GARUH MASSA RAGI, JENIS RAGI DAN WAKTU ENTASI PADA BIOETANOL DARI BIJI DURTAN Jhonprimen H.S*, Andreas Turnip, M. Hatta Dahlan Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Srirvijaya Jln. Raya Palembang Prabumulih Km. 32 Inderalaya Ogan Ilir (OI) 30662
Abstrak
ini kebutuhan akan energi semakin meningkat
sementara persediaan energy yang biasanya dari bahan bakar fosil, jumlahnya semakin terbatas. Oleh karena itu, diperlukin sumE.. ene.gy untuk mengatasi masalah kerisis energy. Salah satu energy energy alternatif yang disini dapat gkan adalah bioetanol. Bioetanol dapat diproduksi dengan cara fermentasi glukosa dengan kan ragi roti dan ragi tape. Biji durian adalah limbah biomassa yang kurang dimanfaatkan oleh di lndonesia, padahal setelah diteliti Biji durian mengandung karbohidrat 43,6 gram 46,2 gram biji yang diubah menjadi glukosa. Disini telah dilakukan penelitian bioetanol dari biji 100 P &ngan variable yang diteliti : jenis ragi, perbandingan jumlah ragi, dan waktu fermentasi. hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui kadar etanol tertinggi yang dihasilkan adalah hidrolisis dengan variabel 3 hari fermentasi, berat ragi l0 gram dan padajenis ragi tape. : Biji Durian, Fermentasi, Ragi Roti dan Ragi Tape, etanol.
Abstract for energy is increased while the supply of energy that usually used from fossil total is more defenite. Therefore, alternative energy sources are needed to overcome the of crisis energy. One of the alternative energy that can be developed here is bioethanol. rl can be produced by fermentation of glucose by used yeast and yeast fermented bread. Durian rvaste of biomass that underutilized by the inhabitants in Indonesia, whereas after research of s contain carbohydrates betrveen 43.6 grams - 46.2 grams per 100 grams of seed rvhich is into glucose. Here have done the research of bioethanol from durian seeds, with the studied e, requirement
type of yeast, a comparison of total yeast, and fermentation time. Based on the research results knorvn the highest levels of ethanol are produced on hydrolysis method with the variable 3 ion, rveight of yeast l0 grams and the type of yeast fermented Durian seeds porvder, Fermentation, baker's yeast and tape yeast, ethanol.
HULUAN berkembangnya teknologi dan penduduk, kebutuhan energy yang meningkat. Bahan bakar fosil yang ada
tidak dapat diharapkan untuk jangka yag lama. Untuk Indonesia misalnya, 2002 terbukti terdapat cadangan tumi sekitar 5 miliar barrel, gas bumi TSCF, dan batubara sekitar 5 miliar tidak ditemukan cadangan terbukti
inyak bumi diperkirakan akan
habis
kurang dari 10 tahun, gas bumi 30 batubara akan habis sekitar 50 tahun sebab itu, diperlukan sumber energi
Kimia No. 2, Vol.
18,
April 2012
alternatif baru yang mampu mencukupi atau paling tidak dapat menghemat penggunaan energi dari bahan bakar fosil tersebut.
Bioetanol ini dapat dibuat dari zat pati/amilum (C6H1sO5)n yang dihidrolisa menjadi glukosa kemudian difermentasi dengan mikroorganis me
S a c c h a r omy c e s c er ev i s i a e p
ada
temperature 27-30 oC (suhu kamar). Hasil fermentasi ini mengandung etanol *. 18 yo. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk membuat ethanol dari biji durian (Durio zibethinus). Biji durian (Durio Sp) mempunyai kadar amilum 43,6 yo untuk bdi durian segar dan
46,2 yo untuk
biji
yang sudah masak. Ini
Page 43
merupakan anska Peneoraha;
Yans Potensiar
#il;
c
Kandungan Gizi IBiji Durian dalam loo gr biji Manfaat du .buah :elain sebagai rnakanan segar},
fr#ff il:*i.*t#*.ditl;"l;;ffii'll tinggi
p.runurin. direrm
en tas
i
6ir;;r;' ;
berharz
*
.
