BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini, peneliti akan menguraikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian ini.
5.1
Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah terdapat hubungan yang
signifikan antara kompetensi interpersonal dengan penerimaan dalam school peer group pada remaja di Jakarta. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 443 remaja di Jakarta, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Melalui perhitungan data menggunakan Pearson Product Moment, diketahui bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi interpersonal dengan penerimaan dalam school peer group dengan nilai koefisien korelasi (r) = 0,520 dan nilai signifikansi (p) = 0,000. 2. Analisis data tambahan yang dilakukan oleh peneliti adalah untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara laki-laki dan perempuan pada kompetensi interpersonal dan penerimaan dalam school peer group. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara laki-laki dan perempuan pada kompetensi interpersonal (p = 0,854), namun terdapat perbedaan yang signifikan antara laki-laki dan perempuan pada penerimaan dalam school peer group (p = 0,017).
86
3. Analisa data tambahan selanjutnya adalah untuk melihat apakah terdapat
hubungan
yang
signifikan
antara
dimensi-dimensi
kompetensi interpersonal dengan penerimaan dalam school peer group. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dimensi kompetensi interpersonal, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi kemampuan inisiatif dengan penerimaan dalam school peer group (r = 0,037; p = 0,435); terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi kemampuan untuk bersikap terbuka dengan penerimaan dalam school peer group (r = 0,263; p = 0,000); terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi kemampuan untuk bersikap asertif dengan penerimaan dalam school peer group (r = 0,202; p = 0,000); terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi kemampuan memberikan dukungan emosional dengan penerimaan dalam school peer group (r = 0,529; p = 0,000) dan terdapat pula hubungan yang signifikan antara dimensi kemampuan dalam menyelesaikan konflik dengan penerimaan dalam school peer group (r = 0,366; p = 0,000). 4. Analisa data tambahan yang terakhir adalah untuk melihat apakah terdapat
hubungan
yang
signifikan
antara
dimensi-dimensi
kompetensi interpersonal dengan dimensi-dimensi penerimaan dalam school peer group. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi kemampuan berinisiatif dengan dimensi feeling of relatedness (r = 0,036; p = 0,453) dan feeling of belongingness (r = 0,031; p = 0,513), terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi kemampuan untuk bersikap
87
terbuka dengan dimensi feeling of relatedness (r = 0,260; p = 0,000) dan feeling of belongingness (r = 0,216; p = 0,000), terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi kemampuan untuk bersikap asertif dengan dimensi feeling of relatedness (r = 0,203; p = 0,000) dan feeling of belongingness (r = 0,163; p = 0,000), terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi kemampuan memberikan dukungan emosional dengan dimensi feeling of relatedness (r = 0,466; p = 0,000) dan feeling of belongingness (r = 0,476; p = 0,000), dan terdapat hubungan yang signifikan antara dimensi kemampuan dalam mengatasi konflik dengan dimensi feeling of rekatedness (r = 0,302; p = 0,000) dan feeling of belongingness (r = 0,346; p = 0,000).
5.2
Saran Saran dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu saran teoretis dan
saran praktis.
5.2.1
Saran Teoretis Adapun saran teoretis dari penelitian ini adalah: 1. Bagi penelitian selanjutnya yang akan membahas mengenai penerimaan peer group, disarankan untuk mempertimbangkan variabel lain yang berhubungan dengan penerimaan di dalam peer group, seperti dari faktor hubungan anak dengan orang tua ataupun prestasi akademik.
88
2. Penelitian selanjutnya yang akan meneliti topik yang sama, disarankan untuk dapat melihat pengaruh kompetensi interpersonal terhadap penerimaan dalam school peer group, tidak hanya sekedar melihat hubungan. 3. Penelitian selanjutnya juga disarankan dapat memperluas cakupan teman sebayanya, tidak hanya terbatas pada lingkungan sekolah, namun juga lingkungan tempat tinggal, atau yang lainnya, dan tidak hanya di Provinsi DKI Jakarta, tetapi juga di luar Provinsi DKI Jakarta.
5.2.2
Saran Praktis 1. Bagi remaja disarankan dapat menyikapi secara positif permasalahan yang terjadi antar teman sebaya dan dapat mengikuti banyak kegiatan dan aktivitas untuk mengembangkan keterampilan dan cara berpikir yang lebih luas, membangun kedekatan dan komunikasi untuk menjaga dan memelihara hubungan yang telah terjalin. 2. Bagi pihak sekolah, khusunya guru BP, disarankan dapat memberikan penyuluhan,
menyelenggarakan
seminar,
dan
memberikan
pengetahuan yang lebih banyak kepada siswa-siswi mengenai pentingnya memiliki kompetensi interpersonal agar teman-teman sebayanya dapat menerima para siswa dengan baik dan tidak melakukan hal-hal yang negatif kepada dirinya, dan juga agar remaja tidak hanya menerima teman sebayanya yang memiliki kemampuan
89
berkomunikasi yang baik saja, tetapi dapat menerima semua tipe teman sebaya. 3. Bagi teman, saudara, dan masyarakat, disarankan dapat menerima orang lain tanpa harus membeda-bedakan dan memilah-milih kriteria orang yang akan diterima ke dalam kelompoknya.
90