ANALISIS IMPLEMENTASI KONVERGENSI INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) DALAM PSAK NO.16 TENTANG AKUNTANSI ASET TETAP PADA PT PUSRI PALEMBANG Amelynda (
[email protected],id )
Pembimbing l Henni Indriyani, S.E., Ak.,M.Si Pembimbing ll Citra Indah Merina, S.E., Ak., M.M
Fakultas Ekonomi Universitas Bina Darma Abstrak Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan kebijakan akuntansi aset tetap yang diterapkan PT Pusri Palembang apakah sudah sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku di Indonesia, yakni PSAK No. 16 yang terkonvergensi dengan IFRS/IAS 16. Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kualitatif yang dilakukan dengan cara memahami kenyataan yang ada dan membandingkannya dengan teori yang dipelajari penulis sehingga dapat diambil kesimpulan. Dari hasil analisis penelitian, peneliti dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa umumnya kebijakan akuntansi aset tetap yang diterapkan perusahaan telah sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku, yakni PSAK No. 16 yang telah konvergensi dengan IFRS/IAS 16, kecuali untuk konsep komponenisasi yang menyusutkan biaya perolehan yang cukup signifikan menjadi satu aset. Hal ini belum sesuai dengan PSAK No. 16 yang telah konvergensi dengan IFRS/IAS 16 yang menyatakan bahwa setiap bagian dari aset tetap yang memiliki biaya perolehan yang cukup signifikan terhadap total biaya perolehan seluruh aset tetap disusutkan secara terpisah.
Kata Kunci : Aset Tetap, IFRS / IAS No.16, PSAK No. 16 (Revisi 2011).
Abstract THE ANALYSIS OF THE IMPLEMENTATION OF THE CONVERGENCE INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARD (IFRS) IN PSAK NO.16 ABOUT THE ACCOUNTING OF FIXED ASSET IN PT PUSRI PALEMBANG
This research aims to know the application policy of accounting fixed asset applied at PT Pusri Palembang whether it has fixed to the standard of Indonesia financial accounting, namely PSAK No. 16 which is convergenced to IFRS/IAS 16. The method of the research used was the analysis of descriptive qualitative methode which was done by understanding the reality existing and compare it with the theory learned by the writer so, a conclusion will be gotten. By the research analysis result that the research can take a conclussion that the policy of accounting fixed asset applied by the company has been fixed to the financial accounting standard applied, namely PSAK No.16 which is convergenced to the IFRS / IAS 16, except for componentization concept that shrinks the significant acquisition costs into a single asset. This isnotin accordance with PSAK No.16 who had converged with IFRS/IAS16,which states that every part of the fixed assets that have a significant acquisition cost to the total cost of the entire fixed assets are depreciated separately.
Keywords: Fixed Asset, IFRS / IAS No.16, PSAK No.16 (Revisi 2011) .
1. 1.1
PENDAHULUAN
konvergensi ini diharapkan dapat membuat
Latar Belakang
laporan keuangan perusahaan di Indonesia
Arus
memiliki empat karakteristik yang ada
globalisasi yang semakin
deras telah menghilangkan batas-batas
pada
geografis dalam melakukan transaksi antar
Penyusunan
negara.
ini
Keuangan) yaitu pada paragraf 24 yang
mengakibatkan munculnya kebutuhan akan
sudah diadopsi dari conceptual framework
standar akuntansi yang berlaku secara
IASC yaitu dapat dipahami, relevan,
internasional
keandalan dan dapat diperbandingkan.
Transaksi
antar
dan
negara
dapat
diterima
di
KDPPLK
berbagai negara. Oleh karena itu, adanya negara-negara
yang
tergabung
dalam
dan
(Kerangka
Dasar
Penyajian
Laporan
Salah satu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang telah
forum G-20 bersepakat untuk menciptakan
terkonvergensi
keseragaman standar akuntansi
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
secara
internasional.