melalui
[1fu'vun*
; ;t;ilil:ll
peneliti
sarut
Jj:,-#
anj
ut
a".i uuii* ruffi'ul.Llln'In ",r#l"l
nya
ir
iti H:",# rttr#*fj,,1{,i11 --iur"ntri""t*l..Pen88anti
jffi;
Urr}*fi:*i+*,ffi.f',,i{ iJ,ffi .#r
gasoline
-sebagai
fr:::1l1ff",1#;
yans memir;il oerpotensi sebagi
i:H#". H,i'Tf;
Ifr
Durian adalah
J;;l,1':l#tr",._**_*
sebagian
vu,,e ruin-iio"i.
g*:_r."i
unrut
durian
-
roos.II f:: DUI segar
\aoar ar
lam4
J-emak
2'6 s 4J,6 g
Serat
17 me
68 mg
I
Natrium
l(a!!rm Beta
karotin
Riboflavin-
tanpa
kulitnya )l,l g gp_o,zt-i1.5 s 43,2
g-
W!7
Pospor
T,H:,i:l
I
0,7-0,71!-
l\rlrogen Abu Kalsium
#ffffi$*ffi ',:$:,I;l;,ffi ;dl;:,-*"#i!
kaJIi-
gr-
biji tetah l
5I,5 g -kulitrrya
rrotetn
e
1,0 g J,Y-UE.8 mo SO,0S-SZ
I,0 ms---
mf
__;-__..g--
-, ms
tA;"--mps-u,U) mg
o,os-o,oD
_mg
Thiamin
0,03_0,0D*Niacin
Etfrtffimi'ffi#t#,*#:,,1#
O,lrnE-
mg u,u9-0,9 ms
-
Ferrnentasi
.. Fermentasi n j;'te;n-
ffi hI"
fu*a f"kn
biji
dimasak
tanoa
Karbohidrai-
.o.3 9;tr{;,
Per I00
(mentah)
menjadi beberapa
"d;,""i""fit}:,:,
manfaatnya seperti
p".i'rrr"r""'o,llfl
Zat
li# ;,ff
a"ril--riuir diproses l"un ^ ,uil' yang r.elatif
.,.Jtr
Tabel I. Kandungan nuftisi kisi drteh r^^ gram __ dalam loo
^^llil{". ,;*:x*il"ffi orrat oiulElll *,i,t:ffft tersebut digunakan rl'r:i":fi yang bervariari.- '*'""
1,,*X.J",,0Ii*F#*i,ffi, lebih I
. banyak
noungnitai tamheh
l:il.i:::ffi :i-'""#I
*tiffi**ffi,it#:tx
i*"
gi*lji:-,I*.^a,ill.;llli#ffi *i,#-,:*;;:qtil," rji- jlT
".,t*i:;ild#ff
sesuatu yang
g*rl#lrutm EXk}Tilh
r,,,r,IJi:
; alterni,ir p"regrroi"lr#,unun Jffi
(oaPat dibuat bubur urur,ryui'i*in ojrlil, vang dicampur dasins
Dnrian
Hf,l,:'Tfl
terdapat rnanfaat
fti,i:i*fi Jifli
I
n
dan nrinuman yang rncrupakan hasil
Dalanr beberapa industri fermentasi I prosesnya dipengaruhi oleh taktor, yang meliputi
:
Dasar
- sifat
Iain-lain. enam
:
medium yang digunakan selama n inokulum dan di dalam fermentor, dan peralatan
n hasil. i produk dan pemurnian.
limbah yang dihasilkan selama
fumentasi alkohol adalah
proses
t'an karbohidrat menjadi etanol a"" Ireq[lksn oleh akiivitas ,ru* CO, .i.,r]i
t fng
disebut khamir dan t.uiuun ini dapat terjadijika n.,itrofa _Perubahan bersentuhan dengan -uiunun yung . pada pior"i @i . pernrmbuhannya. si biasanya tidak menimbulkan Oau fa biasanya menghasilka" gu,
ringkas seluruh rangkaian ry Ejadi adalatr hidrotisis patireaksi ;i";
menjadi maltose (disakarida) hidrolisis menjadi glukosa aan
.!irb"! ida oleh
menjadi alco-hol aun gu.
