Melalui publikasi ini, pembaca akan diantarkan pada ulasan PDRB Kabupaten Tapin, yang didukung oleh beberapa indikator, seperti : o PDRB menurut lapangan usaha/sektor o Indeks Berantai PDRB/Pertumbuhan Ekonomi o Distribusi Persentasi PDRB o PDRB per Kapita Pendapatan Regional Kabupaten Tapin Tahun 2008/09 ini disusun oleh Seksi Statistik Neraca Wilayah dan Analisis pada Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapin, yang merupakan organisasi resmi yang mengkoordinasikan dan melaksanakan kegiatan statistik di daerah dengan tugas utama menyediakan kebutuhan data bagi pemerintah dan masyarakat.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapin Jalan Letjen Haryono MT Telpon/Faks (0517)31035 Rantau 71111 E-mail :
[email protected]
GIIO ONNAALL KKAABBUUPPAATTEENN TTAAPPIINN 22000099 PPEENNDDAAPPAATTAANN RREEG
Publikasi ini menyajikan gambaran tentang pendapatan Regional Kabupaten Tapin menurut lapangan usaha tahun 2008.
Katalog BPS :
PENDAPATA N REGIONAL KABUPATEN TAPIN
TAHUN 200 9
Kerjasama :
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabu Dengan
Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapi
PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN
PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Jalan Haryono MT No.4 (0517) 31508 Rantau
Jalan Haryono MT No.4 (0517) 31508 Rantau
KATA PENGANTAR
PREFACE
Assalamualaikum Wr.Wb. Dalam rangka untuk lebih meningkatkan peluang keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi maka di tuntut ketersediaannya data statistik ekonomi yang akurat, tepat waktu, teratur dan bersekeimbangan. Hal ini karna data merupakan landasan bagi terwujudnya perencanaan yang mantap dan tepat, pengawasan dan pengendalian yang cermat serta evaluasi yang teliti dan komprehensip terhadap hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai. Publikasi pendataan Regional Kabupaten Tapin Tahun 2008/2009 ini merupakan salah satu upaya untuk menyediakan data yang memenuhi kriteria di atas. Angka–angka yang di sajikan pada publikasi ini umumnya dalam satuan/besaran rupiah dan persentase, baik angka sektoral, agregasi maupun angka perkapita. Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati Tapin yang telah memberikan bantuan dan perhatian dalam rangka mewujudkan penerbitan publikasi PDRB Kabupaten Tapin dan kepala Badan Pusat Statistik Propinsi Kalimantan Selatan yang telah membimbing penghitungan dan penyusunan data, dan semua pihak yang turut berpartisipasi sehingga publikasi ini berhasil diterbitkan. Kritik dan saran dari pembaca dan pengguna publikasi ini sangat kami harapkan untuk penyempurnaan di masa yang akan datang. Semoga publikasi ini bermanfaat. Rantau, Oktober 2009 Kepala Bappeda Kabupaten Tapin
Ir. H. M. YUNUS AZIS NIP 110 043 451
Assalamualaikum Wr.Wb. In line with the rapid acceleration of economic development activities through out the fields, the availability of economic statistical data which are accurate,up to date , comprehensive and continuous is needed especially for suplementing the existence of suitable planning, controlling and punctual evaluation toward essential development output achieved so far. The publication of “REGIONAL INCOME OF TAPIN REGENT 2008/2009 ‘is a piece of statistical data which provides impormation about economic growth of thid regent. The figures presented are generally in rupiahs and percentage either the Gross Regional Domestic Product (GDRP) by industrial origin or aggregate and per capita income. We would like to exppres are sincere thanks main by to Tapin Regen who has supported and concerned the existence at this publication, secondly to Head of Central Board of Statistic of south Kalimantan Province who has given technical assistence on calculation and finally to all participant so that this publication comes into existence. Comment and suggestion for improving this publication in the future would be appreciated. Hopefully, this publication could give benefits all of us. Rantau, October 2009 The Head of Regional Planning Board of Tapin Regency
Ir. H. M. YUNUS AZIS NIP 110 043 451
Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapin
Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapin Jalan Letjen Haryono MT Telpon (0517)31035 Rantau 7111
Jalan Letjen Haryono MT Telpon (0517)31035 Rantau 7111
PREFACE KATA PENGANTAR Assalamualaikum WR. WB. Assalamualaikum Wr. Wb. Publikasi “Pendapatan Regional Kabupaten Tapin Tahun 2008/2009” ini merupakan publikasi setiap tahun diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tapin. Diharapkan publikasi ini mampu memberikan gambaran kondisi perekonomian Kabupaten Tapin utamanya tentang perkembangan dan struktur ekonomi. Penyajian data untuk tahun 2008/2009 ini sudah menggunakan Tahun Dasar 2000, dan masih bersifat angka sementara, kelengkapan data dari berbagai sumber yang pada saat penyusunan publikasi ini belum tersedia. Selanjutnya data tahun 2008 ini akan direvisi pada penerbitan selanjutnya, setelah semua data dasar tahun 2008 terkumpul. Dalam proses penghitungan PDRB, BPS masih menemui beberapa hambatan dan keterbatasan data/informasi yang tersedia, sehingga untuk memperoleh hasil yang lebih baik usaha perbaikan masih harus dilakukan. Saran-saran selalu diharapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan isi dan bentuk publikasi ini di masa yang akan datang. Terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penerbitan publikasi ini terutama kepada instansi pemerintah dan swasta yang telah memberikan datanya sebagai dasar penyusunan PDRB. Semoga publikasi ini dapat berguna bagi semua pihak yang memerlukannya dan semoga Tuhan Yang Maha Esa memberkati Kita semua. Amin
Rantau, Oktober 2009 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapin
Drs. H.Haderan Alkifli, M.Si NIP. 340005410
Publicizing " Regional Income of Tapin Regency Year 2008/2009" this represent publicizing [is] every year published by Central Board of Statistics ( BPS) of Tapin Regency. Expected by this publicizing able to give picture of condition of economics of Tapin Regency of the core important about economic structure and growth. presentation of Data for year of 2008/2009 this have used Elementary Year 2000, and still have the character of number of whereas, equipment of data from various source which is at the (time) of compilation of this publicizing not yet been made available. Hereinafter data of year of 2005 this will be revised at publication hereinafter, after all basic data of year 2005 gathered. In course of enumeration PDRB, BPS still meet some resistance and limitation of data/information which is made available, so that to obtain;get better result [is] effort repair still must be done. Suggestion is always expected for repair and completion fill and form this publicizing in the future. Thank submitted/sent to all party assisted publication of this publicizing especially to governmental institution and the private sector given his/its] data as base of. compilation PDRB. May this publication will be greatly usefull for the readers and may the Almigthy God Bless Us, Amen.
Rantau, October 2009 The Head of BPS-Statistic Of Tapin Regency
Drs.H.Haderan Alkifli, M.Si NIP. 340005410
DAFTAR ISI 3.6. Perdagangan, Hotel dan Restoran ............................................................ 18 I. P E N D A H U L U A N ............................................................................................ 1
3.6.1. Perdagangan Besar dan Eceran ......................................................... 18
II. KONSEP DAN DEFINISI ......................................................................................... 4
3.6.2. Hotel .................................................................................................... 19
2.1. Konsep Domestik dan Regional.................................................................. 4
3.6.3 Restoran ............................................................................................... 19
2.2. Pengertian Pendapatan Regional ............................................................... 5
3.7 Pengangkutan dan Komunikasi ................................................................. 20
2.3 Kegunaan Statistik Pendapatan Regional................................................... 9
3.7.1 Angkutan Jalan Raya............................................................................ 20
III. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN ........................................ 12 3.1 Pertanian ...................................................................................................... 12 3.1.1 Tanaman Bahan Makanan ................................................................... 12 3.1.2 Tanaman Perkebunan ......................................................................... 13 3.1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya ............................................................. 13 3.1.4 Kehutanan ............................................................................................ 14 3.1.5 Perikanan ............................................................................................. 15 3.2 Pertambangan dan Penggalian .................................................................. 15 3.2.1 Pertambangan ...................................................................................... 15
3.7.2 Angkutan Air ......................................................................................... 21 3.7.3 Komunikasi ........................................................................................... 21 3.8 Keuangan, Sewa Bangunan dan Jasa Perusahaan .................................. 22 3.8.1 Keuangan ............................................................................................. 22 3.8.2 Sewa Bangunan ................................................................................... 23 3.8.3 Jasa Perusahaan .................................................................................. 23 3.9 Jasa-jasa ....................................................................................................... 24 3.9.1 Pemerintahan dan Hankam .................................................................. 24 3.9.2 Jasa Swasta ......................................................................................... 24
3.2.2 Penggalian............................................................................................ 16
IV. GAMBARAN PEREKONOMIAN KABUPATEN TAPIN ...................................... 26
3.3 Industri Pengolahan .................................................................................... 16
4.1. Umum ........................................................................................................... 26
3.3.1 Industri Besar dan Sedang ................................................................... 16
4.2. PDRB Tapin dan Perkembangannya ......................................................... 29
3.3.2 Industri Kecil dan Rumahtangga .......................................................... 16
4.3. Pertumbuhan Ekonomi Sektoral Kabupaten Tapin ................................ 32
3.4 Listrik, Gas dan Air Minum ......................................................................... 17
4.4. Struktur Ekonomi ........................................................................................ 34
3.4.1 Listrik .................................................................................................... 17
4.5. PDRB PERKAPITA ...................................................................................... 37
3.4.2 Air Minum ............................................................................................. 17
LAMPIRAN………………………………..……………………………………………….. 61
3.5 Bangunan/Konstruksi ................................................................................. 18
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
ii
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
iii
kemakmuran masyarakat di wilayahnya, oleh karena itu angka PDRB juga
I. P E N D A H U L U A N
digunakan sebagai alat pembanding tingkat kemakmuran antar daerah/wilayah. Dalam
menyusun
perencanaan
pembangunan
ekonomi
suatu
daerah/wilayah diperlukan data statistik sebagai dasar penentuan strategi dan kebijakan. Implementasi strategi dan kebijakan pembangunan ekonomi pada masa sebelumnya perlu dimonitor dan dievaluasi hasil-hasilnya. Oleh karena itu, berbagai informasi statistik dalam bentuk indikator makro sangat diperlukan untuk melihat gambaran tentang kondisi suatu daerah/wilayah dilihat dari perspektif masa lalu,
Dalam pengertian lain, data PDRB menggambarkan kemampuan suatu daerah/wilayah dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Oleh karena itu, nilai PDRB yang dihasilkan oleh masing-masing daerah/wilayah sangat tergantung pada potensi sumber daya alam, sumberdaya manusia dan teknologi (faktor produksi) di daerah/wilayah tersebut. Kondisi terbatasnya sumber daya alam dan penyediaan faktor-faktor produksi tersebut menyebabkan besaran PDRB bervariasi
masa kini, dan masa yang akan datang.
antar daerah/wilayah. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu daerah/wilayah dalam suatu periode tertentu. PDRB didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah (value added) yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha atau jumlah nilai barang dan jasa akhir
Ditinjau dari aspek spasial, analisis antar region menurut kabupaten/kota akan memberikan gambaran perbedaan pola tentang hasil–hasil pembangunan ekonomi antar suatu kabupaten/kota. Perbedaan ini antara lain disebabkan oleh perbedaan kepemilikan sumber daya alam, kondisi infrastruktur, dan faktor produksi
yang dihasilkan oleh seluruh unit kegiatan ekonomi dalam suatu daerah/wilayah.
yang tersedia. Akibat perbedaan tersebut dapat menyebabkan kesenjangan Secara kuantitatif PDRB merupakan nilai barang dan jasa, oleh karena itu
ekonomi antar kabupaten/kota.
PDRB dihitung atas dasar harga berlaku (at current price) dan PDRB atas dasar harga konstan (at constant price). PDRB atas dasar harga berlaku digunakan untuk
Kebijakan ekonomi, biasanya disusun dengan menggunakan berbagai
melihat perubahan struktur ekonomi, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan
macam indikator makro seperti PDRB, Inflasi, Investasi, Ekspor–Impor dan lain–lain
digunakan untuk melihat pertumbuhan ekonomi riil. Selanjutnya, PDRB disebut juga
yang sesuai dengan sifatnya ditujukan untuk memberikan “warning”. Penggunaan
sebagai suatu neraca regional di mana muatannya dapat dipisahkan sebagai
indikator makro
PDRB sektoral pada sisi kiri dan PDRB menurut penggunaan pada sisi kanan. Dari
memerlukan suatu kajian agar dapat diidentifikasi aspek pertumbuhan,
sisi pemanfaatannya, PDRB digunakan sebagai dasar penghitungan ramalan,
keterbandingan antar wilayah, dan pemerataan pembangunan. Aspek pertumbuhan
berbagai macam rasio, dan ukuran disparitas regional. Kemampuan pengelolaan
ekonomi terkait erat dengan masalah ketenagakerjaan dan kemiskinan.
ke dalam bentuk perencanaan program yang lebih spesifik
unit ekonomi yang tinggi di suatu daerah/wilayah akan berdampak pada Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
1
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
2
Pertumbuhan ekonomi seyogyanya dapat menyerap angkatan kerja yang
II. KONSEP DAN DEFINISI
secara alamiah terus bertambah, sehingga tingkat pengangguran dan kemiskinan kesempatan kerja yang
Untuk mengetahui secara jelas tentang pendapatan regional, perlu kiranya
menjamin perolehan pendapatan. Oleh karena itu, analisis PDRB dengan
untuk mengetahui konsep dan definisi yang jelas tentang pendapatan regional yang
menggunakan data pada level provinsi atau kabupaten/kota ini disusun dalam
akan disajikan.
diharapkan semakin berkurang, karena ketersediaan
rangka memfasilitasi kebutuhan para penentu kebijakan (decision maker) dalam merumuskan strategi dan kebijakan pembangunan bidang ekonomi di Kabupaten Tapin.
2.1. Konsep Domestik dan Regional Wilayah perekonomian yang akan diselidiki untuk membuat suatu penghitungan pendapatan nasional adalah suatu negara, sedang untuk membuat suatu penghitungan pendapatan regional adalah suatu daerah dari suatu negara. Pengertian daerah disini adalah Provinsi atau Kabupaten/Kota dan Kecamatan. Transaksi yang akan dihitung adalah transaksi yang terjadi dalam wilayah domestik suatu daerah, dan transaksi yang dilakukan oleh masyarakat (resident) dari daerah tersebut. Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan ekonomi yang beroperasi di wilayah domestik, tanpa memperhatikan apakah faktor produksinya berasal dari atau dimiliki oleh penduduk daerah tersebut, merupakan produk domestik daerah yang bersangkutan. Pendapatan yang timbul oleh karena adanya kegiatan produk tersebut merupakan pendapatan domestik. Yang dimaksud dengan wilayah domestik suatu daerah adalah meliputi daratan dan lautan yang berada di dalam batas-batas geografis daerah tersebut. Wilayah administratif suatu daerah merupakan wilayah domestik daerah tersebut. Kenyataan menunjukkan bahwa sebagian dari faktor produksi yang digunakan dalam kegiatan produksi di suatu daerah berasal dari daerah lain atau dari luar negeri, demikian juga sebaliknya faktor produksi yang dimiliki oleh
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
3
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
4
penduduk daerah tersebut ikut serta dalam proses produksi di daerah lain atau di
Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan digunakan untuk mengetahui
luar negeri. Hal ini menyebabkan nilai produk domestik yang timbul di suatu
pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.
daerah tidak sama dengan pendapatan yang diterima penduduk daerah tersebut. Dengan adanya arus pendapatan yang mengalir antar daerah ini (termasuk juga dari dan ke luar negeri) yang pada umumnya berupa upah/gaji, bunga,
Untuk menghitung angka-angka PDRB ada tiga pendekatan yang bisa digunakan yaitu : a.
Menurut Pendekatan Produksi, PDRB adalah jumlah nilai produk barang dan
deviden dan keuntungan maka timbul perbedaan antara produk domestik dan
jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi dalam suatu
produk regional.
wilayah/region pada suatu jangka waktu tertentu, biasanya setahun. Unit-unit
Yang dimaksud dengan produk regional adalah produk domestik ditambah
produksi tersebut dalam penyajian ini dikelompokkan menjadi 9 lapangan
dengan pendapatan yang diterima dari luar daerah/negeri dikurang dengan
usaha, yaitu :
pendapatan yang dibayarkan ke luar daerah/negeri tersebut. Jadi produk
1.
Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan.
regional merupakan produk yang ditimbulkan oleh faktor produksi yang dimiliki
2.
Pertambangan dan Penggalian.
oleh penduduk suatu daerah.
3.
Industri Pengolahan
4.
Listrik, Gas dan Air Minum
5.
Bangunan
Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu
6.
Perdagangan, Hotel dan Restoran
wilayah dalam suatu periode tertentu ditunjukkan oleh data Produk Domestik
7.
Pengangkutan dan Komunikasi
Regional Bruto (PDRB), baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga
8.
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
konstan. PDRB didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh
9.
Jasa-jasa
2.2. Pengertian Pendapatan Regional
seluruh unit usaha dalam suatu wilayah pada kurun waktu tertentu. PDRB atas dasar harga barlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung
b.
Menurut Pendekatan Pendapatan, PDRB adalah jumlah balas jasa yang dite-
menggunakan harga pada setiap tahun, sedang PDRB atas dasar harga konstan
rima oleh faktor-faktor produksi yang ikut dalam proses produksi di suatu
menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan
wilayah/region pada jangka waktu tertentu (setahun). Balas jasa faktor produksi
harga pada satu waktu tertentu sebagai dasar. Dalam penghitungan ini tahun
tersebut adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal dan keuntungan,
yang digunakan sebagai dasar adalah tahun 2000. PDRB atas dasar harga
semuanya sebelum dipotong pajak penghasilan dan pajak tak langsung lainnya.
berlaku dapat digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi.
Dalam pengertian Produk Domestik Regional Bruto, termasuk juga penyusutan
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
5
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
6
barang modal tetap dan pajak tak langsung netto. Jumlah kompenen
Selanjutnya produk regional netto atas dasar biaya faktor disebut
pendapatan tersebut disebut Nilai Tambah Bruto dan Produk Domestik Regional
Pendapatan Regional. Pendapatan Regional inilah yang seharusnya
Bruto diperoleh dari penjumlahan Nilai Tambah Bruto seluruh sektor lapangan
merupakan pendapatan yang benar-benar diterima oleh penduduk
usaha.
Kabupaten Tapin. Akan tetapi sampai saat ini penghitungan pendapatan yang benar-benar diterima oleh penduduk Kabupaten Tapin belum dapat
c.
Menurut Pendekatan Pengeluaran, PDRB adalah jumlah semua pengeluaran
dilakukan. Hal ini disebabkan masih belum tersedianya data arus
untuk konsumsi rumahtangga dan lembaga swasta yang tidak mencari untung,
pendapatan yang mengalir antar kabupaten. Dalam pengertian ini dapat
konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap domestik bruto, perubahan
dijelaskan bahwa pendapatan dari faktor produksi yang berada di luar
stok dan ekspor netto di suatu wilayah/region. Ekspor netto di sini adalah ekspor
Kabupaten Tapin milik penduduk Kabupaten Tapin harus dihitung sebagai
dikurangi impor.
pendapatan Kabupaten Tapin. Demikian juga sebaliknya, pendapatan dari
Secara konsep ketiga pendekatan tersebut memberikan jumlah yang sama
faktor produksi milik penduduk luar Kabupaten Tapin harus dikeluarkan.
antara jumlah pengeluaran dengan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan dan
Berkaitan dengan hal diatas penghitungan yang dapat disajikan hanyalah
harus sama pula dengan jumlah pendapatan untuk faktor-faktor produksinya.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Angka PDRB ini merupakan
Selanjutnya PDRB atas dasar harga pasar, mencakup komponen pajak tak
indikator
langsung netto.
menghasilkan pendapatan atau balas jasa faktor produksi yang ikut
yang
menunjukan
kemampuan
daerah
tersebut
untuk
berpartisipasi dalam proses produksi didaerah tersebut. Dengan kata lain Beberapa ukuran penting lainnya yang diturunkan dari data PDRB yakni; a.
PDRB merupakan gambaran Production Origin.
Produk Domestik Regional Netto Produk Domestik Regional Netto, merupakan produk regional bruto
b.
PDRB Perkapita
dikurangi dengan penyusutan barang modal tetap yang digunakan selama
Produk Domestik Regional Bruto per kapita merupakan PDRB dibagi jumlah
setahun. Jika dikurangi lagi dengan pajak tak langsung netto akan diperoleh
penduduk pertengahan tahun.
produk regional netto atas biaya faktor produksi. Pajak tak langsung netto adalah pajak tak langsung dikurangi subsidi pemerintah. Pajak tak langsung bersifat menaikkan harga jual, sedangkan subsidi sebaliknya. Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
7
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
8
2.3 Kegunaan Statistik Pendapatan Regional
Alasan teknis yang mendasari pergeseran tahun dasar tersebut adalah :
Data pendapatan regional adalah salah satu indikator ekonomi makro yang
a)
relevan jika prestasi dan perkembangan ekonomi masih dihitung berdasarkan
dapat menunjukkan kondisi perekonomian nasional setiap tahun. Manfaat yang dapat
cerminan struktur yang lama. Perubahan sturuktur ini ditandai dengan perubahan
diperoleh dari data ini antara lain adalah : 1.
dominasi yang sebelumnya oleh sektor Pertanian menjadi sektor Industri
PDRB harga berlaku nominal menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi
sekarang ini.
yang dihasilkan oleh suatu daerah. Nilai PDRB yang besar menunjukkan b)
kemampuan sumber ekonomi yang besar. 2.
Indonesia pasca krisis dan sebelum krisis ekonomi di Indonesia. c)
tahun. Distribusi PDRB berlaku menurut sektor menunjukkan besarnya struktur perekonomian dan peranan sektor dalam suatu wilayah. Sektor-sektor ekonomi yang mempunyai peran besar menunjukkan basis perekonomian suatu daerah. 4.
PDRB Per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala
Kondisi sosial ekonomi Indonesia pada tahun 2000 menunjukkan keadaan yang relatif stabil dibandingkan dengan tahun 1998 saat krisis dan tahun 1999 yang merupakan masa pemulihan perekonomian. Karena adanya perubahaan tahun dasar, BPS melakukan berbagai studi
dalam upaya menyempurnakan penghitungan PDRB seri yang baru. Sehubungan adanya hasil-hasil studi tersebut maka penghitungan-penghitungan PDRB Kabupaten
atau per satu orang penduduk. 5.
Tahun 2000 merupakan pasca krisis moneter di Indonesia , sehingga tahun tersebut dapat digunakan sebagai basis pembanding bagi perekonomian
PDRB harga konstan (riil) dapat digunakan untuk menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan atau setiap sektor dari tahun ke
3.
Struktur ekonomi selama 7 tahun telah berubah dengan drastis sehingga kurang
PDRB Per kapita atas dasar harga konstan berguna untuk mengetahui
Tapin yang telah disajikan dalam publikasi seri 2000-2006, juga masih memungkinkan adanya upaya perbaikan/penyempurnaan pada proses penghitungan
pertumbuhan nyata ekonomi per kapita.
tahun berikutnya. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan beberapa indikator yang
2.4 Perubahan Tahun Dasar Selama periode PJP I penghitungan PDB Indonesia dihitung menggunakan 3 tahun dasar yaitu tahun dasar 1960, 1973, 1983 dan 1993. Memasuki penghitungan tahun 2005, karena diikuti oleh perkembangan ekonomi yang pesat selama 7 tahun terakhir ini terutama sejak krisis ekonomi yang lalu, telah mendorong untuk menggeser penggunaan tahun dasar dari tahun 1993 menjadi 2000 dengan berbagai
mengalami perbaikan. Penentuan tahun 2000 sebagai tahun dasar, dilakukan secara nasional baik untuk penghitungan Pendapatan Nasional (PDB) maupun untuk penghitungan Pendapatan Regional (PDRB) Propinsi dan Kabupaten/Kota, Penghitungan PDRB Kabupaten Tapin menggunakan tahun dasar 2000 dilakukan sejak penghitungan
alasan teknis yang mendasarinya. Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
banyak digunakan sebagai penaksiran output, sehingga angka PDRB secara total
9
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
10
PDRB tahun 2005. Keseragaman PDRB memungkinkan perbandingan pertumbuhan ekonomi antar daerah maupun antar waktu dapat dilakukan.
III. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN
Dengan adanya perbaikan ini diharapkan kepada konsumen data disarankan agar menggunakan seri penerbitan baru tersebut. Uraian yang disajikan pada bagian ini mencakup ruang lingkup dan definisi dari masing-masing sektor dan sub sektor, cara-cara perhitungan nilai tambah bruto baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan 2000, serta sumber datanya. 3.1 Pertanian 3.1.1 Tanaman Bahan Makanan Sub sektor ini mencakup komoditi tanaman bahan makanan seperti padi, jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang tanah, kacang kedelai, sayur-sayuran, buah-buahan dan hasil-hasil produksi ikutannya. Termasuk pula di sini hasil-hasil dari pengolahan yang dilakukan secara sederhana seperti beras tumbuk, gaplek dan sagu. Data diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan Dinas Pertanian, sedangkan data harga seluruhnya bersumber pada data harga berupa harga yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik dan Dinas Pertanian. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara pendekatan produksi yaitu mengalikan terlebih dahulu setiap jenis kuantum produksi dengan masing-masing harganya, kemudian hasilnya dikurangi biaya antara. Biaya antara diperoleh dengan menggunakan ratio biaya antara terhadap output yang merupakan hasil Survei Khusus Pendapatan Regional
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
11
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
12
(SKPR) yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik. Nilai tambah bruto atas
Produksi = Jumlah pemotongan + (populasi akhir tahun - awal tahun) +
dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara revaluasi.
(ternak keluar – ternak masuk)
3.1.2 Tanaman Perkebunan
Data jumlah ternak yang dipotong, populasi ternak keluar dan ternak
Sub sektor ini mencakup komoditi tanaman perkebunan yang diusahakan oleh rakyat maupun perusahaan perkebunan besar seperti karet,
masuk diperoleh dari Dinas Peternakan dan Perikanan, sedangkan data harga diperoleh dari Badan Pusat Statistik.
kelapa, kopi, kapuk, tebu, cengkeh dan sebagainya, termasuk produk
Nilai tambah atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara
ikutannya dan hasil-hasil pengolahan sederhana seperti gula merah, minyak
pendekatan produksi yaitu mengalikan setiap jenis produksi ternak dengan
kelapa.
masing-masing harganya, kemudian dikurangi dengan biaya antara. Biaya Data produksi diperoleh dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan
antara diperoleh dengan menggunakan ratio biaya antara terhadap output yang
sedangkan data harga perdagangan besar dikumpulkan oleh Badan Pusat
merupakan hasil SKPR. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000
Statistik .
dihitung dengan cara revaluasi.
Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan cara pendekatan produksi yaitu mengalikan terlebih dahulu setiap jenis kuantum
3.1.4 Kehutanan
produksi dengan masing-masing harganya kemudian hasilnya dikurangi biaya
Sub sektor ini mencakup komoditi kayu pertukangan, kayu bakar, arang,
antara. Biaya antara diperoleh dengan menggunakan ratio biaya antara
bambu, rotan dan lain-lain. Data produksi dan harga diperoleh dari Perum
terhadap output yang merupakan hasil SKPR. Nilai tambah bruto atas dasar
Perhutani atau dari Dinas Kehutanan dan Perkebunan.
harga konstan 2000 dihitung dengan cara revaluasi.
Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan cara pendekatan produksi yaitu mengalikan terlebih dahulu jenis produksi kehutanan
3.1.3 Peternakan dan Hasil-hasilnya
dengan masing-masing harganya, kemudian dikurangi biaya antara. Biaya
Sub sektor ini mencakup produksi ternak besar, ternak kecil, unggas
antara diperoleh dengan menggunakan ratio biaya antara terhadap output yang
maupun hasil-hasil ternak seperti susu segar dan telur. Yang dimaksud dengan
merupakan hasil SKPR. Nilai tambah bruto atas dasar konstan 2000 dihitung
Produksi Peternakan adalah banyaknya ternak lahir dan penambahan berat
dengan cara revaluasi.
ternak. Produksi peternakan dihitung berdasarkan perkiraan dengan menggunakan rumus: Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
13
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
14
3.1.5 Perikanan Sub sektor ini mencakup kegiatan perikanan laut, perikanan darat serta
3.2.2 Penggalian
pengolahan sederhana (pengeringan dan penggaraman ikan). Nilai tambah
Sub sektor ini mencakup penggalian dan pengambilan segala jenis
bruto atas dasar harga berlaku dihitung dengan cara output dikurangi biaya
barang galian seperti batu kapur, pasir dan lain-lain. Penghitungan sub sektor
antara. Nilai output perikanan diperoleh dari Dinas Perikanan sedangkan biaya
ini menggunakan rasio dari tabel Input-Output 1990 yaitu Rasio Input sektor
antara diperoleh hasil perkalian rasio biaya antara terhadap output dengan
Bangunan/Konstruksi yang menggunakan sub sektor penggalian.
outputnya. Besarnya rasio biaya antara diperoleh dari survei khusus pendapatan regional yang dilakukan oleh BPS Kabupaten Tapin. Nilai tambah atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara revaluasi.
3.3 Industri Pengolahan Sektor ini mencakup Industri Besar dan sedang, Industri Kecil dan Industri Rumah Tangga. 3.3.1 Industri Besar dan Sedang
3.2 Pertambangan dan Penggalian
Sub sektor ini mencakup kegiatan Industri yang mempunyai tenaga kerja
Sektor ini mencakup kegiatan-kegiatan penggalian, pemboran dan
kurang dari 20 orang. Data output, biaya antara dan nilai tambah bruto atas dasar
pengambilan segala macam pemanfaatan seperti benda non biologis barang-
harga berlaku diperoleh dari hasil survei lengkap Industri Besar dan Sedang yang
barang tambang, mineral dan barang galian yang tersedia di alam, baik yang
dilakukan Setiap tahun oleh Badan Pusat Statistik.
berupa benda padat, benda cair maupun gas.
Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 diperoleh dengan cara deflasi dengan deflatornya indeks harga perdagangan besar industri.
3.2.1 Pertambangan Sub sektor ini mencakup komoditi minyak, gas bumi, batu bara. Data
3.3.2 Industri Kecil dan Rumahtangga
produksi dan harga yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Dinas
Subsektor ini mencakup kegiatan industri kecil yang mempunyai tenaga
Pertambangan Kabupaten Tapin. Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku
kerja 5-19 orang dan industri rumahtangga yang mempunyai tenaga kerja 1-4
diperoleh dengan cara pendekatan produksi yaitu mengalikan terlebih dahulu
orang. Data output biaya antara dan nilai tambah bruto atas dasar harga
setiap jenis poduksi dengan harganya kemudian dikurangi biaya antara. Biaya
berlaku diperoleh dari Sensus Ekonomi 1996, sedangkan untuk tahun-tahun
antara diperoleh dengan menggunakan hasil survei yang dilakukan oleh BPS.
lainnya di lakukan estimasi berdasarkan pertumbuhan tenaga kerjanya dan
Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi.
kenaikan harga barang-barang industri.
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
15
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
16
Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung berdasarkan deflasi dengan deflatornya indeks harga perdagangan besar sektor industri.
3.5 Bangunan/Konstruksi Sektor ini mencakup segala kegiatan pembangunan fisik (konstruksi), baik berupa gedung, jalan, jembatan dan konstruksi lainnya.
3.4 Listrik, Gas dan Air Minum
Data output, biaya antara dan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku 3.4.1 Listrik
diperoleh hasil Sensus Ekonomi 1996, serta data realisasi pengeluaran PembaSub sektor listrik ini mencakup kegiatan pembangkitan dan penyaluran
tenaga listrik yang diselenggarakan oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan Non PLN.
ngunan Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Desa, yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik tiap tahun, dijadikan dasar untuk mengestimasi nilai tambah bruto sektor konstruksi.
Data produksi, rata-rata tarif listrik PLN diperoleh dari PLN Distribusi Kabupaten Tapin, sedangkan data output, biaya antara dan nilai tambah bruto listrik dan non PLN diperoleh dari Sensus Ekonomi 1996.
Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi dengan deflatornya Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) barang-barang bangunan.
Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara pendekatan produksi yaitu produksi listrik (Kilowatt per hour = Kwh) dikalikan rata-rata tarif listrik per Kwh, kemudian dikurangi biaya antara. Biaya antara diperoleh dari ratio biaya antara terhadap output yang merupakan hasil SKPR. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi.
3.6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 3.6.1. Perdagangan Besar dan Eceran Penghitungan nilai tambah bruto subsektor perdagangan dilakukan dengan cara pendekatan arus barang yaitu dengan memperkirakan berapa besarnya barang-barang hasil pertanian, pertambangan/penggalian dan
3.4.2 Air Minum
industri yang diperdagangkan. Besarnya barang-barang yang diperdagangkan
Subsektor ini mencakup air minum yang diusahakan oleh Perusahaan Air Minum. Data output, biaya antara dan nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh langsung dari hasil survei lengkap perusahaan air minum yang dilaksanakan setiap tahun oleh Badan Pusat Statistik.
galian dan industri dengan ratio marketed surplus. Output subsektor perdagangan besar dan eceran diperoleh dengan cara mengalikan nilai barang yang diperdagangkan tadi dengan ratio margin
Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi dengan deflatornya Indeks Harga Konsumen Komoditi Umum. Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
dihitung dengan cara mengalikan output sektor pertanian, pertambangan/peng-
perdagangannya. Biaya antara diperoleh dari perkalian ratio biaya antara dengan output perdagangannya.
17
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
18
Data ratio marketed surplus, ratio margin perdagangan diperoleh dari tabel Input-Output Nasional sedangkan ratio biaya antara terhadap output diperoleh dari SKPR.
hasilnya dikurangi biaya antara. Biaya antara diperoleh dari perkalian ratio biaya antara terhadap output dengan nilai restoran. Data perkiraan jumlah tenaga kerja di sektor restoran didasarkan pada
Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung sama dengan seperti uraian di atas, tetapi terhadap nilai output atas dasar harga konstan 2000 dari sektor pertanian, pertambangan/penggalian dan Industri.
hasil Sensus Penduduk 1990, sedangkan rata-rata output per tenaga kerja dan ratio biaya antara diperoleh dari SKPR. Perkiraan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi dengan deflatornya Indeks Harga Konsumen komoditi
3.6.2. Hotel
Umum. Subsektor ini mencakup hotel-hotel baik berbintang maupun tidak
berbintang serta berbagai jenis penginapan lainnya. Output dihitung dengan cara mengalikan jumlah malam kamar terjual dengan rata-rata output per malam kamar terjual.
3.7 Pengangkutan dan Komunikasi 3.7.1 Angkutan Jalan Raya
Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan diperoleh dengan cara nilai
Subsektor ini mencakup kegiatan pengangkutan barang dan penumpang
output dikurangi biaya antara. Biaya antara diperoleh dari rato biaya antara
yang dilakukan oleh perusahaan angkutan umum baik bermotor maupun tidak
terhadap output dikalikan nilai output hotel.
bermotor seperti bus, truk, bajaj, taksi dan becak.
Data jumlah malam kamar terjual diperoleh dari Badan Pusat Statistik
Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara
sedangkan rata-rata output permalam kamar terjual dan ratio biaya antara
mengalikan jumlah kendaraan angkutan umum per jenis dengan rata-rata
terhadap output diperoleh dari SKPR.
output per jenis kendaraan, kemudian dikurangi biaya antara. Biaya antara
Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi dengan deflatornya IHPB.
diperoleh dari ratio biaya antara terhadap output dikalikan nilai output menurut jenis kendaraan. Data jumlah kendaraan angkutan umum diperoleh dari Laporan Dinas
3.6.3 Restoran
Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya (DLLAJR), sedangkan data rata-rata output
Nilai tambah bruto subsektor ini diperkirakan dengan cara mengalikan jumlah tenaga kerja dengan rata-rata output per tenaga kerja, kemudian
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
19
perjenis kendaraan dan ratio biaya antara terhadap output diperoleh dari SKPR.
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
20
Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi dengan deflatornya Indeks Harga Konsumen Komoditi Transportasi. 3.7.2 Angkutan Air
ekstrapolatornya indeks gabungan dari jumlah surat yang dikirim, wesel dan barang yang dipaketkan. b. Telekomunikasi
Subsektor ini mencakup kegiatan pengangkutan penumpang dan barang
Mencakup kegiatan pemberian jasa dalam hal pemakaian hubungan
dengan menggunakan kapal yang diusahakan oleh perusahaan pelayaran baik
telepon, telegram dan teleks.
yang melakukan trayek dalam negeri maupun internasional.
Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara
Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara
mengalokasikan output Telkom Nasional ke Kabupaten Tapin dengan
mengalikan indikator jumlah penumpang dan barang dengan rata-rata output
alokatornya jumlah pulsa otomat, menit interlokal, menit radio telepon dan
per indikator, kemudian dikurangi ratio biaya antara terhadap output.
kata telegram dikurangi biaya antaranya. Biaya antara diperoleh dari ratio
Data jumlah penumpang dan barang diperoleh dari Lalu Lintas Angkutan
biaya antara terhadap output dikalikan outputnya.
Sungai dan Danau (LLASD) Satuan Margasari dan ratio biaya antara diperoleh
Data output dan ratio biaya antara diperoleh dari BPS. Nilai tambah bruto
dari SKPR.
atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi dengan
Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara deflasi
deflatornya Indeks Harga Konsumen Komoditi Umum.
dengan deflatornya Indeks Harga Konsumen Komoditi Transportasi. 3.8 Keuangan, Sewa Bangunan dan Jasa Perusahaan
3.7.3 Komunikasi Subsektor ini mencakup kegiatan jasa-jasa Pos dan Giro dan
3.8.1 Keuangan
Telekomunikasi.
Sektor ini mencakup kegiatan Bank, Asuransi, Koperasi Simpan
a. Pos dan Giro
Pinjam dan Lembaga Keuangan Lainnya. Nilai tambah bruto atas dasar harga
Meliputi kegiatan pemberian jasa Pos dan Giro seperti pengiriman surat,
berlaku diperoleh langsung dari Bank Indonesia, ditambah dengan nilai
wesel, paket, jasa giro dan jasa tabungan. Nilai tambah bruto atas dasar
tambah bruto yang didapat dari indikator Lembaga Keuangan Lainnya seperti
harga berlaku diperoleh dengan cara mengalokasikan output Pos dan Giro
Asuransi, Koperasi Simpan Pinjam dan lain-lain dikalikan dengan output
Propinsi ke Kabupaten Tapin dengan alokatornya jumlah pengiriman surat,
perindikatornya yang diperoleh dari SKPR.
wesel, paket diperoleh dari PT. Pos (Persero). Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara ekstrapolasi dengan Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
21
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
22
Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung menggunakan deflasi dengan deflatornya Indeks Harga Konsumen (IHK) umum.
3.9 Jasa-jasa 3.9.1 Pemerintahan dan Hankam Sektor ini mencakup kegiatan pemerintahan dalam menyediakan jasa pelayanan umum kepada masyarakat.
3.8.2 Sewa Bangunan
Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara
Sektor ini mencakup semua kegiatan jasa yang berhubungan dengan proses penggunaan rumah/bangunan sebagai tempat tinggal oleh rumahtangga tanpa memperhatikan status kepemilikan.
pendekatan pendapatan, yaitu dengan menjumlahkan upah/gaji pegawai Pemerintah Kabupaten dan Pemerintahan Desa serta pegawai pemerintah pusat dan Hankam yang ada di Kabupaten tapin ditambah besarnya
Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh berdasarkan data pengeluaran konsumsi rumahtangga khususnya pengeluaran mengenai sewa rumah per kapita dikalikan penduduk.
penyusutan. Data upah/gaji dari pegawai Pemerintah Propinsi, Pemerintah Kabupaten dan Pegawai Pemerintah Desa di ambil berdasarkan data dari K-1, K-2, dan
Data pengeluaran untuk sewa rumah per kapita Survei Sosial dan Ekonomi Nasional (Susenas), jumlah penduduk dan IHK komponen tempat tinggal diperoleh dari Badan Pusat Statistik.
K-3 yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik. Sementara itu nilai tambah pegawai pemerintah pusat dihitung dengan cara alokasi dari angka nasional. Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung menggunakan
Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung dengan cara
deflasi dengan deflatornya Indeks Harga Konsumen (IHK) umum.
deflasi dengan deflatornya IHK komponen tempat tinggal. 3.9.2 Jasa Swasta 3.8.3 Jasa Perusahaan
Sektor ini mencakup kegiatan jasa sosial dan kemasyarakatan, jasa
Sektor ini mencakup semua kegiatan jasa perusahaan seperti notaris, advokat, persewaan alat, konsultan teknik, periklanan dan lain-lain.
Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dengan cara
Nilai tambah bruto atas dasar harga berlaku diperoleh dari perkalian antara indikator jumlah tenaga kerja dan jumlah perusahaan dikalikan dengan output per indikator masing-masing dikurangi dengan biaya antara.
pendekatan produksi rata-rata output per tenaga kerja dikalikan dengan tenaga kerja dikurangi biaya antara. Biaya antara diperoleh dari ratio biaya antara terhadap output dikalikan
Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung menggunakan deflasi dengan deflatornya Indeks Harga Konsumen (IHK) umum. Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
hiburan dan kebudayaan serta jasa perorangan dan rumahtangga.
output. Data output per tenaga kerja dan ratio biaya antara diperoleh SKPR, sedangkan jumlah tenaga kerja didasarkan pada Sensus Penduduk 1990.
23
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
24
Nilai tambah bruto atas dasar harga konstan 2000 dihitung menggunakan deflasi dengan deflatornya Indeks Harga Konsumen (IHK) umum.
IV. GAMBARAN PEREKONOMIAN KABUPATEN TAPIN 4.1. Umum Kondisi perekonomian di Kabupaten Tapin tidak lepas dari pengaruh kondisi perekonomian daerah Kalimantan Selatan bahkan Indonesia karena sifat perekonomiannya yang terbuka. Ketika kondisi perekonomian Kalimantan Selatan atau Indonesia secara keseluruhan mengalami kelesuan maka besar kemungkinan perekonomian di Tapin ikut mengalaminya. Terkait dengan hal tersebut, sebelum menganalisis perekonomian di Tapin perlu diketahui kondisi perekonomian Kalimantan Selatan. Perekonomian Kalimantan Selatan yang diukur dari besaran PDRB baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan tahun dasar 2000, menunjukkan perkembangan yang terus meningkat selama periode 2006-2008. Nilai PDRB Kalimantan Selatan atas dasar harga berlaku tahun tahun 2008 mencapai 45,86 triliun rupiah atau naik sebesar 6,42 triliun rupiah dibanding tahun 2007, sedangkan tahun 2007 naik sebesar 4,77 triliun rupiah dibanding tahun 2006 yang tercatat 34,67 triliun rupiah. Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan dengan minyak bumi pada tahun pada tahun 2006 adalah 4,98 %, pada tahun 2007 mengalami peningkatan menjadi 6,01 %, sementara pada tahun 2008 diprediksikan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan akan meningkat menjadi 6,39%. Pertumbuhan yang positif ini dikarenakan adanya pertumbuhan positif pada hampir semua sektor terutama dari sektor pertanian, pertambangan dan
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
25
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
26
penggalian, listrik, gas dan air minum, serta sektor perdagangan, hotel dan restoran.
Besarnya dominasi sektor ekonomi yang menjadi penggerak
Pertumbuhan pada sektor pertanian ditunjang oleh subsektor tanaman perkebunan
perekonomian Kalimantan Selatan dapat dilihat dari struktur ekonomi Kalimantan
dan subsektor peternakan. Subsektor tanaman perkebunan tumbuh sebesar 8,39
Selatan berikut :
persen dan subsektor peternakan naik signifikan sebesar 8,61 persen. Dari sektor perdagangan hotel dan restoran pertumbuhannya ditunjang oleh semua subsektor yaitu subsektor perdagangan besar dan eceran, subsektor perhotelan dan subsektor
Tabel B. Struktur Ekonomi Kalimantan Selatan 2006-2008 NO. SEKTOR
2006 2007* 2008**
1 Pertanian
22.43 22.46 22.50
2 Petambangan dan Penggalian
21.86 21.70 22.46
3 Industri Pengolahan
11.68 11.07 10.16
4 Listrik, Gas dan Air Minum
0.56
0.56
0.56
6.48
6.26
restoran. Secara lebih rinci pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan dilihat persektor pada tabel di bawah ini : Tabel A. Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Selatan 2006-2008 NO.
SEKTOR
2006
2007*
2008**
1
Pertanian
4.70
5.72
4.50
5 Konstruksi
6.56
2
Petambangan dan Penggalian
7.47
5.05
11.10
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran
14.86 15.04 14.88
3
Industri Pengolahan
-1.70
2.94
1.23
7 Angkutan dan Komunikasi
8.45
8.99
9.07
4
Listrik, Gas dan Air Minum
3.83
4.14
4.23
8 Keuanga, Persewaan dan Jasa Perusahaan 4.10
4.46
4.90
5
Konstruksi
7.02
6.90
5.98
9 Jasa-Jasa
9.26
9.22
6
Perdagangan, Hotel dan Restoran
5.56
6.18
6.81
7
Angkutan dan Komunikasi
6.06
8.23
5.54
8
Keuanga,
Persewaan
dan
Perusahaan
Jasa
10 Agregat
9.50
100.00 100.00
100.0 0
(Sumber : BAPPEDA Prop. Kalsel) 3.24
15.36
7.40
Sektor pertanian dan sektor pertambangan dan penggalian sampai tahun 2008 masih merupakan sektor yang paling dominan dalam pembentukan
9
Jasa-Jasa
6.89
6.65
6.62
10
Total NTB dengan Minyak Bumi
4.98
6.01
6.39
dibandingkan tahun sebelumnya, Pada tahun 2008, kontribusi sektor pertanian
11
Total NTB tanpa Minyak Bumi
5.05
6.08
6.53
terhadap perekonomian Kalimantan Selatan sebesar 22,50 persen atau sedikit
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
PDRB. Kontribusi sektor pertanian pada tahun 2008 sedikit mengalami kenaikan
27
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
28
mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 22,46 persen.
Untuk melihat gambaran perekonomian yang lebih realistis atau riil dapat
Kontribusi sektor pertambangan dan penggalian pada tahun 2008 mengalami
dilihat dari PDRB atas dasar harga konstan 2000. Dari situ terlihat pertumbuhan
peningkatan yaitu sebesar 22,46 persen dibanding tahun 2007 yang mencapai
ekonomi Kabupaten Tapin tahun 2008 mengalami pertumbuhan yang positif yaitu
sebesar 21,70 persen.
sebesar 4,66 %. Angka pertumbuhan ini lebih rendah dibanding tahun lalu. Hal ini
Sektor industri pengolahan merupakan sektor yang semakin berkurang
disebabkan oleh penurunan produksi komoditi tanaman bahan makanan berupa padi.
peranannya terhadap PDRB selama kurun waktu 2000-2007, peranannya turun
Dilihat dari nilai total PDRB atas dasar harga konstan 2000 yang terbentuk,
sekitar 6 persen. Menurunnya kejayaan perusahaan kayu yang dahulu menjadi salah
nampak nilainya tinggi dari yang mampu dicapai pada tahun-tahun sebelumnya.
satu leading industry Kalimantan Selatan menjadi penyebab utamanya. Padahal nilai
Pada tahun 2008 total PDRB sebesar 908,47 milyar rupiah, lebih tinggi jika dibanding
tambah industri kayu memberikan lebih dari 54 persen NTB sektor industri
dengan yang dicapai pada tahun 2007 yaitu sebesar 868,03 milyar rupiah.
pengolahan.
Sementara total PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun 2008 mencapai 1,67 triliun rupiah, naik sebesar 134 milyar rupiah (8,76%) jika dibanding dengan total
4.2. PDRB Tapin dan Perkembangannya
PDRB tahun 2007 yaitu sebesar 1,53 triliun rupiah. Pertumbuhan ekonomi
Salah satu kegunaan penting dari data PDRB adalah untuk melihat tingkat
Kabupaten Tapin seperti terlihat pada tabel berikut ini :
pertumbuhan ekonomi yang dicapai suatu region dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah/region dapat diartikan sebagai
Tabel C. Pertumbuhan Agregat PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000, Tahun 2003 – 2008
kemampuan daerah/region tersebut dalam jangka panjang untuk mensuplai berbagai benda ekonomi yang terus meningkat kepada penduduknya. Tingkat pertumbuhan ini ditentukan oleh pertambahan yang sebenarnya (riil) barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksi oleh suatu kegiatan ekonomi dalam suatu wilayah/region.