dengan
IFRS
adalah
(PSAK) No.16 (Revisi 2011). Salah satu
Dengan
adanya
kesepakatan
pengkonvergensian
standar
internasional
berbagai
fungsi
PSAK
No.16
yaitu
mengatur
akuntansi
tentang perlakuan akuntansi untuk properti,
negara,
pabrik, dan perlengkapan atau yang disebut
pemerintah Indonesia sebagai salah satu
dengan aset tetap. Menurut PSAK No.16
negara
dalam
(Revisi 2011) pada paragraf 6 definisi aset
akuntansi
tetap adalah sebagai aset berwujud yang :
di
yang
mengkonvergensi
ikut
serta
standar
internasional atau International Financial
(a)
Reporting Standards (IFRS) melalui Ikatan
produksi atau penyediaan barang dan jasa,
Akuntan Indonesia (IAI) dengan merevisi
untuk disewakan kepada pihak lain, atau
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
untuk
(PSAK) yang berbasis IFRS. Adanya
dimiliki
tujuan
untuk
digunakan
administratif,
dalam
dan
(b)
diharapkan untuk digunakan lebih dari satu
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
periode.
No.16 Sebagai perusahaan yang bergerak
di bidang industri
pupuk, PT Pusri
(Revisi
tetapdalam “Analisis
2011)
sebuah
mengenai judul
Implementasi
aset
penelitian
Konvergensi
Palembang membutuhkan kebijakan yang
International
tepat terkait dengan pengelolaan aset tetap,
Standards (IFRS) Dalam PSAK No.16
mengingat nilai investasi yang ditanamkan
Tentang Akuntansi Aset Tetap Pada PT
perusahaan relatif besar dan pengaruhnya
Pusri Palembang.”
terhadap laporan keuangan perusahaan.
1.2
Melihat
Reporting
Perumusan Masalah
kebijakan
Berdasarkan latar belakang yang
akuntansi aset tetap terhadap perusahaan,
telah diuraikan diatas, maka permasalahan
penulis mencoba membandingkan keadaan
dalam penelitian ini adalah “Bagaimana
di lapangan dengan teori yang dipelajari
Implementasi Konvergensi International
dengan mengadakan penelitian pada PT
Financial
Pusri Palembang. Dalam prariset, peneliti
dalam PSAK No.16 tentang Akuntansi
mengamati
Aset Tetap Pada PT Pusri Palembang ?
sepenuhnya
pentingnya
Financial
bahwa
perusahaan
menerapkan
belum
kebijakan
1.3
akuntansi aset tetap yang sesuai dengan
Reporting
Standard
(IFRS)
Tujuan Penelitian Ruang lingkup penelitian ini hanya
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
membahas
tentang
(PSAK) No.16 yang telah konvergensi
Konvergensi
International
IFRS. Oleh karena itu, penulis ingin
Reporting Standard (IFRS) dalam PSAK
memahami
No.16 tentang Akuntansi Aset Tetap Pada
sejauh
mana
mengenai
Implementasi Financial
kebijakan akuntansi aset tetap yang sudah
PT Pusri Palembanguntuk periode 2013.
diterapkan perusahaan apakah sudah sesuai
2.
dengan teori yang dipelajari di Pernyataan
METODE PENELITIAN
2.1
Sumber
dan
Teknik
Observasi,
yaitu mengadakan
Pengumpulan Data
pengamatan secara langsung kepada
Ada beberapa jenis dan sumber
objek penelitian tentang aset tetap
pengumpulan data yang digunakan dalam
yang
penelitian ini yaitu :
operasional perusahaan seperti mobil
1. Data Primer
truck yang digunakan dalam kegiatan
Menurut
Sugiyono
digunakan
dalam
kegiatan
(2012:193),
operasional perusahaan, dan melihat
sumber primer adalah sumber data yang
laporan serta dokumen yang dipakai
langsung
kepada
perusahaan seperti laporan keuangan
pengumpul data. Adapun cara yang
dan daftar aset tetap perusahaan yang
digunakan dalam pengumpulan data ini
merupakan data penunjang dalam
adalah melalui :
menganalisa masalah yang dibahas.
memberikan
data
a. Wawancara (interview)
2. Data Sekunder
Wawancara merupakan teknik pengumpulan melakukan
data
interview
dengan atau
tanya
jawab secara langsung dengan staff departemen akuntansi pada divisi persediaan dan aset tetap yang memiliki
wewenang
untuk
memberikan data yang diperlukan yang bertempat di lantai 3 kantor pusat PT Pusri Palembang. b. Observasi
Menurut Sugiyono (2012:193), data sekunder yaitu sumber yang tidak langsung pengumpul
memberikan data,
data
kepada
misalnya
melalui
orang lain atau lewat dokumen. Cara untuk memperoleh data sekunder ini adalah dengan mengumpulkan data teoritis berupa catatan, buku, jurnal ilmiah terkait aset tetap dan sebagainya secara tidak langsung melalui media perantara yang berbentuk literatur.