SoccharonryT,ces cereviceae tape, roti atau minuman keras-
perubahan
pati menjadi
---------->
n(C12H22O1
alkohol
1)
Maltosa
dan
,uJut;;;p,
rumah tangga (alkohol ^to
SosialEkonomi dasar, yaitu
Etanol adalah alkohol biasa
merupakan alkohol terpenting. pada suhu kamar etanol berupa zat catr benin!, dan berbau khas. Dalam tce[iaupan ,.r,ui-i]t *i, alkohol dapat kita temukan dalam spiritus, dalam
ilth"l dlgunakan. sebagai pembersih minuman beralkohol atau dalam
Proses
Proses fermentasi mempunyai
aa
Etanol (EtilAtkohot)
% yang
luka), aatam ui. irpr, Aun
Etanol adalah alkohol yang digunakan anglur,iu, 6'".Uugui jenis minuman keras lainnya'. Etanol d"ir" dari proses fermentasi lperuliin; 9fi.uri$, karbohidrat (glukosa) dengan Uuntrun .iri* zimase dari ragi @eas). proses p".ugirn berlangsung dalam dua tahap. Tahap 'pertlma dalam minuman seperti bir,
adalah perubahan polisakarida(amilum) m"niuai monosakarida (glukosa) yang dikataiiri, ot"t enzim amilase. Tahap kedua idalah pengubJan glukosa menjadi alkohol yang dikaialisis oleh enzim zimase. Glukosa yang digunakan untuk proses fermentasi ini dapat berasal dari singkong, beras, ketan, anggur, pati gandum, Aan Ueral.
Tabel2. Sifat Fisika dan Sifat Kimia Etanol Sifat Fisika dan SGt Nilai Kimia I Berat molekul, g/mol
Titik beku, oC Titik didih normal,
46,1
-
I 14,1 79,32
oC
Densitas, g/ml Viskositas pada 20 oC, mPa.s (Cp) Panas penguapan normal,
0,7993 1,17 839,31
I/e
Panas pembakaran pada
25 0C, llg Panasjenis pada 25 oC, J (g "c) Nilai Oktan Wujud pada suhu kamar Dicampur dengan natrium Kelarutan dalam air Dapat terbakar
SumbertXir*-Or@
29676,6
2,42 106
-
III
cair bereaksi
larut sempurna ya
Chemical Technologt, frot g, t CiZ
+ Hzo
2C6H1206
Air
+
Glukosa
-)
2C2H5OH Etanol
+
2COz
+ 2ATp
Kadar etanol yang dihasilkan
fermentasi glukosa ini hinya-U"rtisai G-yo 7o- karena pada kadar yung t.Uit tingji
dari
]ts
sei ragi tidak dapat hidup. Kadar etunol yanglJbih tinggi dapat diperoleh melalui pemet atan"ae;*;;;."
destilasi. Melalui destilasi dapat ajp"."f"f,
alkohol sampai 9S,S yo. Alkohol Vung f"Uii ,.tut dari itu ridak dapar diperoleh *"fu-fri-a"J,if"ri Karena campuran yang mengandung 95,5 %
KimiaNo.2, Vol.
18,
April20t2
Page 45
dengan 4,5 o/o air mempunyai tetap (campuran azeotrop).
