Metodologi Penelitian
Kode Etik Penulisan Ilmiah
Hanif Fakhrurroja, MT ©PIKSI GANESHA, 2012
Hanif Fakhrurroja
@hanifoza
[email protected]
http://hanifoza.wordpress.com
Pendahuluan
©Hanif Fakhrurroja, 2012
http://hanifoza.wordpress.com
Pendahuluan
©Hanif Fakhrurroja, 2012
http://hanifoza.wordpress.com
Pendahuluan
©Hanif Fakhrurroja, 2012
http://hanifoza.wordpress.com
Pendahuluan • The Center for Academic Integrity: almost 80% of college students admit to cheating at least once.
• The Psychological Record: 36% of undergraduates have admitted to plagiarizing written material. Education Week: • 74% of students admitted that at least once during the past school year they had engaged in "serious" cheating. www.plagiarism.org dan Jaka Sriyana (2012)
©Hanif Fakhrurroja, 2012
http://hanifoza.wordpress.com
Definisi Etika: Konsep yang mengarah pada perilaku yang baik dan pantas berdasarkan nilai-nilai norma, moralitas, pranata, baik kemanusiaan maupun agama (Setiawan, 2011). Kode etik: seperangkat norma yg perlu diperhatikan dalam penulisan karya ilmiah. Norma ini berkaitan dengan pengutipan dan perujukan, perijinan terhadap bahan yg digunakan & penyebutan sumber data atau informan.
©Hanif Fakhrurroja, 2012
http://hanifoza.wordpress.com
KODE ETIK PENULIS Melahirkan karya orisinal, bukan jiplakan. Sebagai orang terpelajar, mestinya menjaga kebenaran dan manfaat serta makna informasi yang disebarkan sehingga tidak menyesatkan. Menulis secara cermat, teliti, dan tepat. Bertanggung jawab secara akademis atas tulisannya. Memberi manfaat kepada masyarakat pengguna. Dalam kaitan dengan berkala ilmiah, menjadi kewajiban bagi penulis untuk mengikuti selingkung yang ditetapkan berkala yang dituju. Menerima saran-saran perbaikan dari editor berkala yang dituju. (Nur Kholis Setiawan, 2011)
©Hanif Fakhrurroja, 2012
http://hanifoza.wordpress.com
KODE ETIK PENULIS Menjunjung tinggi hak, pendapat atau temuan orang lain. Menyadari sepenuhnya untuk tidak melakukan pelanggaran ilmiah. Pelanggaran tersebut diantaranya: Falsifikasi: bisa berarti mengubah data sesuai dengan keinginan, terutama agar sesuai dengan simpulan yang ‘ingin’ diambil dari sebuah penelitian. Fabrikasi: ‘mempabrik’ data atau membuat-buat data yang sebenarnya tidak ada atau lebih umumnya membuat data fiktif. Plagiarisme: mengambil kata-kata/kalimat/teks orang lain tanpa memberikan acknowledgment (dalam bentuk sitasi) yang secukupnya (Nur Kholis Setiawan, 2011)
©Hanif Fakhrurroja, 2012
http://hanifoza.wordpress.com
Plagiarisme/plagiasi Plagiarisme berasal dari bahasa Latin: Plagiari(us) = “penculik” Plagi(um) = “menculik” Melihat akar kata di atas, nyatalah bahwa plagiarisme dalam penulisan makalah ilmiah, mengandung unsur ‘penganiayaan’ intelektual karena terjadi pengambilan cara paksa katakata/gagasan tanpa seizin pemiliknya. Ada berbagai definisi mengenai plagiarisme, namun pada intinya semua menyatakan bahwa plagiarisme merupakan pemanfaatan/penggunaan hasil karya orang lain yang diakui sebagai hasil kerja diri sendiri, tanpa memberi pengakuan pada penciptanya yang asli. (Nur Kholis Setiawan, 2011) ©Hanif Fakhrurroja, 2012
http://hanifoza.wordpress.com
Plagiarisme/plagiasi MELAKUKAN PLAGIAT Mengambil bukan haknya
(AMORAL, MERUGIKAN ORANG LAIN, DOSA)
ADA SANKSI (Bab VI, Permendiknas 17/2010) (Pencegahan & Penanggulangan Plagiat di PT)
(Jaka Sriyana , 2012) ©Hanif Fakhrurroja, 2012
