BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 di SDN Pati Wetan 01 Kecamatan Pati. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Pati Wetan 01 berjumlah 42 siswa, yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 28 siswa perempuan dengan karakteristik yang heterogen. 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilakukan di SDN Pati Wetan 01 Kecamatan Pati. SDN Pati Wetan 01 terletak di dalam kota, terletak dalam satu tempat dengan kantor Dinas Kecamatan Pati dan di tepi jalan raya. Sarana dan prasarana di SDN Pati Wetan 01 sudah cukup lengkap. Prasarana fisik yang dimiliki oleh sekolah ini yaitu enam ruang kelas, satu ruang kantor guru dan kepala sekolah, satu ruang perpustakaan dengan penunjang buku yang cukup lengkap, tempat parkir dan halaman yang tidak terlalu luas. Penelitian dilakukan di SDN Pati Wetan 01 dikarenakan letaknya cukup strategis. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester 1 tahun ajaran 2013/2014. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah karena Penelitian Tindakan Kelas memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar efektif dan efisien. Selain itu juga disesuaikan dengan KD yang akan diajarkan yaitu Menulis surat untuk teman sebaya tentang pengalaman atau cita-cita dengan bahasa yang baik dan benar.
21
22
Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian No 1
2
3
4
Pelaksanaan Agustus September Oktober Nopember Penelitian 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Proposal PTK SIKLUS I Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi SIKLUS II Perncanaan Tindakan Observasi Refleksi Pelaporan
Penelitian ini dilaksanakan selama empat bulan yaitu dari bulan Agustus sampai dengan bulan Nopember 2013. Pada bulan Agustus digunakan peneliti untuk mengadakan persiapan, yaitu menyusun proposal penelitian dan instrument yang diperlukan. Setelah itu pada bulan September minggu ke-3 peneliti mulai melaksanakan penelitian tindakan kelas siklus I. Pada minggu ke-4 peneliti melanjutkan penelitian tindakan kelas pada siklus II. Pada bulan Oktober sampai bulan Nopember peneliti melakukan pengolahan data hasil penelitian, membuat laporan hasil penelitian dan konsultasi laporan.
3.1.2 Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini yaitu siswa kelas IV SDN Pati Wetan 01 pada semester I tahun pelajaran 2013/2014. Siswa kelas IV SDN Pati Wetan 01 berjumlah 42 siswa, yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 28 siswa perempuan dengan karakteristik yang heterogen.Tingkat kemampuan para siswa bervariasi ada yang kurang, ada yang sedang dan ada pula siswa yang di atas rata-rata. Mereka berasal dari latar belakang orangtua yang berbeda pula. Sebagian besar pekerjaan oranngtua mereka adalah sebagai pekerja swasta. Penelitian ini dilakukan di kelas IV karena hasil belajar siswa di kelas IV terhadap mata pelajaraan Bahasa Indonesia pada materi menulis surat tidak resmi masih rendah.
23
Dari data nilai harian Bahasa Indonesia pada materi menulis surat tidak resmi pada semester I tahun pelajaran 2013/2014 tercatat masih banyak siswa yang mengalami kesulitan. Hal tersebut dapat dilihat dari rendahnya nilai hasil belajar pada pelajaran Bahasa Indonesia pada materi menulis surat tidak resmi. KKM untuk pelajaran Bahasa Indonesia di SDN Pati Wetan 01 adalah 70, tetapi pada kenyataannya rata-rata nilai siswa pada materi menulis surat tidak resmi adalah 60, jauh dari nilai KKM yang diterapkan oleh guru yaitu KKM 70. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa tersebut peneliti menggunakan model pembelajaran Complete Sentence. 3.2 Jenis dan Desain Penelitian 3.2.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif (Classroom Action Research) yang biasa disingkat dengan sebutan PTK. Menurut Hamdani (2008:42) mendefinisikan PTK berarti penllitian yang dilakukan pada sebuah kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subjek penelitian di kelas tersebut. Sedangkan (Sulipan, 2007:2) mengartikan penelitian tindakan kelas sebagai penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau pemecahan masalah pada sekelompok subjek yang diteliti dan mengamati tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik. Dalam arti luas Purwadi (dalam Hamdani 2008:43) mendefinisikan penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru dalam melaksanakan tugas pokoknya, yaitu mengelola pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM).
