EVALUASI IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT (JAMKESMAS) DI KECAMATAN BATURETNO KABUPATEN WONOGIRI Elisabet Ayu Maharani, Hesti Lestari, Dyah Lituhayu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro Jl.Prof Soedharto SH, Kampus Tembalang , Semarang Email :
[email protected] Abstract One of the government’s efforts to reduce poverty in Indonesia is giving health aid for poor citizens by giving Jamkesmas (Public Health Assurance) to them. Wonogiri Regency is one of poor regencies in Indonesia, shown by increasing number of people who receive Jamkesmas. There are some aspects that have to be improved in the data collection of Jamkesmas’ beneficiaries in Baturetno District. This is according to the incompleteness of the Jamkesma coverage. Based on this condition, this research is aimed at investigating how Jamkesmas can be enjoyed by poor people listed in Jamkesmas beneficiaries and investigating the achievements of the objectives of Jamkesmas towards poor people in Baturetno District. This research uses the criteria of policy evaluation by William N. Dunn: effectiveness, efficiensy, adequacy, responsiveness, dan accuracy. This research uses qualitative descriptive method. The data were obtained by interview, observation, documentation, and literary review. By using descriptive method, the researcher studied the problem faced by describing the situation of the subjects or the objects of the research based on facts found and based on the real condition. The sources of this research were authorities of Jamkesmas and the beneficieries of Jamkesmas in Baturetno’s Health Center (puskesmas) The results of this reserach were: (1) there is no annual verification or update of the data of Jamkesmas beneficiaries that caused the incompleteness of Jamkesmas beneficiaries, (2) the objectives of Jamkesmas were achieved well in Baturetno District, (3) the acces and quality of health service for poor community were improved, (4) poor neighbourhood had more understanding about the benefits of health service, (5) Jamkesmas program positively affected poorer community in Baturetno Distict, and (6) people felt it hard to complete the requirements of the referral and felt that the registration in the hospitals were convoluted. Based on the above results, it is recommended that the data of Jamkesmas beneficiaries are verified, authorities need to improve coordination so that any information obtained by society is true and complete. The weaknesses of Jamkesmas concluded in this research are expected to improve JKN (National Health Insurance) which is now being implemented by the government.
Key words : Implementation evaluation, Health Service, Jamkesmas (Public Health Assurance), Implementation, Wonogiri.
1
Di dalam pelaksanaan Program
PENDAHULUAN Program
program
Jamkesmas
bantuan
adalah
sosial
untuk
Jamkesmas di Kecamatan Baturetno selama
ini,
terdapat
beberapa
pelayanan kesehatan bagi masyarakat
permasalahan, antara lain: sulit untuk
miskin
menentukan kriteria kemiskinan pada
dan
tidak
mampu
yang
diselenggarakan secara nasional, agar
masyarakat
terjadi subsidi silang dalam rangka
bermatapencaharian
mewujudkan
kesehatan
dan peternak, pelaku pendataan bukan
yang menyeluruh bagi masyarakat
dari Kepala RT atau RW yang lebih
miskin.
dekat dengan masyarakat dan lebih
pelayanan
Jamkesmas
merupakan
desa
yang
mayoritas
sebagai
perwujudan amanat Undang-Undang
memahami
Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem
sehingga pada akhirnya sering terjadi
Jaminan Sosial Nasional (SJSN).
salah
Pelaksanaan kebijakan Jamkes-
kondisi
petani
sasaran
dalam
warganya,
pendaftaran
peserta Jamkesmas. Selain itu, jumlah
mas dituangkan dalam Keputusan
masyarakat
Menteri
Kesehatan
Republik
Baturetno kabupaten Wonogiri sebesar
Indonesia
Nomor
903/MENKES/
16.592, namun yang mendapatkan
PER/V/2011
tentang
miskin
di
Kecamatan
Pedoman
kartu Jamkesmas hanya 14.094 jiwa,
Jaminan
dan terdapat 2.498 jiwa yang belum
Kesehatan Masyarakat (Permenkes RI
mendapatkan kartu Jamkesmas (SK
No 903/MENKES/ PER/V/2011).
Bupati Wonogiri, 2012).
