For personal use only
PT INETINDO INFOCOM LAPORAN KEUANGAN / FINANCIAL STATEMENTS Pada dan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 /
As of and For the Years Ended December 31, 2011 and 2010 dan / and LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN / INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT
PT INETINDO INFOCOM
For personal use only
DAFTAR ISI / TABLE OF CONTENTS
Halaman/ Pages LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
LAPORAN KEUANGAN : PADA DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
FINANCIAL STATEMENTS : AS OF AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
LAPORAN POSISI KEUANGAN
1-2
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF
3
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
4
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY
LAPORAN ARUS KAS
5
STATEMENTS OF CASH FLOWS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
6-34
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
-HENDRAWINATA fDDY & SIDDHARTA
Kreston International Aglobalnetworkof independentaccountingfirms
RegisteredPublicAccountants
I
Laporan Auditor Independen / Independen Auditors' Report
For personal use only
I I I I I I
I
I
I
Laporan No. 358/011EP/UIII-2/13
Report No. 358/011EPIII/lI-2/13
Para Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT INETINDO INFOCOM
The Shareholders, Board of Commissioners, and Directors PT INETINDO INFOCOM
Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan PT Inetindo lnfocom tanggal 3 I Desember 2011 dan 2010, serta laporan laba rugi komprehensif, perubahan ekuitas (defisiensi modal) dan arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 20 II dan 20 10. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami . terletak pada pemyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.
We have audited the accompanying statements of financial position of PT lnetindo lnfocom as of December 31, 2011 and 2010 and the related statements of comprehensive income, of changes in equity (capital deficiency), and of cash flows for the years ended December 31, 2011 and 2010. These financial statements are the responsibility of the Company's management. Our responsibility is to express an opinion on these fmancial statements based on our audits.
Kecuali seperti yang kami uraikan dalam paragraph berikut ini, kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan lnstitut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan karni merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas standar akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Karni yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Except as explained in the following paragraph, we conducted our audits in accordance with auditing standards established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants. Those standards require that we plan and perform the audit to obtain reasonable assurance about whether the fmancia! statements are free of material misstatement. An audit includes examining, on a test basis, evidence supporting the amounts and disclosures in the financial statements. An audit also includes assessing the accounting standard used and significant estimates made by management, as well as evaluating the overall financial statement presentation. We believe that our audits provide a reasonable basis for our opinion.
Kami tidak memeriksa perpajakan yang dihitung, disetor dan dilaporkan oleh Perusahaan.
We did not examine all tax matters that were calculated, paid and reported by the Company.
Menurut pendapat kami, kecuali untuk dampak penyesuaian tersebut diatas, jika ada, yang mungkin perlu dilakukan jika kami dapat mengamati dan memeriksa masalah perpajakan, laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT lnetindo Infocorn tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, hasil usaha dan perubahan ekuitas (defisiensi modal) serta arus kas untuk tahun-tahun yang berakhir pada tangga! tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di lndonesia.
In our opinion, except for the effects of such adjustments, if any, as might have been determined to be necessary had we been able to examine the tax matters, the accompanying financial statements present fairly, in all material respects, the fmancial position of PT lnetindo Infocom as of December 31, 2011 and 2010, and the results of its operation, changes in equity (capital deficiency) and cash flows for the years then ended conformity with Financial Accounting Standards in Indonesia.
I
I I
I
I I
License:1095/KM.1/2011 AriobimoSentral 3rd floor JI. H.R.RasunaSaid Blok X-2 Kav. 5 Jakarta 12950. Indonesia Tel. : 62-2152900918 Fax. : 62-2152900917 e-mail:
[email protected]
License:1212/KM.l/2011 Intiland Tower 18thfloor JI.Jend.Sudirman Kav.32 Jakarta 10220. Indonesia Tel.:62-21 571 2000 Fax.:62-21 570 6118, 5711818 e-mail:
[email protected]
www.kreston-indonesia.co.id People do business with people they know, like and trust.
License:1220/KM.l/2011 Kreston Building JI. PalangMerah No. 40 Medan 20111. Indonesia Tel.:62-61455 7925, 415 7295 Fax.:62-61 451 3159 e-mail:
[email protected]
-HENDRAWINATA -EDDY& SIDDHARTA
Kreston International
For personal use only
A global network of independent accounting firms
Sebagaimana dijelaskan pada catatan 2 dan 3 atas laporan keuangan, PT Inetindo Infocom menerapkan beberapa Pemyataan tertentu Standar Akuntansi Keuangan ('PSAK') yang berlaku efektiftanggal 1 Januari 2011 dan telah diterapkan baik yang bersifat prospektif dan restropektif.
As disclosed in note 2 and 3 to financial statements, PT Inetindo Infocom has adopted several new and revised Financial Accounting Standards ("PSAK") which became effective on January 1, 2011 and applied either prospectively or retrospectively.
Eddy PiantJ Simon Ijin / License No. AP. 0107 22 Nopember 2013/ November 22, 2013
Leporan keuangan tidak dimaksudkan untuk menyajikan posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas sesuai dengan standar dan praktek akuntansi yang berlaku umum di negara dan wilayah bukum selain Indonesia. Stander, prosedur dan praktek digunakan untuk mengaudit laporan keuangan tersebut mungkin berbeda dan yang berlaku umum di negara dan wilayah hukum selain Indonesia. OJeh karena itu iaporan keuangan beserta laporan auditor tidak dimaksudkan untuk digunakan oleh mereka yang tidal diberitahu tentang standar akuntansi keuangan di Indonesia dan standar auditing dan penerapannya dalam praktek
The accompanying financial statements are not inten~ed to present the financial position and results of operations, changes in shareholders' equity and cash flows in accordance with accounting standard and practices generaJly accepted in countries and jurisdictions other than those in Indonesia The standards, procedures and practices utilized in Indonesia to audit such financial statements may differ from those generally accepted in countries and jurisdictions other than Indonesia Accordingly the accompanying financial statements and their utilization are not designed for those who are not informed about Indonesia accounting principles, procedures, and practices.
People do business with people they know, like and trust.
PT INETINDO INFOCOM LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT INETINDO INFOCOM STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
For personal use only
2011
Catatan/ Notes
2010
ASET
ASSETS
ASET LANCAR
CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas
309.717.947
Piutang usaha
398.037.823
Piutang pihak berelasi
1.097.606.348
Piutang karyawan Persediaan Uang muka Biaya dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka
130.645 5.816.273.954 508.204.900 778.502.787 1.167.680.520
Jumlah Aset Lancar
3c,3d,3j, 5,25 3c,3e,3k, 6,25 3b,3c,3e,3k 3b,7,25 3c,3e,3k, 8,25 3f,9 3g,10 3h,11 17a
10.076.154.924
183.887.027
Cash and cash equivalents
91.128.470 212.248.700
Account receivables Account receivables related parties
1.407.726.450 85.117.400 51.300.000 58.448.400
Employee receivables Inventories Advance payment Prepaid expenses Prepaid taxes
2.089.856.447
Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR
NON - CURRENT ASSETS
Investasi saham Aset tetap Aset Pajak Tangguhan
5.000.050.000 908.348.169 321.649.964
Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
12 3i,4e,13 3m,4f,17d
7.000.070.000 386.450.560 285.404.172
Investment in shares of stock Property and equipment Deferred tax assets
6.230.048.133
7.671.924.732
Total Non - Current Assets
16.306.203.057
9.761.781.179
TOTAL ASSETS
Catatan atas merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan The accompanying notes from an integral part of the financial keuangan statements. 1
For personal use only
PT INETINDO INFOCOM LAPORAN POSISI KEUANGAN LANJUTAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT INETINDO INFOCOM STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION CONTINUED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2011
Catatan/ Notes
2010
LIABILITAS DAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL)
LIABILITIES AND EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY)
LIABILITAS
LIABILITIES
LIABILITAS LANCAR
CURRENT LIABILITIES
Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain
5.302.335.688 223.835.770 67.781.934
3c,3j,14,25 3c,3j,14,25 3c,15,25
889.757.450 25.072.600 -
Utang pihak berelasi Utang pajak
4.122.848.363 9.596.200
3b,3c,16,25 3m,4f,17b
1.918.493.340 2.419.730
Account payables trade Third Parties Related Parties Other Payables Account payables related parties Taxes payable
Jumlah Liabilitas Lancar
9.726.397.955
2.835.743.120
Total Current Liabilities
LIABILITAS TIDAK LANCAR
NON CURRENT LIABILITIES
Utang pemegang saham kewajiban imbalan kerja karyawan
5.000.050.000
Jumlah Liabilitas Tidak Lancar JUMLAH LIABILITAS
15.799.624
Shareholders payables Post employment benefits liabilities
5.069.401.223
7.015.869.624
Total Non Current Liabilities
14.795.799.178
9.851.612.744
TOTAL LIABILITIES
69.351.223
3c,3j,18,25 3k,4g,19
7.000.070.000
EKUITAS (DEFISIENSI MODAL)
EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY)
Modal saham
Capital stock Capital stocks - Par value Rp 1,000,000 pershare, authorized capital of 1,000 shares, Issued and fullycapital of 2,500 shares on 2012 and 780 shares on 2011 shares
Modal saham - Nilai nominal Rp 1.000.000 per saham, Modal dasar 1.000 saham, Modal ditempatkan dan disetor 2.500 saham tahun 2012 dan 780 saham tahun 2011 saham Rugi ditahan
2.500.000.000 (989.596.121)
JUMLAH EKUITAS (DEFISIENSI MODAL)
1.510.403.879
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL)
16.306.203.057
20
780.000.000 (869.831.565)
Retained earnings
(89.831.565)
TOTAL EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY)
9.761.781.179
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY)
Catatan atas merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan The accompanying notes from an integral part of the financial keuangan statements 2
PT INETINDO INFOCOM LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Pada dan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT INETINDO INFOCOM STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME As of and For the Years Ended December 31, 2011 and 2010
For personal use only
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Pendapatan Beban pokok penjualan LABA (RUGI) BRUTO
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2011
Catatan/ Notes
2010
17.506.757.521 (14.186.667.299)
3l,21 3l,22
3.743.738.340 (3.216.086.720)
Revenues Cost of goods sold
527.651.620
GROSS (LOSS) PROFIT
3.320.090.222
BEBAN OPERASIONAL Beban pemasaran Beban umum dan administrasi Beban keuangan Pendapatan keuangan Laba (rugi) selisih kurs Pendapatan operasional lainnya Jumlah RUGI SEBELUM PAJAK
OPERATING EXPENSES (757.861.558)
3l,23
(138.468.200)
(147.508.114)
15.798.137
Marketing expenses General and administrative expenses Financial expenses Financial income Gain (loss) on foreign exchange
(2.530.888.070) (143.450.858) 4.116.937
3l,23
(1.519.943.943) (158.474.410) 979.709
