21
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Paramarta 1 Seputih Banyak tahun pelajaran 2011-2012 yang berjumlah 105 siswa dan tersebar dalam tiga kelas yaitu X1, X2, dan X3. Pembagian siswa pada tiap kelas dilakukan secara heterogen, sehingga proporsi jumlah siswa yang memiliki kemampuan akademik yang tinggi, sedang maupun kurang dalam tiap kelasnya hampir sama antara salah satu kelas dengan kelas yang lainnya.
B. Sampel
Sampel adalah sebagian populasi yang diteliti. sampel penelitian dalam penelitian ini adalah kelas X1 dan kelas X2. Kelas X2 sebagai kelas kontrol yang mengalami pembelajaran konvensional dan kelas X1 sebagai kelas eksperimen yang mengalami model pembelajaran POE. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dikenal juga sebagai sampling pertimbangan yaitu pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan (berdasarkan saran dari ahli), dengan tujuan ingin mendapatkan sampel yang mempunyai karakteristik yang hampir sama.
22
C. Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2010), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang bertindak sebagai variabel bebas adalah model pembelajaran yang digunakan, yaitu model pembelajaran predict-observe-explain (POE) dan pembelajaran konvensional sedangkan yang bertindak sebagai variabel terikat adalah keterampilan mengkomunikasikan dan keterampilan menyimpulkan pada materi reaksi oksidasi reduksi siswa kelas X SMA Paramarta 1 Seputih Banyak.
D. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang bersifat kuantitatif yaitu data hasil tes sebelum belajar (pretest) dan hasil tes setelah belajar (posttest) siswa. 1. Pretest Pretes merupakan uji awal sebelum dilakukan eksperimen pada sampel penelitian. Pretes terdiri dari 8 soal essay. 2. Posttest Posttes merupakan uji akhir atau tes akhir, yaitu tes yang dilaksanakan setelah perlakuan. Soal posttest yaitu terdiri dari 8 soal essay.
Sumber data dari penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi kelas kontrol dan kelas eksperimen.
23
E. Desain Penelitian
Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan menggunakan rancangan Non Eqiuvalent Control Group Design (Creswell, 1994). Di dalamnya terdapat langkah-langkah yang menunjukkan suatu urutan kegiatan penelitian yaitu: Tabel 2. Desain penelitian Kelas
Pretes
Perlakuan
Postes
Kelas eksperimen
O1
X
O2
Kelas kontrol
O1
-
O2
O1 adalah pretest yang diberikan sebelum perlakuan. Kemudian pada kelas eksperimen diterapkan perlakuan model pembelajaran POE (X). Selanjutnya, kedua kelompok sampel diberikan postest (O2).
F. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat yang berfungsi mempermudah pelaksanaan sesuatu. Instrumen pengumpulan data merupakan alat yang digunakan oleh pengumpul data untuk melaksanakan tugasnya mengumpulkan data (Arikunto, 1997). Pada penelitian ini, instrumen yang digunakan berupa soal-soal pretes dan posttes berupa soal uraian untuk mengetahui keterampilan mengkomunikasikan dan menyimpulkan yang dimiliki siswa.
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Dalam konteks
24
pengujian validitas instrumen dapat dilakukan dengan dua macam cara, yaitu cara judgment atau penilaian, dan pengujian empirik. Penelitian ini menggunakan Validitas isi. Validitas isi adalah kesesuaian antara instrumen dengan ranah atau domain yang diukur (Ali M. 1992). Adapun pengujian validitas isi ini dilakukan dengan cara judgment. Dalam hal ini pengujian dilakukan dengan menelaah kisi-kisi, terutama kesesuaian antara tujuan penelitian, tujuan pengukuran, indikator, dan bu- tir-butir pertanyaannya. Bila antara unsur-unsur itu terdapat kesesuaian, maka dapat dinilai bahwa instrumen dianggap valid untuk digunakan da- lam mengumpulkan data sesuai kepentingan penelitian yang bersangkutan. Oleh karena dalam melakukan judgment diperlukan ketelitian dan keahlian penilai, maka peneliti meminta ahli untuk melakukannya. Dalam hal ini dilakukan oleh Ibu Dra. Chansyanah Diawati, M.Si. dan Ibu Dra. Ila Rosilawati, M.Si. sebagai dosen pembimbing penelitian untuk mengujinya.
G. Pelaksanaan Penelitian Langkah-langkah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. melakukan observasi ke sekolah untuk mendapatkan informasi tentang keadaan sekolah, data siswa, data nilai, jadwal dan tata tertib sekolah, serta sarana prasarana di sekolah, 2. menentukan dua kelas sebagai kelas sampel, 3. mempersiapkan perangkat pembelajaran dan Instrumen 4. Pengujian validitas instrumen dengan dosen pembimbing. 5. Memberikan pretest pada kelas kontrol dan eksperimen.
25
6. Melaksanakan kegiatan pembelajaran pada materi pokok reaksi oksidasireduksi sesuai dengan model pembelajaran yang telah ditetapkan di masingmasing kelas. 7. Memberikan posttest pada kelas kontrol dan eksperimen. 8. Analisis Data
Adapun langkah-langkah penelitian tersebut ditunjukkan pada alur penelitian, seperti ditunjukkan pada alur berikut: Observasi Pendahuluan 1. Menentukan populasi dan sampel 2. Mempersiapkan perangkat pembelajaran dan Instrumen 3. Validasi Instrumen
Kelas Kontrol Pembelajaran Konvensional
Pretest Posttest
Analisis Data Gambar 1. Alur penelitian
Kelas Eksperimen Pembelajaran POE
26
H. Analisis Data Penelitian
1.
Hipotesis kerja
Dari pengertian hipotesis umum, dikembangkan menjadi hipotesis kerja. Ada dua hipotesis kerja yaitu:
a.
Hipotesis 1 (keterampilan Mengkomunikasikan): Rata-rata n-gain keterampilan mengkomunikasikan pada materi oksidasi reduksi pada kelas yang diterapkan model pembelajaran POE lebih tinggi daripada rata-rata n-gain keterampilan mengkomunikasikan pada kelas yang diterapkan pembelajaran konvensional.
b. Hipotesis 2 (keterampila menyimpulkan): Rata-rata n-gain keterampilan menyimpulkan pada materi oksidasi reduksi pada kelas yang diterapkan model pembelajaran POE lebih tinggi dari ratarata n-gain keterampilan menyimpulkan pada kelas yang diterapkan pembelajaran konvensional.
2. Hipotesis statistik
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik, hipotesis dirumuskan dalam bentuk pasangan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1). a.
Hipotesis 1 (keterampilan mengkomunikasikan): H0 µ1y≤ µ2y : Rata-rata n-gain keterampilan mengkomunikasikan pada materi reaksi oksidasi-reduksi pada kelas yang diterapkan
27
pembelajaran POE lebih rendah atau sama dengan rata-rata ngain keterampilan mengkomunikasikan pada kelas yang diterapkan pembelajaran konvensional siswa.
H1 µ1y> µ2y : Rata-rata n-gain keterampilan mengkomunikasikan pada materi reaksi oksidasi-reduksi pada kelas yang diterapkan pembelajaran POE lebih tinggi daripada rata-rata n-gain keterampilan mengkomunikasikan pada kelas yang diterapkan pembelajaran konvensional.
b.
Hipotesis 2 (keterampilan menyimpulkan): H0 µ1y≤ µ2y : Rata-rata n-gain keterampilan menyimpulkan pada materi reaksi oksidasi reduksi pada kelas yang diterapkan pembelajaran POE lebih rendah atau sama dengan rata-rata n-gain keterampilan menyimpulkan pada kelas yang diterapkan pembelajaran konvensional.
