BAB III TEORI DASAR LIGHTING
3.1 Cahaya dan Pencahayaan Cahaya merupakan gelombang elektromagnestis yang diterima oleh indera penglihat (mata) yang kemudian diteruskan ke otak yang akan merespon, menanggapi ransangan cahaya terebut. Sederhanya, tanpa cahaya maka benda tidak akan kelihatan. Atas dasar itulah, produksi film dan video memerlukan cahaya agar subyek bisa terlihat. Pencahayaan televisi dan film memiliki fungsi-fungsi berikut: • Menyinari obyek/subyek • Menciptakan gambar yang artistik, • Menghilangkan bayangan yang tidak perlu • Membuat efek khusus. Menyinari objek artinya memberikan pencahyaan agar objek atau subjek bisa terlihat jelas sesuai konsep film itu sendiri. Tidak semua bayangan itu diperlukan dan tidak semua bayangan tidak diperlukan. Dengan pencahayaan tetentu bayangan bisa dihilangkan, dikurangi,atau bahkan ditambah. Perlu tidaknya bayangan atau shadow, lagi-lagi sangat tergantung dari konsep film itu sendiri. 3.1.1. Three Points Lighting Sebuah teori pencahayaan yang paling lazim digunakan di dunia pertelevisian adalah dengan menempatkan lampu (lighting) pada tiga titik sudut berbeda. Teori ini kita kenal dengan sebutan “Three Pont of Lighting”. Ketiga titik tersebut dinamakan “Key Light, Fill Light dan Back Light”.
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13 Key Light adalah pencahayaan utama yang diarahkan pada objek. Keylight merupakan sumber pencahayaan paling dominan. Biasanya keylight lebih terang dibandingkan dengan fill light. Dalam desain 3 poin pencahyaan, keylight ditempatkan pada sudut 45 derajat di atas subjek.
Gambar 3.1 Pencahayaan Key Light Fill Light merupakan pencahyaan pengisi, biasanya digunakan untuk menghilagkan bayangan objek yang disebabkan oleh key light. Fill light ditempatkan berseberangan dengan subyek yang mempunyai jarak yang sama dengan keylight. Intensitas pencahyaan fill light biasanya setengah dari key light.
Gambar 3.2 Pencahayaan Fill Light Back Light, pencahayaan dari arah belakang objek, berfungsi untuk meberikan dimensi agar subjek tidak “menyatu” dengan latar belakang. Pencahyaan ini diletakkan 45 derajat di belakang subyek. Intensitas pencahyaan backlight sangat tergantung dari pencahayaan key light dan fill light, dan tentu saja tergantung pada subyeknya. Misal backlight untuk orang berambut pirang akan sedikit berbeda dengan pencahayaan untuk orang dengan warna rambut hitam.
Gambar 3.3 Pencahayaan Back Light
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14 Pada prakteknya penggunaan Three point of Lighting di studio, jarang digunakan, melainkan harus ditambah lagi dengan Background Light dan Side Light (bila diperlukan). Sementara ketika berada di lapangan, terkadang sering kita lihat seorang penata cahaya menggunakan alat sebagai reflektor, untuk menggantikan Fill Light. Hal seperti ini sah-sah saja, selama kualitas gambar yang dihasilkan sesuai dengan harapan. 3.2. Arah Cahaya Arah cahaya dari pencahayaan akan bergantung pada ketinggian dan sudut dari sumber cahaya tadi. Dari atas, bawah, atau rata dengan obyek. Dengan demikian kita akan tahu bayangan yang dihasilkan cahaya tadi jatuh dimana. Peletakan sumber cahaya di atas subyek akan menghasilkan efek yang berbeda jika dibandingkan dengan peletakkan sumber cahaya dari arah bawah subyek. Arah pencahyaan ini biasanya disebut sebagai down angle dan up angle. Dengan down angle akan menghasilkan bayangan yang jatuh ke arah tubuh (kalau subyeknya orang). Sebagai contoh, konsep down angle bisa dilakukan pada scene interograsi, akan kelihatan dramatis. Sedangkan up angle akan menghasilkan pencahayaan yang kurang lazim, namun dengan penempatan pencahayaan seperti ini subyek akan kelihatan powefull dan gagah.
