EVALUASI PELAKSANAAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) SB JAKARTA
Aryo Togar Universitas Bina Nusantara Aryo Togar Sudarmo, Drs., M.M
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meneliti apakah pelaksanaan audit di KAP SB sudah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan umum yang berlaku. Data penelitian diperoleh dari hasil pengamatan langsung pada pelaksanaan audit di KAP SB. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Dimana peneliti akan menggambarkan dan mengambil kesimpulan mengenai bagaimana auditor KAP SB melakukan pelaksanaan audit, apa saja yang menjadi pertimbangan mereka dalam melaksanakan audit, dan apakah pelaksanaan audit yang dilaksanakan sesuai dengan SPAP yang ditetapkan oleh IAPI. Metode kualitatif dipilih karena yang dibahas dalam penelitian ini adalah proses KAP SB melaksanakan audit mulai dari penerimaan penugasan sampai dengan pelaporannya. Karena itu, metode penelitian kualitatif dianggap sesuai dengan topik yang dibahas. Dari Hasil penelitian dapat diketahui bahwa prosedur pelaksanaan audit KAP SB sudah sesuai dengan SPAP. Pelaporan hasil audit laporan keuangan pun sudah dilaporkan dengan baik kepada klien. Namun dalam penerapan prosedur tersebut di dalam pelaksanaan auditnya belum dilakukan secara menyeluruh.
Kata kunci: audit, prosedur audit, pelaksanaan audit, pelaporan audit
ABSTRACT This study aimed to examine whether the implementation of the KAP SB audit have been implemented in accordance with the general provisions applicable. The research data obtained from direct observations on the implementation of the audit in KAP SB. The research method used in this study is qualitative research methods. Where researchers will describe and draw conclusions about how auditors conduct audits KAP SB, whatever their consideration in conducting the audit, and whether the audit is conducted in accordance with the SPAP set by the IAPI. Qualitative method was chosen because it is addressed in this study is the process of conducting an audit KAP SB from receipt to reporting assignment. Therefore, qualitative research methods are considered in accordance with the topics covered. From the results it can be seen that the implementation of audit procedures are in accordance with SB KAP SPAP. Reporting the results of any audit of financial statements are reported properly to the client. But in the application of these procedures in conducting the audit has not been done thoroughly.
Keywords: audit, audit procedures, audit execution, audit reporting
PENDAHULUAN Sebagai tanggapan atas meningkatnya permintaan dan pertumbuhan besarnya ukuran
dan kompleksitas bisnis, secara perlahan telah terjadi tiga perubahan penting atas praktik audit, yaitu (1) suatu pergeseran dari verifikasi rinci atas akun-akun menjadi penarikan sampel atau pengujian sebagai dasar untuk memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan, (2) pengembangan praktik mengaitkan pengujian yang akan dilakukan pada evaluasi auditor atas pengendalian intern perusahaan, dan (3) mengurangi penekanan atas deteksi kecurangan (fraud) sebagai tujuan audit. Perubahan terakhir menjadi subjek kontroversi sampai hari ini, dan sedang dalam proses balik sesuai dengan harapan publik agar auditor dapat tetap mendeteksi kecurangan yang masih bertahan. Jasa auditor menggerakkan rantai nilai ketika auditor mengubah informasi menjadi pengetahuan yang penting bagi manajemen atau dewan direksi. Lebih jauh lagi, auditor dapat menangkap peluang untuk meningkatkan kinerja dengan cara membuat rekomendasi tentang bagaimana perusahaan dapat mendayagunakan dengan lebih baik basis aset yang dimiliki, yang berarti mengantisipasi dan menciptakan peluang. Auditor memberikan nilai