H1 µ1y> µ2y : Rata-rata n-gain keterampilan menyimpulkan pada materi reaksi oksidasi reduksi pada kelas yang diterapkan pembelajaran POE lebih tinggi daripada rata-rata n-gain keterampilan menyimpulkan pada keelas yang diterapkan pembelajaran konvensional. Keterangan: µ1 : Rata-rata (x,y) pada materi pokok oksidasi reduksi pada kelas yang diterapkan pembelajaran POE
28
µ2 : Rata-rata (x,y) pada materi pokok oksidasi reduksi pada kelas dengan pembelajaran konvensional x: keterampilan berkomunikasi y : keterampilan menyimpulkan
I.
Teknik Analisis Data
Tujuan analisis data yang dikumpulkan adalah untuk memberikan makna atau arti yang digunakan untuk menarik suatu kesimpulan yang berkaitan dengan masalah, tujuan, dan hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.
Nilai akkhir pretest atau posttest dirumuskan sebagai berikut:
Skor siswa
Jumlah poin jawaban yang diperoleh x 100 Jumlah poin maksimal
........................... (1)
Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menghitung n-gain yang selanjutnya digunakan untuk uji hipotesis.
1. N-gain
Untuk mengetahui efektifitas model pembelajaran POE terhadap peningkatan keterampilan mengkomunikasikan dan menyimpulkan pada materi reaksi oksidasi reduksi, maka dilakukan analisis skor gain ternormalisasi. Perhitungan indeks gain bertujuan untuk mengetahui peningkatan nilai pretes dan postes dari kedua kelas. Rumus n-gain (g) menurut Hake (1999) adalah sebagai berikut:
N - gain (g)
Skor Postes - Skor Pretes
Skor Maksimum - Skor Pretes
........................... (2)
29
2. Pengujian Hipotesis
a.
Uji normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini adalah berdasarkan pendapat yang dikemukakan Sudjana (2005), untuk ukuran sampel yang relatif besar dimana jumlah sampel ≥30, maka distribusi selisih nilai dari data akan mendekati distribusi normal. Pernyataan ini berlaku untuk sembarang bentuk atau model populasi asalkan simpangan bakunya terhingga besarnya. Jadi bagaimanapun model populasi yang disampel, asal variansnya terhingga maka rata-rata sampel mendekati distribusi normal.
b.
Uji homogenitas dua varians
Uji homogenitas dilakukan untuk memperoleh asumsi bahwa sampel penelitian homogen, yang selanjutnya untuk menentukan statistik t yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis.
Uji homogenitas dilakukan dengan menyelidiki apa-
kah kedua sampel mempunyai varians yang sama atau tidak.
Hipotesis yang
digunakan dalam uji homogenitas adalah sebagai berikut: H0 = 12 2 2 (data penelitian mempunyai variansi yang homogen) H1 = 12 22 (data penelitian mempunyai variansi yang tidak homogen) Untuk uji homogenitas dua peubah terikat digunakan rumus yang terdapat dalam Sudjana (2005) : F
Varians terbesar Varian ter kecil
Keterangan : F = Kesamaan dua varians
........................... (3)
30
Kriteria : Pada taraf 0,05, tolak Ho hanya jika F hitung F ½ (1,2) Jika Fhitung < Ftabel maka Ho diterima.
Yang berarti kedua kelompok tersebut
mempunyai varians yang sama atau dikatakan homogen. c.
Uji perbedaan dua rata-rata
Untuk data sampel yang berasal dari populasi berdistribusi normal, maka uji hipotesis yang digunakan adalah uji parametik (Sudjana, 2005). Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis memberikan, hipotesis dirumuskan dalam bentuk pasangan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1).
Hipotesis 1 (keterampilan mengkomunisasikan) Ho : µ1y≤ µ2y : Rata-rata n-gain keterampilan mengkomunikasikan pada materi reaksi oksidasi reduksi pada kelas yang diterapkan pembelajaran POE lebih rendah atau sama dengan rata-rata n-gain keterampilan mengkomunikasikan pada kelas yang diterapkan pembelajaran konvensional.
H1 : µ1y> µ2y : Rata-rata n-gain keterampilan mengkomunikasikan pada materi reaksi oksidasi reduksi pada kelas yang diterapkan pembelajaran POE lebih tinggi daripada rata-rata n-gain keterampilan mengkomunikasikan pada kelas yang diterapkan pembelajaran konvensional.