Gambar 3.4 Penempatan Arah Cahaya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15 3.3. Lighting / Lampu Studio Penggunaan lighting di studio yang terdiri dari ; 3.3.1 Lighting Spotlihgt Lighting lampu spotlight ciri utamanya adalah dapat memberikan berkas sinar searah/terarah. Fresnel spotlight dikenal secara luas, lampu ini dapat menghasilkan berbagai variasi berkas penyinaran, mulai dari sudut lebar hingga kesudut yang sempit tampa perubahan colour temperatur. Beberapa jenis lensa fresnel yang kita jumpai antara lain adalah : a. Clear (jernih) : Lensa jenis ini mempuyai kecendrungan untuk menghasilkan lingkaran-lingkaran cahaya konsentris dengan brightness yang berbeda bila diatur untuk menghasilkan berkas sinar yang menyebar serta menghasilkan bayangan filament pada daerah yang disinari. b. Satin (Mengkilat) : dinding bagian
dalamlensa dilapisi hydrofluoric acid.
Proses ini dapat mengurangi lingkaran-lingkaran cahaya seperti diatas serta menghilangkan bayangan filament sehingga penyinaran lebih merata, tetapi intensitas cahaya lebih rendah dibandingkan bila memakai lensa jernih. c. Dimpled (bergerutu) : Permukaan lensa bergerutu, tidak halus efek yang dihasilkan mirip denganlensa satin. d. Dished (cekung) : Dengan lensa ini lampu dapat lebih didekatkan pada lensa, menghasilkan sudut penyinaran yang lebih lebar. Fresnel spotlight biasanya dilengkapi dengan barn-door. Daya lighting/lampu ini berkisar
antara
100
watt hingga 10 Kwatt.
Gambar 3.5 Lighting Fresnel spotlight.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16 3.3.2 Softlight Lighting/lampu Softlight menghasilkan penyinaran yang menyebar. Lampu-lampu softlight yang telah digunakan untuk televisi hitam putih dan pada awal masa televisi berwarna. a. Scoops light. Lighting ini bentuknya seperti gambar no 7 dibawah ini. Dipakai sebagai sumber utama cahayasoftlight ditelevisi Perancis dan BBC Inggris, dan di studio TVRI waktu masih hitam putih dan untuk televisi warna juga dipergunakan. Daya lampu ini kekuatannya 1 Kwatt.
Gambar 3.6 Scoops-light b. Sky-pan light : Lighting/lampu dengan reflector besar, menghasilkan penyinaran yang sangat lebar (hampir 180 derajat) biasanya dipakai untukmenyinari cye-lorama,denagn bola lampu berdaya 2KW & 5 KW.
Gambar 3.7 Sky-pan light.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17 c. Softlight. Soft-source terdiri dari :
Sekelompok lampu yang tersusun dalam satu wadah. Tyerdiri dari beberapa jenis RTB (Belgia) memakai kelompok lampu yang terdiri dari 4 lampu dengan penyebaran yang dapat diatur.
Kelompok yang terdiri dari 1 jalur dengan 7 lampu dan kelompok yang terdiri dari 12 lampu (3 jalur 4 lampu). Setiap lampu mempunyai daya 150 watt
Ten-light menggunakan kelompok yang terdiri dari 10 lampu 200 watt. Diffuser dari fibreglass yang dipegang kisi-kisi tersebut membawakan arah penyiaran.
Lampu-lampu diatas adalah model lama yang tidak diperhitungkan untuk memiliki intensitas cahaya yang dapat diubah-ubah, sedangkan perobahan intensitas memakai dimmer akan mempengaruhi/merobah colour temperatur cahaya. Untuk itu di buatlah lampu-lampu soflight yang dapat diubah-ubah intensitas cahayanya tanpa colour temperaturnya ikut berubah. 3.3.3 Dual-Purpose Lantern (Lmpu-lampu dwi-fungsi). Lampu-lampu dwi-fungsi adalah lampu-lampu yang menhasilkan dua (2) macam penyiaran, Spotlight maupun Softlight. Lighting (lampu) ini memiliki 2 (dua) bagian yang terbagi dikedua sisinya. Salah satu memiliki lensa frestel & bolalampu dengan kawat pijar ganda ( 2,5 KW/ 5 KW ), sedang sisi lainnya merupakan kontruksi softlighting yang terdiri dari 4 bola lampu tubular tungten halogen @ 1250 watt, juga di switch untuk pemilihan daya 2,5 KW atau 5 KW. 3.3.4 Lampu-lampu khusus untuk menyinari Cyclorama ( siklorama ) Cyclorama adalah dinding studia didepan dinding Akustik yag jaraknya denagn dinding akustik biasanya 60 cm. Cycloraama ini bahannya adalah dari triplek atau bahan kain/terpal dengan warna putih atau abu-abu dan biasa juga warna biru di sesuaikan dengan perencanaan kegunaan studio tersebut. Jenis lampu khusus telah dikembangkan untukmenghasilkan penyinaran sama rata yang diperlukan untuk cyclorama.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18 Perusahaan LTM (Perancis) memasarkan lampu softlight untuk menyinari cyclorama yang sangat lebar. Lampu ini menggunakan tubular lamp tungsten halogen 5 KW dan memiliki tempat untuk menyisipkan filter warna. Lampu untuk cyclorama dilwngkapi dengan reflector yang menyebarkan cahaya dengan sudut lebar. Reflector yang modernsering mempunyai bentuk tertentu untukmembuat berkas sinar yang simetris. Hal ini untukmenghindari timbulnya “Hot Spot” yang sering ditimbulkan oleh lampu cycloramatelah dikembangkan berdasarkan lampu “back lite” buatan colortan. Lampu ini terdiri dari 4 unit yangamsing-masing berdaya 1 KW, tersusun berderet atau dalam (2) baris dengan dua (2) lampu pada masing-masing baris. Bola lampu yang digenakan biasanya adalah tubular ;amp tungsten halogen. 3.3.5. Follow Spotlight. Lampo Follow spotlight ini bentuk fisiknya bulat panjang dan pemakaiannya seakan-akan ditembakkan ke obyek makanya ada yang menyebutkannya dengan gunlight. Lampu ini biasanya dipakai untuk mengikuti gerakan obyek ( artis penyanyi ) agar pada jarak yang berubah – ubah selalu berada dalam lingkaran cahaya yang jelas dan warna – warni tergantung warna filter ynag dipergunakan. Pemakaian untuk studio-studio yang berukuranbesar dan juga untuk di balai sidang di senayan. Fresnel spotlight tidak sesuai dengan maksud ini karena pinggiran berkas cahayanya terlalu kabur. Untuk itu diperlukan lampu khusus yang dinamakan followspotlight.
Gambar 3.8 Follow spotlight Perusahaan Barkey pertama kali memasarkan follow-spotlight dengan bola lampu tungsten halogen 5 KW, kemudian beberapa perusahaan lampu menggunakan bola lampu 1 KW,. Metallic iodide CSI ( Compact saurce Iodide ) yang dibuat oleh perusahaan Thorn. Bola ini menghasilkan cahaya dengankarakteristik warna yang sesuai untuk studio. Bola lampu ini digunakan oleh perusahaan Rank Stand & CCT
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19 untuk lampu follow-spotlight produksi mereka. Jarak antara follow spotlight dengan obyek 12-18 meter/40-60 feet. 3.3.6 Lighting/Lampu untuk Out-door. Dalam penyinaran televisi berwarna, ada lighting yang digunakan untuk produksi luar studio ( out-side ), yang biasanya memakai diesel untuk tenaga listriknya. Untuk acara drama, musik, dam feature. Standar di EBU ada dua lampu ( Llighting) untuk out-door colour television yaitu Tungsten halogen dan metallic-iodide lamp, dan sekarang ini yang banyak dipakaiuntuk produksi televisi out-door. Lampu lensa frusnel yang biasa dipakai di studio, dan lampu dengan memakai filter warna biru untuk mengubah color temperatur dari 3200 derajat kelvin menjadi 5600 derajat kelvin dan ada juga lighting yang telah dibuat khusus untuk out-side (exterior) colour temperatur dengan 5600 derajat kelvin ( Lighting HNI ). 3.3.7 Alat-alat tambahan lighting ( lampu ) a. filter warna filter warna digunakan untuk menghasilkan cahaya yang berwarna- warni
jika
dikehendaki oleh sekenario ( dalam serita ) atau untuk acara musik di panggung atau video klip dan juga untuk mengubah colour temperatur contohnya dari 3200 derajat kelvinmenjadi 5600 derajat memakai filter warna biru atau sebaliknya menggunakanfilter warna oreye. Filter ini pada mulanya dibuat dari bahan gelatine. Filter gelatin ini hanya akan berubah bahkan bisa terbakar. Kemudian dikembangkan suatu bahan yang tahan terhadap suhu yang cukup tinggi. Di USA perusahaan ROSCO telah memasarkan filter-filter tersebut dan dinamai filter sejenis dipasarkan oleh perusahaan Rank Strand dengan nama “CINEMOID”, perusahaan Lee Filter & Mole Richardson. b. Filter Penyebar Cahaya. ( diffusing filter ). Digunakan untuk membuatvahaya menyebar rata dan memperlunak cahaya dari fresnel Spotligh, kepingan dari spun-gelas ( kaca berserat-serat ) atau tirai dari polyster sering dipasang didepan lampu. Spun-glas adakalanya menimbulkan bahaya bagi petugas, olehkarena itu beberapa stasiun tidak lagi menggunakannya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20 3.4 Cara Instalasi Pemasangan Penggatungan Lampu
