BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KLAS II PONDOK BETUNG Jln. Raya Kodam Bintaro No. 82 Jakarta Selatan (12070) Telp. (021) 7353018 / Fax: 7355262 BMKG
E-mail:
[email protected], Website: www.staklimpondokbetung.net
ANALISIS MUSIM HUJAN 2013/2014 DAN PRAKIRAAN MUSIM KEMARAU 2014
TANGERANG, MARET 2014
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat – Nya kami dapat menyusun laporan Analisis Musim Hujan 2013/2014 dan Prakiraan Musim Kemarau 2014 di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta. Analisis musim hujan 2013/2014 disusun berdasarkan keadaan yang terjadi pada periode berlangsung sedangkan prakiraan musim kemarau 2014 dibuat berdasarkan analisa yang dilakukan oleh Stasiun Klimatologi Pondok Betung dengan mempertimbangkan hasil prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak, khususnya Instansi pengelola Pos Hujan Kerjasama di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta yang telah membantu dalam penyusunan publikasi ini. Kami menyadari masih ada kekurangan dari publikasi ini mengingat data yang kami terima sangat terbatas, khususnya dari pos kerjasama, karena itu saran dan kritik yang membangun diharapkan untuk penyempurnaan publikasi ini. Semoga bermanfaat.
Tangerang Selatan,
Maret 2014
KEPALA STASIUN KLIMATOLOGI ONDOK BETUNG – TANGERANG PONDOK
OESPANDI OE Ir. BUDI R ROESPANDI 196007061981031002 NIP. 19600706 0 1981031002 06
i
.
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR --------------------------------------------------------------------------------------------- IIi ii DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------------------- III 1. PENDAHULUAN --------------------------------------------------------------------------------------------- 1 1.1. 1.2.
Latar Belakang ------------------------------------------------------------------------------------------------- 1 Tujuan ------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 1
2. TINJAUAN UMUM ------------------------------------------------------------------------------------------- 2 2.1. 2.2.
Pemutakhiran Zona Musim di Wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta ------------------ 2 Curah Hujan ----------------------------------------------------------------------------------------------------- 3
3. PEMBAHASAN ----------------------------------------------------------------------------------------------- 5 3.1. 3.2.
Analisis Musim Hujan 2013/2014 ------------------------------------------------------------------------- 5 Kondisi Suhu Udara pada saat Musim Kemarau 2013--------------------------------------------- 7 3.2.1. Suhu Udara Stasiun Meteorologi Kemayoran ------------------------------------------------- 7 3.2.2. Suhu Udara Stasiun Meteorologi Cengkareng ------------------------------------------------ 8 3.2.3. Suhu Udara Stasiun Meteorologi Serang ------------------------------------------------------- 8 3.2.4. Suhu Udara Stasiun Meteorologi Curug -------------------------------------------------------- 9 3.2.5. Suhu Udara Stasiun Maritim Tanjung Priok -------------------------------------------------- 10 3.2.6. Suhu Udara Stasiun Geofisika Tangerang --------------------------------------------------- 10
3.3.
Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung pada saat Musim Kemarau 2013 ---- 12 3.3.1. Suhu Udara ------------------------------------------------------------------------------------------ 12 3.3.2. Curah Hujan ----------------------------------------------------------------------------------------- 12 3.3.3. Kelembaban Udara -------------------------------------------------------------------------------- 13 3.3.4. Lama Penyinaran Matahari ---------------------------------------------------------------------- 13 3.3.5. Windrose---------------------------------------------------------------------------------------------- 14
3.4.
Prakiraan Musim Kemarau 2014 ------------------------------------------------------------------------ 14 3.4.1. Kondisi Dinamika Atmosfer ---------------------------------------------------------------------- 14 3.4.2. Prediksi Dinamika Atmosfer---------------------------------------------------------------------- 16 3.4.3. Prakiraan Awal Musim Kemarau 2014 -------------------------------------------------------- 18 3.4.4. Prakiraan Perbandingan Awal Musim Kemarau 2014 ------------------------------------- 19 3.4.5. Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2014 ------------------------------------------------ 20 3.4.6. Prakiraan Curah Hujan di Luar Zona Musim (Non ZOM) Wilayah Banten dan DKI Jakarta ------------------------------------------------------------------------------------------------ 21
4. PENUTUP ---------------------------------------------------------------------------------------------------- 22 4.1. 4.2.
