CONTOH : LAPORAN PTK A.
Judul UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QURANDENGAN METODE DRIL DENGAN ALAT PERAGA BUKU IQRO PADA SD NEGERI 3 BOJONG KELAS V SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2011/2012
B.
Peneliti SUGENG, Guru Pendidikan Agama Islam SD Negeri 3 Bojong Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga, Peserta Program PKG PAI Ditjen Pendidikan Agama Islam, yang diselenggarakan FITK UNSIQ kerjasama dengan Kementrian Agama RI
C.
Kata Pengantar
D.
Daftar Isi
E.
Daftar Tabel (bila ada)
F.
Daftar Gambar (bila ada)
G.
Daftar Lampiran
H.
Abstrak atau ringkasan SUGENG:
Upaya Meningkatkan Kemampuan Membaca al-Quran Dengan
Metode Drill Dengan Alat Peraga Buku Iqro Pada SD Negeri 3 Bojong Kelas V Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012 Kemampuan membaca Al-Quran siswa kelas V SD N 3 Bojong Kecamatan Purbalingga masih rendah hanya 25% anak didik yang memiliki kemampuan membaca al-Quran dengan baik dan benar dari jumlah 28 anak penelitian ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran secara khusus untuk mengetahui seberapa besar kemampuan membaca AlQuran melalui penerapan metode Drill dan alat peraga buku Iqro. Rumusan masalah pada penelitian : bagaimanakah meningkatkan kemampuan membaca al-Quran siswa kelas V SD N 3 Bojong Kecamatan purbalingga dengan menggunakan method Dril dan alat Peraga buku Iqro. Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 3 Bojong Kecamatan Purbalingga semester II tahun pelajaran 2011/2012 subyek penelitian siswa kelas V SDN 3 Bojong terdiri 10 anak laki-laki dan 18 anak perempuan. Penelitian dilakukan dengan dua siklus dengan prosedur umum meliputi tahap (1). Planing yaitu merencanakan tindakan (2). Acting yaitu melaksanakan tindakan sesuai rencana (3). Observation yaitu melakukan pengamatan kemampuan membaca alquran (4). Refleeteng yaitu melakukan analisis kekuatan dan kelemahan perbaikan pembelajaran.
Pusat Studi Kependidikan FITK UNSIQ | 111
Penelitian Tindakan Kelas Berdasarkan analisis data diperoleh hasil pada 7 anak didik kategori tinggi, 10 anak didik kategori sedang dan 11 anak didik kategori rendah. Hasil siklus I kemampuan membaca al-Quran dari 28 anak didik 13 anak didik pada kemampuan tahap tinggi, 9 anak pada kemampuan tahap sedang, 6 anak didik pada kemampuan tahap rendah. Siklus II kemampuan membaca Al-Quran dari 28 anak didik, 23 anak didik kategori tinggi, 3 anak didik kategori sedang, 2 anak didik kategori rendah. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil setelah perbaikan siklus I dan siklus II dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Drill dengan alat peraga buku Iqro dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa kelas V SD Negeri 3 Bojong Kecamatan Purbalingga selain itu ada persepsi dan kesan anak didik yang signifikan terhadap penggunakan metode Drill dan alat peraga buku Iqro. Hasil penelilian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi guru Agama SD dalam memilih dan menerapkan Metode pembelajaran. Kata kunci: Kemampuan membaca al-Quran dengan menggunakan metode Dril dan alat peraga buku Iqro dan sejenisnya.
BAB I. PENDAHULUAN A.
Latar belakang masalah Belajar merupakan bagian tak terpisahkan dari proses pendidikan, belajar hakekatknya dapat dilakukan pada jalur sekolah dan jalur luar sekolah . Belajar al-Quran bagi setiap muslim merupaka kewajiban menuntut ilmu sejak kecil sampai tua, saat ini belajar al-Quran dapat dilaksanakan berbagai tempat baik di taman pendidikan al-Quran, Masjid, Mushola dan kelompok pengajian. Sebagai dasar pentingnya belajar al-Quran mengutip sabda Rosulullah yang artinya:” Sebaik-baiknya kamu adalah orang yang belajar al-Quran dan
megajarkanya” ( H.R.Bukhori ). Berbagai macam metode ditempuh agar para siswa SD Negeri 3 Bojong secepatnya memiliki kemampuan membaca al-Quran. Namun demikian hasil belajar anak didik belum sesuai harapan guru. Berdasarkan hasil observasi terlihat kemampuan membaca al-Quran anak didik masih rendah. Bila masalah tersebut tidak segera mendapat solusi bisa menghambat pengembangan yang lain. Berdasarkan
uraian
diatat
penulis
berupaya
untuk
bisa
meningkatkan
kemampuan membaca al-Quran bagi siswa kelas SD Negeri 3 Bojong Kecamatan Purbalingga melalui pembelajaran yang disukai dengan harapan agar hasil yang dicapai lebih baik. Perbaikan strategi pembelajaran memanfaatkan sarana prasarana sebagai penunjang pembelajaran membaca alQuran agar lebih optimal pemilihan alat peraga yang tepat dan menarik lebih diutamakn dalam pembelajaran sebagai suatu usaha untuk meningkatkan
112 | Jurnal Kependidikan Al-Qalam.Vol. iX TH.2012
kemampuan membaca al-Quran pada anak didik di SD Negeri 3 Bojong Kecamatan Purbalingga. B.
Pemecahan masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, dapat dirumuskan identifikasi masalah pada SD Negeri 3 Bojong Kelas V Semester II tahun Pelajaran 2011/2012 sebagai berikut: 1.
Hasil belajar anak didik belum sesuai harapan guru misalnya : kurangnya kemampuan membaca al-Quran.
C.
2.
Hal yang berkaitan dengan strategi mengajar guru misalnya : KBM kurang mengena metode dan alat peraga kurang tepat.
3.
Masalah perkembangan anak didik atau perilaku belajar anak misalnya : perhatian anak yang tidak fokus anak pasif dalam pembelajaran.
Rumusan masalah Berdasarkan pemecahan masalah yang diuraikan diatas maka dapat dirumuskan permasalahannya yaitu: “ Bagaimanakah meningkatkan kemampuan membaca al-Quran siswa kelas V SD Negeri 3 Bojong melalui metode Drill dengan alat peraga buku Iqro tahun pelajaran 2011/2012 Semester II”.
D.
Tujuan Perbaikan Meningkatkan kemampuan membaca al-Quran siswa kelas V SD Negeri 3 Bojong Kecamatan Purbalingga melalui metode Drill dengan alat peraga buku Iqro mempunyai tujuan : 1.
Tujuan Umum Memberi wawasan dan pengetahuan bagi pembaca dan pendidik agar meningkatkan kemampuan anak didik dalam membaca al-Quran sebagai dasar mendapatkan ilmu pengetahuan lainya.
2.
Tujuan Khusus Untuk meningkatkan kemampuan membaca al-Quran siswa kelas V SD Negeri 3 Bojong semester II tahun pelajaran 2011/2012 melalui metode Dril dan alat peraga buku Iqro.
E.
Manfaat Perbaikan Manfaat perbaikan pembelajaran dengan metode Drill dan alat peraga buku Iqro antara lain sebagai berikut : 1.
Manfaat Teoritis a.
Metode Drill adalah pembelajaran bembaca yang tidak membosankan
b.
dan tidak menggurui. Dengan alat peraga buku Iqro dapat menarik minat sehingga perhatian terfokus dan otak bekerja dengan optimal.
Pusat Studi Kependidikan FITK UNSIQ | 113
Penelitian Tindakan Kelas c. 2.
Sebagai bahan kajian mengembangkan penelitian lebih lanjut.
Manfaat Praktis a)
Bagi Siswa Kemampuan siswa dalam membaca al-Quran menjadi lebih cepat baik dan benar.
b)
Bagi Pendidik Sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan metode pembelajaran untuk
mengembangkan
kempuan
membaca
dengan
cara
menyenangkan dan hasil sesuai harapan. c)
Bagi Penulis Menambah wawasan dan menerapkan metode pembelajaran sebagai upaya meningkatkan kemampuan membaca Alquran bagi anak didik melalui metode Dril dengan peraga buku Iqro.
BAB II. KAJIAN PUSTAKA A.
Kajian Teori 1.
Pengertian Membaca Setiap kelahiran manusia selalu membawa kemampuan dari sang Maha Pencipta kemampuan diberikan kepada setiap idividu agar mampu berkembang dan mengembangkankan diri sendiri sehingga mampu menjalani kehidupan istilah kemampuan sendiri sering dihubungkan dengan kata potensi atau kompetisi. Menurut Lubis (1986) seperti dituturkan dalam buku metode pengembangan perilaku dan kemampuan dasar anak menyebutkan, potensi untuk berkembang atau potensi manusia manusia akan terbentuk melalui pemberian stimulasi yang cukup sejak dini. Potensi dikenal melalui hasil belajar dan indikator yang dapat diukur dan diamati kemampuan dapat di capai melalui pengalaman belajar yang dikaitkan dengan bahan kajian dan bahan pelajaran secara kontekstual . Pengertian membaca, membaca merupakan proses dasar perkembangan hidup manusia dalam aktifitas belajar karena dengan belajar manusia aka dapat melakukan perubahan yang bersifat dinamis baik itu perubahan tingkah laku atau amaliah maupun perubahan ilmu serta pola pikirnya. Untuk memastikan masalah pengertian membaca secara obyektif adalah relative karena banyaknya ahli dalam mengemukakan pendapatnya maka penulis hanya memaparkan definisi membaca sebagai berikut: Menurut Martinis yamin membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi yang disampaikan secara verbal dan merupakan hasil ramuan
114 | Jurnal Kependidikan Al-Qalam.Vol. iX TH.2012
pendapat, gagasan , teori – teori hasil penelitian para ahli untuk diketahui menjadi pengetahuan siswa. Menurut Mulyono Abdurrahman bukan hanya
mengucapkan bahasa
tulisan atau lambang bunyi bahasa, melainkan juga menanggapi dan memahami isi bahasa tulisan. Dengan demikian membaca pada hakekatnya merupakan suatu bentuk komunikasi tulis Menurut Poorwodarminto membaca adalah melihat sambil
melisankan
suatu tulisan dengan tujuan ingin mengetahui isinya. Dari uraian diatas dalam penelitian ini dimaksud dengan kemampuan membaca termasuk didalamnya membaca al-Quran sangat penting agar anak didik bisa membaca, memahami isi dan kandungan al-Quran kemudian diharapkan bisa mengamalkannya. Oleh karena itu penulis berupaya agar anak didik SD Negeri 3 Bojong Kecamatan Purbalingga bisa membaca, memahami isi dan kandungan alQuran kemudian diharapkan bisa mengamalkannya. Oleh karena itu penulis berupaya agar anak didik SD Negeri 3 Bojong Kecamatan Purbalingga bisa membaca al-Quran dengan metode Dril dan alat peraga buku Iqro. 2.
Pengertian Metode Drill Sebelum mendefinisikan tentang metode Drill terlebih dahulu mengetahui tentang metode mengajar itu sendiri. Metode mengajar adalah cara guru memberikan pelajaran dan cara murid menerima pelajaran pada waktu pelajaran berlangsung, baik dalam bentuk memberitahukan atau membangkitkan. Oleh karena itu peranan metode pengajaran ialah sebagai alat untuk menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif. Dengan metode ini diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan mengajar guru, dengan kata lain terciptalah interaksi edukatif antara guru dengan siswa. Dalam interaksi ini guru berperan sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing. Proses interaksi ini akan berjalan dengan baik jika siswa lebih aktif di bandingkan dengan gurunya. Oleh karenanya metode mengajar yang baik adalah metode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar siswa dan sesuai dengan kondisi pembelajaran. Salah satu usaha yang tidak boleh ditinggalkan oleh guru adalah bagaimana guru memahami kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang mempengaruhi dalam proses belajar mengajar. Kerangka berpikir yang demikian bukanlah suatu hal yang aneh tetapi nyata dan memang betul-betul dipikirkan oleh guru. Dari definisi metode mengajar, maka metode Drill adalah suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar
Pusat Studi Kependidikan FITK UNSIQ | 115
Penelitian Tindakan Kelas siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari. Dalam buku Nana Sudjana, metode Drill adalah satu kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu ketrampilan agar menjadi bersifat permanen. Ciri yang khas dari metode ini adalah kegiatan berupa pengulangan yang berkali-kali dari suatu hal yang sama. Dengan demikian terbentuklah pengetahuan-siap atau ketrampilan-siap yang setiap saat siap untuk di pergunakan oleh yang bersangkutan. 3.
Macam-Macam Metode Drill Bentuk- bentuk Metode Drill dapat direalisasikan dalam berbagai bentuk teknik, yaitu sebagai berikut : a.
Teknik Inquiry (kerja kelompok) Teknik ini dilakukan dengan cara mengajar
sekelompok
anak
didik
untuk
bekerja
sama
dan
memecahakan masalah dengan cara mengerjakan tugas yang diberikan. b.
Teknik Discovery (penemuan) dilakukan dengan melibatkan anak didik dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, diskusi.
c.
Teknik Micro Teaching digunakan untuk mempersiapkan diri anak didik sebagai calon guru untuk menghadapi pekerjaan mengajar di depan kelas dengan memperoleh nilai tambah atau pengetahuan,
d.
kecakapan dan sikap sebagai guru. Teknik Modul Belajar digunakan dengan cara mengajar anak didik
e.
melalui paket belajar berdasarkan performan (kompetensi). Teknik belajar mandiri dilakukan dengan cara menyuruh anak didik agar belajar sendiri, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
4.
Tujuan Penggunaan Metode Drill Metode Drill biasanya digunakan untuk tujuan agar siswa : a.
Memiliki kemampuan motorik/gerak, seperti menghafalakan kata-kata, menulis, mempergunakan alat.
b.
Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi,
c.
menjumlahkan. Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan yang lain.
5.
Syarat-Syarat Dalam Metode Drill Masa latihan harus menarik dan menyenangkan. a. b.
Agar hasil latihan memuaskan, minat instrinsik diperlukan. Tiap-tiap langkah kemajuan yang dicapai harus jelas.
116 | Jurnal Kependidikan Al-Qalam.Vol. iX TH.2012
c. d.
Hasil latihan terbaik yang sedikit menggunakan emosi. Latihan –latihan hanyalah untuk ketrampilan tindakan yang bersifat otomatik.
6.
e.
Latihan diberikan dengan memperhitungkan kemampuan/daya tahan murid, baik segi jiwa maupun jasmani.
f.
Adanya pengerahan dan koreksi dari guru yang melatih sehingga murid tidak perlu mengulang suatu respons yang salah.
g.
Latihan diberikan secara sistematis.
h.
Latihan lebih baik diberikan kepada memudahkan pengarahan dan koreksi.
perorangan
karena
Pengertian Alat Peraga Alat peraga adalah semua benda dan alat baik yang bergerak maupun tidak bergerak yang dipergunakan untuk menunjang kelancaran penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar, bermain dan bekerja disekolah agar dapat berlangsung dengan teratur, efektif dan efisien. Selanjutnya menurut buku standarisasi alat peraga adalah alat-alat yang dapat dimainkan dan digunakan oleh anak maupun guru dalam kegiatan pembelajaran di SD. Alat peraga digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan tujuan agar dapat menarik minat anak untuk memperhatikan dan anak dapat focus dalam pembelajaran. Menurut kamus besar bahasa Indonesia alat peraga adalah barang tiruan ( bisa berupa buku, orang, binatang, tumbuh tumbuhan dsb) yang dibuat dengan tulisan pada kertas dsb. Uraian pengertian alat peraga berupa gambar atau tulisan diatas dapat disimpulkan bahwa alat peraga sangat efektif dan efisien untuk keberhasilan anak didik khususnya tentang membaca al-Quran.
B.
Hipotesis Tindakan Berdasarkan kajian teori diatas ditetapkan hipotesis tindakan perbaikan melalui penelitian tindakan kelas ini adalah: 1.
Penggunaan metode Drill dengan peraga berupa buku Iqro dan sejenisnya dapat meningkatkan kemampuan membaca.
2.
Ada aktifitas dan respon yang baik dari anak didik terhadap penerapan metode Drill, dengan alat peraga dan sejenisnya.
C.
Kriteria keberhasilan Indikator yang digunakan untuk menunjukan keberhasilan membaca adalah :
kemampuan
1.
Dapat membaca kata atau kalimat huruf al-Quran secara sederhana
2.
Dapat membaca ayat-ayat al-Quran secara sederhana
Pusat Studi Kependidikan FITK UNSIQ | 117
Penelitian Tindakan Kelas 3.
Dapat membaca al-Quran sesuai dengan harapan guru yaitu membaca lancar, baik dan benar.
Setelah pelaksanaan perbaikan maka ditetapkan indikator keberhasilan sebagai berikut : 1.
Perbaikan pembelajaran membaca al-Quran dinyatakan berhasil jika 60%
2.
atau lebih anak didik berkemampuan tinggi. Aktifitas anak didik terhadap penggunaan metode Drill alat peraga buku Iqro atau sejenisnya dinyatakan berhasil jika 60% atau lebih anak mampu membaca al-Quran.
BAB III. Metode Penelitian A.
Seting Penelitian Subyek perbaikan pembelajaran kemampuan membaca al-Quran adalah siswa kelas V SD Negeri 3 Bojong Kecamatan Purbalingga berjumlah 28 anak yang terdiri 8 anak laki-laki dan 20 anak perempuan, dengan karakteristik anak didik berpotensi hiterogen. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari s.d bulan April 2012 pada persiapan penulisan laporan perbaikan pembelajaran, kegiatan penelitian dimulai dari persiapan penyusunan instrument penelitian, pengumpulan data, penentuan pembahasan masalah hingga laporan hasil penelitian.
B.
Siklus Tindakan 1.
Jenis Desain Penelitian Untuk menyelesaikan masalah rendahnya kemampuan membaca al-Quran, rencana yang digunakan oleh peneliti adalah prosedur penelitian Tindakan Kelas ( PTK) yang mengacu pada model kemmis dan Tagart ( 1988) dengan desain PTK siklus I dan II digambarkan sbb :
Model PTK (Kemmis dan Mc Taggart )
118 | Jurnal Kependidikan Al-Qalam.Vol. iX TH.2012
2.
Informasi Tentang Pengamat Dalam penelitian kemampuan membaca al-Quran ini penulis juga Guru PAI di SD Negeri 3 Bojong Kecamatan Purbalingga dengan : Penilaian I
: Uripto, S.Pd
Penilaian II : Fauzi, S.Pd 3.
Pengamatan Pengumpulan Data Berdasarkna pengamatan yang penulis lakukan terhadap anak didik kelas V SD Negeri 3 Bojong dapat dilihat kemampuan membaca al-Quran anak didik dalam perbaikan pembelajaran siklus I dimulai tanggal 20 s.d 4 Februari 2012 diperoleh data bahwa sebagian besar anak didik mengalami kesulitan. Pada siklus II dilaksanakan tanggal 12 s.d 16 Maret 2012 penulis melakukan perbaikan pada penggunaan metode pembelajaran Drill dan penggunaan alat peraga buku Iqro serta penekanan pada kegiatan membaca buku Iqro ternyata diperoleh data dapat menunjukan tingkat keberhasilan anak didik dalam mencapai kemampuan membaca al-Quran sesuai dengan harapan dan target. Setelah melalui dua siklus perbaikan kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan membaca al-Quran dapat di peroleh data kemampuan anak didik mengalami peningkatan kemampuan bisa dilihat dari hasil kerja anak dalam membaca melalui lembar penilaian.
4.
Alat Pengumpulan Data Selama kegiatan perbaikan peneliti menggunakan berbagai alat penilaian terhadap kemampuan anak didik yang berupa:
5.
Penugasan atau pemberian tugas Penilaian yang diamati pada saat anak didik melaksanakan tugas membaca kata huruf al-Quran.
6.
Observasi Penilaian berdasar pengamatan terhadap anak didik selama kegiatan membaca Iqro berlangsung.
7.
Unjuk kerja Penilaian saat anak didik melakukan kegiatan sesuai perintah yang diberikan, penilaian yang diambil dengan mendengarkan, menyimak saat anak didik melakukan tugas membaca ayat-ayat al-Quran.
Pusat Studi Kependidikan FITK UNSIQ | 119
Penelitian Tindakan Kelas C.
Deskripsi Siklus I 1.
Rencana Tindakan Untuk meningkatkan kemampuan membaca al-Quran melalui metode Drill dengan alat peraga buku Iqro dilakukan langkah-langkah sbb. a.
Menetapkan seting dan waktu pelaksanaan perbaikan pembelajaran
b.
dengan 5 kali tatap muka setiap satu siklus Menetapkan materi pembelajaran yaitu kemampuan dasar membaca huruf- huruf al-Quran
c.
Menetapkan tujuan perbaikan yaitu meningkatkan kemampuan membaca al-Quran melalui metode Drill dan alat peraga buku Iqro
d.
Menyusun satuan harian lengkap dengan perangkat alat dan bahan pembelajaran.
e.
Menyusun lembar penilaian dan pengamatan meliputi : Lembar penilaian perbaikan pengembangan
Lembar observasi atau penilaian kemampuan membaca al-Quran
Lembar penilaian kemampuan melaksanakan perbaikan kegiatan pengembangan
f. g. 2.
Menyusun lembar refleksi
Menyusun norma penilaian lembar kemampuan membaca al-Quran Menentukan jadwal refleksi.
Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan membaca al-Quran dilakukan dalam beberapa tahap dengan berbagai masalah dalam setiap tahapnya, kekurangan dalam tahap sebelumnya bisa dijadikan sebagai bahan untuk memperbaiki kemampuan membaca alQuran siswa kelas V SD Negeri 3 Bojong sebagai berikut : a)
Hari Senin 20 Februari 2012 Kegiatan yang dilakukan membaca Iqro 3
b)
Hari Selasa 21 Februari 2012 Kegiatan yang dilakukan membaca Iqro 4
c)
Hari Rabu 22 Februari 2012 Kegiatan yang dilakukan membaca Iqro 5
d)
Hari Kamis 23 Februari 2012 Kegiatan yang dilakukan membaca Iqro 6
e)
Hari Jumat 24 Februari 2012 Kegiatan yang dilakukan membaca al-Quran Juz 1
Dalam melaksanakan kegiantan A s.d E memanfaatkan tutor sebaya.
120 | Jurnal Kependidikan Al-Qalam.Vol. iX TH.2012
D.
Deskripsi Siklus II Pada siklus II peneliti melakukan perancanaan perbaikan untuk meningkatkan kemampuan membaca melalui metode Drill dengan alat peraga buku Iqro. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: 1.
menetapkan seting dan waktu pelaksanaan pembelajaran
2. 3.
menetapkan materi pembelajaran yaitu kemampuan dasar membaca al-Quran
4.
menetapkan tujuan perbaikan
5. 6.
menyusun SKH lengkap dengan perangkat dan bahan pembelajaran menyusun lembar penelitian kemampuan membaca al-Quran
7.
menentukan jadwal refleksi
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan dengan 5 satuan kegiatan harian ( SKH) tanggal 12 sapai dengan 16 Maret 2012 sesuai dengan rencana kegiatan yang telah dibuat sebagai berikut : 1.
pada hari pertama tanggal 12 Maret 2012
2.
kegiatan yang dilakukan membaca ayat al-Quran surat Al-Baqoroh ayat 1 sampai dengan 7
3. 4.
pada hari kedua tanggal 13 Maret 2012 kegiatan yang dilakukan membaca ayat al-Quran surat Al-Baqoroh Ayat 8 sampai dengan 10
5. 6.
pada hari ketiga tanggal 14 Maret 2012 kegiatan yang dilakukan membaca ayat al-Quran surat Al-Baqoroh Ayat 11
7.
sampai dengan 15 pada hari keempat tanggal 15 Maret 2012
8.
kegiatan yang dilakukan membaca ayat al-Quran surat Al-Baqoroh Ayat 16 sampai dengan 20
9.
pada hari kelima tanggal 16 Maret 2012
10. kegiatan yang dilakukan membaca ayat al-Quran surat Al-Baqoroh Ayat 21 sampai dengan 25. Selama kegiatan tersebut peneliti didampingi penilai ke I dan II 1.
Observasi Dalam pelaksanakan kegiatan perbaikan penulis selaku tenaga pendidik melakukan pengamatan pada anak-anak dengan menggunakan lembar Observasi pengamatan hasil kemampuan anak didik juga dapat dilihat melalui kegiatan unjuk kerja saat melakukan tugas dari guru. Berdasarkan data hasil pengamatan dalam perbaikan kegiatan membaca al-Quran di SD Negeri 3 Bojong Kelas V Semester II tahun pelajaran 2011/2012 dapat dilihat, disimak dalam membaca al-Quran baik secara lisan maupun tertulis meningkat lebih baik hal ini juga dapat dilihat dari kesediaan anak didik saat diberi tugas membaca al-Quran
Pusat Studi Kependidikan FITK UNSIQ | 121
Penelitian Tindakan Kelas 2.
Refleksi Meningkatkan kemampuan membaca al-Quran melalui metode Drill dan alat peraga buku Iqro di SD Negeri Bojong Kelas V semester II tahun pelajaran 2011/2012 merupaka pemilihan metode dan alat peraga yang tepat karena kemampuan membaca al-Quran anak didik bisa bertambah tanpa adanya paksaan. Penambahan waktu belajar membaca al-Quran yang digunakan pada siklus II jug dapat mempercepat kemampuan anak didik untuk membaca al-Qur”an pada tahap awal, sehingga kemampuan membaca al-Quran anak didik lebih optimal. Kegiatan perbaikan dalam setiap tahap selama siklus I dan II terdapat kelebihan dan kekurangan sehingga dapat dijadikan dasar pertimbangan bagi pendidik dalam menyusun program pembelajaran yang lebih baik dan mengena.
BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan A.
Deskripsi dan Kondisi Awal Kemampuan membaca al-Quran siswa kelas V SD Negeri 3 Bojong sebelum kegiatan perbaikan pembelajaran diperoleh data bahwa lebih dari 50% anak didik mengalami kendala dalam perkembangan kemampuan dasar membaca Alqur’an hal ini disebabkan kurangnya latihan membaca, kurangannya keberanian juga keengganan anak didik untuk latihan membaca al-Quran. Anak didik yang paham huruf-huruf Hijaiyah dapat membaca kata huruf alQuran kemampuan dalam melaksanakan tugas membaca juga baik. Hanya 8 anak didik saja yang mampu membaca dengan baik sepuluh (10) anak didik memiliki kemampuan membaca berada pada tahap sedang sepuluh (10) anak lainya tahap kemampuan rendah
B.
Deskripsi Siklus I 1.
Pembahasan siklus I Setelah pelaksanaan perbaikan siklus I diperoleh data tntang kemampuan membaca al-Quran yang diambil pada kegiatan pembelajaran hari ke liam, diperoleh data sebagai berikut: 13 anak didik pada tahap tinggi, 9 anak pada tahap kemampuan tahap sedang, 6 anak didik pada kemampuan rendah. Berkat intervensi dengan penggunaan metode drill dengan alat peraga buku iqro kemampuan membaca al-Quran anak didik mengalami kenaikan sebanyak (6)enam anak berkemampuan tinggi, kemampuan sedang menjadi 9 anak dan kemampuan rendah berkurang 5 anak didik yang semula sejumlah 11 anak. Selain meningkatkan kemampuan membaca al-Quran penggunaan metode drill dan alat peraga buku Iqro dapat meningkatkan aktifitas anak didik
122 | Jurnal Kependidikan Al-Qalam.Vol. iX TH.2012
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Data menunjukan adanya kenaikan kemampuan membaca al-Quran dibanding kondisi pra siklus hasil lembar anak dalam lembar kerja juga meningkat . Dari penjelasan di atas dari prosentase kemampuan hasil pembelajaran siklus I diperoleh data kenaikan kemampuan membaca sebanyak : dari awal diperoleh data 38,6% data akhir 61,4% yang berarti kemampuan membaca al-Quran anak kelas V SD Negeri 3 Bojong belum sesuai harapan pendidik, karena belum memenuhi target yang ditetapkan sehingga diadakan perbaikan pembelajaran kemampuan membaca al-Quran tahapan Siklus II 2.
Refleksi Siklus I Hasil yang diperoleh dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran dalam tahap observasi dan evaluasi dikumpulkan untuk ditafsirkan analis dan membuat penafsiran dalam siklus I dari refleksi ditemukan hasil bahwa meningkatkan kemampuan mambaca al-Quran menggunakan metode ceramah dan tanpa alat peraga hasilnya kurang maksimal dengan demikian perlu dilanjutkan dengan refresing siklus ke II
C.
Deskripsi Siklus II 1.
Pembahasan siklus I Dari kegiatan observasi yang dilakukan penulis sejak 12 Maret 2012 sampai 16 Maret 2012 dapat dilihat hasil kemampuan membaca al-Quran anak didik mengalami kenaikan yaitu kemampuan tinggi semula 13 anak meningkat menjadi 18 anak didik pada tahap sedang semula 9 anak didik menjadi 3 anak didik dan pada tahap rendah yang semula 5 anak menjadi 2 anak didik.
2.
Refleksi Setelah hasil pembelajaran siklus II diperoleh data dapat dilihat bawha kemampuan membaca al-Quran siswa kelas V SD Negeri 3 Bojong mengalami kenaikan hingga 25%. Dapat dikatkan bahwa target yang ditetapkan sudah tercatat dan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan membaca melalui metode drill dengan alat peraga Iqro dinyatakan berhasil melalui dua siklus perbaikan.
D.
Pembahasan Hasil kemampuan membaca al-Quran anak didik berdasarkan perbandingan siklus I dan Siklus II dapat dilihat table dibawah ini.
Pusat Studi Kependidikan FITK UNSIQ | 123
Penelitian Tindakan Kelas Tabel 1. Prosentase Rata-Rata Siklus I dan II NO
Siklus
Siswa Mampu
Belum Mampu
1
Siklus I
38,6%
61,4%
2
Siklus II
63,6%
36,4%
Dari tabel di atas bahwa kemampuan membaca siswa kelas V SD Negeri Bojong mengalami kenaikan dari hasil perbaikan siklus I sebesar 38,6% menjadi 63,6% jadi kempuan anak didik mengalami peningkatan sebesar 25 % sehingga dapat disimpulkan bahwa melalui metode Drill dan alat peraga buku Iqro dapat meningkatkan kemampuan membaca al-Quran siswa kelas SD Negeri 3 Bojong Semester II tahun 2011/2012. E.
Hasil penilaian pelaksanaan perbaikan pengembangan membaca alQur”an Tabel 2. Hasil pelaksanaan perbaikan pengembangan APKG PKP 1 No
SKH
Nilai Rata-Rata Siklus I
Siklus II
1
SKH 1
3,30 %
1
2
SKH 2
3,73%
2
3
SKH 3
3,97%
3
4
SKH 4
4,10%
4
5
SKH 5
4,50%
5
Tabel 3. Hasil Penilaian APKG PKP 2 NO
1 2 3 4
Nilai Rata- Rata SKH
Siklus I
Siklus II
SKH 1
3,30%
1
SKH 2
3,73%
2
SKH 3
3,97%
3
SKH 4
4,10%
4
124 | Jurnal Kependidikan Al-Qalam.Vol. iX TH.2012
Tabel 4. Hasil Penelitian Terakhir Siklus II Pertemuan Terakhir Siklus I
Pertemuan Terakhir Siklus II
Nilai APKG
Nilai APKG
Nilai APKG
Nilai APKG
PKP 1
PKP 2
PKP 1
PKP 2
4,30
4.50
4,70
4,80
BAB V. Kesimpulan dan Saran A.
Kesimpulan Kesimpulan berdasarkan perolehan data yang berhasil dikumpulkan pada analisis dan ditafsirkan dari penelitian tindakan kelas (PTK) dapat disimpulkan kemampuan dasar yang diperbaiki yaitu membaca al-Quran dapat ditingkatkan melalui metode Drill dan alat peraga buku Iqro kegiatan perbaikan dilakukan dengan dua siklus kemudian dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1.
Kemampuan membaca al-Quran anak didik dapat ditingkatkan melalui pembelajaran dengan metode drill dan alat peraga buku Iqro.
2.
Dengan menggunakan metode belajar yang menyenangkan dapat
3.
meningkatkan kemampuan anak didik tanpa paksaan. Dalam menggunakan alat peraga buku Iqro anak didik diajak untuk lebih banyak belajar dan berfikir kreatif untuk dapat memecahkan masalah.
B.
Saran Dari berbagai tindakan penelitian kelas yang telah dilakukan maka penulis mempunyai saran-saran sebagai bahan pertimbangan bersama bagi para pendidik yaitu : 1.
Penggunaan alat peraga yang menarik bagi anak didik dapat digunakan agar minat anak didik terhadap pembelajaran semakin meningkat.
2.
Libatkan anak didik dalam proses penyampaian materi pembelajaran agar anak didik lebih aktif belajar memecahkan masalah sebagai pembelajaran yang menyenangkan.
3.
4.
Untuk setiap materi pembelajaran yang belum dikuasai anak didik dengan memilih dan menerapkan metode pembelajaran dan alat peraga yang tepat. Lakukan pemanasan dan pendinginan dalam setiap pembelajaran agar anak didik dapat menerima materi dengan baik penambahan evaluasi kegiatan dikegiatan penutup dapat mengingatkan evaluasi kegiatan penutup dapat mengingatkan anak didik tentang materi yang sudah di laksanakan.
Pusat Studi Kependidikan FITK UNSIQ | 125
Penelitian Tindakan Kelas
DAFTAR PUSTAKA Asshiddiqi, Hasbi dkk. 1971. Al-Quran dan terjemahannya. Jakarta : Departemen Agama Assamarqandi, Abullaits. 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta : Bina Ilmu Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian . Jakarta : PT.Rineka Cipta As Sayuti, Jalaludin Ibn Abi Bakar. 1990.Al Jami’us Shogir Beirut Libanon : Darul Kutub Al’ilmiyah Darajat, Zakiyah. 1982. Kepribadian Guru . Jakarta : Bulan Bintang Fatchturahman. 1996. Al Hadistsun Nabawi. Kudus : Menara Hadi , Sutrisno . 1990. Metodologi Research. Yogyakarta : Andi Offset Humam, As’ad. 1995. Pedoman pengelola pembinaan & pengembangan membaca
menulis memahami Al-quran M 3 A Yogyakarta : Balitbang Sistem Pengajaran Al-quran Ilyas Asnelly. 1995. Mendambakan Anak yang soleh. Bandung : AL bayan Muchotob. 1991. Wawasan Al-quran . Semarang : Tim Pembina Dasar Baca TUlis Alquran Jawa Tengah 1982. Pengantar Teknik .Bandung : Tarsito
Surakhmat,Winarno.
Penelitian
Ilmiah
Dasar
Metode
Tim Penulis BTA SD , 1996 . Baca TUlis Huruf Al-quran. Semarang : Aneka Ilmu
126 | Jurnal Kependidikan Al-Qalam.Vol. iX TH.2012