3.2.2 Desain Penelitian Penelitian tindakan kelas ini mengambil desain yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart yang terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada bagan berikut:
24
Gambar 3.1 Alur PTK menurut Kemmis dan Taggart
Rancangan pada penelitian ini mengacu pada model siklus menurut Kemmis dan Mc Taggart (Hamdani, 2008:52). Tujuan menggunakan model siklus dalam penelitian ini adalah apabila pada awal pelaksanaan tindakan jika ditemukan adanya kekurangan, maka tindakan perbaikan dapat dilakukan pada tindakan selanjutnya sampai mencapai target yang diinginkan. Masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. 1) Tahap (I): Menyusun rencana Tindakan Penyusunan rancangan mempunyai kesepakatan bersama antara guru yang melakukan tindakan dengan peneliti yang akan mengamati proses jalannya tindakan. Upaya tersebut dilakukan dengan mengurangi unsur subjektivitas peneliti. Rencana penelitian tindakan merupakan tindakan yang berstruktur dan terencana, namun tidak
25
menutup kemungkinan untuk mengalami perubahan sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. 2) Tahap (2) dan (3): Pelaksanaan Tindakan dan Pengamatan Tahap 2 dan 3 mempunyai sifat yang berbeda, tetapi tahap 2 dan 3 dilakukan dengan bersamaan karena pelaksana pembelajaran dan pengamat berbeda yaitu terdiri dari 2 orang. Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan isi rancangan pembelajaran di kelas. Dalam hal ini guru harus mentaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan dan tidak dibuat-buat. Pada tahap ini rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran, kemudian pelaksanaan pengamatan dilaksanakan oleh guru lain. Pengamat melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang terjadi selama penelitian tindakan berlangsung. Hal-hal yang perlu diamati oleh pengamat antara lain: proses tindakan, pengaruh tindakan, keadaan dan kendala tindakan, serta persolan lain yang timbul. Untuk mempermudah observasi peneliti menggunakan lembar pengamatan sebagai panduan. 3) Tahap (4) Refleksi: Pada tahap ini menerapkan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data dari lembar observasi dan dapat pula bertanya jawab dengan subjek tentang apa yang dialami, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan selanjutnya. Keempat tahapan tersebut adalah unsur untuk membuat siklus. Atau siklus terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model siklus jika peneliti mengalami hambatan maka selanjutnya adalah merancang siklus II (berikutnya) begitu seterusnya sampai mendapati keberhasilan.
3.3 Variabel yang akan Diteliti Variabel penelitian Menurut (Sugiyono, 2009:2) dalam arassh.wordpress.com /2013/03/27/variable-penelitian/ adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
26
Dalam penelitian tindakan kelas terdapat 2 variabel yang digunakan, yaitu a. Variabel Bebas (X) Variabel bebas atau variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah model pembelajaran Complete Sentence. Dalam pembelajaran kooperatif tipe Complete Sentence, siswa dibagi membentuk kelompok
empat
atau
lima orang
secara
heterogen.