Kesimpulan ---------------------------------------------------------------------------------------------------- 22 Saran------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 22
ii
Analisis Musim Hujan 2013/2014 dan Prakiraan Musim Kemarau 2014 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
1.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Wilayah Indonesia berada pada posisi strategis, terletak di daerah tropis, diantara Benua Asia dan Australia, diantara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta dilalui garis katulistiwa, terdiri dari pulau dan kepulauan yang membujur dari barat ke timur, terdapat banyak selat dan teluk, menyebabkan wilayah Indonesia memiliki sistem iklim/cuaca yang unik. Keberadaan wilayah Indonesia sebagaimana tersebut, kondisi iklimnya akan dipengaruhi oleh fenomena global seperti El Nino, La Nina, Dipole Mode, dan Madden Julian Oscillation (MJO), disamping pengaruh fenomena regional, seperti sirkulasi monsun Asia-Australia, Daerah Pertemuan Angin Antar Tropis atau Inter Tropical Convergence Zone (ITCZ) yang merupakan daerah pertumbuhan awan, serta kondisi Suhu Muka Laut di sekitar wilayah Indonesia. Sementara kondisi topografi wilayah Indonesia yang bergunung, berlembah, serta banyak pantai, merupakan fenomena lokal yang menambah beragamnya kondisi iklim di wilayah Indonesia, baik menurut ruang (wilayah) maupun waktu. Secara klimatologis, wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta terdapat 8 pola iklim, dimana 6 pola merupakan Zona Musim (ZOM) yaitu mempunyai perbedaan yang jelas antara periode musim hujan dan periode musim kemarau (pola Monsun), sedangkan 2 pola lainnya adalah Non Zona Musim (Non ZOM). Daerah Non ZOM pada umumnya memiliki ciri mempunyai 2 kali puncak hujan dalam setahun (pola Ekuatorial), sepanjang tahun curah hujannya tinggi atau rendah, dan waktu terjadinya musim hujan dan musim kemarau kebalikan dengan daerah ZOM (pola Lokal).
1.2. Tujuan Laporan ini bertujuan untuk: 1. Menginformasikan pola unsur-unsur iklim di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta 2. Menganalisis musim hujan yang terjadi pada periode 2013/2014 3. Menginformasikan kondisi iklim mikro Area Stasiun Klimatologi Pondok Betung dan beberapa stasiun lain pada periode musim kemarau 2013 4. Memprakirakan awal musim kemarau 2014 di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta
1
Analisis Musim Hujan 2013/2014 dan Prakiraan Musim Kemarau 2014 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
2.
TINJAUAN UMUM
2.1. Pemutakhiran Zona Musim di Wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta Luas suatu wilayah Zona Musim (ZOM) tidak selalu sama dengan luas suatu wilayah administrasi pemerintahan. Dengan demikian, satu wilayah ZOM bisa terdiri dari beberapa kabupaten, dan sebaliknya satu wilayah kabupaten bisa terdiri dari beberapa ZOM. Sesuai dengan ketentuan WMO mengenai Standar Normal 30 Tahun, maka berakhirnya tahun 2010 merubah nilai rata-rata curah hujan bulanan sebelumnya. Yaitu periode tahun 1981-2010. Data normal curah hujan inilah yang digunakan dalam pemutakhiran Zona Musim yang baru. Metode analisis data yang diterapkan dalam pemutakhiran ZOM ini adalah metode analisis cluster, yaitu mengelompokkan suatu objek/data yang memiliki kesamaan sifat tanpa menghilangkan struktur alami dari objek/data sehingga kelompok-kelompok yang dihasilkan memiliki makna, seperti pola atau klasifikasi. Berdasarkan hasil analisis data periode 30 tahun (1981-2010), maka Propinsi Banten dan DKI Jakarta terdiri atas 9 ZOM.