99.491.093
117.221.350
Other operational income
(3.476.100.570)
(1.682.887.357)
Total
(156.010.348)
(1.155.235.737)
LOSS BEFORE TAX
MANFAAT (BEBAN) PAJAK Tangguhan
TAX BENEFIT (EXPENSES) 36.245.792
3m,17d
285.404.172
Deferred
RUGI BERSIH TAHUN BERJALAN
(119.764.556)
(869.831.565)
NET LOSS FOR THE YEAR
Pendapatan Komprehensif Lain
-
-
Other Comprehensive Income
(869.831.565)
TOTAL COMPREHENSIVE LOSS FOR THE YEAR
RUGI BERSIH KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
(119.764.556)
Catatan atas merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan The accompanying notes from an integral part of the financial keuangan statements 3
PT INETINDO INFOCOM LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS (DEFISIENSI MODAL) Pada dan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT INETINDO INFOCOM STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY (CAPITAL DEFICIENCY) As of and For the Years Ended December 31, 2011 and 2010
For personal use only
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Modal Saham/ Capital Stock
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Laba Ditahan/ Retained Earnings
Jumlah Modal / Total Equity
-
-
-
Balance Apri1 30. 2010
780.000.000
-
780.000.000
Paid in Capital
-
(869.831.565)
(869.831.565)
Net comprehensive (loss)
780.000.000
(869.831.565)
(89.831.565)
Balance December 31. 2010
Penambahan modal disetor
1.720.000.000
-
1.720.000.000
Additional pain in capital
(Rugi) bersih komprehensif
-
(119.764.556)
(119.764.556)
Net comprehensive (loss)
2.500.000.000
(989.596.121)
1.510.403.879
Balance December 31. 2011
Saldo 30 April 2010 Setoran Modal (Rugi) bersih komprehensif Saldo 31 Desember 2010
Saldo 31 Desember 2011
Catatan atas merupakan bagian tidak terpisahkan dari The accompanying notes from an integral part of the financial laporan keuangan statements 4
PT INETINDO INFOCOM LAPORAN ARUS KAS Pada dan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
PT INETINDO INFOCOM STATEMENTS OF CASH FLOWS As of and For the Years Ended December 31, 2011 and 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
For personal use only
2011
2010
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI (Rugi) sebelum pajak Penyesuaian untuk rekonsiliasi laba (rugi) bersih menjadi kas bersih dari aktivitas operasi: Depresiasi Perubahan dalam aset dan liabilitas operasi : Piutang usaha Piutang pihak berelasi Piutang karyawan Persediaan Uang muka Biaya dibayar dimuka Sewa dibayar dimuka Pajak dibayar dimuka Utang usaha Utang pihak berelasi Utang pajak Utang pemegang saham Kewajiban imbalan pasca kerja karyawan Arus kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES (156.010.348)
(1.155.235.737)
210.100.903
80.119.730
(362.309.032) (829.958.001) (130.645) (4.408.547.504) (423.087.500) (670.458.890) (56.743.897) (1.109.232.120) 4.611.341.409 2.272.136.957 7.176.470 (2.000.020.000)
(91.128.470) (212.248.700) (1.407.726.450) (85.117.400) (51.300.000) (58.448.400) 914.830.050 1.918.493.340 2.419.730 7.000.070.000
53.551.599
15.799.624
(2.862.190.599)
6.870.527.317
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Income (loss) before tax Adjustments to reconcile net income (loss) to be net cash from operating activities: Depreciation Changes in operating assets and liabilities: Account receivables trade Account receivable related parties Employee receivables Inventories Advance payment Prepaid expenses Prepaid rent Prepaid taxes Account payable-trade Account payables related parties Taxes payable Shareholders payables
Post employment benefits liabilities
Net cash flows provided by (used in) operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Investasi saham Pembelian aset tetap
2.000.020.000 (731.998.481)
(7.000.070.000) (466.570.290)
Investment on share of stocks Purchased of property and equipments
Arus kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi
1.268.021.519
(7.466.640.290)
Net cash flows provided by (used in) investing activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Tambahan modal disetor
1.720.000.000
780.000.000
Additional pain in capital
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan
1.720.000.000
780.000.000
Net cash flows provided by financing activities
125.830.920
183.887.027
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
183.887.027
-
CASH AND CASH EQUIVALENT AT THE BEGINNING OF THE YEAR
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
309.717.947
183.887.027
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF YEAR
Catatan atas merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan
The accompanying notes from an integral part of the financial statements 5
PT INETINDO INFOCOM
PT INETINDO INFOCOM
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LANJUTAN Pada dan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS CONTINUED As of and For the Years Ended December 31, 2011 and 2010
For personal use only
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
UMUM a.
b.
1.
Pendirian Perusahaan
GENERAL a.
Establishment Company
PT Inetindo Infocom (Perseroan) didirikan berdasarkan akta No. 2 tanggal 1 Mei 2007 yang dibuat dihadapan Sukawaty Sumadi, SH. Notaris di Kota Jakarta Pusat. Akta Pendirian ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukumdan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. AHU-07760.AH.01.01 tahun 2010 tanggal 12 Pebruari 2010.
PT Inetindo Infocom (company) was established based on notary deed No. 2 dated May 1, 2007 of Sukawaty Sumadi, SH. Notary in Jakarta Pusat. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its decision letter No. AHU-07760.AH.01.01 tahun 2010 tanggal 12 February 2010.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa perubahan yang terakhir dengan akta No. 06 tanggal 9 September 2013 oleh Tati Nurwati, SH. Notaris di Jakarta, mengenai Pembukaan Cabang dan Pemberian kuasa PT Inetindo Infocom.
The Articles of Association have been amended several time, most recently by Deed No. 06 dated September 9, 2013 of Tati Nurwati, SH. Notaris di Jakarta, abount the opening of the branch and delegation of authority PT Inetindo Infocom.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan adalah berusaha di bidang jasa telekomunikasi, Internet Service Provider, wartel dan warnet untuk keperluan masyarakat umum termasuk penyewaan computer, pelayanan email, facimilee, pos elektronik dan kegiatan usaha instalasi serta perawatan perbaikan kegiatan usaha terkait. Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan kantor pusat yang terletak di Gedung Cyber Lantai 6 Jl. Kuningan Barat No. 8 Jakarta dan memiliki cabang di 6 wilayah diantaranya, Semarang, Solo, Balikpapan, Tangerang, Samarinda dan Jayapura.
Based on articles of Association No. 3, the scopes of activity of company are telecommunications services, Internet Service Providers, telephone and internet cafe for public purposes including computer rental, email services, facimilee, e-mail and business activities of the installation and maintenance repair related business activities. The Company is domiciled in Jakarta with head office located in Cyber Building, 6th floor, Kuningan Barat street No.8 Jakarta and have branches in 6 regions include, Semarang, Solo, Balikpapan, Tangerang, Samarinda and Jayapura.
Susunan Komisaris dan Direksi
b.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, susunan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan adalah sebagai berikut: Komisaris Komisaris Utama Komisaris
Direksi Direksi Utama Direksi
The Board of Commissioners and Directors As of December 31, 2011 and 2010, the composition of the Company’s Board of Directors and Board of Commissioners were as follows:
Tri Berlianty Widodo Hartaty Widodo
Betty Widodo Djohan Widodo
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, Perusahaan memiliki 55 dan 18 orang karyawan.
Commissioner President Commissioner Commissioner
Director President Director Director
As of December 31, 2011 and 2010, the Company has total of 55 and 18 employees.
6
PT INETINDO INFOCOM
PT INETINDO INFOCOM
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LANJUTAN Pada dan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS CONTINUED As of and For the Years Ended December 31, 2011 and 2010
For personal use only
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PENERAPAN PERNYATAAN ATAU STANDAR 2. AKUNTANSI KEUANGAN ("PSAK") BARU DAN INTERPRETASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ("ISAK")
ADOPTION OF REVISED OR NEW STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“PSAK”) AND INTERPRETATION ON FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS (“ISAK”)
Standar yang Berjalan
Standards Effective in the Current Year
Berlaku
Efektif
Dalam Tahun
Dalam tahun berjalan, Perusahaan telah menerapkan standar akuntansi keuangan (“SAK”) dan intrepretasi standar akuntansi keuangan (“ISAK”) baru dan revisi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia yang dianggap relevan dengan kegiatan operasinya dan mempengaruhi laporan keuangan berlaku efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011.
In the current year, the Company has adopted all of the new and revised financial accounting standards (SAK) and interpretation to financial accounting standards (ISAK) issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants that are relevant to their operations and affected to the financial statements effective for accounting period beginning on or after January 1, 2011.
PSAK dan ISAK baru dan revisi yang berlaku efektif dalam tahun berjalan adalah sebagai berikut:
New and revised PSAK and ISAK effective in the current year are as follows:
-
-
-
-
-
-
-
PSAK No. 10 (Revisi 2010), ”Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” yang menggantikan PSAK No.10, “Transaksi Dalam Mata Uang Asing”, PSAK No. 11, “Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing”, PSAK No. 52, “Mata Uang Pelaporan” dan ISAK No. 4 atas Paragraf 20, “PSAK 10: Alternatif Perlakuan yang Diizinkan atas Selisih Kurs”. PSAK No. 16 (Revisi 2011), “Aset Tetap” yang menggantikan PSAK No. 16 (Revisi 2007), “Aset Tetap” dan PSAK No. 47 (1998), “Akuntansi Tanah”. PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja” yang menggantikan PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”. PSAK No. 30 (Revisi 2011), “Sewa” yang menggantikan PSAK No. 30 (Revisi 2007), “Sewa”. PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Pajak Penghasilan” yang menggantikan PSAK No. 46 (Revisi 2004), “Akuntansi Pajak Penghasilan”. PSAK No. 50 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Penyajian” yang menggantikan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”. PSAK No. 55 (Revisi 2011), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” yang menggantikan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
-
-
-
-
-
7
PSAK No. 10 (Revised 2010), ”The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” replaces PSAK No.10, “Transactions in Foreign Currencies”, PSAK No. 11, “Translation of Financial Statements in Foreign Currencies”, PSAK No. 52, “Reporting Currency” and ISAK No. 4: Interpretation of Paragraph 20 PSAK 10: The Allowed Alternative Treatment for Foreign Exchange Difference”. PSAK No. 16 (Revised 2011), “Property, Plant and Equipment” replaces PSAK No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets” and PSAK No. 47 (1998), “Accounting for Land”. PSAK No. 24 (Revised 2010), “Employee Benefits” replaces PSAK No. 24 (Revised 2004), “Employees Benefits”. PSAK No. 30 (Revised 2011), “Lease” replaces PSAK No. 30 (Revised 2007), “Lease”. PSAK No. 46 (Revised 2010), “Income Taxes” replaces PSAK No. 46 (Revised 2004), “Accounting for Income Taxes”. PSAK No. 50 (Revised 2011), “Financial Instruments: Presentation” replaces PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”. PSAK No. 55 (Revised 2011), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” replaces PSAK No. 55 (Revised2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”. PSAK No. 60, “Financial Instruments: Disclosures”.