Adapun
data-data
sekunder
yang
dibutuhkan pada penelitian ini berupa : 1. Gambaran Umum perusahaan dan
struktur
organisasi
perusahaan.
diklasifikasi
sebelumnya.
Kemudian data yang ada akan diolah menggunakan teori-teori yang relevan dengan permasalahan yang ada. Dari
dan saran yaitu menjelaskan keadaan
Palembang tahun 2013 dan
perusahaan
Laporan keuangan PT Pusri
membandingkan teori dengan kenyataan
Palembang
yang terjadi pada PT Pusri Palembang.
untuk
periode
yang
yang berakhir 31 Desember
3.
2013.
PEMBAHASAN
Teknik Analisis Data Teknik
analisis
3.1
data
adalah
digunakan
PENELITIAN
Gambaran
Umum
PT.
DAN
Pusri
PT. Pupuk Sriwidjaja atau sering disebut dengan PT. Pusri didirikan pada
menganalisis data yang telah dikumpulkan,
tanggal 24 Desember 1959 di Palembang,
termasuk pengujiannya. Teknik analisis
Sumatera Selatan.
data yang akan dipakai dalam penyusunan
pabrik urea pertama di Indonesia. Bermula
skripsi ini adalah teknik analisis deskriptif
dengan satu unit pabrik berkapasitas 100
kualitatif yaitu dengan mencatat kenyataan
ribu ton urea per tahun, perusahaan
yang
mengalami perkembangan pesat sepanjang
di
peneliti
dan
untuk
terjadi
oleh
HASIL
diteliti
Palembang
mendeskripsikan teknik analisis apa yang akan
telah
analisis tersebut akan ditarik kesimpulan
2. Daftar aset tetap PT Pusri
2.2
yang
perusahaan,
mengklasifikasikan kenyataan yang terjadi
tahun
di
dibangunnya
perusahaan
yang
telah
dicatat
1972
PT Pusri merupakan
hingga
1994
beberapa meningkatkan
dengan
pabrik
baru
sebelumnya, dan menganalisis data dan
sehingga
kapasitas
informasi yang terjadi di perusahaan dan
terpasang menjadi 2,26 juta ton urea per
tahun. Mengiringi pembangunan pabrikpabrik
baru
dan
bersamaan
3.2.1 Klasifikasi/PenggolonganAset
dengan
Tetap
munculnya sejumlah pabrik pupuk lain di
Aset
tetap
pada
PT
Pusri
Indonesia, PT Pusri mulai mengubah
Palembang dibedakan menjadi 2 golongan
orientasi produksi ke orientasi pasar.
menurut sifat dan kegunaannya yang sama
3.2
dalam operasional perusahaan, yaitu :
Hasil Analisis Penelitian
Dalam
PSAK
no.16
yang
telah
konvergen dengan IFRS/IAS no.16 lebih menganjurkan pada pemberlakuan metode revaluasi Tetapi,
atas
aset
perusahaan
tetap perusahaan. belum
melakukan
revaluasi atas aset tetapnya dikarenakan dampak signifikan terhadap pembayaran pajak
yang
akan
menjadi
kewajiban
Pusri
menerapkan
terdiri
dari
Bangunan,
Mesin
dan
Peralatan Pabrik, Kapal dan Sarana, Kendaraan
dan
Alat
Berat,
Perlengkapan Kantor. 2. Aset Tetap Dalam Pembangunan, yang per tanggal 31 Desember 2013 terdiri atas Proyek Replacement PGRU Pusri IV, Proyek Pabrik Pusri IIB, Proyek
perusahaan. PT
1. Aset Tetap Pemilikan Langsung, yang
Palembang konsep
belum
komponenisasi
(componentization), seperti yang telah dijelaskan pada PSAK No. 16 Revisi 2011 paragraf 44 yang menyatakan bahwa setiap bagian dari aset tetap yang memiliki biaya perolehan yang cukup signifikan terhadap total biaya perolehan seluruh aset tetap harus disusutkan secara terpisah.