Gambar 1. Pembagian Wilayah ZOM Propinsi Banten dan DKI Jakarta
2
Analisis Musim Hujan 2013/2014 dan Prakiraan Musim Kemarau 2014 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Tabel 1. Cakupan Wilayah ZOM Propinsi Banten dan DKI Jakarta ZOM
Wilayah
55
Kab Pandeglang dan Kab Lebak bagian barat
56
Kab Pandeglang bagian utara dan Kab Serang bagian barat daya Kab Serang bagian selatan, Kab Pandeglang bagian timur laut dan Kab Lebak
57
bagian utara Kota Cilegon, Kota Serang, Kab Serang bagian timur, Kab Tangerang bagian
58
tengah dan Kota Tangerang, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan bagian utara, Jakarta Timur bagian barat
59
Kab Serang bagian timur laut dan Kab Tangerang bagian utara
60
Jakarta Utara, Jakarta Timur bagian utara, Jakarta Barat bagian utara Jakarta Timur bagian selatan, Jakarta Selatan bagian selatan, Kota Tangerang
61
Selatan, Kab Tangerang bagian selatan, Kab Serang bagian tenggara, Kab Lebak bagian timur laut
62
Kab Lebak bagian tengah
63
Kab Lebak bagian selatan
67
Kab Lebak bagian Tenggara (Wilayah ZOM Propinsi Jawa Barat)
2.2. Curah Hujan Hujan merupakan gejala atau fenomena cuaca yang dipandang sebagai variabel tak bebas karena terbentuk dari proses berbagai unsur. Curah hujan (mm) merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) milimeter, artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu liter. Jumlah curah hujan dalam satu dasarian (rentang waktu selama 10 hari) lebih dari 50 milimeter dan diikuti oleh beberapa dasarian berikutnya ditetapkan sebagai permulaan musim hujan. Sedangkan perbandingan antara jumlah curah hujan selama rentang waktu yang ditetapkan (satu periode musim hujan atau satu periode musim kemarau) dengan jumlah curah hujan normalnya (rata-rata selama 30 tahun periode 1981-2010) disebut sebagai sifat hujan.
3
Analisis Musim Hujan 2013/2014 dan Prakiraan Musim Kemarau 2014 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Sifat hujan dibagi menjadi 3 (tiga) katagori, yaitu : a. Sifat Hujan Atas Normal (AN)
: jika nilai curah hujan terhadap rata-ratanya.
b. Sifat Hujan Normal (N)
: jika nilai curah hujan terhadap rata-ratanya.
c. Sifat Hujan Bawah Normal (BN) : jika nilai curah hujan terhadap rata-ratanya.
lebih
antara
dari
85%
kurang
Gambar 2. Grafik Normal Hujan di Wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta
4
115%
-
115%
dari
85%
Analisis Musim Hujan 2013/2014 dan Prakiraan Musim Kemarau 2014 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
3.
PEMBAHASAN
3.1. Analisis Musim Hujan 2013/2014
Hasil analisis musim hujan 2013/2014 di wilayah Banten dan DKI Jakarta menunjukkan bahwa secara umum awal musim hujan periode 2013/2014 di wilayah ini terjadi pada bulan Oktober dasarian II sampai dengan bulan Desember dasarian I. Jika dibandingkan dengan normal awal musim hujan maka musim hujan 2013/2014 di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta pada umumnya mundur antara 1-6 dasarian (5 ZOM), sama (2 ZOM) dan maju sekitar 1 dasarian (2 ZOM).
Gambar 3. Distribusi Awal Musim Hujan 2013/2014
5
Analisis Musim Hujan 2013/2014 dan Prakiraan Musim Kemarau 2014 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar 4. Distribusi Perbandingan Musim Hujan 2013/2014
Tabel 2. Analisis Musim Hujan 2013/2014 PERBANDINGAN
NORMAL
FAKTA
(DAS)
(DAS)
SIFAT
SELISIH (DAS)
55
29 / OKT II
29 / OKT II
SAMA
0
56
28 / OKT I
30 / OKT III
MUNDUR
2
57
28 / OKT I
29 / OKT II
MUNDUR
1
58
32 / NOP II
31 / NOP I
MAJU
-1
59
35 / DES II
34 / DES I
MAJU
-1
60
34 / DES I
34 / DES I
SAMA
0
61
28 / OKT I
30 / OKT III
MUNDUR
2
62
25 / SEP I
31 / NOP I
MUNDUR
6
63
29 / OKT II
31 / NOP I
MUNDUR
2
ZOM
Keterangan : Selisih merupakan perbedaan periode dasarian dari nilai normal dengan faktanya Sumber : Staklim Pondok Betung 2014
6
Analisis Musim Hujan 2013/2014 dan Prakiraan Musim Kemarau 2014 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
3.2. Kondisi Suhu Udara pada saat Musim Kemarau 2013 Suhu udara mempunyai variabilitas yang kecil jika dibandingkan dengan curah hujan. Berikut ini disajikan kondisi suhu udara pada musim Kemarau 2013 di beberapa titik di Propinsi Banten dan DKI Jakarta, yang dapat dijadikan sebagai acuan pada musim kemarau 2014 di wilayah tersebut.