2.
titik didih
Bentuk etanol berupa cairan yang tidak
dan memiliki bau khas. antara lain
METODOLOGI
Alat yang digunakan antara lain ukuran
:
Sebagai bahan baku pembuatan senyarva lain, seperti asam asetat. Perarvatan kimia (kosmetik, farmasi, dan
lain-lain). Sebagai pelarut organik. Sebagai konsumsi minuman beralkohol.
urnian Evaporasi Evaporasi merupakan perpindahan kalor
rat cair mendidih yang
:
Alat yang digunakan pada tahap pengecilan
Kegunaan
sangat sering
sehingga biasanya ditangani sebagai operasi tersendiri. Tujuan evaporasi yaitu memekatkan larutan yang terdiri dari zal yang tak mudah menguap dan pelarut mudah menguap. Evaporasi dilaksanakan menguapkan sebagian dari pelarut
didapatkan larutan cair pekat yang
:
I) Ember 2) Pisau 3) Tumbukan batu 4) Baskom kecil (toples) 5) Saringan (ayakan) 6) Sendok makan 7) Gabus penutup 8) Selang kecil (40 cm) 9) Erlenmeyer 500 ml l0) Hot plate 11) Pipet tetes 12) Gelas Ukur 100 ml l3) Magrretic stirrer l4) Neraca analitis l5) Termometer 16) Evaporator L7) Neraca Analitis 18) Piknometer
I
buah
I buah I buah 2 buah 1 buah I buah 6 buah 6 buah 6 buah 2 buah 4 buah 1 buah 2 buah I buah 2 buah I buah I buah 1 buah
lebih tinggi.
Jenis
- jenis utama evaporator
pemasukan uap yang banyak yaitu Evaporasi - vertical tabung par{ang
a
b-
c.
Bahan Baku
tabung
3)Aquadest 4)Ragiroti 5) Ragi tape
Aliran ke atas Aliran ke bawah
Sirkulasi paksa Evaporasi film-aduk
Destilasi berarti memisahkan komponen
1.
-
mudah merguap dari suatu
cair dengan cara menguapkannya, uap dikeluarkan dari campuran tersebut disebut bebas yang mengalir melalui kondensor,
yang keluar dari kondensor,cairan yang dari kondensor disebut destilat sedangkan tidak menguap disebut residu.
Pada prinsipnya proses destilat adalah
150
ml
20L 140 gr 140 gr
'
destilasi dilakukan
juga
selain
iyaitu untuk memisahkan etanol dari karean kadar etanol bercampur air maka suhu dipertahankan tetap karena ini merupakan titik didih dari suhu mencapai 100oC maka yang bukan lagi etanol tetapi juga ikut
Siapkan
Biji durian sebanyak
10 Kg.
2. Bersihkan biji durian dan ditiriskan. 3. Jemur biji durian selama 3 hari,
sampai
benar-benar kering.
4. 5.
Pisahkan kulit biji durian dari daging buah biji durian dengan cara di kupas. Tumbuk biji durian pada tumbukan batu
6.
(lumping) sampai hancur. Hasil tumbukan biji durian kemudian di ayak
(saring) sampai hasilnya
suatu campuran berdasarkan titik didihnya. Pada penelitian ini
jika
3,5 Kg
Tahap persiapan bahan baku
Destilasi
n yang
(bubuk) (90%)
1) Tepung Biji durian 2) Asam Sulfat fiur
:
di dapat berupa
bubuk (tepung).
Tahapan Proses
l. .
. . . .
Tahapanbiasa Masukkan tepung biji durian sebanyak 70 gr kedalam 210 ml aqudest. Aduk larutan sampai merata dengan sepatula. Biarkan Tepung mengendapa selama 2 jam.
Aduk lagi larutan , kemudian disaring agar ampas yang tidak larut dibuang.
Masukkan ragi dengan jenis dan jumlah yang sudah ditentukan.
Jumal Teknik Kimia No. 2, Vo1. 18, April 2012
dengan gabus yang
4. Panaskan piknometer dalam oven
sudah
tempaeratur l00oC selama
dengan selang untuk tahapan dengan waktu yang sudah di
dinginkan sampai suhu kamar.
