BAB V KESIMPULAN & REKOMENDASI
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dan penelitian yang telah dilakukan mengenai pengembangan Kampung Adat Banceuy di Kabupaten Subang, maka dapat di ambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Setelah menganalisis potensi yang dimiliki oleh Kampung Adat Banceuy maka dapat disimpulkan bahwa Kampung Adat Banceuy memiliki potensi yang besar. Dilihat dari ke 12 karakteristik wisata budaya yaitu adat istiadat yang masih terjaga dilihat dari masih melakukan upacara-upacara adat,untuk kategori kerajinan, Kampung Adat Banceuy memiliki pengrajin, bahasa yang masih belum terkontaminasi dengan bahasa ‘gaul’ dan masih menggunakan bahasa sunda ‘buhun’, makanan dan minuman khas hasil dari pertanian, memiliki keragaman seni tradisional, masih menghormati leluhur dengan adanya makam pendiri kampung yang masih terjaga hingga kini, masih menggunakan peralatan tradisional dalam membajak sawah namun untuk peralatan dapur sudah mix dengan alat modern. Mempunyai sistem pendidikan non-formal untuk anak-anak , yakni mengaji di mesjid kecil setibanya adzan maghrib.Gotong royong yang masih kental dilihat ketika kegiatan leisure, berkumpul dengan para tetangga. Untuk perumahan, di Kampung Adat Banceuy ini sudah bergaya arsitektur modern. 2. Dilihat dari positioning maka dapat dilihat bahwa potensi Kampung Adat Banceuy berada di Kuadran satu. Hal ini dapat dilihat dari kekuatan dengan skor terbesar yang memiliki skor 0,60 yakni adat istiadat yang masih terjaga hingga kini. Dan peluang terbesar dengan skor 0,80 yakni tidak adanya pesaing yang memiliki tema serupa mengenai kebudayaan baik baik antar kampung maupun yang berada diluar kampung sehingga dapat dikatakan Kampung Adat memiliki peluang sangat besar untuk maju sebagai kawasan wisata budaya dilihat tidak adanya pesaing yang serupa di Kabupaten Subang. Ashriany Widhiastuty, 2013 Strategi Pengembangan Kampung Adat Banceuy Sebagai Kawasan Wisata Budaya Di Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
82
Hal ini semakin menunjukan bahwa potensi Kampung Adat Banceuy sudah siap dikembangkan karena memiliki kekuatan dan berpeluang dan dapat dikatakan berada dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk terus melakukan pengembangan dan kemajuan secara maksimal sebagai kawasan wisata budaya. Sehingga, strategi yang direkomendasikan untuk pengembangan Kampung Adat Banceuy ini adalah startegi progresif yang dimana strategi ini adalah strategi SO (StrengthOpportunities). 3. Setelah diketahui potensi dan positioning potensi Kampung Adat Banceuy berada di kuadran satu maka ditetapkannya strategi yang difokuskan untuk pengembangan Kampung Adat Banceuy sebagai kawasan wisata budaya adalah strategi SO (Strength-Opportunity) sebagai strategi utama dan strategi Strategi WO (Weaknesses-Opportunities), strategi ST (Strength-Threads), strategi WT (Weaknesses-Threads) sebagai strategi pendukung. Yang dimana keseluruhan strategi ini menghasilkan 9 Strategi untuk pengembangan Kampung Adat Banceuy sebagai kawasan wisata budaya. berikut adalah strategi SO (Strength-Opportunites) sebagai strategi andalan : a)
Pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan potensi wisata yang dimiliki. Dalam pengembangan suatu kawasan wisata khususnya kawasan wisata budaya perlu adanya pemberdayaan masyarakat sekitar kampung agar tidak terjadinya kecemburuan sosial yang dapat merusak nilai-nilai tradisi yang ada. Pemberdayaan masyarakat ini penting untuk kemajuan dan perkembangan suatu kawasan wisata khusunya untuk Kampung Adat Banceuy. Tahapan Pemberdayaan masyarakat yang dapat diterapkan di Kampung Adat Banceuy sebagai pengembangan potensi wisata yang dimiliki yakni sebagai berikut : a. Tahap penyadaran & pembentukan perilaku. Dalam tahap ini stakeholder yang terkait harus mampu menciptakan prakondisi untuk mencapai kesadaran masyarakat tentang pemahaman pentingnya pariwisata dengan potensi yang dimiliki oleh Kampung Adat Banceuy. Tahapan ini juga dapat merangsang masyarakat untuk mau
Ashriany Widhiastuty, 2013 Strategi Pengembangan Kampung Adat Banceuy Sebagai Kawasan Wisata Budaya Di Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
83
belajar lebih maju dan lebih terbuka dan adanya keinginan untuk memperbaiki kondisi yang ada. Hal ini dapat dilakukan dengan adanya
pendekatan
secara
emosial
baik
melalui
seminar,sosialisasi,atau diskusi-diskusi dengan masyarakat dengan mengajak masyarakat untuk mengeluarkan gagasannya. b. Tahapan kedua adalah tindak lanjut setelah tahapan pertama tercapai maka dilakukannya proses
pembelajaran tentang bagaimana
memanfaatkan potensi yang dimiliki salah satunya dengan cara membuat calendar event yang dimana adanya target-target yang harus dilakukan, sehingga masyarakat Kampung Adat Banceuy secara tidak langsung sudah belajar mengelola potensi yang dimiliki. Contohnya seperti kesenian, yang dimana diadakannya pagelaran seni pada bulan-bulan tertentu. Sehingga potensi kesenian yang ada di Kampung Adat Banceuy ini termanfaatkan dengan baik sesuai dengan target yang telah dibuat sebelumnya dalam calendar event. c. Tahapan ketiga adalah tahapan berikutnya setelah tahapan kedua berjalan dengan baik, maka dapat dilakukan tahap peningkatan yang dimana pada tahap peningkatan ini masyarakat Kampung Adat Banceuy diajak untuk mandiri, untuk lebih kreatif dan berpikir lebih dewasa untuk kemajuan Kampung Adat Banceuy sebagai kawasan wisata budaya. Dalam tahapan ini masyarakat akan menjadi pemeran utama dalam pengembangan Kampung Adat Banceuy sebagai kawasan wisata budaya.