Cara instalasi pemasangan dan penggantungan lampu yang telah dikembangkan sampai sekarang ini dapat digolongkan atas dua bagian besar yaitu : 3.4.1 Barrel system. Barrel adalah pipa metal sepanjang 2 sampai 4 meter sebagai tempat menggantungkan lampu. Setiap barrel dipasangkan 2 tali yang ditarik oleh kerekan sehinggga barrel tersebut dapat dinaikan dan diturunkan. Satu barrel dapat melayani daerah seluas 3 hingga 6 meter persegi, kerekan dapat di puter oleh motor yang dipasang diatas bridge maupun dengan tangan. Sistem barrel ini memiliki kekekurangan yaitu jika suatu barrel tidak dapat diturunkan karena terhalang oleh satu set dekor, maka barrel tersebut tidak dapat digunakan sama sekali sebagai tempat penggantungan lampu. Hal tersebut dapat mudah diatasi dalam sistem individual suspension system. Penggunaanbarrel
sistem
sering
dilakuakan
bersama
dengan
teknik
pemasangan lampu saturation technique seperti yang dilakukan stasiun televisi BBc di Ingggris, dimana sejumlah besar lampu dipasang secara permanen sehinggga untuk setiap jenis acara & keperluan tata cahaya yang berbeda- beda dapat dipenuhi tanpa harus menambahkan atau memindahkan lampu lagi. Pada teknik ini setiap barrel biasanya dilengkapi dengan 2 buahdual purpose lantern, yang terpasang pada barrel dengan trolley ( roda geser ), sehingga tiap lampu dapat digeser- geser sepanjang barel. 3.4.2
Individual suspension system. Sistem penggantungan lampu yang tersendiri untuk setiap lampu untuk
TV partama kali digunakan di USA. Cara dipakai untuk menaik turunkan lampu dapat berupa opantograph ataupun sistem teleskopis baik dengan pipapipa konsentris ataupun pipa-pipa yang tersusun paralel. Menaik-turunkan lampu dapat pula dilakukan denga motor. (sistem self elimbing hoist atau lighting hoist lighting batten). Untuk ini diperlukansusunan rel-rel yang sejajar deganjarak sekitar 20 sampai 60 sentimeter persegi yang membentuk bentangan grid dengan celah-
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21 celah paralel dinamakan titik-titik gantungan lampu adakalanya dapat digesergeser. Grid yang demikian disebut slotted grid, disini lampu-lampu dapat digeser-geser secara horizontal sehungga lampu-lampu dapat dikumpulkan pada area tertentu yang diinginkan. Beberapa studio memasangkan lantai kerja ( platform ) yang terdiri dari kepingan-kepingan berengsel sekitar 3 meter dibawah langit-langit studio. Pemasangan dan arah kira-kira lampu dilakuakan dan diatur dari lantai kerja ini, setelah itu lampu diturunkan dengan membuka salh satu atau sepasang kepingan berengsel dari lantai. Dari segi konstruksinya sistem indivudual dapat menghindarkan pemakaian lampu dengan jumlah yang berlebihan seperti barrel system. Dengan demikian dapat dihindarkan patehing panel power yang besar. Pada individual system, power untuk lampu dengan mudah dapt diambil dari socket terdekat yang terdapat disepanjang rel akan tetapi, pada sistem ini petugas yang berada diatas platform sulit berhubungan dengan petugas dilantai studio, demikian pula sebaliknya. 3.5. Kriteria Khusus Ruang Studio Televisi Kriteria khusus ruang studio televisi ini adalah pemakaian luas studio yang efektif ( lihat gambar nomor 24 ) yang bisa dipergunakan, ukuran proporsional cyclorama, tinggi lighting, tinggi minimal lighting dari lantai studio, tinggi cat walk berada diatas lighting grid dan tinggi ruang studio yang ideal. Untuk operasional pengatur lampulampu pada set dekor adalah sebagai berikut :
Luas efektif studio adalah 0,8 x luas fisik ruang studio.
Ukuran proposional cyclorama adalah 4:3 ( lebar dibandingkan tinggi / ratio kamera.
Tinggi lighting grid = tinggi cyclorama = ¾ x V0,8 x lebarruangan studio.
Tinggi minimal lighting = ¾ x ¾ x lebar ruang studio.
Tinggi cat walk berada diatas lighting grid = 2 meter.
Tinggi ruang studio = Tinggi cat walk + 2 m (untuk ducting AC dan maintenance).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
3.6. Peranan dari Lighting Director dalam Sesuatu Produksi Televisi Berwarna
3.6.1 Team perancang Produksi Produksi untuk tiap acara televisi adalah merupakan buah karya dari pada team. Hanya mengandalkan pada kemampuan fungsi pribadi seseorang penghubung dari sesuatu rantai produksi tidaklah mempunyai arti, bila tidak bagian itu dikerjakan oleh penghubung tersebut dan kekhususan coraknya, didalam mata rantai sebagai sesuatu kesatuan menyeluruh yang jelas. Hasil terakhir dari karya tiap anggota team tergantung pada kemampuan dan mutu dari andilnya anggota-anggota team lainnya. Akan tetapi, kemampuan itu dapat diterapkan sebagai hasil yang terbaik hanya bila fasilitas yang sesuai dapat dipergunakan serta sepatutnya unruk dimanfaatkan. Sebagai hasilnya, kiranya perlu menggambarkan suatu rencana terperinci dari operasi dan memberi waktu semestinya untuk menerapkan apa yang telah digambarkan. Pemimpin yang bertanggung jawab dari pada team produksi adalah Producernya. Team produksi pada umumnya meliputi, dalam membentuk producer : Perencana keindahan pentas ( the Seenic Designer ) Kepala tata cahaya ( the Lighting director ) Juru vision atau video engineer ( the Vision Engineer ) Perencana tata costum ( the Costume Disegner ) Perencana tata rias ( the Make-up Disegner ) Pengawas tata suara ( the Sound Supervisor ) Para ahli tersebut harus bekerja sama pada taraf awal saat produksi. Didalam beberapa organisasi, vision engineer tidak ambil bagian dalam persiapan dari mulai awal, mereka bergabung dengan team sewaktu mulai-nya latihan-latihan dengan menggunakan kamera ( camera rehearsals ). Sewaktu dalam taraf perncanaan. Persoalan-persoalan sehubungan denagn electronic berurusan dengan lighting Director, yang maminta pertimbangan dengan seseorang video engineer bila hanya sewaktu adanya kesulitan luar biasa dalam lapangan dapat dirasakan. Dalam organisasi
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23 yang lain, sebaliknya. Video ( vision ) Engineer atau disingkat dengan VE adalah seorang anggota team produksi dari mulai awal permulaan. Meskipun perbedaanperbedaan ini, fungsi-fungsi yang merangkaikan guna tujuan menyelesaikan produksi untuk suatu acara televisi-berwarna dapat ditentukan dengan cukup sederhana sebagai berikut :
Produser. Produser adalah merupakan arsitek dari produksi. Ia mempunyai selera terhadap pengubahan dari suatu serip ( naskah ) dan merencanakan anggaran yang diperlukan untuk produksi dari awal produksi sampai siap siar. Producer mengetahui garis-garis besar, dalam hubungan mana anggota-anggota lain dari team-nya harus bekerja.
Pengarah Acara ( Program Director ) Pengarah acara adalah yang mengarah ( Direct )acara mulai dari latihan-latihan diluar studio, latihan didalam studio, rehearsal dan mengkoordinir kebutuhan untuk artistik ( kebutuhan dekor ). Blocking camera, lighting, soundman, menghilangkan bayangan pada dekor, terutama bayangan microphone dan pengarah acara ini bertanggung jawab terhadap produser, dari hasilnya produksi danlayak untuk disiarkan dari segi teknik, artistik dan alur cerita.
Scenic Disegner Ia menghayalkan dan menciptakan pentas dekor. Oleh karena dekor itu, memang dari keadaannya, statik ( tidak bergerak ), bahwa agar supaya ia dapat tampak berkwalitas dynamis ( ber-gaya ) sesuai dengan permintaan naskah, ia harus menyelaraskan pada gerakan dari jalan cerita serta mengubahnya sendiri dari perubahan atmosphere yang diperlukan. Selera dari scenic Designer karenya mendekati hubungan dengan seleranya Lighting Director, yang mahir membangkitkan perubahan dari kondisi static ke kondisi dynamic.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
Lighting Director Lighting Director harus menyelaraskan terhadap ketiga kebutuhankebutuhan seperti berikut, yang biasanya bersesuaia, walaupun kadang-kadang bertentangan: -
Melengkapi lighting diwajibkan untuk mencapai suasana yang setepatnya yang diminta oleh pengarah acara, atas dasar naskah yang telah disetujui.
-
Melengkapi para pemain ( artis/aktor ) dengan lighting setepatnya akan penafsiran yang sesuai peranan-nya.
-
Menyesuaikan keterbatasan yang dipaksakan demi perlengkapan peralatanteknik. Lighting Director harus mampu untuk menerapkan nilai artistik dengan
didukung oleh pengalaman teknik. Pada Televisi BBC London. Lighting Director lah yang mempertanggung jawabkan seluruhnya pula untuk perencanaan teknik. Tetapi di Televisi negara lain seperti di Jerman, Jepang dan TVRI maupun di Televisi Swasta di Indonesia adalah Tecnical Director ( TD ) yang merencanakan dan tanggung jawab penuh untuk teknik. ( kwalitas gambar & warna ).
Vision Engineer. Vision/video engineer harus pula, manafsirkan, melalui persiapan dari kamera-kamera, kehendak pengarah acara/produser. Ia harus menjamin bahwa keterbatasan tehnik dapat dilaksanakan, sambil menyadari betapa keterbatasan itu diterima jadinya. ( contoh adegan malam hari diikuti kekuatan lighting ) pada kamera di ruangan kontrol ( VE desk ).
Costume disigner. Costume Disegner, yang mempunyai tugas tertentu dimana penghantaran dari pada penggambaran warna lebih sulit, karena costume yang harus dirancang, yang bersesuaian pada suatu gaya tertentu.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25 3.7. Suspensi System ( cara pemasangan penggunaan lampu menggunakan Sensor Cahaya )
Sensor cahaya dapat mendeteksi tingkat keterangan sebuah studio yang dapat dipinda-pindah bersamaan waktunya dengan dekorasi. Maka ia tidak dapat dikatakan sebagai instalasi yang tetap dalam studio film. Studio film yang diubah menjadi studio televisi kemudian menggantikan bridge yang dapat dipindah-pindah ini dengan susunan dari beberapa bridge tetap ( dalam istilah televisi disebut lighting batten atau lighting Hoist seperti studio tv di bandung disebut sistem self climbing hois ) yang terbuat dari metal ( disebut “gallery” ). Lampu-lampu dipasang pada gallery melalui kaitan-kaitan ( braeke ), lampu-lampu ini di pasangkan pada grid.
3.8. Kerjasama antara Lighting Director dan Anggota Lainnya dari Team Lighting director dengan producer Dalam tingkatan-tingkatan perencanaan, seseorang lighting director yang berpengalaman mencoba mendapatkan penyelesaian terhadap persoalanpersoalan prinsip yang timbul pada gagasan seorang producer untuk suatu acara, akan tetapi masih akan tetap ada soal-soal nyata dari penafsiran yang mana tidak dapat diselesaikan sebelum rehearsal. Karena itu dapat terjadi bahwa producer dan lighting director mengkin cenderung pada bertentangan yang obyektif, dan karena itu hanya saling pengertian akan kebutuhan yang bertentangan seperti nampaknya sam, bahwa sedemikian itu mungkin guna mencapai Dalam tingkatan-tingkatan perencanaan, seseorang lighting director yang berpengalaman mencoba mendapatkan penyelesaian terhadap persoalanpersoalan prinsip yang timbul pada gagasan seorang producer untuk suatu acara, akan tetapi masih akan tetap ada soal-soal nyata dari penafsiran yang mana tidak dapat diselesaikan sebelum rehearsal. Karena itu dapat terjadi bahwa producer dan lighting director mengkin cenderung pada bertentangan yang obyektif, dan karena itu hanya saling pengertian akan kebutuhan yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26 bertentangan seperti nampaknya sam, bahwa sedemikian itu mungkin guna sesuatu acara yang memuaskan. Agar memuaskan,
supaya perlu
lighting director dapat memperoleh hasil yang kiranya
producer
kepercayaan
kepadanya
serta
mempercayakannya dengan segala keinginan bagi lighting. Tidak perlu dikatakan, apabila para anggota dari team produksi diperkenalkan dengan baik dan dipersatukan dengan sungguh-sungguh, pemecahan terhadap segala soal secara automatis akan menjadi lebih mudah. Betapapun tuntutan dari produksi ataupun acara-acara kerja producer, kesanggupan sumbangan dari lighting director harus didapat atas penilaian yang rasionil dari prioritas relatif dari pada produksi, baik terhadap kemungkinan dari perubahan kemudian. Lighting Director dan Scenic Disegner. Sesungguhnya bahwa lighting director dan scenic bekerja dalam keselarasan yang amat ketat, apabila mengerjakan suatu produksi televisi berwarna. Sungguh-sungguh berbeda sebagaimana banyak persoalan yang sama dijumpai pada televisi monochrome, keadaan lighting dapat mengubah kedua saturation dan intensitas cahaya dari pada warna yang terpilih. Dalam hal produksi yang melibatkan penciptaan suasana kewajaran hidup
sebenarnya
didalam
studio
televisi,
lighting
director
harus
memperlengkapi tata cahaya yang diperlukan memberikan bentuk dynamic pada backround yang biasa dipilih oleh scenic designer. Ia harus, pada saat yang bersamaan, memperhatikan pada tata cahaya bagi para pemain, atas dasar keinginan yang ditegaskan oleh producer. Guna mencapai idaman ini sering menghendaki kesepakatan yang amat sulit, teritimewa dalam hal dipergunakan nya teknik-teknik multi kamera ( EFP system ). Pada umumny dalam hal semacam ini, cahaya putuh dipergunakan untuk menghasilkan warna-warni asli ( natural ) dari suatu setting yang mempunyai pemandangan yang indah. Bila cahaya berwarna dipakai untuk keperluan memperkeras sket warna berpautan, untuk itu harus dilakukan dengan keahlian dan ketentuan. Didalam produksi yang semata-mata
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27 dipercaya, walaupun demikian, warna dapat dipakai secara wajar untuk merangsang khayalan penonton melalui mata para pirsawan. Scenic Designer dan lighting director harus bekerja sama seeratnya agar supaya dapat menciptakan sesuatu keselarasan antara warna-warni pada pentas dan dari lighting, terutama apabila memakai lighting dengan filter-filter berwarna, sebagaimana halnya sering dipergunakan dalam tata cahaya untuk acara hiburan. Lighting Director dan Costume Designer. Kerjasama yang dekat adalah perlu, sebagai contoh, pada suatu permasalah pemakai dari seorang dari seorang artis dalam gaya yang tepat sesuai pada zaman dalam sejarah tertentu atau dengan memuaskan permintaan bagi seorang pemegang peran-utama yang menyatakan dengan baik setelah memilih bagi dirinya sendiri dan berkenaan bagi-nya, pertimbangan semacam itu menjadi lebih banyak, juga pilihan terdapat warna-warna lainnya kemudian harus menjadi nomor dua, akan tetapi dapat bersesuaian dengan, pilihan yang terdahulu. Apabila, sebagai contoh, dalam hal warna pakaian dari pada sibintang, kesepakatan tidak akandapat dicapai apabila acara berupa penyelenggaraan, mutu dari pada penerapan keseluruhan warna-warna dapat sungguh mengganggu, karena dalam tingkat selanjutnya akan terlambat untuk mengambil kesepakatanyang memuaskan. Lighting Director dan Make-up Designer. Meskipun pada televisi monochrome, suatu kelonggaran terhadap pembatasan kuat penyinaran dapat diizinkan sejauh menyangkut pembuatan wajah-wajah, keadaannya sungguh berbeda pada produksi dengan colour terhadap warna kulit ( flesh tone ), karena, pada monochrome nilai-nilai tiruan dapat diterima dengan tidak sempurna, para pirsawan televisi mengetahui bener-bener, dari kehidupan sehari-hari, dari pada warna aslinya wajah-wajah tersebut. Sebagai kosekwensi-nya, lighting director dan make-up designer harus mampu membedakan antara hasil yang tidak memuaskan yang diakibatkan oleh lighting, dapat mengakibatkan suatu hasil tidak serupa.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28 Bagaimanapun juga, kekurangan semacam itu akan dilihat pada picture monitor selama rehearsal dan dengan dalih apapun harus segera dibetulkan. Lighting Director dan Vision Engineer. ( video operator ). Mutu teknik dari suatu gambar televisi, baik monochrome atau colour, adalah akibat adri artistic, ialah rangkaian kamera-kamera. Mutu dari gambar televisi bergantung dari penyelesaian yang diambil dari kemampuan teknik nya Level signal, Saturation dan, contrast yang dapat ditangkap. Oleh karena itu bekerja sama secara erat perlu antara lighting director dengan vision engineer. Dengan bekerja sama sedemikian itu, mereka dapat memperoleh tidak tidak hanya suatu penggambaran lebih baik dari gambar, akan tetapi dapat pula mengusahakan sepenuhnya kemungkinan-kemungkinan dari chenel-chenel kamera, untuk memperbaiki akibat yang menandung arti dari pada gambar.