5. Masukkan sampel destilat
5
oC
ke
dalam
udara.
6. Timbanglah
210 ml aqudest. sampai merata dengan sepatula. 7
pada
menit lalu
piknometer 5 ml sampaitidak ada gelembung
(penggumpalan) E tepung biji durian sebanyak 70 gr
larutan sampai suhu
l0
piknometer yang berisi sampel
destilat dengan menggunakan neraca analitis dan catat beratnya.
,
7. Catat suhu kamar pada saat dilakukan
dinginkan.
larutan , kemudian disaring agar tidak larut dibuang. ragi dengan jenis dan jumlah yang
dengan gabus yang sudah dengan selang untuk tahapan dengan waktu yang sudah di
penimbangan.
3.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Kadar Etanol (%) a. Tahapan Pengendapan
Hidrolisis
Fermentasi 3 hari Ragi tape Raei roti
biji
durian sebanyak 70 gr sudah
5sr
8.r64s6%
s.69938%
asam sulfat
fiur sebanyak 5% dari
7sr
8.3291r %
8.63924%
l0 er
4,20118%
8,19620
tepung
210 ml aqudest yang
aquadest. sampai merata dengan sepatula.
larutan sampai suhu 75 oC
Berat raei
,
dinginkan.
larutan , kemudian disaring agar tidak larut dibuang.
isinya tidak terlalu
asam
NaOH sebanyak 5 oh darijumlah kemudian diaduk kembali. ragi dengan jenis dan jumlah yang
dengan gabus yang sudah dengan selang untuk tahapan dengan rvaktu yang sudah di
cvaporator dirangkai dengan benar. pati hasil fermentasi kedalam untuk di evaporasi. berkisar l0 - 20 menit, produk I untuk dianalisa.
kadar etanol 5 ml yang digunakan untuk kadar etanol dikeringkan ke dalam temperatur l00oC selama 10 menit dinginkan sampai suhu kamar. piknometer
5 ml
0
Fermentasi 7 hari Berat rasi
Raei roti
5er 7st
3.28000% 0A
9,26923%
10 pr
2,222200/o
7.17722%
4.41420
ragi tape 4,84024
0/o
b. Tahapan Pemanasan
Fermentasi 3 hari Berat raqi
Rasi roti
5sr
3.69143 %
9.81410%
7sr
8,64556
0/o
t2-04698%
l0 er
7.72152Yo
Rasi tane
t0%
Fermentasi 7 hari Berat rasi
Raei roti
5sr
6.09375 %
7sr
6,94375 %
10 sr
6.89375
0/o
ragi tape
6.82s% 13.21233% 12.78483
Yo
kosong dengan
neraca analitis kemudian
5ml diisi
dengan aquadest
ditimbang dengan neraca analitis beratrya.
KimiaNo. 2, Vol.
18,
April2012
Page 47
n Hidrolisis Fermentasi 3 hari
t3.73287 %
18,0s333 %
t9.67rls %
Pada grafik di atas dapat disimpulkan bahrva untuk fermentasi 3 hari tahapan pengendapan pada ragi roti dan ragi tape, kadar etanol tertinggi terletak pada berat ragi 7 gr. Hal ini menunjukkan bahwa pada berat ragi 7 gr ni pernrmbuhan mikroba dan penguraian glukosa menjadi etanol menjadi yang terbaik.