PT INETINDO INFOCOM
PT INETINDO INFOCOM
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LANJUTAN Pada dan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS CONTINUED As of and For the Years Ended December 31, 2011 and 2010
For personal use only
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 3. PENTING
SUMMARY OF POLICIES
Kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dalam penyajian laporan keuangan kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi dan berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2012, yaitu sebagai berikut:
The accounting policies have been applied consistently in the preparation of financial statements except for the adoption of several new and revised SAKs and effective on January 1, 2012, as follows:
a.
a.
b.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
SIGNIFICANT ACCOUNTING
Basic of Presentation of the Financial Statements
Efektif tanggal 1 Januari 2011, laporan keuangan disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”.
Effective January 1, 2011, the financial statements have been prepared in accordance with PSAK No. 1 (Revised 2009), “Presentation of Financial Statements”.
Laporan keuangan disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas yang menggunakan dasar kas.
The financial statements have been prepared on the assumption of going concern and accrual basis except for statements of cash flows using cash basis.
Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk beberapa akun tertentu yang didasarkan pengukuran lain sebagaimana yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi dalam masing-masing akun tersebut.
The measurement in the financial statements is historical cost concept, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies of respective account.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode tidak langsung (indirect method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The statements of cash flows, which have been prepared using the indirect method, with classification of cash flow into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah Rupiah (Rp) yang juga merupakan mata uang fungsional Perusahaan.
The reporting currency used in the preparation of the financial statements is Rupiah which also represents functional currency of the Company.
Transaksi dengan Pihak Berelasi
b.
Transactions with Related Parties
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” yang menggantikan PSAK No. 7 (Revisi 1999), “Pengungkapan Pihak-pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa”.
Effective January 1, 2011, the Company adopted PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures” which replaces PSAK No. 7 (Revised 1999), “Special Relationship Disclosures”.
PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen dalam laporan keuangan dan laporan keuangan tersendiri entitas induk dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.
This revised PSAK requires disclosure of relationships, transactions and balances related parties, including commitments in the financial statements and separate financial statements of the parent entity also applies to individual financial statements.
Perubahan ini juga memperkenalkan pengecualian dari persyaratan umum pengungkapan pihak berelasi atas transaksi dengan pemerintah dan entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh Pemerintah (entitas berelasi dengan pemerintah).
The amendment also introduces an exemption from the general related party disclosure requirements for transactions with government and entities that are controlled, jointly controlled orsignificantly influenced by the same Government as the reporting entity (government related entities).
8
PT INETINDO INFOCOM
PT INETINDO INFOCOM
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LANJUTAN Pada dan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS CONTINUED As of and For the Years Ended December 31, 2011 and 2010
For personal use only
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 3. PENTING - LANJUTAN
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUED
b.
b.
Transaksi dengan Pihak Berelasi - Lanjutan
Transactions with Related Parties - Continued
Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang menyiapkan laporan keuangannya (entitas pelapor).
Related party is a person or an entity related to the entity that prepares financial statements (the reporting entity).
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: (i) Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; (ii) Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau (iii) Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
a. A person or a close member of that person's family is related to the reporting entity if that person: (i) Has control or joint control over the reporting entity; (ii) Has significant influence over the reporting entity; or (iii) Is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
b. Suatu entitas mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika entitas jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari Perusahaan yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, berikutnya terkait dengan entitas lain). (ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu Perusahaan, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya). (iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. (iv) Suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga. (v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan paska kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas lain yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor. (vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasikan dalam huruf a. (vii) Orang yang didentifikasikan dalam huruf a (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
b. An entity is related to the reporting entity if any of the following conditions applies:
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transaction was conducted on terms agreed by both parties, which terms may not be the same as other transactions conducted by parties who are not related.
(i)
The entity and the reporting entity are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others). (ii) One entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member).
(iii) Both entities are joint ventures of the same third party. (iv) One entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity. (v) The entity is a post-employment defined benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity. (vi) The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in a). (vii) A person identified in a (1) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity).
9
PT INETINDO INFOCOM
PT INETINDO INFOCOM
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LANJUTAN Pada dan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS CONTINUED As of and For the Years Ended December 31, 2011 and 2010
For personal use only
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 3. PENTING - LANJUTAN
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUED
b.
b.
Transaksi dengan Pihak Berelasi - Lanjutan Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi sebagaimana yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan pihak-pihak berelasi, telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan yang relevan.
c.
Instrumen Keuangan
Transactions with Related Parties - Continued All transactions and balances with significant related parties, whether or not conducted with the terms and conditions, as was done with the parties that have no relation to related parties, have been disclosed in the relevant notes to the financial statements.
c.
Financial Instruments
Efektif tanggal 1 Januari 2010. Perusahaan mengadopsi PSAK No. 50 (Revisi 2006). “Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pelaporan”, dan PSAK No 55 (Revisi 2006) “Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran”.
Effective January 1, 2010, the Company adopted PSAK No 50 (Revised 2006), “Financial Instruments : Presentation and Disclosures”, and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments : Recognition and Measurements”.
PSAK No. 50 (Revisi 2006) mengatur persyaratan tentang penyajian dari instrumen keuangan dan informasi yang harus diungkapkan di dalam laporan keuangan, sedangkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip – prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non – keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakterisitik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai.
The PSAK No. 50 (Revised 2006) provides for the requirements in respect of the presentation of financial instruments, and the necessary information that should be disclosed in the financial statements, while the PSAK No. 55 (Revised 2006) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities, and some contract to buy or sell non – financial items. This standard provides for the definitions and characteristics of a derivative, the catagories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.
1. Aset Keuangan
1. Financial Assets
Pengakuan dan pengukuran awal
Initial recognition and measurement
Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai salah satu dari aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan menetapkan klasifikasi aset keuangan setelah pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan melakukan evaluasi pada setiap akhir tahun keuangan.
Financial assets within the scope of the PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial assets at fair value throught profit or loss, loan and receivables, held-to-maturity investments or available-for-sale financial asset. The Company determines the classification of its financial assets after initial recognition and, where allowed and appropriate, reevaluates this designation at each financial year-end.
Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan diukur pada nilai wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan aset keuangan tersebut.
When financial assets are recognized initially, they are measured at fair value, and it the case of financial assets not at fair value through profit or loss, plus directly attributable transaction cost.
10
PT INETINDO INFOCOM
PT INETINDO INFOCOM
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LANJUTAN Pada dan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS CONTINUED As of and For the Years Ended December 31, 2011 and 2010
For personal use only
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 3. PENTING - LANJUTAN
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES - CONTINUED
c.
c.
Instrumen Keuangan - Lanjutan 1. Aset Keuangan - Lanjutan
ACCOUNTING
Financial Instruments - Continued 1. Financial Assets - Continued
Pengukuran setelah pengukuran awal
Subsequent measurement
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak dimiliki kuotasi dipasar aktif. Setelah pengakuan awal, PSAK No. 55 (Revisi 2006) mensyaratkan aset tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan atau kerugian terkait diakui pada laporan laba rugi komprehensif ketika pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in active market. After initial recognition, the PSAK No. 55 (Revised 2006) requires such assets to be carried at amortized cost using the effective interest method, and the related gains or losses are recognized in the profit or loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as – through the amortization process.
Aset keuangan perusahaan mencakup kas dan setara kas serta piutang.
The Company’s financial assets include cash and cash equivalents and receivables.
Kas dan setara kas, piutang usaha, piutang plasma dan piutang lain-lain diklasifikasikan dan dicatat sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006).
Cash and cash equivalents, trade, plasma and other receivables are classified and accounted for as loans and receivables under the PSAK No. 55 (Revised 2006).
Penyisihan atas jumlah yang tidak tertagih dicatat bila ada bukti yang obyektif bahwa perusahaan tidak akan dapat menagih utang tersebut. Piutang tidak tertagih dihapuskan pada saat identifikasi. Rincian lebih lanjut tentang kebijakan akuntansi untuk penurunan nilai aset keuangan diungkapkan dalam catatan dibawah ini.
An allowance is made uncollectible amounts when there is objective evidence that the Company will not be able to collect the debt. Bad debt are written off when identified. Further details on the accounting policy for impairment of financial assets are disclosed below in this note.
Penghentian pengakuan
Derecognition
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa terjadi bila :
A financial asset, or, where applicable a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when :
I. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan keuangan berakhir ; atau.
I. The contractual rights to receive cash flows from the asset have expired ; or
II. Perusahaan mentransfer hak menerima arus kas dari aset keuangan atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui kesepakatan penyerahan dan (a) secara substansial mentransfer resiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
II. The Company has transferred its right to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay them in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement and either (a) has transferred substansially all the risks and rewards of the asset, or (b) has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
11
PT INETINDO INFOCOM
PT INETINDO INFOCOM
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LANJUTAN Pada dan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS CONTINUED As of and For the Years Ended December 31, 2011 and 2010
For personal use only
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 3. PENTING – LANJUTAN
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES - CONTINUED
c.
c.
Instrumen Keuangan – Lanjutan 1. Aset Keuangan – Lanjutan
ACCOUNTING
Financial Instruments - Continued 1. Financial Assets - Continued
Penghentian pengakuan – Lanjutan
Derecognition - Continued
Apabila perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat secara aset keuangan tersebut dan juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh perusahaan sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
Where the Company has transferred its right to receive cash flows from an asset or has entered into a pass-through arrangement and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, a new asset is recognized to the extent of the company’s continuing involvement in the asset.
Keterlibatan berkelanjutan berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer, diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh perusahaan.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset, is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Company could be required to repay.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk setiap aset baru yang diperoleh dikurangi setiap liabilitas baru yang harus ditanggung ; dan (ii) setiap keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity is recognized in the profit or loss.
Penurunan nilai
Impairment
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi jika, dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
The Company assessed at each balance sheet date whether there is any ojective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred “loss event”), and thet loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
12
PT INETINDO INFOCOM
PT INETINDO INFOCOM
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LANJUTAN Pada dan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS CONTINUED As of and For the Years Ended December 31, 2011 and 2010
For personal use only
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 3. PENTING – LANJUTAN
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUED
c.
c.
Instrumen Keuangan – Lanjutan 1. Aset Keuangan – Lanjutan
Financial Instruments - Continued 1. Financial Assets - Continued
Penurunan nilai – Lanjutan
Impairment - Continued
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization and when observable data indicate that there is a measureable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, perusahaan pertama kali menentukan secara individual apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
For loans receivables carried at amortized cost, the Company first assessed individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka perusahaan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang dimiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau terus diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi). Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi komprehensif.
