KONSEP DASAR IMUNISASI
By Dwi Sapta Aryantiningsih 2006
IMUNISASI PADA BAYI DAN BALITA
Pendahuluan
MENJELASKAN Pengertian imunisasi
PENGERTIAN
Tujuan Imunisasi Macam-macam Imunisasi
TUJUAN
MACAM-MACAM
PENGERTIAN IMUNISASI Imunisasi suatu usaha untuk memberikan kekebalan pada anak terhadap suatu penyakit tertentu Antigen kuman atau racun kuman (toksin) atau bagian dari protein kuman/protein racun yang hidup/sdh diinaktifkan Antibodi zat anti yang dibuat tubuh sebagai reaksi adanya antigen yang berbentuk kuman
REAKSI ANTIGENANTIBODI
Keberhasilan tubuh dalam menghancurkan antigen (kuman) tergantung pada jumlah antibodi yang dibentuk tubuh
TUJUAN IMUNISASI
menurunkan morbiditas dan mortalitas menghindari kecacatan dapat mencegah penyakit-penyakit tertentu.
MACAM-MACAM KEKEBALAN pasif bawaan (passive congenital)
Pasif
Neonatus mendapat kekebalan dari ibunya melalui plasenta pd 1-2 bln akhir kehamiln
pasif didapat (passive acquired)
produk darah untuk transfusi, Imunoglobulin, homolog human hiperimun globulin, heterolog H serum
aktif didapat secara alami (naturally acquired) Ada setelah sembuh dari penyakit tertentu
Aktif
aktif buatan (artificially induced) Pemberian imunisasi
Klasifikasi vaksin 1. Live Attenuated vaksin hidup yang berasal dari virus atau bakteri liar (wild) dan dilemahkan di Lab. berkembang biak tanpa menyebabkan penyakit Vaksin dr virus campak, gondong, rubella, polio, yellow fever, varicella Vaksin dr bakteri BCG, tifoid oral
2. Inactived dihasilkan dg menumbuhkan bakteri/virus pada media kultur, lalu diinaktifkan dg pemanasan atau kimiawi tidak hidup dan tidak bisa berkembang biak 3. Polisakarida dr molekul gula yg melapisi dinding bakteri
cth : pneumococus, Hib 4. Rekombinan dr rekayasa genetik. Cth Hep B,typoid
PENGGOLONGAN VAKSIN
• Sensitif terhadap beku (Freeze sensitive) DPT,DT,TT,HiB, DPTHiB • Sensitif panas (heat sensitive) campak,polio,BCG
JENIS VAKSIN
• • • • • • • •
BCG DPT TT DT POLIO CAMPAK HEPATITIS B DPT/HIB
Vaksin BCG • Indikasi u/ pemberian kekebalan aktif thp TBC • Cara : sebelum disuntikkan, vaksin dilarutkan dgn ADS 5 ml Dosis pemberian : 0,05 ml sebanyak 1 kali IC pada lengan kanan atas • Vaksin yg sdh dilarutkan hrs digunakan sebelum lewat 3 jam • Kontra indikasi : Penyakit kulit menahun (eksim,furunkulosis), penderita TBC • Efek samping : tidak demam, stlh 1-2 mgg akan timbul indurasi dan kemerahan pada tmpt suntikan pustula, pecah & mjd luka luka parut
Vaksin DPT • DPT Dipteri Pertusis Tetanus Toxoid dipteri & tetanus yang dimurnikan serta bakteri Pertusis yang diinaktivasi. • Indikasi u/ pemberian kekebalan thp difteri, pertusis, tetanus • Cara : slm digunakan, vksn dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen Im dengan 0,5 ml sebanyak 3 dosis Dosis I : umur 2 bln, dosis selanjutnya diberikan dg interval paling cepat 4 mgg(1 bln) • Kontra indikasi : keabnormalan otak pada periode BBL X pertusis, alami gejala yg parah pd dosis I dosis ke II diberi DT • Efek samping : gejala bersifat sementara : lemas, demam, kemerahan ditmpt penyuntikan. Gejala berat : demam tinggi, iritabilitas, meracau dlm 24 jam stlh imunisasi
Vaksin TT • Tetanus Toksoid mengandung toxoid tetanus yg telah dimurnikan dan terabsorbsi kedlm 3 mg/ml aluminium fosfat, trimerosal 0,1 ml/ml sbg pengawet • 0,5 ml vaksin mengandung potensi 40 IU WUS atau bumil. • Indikasi : u/ pemberian kekebalan aktif thp tetanus • Cara: sebelum digunakan dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen 2 dosis Primer , IM, 0,5 ml, interval 4 mgg, Dosis Ke3 dilanjutkan setelah 6 bln berikutnya u/ pertahankan kekebalan pd WUS 5 dosis, dosis ke 4 &5 interval minimal 1 th setelah dosis 3 & 4 TT aman selama kehamilan bahkan pada Tmr I • Kontraindikasi gejala berat pd dosis I TT • Efeks samping : lemas, kemerahan pada lokasi suntikan, demam.
Vaksin DT
• Dipteri Tetanus toxoid dipteri & tetanus yg telah dimurnikan • Indikasi : u/ pemberian kekebalan thp D & T • Cara : sebelum digunakan dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen IM, dosis 0,5 ml, Dianjurkan u/ anak usia dibawah 8 th. • Kontraindikasi gejala berat pd dosis I DT • Efeks samping : lemas, kemerahan pada lokasi suntikan, demam.
Vaksin polio • Oral Polio Vaksin Polio Trivalent, terdiri dari suspensi poliomyelitis tipe I,2,3( stairn sabin) yagn sudah dilemahkan, dibuat dlm biakan jaringan ginjal kera dan distabilkan dg sukrosa • Indikasi : u/ pemberian kekebalan aktif thp poliomielitis • Cara : Peroral, 1 dosis adl 2 tetes, 4 kali pemberian, interval minimal 1 dosis 4 minggu Setiap membuka vial baru hrs menggunakan penetes yg baru. • Kontra indikasi Penderita immune deficiency tdk ada efek samping beri polio pd anak sakit, jika ragu maka dpt diberikan stlh sembuh. • Efek samping Tidak ada, jarang Paralisis
Vaksin campak • Vaksin virus hidup yang dilemahkan, dosis 0,5 ml mengandung tidak kurang dr 1000 infective unit virus strain CAM 70 dan tidak lebih dari 100 mg residu kanamycin dan 30 mcg residu erytromycin • Indikasi : u/ pemberian kekebalan aktif thp peny.campak • Cara : sebelum disuntikkan, vaksin dilarutkan dg pelarut steril yg tersedia berisi 5 ml cairan pelarut Dosis 0,5 ml, SC pada lengan kiri atas, Dosis I 9-11 bln, ulangan (booster) pada usia 6-7 th (kls 1 SD) • Konta indikasi pengidap immune deficiency, ggn respon imun kr leukemia, limfoma • Efek Samping demam ringan, kemerahan slm 3 hr setelah 8-12 hr stlh vaksinasi.
Vaksin hepatitis B • Virus recombinan yg diinaktivasikan dan non infecsious berasal dr HBsSg yg dihasilkan dlm sel ragi using DNA rekombinan • Indikasi u/ pemberian kekebalan aktif thp infeksi yd disebabkab HB • Cara sebelum digunakan dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen Dosis 0,5 ml atau 1 bh HB PID, IM sebaiknya anterolateral paha, 3 kali pemberian. Dosis I usia 0-7 hr, dosis berikutnya interval min 4 mgg • Kontra Indikasi Hipersensitive thp komponen vaksin, X pd kejagn, infeksi berat • Efek samping reaksi lokal : rasa sakit, kemerahan, pembengkakan lokasi suntikan, hilang stlh 2 hr.