Fermentasi 7 hari 10
9
r7.47619 %
ts.16783 %
G8 7
t4,64827 %
E6 !g
r-4
E3 M2
pan pengendapan
*ragiroti -Fragitape
1
0
5gr
r0
7gr
10gr
9
S7
8
Gambar 2. Pengaruh massa dan jenis ragi pada 7 hari fermentasi
ob cq
Pada grafik 2 untuk fermentasi selama 7
tr1
hari dengan mengggunakan ragi roti dan ragi tapi:. Pada ragi roti kadar etanol maksimum
.4 G
Y2 1
-+ragi
roti
*ragi
tape
0
1. Pengaruh massa dan jenis ragi pada
3 hari fermentasi Pada grafik I untuk fermentasi selama 3 dengan mengggunakan ragi roti dan ragi
roti kadar etanol maksimum adalah 8,33 yo pada berat ragi sebesar gr, yang mengalami penaikan dari berat ragi 5 gram kadar Tetapi pada berat ragi olnya mengalami penurunan menjadi 4,2 disebabkan karena semakin Pada ragi
l0
Hal ini
aknya jumlah ragi yang di berikan. Pada i tape sama saja hal nya dengan ragi roti, i kadar etanol maksimum adalah 8,64 o/o berat ragi sebesar 7 gr, tapi pada berat ragi gr terjadi penurunan yang tidak mencolok, berselisih 0,44
Yo.
terbentuk adalah 4,4 o/o pada berat ragi sebesar 7 gr, yang mengalami penaikan dari berat ragi 5 gr. Tetapi pada berat ragi 10 gram kadar alkoholnya mengalami penumnan menjadi 3,28 yo. Hal ini disebabkan karena semakin banyaknya jumlah ragi yang di berikan. Pada ragi tape sama saja hal
nya
dengan
ragi roti, disini kadar
etanol
maksimum adalah 9,3 o/o pada berat ragi sebesar 7 gr, tapi pada berat ragi 10 gr terjadi penurunan sebanyak 2, I %o sehingga kadar etanolnya 7,2 yo. Pada grahk di atas menunjukkan bahrva kadar etanol pada ragi tape memiliki nilai etanol
jauh lebih tinggi dari pada ragi roti, hal ini disebabkan jikalau pada waktu fermentasi selama hari mikroba pada ragi tape lebih cepat
7
adaptasi dan tumbuh. Kesimpulan bahwa untuk fermentasi 3 hari tahapan pengendapan pada ragi roti dan ragi tape, kadar etanol tertinggi terletak pada berat ragiT gr. Hal ini menunjukkan bahwa pada berat ragi 7 gr ini pertumbuhan mikroba dan penguraian glukosa menjadi etanol menjadi yang terbaik. Dari grafik i dan 2 dapat diperoleh 7 gr berat ragi memberikan kadar etanol optimum
Jurnal Teknik Kimia No. 2,
Vol.
18,
April2012
L4
t2
s Y10 o S8 ri €6 -{-ragiroti -{-ragitape
4 2
-{-ragiroti -{-ragitape
0
Gambar 4. Pengaruh massa dan jenis ragi pada Pengaruh massa dan jenis ragi pada 3 hari fermentasi
Pada grafrk 4 untuk fermentasi selama 7
grafrk 3 untuk fermentasi selama 3 mengggunakan ragi roti dan ragi
ragi roti kadar etanol maksimum
8.65 Yo pada berat ragi sebesar engalami penaikan dari berat ragi 5
pada berat ragi
l0 gram kadar
mengalami penurunan menjadi ?.21
ini
disebabkan karena semakin jumlah ragi yang di berikan. pada saja hal nya dengan ragi roti, etanol maksimum adalah 12,05 yo sebesar 7 gr, tapi pada berat ragi _ragi penurunan sebanyak 2,05 yo, etanolnya l0 %. grafft di atas dapat disimpulkan fermentasi 3 hari tahapan pada ragi roti dan ragi tape, kadar terletak pada berat ragi 7 gr. Hal n bahwa pada berat ragi 7 gr ini mikroba dan penguraian glukosa lmenjadi yang terbaik.
