JURNAL BERAJA NITI ISSN : 2337-4608 Volume 3 Nomor 8 (2014) http://e-journal.fhunmul.ac.id/index.php/beraja © Copyright 2014
KAJIAN HUKUM PENGARUH PROGRAM ADIWIYATA TERHADAP PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DISEKTOR PENDIDIKAN DI KOTA SAMARINDA John Kaliaman Panggabean1 (
[email protected]) Rosmini2 (
[email protected]) Rika Erawaty3 (
[email protected]) Abstrak Penyelenggaraan program Adiwiyata yang termuat dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata yang merupakan peraturan pengganti dari Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2009 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata, yang kemudian melahirkan Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 22 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kaltim Hijau. Saat ini pengaruh dari program adiwiyata terhadap perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup disektor pendidikan di kota Samarinda sangat terasa sekali karena hampir setiap sekolah yang ada bersama-sama menggalakan lingkungan hidup kepada setiap warga sekolah bukan hanya kepada murid saja tetapi juga kepada para guru, staf, dan warga sekolah lainnya. Selain itu juga setiap sekolah beranggapan bahwa program adiwiyata bukanlah suatu lomba yang di cari pemenangnya siapa, tetapi program adiwiyata merupakan suatu keharusan dan kewajiban yang harus dilaksanakan dan dikembangkan oleh setiap sekolah yang ada tanpa terkecuali. Sepatutnya Badan Lingkungan Hidup Kota Samarinda berperan lebih maksimal lagi dalam melakukan pembinaan dan pemantaun kepada setiap sekolah-sekolah. Sepatutnya setiap sekolah yang ada jangan menjadikan program adiwiyata sebagai sebuah ajang lomba melainkan menjadikan program tersebut sebagai suatu keharusan yang harus dilaksanakan oleh setiap sekolah. Pemerintah memberikan bantuan dalam bentuk apapun kepada setiap sekolah yang ada di kota Samarinda dalam hal perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup demi terciptanya generasi maupun masyarakat yang berwawasan lingkungan. Kata Kunci: Program Adiwiyata, Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Pendidikan Pendahuluan
1 2 3
Mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Mulawarman Dosen Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Mulawarman Dosen Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Mulawarman
Jurnal Beraja Niti, Volume 3 Nomor 8
Pendidikan lingkungan hidup perlu dan wajib diberikan kepada anak sejak usia dini atau lingkup sekolah mulai dari sekolah dasar hingga sampai ke perguruan tinggi.
Program
adiwiyata
merupakan
suatu
upaya
untuk
pengetahuan terhadap siswa dan siswi tentang lingkungan hidup. mengkaji
pengaruh
dari
program
adiwiyata
terhadap
memberikan Skripsi ini
perlindungan
dan
pengelolaan lingkungan hidup di sektor pendidikan di kota Samarinda. Dasar hukum ; Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2013 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata, Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 22 tahun 2011 tentang pedoman pelaksanaan kaltim hijau.
Pembahasan Kata ADIWIYATA berasal dari kata Sansekerta “ADI” dan “WIYATA” Adi mempunyai makna : besar, agung, baik, ideal atau sempurna, Wiyata mempunyai makna : tempat dimana seseorang mendapatkan ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam berkehidupan sosial. Bila digabung, Adiwiyata mempunyai makna : Tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan. Tujuan Utama Program Adiwiyata : mewujudkan warga sekolah yang bertanggung jawab dalam upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup melalui tata kelola sekolah yang baik untuk mendukung pembangunan berkelanjutan. Kegiatan utama program adiwiyata 2
Kajian Hukum Pengaruh Program Adiwiyata (John Kaliaman) adalah mewujudkan kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan bagi sekolah dasar hingga menengah atas di seleuruh Indonesia Prinsip-prinsip dasar yang dipegang dalam program Adiwiyata diletakkan pada dua prinsip dasar yaitu; •
Partisipatif
: Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang
meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggungjawab dan peran. •
Berkelanjutan : Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif.
Untuk mencapai tujuan program Adiwiyata, maka ditetapkan 4 ( empat ) komponen program yang menjadi satu kesatuan utuh dalam mencapai sekolah Adiwiyata. Keempat komponen tersebut adalah;
1.
•
Kebijakan Berwawasan Lingkungan.
•
Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Lingkungan.
•
Kegiatan Lingkungan Berbasis Partisipatif.
•
Pengelolaan Sarana Pendukung Ramah Lingkungan.