If the Company determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment for which an impairment loss is, or continues to be recognized, are not included in a collective assessment or impairment. When there is objective evidence that an impairment loss has been incurred the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future credit losses that have not been incurred). The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is directly recognized in the profit or loss.
13
PT INETINDO INFOCOM
PT INETINDO INFOCOM
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LANJUTAN Pada dan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS CONTINUED As of and For the Years Ended December 31, 2011 and 2010
For personal use only
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 3. PENTING – LANJUTAN
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUED
c.
c.
Instrumen Keuangan – Lanjutan 1. Aset Keuangan – Lanjutan
Financial Instruments - Continued 1. Financial Assets - Continued
Penurunan nilai – Lanjutan
Impairment - Continued
Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah dikurangi tersebut, berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, sudah direalisasi atau ditransfer kepada perusahaan.
Interest income continues to be accured on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of asset. Loans together with the associated allowance are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Company.
Jika, dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang yang dikarenakan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambahkan atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tangal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increase or decreases because of event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. The reversal shall not result in a carrying amount of the financial asset that exceeds what the amortized cost would have been had the impairment is reversed. The recovery of financial assets is recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
Nilai kini atas estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.
The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial assets original effective interest rate. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate.
2. Liabilitas Keuangan
2. Financial Liabilities
Pengakuan awal dan pengukuran
Initial recognition and measurement
Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif atau utang dan pinjaman. Pada tanggal laporan posisi keuangan, perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan selain yang diklasifikasikan sebagai utang dan pinjaman. Perusahaan menetapkan klasifikasi atas liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of the PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss or loans and borrowings. As at the balance sheet date, the Company has no other financial liabilities other than those classified as loans and borrowings. The Company determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.
Pengakuan awal liabilitas keuangan dicatat pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are initially recognized at their values plus directly attributable transaction costs
14
PT INETINDO INFOCOM
PT INETINDO INFOCOM
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LANJUTAN Pada dan Untuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010
NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS CONTINUED As of and For the Years Ended December 31, 2011 and 2010
For personal use only
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 3. PENTING – LANJUTAN
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUED
c.
c.
Instrumen Keuangan – Lanjutan 2. Liabilitas Keuangan – Lanjutan
Financial Instruments - Continued 2. Financial Liabilities - Continued
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurment
Liabilitas keuangan perusahaan mencakup utang usaha, utang lain – lain, utang dan pinjaman.
The Company liabilities include trade, other payables, loans and borrowings. a) Long – term Interest – bearing Loans and borrowings
a) Utang dan Pinjaman Jangka Panjang yang dikenakan Bunga
Subsequent to initial recognition, long – term interest bearing loans and borrowings are measured at amortized costs using effective interest rate (“EIR”) method. At balance sheet dates, accrued interest is recorded separately from the associated borrowings within current liabilities section. Gains and losses are recognized in the profit or loss when the liabilities are derecognized as well as through the EIR method amortization process.
Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman jangka panjang yang dikenakan bunga diukur dengan biaya yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif (“SBE”). Pada tanggal laporan posisi keuangan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian liabilitas lancar. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba atau rugi ketika liabilitas dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE.
Amortized cost is calculated by taking into account any discount or premium on acquisition and fee or costs that are an integral part of the EIR. The EIR amortization is included under “Interest and Other Financing Charges” account in the consolidated statements of comprehensive income.
Amortisasi biaya dihitung dengan mempertimbangkan setiap diskonto atau premium atas perolehan dan komisi atau biaya yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari SBE. Amortisasi SBE dicatat sebagai bagian dari “Beban Bunga dan Keuangan Lainnya” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. b)
Utang Usaha dan Utang Lain – lain
b)
Liabilitas untuk utang usaha dan utang lain – lain dinyatakan sebesar jumlah tercatat (jumlah kosong), yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya.
Trade and Other Payables
Liabilities for current trade and other accounts payable are stated at carrying amounts (notional amounts), which approximate their fair values.
15
PT INETINDO INFOCOM CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT INETINDO INFOCOM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
For personal use only
3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 3. PENTING – LANJUTAN
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES - CONTINUED
c.
c.
Instrumen Keuangan – Lanjutan 2. Liabilitas Keuangan – Lanjutan
ACCOUNTING
Financial Instruments - Continued 2. Financial Liabilities - Continued
Penghentian Pengakuan
Derecognition
Sebuah liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak tersebut dihentikan, atau dibatalkan atau kadaluarsa.
A financial liability is derecognized when it is extinguished, that is when the obligation specified in the contract is discharged or cancelled or expires.
Ketika sebuah liabilitas keuangan ditukar dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansi berbeda, atau bila persyaratan dari liabilitas keuangan tersebut secara substansi dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laporan laba-rugi.
When an exiting financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms or the term of an exiting liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original liability and recognition of a new liability, and the different in the respective carrying amount is recognized in the profit or loss.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Offsetting of Financial Instruments
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disaling hapuskan dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasi jika, dan hanya jika, terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intense untuk menyelesaikan secara bersih, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated balance sheets if, and only if, there is a currently enforceable legal rights to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Nilai Wajar Instrumen
Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada akhir periode pelaporan, tanpa pengurangan untuk biaya transaksi.
The fair value of financial instruments that are traded in active markets at each reporting date is determined by reference to quoted market prices at the end of the reporting period, without any deduction for transaction costs.
Untuk instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang diizinkan oleh PSAK No. 55 (Revisi 2006) seperti dengan mengacu pada transaksi wajar (arm’s length transaction); yang serupa; analisa arus kas yang didiskontokan atau model penilaian lainnya.
For financial instruments not traded in an active market, the fair value is determined using appropriate valuation techniques permitted by the PSAK No. 55 (Revised 2006) such as using recent arm’s length market transactions; instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis or other valuation models.
16
PT INETINDO INFOCOM CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LANJUTAN PADA DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT INETINDO INFOCOM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS CONTINUED AS OF AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
For personal use only
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 3. PENTING - LANJUTAN
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUED
d.
d.
e.
Kas dan Setara Kas Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan Perusahaan. Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek, dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak signifikan dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atau tidak dibatasi penggunaannya.
Cash is the means of payment that ready and free to be used to finance the activities of the Company. Cash equivalents are investments that are highly liquid, short-term, and it can quickly become cash in the amount that can be determined and have the risk of changes in value are not significant with maturities of three months or less from the date of placement and not pledged as collateral or restricted in usage .
Kas di bank dan deposito berjangka yang akan digunakan untuk membayar liabilitas yang akan jatuh tempo dalam 1 (satu) tahun, disajikan sebagai bagian dari aset lancar. Saldo kas di bank dan deposito berjangka lainnya yang dibatasi penggunaannya disajikan sebagai aset tidak lancar.
Cash in banks and deposits are restricted with respect to the terms of the loan agreement is presented as "Restricted Cash in Banks and Deposits ". Cash in banks and deposits will be used to pay liabilities due within 1 (one) year, is presented as part of current assets. Cash in banks and other deposits which are restricted presented as non-current assets.
Piutang usaha
e.
Piutang disajikan sesuai dengan nilai yang dapat direalisasi. Piutang yang tidak tertagih langsung dihapuskan,penyisihan piutang dilakukan berdasarkan hasil penelaahan manajemen terhadap keadaan dan kolektibilitas masing-masing pelanggan pada akhir tahun. f.
Persediaan
f.
Uang Muka
g.
Advance Advances are paid on the purchase of fixed assets will be considered at the time the transaction.
Biaya Dibayar Dimuka
h.
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. i.
Inventories Inventories which consist raw material are stated at cost determined by first in first out method.
Uang muka yang dibayar atas pembelian aset tetap akan dipertimbangkan pada saat terjadinya transaksi. h.
Account Receivables Receivables are presented according to the value that can be realized. Uncollectible receivables written off immediately, allowance for doubtful accounts is based on the review of the management of the state and the collectibility of each customer at the end of the year.
Persediaan terdiri dari bahan baku, dinyatakan sebesar harga perolehan dengan menggunakan metode first in first out (FIFO). g.
Cash and Cash Equivalents
Aset Tetap
Prepaid expenses are amortized over, their beneficial periods by using the straight-line method. i.
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Efektif 1 Januari 2008, perusahaan menerapkan PSAK No. 16 ( Revisi 2007),”Aset Tetap” yang menggantikan PSAK No.16 (1994) Aktiva Tetap dan Aktiva lain-lain dan PSAK No.17 (1994), “Akuntansi Penyusutan” berdasarkan PSAK No.16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih model biaya (cost model) atau model revaluasi (Revaluation model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap.
17
Prepaid Expenses
Property and Equipment Prior to January 1, 2008, fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation. Effective January 1, 2008, the Company applied PSAK No. 16 (Revised 2007), “Fixed Assets”, which superseded PSAK No. 16 (1994), “Fixed Assets and Other Assets” and PSAK No. 17 (1994), “Accounting for Depreciation “, based on PSAK No.16 (Revised 2007), an entity has to choose either the cost model or revaluation model as its accounting policy on property plant and equipment.
PT INETINDO INFOCOM CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LANJUTAN PADA DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT INETINDO INFOCOM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS CONTINUED AS OF AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
For personal use only
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 3. PENTING - LANJUTAN
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUED
i.
i.
Aset Tetap - Lanjutan
Property and Equipment - Continued
Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.
The Company has chosen to use the cost model as policy of accountancy of measurement of permanent asset. The application of this revised PSAK has not generated significant impact to the financial statements of the Company.
Nilai aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus sebagai berikut:
Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation. Depreciation is computed by using the straight- line method based on estimated useful lives of the asset as follows :
Tahun / Year Perlengkapan kantor Perabotan mebel Perangkat lunak
4 tahun / Year 4 tahun / Year 4 tahun / Year
Pengeluaran untuk perbaikan atau perawatan aset tetap dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Penyempurnaan yang menambah nilai/umur aset tetap atau penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan yang bersangkutan. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari penghentian atau pelepasan suatu aset diakui sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. j.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Office equipment Furniture & Fixture Software
The cost of repairs and maintenances is charged to statement of comprehensive income as incurred, significant renewals or betterment is capitalized. When assets are retired or disposed off, their carrying value and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current year.
j.
Transaction and Balances in Foreign Currency
Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal pelaporan keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif tahun yang bersangkutan.
The Company’s books and accounts are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At financial reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevalling at the date. The resulting gains or losses are credited or charged to current operations.
Kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal pelaporan keuangan adalah sebagai berikut:
The Bank Indonesia’s middle exchange rate at the financial reporting date is as follows: 2011 Rp
USD 1
2010 Rp 9.068
18
8.991
PT INETINDO INFOCOM CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LANJUTAN PADA DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT INETINDO INFOCOM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS CONTINUED AS OF AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
For personal use only
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 3. PENTING - LANJUTAN
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUED
k.
k.