hari .lengan mengggunakan ragi roti dan ragi tape. Pada ragi roti kadar etanol maksimum terbentuk adalah 6,94 yo pada berat ragi sebesar 7 gr.yang mengalami penaikan dari beiat ragi 5 gr. Tetapi pada berat ragi l0 gr kadar alkoholnya niengalami penurunan menjadi 6,g9 oh. Hal ini
disebabkan karena semakin banyaknya jumlah ragi yang di berikan. pada ragi tape sama saja hal
nya dengan ragi roti, disini kadar itanol maksimum adalah 13,2 I vo pada berat ragi sebesar 7 gr, tapi pada berat ragi l0 gr terjadi
penurunan yang tidak mencolok hanya berselisih 0,43 %o. Pada grafrk di atas menunjukkan bahwa kadar etanol pada ragi tape memiliki nilai etanol
jauh lebih tinggi dari pada ragi roti, hal ini disebabkan jikalau pada waktu fermentasi selama 7. hari mikoba pada ragi tape lebih cepat adaptasi dan tumbuh.
Pada grafik di atas dapat disimpulkan bahwa untuk fermentasi 3 hari tahapan pemanasan pada ragi roti dan ragi tape, kadar
etanol tertinggi terletak pada berat ragi-7 gr. Hal ini menunjukkan bahwa pada berat ragi igr ini pertumbuhan mikroba dan penguraian glukosa menjadi etanol menjadi yang terbaik. Dari grafik dan .4 9up1 diperoteh gr berai ragi memberikan kadar etanol optimum.
3
KimiaNo.2, Vol. 18, April2}l}
7
Page 49
n Hidrolisis Fermentasi.
menghasilkan kadar etanol yang cenderung meningkat yaitu berturut 13,73 oA, 19,22 yo,
20,37 oh. Pada ragi tape dengan massa berturutturut 5 9,7 g, l0 gr, menghasilkan kadar etanol yang cenderung meningkat yaitu berturutberturut sebesar 18,05 o/o, 19,67 o ,z4',OlYo.
-*ragi roti -#ragitape
Pada graf,rk 5 untuk menghasilkan etanol dengan kadar yang lebih baik yaitu dengan menggunakan jenis ragi tape, kadar minimum yang dihasilkan sebesar 18,05 % dengan massa ragi 5 gr, dan kadar paling tinggi sebesar 24,01 Yo dengan berat ragi l0 kg. Sedangkan dengan ragi roti kadar minimum yang dihasilkan sebesar 13,73 o/o dan kadar maksimum sebesar 20,37 Yo. Pada grafrk 6 dengan waktu fermentasi
7 hari yang dapat kita lihat
adalah
kecenderungan menurulnya kadar etanol yang dihasilkan dengan banyalarya ragi yang 5. Pengaruh massa dan jenis ragi pada 3 hari fermentasi
20 18 16
t4 L2 10 8 5
4 2
0
6. Pengaruh massa dan jenis ragi pada 7 hari fermentasi
Grafik 5 dan 6 menunjukkan besarnya alkohol yang dihasilkan rnelalui proses is fermentasi dengan variable rasio massa dan jenis ragi yang digunakan. pada kedua diatas proses hidrolisis dilakukan dengan
asam sulfat dengan kadar 98 % sebanyak 3 o/, darijumlah larutan . pada 4.5 dengan waktu fermentasi 3 hari hal dapat kita lihat adalah adanya kecenderung kan kadar alcohol yang dihasilkan dengan
banyaknya ragi yang digunakan, baik lenis ragi tape maupun ragi roti. pada ragi l-gan massa berturut-turut 5 g,7 gr, l0 gr
digunakan (baik ragi roti maupun ragi tape). Pada ragi roti dengan berat ragi berturut-turut 5
9,7
Er, l0 gr, menghasilkan kadar etanol yang cenderung menurun yaitu bernrrut-turut sebesar 18,4\ Yo, l?,41 Vo, dan 16,59 Yo. Dan pada ragi tape dengan berat berturut-turut 5 gr, 7 gr, l0 gr, menghasilkan kadar etanol yang juga cenderung menunm yaitu berturut-turut sebesar 16,07 yo, 15,17 oA, dan 14,65 %o.
Dari grafik 5 dan 6 dapat kita lihat pengaruh waktu terhadap proses hidrolisis fermentasi, pada proses hidrolisis fermentasi
dengan rvaktu
3 hari
dapat terlihat kecenderungan kenaikan kadar etanol dengan banyaknya ragi yang digunakan, sedangkan pada proses hidrolisis dengan waktu 7 hari terlihat kecenderungan penurunan kadar etanol dengan
ragi yang digunakan. Dan pada proses fermentasi 3 hari kadar maksimum yang dihasilkan sebesar 24,01 Zo sedangkan pada proses fermentasi 7 hari kadar etanol maksimum yang dihasilkan sebesar l8,4l oh. Dari ketiga proses yang dilakukan kadar etanol maksimum terdapat pada saat fermentasi menggunakan ragi tape. Karena starter ragi tape banyaknya
merupakan populasi campuran dari genus Aspergilus, Sacharomyces, Candida, dan Hansemula, serta Acetobacter. Genus genus ini -
saling berkesinambungan, dimana Aspergilus
dapat menyederhanakan gula, Sacharomycws, Candida,dan Hansemula dapat menguraikan gula
menjadi alkohol. Sedangkan Acetobacter menguraikan alkohol menjadi asam asetat. Sacharomyces cerevisiae. Dengan demikian fermentasi tepung durian menggunakan ragi tape pada umunnya mengahasilkan etanol yang cukup tinggi.
Jurnal
Telnik Kimia No. 2, Vol.
18,
April2012
t
i
4.
Poedjiadi, Anna. 1994 . Dasar - Dasar Biokimia' Jakarta : Universitas Indonesia.
KESIMPULAN Dari penelitian yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa:
l.
2.
Puspita Sari, Ratna P, 2009. Setninar Rugas Akhir SlJurtrsan Teknik Kimia UNDIP.
Etanol dapat dihasilkan dari hasil tanaman pertanian, dalam penelitian ini adalah Biji
Semarang:UNDIP
durian.
Dari penelitian ini, terbesar, yaitu 24,0lYo Pada lvaktu fermentasi 3 hari, dengan jenis ragi tapai pada tahapan hidrolisis, Dan rasio berat bahan baku dengan volume katalis sebesar 250m|:3Yo.
diperoleh kadar etanol
Rasyid dan Genisa .l994.Komposisi biii durian dalam satu buah biii. Diakses Pada
intemet pada 12 Februari 2011 dari http ://wwry. eooele.com
Rukmana. 1996.
Biii duriqn merupakan alat atau
bahan perbanyakkan tanaman secara generatif,, Lembang : BBPP.
DAFTARPUSTAKA
Bahari. 2009. Aneka Tanaman
Said,
Musiman.
E.G
1994. Bioindusti
Fermentasi. Jakarta
Lembang: BBPP.
:
Teknologi
MediYatama
Sarana Perkasa.
Dahlan, H, Ir. 2006. Penuntttn Praktikum Milcrobiologi Industri. Inderalaya : Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Telnik Universitas Sriwij aYa. dan Joan Fessenden, 1986. Kimia
R Organik
Fessenden
Jilid l. Edisi 2.
Jakarta
:
Erlangga.
Wikipedia.Org, diakses tanggal 2011, pukul 07.15 Wib
l3
Februari
Winamo & Diaz. 1992. Kadar glukosa dan Bioetanol pada Fermentasi GaPlek Ketela Pohon dengan Penambahan Aspergillus niger. Surakarta : FKIP Universitas MuhammadiYah.
Hidayat, Nur. 2006. Milvobiologi Industri. Yogyakarta : penerbit ANDI Mukaromah, Umi, Dkk .2006. Amorphopallus sp
Sangat Efeldif sebagai Alternatif Sumber Bahan Bakar Bioethanol Pengganti Gasoline, SMA Negeri 1 latr.
Jurnal Teknik
KimiaNo. 2, Vol. 18, April2012
Winarti. 2006. Komposisi dan potensi dari biii
durian. Surakarta Muhammadiyah.
: FKIP Universitas