Guru
memberikan
presentasi/menyajikan materi kepada siswa, kemudian guru memberikan lembar kerja berupa surat yang kalimatnya belum lengkap. Siswa bekerja dan berdiskusi dalam kelompok, siswa dalam kelompok memastikan agar semua anggotanya berdiskusi. Setelah jawaban didiskusikan jawaban bersama kelompoknya, jawaban yang salah diperbaiki. Kemudian setiap peserta didik membaca sampai mengerti atau hafal. Dengan kegiatan pembelajaran yang bervariasi itu akan menumbuhkan keaktifan dan kerjasama siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. b. Variabel Terikat (Y) Variabel terikat atau variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah peningkatan hasil belajar menulis surat tidak resmi pada pelajaran Bahasa Indonesia. Dalam hal ini hasil belajar merupakan nilai yang diperoleh siswa pada akhir pembelajaran sehingga akan diketahui keberhasilan siswa dalam mengikuti pelajaran yang telah disajikan oleh guru. Tabel 3.2 Kisi-kisi Variable X No 1
2
Langkah Complete Indikator Sentence Guru menyampaikan Menyampaikan semua tujuan dan memotivasi tujuan pembelajaran peserta didik. yang ingin dicapai pada pelajaran dan memotivasi peserta didik.
Item
1. Apakah guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai? 2. Apakah guru memotivasi peserta didik? Guru menyampaikan Menyampaikan materi Apakah guru materi pelajaran. pelajaran kepada menyampaikan materi peserta didik dengan dengan media yang tepat?
27
media yang tepat Guru Membentuk kelompok mengorganisasikan kecil. peserta didik dalam membentuk kelompokkelompok kecil.
3
4
Guru membagikan lembar kerja berupa paragraf. Guru membimbing kerja, belajar, dan berdiskusi.
5
1. Apakah guru membagi peserta didik ke dalam kelompok? 2. Apakah guru membagi kelompok secara heterogen? Lembar kerja Apakah guru memberikan llembar kerja berupa berupa paragraf? Membimbing kelompok- Apakah guru membimbing kelompok pada saat kelompok-kelompok pada siswa mengerjakan saat siswa berdiskusi tugas kelompok. mengerjakan tugas kelompok?
3.4 Rencana Tindakan Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari 3 pertemuan. Kemmis dan Mc Taggart (dalam Hamdani dan Hermana, 2008:52-54) menyatakan bahwa ada tiga tahap rencana tindakan yang utama dalam penelitian tindakan diantaranya adalah: perencanaan (planning),tindakan (acting), dan pengamatan (observing), serta refleksi (reflecting) Berikut ini adalah rincian dari ketiga tahap penelitian tindakan kelas. Siklus I meliputi: A. Perencanaan Dalam perencanaan siklus I, peneliti menetapkan seluruh perencanaan tindakan yang akan dilakukan untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Complete Sentence. Langkah-langkah perencanaan untuk tahapan siklus I sebagai berikut: a) Penyusunan Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan materi. b) Membuat materi pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran. c) Mempersiapkan sumber, media ppembelajaran yang sesuai
dengan materi
pembelajaran dan fasilitas yang diperlukan. d) Menyiapkan LKS untuk siswa. e) Menyiapkan lembar observasi (pengamatan) dalam proses belajar mengajar. f)
Mendesain alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa.
28
B. Tindakan dan Observasi Pelaksanaan tindakan merupakan implementasi kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan perencanaan, berikut ini rincian pelaksanaan tindakan: a) Apersepsi, siswa diingatkan kembali tentang kompetensi dasar berkaitan dengan materi yang dipelajari sebelumnya. b) Guru memberi motivasi kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran. c) Guru menyampaikan tujuan dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. d) Guru membagi siswa dalam empat atau lima kelompok. e) Guru menyampaikan materi pelajaran Bahasa Indonesia. f)
Guru memberi contoh membuat menulis surat tidak resmi.
g) Siswa diberi LKS Bahasa Indonesia dan melakukan diskusi kelompok. h) Guru membimbing kegiatan diskusi kelompok. i)
Setelah didiskusikan kemudian siswa memperbaiki dari jawaban yang salah.
j)
Setiap siswa membaca hasil diskusi sampai mengerti atau hafal.
k) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas dari materi yang telah dipelajari. l)
Guru mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru mengamati keaktifan siswa di
dalam kelas. Pengamat mencatat aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi terstruktur. Selain itu, dalam proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru diamati oleh observer. Observer mengamati jalannya kegiatan pembelajaran untuk mengamati dan mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi saat penerapan model pembelajaran Complete Sentence.
C. Refleksi a) Semua temuan dicatat oleh guru dan menganalisi hasil pengamatan saat melakukan observasi. b) Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan model pembelajaran Complete Sentence. c) Membuat daftar permasalahan yang terjadi pada siklus I. d) Melaksanakan perencanaan tindak lannjut untuk sikklus II agar dapat memperbaiki
29
pendekatan yang dilakukan pada siklus I.
Siklus II meliputi: A. Perencanaan Ulang Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I selanjutnya dilaksanakan perencanaan ulang seperti pada perencanaan di siklus I. Setelah itu peneliti mencatat permasalahan dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran berlangsung dan merencanakan perbaikan berdasarkan refleksi pada siklus I. B. Tindakan dan Observasi Pelaksanaan atau tindakan siklus II sesuai dengan perencanaan yang telah direncanakan, yaitu: a) Merencanakan tindakan sebagaimana pada siklus I sesuai hasil refleksi pada siklus I. b) Mengamati siswa yang kurang aktif dengan bimbingan khusus. c) Guru berkeliling membantu dan mengadakan bimbingan dengan mengamati kesalahan-kesalahan dan kesulitan yang dihadapi siswa. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru mengamati aktifitas siswa di dalam kelas. Pengamat mencatat aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi terstruktur dan membandingkan dengan siklus sebelumnya. Selain itu dalam proses belajar mengajar diamati oleh observer. Observer mengamati jalannya kegiatan pembelajaran untuk mengamati dan mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang perubahan yang terjadi saat penerapan model pembelajaran Complete Sentence.
C. Refleksi a) Menganalisis hasil pengamatan saat melakukan observasi. b) Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan model pembelajaran Complete Sentence. c) Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus II, apakah pemberian tindakan pada siklus II sudah mengalami peningkatan.
30
3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Peneliti melakukan pengumpulan data dengan menggunakan beberapa teknik yaitu dengan teknik tes dan non tes yang disertai dengan kisi-kisi instrumen pengumpullan data. 3.5.1 Teknik pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah: a. Teknik Tes “Tes merupakan alat pengukur yang mempunyai standar yang objektif sehingga dapat digunakan secara meluas, serta dapat betul-betul digunakan untuk mengukur dan membandingkan keadaan psikis tingkah laku individu” anastasi (dalam tanahborneo.blogspot.com/2013/03/teknik-tes.html. Tes dalam penelitian ini dilaksanakan pada akhir pembelajaran siklus I dan II. Bentuk instrumen tes ini berupa lembar evaluasi pada akhir pembelajaran dalam lembar kerja siswa (LKS). b. Teknik Non Tes a) Observasi Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan/data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomenafenomena yang sedang dijadikan sebagai sarana pengamatan (Yahya, dalam tanahborneo.blogspot.com/2013/03/teknik-tes.html). dalam penelitian observasi digunakan untuk mengamati aktivitas siswa dan keterampilan bagi guru dalam pembelajaran dengan menerapkan model Complete Sentence. b) Dokumentasi Dokumentasi adalah metode pengumpulan bahan/data evaluasi
dengan
menggunakan dokumen-dokumen pribadi testee selama waktu tertentu, alatnya (instrument)
yang
digunakan
adalah
checklist
(Yahya,
dalam
tanah-
borneo.blogspot.com/2013/03/teknik-tes.html). Menurut Arikunto (2012:206) metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan lapangan, transkrip, buku surat notulen rapat, surat kabar, majalah, prasasti, agenda, dan sebagainya. Dokumen dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui daftar nama siswa dan nilai awal Bahasa Indonesia sebelum dilakukan penelitian. Dari data tersebut dapat diketahui
31
kemampuan awal siswa sehingga, sehingga dapat digunakan sebagai perbandingan setelah penelitian dilakukan. c) Angket (Quistionnaire) Menurut
Yahya
(dalam
tanah-borneo.blogspot.com/2013/03/teknik-tes.html)
merupakan metode yang digunakan untuk menghimpun data dengan menggunakan angket atau daftar pertanyaan dan pilihan yang sudah disediakan oleh pembuat angket.
3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui hasil belajar di kelas IV dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia di SDN Pati Wetan 01 Pati setelah menggunakan model pembelajaran Complete Sentence adalah: 1) Tes Tes yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa dengan melihat hasil belajar yang diperoleh siswa. Tes tersebut berupa tes tertulis yang berbentuk pilihan ganda, digunakan untuk mengukur pemahaman siswa pada ranah kognitif. Soal pilihan ganda adalah bentuk tes yang mempunyai satu jawaban yang benar atau paling tepat (Sudjana, 2009:48). Tes ini berfungsi untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan pada akhir kegiatan tiap-tiap siklus dengan memberikan sejumlah soal tes kepada subjek penelitian. Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Soal evaluasi Siklus I Kompetensi Dasar 4.3 Menulis surat untuk teman sebaya tentang pengalaman atau cita-cita dengan bahasa yang baik dan benar
Indikator 1.Menyebutk an ciri-ciri surat tidak resmi. 2. Menyebutk an bagianbagian surat tidak resmi.
Tingkat Kesukaran Soal Mudah Sedang Sukar 2 soal 6 soal 3 soal
Teknik Bentuk Penilaian Instrumen Teknik Pilihan tes: pilihan ganda ganda
2 soal
Teknik Pilihan tes: pilihan ganda ganda
5 soal
2 soal
32
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Soal evaluasi Siklus II Kompetensi Dasar 4.3 Menulis surat untuk teman sebaya tentang pengalaman atau cita-cita dengan bahasa yang baik dan benar.
Indikator 1.Menyebutkan jenis-jenis surat. 2. Menyebutkan ciri-ciri/ perbedaan surat tidak resmi dengan surat resmi.
Tingkat Kesukaran Soal Mudah Sedang Sukar 1 soal 5 soal 1 soal
3 soal
6 soal
4 soal
Teknik Penilaian Teknik tes: pilihan ganda Teknik tes: pilihan ganda
Bentuk Instrumen Pilihan ganda
Pilihan ganda
2) Lembar Observasi Kegiatan observasi harus dilaksanakan bersamaan dengan pembelajaran. Dalam lembar observasi berisi tentang hal-hal yang dapat mengukur aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan model Complete Sentence. Lembar observasi aktivitas siswa diisi oleh observer dengan cara memberikan tanda centang pada kolom skor. Jawaban dibuat dalam bentuk skala (skala Likert) yaitu skor 4-1, skor yang menunjukkan sikap positif, skor 4 baik sekali, skor 3 baik, skor 2 cukup, dan skor 1 kurang. Tabel 3.5 Kisi-kisi Observasi Aktivitas Siswa Langkah Pembelajaran Pra Pembelajaran Kegiatan Awal
Kegiatan Inti
Indikator
No
Mempersiapkan perlengkapan belajar. 1 Menjawab apersepsi dari guru. 2 Memperhatikan secara saksama ketika guru menjelaskan 3 tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Memperhatikan materi yang disampaikan guru. 4 Menjawab pertanyaan dari guru. 5 Aktif bertanya ketika proses pembelajaran. 6 Adanya interaksi positif di antara siswa. 7 Ketertarikan siswa terhadap materi yang disajikan dengan 8 menggunakan model Complete Sentence. Merasa senang dengan pembelajaran. 9 Mengerjakan tugas kelompok yang diberikan guru. 10 Berpartisipasi dalam kegiatan kelompok. 11 Saling berdiskusi. 12
33
Kegiatan Akhir
Bekerja sama dengan teman satu kelompok. Mempresentasikan jawaban di depan kelas. Menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar Memberikan tanggapan dari hasil presentasi teman yang maju. Mampu membuat simpulan dari materi pembelajaran. Merefleksi pelajaran.