Imbalan Kerja Perusahaan menerapkan Standar Akuntasi Keuangan No. 24 ( Revisi 2004) mengenai” Imbalan Pasca Kerja”, yang mengharuskan Perusahaan menghitung seluruh karyawan tetap baik rencana formal dan informal, termasuk manfaat imbalan pasca kerja, baik karyawan jangka pendek maupun jangka panjang, manfaat pemutusan hubungan kerja dan kompensasi berbasis ekuitas. Pada tahun 2011 dan 2010 Perusahaan menghitung imbalan pasca kerja ini menurut Undang-undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
l.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Employee Benefit In June 2004 the Indonesian Institute of Accountants revised Statement of Financial Accounting Standard (PSAK) No.24,” Employee Benefits”. This statement requires the Company to provide all employee benefit under formal and informal plans, under legislative requirements, including post-employments benefits, short term and long term employee benefits, termination benefit and equity compensation benefits. In 2011 and 2010 the Company has implemented provison for Post Employee Benefit in agreement with the Labour Law No.13 year 2003.
l.
Revenue and Expense Recognition
Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”. PSAK revisi ini mengidentifikasi terpenuhinya kriteria pengakuan pendapatan, sehingga pendapatan dapat diakui, dan mengatur perlakuan akuntansi atas pendapatan yang timbul dari transaksi dan kejadian tertentu, serta memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria mengenai pengakuan pendapatan.
Effective January 1, 2011, the Company adopted PSAK No. 23 (Revised 2010), “Revenue”. This revised PSAK identifies revenue recognition criteria to be fulfilled, so that revenue can be recognized, and the accounting treatment of revenue arising from certain transactions and events, as well as practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima atau piutang, setelah dikurangi retur dan potongan, diskon dagang dan rabat volume dan pajak pertambahan nilai (PPN).
Revenue is recognized when it is probable the economic benefits to be obtained by the Business Company and the amount can be measured reliably. Revenue is measured at the fair value of the consideration received or receivable, net of returns and allowances, trade discounts and volume rebates and value added tax (VAT).
Kriteria pengakuan pendapatan juga harus dipenuhi yaitu pada saat barang telah dikirim kepada pelanggan atau jasa telah diserahkan.
Criteria revenue recognition must also be met, namely when the goods have been delivered to the customer or the service has been delivered.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
Expenses are recognized when incurred (accrual basis).
19
PT INETINDO INFOCOM CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
For personal use only
3.
4.
PT INETINDO INFOCOM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG 3. PENTING - LANJUTAN
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES - CONTINUED
m. Pajak Penghasilan
m. Income Tax
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Current tax expense is based on taxable income for the period which is calculated based on applicable tax rates.
Jumlah pajak kini, yang belum dibayar harus diakui sebagai liabilitas. Apabila jumlah pajak yang telah dibayar untuk periode berjalan dan periode-periode sebelumnya melebihi jumlah pajak yang terhutang untuk periode-periode tersebut, maka selisihnya, diakui sebagai aset.
Total current tax, which has not been paid, must be recognized as a liability. If the amount of tax paid for the current period and prior periods exceeds the amount of tax due for those periods, the difference is recognized as an asset.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan.Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between assets and liabilities for commercial purposes and for tax purposes at each reporting date. Future tax benefits, such as the balance of unused tax losses are recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the statement of financial position date.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima dan/atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan dan/atau banding, pada saat keputusan atas keberatan dan/atau banding tersebut telah ditetapkan.
Amendments to taxation liabilities are recognized when the tax assessment letter (“SKP”) received and/or, if objected to and/or appealed against by the Company, when the decision on the objection and/or appeal is determined.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI 4. YANG PENTING
ESTIMATES AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi
Judgments, Estimates and Assumptions
Penyusunan laporan keuangan Perusahaan mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontijensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas yang terpengaruh pada periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that may require material adjustments to the carrying amounts of the assets and liabilities affected in future periods.
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas pada periode berikutnya diungkapkan dibawah ini.
The key assumptions of the future and the other key source of uncertainty in estimation at the reporting date that have a significant risk of material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities for the future period described below.
20
PT INETINDO INFOCOM CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LANJUTAN PADA DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT INETINDO INFOCOM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS CONTINUED AS OF AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
For personal use only
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI 4. YANG PENTING - LANJUTAN
ESTIMATES AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT ACCOUNTING - CONTINUED
Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi - Lanjutan
Judgments, Estimates and Assumptions - Continued
Perusahaan mendasarkan estimasi dan asumsi pada parameter yang tersedia saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The Company bases estimates and assumptions on the parameters available at the time of financial statements are prepared. Assumptions and situation concerning the future development may change market changes or circumstances beyond the control of the Company. The changes are reflected in the related assumptions as incurred.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.
The following judgments are made by management in the process of applying the Company’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the financial statements.
a.
a.
Menentukan Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai kebijakan akuntansi Perusahaan seperti diungkapkan pada catatan 3c dan catatan 25.
b.
Menentukan Nilai Wajar dan Perhitungan Amortisasi Biaya Perolehan dari Instrumen Keuangan
The Company determines classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by considering the definitions set forth in PSAK No. 55 (Revised 2006) are met. Accordingly, financial assets and financial liabilities are recognized in accordance with the Company’s accounting policies as disclosed in the note 3c and note 25. b.
Perusahaan mencatat aset dan liabilitas keuangan pada nilai wajar dan pada biaya perolehan yang diamortisasi, yang mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan pengukuran nilai wajar dan asumsi dalam perhitungan amortisasi biaya perolehan ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah nilai wajar atau amortisasi dapat berbeda bila Perusahaan menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan mempengaruhi secara langsung laba atau rugi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 25. c.
Menentukan Jumlah Terpulihkan dari Aset Keuangan Perusahaan mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa pelanggan tertentu tidak dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan menggunakan pertimbangan berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu dan hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan.
21
Determining Classification of Financial Assets and Financial Liabilities
Determining Fair Value and Calculation of Cost Amortization of Financial Instruments The Company records certain assets and financial liabilities at fair value and at amortized cost, which requires the use of accounting estimates. While significant components of fair value measurement and assumptions used in the calculation of cost amortization is determined using verifiable objective evidence, the amount of the fair value or amortized cost may differ if the Company uses different valuation methodologies. These changes directly affect the Company’s profit or loss. More detailed information is disclosed in note 25.
c.
Determining Recoverable Amount of Financial Assets The Company evaluates specific accounts where it has information that a particular customer cannot meet its financial liabilities. In this case, the Company uses judgment based on available facts and circumstances, including but not limited to, terms and relationships with customers and the credit status of customers based on available credit records from third parties and known market factors, to record specific allowance for the customer against the amount owed in order to reduce the amount of the receivables that the Company expects to collect.
PT INETINDO INFOCOM CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LANJUTAN PADA DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT INETINDO INFOCOM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS CONTINUED AS OF AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
For personal use only
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI 4. YANG PENTING - LANJUTAN
ESTIMATES AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT ACCOUNTING - CONTINUED
Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi - Lanjutan
Judgments, Estimates and Assumptions - Continued
c.
c.
Menentukan Jumlah Terpulihkan dari Aset Keuangan - Lanjutan Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 25.
d.
e.
Menentukan Jumlah Terpulihkan dari Aset Non - Keuangan
Determining Recoverable Amount of Financial Assets - Continued Specific allowance is re-evaluated and adjusted if additional information received affects the amount of allowance for impairment of receivables. More detailed information is disclosed in note 25.
d.
Determining Recoverable Amount of Non financial Assets
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi.
Provision for decline in market value and obsolescence of inventories is estimated based on available facts and circumstances, including but not limited to, the physical condition of inventory on hand, the selling price of the market, estimated costs of completion and the estimated costs incurred for the sale. Provision re-evaluated and adjusted if additional information that affect the estimated amounts.
Jumlah pemulihan atas aset tetap dan properti investasi didasarkan pada estimasi dan asumsi khususnya mengenai prospek pasar dan arus kas terkait dengan aset. Estimasi arus kas masa depan mencakup perkiraan mengenai pendapatan masa depan. Setiap perubahan dalam asumsi-asumsi ini mungkin memiliki dampak material terhadap pengukuran jumlah terpulihkan dan bisa mengakibatkan penyesuaian penyisihan penurunan nilai yang sudah dibukukan.
The recovery amounts of fixed assets and investment properties are based on estimates and assumptions especially about market prospects and cash flows associated with the asset. Estimates of future cash flows include estimates of future revenues. Any changes in these assumptions may have a material impact on the measurement of recoverable amount and could result in adjustments to the allowance for impairment already booked.
Menentukan Metode Penyusutan dan Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap
e.
Determining Depreciation Method and Estimated Useful Lives of Property and Equipment
Perusahaan mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan utilisasi dari aset yang diharapkan dan didukung dengan rencana dan strategi usaha dan perilaku pasar. Estimasi masa manfaat aset tetap berdasarkan penelaahan Perusahaan terhadap praktek industri, evaluasi teknis internal dan pengalaman untuk aset setara.
The Company estimates the useful lives of property and equipment based on the expected utilization of assets and supported by plans and business strategy and market behavior. Estimation of useful lives of property and equipment are provided based on the Company’s evaluation on industry practice, internal technical evaluation and experience for assets equivalent.
Estimasi masa manfaat ditelaah minimal setiap akhir tahun pelaporan dan diperbarui jika ekspektasi berbeda dari estimasi sebelumnya dikarenakan pemakaian dan kerusakan fisik, keusangan secara teknis atau komersial dan hukum atau pembatasan lain atas penggunaan aset serta perkembangan teknologi. Namun demikian, mungkin, hasil di masa depan operasi dipengaruhi secara material oleh perubahan-perubahan estimasi akibat oleh perubahan faktor-faktor yang disebutkan di atas, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
The estimated useful lives are reviewed at least at each year end reporting and updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other restrictions on the use of assets as well as technological developments. However, it is possible, future results of operations could be materially affected by changes in the estimates due to changes in the factors mentioned above, and therefore the future depreciation charges may be revised.
22
PT INETINDO INFOCOM CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LANJUTAN PADA DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT INETINDO INFOCOM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS CONTINUED AS OF AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
For personal use only
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI 4. YANG PENTING - LANJUTAN
ESTIMATES AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT ACCOUNTING - CONTINUED
Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi - Lanjutan
Judgments, Estimates and Assumptions - Continued
e.
e.
Menentukan Metode Penyusutan dan Estimasi Masa Manfaat Aset Tetap - Lanjutan
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 sampai 20 tahun. Ini adalah umur secara umum diharapkan dalam industri dimana perusahaan menjalankan bisnisnya. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 13 untuk aset tetap. f.
