BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di Kecamatan Tilamuta Kabupaten Boalemo.
Penentuan
lokasi
ditentukan
secara
purposive
sampling.
berdasarkan pertimbangan bahwa Kecamatan Tilamuta merupakan pusat ibu Kota Kabupaten Boalemo, dekat dengan pusat pembelanjaan seperti pasar. Sehingga dipilih lokasi tersebut sebagai lokasi penelitian. Penelitian ini telah dilakukan selama bulan November sampai Desember.
B. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, metode survei adalah metode yang digunakan untuk memperoleh data, fakta dari gejala yang ada untuk mencari keterangan serta institusi sosial, ekonomi, dan sebagainya. Metode survei yaitu metode yang menggunakan alat yang berupa kuesioner yang diberikan kepada responden yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan preferensi konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi konsumen (Wirarta, 2006).
C. Pengumpulan Data Berdasarkan sumber pengambilannya, data dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung dari responden melalui wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan berupa kuesioner yang sudah dipersiapkan. Sedangkan data sekunder adalah data pendukung dari instansi terkait yaitu Dinas Peternakan Kabupaten Boalemo, Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Tilamuta. dan sumber-sumber lain yang relevan dengan penelitian ini.
D. Populasi Dan Sampel
1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono, 2009). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini seluruh penduduk yang berada di Kecamatan Tilamuta. Penentuan lokasi sampel dilakukan secara purposive sampling yakni dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut mempunyai jarak dekat, sedang dan jauh dari pasar. Adapun Desa yang terpilih adalah Desa Hungayonaa, Desa Piloliyanga dan Desa Mohungo. 2. Sampel Sampel adalah bagian yang diambil dari seluruh objek yang diteliti yang dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dengan menggunakan teknik tertentu. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulanya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Sampel yang diambil dari populasi harus betulbetul refresentatif (mewakili). Ukuran sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus Slovin (Simamora, 2002).
n= Keterangan: n : ukuran sampel N : jumlah populasi e : tingkat kesalahan
Metode pengambilan sampel (Responden) dalam penelitian ini dilakukan secara acak strata non proposional (non propotional stratified
sampling), Desa yang terpilih masing-masing Desa Hungayonaa, Desa Piloliyanga dan Desa Mohungo. Adapun rincian desa dan jumlah responden sebagai sampel dalam penelitian dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1. Jumlah Sampel Tiga Desa di kecamatan Tilamuta 2013 No
Desa
Rumah Tangga
Persentase
Sampel
( %)
(Orang)
1.
Hungayonaa
4.000
41,7
42
2.
Piloliyanga
3.244
33,8
34
3.
Mohungo
2.344
24,4
24
Total
9.588
100
100
Sumber : Data Sekunder Tahun 2013
E. Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis chi sguare : 1. Analisis Deskriptif Analisi deskriptif adalah merupakan alat untuk mendeskripsikan faktorfaktor yang mempengaruhi preferensi konsumen yang diperoleh dari kuesioner. Hasil yang didapatkan akan dikelompokkan ke dalam bentuk tabel maupun diagram berdasarkan kesamaan jawabannya, selanjutnya hasil tersebut dipresentasekan berdasarkan jumlah responden. 2. Analisis Chi Square Analisis chi square digunakan untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap daging sapi. Dengan rumus sebagi berikut :
Keterangan: χ2 : Chi Square
fo : frekuensi yang diamati fe : frekuensi yang diharapkan i…k : kategori atribut dalam variabel
Dimana :
Ri : jumlah baris ke-1 Ci : jumlah kolom ke-1 ΣRi : jumlah pengamatan
Hipotesis yang digunakan : Ho : Tidak terdapat perbedaan preferensi konsumen terhadap atribut yang ada pada daging sapi Ha : Terdapat perbedaan preferensi konsumen terhadap atribut yang ada pada daging sapi Pengujian pada tingkat kepercayaan 95% dengan kriteria pengujian : Ho ditolak jika X2 hitung > X2 tabel Ho diterima jika X2 hitung < X2 tabel
F. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah penentuan bentuk objek yang akan diteliti sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. (Nur Indriantoro 2002). Adapun variabel-variabel yang akan menjadi objek dalam penelitian ini adalah: 1. Rumah tangga adalah suatu keluarga (ayah, ibu, anak) yang menkonsumsi daging sapi untuk kebutuhan anggota keluarganya. 2. Keluarga adalah lingkungan dimana sebagian besar konsumen tinggal dan berinteraksi dengan anggota-anggota keluarga lainnya. 3. Budaya adalah pola perilaku seseorang yang dipengaruhi oleh kebiasaan hidupnya. 4. Preferensi konsumen adalah menunjukkan kesukaan konsumen dari berbagai pilihan pangan yang dikonsumsi, dalam hal ini adalah daging sapi. 5. Frekuensi konsumen adalah berapa kali konsumen mengkonsumsi daging sapi. 6. Perilaku konsumen merupakan suatu tindakan yang diambil konsumen dalam melaksanakan keputusan untuk membeli barang atau jasa. 7.
Daging sapi adalah kumpulan sejumlah otot yang berasal dari ternak potong yang sudah disembeli yang diukur dengan berat (kg).
8. Atribut daging sapi adalah karakteristik atau ciri yang terdapat pada daging sapi dan dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan pembelian meliputi warna, kandungan lemak dan kekenyalan daging. 9. Warna daging sapi adalah serangkaian anggapan dan kesan konsumen terhadap warna daging sapi. Atribut warna daging sapi dibedakan dalam kategori merah kecoklatan, merah hati, merah cerah, dan merah muda (jambon). 10. Kandungan lemak daging sapi adalah serangkaian anggapan dan kesan konsumen terhadap kandungan lemak daging sapi. Atribut kandungan lemak daging sapi dibedakan dalam kategori kandungan lemak tinggi, kandungan lemak sedang, kandungan lemak rendah dan tanpa lemak.
11. Kekenyalan daging sapi adalah serangkaian anggapan dan kesan konsumen terhadap kekenyalan daging sapi. Atribut kekenyalan daging sapi dibedakan dalam kategori sangat kenyal, kenyal, tidak kenyal, agak kenyal, sangat tidak kenyal. 12. Alasan
mengkonsumsi
daging
sapi
adalah
mengapa
seseorang
mengkonsumsi daging sapi. 13. Tempat pembelian adalah tempat untuk membeli daging sapi. 14. Harga adalah sejumlah uang yang keluarkan untuk membeli daging sapi. Yang di ukur dangan rupiah (Rp).