Jurnal Ilmu Kesehatan Anak Juni 2013
VOLUME I
NOMOR 2 Laporan Kasus
Osteogenesis Imperfekta pada Bayi Perempuan Berusia 2 Hari Doddy Kurnia Indrawan, Bikin Suryawan, Arimbawa
Abstrak Osteogenesis Imperfekta (OI) merupakan kelainan genetic autosomal dominan dengan karakteristik fragilitas tulang dan rendahnya massa tulang. Diagnosis ditentukan secara klinis dan pemeriksaan rontgenologis. Terapi simtomatik bertujuan untuk mengurangi angka patah tulang, mencegah deformitas tulang panjang dan skoliosis, serta memperbaiki fungsi. Prognosis bervariasi tergantung jumlah dan keparahan gejala. Tujuan dari laporan kasus ini adalah untuk membuat kita lebih waspada terhadap penyakit ini, mengetahui gejala klinis, terapi, komplikasi, dan prognosis Kasus kami adalah seorang bayi usia 2 hari dengan keluhan utama kemerahan dan bengkak pada kedua kaki dan tangan yang terlihat sejak lahir tanpa riwayat trauma kelahiran maupun kecelakaan. Bayi menangis saat bengkak disentuh dan digerakkan. Pada pemeriksaan rontgen didapatkan berbagai fraktur tulang ekstremitas. Pada tengkorak tidak didapatkan kelainan. Kadar kalsium rendah. Pasien 2 mendapat terapi infus pamidronate 30 mg/m luas permukaan tubuh (12 mg) setiap 4 bulan. Pasca terapi, serum Ca normal . Pada akhir siklus kedua terapi, tidak didapatkan pembengkakan dan deformitas akut dari tulangnya. Terapi pemeliharaan adalah rawat bersama dengan rehabilitasi medis . (JIKA. 2013;I:73-81)
Keyword : Osteogenesis Imperfekta, bayi, Fraktur Pamidronate
Abstract Osteogenesis Imperfecta (OI) is a genetic abnormalitiy characterized by bone fragility and low bone mass. Diagnosis is determined by clinical and rontgenoplogic findings. Symptomatic treatment is aimed to reduce fracture, prevent deformity and scoliosis as well as preserve function. Prognosis varies based on symptom number and severity. This report aimed to increase awareness and knowledge for management. Case is in 2 days-old baby with redness and swollen over two legs and arms since birth, with no birth trauma noted. Baby cried when he was touched or moved. X ray showed multiple fracture on extremities , but not on skull. Low calcium level also noted. Treatment consist of pamidronate 2 30 mg/m body area (12 mg) every 4 month. After second treatment cycle, swollen and fracture was disappeared. Physical therapy also given during maintenance treatment . (JIKA. 2013;I:73-81) Keyword : Osteogenesis Imperfekta, baby, Fraktur Pamidronate
* Dari Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, RSUP Sanglah, Denpasar,Indonesia. Permintaan Cetak ulang ditujukan kepada: Doddy Kurnia Indrawan Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana / RSUP Sanglah , Jl . P. Nias , Denpasar , Bali, Indonesia . Telepon / Fax . +62-361-244034/244038.
JIKA, Vol. I, No. 2, Juni 2013 73
Doddy Kurnia Indrawan : Osteogenesis Imperfekta pada Bayi Perempuan Berusia 2 Hari
Angka kejadian dan prevalensi Osteogenesis
(OI)
secara akurat belum tersedia. Telah
pembentukan
dilaporkan bahwa angka kejadian OI
tulang yang bersifat diturunkan, dengan
yang bisa dideteksi pada bayi adalah 1
karakteristik
dalam 20.000 hingga 50.000.2,4
merupakan
Imperfekta
gangguan
fragilitas
tulang
dan
rendahnya massa tulang. OI merupakan
Pada OI dapat dijumpai tulang
gangguan jaringan ikat bersifat genetik
yang lemah, sklera berwarna biru, dan
yang cukup jarang dijumpai, disebabkan
tuli,
oleh
bertugas
berdasarkan kriteria klinis dan radiologi.