Menentukan Pajak Penghasilan
Determining Depreciation Method and Estimated Useful Lives of Property and Equipment Continued The cost of property and equipment are depreciated using the straight-line method over the estimated economic useful lives. Management estimates the useful lives of property and equipment between 4 to 20 years. This is the age that is generally expected in the industry in which the Company does business. More detailed information disclosed in the note 13 for property and equipment.
f.
Determining Income Tax
Pertimbangan signifikan dilakukan untuk menentukan provisi atas pajak penghasilan badan.Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
Significant judgments made in determining the provision for income tax. There are certain transactions and computations for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business activities. The Company recognizes a liability for corporate income tax based on estimates of whether there will be an additional income tax.
Dalam situasi tertentu, Perusahaan tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan, atau negosiasi dengan otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait interpretasi peraturan perpajakan yang kompleks serta jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait liabilitas pajak yang tidak pasti, Perusahaan menerapkan pertimbangan yang sama yang mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang diakui sesuai dengan PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontijensi dan Aset Kontijensi”. Perusahaan membuat analisis untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.
In certain situations, the Company cannot determine the exact amount of their current or future tax liability due to on going investigation, or the negotiations with tax authorities. Uncertainties arise concerning the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of the taxable income in the future. In determining the amount to be recognized related to uncertain tax liabilities, the Company applies the similar consideration that they will use in determining the amount of provision that must be recognized in accordance with PSAK No. 57 (Revised 2009), "Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets". The Company makes the analysis to all tax positions related to income taxes to determine if tax liability for unrecognized tax benefits should be recognized.
Perusahaan menelaah aset pajak tangguhan pada setiap tanggal pelaporan dan mengurangi nilai tercatat sepanjang tidak ada kemungkinan bahwa laba kena pajak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Perusahaan juga menelaah waktu yang diharapkan dan tarif pajak atas pemulihan perbedaan temporer dan menyesuaikan pengaruh atas pajak tangguhan yang sesuai.Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam catatan 17.
The Company reviews the deferred tax assets at each reporting date and reduces the carrying amount to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow for part or all of the deferred tax assets to be utilized. The Company also reviews the expected timing and tax rates on the reversal of temporary differences and adjusts the impact of deferred tax accordingly. More detailed information is disclosed in note 17.
23
PT INETINDO INFOCOM CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LANJUTAN PADA DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT INETINDO INFOCOM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS CONTINUED AS OF AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
For personal use only
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
5.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI 4. YANG PENTING - LANJUTAN
ESTIMATES AND JUDGMENTS OF SIGNIFICANT ACCOUNTING - CONTINUED
Pertimbangan, Estimasi dan Asumsi - Lanjutan
Judgments, Estimates and Assumptions - Continued
g.
g.
Estimasi Beban Pensiun dan Imbalan Kerja
Estimated Pension Costs and Employee Benefits
Penentuan liabilitas dan beban pensiun dan imbalan kerja Perusahaan bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian.
The determination of the Company’s obligation and cost for pension and employee benefits depends on the choice of assumptions used by independent actuaries in calculating such amounts. The assumptions include, among others, the discount rate, the rate of annual salary increases, annual employee resignation rate, degree of disability, retirement age and mortality.
Hasil aktual yang berbeda dari asumsi ditetapkan Perusahaan yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci diungkapan dalam catatan 19.
Actual results that differ from the assumptions set forth by the Company that has influence over 10% of defined benefit liabilities are deferred and amortized on a straight-line basis over the expected average remaining working lives of the employees. While the Company believes that the assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in actual results or significant changes in assumptions defined by the Company can materially affect the estimated liability for employee benefits and pensions and net employee benefits expense. More detailed information disclosed in the note 19.
KAS DAN SETARA KAS
5. 2011
CASH AND CASH EQUIVALENTS 2010
Kas Kas kecil Kas besar
6.370.775 1.196.976
11.588.250 4.786.430
Cash Petty cash General cash
Jumlah Kas
7.567.751
16.374.680
Total Cash
24
PT INETINDO INFOCOM CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT INETINDO INFOCOM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
For personal use only
5.
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
KAS DAN SETARA KAS - LANJUTAN
5. 2011
Jumlah Kas Bank Rupiah PT Bank Mandiri, Tbk PT Bank CIMB Niaga, Tbk PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk PT Bank Central Asia, Tbk PT Bank Mega, Tbk
Dolar AS PT Bank International Indonesia, Tbk
6.
2010
7.567.751
16.374.680
202.002.535 24.925.056 17.413.156 17.558.610 11.766.276
46.872.970 33.494.340 11.917.520
273.665.633
92.284.830
28.484.563
75.227.517
Jumlah Bank
302.150.196
167.512.347
Total Bank
Jumlah Kas dan Setara Kas
309.717.947
183.887.027
Total Cash and Cash Equivalents
PIUTANG USAHA
6.
ACCOUNT RECEIVABLES 2010
Retail Toko Retail Retail Customer Retail USD Dr Andri Suwardi Dmg Store Lain-lain
250.197.223 116.585.648 14.490.000 7.781.375 8.983.577
13.449.350 32.079.120 45.600.000 -
Retail Toko Retail Retail Customer Retail USD Dr Andri Suwardi Dmg Store Others
Jumlah Piutang Usaha
398.037.823
91.128.470
Total Account Receivables
PIUTANG PIHAK BERELASI
7.
Piutang pihak berelasi ini merupakan piutang kepada PT Star System International yang pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah Rp 1.097.606.348 dan Rp 212.248.700.
8.
Total Cash Bank Rupiah PT Bank Mandiri, Tbk PT Bank CIMB Niaga, Tbk PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk PT Bank Central Asia, Tbk PT Bank Mega, Tbk
US Dollar PT Bank International Indonesia, Tbk
2011
7.
CASH AND CASH EQUIVALENTS - CONTINUED
PIUTANG KARYAWAN
ACCOUNT RECEIVABLES RELATED PARTIES Account receivables related parties are receivebles from PT Star System International on the dated December 31, 2011 and 2010 was Rp 1,097,606,348 and Rp 212,248,700.
8.
Piutang karyawan ini terdiri dari bantuan pinjaman dalam uang tunai kepada karyawan dan pembelian produk toko secara cicilan. Prosedur dalam pemberian pinjaman adalah dengan mengisi form pinjaman yang ditandatangani oleh Direksi. Piutang karyawan tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah Rp 130.645 dan Nihil.
25
EMPLOYEE RECEIVABLES Employee receivables is comprised of loans in cash assistance to employees and store product purchases in installments. The procedures in granting loan is a loan by filling out the form signed by the board of Directors. Employees receivables from dated December 31, 2011 and 2010 are Rp 130,645 and Nil.
PT INETINDO INFOCOM CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT INETINDO INFOCOM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
For personal use only
9.
PERSEDIAAN
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) 9.
2011
INVENTORY 2010
APPLE Accesories Konsinyasi CAPDASE JBL HP
5.769.598.214 46.675.740 -
963.637.650 211.955.070 125.853.470 70.326.420 33.135.660 2.818.180
APPLE Accesories Konsinyasi CAPDASE JBL HP
Jumlah Persediaan
5.816.273.954
1.407.726.450
Total Inventory
10. UANG MUKA
10. ADVANCE PAYMENT 2011
2010
Uang Muka PT Cakrawala Sakti Kencana Kantor Lain-lain
508.204.900 -
47.025.000 27.040.070 11.052.330
Advance Payment Cakrawala Sakti Kencana PT Office Others
Jumlah Uang Muka
508.204.900
85.117.400
Total Advance Payment
11. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
11. PREPAID EXPENSES 2011
2010
Biaya dibayar dimuka Sewa dibayar dimuka
721.758.890 56.743.897
51.300.000 -
Prepaid expenses Rent expenses
Jumlah Biaya Dibayar Dimuka
778.502.787
51.300.000
Total Prepaid Expenses
12. INVESTASI SAHAM
12. INVESTMENT IN SHARES OF STOCK
Akun ini merupakan kepemilikan saham pada PT Star System International yang berdomisili di Jakarta, sejumlah Rp 7.000.070.000 yang dipertanggung jawabkan dengan metode biaya. Kepemilikan saham berdasarkan Akta Notaris Merry Susanti Siaril, SH No. 06 tanggal 21 Oktober 2010 dengan jumlah saham sebanyak 7.000.070 lembar saham dengan nominal Rp 1.000 per lembar saham. Jumlah investasi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah Rp 5.000.050.000 dan Rp 7.000.070.000.
This account represents ownership shares of stock of PT Star System International which is domiciled in Jakarta, amount Rp 7,000,070,000, accounted for under the cost method. Investment is basedon Notarial Deed No. 06 dated October 21, 2010 for 7,000,070 of shares and par value Rp 1,000. on dated December 31, 2010 and 5,000,050 of shares and par value Rp 1,000 on dated December 31, 2011. Total investment on dated December 2011 and 2010 are Ro 5,000,050,000 and Rp 7,000,070,000.
26
PT INETINDO INFOCOM CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT INETINDO INFOCOM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
For personal use only
13. ASET TETAP
13. PROPERTY AND EQUIPMENT 2011 Saldo Awal / Beginning Balance
Penambahan /Addition
Pengurangan / Deduction
Saldo Akhir / Ending Balance
Harga Perolehan
Acquisition cost
Peralatan Aktiva kantor Aktiva lain-lain
122.612.790 341.824.500 2.133.000
173.954.551 556.042.810 2.001.120
-
296.567.341 897.867.310 4.134.120
Equipment Office asset Others asset
Jumlah
466.570.290
731.998.481
-
1.198.568.771
Total
Akumulasi Depresiasi
Accumulated Depreciation
Peralatan Aktiva kantor Aktiva lain-lain
21.666.130 58.009.200 444.400
42.483.732 167.042.285 574.855
-
64.149.862 225.051.485 1.019.255
Equipment Office asset Others asset
Jumlah
80.119.730
210.100.872
-
290.220.602
Total
908.348.169
Book Value
Nilai Buku
386.450.560
2010 Saldo Awal / Beginning Balance
Penambahan /Addition
Pengurangan / Deduction
Saldo Akhir / Ending Balance
Harga Perolehan
Acquisition cost
Peralatan Aktiva kantor Aktiva lain-lain
-
122.612.790 341.824.500 2.133.000
-
122.612.790 341.824.500 2.133.000
Equipment Office asset Others asset
Jumlah
-
466.570.290
-
466.570.290
Total
Peralatan Aktiva kantor Aktiva lain-lain
-
21.666.130 58.009.200 444.400
-
21.666.130 58.009.200 444.400
Equipment Office asset Others asset
Jumlah
-
80.119.730
-
80.119.730
Total
Nilai Buku
-
386.450.560
Book Value
Akumulasi Depresiasi
Accumulated Depreciation
Penyusutan yang dibebankan pada beban usaha sebesar Rp 210.100.872 dan Rp 80.119.728 pada tahun 2011 dan 2010.