Kajian hukum terhadap pengaruh program adiwiyata terhadap perlindungan
dan
pengelolaan
lingkungan
hidup
di
sektor
pendidikan di Kota Samarinda 1.1 Kajian Hukum tentang Program Adiwiyata Dasar hukum yang mendasari program ini adalah Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2013 tentang
3
Jurnal Beraja Niti, Volume 3 Nomor 8
Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata yang kemudian diturunkan dalam Peraturan Gubernur Kalimantan Timur , Nomor 22 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaltim Hijau terdapat perbedaan yang sangat signifikan dimana dalam peraturan menteri lingkungan hidup membahas secara terperinci terkait hal program adiwiyata itu sendiri, sedangkan dalam peraturan gubernur Kalimantan timur hanya dalam Pasal 12 butir 13 Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 22 Tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaltim Hijau saja. Peraturan gubernur di atas tersebut tidak mempengaruhi dari pada pelaksanaan dan penerapan program adiwiyata di kota Samarinda ini terbukti dari berbagai jenjang pendidikan dari pendidikan dasar hingga pendidikan menengah atas mendapatkan penghargaan tersebut mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional dan mandiri, ini membuktikan bahwa pengaruh besar telah didapat dari program adiwiyata itu sendiri. Melalui
program
adiwiyata
ini
perlindungan
dan
pengelolaan
lingkungan hidup pada sektor pendidikan mengalami perkembangan yang sangat pesat, ini dibuktikan dengan hampir seluruh sekolah yang ada di Samarinda telah menggalakkan secara bersama, dan berkesinambungan halhal yang terkait lingkungan hidup bahkan banyak yang mencantumkan visi dan misi sekolah yang berwawasan lingkungan, kurikulum yang berbasiskan lingkungan hidup pembuatan kompos, ruang terbuka hijau, pengadaan keran air, pesan-pesan visual diberbagai sudut sekolah terkait hal lingkungan hidup, dan masih banyak lagi yang dilakukan setiap sekolah terkait hal
4
Kajian Hukum Pengaruh Program Adiwiyata (John Kaliaman) perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Melalui aturan hukum yang telah dikeluarkan baik oleh kementerian lingkungan hidup dan Gubernur Kalimantan Timur terkait hal program adiwiyata, berdampak sangat besar terhadap perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup pada sektor pendidikan di kota Samarinda, melalui aturan-aturan diatas juga memberi dampak sangat besar terhadap sekolah-sekolah, para murid, orantu murid, masyarkat akan sadar pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan hidup itu sendiri. 1.2 Sekolah Dasar Negeri 007 Samarinda Sekolah Dasar Negeri (SDN) 007 Samarinda merupakan salah satu penerima penghargaan adiwiyata pada tahun 2012 yakni sekolah adiwiyata provinsi, sekolah ini beralamatkan dijalan Bhayangkara no 17. Penulis melakukan wawancara dengan ibu Lilis Sri Ningsih, M.Pd, dengan hasil sebagai berikut dalam mencapai sekolah adiwiyata SDN 007 Samarinda telah dan sedang berlangsung kegiatan-kegiatan yang terprogram mengenai hal lingkungan hidup yakni penghijauan diberbagai sudut sekolah, kantin yang sehat dan bersih, menggalakkan pembuatan kompos, setiap ruang terdapat tumbuh-tumbuhan dan informasi mengenai lingkungan hidup, kurikulum yang berbasi lingkungan hidup, 7 kebiasaan terkait hal lingkungan hidup. Kendala yang dihadapi selain hal keuangan adalah faktor dari siswa/i dan orangtua murid sendiri yang masih sangat kurang peduli dan mengerti akan pentingnya lingkungan hidup, ini terbukti dengan masih banyaknya siswa/i maupun orangtua murid yang masih membuang sampah sembarangan serta
5
Jurnal Beraja Niti, Volume 3 Nomor 8
kurang menjaga kebersihan dan keasrian lingkungan sekolah dasar negeri 007. Badan Lingkungan hidup kota Samarinda berperan sangat aktif dan besar dimana salah satunya adalah melakukan pembinaan melalui kunjungan ke sekolah tersebut secara berkesinambungan.4 1.3 Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Samarinda Sekolah
Menengah
Pertama
Negeri
(SMPN)
10
Samarinda
merupakan salah satu penerima penghargaan adiwiyata pada tahun 2009 yakni sekolah adiwiyata kota, pada tahun 2010 sebagai penerima penghargaan sekolah adiwiyata tingkat provinsi dan pada tahun 2011 sebagai
penerima
penghargaan
sekolah
adiwiyata
mandiri.
