KPA Nasional Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Laporan Kegiatan Oktober 2011
Kabar Menara Topas 9 Kilas laporan •
Pertemuan Nasional AIDS 4 Yogyakarta
•
Rapat Kerja Nasional KPA seIndonesia
•
Pertemuan Tim Pelaksana
•
Pelatihan Standardisasi Pedoman Program Laki-laki Berisiko Tinggi
•
Pelatihan Program PMTS melalui Intervensi Struktural
Ketua KPA Nasional, Bapak Agung Laksono didampingi Wakil Ketua I KPAN, Gubernur DIY dan Sekretaris KPAN membuka Pernas AIDS 4 di Hotel Inna Garuda DIY
KPA Nasional sebagaimana tertuang dalam Perpres 75/2006 memiliki tugas dan fungsi menetapkan kebijakan, menetapkan langkah strategis, mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan, melakukan penyebarluasan informasi, melakukan kerja sama regional dan internasional, pengelolaan data dan informasi, mengendalikan dan memantau penanggulangan AIDS serta memberi arahan kepada KPA daerah.
Pada bulan Oktober informasi penting dan strategis yang dilaporkan antara lain perhelatan akbar Pertemuan Nasional ke 4 dan Rapat Kerja Nasional Ketua KPA Daerah di Yogyakata serta pertemuan Tim Pelaksana. Selain itu informasi tentang pengembangan program PMTS untuk kalangan laki-laki berisiko tinggi juga terus dilakukan. Yang juga tidak kalah penting adalah laporan dari kegiatan monitoring dan evaluasi serta pelatihan untuk tim asistensi KPA Provinsi. ***
Sekretariat KPA Nasional: Menara Topas lantai 9— Jalan MH. Thamrin Kav.9 Jakarta Telp.021.3901758 Fax. 021.3902665
Hal 2
KPA Nasional
Laporan Oktober 2011
PERENCANAAN STRATEGIK
Pertemuan Tim Pelaksana
Sekrertaris KPAN memimpin pertemuan Tim Pelaksana di Kantor Kemnakertrans PADA tanggal 20 Oktober 2011, bertempat di Kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, KPAN menggelar Pertemuan Tim Pelaksana Anggota KPAN. Agenda yang dibahas dalam pertemuan adalah laporan kegiatan Pernas AIDS IV di Yogyakarta, persiapan peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) 2011, laporan kegiatan Penanggulangan AIDS di lingkungan TNI yang diakhiri dengan diskusi. Dalam laporan Pernas, Sekretaris KPAN, Ibu Nafsiah Mboi memaparkan hasil serta tindak lanjut dari pertemuan tersebut. Pernas AIDS 4 telah berjalan dengan sukses dan mendapat pujian dari dunia internasional. Rakernas Ketua KPA Daerah juga berjalan lancar. Pernas dihadiri oleh 2326 peserta, yang terdiri dari berbagai kalangan, mulai dari Kepala Daerah, komunitas, populasi kunci, ilmiah, peneliti, hingga pelajar sekolah.
Sementara itu, paparan tentang program penanggulangan AIDS di lingkungan TNI disampaikan oleh Letkol Ghufron dari Puskes TNI. Dalam paparannya, disebutkan bahwa TNI telah melakukan program penanggulangan AIDS sejak tahun 2002 yang diawali dengan kegiatan penyuluhan. Saat ini, TNI telah memiliki Renstra Penanggulangan AIDS untuk tahun 20112014. Mengenai persiapan pelaksanaan HAS 2011 yang dikoordinasikan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, disampaikan beberapa kemajuan, diantaranya telah terbentuk Panitia HAS yang dikukuhkan melalui Permenakertrans. Selain itu juga telah disepakati tema dan slogan HAS yaitu Lindungi Pekerja dan Dunia Usaha dari HIV dan AIDS dan STOP HIV dan AIDS, Hapuskan Stigma dan Diskriminasi di Dunia Kerja. Selanjutnya akan dilakukan koordinasi untuk menyukseskan rangkaian acara mulai dari kegiatan di tiap sektor hingga pada acara puncak bersama Presiden RI. Sementara itu, pertemuan diakhiri dengan beberapa kesepakatan dan tindak lanjut yaitu; pertemuan berikutnya akan dilakukan di bulan Januari 2012, di kantor salah satu anggota IBCA. Disepakati Anggota Tim Pelaksana yang akan melakukan paparan adalah Kemsos. Sedangkan untuk usulan bahasan: Evaluasi pelaksanaan HAS dan Penganggaran sektor.***
KPA Nasional
Laporan Oktober 2011
PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
