BAB III RESUME KEPERAWATAN
A. Pengkajian Pengkajian dilakukan oleh Desy Hari Sadhini pada hari selasa tanggal 17 Juli 2012 pada pukul 11.00 di ruang K3T bangsal Dahlia RSUD Kebumen. Sdr. N didiagnosa oleh medis menderita hepatitis karena dari hasil pemeriksaan Laboratorium menunjukkan HBsAG positif, selain itu dari tanda dan gejala yang muncul pada Sdr. N seperti nyeri abdomen pada ulu hati sampai kuadran kanan atas, mual muntah, lethargi, demam lebih dari 3 hari. 1. Identitas klien Sdr.N,
umur
14
tahun,
Jenis
kelamin
Laki-laki,
alamat:Tamanwinangun/Kebumen,pekerjaan pelajar, pendidikan SMP, agama islam, suku/bangsa Jawa/Indonesia, RM:761910, Diagnosa Medis Hepatitis. 2. Riwayat Keperawatan Pasien masuk ke IGD RSUD Kebumen diantar oleh keluarga pada tanggal 16 Juli 2012 pukul 14:21dengan keluhan di rumah panas sejak 2 hari yang lalu,pusing,lemes,mual,tidak muntah,pasien juga mengeluh nyeri pada ulu hati,nyeri dirasakan sampai skala 5,nyeri seperti ditusuk-tusuk,nyeri hilang timbul.
25
Dari hasil pemeriksaan di IGD didapatkan data vital sign TD:130/90 mmHg, Nadi:108x/menit, RR:30x/menit,suhu:38,8 C,Nyeri tekan abdomen pada epigastrik sampai ke hipokondria kanan.Hasil Laboratorium menunjukkan HbsAg positif (+).Di IGD mendapatkan terapi IVFD RL 20 tpm,Injeksi Ceftriaxon 2 gram,Injeksi Ranitidin 20 mg,inpepsa syrup 1 sendok makan,terapi oksigen 3 lpm dan diposisikan semi fowler. Saat
dilakukan
pengkajian
pada
pukul
11.00
pasien
mengatakan pusing,mual tapi tidak muntah,nyeri ulu hati yang hilang timbul.Ibu pasien mengatakan anaknya tidak mau makan,minum air putih hanya sedikit,Suhu:37,80C.Ibu pasien mengatakan di rumah anaknya sudah minum obat yang dibelikannya di warung tetapi tidak turun turun juga demamnya. Riwayat penyakit dahulu, Ibu pasien mengatakan dalam 6 bulan terakhir anaknya dalam keadaan sehat, paling hanya sakit flu dan batuk selama 5 hari, beli obat di warung lalu sembuh. Ibu pasien mengatakan anaknya dulu pernah dirawat di Ruang Melati RSUD Kebumen karena menderita penyakit muntaber pada usia 7 bulan. Ibu pasien mengatakan anaknya belum pernah operasi dan sakit seperti ini sebelumnya. Sdr.N tidak ada riwayat alergi obat dan makanan. Riwayat penyakit keluarga Ibu pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti kanker,jantung,diabetes melitus tapi di dalam keluarga ada yang
26
menderita penyakit yang sama seperti yang dialami oleh Sdr.N sekarang yaitu hepatitis yakni ibu dan kedua kakak Sdr.N. 3. Pengkajian Fokus Pengkajian fokus keperawatan dilakukan pada hari selasa tanggal 17 Juli 2012 pada pukul 11.00. Dari hasil pengkajian menurut Virginia Handerson berdasarkan komponen kesehatan dengan masalah Pola nafas yaitu klien mengatakan Sebelum sakit tidak pernah sesak nafas,nafas tidak pernah ngos-ngosan.Sedangkan saat dikaji klien mengatakan tidak sesak nafas, tidak terpasang alat bantu nafas, RR 21x/menit Pola nutrisi sebelum sakit : Ibu klien mengatakan klien sehari makan 2 sampai 3 kali dengan komposisi nasi, lauk, sayur. Dan minum bisa 6 gelas perhari dengan komposisi air putih dan teh. Ibu klien mengatakan tidak memiliki riwayat alergi dan pantangan terhadap makan dan minuman.Ibu klien juga mengatakan sebelum sakit, anaknya sempat jajan cilok kuah dengan saos berwarna orange mencolok.BB: 64 kg. Saat dikaji : Ibu pasien mengatakan hari ini Sdr.N hanya makan 2 sendok bubur kasar jatah diit dari rumah sakit dengan komposisi bubur kasar, lauk, sayur, dan buah serta minum kurang lebih 1 gelas air putih dari tadi pagi. Pasien merasa mual dan tidak enak makan.
27
Pola eliminasi sebelum sakit klien mengatakan tidak ada keluhan dalam BAB dan BAK, BAB biasanya sehari satu kali dengan konsistensi lembek, warna kekuningan. BAK sehari bisa 6 kali dengan konsisitensi cair, warna kekuningan. saat dikaji Ibu klien mengatakan hari ini anaknya belum BAB sejak masuk rumah sakit, BAK sudah 1 kali dari td pagi dengan pispot warna kuning pekat. Gerak dan keseimbangan sebelum sakit Ibu klien mengatakan anaknya bergerak dan beraktivitas tidak ada keluhan dan secara mandiri tanpa bantuan orang lain. Saat dikaji Sdr. N mengatakan saat ini tidak bisa beraktivitas dengan baik karena nyeri pada ulu hati,pusing dan lemas. Klien tampak hanya tiduran saja di tempat tidur. Istirahat dan tidur sebelum sakit ibu klien mengatakan anaknya tidur malam 7-8 jam, jarang untuk tidur siang, tidak ada keluhan pada pola istirahat. Saat dikaji klien mengatakan td malam bias tidur meski sering terbangun,klien tampak lesu dan hanya tiduran terus. Pola aktifitas sebelum sakit Ibu pasien mengatakan anaknya bergerak secara aktif tanpa bantuan . Setiap hari beraktivitas sebagai pelajar,di rumah main bersama teman dan mengaji di mushola. Saat dikaji segala aktifitas pasien dilakukan ditempat tidur,berbaring sesekali mengubah posisi miring kanan kiri
28
Berpakaian sebelum sakit klien mengatakan biasa mengenakan pakaian secara mandiri tanpa bantuan orang lain dan memilih pakaian sendiri. Saat dikaji : klien mengatakan selam sakit di bantu oleh keluarganya dalam berpakaian dan memilih pakaian. .Temperature sebelum sakit Sdr.N mengatakan jika dingin menggunakan jaket untuk menghatkan badan dan jika panas mengenakan baju yang tipis. Saat dikaji pasien memakai selimut tebal dan berkaos kaki,badan teraba terasa hangat,Suhu 38,3 C Pola hygine sebelum sakit Sdr.N mengatakan mandi secara mandiri 2 kali perhari, sikat gigi 2 kali perhari dan mencuci rambut 2 hari sekali.Saat dikaji Ibu pasien mengatakan sejak masuk rumah sakit anaknya belum mau di seka karena klien merasakan badannya tidak enak dan pegal-pegal,nyerinya di perutnya juga akan semakin terasa jika untuk bergerak. Rasa aman dan nyaman sebelum sakit klien mengatakan merasa aman da nyaman bersama keluarganya dan tidak mengalami keluhan. Saat dikaji
: klien mengatakan kurang merasa nyaman
dengan kondisinya sekarang karena merasa sakit pada perutnya dan perutnya terasa sakit saat ditekan, sakit seperti ditusuk-tusuk, makan tidak enak, badan terasa pegal-pegal .Klien meringis saat perutnya di tekan
29
Komunikasi
sebelum
sakit
klien
mengatakan
biasa