31
Hipotesis 2 (keterampilan menyimpulkan) Ho : µ1x≤ µ2x : Rata-rata n-gain keterampilan menyimpulkan pada materi reaksi oksidasi reduksi pada kelas yang diterapkan pembelajaran POE lebih rendah atau sama dengan rata-rata n-gain keterampilan menyimpulkan pada kelas yang diterapkan pembelajaran konvensional.
H1 : µ1x> µ2x
:
Rata-rata n-gain keterampilan menyimpulkan pada materi
reaksi oksidasi reduksi pada kelas yang diterapkan pembelajaran POE lebih tinggi daripada rata-rata n-gain keterampilan menyimpulkan pada kelas yang diterapkan pembelajaran konvensional.
Keterangan: µ1 : Rata-rata n-Gain (x,y) pada materi pokok reaksi oksidasi reduksi pada kelas yang diterapkan pembelajaran POE µ2 : Rata-rata n-Gain (x,y) pada materi reaksi oksidasi reduksi pada kelas dengan pembelajaran konvensional x: keterampilan mengkomunikasikan y : keterampilan menyimpulkan
Uji statistik ini sangatlah bergantung pada homogenitas kedua varians data, karena kedua varians kelas sampel homogen (σ12 = σ22), maka uji yang dilakukan menggunakan rumus sebagai berikut : (Sudjana, 2005): t hitung =
̅̅̅̅ X1 − ̅̅̅̅ X2 Sg √
1 1 + n 1 n2
dengan Sg2 =
Keterangan : thitung = perbedaan dua rata-rata
(n1 −1)S21 +(n2 −1)S22 n1 +n2 −2
……………….……….(4)
32
̅̅̅ 𝑋1 = Rata-rata n-gain keterampilan mengkomunikasikan/menyimpulkan pada materi oksidasi reduksi yang diterapkan model pembelajaran POE ̅̅̅2 = Rata-rata n-gain keterampilan mengkomunikasikan/menyimpulkan 𝑋 pada materi oksidasi reduksi yang diterapkan pembelajaran konvensional. 𝑆𝑔 = Simpangan baku gabungan 𝑛1 = Jumlah siswa pada kelas yang diterapkan POE 𝑛2 = Jumlah siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. 𝑆1= Simpangan baku siswa yang diterapkan POE 𝑆2 = Simpangan baku siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Dengan kriteria uji : Terima H0 jika thitung < t(1-α) dan tolak sebaliknya. Jika kedua varians kelas sampel tidak homogen (σ12 ≠ σ22), maka uji yang dilakukan menggunakan rumus sebagai berikut : ̅̅̅̅ ̅̅̅̅− 𝑥2 𝑥1
𝑡′ = √(
𝑠1 2
𝑛1
)+ (
𝑠2 2
𝑛2
………...…………………………………………….(5) )
Keterangan: ̅̅̅ 𝑋1 = Rata-rata n-gain keterampilan mengkomunikan/keterampilan menyimpulkan sikan pada materi oksidasi reduksi yang diterapkan model pembelajaran POE ̅̅̅2 = Rata-rata n-gain keterampilan mengkomunikan/keterampilan 𝑋 menyimpulkan sikan pada materi oksidasi reduksi yang diterapkan model pembelajaran konvensional. 𝑛1 = Jumlah siswa pada kelas yang diterapkan POE
33
𝑛2 = Jumlah siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. 𝑆1= Simpangan baku siswa yang diterapkan POE 𝑆2 = Simpangan baku siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional. Dengan kriteria uji : tolak 𝐻0 jika 𝑡′ ≥
𝑤1
𝑡1 + 𝑤2 𝑤1
+ 𝑤2
𝑡2
………………………....……………………………(6)
Dan terima 𝐻0 jika sebaliknya, dengan Keterangan: 𝑤1 =
𝑠1 2 𝑛1
𝑠2 2 𝑤2 = 𝑛2 𝑡1 = 𝑡(1−𝛼),(𝑛1 −1) 𝑡2 = 𝑡(1−𝛼),(𝑛2−1)