3.2.1. Suhu Udara Stasiun Meteorologi Kemayoran Suhu udara rata-rata selama musim kemarau 2013 tertinggi terjadi pada bulan Mei 2013 di Stasiun Meteorologi Kemayoran yaitu 30.2oC dan terendah di terjadi pada bulan Juli 2013 sebesar 24.6oC. Sedangkan suhu maksimum absolut mencapai 35.4oC terjadi pada bulan Agustus 2013 dan suhu minimum absolut terjadi pada bulan Agustus 2013 sebesar 22.4oC.
Gambar 5. Grafik Suhu Udara Maksimum, Rata-rata dan Minimum Pada Stasiun Meteorologi Kemayoran Periode April – September 2012
7
Analisis Musim Hujan 2013/2014 dan Prakiraan Musim Kemarau 2014 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
3.2.2. Suhu Udara Stasiun Meteorologi Cengkareng Gambar 6. Grafik Suhu Udara Maksimum, Rata-rata dan Minimum Pada Stasiun Meteorologi Cengkareng Periode April – September 2013
Pada musim kemarau 2013, suhu udara rata-rata tertinggi di Stasiun Meteorologi Cengkareng terjadi pada bulan Juni 2013 yaitu 29.6oC dan terendah pada bulan Juli 2013 yaitu 24.6oC. Sedangkan suhu udara maksimum absolut sebesar 35.0oC terjadi pada September 2013, dan suhu udara minimum absolut sebesar 22.0oC terjadi pada bulan Juli 2013.
3.2.3. Suhu Udara Stasiun Meteorologi Serang Suhu udara rata-rata tertinggi di Stasiun Meteorologi Serang pada musim kemarau periode 2013, terjadi pada bulan Mei 2013 yaitu 28.9oC dan terendah pada bulan Juli 2013 yaitu 24.2oC. Sedangkan suhu udara maksimum absolut sebesar 34.2oC terjadi pada bulan April 2013 dan suhu udara minimum absolut sebesar 21.0oC terjadi pada bulan Juli - Agustus 2013.
8
Analisis Musim Hujan 2013/2014 dan Prakiraan Musim Kemarau 2014 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar 7. Grafik Suhu Udara Maksimum, Rata-rata dan Minimum Pada Stasiun Meteorologi Serang Periode April – September 2013
3.2.4. Suhu Udara Stasiun Meteorologi Curug Gambar di bawah ini menunjukkan bahwa pada musim kemarau 2013 di Stasiun Meteorologi Curug, suhu udara rata-rata tertinggi terjadi pada bulan September 2013 yaitu 29.4oC dan terendah pada bulan Juli 2013 yaitu 24.4oC. Sedangkan suhu udara maksimum absolut sebesar 36.0oC terjadi pada bulan Juni 2013 dan suhu udara minimum absolut sebesar 20.4oC terjadi pada bulan Agustus 2013.
9
Analisis Musim Hujan 2013/2014 dan Prakiraan Musim Kemarau 2014 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar 8. Grafik Suhu Udara Maksimum, Rata-rata dan Minimum Pada Stasiun Meteorologi Curug Periode April – September 2012
3.2.5. Suhu Udara Stasiun Maritim Tanjung Priok Suhu udara rata-rata pada musim kemarau 2013 di Stasiun Maritim Tanjung Priok tertinggi pada bulan Mei 2013 sebesar 30.1oC terendah pada bulan Juli sebesar 25.0oC. Sedangkan suhu udara maksimum absolut terjadi pada bulan September 2013 sebesar 34.8oC dan suhu minimum absolut terjadi pada bulan Juli 2013 sebesar 23.5oC. Grafik dapat dilihat pada gambar 9.
3.2.6. Suhu Udara Stasiun Geofisika Tangerang Pada musim kemarau periode 2013, suhu udara rata-rata tertinggi di Stasiun Geofisika Tangerang terjadi pada bulan Juni 2013 yaitu 30.3oC dan terendah pada bulan Juli 2013 yaitu 24.8oC. Sedangkan suhu udara maksimum absolut sebesar 37.0oC terjadi pada bulan Mei – Agustus 2013 dan suhu udara minimum absolut sebesar 22.0oC terjadi pada bulan Juli 2013.
10
Analisis Musim Hujan 2013/2014 dan Prakiraan Musim Kemarau 2014 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar 9. Grafik Suhu Udara Maksimum, Rata-rata dan Minimum Pada Stasiun Maritim Tanjung Priok Periode April – September 2013
Gambar 10. Grafik Suhu Udara Maksimum, Rata-rata dan Minimum Pada Stasiun Geofisika Tangerang Periode April – September 2013
11
Analisis Musim Hujan 2013/2014 dan Prakiraan Musim Kemarau 2014 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
3.3. Iklim Mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung pada saat Musim Kemarau 2013 Penyajian kondisi iklim mikro Stasiun Klimatologi Pondok Betung pada musim kemarau 2013 dimaksudkan untuk memberikan gambaran kondisi musim hujan 2013/2014.
3.3.1. Suhu Udara Gambar 11. Grafik Suhu Udara Pada Stasiun Klimatologi Pondok Betung Periode April - September 2013
Suhu udara rata-rata pada musim kemarau 2013 mencapai nilai tertinggi pada bulan Juni dan September 2013 sebesar 29.5oC dan nilai terendah pada bulan Juli 2013 sebesar 24.4oC. Sedangkan suhu maksimum absolut tercatat sebesar 36.0oC terjadi pada bulan Agustus 2013 dan suhu minimum absolut tercatat sebesar 22.0oC terjadi pada bulan Juli 2013.
3.3.2. Curah Hujan Gambar 12. Grafik Curah Hujan Pada Stasiun Klimatologi Pondok Betung Periode April - September 2013
Akumulasi curah hujan yang terjadi pada musim kemarau 2013 tercatat sebesar 1137.8 mm. Curah hujan terbesar sebesar 79.8 mm terjadi pada bulan April 2013 dan terendah sebesar 0 mm terjadi hampir disetiap bulan periode tersebut, yaitu pada April - September 2013
12
Analisis Musim Hujan 2013/2014 dan Prakiraan Musim Kemarau 2014 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
3.3.3. Kelembaban Udara Gambar 13. Grafik Kelembaban Udara Pada Stasiun Klimatologi Pondok Betung Periode April - September 2013
Kelembaban udara rata-rata selama musim kemarau 2013 sebesar 80%. Kelembaban maksimum terukur pada bulan Juli 2013 sebesar 95%. Sedangkan nilai minimum terukur pada bulan Agustus 2013 sebesar 63%.
3.3.4. Lama Penyinaran Matahari Gambar 14. Grafik Lama Penyinaran Matahari Pada Stasiun Klimatologi Pondok Betung Periode April - September 2013
Nilai maksimum lama penyinaran matahari pada musim kemarau 2013 sebesar 100%, terjadi pada bulan Juni – Agustus 2013. Sedangkan nilai minimum sebesar 0%, terjadi pada bulan April - September 2013.
13
Analisis Musim Hujan 2013/2014 dan Prakiraan Musim Kemarau 2014 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
3.3.5. Windrose
Gambar 15. Windrose Pada Stasiun Klimatologi Pondok Betung Periode April – September 2013
3.4. Prakiraan Musim Kemarau 2014 Hal-hal yang disampaikan dalam dinamika atmosfer adalah, meliputi analisis serta prakiraan terhadap perkembangan El Nino/La Nina, Dipole Mode dan Suhu Permukaan Laut di Indonesia.
3.4.1. Kondisi Dinamika Atmosfer 1.
Perkembangan El Nino/La Nina Pada bulan Februari 2014 kondisi di Ekuator Pasifik Tengah (Nino3,4) berada pada kondisi normal hingga La Nina Lemah, kondisi ini terjadi sejak Awal Januari 2014. Memasuki Maret 2014 indeks (Nino 3,4) bernilai -0.51 dan diprediksi masih akan berada pada kondisi Normal hingga bulan Juni 2014.