menggunakan bahasa Indonesia dan jawa saat bersosialisasi dengan orang lain. Saat dikaji : klien tampak menggunakan bahasa Indonesia dan terkadang kooperatif, klien terdengar sering mengeluh kepada keluarganya. Spiritual sebelum sakit : Klien mengatakan sebagai muslim menjalankan sholat 5 waktu. Saat dikaji : Klien mengatakan belum menjalankan sholat 5 waktu karena sakit. Bekerja sebelum sakit klien adalah seorang pelajar kelas 3 SMP. Setiap hari bersekolah dan pulang ke rumah pada jam 14.00.Pada hari minggu digunakan untuk berkumpul bersama keluarganya atau bermain bersama teman-temannya. Saat dikaji Sdr.N mengatakan tidak bisa sekolah karena sakit, klien tampak hanya tiduran saja. Bermain dan rekreasi sebelum sakit klien mengatakan jika jenuh paling hanya bermain dengan teman-temannya, atau menonton televisi di rumah. Saat dikaji keluarga mengatakan saat ini tida bisa berekreasi karena anaknya sedang sakit. Belajar sebelum sakit Sdr.N dan keluarga mengatakan tahu penyakit Sdr.N yaitu penyakit hepatitis tetapi kurang tahu tentang perawatan dan pencegahannya. Saat dikaji Sdr. N dan keluarga mengatakan saat ini kurang tahu tentang penyakit Sdr.N. Klien dan keluarga tampak bingung saat ditanya seputar kesehatan Sdr.N.
30
Hasil Pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum cukup,TB 166cm, BB 62,5 kg,LP:66 cm Vital sign TD 110/70 mmHg, N 88x/rmenit, S:38,30C, RR 21 x/menit. Kepala bentuk mesochepal, tidak ada lesi dan tidak ada nyeri tekan, rambut hita beruban dan tidak mudah dijabut. Mata konjungtiva palpebra ananemis +/+, sklera anikterik, reflek pupil terhadap cahaya +/+, ukuran pupil 2mm/2mm, tidak ada gangguan penglihatan. Hidung Septum nasal simetris, tidak ada polip, tidak ada lesi, hidung agak kotor.Mulut Mukosa bibir pucat dan kering, gigi agak kotor, ovula simetris, tidak ada pembesaran tonsil. Leher teraba nadi karotis, tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid dan klenjar getah bening,tidak terdapat distensi vena jugularis. Telinga kanan dan kiri simetris, tidak ada nyeri tekan pada tulang mastoideus, telinga luar bersih, tidak terdapat serumen, tidak ada gangguan pendengaran. Paru Inspeksi: tampak nafas normal,ekspansi dada simetris,tidak tampak penarikan otot-otot dinding dada. Palpasi: tidak terdapat nyeri tekan pada dada pasien, ekspansi pari kanan dan kiri sama dan teraba. Perkusi: bunyi sonor tidak terdapat cairan pada paru. Auskultasi: bunyi paru vesikuler, tidak ada bunyi nafas tambahan. Jantung Inspeksi: tampak iktus kordis. Palpasi: tidak ada nyeri tekan, terab iktus kordis. Perkusi: bunyi pekak, batas jantung normal. Auskultasi :S1>S2, reguler. Abdomen Inspeksi; bentuk supel, turgor kulit elastis,
tidak ada lesi pada abdomen.
Auskultasi: bising usus aktif 15 kali permenit. Palpasi: tidak teraba
31
masa, teraba organ hati, terdapat nyeri tekan pada ulu hati sampai region kanan atas abdomen. Perkusi: bunyi timpani, tidak terdapat cairan atau masa pada abdomen. Genitourinaria klien mengatakan tidak ada keluhan dan tidak terpasang DC. Ektremitas atas: akral hangat, capileri refill time kurang dari 3 detik, tonus otot 5/5 , tidak ada edema, ektremitas bawah: akral hangat, kapileri refill time kurang dari 3 detik, tonus otot 5/5 , tidak ada edema Pemeriksaan Laboratorium tanggal 16 Juli 2012 pada pukul 15:15 adalah WBC (White Blood Cell) 4,7 x 10^3/ul, Lymph# 0,4x10^3/ul, Mid# 0,3x10^3/ul, Grand# 4,ox10^3/ul, Lymph% 8,9%,Mid% 6,7%, Grand % 84,4%, HGB (Haemoglobin) 13,0 g/dl, RBC(Red Blood Cell) 4,02x10^6/ul, HCT(Haematocrit) 38,4%, MCV(Mean Corpuscular Volume) 95,7 fl, MCH (Mean Cell Haemoglobin) 32,3 pg, MCHC 33,8 g/dl, RDW-CV (Red Distribution Width) 12,9%,RDW-SD (Red Distribution Width) 44,8 fl, PLT( Platelet) 151x10^3/ul, MPV (Mean Platelet volume) 7,9 fl, PDW (Platelet Distribution Width) 15,7, PCT (prokalsitonin) 0,119%, GluGod 73 mg/dl, Urea 35,9 mg/dl, Creatinin 1,08 mg/dl, SGOT (Serum glutamik-oxaloacetic transaminase) 17,9 u/l, SGPT (Serum glutamic pyruvic) 14,5 u/l, widal test 1/200.(Laboratorium RSUD Kebumen) Klien juga mendapat terapi obat pada tanggal 17 Juli 2012 Sulcralfat syrup 1 sendok makan/8 jam diberikan peroral, Curliv plus 500 mg/8 jam diberikan peroral, Sistenol 500 mg/8 jam diberikan
32
peroral, Ceftriaxon 2 mg/24 jam diberikan perbolus, Ranitidin 50 mg/12 jam diberikan perbolus, RL20 tpm diberikan parenteral.
B. Analisa data dan Perumusan Diagnosa Pada data diatas di peroleh pengkajian yang mengarah pada masalah yang dihadapi klien: 1. Data subyektif pada tanggal 17 Juli 2012 pukul 11.00, pasien mengatakan nyeri di ulu hati sampai perut sebelah kanan atas, nyeri hilang timbul, nyeri bertambah jika untuk bergerak, nyeri dirasakan seperti ditusuk-tusuk,senut-senut,skala nyeri 5,lama nyeri kurang lebih 3 menit tapi sering. Data objektif pasien tampak menahan nyeri.Berdasarkan hasil pemeriksaan vital sign didapatkan TD:110/70 mmHg,Nadi:88x/menit, sehingga masalah keperawatan yang muncul yaitu nyeri akut b.d agen cidera biologis.(Wilkinson, J.M, 2007) 2. Data Subyektif pada tanggal 17 Juli 2012 pukul 11.30 WIB, Ibu pasien mengatakan anaknya demam dirumah sudah 2 hari, sudah masuk rumah sakit tapi panasnya belum turun-turun juga.Data objektif pasien suhu 38,3 C, kulit terasa hangat jika disentuh, sehingga masalah keperawatan
yang
muncul
yaitu
Hipertermi
b.d
proses
penyakit.(Wilkinson, J.M, 2007) 3. Data subyektif pada tanggal 17 Juli 2012 pukul 11.45 WIB,ibu pasien mengatakan sejak sakit di rumah sampai masuk rumah sakit anaknya susah makan karena mual tp tidak muntah. Makan tadi pagi hanya 2
33
sendok bubur kasar, minum 1 gelas/200 cc.Data obyektif:klien tidak tertarik untuk makan,klien menolak untuk makan, sehingga diagnose keperawatan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d mual muntah.(Wilkinson, J.M, 2007) 4. Data subyektif pada tanggal 17 Juli 2012 pukul 12.00, ibu pasien mengatakan Sdr.N dibantu dalam makan/minum, toileting, personal Hygiene, segala aktifitas dilakukan di tempat tidur.Ibu pasien juga mengatakan sejak masuk rumah sakit, klien belum mau untuk diseka karena badannya terasa lemah dan nyeri di perutnya akan semakin bertambah jika untuk bergerak.Ibu pasien juga mengatakan klien belum ganti baju sejak masuk rumah sakit.Data obyektif:Tubuh pasien tampak kotor, tercium bau badan, Gigi tampak kotor, sehingga diagnose keperawatannya adalah defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan.(Wilkinson, J.M, 2007) 5. Data subyektif pada tanggal 17 Juli 2012 pukul 12.30, Sdr.N dan keluarga mengatakan tahu jika penyakit liver disebabkan oleh virus, tp blm mengerti cara perawatan dan pencegahan penyakit tersebut.Data obyektif pasien dan keluarga tampak bingung ditanya seputar penyakitnya, sehingga diagnosa keperawatannya adalah defisit pengetahuan tentang penyakit hepatitis B berhubungan dengan kurangnya pemahaman terhadap sumber-sumber informasi.(Wilkinson, J.M, 2007)
34
C. Intervensi, Implementasi dan Evaluasi Setelah
muncul
diagnose
keperawatan
penulis
menyusun
perencana tindakan keperawatan, pelaksanaan, dan evaluasi keperawatan agar memepermudah pembaca dalam memahami masalah yang muncul pada klien dan cara menyelesaikan masalah yang muncul selama klien dirawat, serta bagaiman pelaksanaannya dan hasil akhirnya. 1. Nyeri berhubungan dengan agen cidera biologis Tujuan yang telah dibuat adalah setelah dilakukan tindakan selama 2 kali 24 jam masalah keperawatan nyeri berhubungan dengan agen cidera biologis teratasi dengan criteria hasil: skala nyeri berkurang atau tidak ada, pasien tampak lebih rileks, pasien tampak lebih nyaman.(Wilkinson, J.M, 2007) Rencana tindakan yang akan dilakukan yaitu: Kaji tanda-tanda vital, kaji karakteristik nyeri meliputi hal-hal yang mencetuskan nyeri, tindakan yang mengurangi nyeri, kualitas nyeri, area nyeri, skala nyeri, waktu. Atur pasien senyaman mungkin. Berikan teknik pengalihan nyeri misalnya mendengarkan music, menonton televisi atau mengajak berbincang-bincang. Ajarkan teknik distraksi relaksasi, kolaborasikan dengan medik tentang pemberian analgetik.(Wilkinson, J.M, 2007) Tindakan yang dilakukan pada hari Rabu tanggal 18 Juli 2012 pukul 07.30 adalah menanyakan keluhan klien apakah masih mengatakan nyeri, klien masih mengatakan nyeri ulu hati skala 5, nyeri hilang timbul, pasien juga merasakan pusing, semalam sampai tidak
35
bisa tidur, mengukur tanda-tanda vital TD:100/70mmhg, nadi 92x/menit,rr 18x/menit, mengajarkan teknik nafas dalam, dan menganjurkan kepada pasien untuk melakukannya sendiri seperti yang sudah diajarkan, pasien nampak tidak kooperatif dan menolak dilakukan tindakan berikutnya. Evaluasi pada hari Rabu tanggal 18 Juli 2012 pukul 13.30, data subyektif pasien mengatakan masih merasa nyeri tapi nyeri berkurang ketika dilakukan teknik nafas dalam seperti yang sudah diajarkan, pasien melaporkan skala nyeri turun menjadi 4. Disimpulkan bahwa masalah keperawatan nyeri berhubungan dengan agen cidera biologis belum teratasi karena pasien masih merasa belum nyaman meski skala nyeri turun, lanjutkan intervensi pantau karakteristik nyeri, berikan posisi senyaman mungkin, ajarkan teknik nafas dalam, beri tindakan kompres hangat pada abdomen. Tindakan yang dilakukan pada Kamis tanggal 19 Juli 2012 pada pukul 11.00 adalah mengkaji keluhan pasien tentang nyeri yang dirasakan, menganjurkan untuk melakukan nafas dalam, melakukan tindakan kompres hangat pada abdomen dengan buli-buli. Evaluasi yang dilakukan pada Kamis tanggal 19 Juli 2012 pada pukul 13.30 data subyektif pasien mengatakan nyeri berkurang, ketika dikompres dengan buli-buli pasien merasa nyaman. Data obyektif paien tampak lebih rileks.