terbesar dengan cara membuat rekomendasi yang cukup spesifik untuk menunjukkan jalur yang mengubah visi menjadi kenyataan. Dalam hal ini, audit laporan keuangan memainkan peran yang sangat diperlukan dalam ekonomi pasar bebas. Audit laporan keuangan merupakan bagian terpenting dari berbagai assurance services. Pernyataan Konsep Akuntansi Keuangan No.2 yang dikeluarkan oleh FASB menyatakan bahwa relevansi dan reliabilitas merupakan dua kualifikasi utama yang membuat informasi akuntansi dapat berguna bagi pengambilan keputusan. Pengguna laporan keuangan berkepentingan untuk meyakini bahwa hal tersebut diatas telah dipenuhi sebagaimana tercantum dalam laporan auditor independen. Akan tetapi, masih banyak kegagalan audit yang sering terjadi. Hal itu disebabkan oleh tidak dilaksanakannya prosedur audit yang penting atau tidak dievaluasinya bukti-bukti audit dengan benar. Pelaksanaan audit yang baik seringkali dapat mencegah kegagalan audit. Untuk mencapai pelaksanaan audit yang baik tersebut tidak lepas dari perencanaan audit yang baik pula, karena dengan perencanaan penugasan yang baik maka auditor akan mendapat bukti kompeten yang mencukupi pada situasinya saat itu, menghemat biaya audit, dan menghindari salah pengertian dengan klien. Menghindari salah paham dengan klien adalah sesuatu yang penting agar dapat memupuk hubungan dengan klien dan memudahkan pelaksanaan kerja yang bermutu dan dengan biaya yang wajar. Karena dengan penekanan biaya audit dalam batas yang wajar, kantor akuntan publik akan dapat bersaing sehingga para klien tidak akan lari ke kantor akuntan publik pesaing. Dengan menerapkan pelaksanaan audit yang baik pada setiap penugasannya, diharapkan pelaksanaan audit pada setiap kantor akuntan publik dapat menjadi lebih efektif dan efisien.
Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai pelaksanaan audit yang dilakukan oleh kantor akuntan publik. Dalam penelitian ini maka penulis mengambil topik sebagai berikut : “EVALUASI PELAKSANAAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) SB JAKARTA"
Berdasarkan pada latar belakang penelitian yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, maka peneliti mengidentifikasi masalah yaitu : 1. Apakah yang menjadi bahan pertimbangan oleh auditor dalam perolehan klien ? 2. Apakah pelaksanaan audit yang dilakukan sudah efektif dan efisien ? 3. Apakah prosedur pelaksanaan audit yang dilakukan sudah sesuai dengan Standar Profesi Akuntan Publik yang ditetapkan oleh IAPI ? 4. Apakah pelaporan audit sudah disampaikan dengan baik ?
Dengan maksud memusatkan masalah yang ada agar tidak menyimpang dari pokok pembahasan maka penulis ingin membatasi masalah serta mempertajam dalam melakukan pembahasan. Sesuai dengan judul skripsi ini, maka ruang lingkup akan dibatasi pada permasalahan, yang meliputi : a. Penerimaan Penugasan Audit, karena tahap awal dalam audit laporan keuangan adalah mengambil keputusan untuk menerima atau menolak suatu kesempatan menjadi auditor untuk klien baru atau untuk melanjutkan sebagai auditor bagi klien yang sudah ada b. Perencanaan Audit, karena pada suatu proses audit, tahap perencanaan merupakan tahap yang nantinya akan menentukan baik atau tidaknya suatu proses audit. Jika suatu KAP memiliki perencanaan audit yang efektif maka kualitas audit yang
dihasilkan akan semakin baik dan hal tersebut tentunya menunjukan bahwa kinerja auditor yang ada sudah baik. c. Pelaksanaan Audit, karena setelah dilakukan perencanaan audit maka akan dilakukan pelaksanaan audit yang merupakan penerapan atau pelaksanaan dari apa yang telah direncanakan pada perencanaan audit, yang juga menentukan baik atau tidaknya suatu proses audit. d. Pelaporan Audit, karena pelaporan audit adalah langkah terakhir dari seluruh proses audit. Dalam suatu audit, laporan audit sangat penting sekali karena laporan audit menginformasikan pemakai informasi mengenai apa yang dilakukan auditor dan kesimpulan yang diperolehnya.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pelaksanaan audit yang dilakukan oleh KAP SB sudah sesuai dengan Standar Auditing yang diatur oleh Institut Akuntan Publik Indonesia dalam SPAP. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Kantor Akuntan Publik Untuk dapat memberikan informasi atau masukan yang berguna bagi Kantor Akuntan Publik lainnya mengenai permasalahan yang dibahas atau diteliti. 2. Penulis Bagi peneliti, penelitian ini dapat menambah pengetahuan di bidang audit khususnya pelaksanaan audit laporan keuangan dengan dapat membandingkan antara teori yang sudah didapat di bangku perkuliahan dan penerapannya di KAP SB.
