KAJIAN STABILITAS DAN KESELAMATAN OPERASIONAL KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN PADA GELOMBANG BEAM SEAS
SITI AISYAH FARHUM
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006
PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi Kajian Stabilitas Kapal Pole and Line Sulawesi Selatan pada Kondisi Beam Seas adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam referensi pada disertasi ini.
Bogor, Juni 2006
Siti Aisyah Farhum
ABSTRAK SITI AISYAH FARHUM. Kajian Stabilitas dan Keselamatan Operasional Kapal Pole and Line Sulawesi Selatan Pada Gelombang Beam Seas. Dibimbing Oleh JAMES P. PANJAITAN, BONAR P. PASARIBU, HARIYANTO DAN INDRA JAYA. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efektifitas kualitas unjuk kerja kapal pole and line di laut berdasarkan dimensi dan bentuk badan kapal serta karakteristik perairan tempat kapal dioperasikan. Analisis dilakukan terhadap data spesifikasi kapal dari tiga daerah tempat pembuatan kapal, yaitu kabupaten Luwu, kabupaten Sinjai dan kotamadya Pare Pare dan data spesifikasi tiga perairan yaitu Selat Makassar, Teluk Bone dan Laut Flores dengan menggunakan analisis numerik dan simulasi berdasarkan perhitunganperhitungan naval architecture. Dari kajian ini diketahui bahwa, kapal pole and line sampel dari tiga daerah di Sulawesi Selatan memiliki karakteristik yang sama, yang ditunjukkan dengan nilai probability plot coefficient of fineness dan rasio dimensi utama yang berdistribusi normal dengan nilai P-Value > 0.05, dengan empat bentuk badan kapal yaitu round sharp bottom, round flat bottom, U-V bottom dan round bottom Analisis terhadap kestabilan pada empat kondisi distribusi muatan, yaitu kondisi kapal kosong, berangkat, beroperasi dan pulang menunjukkan bahwa kapal pole and line sampel memiliki stabilitas statis dan dinamis yang baik. Hal ini ditunjukkan dengan nilai lengan penegak (righting arm) statis maupun dinamis yang berada di atas nilai minimum yang ditetapkan oleh International Maritime Organization (IMO). Berdasarkan hasil simulasi gerakan rolling kapal pada gelombang beam seas diketahui kriteria daerah yang layak bagi pengoperasian kapal pole and line. Pada perairan Selat Makassar dengan periode gelombang >5dt, yaitu pada musim timur dan peralihan II ; perairan Teluk Bone pada musim barat dan peralihan I dengan periode gelombang >5.5 dt; sedangkan perairan Laut Flores pada musim peralihan I dan II dengan periode gelombang >7dt. Periode oleng pada keempat kondisi distribusi muatan menunjukkan bahwa kapal K-B dengan bentuk round flat bottom memiliki nilai periode oleng (6.4dt–6.8 dt) yang lebih besar dibandingkan kapal sampel lainnya yang memiliki nilai periode oleng yang lebih kecil (4.5 – 5.2 dt). Periode oleng yang kecil dapat menyebabkan kapal kaku (stiff) sehingga kenyamanan kerja di atas dek tidak tercapai. Hal ini dapat diatasi dengan pengaturan distribusi muatan yang baik di kapal, menempatkan hasil tangkapan pada palkah ikan sehingga muatan tidak terkonsentrasi di bagian atas dek dan penambahan sekat membujur pada bak umpan hidup Dari hasil kajian yang dilakukan disarankan untuk melakukan rekondisi kapal sampel dengan mengganti fungsi salah satu ruang bak umpan hidup menjadi ruang untuk palkah ikan dan menambah sekat membujur pada kedua ruang tersebut. Hal ini dapat menurunkan titik berat kapal (G) akibat pendistribusian muatan ke bagian bawah dek sehingga nilai GM akan meningkat. Peningkatan nilai GM akan mengurangi periode oleng kapal.
ABSTRACT SITI AISYAH FARHUM. A Study on Stability and Operational Safety of South Sulawesi Pole and Liner in Beam Seas. Under the direction of JAMES P. PANJAITAN, BONAR P. PASARIBU, HARIYANTO and INDRA JAYA. The objective of the research is to analyze stability performance of South Sulawesi pole and liner based on its dimensions, hull forms and oceanographic conditions on its fishing ground. The object of the research are wooden fishing boats from three different locations in South Sulawesi, i.e. Kabupaten Luwu, Kabupaten Sinjai and Kotamadya Pare Pare and three fishing grounds, which are the Strait of Makassar, Gulf of Bone and the Flores Sea. The numerical analysis and simulation based on naval architecture formulas have been used in this research. The results show that all boats from three different locations with its hull form of round sharp bottom, round flat bottom, U-V bottom and round bottom have the same characteristics. Its probability plot coefficient of fineness and main dimension ratio are normally distributed with P-Value > 0.05. The result of stability analysis with four different loading conditions; empty, depart, fishing, and return to port, showed that all of the boat samples having good static and dynamic stability. It is found that the value of both static and dynamic righting arm comply to stability standard value established by the International Maritime Organization (IMO) for fishing boats. The rolling simulation on beam seas condition demonstrated that the boats can operate in the Strait of Makassar during Eastern monsoon and the 2nd transitional period with wave period of more than 5 second; in the Gulf of Bone on the western monsoon and the 1st transitional period with wave period of more than 5.5 second; in the Flores Sea it is safe to operate during the 1st and the 2nd transitional period with wave period of more than 7 second. The rolling period analysis on four loading distribution conditions show that vessel K-B with round flat bottom has bigger rolling period value (6.4 sc – 6.8 sc) than other vessels (4.5 sc—5.2 sc). Small value of rolling period implies an unpleasant working condition on deck due to stiffness of vessel rolling movement. The conditions could be improved by appropriate distribution on board, down the catch to the fish hold, and construct new fish hold with longitudinal partition for reduce rolling motion. From this study, it is recommended to recondition the fishing boats by constructing fish holds with longitudinal partitions. The catch should be placed on the fish hold to move the centre of gravity down so the GM value will be increased. Besides, this longitudinal partitions might reduce rolling period of the boat by its role on passive tank. With this recondition, the appropriate distribution of loading on board can be implemented easily.
TERMINOLOGI Amplitudo gelombang (ζa) (meter): jarak vertikal antara titik tertinggi (puncak) atau titik terendah (lembah) dengan garis datum (x). After perpendicular (garis tegak buritan, AP): Garis tegak yang ditarik melalui titik perpotongan antara sisi belakang linggi kemudi (titik tengah poros kemudi apabila tidak terdapat linggi kemudi) dan tegak lurus dengan garis dasar. Breadth (B) (meter): lebar terlebar kapal dan umumnya terdapat pada bagian midship. Coefficient of block (Cb): perbandingan antara volume badan kapal yang berada di bawah permukaan air dengan volume balok yang dibentuk oleh panjang, lebar dan tinggi balok. Coefficient of prismatic (Cp): perbandingan antara volume badan kapal yang berada di bawah permukaan air dengan volume prisma yang dibentuk oleh luas penampang gading besar dan panjang prisma. Coefficient of waterplane (Cw): perbandingan antara luas penampang garis air dengan luas empat persegi panjang yang dibentuk oleh panjang dan lebar segi empat. Coefficient of vertical prismatic (Cvp): perbandingan antara volume badan kapal yang berada di bawah permukaan air dengan volume prisma yang dibentuk oleh luas penampang garis air dan tinggi prisma. Coefficient of midship (C⊗): perbandingan antara area luas penampang gading besar yang berada di bawah permukaan air dengan luas empat persegi panjang yang dibentuk oleh lebar dan tinggi segi empat. Centre of Bouyancy (B): titik khayal yang merupakan pusat seluruh gaya apung pada kapal yang bekerja vertikal ke atas. Posisi titik ini, berdasarkan jaraknya dari tengah kapal, atau dari fore perpendicular (FP) atau dari after perpendicular (AP) disebut Longitudinal Centre of Bouyancy (LCB) dan dari base line atau keel disebut Vertical Centre of Bouyancy (KB). Centre of Gravity (G): titik khayal yang merupakan pusat seluruh gaya berat pada kapal yang bekerja vertikal ke bawah. Jarak titik berat tersebut diukur dari tengah kapal, fore perpendicular (FP) atau after perpendicular (AP) disebut Longitudinal Centre of Gravity (LCG) dan dari base line atau keel disebut Vertical Centre of Gravity (VCG). Damping force (b) (ton.det/meter): sebuah gaya yang cenderung meredam gerakan, jika diasumsikan sebagai gerakan linier maka besarnya proporsional terhadap kecepatan yang terjadi. Depth (D) (meter): tinggi kapal yang diukur dari badan kapal terbawah hingga dek terendah dan umumnya tepat dibagian midship. Draft (sarat air kapal, d) (meter): jarak vertikal antara garis dasar sampei dengan garis air muatan penuh yang diukur pada pertengahan panjang garis tegak kapal. Frekuensi gelombang (ωw) (rad/det): banyaknya puncak atau lembah gelombang yang dilalui oleh suatu titik per satuan waktu.
Frekuensi encounter (ωe) (rad/det): banyaknya pertemuan antara puncak atau lembah gelombang dengan kapal dalam suatu satuan waktu. Fore perpendicular (garis tegak haluan FP): garis tegak yang ditarik melalui perpotongan antara linggi haluan dengan garis air muatan penuh dan tegak lurus dengan garis dasar (base line). Garis datum (x): garis datar permukaan air (diperoleh secara statistik), pada waktu air tenang. Gravitasi (g) (m/det2): percepatan gravitasi bumi (9.8 m/det2). Gross tonnage (GT): volume ruangan-ruangan tertutup dan dianggap kedap air didalam kapal. Length over all (LOA) (meter): jarak mendatar antara ujung depan linggi haluan sampai dengan ujung belakang linggi buritan kapal. Length of water line (LWL) (meter): panjang badan kapal pada batas air tertinggi yang setara dengan tinggi draft maksimum. Length of Wave (Lw=λ) (meter): jarak dari satu puncak gelombang dengan puncak gelombang berikutnya. Length of perpendicular (LPP) (meter): panjang badan kapal antara dua garis tegak AP (After Perpendicular) dan FP (Fore Perpendicular). Longitudinal of Centre Bouyancy (LCB) (meter): jarak maya dimana titik pusat daya apung (B) vertikal berada. Longitudinal of Centre Gravity (LCG) (meter): jarak titik berat (G) secara longitudinal yang diukur mulai dari bagian midship. Metacentre (M): titik khayal yang merupakan titik potong dari garis khayal yang melalui titik B dan titik G saat kapal berada pada posisi tegak dengan garis khayal yang melalui titik tersebut saat kapal berada pada posisi miring akibat bekerjanya gaya-gaya pada kapal. Midship (⊗): bagian tengah kapal. Periode gelombang (T) (detik): waktu yang dibutuhkan untuk lewatnya dua puncak atau dua lembah gelombang yang berurutan.. Rho (δ) (ton/meter3): massa jenis air laut (=1.025 ton/m3). Sudut encounter (µ) (o): sudut yang dibentuk oleh arah pergerakan kapal dengan arah datangnya gelombang terhadap kapal. Tinggi gelombang (H) (meter) jarak vertikal suatu titik di puncak gelombang terhadap suatu titik di lembah gelombang. Tinggi gelombang signifikan (HS) (meter): tinggi gelombang rata-rata dari 33% nilai tertinggi dari pencatatan gelombang. Ton displacement (∆) (ton): berat badan kapal yang terendam dalam air. Volume displacement (∇) (m3): volume badan kapal yang berada di bawah permukaan air
© Hak cipta milik Siti Aisyah Farhum, tahun 2006 Hak cipta dilindungi Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa izin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun, baik cetak, fotokopi, mikrofilm
KAJIAN STABILITAS DAN KESELAMATAN OPERASIONAL KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN PADA GELOMBANG BEAM SEAS
SITI AISYAH FARHUM
Disertasi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2006
Judul Disertasi
: Kajian Stabilitas dan Keselamatan Operasional Kapal Pole and Line Sulawesi Selatan pada Gelombang Beam Seas
Nama Mahasiswa
: Siti Aisyah Farhum
Nomor Pokok
: 99 52 06
Program Studi
: Teknologi Kelautan
Disetujui, Komisi Pembimbing
Dr. Ir. James P Panjaitan Ketua
Prof. Dr. Bonar P Pasaribu, MSc Anggota
Dr. Ir. Indra Jaya, MSc Anggota
Dr. Ir. Hariyanto, M.Eng Anggota
Diketahui,
Program Studi Teknologi Kelautan Ketua,
Dekan Sekolah Pascasarjana IPB
Prof. Dr. Ir. John Haluan, MSc
Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro. MS
Tanggal Ujian: 1 Juni 2006
Tanggal Lulus: 15 Juni 2006
PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah swt atas segala karuniaNya sehingga disertasi ini berhasil diselesaikan. Disertasi ini merupakan tugas akhir pada Program Doktor di Sekolah Pascasarjana IPB, Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Program Studi Kelautan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak Mei 2002 hingga Agustus 2003 ini ialah stabilitas kapal, dengan judul Kajian Stabilitas dan Keselamatan Operasional Kapal Pole and Line Sulawesi Selatan pada Gelombang Beam Seas. Terimakasih penulis ucapkan kepada Bapak Dr.Ir.James P Panjaitan, M.Phil., Bapak Prof.Dr.Ir. Bonar P Pasaribu, M.Sc., Bapak Dr.Ir. Hariyanto, M.Eng. dan Bapak Dr.Ir. Indra Jaya, M.Sc. selaku komisi pembimbing yang telah membimbing penulis dalam penyelesaian disertasi ini. Ucapan terimakasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Dr..Ir. Budhi Hascaryo Iskandar, M.Si sebagai penguji luar komisi pada ujian tertutup tanggal 27 April 2006, yang telah banyak memberikan saran-saran yang sangat berarti bagi perbaikan disertasi ini. Kepada Bapak Dr.Ir. Jo Sunaryo dan Bapak Dr.Ir. Mulia Purba, M.Sc, terimakasih atas kesediaannya menjadi penguji luar komisi pada ujian terbuka pada tanggal 1 Juni 2006. Penulis menyadari bahwa disertasi ini masih jauh dari sempurna, karena itu saran-saran perbaikan bagi disertasi ini akan sangat penulis hargai. Semoga karya ini dapat memberikan manfaat.
Bogor, Juni 2006
Siti Aisyah Farhum
RIWAYAT HIDUP PENULIS Penulis dilahirkan di Makasar, 5 Juni 1969 sebagai anak ke2 dari 5 bersaudara pasangan Ayah Drs. Farhum dan Ibu Hanafiah. Pendidikan penulis diawali di Sekolah Dasar Cendrawasih Makasar
pada
tahun
1975-1981.
Tahun
1981-1984
menyelesaikan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Makasar. Tahun 1984 penulis melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Makasar dan lulus pada tahun 1987. Penulis diterima di Universitas Hasanuddin melalui jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) tahun 1987. Tahun berikutnya mengambil Program Studi
Pemanfaatan
Sumberdaya
Perikanan,
Jurusan
Perikanan
Fakultas
Peternakan sebagai pilihan dan lulus pada tahun 1992 dalam ujian Skripsi dengan judul Studi tentang Perencanaan Kapal Pole and Line di Sulawesi Selatan. Penulis diterima sebagai staf Pengajar pada Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin pada tahun 1993. Kesempatan menempuh pendidikan pascasarjana jenjang magister sains diperoleh tahun 1997 pada program studi Teknologi Kelautan Program Pascasarjana IPB dan lulus pada ujian Tesis dengan judul Analisis Gerakan Rolling Kapal Pole and Line Sulawesi Selatan pada tahun 1999. Pada tahun 2000 penulis melanjutkan studi jenjang doktor pada program studi Teknologi Kelautan IPB dengan bidang kajian kapal perikanan di bawah bimbingan Dr.Ir.James P Panjaitan, Prof.Dr.Bonar P Pasaribu, Dr.Hariyanto, M.Eng. dan Dr.Indra Jaya, MSc. Disertasi penulis yang berjudul Kajian Stabilitas dan Keselamatan Operasional Kapal Pole and Line Sulawesi Selatan pada Gelombang Beam Seas dapat dipertahankan dalam Ujian Tertutup tanggal 27 April 2006 dan Ujian Terbuka tanggal 1 Juni 2006.
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang................................................................................. 1.2 Tujuan dan Kegunaan Penelitian..................................................... 1.3 Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................... 1.4 Kerangka Pikir Penelitian................................................................ 1.5 Kontribusi Penelitian........................................................................ REFERENSI 2 DESAIN KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN 2.1 Pendahuluan………………………………………………………. 2.2 Bahan dan Metode………………………………………………... 2.2.1 Materi dan Alat…………………………………………….. 2.2.2 Prosedur Penelitian................................................................ 2.2.3 Analisis Data.......................................................................... 2.3 Hasil................................................................................................. 2.3.1 Pengelompokan Bentuk Kapal Pole and Line di Sulawesi Selatan…………………………………………… 2.3.2 Dimensi Utama Kapal Pole and Line Sulawesi Selatan…… 2.3.3 Rancangan Umum dan Rencana Garis Kapal Pole and Line Sulawesi Selatan…………………………………………… 2.3.4 Parameter Hidrostatik Kapal Pole and Line Sulawesi Selatan…………………………………………… 2.4 Pembahasan………………………………………………………. 2.4.1 Pengelompokan Bentuk Kapal…………………………….. 2.4.2 Dimensi Utama Kapal……………………………………… 2.4.3 Rancangan Umum (General Arrangement) dan Rencana Garis (Lines Plan) Kapal…………………………………... 2.4.4 Parameter Hidrostatik Kapal………………………………. 2.5.5 Teknologi Pembangunan Kapal Pole and Line Sulawesi Selatan…………………………………………… 2.5 Kesimpulan……………………………………………………….. REFERENSI LAMPIRAN 3 KARAKTERISTIK PERAIRAN DAERAH PENGOPERASIAN KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN 3.1 Pendahuluan………………………………………………………. 3.2 Bahan dan Metode………………………………………………… 3.2.1 Data yang Digunakan………………………………………. 3.2.2 Analisis Data.......................................................................... 3.3 Selat Makassar…………………………………………………….
1-1 1-5 1-5 1-5 1-9
2-1 2-3 2-3 2-3 2-3 2-7 2-7 2-8 2-9 2-12 2-14 2-14 2-18 2-20 2-22 2-24 2-26
3-1 3-5 3-5 3-5 3-8
3.4 Teluk Bone………………………………………………………... 3.5 Laut Flores………………………………………………………... 3.6 Joint Probability Distribution Tinggi (H) dan Periode (T) Gelombang………………………………………………………… 3.7 Kesimpulan………………………………………………………... REFERENSI 4 STABILITAS STATIS KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN 4.1 Pendahuluan………………………………………………………. 4.2 Bahan dan Metode………………………………………………... 4.2.1 Data yang Digunakan………………………………………. 4.2.2 Analisis Data.......................................................................... 4.3 Hasil................................................................................................. 4.3.1 Nilai KG Kapal Pole and Line Sampel pada Berbagai Kondisi Muatan..................................................................... 4.3.2 Nilai Lengan Penegak GZ Kapal Pole and Line Sampel….. 4.4 Pembahasan………………………………………………………. 4.4.1 Nilai KG Kapal..................................................................... 4.4.2 Nilai Lengan Penegak GZ Kapal ………………………….. 4.5 Kesimpulan………………………………………………………. REFERENSI LAMPIRAN 5 STABILITAS DINAMIS KAPAL POLE AND LINE SULAWESI SELATAN 5.1 Pendahuluan……………………………………………………… 5.2 Bahan dan Metode……………………………………………….. 5.2.1 Data yang Digunakan............................................................ 5.2.2 Analisis Data......................................................................... 5.2.2.1 Gerakan Rolling pada Kondisi Air Tenang……….. 5.2.2.2 Gerakan Rolling pada Kondisi Beam Waves……… 5.3 Hasil................................................................................................ 5.3.1 Nilai Stabilitas Dinamis Kapal Pole and Line Sulawesi Selatan................................................................... 5.3.2 Periode Oleng Kapal Pole and Line Sulawesi Selatan......... 5.3.3 Gerakan Rolling Kapal Pole and Line Sulawesi Selatan pada Gelombang Reguler Beam Seas……………………... 5.4 Pembahasan.................................................................................... 5.4.1 Nilai Stabilitas Dinamis Kapal.............................................. 5.4.2 Periode Oleng Kapal………………………………………. 5.4.3 Gerakan Rolling Kapal pada Gelombang Reguler Beam Seas……………………......................................................... 5.5 Kesimpulan.................................................................................. REFERENSI
3-11 3-14 3-17 3-19
4-1 4-5 4-5 4-5 4-9 4-9 4-10 4-13 4-13 4-16 4-18
5-1 5-3 5-3 5-3 5-5 5-8 5-13 5-13 5-14 5-19 5-19 5-19 5-19 5-26 5-29
6. KESELAMATAN OPERASIONAL KAPAL POLE AND LINE PADA GELOMBANG BEAM SEAS 6.1 Keragaan Kapal............................................................................... 6.2 Keselamatan Operasional Kapal Pole and Line.............................. 6.3 Rekondisi Kapal ………………………… ………………………… 6.3.1 Perubahan Dimensi Utama………………………………… 6.3.2 Bilge Keel………………………………………………….. 6.3.3 Rekondisi Kapal Pole and Line Sampel…………………… REFERENSI 7. KESIMPULAN DAN PERTANYAAN RISET 7.1 Kesimpulan..................................................................................... 7.2 Pertanyaan Riset.............................................................................
6-1 6-3 6-7 6-7 6-8 6-9
7-1 7-2
DAFTAR TABEL Halaman 2.1 Dimensi utama kapal pole and line …………………………………
2-7
2.2 Nilai rasio dimensi utama kapal pole and line sampel…………….
2-9
2.3 Nilai kisaran rasio dimensi utama kapal ikan Indonesia berdasarkan metode pengoperasian......................................................................
2-19
2.3 Nilai kisaran coefficient of fineness kapal ikan Indonesia berdasarkan metode pengoperasian......................................................................
2-22
4.1 Berbagai kondisi distribusi muatan kapal untuk analisis stabilitas
4-6
4.2 Hasil perhitungan perkiraan nilai KG, ton displacement dan GM pada empat kondisi distribusi muatan..............................................
4-9
4.3 Nilai kriteria stabilitas kapal pole and line K-A dan nilai standar IMO
4-12
4.4 Nilai kriteria stabilitas kapal pole and line K-B dan nilai standar IMO
4-12
4.5 Nilai kriteria stabilitas kapal pole and line K-C dan nilai standar IMO
4-12
4.6 Nilai kriteria stabilitas kapal pole and line K-D dan nilai standar IMO
4-12
4.7 Nilai maksimum dan kisaran stabilitas kapal pole and line sampel
4-13
5.1 Periode oleng pada berbagai jenis kapal…………………………...
5-3
5.2 Nilai GM (m) masing-masing kapal sampel……………………….
5-4
5.3 Nilai stabilitas dinamis kapal sampel K-A.......................................
5-13
5.4 Nilai stabilitas dinamis kapal sampel K-B.......................................
5-13
5.5 Nilai stabilitas dinamis kapal sampel K-C.......................................
5-14
5.6 Nilai stabilitas dinamis kapal sampel K-D.......................................
5-14
5.7 Nilai periode oleng kapal pole and line sampel................................
5-14
6.1 Nilai kriteria stabilitas kapal K-A sebelum rekondisi dan nilai standar IMO....................................................................................
6-10
6.2 Nilai kriteria stabilitas kapal K-A setelah rekondisi dan nilai standar IMO....................................................................................
6-13
5.3 Nilai kriteria stabilitas kapal K-B sebelum rekondisi dan nilai standar IMO....................................................................................
6-13
6.4 Nilai kriteria stabilitas kapal K-B setelah rekondisi dan nilai standar IMO....................................................................................
6-13
6.5 Nilai kriteria stabilitas kapal K-C sebelum rekondisi dan nilai standar IMO....................................................................................
6-13
6.6 Nilai kriteria stabilitas kapal K-C setelah rekondisi dan nilai standar IMO....................................................................................
6-14
6.7 Nilai kriteria stabilitas kapal K-D sebelum rekondisi dan nilai standar IMO....................................................................................
6-14
6.8 Nilai kriteria stabilitas kapal K-D setelah rekondisi dan nilai standar IMO..................................................................................
6-14
DAFTAR GAMBAR Halaman 1.1
Profil kapal pole and line…………………………………………….
1-2
1.2
Kapal pole and line tipe Amerika…………………………………….
1-3
1.3
Kapal pole and line tipe Jepang……………........................................
1-3
1.4
Peta lokasi penelitian…………………………………………………
1-7
1.5
Hubungan antar bagian dalam tulisan………………………………...
1-9
1.6 Diagram alir kerangka pikir penelitian.................................................
1-10
2.1
Dendogram pengelompokan kapal pole and line sampel ………........
2-8
2.2
Round sharp bottom………………………………………………..
2-8
2.3
Round flat bottom………………………………………………….
2-8
2.4 U-V bottom………………………………………………………...
2-8
2.5
Round bottom………………………………………………………
2-8
2.6
Sebaran nilai dimensi utama kapal pole and line sampel………......
2-10
2.7 Sebaran nilai rasio dimensi utama kapal pole and line sampel…….
2-11
2.8 Rencana garis (general arrangement) kapal pole and line sampel
2-13
2.9
2-15
Sebaran nilai coefficient of fineness kapal pole and line sampel
2.10 Contoh konstruksi palkah ikan…………………………………….
2-21
3.1
Berbagai sudut heading gelombang terhadap kapal……………….
3-3
3.2
Lokasi pembangunan kapal dan perairan tempat pengoperasian kapal pole and line Sulawesi Selatan………………………………
3-4
Prinsip-prinsip altimetri……………………………………………
3-5
3.3
3.4 Peluang terjadinya gelombang (Hs) di perairan Selat Makassar
3-9
3.5 Peluang terjadinya gelombang (Hs) dalam empat musim di perairan Selat Makassar..................................................................
3-10
3.6 Distribusi probability kumulatif tinggi gelombang (Hs) perairan Selat Makassar………………………………………………………
3-11
3.7 Peluang terjadinya gelombang (Hs) di perairan Teluk Bone
3-12
3.8 Peluang terjadinya gelombang (Hs) dalam empat musim di perairan Teluk Bone............................................................................................. 3-13 3.9 Distribusi probability kumulatif tinggi gelombang (Hs) perairan Teluk Bone……………………………………………………………
3-14
3.10 Peluang terjadinya gelombang (Hs) di perairan Laut Flores
3-14
3.11 Peluang terjadinya gelombang (Hs) dalam empat musim di perairan Laut Flores..........................................................................
3-15
3.12 Distribusi probability kumulatif tinggi gelombang (Hs) perairan Laut Flores...........................................................................................
3-17
3.13 Grafik joint probability distribution tinggi (Hs) dan periode (T) gelombang (a) Selat Makassar; (b) Telik Bone; (c) Laut Flores
3-18
4.1 Posisi quilibrium..................................................................................
4-2
4.2 Kurva stabilitas statis (kurva GZ)........................................................
4-4
4.3 Empat kondisi distribusi muatan pada kapal.......................................
4-7
4.4 Stabilitas pada inklinasi sudut yang besar………………………….
4-8
4.5 Kurva GZ kapal pole and line sampel pada empat nilai KG.............
4-11
4.6 Penambahan beban pada kapal..........................................................
4-15
4.7 Kriteria stabilitas kapal pole and line sampel....................................
4-17
5.1 Enam gerakan bebas kapal di laut…………………………………
5-2
5.2 Flow chart penyelesaian perhitungan seakeeping kapal……………
5-5
5.3 Time history roll decay pada air tenang.............................................
5-6
5.4 Kurva sinchronous rolling……………………………………………
5-12
5.5 Kurva stabilitas kapal K-A pada berbagai kondisi muatan................
5-15
5.6 Kurva stabilitas kapal K-B pada berbagai kondisi muatan................
5-16
5.7 Kurva stabilitas kapal K-C pada berbagai kondisi muatan................
5-17
5.8 Kurva stabilitas kapal K-D pada berbagai kondisi muatan................
5-18
5.9 Pola gerakan rolling kapal sampel K-A dan gelombang reguler beam seas...........................................................................................
5-21
5.10 Pola gerakan rolling kapal sampel K-B dan gelombang reguler beam seas...........................................................................................
5-22
5.11 Pola gerakan rolling kapal sampel K-C dan gelombang reguler beam seas...........................................................................................
5-23
5.12 Pola gerakan rolling kapal sampel K-D dan gelombang reguler beam seas...........................................................................................
5-24
5.13 Hubungan antara tinggi metacentre (GM) dan periode oleng (T) kapal sampel.......................................................................................
5-25
5.14 Time history roll decay kapal sampel K-A........................................
5-28
5.15 Time history roll decay kapal sampel K-B........................................
5-28
5.16 Time history roll decay kapal sampel K-C........................................
5-29
5.17 Time history roll decay kapal sampel K-D.......................................
5-29
6.1 Kriteria kondisi kelayakan perairan bagi pengoperasian kapal
6-5
6.2 General arrangement kapal sampel sebelum rekondisi ......................
6-11
6.3 General arrangement kapal sampel setelah rekondisi..........................
6-12