mengkode prokolagen tipe 1 (COL1A1
Tipe 1 merupakan tipe yang paling
dan
menyebabkan
sering dijumpai dan merupakan tipe
gangguan pada pembentukan kolagen
yang paling ringan. Tipe II (perinatal
tipe 1.1 Spektrum klinis OI sangat luas,
lethal) merupakan bentuk paling berat.
mulai dari bentuk letal pada masa
Bayi
perinatal hingga bentuk ringan yang
meninggal
membuat diagnosis penyakit ini pada
kehidupan. Tipe III merupakan bentuk
dewasa menjadi kurang jelas.2
paling berat dari bentuk OI nonletal dan
mutasi
gen
COL1A2)
yang
dan
OI bersifat autosomal dominan
dibedakan
dapat
menjadi
lahir pada
menyebabkan
4
meninggal tahun
kecacatan
tipe
atau
pertama
fisik
yang
yang dapat terjadi pada semua ras dan
bermakna. Tingkat keparahan OI tipe IV
suku bangsa. Umumnya anak akan
berada diantara tipe I dan tipe III.2
menunjukkan
OI
meskipun
tak
Tujuan
utama
terapi
anak
seorangpun dari orangtua membawa
dengan OI adalah untuk menurunkan
gen yang salah. Ini disebut mutasi
angka
spontan. Anak dengan OI memiliki
deformitas tulang panjang dan skoliosis,
kesempatan yang sama menurunkan
dan memperbaiki outcome fungsional. 4
penyakit ini kepada anaknya, sama halnya
seperti
seseorang
yang
diturunkan gen autosomal dominan. 3
patah
tulang,
mencegah
Prognosis individu dengan OI bervariasi tergantung dengan jumlah dan keparahan simptom. Meskipun terdapat patah tulang, keterbatasan JIKA, Vol. I, No. 2, Juni 2013 74
Doddy Kurnia Indrawan : Osteogenesis Imperfekta pada Bayi Perempuan Berusia 2 Hari
aktivitas,
dan
perawakan
pendek,
Tidak
didapatkan
pula
kebanyakan anak dengan OI tetap
menyusu pada pasien.
produktif dan memiliki kehidupan yang
Riwayat
sukses.3
penurunan
keluarga
dengan
keluhan serupa dikatakan tidak ada.
Tujuan dari laporan kasus ini
Tidak ada riwayat sklera berwarna biru
adalah untuk membuat kita lebih
pada anggota keluarga, abnormalitas
waspada
skeletal maupun tuli pada keluarga.
terhadap
mengetahui
simptom
penyakit klinis,
ini, terapi,
komplikasi, dan prognosis.
Ibu dari pasien tidak pernah mengalami penyakit serrius selama
Kasus
kehamilan. Persalinan dibantu oleh
Bayi berumur 2 hari MRS ke RSUP
bidan, dengan berat lahir 2.750 gram.
Sanglah pada tgl 3 Juni 2009 dengan
Frekuensi
nadi
128x/menit
keluhan utama kemerahan dan bengkak
reguler, frekuensi napas 30x/menit dan
pada kedua kaki dan tangan. Kondisi ini
temperatur aksila 36,8˚C. Berat badan
sudah terlihat sejak lahir dan tanpa ada
2.750 gram, panjang badan 48 cm dan
riwayat
lingkar kepala didapatkan normal (32
trauma
kelahiran
maupun
kecelakaan. Bayi menangis saat bengkak
cm).
Sklera
berwarna
disentuh dan digerakkan. Gambar 1
didapatkan pada kedua mata. Hidung,
menunjukkan bayi tersebut:
tenggorokan
dan
gigi
biru
tidak
didapatkan
normal. Tidak didapatkan kaku kuduk maupun pembesaran kelenjar getah bening
pada
daerah
leher.