Tahun
PDRB atas dasar harga berlaku (000)
Pertumbuhan
PDRB atas dasar harga konstan 2000 Pertumbuhan (000)
Dengan mengamati tingkat pertumbuhan yang dicapai dari tahun ke tahun,
(1) 2003
(2) 889.197.865
(3) 11,93
(4) 733.697.231
(5) 3,66
secara kasar dapat dinilai prestasi dan kesuksesan daerah yang bersangkutan dan
2004
999.069.276
12,36
763.078.763
4,00
kemampuan daerah untuk mengendalikan kegiatan ekonominya dalam jangka
2005
1.163.522.715
16,46
789.732.001
3,49
2006
1.343.346.972
15,46
827.783.355
4,82
2007
1.531.832.131
14,03
868.025.906
4,86
2008
1.665.949.259
8,76
908.471.238
4,66
pendek serta usaha mengembangkan ekonominya dalam jangka panjang. Perbandingan juga dapat dibuat antara tingkat kesuksesan daerah ini dalam mengendalikan dan membangun ekonominya dengan apa yang telah dicapai daerah lain. Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
29
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
30
Dari tabel diatas nampak bahwa trend dari total PDRB atas dasar harga
kenaikan 1,37 kali. Dari grafik 1 PDRB atas dasar harga konstan 2000
berlaku (ADHB) positif dan cenderung menaik. Begitu juga PDRB atas dasar harga
memperlihatkan pola linier naik, hal ini menunjukan bahwa secara agregat produksi
konstan (ADHK) positif dan cenderung menaik mengikuti trend PDRB atas dasar
barang dan jasa di Kabupaten Tapin setelah tahun 2000 menunjukan kenaikan dari
harga berlaku.
tahun ke tahun. Grafik 1: Perkembangan PDRB Kabupaten Tapin
Tabel D. PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 1.800.000
Tahun 2000 Serta Perkembangannya
1.600.000
Tahun
PDRB atas dasar harga PDRB atas dasar konstan 2000 Perkembangan harga berlaku Perkembangan (Jutaan) (Jutaan)
(1) 2000r
(2) 660.053.029
(3) 100,00
(4) 660.053.029
(5) 100,00
2001r
711.970.428
107,87
679.458.131
102,94
2002r
794.431.391
120,36
707.821.484
107,24
2003r
889.197.865
134,72
733.697.231
111,16
2004r
999.069.276
151,36
763.078.763
115,61
2005r
1.163.522.715
176,28
789.732.001
119,65
2006r
1.343.346.972
203,52
827.783.355
125,41
2007*)
1.531.832.131
232,08
868.025.906
131,51
1.665.949.259
252,40
908.471.238
137,64
2008**) r Angka
diperbaiki *) Angka sementara **) Angka sangat sementara
1.400.000 1.200.000 1.000.000
Berlaku
800.000
Konstan
600.000 400.000 200.000 0
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
4.3. Pertumbuhan Ekonomi Sektoral Kabupaten Tapin Bila diamati secara sektoral/lapangan usaha dapat dilihat bahwa semua sektor mengalami pertumbuhan dengan besaran yang berbeda-beda. Tahun 2008 Sektor dengan nilai pertumbuhan terbesar adalah Pertambangan dan Penggalian
Tabel D menjelaskan bahwa PDRB Kabupaten Tapin pada tahun 2008 atas dasar harga berlaku sebesar 1,66 triliun rupiah dan atas dasar harga konstan sebesar 908,47 milyar rupiah, sehingga dalam kurun waktu 8 tahun
PDRB
Kabupaten Tapin atas dasar harga berlaku mengalami kenaikan sebesar 2,52 kali
sebesar 12,67%. Sektor Bank dan Lembaga Keuangan lain diurutan kedua dengan pertumbuhan sebesar 7,43%. Pertumbuhan terendah terjadi pada Sektor Pertanian yaitu hanya tumbuh 0,23%. Rendahnya pertumbuhan di sektor Pertanian terkait dengan kejadian turunnya produksi padi yang disebabkan curah hujan tinggi tahun
dibanding tahun 2000. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan mengalami Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
31
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
32
2008, sehingga daerah pertanian padi yang berupa lahan gambut seperti di Masta, Candi Laras tidak dapat ditanami karena airnya terlalu dalam. Untuk lebih jelasnya pertumbuhan PDRB sektoral ini dapat dilihat pada Grafik 2. dan Tabel E berikut : Tabel E. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Tapin Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 (Dalam Persen)
Grafik 2. Pertumbuhan PDRB Sektoral Tahun 2006-2008
2008**)
2007*)
2006r
Pertanian Industri Pengolahan Bangunan / Konstruksi Pengangkutan dan Komunikasi Jasa – Jasa
(%)
Pertambangan dan Penggalian Listrik, Gas dan Air Minum Perdagangan, restoran dan Perhotelan Keuangan,Persewaan dan Jasa Perusahaan
NO
Sektor
(1)
(2)
2006r
2007*)
2008**)
(3)
(4)
(5)
2,89
2,27
0,23
11,52
7,76
12,67
6,61
8,73
6,01
10,16
17,81
5,47
1.
Pertanian
2.
Pertambangan dan Penggalian
3.
Industri Pengolahan
4.
Listrik, Gas dan Air Minum
5.
Bangunan / Konstruksi
9,03
6,58
7,03
6.
Perdagangan, restoran dan Perhotelan
5,57
0,42
3,88
7.
Pengangkutan dan Komunikasi
3,13
3,58
4,56
8.
Keuangan,Persewaan dan Jasa Perusahaan
-0,03
12,37
7,43
9.
Jasa – Jasa
0,98
7,61
4,36
4,82
4,86
4,66
PDRB r
Angka diperbaiki *)Angka sementara **)Angka sangat sementara
4.4. Struktur Ekonomi Struktur ekonomi suatu daerah/wilayah menggambarkan seberapa besar ketergantungan suatu daerah/wilayah terhadap kemampuan berproduksi dari setiap sektor ekonomi. Struktur ekonomi terbentuk dari nilai tambah yang diciptakan oleh masing-masing sektor. Dengan melihat kontribusi masing-masing sektor terhadap
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
33
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
34
pembentukan PDRB, maka dapat diketahui seberapa besar peran suatu sektor
merupakan salah satu ciri suatu daerah yang maju belum terjadi di Tapin. Walaupun
dalam menunjang perekonomian daerah.
secara nominal sektor industri pengolahan berkembang, tetapi kontribusinya
Selama tiga tahun terakhir (2006-2008) struktur perekonomian Tapin masih
cenderung menurun. Hal ini merupakan salah satu gejala bahwa proses
didominasi oleh 4 (empat) sektor, yaitu : sektor Pertanian; sektor Pertambangan;
industrialisasi di Tapin mengalami beberapa kendala. Fenomena ini mungkin terkait
sektor Jasa-jasa; serta sektor Perdagangan,Restoran dan Hotel (lihat tabel F). Porsi
dengan kondisi SDM kita yang masih belum memadai untuk menjalankan roda
sektor Pertambangan tiap tahun cenderung meningkat, sedangkan peranan sektor
perindustrian di daerah. Dari data pendidikan yang ada di BPS, sebagian besar
pertanian,
sektor Jasa-jasa; serta sektor Perdagangan,Restoran dan Hotel
penduduk Tapin usia kerja masih berpendidikan SD, dapat dibayangkan pekerjaan
cenderung berfluktuasi. Kenaikan kontribusi sektor Pertambangan sebagai akibat
apa yang paling mudah dipilih dari seorang berpendidikan SD kecuali pertanian yang
naiknya tingkat produksi yang didorong oleh permintaan luar negeri yang masih
tidak memerlukan banyak keahlian.
tinggi, hal ini ditandai oleh nilai ekspor batubaru yang cenderung meningkat sampai
Tabel F. Distribusi Persentasi Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2006-2008
dengan tahun 2008, dari data ada ekspor Batubara Kalimantan Selatan sampai dengan bulan Novmber 2008 mencapai 82 juta ton jauh lebih tinggi dibanding tahun 2007 yang hanya mencapai 52 juta ton.
NO.
Sektor
(1)
(2)
2006r
2007*)
(3)
(4)
2008**) (5)
Sesuai dengan ciri daerah Tapin yang agraris dimana penduduknya sebagian
1.
Pertanian
39,26
40,28
39,04
besar berprofesi sebagai petani, maka di tahun 2008 ini Sektor Pertanian masih tetap
2.
Pertambangan dan Penggalian
21,91
21,98
22,55
menjadi penyumbang peranan terbesar pada perekonomian Kabupaten Tapin, di
3.
Industri Pengolahan
4,34
4,30
4,22
mana nilainya tahun ke tahun terlihat berfluktuasi. Pada tahun 2006 peranannya
4.
Listrik, Gas dan Air Minum
0,47
0,45
0,45
mencapai 39,26%, kemudian di tahun 2007 peranannya naik menjadi 40,28%, dan
5.
Bangunan / Konstruksi
5,91
5,30
4,90
pada
tahun 2008 ini peranannya turun lagi menjadi 39,04%. Kontribusi sektor
6.
Perdagangan, restoran dan Perhotelan
8,54
8,41
8,92
Pertanian terhadap total PDRB yang berfluktuasi selama periode tiga tahun ini,
7.
Pengangkutan dan Komunikasi
1,90
1,88
1,88
disebabkan oleh berfluktuasinya kontribusi subsektor Tanaman Bahan Makanan,
8.
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
3,64
3,90
4,01
yang mana subsektor ini merupakan pendukung utama sektor Pertanian.
9.
Jasa – Jasa
14,14
14,51
14,47
PDRB
100,00
100,00
100,00
Fenomena ini menunjukkan, bahwa perekonomian Tapin belum mengalami pergeseran dari perekonomian agraris menuju ke sektor lain. Industrialisasi yang biasanya terjadi pada beberapa wilayah yang semula
berbasis pertanian dan
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
35
*)Angka sementara **)Angka sangat sementara
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
36
Angka PDRB Perkapita dapat juga dipakai untuk melihat tingkat perkembangan pendapatan penduduk secara rata-rata di suatu daerah dapat
Grafik 3. Struktur Ekonomi Kabupaten Tapin Tahun 2008
digunakan angka PDRB per kapita. PDRB per kapita merupakan gambaran rata-rata pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk suatu daerah selama satu tahun,
Keuangan, Persew aan dan Jasa Perusahaan
sehingga dapat digunakan sebagai salah satu indikator untuk mengukur tingkat
Pengangkutan dan Komunikasi
kemakmuran, meskipun data tersebut sebenarnya tidak dapat digunakan secara
Perdagangan, restoran dan Perhotelan
langsung sebagai ukuran dalam pemerataan pendapatan. Ini karena PDRB
Pertanian
merupakan hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi di wilayah
Bangunan / Konstruksi Listrik, Gas dan Air Minum
domestik, tanpa memperhatikan apakah faktor produksinya berasal dari atau dimiliki Pertambangan dan Penggalian
oleh penduduk daerah tersebut. Oleh karenanya kegiatan produksi tersebut disebut
Industri Pengolahan
pendapatan domestik, bukan merupakan pendapatan seluruh masyarakat. Dengan asumsi bahwa pendapatan dari faktor produksi yang dimiliki oleh orang di luar Kabupaten Tapin (pendapatan yang di bawa keluar) dengan pendapatan dari faktor produksi yang berada di luar tetapi dimiliki oleh orang
4.5. PDRB Perkapita
Kabupaten Tapin (pendapatan yang di bawa masuk) adalah sama, maka PDRB per kapita penduduk Kabupaten Tapin tahun 2007 adalah sebesar 10,05 juta rupiah,
PDRB per kapita dapat digunakan sebagai salah satu indikator tingkat kemakmuran penduduk suatu daerah/wilayah. PDRB per kapita diperoleh dari hasil bagi antara nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh sektor ekonomi di suatu
sementara tahun 2008 diperkirakan akan mencapai 10,88 juta rupiah. PDRB Perkapita Kabupaten Tapin tahun 2003-2008 dapat dilihat pada tabel 5 berikut ini ,
wilayah (PDRB) dengan jumlah penduduk. Oleh karena itu, besar kecilnya jumlah penduduk berpengaruh terhadap nilai PDRB per kapita. Sedangkan besar kecilnya nilai PDRB sangat tergantung pada potensi sumber daya alam dan faktor-faktor produksi yang terdapat di daerah tersebut.
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
37
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
38
Mengamati pertumbuhan PDRB perkapita atas dasar harga konstan
Tabel 5. PDRB Perkapita Kabupaten Tapin Tahun 2003-2007
Kabupaten Tapin maka terlihat bahwa Kabupaten Tapin memiliki kemampuan untuk PDRB Perkapita Harga Berlaku Tahun
PDRB Perkapita Harga Konstan 2000
Rupiah
Pertumbuhan (%)
Rupiah
Pertumbuhan (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
2003r
6.088.895
10,29
5.024.085
3,25
2004r
6.744.908
10,77
5.151.691
2,54
2005r
7.815.224
15,87
5.304.522
2,97
2006r
8.945.449
14,46
5.512.272
3,92
2007*)
10.047.568
12,32
5.693.541
3,29
2008**)
10.883.862
8,32
5.935.160
4,24
memperluas/mempertinggi output/keluaran pada tingkat yang lebih cepat dari pada tingkat pertumbuhan populasinya. Hal ini sesuai dengan keadaan pertumbuhan PDRB Kabupaten Tapin dalam periode tiga tahun ini cenderung lebih tinggi dari pertumbuhan penduduk. Pada tahun 2006 angka pertumbuhan penduduk sebesar 0,87% , sedangkan angka pertumbuhan PDRB perkapita mencapai 3,92%. Tahun 2007 angka pertumbuhan
penduduk adalah 1,52%, sedangkan angka pertumbuhan PDRB
perkapita mencapai 3,29%.
Kemudian di tahun 2008, ketika pertumbuhan
penduduknya sebesar 0,40% angka pertumbuhan PDRB perkapita riilnya mencapai 4,24%.
Angka direvisi * )Angka Sementara **) Angka sangat sementara Grafik 4. PDRB Perkapita Kabupaten Tapin Tahun 2003-2008
Berdasarkan harga berlaku (tabel 5) PDRB per kapita tahun 2007 meningkat 12,32 persen namun secara riil sebenarnya PDRB per kapita hanya tumbuh 3,29
2008
persen saja. Sedangkan tahun 2008 PDRB perkapita harga berlaku diperkirakan
2007
mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya yaitu 8,32 persen. Secara riil
2006
pertumbuhan PDRB perkapita tahun 2007 lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya 2005
yaitu 4,24 persen. Oleh karena itu walau PDRB per kapita harga berlaku nampak tinggi tidak berarti bahwa kemampuan daya beli masyarakat juga meningkat. Sebab angka tersebut dihitung berdasarkan harga berlaku yang didalamnya terkandung unsur
2004 2003 -
2.000.000
4.000.000
6.000.000
8.000.000 10.000.000 12.000.000
kenaikan harga barang dan jasa, artinya dengan PDRB per kapita pada tahun 2008 Berlaku
sekitar 10,88 juta rupiah masih terkandung unsur inflasinya (inflatoirnya). Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
39
Konstan
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
40
this case is 2000. The current prices have advantages for showing economics I. INTRODUCTION
structures, and the constant prices for knowing economics progress. The GRDP data can be estimated by three approaches, namely:
In making a plan of the regional economic development is needed statistical
a.
Production Approach, GRDP is the total of final goods and services produced
data that used to analyze for certain and directed development target. Economic
by all production units in country/region in a certain period, usually one-year.
development policy have taken in the past is needed monitored and saw their
The production units in this presentation are grouped into 9 sectors of origin,
success and implementation against society, so that statistical data is quatity
these are :
mesurement to give description condition in the past, present and target in the future.
1. Agriculture, Livestock, Forestry and Fishery
Basically economic development in country or region is effort to improve
2. Mining and Quarrying
society income, widen expected employed, income distribution, increase relation
3. Manufacturing
among the region, exchange economic activity from primer sector to secondary and
4. Electricity, and Water Supply
tertiary sector.
5. Construction
To know increase of society income and exchange economic
structure in the region needed statistical data of regional income continued, generally
6. Trade, Hotel and Restaurant
can used as input in development planning or as material to evaluated on result of
7. Transport and Communication
economic development. A good regional income is very benefit for data user and
8. Bank, Dwelling and Business Service
decision maker, especially government to know result of economic development and
9. Services
their implications.
b. II.CONCEPTS AND DEFINITIONS
Income Approach, GRDP is a total of compensations of production factors engaged in production process in a country and in a certain period (usually in a
1.1 Domestic Income Meaning
year). The compensation is wages, land rental, capital interest and profits, all
One of the important economic indicator in a certain period and area is shown by
before taxes. The total of the income components in a sector is called gross
Gross Regional Domestic Product (GRDP), at current and constant prices. GRDP is
value added. The GRDP therefore is a total of value added of all economic
defined as total value added created by all economic units in a certain region, or is a
sectors (sectors of origin).
total final goods and services produced by all economic units. The current prices of GRDP are derived when the products evaluated at fix prices of base year, which in
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
41
c.
Expenditure Approach, GRDP is a total component of final demand, which are: 1.
Household and Private Non Profit Institution Expenditure
2.
Government, Consumption Expenditure
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
42
3.
Gross Domestic Fixed Capital Formation
2.
GRDP at current prices shows the income received by the residents of a region.
4.
Change in Stock
3.
GRDP at constant prices gives a picture for economic growth either for the
5.
Net Export in a certain period
whole or specific sector annually
The net refers to export minus import Conceptually, the three approaches give the
4.
same results for total expenditure, total final goods and services and total income of production factors. Further, GRDP at current prices includes net indirect taxes.
of the sectors play as a basic economic region. 5.
Other figures, derived from GRDP, are also valuable for economic indicators, namely : 1.
Distribution of GRDP at current prices shows the economic structure and share
Per capita GRDP at current prices give a clue of GRDP per person. These data also conclude GRDP distributed equally to population in a year.
6.
Net Regional Domestic Product at current prices, which is derived from
Per capita GRDP have benefits for exposing economic growth adjusted by population growth.
Gross Regional Domestic Product minus depreciation of capital goods used in production process in a year. 2.
1.3 Change of Base Year
Net Regional Domestic Product at factor cost, defined as the product at current prices minus net indirect taxes. The term net is the indirect taxes minus
1993 to the 2000 year. The reason is :
government subsidy. The indirect taxes and subsidies are levied on goods and
a)
it was not fit anymore if the economic development calculation based on the old
as the subsidy conversely. The Net Regional Domestic Product at factor cost is
economic structure b)
Per capita figures are obtained by dividing the indicators above by the total population at midyear.
The 2000 can be used as a basic comparison year for economic development after crisis and year before monetary crisis.
c)
1.2 Regional Income Statistic Benefits
Social-economic condition in 2000 was relatively stable than the other years. As usual the next publication process can revise the previous regional income
Regional Income data is an economic indicator used for showing regional economic condition annually. The benefits from this data are : 1.
The economic structure during the last seven years has been changing, so that,
services produced or sold. The indirect taxes affect in increasing prices, where
well known as Regional Income. 3.
Entering 2000 regional income calculation the base year has been changed from
publication. Therefore some figures in the publication are difference than that of the last, resulted by the changing of indicator used to estimate the output. Users are
GRDP at current prices shows the capability of economic resources to produce
suggested to employ the 2003-2005 regional income publication, because some of
products in a region. A large value of GRDP shows a stronger capability
the previous figures are not valid anymore.
compare to the small one. Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
43
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
44
1.4 Shift and Share Analysis
the sector only able to fulfill regional requirement [of] itself. LQ < 1, the sector not yet
Tumenggung [ 2] giving definition that primary sector [is] sector owning
able to fulfill regional requiremen of itself Analyse shift and share used to see activity
comparability excellence ( comparative advantages) and excellence kompetitif (
structure friction in a certain location compared to by an reference ( with broader
competitive advantages) with product of sector of a kind from other;dissimilar area
regional coverage) in two time dot. Analysed this able to give causes picture [of] the
and also able to assign value big benefit. While Mawardi [ 3] define that primary
happening of growth of an activity in a region.
sector [is] sector owning added value big production and, owning big multiplier effect
Result of analysis shift and share give activity performance picture in a region into
to other;dissimilar economics, and also own high request, goodness of local market
component proportional shift component differential shift and. component
and also the market export. sector of Service by BPS grouped as a group the tertiary
Proportional shift show whether economic activity growth at the sector quicker tardy
sector that is sector which [do] not produce in the form of physical
or than regional economic activity growth as a whole. The component valuable
Theory of Location Quotient like proposed Bendavid [ 4] used to analyse and
meaningful positive that its activity growth is quicker the than mean. Proportional Shift
determine keragaman of economic bases ( sector of service bases). From the
formulated the following While differential shift explain competition storey;level of an
analysis can be identified that subsektor of service of any kind of which can be
compared to certain aktivity/sector total growth of sector of mentioned in region.
developed for the purpose of sector and supply target of local requirement, so that
positive Valuable indicate that regional economic activity at pertinent sector
subsektor told potential can be made by sector of especial priority in the plan the
kompetitif.
economics development. Formula used in this study.is
Differential Shift formulated the following :
LQ = Coefficient LQ sector i si = value Output sector i Regency Tapin Si = Value Output sector i provinsi Kal-Sel ni = Total Output [of] Regency Tapin Ni = Total Output [of] provinsi Kalimantan South arch
While differential shift explain competition store level that compared to certain aktivity/sector of total growth of sector of mentioned in region. positive Valuable indicate that regional economic activity at pertinent sector kompetitif. Differential Shift formulated the following :
In the calculation model have been specified [by] a the following service reach and criterion : LQ > 1, [his/its] meaning [is] the sector own ability to fulfill [his/its] own regional requirement also give opportunity to export to other;dissimilar region. LQ = 1, Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
45
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
46
2.1.2 Farm Non-food Crops
III. COVERAGE AND ESTIMATION METHOD
This sub-sector covers non-food crops commodities by small holders and Sector description is devoted in this section to describe the scopes and definition
corporation of estate, such as rubber, copra, coffee, kapok, sugarcane, clove, and so
of sectors and sub-sector, methods of estimation of value added, both at current and
on. Also included are there by-products and traditionally processed outputs, such as
2000 constant market prices, and sources of the data.
farm coconut oil, roasted coffee. The Department of Agriculture provides data on production, while the wholesale price data are obtained from Central Board of Statistic.
2.1. Agriculture 2.1.1 Farm Food Crops
Gross value added at current market prices is estimated by the production
This sub- sector covers farm food crop commodities such as paddy, maize,
approach. That is by multiplying the quantity of production of each commodity with its
cassava, sweet potatoes, peanuts, soybeans, vegetables, fruits, potatoes, green
corresponding price then the result subtracted by the intermediate cost. Intermediate
beans, other food crops and their by products. Also included are the sub-sector's
cost is provided by using intermediate cost ratio against output obtained from surveys
products, which have undergone simple processing using traditional tools, such as
using intermediate input and trade transport margin ratios obtained from surveys.
hand pounded rice, chipped cassava and sago. Data and production are obtained
Gross value added at 2000 constant market prices is estimated by revaluation.
from Central Board of Statistic and Agriculture Office, while data on prices are entirely from Central Board of Statistic and Agriculture Office.
2.1.3 Livestock and Its Products
Gross value added at current market prices is estimated by using production
This sub-sector covers productions of cattle and poultry raising, and its
approach, that is, by first multiplying the quantity of production of each commodity
products, such as cows, buffaloes, pigs, horses, goats, lambs, fresh milk and eggs,
with its corresponding price, then subtracted by the intermediate input at current
wool. Production is estimated as the summation of born animals and the increase in
market prices. The intermediate input is obtained by using the ratio of cost of
weight of animal. Livestock Production is estimated by using formula production
production to output from the Special Survey on Regional Income conducted by
equals such animal slaughtered plus cattle population. Data on cattle slaughtered,
Central Board of Statistic.
cattle population, data on exports and imports are obtained from Livestock
Gross value added at 2000 constant market prices is calculated by revaluation.
Registration Office, whilepricess of cattle, Slaughtering and livestock products are obtained from Central Board of Statistic of Province.
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
47
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
48
Gross value added at current market prices are estimated by production approach obtained by multiplying value of production by value added ratio from
Gross value added at 2000 constant market prices is calculated by Revaluation method.
survey (SKPR). Gross value added at 2000 constant market prices is estimated by Revaluation method.
2.2 Mining and Quarrying 2.2.1 Mining This sectors covers all products of mining and quarrying, such as crude
2.1.4 Forestry
petroleum and natural gas, coal, tin ore, nicked ore, gold and silver ore. The
Forestry resources sector covers commodity of cutting of wood, firewood charcoals bamboo, rattan, etc. The production and prices data obtained from regional Office of Forestry Department.
productions and price data are obtained from CBS and Regional Office of Mining Department. The value added at current market prices is calculated by multiplying production
Gross value added at current market prices was calculated by production approach by multiplying the production from forestry with each price, and that are subtracted by the intermediate cost which was obtained from survey (SKPR).
and price data minus intermediate cost. Intermediate cost is obtained from the result of CBS surveys. Gross value added at 2000 constant market price is calculated by deflation.
Gross value added at 2000 constant market prices estimated by Revaluation method.
2.2.2 Quarrying The sub-sector covers quarrying such as plaster, sand, stone and so on. This
2.1.5 Fishery
sub-sector used construction sector input Ratio from National Input Output Table
This sub-sector cover al kinds of fish gathered from the sea, public water
1990.
including products processed with sample methods (dried and salted fish). Gross value added at current market prices is estimated by output minus intermediate cost. The output of fishery is obtained from the Fishery Service. Where as intermediate cost is obtained from multiplication of intermediate cost ratio to output
2.3 Manufacturing Industries The manufacturing sector covers large and medium scale industries, small scale and cottage industries.
and the output. Intermediate cost is obtained from Special Survey of Regional Income carried out by Central Board of Statistic on province.
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
2.3.1 Large and Medium Scale Industries
49
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
50
This sector covers industry activity, which has an employment of more than 20
intermediate cost to output. It is the result of Regional Income Special Survey
peoples. Output data, intermediate cost and gross value added based on current
(SKPR).
market price is obtained from Complete Survey on Large and Medium Scale
Gross value added at 2000 constant market price is calculated by deflation.
Industries. It is carried out by Central Board of Statistic yearly.
2.4.2 Water Supply
Gross value added at 2000 constant market price is obtained by extrapolation, using Industries large and medium scale labors index.
This sub-sector covers purified water produced by the Water Supply Enterprise (PDAM). Output data, intermediate cost and gross value added based on current market price are obtained from complete survey of PDAM. It is carried out by Central
2.3.2 Small Scale and Cottage Industries
Board of Statistic yearly.
The sub-sector covers small industry, which has 5-19 employment and cottage
Gross value added at 2000 constant market price is calculated by deflation.
industries, has 1-4 employments. Output data, intermediate cost and gross value added based on constant market price from 1996 Economic Census. Whereas for other years is estimated based on growth of employment and increasing industry goods prices.
2.5 Construction/Building The sector covers all development of physical (construction) such as buildings, roads, bridges, and others.
Gross value added at 2000 constant market price is calculated by deflation.
Output data, intermediate cost and gross value added based on current market price are obtained from Construction Census and Economic Census 1996, and data
2.4 Electricity, Gas and Water Supply
on realized expenditure of regional government development by provincial, regency
2.5 2.4.1 Electricity
and district and village government are gathered by Central Board of Statistic every
This sector covers all electric production and distribution activities conducted by the State electric Company (PLN) as well as by non-PLN.
year. It is a basic to estimate gross value added construction sector. Gross value added based on current market price is obtained by extrapolating gross value added
Data on production, the average electricity rate is obtained from Distribution PLN of Tapin Regency, where as output data, intermediate cost and gross value added of electricity of non-PLN are obtained from 1996 Economic Census.
based on current market price from Construction Census with realized index of development expenditure. Gross value added at 2000 constant market price is calculated by deflation.
Gross value added based on current market price is obtained by production approach, multiplying electricity production (kWh) and the average electricity rate per
2.6 Trade, Hotel and Restaurant
kWh excluded intermediate cost. Intermediate cost is obtained from ratio of
2.6.1 Wholesale and Retail Trade
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
51
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
52
The gross value added of the trade resources-sector is estimated by using commodity flow approach that is by computing of agriculture, mining and quarrying,
Gross value added at 2000 constant market price is calculated by deflation, using wholesale price index as the deflator.
and manufacturing. The trade margin is calculated by multiplying the output of agriculture, mining and quarrying and manufacturing industries with ratio marketed surplus.
2.6.3 Restaurant
Output of wholesale and retailer subsection is obtained by multiplying the goods
The value added of sub-sector is estimated by multiplying the number of
value with ratio of the trade margin. Output of wholesale and retailer sub-sector is
employment with the average of output per employment, and the result is subtracted
obtained by multiplying the goods value with ratio of the trade margin. Intermediate
by intermediate cost. Intermediate cost is obtained by multiplying intermediate cost
cost is obtained by multiplying intermediate cost with the trading output.
ratio to output with restaurant output.
Data of ratio marketed surplus, trade margin ratio are obtained from Indonesian
Estimating data of employment in this sector are based on the result of
Input-Output Tables while intermediate cost to output from SKPR (Special Survey on
Populations Census 1990, where as the average of output per employment and
Regional Income). The value added at 2000 constant market price is calculated by
intermediate cost is obtained from SKPR.
similar method but using output at 2000 constant market price from agriculture,
Gross value added at 2000 constant market price is calculated by deflation.
mining and quarrying and industries sectors. 2.7. Transport and Communication 2.6.2 Hotel
2.7.1 Road Transport
This sub-sector covers starred and non-starred hotels as well as other
This sub-sector covers passenger and cargo public transportation, by motorized
commercial public accommodations. The output of hotel is computed by multiplying
and non-motorized vehicles, such as bus, truck, baggage (three wheeled car), taxi,
the number of room nights by the tariff of room night.
cab, beck (tricycle).
Gross value added at current market price is obtained from output minus intermediate cost. Intermediate cost is obtained from multiplication of intermediate cost ratio to output with the hotel output. Data on room nights are gathered by Central Board of Statistic while the average output on room night and intermediate cost to output is obtained from SKPR (Special Survey on Regional Income).
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
The gross value at current market price is obtained by multiplying the number of commercial cargoes and passenger vehicles with the average kind of vehicles. The data are gathered from Road Transport Office (DLLAJR), while the average of kinds of vehicle output and intermediate cost to output is obtained from SKPR. Gross value added at 2000 constant market price is calculated by deflation.
53
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
54
2.7.2 Water Transport
Sub-sector telecommunication covers al activities conducted in providing
This sub-sector covers domestic and international passenger and cargo transportation by shipping companies.
telephone, telegraph, and telex services. Gross value added at current market prices is obtained by using allocation of National State Telecommunication Company of
Indicator of number passengers calculates gross value added at 2000 current
Tapin Regency. The allocates are automatic pulses, conversation minutes through
market price and cargoes with output per indicator are subtracted by intermediate
long distance calls, and number of words sent through telegrams available in the
cost to the output. Whereas data on number of passenger and cargoes are obtained
report.
from LLASD Margasari and intermediate cost ratio are obtained from SKPR.
Gross value added at 2000 constant market price is calculated by deflation.
Gross value added at 2000 constant market price is calculated by deflation. 2.8 Financial, Dwelling and Business Services 2.7.3 Communication
2.8.1 Financial
This sub-sector covers post and telecommunication services.
Activity covered here are banking, insurance services, services of credit cooperatives, other financial institution and building rental not for living.
a.
Postal Services
Gross value added based on current market price is obtained by using of gross
This activity covers all publics' postal services, such as handling of letters, money orders, parcels, postal account, etc.
value added of bank from Bank Indonesia, and gross value added from calculate by financial intermediates indicator, such as insurance, services of credit cooperatives
Gross value added at current market price of is obtained by using allocation of National State Postal Enterprise to Tapin Regency, handling of letters, money orders, parcels minus intermediate cost. Intermediate cost is obtained by multiplying cost
and some others with output per indicator. The value added at 2000 constant market price is calculated by deflation, using general consumer's price index as the deflator.
ratio to output with the output. Output data and intermediate cost are obtained from CBS. While the numbers of letters, money orders, parcels are from State Postal Enterprise.
2.8.2 Ownership of Dwelling This sub-sector covers all services of housing units/building used by household
Gross value added at 2000 constant market price is calculated by deflation.
as dwelling place regardless of ownership. Gross value added based at current market price is estimated based on
b.
Telecommunication
household consumption expenditure. Especially the expenditure of rent house per capita is multiplication of population. Data of rent house per capita National Socio
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
55
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
56
Economic Survey (SUSENAS), populations and IIIK for living cost components are obtained Central Board of Statistic.
This sector covers activities of social services, entertainment and culture service, private and household services.
Gross value added at 2000 constant market price is calculated by deflation, using living cost consumer's price index as the deflator.
Gross value added based on current market price is obtained by using production approach. It is the averaged output per employment multiplied by the number of employment and then subtracted by intermediate cost.
2.8.3 Business Services
Intermediate cost is obtained from multiplication of intermediate cost ratio to
This sector covers all business services such as notary, advocate, lease, technique consultant, advertising and others.
output and the output. Output data per employment and intermediate cost ratio are obtained from SKPR, while number of employment is from 1990 Population Census.
Gross value added at current market price is calculated by indicator number of
The value added at 2000 constant market price for social services is calculated
labors and establishment with output per indicator subtracted by intermediate cost.
by extrapolation, using number of labors as the extrapolator, and for entertainment
Gross value added at 2000 constant market price is calculated by deflation.
and culture services, private and household services is calculate by deflation with goods and services consumers price index as the deflator.
2.9 Services 2.9.1 Public Administration and Defense This sector covers all government activities in preparing public services. Gross value added at current market price is obtained by using expenditure approach. That is summing up wages/salaries of provincial, district and villages government employees, central government and defense in Tapin Regency, and depreciation. Wages/salaries data of autonomous government employees from K1, K2 and K3 list are gathered by Central Board of Statistic. Whereas the value added of central civil servants is calculated by using allocation of national figures. Gross value added at 2000 constant market price is calculated by deflation.
