BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian merupakan
deskriptif
dengan
pendekatan
kualitatif.
penelitian yang dimaksudkan untuk
Penelitian
deskriptif
mengumpulkan informasi
mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Arikunto, 2005:234). Pendekatan yang digunakan
dalam
penelitian
ini
adalah
pendekatan
kualitatif
sehingga
interpretasi hasil penelitian ini menggunakan data bersifat empiris. Gambaran yang lebih jelas dan menyeluruh tentang seluruh aktivitas ruang kelas
bangunan
kolonial
HBS
yang
memenuhi
standar
kenyamanan
pencahayaan alami yang tertera pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Gambaran Proses Penelitian Jenis Metode Studi Dokumentasi
Langkah-langkah Penelitian
Luaran (Output)
Analisis standar dan Deskripsi prosedur pengukuran dan pencahayaan
Keterangan
standar prosedur
pengukuran kenyamanan pencahayaan alami
Pengukuran
Data kondisi iklim
geometri
ruang Kota
meliputi
kedalaman temperatur
ruang,
Bandung
:
udara,
lebar ruang, kelembaban udara,
Tania Nandini, 2014
Kinerja Pencahayaan Alami Ruang Kelas Bangunan Kolonial Hoogere Burger School (Hbs) Pada Sekolah Menengah Atas Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tinggi ruang
sinar
matahari,
curah hujan, dan pergerakan udara Pengukuran
bukaan Ukuran
pada
dinding ruang
meliputi lebar,
geometri
tinggi, posisi,
dan
orientasi Deskriptif
Pencatatan dinding,
material
lantai
plafon jenis,
-
Ukuran
dan
bukaan
termasuk
dinding
warna
dan
-
tekstur
Jenis
material
dinding, lantai,
dan
plafon Pencatatan
dan Jenis
pengukuran
bahan
kondisi penghalang
lingkungan waktu
dan
termasuk penyinaran
matahari Kualitatif
Melakukan pengukuran ruang
kelas
ruang menggunakan
Kondisi cahaya lingkungan dan luar Lux
Meter Analisis pencahayaan
data Intensitas
cahaya
alami (lux)
ruang kelas
Tania Nandini, 2014
Kinerja Pencahayaan Alami Ruang Kelas Bangunan Kolonial Hoogere Burger School (Hbs) Pada Sekolah Menengah Atas Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. VARIABEL PENELITIAN Dalam penelitian ini peneliti menggunakan satu variabel tunggal, yaitu kinerja pencahayaan alami ruang kelas bangunan kolonial HBS.
C. PARADIGMA PENELITIAN Paradigma merupakan konsep dasar dan alur berpikir yang melandasi penelitian
dan menghubungkan variabel–variabel yang diteliti.
Paradigma
penelitian ini dirumuskan dalam bagan sebagai berikut :
Tania Nandini, 2014
Kinerja Pencahayaan Alami Ruang Kelas Bangunan Kolonial Hoogere Burger School (Hbs) Pada Sekolah Menengah Atas Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
KINERJA PENCAHAYAAN ALAMI RUANG KELAS BANGUNAN KOLONIAL HOOGERE BURGER SCHOOL (HBS) PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS DI KOTA BANDUNG
Variabel X
Kinerja Pencahayaaan Alami
Pemanfaatan pencahayaan alami : - Geometri ruang -
Bukaan pada dinding
-
Material yang digunakan pada dinding, lantai dan plafon
Kinerja pencahayaan alami pada ruang kelas efektif : - Intensitas cahaya
-
Waktu yang digunakan selama PBM
HASIL PENELITIAN
KESIMPULAN DAN SARAN
Tania Nandini, 2014
Kinerja Pencahayaan Alami Ruang Kelas Bangunan Kolonial Hoogere Burger School (Hbs) Pada Sekolah Menengah Atas Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan : : arah penelitian
: lingkup penelitian
D. DATA DAN SUMBER DATA Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi.Sedangkan yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh (Arikunto, 2010:172). Berdasarkan pernyataan di atas, data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Tabel 3.2 Data dan Sumber Data Data a. Data mengenai HBS
(Hoogere
Sumber Data
bangunan kolonial Burgerschool),
termasuk denah HBS dan denah
a. Studi literatur. b. Survei dengan pengukuran kinerja pencahayaan alami.
SMA Negeri 3 dan 5 Bandung saat ini. b. Data mengenai kinerja pencahayaan alami.
E. POPULASI DAN SAMPEL 1. Populasi Dalam penelitian kualitatif, populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:297). Populasi dalam penelitian ini yaitu ruang kelas bangunan kolonial HBS pada SMA Negeri di Kota Bandung. 2. Sampel Teknik penarikan sampel yang digunakan yaitu jenis Area Probability Sample dengan teknik Sampling Acak. Berdasarkan teknik sampling tersebut, maka sampel
Tania Nandini, 2014
Kinerja Pencahayaan Alami Ruang Kelas Bangunan Kolonial Hoogere Burger School (Hbs) Pada Sekolah Menengah Atas Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dalam penelitian ini adalah ruang kelas bangunan kolonial HBS di SMAN 3 Bandung yaitu; ruang kelas XII IPA 1 (ruang 1), ruang kelas XII IPA 3 (ruang 3), dan ruang kelas XII IPA 5 (ruang 5).Sedangkan pada SMAN 5 Bandung sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah ruang kelas XII IPA 2 (ruang 2), ruang kelas XII IPA 3 (ruang 3), dan ruang kelas XII IPA 4 (ruang 4).
F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA 1. Observasi Observasi sebagai teknik pengumpulan data cocok digunakan apabila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden
yang
diamati
tidak
terlalu
besar.
Sutrisno
(Sugiyono,
2011:203)
mengungkapkan bahwa dalam observasi terdapat dua proses terpenting yaitu prosesproses pengamatan dan ingatan. Pada penelitian ini digunakan pedoman observasi dan format pengukuran kondisi fisik dan lingkungan (POFPKFL). Pedoman instrumen ini digunakan untuk mengukur kondisi eksisting fisik dan lingkungan lokasi penelitian.
G. INSTRUMEN PENELITIAN Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2011:148). Penelitian ini menggunakan 1 (satu) jenis instrumen yaitu, pedoman observasi dan format pengukuran kondisi fisik dan lingkungan (POFPKFL) ruang kelas berdasarkan kenyamanan pencahayaan alami. 1. Pedoman Observasi dan Format Pengukuran Kondisi Fisik dan Lingkungan (POFPKFL) Instrumen ini digunakan untuk mengukur kondisi eksisting fisik dan lingkungan lokasi penelitian. Beberapa format survey yang dikembangkan adalah sebagai berikut: 1. Format pengukuran geometri ruang
Tania Nandini, 2014
Kinerja Pencahayaan Alami Ruang Kelas Bangunan Kolonial Hoogere Burger School (Hbs) Pada Sekolah Menengah Atas Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pengukuran geometri ruang dilakukan dengan cara mengukur volume ruang kelas dari masing- masing sampel ruang ruang kelas. a. SMAN 3 Bandung Ruang
Gambar
Panjang
Lebar
Tinggi
Volume
(p)
( )
(t)
(p x x t)
Panjang
Lebar
Tinggi
Volume
(p)
( )
(t)
(p x x t)
XII IPA 1 XII IPA 3 XII IPA 5 JUMLAH
b. SMAN 5 Bandung Ruang
Gambar
XII IPA 2 XII IPA 3 XII IPA 4 JUMLAH
2. Format pengukuran bukaan pada dinding Pengukuran ini dilakukan dengan cara mengukur dimensi bukaan pada dinding ruang yang terdiri dari : o Jendela o Pintu o Lubang kaca pada pintu Setelah didapat dimensi bukaan, lalu dilakukan perhitungan dengan menggunakankonsep DF (Daylight Factor). Konsep DF hanya valid untuk kondisi bola langit yang tercahayai secara merata (overcast) dan tidak ada sinar langsung dari matahari. DF akan terpengaruh oleh tiga komponen, yaitu komponen langit (SC, sky component), komponen pantulan permukaan luar (ERC, externally
Tania Nandini, 2014
Kinerja Pencahayaan Alami Ruang Kelas Bangunan Kolonial Hoogere Burger School (Hbs) Pada Sekolah Menengah Atas Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
reflected component), dan komponen pantulan permukaan dalam ruangan (IRC, internally reflected component).
3. Format pencatatan material dinding, lantai dan plafon Pencatatan material dinding, lantai dan plafon meliputi hal sebagai berikut : Jenis Material yang
Efek yang
Daya Tahan
Digunakan
Ditimbulkan
Material terhadap Sinar Matahari
Dinding Lantai Keramik Plafon Gypsum 4. Format pengukuran intensitas cahaya dengan lux meter a. SMAN 3 Bandung WAKTU PENYINARAN
XII IPA 1
XII IPA 3
XII IPA 5
XII IPA 2
XII IPA 3
XII IPA 4
(WIB) 07.00 – 08.00 08.05 – 09.00 09.05 – 10.00 10.05 – 11.00 11.05 – 12.00 12.05 – 13.00 13.05 – 14.00 14.05 – 15.00
b. SMAN 5 Bandung WAKTU PENYINARAN (WIB) 07.00 – 08.00 08.05 – 09.00
Tania Nandini, 2014
Kinerja Pencahayaan Alami Ruang Kelas Bangunan Kolonial Hoogere Burger School (Hbs) Pada Sekolah Menengah Atas Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
09.05 – 10.00 10.05 – 11.00 11.05 – 12.00 12.05 – 13.00 13.05 – 14.00 14.05 – 15.00
Tania Nandini, 2014
Kinerja Pencahayaan Alami Ruang Kelas Bangunan Kolonial Hoogere Burger School (Hbs) Pada Sekolah Menengah Atas Di Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu