BAB III METODE PENELITIAN
3.1
Metode Penelitian Yang Digunakan Pada penelitian ini penulis melakukan penelitian terhadap perusahaan go-
public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia khususnya yang tergabung dalam Indeks LQ 45. Adapun objek penelitian yang akan diteliti adalah mengenai rasio likuiditas, profitabilitas, pertumbuhan dan harga saham yang terdapat dalam laporan keuangan. Untuk periode laporan keuangan ini, penulis menggunakan laporan keuangan periode 2007 sampai dengan 2011. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan jenis pendekatan studi kasus yaitu dengan melihat fenomena permasalahan yang ada di perusahaan sehubungan dengan masalah yang diteliti. Data yang diperoleh selama penelitian kemudian akan diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut dengan dasar teori-teori yang telah dipelajari. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Menurut Whitney (1960), metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat (Moh.Nazir,2005:54). Menurut Mohamad Nazir (2005:54) dalam bukunya Metode Penelititan, yang dimaksud dengan metode penelitian deskriptif serta tujuannya adalah : “Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu sistem kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan
52
53
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.” Metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau menguraikan permasalahan yang berkaitan dengan pertanyaan terhadap variabel mandiri yaitu mendeskripsikan rasio likuiditas, profitabilitas, pertumbuhan dan harga saham. Menurut Sugiyono (2012:55) metode verifikatif
“merupakan penelitian
yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.” Metode verifikatif digunakan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih yaitu : 1. Untuk menjelaskan atau menganalisis pengaruh rasio likuiditas terhadap harga saham. 2. Untuk menjelaskan atau menganalisis pengaruh rasio profitabilitas terhadap harga saham. 3. Untuk menjelaskan atau menganalisis pengaruh rasio pertumbuhan terhadap harga saham. 4. Untuk menjelaskan atau menganalisis pengaruh rasio likuiditas, profitabilitas, dan pertumbuhan terhadap harga saham. Dengan metode ini penulis bermaksud mengumpulkan data historis dan mengamati secara seksama mengenai aspek-aspek tertentu yang berkaitan erat dengan masalah yang diteliti sehingga akan diperoleh data-data yang menunjang penyusunan laporan penelitian. Data yang diperoleh tersebut kemudian diproses, dianalisis lebih lanjut dengan dasar-dasar teori yang telah dipelajari sehingga memperoleh gambaran mengenai objek tersebut dan dapat ditarik kesimpulan mengenai masalah yang diteliti.
54
Berdasarkan sifatnya, jenis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012:13): “Data kuantitatif merupakan suatu karakteristik dari suatu variabel yang nilai-nilainya dinyatakan dalam bentuk numerical.” dengan menggunakan teknik analisis regresi linear sederhana. Untuk menentukan erat atau tidaknya hubungan antara kedua variabel tersebut digunakan analisis korelasi.
3.2
Definisi dan Operasionalisasi Variabel Penelitian
3.2.1
Definisi Variabel Penelitian Menurut Sugiyono (2012: 58) pengertian variabel penelitian adalah: “ segala
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
diperoleh
informasi
tentang
hal
tersebut,
kemudian
ditarik
kesimpulannya.” Kerlinger (1973) dalam Sugiyono (2012:58) menyatakan bahwa : “variabel adalah konstruk (constructs) atau sifat yang akan dipelajari. Diberikan contoh misalnya, tingkat aspirasi, penghasilan, pendidikan, status sosial, jenis kelamin, golongan gaji, produktivitas kerja, dan lain-lain. Di bagian lain Kerlinger menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda (different value). Dengan demikian variabel itu merupakan suatu yang bervariasi. Selanjutnya Kidder (1981), menyatakan bahwa variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya. Sesuai dengan judul yaitu “Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas, dan Pertumbuhan Terhadap Harga Saham”. Maka terdapat dua variabel yaitu: 1.
Variabel Independen (Variabel Bebas) Menurut Sugiyono (2012:59) mendefinisikan variabel bebas adalah
merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya
55
atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel independen dalam penelitian ini adalah : a.
