaruhi kemampuan menyerap informasi.
TELINGA SAJA 20% Terserap
MATA SAJA 30% Terserap
MATA+TELINGA 50% Terserap
MATA+TELINGA+DISKUSI 70% Terserap
MATA+TELINGA+DISKUSI+LATIHAN+PENGGUNAAN 90% Terserap
179
Delapan Langkah dalam Membangun Program Pelatihan yang Partisipatif 1. Lakukan Pengkajian Kebutuhan - Cari tahu mengenai peserta - Tanyakan tentang budaya, bahasa, dan kemampuan membaca 2. Buat Tujuan Pelatihan - Dasarkan tujuan ini pada kebutuhan dan minat peserta 3. Pilih Metoda Pelatihan - Gunakan berbagai metoda pelatihan untuk mengakomodasikan berbagai gaya belajar peserta 4. Pilih/Buat Bahan Pelatihan - Gunakan bahan yang telah ada atau buat bahan baru yang mudah dibaca - Tes dan revisi bahan baru tersebut dengan peserta 5. Buat Rencana Pelajaran - Yakinkan bahwa kegiatan yang ada sesuai dengan tujuan pelatihan 6. Lakukan Pelatihan - Buat suasana gembira 7. Evaluasi Pelatihan - Evaluasi ketrampilan yang didapat oleh peserta. Hal ini bisa dilakukan tanpa tes tertulis. - Dapatkan input dari peserta untuk mengukur efektifitas dari pelatihan dan buat perbaikan. 8. Monitor Peserta - Waktu tiga hingga enam bulan, adalah saat yang tepat untuk mencek efek dari pelatihan pada peserta.
180
Pentunjuk untuk Mengumpulkan Informasi u
Temui pekerja. Pilih tempat dimana pekerja bisa berbicara dengan terbuka. Barangkali di sekitar tempat kerja, diruangan serikat pekerja, atau dilokasi jauh dari tempat kerja.
u
Perkenalkan siapa diri anda, mengapa anda disana dan organisasi apa yang anda wakili.
u
Bicara dengan penjaga pabrik atau wakil serikat pekerja.
u
Tanyakan pada pekerja hal-hal yang sudah mereka lakukan untuk membuat pekerjaan lebih mudah. Contohnya : pekerja mungkin telah membuat daftar sendiri dengan istilah teknis yang dipakai di tempat kerja.
u
Bawa serta beberapa bahan yang anda rencanakan untuk dipakai pada pelatihan. Hal ini akan membantu mendapatkan reaksi dan input.
u
Tanyakan pada pihak perusahaan apa menurut mereka reaksi yang akan diberikan pekerja atas bahan pelatihan yang anda buat. Menanyakan tentang apa reaksi yang akan diberikan orang lain membuat orang tidak merasa dipojokkan dengan ketrampilan membacanya. Sebagai contoh anda bisa bertanya : 1. Kami mau mendesain pelatihan kesehatan dan keselamatan kerja yang mungkin akan berguna bagi pekerja anda. Menurut anda apa yang mereka ingin pelajari ? 2. Bagaimana menurut anda reaksi pekerja anda terhadap bahan atau kegiatan pelatihan ini ? Apakah mereka akan mengerti istilah yang digunakan, atau kami harus menerangkan arti beberapa dari istilah tersebut ? Yang mana ?
181
3. Media apa yang akan lebih efektif bagi pekerja anda ? o o o o
Vidio, slide, atau gambar ? Bahan tertulis ? Kegiatan langsung ? Lainnya ?
Mana dari pilihan media ini yang paling anda sukai ?
182
Contoh Peta Resiko : “Memetakan Bahaya di Tempat Kerja” Diadaptasi dari Mujica, “Mewarnai Bahaya”, American Journal of Industrial Medicine Waktu : 45-60 menit Tujuan : untuk menciptakan peta tempat kerja dan lokasi bahayanya untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah kesehatan dan keselamatan kerja. Kegunaan : Cocok untuk peserta yang bekerja di pabrik atau kantor. Bagaimana cara kerjanya : Ø Buat beberapa grup kecil, tiap grup berisi peserta deri
tempat kerja yang sama atau sejenis. Ø Mintalah peserta di tiap grup untuk menggambarkan
peta dari tempat kerja mereka dengan spidol berwarna. Ø Buat agar peserta untuk mengunakan gambar dan bukan
kata-kata. Atur agar grup menggunakan standar kode warna untuk tiap jenis bahaya. Ø Pajang “kunci” dari arti tiap warna. Jelaskan kepada
grup bahwa ukuran titik menggambarkan tingkat bahaya (semakin besar bahaya, semakin besar titiknya)
183
Ø Grup harus mengidentifikasi dan menandai lokasi dari
semua jenis bahaya, seperti : - Bahan kimia (Dimana uap, gas, cairan atau bahaya kimia yang lain ? Dimana yang ventilasinya kurang?) - Bahaya fisik (Dimana ada masalah dengan kebisingan, panas, dingin, radiasi, atau penerangan ?) - Keamanan (Dimana ada bahaya dari mesin-mesin, peralatan, listrik, bahaya jatuh atau kecelakaan lain ?) - Strees (Dimana ada masalah dengan kerja shift, ritme kerja, pengawasan, atau kurang pelatihan ?) Ø Sudahkah grup mengidentifikasi dan membuat prioritas
dari metoda untuk mengatasi bahaya. Ø Konsolidasikan
kelas. Apakah semua grup sudah mengumpulkan dan mendiskusikan petanya, jawab pertanyaan dibawah ini : Apakah ada kondisi kerja lain yang tidak ditunjukan, yang juga mungkin berbahaya ? Perubahan apa yang paling penting ? Apa langkah selanjutnya ? Bagaimana perubahan akan dilakukan ?
