Bima Satria Tama / Berkenalan dengan Jurnal Ilmiah
1
Berkenalan dengan Jurnal Ilmiah: Catatan Perjalanan Seorang Mahasiswa Bima Satria Tama Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia
[email protected] HTU
UTH
Abstrak Seminar seringkali dianggap sebagi diskusi antara para ahli (panelis), dan untuk menonton diskusi tersebut seorang peserta ‘biasa’ harus membayar sejumlah uang. Namun di lingkungan pendidikan tinggi, tidak terkecuali di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI), juga dikenal suatu mata kuliah berjudul Seminar. Artikel ini menceritakan pengalaman penulis dalam mengikuti kelas Seminar C di fakultas tersebut, dan bagaimana perkenalannya dengan kelas tersebut telah memperkenalkannya kepada sisi lain dari dunia akademis dan penelitian. Kata kunci: catatan harian, seminar, jurnal ilmiah, artikel, perubahan.
Pendahuluan Anekdot yang berkembang di kalangan mahasiswa Fasilkom UI menyatakan bahwa, “Mahasiswa yang berniat mengambil mata kuliah Student Project (SP) harus mengikuti mata kuliah Seminar”. Berangkat dari informasi tersebut, penulis memilih mata kuliah Seminar sebagai salah satu isi dari Isian Rencana Studi-nya untuk semester 7. Selang beberapa waktu, diadakan polling untuk memilih kelas Seminar yang hendak diikuti, dibedakan berdasarkan dosennya. Pengalaman indah menerima nilai yang bagus di bawah bimbingan Pak Rahmat M. SamikIbrahim untuk mata kuliah Sistem Operasi menjadi salah satu dasar alasan penulis memlih kelas Seminar C.
Seminar dalam bidang akademik didefinisikan sebagai suatu bentuk kegiatan belajar dimana peserta diminta untuk aktif berdiskusi dalam pertemuan tersebut (Wikipedia, 2005). Tidak ada yang berbeda dengan definisi tersebut, kecuali bahwa ternyata materi yang dibahas dalam kelas Seminar C adalah jurnal ilmiah. Tujuan pelaksanaan kuliah disampaikan oleh Pak Rahmat M Samik-Ibrahim pada pertemuan pertama, dimana tujuan utamanya adalah membuat peserta kuliah mampu membaca suatu artikel jurnal ilmiah dengan baik. Bagai petir di siang bolong bagi penulis, yang beranggapan bahwa kuliah seminar berarti “belajar melakukan presentasi dengan baik”. Pelaksanaan kuliah didahului dengan proses seleksi. Peserta yang diinginkan adalah 8 orang, dengan toleransi hingga 16 orang. Namun hingga hari terakhir polling, tercatat jumlah peminat sebesar 27 orang, dalam artian 3 orang diantaranya harus dieliminasi. Eliminasi akan dilakukan pada pertemuan pertama kuliah, sehingga raut-raut cemas tampak menghiasi wajah-wajah para peserta kuliah minggu pertama itu.
Inilah Jurnal Ilmiah Artikel pertama adalah “The Effect of Online Community on Offline Community in Saudi Arabia” karangan Yeslam Al-Saggaf, dan ditugaskan untuk dibaca 1 minggu sebelum pertemuan pertama kuliah. Artikel dengan topik yang cukup menarik dan enak untuk dibaca. Diskusi pada pertemuan kuliah pun dapat diikuti dengan baik, sampai pada pemberitahuan bahwa artikel tersebut berasal
Copyright © Bima Satria Tama. Permission is granted to copy, distribute and/or modify this document under the terms of the GNU Free Documentation License
Bima Satria Tama / Berkenalan dengan Jurnal Ilmiah
dari EJISDC, sebuah jurnal 'kelas tiga' bagi kalangan akademisi. Sebagai orang yang selama ini mengenal ‘artikel’ sebagai berita yang muncul di koran-koran atau majalah, terus terang penulis tidak terlalu khawatir dengan informasi bahwa minggu-minggu berikutnya akan diisi dengan jurnal-jurnal ‘top’ dunia seperti MIS Quarterly. Ketegangan justru muncul pada saat-saat akhir kuliah, yaitu pada saat dilaksanakannya proses eliminasi. Mengingat proses eliminasi menggunakan sistem voting dari sesama peserta, tampak para peserta mengkhawatirkan performa dan kesan yang diberikannya pada hari itu. Ketika pada minggu berikutnya disuguhi dengan sebuah artikel MISQ berjudul “Dealing with Plagiarism in the Information Systems Research Community – Look at Factors that Drive Plagiarism and Ways to Address Them” karya Ned Kock dan Robert Davison, penulis tetap tidak merasakan