3. Pengguna Jasa Kantor Akuntan Publik Memberikan gambaran tentang baik atau tidaknya pelaksanaan audit yang telah dilaksanakan oleh KAP sehingga dapat memberikan pertimbangan untuk menggunakan jasa KAP atau tidak. 4. Ilmu Pengetahuan Sebagai bahan acuan untuk penelitian lebih lanjut mengenai KAP terutama masalah pelaksanaan audit, mulai dari penerimaan penugasan audit sampai diterbitkannya laporan audit.
METODE PENELITIAN Data yang digunakan dalam penilitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer berupa wawancara. Sedangkan data sekunder adalah data yang ada di KAP SB dan dapat digunakan secara langsung dan tidak langsung dalam analisis data. Data sekunder yang dimaksud dapat berupa dokumentasi pelaksanaan audit laporan keuangan yang dirangkum dalam Kertas Kerja Pemeriksaan, dan pedoman umum audit laporan keuangan KAP SB.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Wawancara Dengan melakukan tanya jawab dengan pihak yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan audit laporan keuangan KAP SB.
2. Observasi
Peneliti akan turun langsung ke lapangan untuk mendapatkan data dan informasi secara langsung. Peneliti akan mengamati cara kerja KAP SB dalam melaksanakan audit.
3. Dokumentasi Dengan melakukan pemeriksaan secara teliti dan mendalam atas dokumen dan catatan yang berkaitan dengan pelaksanaan audit laporan keuangan KAP SB.
Data yang digunakan dianalisis secara kualitatif yaitu dengan tidak didasarkan pada perhitungan statistik yang berbentuk kuantitatif ( jumlah ), tapi dalam bentuk pernyataan dan uraian. Analisis data dilakukan dengan beberapa langkah berikut ini : 1. Memperoleh pemahaman tentang pelaksanaan audit KAP SB, selanjutnya, pemahaman tersebut didokumentasikan. 2. Menguji
kesesuaian
prosedur
pelaksanaan
audit
KAP
SB
dengan
cara
membandingkan prosedur pelaksanaan audit KAP SB dengan pelaksanaan audit menurut SPAP.
HASIL DAN BAHASAN Berdasarkan hasil wawancara, observasi, dan pengamatan dokumen atas pelaksanaan audit laporan keuangan, diketahui bahwa :
1. Yang menjadi pertimbangan KAP SB dalam penerimaan klien adalah : a. Disetujui atau tidaknya kegiatan survey terlebih dahulu sebelum menerima perikatan b. Apakah klien yang tersebut merupakan klien baru atau klien lama
c. Apakah klien tersebut ada permasalahan hukum atau tidak
2. Pelaksanaan audit laporan keuangan pada KAP SB cukup efektif dan efisien. Seharusnya prosedur pelaksanaan audit dilakukan secara konsisten, agar pelaksanaan laporan keuangan pada KAP SB dapat terlaksana lebih efektif dan efisien.
3. Berdasarkan hasil perbandingan antara Prosedur Pelaksanaan Audit Laporan Keuangan KAP SB dengan Prosedur Laporan Keuangan menurut IAPI yang tertuang dalam SPAP, dapat diketahui bahwa Prosedur Pelaksanaan Audit Laporan Keuangan KAP SB sudah sesuai.
4. Berdasarkan evaluasi Pelaporan Audit Pada KAP SB dapat diketahui bahwa pelaporan audit KAP SB sudah disampaikan dengan baik kepada klien.