Penulis
melakukan wawancara dengan Ibu Hj. Iswardiati H, M.Pd, dengan hasil sebagai berikut dalam mencapai sekolah adiwiyata SMPN 10 Samarinda telah dan sedang berlangsung kegiatan-kegiatan yang terprogram mengenai hal lingkungan hidup yakni penghijauan diberbagai sudut sekolah, visi dan misi sekolah yang mencantumkan berwawasan lingkungan hidup, kantin yang sehat dan bersih, kurikulum mengenai pendidikan lingkungan hidup, menggalakkan pembuatan kompos, pengadaan keran air disetiap depan ruangan, pesan-pesan visul mengenai lingkungan hidup, setiap ruang terdapat tumbuh-tumbuhan dan informasi mengenai lingkungan hidup, kurikulum yang berbasi lingkungan hidup, 7 habits/ 7 kebiasaan terkait hal lingkungan hidup. Kendala yang dihadapi selain hal keuangan adalah faktor dari siswa/i dan orangtua murid sendiri yang masih sangat kurang perduli 4
Hasil wawancara oleh Ibu lilis selaku perwakilan SDN 007 Kota Samarinda, pada tangga 22 July 2014, Pukul 09.00 WITA.
6
Kajian Hukum Pengaruh Program Adiwiyata (John Kaliaman) dan mengerti akan pentingnya lingkungan hidup, ini terbukti dengan masih banyaknya siswa/i maupun orantua murid yang masih membuang sampah sembarangan serta kurang menjaga kebersihan dan keasrian lingkungan SMPN 10. Badan Lingkungan hidup kota Samarinda berperan kurang aktif dan besar dimana seharusnya pembinaan dan penyuluhan dilakukan secara berkesinambungan dan berkala namun pada kenyataanya tidak demikian, sehingga yang menjadi pemberi pembinaan dan penyuluhan adalah sekolah sendiri sebelum SMPN 10 menjadi sekolah sobat bumi yang dibantu langsung oleh Pertamina Foundation dibantu dengan Kementerian Lingkungan Hidup.5 1.4 Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Samarinda Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 8 Samarinda merupakan salah satu penerima penghargaan adiwiyata pada tahun 2009 yakni sekolah adiwiyata kota, pada tahun 2010 sebagai penerima penghargaan sekolah adiwiyata tingkat provinsi dan pada tahun 2011 sebagai penerima penghargaan sekolah adiwiyata nasional. Penulis melakukan wawancara dengan Ibu Lilis,M.Pd dan Ibu Budi, M.Pd, dengan hasil sebagai berikut dalam mencapai sekolah adiwiyata SMAN 8 Samarinda telah dan sedang berlangsung kegiatan-kegiatan yang terprogram mengenai hal lingkungan hidup yakni penghijauan diberbagai sudut sekolah, perlombaan kebersihan kelas, menyediakan ruang terbuka hijau, visi dan misi sekolah yang mencantumkan berwawasan lingkungan hidup, kantin yang sehat dan bersih, pengadaan duta lingkungan sekolah yang nantinya akan mewakili sekolah 5
Hasil wawancara oleh Ibu Hj. Iswardiati H, M.Pd selaku perwakilan SMPN 10 Kota Samarinda, pada tangga 22 July 2014, Pukul 10.00 WITA.
7
Jurnal Beraja Niti, Volume 3 Nomor 8
dalam berbagai kesempatan dan ajang perlombaan, Sabtu bersih, kurikulum mengenai pendidikan lingkungan hidup, menggalakkan pembuatan kompos, pengadaan keran air disetiap depan ruangan, pesan-pesan visul mengenai lingkungan hidup, setiap ruang terdapat tumbuh-tumbuhan dan informasi mengenai lingkungan hidup, kurikulum yang berbasi lingkungan hidup, aturan atau peraturan terkait hal lingkungan hidup. Kendala yang dihadapi selain hal keuangan adalah faktor dari siswa/i dan orangtua murid serta dari masyarakat yang tinggal didekat sekolahan sendiri yang masih sangat kurang perduli dan mengerti akan pentingnya lingkungan hidup, ini terbukti dengan masih banyaknya siswa/i maupun orantua murid yang masih membuang sampah sembarangan serta kurang menjaga kebersihan dan keasrian lingkungan SMAN 8. Badan Lingkungan hidup kota Samarinda berperan kurang aktif dan besar dimana seharusnya pembinaan dan penyuluhan dilakukan secara berkesinambungan dan berkala namun pada kenyataanya tidak demikian, sehingga yang menjadi pemberi pembinaan dan penyuluhan adalah sekolah sendiri.6 Dari tiga sekolah penerima penghargaan adiwiyata diatas, ketiga sekolah sama-sama memiliki program kerja yang berwawasan lingkungan dan memiliki kurikulum yang berbasiskan lingkungan hidup meskipun kendala-kendala yang dihadapi dan dialami ketiga sekolah berbeda namun itu tidak menjadi penghalang bagi ketiga sekolah penerima penghargaan tersebut untuk terus berjuang menyuarakan segala hal terkait lingkungan 6
Hasil wawancara oleh Ibu Lilis, M.Pd serta Ibu Budi,M.Pd selaku perwakilan SMAN 8 Kota Samarinda, pada tangga 22 July 2014, Pukul 13.00 WITA.
