BAB IV ANALISA
IV.1
ANALISA ASPEK MANUSIA
IV.1.1. Analisa Pelaku Kegiatan Pelaku kegiatan utama dalam apartemen adalah para penyewa apartemen. Untuk mengetahui siapa saja pelaku kegiatan utama pada bangunan apartemen yang dirancang, maka harus terlebih dahulu ditentukan target market apartemen tersebut. Penentuan target market apartemen dilakukan dengan mempertimbangkan hal berikut : •
Kondisi lingkungan sekitar tapak, apakah merupakan daerah pertokoan, perkantoran, kawasan universitas, pusat perbelanjaan atau pusat bisnis. Oleh karena karakteristik manusia yang senantiasa menginginkan kemudahan dalam segala hal, maka mereka akan cenderung memilih hunian yang berdekatan dengan tempat mereka bekerja, berbisnis ataupun bersekolah.
•
Ada tidaknya hunian sejenis di sekitar lokasi proyek
•
Ada tidaknya kawasan bisnis, komersial ataupun pendidikan yang letaknya cukup dekat dengan lokasi proyek, dan apakah di kawasan bisnis itu telah ada proyek hunian sejenis. Hal ini dilakukan untuk memprediksi prospek proyek yang akan dibangun.
Berikut adalah tabel perbandingan beberapa lokasi yang dekat dengan lokasi proyek, target market yang potensial bagi apartemen dan jenis hunian di sekitarnya :
35
Lokasi
Potensi lokasi
Jln Raya Kebon Jeruk dan Jln Syahdan (sekitar proyek)
-Universitas Bina Nusantara -Sekolah Tarsisius -pertokoan -perkantoran -pertokoan
Jln Panjang
Slipi
-pusat bisnis
Palmerah
-pertokoan -pusat pasar
Grogol
-pertokoan -pusat belanja -perkantoran
Target market yang mungkin -mahasiswa -pemilik toko/pedagang menengah
Jenis hunian sekitar lokasi -perumahan -kos mahasiswa
Lama perjalanan ke apartemen -jalan kaki 5-10 menit
-eksekutif muda -pemilik toko/pedagang menengah -eksekutif muda -wiraswasta -pemilik toko/pedagang menengah
-Apartemen kelas menengah
-kendaraan menit
10-20
-Apartemen kelas menengah -perumahan
-kendaraan menit -kendaraan menit
15-25
-Apartemen kelas menengah -Apartemen kelas menengah atas
-kendaraan menit
15-20
-pemilik toko/pedagang menengah -eksekutif muda
15-20
Dari tabel di atas dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Target market yang paling potensial adalah mahasiswa Universitas Bina Nusantara. Ada tiga alasan yang mendasarinya, yaitu : 1. Sekitar 32.5% mahasiswa Universitas Bina Nusantara berasal dari luar Jakarta (dapat dilihat pada lampiran) sehingga banyak yang mencari hunian yang dapat disewa selama masa studi mereka. Berdasarkan hasil survey, sebagian besar mahasiswa yang berasal dari luar Jakarta kos di sekitar kampus. 2. Hunian yang dapat disewa di sekitar kampus berupa rumah kos yang rata-rata memiliki kondisi ruang yang tidak baik bagi kesehatan dan kenyamanan penghuninya (seperti tidak adanya jendela untuk memasukkan udara dan cahaya alami, ruangan terasa pengap tanpa adanya AC) dan harga sewa per bulan tidak sebanding dengan kualitas ruang yang disediakan.
36
3. Rata-rata mahasiswa Universitas termasuk dalam golongan ekonomi menengah sehingga bila disediakan hunian yang disewakan dengan harga sedikit lebih mahal dibandingkan sewa kamar kos, namun dilengkapi dengan berbagai fasilitas olahraga dan rekreasi serta kualitas ruang hidupnya lebih baik, diperkirakan akan cukup diminati. 2. Target market potensial kedua adalah pengusaha di sekitar lokasi apartemen. Alasan utama yang mendasarinya adalah karena karakteristik manusia yang cenderung untuk tinggal dekat tempat mereka mencari nafkah bila hunian yang ada dapat terjangkau oleh kondisi ekonomi mereka. 3. Target market potensial yang ketiga adalah eksekutif muda dan pengusaha di jalan Panjang dan Palmerah. 4. Eksekutif muda dan pengusaha yang ada di kawasan Slipi diasumsikan memiliki kemungkinan paling kecil untuk menjadi pelaku kegiatan pada apartemen karena adanya apartemen lain di kawasan tersebut yaitu Apartemen Slipi. Demikian juga halnya dengan eksekutif muda dan pengusaha di kawasan Grogol diasumsikan memiliki kemungkinan paling kecil untuk menjadi salah satu pelaku kegiatan pada apartemen karena adanya tiga apartemen lain di kawasan tersebut yaitu Apartemen Mediterania (menengah), Taman Anggrek dan Mercure (menengah atas). Dengan demikian, secara garis besar para pelaku kegiatan di dalam apartemen adalah: 1. Penyewa Pelaku kegiatan ini dapat dibagi menjadi dua yaitu : o Kelompok orang yang menyewa unit hunian pada apartemen yang merupakan target market paling potensial yaitu para mahasiswa Universitas Bina Nusantara
37
o Kelompok orang yang menyewa ruang untuk kegiatan retail dan komersial dalam apartemen 2. Pengelola Pelaku kegiatan yang termasuk kategori pengelola dapat dibagi menjadi tiga yaitu: o Kelompok Administrasi terdiri dari pemasaran, public relation, keuangan dan pemilik/manajer apartemen o Kelompok Operasional Apartemen terdiri dari bagian cleaning service, petugas keamanan dan maintenance gedung 3. Pengunjung Pelaku kegiatan ini secara tidak rutin datang ke apartemen dengan tujuan mengunjungi penghuni apartemen yang mereka kenal ataupun untuk menanyakan informasi mengenai unit kosong yang disewakan. IV.1.2. Analisa Jenis Kegiatan dan Kebutuhan Ruang Hasil analisa pada subbab sebelumnya memperlihatkan bahwa target market utama yang sekaligus akan menjadi pelaku utama kegiatan yang akan berlangsung di apartemen adalah mahasiswa Universitas Bina Nusantara, sehingga ruang dan fasilitas yang disediakan harus dapat mewadahi kegiatan mereka serta sesuai dengan karakteristik mereka. Kegiatan dalam apartemen dapat dibagi menjadi dua yaitu kegiatan utama dan kegiatan tambahan. Kegiatan utama yang akan berlangsung dalam apartemen secara garis besar dapat dibagi menjadi dua yaitu : o Kegiatan hidup sehari-hari Æ penyewa unit apartemen o Kegiatan administrasi dan pengawasan bangunan Æ pengelola bangunan
38
Kegiatan tambahan adalah kegiatan selain kegiatan hidup sehari-hari yang dapat menunjang kebutuhan sehari-hari penghuninya. Kegiatan tambahan dapat dibagi menjadi tiga yaitu: o Kegiatan berjualan komoditi ataupun jasa Æ penyewa retail apartemen o Kegiatan olahraga dan rekreasi Æ penyewa unit apartemen o Kegiatan bertamu dan berkunjung Æ pengunjung Untuk mengetahui fasilitas dan retail apa saja yang diperlukan untuk apartemen adalah dengan menganalisa keinginan para calon penyewa apartemen dan menentukan mana yang bisa disediakan oleh apartemen. Berikut adalah tabel yang memperlihatkan fasilitas yang perlu disediakan berdasarkan ciri-ciri dan kegiatan pelakunya : Pelaku kegiatan Mahasiswa Universitas Bina Nusantara
Ciri-ciri Berasal dari luar Jakarta
Menginginkan kemudahan dalam membeli barang kebutuhannya
Menginginkan hiburan
Menginginkan tempat untuk bersantai sambil berkumpul bersama teman kuliah dan untuk makan siang/malam
Kegiatan Menelepon keluarga interlokal Mengirim barang/surat keluarga, teman dll
secara kepada
Menerima barang/surat dari keluarga, teman dll Membeli perlengkapan tulis dan buku kuliah ataupun bacaan lainnya dan cd untuk komputer dll Membeli barang untuk kehidupan sehari-hari seperti sabun, pasta gigi, makanan, keperluan memasak dll Membeli obat-obatan untuk sakit ringan Membeli voucher dan aksesoris handphone Membeli kaset atau CD musik/film, menyewa buku cerita dll, menyewa film Duduk dan mengobrol dengan teman sambil makan siang/malam atau minum
Fasilitas Wartel Jasa pengiriman barang/kantor pos Mail box/ kotak pos -Toko buku -Toko stationery (alat tulis) -Toko komputer Mini market
Apotik -Kios handphone -Toko rental buku/film -Toko musik -Coffee shop -Mini cafetaria
39
Menginginkan tempat untuk beraktifitas fisik baik berkelompok maupun bersantai dengan teman Menginginkan tempat yang memiliki koneksi internet Menginginkan tempat untuk mendukung pengerjaan tugasnya Menginginkan orang yang dapat mencucikan pakaian mereka dan membersihkan ruangan Menginginkan tempat untuk mengurus rambut dan tubuh mereka Membutuhkan tempat untuk mengambil uang tabungan Menginginkan tempat untuk membeli cemilan
Melakukan olahraga perorangan ataupun permainan berkelompok
Olahraga indoor dan outdoor
Mencari data untuk tugas kuliah, mengerjakan tugas, chatting, bermain game Mencetak data dari komputer dan menduplikasi data yang diinginkan _____
Warnet
Printing fotokopi
dan
-Laundry -Cleaning service
Menggunting rambut, perawatan rambut, manicure/pedicure
Salon
Menarik uang atau mengecek saldo rekening Membeli snack, atau roti
Kios ATM -mini market -kios snack -mini bakery
Untuk mengetahui jenis fasilitas olahraga apa saja yang perlu disediakan oleh apartemen adalah dengan menganalisa kemungkinan terhadap beberapa fasilitas olahraga yang bisa dibangun dalam kompleks apartemen serta minat ratarata calon penyewa utama (mahasiswa) terhadap fasilitas tersebut. Penentuan terhadap minat berdasarkan pada survey lapangan terhadap kegemaran rata-rata mahasiswa. Fasilitas yang dapat disediakan oleh apartemen dan kesesuaiannya dengan minat para calon penyewa diperlihatkan pada tabel berikut : Keterangan : Tinggi Æ persen peminat 80 – 100% Sedang Æ persen peminat 50 -79 % Rendah Æ persen peminat dibawah 50 %
40
Fasilitas
Persentase minat Sedang Rendah
Tinggi Kolam renang Basket
Pengadaan Mungkin
57 %
Mungkin
41 %
Tenis meja Tenis
1%
8%
Bulu tangkis Fitness gym Futsal
26 %
Mungkin Mungkin Mungkin
65 %
Sepak Bola
Mungkin
2%
Mungkin
3%
Tidak mungkin
Berikut adalah tabel jenis kegiatan dan kebutuhan ruang: 1. Penyewa unit apartemen Pelaku kegiatan Mahasiswa universitas
Jenis kegiatan Memasak dan mencuci peralatan masak Makan dan minum Tidur Belajar atau mengerjakan tugas Membersihkan tubuh dan mengelontor Istirahat, membaca, menonton, mendengarkan musik, melakukan hobi Menerima tamu Mencuci pakaian dan mengeringkan pakaian Mengambil barang/surat kiriman kerabat, kantor, sekolah dll
dari
teman,
Kebutuhan ruang Dapur Ruang makan Ruang tidur Ruang kerja Kamar mandi Ruang duduk Ruang duduk Ruang cuci jemur Kotak pos
dan
2. Penyewa retail apartemen Jenis retail Mini market
Jenis kegiatan Memperlihatkan barang yang dijual Membayar barang yang dibeli Menerima barang supllier Menyimpan persedian barang yang dijual Istirahat (pegawai) Makan dan minum (pegawai) Mengelontor (pegawai)
Kebutuhan ruang Ruang pamer Counter kasir Ruang penerima barang Gudang Ruang duduk Pantry Toilet
41
-Mini cafetaria -Coffee shop
-Rental buku -Rental film
-Toko buku -Toko komputer -Toko pernakpernik -Toko roti/snack -Toko musik Business center
Laundry (binatu)
Apotik
Kios ATM
Makan dan minum (pengunjung) Mempersiapkan makanan dan membersihkan peralatan makan/minum Menyimpan persediaan makanan Memperlihatkan makanan yang dijual Membayar makanan/minuman yang dibeli Istirahat (pegawai) Makan dan minum (pegawai) Mengelontor (pegawai) Memperlihatkan barang yang disewakan Mengurus penyewaan dan pengembalian barang Istirahat (pegawai) Makan dan minum (pegawai) Mengelontor (pegawai) Memperlihatkan barang yang dijual Membayar barang yang dibeli Istirahat (pegawai) Makan dan minum (pegawai) Mengelontor (pegawai)
Ruang makan Dapur
Menunggu giliran telepon, warnet, printing Menyewakan telepon untuk kebutuhan panggilan lokal maupun interlokal Memberikan jasa pengiriman barang/surat Menyewakan komputer dengan fasilitas software office dan internet serta fasilitas printer dan scanner Menyediakan jasa printing dan fotokopi Melayani pembayaran Menyimpan alat tulis dan persediaan kertas printer dan fotokopi Mengerjakan laporan keuangan Mengawasi kegiatan pegawai dan mengontrol pegawai Istirahat (pegawai) Makan dan minum (pegawai) Mengelontor (pegawai) Menyerahkan/menerima pakaian yang dicuci dan membayar biaya pencucian pakaian Menyimpan sementara pakaian yang akan dicuci/sudah dicuci Mencuci dan mengeringkan pakaian Menyetrika dan melipat pakaian Istirahat (pegawai) Makan dan minum (pegawai) Mengelontor (pegawai) Memesan dan membayar obat yang diinginkan Menunggu racikan obat Meracik obat dan menyimpan persediaan obat Istirahat (pegawai) Makan dan minum (pegawai) Mengelontor (pegawai) Menarik uang atau mengecek saldo
Ruang tunggu Box telepon
Gudang makanan Ruang pamer Counter kasir Ruang duduk Pantry Toilet Ruang pamer Counter kasir Ruang duduk Pantry Toilet Ruang pamer Counter kasir Ruang duduk Pantry Toilet
Counter pengiriman barang Warnet Ruang duplikasi Counter kasir Gudang Ruang kerja Ruang kerja Ruang duduk Pantry Toilet Counter kasir Ruang penyimpanan Ruang cuci Ruang setrika Ruang duduk Pantry Toilet Counter kasir Ruang tunggu Ruang obat Ruang duduk Pantry Toilet Box untuk mesin ATM
42
Salon
Memesan tempat dan membayar biaya jasa Menunggu giliran Menggunting rambut dan perawatan rambut Mencuci rambut Manicure dan pedicure Menyimpan persediaan obat untuk perawatan dan peralatan steam rambut Istirahat (pegawai) Makan dan minum (pegawai) Mengelontor (pegawai)
Counter kasir Ruang tunggu Ruang gunting rambut Ruang cuci Ruang perawatan kuku Gudang Ruang duduk Pantry Toilet
3. Pengelola Pelaku kegiatan Pemasaran/public relation Keuangan Manajer Cleaning service Satpam Maintenance
Semua pengelola
pegawai
Jenis kegiatan Melayani tamu atau penghuni yang membutuhkan bantuan Mencatat dan mengkalkulasikan penerimaan dan pengeluaran Mengawasi kegiatan administrasi dan mengontrol pegawai Membersihkan ruangan Menyimpan peralatan pembersih Menjaga keamanan bangunan Memperbaiki peralatan atau bagian bangunan yang rusak Membuat jadwal pemeriksaan bangunan dan memesan bahan untuk memperbaiki kerusakan Membicarakan berbagai permasalahan Menyimpan barang bawaan Istirahat Makan dan minum Mengelontor
Kebutuhan ruang Ruang penerima tamu & resepsionis Ruang kerja Ruang kerja Janitor Pos jaga ___ Ruang kerja Ruang rapat Ruang loker Ruang duduk Pantry Toilet
4. Pengunjung Pelaku kegiatan Kerabat atau penghuni Pengunjung retail
Jenis kegiatan Mengunjungi penghuni apartemen langsung ke unitnya Menunggu penghuni untuk bersama-sama pergi ke suatu acara tertentu Membeli barang atau mendapatkan jasa pelayanan
Penyewa baru
Menanyakan informasi
teman
Kebutuhan ruang ___ Lounge Lobby/ruang penerima Lobby resepsionis
dan
43
Selain kebutuhan terhadap ruang yang dapat mewadahi aktivitas para penghuni, juga dibutuhkan ruang-ruang untuk menunjang kegiatan operasional bangunan antara lain ruang mekanikal dan elektrikal. Beberapa arahan yang disarankan sebagai berikut : o Ada beberapa ruang yang dapat digabungkan menjadi satu ruang saja disamping dapat menghemat ruang juga lebih praktis. Ruang-ruang itu meliputi :
Ruang duduk – ruang tidur – ruang kerja – ruang makan Æ tipe studio
Ruang makan – ruang duduk Æ tipe 1 kamar dan 2 kamar
Ruang tidur – ruang kerja Æ tipe 2 kamar
Ruang pamer retail – counter kasir
Ruang makan kafetaria – ruang pamer makanan – counter kasir
Ruang tunggu pengelola – marketing
Ruang tunggu apotik – counter pemesanan obat
Ruang duduk pegawai – pantry
Counter pengiriman barang – printing dan fotokopi
Ruang tunggu salon – counter kasir – ruang gunting rambut
o Laundry yang ada merupakan community laundry (binatu bersama) yang terdapat pada setiap lantai hunian dan memiliki sistem penggunaan sebagai berikut : biaya penggunaan laundry dibayar setiap bulan dengan membatasi jumlah pakaian (per kilogram atau per potong) yang diijinkan. o Untuk fasilitas olahraga kecuali fitness, terdapat pilihan penempatan di dalam ataupun di luar ruangan. Berikut adalah tabel kelemahan dan kelebihan masingmasing pilihan penempatan :
44
Lokasi Outdoor Indoor
Kelebihan -lebih menghemat ruang -pengudaraannya alami -dapat digunakan saat hujan -fasilitas lebih tahan lama
Kelemahan -tidak bisa digunakan saat hujan -fasilitas cepat rusak oleh terik matahari dan hujan -banyak menggunakan ruang -butuh pengaturan teknik untuk pengudaraan supaya ruang tidak pengap
o Untuk fasilitas olahraga indoor cenderung lebih banyak menghabiskan biaya awal konstruksi dibandingkan outdoor dan olahraga yang dilakukan di ruang terbuka akan lebih menyehatkan dan menyenangkan sehingga fasilitas olahraga lebih baik diletakkan di luar ruangan. o Walaupun fasilitas olahraga bersifat outdoor, namun ruang penunjangnya (seperti ruang ganti, dan ruang bilas) tetap harus bersifat indoor. IV.1.3. Analisa Tipe dan Persentase Unit Hunian Penentuan persentase dan tipe unit hunian didasarkan oleh pertimbangan terhadap karakteristik dan sifat dari orang-orang yang menjadi target market dari apartemen, dalam hal ini meliputi para mahasiswa universitas. Keterangan : RD Æ Ruang duduk RM Æ Ruang makan
RT Æ Ruang tidur RK Æ Ruang kerja
Tipe penghuni
Karakter
-mahasiswa yang kurang suka berbagi kamar tidur
-lebih menyukai bila kamar tidur memiliki peralatan elektronik untuk hiburan -lebih senang bila ruang kerja dekat dengan tempat tidur supaya bila lelah bisa langsung istirahat -tidak keberatan bila makan di dapur tetapi ada yang lebih suka bila bisa makan sambil menonton TV -kadang-kadang satu dua teman datang menginap sehingga membutuhkan space untuk kasur ekstra -karena saling berbagi kamar, maka lebih disukai bila tidak saling mengganggu dengan aktivitas mengerjakan tugas kuliah masing-masing sehingga ruang kerja harus dipisahkan dari kamar tidur -kadang-kadang satu dua teman datang menginap,
-mahasiswa dua bersaudara dan berbagi kamar dengan saudaranya
KMÆ Kamar mandi
Tipe hunian yang sesuai -Studio
Ruang hunian
dalam
-Tipe 1 kamar tidur
-RD + RK + RM -ruang tidur -kamar mandi -dapur -ruang cuci/jemur
-RD +RT + RK + RM -dapur -kamar mandi -ruang cuci/jemur
45
-mahasiswa yang takut tidur sendirian dan lebih senang berbagi kamar dengan teman
sehingga membutuhkan space untuk kasur ekstra -tidak keberatan bila makan di dapur tetapi ada yang lebih suka bila bisa makan sambil menonton TV
-mahasiswa dua bersaudara tetapi kurang suka berbagi kamar tidur
-lebih menyukai kamar tidur dengan berbagai peralatan elektronik untuk hiburan -lebih senang bila ruang kerja berdekatan dengan tempat tidur supaya bila lelah bisa langsung istirahat -membutuhkan ruang untuk melakukan aktivitas bersama (sosialisasi) sesekali -tidak keberatan bila makan di dapur tetapi ada yang lebih suka bila bisa makan sambil menonton TV -tidak keberatan saling berbagi kamar mandi -kadang-kadang satu dua teman datang menginap, sehingga membutuhkan space untuk kasur ekstra
-mahasiswa yang senang berbagi hunian tetapi tidak suka berbagi kamar tidur
Tipe 2 kamar tidur
-RD -2 RT + RK -1 kamar mandi luar -dapur -RD + RM -ruang cuci/jemur
Berdasarkan hasil analisa target market pada subbab sebelumnya, kelompok target market yang potensial menjadi penghuni pada apartemen adalah mahasiswa Universitas Bina Nusantara. Berdasarkan analisa logika terhadap target market diatas, maka untuk menentukan persentase tiap tipe hunian, dilakukan survey lapangan untuk memperoleh persentase minat para mahasiswa Binus terhadap tiap tipe hunian sebagai berikut : Tipe hunian Studio
Persentase 38%
1 kamar tidur
22%
2 kamar tidur
40%
Pertimbangan mahasiswa (menurut hasil survey) -mahasiswa cenderung lebih senang tidak berbagi kamar supaya lebih bebas sehingga tipe hunian dengan satu kamar tidur lebih cocok -tipe studio lebih cocok untuk tinggal sendiri karena lebih simpel -untuk mahasiswa yang bersaudara dan mahasiswa golongan menengah atas (karena sewanya lebih mahal daripada tipe studio) -untuk mahasiswa yang membutuhkan privasi -untuk mahasiswa yang tidak banyak memiliki waktu luang atau tidak suka mengerjakan tugas rumah tangga, akan lebih menyukai berbagi tanggung jawab dengan teman lainnya -mahasiswa yang kadang-kadang orang tuanya datang menjenguk -mahasiswa yang suka tinggal berame-rame dengan teman-teman kuliahnya -mahasiswa yang ingin mempermurah biaya operasional tiap bulan
Persentase tipe studio dibuat lebih besar dibandingkan persentase yang diperoleh dari hasil survey dengan pertimbangan memperbanyak tipe studio akan menambah keuntungan yang diperoleh investor.
46
IV.2. Aspek Tapak dan Lingkungan IV.2.1. Analisa Lingkungan sekitar tapak Lingkungan sekitar tapak dilihat dari segi ekonomi merupakan kawasan golongan ekonomi menengah ke bawah. Berikut ini adalah skematik batas-batas tapak : UTARA
TIMUR BARAT
TAPAK
SELATAN Batas tapak Barat
Timur
Utara
Selatan
Kondisi -Banyak perumahan kalangan menengah ke bawah yang dibangun dengan rapat dan rata-rata ketinggian 2 lantai -Adanya lahan kosong dan penghijauan -Persimpangan jalan yang memiliki lalu lintas cukup padat -Deretan pertokoan dan perumahan -Tingkat kebisingan tinggi -Adanya sekolah Tarsisius -Banyak perumahan kalangan menengah yang dibangun dengan sangat rapat dan ratarata ketinggian antara 2 sampai 4 lantai -Perumahan dibangun bersebelahan dengan dinding batas tapak -Universitas Bina Nusantara
Dari penggambaran kondisi sekitar tapak dapat diperoleh kesimpulan mengenai view yang baik untuk arah hadap bangunan sebagai berikut : Arah hadap Barat
Timur
Pengaruh terhadap bangunan -Sinar matahari langsung dengan intensitas radiasi panas yang paling tinggi dapat menyebabkan ruang dalam bangunan terasa panas -Hunian akan mendapatkan view yang bagus karena adanya kawasan hijau, tetapi adanya konsekuensi di masa mendatang akan diubah menjadi kawasan perumahan -Sinar matahari langsung pada pagi hari, tidak terlalu panas dan menyehatkan -Lalu lintas yang padat menyebabkan tingkat kebisingan yang tinggi bagi bangunan sehingga bangunan harus membuat peredam suara (buffer suara)
47
-Memberikan view yang cukup menarik karena adanya kegiatan lalu lintas yang sifatnya dinamis -Karena bangunan yang dibangun terlalu rapat, maka akan sangat berbahaya pada saat terjadi kebakaran sebab api dapat menjalar dengan sangat cepat -View yang diperoleh hunian tidak terlalu bagus dan kesannya sangat monoton -Memberikan view yang menarik karena bangunan Universitas yang bagus serta pelataran depan Universitas yang memberikan view dinamis karena kadang-kadang mahasiswa menggunakannya untuk menyelenggarakan suatu acara/kegiatan tertentu (pameran), main sepak bola dll.
Utara
Selatan
Arahan :
Arah hadap bangunan sebaiknya menghadap timur, utara dan selatan karena pada bagian barat, meskipun memiliki view yang baik namun radiasi panasnya sangat tinggi sehingga sebaiknya dihindari. Sementara arah timur tidak akan terlalu panas dan untuk mengurangi intensitas kebisingan dapat dilakukan dengan penanaman deretan penghijauan pada bagian depan tapak.
Jarak bangunan pada sisi yang hadap utara harus lebar karena perumahan yang dibangun merapat pada dinding batas tapak. Tujuannya untuk mencegah menjalarnya api saat kebakaran dan untuk mencegah terlalu gelapnya bagian dasar bangunan sebab bangunan disebelahnya tidak memiliki lahan kosong yang bebas bangunan.
IV.2.2. Analisa Pencapaian ke Tapak Pencapaian (entrance) ke tapak dibuat dengan dasar pemikiran entrance untuk kendaraan penghuni dan tamu terpisah dari entrance service. Kendaraan service diantaranya terdiri dari truk sampah, truk barang, mobil petugas pos dan mobil supply
makanan
kafetaria.
Untuk
menjaga
privasi
sekaligus
mencegah
pemandangan yang kurang baik, maka entrance kendaraan penghuni sebaiknya terpisah dari service. Juga diusahakan supaya entrance manusia dan kendaraan terpisah supaya sirkulasinya tidak saling bersilangan.
