HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan oleh : Rachmad Darmawan F100090178
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan oleh : Rachmad Darmawan F100090178
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
i
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL
ABSTRAK Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh derajat Sarjana S-1 Psikologi
Diajukan oleh : Rachmad Darmawan F100090178
FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
ii
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN KECEMASAN SEBELUM MENGHADAPI PERTANDINGAN PADA ATLET FUTSAL
Rachmad Darmawan
[email protected] Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Abstract Masalah yang dialami atlet saat akan mengahadapi pertandingan salah satunya kecemasan, seseorang atlet yang memiliki kecerdasan emosional yang tinggi mempunyai kemampuan untuk menerima kelebihan dan kekurangan, mampu mengekspresikan perasaan dengan tepat, mampu memahami diri sendiri, serta mampu mengelola emosi dalam menghadapi suatu pertandingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan kecemasan sebelum menghadapi pertandingan pada atlet futsal. Pengukuran menggunakan skala kecerdasan emosi dan skala kecemasan masing-masing berjumlah 30 dan 25 aitem. Hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara kecerdasan emosi dengan kecemasan sebelum menghadapi perandingan pada atlet futsal. Subjek dalam penelitian ini adalah pemain futsal yang tergabung dalam akademi Victory Futsal Solo. Adapun jumlah yang terdaftar adalah 70 pemain. Penelitian ini menggunakan studi populasi, yaitu menggunakan semua anggota populasi yang ada sebagai subjek penelitian. Alat ukur dalam penelitian ini menggunakan skala berbentuk tertutup, artinya jawaban-jawaban dari pernyataan telah disediakan sehingga subjek penelitian tinggal memilih yang sesuai dengan keadaan dirinya, data dikumpulkan menggunakan dua macam skala yaitu skala kecerdasan emosi dan kecemasan. Teknik analisis data menggunakan korelasi product momen. Hasil analisis korelasi product moment diperoleh (r) sebesar -0,587 ; p = 0,000 (p < 0,01). Berdasarkan hasil analisis diketahui variabel Kecerdasan emosi pada atlet futsal memiliki rerata empirik (RE) sebesar 94,14 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 67,5, yang berarti kecerdasan emosi pemain terbilang sangat tinggi. Variabel kecemasan memiliki rerata empirik (RE) sebesar 59,73 dan rerata hipotetik (RH) sebesar 50, yang berarti kecemasan yang dialami pemain terbilang tinggi. Kesimpulan ini adalah ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara kecerdasan emosi dengan kecemasan. Semakin tinggi kecerdasan emosi seorang pemain maka semakin rendah kecemasan tersebut, sebaliknya semakin rendah kecerdasan emosi seorang pemain maka semakin tinggi kecemasan pemain tersebut. Kata Kunci : kecerdasan emosi, kecemasan
v
ahli olahraga berpendapat bahwa tingkat
PENDAHULUAN Menjadi seorang atlet diperlukan kerja keras dari awal sampai akhir, seperti persiapan
saat
latihan
yang
seorang
atlet
juga
ditentukan
oleh
puncak kematangan
sangat dan
berbagai kesulitan selama bertanding. Salah satu aspek kematangan mental ditentukan
mereka, maupun persiapan secara mental. hidup
prestasi
ketangguhan mental atlet dalam mengatasi
keras,
mempersiapkan kondisi fisik dan tubuh
Pola
pencapaian
oleh tingkat kematangan emosi. Banyak atlet
harus
yang tidak sukses mewujudkan kemampuan
diperhatikan, seperti waktu latihan, waktu
optimalnya hanya karena rasa cemas dan
makan, dan waktu istirahat pun diatur
takut gagal yang berlebihan.
dengan baik. Diharapkan dengan penerapan
Kecemasan akan menyertai di setiap
hal seperti itu atlet dapat fokus dan
kehidupan manusia terutama bila dihadapkan
mencapai target sesuai yang diinginkan.
pada
Prestasi olahraga itu tidak hanya tergantung
hal-hal
yang
baru.