b) Membentuk kelompok pemangku kepentingan lokal yang akan terlibat dalam pengembangan Kampung Adat Banceuy untuk bekerjasama dengan travel agent dengan tujuan membuat paket wisata budaya. Kelompok kepentingan yang memungkinkan terlibat adalah institusi atau pemerintah
desa,
masyarakat
setempat
seperti
ketua
adat,
petani,pedagang, atau wirausaha yang berpikiran maju namun tidak dengan memikirkan kepentingan pribadi akan tetapi memikirkan Ashriany Widhiastuty, 2013 Strategi Pengembangan Kampung Adat Banceuy Sebagai Kawasan Wisata Budaya Di Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
84
kepentingan bersama dan kemajuan bersama untuk mencapai tujuan yang sama.Hal ini cukup potensial jika dilakukan karena dapat meningkatkan kunjungan wisatawan selain itu pula dapat mempromosikan Kampung Adat Banceuy lebih luas tidak hanya dalam cakupan daerah saja.
B. Rekomendasi Dilihat dari hasil temuan yang telah di paparkan diatas maka rekomendasi yang diajukan sebagai berikut: 1. Masyarakat setempat dengan dibantu oleh stakeholder yang terkait seperti pemerintah baik daerah maupun desa, swasta, ataupun lembaga-lembag yang berkaitan harus lebih memperhatikan keunggulan potensi Kampung Adat Banceuy. Selain itu pula, Masyarakat dan stakeholder harus bekerjasama dengan baik dan memulai strategi pengembangannya dengan hati-hati agar tidak
menimbulkan
suatu
permasalahan
yang
dapat
menghambat
pengembangan Kampung Adat Banceuy ini. Misalnya, dengan mengadakan sosialisasi terlebih dahulu sebelum memulai atau menerapkan strategi untuk pengembangan
Kampung
Adat
Banceuy,
sehingga
presepsi
yang
ditimbulkanpun positif. 2. Pemerintah harus lebih memperhatikan unsur-unsur yang harus ada di suatu kawasan wisata budaya, walaupun dalam pengelolaan diserahkan kepada penduduk Kampung Adat Banceuy namun, peran pemerintah sangatlah diperlukan untuk pengembangan suatu kawasan, khususnya Kampung Adat Banceuy. Seperti rumah-rumah yang ada di Kampung Adat Banceuy yang sudah bergaya arsitektur modern. Hal ini dapat ditanggulangi dengan cara pemerintah dan penduduk Kampung Adat Banceuy bekerjasama untuk membangun satu rumah adat untuk percontohan ketika ada wisatawan yang datang dan ingin melihat rumah adat Kampung Adat Banceuy. 3. Diperlukannya kolaborasi dari berbagai pihak baik dari pemerintah ataupun swasta khususnya masyarakat Kampung Adat Banceuy dalam menjaga nilainilai tradisional yang ada di Kampung Adat Banceuy, guna untuk mencegah pergeseran budaya serta adanya pemberdayaan masyarakat
dalam
Ashriany Widhiastuty, 2013 Strategi Pengembangan Kampung Adat Banceuy Sebagai Kawasan Wisata Budaya Di Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
85
pengembangan potensi yang dimiliki melalui pembinaan serta pelatihan secara berkala sehingga adanya kesinambungan antara pemerintah dan masyarakat lokal. 4. Pembenahan infrastruktur yang ada di Kampung Adat Banceuy, guna untuk kenyamanan wisatawan. Baik dilihat dari aksesibilitas yang cukup buruk, navigasi atau petunjuk jalan yang kurang, dan tidak adanya tempat parkir. 5. Meningkatkan promosi baik melalui media cetak maupun elektronik guna untuk memperkenalkan secara luas tentang keberadaan Kampung Adat Banceuy di Kabupaten Subang. Selain itu juga berfungsi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan yang datang ke Kampung Adat Banceuy.
Ashriany Widhiastuty, 2013 Strategi Pengembangan Kampung Adat Banceuy Sebagai Kawasan Wisata Budaya Di Kabupaten Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu