Kontrak Pembelajaran
Antropologi EKONOMI-INDUSTRI
( SOA307)
Pengajar:
Rustinsyah
Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya September 2011
14
KONTRAK PEMBELAJARAN Nama Mataajaran Kode Mataajaran Pengajar Beban Studi Semester Tahun Ajaran Hari Pertemuan/Jam Tempat Pertemuan
: : : : : : : :
Antropologi Ekonomi- Industri SOA 307 Rustinsyah. M. Adib 3 sks Gasal 2009/2010 FISIP UNAIR
1. Manfaat Mataajaran Masalah ekonomi dan industri tidak dapat dilepaskan dari faktor manusia, khususnya yang berkaitan dengan aspek sosial, budaya, perilaku seseorang individu maupun dalam suatu masyarakat. Mataajaran ini akan membahas keterkaitan aspek-aspek tersebut dengan masalah kegiatan ekonomi dan industri untuk memenuhi kebutuhan hidup dan peningkatan kesejahteraan. Melalui mataajaran ini mahasiswa diharapkan dapat memahami: (1) konsep-konsep, teori-teori, pendekatan, maupun metode dalam studi antropologi ekonomi dan industri, (2) aspek-aspek sosial budaya yang mempengaruhi masalah ekonomi dan industri, (3) fenomena hubungan timbal balik antara keragaman kebudayaan dengan persoalan ekonomi dan industri, dan (4) penerapan antropologi ekonomi dan industri dalam program dan kebijakan pemerintah khususnya dalam upaya peningkatan kesejahteraan masayarakat dalam kegiatan ekonomi non formal. Kebijakan pemerintah dalam rangka pembinaan usaha kecil. Melalui kegiatan Kuliah Lapangan, mahasiswa diharapkan dapat menerapkan materi ajar yang dipelajarinya dalam usaha lebih mengenal serta memecahkan masalah hubungan timbal balik antara keragaman kebudayaan dengan masalah dan masalah ekonomi dan industri dalam kehidupan masyarakat.
2. Deskripsi Mataajaran Mataajaran ini mengajak mahasiswa mendalami permasalahan ekonomi dan industri khususnya dalam kegiatan ekonomi non formal yang dilakukan individu dalam masyarakat dengan mengutamakan tinjauannya dari perspektif sosial-budaya. Lewat perbincangan-perbincangan, para mahasiswa pertama-tama akan diajak serta mendalami ihwal pengaruh ruang lingkup studi antropologi ekonomi dan industri. Erat bersangkutan dengan masalah-masalah itu adalah juga masalah teori-teori (teori formal, teori subtantif, teori Marx, teori moral, teori rasional) berkaitan dengan kasus kegiatan ekonomi pada masyarakat. Pada acara berikutnya para mahasiswa juga akan diajak ikut membahas masalah konsep pertukaran atau resoprositas (resiprositas berimbang, resiprositas negative, resiprositas pasar) yang terjadi dalam masyarakat desa tertutup (prakapitalis) dan masyarakat maju (kapitalis). Dengan beberapa contoh kasus, sejarah perkembangan sistem ekonomi pedesaan dari prakapitalis dan kapitalis. Selanjutnya akan diperbincangan berkembangannya diversifikasi ekonomi pada masyarakat desa kapitalis dengan beberapa penjelasan tentang kegiatan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan fenomena ekonomi formal (perbankan, koperasi, ekonomi syariah) dan fenomena sumber modal non formal ( rentenir, relasi usaha, dan sebagainya). Perbincangan berikutnya tentang persoalan entrepreneur dan usaha industri. Melalui kegiatan kuliah lapangan, mahasiswa diharapkan akan dapat menemukan kasus yang berkaitan dengan pembahasan antropologi ekonomi –industri dan dampak kebijakan-kebijakan pemerintah khusus dalam membantu ekonomi masyarakat pedesaan dan industri kecil.
3. Tujuan Instruksional Pada akhir mataajaran ini, mahasiswa semester V Antropologi FISIP-UNAIR akan dapat menganalisis masalah ekonomi dan industri dalam perspektif kebudayaan dengan timgkat ketepatan minimal 65%.
[email protected] 1
4. Organisasi Materi
Organisasi Materi Antropologi EKONOMI DAN INDUSTRI
(SOA 307) TIU: Masalah Studi Antropologi-Industri dalam konsteks sosial-kebudayaan.
Praktek Kuliah Lapangan Antropologi EkonomiIndustri TIK 12: Kerabat dan Perkembangan entrepreneurial
TIK 13: Kebijakan-kebijakan dengan perkembangan industri kecil dan tumbuhnya entrepreneurial
TIK 11: Faktor Sosial –budaya berkaitan den Berkembangnya Entrepreneurial Lokal
TIK 10: Kegiatan Ekonomi dan Fenomenan sumber modal non formal ( Kredit Rentenir, Relasi Ekonomi / Patron, dan sebagainya
TIK 8: Diversifikasi Kegiatan Ekonomi Pertanian dan Non Pertanian
TIK 9: Kegiatan ekonomi sehari sehari dan fenomena sumber modal formal
TIK 7: Dualisme Ekononmi dan Kharakteristiknya
TIK 6: Perilaku Ekonomi masyarakat Desa Prakapitalis dan Desa Kapitalis
TIK 5: Bentuk-bentuk Pertukaran
TIK 2: Teori Formal dan Subtantif kaitannya dalam Studi Antropolologi –Industri
TIK 4. Teori Moral dan rasional
TIK 3: Teori Marxis Antropologi
TIK1: Ruang Lingkup Studi Antropologi Ekonomi-Industri
[email protected] 2
5. Strategi Pembelajaran Komposisi pembelajaran mataajaran ini adalah: K=60 R=20 T=20, dngan menekankan kegiatan belajar secara komunikatif dan partisipatoris. Penyampaian materi pembelajaran lebih banyak menggunakan metode ceramah, diskusi, dan studi kasus dengan menggunakan media papan tulis, OHP/OHT, maupun LCD. Tugas mingguan dan risalah diperlukan agar mahasiswa dapat lebih memahami materi pembelajaran dengan membahas kasus-kasus guna pemecahan masalah. Presentasi dan seminar tugas berupa makalah diperlukan agar mahasiswa lebih memahami serta menerapkan konsep, berani mengemukakan pendapat. Jadwal penyajian materi perkuliahan diatur team. Berlangsungnya pembelajaran akan menyesuaikan situasi, terutama jika ada pergantian hari/jam tatap muka di kelas akan dibicarakan bersama antara pengajar dengan mahasiswa peserta.
6. Materi/Bahan Bacaan Pembelajaran Pustaka Wajib 01. Ahimsa Putra, HS. 2003. Ekonomi Moral, Rasional, dan Politik: Industri Kecil di Jawa. Yogyakarta: Kepel Press. 02. Boeke, J.H. 1935. The Interest of the Voiceless for East Introduction to Oriental Economics. Terjemahan D. Projosiswoyo. Jakarta: PT. Sinar Harapan 03. Clelland, David Mc. 1961. The Achieving Society. New York: Litton Educational 04. Cook,S.1973. “Economic Anthropology: Problem in Theory, Method and Analysis”, dalam J.J Honigman (ed) Handbook of Social and Cultural Anthropology. New York : Rand Mc. Nally. 05. Dewey, A. 1962. Peasant marketing in Java. The free Press 06. Geertz, C.1963. Agricultural Involution: The Process of Ecological Change in Indonesia. Berkeley: University of California 07. Geertz, C. 1992. Penjaja dan Raja. Terjemahan R. Soepomo. Jakarta: Yaysan Obor. 08. Koentjaraningrat, 1990. Beberapa Pokok Antropologi Sosial. Cetakan ke-7. Jakarta: Dian Rakyat. 09. Mauss, Marcell. 1992. Pemberian: Bentuk dan Fungsi Pertukaran di Masyarakat kuno. Yayasan Obor Indonesia 10. Meyer, Birgit. “The Power of Money: Politics, Occult Forces and Pentecostalism in Ghana” dalam African Studies Review. Vol 41, No.3 (dec, 1998), pp. 15-37 11. More, Charles. 2000. Understanding The Industrial Revolution yang ditulis oleh, Cetakan Pertama. 2000. Routledge: New York. 12. Popkin, Samuel. 1979. ”The Rational Peasant ” dalam The Rational Peasant: The Political Economy of Peasant Society dalam The Rational Peasant: The political Economy of Rural Society in Vietnam. Berkeley dan Los Angles: University of California Press.
[email protected] 3
13. Sairin, S. dkk.2002.”Pendekatan Formal dan Substantif” dalam Pengantar Antropologi Ekonomi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 14. Sairin, S. dkk. 2002. “Marxism dalam anthropologi Ekonomi” dalam Pengantar Antropologi Ekonomi. Yogyakarta: Pustaka Relajar. 15. Scott, JC. 1981. “ Ekonomi dan Sosiologi Etika Subsistensi” dalam Moral Ekonomi Petani. LP3ES 16. Scott, J.C. 1981.”Keamanan Subsistensi dalam Pilihan dan Tata Nilai Petani” dalam Moral Ekonomi Petani. Jakarta: LP3ES. 17. Sobari, Mohamad. 1995. Kesalehan dan Tingkah Laku Ekonomi. Bentang: Yogyakarta. 18. Weber, Max. 1978. Economic and Society. USA: University of California.
Pustaka Tambahan 19. Husken, Frasn. 1998.” Muka Dua Desa Jawa: Egalitarisme dan Diferensiasi” dalam Masyarakat Desa dalam Perubahan Zaman: Sejarah Diferensiasi Sosial di Jawa 1830-1980. Yakarta; Graznido. 20. Irtiz, Sutti,”Decisions and Choices: The rationality of Economic Actors’ dalam Handbook of Economic Anthropology 21. Rustinsyah. 2009. “kapitalisasi dalam Usaha Tani Lahan Kering di Desa Kebonrejo, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. 22. Sahlins, Marshall. 1996.” On The Sociology of Primitive Exchange”, dalam Aafke E. Komter (ed). The Gift: An Interdicipiliner Perspective. Amsterdam: Amsterdam University Press 23. Suwarsono dan A.Y.So. 1991. Perubahan Sosial dan Pembangunan di Indonesia: Teori-Teori Modernisasi, Dependensi dan Sistem Dunia. Jakarta: LP3ES
7.Penilaian Nilai akhir merupakan akumulasi dari nilai Tugas, Seminar Kuliah Lapangan, Soft skill UTS, dan UAS, dengan rincian persentase sebagai berikut:
Tugas Seminar Kuliah Lapangan Soft skill UTS UAS
:10 % :15 % :10% :25 %
:40 %
1. Mahasiswa diwajibkan membaca Handout dari pengajar dan Bacaan Wajib yang ditetapkan. 2. Mahasiswa dianjurkan membaca Bacaan Tambahan yang telah ditetapkan. 3. Mahasiswa diwajibkan mengerjakan tugas secara kelompok ( lebih kurang 6 mahasiswa per kelompok0 sesuai dengan pokok bahasan.
[email protected] 4
4. Mahasiswa harus aktif mengikuti proses pembelajaran sesuai pedoman aturan fakultas.
8. Kriteria Penilaian Penilaian dari pengajar terhadap kemampuan mahasiswa (tugas, diskusi, maupun ujian UTS dan UAS) didasarkan atas kriteria yang telah ditetapkan oleh Rektor UNAIR dan Dekan FISIP-UNAIR. Kriteria penilaian terhadap kemampuan mahasiswa itu adalah: Nilai
Point
Range
A AB B BC C D E
4 3,5 3 2,5 2 1 0
75 – 100 70 – 74,99 65 – 69,9 60 – 64,99 55 – 59,99 40 – 54,99 0 – 39,9
Nilai akhir merupakan akumulasi dari nilai Tugas, Diskusi kelas, Kuliah Lapangan, UTS, dan UAS, dengan rincian persentase sebagai berikut: Tugas Soft skill
: :
15 % 10 %
UTS UAS
: :
35 % 40 %
9. Jadwal Pembelajaran Jadwal Pembelajaran Antropologi Ekonomi Industri (SOA-307) Minggu
Pokok/Sub Pokok Bahasan
1.
Latar/Orientasi studi: Kontrak Pembelajaran Ruang Lingkup Studi Antropologi Ekonomi dan Industri
2.
Teori-teori dalam Antrpologi Ekonomi Industri Teori Formal Teori Subtantif Teori Marxis Antropologi
3. 4.
Teori Moral dan rasional
5.
Bentuk-bentuk Pertukaran
6.
Perilaku ekonomi masyarakat: Desa prakapitalis Desa kapitalis Faktor-faktor penggerak (dari dalam dan Luar) Sistem ekonomi kapitalistik
Pengajar
Bacaan
Rustin
03
Rustin
10
M. Adib
10, 11
Rustin
09,12, 13,16
03,07 Rustin
01,05,17
[email protected] 5
7.
Dualisme ekonomi di negara berkembang Konsep Faktor-faktor penyebab Dampak dualisme ekonomi Contoh kasus:
Rustin
01
Diversifikasi Kegiatan ekonomi pertanian dan non pertanian
M. Adib
04,06,15
9.
Kegiatan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan: Persoalan Perbankan Koperasi Ekonomi Islam syariah Contoh kasus
M. Adib
08,17
10.
Kegiatan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan: Rentenir Relasi usaha (patron) Contoh kasus.
M. Adib
17
11.
Entrepreneurial (David McLalland Kharakteristik, Faktor sosial-budaya pendukung dan penghambat Protestan Ethic and Spirit of Capitalism (Weber) Contoh perbedaan kasus berkembangnya industri di Mojokuto dan di Tabanan Contoh lain.
Rustin
02,06,14
12
Faktor sosial budaya dan perkembangan ekonomi Kerabat dan berkembangnya usaha dikalangan Tionghoa Budaya dan kemajuan ekonomi Jepang
Rustin
02
Kebijakan pemerintah dalam memacu perkembangan industri kecil dan entrepreneurial.
M. Adib
15,17,19
8.
13.
8. Pendekatan ahistoris dan historis dalam antropologi Indusitri 9. Masyarakat dan Moralitas dalam Kapitalisme Asia Baru 10. Kebijakan pemerintah dalam memacu perkembangan industri kecil dan entrepreneurial.
[email protected] 6