8
Kajian Hukum Pengaruh Program Adiwiyata (John Kaliaman) hidup dan menurut saya program adiwiyata yang tertuang dalam suatu aturan negara telah memberikan pengaruh yang sangat besar terkait hal perlindungan dan pengelolaan lingkungan
hidup
disektor
pendidikan
khususnya di kota Samarinda, ini dibuktikan dengan hampir seluruh sekolah yang ada di kota Samarinda mulai dari sekolah dasar hingga menengah telah menggalakkan kegiatan-kegiatan baik secara formal maupun praktek terkait hal perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. 2.
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program adiwiyata terhadap perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di sektor pendidikan di Kota Samarinda 2.1 Dinas Pendidikan Kota Samarinda Kendala-kendala yang dihadapi dan dialami oleh Dinas Pendidikan Kota Samarinda adalah sebagai berikut: a. Kurangnya
koordinasi
dengan
badan
lingkungan
hidup
kota
Samarinda. b. Sekolah-sekolah yang ada masih banyak yang kurang antusias dalam menanggapi penyuluhan akan program adiwiyata tersebut. c.
Dana yang minim dan pencairannya yang lama membuat kinerja dan keefektifan kerja dinas pendidikan kota Samarinda terhadap program adiwiyata tersebut lambat.7
7
Hasil wawancara oleh Ibu Ainun Jariah,M.pd selaku kepala seksi peningkatan dan pengembangan mutu pendidikan di Dinas Pendidikan Kota Samarinda, pada tangga 21 July 2014, Pukul 10.00 WITA.
9
Jurnal Beraja Niti, Volume 3 Nomor 8
2.2 Badan Lingkungan Hidup Kota Samarinda Kendala-kendala yang dihadapi dan dialami oleh Dinas Pendidikan Kota Samarinda adalah sebagai berikut: a. Dana yang minim dan pencairannya yang lama membuat kinerja dan keefektifan kerja badan lingkungan hidup kota Samarinda terhadap program adiwiyata tersebut lambat. b. Banyaknya lingkungan
permasalahan yang
akibat
terjadi
di
pencemaran kota
dan
Samarinda
kerusakan sempat
mengesampingkan urusan penyuluhan dan pembinaan kepada sekolah-sekolah yang ada di Samarinda terkait hal program adiwiyata.8 2.3 Sekolah Dasar Negeri 007 Kota Samarinda Kendala-kendala yang dihadapi dan dialami oleh Dinas Pendidikan Kota Samarinda adalah sebagai berikut: a. Kurangnya peranan partisipatif dari murid, orangtua murid, serta masyarakat sekitar sekolah dalam hal terkait lingkungan hidup. b. Permasalahan Keuangan. c.
Sudah melakukan kegiatan yang terkait program adiwiyata, namun belum terprogram.9
8
Hasil wawancara oleh Ibu Rosana selaku perwakilan Badan Lingkungan Hidup Kota Samarinda, pada tangga 21 July 2014, Pukul 13.00 WITA. 9 Hasil wawancara oleh Ibu lilis selaku perwakilan SDN 007 Kota Samarinda, pada tangga 22 July 2014, Pukul 09.00 WITA.
10
Kajian Hukum Pengaruh Program Adiwiyata (John Kaliaman) 2.4 Sekolah Menengah Pertama Negeri 10 Kota Samarinda Kendala-kendala yang dihadapi dan dialami oleh Dinas Pendidikan Kota Samarinda adalah sebagai berikut: a. Permasalahan administrasi : sekolah tidak ada tenaga administrasi yang khusus menangani program adiwiyata dan tenaga administrasi yang ada terbatas. b. Sudah melakukan kegiatan yang terkait program adiwiyata, namun belum terprogram. c.
Kurangnya peranan partisipatif dari murid, orangtua murid, serta masyarakat sekitar sekolah dalam hal terkait lingkungan hidup.10
2.5 Sekolah Menengah Atas Negeri 8 Kota Samarinda Kendala-kendala yang dihadapi dan dialami oleh Dinas Pendidikan Kota Samarinda adalah sebagai berikut: a. Kurangnya peranan partisipatif dari murid, orangtua murid, serta masyarakat sekitar sekolah dalam hal terkait lingkungan hidup. b. Permasalahan administrasi : sekolah tidak ada tenaga administrasi yang khusus menangani program adiwiyata dan tenaga administrasi yang ada terbatas. c.
Kegiatan
yang
sudah
dilaksanakan
kebanyakan
tidak
terdokumentasikan.
10
Hasil wawancara oleh Ibu Hj. Iswardiati H, M.Pd selaku perwakilan SMPN 10 Kota Samarinda, pada tangga 22 July 2014, Pukul 10.00 WITA.
11
Jurnal Beraja Niti, Volume 3 Nomor 8
d. Peranan Badan Lingkungan Hidup kota Samarinda yang masih setengah-setengah. e. Permasalahan Keuangan. f.
Sudah melakukan kegiatan yang terkait program adiwiyata, namun belum terprogram.11
PENUTUP Kesimpulan Dari uraian pembahasan di atas, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1.
Kajian hukum terhadap pengaruh program adiwiyata terhadap perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di sektor pendidikan di kota Samarinda adalah Terciptanya sekolah adiwiyata semakin tercipta sikap peduli dan berbudaya lingkungan, yang diharapkan akan semakin baik kualitas lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat, dengan adanya partisipasi semua pihak dalam melaksanakan dan mendukung program adiwiyata, maka akan terjadi perubahan perilaku yang berbudaya lingkungan, peningkatan kualitas sdm dan kualitas LH, yang akan mendukung perlindungan dan pengelolaan LH menuju pembangunan berkelanjutan. Pengaruh Program Adiwiyata yang tertuang dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata terhadap perlindungan dan pengelolaan
11
lingkungan
Hasil wawancara oleh Ibu Lilis, M.Pd serta Ibu Budi,M.Pd selaku perwakilan SMAN 8 Kota Samarinda, pada tangga 22 July 2014, Pukul 13.00 WITA.
12
Kajian Hukum Pengaruh Program Adiwiyata (John Kaliaman) hidup di kota Samarinda sangat besar berdampak bukan hanya kepada sekolah-sekolah saja, namun berdampak juga kepada setiap orangtua murid dan masyarakat sekitar. 2.
Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program adiwiyata terhadap perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di sektor pendidikan di Kota Samarinda. Kendala-kendala yang dihadapi adalah sebagi berikut, a. Permasalahan administrasi : sekolah tidak ada tenaga administrasi yang khusus menangani program adiwiyata dan tenaga administrasi yang ada terbatas. b. Kebanyakan sekolah sebenarnya sudah melakukan kegiatan yang terkait program adiwiyata, namun belum terprogram. c.
Kegiatan
yang
sudah
dilaksanakan
kebanyakan
tidak
terdokumentasikan. d. Permasalahan Keuangan. e. Peranan Badan Lingkungan Hidup kota Samarinda yang masih setengah-setengah. f.
Kurangnya peranan partisipatif dari murid, orangtua murid, serta masyarakat sekitar sekolah dalam hal terkait lingkungan hidup.
g. Kurangnya
koordinasi
dengan
badan
lingkungan
hidup
kota
Samarinda. h. Sekolah-sekolah yang ada masih banyak yang kurang antusias dalam menanggapi penyuluhan akan program adiwiyata tersebut.
13
Jurnal Beraja Niti, Volume 3 Nomor 8
i.
Dana yang minim dan pencairannya yang lama membuat kinerja dan keefektifan kerja dinas pendidikan kota Samarinda terhadap program adiwiyata tersebut lambat.
j.
Banyaknya
permasalahan
lingkungan
yang
akibat
terjadi
di
pencemaran kota
dan
Samarinda
kerusakan sempat
mengesampingkan urusan penyuluhan dan pembinaan kepada sekolah-sekolah yang ada di Samarinda terkait hal program adiwiyata. Saran Sepatutnya Badan Lingkungan Hidup Kota Samarinda
berperan lebih
maksimal lagi dalam melakukan pembinaan dan pemantaun kepada setiap sekolah-sekolah. Sepatutnya setiap sekolah yang ada jangan hanya menjadikan program adiwiyata
sebagai
program tersebut sebagai
sebuah
suatu
ajang
keharusan
lomba melainkan menjadikan yang
harus dilaksanakan oleh
setiap sekolah. Pemerintah memberikan bantuan dalam bentuk apapun kepada setiap sekolah yang ada di kota Samarinda dalam hal perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup demi terciptanya suatu generasi maupun, masyarakat yang berwawasan lingkungan.
14
Kajian Hukum Pengaruh Program Adiwiyata (John Kaliaman) DAFTAR PUSTAKA A. Buku Abdulkadir Muhammad, 2004, Hukum dan Penelitian Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung. H.B. Sutopo, 1998, Metodologi Penelitian Hukum Kualitatif, Bagian II, UNS Press, Surabaya. HR. Mulyanto, 2007, Ilmu Lingkungan, Graha Ilmu, Yogyakarta. Jimly Asshiddiqie, 2010, Green Constitution Nuansa Hijau, Rajawali, Jakarta Kementerian Lingkungan Hidup dan kementerian pendidikan dan kebudayaan, 2012, Buku Panduan Adiwiyata, Asdep Urusan Penguatan Inisiatif
Masyarakat Deputi Bidang Komunikasi Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat, Jakarta Mohammad Abas, dkk, 2010, Pendidikan Lingkungan Hidup SMP/MTS Kelas VII, Erlangga, Jakarta. Nico Ngani,.dll, 2012, Metodologi Penelitian dan Penulisan Hukum, Pustaka Yustisia, Yogyakarta. Peter Mahmud Marzuki, 2005, Penelitian Hukum, Prenada Media Group, Jakarta. Soerjono Soekanto, 2010, Pengantar penelitian Hukum, University Indonesia, Jakarta. Sudjoko.dkk, 2008, Pendidikan Lingkungan Hidup, Universitas Terbuka, Jakarta. Sumadi Suryabrata, 2003, Metodologi Penelitian, Raja Grafindo Persada, Jakarta. Suparto Wijoyo, 2005, Sketsa Lingkungan dan Wajah Hukumnya, Airlangga University Press, Surabaya. B. Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia, Undang-undang Negara Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Republik Indonesia, Undang-undang Negara Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Republik Indonesia, Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 02 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata. Republik Indonesia, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 05 Tahun 2013 Tentang Pedoman Pelaksanaan Program Adiwiyata. Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 22 Tahun 2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kaltim Hijau Republik Indonesia Peraturan Walikota Samarinda Nomor 24 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Fungsi dan Tata Kerja Struktur Organisasi Inspektorat
15
Jurnal Beraja Niti, Volume 3 Nomor 8
C. Artikel Jurnal Ilmiah, Artikel Koran, Artikel Internet, dan Makalah Seminar. Artikel
Artikel
Artikel
Artikel
Artikel
Artikel
16
berjudul “konsep lahirnya program adiwiyata”, http: // www.suaragresik.com /2014/02/ mencintai-lingkungan-hidupmenuju.html, diakses tanggal 9 April 2014, Pukul 15.12 WITA Intenet berjudul “Pengantar Ilmu Kajian“ ,http://pastipanji.wordpress.com/ 2009/09/13/ pengantar-ilmu-kajian/, diakses tanggal 22 April 2014, Pukul 11.55 WITA Internet berjudul “Karakteristik Kajian Sosiologi Hukum Dan Psikologi Hukum”, http://musakkir.page.tl/home.html, diakses tanggal 26 April 2014, Pukul 22.13 WITA berjudul “duta lingkungan”,http://nedutaslingkungan.blogspot.com/p/konsep-greenschool.html, diakses pada tanggal 27 April 2014, Pukul 09.44 WITA Internet berjudul “pengertian pendidikan lingkungan hidup”, http://www.membuatblog.web.id/2010/08/pengertian pendidikan lingkungan hidup.html, diakses tanggal 10 Mei 2014, Pukul 11.34 WITA Internet, informasi mengenai adiwiyata, http://www.menlh.go.id/informasi-mengenai-adiwiyata/, diakses tanggal 26 Mei 2014, Pukul 11:40 WITA