Evaluasi Kegiatan Dukungan Teknis Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan Manajemen Penanggulangan AIDS SEBAGAI bagian dari kegiatan dukungan teknis peningkatan pendidikan dan Pelatihan Manajemen Penanggulangan AIDS yang dilakukan atas kerjasama KPA Nasional dan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), dilakukan kegiatan pertemuan untuk evaluasi di kantor KPAN pada tanggal 10 Oktober 2011. Evaluasi diikuti oleh perwakilan IAKMI Pusat dan KPAN. Dalam pertemuan ini dipaparkan hasil kegiatan dukungan teknis dari IAKMI pusat ke daerah, yang meliputi 15 Provinsi. Dari kegiatan kunjungan ke daerah tersebut diperoleh beberapa hasil antara lain dari daerah secara umum memberikan tanggapan yang positif terkait dukungan
teknis yang diberikan, bahkan beberapa menyatakan masih membutuhkan dukungan yang lebih intensif untuk memperkuat pemahaman program yang lebih substansif. Sementara itu, masukan yang muncul lainnya adalah diperlukan peningkatan kualitas SDM terutama tenaga pengajar di daerah, juga dirasa perlu sertifikasi bagi pengajar, sehingga memiliki kapasitas setara. Dari hasil dukungan teknis juga direkomendasikan untuk meningkatkan koordinasi dengan AIPTKMI (Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia), yang saat ini diketuai oleh DR. Bambang Wispriono yang juga Dekan FKM UI, dalam hal ini terkait dengan penyusunan kurikulum.***
Pelatihan Tim Asistensi KPA Provinsi UNTUK menunjang dan memperkuat upaya penanggulangan AIDS di tingkat Provinsi, Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi (KPAP) secara kelembagaan memiliki Tim Asistensi yang dibentuk dan mendapat tugas dari Gubernur selaku Ketua KPAP.
merupakan bagian dari strategi keberlangsungan dan percepatan pencapaian target penanggulangan AIDS nasional.
Sebagai hasil identifikasi kebutuhan prioritas peningkatan ketrampilan Tim Asistensi yang dinyatakan oleh 14 KPAP, maka KPAN melaksanakan Pelatihan Tim Asistensi untuk 7 KPAP pada tanggal 24-28 Oktober 2011 di Bogor.
Dalam pelatihan ini para peserta dibekali dengan beberapa materi antara lain kebijakan dan strategi nasional, penjelasan program PMTS dan Harm Reduction, Tes HIV, PMTCT, CST, advokasi, perencanaan, penganggaran, HAM, gender dan pengorganisasian kelembagaan. Selain itu para peserta juga diajak untuk melakukan kunjungan lapangan ke rumah sakit dan dan lapas di sekitar Bogor.
Tujuan pelatihan adalah membentuk Tim Asistensi KPAP yang tangguh dan berdaya untuk membantu KPAP bersangkutan (khususnya Ketua KPAP) dalam melaksanakan fungsinya. Pelatihan ini juga
Pasca pelatihan para peserta harus mampu melakukan pembinaan dan fasilitasi kepada KPA Provinsi dan KPA Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan program penanggulangan AIDS. ***
Hal 3
Hal 4
KPA Nasional
Laporan Oktober 2011
KOORDINASI
Laporan Pertemuan Nasional AIDS ke 4 di Yogyakarta 3-6 Oktober 2011 PERTEMUAN Nasional (Pernas) AIDS ke-4 telah diselenggarakan dengan sukses di Hotel Inna Garuda, DI Yogyakarta dari tanggal 3 – 6 Oktober 2011, yang diawali dengan pertemuan Forum Komunitas pada tanggal 1-2 Oktober 2011. Pernas AIDS IV bertujuan untuk membahas Pencapaian Target MDG untuk HIV dan AIDS 2015 dan Evaluasi 5 Tahun Perpres 75/2006. Secara khusus, acara yang dibuka oleh Menkokesra, Bapak Agung Laksono bertujuan melakukan konsolidasi upaya pencegahan HIV melalui transmisi seksual dan penggunaan napza suntik, konsolidasi peningkatan akses terhadap dukungan, perawatan dan pengobatan, pertukaran pengalaman upaya penanggulangan HIV dan AIDS di Indonesia, penguatan komitmen dan kapasitas pembuat kebijakan dan populasi kunci, pemberian informasi publik untuk pencegahan HIV dan AIDS pada remaja dan populasi umum dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam upaya penanggulangan HIV dan AIDS terutama dalam upaya mitigasi dampak epidemi.
b. Revitalisasi program untuk meningkatkan jumlah remaja yang akses ke layanan ramah remaja
Rangkaian Pernas diisi dengan berbagai kegiatan, mulai dari pertemuan komunitas, kajian ilmiah, sesi abtrak, pameran poster hingga pagelaran seni dan budaya. Total peserta yang ikut dalam Pernas ini sebanyak 2326 orang dari seluruh Indonesia, yang berasal dari berbagai profesi dan usia.
e. Upaya intensif untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai HIV dan AIDS, untuk dapat mengurangi stigma dan diskriminasi.
Dalam pelaksanaannya, selain melibatkan unsur pemerintah baik di tingkat nasional maupun daerah, Pernas juga melibatkan masyarakat sipil, LSM, populasi kunci dan media massa. Dalam kegiatan yang secara keseluruhan berlangsung satu minggu ini menghasilkan beberapa rekomendasi, yang antara lain:
a. Perlunya kebijakan pada mitigasi dampak pada anak dan keluarga dengan perluasan layanan ARV anak dan peningkatan program PMTCT
c. Peningkatan pemberdayaan daerah termasuk desa dan tempat terpencil dalam penanggulangan AIDS, melalui kerjasama antar pihak d. Dibutuhkan strategi komunikasi yang mampu mengakomodasi variasi karakteristik target dengan memperhatikan kearifan lokal.
f. Beberapa daerah menunjukkan peningkatan dukungan pemerintah dalam penanggulangan AIDS termasuk advokasi perencanaan dan penganggaran. Selain itu, Pernas kali ini juga memberikan kesempatan beasiswa kepada 298 penerima beasiswa dari seluruh Indonesia dengan latar belakang remaja, kalangan ilmiah, komunitas dan wartawan media. ***
Hal 5
KPA Nasional
Laporan Oktober 2011
Rapat Kerja Nasional Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi dan Kabupaten/Kota SALAH satu kegiatan penting dan strategis dalam rangkaian kegiatan Pertemuan Nasional AIDS ke 4 di Yogyakarta adalah Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Ketua KPA Se Indonesia yang dilaksanakan pada hari Senin 3 Oktober 2011 di Ruang Nakula Sadewa, Hotel Inna Garuda, DI Yogyakarta. Rakernas dipimpin oleh Menteri Kesehatan, Dr. Endang Sedyaningsih selaku Wakil Ketua I KPA Nasional; Dirjen PMD Kemendagri, Drs. H Ayip Muflich mewakili Menteri Dalam Negeri selaku Wakil Ketua II KPAN Nasional; Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X selaku Ketua KPA Propinsi DI Yogyakarta, dan Sekretaris KPA Nasional, Dr Nafsiah Mboi. Penyelenggaraan Rakernas bertujuan memberikan apresiasi kinerja terhadap capaian terkini dari program Penanggulangan AIDS di setiap daerah serta menyepakati komitmen tindak lanjut yang akan dilakukan di setiap daerah untuk merespon epidemi HIV dan AIDS secara efektif. Beberapa substansi yang dibahas dan menjadi tema pembicaraan Rakernas meliputi: •
Peningkatan kualitas dan ketersediaan/ kecukupan distribusi layanan IMS, VCT, PMTCT dan CST di daerah (melalui Rumah Sakit dan Puskesmas); terutama pada aspek SDM kesehatan serta
pemanfaatan teknologi kesehatan. •
Pentingnya upaya terobosan untuk peningkatan capaian VCT (termasuk VCT bergerak).
•
Aspek kelembagaan KPA di daerah yang masih minim dukungan kepemimpinan dan anggaran dari Pemerintah di Daerah •
Semakin meningkatnya perilaku beresiko masyarakat yang berpotensi memperbesar penularan HIV (misalnya pada daerah pertambangan, jalur transportasi utama, buruh migrant, dsb -nya); penekanan pada intervensi di Lelaki Berisiko Tinggi (LBT).
•
Kebijakan daerah yang mendorong tindak pelanggaran hak-hak warga negara serta yang tidak kondusif bagi penanggulangan AIDS
•
Peningkatan upaya edukasi di daerah (melalui sistem kurikulum pendidikan, secara lebih sistemik, tidak sampingan saja).
Dalam kesempatan Rakernas juga dilakukan pemberian penghargaan kepada 12 KPA Kab/Kota berprestasi 2010 dan juga apresiasi kepada 3 perusahaan yang telah membuktikan kepedulian dalam upaya penanggulangan AIDS di Indonesia yaitu PT. Freeport Indonesia, PT. Chevron Indonesia dan PT. Sinarmas. ***
Hal 6
KPA Nasional
Laporan Oktober 2011
Pernas dalam Gambar
Hal 7
KPA Nasional
Laporan Oktober 2011
KOORDINASI
Pelatihan Tim Inti Pokja PMTS Kabupaten/Kota PELAKSANAAN program PMTS dilakukan secara komprehesif dengan mempertimbangkan cakupan, efektifitas dan keberlanjutan program. Untuk itu, pelibatan berbagai sektor mutlak diperlukan agar tercipta sinkronisasi kebijakan di semua lini yang terlibat dengan pencegahan transmisi seksual.
telah dilatih sebelumnya.
Dalam kerangka tersebut telah dikembangkan tahapan kegiatan sistematis untuk penerapan PMTS. Salah satunya adalah dengan melakukan pelatihan Program Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual (PMTS) melalui Intervensi Struktural pada tanggal 23-26 Oktober di Surabaya, Jawa Timur.
Dalam pelatihan ini para peserta diberikan pemahaman meliputi 4 komponen PMTS, dan manajemen pengelolaan Pokja PMTS. Tindak lanjut dari pelatihan ini adalah tiap provinsi yang mengikuti pelatihan harus segera membentuk Tim PMTS di Kabupaten/Kota bersangkutan.
Tujuan pelatihan adalah membentuk Tim Inti Pokja PMTS di 76 kabupaten/kota dengan jumlah peserta sebanyak 228 orang (masingmasing kabupaten/kota 3 orang terdiri dari unsur KPAK/K, Dinas Kesehatan dan LSM) dan 22 perwakilan Tim Inti Pokja PMTS Provinsi yang
Hal penting dalam pelatihan ini adalah diterapkannya kerjasama pelaksanaan antara KPAN dan BPPSDM Kesehatan, sebagai bagian dari kerjasama peningkatan kualitas SDM di bidang HIV dan AIDS.##
Dalam angkatan pertama ini sasaran Pelatihan adalah Tim Inti Pokja PMTS Kabupaten/kota sebanyak 54 orang dengan didampingi oleh perwakilan Tim Inti Pokja PMTS Propinsi sebanyak 7 orang.
Pelatihan Standardisasi Pedoman Penanggulangan AIDS Pada LBT DALAM rangka pencegahan penularan HIV pada Laki-laki Berisiko Tinggi (LBT), informasi dasar HIV dan AIDS perlu dikomunikasikan secara efektif agar dapat diterima oleh laki-laki dan dapat diterapkan di tempat kerja sesuai dengan situasi dan kebutuhannya Atas dasar itu KPAN bekerjasama dengan IBCA dan Kemnakertrans menyelenggarakan Pelatihan Standarisasi Informasi Dasar Program Pencegahan HIV dan AIDS Pada Lelaki Beresiko Tinggi Khususnya di Tempat kerja, tanggal 20 – 22 Oktober 2011 di Jakarta. Dalam pelatihan, IBCA menyediakan bahan-
bahan yang diadaptasi dari Asia Pacific Business Coalition on AIDS. Bahan ini berguna untuk memudahkan perusahaan mengelola Program Cerdas HIV dan AIDS di tempat kerja dan mempermudah monitoring dan evaluasi kegiatan AIDS di tempat kerja. Dengan demikian, setiap kegiatan dapat terdokumentasi dengan baik dan terukur. Acara yang berlangsung interaktif ini diikuti oleh 16 orang peserta yang terdiri dari perwakilan pemerintah, swasta, dan komunitas Tindak lanjut dari pelatihan ini antara lain akan dilakukan TOT Program HIV pada LBT, FGD pengembangan Strategi Komunikasi dan pemetaan wilayah rintisan program dan sosialisasi program LBT dan pelaksanaan rintisan program.***
Hal 8
KPA Nasional
Laporan Oktober 2011
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Lokakarya Penguatan Pengelola Keuangan, Monev dan Pelaporan DALAM rangka meningkatkan kemampuan Staf KPA Daerah dalam pengelolaan keuangan, monitoring dan pembuatan laporan serta evaluasi keuangan dan logistik, KPA Nasional menyelenggarakan Lokakarya Penguatan Pengelola Keuangan, Monev dan Pelaporan. Tujuan lokakarya yang diadakan pada tanggal 17-20 Oktober 2011 ini adalah meningkatkan kemampuan Pengelola Program dan Pengelola Administrasi KPA Propinsi dan kabupaten untuk mengumpulkan, menganalisa dan melaporkan ke KPA Nasional secara transparan dan dapat dipertanggung jawabkan baik untuk dukungan dana APBD, dukungan KPAN maupun sumber
lain serta mampu melakukan advokasi dukungan sumber daya lokal (APBD) dalam pembiayaan penanggulangan AIDS. Pelaksanaan lokakarya dibagi dalam 3 regional. Yang pertama berlangsung di Bogor, kedua di Surabaya dan regional 3 atau yang terakhir juga dilaksanakan di Surabaya, yang mengikutsertakan provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, NTB dan NTT. Dari lokakarya ini, para peserta diharapkan dapat menyerahkan pelaporan tepat waktu serta dapat lebih mandiri dalam melakukan advokasi dan mengakses dana lokal. ***
PENYEBARAN INFORMASI
KPA NASIONAL mengembangkan website www.aidsindonesia.or.id sebagai salah satu media informasi kepada masyarakat luas. Pada bulan Oktober 2011, tercatat jumlah pengunjung di website KPA sejumlah 11.646 kunjungan. Dari jumlah tersebut, kunjungan dari Indonesia menempati urutan pertama yakni 11.283 pengunjung, disusul Malaysia 81, Australia 56 dan Amerika Serikat 43 pengunjung. Informasi yang paling banyak dicari adalah tentang informasi dasar HIV dan AIDS sebanyak 15.43% dan informasi dasar pencegahan
HIV dan AIDS 15.25%. sedangkan info lain yang banyak dilihat adalah tentang tes dan perawatan HIV dan AIDS, 9.02% dan 7%. Pusat Informasi AIDS Nasional (PIAN) di Sekretariat KPAN juga menyediakan berbagai publikasi dalam bentuk jurnal dan buku yang dapat diakses oleh masyarakat umum pada jam kerja. Selain itu saat ini KPAN juga telah mengembangkan penyediaan dokumen dan informasi HIV dan AIDS dalam bentuk digital. Untuk info lebih lanjut dapat mengklik website www.aidsindonesia.or.id. ##
KPA Nasional
Laporan Oktober 2011
Hal 9
RENCANA KEGIATAN BULAN NOVEMBER 2011
No
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Rencana Hasil
1
Pertemuan Pokja Penelitian
Pertemuan Pokja Penelitian akan melibatkan peserta dari perguruan tinggi, LSM dan pemerintah. Pertemuan ini akan membahas Persiapan “call for proposal” penelitian 2012, pembahasan hasil Pernas AIDS IV, dan diskusi intervensi struktural
Draft materi dan agenda rencana penelitian tahun 2012 serta tanggapan atas laporan Pernas AIDS ke 4.
2
Pertemuan Fasilitasi Pengembangan Rencana Peningkatan Kapasitas SDM dan Peningkatan Efektivitas Pelaksanaan Penanggulangan HIV dan AIDS
Pertemuan bertujuan mendapatkan kesepakatan dari hirarki pemangku kepentingan baik pemerintah maupun organisasi profesi mengenai standardisasi dan integrasi kurikulum HIV dan AIDS di Perguruan Tinggi serta merencanakan pelatihan untuk dosen yang akan mengajar HIV dan AIDS
Adanya draft standardisasi dan integrasi kurikulum HIV dan AIDS di Perguruan Tinggi
3
Lokakarya Pemantauan Kegiatan M/E Nasional Program HIV dan AIDS di Indonesia
Memberi gambaran kegiatan yang diperlukan dalam aspek monev yang terintegrasi dari seluruh instansi yang terlibat dalam upaya penanggulangan AIDS.
Tersedianya dokumen rencana yang menjadi acuan dalam implementasi kegiatan Monev.
4
Pelatihan Tim Asistensi 14 Provinsi, Gelombang 2
Mempersiapkan anggota Tim Asistensi agar mampu memberikan bantuan maksimal kepada Pimpinan dalam melaksakan tugas di lingkungan KPAP.
Terbentuknya Tim Asistensi KPAP yang tangguh dan berdaya untuk membantu Pimpinan KPAP bersangkutan
5
Pelatihan Keterampilan Melatih Program Penanggulangan HIV dan AIDS Pada LBT di Tempat Kerja
Memberikan gambaran inovasi dalam pelaksanaan program LBT untuk menjamin cakupan dan kesinambungan yang sesuai dengan permasalahan dan dapat diadaptasi dengan kebutuhan di tempat kerja.
Terbentuknya Tim Fasilitasi yang memiliki keterampilan melatih dalam program HIV di tempat kerja