Depreciation charged to operating expenses amounting to Rp 210,100,869 and Rp 80,119,728 in 2011 and 2010.
27
PT INETINDO INFOCOM CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT INETINDO INFOCOM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
For personal use only
14. UTANG USAHA
14. ACCOUNT PAYABLE 2011
2010
ECS Indo Jaya Sistech Kharisma Retail PT Trikomsel Oke Gadgetciti PT Sigmadata Indonesia PT Kingsmen Indonesia Sekawan Sejahtera Sentosa Bilukom E Media Devices PT Astrindo Senayasa Showcasefever Sumajin, Pte Ltd PT Astro International PT Catur Mitra Adhikara IMS Indonesia PT Epsindo Prima Sinergi Garskin Indonesia Mentari Cemerlang Anugrah Niagatama Perkasa Inetdata Indonesia PT Techno Solution Konsinyasi Lain-lain
1.853.339.458 1.497.578.961 355.604.830 243.863.760 227.822.200 223.835.770 162.000.000 100.013.636 94.202.930 93.777.200 70.318.009 60.618.000 54.708.220 50.020.918 43.939.577 40.402.310 33.718.872 24.337.400 19.581.000 14.395.000 13.400.000 12.750.000 12.107.637
562.503.410 8.922.870 79.430.500 34.773.540 6.390.000 184.712.300 13.024.830
ECS Indo Jaya Sistech Kharisma Retail PT Trikomsel Oke Gadgetciti PT Sigmadata Indonesia PT Kingsmen Indonesia Sekawan Sejahtera Sentosa Bilukom E Media Devices PT Astrindo Senayasa Showcasefever Sumajin, Pte Ltd PT Astro International PT Catur Mitra Adhikara IMS Indonesia PT Epsindo Prima Sinergi Garskin Indonesia Mentari Cemerlang Anugrah Niagatama Perkasa Inetdata Indonesia PT Techno Solution Consigment Others
Jumlah Utang Usaha
5.302.335.688
889.757.450
Total Account Payables
15. UTANG LAIN-LAIN
15. OTHER PAYABLES 2011
2010
Karyawan Sementara
55.520.434 12.261.500
-
Employees While
Jumlah Utang Pihak Ketiga
67.781.934
-
Total Account Payables Third Parties
16. UTANG PIHAK BERELASI
16. ACCOUNT PAYABLES RELATED PARTIES
Utang pihak berelasi ini merupakan utang kepada PT Sigmadata Indonesia yang pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah Rp 4.122.848.363 dan Rp 1.918.493.340. 17. PERPAJAKAN a.
Account payables related parties are payables from PT Sigmadata Indonesia on the dated December 31, 2011 and 2010 was Rp 4,122,848,363 and Rp 1,918,493,340.
17. TAXATION
Pajak Dibayar Dimuka
a. 2011
Prepaid Taxes 2010
Pajak pertambahan nilai Pendapatan pajak: PPh 23
1.166.681.520
58.448.400
999.000
-
Value added tax Income tax: Article 23
Jumlah Utang Pajak
1.167.680.520
58.448.400
Total Taxes Payable
28
PT INETINDO INFOCOM CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LANJUTAN PADA DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT INETINDO INFOCOM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS CONTINUED AS OF AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
For personal use only
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN - LANJUTAN b.
17. TAXATION - CONTINUED
Utang Pajak
b. 2011
c.
2010
Pendpatan pajak: PPh 4 (ayat 2) PPh 21
9.006.096 590.104
1.951.730 468.000
Income tax: Article 4 (2) Article 21
Jumlah Utang Pajak
9.596.200
2.419.730
Total Taxes Payable
Pajak Penghasilan
c.
Income Tax
Deferred Tax Assets
Aset Pajak Tangguhan
Rekonsiliasi antara rugi sebelum pajak sesuai dengan laporan laba rugi komprehensif dan taksiran laba kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, sebagai berikut:
A reconciliation between loss before tax per statements of comprehensive income and estimated taxable income for the years ended December 31, 2011 and 2010, are as follows :
2011 Rugi sebelum pajak penghasilan
2010
(156.010.348)
(1.155.235.737)
Loss before tax expense
53.551.599
15.799.624
Timing difference Post employee benefits
Beda waktu Imbalan pasca kerja
d.
Taxes Payable
Sub jumlah Beda tetap Pendapatan jasa giro Pendapatan lain-lain Biaya PPh pasal 21 Biaya perjalanan dinas Biaya lain-lain Biaya pemasaran Biaya sumbangan Biaya entertainmen
53.551.599
15.799.624
(3.193.690) (16.730) 9.344.600 3.883.500 999.000 10.500 -
(247.630) 1.170.300 10.738.100 920.000 50.500 987.780
Sub total Permanent Differences Interest income Others income Taxes article 21 expenses Bussines trip expenses Others expenses Marketing expenses Donation expenses Entertainment expenses
Sub jumlah
11.027.180
13.619.050
Sub total
Rugi fiskal tahun 2011 Rugi fiskal tahun 2010
(91.431.569) (1.125.817.063)
-
Fiscal loss in 2011 Fiscal loss in 2010
Akumulasi Rugi Fiskal
(1.217.248.632)
(1.125.817.063)
Accumulated fiscal loss
Aset Pajak Tangguhan dan Manfaat Pajak Tangguhan
2010
d.
Deferred Tax Assets and Deferred Tax Benefit
Dibebankan (dikreditkan) pada laporan laba-rugi komprehensif / Credit (charged) to Income statement
2011
Rugi fiskal Imbalan pasca kerja
281.454.266 3.949.906
22.857.892 13.387.900
304.312.158 17.337.806
Fiscal loss Post employee benefits
Jumlah Aset Pajak Tangguhan
285.404.172
36.245.792
321.649.964
Total Deferred Tax Assets
29
PT INETINDO INFOCOM CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LANJUTAN PADA DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT INETINDO INFOCOM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS CONTINUED AS OF AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
For personal use only
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. PERPAJAKAN - LANJUTAN d.
17. TAXATION - CONTINUED
Aset Pajak Tangguhan dan Manfaat Pajak Tangguhan - Lanjutan
d.
Deferred Tax Assets and Deferred Tax Benefit Continued
Dibebankan (dikreditkan) pada laporan laba-rugi komprehensif / Credit (charged) to Income statement
2010
2010
Rugi fiskal Imbalan pasca kerja
-
281.454.266 3.949.906
281.454.266 3.949.906
Fiscal loss Post employee benefits
Jumlah Aset Pajak Tangguhan
-
285.404.172
285.404.172
Total Deferred Tax Assets
18. UTANG PEMEGANG SAHAM
18. SHAREHOLDER’S PAYABLES
Merupakan pinjaman kepada Direksi dalam rangka investasi saham di PT Star System International pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sebesar Rp 5.000.050.000 dan Rp 7.000.070.000.
19. PASCA - KEWAJIBAN KARYAWAN
IMBALAN
Represent liabilities to shareholders for share investment in PT Star System International on dated December 31, 2011 and 2010 amount Rp 5,000,050,000 and Rp 7,000,070,000.
KERJA 19. POST - EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES
Perusahaan telah ditentukan dan diakui pasca-kerja sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Kewajiban estimasi imbalan pasca kerja per 31 Desember 2011 dan 2010 sebesar Rp 69.351.223 dan Rp 15.799.624. Manajemen berkeyakinan bahwa kewajiban diestimasi atas imbalan pasca kerja yang memadai. 20. MODAL SAHAM
The Company has determined and recognized on postemployment benefits in accordance with the existing manpower regulation. Estimated liabilities on postemployment benefits as of December 31, 2011 and 2010 amounted Rp 69,351,233 and Rp 15,799,624. The Management believes that estimated liability on postemployment benefits is adequate. 20. CAPITAL STOCK
Berdasarkan akta No. 06 tanggal 9 September 2013 oleh Tati Nurwati, SH. Notaris di Jakarta. Modal saham Perusahaan per 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Pemegang saham/ Stockholders
Jumlah Saham / Number of Shares
Based on Notary Deed No. 06 dated September 9, 2013 of Tati Nurwati, SH. Notary in Jakarta. The Company’s capital stock as of December 31, 2012 and 2011 is as follows:
Jumlah / Amount (Rp)
Persentase / Percentage (%)
PT Sigmanet Indonesia Ny. Tri Berlianty Widodo Ny. Hartaty Widodo
1.638 431 431
1.637.500.000 431.250.000 431.250.000
66% 17% 17%
Jumlah/Total
2.500
2.500.000.000
100%
30
PT INETINDO INFOCOM CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN LANJUTAN PADA DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
For personal use only
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT INETINDO INFOCOM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS CONTINUED AS OF AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. PENDAPATAN
21. REVENUE
Pendapatan ini merupakan pendapatan dari penjualan barang-barang elektronik pada tanggal 31 December 2011 dan 2010 yaitu sebesar Rp 17.506.757.521 dan Rp 3.743.738.340. 22. BEBAN POKOK PENJUALAN
This revenue from the sales of electronic goods on dated December 31, 2011 and 2010 is Rp 17,506,757,521 in and Rp 3.743,738,340.
22. COST OF GOODS SOLD
Beban pokok penjualan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sebesar Rp 14.186.667.299 dan Rp 3.216.086.720. 23. BEBAN OPERASIONAL
Cost of goods sold on dated December 31, 2011 and 2010 to Rp 14,188,667,299 and Rp 3.216.086.720.
