BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab tinjauan pustaka dipaparkan teori penunjang yang menjadi dasar dalam analisis hasil. Teori penunjang yang disertakan antara lain tentang Gamelan Bali, iOS, Sample Rate, Bit Rate, Audio Format, Xcode, dan bahasa pemrograman Objective-C.
2.1
State of the Art Perkembangan teknologi tablet dan smartphone saat ini sudah hampir
dapat memenuhi kebutuhan setiap harinya mulai dari hiburan dan lainnya. Pembuatan aplikasi berbasis instrumen atau audio programming seperti gamelan tentunya memerlukan storage space atau media penyimpanan pada device yang cukup besar dikarenakan size audio, sample suara dari setiap alat gamelan yang direkam sangat besar dan menggunakan wav file format sangat banyak memakan resource dikarenakan sample rate yang menyamai dengan suara asli tanpa ada perubahan setiap bit-nya, untuk meminimalisir masalah tersebut diperlukan teknik konversi audio agar tidak merusak kualitas suara namun memiliki ukuran file yang lebih kecil dengan sample rate yang diubah tidak merusak kualitas dari suara sebelum diubah menjadi file dengan format yang baru. Audrey Tam yang merupakan simulation software developer pada IBM mengatakan iOS mendukung banyak file format, termasuk MPEG-1 (.mp3), MPEG-2 ADT (.aac), AIFF, CAF, dan Wave. Penting untuk diketahui adalah audio format dengan format CAF memiliki pengkodean yang didukung pada iOS, dan itu adalah format file pilihan pada iPhone. CAF dapat menghasilkan ukuran size audio lebih rendah dari tipe lainnya.
7
8
Gambar 2.1 Sample Rate
Teknik konversi yang digunakan yaitu merubah file .wav (Wave) menjadi .caf (Core Audio Format) yang dikonversi menggunakan apple codec pada OS X.
2.2
Codec Codec adalah sebuah program yang melakukan proses encoding dan
decoding kepada sebuah signal atau data. Audio codec pada fungsi encode berguna untuk mengkompresi signal atau data audio untuk kemudian disimpan pada file format tertentu, sementara pada fungsi decode berguna untuk membaca file format untuk editing atau playback. Audio codec berbeda dengan audio file format, dimana audio file format adalah tempat dan bentuk penyimpanan sebuah data audio, sementara codec adalah program yang berperan dalam melakukan proses read atau write kepada format tersebut.
2.3
Sample Rate Sample Rate mendefinisikan banyaknya sample pada proses konversi
continuous signal (analog) menjadi discrete signal (digital) pada audio dalam satu detik dengan satuan Hertz (Hz). Sesuai Nyquist-Shannon sampling theorem, range frequency manusia berkisar antara 20Hz-20kHz, angka sample rate diharuskan bernilai lebih dari 2 kali lipat dari maksimum frequency yang diproses agar signal dapat direkonstruksi secara sempurna. 44,1kHz sample rate lazim digunakan untuk CD dan audio format umum dikomputer, sementara angka lebih tinggi
9
digunakan pada professional recording equipment (48kHz) dan media DVD & Blu-ray (48kHz, 96kHz atau 192kHz).
2.4
Bit Rate Bit rate adalah informasi jumlah data yang disimpan pada satuan waktu
tertentu (biasanya detik). Uncompressed format, bit rate dapat dihitung dengan mengalikan
sample
rate,
bit
depth
dan
banyaknya
channel
(mono/stereo/surround), contohnya pada sebuah audio cd (2 channel 16-bit LPCM dengan 44,1 KHz sample rate) maka bit rate yang dimiliki adalah 1,411 kbps. Perhitungan ini tidak berlaku untuk compressed format, yang menggunakan algoritma kompresi dengan skema/preset yang berbeda antar satu dengan lainnya. Bentuk dari lossy format, jenis bit rate dapat dibagi menjadi 3, yaitu: 1.
Constant Bit Rate (CBR) Target bit rate yang konstan (sama) disebuah file format. Tingkat CBR dapat dipilih pada proses encoding format tertentu, contoh: CBR 320kbps, 256kbps atau 128kbps di format mp3.
2.
Variable Bit Rate (VBR) Target bit rate rata-rata yang dipilih pada preset level tertentu dan ditentukan dengan simbol -V (VBR mp3) atau -Q (AAC & Ogg Vorbis). Contohnya encoding mp3 dengan preset -V1 akan menargetkan angka bitrate ~225 kbps, yang berarti bit rate dapat bervariasi (lebih tinggi atau rendah) dari 225 kbps, sesuai data yang di-encode.
3.
Average Bit Rate (ABR) Jalan tengah dari CBR & VBR pada format mp3. Pengguna dapat bebas memilih target bit rate yang diinginkan antara 8 s/d 320 kbps dan encoder akan sedapat mungkin menghasilkan bit rate yang ditargetkan. Contohnya preset ABR 200kbps dapat menghasilkan bitrate yang lebih tinggi atau lebih rendah dari angka 200 kbps.
10
2.5
WAV Wav adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris waveform audio
format merupakan standar format berkas audio yang dikembangkan oleh Microsoft dan IBM. WAV merupakan varian dari format bitstream RIFF dan mirip dengan format IFF dan AIFF yang digunakan komputer Amiga dan Macintosh. WAV dan AIFF memiliki kompatibilitas dengan sistem operasi Windows dan Macintosh. WAV dapat menampung audio dalam bentuk terkompresi, umumnya format WAV merupakan audio yang tidak terkompres.
2.6
CAF (Core Audio Format) CAF merupakan format untuk menyimpan dan memanipulasi data audio
digital. CAF sepenuhnya didukung oleh API (application programming interface) Audio pada OS X v10.4 dan OS X v10.3 dengan QuickTime 7 atau diatasnya. CAF didukung iOS dimulai pada iOS 5.0. CAF memberikan kinerja tinggi dan fleksibilitas dan scalable rekaman audio dengan resolusi, editing, dan playback kedepannya yang lebih tinggi.
2.7
Gamelan Indonesia memiliki banyak budaya seni pada setiap daerah dengan jenis
yang berbeda, contohnya di Bali yang khas dengan gamelannya. Daerah Bali gamelan tersebut hampir dimiliki oleh setiap desa yang ada di Bali sebagai sarana upacara, penyambutan tamu maupun hiburan. Menurut perkembangan sejarah dimana sejak abad ke VIII hingga abad ke XVIII adanya hubungan antara Jawa dan Bali yang menyebabkan terbawanya banyak barang-barang kesenian, khususnya gamelan. Bentuk gamelan yang dibuat dari besi dan berbagai jenis gong yang ada di Bali merupakan instrumen kebudayaan Asia Tenggara yang tergolong kebudayaan Melayu Kuna (Bandem I Made, 1986). Gong kebyar menggunakan beberapa alat antaralain Ugal, Jegogan, Jublag, Kantilan, Pemade, Reong, Gong, Kendang, Kempli, Ceng-Ceng, Terompong.
11
2.7.1 Gangsa (Ugal, Pemade & Kantilan) Gangsa adalah nama salah satu instrumen dalam suatu ensembel atau barungan gamelan yang daun bilahnya terbuat dari perunggu. Banyak jenis Barungan Gamelan Bali yang menggunakan gangsa, seperti semara pagulingan, angklung, gong kebyar, gong gede, gambang, dan lainnya. Daun gangsa dalam tiap-tiap barungan gamelan mempunyai fungsi yang berbeda-beda, ada yang berfungsi sebagai jalinan pukulan, penentu matra-matra lagu dan sebagainya. Contoh gamelan gambang hanya mempunyai dua tungguh gangsa jongkok, sebagai pemegang melodi, sedangkan gong gede memiliki delapan tungguh gangsa jongkok dan dua belas tungguh gangsa gantung. Jumlah daun gamelan masing-masing tungguh juga berbeda-beda. Sebagai contoh gong gede lima bilah, semara pagulingan tujuh bilah, dan angklung empat bilah. Satu barungan gamelan jumlah daun setiap gamelan dari masing-masing tungguh berbeda-beda. Contohnya gamelan selonding terdiri dari sepasang berdaun empat dan sepasang lagi berdaun delapan. Gong kebyar instrumen pangugal, pamade, dan kantilanya berdaun sepuluh, sedangkan jublag dan jegognya berdaun lima bilah. 2.7.1.1 Ugal Secara umum ugal menjalankan baris melodi pokok dan merupakan pemimpin melodi ketika trompong tidak digunakan, instrumen ini memerlukan resonansi tabung bambu panjang sehingga sering dimainkan sambil duduk di kursi atau bangku. Ugal ini dapat melepas pimpinan melodinya kepada jublag dan kemudian memberikan kotekan kepemimpinan.
Gambar 2.2 Ugal
Ugal memiliki 10 kunci (2, 3, 5, 6, 1, 2, 3, 5, 6, dan i) sehingga instrumen ini mencakup dua oktaf.
12
2.7.1.2 Pemade Dua pasang pemade merupakan satu oktaf di atas ugal yang menjalankan baris melodi pokok dan merupakan pemimpin melodi, alat ini hanya membutuhkan resonansi tabung bambu yang pendek sehingga dapat dimainkan tanpa kursi atau bangku. Pemade biasanya terdapat 10 kunci sehingga instrumen ini mencakup dua oktaf (2, 3, 5, 6, 1, 2, 3, 5, 6, dan I).
Gambar 2.3 Pemade.