Perluasan
Gudang
Urea
Bag
&
Peralatan, Perbaikan Tanki Amoniak PII, Proyek Persiapan Revitalisasi Pusri II, III, IV, Proyek Pembangunan Kapal SPUB, dll. Klasifikasi Aset Tetap perusahaan telah sesuai dengan kebijakan akuntansi aset tetap yang seharusnya dilakukan dan diterapkan perusahaan tepatnya sesuai
dengan paragraf 37 PSAK No. 16 Revisi 2011.
Aset tetap dalam bentuk siap pakai yang diperoleh melalui pembelian diakui
Aset tetap PT Pusri Palembang
pada saat barang diterima berdasarkan
memiliki nilai yang relatif besar dan
Laporan Penerimaan Barang (LPB) dan
jumlahnya pun cukup banyak, perusahaan
dibukukan sebesar harga beli ditambah bea
mencatat
impor, pajak pembelian yang dikenakan
harga
perolehan
diatas
Rp10.000.000 untuk kendaraan, peralatan
atas pembelian aset tetap tersebut.
kantor dan peralatan lain-lain dan diatas
Dalam hal ini perusahaan mengakui
Rp100.000.000 untuk mesin dan peralatan
harga perolehan berdasarkan harga beli
pabrik.
aset ditambah dengan PPN yang dikenakan
Sedangkan,
jenis
aset
yang
harganya di bawah batasan tersebut dicatat
atas aset tersebut.
sebagai
b)
barang
inventaris
perusahaan.
Membuat/Membangun Sendiri
Sesuai dengan kebijakan akuntansi aset
Aset tetap yang diperoleh dengan
tetap yang berlaku saat ini, dalam hal ini
cara
PT Pusri Palembang umumnya sudah
berdasarkan
mengklasifikasikan aset tetapnya dengan
dipindah
baik dan sesuai dengan kebijakan aset tetap
pelaksanaan
yang sesuai dalam PSAK No. 16 yang
laporan
telah konvergen dengan IFRS.
Report)dan berita acara serah terima dari
3.2.2 Perolehan Aset Tetap
pihak
PT Pusri Palembang melakukan
membangun harga
bukukan dan
proyek
ketiga
bersangkutan.
sendiri, perolehannya dari dicatat
selesai
aset
yang dalam
berdasarkan (Close
(pemborong) Perolehan
dinilai
Aset
Out
yang Tetap
perolehan aset tetapnyamelalui dua cara,
dengan cara ini biasanya dilakukan untuk
yaitu :
aset tetap perusahaan yang memungkinkan
a)
untuk dibuat sendiri dan tidak dapat dibeli,
Pembelian Tunai
seperti proyek Pabrik Pusri IIB.Harga
perolehan
aset
tetap
dengan
cara
perolehan aset tersebut dapat diukur secara
membuat/membangun sendiri ini meliputi
andal.
biaya
3.2.4 Pengukuran Awal Aset Tetap
yang
dikeluarkan
dalam
masa
pembangunan, seperti biaya konstruksi fasilitas,
dan
juga
transfer
aset tetap selanjutnya aset tetap pada PT
keuntungan dan kerugian selisih kurs atas
Pusri Palembang diukur sebesar biaya
lindung nilai arus kas berkaitan dengan
perolehan, dimana biaya perolehan aset
pengadaan
lain
tetap ini meliputi harga pembelian aset
sebagainya sampai aset tetap tersebut bisa
tetap dan pajak yang dikenakan atas
berproduksi secara komersil.
pembelian aset tetap tersebut.
Dari kedua cara perolehan aset tetap
3.2.5 Pengukuran Setelah Pengakuan
tersebut,
Awal Aset Tetap
aset
termasuk
Setelah suatu aset diakui sebagai
tersebut
umumnya
dan
perusahaan
telah
menjalankan kebijakan akuntansi aset tetap
Pengukuran awal dari suatu aset
sesuai dengan standar akuntansi keuangan
tetap PT Pusri Palembang telah sesuai
yang berlaku (PSAK No. 16 Revisi 2011).