13 14 15 16 17 18
3.6 Validitas dan Reliabilitas Langkah penting yang dilakukan oleh peneliti dalam menetapkan alat penilaian kepada siswa adalah menguji kualitas alat penilaian tersebut sebelum digunakan oleh peneliti. Suatu alat penelitian yang baik adalah jika alat penilaian tersebut memenuhi keteptan (validitas) dan reliabilitas. 3.6.1 Uji Validitas Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur sesuatu yang diukur. Sebuah item dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total (Arikunto, 2006:72). Untuk menentukan suatu item tertentu valid atau tidak dapat menggunakan SPSS versi 16.0. Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan sebanyak 20 siswa sebagai try out. Suatu instrumen dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation ≥ 0,444. Penetapan koefisien korelasi (r) terdapat dalam tabel nilainilai product moment berdasarkan jumlah siswa. Dari perhitungan dengan menggunakan rumus product moment tersebut dihasilkan r untuk responden 20 dengan taraf signifikan 5% sebesar 0,444 (Arikunto, 2006:72).
Tabel 3.6 Hasil Validitas Item Soal Siklus I No. Item Valid 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 6 16, 17, 18, 19, 20 17
Tidak Valid
3
34
Tabel 3.7 Hasil Validitas Item Soal Siklus II No. Item Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 13, 14, 15, 11 16, 17, 18, 19, 20 19
Tidak Valid
1
3.6.2 Uji Reliabilitas Menurut Arikunto (2006:103) reliabilitas menunjukkan bahwa suatu perangkat tes cukup dipercaya sebagai alat pengumpul data, karena tes tersebut sudah baik. Cronbach dalam Mardapi (2007:42) menjelaskan bahwa keajegan instrument dapat dinyatakan dengan menentukan koefisien alpha (α) > 0,7, berikut ini penggolongan nilai koefisien alpha: α ≤ 0,7
: tidak dapat diterima
0,7 < α ≤ 0,8
: dapat diterima
0,8 < α ≤ 0,9
: reliabilitas bagus
α > 0,9
: reliabilitas memuaskan Tabel 3.8 Data Hasil Uji Reliabilitas Siklus I
Bentuk Reliabilitas Plilihan Ganda
Koefisien Reliabilitas 0,973
Kategori Reliabilitas Memuaskan
Tabel 3.9 Data Hasil Uji Reliabilitas Siklus II Bentuk Reliabilitas Plilihan Ganda
Koefisien Reliabilitas 0,975
Kategori Reliabilitas Memuaskan
Dari tabel hasil uji reliabilitas dengan program SPSS 16,0 for Windows dapat diketahui bahwa koefisien reliabilitas pada siklus I mencapai 0,973 dan siklus II 0,975 sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan adalah reliabel memuaskan karena nilai koefisien alpha lebih dari 0,9.
35
3.7 Taraf Kesukaran Peneliti harus membuat soal tes sebelum mengadakan evaluasi pada tiap siklus. Tes tersebut digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa. Taraf kesukaran soal digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran dari masing-masing item soal. Dalam lembar tes yang dibuat harus ada keseimbangan tingkat kesukaran dari butir soal sedang, mudah dan sukar. Karakteristik butir soal dapat diuji dengan rumus tertentu berdasarkan data hasil uji coba butir soal pada siswa (Arikunto, 2006:208-210). Analisis untuk menentukan kesukaran soal dapat menggunakan rumus sebagai berikut: B
P = Js Keterangan: P
= indeks kesukaran
B
= jumlah siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal
Js
= jumlah siswa peserta tes Kriteria tersebut yang digunakan adalah makin kecil indeks yang diperoleh, maka
makin sulit soal tersebut. Sebaliknya, makin besar indeks yang diperoleh maka makin mudah soal tes tersebut. Kriteria indeks kesukaran soal adalah: P = 0,00 – 0,30 kategori soal sukar P = 0,31 – 0,70 kategori soal sedang P = 0,71 – 1,00 kategori soal mudah Berikut adalah tabel hasil analisis tingkat kesukaran soal pada soal pilihan ganda yang berjumlah 20 yang telah diujikan pada siswa ujicoba Tabel 3.10 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus I No 1
Indeks < 0,30
Interprestasi Sukar
2
0,30 – 0,70
Sedang
3
> 0.70
Mudah Total
Nomor Item 4, 12, 13, 15, 17 1, 2, 3, 6, 9, 10, 14, 16, 18, 19, 20 5, 7, 8, 11
Jumlah 5 11 4 20
36
Dari data pada tabel 3.10 dapat dijabarkan bahwa untuk tingkat kesukaran soal pilihan ganda kategori mudah sebanyak 4 soal, sedang 11 soal, sukar 5 soal. Tabel 3.11 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus II No 1
Indeks < 0,30
Interprestasi Sukar
2
0,30 – 0,70
Sedang
3
> 0.70
Mudah Total
Nomor Item 5, 12, 16, 19, 17 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 11, 14, 18, 20 1, 10, 13, 15
Jumlah 5 11 4 20
Dari data pada tabel 3.11 dapat dijabarkan bahwa untuk tingkat kesukaran soal pilihan ganda kategori mudah sebanyak 4 soal, sedang 11 soal, sukar 5 soal.
3.8 Analis Data Data yang diperoleh dari hasil observasi dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Sedangkan tes hasil belajar dianalisis dengan menggunakan analisis rata-rata, persentase kemampuan belajar secara klasikal. Berikut ini adalah rumus untuk mengukur rata-rata, persentase ketuntasan secara klasikal dan daya serap klasikal: a. Mengukur rata-rata X=
∑
Keterangan: X
: nilai rata-rata
∑x
: jumlah nilai yang diperoleh
N
: jumlah siswa
b. Persentase ketuntasan belajar secara klasikal KB =
x 100%
Keterangan: KB
: ketuntasan belajar
37
NS
: Jumlah siswa yang di atas KKM (≥ 70)
N
: jumlah siswa (Arikunto, 2006:247) Sedangkan untuk aktivitas siswa dan keterampilan guru dibagi menjadi lima
kategori, yaitu kategori tinggi, sedang, rendah, kurang, sangat rendah. Sebelum itu dilakukan penilaian terhadap perolehan skor pada lembar observasi dengan rumus persentase.
Persentase =
x 100%
Selanjutnya hasil persentase lembar observasi dikonversikan pada table kualifikasi. Berikut ini disajikan tabel kualifikasi hasil persentase skor observasi aktivitas siswa dan keterampilan guru dalam pembelajaran di kelas menurut pendapat Arikunto (2007:245). Tabel 3.12 Tabel Kualifikasi Persentase Skor Observasi Persentase skor yang diperoleh 80% ≤ ≤ 100% 60% ≤ ≤ 79% 40% ≤ ≤ 59% 20% ≤ ≤ 39% 0% ≤ ≤ 19%
Kategori Tinggi Sedang Rendah Kurang Sangat rendah
3.9 Indikator keberhasilan Model pembelajaran Complete Sentence dapat meningkatkan kualitas pembelajaran pada siswa kelas IV SDN Pati Wetan 01 dengan indikator yaitu: siswa kelas IV SDN Pati Wetan 01 mengalami ketuntasan belajar individual dengan nilai ≥ 70 atau mengalami ketuntasan klasikal sebesar 85% dari 42 siswa dalam pembelajaran menulis surat tidak resmi dengan model Complete Sentence.