23. OPERATING EXPENSE
Beban Pemasaran
Marketing Expenses 2011
Sewa toko Semarang Biaya promosi Biaya servis dan promosi Komisi penjualan Lain-lain Jumlah
2010
427.516.523 128.844.250 120.560.870 79.978.725 961.190
60.780.000 4.720.390 58.558.500 14.409.310 -
Semarang Store Rent Promotion expense Service Charge & Promo Levy Selling commission Other
757.861.558
138.468.200
Total
Beban Administrasi & Umum
General & Administrative Expenses 2011
Gaji dan tunjangan Penyusutan Listrik, air dan telepon Sewa gedung Perjalanan dinas Pemeliharaan dan perlengkapan Administrasi bank Kirim barang Jamuan Imbalan pasca kerja Transportasi Keperluan kantor Surat/Ijin/Akte PPh Pasal 4 (2) Lain-lain
2010
1.469.341.281 210.100.872 182.461.628 155.206.340 106.459.849 97.784.680 72.043.053 70.892.910 64.104.663 53.551.599 20.131.820 17.775.295 9.371.000 1.663.080
1.068.906.310 80.119.730 79.306.600 114.887.120 32.181.300 51.217.740 5.302.099 10.827.500 6.644.560 15.799.624 10.420.250 16.299.270 21.850.000 5.925.470 256.370
Salary and allowance Depreciation Electricity, water and telephone Building rent Traveling Maintenance and supplies Bank administration Expedition Entertainment Employee benefit obligation Transportation Office supplies Legal Income tax art 4(2) Others
Jumlah
2.530.888.070
1.519.943.943
Total
Jumlah Beban Operasional
3.288.749.628
1.658.412.143
Total Operating Expenses
31
PT INETINDO INFOCOM CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
For personal use only
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 24. KEBIJAKAN DAN RISIKO KEUANGAN
TUJUAN
PT INETINDO INFOCOM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
MANAJEMEN 24. POLICY AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES
Aset keuangan utama Perusahaan meliputi kas dan setara kas serta piutang usaha. Perusahaan juga mempunyai liabilitas keuangan seperti utang usaha dan utang lain-lain. Risiko dari instrumen keuangan Perusahaan adalah risiko mata uang, risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar dan risiko permodalan. Dewan Direksi telah menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko tersebut yang dijelaskan dengan lebih rinci sebagai berikut :
The Company principal financial asset comprises cash and cash equivalents, and trade receivables. Company also has various financial liabilities such as trade payables and other payables. The risk of financial instruments is currency risk, credit risk, liquidity risk, market risk and capital risk. The Board of Directors reviews and approves the policies for managing these risks are described in more detail as follows :
Risiko Kredit
Credit Risk
Perusahaan telah mengembangkan model untuk mendukung kuantifikasi dari risiko kredit. Dalam mengukur risiko kredit untuk kredit yang diberikan, Perusahaan mempertimbangkan ”Probability of Default” (PD) pelanggan atas kewajiban dan kemungkinan rasio pemulihan atas kewajiban yang telah wanprestasi (“Loss Given Default”) (LGD). Model ini ditelaah secara rutin untuk membandingkan dengan hasil aktualnya. LGD merupakan ekspektasi Perusahaan atas besarnya kerugian dari suatu piutang pada saat wanprestasi terjadi. Hal ini dinyatakan dalam persentase kerugian per unit dari suatu eksposur.
The Company has developed a model to support the quantification of credit risk. In measuring credit risk for loans, the Company considers the "Probability of Default" (PD) customers’ liability and the possibility of customer recovery ratio for obligations already in default ("Loss Given Default") (LGD). These models are reviewed on a regular basis to compare with actual results. LGD is the Company’s magnitude expected loss of a receivable at the time of default occurs. It is expressed as a percentage loss per unit of an exposure.
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika pelanggan Perusahaan gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Perusahaan. Risiko kredit terutama berasal dari piutang usaha yang diberikan kepada pelanggan. LGD biasanya bervariasi sesuai dengan tipe pelanggan. Tidak terdapat konsentrasi risiko kredit yang signifikan terkait dengan piutang usaha, hal ini disebabkan keragaman pelanggan.
Credit risk is the risk of financial losses incurred if the Company’s customer fails to meet the contractual obligations to the Company. Credit risk mainly from trade receivables provided to the customers. LGD usually varies according to the type of customer. There are no significant concentrations of credit risk associated with accounts receivable, this is due to the diversity of customers.
Risiko kredit yang timbul dari aset keuangan lainnya mencakup kas dan setara kas, piutang usaha dan jaminan. Risiko kredit yang dihadapi Perusahaan timbul karena wanprestasi dari pihak lain. Perusahaan mengelola risiko kredit yang terkait dengan simpanan di bank dengan memantau reputasi, peringkat kredit dan membatasi risiko agregat dari masing-masing pihak dalam kontrak. Nilai maksimal eksposur adalah sebesar nilai tercatat.
Credit risk arising from other financial assets includes cash and cash equivalents, account receivable and guarantees. Credit risk faced by the Company arising from default of the other party. The Company manages credit risk associated with bank deposits by monitoring reputation, credit rating and limit the aggregate risk of each party to the contract. The maximum value of exposure is the carrying amount.
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing
Foreign Currency Exchange Risk
Risiko nilai tukar mata uang asing adalah risiko atas perubahan nilai tukar Rupiah sebagai mata uang pelaporan terhadap mata uang asing, khususnya Dolar Amerika Serikat (AS). Risiko ini muncul disebabkan aset dan liabilitas dan transaksi operasional Perusahaan didenominasi oleh mata uang asing sehingga pelemahan Rupiah terhadap mata uang asing tersebut dapat secara negatif mempengaruhi pendapatan dan kinerja Perusahaan.
Foreign currency exchange risk is the risk of changes in exchange rate of Rupiah as the reporting currency against foreign currencies, especially the US Dollar. These risks arise due to the assets and liabilities and operational transactions of the Company denominated in foreign currency so that the weakening Rupiah against foreign currencies could negatively affect revenue and business performance of the Company.
32
PT INETINDO INFOCOM CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
For personal use only
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT INETINDO INFOCOM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN 24. POLICY AND FINANCIAL RISK MANAGEMENT RISIKO KEUANGAN - LANJUTAN OBJECTIVES - CONTINUED Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing – Lanjutan
Foreign Currency Exchange Risk - Continued
Risiko mata uang asing adalah risiko dimana nilai wajar dari arus kas masa depan dari instrumen keuangan akan berfluktuasi yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing. Dampak fluktuasi tingkat mata uang asing Perusahaan terutama berasal dari kas dan setara kas, piutang usaha yang didenominasi dalam Dolar AS dan Dolar Singapura.
Foreign currency risk is the risk that the fair value of future cash flows of a financial instrument will fluctuate due to changes in foreign currency exchange rates. The impact of foreign currency rate fluctuations to the Company mainly from cash and cash equivalents, accounts receivable denominated in US Dollar and Singapore Dollar.
Liabilitas seperti utang usaha, utang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar tidak dilakukan lindung nilai karena jumlahnya tidak signifikan. Saldo aset dan liabilitas Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 yang memiliki eksposur terhadap risiko nilai tukar mata uang asing diungkapkan dalam catatan 3m.
Liabilities such as accounts payable, other payable, accrued expenses do not hedge because the amount is not significant. The Company’s assets and liabilities as of December 31, 2012 which have exposures to the risk of foreign currency exchange rate disclosed in the note 3m.
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perusahaan tidak bisa memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo. Manajemen risiko likuiditas yang hati-hati (prudent) termasuk mengatur kas dan setara kas yang cukup untuk menunjang aktivitas usaha secara tepat waktu. Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan antara lain dengan memonitor pinjaman dan sumber pendanaan, menjaga saldo kecukupan kas dan surat berharga serta memastikan tersedianya pendanaan dari sejumlah fasilitas kredit yang mengikat, dan kesiapan untuk menjaga posisi pasar.
Liquidity risk is the risk that the Company cannot meet obligations as they fall due. Prudent liquidity risk management includes managing sufficient cash and cash equivalents to support the business activities in a timely manner. Liquidity risk management is conducted, among others by monitoring loans and funding sources, maintaining sufficient cash balances and marketable securities as well as ensuring the availability of funding from a number of binding credit facilities, and the readiness to maintain its market position.
Perusahaan mempertahankan kemampuannya untuk melakukan pembiayaan yang mengikat dari pemberi pinjaman yang andal. Dalam mengelola dan meminimumkan risiko ini, maka perusahaan melakukan pengelolaan tagihan dengan sangat hati-hati dan intensif, sehingga likuiditas di Perusahaan terjaga dengan sangat baik, disamping juga pengelolaan utang yang selalu disesuaikan dengan kondisi keuangan Perusahaan. Hal penting lainnya yang dilakukan oleh manajemen Perusahaan adalah dalam mengelola kas dan setara kas Perusahaan agar selalu tersedia rata-rata saldo diatas saldo minimal yang harus dimiliki oleh Perusahaan yaitu minimal setara modal kerja untuk 3 (tiga) bulan.
The Company maintains its ability to binding finance from a reliable lender. To manage and minimize these risks, the company managing the bill very carefully and intensively, so the liquidity of the Company is very well maintained, as well as debt management is always tailored to the financial condition of the Company. Another important point made by the Company's management is to manage the Company's cash and cash equivalents available to keep an average balance above the minimum balance that must be owned by a company that is at least equivalent to 3 (three) months of working capital.
25. INSTRUMEN KEUANGAN
25. FINANCIAL INSTRUMENTS
Instrumen keuangan yang disajikan dalam laporan posisi keuangan yang dicatat sebesar nilai wajar, jika tidak, mereka disajikan pada jumlah tercatat sebagai salah ini adalah pendekatan yang wajar dari nilai wajar atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal.
33
Financial instruments presented in the statements of financial positions are carried at fair value, otherwise, they are presented at carrying amounts as either these are reasonable approximation of fair values or their fair values cannot be reliably measured.
PT INETINDO INFOCOM CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PADA DAN TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010
PT INETINDO INFOCOM NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS AS OF AND FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2011 AND 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
For personal use only
25. INSTRUMEN KEUANGAN - LANJUTAN
25. FINANCIAL INSTRUMENTS - CONTINUED
Tercatat / Carrying Amount
Nilai Wajar / Fair Value
31 Desember 2011
December 31, 2011
Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang pihak berelasi Piutang karyawan
Financial assets 309.717.947 398.037.823
309.717.947 398.037.823
1.097.606.348 130.645
1.097.606.348 130.645
1.805.492.763
1.805.492.763
Liabilitas keuangan Utang usaha Pihak ketiga Utang lain-lain Pihak berelasi Utang pemegang saham
Cash and cash equivalents Account receivables Account receivables related parties Employee receivables
Financial liabilities 5.302.335.688 223.835.770 67.781.934
5.302.335.688 223.835.770 67.781.934
4.122.848.363 5.000.050.000
4.122.848.363 5.000.050.000
14.716.851.755
14.716.851.755
Tercatat / Carrying Amount
Account payables Account payables third parties Other payables Account payables related parties Shareholders payables
Nilai Wajar / Fair Value
31 Desember 2010
December 31, 2010
Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang pihak berelasi
Financial assets 183.887.027 91.128.470
183.887.027 91.128.470
212.248.700
212.248.700
487.264.197
487.264.197
Liabilitas keuangan Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang pihak berelasi Utang pemegang saham
Cash and cash equivalents Account receivables Account receivables related parties
Financial liabilities
889.757.450 25.072.600 1.918.493.340 7.000.070.000
889.757.450 25.072.600 1.918.493.340 7.000.070.000
9.833.393.390
9.833.393.390
26. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
26. COMPLETION STATEMENTS
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan yang diselesaikan pada tanggal 22 Nopember 2013.
34
OF
Account payables Third parties Related parties Account payable third parties Shareholders payables
THE
FINANCIAL
The Management of the Company is responsible for the preparation of the financial statements which are completed on November 22, 2013.