Sebenarnya
kecemasan merupakan suatu kondisi yang
pada keterampilan teknis olahraga dan
pernah dialami oleh hampir semua orang,
kesehatan fisik yang dimiliki oleh atlet yang
hanya tarafnya saja yang berbeda-beda. Pada
bersangkuatan, tetapi juga tergantung pada
taraf sedang, kecemasan justru meningkatkan
keadaan-keadaan psikiologis dan kesehatan
kewaspadaan pada diri individu. Namun
mentalnya. Menurut Nasution (2011) bahwa
sebaliknya apabila kecemasan pada tingkat
kondisi
berlebihan akan menghilangkan konsentrasi
psikologis
yang
mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu.
dan menurunnya koordinasi antara otak dan
Faktor psikis banyak diremehkan
gerak
motorik.
Kecemasan
merupakan
oleh seorang atlet atau bahkan pelatih futsal.
perasaan campuran berisikan ketakutan dan
Menurut Laksana (2011), faktor ini justru
berisi keprihatinan mengenai masa-masa yang
kunci dari keberhasilan tim. Pemain harus
akan datang tanpa sebab khusus untuk
mempunyai psikis yang stabil. Maksudnya
ketakutan tersebut (Chaplin, 2006).
ialah pemain harus dapat mengalahkan
Husdarta (2010) kondisi tersebut
segala tekanan non-teknis, seperti halnya
muncul reaksi-reaksi fisiologis dari dalam
atmosfer
atau
tubuh seorang atlet. Pengaruhnya keringat
suporter dan beban yang diberikan pada
mengucur deras padahal biasanya biasa,
pengurus. Hal ini ditujukan untuk meraih
tangan dan kaki basah oleh keringat, nafas
prestasi yang setinggi-tingginya. Banyak
terengah-engah, gemetar, kepala pusing,
pertandingan,
penonton
i
mual hingga muntah-muntah. Itu semua
Seorang
merupakan respon fisik atas keadaan mental
kecerdasan emosi yang baik akan mudah
yang sedang meningkat yang secara umum
terpecah perhatiannya, karena emosi sebagai
atlet tersebut merasa cemas. Gejala-gejala
sumber kemampuan jiwa manusia akan
fisik yang menyertai kecemasan adalah
mempengaruhi sumber kemampuan jiwa
keringat dingin, telapak tangan basah,
yang lain seperti atlet tersebuat akan
denyut jantung meningkat, serta keluarnya
menjadi
keringat dingin.
dilapangan menjadi kacau sehingga pada
Kecemasan tidak selalu merugikan,
atlet
cemas
akhirnya
karena pada dasarnya rasa cemas berfungsi
yang
atlet
tidak
sehingga
tersebut
memiliki
kinerjanya
mengalami
kekalahan.
sebagai mekanisme kontrol terhadap diri
Berdasarkan hasil interview yang
untuk tetap waspada terhadap apa yang akan
dilakukan peneliti terhadap salah satu atlet
terjadi, namun jika level kecemasan sudah
Timnas Futsal Indonesia di Sea Games
tidak terkontrol sehingga telah mengganggu
Myanmar 2013, dirinya mengatakan bahwa
aktivitas tubuh, maka hal itu jelas akan
rasa cemas itu pasti selalu ada saat akan
sangat mengganggu. Skill individu atau
maupun sedang bertanding. Selalu memliki
kelompok yang sebelumnya baik atau diatas
keyakinan yang tinggi terhadap dirinya
rata-rata tidak akan keluar dalam sebuah
sendiri dan percaya akan dirinya sendiri
pertandingan jika atlet tersebut mengalami
merupakan kunci kesuksesannya selama
kecemasan dan tidak bisa mengontrol
berkarir di Futsal selama ini. Pernyataan
kondisi emosinya. Hal itu dapat berakibat
diatas menyebutkan atlet tersebut telah
hasil yang diharapkan tidak sesuai yang
berhasil mengatasi psikologis yang sedang
diinginkan, seperti kalah atau gagal dalam
dihadapinya
sebuah pertandingan (Sudrajat, 2001).