Selain itu, dijumpai juga kelemahan-kelemahan yang ada dalam pelaksanaan audit laporan keuangan pada KAP SB, antara lain : 1. Dari pelaksanaan audit laporan keuangan yang menjadi bahan penelitian, ada pelaksanaan audit yang tidak melakukan survey secara menyeluruh. Sehingga informasi megenai pengendalian intern klien tidak didapat dengan akurat. 2. Kondisi gudang penyimpanan kertas kerja sudah memerlukan perbaikan pada bagian langit-langit, sehingga dokumentasi kertas kerja tersebut terancam rusak akibat terkena air apabila terjadi hujan.
3. Kapasitas ruangan tempat penyimpanan tidak terlalu besar dan kertas kerja pemeriksaan belum tertata dengan rapih, sehinggaterjadi kesulitan apabila kertas kerja tersebut sewaktu-waktu dibutuhkan kembali. 4. Pembuatan kertas kerja pemeriksaan dibuat secara tulis tangan, padahal tidak semua kertas kerja pemeriksaan harus di buat secara tulis tangan. 5. Tidak ada uang kas kantor yang dapat langsung digunakan untuk mendukung kegiatan pelaksanaan audit seperti fotokopi, biaya tak terduga, dan biaya transport. Setiap pengeluaran yang berhubungan dengan kantor dapat dilakukan permintaan secara lisan ataupun tertulis kepada pimpinan. Akan tetapi apabila sewaktu-waktu pimpinan sedang tidak berada di kantor dan ada kegiatan yang berkaitan dengan pelaksanaan audit seperti yang disebutkan diatas. Dengan begitu kegiatan pelaksanaan audit laporan keuangan menjadi terhambat.
SIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian yang dilakukan pada KAP SB mengenai pelaksanaan audit laporan keuangan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pertimbangan dalam penerimaan penugasan dari klien adalah :
a. Apakah kegiatan survey yang diajukan oleh KAP SB sebelum menerima perikatan disetujui atau ditolak. b. Klien yang akan diaudit apakah klien lama atau klien baru. c. Klien yang akan diaudit apakah ada permasalahan hukum atau tidak.
2. Pelaksanaan audit laporan keuangan yang dilakukan pada KAP SB sudah tergolong efektif dan efisien akan tetapi, prosedur pelaksanaan audit laporan keuangan belum dilakukan secara konsisten.
3. Prosedur pelaksanaan audit laporan keuangan KAP SB sudah sesuai dengan prosedur audit laporan keuangan menurut IAPI yang ada dalam SPAP, hal ini dibuktikan dengan melakukan perbandingan antara prosedur pelaksanaan audit laporan keuangan KAP SB dengan prosedur audit laporan keuangan yang tertuang dalam SPAP.
4. Pelaporan hasil audit laporan keuangan pada KAP SB sudah disampaikan dengan 69 baik, karena sudah diselesaikan tepat waktu dan sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan dalam SPAP. Laporan hasil audit tersebut juga dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan seperti pemegang saham, dan juga mendukung kegiatan perusahaan seperti peminjaman modal kepada bank dan juga membantu melaksanakan kewajiban kepada pemerintah yaitu membayar pajak.
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya dijumpai kelemahankelemahan yang ada pada pelaksanaan audit laporan keuangan KAP SB, maka dapat diberikan saran-saran sebagai berikut :
1. Pada tahap penerimaan klien seharusnya dilaksanakan secara konsisten sesuai dengan prosedur pelaksanaan audit laporan keuangan KAP SB, yaitu dengan melakukan survey secara menyeluruh terhadap klien. Sehingga audit fee yang
diperkirakan bisa sesuai dengan kondisi klien yang sebenarnya dan pelaksanaan audit dapat terlaksana lebih efektif dan efisien.
2. Sebaiknya KAP SB melakukan perbaikan terhadap gudang penyimpanan kertas kerja agar keamanan kertas kerja tetap terjaga dan bebas dari ancaman rusak karena terkena air. Sehingga apabila sewaktu-waktu kertas kerja tersebut diperlukan kembali akan tetap dapat digunakan.