Rasio Likuiditas (X1). Menurut Agus Sartono (2008:114) : “Likuiditas adalah yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial yang berjangka pendek tepat pada waktunya. Skala pengukurannya menggunakan skala rasio.” Sebagai indikator, penulis menggunakan current ratio .Maka menurut
Kasmir (2012:134) : “… untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Dengan kata lain, seberapa banyak aktiva lancar yang tersedia untuk menutupi kewajiban jangka pendek yang segera jatuh tempo. Rasio lancar dapat pula dikatakan sebagai bentuk untuk mengukur tingkat keamanan (margin of safety) suatu perusahaan.” Menurut Sartono (2008:116) rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
Rasio Lancar = Aktiva Lancar Utang Lancar b.
Rasio Profitabilitas (X2). Menurut Brigham & Houston (2010:146): “Rasio profitabilitas adalah yang mencerminkan hasil akhir dari seluruh kebijakan keuangan dan keputusan operasional.” Sebagai indikator, penulis menggunakan rasio net profit margin (NPM), return on asset (ROA), return on equity (ROE), economic value added (EVA),dan earning per share (EPS).
56
1) Net Profit Margin (NPM) Menurut Lukman Syamsudin (2004:62) : “ Net profit margin adalah merupakan rasio antara laba bersih (net profit) yaitu penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh expenses termasuk pajak dibandingkan dengan penjualan.” Sartono (2008:123) rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Net Profit Margin = Laba setelah pajak x 100% Penjualan
2) Return on Asset (ROA) Menurut Brigham dan Houston (2010:148) mengatakan bahwa ROA adalah : “rasio laba bersih terhadap total aset mengukur pengembalian atas total aset.” Maka menurut Brigham & Houston (2010:148) : Return On Asset = Laba bersih x 100% Total Aset
3) Return on Equity (ROE) Pengertian return on equity (ROE) menurut Mamduh Hanafi (2008:42), menyatakan bahwa : “Return on equity (ROE) mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan modal tertentu. Rasio ini merupakan ukuran profitabilitas dilihat dari sudut pandang pemegang saham.” Menurut Sartono (2008: 124) rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Return on Equity = Laba setelah pajak x 100% Modal Sendiri
57
4) Economic Value Added (EVA) Pengertian EVA menurut Tandelilin (2001:195) adalah : “ukuran keberhasilan manajemen perusahaan dalam meningkatkan nilai tambah (value added) bagi perusahaan. Asumsinya adalah bahwa jika kinerja manajemen baik atau efektif (dilihat dari besarnya nilai tambah yang diberikan), maka akan tercermin pada peningkatan harga saham perusahaan.” Menurut Brigham & Houston (2010:111) untuk menghitung EVA adalah sebagai berikut :
EVA = Laba operasi bersih setelah pajak (NOPAT) – Biaya modal tahunan = EBIT (1-T)
- (Total modal operasi yg berasal dr investor x persentase biaya modal setelah pajak)
5) Earning Per Share (EPS) Pengertian Earning Per Sharemenurut Irham Fahmi (2012:96) adalah, “bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang saham dari setiap lembar saham yang dimiliki.” Menurut Darmadji & Fakhrudin (2012:154) maka untuk menghitung EPS digunakan rumus sebagai berikut: Earning per Share =
Laba bersih
Jumlah saham beredar
58
c.
Rasio Pertumbuhan (X3). Pengertian rasio pertumbuhan menurut Kasmir (2012:107), “merupakan
rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan mempertahankan posisi ekonominya di tengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya.” Sebagai indikator, penulis menggunakan rasio pertumbuhan penjulan, maka menurut Fabozzi (2000:881) menyatakan bahwa pertumbuhan penjualan : “adalah perubahan penjualan pada laporan keuangan pertahun. Pertumbuhan penjualan yang di atas rata-rata suatu perusahaan pada umumnya didasarkan pada pertumbuhan cepat yang diharapkan dan industry dimana perusahaan beroperasi.” Menurut Harahap (2008: 309) untuk mengitung pertumbuhan penjualan maka digunakan rumus sebagai berikut: Pertumbuhan Penjualan = Penjualan tahun ini – Penjualan tahun lalu Penjualan tahun lalu
2.