36
2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah Tujuan yang telah dibuat adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 kali 24 jam masalah perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah dapat teratasi sesuai kriteria hasil adanya peningkatan berat badan, menyatakan keinginan untuk mengikuti diit yang dianjurkan.(Wilkinson, J.M, 2007) Rencana yang akan dilakukan yaitu timbang berat badan pasien, kaji makanan kesukaan pasien yang tidak bertentangan dengan program diit, diskusikan dengan ahli gizi dalam menentukan diit dan kebutuhan asupan untuk pasien, bantu makan sesuai kebutuhan, tawarkan hygiene mulut sebelum makan, ajarkan nafas dalam untuk mengurangi mual, kolaborasi dengan dokter tentang pemberian antiemetik.(Wilkinson, J.M, 2007) Tindakan yang dilakukan pada hari Rabu tanggal 18 Juli 2012 pada pukul 10.30 adalah membantu pasien untuk makan dan minum, pasien menolak, menawarkan untuk hygiene mulut, pasien menolak dilakukan tindakan Evaluasi yang dilakukan pada hari Rabu tanggal 18 Juli 2012 pada pukul 14.00, data subyektif ibu pasien mengatakan anaknya tidak mau makan siang, hanya mau makan buah pepaya dihaluskan data obyektif pasien hanya mau tidur saja dan tidak tertarik untuk makan.Dapat disimpulkan bahwa masalah keperawatan perubahan nutrisi kurang dari
37
kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah belum teratasi, lanjutkan intervensi, kaji makanan kesukaan klien yang sesuai dengan program diit, ajarkan teknik nafas dalam untuk mengurangi mual muntah, tawarkan hygiene mulut, kolaborasi dengan dokter tentang pemberian antiemetik Tindakan yang dilakukan pada hari Kamis tanggal 19 Juli 2012 pada pukul 12.30 adalah melakukan oral hygiene kepada pasien sekaligus mengajarkan kepada keluarga, pasien kooperatif, pasien mengatakan mulutnya terasa segar, pasien mengatakan luka di gusi nya tidak terasa perih. Menawarkan pasien untuk makan, pasien makan 5 sendok diit TKTP dari rumah sakit disuapin oleh ibunya, menganjurkan untuk menarik nafas dalam ketika merasa mual, pasien kooperatif, menganjurkan pasien untuk minum manis. Evaluasi yang dilakukan pada hari Kamis tanggal 19 Juli 2012 pada pukul data subyektif pasien mengatakan mual, sebah pada perutnya, data obyektif pasien hanya menghabiskan 5 sendok makan,minum air putih 100 cc, Dapat disimpulkan bahwa masalah keperawatan perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah belum teratasi, lanjutkan intervensi, kaji makanan kesukaan klien yang sesuai dengan program diit, ajarkan teknik nafas dalam untuk mengurangi mual muntah, tawarkan hygiene mulut, kolaborasi dengan dokter tentang pemberian antiemetic.
38
3. Hipertermi berhubungan dengan penyakit Tujuan yang telah dibuat adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 kali 24 jam masalah hipertermi berhubungan dengan penyakit dapat teratasi sesuai dengan criteria hasil:suhu dalam batas normal 36,5 C-37,5C,tidak ada tanda tanda dehidrasi.(Wilkinson, J.M, 2007) Rencana tindakan yang akan dilakukan adalah pantau aktivitas adanya hidrasi (turgor kulit, kelembapan, mukosa bibir), pantau suhu pasien, Gunakan kompres, kolaborasi dengan medic tentang pemberian antipiretik.(Wilkinson, J.M, 2007) Tindakan yang dilakukan pada hari Rabu tanggal 18 Juli 2012 pada pukul 10.00 adalah mengukur tanda-tanda vital didapatkan TD 100/70,Nadi 88x/menit,suhu 38,20C,rr 21x/menit,melakukan tindakan kompres tetapi respon pasien menolak dilakukan tindakan tersebut. Memberikan obat oral sistenol 500 mg Evaluasi yang dilakukan pada hari Rabu tanggal 18 Juli 2012 pada pukul 13.30,data subyektif ibu pasien mengatakan anaknya masih demam,badannya terasa panas jika disentuh,ibu pasien mengatakan anaknya sudah minum air putih kurang lebih 200 cc, data obyektif suhu pasien 380C,mukosa bibir kering, badan pasien masih terasa hangat jika di sentuh.Dapat disimpulkan masalah keperawatan hipertermi berhubungan dengan penyakit belum teratasi, lanjutkan intervensi, pantau suhu pasien,
39
anjurkan untuk banyak minum, lakukan kompres, kolaborasi dengan medis pemberian antipiretik. Tindakan yang dilakukan pada hari Kamis tanggal 19 Juli 2012 pada pukul 11.30 adalah mengukur tanda-tanda vital, didapatkan TD:110/70 mmHg,Nadi 86x/menit,suhu 37,70C, rr 18 x/menit, melakukan kompres pada 5 titik sekaligus mengajarkannya pada keluarga, pasien dan keluarga kooperatif, memberikan obat sistenol 500 mg Evaluasi yang dilakukan pada hari Kamis tanggal 18 Juli 2012 pada pukul 13.30 data subyektif ibu pasien mengatakan panas anaknya sudah agak turun, anaknya tampak sering terlelap, anaknya juga sudah banyak kinum seperti anjuran perawat data obyektif suhu 380C, mukosa bibir kering, pasien terlihat tiduran. Disimpulkan bahwa masalah keperawatan hipertermi berhubungan dengan penyakit belum teratasi, pertahankan intervensi pantau suhu tubuh, anjurkan untuk memperbanyak minum, kolaborasi pemberian antipiretik jika suhu tubuh pasien masih di atas normal. 4. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan Tujuan yang telah dibuat adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 kali 24 jam masalah keperawatan defisit perawatan diri dapat teratasi sesuai dengan kriteria hasil: pasien menerima pemenuhan kebutuhanpersonal hygiene baik dari perawat maupun keluarga, Tidak ada bau badan, mulut dan gigi bersih, badan bersih.(Wilkinson, J.M, 2007)
40
Rencana tindakan yang akan dilakukan adalah kaji kemampuan pasien dalam menggunakan alat bantu, pantau tingkat kekuatan dan toleransi aktivitas, ajarkan ke keluarga dan pasien tentang teknik mobilisasi
dan
ambulasi,
penuhi
kebutuhan
personal
hygiene
klien.(Wilkinson, J.M, 2007) Tindakan yang dilakukan pada hari Rabu tanggal 18 Juli 2012 pukul 06.30 adalah membantu keluarga menyeka pasien, membantu pasien dalam berpakaian, membantu pasien melakukan oral hygiene, pasien dan keluarga kooperatif. Evaluasi yang dilakukan pada hari Rabu tanggal 18 Juli 2012 pukul 07.00 adalah data subyektif pasien mengatakan merasa lebih nyaman setelah diseka, data obyektif tubuh pasien terlihat lebih bersih, pasien tampak lebih rapi dan wangi.Dapat disimpulkan masalah keperawatan deficit perawatan diri teratasi, pertahankan intervensi penuhi personal hygiene pasien, motivasi keluarga untuk mempertahankan pola hygiene pasien. Tindakan yang dilakukan pada hari Kamis tanggal 19 Juli 2012 pada pukul 06.50 adalah mengkaji personal hygiene pasien, keluarga mengatakan pasien telah diseka oleh ibu di bantu oleh ayahnya, pada pukul 12.00 membantu pasien untuk oral hygiene sebelum makan. Evaluasi yang dilakukan pada hari Kamis tanggal 19 Juli 2012 pada pukul 12.05 WIB data subyektif pasien mengatakan mulutnya lebih segar setelah kumur-kumur, data obyektif pasien terlihat lebih nyaman,
41
badan bersih dan tidak ada bau badan. Dapat disimpulkan bahwa masalah keperawatan defisit perawatan diri teratasi pertahankan intervensi penuhi personal hygiene pasien, motivasi keluarga untuk mempertahankan personal hygiene pasien. 5. Defisit pengetahuan tentang penyakit hepatitis B berhubungan dengan kurangnya pemahaman terhadap sumber-sumber informasi. Tujuan yang telah di buat adalah setelah dilakukan tindakan keperawatan selam 2 kali 24 jam masalah Defisit pengetahuan (hepatitis) berhubungan dengan kurangnya pemahaman terhadap sumber-sumber informasi teratasi dengan kriteria hasil yaitu keluarga dan lien tahu tentang hepatitis, tanda dan gejala, penyebab, penatalaksanan dan perawatan hepatitis, diit pada klien dengan hepatitis.(Wilkinson, J.M, 2007) Rencana tindakan yang dilakukan yaitu kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga, kaji tingkat pemahaman klien dan keluarga, kaji adanya hambatan lingkungan internal dan eksternal, tentukan kemampuan pasien untuk belajar, tentukan motivasi pasien untuk belajar, tentukan kebuthan pengajaran klien dan keluarga (pendkes).(Wilkinson, J.M, 2007) Tindakan yang dilakukan pada Hari Rabu 18 Juli 2012 pukul 11.12. mengakaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga : klien dan kleuarga mengatakan kurang tahu tentang perawatan dan pengobatan orang dengan hepatitis, klien dan keluarga tampak ingin tahu tentang perawatan dan pengobatan hepatitis, menentukan motivasi klien untuk belajar: klien mengatakan ingin tahu tentang penyakit biar sembuh.
42
Evaluasi tindakan pada hari Rabu 18 Juli 2012 pukul 14.35. data subjektif klien dan kleuarga mengatakan kurang tahu tentang perawatan danpengobatan orang dengan hepatitis, klien dan keluarga mengatakan ingin tahu tentang penyakit biar sembuh. Dan data objektif klien dan keluarga tampak ingin tahu tentang perawatan dan pengobatan hepatitis, sehingga
dapat
ditarik
kesimpulan
masalah
keperawatan
defisit
pengetahuan(hepatitis) berhubungan dengan kurangnya pemahaman terhadap sumber-sumber informasi belum teratasi. Lanjutkan intervensi tentukan kebutuhan pembelajaran klien dan keluarga tentang hepatitis. Tindakan yang dilakukan pada hari Kamis 19 Juli 2012, Pukul 11.30 WIB. Memberikan pembelajaran Klien dan keluarga tentang hepatitis (Pendkes); klien dan keluarga mengatakan sekarang lebih tahu tentang penyakit hepatitis B, perawatan dan pengobatannya, klien dan keluarga tampak bisa menjawab pertanyaan sesuai dengan materi yang di sampaikan. Evaluasi tindakan pada hari Kamis 19 Juli 2012 pukul 11.50 WIB data subjektif
klien dan keluarga mengatakan sekarang tahu tentang
hepatitis, perawatan dan pengobatannya. Data objektif klien dan keluarga tampak bisa menjawab pertanya sesuai dengan materi yang di sampaikan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan masalah defisit pengetahuan (hepatitis) berhubungan dengan kurangnya pemahaman terhadap sumber-sumber informasi teratasi. Lanjutkan intervensi motivasi klien dan keluarga untuk belajar.
43