3. Dengan kapasitas ruangan yang tidak terlalu besar seharusnya pihak KAP SB melakukan penataan dalam hal penyimpanan kertas kerja dengan rapih, sehingga dapat memudahkan penggunaan kembali kertas kerja pemeriksaan tersebut. Hal ini akan lebih baik jika pihak KAP SB melakukan renovasi dalam rangka perluasan tempat penyimpanan kertas kerja. Memang memakan biaya, namun akan berdampak baik untuk kedepan nya.
4. Pembuatan kertas kerja pemeriksaan tidak seharusnya dibuat dengan tulis tangan seluruhnya. Seharusnya kertas kerja tersebut dapat dibuat dalam bentuk formulir terlebih dahulu. Desain formulir itu sendiri disesuaikan dengan kebutuhan. Sehingga dapat memudahkan auditor dalam melaksanakan audit.
5. KAP SB seharusnya menyediakan uang kas untuk keperluan kantor. Sehingga apabila ada keperluan dana yang berkaitan dengan pelaksanaan audit atau keperluan tidak terduga lain yang mempengaruhi pelaksanaan audit bisa tetap dilakukan walaupun pimpinan sebagai pihak yang mengeluarkan uang untuk keperluan kantor sedang tidak berada di tempat.
REFERENSI
Agoes, Sukrisno. (2008). Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik. Edisi 3 Jilid 1. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Agoes, Sukrisno., Trisnawati, Estralita. (2008). Praktikum Audit, Seri 2, Jakarta : Penerbit Salemba Empat.
Alvin. A. Arens, Randal J. Elder, Mark S. Beasley. (2008). Audit dan Jasa Assurance (Edisi 12), (Alih bahasa Herman Wibowo), Jakarta : Penerbit Erlangga
Alvin. A. Arens, Randal J. Elder, Mark S. Beasley, Amir Abadi Jusuf, (2011). Audit dan Jasa Assurance:Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia), Jakarta : Penerbit Salemba Empat
Arens, A. A., & Loebbecke, J.k. (2003). Auditing: Pendekatan terpadu . (Alih bahasa Jusuf, A.A.). Jakarta : Penerbit Salemba Empat
Boynton, Johnson, R. N., & Kell, W. G. (2003). Modern auditing (edisi ke-7). (Alih bahasa Budi, I. S. & Wibowo, H.). Jakarta: Penerbit Erlangga
Djatmoko. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia Pada Kantor Akuntan Publik. Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Tarumanegara Vol. XI/02/Mei/2007:196-202
I Gusti Agung Rai, (2008). Audit Kinerja Pada Sektor Publik, Jakarta : Penerbit Salemba Empat
Institut Akuntan Publik Indonesia, (2011). Standar Profesional Akuntan Publik, Jakarta : Penerbit Salemba Empat
Institut Akuntan Publik Indonesia, (2011). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik, Jakarta : Penerbit Salemba Empat
Lawrence B. Sawyer,JD,CIA, PA; Mortimer A. Dittenh, (2005). Audit Internal Sawyer (Edisi 5) , Jakarta : Penerbit Salemba Empat
Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 17/PMK.01/2008. Jasa Akuntan Publik.
Sendi Gusnandar Arnan, Nelsi Wisna, Indra Firmansyah, (2009). Auditing, Bandung : Penerbit Politeknik Telkom
Theodorus M. Tuanakotta, (2007). Akuntansi Forensik dan Audit Investigatif, Jakarta : Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Wirianata. (2007). Persepsi Dosen Dan Mahasiswa Akuntansi Terhadap Profesi Akuntan Publik Pasca Enron Studi Kasus Lima PTS Di Jakbar. Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Tarumanegara Vol. XI/03/September/2007:303-318
RIWAYAT PENULIS Aryo Togar lahir di kota Jakarta pada 20 Mei 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Ekonomi Akuntansi pada 2012.