Variabel Dependen (Variabel Terikat) Sugiyono (2012:59) mendefinisikan variabel terikat sebagai variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat yang digunakan adalah harga saham. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2012:102) menyatakan bahwa : “Harga saham merupakan harga yang tejadi di bursa pada waktu tertentu”. Harga saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah closing price setiap tahunnya pada perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2012:102) menyatakan bahwa closing price
59
adalah : “yang menunjukkan harga penutupan suatu saham. Closing price suatu saham dalam satu hari perdagangan ditentukan pada akhir sesi II.”
3.2.2
Operasionalisasi Variabel Definisi operasionalisasi variabel di dalam suatu penelitian merupakan
penjabaran variabel beserta indikatornya secara terperinci, sehingga variabel yang ada diketahui
pengukurannya.
Disamping itu,
tujuannya
adalah
untuk
memudahkan pengertian dan menghindari perbedaan presepsi dalam penelitian ini. Berdasarkan judul skripsi yang penulis pilih yaitu : “Pengaruh Rasio Likuiditas, Profitabilitas, Pertumbuhan terhadap Harga Saham”. Terdapat 4 variabel yaitu : 1. Rasio Likuiditas sebagai variabel independen (X1); 2. Rasio Profitabilitas sebagai variabel independen (X2); 3. Rasio Pertumbuhan sebagai variabel independen (X3); 4. Harga saham sebagai variabel dependen (Y). Variabel penelitian ini dijelaskan dengan menggunakan tabel sebagai berikut : Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Rasio Likuiditas (X1)
Definisi Variabel
Indikator
Likuiditas adalah yang Current Ratio (CR) menunjukkan CR = Aktiva Lancar kemampuan Utang Lancar perusahaan untuk memenuhi kewajiban (Agus Sartono, finasial yang 2008:116)
Skala Ukur Rasio
60
Variabel
Definisi Variabel
Indikator
Skala Ukur
berjangka pendek tepat pada waktunya. (Sartono, 2008:114) Rasio Profitabilitas (X2)
Profitabilitas adalah yang mencerminkan hasil akhir dari seluruh kebijakan keuangan dan keputusan operasional. (Brigham & Houston, 2010:146)
Net Profit Margin
Rasio
(NPM) = Laba setelah pajak Penjualan (Sartono, 2008:123)
Return on asset
Rasio
(ROA) = Laba bersih x 100% Total Aset (Brigham & Houston, 2010:148)
Return on equity (ROE)
Rasio
= Laba setelah pajak Modal sendiri (Sartono, 2008:124) EVA = Laba operasi bersih setelah pajak (NOPAT) – Biaya modal tahunan EVA = EBIT (1-T) (Total modal operasi yg berasal dr investor x persentase biaya modal setelah pajak) (Brigham & Houston, 2010:111) Earning per share
Rasio
Rasio
61
Variabel
Definisi Variabel
Indikator
Skala Ukur
(EPS) = Laba bersih Jml.saham beredar (Darmadji&Fakhrudin, 2012:132) Rasio Pertumbuhan (X3)
Harga Saham (Y)
Pertumbuhan merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan mempertahankan posisi ekonominya ditengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya. (Kasmir, 2012:107) Harga saham merupakan harga yang tejadi di bursa pada waktu tertentu. (Darmadji dan Fakhrudin, 2012:102).
Pertumbuhan Penjualan = Penjualan tahun ini – Penjualan tahun lalu Penjualan tahun lalu (Harahap, 2008:309)
Rasio
Closing Price
Rasio
Sumber: Data yang tersedia diolah kembali oleh penulis
3.3
Populasi dan Sampel
3.3.1
Populasi Populasi menurut Sugiyono (2012:115) adalah : “Wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.”
62
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang termasuk ke dalam indeks LQ 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007 – 2011. Jumlah populasi perusahaan dalam indeks LQ 45 sebanyak 85 perusahaan yang pernah masuk ke dalam Indeks LQ 45 selama periode 2007-2011. Daftar populasi perusahaan LQ 45 per 6 bulan periode 5 tahun dilampirkan pada lampiran.
3.3.2
Sampel Penelitian Sampel penelitian merupakan suatu langkah untuk menentukan besarnya
sampel yang akan diambil untuk melaksanakan suatu penenlitian. Menurut Sugiyono (2012:116) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, maka menggunakan teknik pengambilan sampel. Teknik pengambilan sampel dalam skripsi ini adalah menggunakan nonprobability sampling. Menurut Sugiyono (2012:120), nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/ kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sedangkan menurut Sugiyono (2012:122), purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Pemilihan sampel secara purposive sampling dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh sampel yang representative berdasarkan kriteria yang ditentukan. Penentuan kriteria sampel diperlukan untuk menghindari timbulnya kesalahan dalam penentuan sampel penelitian yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap
63
hasil analisis. Sampel penelitian yang diambil adalah berdasarkan kriteria-kriteria berikut: 1. Perusahaan yang dijadikan sampel adalah perusahaan keuangan bukan perbankan, dikarenakan adanya penelitian yang berhubungan dengan tingkat penjualan. 2. Laporan keuangan disusun menggunakan satuan mata uang rupiah, agar perbandingannya sama dengan perusahaan lain dan tidak terjadi selisih kurs dollar. 3. Di dalam laporan keuangan tersebut tercantum biaya bunga (interest expense) dan beban pajak, untuk menghitung economic value added (EVA). Tabel berikut ini menyajikan hasil seleksi sampel dengan menggunakan metode purposive sampling : Tabel 3.2 Hasil Purposive Sampling Keterangan
Jumlah
Perusahaan yang tergabung dalam Indeks LQ 45 yang terdaftar di
85
BEI pada tahun 2007-2011. Kriteria Perusahaan yang Dijadikan Sampel Penelitian : 1.
Perbankan yang masuk dari tahun 2007 – 2011..
2.
Laporan keuangan disusun tidak menggunakan satuan mata
3.
(10)
uang rupiah.
(21)
Laporan keuangan yang tidak terdapat biaya bunga.
(26)
Perusahaan yang terpilih menjadi sampel Sumber : Data yang diolah kembali oleh penulis.
28
64
Tabel 3.3 Sampel Penelitian No
Nama Emitem
1
Astra Agro Lestari Tbk.
2
Akr Corporindo Tbk.
3
Aneka Tambang (Persero) Tbk
4
Astra Internasional Tbk.
5
Bhakti Investama Tbk.
6
Bisi Internasional Tbk.
7
Global Mediacom Tbk.
8
Bakrie & Brother Tbk.
9
Barito Pacific Tbk.
10
Bakrie Telecom Tbk.
11
Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
12
Central Proteinaprima Tbk.
13
Indofood Sukses Makmur Tbk.
14
Indika Energy Tbk.
15
Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
16
Jasa Marga (Persero) Tbk.
17
Kawasan Industri Jababeka Tbk.
Alamat Jl. Puloayang Raya Blok OR-I Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta 13930 Wisma AKR, 7th – 8th FI. Jl. Panjang No.5, Keb . Jeruk, Jakarta Menara Karya, 23rd FI Jl. Letjen TB. Simatupang No.1 Lingkar Sel. Tanjung Barat, Jakarta 12530 AMDI Building , Jl. Gaya Motor Raya No.8 Sunter II Jakarta 14330 MNC Tower 5th FI. Jl. Kebon Sirih No.17-19, Jakarta 10340 Jl. Raya Surabaya Km.19, Mojokerto Desa Bringin Bendo, Taman Sidoarjo 61257 MNC Tower, 27th FI Jl. Kebon Sirih Kav.17-19 Wisma Bakrie, 2nd FI. Jl. H.R Rasuna Said Kav. B-1 Wisma Barito Pacific, Tower B, 8th FI. Jl. Letjen S. Parman Kav 62 -63 Wisma Bakrie, 2nd FI. Jl. H.R Rasuna Said Kav. B-1 Jl. Ancol VIII No.1 Jakarta 14430 Wisma GKBI, 19th FI. Jl. Jend.Sudirman No.28, Jakarta Sudirman Plaza, Indofood Tower 27th FI. Jl. Jend. Sudirman Kav. 7678, Jakarta 12190 Mitra Building, 11th FI. Jl. Gatot Subroto Kav 21, Jakarta 12930 Wisma Indocement, 8th FI. Jl. Jend. Sudirman Kav. 70-71, Jakarta 12910 Plaza Tol Taman Mini Indonesia Indah Jakarta 13550 Menara Batavia, 25th FI. Jl. K.H Mas Mansyur Kav. 126
65
Nama Emitem
No
18
Kalbe Farma Tbk.
19
PP London Sumatra Indonesia Tbk.
20
Media Nusantara Citra Tbk.
21
Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
22
Sampoerna Agro Tbk.
23
Holcim Indonesia Tbk.
24
Semen Gresik (Persero) Tbk.
25
Tunas Baru Lampung Tbk.
26
Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
27
PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk
28
United Tractors Tbk.
Alamat Jakarta 10220 KALBE Building, 3rd FI. Jl. Letjend. Suprapto Kav 4, Jakarta 10510 Prudential Tower, 15th FI. Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta 12910 MNC Tower, 27th FI Jl. Kebon Sirih Kav.17-19, Jakarta 10340 Jl. KH. Zainul Arifin No. 20 Jakarta 11140 Sampoerna Strategic Square, North Tower, 28th FI. Jl. Jend. Sudirman Kav 45, Jakarta 12930 Menara Jamsostek North Tower, 15th FI. Jl. Jend. Gatot Subroto No. 38, Jakarta 12930 Semen Gresik Building Jl. Veteran, Gresik, Surabaya 61122 Wisma Budi, 8th – 9th FI. Jl. H.R Rasuna Said Kav C-6, Jakarta 12940 Graha Citra Caraka 5th FI. Jl. Gatot Subroto No. 52, Jakarta Komplek Rasuna Epicentrum, Bakrie Tower, 18th – 19th FI. Jl. H.R. Rasuna Said, Jakarta 12960 Jl. Raya Bekasi Km. 22 Cakung Jakarta 13910
Sumber : Data yang diolah kembali oleh penulis.
3.4
Teknik Pengumpulan Data
3.4.1
Sumber Data Sumber data penelitian merupakan
faktor
penting
yang menjadi
pertimbangan dalam penentuan metode pengumpulan data. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data yang disajikan dalam
66
bentuk angka- angka, menunjukkan nilai terhadap besarnya variabel yang diwakilinya. Sumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung dengan mempelajari literatur atau dokumen yang berhubungan dengan laporan keuangan perusahaan yang diteliti. Adapun menurut Sugiyono (2012: 193), “sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen.” Data sekunder berupa bukti, catatan maupun dokumen yang telah tersusun dengan rapi dalam arsip yang dipublikasikan.
3.4.2
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut : 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Pada tahap ini, penulis berusaha untuk memperoleh berbagai informasi sebanyak-banyaknya untuk dijadikan sebagai dasar teori dan acuan untuk mengolah data dengan cara membaca, mempelajari, menelaah, dan mengkaji literatur-literatur berupa buku, jurnal, makalah maupun penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 2. Riset Internet (Online Research) Pengumpulan data berasal dari situs-situs terkait untuk memperoleh tambahan literatur, jurnal dan data lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.
67
3.5
Metode Analisis Data dan Uji Hipotesis
3.5.1
Model Penelitian Model penelitian merupakan abstraksi dari fenomena-fenomena yang
sedang diteliti. Gambar 3.1 Model Penelitian
Rasio Likuiditas (X1)
HARGA Rasio Profitabilitas (X2)
SAHAM (Y)
Rasio Pertumbuha n (X3)
3.5.2
Teknik Analisis Data Menurut Sugiyono (2012:206) yang dimaksud dengan analisis data adalah : “kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah : mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.” Analisis data yang akan penulis gunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
68
1. Analisis Deskriptif Menurut Sugiyono (2012: 206) pengertian statistik deskriptif adalah : “statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.” Dalam analisis ini dilakukan pembahasan dengan rumusan masalah sebagai berikut : a. Likuiditas
Rasio Lancar = Aktiva Lancar Utang Lancar (Agus Sartono, 2008:116) b. Profitabilitas Net Profit Margin Net Profit Margin = Laba setelah pajak x 100% Penjualan (Sartono, 2008:123) Return On Asset Return on Asset = Laba Bersih Total Aset
x 100%
(Brigham & Houston, 2010:148) Return On Equity Return on Equity = Laba setelah pajak Modal Sendiri
x 100%
(Sartono, 2008:124)
69
Economic Value Added EVA = Laba operasi bersih setelah pajak (NOPAT) – Biaya modal tahunan = EBIT (1-T)
- (Total modal operasi yg berasal dr investor x persentase biaya modal setelah pajak) (Brigham & Houston, 2010:111)
Earning Per Share Earning per Share =
Laba bersih
Jumlah saham beredar
(Darmadji & Fakhrudin, 2012:154) c. Pertumbuhan Pertumbuhan Penjualan Pertumbuhan Penjualan = Penjualan tahun ini – Penjualan tahun lalu Penjualan tahun lalu (Harahap, 2008:309)
Statistik deskriptif yang digunakan untuk memberikan deskripsi atas variabel-variabel penelitian secara statistik. Statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah rata-rata (mean), maksimal, minimal dan standar deviasi. 2. Analisis Verifikatif Analisis verifikatif merupakan analisis yang digunakan untuk membahas data kuantitatif. Pengujian statistik yang digunakan adalah dengan : a.
Uji Asumsi Klasik Untuk menguji kelayakan model regresi yang digunakan, maka harus terlebih dahulu memenuhi uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik dalam
70
penelitian ini terdiri dari uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolineritas, dan uji heteroskedastisitas. 1.
Uji Nomalitas Sebelum dilakukan uji statistik, terlebih dahulu perlu diketahui apakah sampel yang dipergunakan berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel dependen dan variabel independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.Model regresi yang sahih (valid) adalah distribusi data normal atau mendekati normal(Santosa dan Ashari, 2005:12). Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan P-P Plot Test. Pengujian normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik distribusi normal. Dasar pengambilan keputusannya adalah : 1.
Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2.
Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
2.
Uji Autokorelasi Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (Singgih Santoso,
71
2012:241). Metode pengujian yang sering digunakan adalah dengan uji Durbin Watson (DW) untuk mendeteksi uji autokorelasi. Namun secara umum bisa diambil patokan : Angka D-W di bawah - 2 berarti ada autokorelasi positif. Angka D-W di antara – 2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi. Angka D-W di atas +2, berarti ada autokorelasi negatif. 3.
Uji Multikolineritas Uji ini digunakan untuk mengetahuiada atau tidaknya hubungan linier antar variabel independen dalam model regresi (Priyatno, 2008:39). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independennya. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas, menurut Singgih Santoso (2012:236) : a.
Besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance Pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinieritas adalah : Mempunyai nilai VIF di sekitar 1. Mempunyai angka tolerance mendekati 1. Nilai VIF dapat diperoleh dengan rumus berikut : VIF =
b.
1 Tolerance
Besaran Korelasi Antar variabel Independen pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinieritas adalah : Koefisien korelasi antar variabel independen haruslah lemah (dibawah 0,5 ). Jika korelasi kuat, terjadi problem multikolinieritas. Menurut Ghozali (2006:95) dasar pengambilan keputusan :
72
VIF > 10 : Antar variabel independen terjadi multikolinieritas VIF
<
10
:
antar
variabel
independen
tidak
terjadi
multikolinieritas 4.