http://hanifoza.wordpress.com
Plagiarisme/plagiasi: Permendiknas No.17/2010 Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai; Plagiator adalah orang perseorang atau kelompok orang pelaku plagiat, masing-masing bertindak untuk diri sendiri, untuk kelompok dan atas nama suatu badan; Pencegahan plagiat adalah tindakan preventif yang dilakukan oleh pimpinan perguruan tinggi yang bertujuan agar tidak terjadi plagiat di lingkungan perguruan tingginya; Penanggulangan plagiat adalah tindakan represif yang dilakukan oleh pimpinan perguruan tinggi dengan menjatuhkan sanksi kepada plagiator di lingkungan perguruan tingginya yang bertujuan mengembalikan kredibilitas akademik perguruan tinggi yang bersangkutan;
©Hanif Fakhrurroja, 2012
http://hanifoza.wordpress.com
Lingkup dan Pelaku Lingkup: Plagiat meliputi tetapi tidak terbatas pada : mengacu dan/atau mengutip istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau tanpa menyatakan sumber secara memadai; mengacu dan/atau mengutip secara acak istilah, kata-kata dan/atau kalimat, data dan/atau informasi dari suatu sumber tanpa menyebutkan sumber dalam catatan kutipan dan/atau menyatakan sumber secara memadai; menggunakan sumber gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan sumber secara memadai; merumuskan dengan kata-kata dan/atau kalimat sendiri dari sumber kata-kata dan/atau kalimat, gagasan, pendapat, pandangan, atau teori tanpa menyatakan sumber secara memadai; menyerahkan suatu karya ilmiah yang dihasilkan dan/atau telah dipublikasikan oleh pihak lain sebagai karya ilmiahnya tanpa menyatakan sumber secara memadai Permendiknas No.17/2010 ©Hanif Fakhrurroja, 2012
http://hanifoza.wordpress.com
Sanksi
Permendiknas No.17/2010 ©Hanif Fakhrurroja, 2012
http://hanifoza.wordpress.com
Klasifikasi Plagiarisme Klasifikasi mengenai plagiarisme dapat dibuat tergantung dari berbagai aspek pandang: dari segi substansi yang dicuri, dari segi kesengajaan, dari segi volume/proporsi dari pola pencurian, plagiasi dapat dilakukan kata demi kata, maupun dapat diseling dari berbagai sumber dan dengan kata-kata sendiri (mozaik). Berdasarkan individu sumber gagasan, ada pula yang dikenal sebagai Auto-plagiarisme/self-plagiarism. (Nur Kholis Setiawan, 2011)
©Hanif Fakhrurroja, 2012
http://hanifoza.wordpress.com
Self-Plagiarism Apabila karya sendiri sudah pernah diterbitkan sebelumnya, maka tatkala kita mengambil gagasan tersebut, semestinya dicantumkan rujukan atau sitasinya. Bila tidak, ini dapat dianggap sebagai autoplagiarisme atau self-plagiarism. Jenis plagiarisme ini sebenarnya dapat dianggap “ringan”, namun bila dimaksudkan atau di kemudian hari dimanfaatkan untuk menambah kredit akademik, maka dapat dianggap sebagai pelanggaran berat dari etika akademik. (Nur Kholis Setiawan, 2011)
©Hanif Fakhrurroja, 2012
http://hanifoza.wordpress.com
Cara menghindari plagiarisme Memakai, menganalisa, membahas, mengritik atau merujuk hasil karya intelektual orang lain boleh dilakukan selama kaidah pemakaiannya tetap ‘beradab’. Rangkumlah hasil karya orang lain, atau melakukan parafrase pada bagian khusus dalam teks dengan cara penguraian menggunakan katakata sendiri, dan nyatakanlah sumber gagasan dan masukkan sumber-sumber yang dipakai dalam daftar rujukan. Menggunakan kata-kata asli penulis juga diperkenankan dengan cara memberi tanda kutip pada kalimat-kalimat yang dipakai, selain menyebutkan sumber gagasannya.
(Nur Kholis Setiawan, 2011)
©Hanif Fakhrurroja, 2012
http://hanifoza.wordpress.com
Etika Penulis Penulis seharusnya: Jujur pada diri sendiri. Memiliki nurani. Nurani mengalami proses pencerahan. Menuntun pada sikap terbuka secara ilmiah: verifikasi tidak memihak Tiga Mata Jangkar Perbuatan: NIAT - TUJUAN – CARA Niat proporsional Tujuan mulia Cara profesional (Nur Kholis Setiawan, 2011)
©Hanif Fakhrurroja, 2012
http://hanifoza.wordpress.com
Etika Kepenulisan Terkait dengan tata krama, aturan main, serta pranata menulis. Tulisan mengikuti tata tertib, aturan-aturan baku. Tulisan Ilmiah: mengikuti tata aturan ilmiah berbeda dengan tulisan populer atau tulisan lainnya Mengapa menulis memerlukan etika? Tulisan merupakan media untuk mengkomunikasikan gagasan kepada orang lain. Kesalahpahaman mengakibatkan pesan yang hendak disampaikan melalui tulisan tidak mengena (Nur Kholis Setiawan, 2011)
©Hanif Fakhrurroja, 2012
http://hanifoza.wordpress.com
Etika Kepenulisan Kesalahpahaman sering terjadi akibat: penempatan tanda baca yang tidak sesuai pilihan kosa kata yang tidak pas kalimat yang tidak efektif paragraf yang tidak koheren tulisan tidak mudah dicerna Tulisan memperhatikan: penggunaan titik, koma, dan tanda-tanda baca lainnya. rangkaian kalimat yang baik dan teratur, enak dibaca, mudah dipahami oleh pembaca. (Nur Kholis Setiawan, 2011)
©Hanif Fakhrurroja, 2012
http://hanifoza.wordpress.com
Kriteria Tulisan Ilmiah Obyektif: Berdasarkan kondisi faktual. Up to date: Tulisan merupakan perkembangan ilmu mutakhir. Rasional: berfungsi sebagai wahana penyampaian kritik timbal balik. Reserved: tidak overclaiming, jujur, lugas, dan tidak bermotif pribadi. Efektif dan Efisien: Tulisan merupakan media komunikasi yang berdaya tarik tinggi.
(Nur Kholis Setiawan, 2011)
©Hanif Fakhrurroja, 2012
http://hanifoza.wordpress.com
Rujukan
Tentang etika peneliti dan plagiarisme dapat dirujuk pada Etika Peneliti (LIPI, 2007); Permendiknas No.17/2010 tentang Plagiarisme.
©Hanif Fakhrurroja, 2012
http://hanifoza.wordpress.com
Daftar Pustaka Neville C. Plagiarism. Dalam: The complete guide to referencing and avoiding Plagiarism. New York: Open University Press, the McGraw-Hill; 2007. p. 27-41. Permendiknas No. 17 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi. Rifai, Mien A. Pegangan Gaya Penulisan, Penyuntingan dan Penerbitan Karya Ilmiah Indonesia. Yogyakarta:Gadjah Mada University Press; cet. 4. 2004. Setiawan, N., Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah, Bahan TOT Penulisan Karya Ilmiah, 2011 Suryono, Isnani A.S. “Plagiarisme dalam Penulisan Makalah Ilmiah”. Naskah tidak diterbitkan, 2010.
©Hanif Fakhrurroja, 2012
http://hanifoza.wordpress.com
©Hanif Fakhrurroja, 2012