Pada
pemeriksaan dada, didapatkan gerak napas simetris dan tidak terdapat retraksi. Suara napas vesikuler, tanpa rales dan mengi serta suara jantung Gambar 1. Traksi pada extremitas bayi
didapatkan normal. Pada pemeriksaan abdomen
Tidak terdapat keluhan sesak
didapatkan
bising
usus
normal. Hepar dan lien tidak teraba.
napas, kejang dan diare pada pasien. JIKA, Vol. I, No. 2, Juni 2013 75
Doddy Kurnia Indrawan : Osteogenesis Imperfekta pada Bayi Perempuan Berusia 2 Hari
Pada ekstremitas didapatkan hangat,
roentgen
tanpa sianosis dan perfusi kapiler yang
didapatkan kelainan.
baik
pada
keempat
tulang
tengkorak
tidak
extremitas.
Berdasarkan manifestasi klinis, diagnosis kerja pada pasien adalah kecurigaan deformitas
pada
extremitas.
Pemeriksaan yang direncanakan adalah bone survey (tulang tengkorak, thorax, cervical, lengan atas, thoraco-lumbal, femur,
ankle)
dan
pemeriksaan
laboratorium meliputi darah lengkap, elektrolit serum (Na, K, Cl, Ca,), BUN, Gambar 2. Penampang AP bone survey
kreatinin serum. Pemeriksaan
darah
lengkap
menunjukkan hemoglobin 15,1 g/dl, sel
menujukkan deformitas multipel pada extremitas superior and inferior Berdasarkan
darah putih15,2 K/ul, dan trombosit 220 K /ul. Na 136,9 mmol/L, K 4,7 mmol/L, Cl 108
mmol/L,
Ca
10,3
mmol/L.
Pemeriksaan serum elektrolit, BUN, kreatinin serum dalam batas normal. Pada
pemeriksaan
didapatkan
:
bone
survey
transverse
fraktur
transversal mid-radius dextra, fraktur transversal mid-radius sinistra dengan
laboratorium,
angulasi medial. Tulang tampak aneh dan terdapat deformitas multipel pada extremitas superior dan inferior. Pada
dan
klinis,
pemeriksaan
roentgen pasien didiagnosis dengan OI. Pasien kemudian direncanakan untuk dikonsulkan
ke
Orthopaedi.
spesialis
Bedah
Bedah
Orthopaedi
menyarankan untuk terapi konservatif dan tidak ada terapi khusus untuk kondisi ini. Terapi yang didapatkan pasien
angulasi medial, dan fraktur lama pada mid-femoralis dextra dengan kalus dan
temuan
adalah
infus
pamidronate
30
mg/m2body area (12 mg) selama 2 hari, dilarutkan dengan 100 ml NaCl 0,9% setiap 4 bulan. Pada tanggal 19 Juni 2009 dan 20 Juni 2009 terapi dimulai. JIKA, Vol. I, No. 2, Juni 2013 76
Doddy Kurnia Indrawan : Osteogenesis Imperfekta pada Bayi Perempuan Berusia 2 Hari
Tidak
didapatkan
efek
samping
pemberian pamidronate pada pasien, seperti
febris,
nyeri
lokus COL1A1 pada rantai 17q21 dan COL1A2 pada rantai 7q22.1.
pada
OI merupakan kelainan yang
muskuloskeletal dan kadang dijumpai
bersifat autosomal dominan yang dapat
muntah. Pada follow up laboratorium
terjadi pada semua RAS dan suku.
didapatkan
Pasien
bahwakadar
serum
Ca
umumnya
memiliki
riwayat
normal setelah pemberian pamidronate.
keluarga dengan OI, namun kebanyakan
Setelah 4 bulan (24 Oktober 2009)
kasus OI disebabkan oleh mutasi baru.
pasien menjalani siklus kedua dari
Pasien sebaiknya menjumpai seorang
terapi, tidak didapatkan pembengkakan
konselor genetika yang akan menggali
dan deformitas akut dari tulangnya.
informasi
Pasien direncanakan untuk dikonsulkan
keluarga. Pertanyaan utama yang harus
ke rehabilitasi medis setelah menjalani
ditanyakan
pada
keluarga
adalah
terapi dengan pamidronate.
mengenai
tinggi
badan
anggota
mendetail
pada
riwayat
Diskusi
keluarga, warna sklera, riwayat patah
Kolagen tipe 1 dijumpai di tulang,
tulang dan adanya tuli pada anggota
kapsula organ, fasia, kornea, sklera,
keluarga. Anak yang lain dapat lahir
tendon, meningen, dan dermis. Kolagen
dengan OI meskipun tidak didapatkan
tipe 1 merupakan protein yang kurang
kelainan
pada OI. Secara struktur, kolagen tipe 1
Kerusakan gen dapat terjadi sebagai
terdiri dari sebuah left-handed helix
mutasi spontan sehingga pasien OI
yang dibentuk pleh jalinan rantai pro-
memiliki kemungkinan sebesar 50%
alpha 1 dan pro-alpha 2 chains. Mutasi
untuk menurunkan kelainan tersebut
pada lokus yang mengkode rantai
kepada anaknya. 2,5
tersebut (COL1A1 pada rantai 17q21 and
COL1A2
pada
rantai
7q22.1)
menyebabkan OI.1 Pada
kasus
pada
anggota
keluarga.
Pada kasus tidak didapatkan riwayat
keluarga
dengan
sklera
berwarna biru, abnormalitas skeletal tidak
dilakukan
maupun
tuli,
dan
kemungkinan
pemeriksaan PCR untuk menemukan JIKA, Vol. I, No. 2, Juni 2013 77
Doddy Kurnia Indrawan : Osteogenesis Imperfekta pada Bayi Perempuan Berusia 2 Hari
kerusakan gen yang terjadi berasal dari
femoral merupakan jenis fraktur pada
mutasi spontan.
tulang panjang yang paling sering
Tanda dari OI adalah adanya
terjadi, dengan lokasi umumnya pada
tulang yang rapuh disertai fraktur baik
bagian tulang yang konveks, transversal,
tanpa, maupun disertai trauma yang
dan bergeser secara minimal. 2,4,6
bersifat ringan atau sedang. Secara
Pada kasus, pasien mengalami
umum, semakin awal fraktur terjadi,
deformitas multipel pada extremitas
semakin berat derajat OI yang diderita.
yang terjadi tanpa didahului trauma
Extremitas bawah merupakan daerah
sebelumnya
yang paling sering terkena. Fraktur
sudah
dan ada
kelainan
tersebut
sejak
lahir
Terdapat 4 tipe dari Oi. Tabel 1 menunjukkan tipe OI. Tabel 1. Empat tipe OI.1,2,7 Type I • Most common and mildest type of OI. • Bones predisposed to fracture. Most fractures occur before puberty. • Normal or near-normal stature. • Loose joints and muscle weakness. • Sclera (whites of the eyes) usually has a blue, purple, or gray tint. • Triangular face.
• Tendency toward spinal curvature. • Bone deformity absent or minimal. • Brittle teeth possible. • Hearing loss possible, often beginning in early 20s or 30s. • Collagen structure is normal, but the amount is less than normal.
Type II • Frequently lethal at or shortly after birth, often • Numerous fractures and severe bone deformity. due to respiratory problems. In • Small stature with Recent years, some people with Type II have lived underdeveloped lungs. into young adulthood. • Collagen improperly formed. Type III • Bones fracture easily. Fractures often present at • Spinal curvature, scoliosis, vertebre compression. birth, and x rays may reveal popcorn appearance at • Respiratory problems possible. the metaphyses and healed fractures. • Bone deformity, often severe. • Short stature. • Brittle teeth possible. • Sclera hue range from white to blue. • Hearing loss possible. • Loose joints and poor muscle development in • Collagen improperly formed. arms and legs. • Barrel-shaped rib cage. • Triangular face.
• Between Type I and Type III in severity. • Bones fracture easily, most before puberty.
Type IV • Barrel-shaped rib cage. • Triangular face. JIKA, Vol. I, No. 2, Juni 2013 78
Doddy Kurnia Indrawan : Osteogenesis Imperfekta pada Bayi Perempuan Berusia 2 Hari
• Shorter than average stature. • Sclera are white or near-white (i.e., normal in color). • Mild to moderate bone deformity. • Tendency toward spinal curvature.
• Brittle teeth possible. • Hearing loss possible. • Collagen improperly formed.
Source: Plotkin HB, Pattekar MA. Osteogenesis imperfecta [cited 2006 Dec 22]. Available from: URL: http//www.e.medicine.com.
Pada kasus, pasien sejak lahir memiliki
extremitas
yang
dampak, bisphosphonate saat ini secara
pendek,
luas digunakan untuk terapi OI pada
beberapa patah tulang, dan deformitas
anak, remaja dan orang dewasa. Hampir
tulang yang bersifat berat. Sklera tidak
semua laporan melibatkan penggunaan
berwarna abu, sehingga sesuai dengan
pamidronate intravena.8-10
OI tipe II.
Pada
Penyembuhan OI sampai saat ini
kasus
digunakan
pamidronate intravena melalui infus.
belum ditemukan. Oleh sebab itu,
Pamidronate biasanya diberikan
pananganan penyakit ini difokuskan
dalam 2 hari berturut-turut setiap tiga
pada simptom, mencegah komplikasi,
hingga empat bulan dengan dosis 30
dan
serta
mg/m2 luas permukaan tubuh untuk 2
Bisphosphonate
hari. Pada hari pertama siklus pertama,
merupakan
pasien hanya mendapat sebagian dari
menjaga
kekuatan
massa
otot.
tulang
(pamidronate), bisphosphonate
yang
mengandung
dosis.1,11
nitrogen, diberikan untuk menambah
Pada kasus, diberikan 12 mg.
massa tulang dan menurunkan kejadian
Pada hari pertama diberikan 6 mg dan
patah
pada hari kedua 6 mg. Reaksi pada fase
tulang.
mengandung
paling
akut ditandai dengan demam, nyeri
sering digunakan adalah pamidronate,
pada muskuloskeletal dan muntah.
olpadronate, ibandronate, alendronate,
Terdapat beberapa laporan terbaru
risedronate, dan zoledronate. Literatur
menyebutkan hipokalsemia simptomatis
medis saat ini dipenuhi laporan kasus
berat
yang memuji kesuksesan terapi OI
pamidronate intravena.8,11,12,13
dengan
nitrogen
Bisphosphonate yang
bisphosphonate.
terjadi
setelah
pemberian
Sebagai
JIKA, Vol. I, No. 2, Juni 2013 79
Doddy Kurnia Indrawan : Osteogenesis Imperfekta pada Bayi Perempuan Berusia 2 Hari
Pada
kasus,
pasien
tidak
mengalami demam maupun muntah. Pemeriksaan kalsium serum dalam batas
digunakan untuk memantau respon terapi. 4,11 Pada
kasus,
tidak
dilakukan
normal. Terapi fisik dan rehabilitasi
pengukuran parameter luaran (NTX),
diperlukan sebagai bentuk terapi yang
namun setelah pemberian pamidronate
menyeluruh pada bayi dan anak dengan
kemerahan
OI. Terapi sebaiknya ditujukan untuk
extremitas membaik.
memperbaiki
mobilitas
sendi
dan
mengembangkan kekuatan otot.1
menjalani
terapi
fisik
bengkak
pada
OI merupakan suatu kondisi kronis yang membatasi harapan hidup
Pada kasus, pasien direncanakan untuk
dan
dan
rehabilitasi setelah terapi pamidronate.
dan fungsi penderitanya. OI tipe II merupakan bentuk yang paling berat dan menyebabkan kematian pada masa
Luaran dari OI sangat beragam.
perinatal. Pasien yang menderita OI tipe
Sejumlah parameter digunakan untuk
II menunjukkan fraktur multipel pada
menentukan tingkat keberhasilan terapi
iga maupun tulang panjang, deformitas
bisphosphonate meliputi peningkatan
tulang yang berat, dan pada akhirnya
densitas mineral tulang, penurunan
menyebabkan
angka patah tulang, penurunan keluhan
respirasi.
nyeri, perbaikan saat berjalan, dan peningkatan ketebalan korteks yang
dari
pergantian
tulang
fungsi
Pada kasus, pasien menderita OI tipe II yang memiliki prognosis buruk.
terlihat pada roentgen polos. Petanda biokemia
kegagalan
Simpulan Diagnosis
OI
tipe
II
bernama n-telopeptide (NTX), sangat
berdasarkan
bermanfaat untuk memantau terapi
laboratorium, serta temuan roentgen.
pamidronate. Ekskresi NTX lewat urin
Literatur medis saat ini dipenuhi laporan
mencerminkan
kasus yang memuji kesuksesan terapi OI
penurunan
resorpsi
manifestasi
ditegakkan
bisphosphonate.
klinis,
tulang pada pasien yang menerima
dengan
Sebagai
terapi antiresorptif. Sebagai tambahan,
dampak, bisphosphonate saat ini secara
nyeri dan kebutuhan akan pembedahan,
luas digunakan untuk terapi OI pada JIKA, Vol. I, No. 2, Juni 2013 80
Doddy Kurnia Indrawan : Osteogenesis Imperfekta pada Bayi Perempuan Berusia 2 Hari
dewasa.
bulan dengan dosis 30 mg/m2 luas
Bisphosphonate diberikan dalam 2 hari
permukaan tubuh dalam 2 hari, dan
berturut-turut setiap tiga hingga empat
tidak
anak,
remaja
dan
orang
didapatkan
efek
samping.
Daftar Pustaka 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8. 9.
10.
11.
12.
13.
Plotkin HB, Pattekar MA. Osteogenesis imperfecta [Disitasi 22 Desember 2006]. Diunduh dari: URL: http//www.e.medicine.com. Marini JC. Osteogenesis imperfecta. Dalam: Behrman RE, Kliegman RM, Jenson HB, editors. Nelson text book of pediatrics. Philadelphia: Saundres, 2004. h. 2338-8. The National Institute of Health. Osteogenesis imperfecta overview [cited 2006 Dec 22]. Diunduh dari: URL: http///www.niams.nih.gov/bone. Chevrel G. Osteogenesis imperfecta [Disitasi 22 Desember 2006]. Diunduh dari: URL: http///www.orpha.net/data/patho/GB/ukoi.pdf. Pepin M, Atkinson M, Starman BJ, Byers PH. strategies and outcome of prenatal diagnosis for osteogenesis imperfecta: a review of biochemical and melecular studies completed in 129 pregnancies. Pregnt Diagn 1997; 17:559-70. Aurbach GD, Marx SJ, Spiegel AM. Metabolic bone disease. Dalam: Wilson JD, Foster DW, th editors. Williams text book of endocrinology. 8 edition. Philadelphia: WB saunders Co, 1992. h. 1477-87. Goldman AM, Davidson D, Pavlov H, Bullough PG. Popcorn calcifications: a prognostic sign in osteogenesis imperfecta. Pediatric Radiology 1980; 136:351-8. Shaw NJ, Bishop NJ. Biphosphonate treatment of bone disease. Arch Dis Child 2005; 90:494-99. Falk MJ, Heeger S, Lynch KH. Intravenous biphosphonate therapy in children with osteogenesis imperfecta. Pediatrics 2003; 111:573-7. Astrom E, Soderhall S. Beneficial effect of long term intravenous bisphosphonate treatment of osteogenesis imperfecta. Arch Dis Child 2002; 86:356-64. Morris CD, Einhorn TA. Current concepts review biphosponate in orthopaedic surgery [cited 2006 Dec 10]. Diunduh dari: URL: www.ejbjs.org. Lindsay R. Modeling the benefits of pamidronate in children with osteogenesis imperfecta. J. Clin. Invest 2002; 110:1239-41. Williams CJC, Smith RA, Ball RJ, Wilkinson H. Hypercalcaemia in osteogenesis imperfecta treated with pamidronate. Arch Dis Child 1997; 76:169-70.
JIKA, Vol. I, No. 2, Juni 2013 81