Penyelenggaraan
Program
Dasar hukum penyelenggaraan
Berdasarkan
fenomena
program Jamkesmas adalah Undang-
permasalahan
Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun
penelitian
2009 dan Undang-Undang Nomor 40
implementasi Program Jamkesmas di
Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Kecamatan Baturetno. Penelitian ini
Sosial Nasional. Di dalam pelaksanaan
untuk
Jamkesmas
mengetahui
sendiri,
pemerintah
tersebut
dilakukan
tentang
evaluasi
mendiskripsikan proses
dan
pelaksanaan
mengeluarkan Petunjuk Teknis setiap
program Jamkesmas di Kecamatan
tahunnya,
Baturetno, serta untuk mengetahui
sebagai
patokan
atau
pedoman pelaksanaan Jamkesmas di
pencapaian
tujuan
Program
tiap daerah (UU RI No 36 th 2009).
Jamkesmas bagi masyarakat miskin di Kecamatan Baturetno. Penelitian ini
memberikan kontribusi dan masukan
menghasilkan informasi yang valid
dalam
untuk
dan cepat dipercayai mengenai hasil-
meningkatkan dan menyempurnakan
hasil kebijakan tetapi mengevaluasi
Program JKN (Jaminan Kesehatan
hasil
Nasional) yang sedang berjalan saat
program
ini.
diumumkan
upaya
kelembagaan
Penelitian ini menggunakan kriteria evaluasi kebijakan menurut William N. Dunn, yaitu efektifitas, efisiensi, kecukupan, ketepatan
responsivitas, (Dunn,
dan
2003:610).
Pengambilan lima kriteria tersebut berdasarkan
dugaan
permasalahan
yang ada pada pelaksaan Program Jamkesmas di Kecamatan Baturetno.
2
METODOLOI PENELITIAN Penelitian
ini
menggunakan
desain penelitian deskriptif dengan pendekatan
kualitatif.
Penggunaan
desain penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan
atau
melukiskan
proses pelaksanaan Program Jamkesmas dan pencapaian Tujuan Program Jamkesmas di Kecamatan Baturetno berdasarkan fakta - fakta yang nampak atau
sebagaimana
adanya
sesuai
dengan kebutuhan peneliti. Penelitian
ini
menggunakan
pendekatan Evaluasi Formal yaitu merupakan pendekatan yang menggunakan
metode
deskriptif
untuk
tersebut
atas
dasar
tujuan
kebijakan
yang
telah
formal
oleh
secara
pembuat kebijakan dan administrator program. Asumsi utama dari evaluasi formal adalah bahwa tujuan dan target di umumkan secara formal adalah merupakan ukuran yang tepat untuk manfaat atau nilai kebijakan program. Evaluasi dalam penelitian ini diarahkan dalam kategori process evaluation yaitu evaluasi terhadap tindakan pelaksana, media pelaksana program dan keberhasilan program Jamkesmas. Fokus dari penelitian ini adalah evaluasi Jamkesmas,
implementasi dilihat
Program
dari
dimensi-
dimensi yang mendukung fenomena penelitian. Lokus penelitian ini adalah Kecamatan Puskesmas
Baturetno, Baturetno
kususnya I,
karena
wilayah kerja Puskesmas Baturetno I luas, terdiri dari 9 Desa di Kecamatan Baturetno Kabupaten Wonogiri. Penelitian ini berdasarkan teknik criterion-based selection, yaitu teknik pemilihan
subjek
penelitian
yang
didasarkan pada asumsi bahwa subjek tersebut sebagai aktor dalam tema
penelitian.
Model
penelitian
331): 1) Membandingkan data hasil
menggunakan snow ball sampling
pengamat-an
yang merupakan pembuktian jawaban
wawancara; 2) Membandingkan apa
dari informasi kepada pihak lain
yang dikatakan orang di depan umum
sampai
bahwa
dengan apa yang dikatakannya secara
jawaban yang diberikan oleh informan
pribadi; 3) Membandingkan apa yang
tersebut benar (Afifuddin, 2009:127).
dikatakan orang-orang tentang situasi
peneliti
Analisis
meyakini
deskriptif
dilakukan
penelitian
dengan
dengan
data
apa
hasil
yang
setelah data yang bersumber dari
dikatakannya sepanjang waktu; 4)
wawancara
Membandingkan
dan
lapangan
telah
lengkap.
Setelah
langkah
observasi terkumpul
dari
keadaan
dan
dengan
perspektif seseorang dengan berbagai
data
terkumpul,
pendapat dan pandangan orang seperti
selanjutnya
adalah
rakyat
biasa,
orang
yang
ber-
pengolahan data yaitu dengan cara
pendidikan menengah/tinggi, orang
memeriksa
berada, dan orang pemerintahan; 5)
kembali
data
yang
diperoleh dan mencocokkan untuk
Membandingkan
diklarifikasikan menurut golongan dan
dengan isi
kategori masing-masing serta me-
berkaitan.
hasil
suatu
wawancara
dokumen
yang
nyempurnakan data yang dianggap masih belum sesuai dengan tujuan yang
hendak
dicapai.
Kemudian
3
PEMBAHASAN a. Proses Pelaksanaan Program
dibuatlah suatu kesimpulan berdasar-
Jamkesmas di Kecamatan
kan pada informasi dari narasumber.
Baturetno
Untuk mengetahui kualitas dan
1) Efektivitas
keabsahan data, digunakan Metode Triangulasi.
Triangulasi
dengan
Masyarakat miskin di Kecamatan Baturetno yang telah mendapatakan
sumber berarti membanding-kan dan
pelayanan
mengecek balik derajat kepercayaan
mestinya seperti yang telah tertera di
suatu
diperoleh
Juknis Jamkesmas, masyarakat juga
melalui waktu dan alat yang berbeda
merasa cukup puas dengan pelayanan
dalam penelitian kualitatif. Hal itu
yang
dapat
Moleong,
namun masih ada masyarakat miskin
dengan jalan (Moleong, 2009:330-
yang mengeluhkan tentang syarat
informasi
dicapai
yang
menurut
kesehatan
diberikan
oleh
sebagaimana
Puskesmas,
pendaftaran dan administrasi untuk
Pemerintah Daerah menanggapi hal
mendapatakan pelayanan kesehatan di
tersebut dengan memberikan Jaminan
Rumah
Kesehatan Daerah (Jamkesda) bagi
sakit,
masyarakat
merasa
syarat tersebut terlalu banyak dan
masyarakat
menyulitkan masyarakat miskin dalam
mendapatkan Jamkesmas dan ber-
berobat.
penyakit kronis.
Puskesmas mengusahakan
Baturetno secara
miskin
yang
tidak
sudah
Di dalam Peraturan Kementrian
maksimal
Kesehatan no 40 tahun 2012 tentang
menyediaan sarana dan prasarana bagi
Pedoman
pelayanan
disebutkan bahwa masyarakat miskin
kesehatan
peserta
Pelaksanaan
Jamkesmas, peralatan yang digunakan
yang
sudah diperbaharui dan selalu ter-
Jamkesmas tidak membayar biaya
update, seluruh pegawai di Puskesmas
apapun jika berobat, termasuk obat,
sudah melaksanakan tugas pokok dan
akan
fungsinya berdasarkan peraturan yang
tertentu yang mengharuskan pasien
ada, akan tetapi masih ada masyarakat
Jamkes-mas menebus obatnya dengan
yang kurang puas dengan pelayanan
uang pribadi, karena stok obat untuk
yang diberikan Puskesmas, karena
pasien
terkadang masyarakat merasa dokter
dibutuhkan
dosis
lebih
untuk
yang memeriksa tidak cekatan dan
mengobati
penyakit
yang
diidap
teliti.
pasien.
2) Efisiensi
terdaftar
Jamkesmas,
tetapi
sebagai
terdapat
Jamkesmas
peserta
kasus-kasus
habis
atau
3) Kecukupan
Di Kecamatan Baturetno ada
Data masyarakat miskin yang
banyak kartu yang dikembalikan ke
dimiliki oleh Pemerintah Kecamatan
Dinas Kesehatan karena rusak dan
Baturetno dengan data hasil PPLS
tidak berpemilik. Upaya Puskes-mas
(Pendataan
Baturetno I sebagai penyalur kartu
Sosial) 2011 oleh tim TNP2K (Tim
Jamkesmas dalam memberikan nama
Nasional percepatan Penanggulangan
pengganti peserta untuk kartu yang
Kemiskinan) memiliki perbedaan, hal
rusak atau tidak berpemilik tidak ada
tersebut karena data yang dipunyai
jawaban sampai Program Jamkesmas
oleh Pemerintah Kecamatan Baturetno
berganti BPJS. Upaya yang dilakukan
adalah data dari tahun 2009 yang
Program
Perlindungan
masih digunakan sampai tahun 2013
adanya
dan tidak diperbaharui. Data dari tim
masyarakat
TNP2K (Tim Nasional percepatan
Namun di Kecamatan Baturetno masih
Penanggulangan Kemiskinan) adalah
banyak masyarakat miskin yang tidak
data yang didapat dari pendataan pada
mendapatkan kartu Jamkesmas dan
tahun 2011, masih digunakan sampai
tidak
tahun 2013. Hal tersebut membuktikan
Jamkesmas. Masyarakat yang tidak
bahwa Pemerintah tidak melakukan
terdaftar tersebut melayangkan protes
pemutakhiran data. Jumlah peserta
kepada
Jamkesmas dilihat dari tahun 2011
Puskesmas hanya bertugas memberi-
sampai tahun 2013 selalu mengalami
kan
kenaikan, padahal fakta yang ada di
masyarakat,
Puskesmas
hanya
lapangan sudah terjadi perubahan yang
melemparkan
masyarakat
untuk
dinamis dalam aspek kependudukan
bertanya ke Pemerintah Kecamatan.