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Gejala varians yang tidak sama ini disebut dengan heteroskedastisitas, sedangkan adanya gejala residual yang sama dari satu pengamatan ke pengamatan lain disebut dengan homoskedastisitas. Sebuah model regresi dikatakan baik jika tidak terjadi heteroskedastisitas. (Singgih Santoso, 2012:238). Menurut Singgih Santoso (2012:240) untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas yaitu : “deteksi dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik di atas di mana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di studientized. Maka dasar pengambilan keputusan : Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik (point-point) yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar
kemudian
Heteroskedastisitas.
menyempit),
maka
telah
terjadi
73
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi
Heteroskedastisitas. b. Analisis Regresi Analisis regresi digunakan untuk memprediksi seberapa jauh nilai variabel terikat (Y) bila variabel bebas (X) diubah. Sugiyono (2012: 213), menjelaskan bahwa : “analisis regresi digunakan untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai variabel dependen bila naik variabel independen dinaikkan atau diturunkan nilainnya.” Menurut Sugiyono (2012:270) rumus untuk analisis regresi linear adalah sebagai berikut: Y = a + bX Dimana : Y A b
X
= Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan = Harga Y bila X = 0 (harga konstan) = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka terjadi penurunan. = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Teknik
analisis
data
yang
digunakan
untuk
memecahkan
permasalahan yang terdapat dalam penelitian ini adalah teknik analisis kuantitatif, yaitu analisis data dengan mengadakan perhitunganperhitungan yang relevan dengan masalah yang dianalisis. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis
74
regresi linear berganda, dengan bantuan program computer Statistical Package for Social Science (SPSS) 19 for windows. Adapun bentuk umum dari persamaan regresi linear berganda secara sistematis adalah sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + ……… + bnXn
Keterangan : Y
= harga saham
a
= konstanta
b1-b3 = slope atau arah garis regresi yang menyatakan perubahan nilai Y akibat perubahan 1 unit X X1
= Rasio Likuiditas (Current Ratio)
X2
= Profitabilitas
X3
X2.1
= Profitabilitas berdasarkan Net Profit Margin
X2.2
= Profitabilitas berdasarkan Return On Asset
X2.3
= Profitabilitas berdasarkan Return On Equity
X2.4
= Profitabilitas berdasarkan Economic Value Added
X2.5
= Profitabilitas berdasarkan Earning Per Share
= Pertumbuhan (Pertumbuhan Penjualan) Sebelum model regresi digunakan untuk menguji hipotesis,
tentunya model tersebut harus bebas dari gejala asumsi klasik. c.
Analisis Korelasi Pearson Dalam analisis korelasi yang dicari adalah koefesien korelasi yaitu angka yang menyatakan derajat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen atau untuk mengetahui kuat atau lemahnya hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Adapun
75
rumus yang digunakan menurut Sugiyono (2012:248) adalah sebagai berikut:
n( r=
{n (
XY ) (
2
X1 ) (
X 1 )(
X 1 ) 2 }{n (
Y) Y2 ) (
Y) 2 }
Dimana : r = Koefisien korelasi Hasil Perhitungan akan memberikan tiga alternatif, yaitu: a.
Apabila nilai r mendekati positif (+) satu variabel berarti variabel X mempunyai hubungan yang kuat dengan positif terhadap variabel Y.
b.
Apabila nilai r mendekati negatif (-) berarti variabel X mempunyai pengaruh yang kuat dan negatif terhadap perkembangan variabel Y.
c.
Apabila nilai r mendekati nol (0) maka variabel X kurang mempengaruhi terhadap perkembangan variabel Y, hal ini berarti bahwa
bertambahnya
atau
berkurangnya
variabel
Y
tidak
mempengaruhi variabel X. Menurut Sugiyono (2012:250) untuk dapat memberikan penafsiran besar kecilnya koefisien korelasi, dapat berpedoman pada ketentuan tabel berikut ini: Tabel 3.4 Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Terhadap Koefisien Korelasi Intrerval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,00
Sangat rendah Rendah Sedang Kuat Sangat kuat
76
d. Koefisien Determinasi Sedangkan untuk melihat seberapa besar tingkat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial digunakan koefisien determinasi (Kd) dengan rumus menurut Sugiyono (2012: 257) sebagai berikut :
Kd = r2 x 100%
Keterangan :
3.5.3
Kd
: koefisien determinasi
r2
: koefisien korelasi yang dikuadratkan
Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan pengujian secara
parsial (uji t) dan penyajian secara simultan (uji F). a.
Uji Parsial (t-test) Uji t(t-test) digunakan untuk menguji hipotesis sacara parsial guna
menunjukan pengaruh tiap variabel independen secara individu terhadap variabel dependen.Uji t adalah pengujian koefisien regresi masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam hal ini, variabel independennya yaitu rasio likuiditas, profitabilitas, dan pertumbuhan. Sedangkan variabel dependennya yaitu harga saham. Langkahlangkah pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut: 1.
Merumuskan Hipotesis Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh antara variabel X (variabel bebas) dan variabel Y (variabel terikat). Dimana hipotesis nol (H0) yaitu hipotesis tentang tidak adanya
77
pengaruh. Sedangkan hipotesis alternatif (H1) merupakan hipotesis yang diajukan peneliti dalam penelitian ini. Masing-masing hipotesis tersebut dijabarkan sebagai berikut: : β1 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh antara variabel bebas
H0
terhadap variabel terikat. : β1 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap
H1
variabel terikat. 2.
Menghitung Uji t (t-test) Menurut Sugiyono (2012: 250), mencari
:
Keterangan:
3.
b.
r
: Korelasi parsial
k
: jumlah variabel independen
n
: Jumlah sampel
Kriteria Pengambilan Keputusan a.
H0 ditolak jika p-value < 0,05 dan thitung > ttabel
b.
H0 diterima jika p-value > 0,05 dan thitung < ttabel
Uji Simultan (F-test) Uji F merupakan pengujian hubungan regresi secara simultan yang
bertujuan untuk mengetahui apakah seluruh variabel independen bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.Langkahlangkah pengujian dengan menggunakan Uji F adalah sebagai berikut :
78
1. Merumuskan Hipotesis Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada atau tidaknya pengaruh secara simultan variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Dimana hipotesis nol (H0) yaitu hipotesis tentang tidak adanya pengaruh, umumnya diformulasikan untuk ditolak. Sedangkan hipotesis alternatif (H1) merupakan hipotesis yang diajukan peneliti dalam penelitian ini. Masing-masing hipotesis tersebut dijabarkan sebagai berikut: H0 : β0 = β1=β2 =β3 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara variabel independen yaitu rasio likuiditas (X1), profitabilitas (X2), dan pertumbuhan (X3) terhadap variabel dependen, yaitu harga saham (Y). H1: β0 ≠ β1 ≠β2 ≠β3 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara variabel independen yaitu rasio likuiditas (X1), profitabilitas (X2.), dan pertumbuhan
(X3)
terhadap variabel dependen, yaitu harga saham (Y). Menghitung Uji F (F-test) R2 / (k – 1) F =
(1 – R2) / (n – k)
Keterangan: R2 : Koefisien determinasi gabungan k
: Jumlah variabel independen
n
: Jumlah sampel
2. Kriteria Pengambilan Keputusan a.
H0 ditolak jika F statistik < 0,05 atau Fhitung > Ftabel
b.
H0 diterima jika F statistik > 0,05 atau Fhitung < Ftabel
79
3.5.4
Penetapan Tingkat Signifikan Menurut Nazir (2005:394), Tingkat signifikan (significant level) yang sering
digunakan adalah sebesar 5% atau 0,05 karena dinilai cukup ketat dalam menguji hubungan variabel-variabel yang diuji atau menunjukan bahwa korelasi antara kedua variabel cukup nyata. Disamping itu tingkat signifikansi ini umum digunakan dalam ilmu-ilmu sosial. Tingkat signifikansi 0,05 artinya adalah kemungkinan besar dari hasil penarikan kesimpulan mempunyai probabilitas 95% atau toleransi kesalahan sebesar 5%.