48
Ada tiga alternatif untuk entrance kendaraan dan pejalan kaki antara lain : GROGOL TANJUNG DUREN PURI TOL KEBON JERUK SLIPI
PERTOKOAN PERTOKOAN
Alternatif 3
KAMPUS SYAHDAN
PALMERAH SLIPI
Alternatif 2
KAMPUS ANGGREK
PERTOKOAN
Alternatif 1
PALMERAH SLIPI KEBAYORAN LAMA SENAYAN
Keterangan : Æ Arah jalur Å kendaraan Jalan Raya Kebon Jeruk Jalan KH Syahdan
Berikut adalah tabel perbandingan antara ketiga alternatif entrance terhadap penggunanya : Entrance Pengguna
Pejalan kaki
-Kendaraan penghuni dan tamu -Kendaraan service
Alternatif 1
Alternatif 2
Alternatif 3
bersebelahan dengan entrance kampus anggrek sehingga memberi kemudahan bagi mereka yang kuliah di kampus anggrek tetapi bagi mereka yang kuliah di syahdan, harus berjalan cukup jauh menuju ke entrance ada kemungkinan terlewat begitu saja oleh tamu yang kurang hatihati dan baru pertama kali ke apartemen tersebut
mudah dijangkau oleh mahasiswa yang kuliah di syahdan maupun anggrek tetapi bila ada mahasiswa yang drop off di daerah itu, akan timbul kemacetan
cukup jauh untuk dicapai dari anggrek maupun syahdan
bila entrance kendaraan diletakkan pada titik ini akan beresiko terhadap kemacetan karena berada di persimpangan jalan
entrance pada posisi ini kemungkinan terlewati akan sangat kecil
49
Arahan :
ENTRANCE kendaraan service
KAMPUS SYAHDAN
ENTRANCE kendaraan tamu dan penghuni
IN/OUT pejalan kaki
KAMPUS ANGGREK
Keterangan : Arah pergerakan manusia sporadik Jalan Raya Kebon Jeruk Jalan KH Syahdan
o Perletakkan entrance pejalan kaki memiliki beberapa keuntungan yaitu: memberi kemudahan bagi para mahasiswa yang kuliah di kampus Anggrek; sirkulasi antara manusia dan kendaraan tidak bersilangan; bagi mereka yang menggunakan kendaraan umum dapat drop-off langsung di depan pintu masuk sebelum persimpangan jalan yang memiliki lalu lintas padat.
ENTRANCE kendaraan service ENTRANCE kendaraan tamu dan penghuni
KAMPUS SYAHDAN
IN/OUT pejalan kaki
KAMPUS ANGGREK
Keterangan : Arah pergerakan kendaraan Jalan Raya Kebon Jeruk Jalan KH Syahdan
50
o Perletakkan entrance untuk kendaraan memberikan kemudahan pencapaian dari Jalan KH Syahdan dimana kendaraan dari arah tersebut tidak perlu memutar terlalu jauh untuk mencapai entrance apartemen. o Bila dilihat dari arah jalur kendaraan di jalan raya, maka entrance yang pertama kali dicapai adalah entrance untuk penghuni sehingga memungkinkan entrance service agak tersembunyi. Selain itu, pos jaga dapat diletakkan di antara kedua entrance untuk mengawasi kendaraan yang keluar masuk apartemen. IV.2.3. Analisa Zoning Tapak Penzoningan pada tapak secara garis besar terdiri atas 2 yaitu : o Privat Æ meliputi hunian dan fasilitas olahraga o Semi Privat Æ meliputi komersial, parkir, dan pengelola Area Privat merupakan daerah yang hanya bisa diakses oleh penghuni dan beberapa orang yang menjadi tamu dan telah mendapatkan izin dari penghuni. Area semi privat merupakan daerah yang dapat diakses oleh penghuni, penyewa kios retail, dan tamu penghuni dan pengunjung kios retail. Oleh karena itu secara skematik tapak dibagi menjadi dua : Terletak di bagian belakang tapak untuk kepentingan privasi penghuni
Meliputi : -Unit hunian -Fasilitas olahraga
PRIVAT
Terletak dekat entrance supaya mudah diakses oleh pengunjung dan tamu
SEMI PRIVAT Meliputi : -Toko retail -Kantor Pengelola -Parkir kendaraan
51
Arahan : UNIT HUNIAN
PARKIR SERVICE
FASILITAS OLAHRAGA: -Kolam renang -Lapangan basket -Lapangan bulu tangkis -Jogging track
PARKIR PENGHUNI
PARKIR TAMU
KAWASAN PRIVAT
KAWASAN SEMI PRIVAT
HUNIAN, KOMERSIAL DAN PENGELOLA
o Perletakkan fasilitas yang diapit oleh blok hunian bertujuan untuk memberikan kemudahan akses bagi kedua hunian menuju ke fasilitas UNIT HUNIAN
PARKIR SERVICE
FASILITAS OLAHRAGA: -Kolam renang -Lapangan basket -Lapangan bulu tangkis -Jogging track
PARKIR PENGHUNI
PARKIR TAMU Keterangan : Jalur pergerakan manusia
HUNIAN, KOMERSIAL DAN PENGELOLA
52
o Area hunian, komersial dan pengelola pada bagian depan tapak merupakan area yang merupakan pusat penyebaran pergerakan manusia. Dari parkir, para tamu tidak dapat langsung memasuki area hunian dan harus melewati bagian komersial tujuannya supaya bagian ini dapat menjadi pusat pengawasan terhadap orang-orang yang keluar masuk apartemen untuk mengurangi resiko masuknya orang luar yang berniat tidak baik. Pada bagian komersial ini terdapat pengawas keamanan yang berada di setiap pintu akses ke hunian. Fasilitas olahraga hanya dapat diakses dari area hunian karena hanya dapat digunakan oleh penghuni. IV.2.4. Analisa Sirkulasi pada Tapak Komponen utama pengguna tapak ada 2 yaitu :
Kendaraan bermotor yang meliputi : mobil pribadi, mobil service dan motor
Manusia
Tiap komponen memiliki kebutuhan yang berbeda sehingga sistem sirkulasi masing-masing berbeda. Pengaturan sistem sirkulasi sebagai berikut :
Untuk kendaraan angkutan umum dibuatkan area untuk dropping dengan mengusahakan supaya berhentinya satu angkutan umum tidak akan membuat jalanan menjadi macet
Sirkulasi untuk manusia pada tapak meliputi sirkulasi manusia dari tempat parkir ke bangunan dan sirkulasi manusia antar bangunan, dimana harus aman dan tidak bersilangan dengan sirkulasi kendaraan serta harus terdapat pemisahan antara jalur sirkulasi kendaraan dengan manusia. Sirkulasi manusia berupa
53
pedestrian. Alasan utama pemisahan jalur sirkulasi kendaraan dari manusia adalah untuk keamanan dan kenyamanan para pejalan kaki.
Sirkulasi untuk kendaraan service dibuat tersendiri yang langsung menuju ke area service.
Arahan :
JALUR SIRKULASI KENDARAAN SERVICE
JALUR SIRKULASI KENDARAAN PENGHUNI
JALUR SIRKULASI KENDARAAN TAMU
PEMISAHAN ANTARA JALUR SIRKULASI KENDARAAN DAN MANUSIA
FASILITAS OLAHRAGA MELIPUTI LAPANGAN BASKET, LAPANGAN BULUTANGKIS, KOLAM RENANG DAN JOGGING TRACK
JALUR SIRKULASI MANUSIA KE BANGUNAN
Keterangan : Parkir service Parkir penghuni Parkir tamu Pedestrian Hunian dan komersial Hunian Fasilitas olahraga/taman
IV.2.5. Analisa Tata Ruang Luar Penataan ruang terbuka dirancang untuk menyelesaikan berbagai permasalahan berikut :
Kondisi iklim tropis lembab yang kurang nyaman yaitu suhu udara yang cukup tinggi (27-320C) terutama pada siang hari, serta kelembaban udara yang tinggi, sehingga orang yang berjalan kaki di ruang terbuka kepanasan dan merasa tidak nyaman (mudah berkeringat dan pakaian basah oleh keringat karena sulit menguap).
54
Curah hujan yang tinggi dan hujan turun sepanjang tahun memiliki beberapa dampak buruk diantaranya mudah terjadi penggenangan air pada saat hujan lebat; orang tidak bisa kemana-mana tanpa adanya peneduh.
Polusi udara yang cukup tinggi akibat asap kendaraan bermotor, mengingat tapak terletak pada jalur jalan raya yang padat lalu lintasnya.
Arahan : Berdasarkan pada berbagai macam masalah yang timbul, ada beberapa solusi dalam menata ruang luar yang mampu meresponsi iklim serta mengurangi polusi antara lain :
Untuk mengatasi suhu yang tinggi dan polusi udara yang tinggi, dapat dilakukan dengan penghijauan. Tanaman dapat memberikan 4 manfaat bagi tapak yaitu mengurangi panas akibat radiasi matahari pada daerah yang diteduhi oleh pohon; mengurangi polusi karena pohon menyerap CO2 dari asap kendaraan dan mengubahnya menjadi O2; sebagai peneduh terhadap hujan terutama pohon yang rimbun dan untuk mereduksi suara kendaraan. Ada dua jenis penghijauan yang dapat dilakukan yaitu penghijauan horizontal (jalur hijau dan taman) dan penghijauan vertikal (penanaman pohon pada tiap lantai).
Pembuatan pergola atau kanopi pada jalur pedestrian di dalam dan di sekeliling tapak untuk melindungi pejalan kaki dari sengatan panas matahari dan curahan hujan, sehingga pada saat hujan mobilisasi manusia masih aktif.
55
Penggunaan material pelapis lantai harus yang mempunyai kapasitas penyimpanan panas tinggi dan dapat mencegah air hujan menggenang. Berikut adalah tabel perbandingan beberapa material pelapis lantai : Jenis material Conblock
Aspal
Semen
Batu alam
Tanah
Karakteristik -kapasitas penyimpanan panas besar -mudah menyerap air hujan -permukaan halus tapi tidak licin -mudah mengalami pelapukan dan ditumbuhi rumput -kapasitas penyimpanan panas kecil -memantulkan panas radiasi matahari ke lingkungan -sulit menyerap air hujan -permukaan kasar -kapasitas penyimpanan panas sedang -sulit menyerap air hujan -permukaan licin bila terkena air hujan -kapasitas penyimpanan panas besar -sulit menyerap air hujan -permukaan halus tapi bila terkena air hujan akan licin -kapasitas penyimpanan panas besar -mudah menyerap air -mudah rusak oleh tetesan air hujan sehingga timbul lumpur dan kebecekan -permukaan kasar
Dari tabel sebelumnya dapat diketahui bahwa ada 2 macam pelapis lantai yang cocok untuk kondisi iklim tropis lembab yaitu conblock dan batu alam. Namun batu alam memiliki karakteristik licin bila terkena air sehingga hanya bisa diletakkan di tempat-tempat yang jarang terkena air hujan.
56
IV.3.