(seperti meninggal, lahir, pindah) dan
Jika ada komunikasi dan koordinasi
perubahan
yang
(miskin
status baru
sosial
dan
ekonomi
keluar
dari
kemiskinan).
program
Jamkesmas,
merasa
terdaftar
sebagai
Puskesmas,
pelayanan
baik
diringankan.
peserta
tapi
karena
kesehtan
anatara
kepada
Pemerintah
Kecamatan dengan Puskesmas, maka hal tersebut tidak akan terjadi dan
Peserta Jamkesmas merasa puas atas pelayanan yang diberikan oleh
masyarakat tidak akan berfikir bahwa ia hanya dipermainkan saja.
Puskesmas dan Rumah sakit, hanya saja pasien Jamkesmas mengeluhkan tentang
syarat
administrasi
b. Pencapaian Tujuan Program
dan
Jamkesmas di Kecamatan
pendaftaran yang terlalu banyak dan
Baturetno
menyulitkan pasien, membuat pasien
Tujuan
harus
menunggu
lama
tanpa
penanganan.
dapat
Program
tercapai
Jamkesmas
dengan
baik
di
Kecamatan Baturetno, dilihat dari akses dan mutu pelayanan kesehatan terhadap
4) Responsivitas Masyarakat
Kecamatan
masyarakat
miskin
meningkat, dibuktikan dengan adanya
Baturetno menanggapi positif tentang
pembaharuan
fasilitas
dan
sarana
adanya Program Jamkesmas, karena
prasarana di Puskesmas Baturetno.
masyarakat merasa terbantu dengan
Masyarakat miskin di Kecamatan
Baturetno semakin mengerti manfaat
nasional, namun sangat disayangkan
pelayanan kesehatan, yang terlihat dari
tidak
semakin
masyarakat
pemutakhiran data dari pemerintah
miskin yang berobat di Puskesmas.
sehingga membuat cakupan peserta
Dari
Jamkesmas di Kecamatan Baturetno
banyaknya
tahun
2011-2013
cakupan
ada
masyarakat miskin yang dilayani oleh
tidak merata.
Puskesmas meningkat, hal tersebut
Tujuan
membuktikan kesehatan
bahwa
yang
Puskesmas masyarakat
pelayanan
diberikan
semakin miskin
baik puas
pembaharuan
Program
dan
Jamkesmas
berhasil direalisasikan di Kecamatan
oleh
Baturetno,
dan
berkembangnya sarana dan prasarana
terhadap
dilihat
pelayanan
dari
semakin
keseha-tan
pelayanan kesehatan yang diberikan
meningkatnya
oleh Puskesmas, dengan kata lain
kesehatan bagi masyarakat miskin di
tujuan
wilayah
program
Jamkesmas
telah
tercapai di Kecamatan Baturetno.
akses
serta
tersebut,
meningkatnya
pelayanan
dilihat
angka
dari
kunjungan
masyarakat miskin yang berobat di 4
Puskesmas
PENUTUP
kartu
Jamkesmas.
a. KESIMPULAN Program
menggunakan
Jamkesmas
telah
terlaksana selama 8 tahun, mulai pada tahun 2005. Pelaksanaan program
b. REKOMENDASI Program
Jamkesmas
hanya
Jamkesmas di Kecamatan Baturetno
diberikan kepada individu yang masuk
sudah
dalam daftar penerima manfaat yang
diupayakan
semaksimal
mungkin oleh Puskesmas Baturetno
diterbitkan
sebagai sarana kesehatan tingkat dasar,
datanya
berasal
dari
yang terdekat diakses oleh masyarakat.
Terpadu
hasil
PPLS
Masih
dari
Program Perlindungan Sosial) 2011.
pelaksanaan
Tantangannya dalam hal ini adalah
antara
mendistribusikan
banyak
masyarakat Program
keluhan
dalam Jamkesmas,
lain
oleh
Kemenkes
penerima
Basis
yang Data
(Pendataan
kartu
Jamkesmas
ketidakcekatan dokter saat memeriksa
kepada
dan syarat rujukan yang banyak dan
tercantum
alurnya yang terlalu berbelit-belit.
Dibutuhkan
Program Jamkesmas adalah program
tahun agar kartu Jamkesmas yang
dalam
manfaat daftar
verifikasi
yang
tersebut.
data
setiap
sudah dicetak tidak terbuang sia-sia
Persyaratan
administrasi
dan
karena tidak berpemilik, verifikasi
pendaftaran pasien Jamkesmas yang
data juga dibutuhkan agar tidak ada
dirujuk
masyarakat yang lolos terjaring atau
memberatkan pasien dan membuat
tidak
peserta
pasien menunggu lama, tidak segera
Jamkesmas padahal tergolong sebagai
dilayani oleh Rumah Sakit. Alangkah
masyarakat miskin. Pendataan dan
baiknya
verifikasi sebaiknya dilakukan oleh
permudah, agar pasien Jamkesmas
petugas yang benar-benar mengetahui
tidak merasa dipersulit dalam upaya
keadaan ekonomi penduduk di daerah
mendapatakan pelayanan kesehatan
tersebut agar mengurangi kesalahan
tingkat
dalam pendataan.
koordinasi antara Rumah Sakit dan
terdaftar
sebagai
Pemantauan jumlah penduduk
di
Rumah
jika
syarat
lanjut.
Sakit
dirasa
tersebut
Kerjasama
di-
dan
Puskesmas harus ditingkatkan lagi,
miskin dan peserta Jamkesmas sangat
Puskesmas
sebaiknya
memberikan
penting untuk sinkronisasi dengan
informasi yang akurat tentang syarat
program Jamkesda yang diselenggara-
apa saja
kan oleh Pemda. Pemerintah daerah
mendapatakan pelayanan kesehatan di
juga harus memantau pendistribusian
Rumah Sakit dan berapa rangkap yang
kartu jamkesmas dengan seksama,
harus dikumpulkan.
agar diketahui apakah terdapat kendala
Tujuan
yang dibutuhkan untuk
Program
Jamkesmas
utama di dalam pendistribusian kartu
yang diumumkan oleh Kementrian
Jamkesmas,
tercipta
Kesehatan Republik Indonesia telah
koordinasi dan komunikasi yang baik
tercapai di Kecamatan Baturetno. Oleh
antara Pemerintah Kecamatan, Desa
karena
dan Puskesmas terkait pelaksanaan
diberikan agar pelaksaan Program
Program Jamkesmas.
Jamkesmas ini dapat menjadi acuan
juga
agar
itu,
rekomendasi
yang
Selain peningkatan sarana dan
pelaksanaan BPJS Kesehatan yang
prasarana, peningkatan sumber daya
sedang berlangsung agar lebih baik
manusia juga harus dipenuhi, agar
dari Program Jamkesmas.
pelayanan kesehatan di Puskesmas semakin prima dan masyarakat lebih bisa
merasakan
kepuasan
pelayanan yang diberikan.
dalam
DAFTAR PUSTAKA Afifuddin. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : CV Pustaka Setia. Dunn,
William. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik Edisi Kedua. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
______________ 2008. Pengantar Analisis Kebijakan Publik (edisi kedua). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Moleong, Lexy. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Republik Indonesia. 2011. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 903/Menkes/ Per/V/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat. Sekretariat Negara. Jakarta. Republik Indonesia. 2012. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat. Sekretariat Negara. Jakarta. Republik Indonesia. 2012. SK Bupati Wonogiri Tahun 2012 tentang Data KK Miskin/ Miskin Sekali Kecamatan Baturetno. Sekretariat Daerah. Wonogiri. Republik Indonesia. 2009. UndangUndang Republik Indonesia No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Sekretariat Negara. Jakarta. www.peserta.jamkesmas.jamkesda.net