dengan kebijakan akuntansi aset tetap yang
3.2.3 Pengakuan Aset Tetap
seharusnya
dilakukan
perusahaan
tepatnya
PT
Pusri
Palembang
dan
diterapkan
sesuai
dengan
telahmengkategorikan aset tetapnya sesuai
paragraf
dengan kebijakan akuntansi aset tetap yang
dimana perusahaan harus memilih model
seharusnya
diterapkan
pencatatan dari aset tetap tersebut, yaitu
perusahaan sesuai dengan paragraf 7
model biaya atau model revaluasi. PT Pusri
PSAK No. 16 Revisi 2011yaitu jika
Palembang sebagai perusahaan yang telah
manfaat
tersebut
menerapkan PSAK yang terkonvergensi
mengalir untuk perusahaan dan biaya
dengan IFRS memilih model biaya, yaitu
dilakukan
ekonomis
dan
dari
aset
aset
29 PSAK No. 16 Revisi 2011
tetap
dicatat
sebesar
biaya
perolehannya
dikurangi
akumulasi
tanah karena tidak dilakukan penyusutan.
penyusutan dan semua akumulasi rugi
Metode
penurunan
Dan
pembebanan yang tetap selama umur
menerapkannya terhadap seluruh aset tetap
manfaat aset jika nilai residunya tidak
perusahaan dalam kelompok yang sama.
berubah. Metode penyusutan ini dilakukan
3.2.6 Penyusutan
dengan membagi nilai perolehan dengan
nilai
PT
aset
Pusri
bila
ada.
Palembang
telah
garis
lurus
menghasilkan
umur penggunaan aset tetap tanpa ada nilai
melakukan penyusutan atas aset tetapnya
residu.
sesuai dengan PSAK No.16 Revisi 2011
mengklasifikasikan aset tetapnya menjadi
yaitu penyusutan suatu aset dimulai ketika
lima
aset
manfaatnya.
tersebut
siap
untuk
digunakan.
Berdasarkan PSAK No. 16 Revisi 2011
3.2.7
paragraf 63 yaitu ada beberapa metode
PT
Pusri
kelompok
Palembang
berdasarkan
juga
masa
Komponenisasi Dalam
hal
ini,
PT
Pusri
penyusutan yang dapat digunakan untuk
Palembang belum menerapkan konsep
mengalokasikan jumlah tersusutkan dari
komponenisasi (componentization), seperti
aset
umur
yang telah dijelaskan pada PSAK No. 16
manfaatnya. Metode tersebut antara lain
Revisi 2011 paragraf 44 yang menyatakan
metode garis lurus, metode saldo menurun,
bahwa setiap bagian dari aset tetap yang
dan metode unit produksi. Untuk metode
memiliki biaya perolehan yang cukup
penyusutan,
signifikan terhadap total biaya perolehan
secara
sistematis
selama
perusahaan
menggunakan
metode garis lurus untuk menentukan
seluruh
besarnya beban penyusutan pada setiap
terpisah. Dengan demikian, satu aset tetap
periode.
yang signifikan dapat disusutkan dengan
Penggunaan
metode
tersebut
diterapkan atas seluruh aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan, kecuali untuk
aset
tetap
disusutkan
secara
metode dan umur manfaat yang berbeda.
Dampak dariPT Pusri Palembang
sebagainnya. Pada PT Pusri Palembang
yang belum menerapkan komponenisasi
jumlah tercatat aset tetap dihentikan
terhadap
dengan
pengakuannya pada saat dilepaskan atau
menyusutkan proyek kebun percontohan
saat tidak ada manfaat ekonomis masa
ini menjadi satu komponen aset, maka hal
depan yang diharapkan dari penggunaan
ini akan berdampak pada laporan keuangan
atau pelepasannya. Laba atau rugi yang
yaitu beban penyusutan yang diakui dalam
timbul dari penghentian pengakuan aset
laporan laba rugi akan menjadi lebih besar
tetap tersebut dihitung sebagai perbedaan
dikarenakan umur ekonomis aset tersebut
antara jumlah neto hasil pelepasan dan
disusutkan menjadi satu komponen aset.
jumlah tercatat dari aset, dimasukkan ke
Dengan
dalam laporan laba rugi komprehensif pada
aset
tetapnya
disusutkan
menjadi
satu
komponen aset, maka beban penyusutan
tahun
akan menjadi lebih besar sehingga laba
pengakuannya.