perbedaan yang berarti, mengingat artikel tersebut memang tampak tidak terlalu rumit. Terlebih lagi untuk seterusnya pekerjaan akan dilakukan secara berkelompok, sehingga menurut hemat penulis akan meringankan beban kerja setiap orang. Satu-satunya masalah yang ditemui adalah bagaimana cara untuk mengatasi kebosanan karena pelaksanaan diskusi lebih banyak diisi dengan masing-masing peserta membacakan ulang artikel tersebut, dan bukan berdiskusi mengenai apa yang didapat peserta dari artikel tersebut. Jurnal ketiga membuka mata penulis akan perbedaan antara jurnal ‘kelas tiga’ dengan jurnal ‘kelas satu’. Dengan judul “Untangling the Relationship Between Displayed Emotions and Organizational Sales – Case of Convenience Stores” karangan Robert Sutten dan Anat Rafaeli, artikel tersebut sukses membuat penulis mengalami kesulitan dalam mencoba memahaminya. Hal ini ditandai dengan meningkatnya frekuensi tertidur dan hilang konsentrasi dalam prosesnya. Beberapa faktor yang mendukung kondisi
2
tersebut adalah banyaknya istilah bidang statistik yang digunakan di artikel tersebut. Keadaan ini masih ditambah dengan kondisi saat pembahasan di kelas yang masih belum berubah, dimana banyak peserta yang sekedar ‘menerjemahkan’ isi artikel sehingga jalannya kuliah memakan waktu lebih dari yang seharusnya. Pada saat itu, mulai muncul dalam pikiran penulis pertanyaan-pertanyaan seperti, ”Apakah kuliah Seminar akan berlangsung seperti ini terus?”, “Apakah ini kuliah Seminar yang sebenarnya?”. Rasa penasaran akan jalannya kelas Seminar lain, yang pada saat tersebut tampak belum sesibuk kelas Seminar C, mulai muncul. Untungnya diskusi dengan teman-teman sekelompok, dan pesertapeserta lain, menemukan bahwa bukan hanya penulis sendiri yang mengalami kesulitan dalam mengerti artikel-artikel yang diberikan sehingga hal ini mengembalikan kepercayaan diri penulis.
Bagaimana Perubahan Itu Terjadi Jurnal-jurnal selanjutnya dapat dilalui dengan relatif baik. Pelaksanaan kuliah pun telah berubah dimana sekarang setiap kelompok diminta memfokuskan dari pada satu bagian tertentu dari artikel sehingga sharing yang dilakukan menjadi lebih mendalam dan lebih hidup. Jurnal keempat (“CASE Tools as Organizational Change: Investigating Incremental and Radical Changes in Systems Development” oleh Wanda Orlikowski) dan jurnal kelima (“The Identity Crisis Within the IS Discipline: Defining and Communicating the Discipline's Core Properties” oleh Izak Banbesat dan Robert Zmud) berhasil dilahap tanpa kesulitan berarti. Secara umum juga tampak perubahan pada keseluruhan peserta Seminar ini dimana kelas berhasil diselesaikan tepat pada waktunya Terlebih jurnal kelima dimana bahannya tidak lebih dari 11 halaman sehingga tercetaklah rekor catatan waktu
Copyright © Bima Satria Tama. Permission is granted to copy, distribute and/or modify this document under the terms of the GNU Free Documentation License
Bima Satria Tama / Berkenalan dengan Jurnal Ilmiah
tercepat untuk mata kuliah Seminar C pada tahun ini, dimana kuliah selesai pukul 15.30. Terlepas dari itu, secara pribadi cukup banyak perubahan yang dirasakan oleh penulis. Waktu yang digunakan untuk menghabiskan suatu artikel semakin berkurang, sementara kemampuan memahami artikel secara keseluruhan tampak semakin meningkat. Hal ini dirasakan banyak terbantu dengan faktor pengalaman dimana penulis sudah mulai bisa memfokuskan diri pada hal-hal yang dirasa penting dari artikel. Jurnal keenam (“Images of Imaging: Notes on Doing Longitudional Field Work” oleh Barley, S.R) memperkenalkan sesuatu yang baru kepada penulis, yaitu bahwa artikel tersebut sesungguhnya hanya berisikan catatan pengalaman seseorang. Hal ini mengejutkan karena hal tersebut ternyata mampu menembus jajaran jurnal top dunia dengan dipublikasikan di MIS Quarterly. Tidak terlihat istilah-istilah statistik seperti ANOVA dan sebagainya pada jurnal tersebut, sehingga jurnal tersebut praktis dapat dinikmati dengan baik, terlepas dari banyaknya istilah kedokteran yang baru pertama kali penulis dengar. Jurnal ketujuh (“Sociological Paradigms and Organizational Analysis” oleh Burrel, G. and Morgan, G) dapat dikatakan sebagai masterpiece dari materi-materi yang pernah penulis temui selama ini. Kabar bahwa bacaan kali ini adalah “Artikel favorit Pak Rahmat M. Samik-Ibrahim” sudah membuat gentar para peserta. Dan julukan itu memang tepat untuk artikel tersebut. Artikel setebal 37 halaman tersebut benar-benar sulit untuk dimengerti. Banyaknya istilah mengenai sosiologi dan penggunaan bahasa yang sulit benar-benar membuat penulis bagaikan menghadapi tembok yang tebal dalam usahanya memahami artikel tersebut. Lebih dari 90 menit dihabiskan sebelum akhirnya penulis selesai membaca halaman terakhir, dengan kadar pengertian mungkin tidak lebih dari
3
60%. Sempat muncul pertanyaan dari penulis, “Mengapa materi kali ini yang bukan merupakan sebuah artikel, yakni bab-bab dari suatu buku sosiologi, dimasukkan dalam kumpulan bacaan jurnal ilmiah?”. Walaupun tidak mendapat jawaban yang terlalu memuaskan, tapi fakta bahwa Massachusets Institute of Technology (MIT), sebuah institusi pendidikan terkemuka di dunia, menggunakan materi ini sebagai bacaan pertama dalam kuliah Seminar mereka, sedikit banyak menunjukkan adanya pengakuan akan pentingnya bacaan tersebut. Dalam kegiatan kuliah selanjutnya, setiap kelompok diperkenankan memilih sendiri artikel yang hendak dibahas Hal ini sangat membantu mengingat berarti setiap kelompok dapat memilih artikel-artikel yang memang sesuai dengan selera mereka. Artikel yang sesuai dengan selera pada umumnya dapat lebih mudah dimengerti dan tidak terlalu menimbulkan beban saat dibacanya. Hal ini berlaku juga bagi penulis dan kelompoknya, yang berusaha sebisa memungkin memilih artikel yang tidak berhubungan dengan ilmu komputer dan tidak menggunakan metodologi yang terlampau rumit. Sebagai hasilnya, artikel MISQ bukanlah pilihan populer, mengingat sebagai jurnal nomor satu di dunia kesulitannya pun mungkin nomor satu.
Pelajaran dari Pengalaman Banyak hal yang penulis rasakan dalam perkembangannya mengikuti kuliah seminar, baik mengenai kuliah itu sendiri maupun bagi keseluruhan diri penulis. Pertama, citra yang baik dari pembicara akan sangat menentukan pembawaan suatu artikel. Dengan penilaian setiap minggunya dilakukan oleh setiap peserta, pemberian kesan yang baik akan sangat berguna untuk mencegah diperolehnya nilai yang buruk. Pembawaan yang penuh percaya diri akan menutupi fakta bahwa seseorang mungkin tidak terlalu mengerti dengan materi yang diberikan. Barometer yang penulis gunakan untuk mengukur hal ini
Copyright © Bima Satria Tama. Permission is granted to copy, distribute and/or modify this document under the terms of the GNU Free Documentation License
Bima Satria Tama / Berkenalan dengan Jurnal Ilmiah
adalah jumlah peserta yang mengantuk saat penyampaian isi artikel dilakukan. Banyaknya peserta yang mengantuk atau tidak memperhatikan menunjukkan kurangnya kemampuan pembicara dalam menguasai medan, sehingga dapat memberikan nilai minus di mata peserta lain. Dengan mengandalkan pengetahuan ini, kelompok penulis berhasil menjadi kelompok dengan poin hukuman terendah selama berjalannya mata kuliah Seminar C ini. Kedua, sensasionalitas akan memberikan nilai tambah. Trend yang berkembang menjelang akhir-akhir kuliah adalah banyaknya materi yang tidak berhubungan dengan ilmu komputer, atau sistem informasi secara langsung. Disamping lebih enak untuk dibaca, artikel-artikel yang demikian lebih menggugah niat peserta yang lain untuk memperhatikannya. Terlebih lagi topik-topik yang sensasional dan unik seperti perkawinan dan diskriminasi rasial. Berbekal pengalaman ini, akhirnya penulis dan kelompoknya memutuskan untuk mengganti artikel yang sedianya akan dibawakan. Artikel yang paling berkesan adalah artikel terakhir, dengan judul “Alien Abduction: Forbidden Knowledge of Hidden Events”, yang walaupun jelas tidak berhubungan dengan Sistem Informasi, sukses menyabet predikat “Article of the Week”.
4
peserta, diakui bahwa suatu artikel jurnal ilmiah tidak lagi dianggap sebagai momok yang menakutkan bagi mereka, walaupun mungkin hal tersebut tidak akan menjadi bacaan mereka di waktu luang. Tujuan kedua, yakni mendorong munculnya artikel-artikel karangan mahasiswa Fasilkom UI di jurnal-jurnal dunia, walaupun jurnal-jurnal kelas tiga, tampaknya masih susah untuk terealisasi. Sistem pengajaran di fakultas ini yang sampai saat ini tampak masih techniquebased menyulitkan mahasiswa dalam melakukan penelitian yang berkepanjangan untuk membuat suatu artikel. Kecilnya minat untuk mengadakan penelitian juga didorong dengan tingginya tingkat aktivitas mahasiswa, dimana mahasiswa akan mengutamakan melaksanakan aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan kegiatan kuliahnya. Secara umum dapat dikatakan kuliah Seminar C sebagai kuliah yang menyenangkan. Mata kuliah ini telah berhasil memperkenalkan penulis akan adanya jurnal-jurnal ilmiah dengan artikel-artikel yang jauh lebih berat daripada artikel koran. Walaupun setiap minggunya diisi dengan kewajiban melahap suatu artikel, suasana kelas yang menyenangkan dan banyaknya wawasan baru yang didapat dari isi artikel setiap peserta membuat pengorbanan tersebut seakan tak berarti.
Hari-hari Itu pun Berakhir Daftar Pustaka Tanpa terasa waktu 4,5 bulan pun berlalu, dan mata kuliah Seminar C sudah harus berakhir. Ujian akhir berhasil dilalui penulis tanpa kesulitan berarti, mengingat artikel yang diberikan masih sedikit tersimpan di dalam memori. Pertanyaan yang tersisa adalah apakah tujuan kuliah Seminar C ini telah tercapai? Tujuan pertama, yakni membuat para peserta dapat membaca jurnal dengan baik, dapat dikatakan terpenuhi. Dalam berbagai kesempatan bertukar pikiran dengan sesama
Al-Saggaf, Yeslam. “The Effect of Online Community on Offline Community in Saudi Arabia,” Electronic Journal on Information System in Developing Countries (16:2 2004. pp. 1-16). Barley, S.R. “Technology as an Occasion for Structuring: Evidence from Observation of CT Scanners and the Social Order of Radiology,” Administrative Science Quarterly. (31, 1986, pp. 78-108).
Copyright © Bima Satria Tama. Permission is granted to copy, distribute and/or modify this document under the terms of the GNU Free Documentation License
Bima Satria Tama / Berkenalan dengan Jurnal Ilmiah
Barley, S.R. “Images of Imaging: Notes on Doing Longitudional Field Work,” Organization Science (1:3 1990 pp 220-247). Benbasat, Izak and Zmud, Robert W. “The Identity Crisis Within the IS Discipline: Defining and Communicating the Discipline's Core Properties,” MIS Quarterly (27:2 2003). Bima, Satria T. “Jurnal Seminar C,” Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia: 2005. Burrel, G. and Morgan, G. “Sociological Paradigms and Organizational Analysis,” Heineman:1979, Chap. 1-3 pp. 1-37.
Directions? Gender, Social Influence, and Their Role in Technology Acceptance and Usage Behavior,” MIS Quarterly (20/24-01-1) Zhang, Ping. “The Effects of Animation on Information Seeking Performance: Securing Attention or Interfering with Primary Tasks?” Journal of the Association for Information Systems, (Volume 1, Paper 1. Maret 2000, pp. 1-30). Zimmerman, Michael E. “Alien Abduction Phenomenon: Forbidden Knowledge of Hidden Events,” Philosophy Today. Celina: Summer 1997. Vol 41. Issue 2. pp 235-255
Grover, Varun and Saeed, Khawaja A. “Strategic Orientation and Performance of Internet-based Businesses,” Information System Journal. (14, 2004, pp. 23-42). Harrington, Susan J. “The Effect of Codes of Ethics and Personal Denial of Responsibility on Computer Abuse Judgments and Intentions,” MIS Quarterly (20/20-03-3). Kock, Ned and Davison, Robert. “Dealing with Plagiarism in the Information Systems Research Community – Look at Factors that Drive Plagiarism and Ways to Address Them,” MIS Quarterly. (27:4 2003). Orlikowski, Wanda J. “CASE Tools as Organizational Change: Investigating Incremental and Radical Changes in Systems Development,” MIS Quarterly (17:3 Sep 1993). Seminar. http://en.wikipedia.org/wiki/Seminar. Internet. Diakses pada 15 Desember 2005. HTU
5
UTH
Sutten, Robert and Rafaeli, Anat. “Untangling the Relationship Between Displayed Emotions and Organizational Sales – Case of Convenience Stores,” Australian Marketing Journal (31:3 1988). Venkatesh, Viswanath and Morris, Michael G. “Why Don't Men Ever Stop to Ask for
Copyright © Bima Satria Tama. Permission is granted to copy, distribute and/or modify this document under the terms of the GNU Free Documentation License