2.9.2 Private Services
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
57
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
58
IV. REVIEW ON REGIONAL INCOME OF TAPIN REGENCY
If we watched by sector, there were all sector that had positive growth.
3.1. General
3.3. Economic Structure
One of the important economic indicator in a certain period within an area is
The economic structure of Tapin Regency in 2008 has not significant
shown by Gross Regional Domestic Product (GRDP), at current and constant prices.
change than previous years. Sectors which contribute large share (about 39%) in
GRDP is defined as total value added created by all economic units in a certain
produce of value added, is Agriculture. The Mining without Petroleum and Gas,
region or is a total final goods and services produced by all economic unit. The
Services, Trade, restaurant and Hotel have a large enough contribution too. I.e.
current prices of GRDP is the sum of value added which appears from the whole
22,55%, 14,47% and 8,92%. The other sectors have a low enough contribution.
economic sector in a region and constant prices of GRDP are derived when the product evaluated at fix prices of base year, which in this case is 2000. The current prices have advantages for showing economic structure and constant prices for knowing economic progress
3.4. Per Capita GRDP In current price, 2007 Per capita GRDP reached 10.05 million rupiahs and then become 10.88 million rupiahs in 2008, or increased 8,32% than the previous
.
year. This figure was higher than the previous year. Whereas in constant price 2000,
3.2. Economic Growth Of Tapin Regency
2007 per capita GRDP reached 5.69 million rupiahs or with real growth 3.29% and
Regional economic growth is along term capacity of the region to supply all
become 5.93 million rupiahs (real growth 4.24%) in 2008.
economic good for the peoples gradually. Economic growth level is decided on real growth from goods and services whom product in the region. From the growth level that reached from year to year can reassured the rough of regional successfully and regional potentially for controlled short-term economic activities and it is comparable with economic growth that reached the other regency/municipality. Look at value added supplied from all economic sector. The GRDP of Tapin Regency in 2008 at current market price reached 1,665,949 billion Rupiahs or increased 8,76% than the previous year. But the economic of Tapin Regency growth at real side in 2008 only 4.66%. Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
59
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
60
TABEL / 1 : PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA BERLAKU (RIBUAN RUPIAH)/ TABLE (RIBUAN GDRP BY RUPIAH) INDUSTRIAL / ORIGIN AT CURRENT MARKET PRICES (THOUSAND RUPIAH) Lapangan Usaha / Industrial Origin (1)
2006 (2)
2007*) (3)
2008**) (4)
Lapangan Usaha / Industrial Origin (1)
I. PERTANIAN / AGRICULTURE 1. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Crops 2. Tanaman Perkebunan / Farm Non Food Crops 3. Peternakan dan hasilnya / Livestock 4. Kehutanan / Forestry 5. Perikanan / Fishery
527,362,504 380,061,618 57,973,520 33,472,362 17,568,502 38,286,502
616,981,882 449,038,635 65,341,615 35,684,966 19,438,909 47,477,757
650,359,577 457,565,134 75,032,600 42,884,272 20,234,764 54,642,808
II. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN / MINING AND QUARRYING 1. Minyak dan Gas Bumi / Petroleum and Natural Gas 2. Pertambangan Tanpa Migas / Mining Without Petroleum and gas 3. Penggalian / Quarrying
294,340,927
336,678,381
375,592,142
III. INDUSTRI PENGOLAHAN / MANUFACTURING INDUSTRIES 1. Industri Migas / Manufactured Industries of Petroleum & Gas 2. Industri tanpa Migas / Manufactured Industries w/o Petroleum & Gas IV. LISTRIK DAN AIR MINUM / ELECTRICITY AND WATER SUPPLY 1. Listrik / Electricity 2. Gas/Gas 3. Air Minum / Water Supply V. BANGUNAN / CONSTRUCTION VI. PERDAGANGAN, RESTORAN DAN HOTEL / TRADE, RESTAURANT AND HOTEL 1. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale dan Retail Trade 2. Perhotelan / Hotel 3. Restoran / Restaurant
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
---
---
---
293,871,196
336,187,070
375,068,510
469,731
491,311
523,632
58,313,183
65,806,642
70,366,009
---
---
58,313,183
65,806,642
70,366,009
6,278,645
6,910,244
7,555,810
3,708,493 --2,570,152
3,971,570 --2,938,675
4,327,699 --3,228,111
79,424,565
81,211,002
81,652,038
114,775,958
128,857,920
148,544,415
64,025,694
69,750,971
79,619,313
98,744 50,651,520
114,145 58,992,803
123,147 68,801,955
---
VII. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI / TRANSPORTATION AND COMUNICATION 1. Pengangkutan/Transportation a. Angkutan Rel b. Angkutan Jalan Raya c. Angkutan Laut d. Angk. Sungai, Danau & Penyeberangan e. Angkutan Udara f. Jasa Penunjang Angkutan 2. Komunikasi / Comunication VIII. BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN / BANKING AND OTHER FINANCIAL 1. Bank / Banking 2. Lembaga KeuanganTanpa Bank / Non Banking Institution 3. Jasa Penunjang Keuangan / Services Allied to Financial 4. Sewa Bangunan / Building Rental 5. Jasa Perusahaan / Business Services IX. JASA-JASA / SERVICES 1. Pemerintahan Umum / Public Administration 2. Swasta / Private a. Sosial Kemasyarakatan / Social Comunity b. Hiburan dan Reakreasi / Entertainment and Cultural c. Perorangan dan Rumahtangga / Personal and Household
PDRB / GDRP
61
*) **)
2006 (2)
2007*) (3)
2008**) (4)
26,793,777
31,245,376
33,128,536
24,174,595 0 22,515,039 0 1,624,876 --34,680 2,619,182
27,423,834 0 25,698,714 0 1,690,509 --34,610 3,821,542
29,273,354 0 27,358,229 0 1,874,747 --40,378 3,855,182
55,030,173
61,645,432
68,181,151
10,673,653 7,479,468
14,521,000 8,195,323
18,028,000 9,871,587
---
---
---
36,586,659 290,394
38,619,360 309,750
39,960,855 320,708
181,027,238 173,045,504
202,495,252 193,979,143
230,569,581 220,603,291
7,981,734 2,969,044
8,516,109 3,221,379
9,966,290 3,673,183
510,607
558,928
617,621
4,502,083
4,735,803
5,675,487
1,343,346,972
1,531,832,131
1,665,949,259
Angka sementara / Preliminary Figures Angka Sangat Sementara / Hard Preliminary Figures
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
62
TABEL / 2 : PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 (RIBUAN RUPIAH) TABLE (RIBUAN GDRP RUPIAH) BY INDUSTRIAL / ORIGIN AT CONSTANT MARKET PRICES (THOUSAND RUPIAH) Lapangan Usaha / Industrial Origin (1)
2006 (2)
2007*) (3)
2008**) (4)
Lapangan Usaha / Industrial Origin (1)
I. PERTANIAN / AGRICULTURE 1. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Crops 2. Tanaman Perkebunan / Farm Non Food Crops 3. Peternakan dan hasilnya / Livestock 4. Kehutanan / Forestry 5. Perikanan / Fishery
345,107,789 233,111,089 46,328,436 26,690,244 11,827,721 27,150,300
352,944,421 237,131,997 47,306,022 28,115,478 11,571,951 28,818,973
353,749,918 231,180,617 51,711,690 28,729,234 12,125,586 30,002,792
II. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN / MINING AND QUARRYING 1. Minyak dan Gas Bumi / Petroleum and Natural Gas 2. Pertambangan Tanpa Migas / Mining Without Petroleum and gas 3. Penggalian / Quarrying
164,689,186
177,315,991
199,776,144
---
---
---
164,411,239
177,037,942
199,484,372
277,948
278,048
291,772
37,878,716
41,184,238
43,658,581
---
---
37,878,716
41,184,238
43,658,581
2,985,480
3,517,059
3,709,401
1,820,839 --1,164,640
2,170,895 --1,346,163
2,263,776 --1,445,625
V. BANGUNAN / CONSTRUCTION
36,599,480
39,006,541
41,747,068
VI. PERDAGANGAN, RESTORAN DAN HOTEL / TRADE, RESTAURANT AND HOTEL 1. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale dan Retail Trade 2. Perhotelan / Hotel 3. Restoran / Restaurant
77,550,242
77,876,380
80,894,794
44,992,151
44,828,391
46,169,020
57,918 32,500,173
61,630 32,986,358
64,066 34,661,707
III. INDUSTRI PENGOLAHAN / MANUFACTURING INDUSTRIES 1. Industri Migas / Manufactured Industries of Petroleum & Gas 2. Industri tanpa Migas / Manufactured Industries w/o Petroleum & Gas IV. LISTRIK DAN AIR MINUM / ELECTRICITY AND WATER SUPPLY 1. Listrik / Electricity 2. Gas/ Gas 3. Air Minum / Water Supply
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
---
VII. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI / TRANSPORTATION AND COMUNICATION 1. Pengangkutan/Transportation a. Angkutan Rel b. Angkutan Jalan Raya c. Angkutan Laut d. Angk. Sungai, Danau & Penyeberangan e. Angkutan Udara f. Jasa Penunjang Angkutan 2. Komunikasi / Comunication VIII. BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN / BANKING AND OTHER FINANCIAL 1. Bank / Banking 2. Lembaga KeuanganTanpa Bank / Non Banking Institution 3. Jasa Penunjang Keuangan / Services Allied to Financial 4. Sewa Bangunan / Building Rental 5. Jasa Perusahaan / Business Services IX. JASA-JASA / SERVICES 1. Pemerintahan Umum / Public Administration 2. Swasta / Private a. Sosial Kemasyarakatan / Social Comunity b. Hiburan dan Reakreasi / Entertainment and Cultural c. Perorangan dan Rumahtangga / Personal and Household
PDRB / GDRP
63
*) **)
2006 (2)
2007*) (3)
2008**) (4)
15,762,005
16,326,574
17,071,697
13,633,316 --12,697,405 --916,352 --19,558 2,128,689
14,154,620 --13,185,448 --949,031 --20,141 2,171,954
14,789,419 --13,852,310 --916,130 --20,980 2,282,278
30,155,816
33,886,419
36,405,164
5,677,000 5,597,912
7,563,000 5,639,113
8,167,000 5,920,137
---
---
---
18,710,575 170,329
20,510,095 174,211
22,139,541 178,486
117,054,641 112,163,277
125,968,283 120,912,013
131,458,470 126,232,142
4,891,364 1,951,197
5,056,270 1,984,852
5,226,328 2,032,268
299,494
301,781
320,048
2,640,673
2,769,637
2,874,013
827,783,355
868,025,906
908,471,238
Angka sementara / Preliminary Figures Angka Sangat Sementara / Hard Preliminary Figures
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
64
TABEL / 3 : DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA TABLE MENURUT PERCENTAGE LAPANGAN DISTRIBUTION USAHA / OF GDRP AT CURRENT MARKET PRICES BY INDUSTRIAL ORIGIN Lapangan Usaha / Industrial Origin (1)
2006 (2)
2007*) (3)
2008**) (4)
Lapangan Usaha / Industrial Origin (1)
I. PERTANIAN / AGRICULTURE 1. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Crops 2. Tanaman Perkebunan / Farm Non Food Crops 3. Peternakan dan hasilnya / Livestock 4. Kehutanan / Forestry 5. Perikanan / Fishery
39.26 28.29 4.32 2.49 1.31 2.85
40.28 29.31 4.27 2.33 1.27 3.10
39.04 27.47 4.50 2.57 1.21 3.28
II. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN / MINING AND QUARRYING 1. Minyak dan Gas Bumi / Petroleum and Natural Gas 2. Pertambangan Tanpa Migas / Mining Without Petroleum and gas 3. Penggalian / Quarrying
21.91
21.98
22.55
0.00
0.00
0.00
21.88
21.95
22.51
0.03
0.03
0.03
4.34
4.30
4.22
0.00
0.00
0.00
4.34
4.30
4.22
III. INDUSTRI PENGOLAHAN / MANUFACTURING INDUSTRIES 1. Industri Migas / Manufactured Industries of Petroleum & Gas 2. Industri tanpa Migas / Manufactured Industries w/o Petroleum & Gas IV. LISTRIK DAN AIR MINUM / ELECTRICITY AND WATER SUPPLY 1. Listrik / Electricity 2. Gas/ Gas 3. Air Minum / Water Supply
0.47
0.45
0.45
0.28 0.00 0.19
0.26 0.00 0.19
0.26 0.00 0.19
V. BANGUNAN / CONSTRUCTION
5.91
5.30
4.90
VI. PERDAGANGAN, RESTORAN DAN HOTEL / TRADE, RESTAURANT AND HOTEL 1. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale dan Retail Trade 2. Perhotelan / Hotel 3. Restoran / Restaurant
8.54
8.41
8.92
4.77
4.55
4.78
0.01 3.77
0.01 3.85
0.01 4.13
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
2006 (2)
VII. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI / TRANSPORTATION AND COMUNICATION 1. Pengangkutan/Transportation a. Angkutan Rel b. Angkutan Jalan Raya c. Angkutan Laut d. Angk. Sungai, Danau & Penyeberangan e. Angkutan Udara f. Jasa Penunjang Angkutan 2. Komunikasi / Comunication VIII. BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN / BANKING AND OTHER FINANCIAL 1. Bank / Banking 2. Lembaga KeuanganTanpa Bank / Non Banking Institution 3. Jasa Penunjang Keuangan / Services Allied to Financial 4. Sewa Bangunan / Building Rental 5. Jasa Perusahaan / Business Services IX. JASA-JASA / SERVICES 1. Pemerintahan Umum / Public Administration 2. Swasta / Private a. Sosial Kemasyarakatan / Social Comunity b. Hiburan dan Reakreasi / Entertainment and Cultural c. Perorangan dan Rumahtangga / Personal and Household
PDRB / GDRP
65
*) **)
2007*) (3)
2008**) (4)
1.90
1.88
1.88
1.65 0.00 1.53 0.00 0.11 0.00 0.00 0.26
1.63 0.00 1.52 0.00 0.11 0.00 0.00 0.25
1.63 0.00 1.52 0.00 0.10 0.00 0.00 0.25
3.64 0.00 0.69 0.68
3.90 0.00 0.87 0.65
4.01 0.00 0.90 0.65
0.00
0.00
0.00
2.26 0.02
2.36 0.02
2.44 0.02
14.14 13.55
14.51 13.93
14.47 13.90
0.59 0.24
0.58 0.23
0.58 0.22
0.04
0.03
0.04
0.32
0.32
0.32
100.00
100.00
100.00
Angka sementara / Preliminary Figures Angka Sangat Sementara / Hard Preliminary Figures
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
66
TABEL / 4 : DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 MENURUT LAPANGAN USAHA TABLE MENURUT PERCENTAGE LAPANGAN DISTRIBUTION USAHA / OF GDRP AT CONSTANT MARKET PRICES 1993 BY INDUSTRIAL ORIGIN Lapangan Usaha / Industrial Origin (1)
2006 (2)
2007*) (3)
2008**) (4)
Lapangan Usaha / Industrial Origin (1)
I. PERTANIAN / AGRICULTURE 1. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Crops 2. Tanaman Perkebunan / Farm Non Food Crops 3. Peternakan dan hasilnya / Livestock 4. Kehutanan / Forestry 5. Perikanan / Fishery
41.69 28.16 5.60 3.22 1.43 3.28
40.66 27.32 5.45 3.24 1.33 3.32
38.94 25.45 5.69 3.16 1.33 3.30
II. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN / MINING AND QUARRYING 1. Minyak dan Gas Bumi / Petroleum and Natural Gas 2. Pertambangan Tanpa Migas / Mining Without Petroleum and gas 3. Penggalian / Quarrying
19.90
20.43
21.99
0.00
0.00
0.00
19.86
20.40
21.96
0.03
0.03
0.03
4.58
4.74
4.81
0.00
0.00
0.00
4.58
4.74
4.81
III. INDUSTRI PENGOLAHAN / MANUFACTURING INDUSTRIES 1. Industri Migas / Manufactured Industries of Petroleum & Gas 2. Industri tanpa Migas / Manufactured Industries w/o Petroleum & Gas IV. LISTRIK DAN AIR MINUM / ELECTRICITY AND WATER SUPPLY 1. Listrik / Electricity 2. Gas/ Gas 3. Air Minum / Water Supply
0.36
0.41
0.41
0.22 0.00 0.14
0.25 0.00 0.16
0.25 0.00 0.16
V. BANGUNAN / CONSTRUCTION
4.42
4.49
4.60
VI. PERDAGANGAN, RESTORAN DAN HOTEL / TRADE, RESTAURANT AND HOTEL 1. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale dan Retail Trade 2. Perhotelan / Hotel 3. Restoran / Restaurant
9.37
8.97
8.90
5.44
5.16
5.08
0.01 3.93
0.01 3.80
0.01 3.82
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
2006 (2)
VII. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI / TRANSPORTATION AND COMUNICATION 1. Pengangkutan/Transportation a. Angkutan Rel b. Angkutan Jalan Raya c. Angkutan Laut d. Angk. Sungai, Danau & Penyeberangan e. Angkutan Udara f. Jasa Penunjang Angkutan 2. Komunikasi / Comunication VIII. BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN / BANKING AND OTHER FINANCIAL 1. Bank / Banking 2. Lembaga KeuanganTanpa Bank / Non Banking Institution 3. Jasa Penunjang Keuangan / Services Allied to Financial 4. Sewa Bangunan / Building Rental 5. Jasa Perusahaan / Business Services IX. JASA-JASA / SERVICES 1. Pemerintahan Umum / Public Administration 2. Swasta / Private a. Sosial Kemasyarakatan / Social Comunity b. Hiburan dan Reakreasi / Entertainment and Cultural c. Perorangan dan Rumahtangga / Personal and Household
PDRB / GDRP
67
*) **)
2007*) (3)
2008**) (4)
1.90
1.88
1.88
1.65 0.00 1.53 0.00 0.11 0.00 0.00 0.26
1.63 0.00 1.52 0.00 0.11 0.00 0.00 0.25
1.63 0.00 1.52 0.00 0.10 0.00 0.00 0.25
3.64 0.00 0.69 0.68
3.90 0.00 0.87 0.65
4.01 0.00 0.90 0.65
0.00
0.00
0.00
2.26 0.02
2.36 0.02
2.44 0.02
14.14 13.55
14.51 13.93
14.47 13.90
0.59 0.24
0.58 0.23
0.58 0.22
0.04
0.03
0.04
0.32
0.32
0.32
100.00
100.00
100.00
Angka sementara / Preliminary Figures Angka Sangat Sementara / Hard Preliminary Figures
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
68
TABEL / 5 : INDEKS PERKEMBANGAN PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA TABLE MENURUT TREND INDEX LAPANGAN OF GDRP USAHA AT CURRENT / MARKET PRICES BY INDUSTRIAL ORIGIN Lapangan Usaha / Industrial Origin (1)
2006 (2)
2007*) (3)
2008**) (4)
Lapangan Usaha / Industrial Origin (1)
I. PERTANIAN / AGRICULTURE 1. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Crops 2. Tanaman Perkebunan / Farm Non Food Crops 3. Peternakan dan hasilnya / Livestock 4. Kehutanan / Forestry 5. Perikanan / Fishery
176.60 190.08 110.87 244.77 134.35 195.13
206.62 224.57 124.97 260.95 148.65 241.98
217.79 228.84 143.50 313.59 154.73 278.49
II. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN / MINING AND QUARRYING 1. Minyak dan Gas Bumi / Petroleum and Natural Gas 2. Pertambangan Tanpa Migas / Mining Without Petroleum and gas 3. Penggalian / Quarrying
326.56
373.54
416.71
326.99
374.07
417.34
179.84
188.10
200.47
III. INDUSTRI PENGOLAHAN / MANUFACTURING INDUSTRIES 1. Industri Migas / Manufactured Industries of Petroleum & Gas 2. Industri tanpa Migas / Manufactured Industries w/o Petroleum & Gas
165.51
186.78
199.72
165.51
186.78
199.72
IV. LISTRIK DAN AIR MINUM / ELECTRICITY AND WATER SUPPLY 1. Listrik / Electricity 2. Gas/ Gas 3. Air Minum / Water Supply
313.21
344.71
376.92
315.07
337.42
367.68
310.55
355.08
390.05
V. BANGUNAN / CONSTRUCTION
208.58
213.28
214.43
VI. PERDAGANGAN, RESTORAN DAN HOTEL / TRADE, RESTAURANT AND HOTEL 1. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale dan Retail Trade 2. Perhotelan / Hotel 3. Restoran / Restaurant
189.86
213.15
245.72
189.84
206.82
236.08
226.29
261.58
282.21
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
2006 (2)
VII. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI / TRANSPORTATION AND COMUNICATION 1. Pengangkutan/Transportation a. Angkutan Rel b. Angkutan Jalan Raya c. Angkutan Laut d. Angk. Sungai, Danau & Penyeberangan e. Angkutan Udara f. Jasa Penunjang Angkutan 2. Komunikasi / Comunication
2008**) (4)
188.33
219.62
232.86
188.27
213.58
227.98
193.69
221.07
235.35
135.59
141.06
156.44
201.07 188.89
200.67 275.59
234.11 278.02
VIII. BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN / BANKING AND OTHER FINANCIAL 1. Bank / Banking 2. Lembaga KeuanganTanpa Bank / Non Banking Institution 3. Jasa Penunjang Keuangan / Services Allied to Financial 4. Sewa Bangunan / Building Rental 5. Jasa Perusahaan / Business Services
238.88
267.60
295.97
403.08 239.02
548.38 261.90
680.82 315.47
213.34 264.23
225.19 281.85
233.02 291.82
IX. JASA-JASA / SERVICES 1. Pemerintahan Umum / Public Administration 2. Swasta / Private a. Sosial Kemasyarakatan / Social Comunity b. Hiburan dan Reakreasi / Entertainment and Cultural c. Perorangan dan Rumahtangga / Personal and Household
184.20 183.99
206.05 206.25
234.61 234.55
188.96 201.00
201.61 218.09
235.94 248.67
214.68
234.99
259.67
179.43
188.75
226.20
203.52
232.08
252.40
PDRB / GDRP *) **) 69
2007*) (3)
Angka sementara / Preliminary Figures Angka Sangat Sementara / Hard Preliminary Figures
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
70
TABEL / 6 : INDEKS PERKEMBANGAN PDRB ATAS DASAR HARGA KONSTAN MENURUT LAPANGAN USAHA TABLE TAHUN 2000 = 100 / TREND INDEX OF GDRP AT CURRENT MARKET PRICESBY INDUSTRIAL ORIGIN YEAR 2000 =100 Lapangan Usaha / Industrial Origin (1)
2006 (2)
2007*) (3)
2008**) (4)
Lapangan Usaha / Industrial Origin (1)
I. PERTANIAN / AGRICULTURE 1. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Crops 2. Tanaman Perkebunan / Farm Non Food Crops 3. Peternakan dan hasilnya / Livestock 4. Kehutanan / Forestry 5. Perikanan / Fishery
115.57 116.58 88.60 195.17 90.45 138.38
118.20 118.60 90.47 205.60 88.49 146.88
118.46 115.62 98.90 210.08 92.72 152.91
II. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN / MINING AND QUARRYING 1. Minyak dan Gas Bumi / Petroleum and Natural Gas 2. Pertambangan Tanpa Migas / Mining Without Petroleum and gas 3. Penggalian / Quarrying
182.72
196.73
221.65
182.94
196.99
221.97
106.41
106.45
111.71
III. INDUSTRI PENGOLAHAN / MANUFACTURING INDUSTRIES 1. Industri Migas / Manufactured Industries of Petroleum & Gas 2. Industri tanpa Migas / Manufactured Industries w/o Petroleum & Gas
107.51
116.89
123.91
107.51
116.89
123.91
IV. LISTRIK DAN AIR MINUM / ELECTRICITY AND WATER SUPPLY 1. Listrik / Electricity 2. Gas/ Gas 3. Air Minum / Water Supply
148.93
175.45
185.04
154.70
184.44
192.33
140.72
162.66
174.67
96.12
102.44
109.64
128.28
128.82
133.81
133.41
132.92
136.90
132.73 121.79
141.24 123.62
146.82 129.89
V. BANGUNAN / CONSTRUCTION VI. PERDAGANGAN, RESTORAN DAN HOTEL / TRADE, RESTAURANT AND HOTEL 1. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale dan Retail Trade 2. Perhotelan / Hotel 3. Restoran / Restaurant
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
2006 (2)
VII. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI / TRANSPORTATION AND COMUNICATION 1. Pengangkutan/Transportation a. Angkutan Rel b. Angkutan Jalan Raya c. Angkutan Laut d. Angk. Sungai, Danau & Penyeberangan e. Angkutan Udara f. Jasa Penunjang Angkutan 2. Komunikasi / Comunication
2008**) (4)
110.79
114.76
120.00
106.18
110.24
115.18
109.23
113.43
119.16
76.46
79.19
76.45
113.39 153.51
116.78 156.63
121.64 164.59
VIII. BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN / BANKING AND OTHER FINANCIAL 1. Bank / Banking 2. Lembaga KeuanganTanpa Bank / Non Banking Institution 3. Jasa Penunjang Keuangan / Services Allied to Financial 4. Sewa Bangunan / Building Rental 5. Jasa Perusahaan / Business Services
130.90
147.10
158.03
214.39 178.89
285.61 180.21
308.42 189.19
109.10 154.99
119.60 158.52
129.10 162.41
IX. JASA-JASA / SERVICES 1. Pemerintahan Umum / Public Administration 2. Swasta / Private a. Sosial Kemasyarakatan / Social Comunity b. Hiburan dan Reakreasi / Entertainment and Cultural c. Perorangan dan Rumahtangga / Personal and Household
119.11 119.26
128.18 128.56
133.76 134.21
115.80 132.09
119.70 134.37
123.73 137.58
125.92
126.88
134.56
105.25
110.39
114.55
125.41
131.51
137.64
PDRB / GDRP
71
2007*) (3)
*) **)
Angka sementara / Preliminary Figures Angka Sangat Sementara / Hard Preliminary Figures
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
72
TABEL / 7 : INDEKS BERANTAI PDRB ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN/ USAHA TABLE MENURUT LINK INDEX LAPANGAN OF GDRP USAHA AT CURRENT / MARKET PRICES BY INDUSTRIAL ORIGIN Lapangan Usaha / Industrial Origin (1)
2006 (2)
2007*) (3)
2008**) (4)
Lapangan Usaha / Industrial Origin (1)
I. PERTANIAN / AGRICULTURE 1. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Crops 2. Tanaman Perkebunan / Farm Non Food Crops 3. Peternakan dan hasilnya / Livestock 4. Kehutanan / Forestry 5. Perikanan / Fishery
118.14 122.15 104.01 120.43 105.18 109.29
116.99 118.15 112.71 106.61 110.65 124.01
105.41 101.90 114.83 120.17 104.09 115.09
II. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN / MINING AND QUARRYING 1. Minyak dan Gas Bumi / Petroleum and Natural Gas 2. Pertambangan Tanpa Migas / Mining Without Petroleum and gas 3. Penggalian / Quarrying
117.26
114.38
111.56
117.25
114.40
111.57
124.68
104.59
106.58
III. INDUSTRI PENGOLAHAN / MANUFACTURING INDUSTRIES 1. Industri Migas / Manufactured Industries of Petroleum & Gas 2. Industri tanpa Migas / Manufactured Industries w/o Petroleum & Gas
109.13
112.85
106.93
109.13
112.85
106.93
IV. LISTRIK DAN AIR MINUM / ELECTRICITY AND WATER SUPPLY 1. Listrik / Electricity 2. Gas/ Gas 3. Air Minum / Water Supply
132.78
110.06
109.34
151.30
107.09
108.97
112.85
114.34
109.85
V. BANGUNAN / CONSTRUCTION
127.75
102.25
100.54
VI. PERDAGANGAN, RESTORAN DAN HOTEL / TRADE, RESTAURANT AND HOTEL 1. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale dan Retail Trade 2. Perhotelan / Hotel 3. Restoran / Restaurant
116.47
112.27
115.28
109.88
108.94
114.15
110.82
115.60
107.89
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
2006 (2)
VII. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI / TRANSPORTATION AND COMUNICATION 1. Pengangkutan/Transportation a. Angkutan Rel b. Angkutan Jalan Raya c. Angkutan Laut d. Angk. Sungai, Danau & Penyeberangan e. Angkutan Udara f. Jasa Penunjang Angkutan 2. Komunikasi / Comunication
2008**) (4)
119.12
116.61
106.03
119.82
113.44
106.74
120.04
114.14
106.46
116.36
104.04
110.90
149.42 113.00
99.80 145.91
116.66 100.88
VIII. BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN / BANKING AND OTHER FINANCIAL 1. Bank / Banking 2. Lembaga KeuanganTanpa Bank / Non Banking Institution 3. Jasa Penunjang Keuangan / Services Allied to Financial 4. Sewa Bangunan / Building Rental 5. Jasa Perusahaan / Business Services
105.64
112.02
110.60
97.97 118.53
136.05 109.57
124.15 120.45
105.68 108.23
105.56 106.67
103.47 103.54
IX. JASA-JASA / SERVICES 1. Pemerintahan Umum / Public Administration 2. Swasta / Private a. Sosial Kemasyarakatan / Social Comunity b. Hiburan dan Reakreasi / Entertainment and Cultural c. Perorangan dan Rumahtangga / Personal and Household
104.86 104.72
111.86 112.10
113.86 113.73
107.96 104.88
106.69 108.50
117.03 114.03
115.65
109.46
110.50
109.25
105.19
119.84
115.46
114.03
108.76
PDRB / GDRP *) **) 73
2007*) (3)
Angka sementara / Preliminary Figures Angka Sangat Sementara / Hard Preliminary Figures
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
74
TABEL / 8 : INDEKS BERANTAI PDRB ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 MENURUT LAPANGAN USAHA TABLE MENURUT TREND INDEX LAPANGAN OF GDRP USAHA AT CURRENT MARKET PRICES 1993 BY INDUSTRIAL ORIGIN Lapangan Usaha / Industrial Origin (1)
2006 (2)
2007*) (3)
2008**) (4)
Lapangan Usaha / Industrial Origin (1)
I. PERTANIAN / AGRICULTURE 1. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Crops 2. Tanaman Perkebunan / Farm Non Food Crops 3. Peternakan dan hasilnya / Livestock 4. Kehutanan / Forestry 5. Perikanan / Fishery
102.89 102.84 99.66 108.69 99.63 105.13
102.27 101.72 102.11 105.34 97.84 106.15
100.23 97.49 109.31 102.18 104.78 104.11
II. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN / MINING AND QUARRYING 1. Minyak dan Gas Bumi / Petroleum and Natural Gas 2. Pertambangan Tanpa Migas / Mining Without Petroleum and gas 3. Penggalian / Quarrying
111.52
107.67
112.67
111.52
107.68
112.68
108.45
100.04
104.94
III. INDUSTRI PENGOLAHAN / MANUFACTURING INDUSTRIES 1. Industri Migas / Manufactured Industries of Petroleum & Gas 2. Industri tanpa Migas / Manufactured Industries w/o Petroleum & Gas
106.61
108.73
106.01
106.61
108.73
106.01
IV. LISTRIK DAN AIR MINUM / ELECTRICITY AND WATER SUPPLY 1. Listrik / Electricity 2. Gas/ Gas 3. Air Minum / Water Supply
110.16
117.81
105.47
99.79
119.22
104.28
131.54
115.59
107.39
V. BANGUNAN / CONSTRUCTION
109.03
106.58
107.03
VI. PERDAGANGAN, RESTORAN DAN HOTEL / TRADE, RESTAURANT AND HOTEL 1. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale dan Retail Trade 2. Perhotelan / Hotel 3. Restoran / Restaurant
105.57
100.42
103.88
108.94
99.64
102.99
104.29 101.23
106.41 101.50
103.95 105.08
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
2006 (2)
VII. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI / TRANSPORTATION AND COMUNICATION 1. Pengangkutan/Transportation a. Angkutan Rel b. Angkutan Jalan Raya c. Angkutan Laut d. Angk. Sungai, Danau & Penyeberangan e. Angkutan Udara f. Jasa Penunjang Angkutan 2. Komunikasi / Comunication VIII. BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN / BANKING AND OTHER FINANCIAL 1. Bank / Banking 2. Lembaga KeuanganTanpa Bank / Non Banking Institution 3. Jasa Penunjang Keuangan / Services Allied to Financial 4. Sewa Bangunan / Building Rental 5. Jasa Perusahaan / Business Services IX. JASA-JASA / SERVICES 1. Pemerintahan Umum / Public Administration 2. Swasta / Private a. Sosial Kemasyarakatan / Social Comunity b. Hiburan dan Reakreasi / Entertainment and Cultural c. Perorangan dan Rumahtangga / Personal and Household
PDRB / GDRP
75
*) **)
2007*) (3)
2008**) (4)
103.13
103.58
104.56
101.83
103.82
104.48
102.03
103.84
105.06
98.90
103.57
96.53
107.95 112.33
102.98 102.03
104.16 105.08
99.97
112.37
107.43
83.60 111.16
133.22 100.74
107.99 104.98
102.98 101.85
109.62 102.28
107.94 102.45
100.98 100.90
107.61 107.80
104.36 104.40
102.94 102.26
103.37 101.72
103.36 102.39
108.83
100.76
106.05
102.81
104.88
103.77
104.82
104.86
104.66
Angka sementara / Preliminary Figures Angka Sangat Sementara / Hard Preliminary Figures
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
76
TABEL / 9 : INDEKS IMPLISIT PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA TABLE IMPLICIT INDEX OF GDRP BY INDUSTRIAL ORIGIN Lapangan Usaha / Industrial Origin (1)
2006 (2)
2007*) (3)
2008**) (4)
Lapangan Usaha / Industrial Origin (1)
I. PERTANIAN / AGRICULTURE 1. Tanaman Bahan Makanan / Farm Food Crops 2. Tanaman Perkebunan / Farm Non Food Crops 3. Peternakan dan hasilnya / Livestock 4. Kehutanan / Forestry 5. Perikanan / Fishery
152.81 163.04 125.14 125.41 148.54 141.02
174.81 189.36 138.13 126.92 167.98 164.74
183.85 197.93 145.10 149.27 166.88 182.13
II. PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN / MINING AND QUARRYING 1. Minyak dan Gas Bumi / Petroleum and Natural Gas 2. Pertambangan Tanpa Migas / Mining Without Petroleum and gas 3. Penggalian / Quarrying
178.73
189.87
188.01
178.74
189.90
188.02
169.00
176.70
179.47
III. INDUSTRI PENGOLAHAN / MANUFACTURING INDUSTRIES 1. Industri Migas / Manufactured Industries of Petroleum & Gas 2. Industri tanpa Migas / Manufactured Industries w/o Petroleum & Gas
153.95
159.79
161.17
153.95
159.79
161.17
IV. LISTRIK DAN AIR MINUM / ELECTRICITY AND WATER SUPPLY 1. Listrik / Electricity 2. Gas/ Gas 3. Air Minum / Water Supply
210.31
196.48
203.69
203.67
182.95
191.17
220.68
218.30
223.30
V. BANGUNAN / CONSTRUCTION
217.01
208.20
195.59
VI. PERDAGANGAN, RESTORAN DAN HOTEL / TRADE, RESTAURANT AND HOTEL 1. Perdagangan Besar dan Eceran / Wholesale dan Retail Trade 2. Perhotelan / Hotel 3. Restoran / Restaurant
148.00
165.46
183.63
142.30
155.60
172.45
170.49 155.85
185.21 178.84
192.22 198.50
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
2006 (2)
VII. PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI / TRANSPORTATION AND COMUNICATION 1. Pengangkutan/Transportation a. Angkutan Rel b. Angkutan Jalan Raya c. Angkutan Laut d. Angk. Sungai, Danau & Penyeberangan e. Angkutan Udara f. Jasa Penunjang Angkutan 2. Komunikasi / Comunication
2008**) (4)
169.99
191.38
194.06
177.32
193.74
197.93
177.32
194.90
197.50
177.32
178.13
204.64
177.32 123.04
171.84 175.95
192.46 168.92
VIII. BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN / BANKING AND OTHER FINANCIAL 1. Bank / Banking 2. Lembaga KeuanganTanpa Bank / Non Banking Institution 3. Jasa Penunjang Keuangan / Services Allied to Financial 4. Sewa Bangunan / Building Rental 5. Jasa Perusahaan / Business Services
182.49
181.92
187.28
188.02 133.61
192.00 145.33
220.74 166.75
195.54 170.49
188.29 177.80
180.50 179.68
IX. JASA-JASA / SERVICES 1. Pemerintahan Umum / Public Administration 2. Swasta / Private a. Sosial Kemasyarakatan / Social Comunity b. Hiburan dan Reakreasi / Entertainment and Cultural c. Perorangan dan Rumahtangga / Personal and Household
154.65 154.28
160.75 160.43
175.39 174.76
163.18 152.17
168.43 162.30
190.69 180.74
170.49
185.21
192.98
170.49
170.99
197.48
162.28
176.47
183.38
PDRB / GDRP
77
2007*) (3)
*) **)
Angka sementara / Preliminary Figures Angka Sangat Sementara / Hard Preliminary Figures
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
78
TABEL 10 : PENDAPATAN REGIONAL DAN ANGKA PERKAPITA ATAS DASAR HARGA BERLAKU TABLE REGIONAL INCOME PERCAPITA FIGURES AT CURRENT MARKET PRICES
TABEL 11 : PENDAPATAN REGIONAL DAN ANGKA PERKAPITA ATAS DASAR KONSTAN 2000/ TABLE REGIONAL INCOME PERCAPITA FIGURES AT CONSTANT 2000 MARKET PRICES
Rincian / Items
2006
2007*)
2008**)
Lapangan Usaha
2006
2007*)
2008**)
(1)
(2)
(3)
(4)
(1)
(2)
(3)
(4)
1. PDRB Atas Dasar Harga Pasar (Ribuan Rupiah) GDRP At Current Market Prices (Thousand Rupiahs)
1,343,346,972
1,531,832,131
1,665,949,259
117,408,525
133,882,128
145,603,965
1,225,938,447
1,397,950,003
1,520,345,294
67,167,349
76,591,607
83,297,463
5. PDRN Atas Dasar Biaya Faktor (Ribuan Rupiah) NRDP At Factor Cost (Thousand Rupiahs)
1,158,771,098
1,321,358,396
1,437,047,831
6. Pendapatan Regional (Ribuan Rupiah) Regional Income (Thousand Rupiahs)
1,158,771,098
1,321,358,396
1,437,047,831
7. PDRB Perkapita (Rupiah) Percapita GDRP (Rupiahs)
8,945,449
10,047,568
10,883,862
8. Pendapatan Regional Perkapita (Rupiah) Percapita Regional Income (Rupiahs)
7,716,344
8,667,032
9,388,420
150,171
152,458
153,066
2. Penyusutan (Ribuan Rupiah) Depreciation (Thousand Rupiahs) 3. PDRN Atas Dasar Harga Pasar (Ribuan Rupiah) NRDP At current Market Prices (Thousand Rupiahs) 4. Pajak Tidak Langsung (Ribuan Rupiah) Indirect Taxes (Thousand Rupiahs)
9. Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) Mid Year Population (Person)
1. PDRB Atas Dasar Harga Pasar (Ribuan Rupiah) GDRP At Current Market Prices (Thousand Rupiahs)
827,783,355
868,025,906
908,471,238
76,063,522
79,761,338
83,477,787
751,719,833
788,264,568
824,993,451
41,389,168
43,401,295
45,423,562
5. PDRN Atas Dasar Biaya Faktor (Ribuan Rupiah) NRDP At Factor Cost (Thousand Rupiahs)
710,330,665
744,863,272
779,569,889
6. Pendapatan Regional (Ribuan Rupiah) Regional Income (Thousand Rupiahs)
710,330,665
744,863,272
779,569,889
7. PDRB Perkapita (Rupiah) Percapita GDRP (Rupiahs)
5,512,272
5,693,541
5,935,160
8. Pendapatan Regional Perkapita (Rupiah) Percapita Regional Income (Rupiahs)
4,730,145
4,885,695
5,093,031
150,171
152,458
153,066
2. Penyusutan (Ribuan Rupiah) Depreciation (Thousand Rupiahs) 3. PDRN Atas Dasar Harga Pasar (Ribuan Rupiah) NRDP At current Market Prices (Thousand Rupiahs) 4. Pajak Tidak Langsung (Ribuan Rupiah) Indirect Taxes (Thousand Rupiahs)
9. Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) Mid Year Population (Person)
*)Angka sementara / Preliminary Figures
*)Angka sementara / Preliminary Figures
**) Angka Sangat Sementara / Hard Preliminary Figures
**) Angka Sangat Sementara / Hard Preliminary Figures
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
79
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
80
TABEL 12 : INDEKS PERKEMBANGAN PENDAPATAN REGIONAL DAN ANGKA PERKAPITA ATAS TABLE HARGA BERLAKU / TREND INDEX OF REGIONAL INCOME AND PERCAPITA FIGURES AT CURRENT MARKET PRICES
TABEL 13 : INDEKS PERKEMBANGAN PENDAPATAN REGIONAL DAN ANGKA PERKAPITA ATAS TABLE DASAR HARGA KONSTAN 2000 / TREND INDEX OF REGIONAL INCOME AND PERCAPITA FIGURES AT CONSTANT 2000 MARKET PRICES
Lapangan Usaha
2006
2007*)
2008**)
Lapangan Usaha
2006
2007*)
2008**)
(1)
(2)
(3)
(4)
(1)
(2)
(3)
(4)
1. PDRB Atas Dasar Harga Pasar (Ribuan Rupiah) GDRP At Current Market Prices (Thousand Rupiahs)
203.52
232.08
252.40
1. PDRB Atas Dasar Harga Pasar (Ribuan Rupiah) GDRP At Current Market Prices (Thousand Rupiahs)
125.41
131.51
137.64
2. Penyusutan (Ribuan Rupiah) Depreciation (Thousand Rupiahs)
203.52
232.08
252.40
2. Penyusutan (Ribuan Rupiah) Depreciation (Thousand Rupiahs)
125.41
131.51
137.64
3. PDRN Atas Dasar Harga Pasar (Ribuan Rupiah) NRDP At current Market Prices (Thousand Rupiahs)
203.52
232.08
252.40
3. PDRN Atas Dasar Harga Pasar (Ribuan Rupiah) NRDP At current Market Prices (Thousand Rupiahs)
125.41
131.51
137.64
4. Pajak Tidak Langsung (Ribuan Rupiah) Indirect Taxes (Thousand Rupiahs)
203.52
232.08
252.40
4. Pajak Tidak Langsung (Ribuan Rupiah) Indirect Taxes (Thousand Rupiahs)
125.41
131.51
137.64
5. PDRN Atas Dasar Biaya Faktor (Ribuan Rupiah) NRDP At Factor Cost (Thousand Rupiahs)
203.52
232.08
252.40
5. PDRN Atas Dasar Biaya Faktor (Ribuan Rupiah) NRDP At Factor Cost (Thousand Rupiahs)
125.41
131.51
137.64
6. Pendapatan Regional (Ribuan Rupiah) Regional Income (Thousand Rupiahs)
203.52
232.08
252.40
6. Pendapatan Regional (Ribuan Rupiah) Regional Income (Thousand Rupiahs)
125.41
131.51
137.64
7. PDRB Perkapita (Rupiah) Percapita GDRP (Rupiahs)
191.22
214.78
232.65
7. PDRB Perkapita (Rupiah) Percapita GDRP (Rupiahs)
117.83
121.70
126.87
8. Pendapatan Regional Perkapita (Rupiah) Percapita Regional Income (Rupiahs)
191.22
214.78
232.65
8. Pendapatan Regional Perkapita (Rupiah) Percapita Regional Income (Rupiahs)
117.83
121.70
126.87
9. Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) Mid Year Population (Person)
106.43
108.06
108.49
9. Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) Mid Year Population (Person)
106.43
108.06
108.49
*)Angka sementara / Preliminary Figures
*)Angka sementara / Preliminary Figures
**) Angka Sangat Sementara / Hard Preliminary Figures
**) Angka Sangat Sementara / Hard Preliminary Figures
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
81
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
82
TABEL 14 : INDEKS BERANTAI PENDAPATAN REGIONAL DAN ANGKA PERKAPITA TABLE ATAS DASAR HARGA BERLAKU / LINK INDEXOF REGIONAL INCOME AND PERCAPITA FIGURES AT CURRENT MARKET PRICES
TABEL 15 : INDEKS BERANTAI PENDAPATAN REGIONAL DAN ANGKA PERKAPITA TABLE ATAS DASAR HARGA KONSTAN 2000 / LINK INDEXOF REGIONAL INCOME AND PERCAPITA FIGURES AT CONSTANT 2000 MARKET PRICES
Lapangan Usaha
2006
2007*)
2008**)
Lapangan Usaha
2006
2007*)
2008**)
(1)
(2)
(3)
(4)
(1)
(2)
(3)
(4)
1. PDRB Atas Dasar Harga Pasar (Ribuan Rupiah) GDRP At Current Market Prices (Thousand Rupiahs)
115.46
114.03
108.76
1. PDRB Atas Dasar Harga Pasar (Ribuan Rupiah) GDRP At Current Market Prices (Thousand Rupiahs)
104.82
104.86
104.66
2. Penyusutan (Ribuan Rupiah) Depreciation (Thousand Rupiahs)
115.46
114.03
108.76
2. Penyusutan (Ribuan Rupiah) Depreciation (Thousand Rupiahs)
104.82
104.86
104.66
3. PDRN Atas Dasar Harga Pasar (Ribuan Rupiah) NRDP At current Market Prices (Thousand Rupiahs)
115.46
114.03
108.76
3. PDRN Atas Dasar Harga Pasar (Ribuan Rupiah) NRDP At current Market Prices (Thousand Rupiahs)
104.82
104.86
104.66
4. Pajak Tidak Langsung (Ribuan Rupiah) Indirect Taxes (Thousand Rupiahs)
115.46
114.03
108.76
4. Pajak Tidak Langsung (Ribuan Rupiah) Indirect Taxes (Thousand Rupiahs)
104.82
104.86
104.66
5. PDRN Atas Dasar Biaya Faktor (Ribuan Rupiah) NRDP At Factor Cost (Thousand Rupiahs)
115.46
114.03
108.76
5. PDRN Atas Dasar Biaya Faktor (Ribuan Rupiah) NRDP At Factor Cost (Thousand Rupiahs)
104.82
104.86
104.66
6. Pendapatan Regional (Ribuan Rupiah) Regional Income (Thousand Rupiahs)
115.46
114.03
108.76
6. Pendapatan Regional (Ribuan Rupiah) Regional Income (Thousand Rupiahs)
104.82
104.86
104.66
7. PDRB Perkapita (Rupiah) Percapita GDRP (Rupiahs)
114.46
112.32
108.32
7. PDRB Perkapita (Rupiah) Percapita GDRP (Rupiahs)
103.92
103.29
104.24
8. Pendapatan Regional Perkapita (Rupiah) Percapita Regional Income (Rupiahs)
114.46
112.32
108.32
8. Pendapatan Regional Perkapita (Rupiah) Percapita Regional Income (Rupiahs)
103.92
103.29
104.24
9. Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) Mid Year Population (Person)
100.87
101.52
100.40
9. Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) Mid Year Population (Person)
100.87
101.52
100.40
*)Angka sementara / Preliminary Figures
*)Angka sementara / Preliminary Figures
**) Angka Sangat Sementara / Hard Preliminary Figures
**) Angka Sangat Sementara / Hard Preliminary Figures
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
83
Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
84
TABEL 16 : INDEKS IMPLISIT PENDAPATAN REGIONAL DAN ANGKA PERKAPITA/ TABLE IMPLICIT INDEX OF REGINAL INCOME AND PERCAPITA FIGURES
Lapangan Usaha
2006
2007*)
2008**)
(1)
(2)
(3)
(4)
1. PDRB Atas Dasar Harga Pasar (Ribuan Rupiah) GDRP At Current Market Prices (Thousand Rupiahs)
162.28
176.47
183.38
2. Penyusutan (Ribuan Rupiah) Depreciation (Thousand Rupiahs)
154.36
167.85
174.42
3. PDRN Atas Dasar Harga Pasar (Ribuan Rupiah) NRDP At current Market Prices (Thousand Rupiahs)
163.08
177.35
184.29
4. Pajak Tidak Langsung (Ribuan Rupiah) Indirect Taxes (Thousand Rupiahs)
162.28
176.47
183.38
5. PDRN Atas Dasar Biaya Faktor (Ribuan Rupiah) NRDP At Factor Cost (Thousand Rupiahs)
163.13
177.40
184.34
6. Pendapatan Regional (Ribuan Rupiah) Regional Income (Thousand Rupiahs)
163.13
177.40
184.34
7. PDRB Perkapita (Rupiah) Percapita GDRP (Rupiahs)
162.28
176.47
183.38
8. Pendapatan Regional Perkapita (Rupiah) Percapita Regional Income (Rupiahs)
163.13
177.40
184.34
9. Penduduk Pertengahan Tahun (Jiwa) Mid Year Population (Person)
100.00
100.00
100.00
*)Angka sementara / Preliminary Figures **) Angka Sangat Sementara / Hard Preliminary Figures Pendapatan Regional Kabupaten Tapin/Regional Income of Tapin Regency
85