akan menjadi
lebih kecil
aset
tersebut
dihentikan
dan akan
Untuk aset tetap yang telah habis
berdampak juga terhadap pembayaran
masa manfaatnya, tetapi masih digunakan
pajak.
dalam operasional normal, Pada PT Pusri
3.2.8 Penghentian
Pengakuan
Aset
Palembang
masih banyak terdapat aset
yang sudah disusutkan penuh tetapi masih
Tetap Penghentian pengakuan aset tetap
digunakan dan menggolongkannya sebagai
pada perusahaan, bisa saja terjadi. Hal ini
aset
dimaksudkan untuk memberikan nilai yang
bersangkutan
lebih wajar untuk setiap aset tetapnya.
digunakan untuk kegiatan operasional
Pelepasan ini bisa saja disebabkan berbagai
perusahaan seperti pabrik dan kendaraan.
alasan, misalnya rusak karena telah usang,
Tetapi menurut teori, bila suatu aset tetap
bencana
telah disusutkan sepenuhnya tetapi masih
alam,
atau
dijual
dan
lain
tetap
mengingat memang
aset
yang
masih
layak
digunakan dalam kegiatan perusahaan,
penurunan
maka apabila ada pengeluaran untuk biaya-
akuntansi mengenai aset tetap dan setiap
biaya perawatan atau pemeliharaan aset
jenis aset tetap baik aset tetap pemilikan
tetap ini tidak boleh menambah aset
langsung dan aset dalam pembangunan
walaupun
diisajikan secara terpisah dan terinci dalam
tersebut
pengeluaran-pengeluaran relatif
Semua
kebijakan
Akumulasi
catatan atas laporan keuangan perusahaan.
penyusutan tidak boleh disesuaikan. Nilai
Umumnya penyajian aset tetap dalam
cost dan akumulasi penyusutan tidak boleh
laporan keuangan perusahaan sudah sesuai
dihapuskan dari laporan keuangan, tetapi
dengan kebijakan akuntansi aset tetap yang
harus
berlaku.
dibuat
tersebut
besar.
nilai.
penjelasan
masih
bahwa
digunakan
aset dalam
operasional perusahaan. Menurut
4. SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan
peneliti,
perlakuan
Berdasarkan hasil penelitian dan
penghentian aset tetap perusahaan telah
pembahasan yang telah dikemukakanseb
dijalankan
elumnya, maka kesimpulan penelitian ini s
sesuai
dengan
kebijakan
akuntansi aset tetap yang berlaku, yakni
ebagai berikut:
PSAK no. 16 (Revisi 2011).
1. Dalam
3.2.9 Penyajian
Aset
Tetap
dalam
Laporan Keuangan Perusahaan Aset
Tetap
dalam
laporan
PSAK
no.16
yang
telah
konvergen dengan IFRS/IAS no.16 lebih
menganjurkan
pada
pemberlakuan metode revaluasi atas
keuangan PT Pusri Palembang disajikan
aset
dalam laporan posisi keuangan. Aset tetap
perusahaan belum melakukan revaluasi
yang
biaya
atas aset tetapnya dikarenakan dampak
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan
signifikan terhadap pembayaran pajak
disajikan
berdasarkan
(kecuali tanah tidak disusutkan) dan rugi
tetap
perusahaan.
Tetapi,
yang
akan
menjadi
kewajiban
perusahaan. 2. PT
Pusri
menerapkan
dapat dijalankan perusahaan sesegera mungkin.
Palembang konsep
belum
2. PT
Pusri
Palembang
hendaknya
komponenisasi
menerapkan konsep komponenisasi
(componentization), seperti yang telah
(componentization), seperti yang telah
dijelaskan pada PSAK No. 16 Revisi
dijelaskan pada PSAK No. 16 Revisi
2011 paragraf 44 yang menyatakan
2011 paragraf 44 yang menyatakan
bahwa setiap bagian dari aset tetap
bahwa setiap bagian dari aset tetap
yang memiliki biaya perolehan yang
yang memiliki biaya perolehan yang
cukup signifikan terhadap total biaya
cukup signifikan terhadap total biaya
perolehan seluruh aset tetap harus
perolehan seluruh aset tetap harus
disusutkan secara terpisah.
disusutkan secara terpisah sehingga beban penyusutan pada laporan laba
4.2 Saran 1. Didalam
Pernyataan
Akuntansi
Standar
Keuangan/PSAK
No.16
rugi dapat menunjukkan nilai yang sebenarnya.
yang telah konvergen IFRS/IAS No.16 ini,
lebih
menganjurkan
pada
DAFTAR PUSTAKA
pemberlakuan metode revaluasi atas aset
tetap
perusahaan,
walaupun
Bragg, Steven M. Dialih bahasakan oleh Thomas Sumarsan. 2012. IFRS
kebijakan ini belum dijalankan PT Pusri
Palembang,
Made Easy. Jakarta: Indeks.
Manajemen
perusahaan diharapkan untuk dapat
Dharma,
Riezka.
2011.
membuat rancangan atau roadmap
Konvergensi
mengenai metode revaluasi ini agar
Financial
Penerapan International
Reporting
Standard
(Ifrs) Dalam Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (Psak) No.
Indonesia.Universitas
16 Atas Aset Tetap Pada Pt.
Parahyangan: Bandung
Perkebunan
Nusantara
(Persero)
Langsa-Provinsi
Katolik
I Juan, Ng Eng dan Ersa Tri Wahyuni. 2012.
Aceh.Universitas Sumatera Utara.
Standar
Akuntansi
Keuangan.
Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat. Eliza, Any. Tinjauan Atas PSAK No.1
Kartikahadi, Hans dkk. 2012. Akuntansi
(Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan
dan
Keuangan
Perbedaannya
Berdasarkan
SAK
Berbasis IFRS. Jakarta : Salemba
dengan PSAK No.1 (Revisi 1998).
Empat.
Jurnal Ilmiah Esai Volume 6, Martina,
Nomor 2, April 2012.
Dwi
dkk.
Keuangan Gushendra,
Tri
dkk.
2013.Analisis
Penerapan Akuntansi Penyusutan
2012.
Menengah
Akuntansi Berbasis
PSAK. Jakarta : Salemba Empat. Manurung,
Aslina.
2005.
Analisis
Aktiva Tetap Berwujud Menurut
Penerapan PSAK No.16 dan 17
Psak No. 16 (Revisi 2011) Pada
Atas Aktiva Tetap Pada PT Buana
PT.
Estate
Ampalu
Indah
Lestari.
Universitas Pendidikan Indonesia
Cabang
Medan.
Universitas Sumatera Utara.
“YPTK”. Padang. Mustamin, Fitrah. Analisis Pengakuan, Pengukuran
Dan
Pelaporan
Hermawan, Yulius P dkk. 2011. Peran Aktiva Tetap Berdasarkan Psak Indonesia
dalam
GNo.16. Jurnal EMBA Vol.1 No.3
20:Latarbelakang,
Peran
dan Juni 2013 Hal.401-409.
Tujuan
Keanggotaan
Pratama,
Ibryandanu.
2012.
Analisis
Yulia, Rizka. 2012.Analisis Penerapan
Konvergensi Ifrs Atas Psak 16
Standar
Terhadap Penyusutan Aset Tetap
Nomor 16 Pada PT.Asuransi
Pada
Terminal
Kesehatan Indonesia (PERSERO)
Negeri
Regional VI JATENG Dan DIY.
Pt
Indonesia.
Multi Universitas
Jakarta.
Akuntansi
Keuangan
Unimus. . IAS No. 16 tentang
Purba,
Marisi
P.
2013.
Akuntansi
Property, Plant and Equipment.
Keuangan Aset Tetap dan Aset Tak
Berwujud.
Yogyakarta
Aset Tetap.
Graha Ilmu. Sanusi,
Anwar.
2011.
Penelitian
Metodologi
Bisnis.
Jakarta:
Sugiono, 2012. Metodologi Penelitian Bisnis. CV Alfa Beta Bandung. dan
Perwita
http://www.pusri.co.id. Pupuk
webresmi
Sriwidjaja
Sari.
Analisis
Penerapan Fair Value Based Pada Aktiva Tetap – Studi Kasus pada PT. Pembangunan Jaya Ancol,Tbk. AKUNTANSI XV/01/Januari/2011,
JURNAL Volume
PT
Palembang.
diakses 25 November 2014.
Salemba Empat.
Sparta
. PSAK No.16 tentang
: