50
III. METODE PELAKSANAAN
3.1. Lokasi dan Waktu PKPM 3.1.1. Lokasi PKPM Pelaksanaan PKPM di PT. Minang Agro yang berlokasi di kenegarian Tiku V Jorong, kecematan Tanjung Mutiara, kabupaten Agam, provinsi Sumatera Barat.
PT. Minang Agro merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam
bidang perkebunan kelapa sawit yang berstatus Penanaman Modal Asing (PMA) dengan produk berupa Tandan Buah Segar (TBS) dari perkebunan kelapa sawit dan Crude Palm Oil (CPO) serta Palm Karnel (PK) dari pabrik kelapa sawit. PT. Minang Agro yang dahulunya bernama PT. Mutiara Agam didirikan dengan akta notaris No.4 tanggal 1 Desember 1982 dan notaris Deetje Farida Djanas, SH di Padang. Kemudian disahkan oleh Menteri Kehakiman RI dengan surat keputusan No.C2.176.HT.02.04. tanggal 4 januari 1991 yang dimuat dalam berita nagara RI No.960-1991. Loyalitas usaha sebagai PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) didapat berdasarkan SPT Badan Koordinasi Penanaman Modal Dalam Negeri Pusat No.124/1 PMDN/1996 tanggal 5 oktober 1986, sedangkan dinyatakan sebagai Perkebunan Besar Swasta Nasional diperoleh berdasarkan rekomendasi dari Departemen Pertanian Cg Direktorat Jendral Perkebunan No.KB 720/ED371/1288 tanggal 27 Desember 1988. Pembukaan lahan dan Pembibitan mulai digiatkan pada tahun 1994, demikian pula pembangunan sarana dan prasarana pendukungnya. Tanaman pertama digiatkan pada tahun 1985 diatas lahan gambut yang cukup basah dan berawa yang memerlukan sistem pengeringan secara efektif. Berlanjut dengan
51
penanaman kelapa sawit di lapangan maka pembangunan pabrik Pengolahan Kelapa Sawit (PKS) dimulai pada akhir bulan Desember 1992. Setelah 22 bulan, pabrik dengan kapasitas 30 ton TBS per jam diresmikan operasinya pada bulan Desember 1994, disamping modal sertaan dari persero didapatkan pula fasilitas KLBI melalui Bank EXIM cabang Padang pada media tahun 1989. Sesuai dengan SK HGU No. 14/HGU/1991 tanggal 30 September 1991 dan telah diterbitkan sertifikat HGU oleh Kepala Badan Pertahanan Nasional Pusat dengan luas lahan yang dimiliki olaeh PT. Mutiara Agam seluas 8.625 Ha. Diareal yang hampir seluruhnya merupakan lahan gambut basah berawa dan berpasir PT. Mutiara Agam telah membuktikan bahwa lahan yang tidak layak ditanam ternyata mampu berpotensi sebagai lahan perkebunan dengan komoditi kelapa sawit. Pada tahun 2007, PT. Mutiara Agam menjual perusahaannya kepada PT. Provident Agro, pada bulan Desember 2007 PT. Mutiara Agam diganti nama dengan PT. Minang Agro. 3.1.2.
Waktu PKPM Kegiatan Pengalaman Kerja Praktek Mahasiswa (PKPM) di PT. Minang
Agro yang terletak dilokasi kebun yaitu: Tiku V jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Propinsi Sumatera Barat adalah ± 2 bulan 13 hari yang dimulai dari tanggal 1 April 2010 sampai 13 Juni 2011.
52
3.2. Metode Kegiatan 3.2.1. Bekerja bersama karyawan Mahasiswa ikut mengerjakan kegiatan yang ada di lapangan dan melakukannya bersama-sama dengan karyawan dan sendiri atas izin dari pembimbing lapang atau asisten afdeling. Kegiatan yang dilakukan dilapangan seperti
pancang
rumpuk,
pancang
tanam,
pembuatan
lubang
tanam,
penanaman, kastrasi, CWM, WGM, , diteksi HPT, sensus pokok dan sensus buah serta oprator loading ramp di lakukan oleh mahasiswa saat karyawan istirahat sehingga alat para karyawan dipinjam dan dilakukan bersama-sama karyawan serta dilakukan praktek sendiri. 3.2.2. Demontrasi Metode ini dilakukan karena kondisi setempat tidak memungkinkan mahasiswa melaksanakan kegiatan tersebut dengan alasan faktor keselamatan atau ketersediaan alat yang kurang. Seperti kegiatan perumpukan dan pegolahan TBS di pabrik. 3.2.3. Diskusi Dilakukan untuk kegiatan – kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan atau kegiatan lain yang dianggap perlu oleh mahasiswa untuk diketahui dan di diskusikan. 3.2.4. Pengamatan Metode ini dilakukan karena kondisi setempat tidak memungkinkan mahasiswa melaksanakan kegiatan tersebut dengan alasan faktor keselamatan atau ketersediaan alat yang kurang.
53
3.2.5. Pengumpulan data Kegiatan ini sangat diperlukan bagi mahasiswa sebagai bahan dalam penyusunan laporan seperti data kondisi lingkungan dan data lainnya yang dianggap perlu. 3.3. Kondisi Lingkungan Lokasi PKPM 3.3.1. Luas areal yang dikelola Luas areal yang dikelola oleh PT. Minang Agro adalah 8.625 Ha. Kebun ini di bagi menjadi 2 rayon, yaitu rayon 1 terdiri dari 6 afdeling dan Rayon 2 terdiri dari 5 afdeling dengan total 11 afdeling. 3.3.2. Tofografi/kelerengan PT. Minang Agro secara admintrasi masuk ke dalam wilayah kecematan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Propinsi Sumatera Barat. PT. Minang Agro sebagian besar bertofografi datar dengan kemiringan 0 – 4% dan berada pada ketinggian lokasi adalah 2 – 10 m dpl. 3.3.3. Tipe Iklim Pada areal kebun PT. Minang Agro memiliki curah hujan rata-rata berkisar antara 3.500 - 4.500 mm/tahun dengan hari hujan rata-rata 10 – 15 hari/ bulan. Temperatur udara berkisar antara 25 - 30 °C, intensitas cahaya matahari berkisar antara 75 – 90%/hari, dengan kelembaban berkisar antara 60 - 85%. 3.3.4. Jenis Tanah Untuk jenis tanah yang ada pada PT. Minang Agro mencirikan jenis tanah Organosol (tanah gambut) sekitar 70% dan sisanya merupakan tanah Regosol. dengan topografi kebun hampir seragam seluruhnya yaitu datar kemiringan 0 – 4% . Tanah Organosol pada PT. Minang Agro mempunyai kedalaman gambut
54
berkisar antara 1 – 2 m dan pada lapisan dibawahnya terdapat pasir halus yang berwarna coklat sampai kehitaman, jenis gambut yang ada sebagian merupakan jenis fibril dan sebagian telah tergolong jenis hemist serta sebagian lagi telah beralih ke jenis saprist. Reaksi tanah (ph) pada areal perkebunan tergolong asam yang bervariasi antara 4,70 – 5,48. 3.3.5. Produk yang Dihasilkan Pada saat ini PT. Minang Agro hanya melakukan pengolahan terhadap daging buah sawit saja (CPO), sedangkan untuk karnel pada saat ini belum dilakukan pengolahan, karena masih dilakukan pengiriman ke daerah padang. Untuk limbah seperti cangkang digunakan sebagai bahan bakar boiler dan bahan pengeras jalan, serabut digunakan sebagai mulsa dan janjang kosong dimanfaatkan sebagai pupuk organik bagi tanaman.