Vaksin DPT/HB • Toxoid dipteri & tetanus yang dimurnikan serta bakteri Pertusis yang diinaktivasi dan vaksin hepatitis B yg diinaktivasikan dan non infecsious berasal dr HBsSg yg dihasilkan dlm sel ragi • Indikasi u/ pemberian kekebalan aktif thp infeksi yd disebabkab HB, difteri, pertusis, tetanus • Cara IM, Dosis 0,5 ml, 3 kali pemberian Dosis I usia 2 bln, dosis selanjutnya interval min 4 mgg • Kontra indikasi dan efek samping sda DPT, HB
RANTAI VAKSIN/DINGIN Jenis Peralatan • Lemari Es Sistem Pendingin Buka Pintu
Sistem Kompresi Sistem Absorpsi
Buka atas Buka samping
• Bila suhu lemari es sudah stabil yaitu antara + 2oC s/d +8o C maka posisi Termostat jgn dirubah-rubah beri selotip • Merubah termostat jika suhu lemari es dibawah + 2oC dan diatas +8o C • Perubahan termostat tidak dapat merubah suhu lemari es dalam sesaat. • Vaccine Carrier/Thermos Alat u/ mengirim/ membawa vaksin dr puskesmas ke tmp pely imunisasi lainnya yg dpt memperthnkan suhu + 2oC s/d +8o C • Kotak Dingin Cair (cool Pack) Wadah plastik berbentuk segiempat yg diisi dg air dan didinginkan pd lemari es selama 24 jam
Perawatan lemari es Harian • Cek suhu lemari es 2x/hr (P,S), catat suhu pd buku grafik suhu/kartu suhu • Hindari seringnya buka tutup lemari es • Periksa freeze watch
Mingguan • Bersihkan bagian luar lemari es cegah karat • Cek kontak listrik pd stop kontak
Bulanan • Bersihkan bagian luar dan dalam lemari es cegah karat • Bersihkan karet seal pintu dan cek kerapatannya • Cek segel pintu lemari es • Pencairan bunga es
Penempatan lemari es • • • • •
Jarak min dg dinding blkg : ±10-15 cm atau sampai pintu dpt dibuka Jarak dg lemari es lainnya : ± 15 cm Tidak boleh terkena matahari langsung Ruangan hrs punya sirkulasi udara yg cukup 1 unit lemari es 1 stop kontak listrik
Pemantau lemari es • Setiap lemari es dipantau dg 1 bh termometr dial/muller • Sebuah freeze watch • Buku grafik suhu
Penyimpanan Vaksin • Semua vaksin disimpan pd suhu + 2oC s/d +8o C • Bagian bawah lemari diletakkan cool pack sbgi penahan dingin dan kestabilan suhu • Peletakkan dus vaksin min 1-2 cm atau 1jr tgn • Vaksin HS (BCG,Campak,Polio) diletakkan dekat dg evaporator • Vaksin FS (DPT,DT,HB,DPR/HB) diletakkan jauh dg evaporator • Vaksin dalam lemari es hrs diletakkan dlm kotak vaksin • Vaksin HB uniject disimpan pd suhu ruangan ataupun dibawa saat kunjugn tanpa rantai vaksin penilaian dengan melihat status VVM • Pelarut vaksin BCG dan Campak jgn disimpan dlm lemari es, simpan ditempt sejuk atau suhu kamar • Pelarut tdk boleh beku • Lemari es tmpt vaksin tdk blh dicampur dg brg lain
Lemari es
Cool Pack Termostat Polio
BCG
campak
Freeze watch
DPT
Termometer
Hep B DT
Hb Uniject
TT
Cool Pack
Menyusun vaksin dlm vaksin carier • Masukkan cool pack 4 bh • letakkan vaksin ditengan-tengah • Tutup vaksin carier • Vaksin siap dibawa
Cek VVM •
Kondisi yg dpt digunakan warna segiempat bagian dalam lebih terang dari warna gelap sekelilingnya.
• Kondisi yg harus segera digunakan warna segiempat bagian dalam sudah mulai BERWARNA GELAP namun masih lebih terang dari warna gelap sdisekelilingnya •
Vaksin jangan digunakan warna segiempat bagian dalam SAMA atau LEBIH GELAP dengan warna gelap disekelilingnya.