ANALISA ASPEK BANGUNAN
IV.3.1. Analisa Persyaratan, Elemen dan Besaran Ruang Setiap ruang membutuhkan besaran tertentu supaya dapat mewadahi aktivitas secara optimal, serta memiliki berbagai persyaratan supaya dapat menciptakan kondisi ruang yang nyaman bagi penggunanya. Berikut tabel ruang dengan persyaratan ruang tersebut : Kategori Unit hunian
Jenis ruang Dapur
Ruang makan Ruang tidur
Ruang kerja
Kamar mandi
Ruang duduk Ruang tamu Ruang cuci dan jemur
Kantor pengelola
Kotak pos Ruang tamu/resepsionis Ruang kerja
Ruang rapat Janitor Pos jaga
penerima
Persyaratan ruang -membutuhkan cahaya lampu -pertukaran udara yang intens selama memasak -lantai tidak licin dan dinding kedap air -tidak lembab -membutuhkan cahaya lampu -nyaman secara termal -membutuhkan cahaya matahari dan cahaya lampu -perlu adanya bukaan berupa jendela -nyaman secara termal -tidak bising -membutuhkan cahaya lampu yang cukup untuk menulis dan membaca -nyaman secara termal -tidak bising -membutuhkan cahaya lampu -membutuhkan pertukaran udara yang intens -lantai tidak licin -dinding kedap air -membutuhkan cahaya matahari dan cahaya lampu -nyaman secara termal -membutuhkan cahaya lampu -nyaman secara termal -membutuhkan cahaya dan panas matahari -lantai tidak licin -dinding kedap air -membutuhkan cahaya lampu -membutuhkan cahaya lampu -nyaman secara termal -membutuhkan cahaya lampu yang cukup untuk membaca dan menulis -butuh bukaan berupa jendela -nyaman secara termal -membutuhkan cahaya lampu -nyaman secara termal -tidak bising dan kedap suara -membutuhkan cahaya lampu -membutuhkan cahaya lampu -nyaman secara termal
57
Ruang makan pegawai Pantry Ruang loker Toilet Retail
Ruang pamer barang Ruang penerima barang Counter kasir
Business center
Gudang Box telepon Counter pengiriman barang Ruang penyimpanan sementara Counter faksimili
barang
Ruang printing dan fotokopi Ruang kerja administrasi Ruang manajer Warnet
-Mini cafetaria -Coffee shop
Gudang Ruang makan tamu Ruang pamer makanan Counter kasir Dapur Gudang makanan
Community Laundry
Ruang cuci Ruang setrika
-membutuhkan cahaya matahari dan cahaya lampu -nyaman secara termal -membutuhkan cahaya lampu -nyaman secara termal -membutuhkan cahaya lampu -membutuhkan cahaya lampu -membutuhkan pertukaran udara secara intens -lantai tidak licin dan dinding kedap air -membutuhkan cahaya lampu -nyaman secara termal -membutuhkan cahaya lampu -tidak lembab -membutuhkan cahaya lampu -nyaman secara termal -membutuhkan cahaya lampu -membutuhkan cahaya lampu -nyaman secara termal -membutuhkan cahaya lampu -nyaman secara termal -membutuhkan cahaya lampu -membutuhkan cahaya lampu -nyaman secara termal -membutuhkan cahaya lampu -nyaman secara termal -membutuhkan cahaya lampu -nyaman secara termal -membutuhkan bukaan berupa jendela -membutuhkan cahaya lampu -nyaman secara termal -membutuhkan bukaan berupa jendela -membutuhkan cahaya lampu -membutuhkan pendingin ruangan -nyaman secara termal -membutuhkan cahaya lampu -membutuhkan cahaya lampu -nyaman secara termal -membutuhkan cahaya lampu -nyaman secara termal -membutuhkan pendingin makanan -membutuhkan cahaya lampu -nyaman secara termal -membutuhkan cahaya lampu -pertukaran udara yang intens -nyaman secara termal -membutuhkan cahaya lampu -tidak lembab -membutuhkan cahaya lampu -lantai tidak licin -nyaman secara termal -membutuhkan cahaya lampu -nyaman secara termal
58
Apotik
Ruang tunggu Ruang obat
Kios ATM
Box untuk mesin ATM
Salon
Ruang gunting rambut Ruang cuci salon Ruang perawatan kuku
-membutuhkan cahaya lampu -nyaman secara termal -membutuhkan cahaya lampu dan cahaya matahari -tidak lembab -nyaman secara termal -membutuhkan bukaan berupa jendela -membutuhkan cahaya lampu -nyaman secara termal -membutuhkan cahaya lampu -nyaman secara termal -membutuhkan cahaya lampu -lantai tidak licin -nyaman secara termal -membutuhkan cahaya lampu -lantai tidak licin -nyaman secara termal
Penentuan besaran ruang didasarkan oleh perabotan dan kebutuhan ruang gerak manusia (lihat di lampiran). Tabel berikut adalah luas ruang berdasarkan tipe unit hunian : 1. Tipe Studio Æ 1 orang Ruang Foyer Ruang duduk + ruang tidur + ruang kerja+ ruang makan Dapur Kamar mandi Ruang jemur
Elemen ruang Rak sepatu Meja TV, tempat tidur, meja kerja, kursi, lemari pakaian Kompor, bak cuci, lemari Kloset, shower Tempat gantung pakaian, instalasi AC Sirkulasi 20 % Total
Luas minimal 0.8 m2 7 m2 1.3 m2 1.5 m2 1.5 m2 2 m2 14 m2
2. Tipe Satu Kamar Tidur Æ 1-2 orang Ruang Foyer Ruang duduk + ruang makan + ruang kerja Dapur Ruang tidur Kamar mandi Ruang jemur
Elemen ruang Rak sepatu Meja kerja, kursi
Luas minimal 0.8 m2 3.5 m2
Kompor, bak cuci, lemari Tempat tidur, lemari pakaian Kloset, shower Tempat gantung pakaian, instalasi AC Sirkulasi 20 % Total
1.3 m2 5 m2 1.5 m2 1.5 m2 2.5 m2 16 m2
59
3. Tipe Dua Kamar Tidur Æ 2-4 orang Ruang Foyer Ruang duduk + ruang makan Dapur Ruang tidur + ruang kerja Ruang tidur + ruang kerja Kamar mandi Ruang jemur
Elemen ruang Luas minimal Rak sepatu 0.8 m2 Kursi, meja TV 4 m2 Kompor, bak cuci, lemari 1.3 m2 Tempat tidur, meja kerja, kursi, lemari pakaian 5.5 m2 Tempat tidur, meja kerja, kursi, lemari pakaian 5.5 m2 Kloset, shower 1.5 m2 Tempat gantung pakaian, instalasi AC 1.5 m2 Sirkulasi 20 % 4 m2 Total 24 m2
Berikut adalah tabel besaran ruang kantor pengelola : Jenis ruang Kapasitas Marketing dan public 5 orang relation Ruang kerja bagian 6 orang keuangan, administrasi dan personalia Ruang kerja bagian 2 orang maintenance Kantor manajer 1 orang Ruang rapat 10 orang Toilet wanita 1 orang Toilet pria 1 orang Pantry Janitor
-
Ruang sekuriti
-
Elemen ruang Meja counter, kursi, lemari arsip, rak
Luas minimal 15 m2
Meja kerja, kursi, lemari, rak, meja printer,mesin fotokopi
30 m2
Meja kerja, kursi, lemari, rak
9 m2
Meja kerja, kursi, rak buku Meja rapat, kursi, whiteboard Kloset, wastafel Kloset, urinoir, wastafel Meja, rak Sirkulasi 20 % Total Rak penyimpanan barang dan alat pembersih Meja, kursi, lemari, sofa
6 m2 10 m2 1.52 m2 3.2 m2 2.5 m2 15 m2 92 m2 2 m2 16 m2
Janitor terletak pada setiap lantai bangunan. Ruang sekuriti berfungsi sebagai tempat istirahat bagi para penjaga yang bertugas pada malam hari. Berikut adalah tabel besaran ruang retail : Jenis retail Mini market
Jenis ruang Ruang pamer barang Counter kasir Ruang penerimaan
Elemen ruang Rak barang Meja counter, kursi, rak Meja, kursi
Luas minimal 36 m2 2 m2 9 m2
60
Gudang Pantry
-Toko buku -Toko musik -Toko pernak-pernik -Toko komputer -Rental buku -Rental film - Mini bakery Warnet
Ruang pamer Counter kasir Pantry
Apotik
Ruang tunggu (5 orang) Ruang pamer Counter pembayaran pemesanan obat Ruang obat
Business center
Mini cafetaria
Ruang komputer Counter kasir & server Pantry
Rak Meja, kursi, lemari Sirkulasi 20% Total Rak Meja counter, kursi, rak Meja, rak Sirkulasi 20% Total
4 m2 3 m2 11 m2 65 m2 9 m2 1.3 m2 2.5 m2 3 m2 16 m2
Meja, kursi Meja, kursi, rak Meja, rak Sirkulasi 20% Total Kursi Rak dan Meja counter, kursi, rak
20 m2 2 m2 3 m2 5 m2 30 m2 4 m2 9 m2 2.4 m2
Meja kerja, kursi, rak obat, lemari, wastafel Pantry Meja, rak Sirkulasi 20% Total Ruang tunggu (5 orang) Kursi Box telepon 3 buah @ 0.8 m2 Meja, kursi Counter pengiriman barang Meja counter, kursi, rak Ruang penyimpanan barang Rak sementara Ruang printing dan fotokopi Meja, mesin printer, mesin fotokopi, rak Ruang kerja 2 orang Meja kerja, kursi, rak, lemari Pantry Meja, rak Sirkulasi 20% Total Ruang makan 30 orang Meja, kursi Ruang pamer makanan Counter display makanan, rak Counter kasir Meja counter, kursi, rak Dapur Kompor, bak cuci, kulkas, meja persiapan, lemari Gudang makanan Rak Ruang istirahat pegawai Meja, rak Sirkulasi 20%
7 m2 2.5 m2 5 m2 30 m2 4 m2 2.4 m2 4 m2 3 m2 7 m2 6 m2 2.5 m2 6 m2 35 m2 28 m2 9 m2 1.3 m2 12 m2 3 m2 3 m2 11 m2
61
Coffee shop
Salon
Kios ATM
Toilet
Musholah
Total Ruang makan 24 orang Meja makan dan kursi makan Ruang pamer makanan Mesin pendingin makanan, meja counter, rak Counter kasir Meja counter, kursi, rak Dapur Kompor, bak cuci, meja persiapan, lemari, rak Gudang makanan Rak Ruang istirahat pegawai Meja, rak Sirkulasi 20% Total Ruang tunggu (5 orang) Meja rendah, kursi, rak Counter kasir Meja counter, kursi, rak Ruang gunting (8 orang) Meja, kursi, rak geser, mesin steamer rambut Ruang cuci (2 orang) Kursi, bak cuci Ruang perawatan kuku (2 Kursi santai, bangku orang) rendah, bak cuci, rak Gudang Rak Pantry Meja, rak Sirkulasi 20% Total Box ATM 3 buah @ 1.98 m2 Partisi pemisah, mesin ATM Sirkulasi 20 % Total Pria Kloset, wastafel, urinoir Wanita Kloset, wastafel Total Pria Tempat air wudhu Wanita Tempat air wudhu Sirkulasi 20% Total Total keseluruhan
67 m2 22 m2 5 m2 1.3 m2 4.3 m2 2 m2 3 m2 7.5 m2 45 m2 4 m2 1.3 m2 10 m2 5 m2 6 m2 1.5 m2 2.5 m2 6 m2 36 m2 5.94 m2 1.2 m2 7.2 m2 8 m2 9 m2 17 m2 4 m2 4 m2 1.6 m2 9.6 m2 522.82m2
Berikut adalah tabel besaran fasilitas rekreasi serta fasilitas bersama : Fasilitas olahraga/rekreasi Jenis ruang Kolam renang Kolam Area duduk (±30 orang) Ruang ganti pria
Dimensi -
Luas minimal 500 m2 30 m2 10 m2
62
Fitness gym
Bulu tangkis Basket Ruang games
Ruang laundry bersama
Ruang ganti wanita 10 m2 Ruang penerima 4 m2 Ruang aerobik (8 orang) 28 m2 Ruang alat fitness (12 orang) 40 m2 Ruang ganti pria 10 m2 Ruang ganti wanita 10 m2 Sirkulasi 20% 18 m2 Total 110 m2 Lapangan bulu tangkis 5.5 x 13 71.5 m2 Area duduk (4 orang) 4 m2 Lapangan basket 28 x 15 420 m2 Area duduk (10 orang) 6 m2 Ruang billiard (3 meja) 15 m2 Ruang penyimpanan 0.8 m2 Lounge, pingpong dll 80 m2 Sirkulasi 20% 20 m2 Total 116 m2 -rasio mesin cuci Æ 15 unit = 1 mesin cuci -rasio mesin pengering Æ ½ x jumlah mesin cuci -rasio meja setrika Æ 1 meja = 1 mesin pengering -ruang tunggu = jumlah mesin cuci dan pengering + 2 orang -ruang pengawas dan penyimpanan bahan ± 3 m2
Lapangan basket hanya disediakan satu lapangan karena dapat dibagi menjadi dua lapangan basket kecil yang berukuran setengah dari ukuran standar. Berdasarkan survey lapangan, jumlah lapangan bulutangkis/tenis umumnya cukup hanya terdiri dari dua lapangan
Kolam renang yang dibuat, diasumsikan dapat menampung kira-kira 200 orang pada saat ramai (hari libur), menggunakan standar dimana pada kondisi padat, satu orang membutuhkan luas sebesar 20 sqft (± 1.86 m2 ). Oleh karena itu kolam dibuat dapat menampung kira-kira 50% dari penghuni dengan 2 – 4 kali pergantian giliran pemakaian kolam.
63
IV.3.2. Analisa Penerapan Arsitektur Tropis pada Bangunan Sebagaimana telah diuraikan pada bab II pada subbab Tinjauan Khusus, arsitektur tropis adalah suatu seni perancangan bangunan yang dapat memecahkan masalah yang ditimbulkan oleh iklim tropis serta memanfaatkan potensi iklim tersebut. Oleh karena itu, supaya bangunan apartemen memiliki ciri arsitektur tropis, maka apartemen tersebut harus dapat memanfaatkan potensi dari iklim dan mengendalikan dampak buruk iklim. IV.3.2.1 Pengendalian kelemahan iklim Iklim pada tempat dimana proyek apartemen berada merupakan iklim tropis lembab yang memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut : o Suhu dan kelembaban tinggi serta kecepatan angin rendah, menimbulkan ketidaknyamanan pada manusia. Berikut adalah tabel yang memperlihatkan perbandingan antara karakteristik iklim ideal yang dibutuhkan manusia dengan kondisi yang ada di lapangan : Faktor iklim Kenyamanan termal ideal untuk manusia Kondisi lapangan Suhu udara 240C-260C 270C-320C Kelembaban udara 40%-60% 76%-80% Kecepatan angin 0,6 - 1,5 m/detik 2 - 4 m/detik
Dari tabel perbandingan di atas terlihat bahwa karakterisitik iklim tersebut tidak dapat memberikan kenyamanan bagi manusia sehingga perlu dilakukan perbaikan supaya tercapai kenyamanan termal dalam bangunan. o Curah hujan deras sepanjang tahun dan dapat turun dalam beberapa hari berturut-turut dan kadang-kadang disertai angin yang bertiup cukup kencang. Karakteristik iklim demikian memiliki beberapa dampak buruk seperti
64
mempercepat berkaratnya logam, memudahkan terjadinya pelapukan organik, memicu perkembangan tumbuhan pengganggu seperti lumut, rumput liar dan jamur, menyebabkan terjadinya banjir baik dalam skala besar maupun kecil. o Intensitas radiasi matahari yang tinggi dan tidak baik untuk kesehatan kulit manusia. Untuk mengendalikan kelemahan iklim tersebut demi tercapainya kenyamanan bagi manusia dalam bangunan, maka ada beberapa cara yang dapat ditempuh yaitu : 1. Pengendalian perolehan radiasi panas matahari yang masuk ke dalam bangunan Untuk mengendalikan perolehan panas radiasi matahari dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya : o Memperkecil luas bidang bangunan yang menghadap ke barat karena radiasi panas mataharinya paling tinggi serta meminimalkan jumlah dan ukuran bukaan pada bidang bangunan yang menghadap ke barat o Pengaturan perletakkan ruang dalam bangunan o Penggunaan material selubung bangunan yang sesuai untuk iklim tropis o Penggunaan peneduh matahari (sun shading) pada bidang bukaan bangunan 2. Melancarkan aliran udara dalam ruangan supaya pergantian udara berlangsung dengan cepat sehingga udara panas tidak terjebak dalam ruangan. 3. Untuk mengatasi akibat dari curah hujan yang tinggi dapat dilakukan dengan pemilihan bentuk atap yang cocok, penggunaan material yang tahan terhadap hujan dan penggunaan peneduh pada area bukaan untuk mencegah masuknya air hujan ke dalam bangunan. 4. Memperbanyak vegetasi untuk menciptakan iklim mikro yang nyaman.
65
Penerapan cara pengendalian iklim pada bangunan A. Orientasi Bangunan Beberapa alternatif orientasi bangunan beserta kelebihan dan kelemahannya secara skematik terlihat sebagai berikut : KELEBIHAN : Perolehan panas matahari dapat diminimalisasikan
Alternatif 1 :
UTARA
KELEMAHAN : Bidang bangunan yang dapat dipresentasikan ke jalan sangat kecil dan kurang maksimal
A TIMUR
BARAT
B
BIDANG A < BIDANG B
SELATAN
Alternatif 2 : KELEBIHAN : Bidang bangunan yang dapat dipresentasikan ke jalan dapat dimaksimalkan
UTARA
KELEMAHAN : Perolehan radiasi matahari besar sehingga ruangan cepat panas
A BARAT
TIMUR
B
BIDANG A > BIDANG B
SELATAN
66
Arahan : Supaya bangunan apartemen yang dirancang dapat memiliki view yang baik terhadap jalan sekaligus dapat meminimalkan panas radiasi matahari yang diperoleh bangunan, maka dapat dilakukan penggabungan antara kedua alternatif tersebut seperti berikut : BARAT Æ INFRAMERAH Æ PANAS Æ SINAR MATAHARI SIANG TIDAK BAIK UNTUK KESEHATAN
PERKECIL LUAS PERMUKAAN BANGUNAN
TIMUR Æ ULTRAVIOLET Æ TIDAK TERLALU PANAS Æ SINAR MATAHARI PAGI DARI TIMUR BAIK UNTUK KESEHATAN
A B MEMBERIKAN PRESENTASI BANGUNAN YANG BAIK KE JALAN SEKALIGUS MENDAPATKAN CAHAYA TIMUR YANG BAIK UNTUK KESEHATAN
A KURANGI BUKAAN
A SEBAGAI BUFFER BAGI B SEHINGGA DAPAT MENGURANGI RADIASI PANAS YANG DITERIMA DARI ARAH BARAT PERBEDAAN KETINGGIAN BANGUNAN INI JUGA MEMUNGKINKAN VIEWING DARI JALAN TERHADAP KEDUA BANGUNAN SEKALIGUS
A B TIMUR
BARAT UNTUK MENCIPTAKAN EFEK PEMBAYANGAN YANG DAPAT MENEDUHKAN BANGUNAN B, MAKA BANGUNAN A HARUS LEBIH TINGGI DARIPADA BANGUNAN B
67
B. Perletakkan ruang terhadap matahari Pengaturan letak ruang dalam bangunan untuk mengendalikan panas matahari yang masuk ke dalam ruangan adalah dengan meletakkan ruang-ruang ruang service dan ruang sirkulasi (tangga, lift, koridor) menghadap arah barat. Berikut adalah tabel prioritas arah hadap tiap ruang dalam bangunan: Jenis ruang
Prioritas 1 2 3 Ruang duduk √ Ruang makan √ Ruang tidur √ Dapur √ Kamar mandi √ Ruang kerja pengelola √ Kantor manajer √ Ruang rapat √ Ruang tamu pengelola √ Kantor pemasaran √ Pos jaga √ Janitor √ Ruang duduk pegawai √ Pantry √ Gudang √ Toilet √ Ruang pamer retail/rental √ Business center √ Ruang makan cafetaria √ Dapur cafetaria √ Laundry √ Salon √ Ruang pamer apotik √ Ruang obat apotik √ Kios ATM √ Sirkulasi horizontal/lobby √ Sirkulasi vertikal √ Ruang ganti kolam renang √ Fitness gym √ Ruang ganti fitness gym √
Keterangan : 1 Æ Harus menghadap Utara, Selatan atau Timur 2 Æ Boleh menghadap Barat selama terdapat buffer terhadap radiasi panas matahari 3 Æ Boleh menghadap Barat walaupun tanpa buffer
68
Secara skematik, perletakkan ruang sebagai berikut : RUANGAN DENGAN PRIORITAS NO 3
RUANGAN DENGAN PRIORITAS NO 1 DAN 2
UTARA
BARAT
TIMUR ARAH TIMUR SANGAT COCOK UNTUK MELETAKKAN KAMAR TIDUR KARENA MATAHARI PAGI MENYEHATKAN
SELATAN
Arahan : RUANGAN DENGAN PRIORITAS NO 3
UTARA
BARAT
RUANGAN DENGAN PRIORITAS NO 1 DAN NO 2
TIMUR
SELATAN
RUANGAN DENGAN PRIORITAS NO 2 DAN NO 3
Dengan cara pemberian ruang perantara (buffer) bagi bidang bangunan yang menghadap ke arah barat, maka bagian bangunan yang menghadap barat juga dapat digunakan untuk meletakkan ruang-ruang yang seharusnya menghadap timur, utara atau selatan.
69
C. Pengudaraan dalam bangunan Ada dua macam sistem pengudaraan untuk mengendalikan panas dalam bangunan yaitu : o Pengudaraan alami Sistem pengudaraan alami ini sering disebut ventilasi silang. Sistem ini berdasarkan pada konsep pertukaran udara secara alami yaitu udara segar masuk melalui bukaan (inlet) kemudian membawa udara lama yang panas dalam ruangan keluar melalui bukaan (outlet). o Pengudaraan buatan Pengudaraan buatan adalah sistem pengudaraan yang melibatkan peralatan mekanis dan menggunakan listrik dalam pengoperasiannya. Ada beberapa macam sistem pengudaraan buatan antara lain : kipas angin listrik, air conditioning (AC) dan exhaust fan. Ketiga sistem ini memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing yaitu : Kipas Angin Listrik Hanya dapat mengatur kecepatan angin dan meniupkan udara yang telah didinginkan ke dalam ruangan Tidak mengalirkan udara baru ke dalam ruangan Energi listrik yang digunakan lebih kecil
Air Conditioning Dapat mengatur suhu, kelembaban dan kecepatan angin dengan cara meniupkan udara yang telah dialterasi karakteristiknya ke dalam ruangan Meniupkan udara baru ke dalam ruangan Energi listrik yang digunakan besar
Exhaust Fan Hanya mempercepat pertukaran udara dalam ruangan dan tidak meniupkan udara sejuk ke ruangan Meniupkan udara baru ke dalam ruangan Energi listrik yang digunakan lebih kecil
Berikut ini adalah tabel yang memperlihatkan kelebihan dan kelemahan masingmasing sistem pengudaraan :
70
Ventilasi alami Kualitas udara tergantung pada kualitas lingkungan sehingga bila udara lingkungan tercemari polusi, maka udara yang masuk ke dalam ruangan juga akan berpolusi Tidak dapat mengatur suhu,kelembaban dan kecepatan angin Tidak menggunakan energi listrik Serangga dapat terbang masuk ruangan bila bukaan tidak ditutupi dengan kawat kasa
Ventilasi buatan Kualitas udara dapat dijaga dan diatur (AC) Dapat mengatur suhu, kelembaban (AC) dan kecepatan angin(AC&kipas listrik) Menggunakan energi listrik cukup besar Gangguan serangga dapat dihindari
Dari tabel terlihat bahwa pengudaraan buatan terutama AC memiliki lebih banyak kelebihan dan mudah untuk mencapai kenyamanan termal. Oleh karena itu sistem pengudaraan bangunan yang paling sesuai adalah AC. Namun dalam konteks penghematan energi dan biaya operasional bangunan, maka penggunaan AC yang memiliki kecenderungan boros listrik harus dikurangi. Sebagai solusi dari permasalahan ini adalah: -
Penggunaan
AC
hanya
pada
ruangan
yang
sangat
membutuhkan
pengkondisian udara buatan karena aktivitas yang berlangsung di dalamnya atau karena penghuninya ingin menggunakan AC sebab tidak tahan panas -
Penggunaan kipas angin listrik dan exhaust fan pada ruangan yang memerlukan pengkondisian udara buatan hanya untuk aktivitas tertentu yang kadang-kadang berlangsung ataupun bila penghuninya ingin menghemat biaya listrik AC
Arahan : o Pada bangunan apartemen, ada ruang yang membutuhkan pengudaraan buatan dan ada yang cukup menggunakan pengudaraan alami.
71
Berikut adalah tabel ruang dengan kebutuhan pengudaraannya : Jenis ruang
Tipe pengudaraan AC split
ruang tidur -ruang duduk -ruang makan
Ventilasi alami
-dapur -kamar mandi -toilet -dapur cafetaria
Ventilasi alami Exhaust fan
-ruang kerja kantor pengelola -ruang kerja business center -warnet -kantor manajer -kantor pemasaran dan public relation -ruang pamer supermarket -ruang pamer retail -ruang duduk pegawai & pantry -ruang pamer apotik -ruang obat apotik -counter kasir -salon -ruang makan cafetaria -fitness center -wartel -counter faksimili -counter pengiriman barang -laundry
AC split
AC split Ventilasi alami AC split
Ventilasi alami
Ventilasi alami
Pertimbangan Banyak mahasiswa yang disurvey lebih memilih ruangan tidurnya memiliki AC Membutuhkan pertukaran udara yang baik walaupun tidak perlu terlalu intens Membutuhkan pertukaran udara yang cepat untuk mengurangi asap dan bau tak sedap sehingga bila udara luar dapat masuk dengan bebas akan lebih baik Hanya digunakan bila dapur dan kamar mandi tidak memiliki bukaan Banyak menggunakan peralatan listrik yang mengeluarkan panas seperti komputer, printer dan fotokopi
-Untuk penyesuaian terhadap prestise manajer Membutuhkan pertukaran udara yang baik walaupun tidak perlu terlalu intens -Membutuhkan suhu dan kelembaban yang dapat diatur untuk menjaga supaya barang yang dipamerkan tidak rusak karena kepanasan ataupun terlalu lembab -Untuk kenyamanan berbelanja pelanggan Membutuhkan pertukaran udara yang baik walaupun tidak perlu terlalu intens
Walaupun banyak menggunakan peralatan elektronik, namun peralatan yang digunakan hanya sedikit mengemisi panas, sehingga cukup mengusahakan pertukaran udara dengan alami
o Pada ruangan yang menggunakan ventilasi alami, untuk mendapatkan aliran udara yang baik yang harus menggunakan sistem ventilasi silang yang prinsipnya harus memiliki bukaan untuk masuknya udara (inlet) dan bukaan untuk keluarnya udara (outlet). Supaya aliran udara dari inlet dapat mengalir dengan lancar ke outlet, maka dapat digunakan cara meminimalkan jarak
72
antara inlet dan outlet atau menggunakan lay-out ruang dengan konsep open-plan. Konsep ini hanya dapat diterapkan pada unit hunian tipe studio sebab pada tipe 1 kamar dan 2 kamar mengutamakan privasi penghuninya. OUTLET
JARAK SEDEKAT MUNGKIN
INLET OPEN PLAN LAYOUT
D. Peneduh terhadap matahari Ada 3 macam elemen peneduh matahari, seperti peneduh horizontal, vertikal, dan vegetasi. Berikut ini adalah perbandingan ketiga macam peneduh tersebut : Jenis peneduh Vegetasi Horizontal Vertikal
Karakteristik Hanya cocok dijadikan peneduh pada lantai dasar bangunan dan pada bangunan bertingkat rendah Untuk menghalangi matahari pada posisi di atas kepala (tinggi) Untuk menghalangi matahari pada posisi rendah
Arahan: PENEDUH HORIZONTAL UNTUK MENGHALANGI MATAHARI SIANG HARI
UTARA
BARAT
PENEDUH VERTIKAL BERFUNGSI UNTUK MENGHALANGI MATAHARI DARI SAMPING (BARAT)
PENEDUH HORIZONTAL
TIMUR
PENEDUH HORIZONTAL & VERTIKAL
SELATAN
73
E. Material selubung bangunan dan bentuk atap Dalam rangka mengendalikan panas dan mengendalikan dampak buruk dari hujan, maka pemilihan terhadap material bangunan yang harus diperhatikan adalah pemilihan terhadap material dinding dan atap karena kedua elemen bangunan inilah yang langsung diekspos ke ruang luar. Material dinding Material dinding yang digunakan harus memiliki beberapa kriteria diantaranya: o Mampu bertahan terhadap air hujan dan angin serta kedap air o Resiko terhadap api kecil o Tidak potensial menjadi sarang hewan atau serangga o Kemampuan meneruskan konduksi panas rendah supaya kondisi termal dalam bangunan tidak mengikuti kondisi ruang luar o Kapasitas penyimpanan panas tinggi sehingga pada siang hari yang panas, ruang dalam bangunan tidak terasa panas o Merupakan material yang banyak tersedia secara lokal serta umum digunakan masyarakat Berikut ini adalah tabel perbandingan beberapa material yang dapat digunakan untuk konstruksi dinding dan umum digunakan : Jenis material Batu bata
Kayu
Karakteristik -KONDUKTIVITAS PANAS RENDAH -KAPASITAS PENYIMPANAN PANAS BESAR -TAHAN ANGIN -TEMPAT SARANG SERANGGA DAN HEWAN PENGERAT -RESIKO TERHADAP API KECIL -KEDAP AIR BILA DIPLESTER -UMUM DIGUNAKAN MASYARAKAT -BILA DIJAGA DENGAN BAIK AKAN TAHAN TERHADAP HUJAN DAN AIR -INSULASI TERHADAP PANAS MEDIUM -KAPASITAS PENYIMPANAN PANAS SEDIKIT
74
Beton bertulang
Bambu
Kaca
-TAHAN TERHADAP ANGIN DAN BADAI -MAKANAN POTENSIAL UNTUK SERANGGA -MUDAH LAPUK KARENA JAMUR DAN HEWAN PENGERAT -RESIKO TERHADAP API TINGGI -KEDAP AIR -KONDUKTIVITAS PANAS RENDAH -KAPASITAS PENYIMPANAN PANAS TINGGI -TAHAN ANGIN -TAHAN TERHADAP API -TIDAK ADA SARANG HEWAN ATAU SERANGGA -KEDAP AIR (WATERPROOF) -RESIKO TERHADAP API TINGGI -TIDAK MENYIMPAN PANAS -RESIKO TERHADAP ANGIN DAN BADAI -MUDAH DIMAKAN SERANGGA -TEMPAT BERSARANG SERANGGA DAN TIKUS -KEDAP AIR -KONDUKTIVITAS PANAS TINGGI -KAPASITAS PENYIMPANAN PANAS RENDAH -TAHAN ANGIN -TAHAN TERHADAP API -TIDAK ADA SARANG HEWAN ATAU SERANGGA
Arahan : Material untuk dinding yang sesuai untuk digunakan adalah batu bata dan beton karena memiliki konduktivitas panas rendah, kapasitas penyimpanan panas tinggi, kedap air, dan resiko terhadap api kecil. Beton memiliki kualitas yang sama baiknya dengan batu bata yang diplester, hanya saja dari segi ekonomi, batu bata lebih murah dibandingkan beton. Batu bata juga lebih mudah dalam pengerjaannya dibandingkan dengan beton. Oleh karena itu, material dinding lebih cocok menggunakan batu bata yang diplester. Bentuk atap Ada 2 macam bentuk atap yang dapat digunakan pada apartemen yaitu atap miring dan atap datar. Berikut adalah perbandingan kelebihan dan kelemahan dari masing-masing tipe atap :
75
Tipe atap Miring
Datar
Kelebihan
Kelemahan
-cocok untuk daerah yang memiliki curah hujan tinggi karena air hujan langsung dapat jatuh ke tanah -dapat dibuat ruang bawah atap yang dapat menjadi buffer terhadap panas matahari sehingga ruangan hidup dibawahnya tidak terlalu panas -dapat digunakan untuk meletakkan berbagai instalasi seperti reservoir air dan pendingin ruangan -dapat dijadikan taman (roof garden)
-tidak dapat digunakan untuk meletakkan reservoir air
-tidak cocok dipakai di daerah yang memiliki curah hujan tinggi karena hujan sulit mengalir ke bawah, untuk mengatasi genangan air hujan, permukaan atap dibuat miring ± 3%
Arahan: Bentuk atap yang cocok untuk iklim tropis lembab yang memiliki curah hujan tinggi sepanjang tahun adalah atap miring, selain itu, penggunaan atap miring yang memiliki ruang bawah atap yang tinggi serta memiliki ventilasi dapat membantu mengendalikan radiasi panas matahari yang masuk melalui atap. Namun karena pada apartemen membutuhkan tempat pada puncak bangunan untuk perletakkan reservoir air supaya air lebih mudah didistribusi, maka sebagian bentuk atap pada apartemen merupakan gabungan antara atap datar dan atap miring. IV.3.2.2 Pemanfaatan potensi iklim Iklim tropis lembab memiliki beberapa potensi yang dapat dimanfaatkan sebagai berikut : o Matahari bersinar sepanjang tahun selama 12 jam sehari serta memiliki kuat cahaya yang hampir sama sepanjang tahun. Potensi ini dapat dimanfaatkan untuk mendapatkan pencahayaan gratis pada pagi hari dengan memasukkan cahaya matahari melalui bukaan.
76
o Radiasi panas matahari hampir selalu konstan sepanjang tahun (hanya berkurang sedikit pada musim hujan) sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengeringkan cucian dan mematikan kuman-kuman. Arahan : o
Dalam rangka memanfaatkan sinar matahari untuk pencahayaan gratis di pagi hari, maka dapat dilakukan dengan memaksimalkan jumlah bukaan pada ruangan yang paling membutuhkan cahaya alamiah seperti ruang tidur
o
Koridor dengan sistem double loaded corridor diberi cermin yang dipasang selang seling pada dinding untuk memantulkan cahaya serta pada lantainya menggunakan glass blok untuk memasukkan cahaya dari atas.
o Dalam rangka memanfaatkan radiasi panas matahari untuk mengeringkan cucian dan mematikan kuman, maka perlu disediakan ruang untuk aktivitas ini. Ruang yang disediakan dapat berupa ruang cuci terbuka pada setiap unit hunian ataupun berupa balkon IV.3.3. Analisa Bentuk Massa dan Jumlah Unit Hunian Luas total bangunan yang dapat dibangun
= KLB x Luas lahan = 2.5 x 15000 m2 = 37500 m2
Dari luas total tersebut, 10 % digunakan untuk retail dan pengelolaan; 10 % untuk sirkulasi; 10 % untuk fasilitas bersama (parkir, ruang laundry bersama, ruang games, ruang duduk bersama) dan 70 % untuk hunian. Luas total untuk hunian
= 70 % x Luas bangunan = 0.7 x 37500 m2 = 26250
77
Jumlah unit per lantai dibatasi maksimal 16 unit, dengan pertimbangan sebagai berikut : o Supaya jumlah orang yang menggunakan fasilitas bersama (laundry, area bersantai/duduk-duduk) di tiap lantai tidak terlalu padat o Supaya jarak tempuh unit terjauh ke tangga darurat tidak lebih dari jarak maksimal 30 meter. Luas total satu tipikal lantai :
Tipe Studio
= 38% x 16 unit = 6 unit x 14 m2 = 84 m2
Tipe 1 kamar
= 22% x 16 unit = 4 unit x 16 m2 = 64 m2
Tipe 2 kamar
= 40% x 16 unit = 6 unit x 24 m2 = 144 m2 Sirkulasi 20% = 60 m2
+
Luas tipikal lantai = 352 m2 Luas satu massa bangunan hunian
= 352 m2 x 8 lantai = 2816 m2
Jumlah massa maksimal hunian
= 26250 = 9 massa 2816
Pemisahan massa bangunan untuk mahasiswa pria dan wanita Dengan kondisi budaya Timur, khususnya di Indonesia, pencampuran tempat tinggal pria dan wanita muda yang masih lajang merupakan hal yang masih dianggap kurang pantas. Oleh karena itu, pada apartemen perlu dilakukan pemisahan massa bangunan khusus pria dan wanita. Perbandingan persentase jumlah mahasiswa pria dan wanita dalam kurun 4 tahun terakhir (data dapat dilihat pada lampiran) memperlihatkan bahwa persentase jumlah mahasiswa pria (63%) lebih banyak dari mahasiswa wanita (37%). Hal ini berarti jumlah unit pada massa bangunan untuk pria harus lebih banyak daripada massa bangunan untuk wanita.
78
Perhitungan kuantitas pasar Penentuan jumlah unit hunian yang harus disediakan dalam bangunan didasari oleh pertimbangan terhadap kuantitas pasar yang menjadi target, yaitu perkiraan jumlah mahasiswa kos. Dari hasil survey lapangan diperoleh persentase mahasiswa yang kos adalah 32.4 % dari total mahasiswa Universitas Bina Nusantara sebanyak 19239 orang, yaitu 6234 orang. Apartemen yang dirancang diperuntukkan bagi kalangan menengah atas dengan pertimbangan rata-rata harga sewa satu unit apartemen diatas ± 2 juta perbulan (plus biaya bulanan untuk maintenance dan fasilitas), sehingga hanya terjangkau oleh mereka yang berasal dari kalangan menengah atas. Oleh karena itu kuantitas pasar yang akan ditampung oleh apartemen diasumsikan hanya sekitar 20% dari total persentase mahasiswa yang tinggal di kos (± 1000 orang). Arahan : Jumlah massa apartemen yang akan dirancang hanya 7 massa dengan pertimbangan berikut :
Untuk memperluas area penghijauan, area fasilitas olahraga, dan lahan untuk parkir kendaraan
Untuk mencegah terlalu rapatnya jarak antara massa bangunan supaya cahaya matahari masih dapat menjangkau lantai dasar bangunan
Dengan jumlah massa sebanyak 7 massa, maka untuk memenuhi kebutuhan akan pemisahan massa mahasiswa pria dan wanita, massa tersebut dibagi menjadi dua blok massa dimana blok massa untuk pria terdiri dari 4 massa karena persentase jumlah pria lebih besar, sementara blok massa untuk wanita terdiri dari 3 buah massa. Setiap massa pada satu blok massa akan terhubung satu sama lain untuk
79
memudahkan pengawasan terhadap orang yang keluar masuk blok massa tersebut. Blok massa pria terletak di bagian depan sementara blok massa wanita terletak di bagian belakang tapak didasari oleh pertimbangan berikut :
Karakteristik umum kaum pria yang suka berpergian bahkan pada malam hari, sehingga bila diletakkan dekat pintu keluar tapak, akan memberikan kemudahan
Perletakkan blok massa kaum wanita di bagian belakang tapak memberikan kesan privat dan lebih aman, serta dapat membatasi ruang gerak kaum pria
Kesan pemisahan antara pria dan wanita selain dalam bentuk pemisahan blok massa juga dapat dipertegas dengan meletakkan fasilitas olahraga diantara kedua blok massa sehingga lebih jelas terlihat teritori wanita dan teritori pria.
Berikut ini adalah alternatif komposisi massa :
Ruang luar yang terbentuk terlalu kecil untuk perletakkan fasilitas olahraga dan terkesan terpencarpencar,sehingga akan sulit untuk mengkoordinasikan fasilitas yang akan dibuat Ruang luar yang terbentuk lebih besar dan menyatu serta dapat memudahkan koordinasi/kesatuan fasilitas-fasilitas olahraga yang akan dibuat
16 UNIT 8 LT 16 UNIT 5 LT 13 UNIT 5 LT 14 UNIT 8 LT 8 UNIT 6 LT 16 UNIT 6 LT
A
B ALTERNATIF 1
TOTAL UNIT ± 708 UNIT
Koordinasi antara beberapa massa menyebabkan timbulnya dua blok massa yang mana akan mempermudah dalam pengawasan bangunan dan memungkinkan pemisahan massa untuk mahasiswa dan mahasiswi Penghubung antara massa sehingga dapat mempermudah koordinasi antara massa
A
B
ALTERNATIF 2
TOTAL UNIT ± 628 UNIT
80
Perbandingan kelebihan dan kekurangan kedua alternatif komposisi massa memperlihatkan bahwa alternatif 1 akan mendapatkan jumlah unit yang lebih banyak walaupun kapasitasnya (±992 - 1148 orang) melebihi kuantitas pasar yang diasumsikan ,selain itu, ruang luar yang terbentuk memiliki kesan terpencar-pencar dan relatif kecil. Pada alternatif 2, ruang luar yang tersedia lebih luas dan menyatu serta memiliki kapasitas hunian (±876-1024 orang) yang sebanding dengan kuantitas pasar sehingga alternatif 2 akan lebih baik. Jumlah unit hunian yang akan dirancang bila menggunakan alternatif 2 adalah 628 unit dengan perkiraan jumlah tiap tipe sebagai berikut :
Tipe studio
= 232 unit (± 38%)
Tipe 1 kamar
= 148 unit (± 22%)
Tipe 2 kamar
= 248 unit (± 40%)
Blok massa pria terdiri dari 356 unit (± 60%) dan blok massa wanita terdiri dari 272 unit (± 40%). IV.3.4. Analisa Sistem Sirkulasi dalam Bangunan Ada dua jenis sistem sirkulasi dalam bangunan bertingkat yaitu : 1. Sistem sirkulasi vertikal 2. Sistem sirkulasi horizontal Sistem sirkulasi horizontal berbentuk koridor atau hall. Berdasarkan bentuknya, koridor dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu single-loaded corridor dan doubleloaded corridor. Kelebihan dan kelemahan setiap sistem sirkulasi sebagai berikut: Jenis koridor Single-
Variasi
Kelebihan
Kelemahan
Open corridor
-Tidak perlu menggunakan -Jumlah unit per lantai tidak
81
loaded corridor
maksimal karena hanya satu sisi yang dipadati hunian -Lantai mudah basah oleh air hujan apabila angin kencang -Jumlah unit per lantai tidak maksimal karena hanya satu sisi yang dipadati hunian -Bila koridor tidak memiliki bukaan sama sekali, maka harus diberi AC supaya tidak pengap -Bila koridor tidak memiliki selingan berupa bukaan diantara unit hunian, maka harus menggunakan AC supaya tidak pengap -Harus menggunakan lampu sepanjang hari, bila tidak diberi selingan berupa bukaan, karena cahaya sulit masuk sehingga agak gelap -Setiap unit hunian terletak -Jumlah unit pada satu lantai dekat dengan sirkulasi maksimal 4 unit -Bila koridor tidak memiliki vertikal -Aman dari terpaan hujan dan selingan berupa bukaan diantara unit hunian, maka harus angin menggunakan AC supaya tidak pengap -Harus menggunakan lampu sepanjang hari karena cahaya sulit masuk sehingga agak gelap
AC karena udara bebas keluar masuk -Pada siang hari tidak perlu menggunakan lampu Closed corridor -Tidak perlu menggunakan AC bila terdapat jendela atau jalusi yang memungkinkan pertukaran udara -Pada saat hujan, koridor aman dari cipratan air hujan Double – Koridor diapit -Pada saat hujan, koridor loaded oleh hunian di aman dari cipratan air hujan corridor kedua sisi -Dapat memaksimalkan jumlah unit pada satu lantai
Koridor mengelilingi core/sirkulasi vertikal
Sistem sirkulasi vertikal yang terdiri atas tangga, elevator dan lift. Tiap-tiap sistem memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing : Jenis sirkulasi vertikal Tangga
Lift
Kelebihan
Kelemahan
-Biaya pembuatan lebih murah -Tidak menggunakan listrik
-Menguras tenaga para penggunanya -Hanya dapat digunakan pada bangunan dengan ketinggian maksimal 4 lantai -Merepotkan bagi orang tua dan anakanak yang naik keatas -Banyak menghabiskan ruang -Pengangkutan barang dan perabot berukuran besar akan sangat sulit dan banyak menghabiskan waktu dan tenaga -Tidak banyak menghabiskan ruang -Banyak menggunakan listrik -Lebih memberikan kemudahan bagi -Harga satu unitnya sangat mahal
82
Escalator
anak-anak dan orang tua dibandingkan elevator -Tidak ada batasan ketinggian bangunan -Memudahkan pengangkutan barang dan perabot berukuran besar serta dapat banyak menghemat waktu dan tenaga -Biaya pembuatan lebih murah dibandingkan dengan lift -Memberikan kemudahan bagi orang tua dan anak-anak untuk naik keatas -Tidak ada batasan ketinggian bangunan
-Memerlukan maintenance secara berkala demi keselamatan -Bila terjadi kerusakan, banyak menghabiskan biaya untuk perbaikan -Menggunakan listrik -Banyak menghabiskan ruang -Harga per unitnya mahal -Pengangkutan barang dan perabot yang berukuran besar akan sulit -Memerlukan maintenance berkala demi keselamatan -Bila terjadi kerusakan, banyak menghabiskan biaya untuk perbaikan
Arahan : o Sirkulasi horizontal pada area hunian menggunakan perpaduan antara single loaded dan double loaded corridor untuk memudahkan ventilasi silang pada hunian supaya tidak perlu menggunakan AC sehingga dapat menghemat biaya pengelolaan bangunan. Sirkulasi horizontal pada area komersial bersifat double loaded corridor untuk memudahkan penghuninya berbelanja. Untuk mencegah koridor gelap dan pengap, maka diberi selang-seling antara toko dan bukaan pada kedua sisi koridor. Double loaded corridor pada hunian diberi glass blok pada bagian lantai koridor supaya dapat memasukkan cahaya alami. o Sirkulasi vertikal pada bangunan terdiri atas dua sistem yaitu tangga dan lift. Penggunaan tangga bertujuan untuk keadaan darurat seperti kebakaran. Lift yang digunakan terdiri atas dua yaitu lift service dan lift penghuni. Lift service selain digunakan untuk mengangkut barang (perabot) juga dapat digunakan untuk kebutuhan sirkulasi penghuni. Setiap blok massa akan disediakan satu buah lift service.
83
IV.3.5. Analisa Perhitungan Lift dan Rencana Parkir A. Perhitungan Lift Jumlah lift penumpang yang akan digunakan tergantung pada waktu tunggu dari satu lift. Waktu tunggu maksimal untuk satu lift adalah 50 – 70 detik. Jumlah lift yang dibutuhkan: 1. Blok massa pada bagian depan tapak Jarak floor to floor (h) = 3 meter Kecepatan lift (s) = 2 m/detik
Kapasitas lift (m) = 15 orang Jumlah lantai (n) = 7 lantai
Waktu perjalanan bolak-balik lift (T) : T = (2h + 4s)(n-1) + s(3m+4) s = (2x3 + 4x2)(8 – 1) + 2(3x15 + 4) 2 T = 98 detik Jumlah lift (N) : Luas lantai netto
= 80%. Luas gross = 0.8 x 1793 m2 = 1434.4m2 Persentase beban puncak lift (P) = 3% 11 = 3 m2 / orang Perkiraan luas per orang (a )
N = Luas lantai netto x n x P x T 300 x a11 x m = 1434.4 x 8 x 3% x 98 300 x 3 x 15 N = 2 buah lift Waktu tunggu satu lift: Waktu tunggu (WT)
= T = 98 = 49 detik N 2
2. Blok massa pada bagian belakang tapak Jarak floor to floor (h) = 3 meter Kecepatan lift (s) = 2 m/detik
Kapasitas lift (m) = 15 orang Jumlah lantai (n) = 8 lantai
Waktu perjalanan bolak-balik lift (T) :
84
T = (2h + 4s)(n-1) + s(3m+4) s = (2x3 + 4x2)(8 – 1) + 2(3x15 + 4) 2 T = 98 detik Jumlah lift (N) : Luas lantai netto (per lantai) = 80%. Luas gross = 0.8 x 1035 m2 = 828 m2 Persentase beban puncak lift (P) = 3% 11 Perkiraan luas per orang (a ) = 3 m2 / orang
N = Luas lantai netto x n x P x T 300 x a11 x m = 828 x 8 x 3% x 98 300 x 3 x 15 N = 1 buah lift Waktu tunggu satu lift: Waktu tunggu (WT)
= T = 98 = 98 detik N 1
Catatan: Blok massa ini hanya menggunakan satu buah lift penumpang walaupun waktu tunggunya melebihi batas maksimal. Hal ini didasarkan oleh pertimbangan bahwa lift barang yang disediakan pada blok massa ini juga dapat dipakai oleh penghuni untuk sirkulasi vertikal sehingga waktu tunggu selama 98 detik dapat dikurangi menjadi setengahnya yaitu 49 detik.
B. Rencana Parkir Dari hasil survey diketahui responden (mahasiswa) yang membutuhkan parkir mobil sekitar 37.5 %, parkir motor 54 % dan yang tidak membutuhkan parkir 8.5 %. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa apartemen harus lebih banyak menyediakan parkir motor dibandingkan parkir mobil. Rasio parkir mobil dan motor yang harus disediakan untuk tiap unit diperoleh dengan mengacu pada fakta mengenai mayoritas asal daerah para mahasiswa
85
yang kos, untuk menentukan asumsi terhadap persentase mahasiswa yang kemungkinan besar membawa kendaraan pribadi. Kebutuhan parkir menurut jumlah orang Dengan mempertimbangkan fakta bahwa sebagian besar mahasiswa yang membutuhkan tempat tinggal sementara (kos) berasal dari luar Jabotabek, maka diasumsikan bahwa penghuni apartemen yang membutuhkan parkir untuk kendaraan hanya 20% dari total penghuni (±1024 orang). Persentase ini dianggap mewakili mahasiswa asal Jabotabek. Hal ini disebabkan mahasiswa dari luar Jabotabek sangat kecil kemungkinan membeli motor dan tidak ada kemungkinan membeli mobil. Parkir motor yang dibutuhkan diasumsikan 60% sementara parkir mobil 40% dari total parkir yang dibutuhkan. Maka jumlah parkir yang dibutuhkan sebagai berikut : Parkir motor = 60% x (20% x 1024) = 123 motor. Parkir mobil = 40% x (20% x 1024) = 82 mobil Rasio parkir berdasarkan jumlah unit Bila kebutuhan parkir berdasarkan jumlah orang tersebut dibuat menjadi rasio yang berdasarkan jumlah unit, maka diperoleh rasio untuk mobil dan motor sebagai berikut : Rasio parkir motor untuk tiap unit
= 628 unit : 123 motor = 5.1 : 1 Rasio parkir motor Æ 5.1 unit = 1 motor Æ 5 unit = 1 motor Rasio parkir mobil untuk tiap unit
= 628 unit : 82 mobil = 7.6 : 1 Rasio parkir mobil Æ 7.6 unit = 1 mobil Æ 8 unit = 1 mobil
86
Kapasitas parkir yang harus disediakan oleh apartemen Kapasitas parkir motor hunian
= 628 x 1/5 motor
≈ 125 motor
Kapasitas parkir mobil hunian
= 628 x 1/8 mobil
≈ 80 mobil
Kapasitas parkir untuk pengelola dan komersial diasumsikan sebagai berikut : Kelompok 8 toko retail (toko buku, pernak-pernik, komputer, bakery, musik, rental buku, rental film) & warnet Mini market Apotik Community Laundry Tempat makan (cafetaria & coffee shop) Salon Business center Pengelolaan
Jumlah orang @ min. 1 orang Min. 3 orang Min. 2 orang Min. 16 orang @ min. 5 orang Min. 6 orang -Min.5 orang pegawai -min. 15 orang -1 manajer TOTAL
Motor 5
Mobil 4
Asumsi 2 toko = 1 mobil 2 pegawai = 1 motor
1 1 8 2 3 3
1
2 toko = 1 mobil 2 pegawai = 1 motor
8
1
31
8
1 1 2 pegawai = 1 motor 1 manajer = 1 mobil
Parkir untuk tamu diasumsikan sama dengan 10% dari total unit pada apartemen, dengan pertimbangan bahwa sebagian besar mahasiswa yang bertamu pada hari-hari kuliah akan memarkir mobil di kampus kemudian berjalan kaki ke apartemen temannya. Oleh karena sebagian besar tamu mahasiswa adalah sesama mahasiswa yang membutuhkan parkir motor lebih banyak dari mobil sehingga diasumsikan parkir motor untuk tamu 80% dari dan parkir mobil untuk tamu 20% total parkir, maka kapasitas parkir untuk tamu: Parkir motor tamu
= 80% x (10% x 628) ≈ 50motor
Parkir mobil untuk tamu = 20% x (10% x 628) ≈ 12 mobil Arahan: Parkir mobil untuk penghuni dimasukkan ke dalam basement supaya terlindung dari hujan. Parkir motor penghuni diletakkan di luar ruangan namun diberi
87
penutup untuk perlindungan terhadap hujan. Sementara itu, parkir motor dan mobil tamu, retail dan pengelola juga diletakkan di luar ruangan. IV.3.6. Analisa Organisasi Ruang dan Zoning dalam Bangunan A. Organisasi Ruang o Hunian Karena terdapatnya tipe studio dimana ruang duduk dan ruang tidur digabungkan, maka terjadi perbedaan dalam hal organisasi ruang antara tipe tersebut dengan tipe hunian yang memiliki ruang duduk tersendiri. Arahan :
Tipe Studio
DAPUR
WC
RUANG KERJA, RUANG DUDUK, RUANG MAKAN
BALKON
Keterangan : Alternatif lain
RUANG TIDUR
FOYER
Living Zone Sleeping Zone Wet zone
IN/OUT
Tipe 1 kamar dan 2 kamar RUANG TIDUR
RUANG TIDUR
RUANG DUDUK
BALKON
DAPUR FOYER
IN/OUT
WC
88
o Komersial Kegiatan komersial dapat dibagi menjadi 6 kelompok berdasarkan jenis ruang yang ada yaitu : retail, business center, salon, mini market, mini cafetaria/coffee shop, dan apotik. Arahan :
Retail (toko buku, toko musik, toko stationery, rental buku, rental film, bakery ) RUANG PAMER PRODUK
RUANG ISTIRAHAT PEGAWAI / PANTRY
COUNTER KASIR
Business center SERVICE ENTRANCE RUANG KERJA
WARTEL
HALL
Ruang barang
PANTRY
COUNTER PENGIRIMAN BARANG
PRINTING DAN FOTOKOPI
RUANG TUNGGU
Salon
RUANG MANICURE DAN PEDICURE
RUANG GUNTING RAMBUT GUDANG
RUANG TUNGGU
PANTRY
COUNTER KASIR
89
Mini market SERVICE ENTRANCE GUDANG
RUANG PENERIMA SUPPLY RUANG PEGAWAI / PANTRY COUNTER KASIR
RUANG PAMER PRODUK
Mini cafetaria GUDANG RUANG MAKAN PENGUNJUNG
COUNTER KASIR
DAPUR
RUANG PAMER MAKANAN
SERVICE ENTRANCE
RUANG DUDUK/MAKAN PEGAWAI
PANTRY
Apotik RUANG PAMER PRODUK OBAT
COUNTER PEMESANAN DAN PEMBAYARAN
RUANG OBAT
RUANG PEGAWAI / PANTRY
90
o Pengelola
RUANG RAPAT
MANAJER
RUANG KERJA MARKETING & PUBLIC RELATION
TOILET PANTRY
HALL
RUANG TUNGGU
o Fitness Center RUANG GANTI
RUANG ALAT FITNESS
RUANG AEROBIK
RUANG PENERIMA
B. Zoning dalam Bangunan Dari analisa jumlah massa pada subbab sebelumnya diketahui apartemen yang dirancang memiliki 7 buah massa yang dikelompokkan menjadi dua kelompok blok massa. Sebagian lantai dasar pada blok massa yang terletak di bagian depan tapak dipakai untuk kegiatan komersial dan pengelolaan bangunan. Sementara blok massa yang terletak di bagian belakang tapak mulai dari lantai dasar sampai lantai 8 dipakai untuk hunian.
91
Arahan :
HUNIAN
ZONING VERTIKAL BLOK MASSA DI DEPAN TAPAK
KOMERSIAL & PENGELOLA
KETERANGAN : HUNIAN KOMERSIAL & PENGELOLA LIFT FASILITAS BERSAMA (LAUNDRY, AREA BERSANTAI)
ZONING VERTIKAL BLOK MASSA DI BELAKANG TAPAK A. ZONING HORIZONTAL BLOK MASSA DI BAGIAN DEPAN TAPAK FASILITAS OLAHRAGA & REKREASI SERTA BLOK MASSA KEDUA
U
ZONING PADA LANTAI DASAR KETERANGAN : HUNIAN KOMERSIAL LIFT KANTOR PENGELOLA HALL/ KORIDOR FASILITAS BERSAMA (FITNESS, GAMES, LAUNDRY, TAMAN) MAILBOX, LOUNGE TAMU
92
ZONING PADA LANTAI ATAS
B. ZONING HORIZONTAL BLOK MASSA DI BAGIAN BELAKANG TAPAK
ZONING PADA LANTAI DASAR DAN LANTAI ATAS
93
IV.3.7. Analisa Kebisingan Sumber kebisingan dalam apartemen dapat dibagi menjadi dua yaitu : o Sumber kebisingan dari luar bangunan disebabkan oleh aktivitas lalu lintas kendaraan o Sumber kebisingan dari dalam bangunan disebabkan oleh aktivitas yang berlangsung dalam bangunan Berikut adalah tabel batas tingkat kebisingan yang diijinkan untuk ruangan : Tinggi Æ lalu lintas padat, musik yang disetel dengan volume penuh Sedang Æ ruang penuh orang yang berbicara, suara televisi/radio, suara saat memasak, suara printer dan fotokopi, suara sepatu hak tinggi, suara peralatan makan, suara aliran air/air mancur Rendah Æ suara mesin ketik atau komputer, suara peralatan listrik (AC, dll.), suara musik yang lembut, orang ngobrol dengan berbisik Sangat rendah Æ suara jarum jam, suara saklar lampu, suara derit pintu
Jenis ruang
Batas intensitas suara Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah
Foyer Ruang duduk Ruang makan Ruang tidur Dapur Kamar mandi Ruang kerja pengelola Kantor manajer Ruang rapat Ruang tamu pengelola Kantor pemasaran Pos jaga Janitor Ruang duduk pegawai Pantry Gudang Toilet Ruang pamer retail/rental Business center Ruang makan cafetaria
94
Dapur cafetaria Laundry Salon Ruang pamer apotik Ruang obat apotik Kios ATM
Arahan : Ada beberapa cara untuk mengendalikan kebisingan untuk ruang-ruang yang membutuhkan ketenangan diantaranya : 1. Mengelompokkan
ruang-ruang
yang
membutuhkan
ketenangan
dan
memisahkannya dari ruang yang banyak sumber suaranya Berdasarkan tabel perbandingan sebelumnya, diketahui bahwa hunian dan kantor pengelola membutuhkan pengelompokkan ruang untuk mengendalikan kebisingan karena adanya ruang-ruang yang memiliki batas intensitas suara rendah sampai sangat rendah. Berikut adalah hierarki penempatan ruang : RUANG YANG MEMILIKI BATAS INTENSITAS SUARA SANGAT RENDAH SEPERTI: -RUANG TIDUR -RUANG RAPAT
RUANG YANG MEMILIKI BATAS INTENSITAS SUARA SEDANG S/D SANGAT RENDAH SEPERTI: -RUANG DUDUK -RUANG MAKAN -RUANG KERJA RUANG DENGAN BATAS INTENSITAS SUARA TINGGI SEPERTI: -FOYER -DAPUR -KAMAR MANDI -POS JAGA -JANITOR
RUANGAN YANG BUTUH KETENANGAN
INTENSITAS SUARA DARI SUMBER DI LUAR RUANGAN MENGALAMI REDUKSI KETIKA MELEWATI RUANGRUANG PERANTARA
RUANGAN DENGAN SUMBER SUARA YANG SEDIKIT
RUANGAN DENGAN SUMBER SUARA CUKUP BANYAK
SUMBER KEBISINGAN
95
2. Mengendalikan kebisingan dari luar ruangan dengan menggunakan buffer berupa vegetasi maupun sirip-sirip pemantul suara pada bukaan maupun penggunaan kaca ganda yang dapat mereduksi suara pada bukaan VEGETASI MEREDUKSI INTENSITAS SUARA
SIRIP PEMANTUL SUARA
KACA GANDA MEREDUKSI SUARA
SUMBER SUARA
3. Memundurkan massa bangunan dari sumber kebisingan (jalan raya) serta meletakkan daerah yang butuh ketenangan sejauh mungkin dari sumber kebisingan RUANG YANG BUTUH KETENANGAN DILETAKKAN SEJAUH MUNGKIN DARI SUMBER KEBISINGAN
SUMBER SUARA
SEMAKIN JAUH DARI SUMBER KEBISINGAN INTENSITAS SUARA SEMAKIN BERKURANG
IV.3.9. Analisa Utilitas Bangunan Analisa terhadap utilitas bangunan antara lain meliputi sistem distribusi air bersih, air kotor dan kotoran; pencegahan kebakaran, instalasi listrik, sistem keamanan dalam bangunan dan sistem penangkal petir. Semua sistem utilitas ini akan terdapat pada setiap lantai hunian apartemen maupun pada komersial dan pengelola. Adapun arahan untuk sistem-sistem utilitas tersebut adalah sebagai berikut :
96
A. Distribusi air bersih HUNIAN
KOMERSIAL RA PENGELOLA PAM
METERAN
RB
P FILTER
KETERANGAN : RB Æ RESERVOIR BAWAH RA Æ RESERVOIR ATAS P Æ POMPA
KOLAM RENANG SPRINKLER & HIDRAN
B. Distribusi air kotor BAK KONTROL
AIR HUJAN WASTAFEL
RESAPAN
FLOOR DRAIN
BAK PENANGKAP LEMAK
BAK CUCI PIRING LAUNDRY
C. Distribusi air kotoran KLOSET
SEPTICTANK
SUMUR RESAPAN
D. Sampah SAMPAH HUNIAN SAMPAH KOMERSIAL DAN FASILITAS
BAK PENAMPUNGAN SEMENTARA
BAK PENAMPUNGAN PUSAT
TPS KOTA
97
E. Instalasi listrik PS PLN
METERAN
T
PU
PANEL HUNIAN PANEL FASILITAS
GENSET PANEL UTILITAS KETERANGAN : T Æ TRAFO PU Æ PANEL UTAMA PS Æ PANEL SEKUNDER
PANEL KOMERSIAL
F. Penanggulangan kebakaran Upaya penanggulangan kebakaran dapat dibagi menjadi dua yaitu ; o Sistem pasif Sistem ini menyediakan jalur evakuasi bagi para pengguna gedung bila terjadi kebakaran sehingga mereka dapat keluar dari gedung dengan selamat. Termasuk dalam sistem pasif ini adalah tangga darurat. o Sistem aktif Sistem ini membantu dalam mendeteksi dan memadamkan api saat terjadi kebakaran kecil. Termasuk dalam sistem aktif ini adalah sprinkler, hidran, dan smoke detector. G. Keamanan dalam bangunan Sistem keamanan dalam bangunan meliputi pos sekuriti pada setiap pintu masuk ke blok massa. Selain itu, untuk mencegah masuknya orang luar ke hunian, maka pintu masuk ke lobby lift yang terletak pada blok massa di bagian depan tapak yang menjadi pusat penyebaran penghuni hanya dapat dibuka dengan kunci khusus yang dimiliki penghuni.
98
H. Sistem penangkal petir Sistem penangkal petir terdiri atas dua bagian utama yaitu konduktor (elemen yang menangkap dan mengalirkan energi petir) dan grounding terminal (elemen isolator yang berfungsi menyerap seluruh energi petir). Ada beberapa macam sistem penangkal petir (www.reindo.co.id/reinfokus/edisi 22) antara lain : 1. Franklin Rod Æ alat ini berupa kerucut tembaga dengan daerah perlindungan berupa kerucut imajiner dengan sudut puncak 112O . Agar daerah perlindungan besar, Franklin rod dipasang pada pipa besi (dengan tinggi 1-3 meter). Makin jauh dari Franklin rod makin lemah perlindungan di dalam daerah perlindungan tersebut. Franklin rod dapat dilihat berupa tiang-tiang di bubungan atap bangunan. 2. Faraday Cage Æ untuk mengatasi kelemahan Franklin Rod karena adanya daerah yang tidak terlindungi dan daerah perlindungan melemah bila jarak makin jauh dari Franklin Rod-nya maka dibuat system Faraday Cage. Faraday Cage mempunyai sistem dan sifat seperti Franklin Rod, tapi pemasangannya di seluruh permukaan atap dengan tinggi tiang yang lebih rendah sehingga akan mempengaruhi estetika dari sebuah bangunan. 3. Ionization Corona Æ Sistem ini bersifat menarik petir untuk menyambar ke kepalanya dengan cara memancarkan ion-ion ke udara. Kerapatan ion makin besar bila jarak ke kepalanya semakin dekat. Pemancaran ion dapat menggunakan generator listrik atau batere cadangan (generated ionization) atau
99
secara alamiah (natural ionization). Area perlindungan sistem ini berupa bola dengan radius mencapai sekitar 120 meter dan radius ini akan mengecil sejalan dengan bertambahnya umur. Sistem ini dapat dikenali dari kepalanya yang dikelilingi 3 bilah pembangkit beda tegangan dan dipasang pada tiang tinggi. 4. Radioaktif Æ merupakan sistem penarik petir terbaik, namun sudah dilarang penggunaannya karena radiasi yang dipancarkannya dapat mengganggu kesehatan manusia. Selain itu sistem ini akan berkurang radius pengamanannya bersama waktu sesuai dengan sifat radioaktif. Dari keempat sistem yang telah disebutkan sebelumnya, sistem penangkal petir yang paling cocok untuk digunakan adalah sistem penangkal petir Franklin rod karena tidak akan mempengaruhi estetika bangunan dan biayanya relatif lebih murah dibandingkan dengan sistem lainnya.
IV.3.8. Analisa Modul dan Struktur Bangunan A. Modul Bangunan Modul bangunan yang digunakan mengikuti modul unit tipe dua kamar. Modul yang digunakan (jarak antara kolom) adalah 720cm. Dengan modul ini akan diperoleh 2 unit hunian tipe studio atau 2 unit hunian tipe satu kamar atau 1 unit hunian tipe dua kamar. Modul yang digunakan juga dengan mempertimbangkan efeknya terhadap parkir yang terletak di basement dimana dengan modul 720cm akan diperoleh 3 parkir mobil pada basement. Arahan : Penggambaran modul secara skematik sebagai berikut :
100
TIPE SATU KAMAR
3.6
TIPE STUDIO
3.6
TIPE 2 KAMAR
3.6
TIPE STUDIO
3.6
TIPE 2 KAMAR
3.6
TIPE SATU KAMAR
3.6
TIPE 2 KAMAR
3 PARKIR MOBIL
2.2
2.2
2.2
7.2
B. Struktur Bangunan Struktur bangunan secara garis besar dibagi menjadi struktur atas tanah dan struktur bawah tanah.
Struktur atas tanah (Upper structure) Berikut ini adalah tabel perbandingan macam upper structure yang bisa digunakan (Housing, 1967 : 93 – 96) :
Jenis struktur Concrete rigid frame (rangka kaku)
Ketinggian 4 – 10 lantai
Kelebihan -konstruksi lebih cepat dan murah -jarak bentangan antara kolomnya lebar sehingga bukaan dapat semaksimal mungkin
Concrete tube
40
-mempunyai ruangan yang
–
60
Kelemahan -semakin tinggi bangunan, semakin tinggi mutu beton yang harus dipakai dan semakin tebal pelat pada lantai dasar supaya dapat menahan beban angin dan gempa -ruang dalam bangunan kurang fleksibel karena adanya kolom-kolom -dinding ruang dalam bangunan tidak rata karena adanya tonjolan kolom -ukuran bukaan kecil karena setiap peluba
101
lantai
sangat fleksibel karena bebas kolom -mempunyai kekakuan tinggi dalam menahan beban gempa dan angin
Concrete shear panel
maksimal 60 lantai
-mempunyai kekakuan tinggi terhadap gempa dan angin
Bearing wall
4 – 18 lantai
permukaan dinding ruangan rata tanpa adanya tonjolan kolom
ngan mengurangi kekakuan struktur -volume bangunan sangat besar untuk mendapatkan kekakuan tinggi karena jarak antara kolom sangat rapat dan banyak jumlahnya -tidak cocok digunakan pada bangunan kurang dari 40 lantai karena mahal -efisiensi ruang kurang karena adanya dinding pemisah yang merupakan struktur -jarak bentangan ruang dalam bangunan terbatas -bila menjadi dinding eksterior, tidak dapat diberi bukaan karena dapat mengurangi kekakuannya -fleksibilitas untuk gubahan denah ruang kurang karena dinding yang ada sekaligus merupakan struktur -efisiensi ruang kurang karena adanya dinding pemisah yang merupakan struktur
Arahan : Dari tabel diketahui bahwa sistem struktur yang ekonomis untuk ketinggian 8 lantai adalah sistem concrete rigid frame dan sistem bearing wall. Namun untuk mengurangi waktu dan biaya konstruksi sekaligus mendapatkan ruang dalam bangunan yang cukup fleksibel, maka sistem yang paling cocok adalah sistem concrete rigid frame.
Struktur bawah tanah (Sub structure) Berikut ini adalah perbandingan macam sub structure yang dapat digunakan :
Jenis struktur Tiang pancang
Kelebihan
Kelemahan
-pengerjaan cepat -dapat menahan gaya vertikal dan horizontal -cocok untuk tegangan tanah rendah dan kedalaman tanah keras
Sumuran
-dapat menahan gaya vertikal dan horizontal -cocok untuk tegangan tanah rendah dan kedalaman tanah keras lebih dari 6 meter -dapat menahan gaya vertikal dan horizontal -cocok untuk tegangan tanah rendah dan kedalaman tanah keras lebih dari 6 meter
-saat pengerjaan menimbulkan suara yang mengganggu lingkungan sekitar -memerlukan tempat yang luas untuk meletakkan batangan tiang pancang saat konstruksi -pengerjaan lambat
Bore pile
-pengerjaan lambat
102
Pondasi rakit
-tidak mengganggu lingkungan saat konstruksi -hanya membutuhkan daya dukung tanah yang rendah
-biaya konstruksi mahal
Arahan : Pemilihan sub structure dipilih yang tidak hanya dapat menahan gaya vertikal dan horizontal, namun juga dapat mempersingkat proses konstruksinya, sehingga pondasi yang cocok dipakai adalah tiang pancang.
103