3.9. Prinsip - Prinsip Umum dalam Suatu Pemakaian Warna yang Memusatkan Pembatasan daripada Contras
Agar supaya video signal dapat menggambarkan dengan seksama unsur-unsur dari pada pentas / dekor / adegan. Contrastnya harus dibatasi. Contrast tersebut dengan mudah dapat ditentukan pada tahap membuat rencana, karena cara-cara yang dipakai dalam pusat produksi untuk princian warna-warbna dari unsur-unsur pada pentas . dekor . adegan, pula memungkinkannya untuk menghitung contrast-contrast antara warna-warna itu. Prinsip-prinsipnya di ikhtisarkan secara ringkas di bawah ini Code-code penunjuk warna – colour refrence code. Informasinya cahaya berwarna yang masuk lensa kamera datang dari pantulannya permukaan-permukaan dari pancaran bercahaya yang dipantulkan oleh sumber cahaya. Informasi tersebut tergantung pada karakteristik ( sifat ) dari pancaran yang dipancarkan dan pula pada properti ( peralatan pentas ) dari permukaanpermukaan yang memantul.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29 Specral komposisi, intensitas dan pola pemancaran dari sumber-sumber cahaya itu dapat diduga untuk diketahui, tinggal untuk menentukan kerakteristik dari pada respon-respon warna dari benda-benda dari mana cahaya dipantulkan. Warna dari suatu obyek ditentukan oleh parameter-parameter dibawah ini : HUE – nya adalah parasmeter yang memberikan kita untuk keadaan bahwa obyek tersebut adalah merah, biru dan seterusnya, oleh suatu funfsi dari pada panjang gelombang yang dominan (terkemuka) dari cahaya. SATURATION : ini adalah karakteristik dari suatu colour bersesuaian terhadap pertimbangan, dalam radiasi total, dari cahaya dengan panjang gelombang yag dominant. Ia mengukur pertimbangan dari radiasi monochrome di dalam campuran. Persesuaiannya jumlah menurur keadaannya adalah “purity” ( kebersihan ) dari colour. INTENSITY : Ini adalah faktor luminance, parameter yang menunjukkan jumlah cahaya dipantulkan atau dikirim ( dipancarkan ) oleh si obyek. Seluruh besaran-besaran parameter untuk televisi yang telah dihasilkan, dalam rangka kerja dari pada operasi, terutama tabel-tabel colour reference, pertama untuk dipergunakan scenic designer ( peranvcang keindahan ) dan scene paniter (pelukis pentas). Tabel-tabel perlengkapan scene painter dengan penunjuk ber kode untuk HUE, akan menunjukkan pertimbangan untuk campuran-campuran. Daerah warnawarna terpakai untuk pentas adalah, apad hakekatnya,, diperoleh dari sedikit berhubungan satu dengan yang lainnya dari dsar cat oleh percampuran yang sesuai dari yang man, atau campuran-nya baik dengan cat hitam maupun cat putih, tempat penyampuran dari warna-warna dapat berangsur-angsur di perluas. Dalam kenyataan nya, dengan suatu perluasan sederhana diantara dua puluh lima dan tiga puluh persediaan cat, suatu deretan dari kira-kira empat ratus ( 400 ) HUE, yag berbeda dapat diperoleh. Warna-warna dapat ditunjukkan oleh nama-nama, yang dilakukan dalam tebeltabel dikeluarkan oleh BBC. Mereka juga dapat ditunjukkan oleh suatu pernyataan code menurut skala, sebagai misal, persesuaian dari warna dasar, putih & hitam. Sebuah skal semacam itu dalam pemakaian umumnya ialah dari “American Physicist Munsell.” Yang dilandasi dari penglihatan manusia.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
Tabel-tabel bercode juga melengkapi Scenic-Designer dengan data sebagai berikut : a. Faktor kemurnian atau saturation, oleh perbandingan dengan suatu skala abu-abu ( grey scale ). b. Faktor Luminance, pecahan dari kejadian cahaya yang dipantulkan. Penggolongan dari warna-warna dihasilkan oleh “munsell” dapat disungguhkan dengan suatu ruang-penunjukkan cylinder. Yang di sifatkn oleh pemakai akan unit-unit yang saling bersesuaian terhadap suatu perobahan subyektif contrast. HUE Selaras terhadap nama dari warna, dan sepuluh (10) dari hue – hue utama disusun pada ruang-ruang yang sama sekeliling seputar dari suatu lingkaran. Saturation dari warna-warna chroma, menurut terminilogi Munsell, dinyatakan sepanjang jari-jari dari pada lingkaran Bila sejumlah warna tulen/asli ( pure colour ) dari hue Hditambah pada suatu abu-abu dari huminance L, hasilnya tergambarlah oleh sebuah titik pada sumbu radius ( jari-jari ) dari ingkaran HUE, semakin besar saturation nya, makin dekat kesuatu warna tulen didekati, semakin jauh dari sumbu yang tegak lurus itu. Jadi besarnya
radiua itu menyatakan saturation nya warna. Bila sisi dari perputaran
demikian dibatasi akan perpotongan oleh suatu bidang tegak lurus pada bidang dari lingkaran dan bersisikan dengan garis tengahnya lingkaran tersebut, maka diperoleh sepanjang radius.
http://digilib.mercubuana.ac.id/