tindakan
dan
terhadap
langsung apa
melakukan
yang
sedang
dirasakan dengan kecerdasan emosi yang
Menurut Syamril (2008) kecerdasan
dimilikinya.
emosi mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berhasil dalam mengatasi tuntutan dan
Kecerdasan emosi diperlukan agar
tekanan lingkungan. Atlet yang memiliki
seseorang atlet dalam menghadapi suatu
kecerdasan emosi membuat mereka mampu
masalah yang dapat menimbulkan tekanan,
mengatasi kecemasan dan ketegangan yang
dapat mengendalikan emosi. Kecerdasan
terjadi pada saat menghadapi pertandingan.
emosi akan membuat perbedaan dalam ii
memberikan tanggapan terhadap konflik,
4. Mengetahui
sumbangan
efektif
ketidakpastian serta kecemasan (Patton,
kecerdasan emosi terhadap kecemasan
2000). Kecerdasan emosional diperlukan
pada atlet futsal.
untuk
mengatasi
masalah
di
dalam
kehidupan dan optimis dalam menghadapi
METODE PENELITIAN
atau menyelesaikan masalah. Masalah yang dialami
atlet
pertandingan
saat salah
akan satunya
Subjek dalam penelitian ini adalah
mengahadapi
atlet futsal yang tergabung dalam tim
kecemasan,
akademi Victory Solo yang keseluruhannya
seseorang atlet yang memiliki kecerdasan
berjumlah
emosional
mempunyai
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
kemampuan untuk menerima kelebihan dan
studi populasi. Pengumpulan data dalam
kekurangan,
penelitian
yang
tinggi
mampu
mengekspresikan
70.
Teknik
ini
sampling
menggunakan
yang
skala
perasaan dengan tepat, mampu memahami
kecerdasan emosi yang terdiri dari 30 aitem
diri sendiri, serta mampu mengelola emosi
dan skala kecemsan yang terdiri dari 25
dalam menghadapi suatu pertandingan.
aitem.
Berdasarkan latar belakang masalah
Adapun
teknik
statistik
yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
di atas, maka rumusan masalah dalam
korelasi product moment.
penelitian ini “Apakah ada hubungan antara kecerdasan emosi dengan kecemasan pada
HASIL DAN PEMBAHASAN
atlet Futsal?”. Berdasarkan hasil analisis korelasi
Adapun tujuan pada penelitian ini
product moment dari Pearson diperoleh nilai
yaitu :
koefisien korelasi (r) = -0,587; signifikansi
1. Mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi
dengan
kecemasan
(p) = 0,000 (p < 0,01) artinya ada hubungan
sebelum
negatif
bertanding pada atlet futsal.
yang
kecerdasan
2. Mengetahui tingkat kecemasan pada
sangat
emosi
signifikan
dengan
antar
kecemasan.
Semakin tinggi kecerdasan emosi seorang
atlet futsal.
pemain maka semakin rendah kecemasan
3. Mengetahui tingkat kecerdasan emosi
pemain tersebut, sebaliknya semakin rendah
pada atlet futsal.
kecerdasan emosi seorang pemain maka semakin tinggi kecemasan pemain itu.
iii
Seorang
atlet
yang
memiliki
pertandingan
kecerdasan emosi yang baik mempengaruhi
dapat
dijadikan
sebagai
motivasi maupun beban.
kemampuan seseorang untuk berhasil dalam
Kecerdasan emosi yang baik mampu
mengatasi tuntutan dan tekanan lingkungan.
merubah kecemasan menjadi sesuatu yang
Sehingga dalam pertandingan tersebut atlet
positif. Kemampuan mengolah emosi dan
merasa
tenang
dapat
menikmati
menyalurkannya dorongan dengan benar
sedang
dilakukan.
maka dapat merubah kecemasan menjadi
memiliki
motivasi untuk berprestasi lebih tinggi lagi.
kecerdasan emosi yang baik akan mudah
Kecemasan akan kekalahan ataupun dampak
terpecah perhatiannya, karena emosi sebagai
lainnya
sumber kemampuan jiwa manusia akan
termotivasi untuk berlatih lebih giat lagi
mempengaruhi sumber kemampuan jiwa
dalam mempersiapkan diri menghadapi
yang lain seperti atlet tersebuat akan
pertandingan. Dorongan emosi (kecemasan)
menjadi cemas sehingga kinerjanya di
direspon positif oleh atlet dan dapat
lapangan menjadi kacau sehingga pada
menyalurkannya dorongan itu ke arah yang
akhirnya atlet tersebut mengalami kekalahan
tepat (Goleman, 2000).
pertandingan Seorang
dan
yang
atlet
yang
tidak
(Patton, 2000).
akan
membuat
atlet
menjadi
Hasil analisis menyebutkan bahwa
Kecerdasan emosi yang dimiliki
variabel
kecerdasan
emosi
mempunyai
membantu atlet keluar dari tekanan atau
rerata empirik (RE) sebesar 94,14 dan rerata
situasi
hipotetik (RH) sebesar 67,50 yang berarti
yang
Kecerdasan
tidak
dapat
kecerdasan emosi yang dimiliki oleh subjek
meminimalisir ketakutan dan kekhawatiran
tergolong sangat tinggi. Hal tersebut dapat
yang timbul pada atlet futsal sebelum
diartikan bahwa kecerdasan emosi yang
pertandingan. Kecemasan bila dalam taraf
dimiliki subjek sudah terbilang baik atau
wajar dapat meningkatkan prestasi. Loehr
positif. Hal ini dikarenakan banyak faktor
(dalam Murti, 2002) berpendapat bahwa
yang
besar
tergantung
seseorang menjadi baik, antara lain faktor
bagaimana kita melihat masalah tersebut.
internal dari subjek itu sendiri yaitu otak.
Masalah yang ada bisa dianggap sebagai
Sebagian besar pemain yang tergabung
tantangan dan bencana. Kecemasan yang
dalam tim futsal akademi Victory adalah
dialami
emosi
menyenangkan.
kecilnya
oleh
atlet
yang
masalah
dalam
baik
menghadapi iv
mempengaruhi
kecerdasan
emosi
pelajar aktif. Selain itu faktor eksternal
bertanding pada tingkat lokal, jadi hanya
seperti lingkungan tempat mereka tinggal.
menggunakan pemain-pemain amatir saja.
Variabel kecemasan memiliki rerata
KESIMPULAN DAN SARAN
empirik (RE) sebesar 59,73 dan rerata
Berdasarkan hasil penelitian dan
hipotetik (RH) sebesar 50 yang berarti kecemasan
pemain
sebelum
pembahasan yang telah diuraikan pada bab
bertanding
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa:
tergolong tinggi. Hal tersebut dapat diartikan bahwa pemain memiliki kecemasan yang sangat
tinggi
sebelum
pertandingan.
1. Ada hubungan negatif yang sangat
menghadapi
Menurut
signifikan antara kecerdasan emosi
Spielberger
dengan
(Setyobroto, 2001) kecemasan sebelum
futsal tim akademi Victory Solo.
satu dari state anxiety yaitu reaksi emosi
2. Tingkat kecerdasan emosi pemain
sesaat pada waktu akan bertanding yang
tim akademi Victory Solo tergolong
menimbulkan efek-efek negatif pada atlet,
sangat tinggi.
seperti perasaan takut, tegang dan merasa
3. Tingkat
kalah sebelum bertanding.
pertandingan,
sebelum
menghadapi pertandingan pada atlet
menghadapi pertandingan merupakan salah
Saat
kecemasan
kecemasan
pemain
tim
akademi Victory Solo tergolong
atlet
akan
pada
atlet
tinggi.
melakukan yang
4. Sumbangan
sudah
Efektif
antara
profesional tingkat kecemasan itu sangat
kecerdasan emosi dengan kecemasan
rendah, namun pada jika pada atlet yang
sebesar 34,5% ditunjukkan oleh
masih amatir tingkat kecemasan sangat
koefisien determinan (r²) = 0,345.
tinggi.
Sehingga
atlet
tersebut
bisa
Berdasarkan hasil penelitian dan
mengalami stress yang bisa menyebabkan
kesimpulan
atlit sulit berkonsentrasi dalam pertandingan
yang yang
diperoleh,
maka
penulis memberikan sumbangan saran
(Baraja, 2004). Pemain-pemain
yang
diharapkan
dapat
bermanfaat,
yaitu:
tergabung
dalam tim futsal Victory merupakan pemain
1. Untuk mengatasi kecemasan yang
- pemain amatir, karena tim tersebut hanya
tinggi pada atlet futsal sebelum bertanding dapat dilakukan dengan v
mengelola
emosi
diri,
menghibur
diri
(mendengarkan
musik,
dengan
atau
misalnya
emosi,
diharapkan
dapat
sendiri
mengungkap lebih dalam mengenai
bercanda
hubungan kecerdasan emosi dengan
melakukan
kecemasan, dapat menggali lebih
kegiatan sesuai kenyamanan individu
dalam setiap aspeknya. Penulis juga
masing-masing).
Selain
itu
menyarankan
memotivasi
sendiri
juga
teman
diri
untuk
mengukur
kecerdasan emosi selain dari variabel
berpengaruh terhadap menurunnya
kecemasan,
sehingga
kecemasan.
mengungkap lebih baik.
dapat
2. Bagi atlet dapat membuat daftar bagaimana dan apa yang harus dilakukan
sebelum
DAFTAR PUSTAKA
pertandingan
Azwar,
seperti berlatih sesuai dengan waktu pertandingan,
memahami
Baraja,
yang akan dilakukan, pola makan,
lapangan
materi saja
memberikan
kualitas
namun pelatihan
Psikologi.
di
lain
yang
(terjemahan:
Raja Grafindo Jaya,
yang
Husdarta,
HJS.
Olahraga.
maupun kecemasan para pemainnya. peneliti
Universitas
Kartini Kartono). Jakarta: PT.
juga
berkaitan dengan kecerdasan emosi
4. Bagi
:
Chaplin, J.P. (2006). Kamus Lengkap
hanya
latihan
Perbedaan
Ahmad Dahlan.
hasil penelitian ini sebagai data
memberikan
(2004).
Yogyakarta
dapat menggunakan informasi dari
tidak
A.
dan atlet Profesional. Skripsi.
3. Bagi Coaching Staff atau Tim Pelatih
Pelatih
Yogyakarta:
Kecemasan pada atlet Amatir
dan juga pola istirahat yang teratur.
pemainnya.
Dasar-dasar
Pustaka Pelajar.
gangguan dalam pertandingan apa
meningkatkan
(2013).
Psikometri.
kondisi
lapangan pertandingan, apabila ada
untuk
S.
Alfabeta.
akan
melakukan penelitian dengan tema yang berkaitan dengan kecerdasan vi
(2010).
Psikologi Bandung:
Laksana, Justinus. (2011). Taktik dan Strategi
Futsal
Modern.
Jakarta: Be Champion. Nasution, A. (2011). Ilmu Dasar Psikologi Olahraga. Jakarta : Gunung Mulia. Patton, (2000). EQ Pelayanan Sepenuh Hati. Jakarta : PT Pustaka Delapratasa.
Sudradjat, N. W. (1995). Kecemasan Bertanding
serta
Motif
Keberhasilan
dan
Keterkaitannya
dengan
Prestasi Olahraga Perorangan Dalam Pertandingan untuk Kejuaraan. Jurnal Psikologi Indonesia, no. 1, 7-13. Syamril, Jennia Rita & Irwan N,K. (2007). Pengaruh Kecerdasan Emosi
Terhadap
keterampilan Sosial Siswa Akselarasi
UI.
Jurnal
Kecerdasan emosi. Vol 01 No 01 (7-10).
vii