Ø Kembali lihat peta selama sesi. Hubungkan topik
kesehatan dan keselamatan kerja lainnya dengan bahaya yang diidentifikasi di peta resiko.
184
Menggunakan Peta Resiko Peta resiko membuat pekerja dapat mengidentifikasi bahaya terhadap kesehatan dan keselamatan di tempat kerjanya. Menggunakan warna spidol yang berbeda untuk menggambarkan tempat kerjanya, pekerja mengidentifkasikan faktor resika dan juga memungkinan langkah pengendalian. Juga membuat mereka mebuat sendiri target dan prioritas keselamatan.
Keuntungan Ø Peta resiko adalah visual – tidak membutuhkan membaca dan
menulis Ø Peta bisa dipakai selama pelatihan dan perbaharui dimasa
depan. Ø Peta dapat menolong pekerja memprioritaskan perubahan yang
diperlukan di tempat kerja. Ø Tiap pekerja adalah “ahli” karena latihan yang ada berdasar
pada pengalamannya.
Kelemahan Ø Peta resiko akan sulit dibuat jika peserta datang dari berbagai
tempat kerja. Ø Peta resiko akan menyulitkan peserta yang bekerja pada
beberapa tempat dan tidak mempunyai tempat kerja yang tetap.
Petunjuk Ø Gunakan kode warna dan bukan tulisan. Gunakan “kunci”
visual (berupa tabel) yang menerangkan bahaya apa yang digambarkan oleh tiap jenis warna. Ø Jika anda melihat ada peserta yang memiliki kesulitan membaca
dan menulis, beri dia peran utama dalam kegiatan ini. Contohnya dengan menandai peta ketia grup mengidentifikasi bahaya.
185
Contoh Permainan Peran : “Selesaikan Cerita Marta” Diadaptasi dari Program Kesehatan Kerja, Pelatihan Kesehatan dan Keselamatan 24-jam Waktu : 60-90 menit Tujuan : untuk mendramatisir pengalaman pribadi orang yang mengalami resiko kesehatan dan keselamatan di tempat kerja. Kegunaan : Cocok untuk grup yang sudah membuat solid atau pada akhir pelatihan. Cara kerjanya : Ø Baca cerita dibawah ini dengan keras. Lihat pada akhir cerita
bahwa keputusan harus diambil dan sang tojoh utama tidak tahu apa yang harus dilakukan. Ceritanya : Martha baru saja mulai bekerja diperusahaan kecil yang membersihkan peralatan pabrik. Martha menerima peralatan yang kotor dari berbagai pabrik dan harus membersihkannya menggunakan berbagai macam cairan pelarut. Atasannya memberi respirator untuk digunakan tapi tidak menjelaskan bagaimana cara memakainya. Martha pulang kerumah dengan perasaan kantuk dan pusing pada hari pertama. Dia ciruga bahwa sesuatu ditempatnya kerja adalah penyebabnya. Ø Mintalah peserta untuk mendiskusikan cerita tersebut, dan
berdasarkan dari pengalaman mereka, “menyelesaikannya”. Buat mereka mendramatisir aksi yang seharusnya diambil Martha. Ø Mereka harus memperhatikan hak-hak Martha sebagai pekerja
dan orang-orang yang bisa dimintainya tolong. Termasuk anggota komite kesehatan dan keselamatan kerja, rekan kerja, atau inspektur pabrik. Ø Peran
yang ada : penjaga/pelayan pabrik.
Martha,
186
atasannya,
rekan
kerja,
Ø Setelah bermain peran, tanyakan komentar dari seluruh grup
Menggunakan Permainan Peran Permainan peran mendramatisir situasi atau kejadian. Anggota kelas bermain sebagai orang yang terlibat pada kasus tersebut. Skenario harus dibuat agar membangkitkan partisipasi untuk : (1) melakukan berbagai cara untuk mengatasi masalah (2) mengekspresikan pendapat yang berbeda menyenai masalah tersebut (3) mendidik kelas mengenai suyek tersebut. Pelatih hanya akan memberikan skenario awal. Peserta akan menentukan langkah yang akan diambil oleh para pemeran.
Keuntunggan Ø Membangkitkan keterlibatan aktif Ø Dapat menghidupkan suasana Ø Amat berguna bagi peserta yang belajar lebih baik dengan
“berbuat” dibandingkan dari membaca atau mendengar. Ø Tidak membutuhkan bahan tertulis Ø Membangkitkan kerjasama tim
Kerugian Ø Beberapa peserta akan merasa tidak nyaman berperan didepan
kelompok Ø Tujuan yang diinginkan dapat terlupa oleh peserta yang bermain
peran.
187
Kegiatan : Kaos Toxikologi
Kegiatan 1 : Bagaimana Zat Kimia Masuk ke Dalam Tubuh ? Bahan
: Kaos Tox dan lembar “Bagaimana Zat Kimia Masuk ke Dalam Tubuh?” Waktu yang dibutuhkan : 10 menit Langkah : 1.
Mintalah seorang peserta untuk maju ke depan dan menggunakan kaos Tox.
2.
Bahas tentang bagaimana zat kimia masuk ke dalam tubuh. Gunakan model anda untuk menggambarkan “jalan masuk”. Bahas bagaimana zat kimia masuk melalui : hidung (bernapasan), mulut (bernapas, mendekatkan tangan ke mulut ketika merokok atau makan), dan kulit (terserap). Gunakan lembar “Bagaimana Zat Kimia Masuk ke Dalam Tubuh ?”.
3.
Beri contoh bagaimana bahan kimia berlainan dapat mempengaruhi tubuh. Bagian tubuh yang terpengaruh disebut “organ target”. Contohya, pelarut mempengaruhi jaringan syaraf dan hati, dan asbes mempengaruhi paru-paru. Hubungkan hal ini dengan pengalaman peserta dengan menanyakan apakah bahan kimia yang mereka pakai dan gunakan “Tabel Bahaya Racun” untuk mengetahui organ yang terpengaruh oleh bahan kimia tersebut.
188
Kegiatan 2 : Bagaimana Bahan Kimia Mempengaruhi Tubuh ? Bahan : Lembaran peraga, spidol, kaos Tox, dan lembar “Bagaimana Bahan Kimia Mempengaruhi Tubuh ?”, dan “Tabel Bahaya Racun” Waktu yang dibutuhkan : 15-20 menit Langkah : 1. Pimpin diskusi mengenai efek kesehatan yang akut dan kronis, menggunakan model kaos sebagai alat bantu visual. 2. Tanyai peserta,”Pengaruh kesehatan apa yang anda rasakan segera setelah anda terkena bahan kimia tersebut ?” Buat daftar dari jawaban di lembar peraga. Kemudian tanyakan “Apakah ada gangguan kesehatan yang baru terasa setelah beberapa lama ?” Selagi lagi, buat daftar jawaban di lembar peraga. 3. Buat kesimpulan dengan meringkas perbedaan antara gangguan kesehatan yang akut dan kronis : Efek akut timbul segera atau setelah beberapa jam terkena bahan kimia. Contohnya luka bakar karena asam, rasa kantuk karena menghirup uap pelarut. Efek akut dapat memperingatkan anda atas keberadaan masalah. Efek kronis timbul perlahan dan berlangsung lama. Anda dapat bekerja dengan bahan kimia sekarang, namun tidak mengalami gangguan kesehatan selama bertahun-tahun. Banyak gangguan kesehatan yang serius adalah efek yang kronis. Contohnya metilen klorida yang menyebabkan kanker, trikloroetilen yang menyebabkan kerusakan hati. Karena efek kronik timbul dengan perlahan, pekerja harus waspada akan efek ini, dan melindungi diri untuk masa depan. Banyak bahan kimia yang menimbula efek yang akut dan kronis. Jika masih ada waktu, mintalah peserta melihat “Tabel Bahaya Racun” untuk contoh-contoh lain. 4. Kembali pada daftar yang dibuat oleh peserta, dan jawab semua pertanyaan mengenai efek akut dan kronis.
189
5. Gunakan model kaos untuk menggambarkan perbedaan antara efek kesehatan lokal dan sistemik. Efek kesehatan lokal terjadi segera setelah kontak dengan kulit , mata, hidung, mulut, dan tenggorokan. Contohnya, luka bakar karena asam, dan gatal pada hidung karena amonia. Efek kesehatan yang sistemik terjadi ketika bahan kimia masuk ke dalam darah dan didistribusikan ke organ diseluruh tubuh. Contohnya, debu timbal yang masuk melalui mulut, namun efeknya akan terasa pada otak, sistem reproduksi dan bagian tubuh lainnya. Kegiatan 3 : Ringkasan / Langkah Selanjutnya Bahan : Lembaran peraga dan spidol Waktu yang dibutuhkan : 10 menit Langkah : 1. Buat kesimpulan dengan menanyakan peserta bagaimana mereka akan menggunakan informasi yang sudah didapat pada sesi ini. Tanyakan “Apa yang akan anda lakukan selanjutnya, setelah apa yang kita bahas dikelas ?” 2. Jika waktu masih ada, mintalah peserta membagikan idenya, dan grup dapat saling mendukung dan memberi saran. Jika waktu terbatas, mintalah beberapa peserta saja untuk membagikan idenya dan mendapatkan input dari grup. 3. Buat ringkasan dengan pesan kunci. Misalnya, “Kimia mempengaruhi tubuh dengan berbagai cara. Beberapa pengaruh kesehatan akan timbul dalam jangka pendek, sementara yang lain akan timbul setelah beberapa tahun. Jika anda atau rekan kerja anda merasakan gejala tersebut, berarti ada masalah dengan tempat kerja anda. Bahkan jika anda tidak merasakan suatu gejala, anda mungkin beresiko untuk terkena efek kronis. Inilah pentingnya mengerti mengenai bahan kimia yang anda pakai dan efek kesehatan yang bisa ditimbulkannya.
190
KEGIATAN : PERMAINAN TELAAH EFEK TERHADAP KESEHATAN Kegiatan 1 : Pendahuluan Bahan :Waktu yang dibutuhkan : 5 menit Langkah : 1. Bagi peserta dalam kelompok kecil. Jelaskan permainannya: l
Grup akan menjawab pertanyaan secara bergilir
l
Pelatih akan membaca pertanyaan dengan keras
l
Grup akan mendapat 30 detik untuk mendiskusikan pertanyaan sebelum memberikan jawaban.
l
Grup akan mendapatkan satu poin setiap kali menjawab dengan benar. Jika jawaban tidak tepat, grup yang lain akan mendapat kesempatan untuk menjawab pertanyaan. (variasi : pelatih memberikan jawaban yang tepat dan maju ke pertanyaan selanjutnya)
191
Kegiatan 2 : Permainan Telaah Efek Terhadap Kesehatan Bahan : pertanyaan, lembar peraga, spidol, permen atau hadiah lain Waktu yang dibutuhkan : 10-20 menit Langkah : 1. Ikuti langkah yang dibahas pada kegiatan 1 hingga semua pertanyaan dijawab. 2. Catat nilai yang didapat pada lembar peraga 3. Jika anda selesai, beri permen atau hadiah pada semua peserta
Kegiatan 3 : Ringkasan Bahan :Waktu yang dibutuhkan : 5-10 menit
Langkah : 1. Jawab semua pertanyaan yang timbul selama permainan Contoh Pertanyaan untuk Permainan ini : 1. Beri contoh dari efek kronis yang disebabkan oleh bahan kimia. Mengapa ini disebut efek kronis ? 2. Beri contoh efek akut yang disebabkan oleh bahan kimia. Mengapa ini disebut efek akut ? 3. Jelaskan bagaimana bahan kimia memasuki tubuh. (beri 3 contoh) 4. Organ-organ apa saja yang dapat dirusak oleh bahan kimia beracun ?
192
5. Mengapa pekerja penting untuk tahu bahan kimia apa yang dipakainya dan bagaimana efeknya terhadap tubuh ? 6. John bekerja dengan bahan kimia tiap hari. Kemarin ia lupa mencuci tangan sebelum makan siang. Apakah mungkin bahan kimia masuk ke badannya tanpa disadarinya ? Bagaimana prosesnya ? Bagaimana hal ini bisa dicegah ? 7. Beri contoh dari efek kesehatan lokal. Mengapa ini disebut lokal dan bukan sistemik. 8. Dosis bahan kimia adalam jumlahnya yang memasuki tubuh. Semakin besar dosisnya, semakin banyak kerusakan yang diakibatkan. Sebutkan dua jalan untuk mengurangi dosis bahan kimia yang masuk ke tubuh selama bekerja. 9. Sebutkan dua faktor yang menentukan apakah seseorang yang menghadapi bahan kimia akan menjadi sakit. 10. Ciptakan dua pertanyaan yang anda akan tanyakan untuk mengetahui apakah masalah kesehatan pekerja berhubungan dengn pekerjaannya ? Catatan : Pelatih dapat menemukan jawaban dari pertanyaan diatas pada rencana pelajaran “Kaos Toxikologi” dan “Apa yang mempengaruhi resiko ?”.
193