Beberapa analisis
menunjukkan bahwa kondisi normal hingga La Nina lemah akan terus berlangsung hingga Juni 2014 sehingga memberikan indikasi bahwa awal Musim Kemarau 2014 di Wilayah Indonesia berada pada kisaran normalnya.
Indeks Osilasi Selatan (SOI) sejak Desember 2013 sampai dengan Januari 2014 bernilai antara
+0.6 s/d +12.2, selanjutnya memasuki bulan Februari 2014 SOI
14
Analisis Musim Hujan 2013/2014 dan Prakiraan Musim Kemarau 2014 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
berada di nilai -1.3. Nilai ini masih berada didalam kisaran normalnya (+/-10). Kondisi demikian memberikan indikasi bahwa aktivitas sirkulasi angin pasat diperhitungkan tidak berpengaruh signifikan ke wilayah Indonesia. 2.
Analisis kondisi Indian Ocean Dipole Mode (IOD)
Nilai Dipole Mode Indeks (DMI) dalam 3 bulan terakhir adalah : 0.20 (Desember 2013); -0.15 (Januari 2014) dan -0.15 (Februari 2014). Sementara, prediksi Dipole Mode Indeks (DMI) pada bulan Maret hingga Agustus 2014 berkisar pada nilai -0.30 s/d +0.04 Nilai ini berada pada kondisi normal (+/- 0.43 ° C). Dengan demikian, mengindikasikan bahwa pada Musim Kemarau 2014, pergerakan uap air dari Samudera Hindia menuju wilayah Indonesia akan berada pada intensitas normal.
3.
Kondisi Suhu Permukaan Laut (SST) Perairan di Indonesia Hingga akhir Februari 2014 kondisi suhu permukaan laut di perairan Indonesia, pada umumnya berada pada kondisi dingin hingga normal. Daerah perairan dengan suhu permukaan laut relatif dingin berada di sekitar perairan Laut Cina Selatan, Selat Karimata, Laut Jawa, Selat Makassar, Laut Banda dan Laut Maluku. Kondisi ini diprakirakan masih akan terus terjadi sampai dengan Maret 2014. Suhu permukaan laut perairan Indonesia diprakirakan akan berada pada kondisi normal cenderung hangat mulai April hingga Agustus 2014. Kondisi suhu permukaan laut hangat ini berpotensi masih mendukung terjadinya pembentukan awan dan hujan di beberapa wilayah Indonesia pada saat musim kemarau 2014.
Suhu permukaan laut di Indonesia selama Musim Kemarau 2014 diprakirakan sebagai berikut : 1)
Wilayah perairan Indonesia di prakirakan tetap hangat hingga Agustus 2014 yaitu lautan Hindia sebelah selatan Sumatera dan Jawa dengan kisaran +0.25 s/d +1.0.
2)
Wilayah perairan Indonesia lainnya diprakirakan akan berada pada kondisi normalnya sampai dengan Agustus 2014 yaitu perairan sekitar Laut Jawa, Laut Banda dan Laut Maluku.
3)
Wilayah perairan indonesia diprakirakan dingin hingga April 2014 yaitu Laut Cina Selatan dan Selat Karimata.
15
Analisis Musim Hujan 2013/2014 dan Prakiraan Musim Kemarau 2014 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Gambar 16. Kondisi Anomali Suhu Muka Laut tanggal 28 Februari 2014
WTIO = Western Tropical Indian Ocean DMI = Dipole Mode Index
SETIO = Southeastern Tropical Indian Ocean
Sumber : NCDC NOAA 3.4.2. Prediksi Dinamika Atmosfer 1.
Prediksi La Nina/El Nino Aktivitas La Nina/El Nino yang diindikasikan berdasarkan nilai Indeks Nino34, hasil prediksi dari beberapa institusi seperti Jamstec (Japan) memprediksikan Aktivitas La Nina/El Nino dari Maret-Juli 2014 berada pada kondisi Normal. NCEP (USA) dan BMKG memprediksikan dari Maret-April 2014 kondisi Normal sedangkan MeiAgustus 2014 El Nino Lemah. POAMA (Australia) memprediksikan bulan Maret 2014 La Nina Lemah sedangkan April-Juli 2014 kondisi Normal. Gambar 17. Prediksi Elnino oleh 4 Institusi Internasional dan BMKG
Sumber : www.bmkg.go.id
16
Analisis Musim Hujan 2013/2014 dan Prakiraan Musim Kemarau 2014 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
2.
Prediksi Dipole Mode Prediksi Indeks Dipole Mode beberapa bulan ke depan pada kondisi normal negatif, sehingga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan ataupun pengurangan curah hujan di Indonesia bagian barat. Gambar 18. Prediksi DMI oleh 1 Institusi Internasional dan BMKG
Sumber : www.bmkg.go.id 3.
Prediksi Suhu Permukaan Laut (SST) di Indonesia Prediksi suhu permukaan laut Indonesia mulai bulan Maret – April 2014, umumnya berada pada kondisi normal sehingga penambahan massa uap air tidak signifikan. Sedangkan pada bulan Mei-Agustus 2014 kecenderungan lebih hangat sehingga terjadi penambahan massa uap air yang cukup signifikan. Gambar 19. Prediksi Anomali Suhu Muka Laut sampai bulan Agustus 2014
Sumber : NCEP USA
17
Analisis Musim Hujan 2013/2014 dan Prakiraan Musim Kemarau 2014 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
3.4.3. Prakiraan Awal Musim Kemarau 2014 Berdasarkan dari kondisi analisis dinamika atmosfer secara global dan regional di atas, maka musim kemarau 2014 untuk wilayah Banten dan DKI Jakarta diprediksikan sebagai berikut : 1) Awal musim kemarau di Propinsi Banten dan DKI akan maju, sama dan mundur dibandingkan dengan normalnya, diprakirakan akan jatuh pada sekitar periode Maret sampai dengan Juni 2014. 2) Sifat hujan musim hujan untuk wilayah Banten dan DKI Jakarta diprakirakan akan berada kisaran Normal (N) dan Bawah Normal (BN).
Cakupan wilayah berdasarkan jatuhnya awal musim kemarau 2014 adalah sebagai berikut : x
Awal musim kemarau Mar II – Apr I
: Zona Musim 59
x
Awal musim kemarau Apr I – Apr III
: Zona Musim 58 dan 60
x
Awal musim kemarau Mei III – Jun II
: Zona Musim 55, 56 dan 61
x
Awal musim kemarau Jun I – Jun III
: Zona Musim 57, 62 dan 63
Gambar 20. Peta Prakiraan Awal Musim Kemarau 2014 Propinsi Banten dan DKI Jakarta
18
x x
Analisis Musim Hujan 2013/2014 dan Prakiraan Musim Kemarau 2014 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
3.4.4. Prakiraan Perbandingan Awal Musim Kemarau 2014 Jika dibandingkan dengan normal awal musim kemarau, maka awal musim kemarau 2014 di wilayah Banten dan DKI Jakarta umumnya Maju, Sama dan Mundur dari Normalnya. Cakupan wilayah berdasarkan perbandingan terhadap normal awal musim kemarau dengan prakiraan awal musim kemarau 2014 adalah sebagai berikut : -
Maju dari normalnya
: Zona Musim 56, 58 dan 62
-
Sama dengan normalnya
: Zona Musim 55, 57, 60, 61 dan 63
-
Mundur dari normalnya
: Zona Musim 59
Gambar 21. Peta Prakiraan Perbandingan Awal Musim Kemarau 2014 Propinsi Banten dan DKI Jakarta
19
Analisis Musim Hujan 2013/2014 dan Prakiraan Musim Kemarau 2014 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
3.4.5. Prakiraan Sifat Hujan Musim Kemarau 2014 Sifat hujan musim kemarau 2014 Wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta pada umumnya Normal (N). Namun di wilayah Kabupaten Lebak, prakiraan sifat hujan musim kemarau 2014 pada umumnya adalah Bawah Normal (BN).
Cakupan wilayah berdasarkan sifat awal musim kemarau 2014 adalah sebagai berikut : -
Normal
: Zona Musim 55, 56, 57, 58, 59, 60 dan 61
-
Bawah Normal
: Zona Musim 62 dan 63
Gambar 22. Peta Prakiraan Sifat Musim Kemarau 2014 Propinsi Banten dan DKI Jakarta
20
Analisis Musim Hujan 2013/2014 dan Prakiraan Musim Kemarau 2014 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
Tabel 3. Prakiraan awal musim kemarau 2014 Wilayah Banten dan DKI Jakarta
NO ZOM
Daerah / Kabupaten
Awal Musim Kemarau Antara
1
2
3
Perbandingan Thd Rata- rata (Dasarian) 4
Sifat Hujan 5
55
Pandeglang dan Lebak bagian barat
MEI III - JUN II
0
N
56
Pandeglang bagian utara, Serang bagian barat daya
MEI III - JUN II
-1
N
57
Serang bagian selatan, Pandeglang bagian timur laut, Lebak bagian utara
JUN I - JUN III
0
N
58
Kota Cilegon, Kota Serang, Serang bagian timur, Tangerang bagian tengah, Kota Tangerang, Jakarta Pusat dan Barat, Jakarta Selatan bagian utara, Jakarta Timur bagian barat
APR I - APR III
-3
N
59
Serang bagian timur laut, Tangerang bagian utara
MAR II - APR I
1
N
60
Jakarta Utara, Jakarta Timur/Jakarta Barat bagian utara, Bekasi/Karawang utara bagian barat
APR I - APR III
0
N
61
Jakarta Timur/Jakarta Selatan bagian selatan, Kota Tangerang/Kab Tangerang bagian selatan, Serang bagian tenggara, Lebak, Depok, Bogor bagian Utara dan timur laut
MEI III - JUN II
0
N
62
Lebak bagian tengah
JUN I - JUN III
-1
BN
63
Lebak bagian selatan
JUN I - JUN III
0
BN
3.4.6. Prakiraan Curah Hujan di Luar Zona Musim (Non ZOM) Wilayah Banten dan DKI Jakarta Wilayah Non ZOM adalah wilayah yang umumnya memiliki ciri terjadi 2 kali puncak hujan dalam setahun (pola Ekuatorial) atau mengalami curah hujan tinggi/rendah sepanjang tahun, atau daerah yang mengalami kejadian musim hujan dan musim kemarau kebalikan dengan daerah Zona Musim (ZOM) pada umumnya. Berdasarkan hasil analisis serta
21
Analisis Musim Hujan 2013/2014 dan Prakiraan Musim Kemarau 2014 Stasiun Klimatologi Pondok Betung - Tangerang BMKG
pertimbangan kondisi fisis dan dinamika atmosfer, prakiraan curah hujan periode April – September 2014 pada daerah Non ZOM adalah sebagai berikut : x
Curah hujan kumulatif selama periode April – September 2014 di daerah Non ZOM 26 umumnya berkisar 700-1200 milimeter.
x
Sifat hujan pada daerah Non ZOM wilayah Banten diprakirakan adalah normal. Sifat hujan yang dimaksud adalah jumlah hujan kumulatif periode April – September 2014 dibandingkan dengan rata-ratanya pada masing-masing daerah dalam periode yang sama.
4. PENUTUP
4.1. Kesimpulan x
Awal Musim Hujan 2013/2014 di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta sama, maju sekitar 1 dasarian dan mundur sekitar 1 - 6 dasarian dari normalnya.
x
Awal Musim Kemarau 2014 di sebagian besar wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta diprakirakan akan terjadi sekitar bulan Maret - Juni 2014.
x
Secara umum, jika dibandingkan terhadap normal/rata-ratanya, maka Awal Musim Kemarau 2014 diprakirakan maju, sama dan mundur dari normalnya.
x
Sifat Hujan selama Musim Kemarau 2014 di wilayah Propinsi Banten dan DKI Jakarta diprakirakan Bawah Normal (BN) sampai dengan Normal (N).
4.2. Saran x
Ketersediaan data dari masing-masing pos hujan sangat diperlukan untuk ketepatan dan keakuratan prakiraan.
x
Kerjasama antara instansi-instansi terkait (PEMDA, PEMKOT, PEMPROV) serta masyarakat sangat dibutuhkan untuk menyebarluaskan informasi-informasi cuaca dan iklim.
x
Kritik dan saran dari pembaca kami harapkan untuk peningkatan kualitas informasi iklim ini.
22
BMKG STASIUN KLIMATOLOGI PONDOK BETUNG TANGERANG MARET 2014