Instrumen ini dapat memainkan pokok atau kotekan (pola mengunci antara anggota pasangan) bagian berdasarkan pokok tersebut. 2.7.1.3 Kantilan Dua pasang kantilan membagi oktaf yang lebih rendah dengan pemade tersebut. Ugal yang menjalankan baris melodi (Pokok) dan merupakan pemimpin melodi. Alat ini hanya memerlukan tabung bambu yang resonansinya singkat sehingga dapat dimainkan tanpa kursi atau bangku. Pada umumnya kantilan terdapat 10 kunci (2, 3, 5, 6, 1, 2, 3, 5, 6, dan i) sehingga instrumen mencakup dua oktaf.
Gambar 2.4 Kantilan
Instrumen ini dapat memainkan pokok atau kotekan (pola mengunci antara anggota pasangan) bagian berdasarkan pokok tersebut.
13
2.7.2 Jegogan Jegogan merupakan sebuah instrumen dengan bilah yang paling besar ukurannya dalam barungan Gong Kebyar. Instrumen ini memiliki junlah bilah sebanyak lima buah dengan susunan nada 3 4 5 7 1 dibaca nding, ndong, ndeng, ndung, dan ndang. Instrumen ini berfungsi sebagai pemangku nada dan memberikan aksentuasi kuat pada ruas-ruas gending (pukulannya lebih jarang dari jublag 1:4, empat untuk jublag dan satu untuk jegogan). Nada yang dikeluarkan bila alat ini dimainkan dengan cara dipukul adalah suara berdengung sesuai dengan nada daun gangsa yang dipukul.
Gambar 2.5 Jegogan
Alat untuk memukul jegogan ini dinamakan panggul yang berbentuk seperti gada yang terbuat dari balutan kain yang menjadi padat.
2.7.3 Jublag Jublag memiliki kesamaan dengan instrumen jegogan mulai dari jumlah bilah hingga urutan nadanya, bedanya terdapat pada tinggi nadanya, besar alat dan alat pemukulnya.
Gambar 2.6 Jublag
Instrumen ini
berfungsi
sebagai
pemangku iringan
gamelan
dan
memberikan aksentuasi kuat pada ruas-ruas gending (pukulannya lebih sering dari jegogan, 4:1, (empat untuk jublag dan satu untuk jegogan).
14
2.7.4 Reong Reong adalah instrumen yang bentuknya memanjang dan berpencon . Instrumen ini pada umumnya memiliki pencon sebanyak 12 (dua belas) buah yang diawali dengan nada ndeng dan diakhiri dengan nada ndung.
Gambar 2.7 Reong
Reong dapat dimainkan atau dipukul oleh empat orang dengan masingmasing orang memakai dua buah panggul yang dipegang oleh tangan kanan dan tangan kiri. Keempat orang pemain ini masing-masing dinamakan penyorang, pengenter, penyelah dan pemetit. Suara yang bisa ditimbulkan oleh instrumen ini adalah suara mati yang diberi tanda O dan suara hidup atau ngelumbar diberikan tanda O. Pukulan ini terletak pada masing-masing moncol. Sedangkan pukulan lambe ditangan kanan diberi tanda C sedangkan tangan kiri diberikan tanda K.
2.7.5 Gong (Lanang & Wadon) Gamelan Gong Kebyar Gong berfungsi sebagai penanda akhir dan bagian lagu yang liriknya panjang. Terbuat dari kerawang dan memiliki ukuran diameter 65-90 cm. Dilihat dari fungsinya, instrumen ini berfungsi sebagai finalis lagu (mengakhiri lagu).
Gambar 2.8 Gong Lanang dan Wadon
Gong berfungsi sebagai finalis lagu, instrumen ini memiliki jenis pukulan yang disebut Purwa Tangi.
15
2.7.6 Kendang (Lanang & Wadon) Gong kebyar menggunakan dua kendang yaitu kendang lanang dan wadon dalam sebuah barungan, kendang berfungsi sebagai pemurba irama. Kendang juga dapat mengatur tempo, keras liris gending dan lain-lain dalam suatu gamelan.
Gambar 2.9 Kendang Lanang dan Wadon
Beberapa pukulan kendang antara lain motif bebaton, gegulet, jejagulan, bebaturan, gupekan, milpil, dan lain-lain.
2.7.7 Kajar & Kempli Kajar dan kempli adalah instrumen yang bermoncol yang ukurannya relatif sama tapi dimainkan dengan ketukan yang berbeda. Fungsi instrumen kajar dan kempli pada garapan ini adalah: 1.
Sebagai pemegang mat (ketukan).
2.
Menjaga tempo yang diinginkan
(a)
(b)
Gambar 2.10 Kempli (a) dan Kajar (b).
16
Memainkan Kempli dan Kajar menggunakan alat yang terbuat dari kayu halus dengan ujung yang tumpul dan dibalut oleh tali berwarna putih untuk mengeluarkan suara halus.
2.7.8 Ceng-Ceng Ceng-Ceng yang digunakan adalah Ceng-Ceng kecek. Bentuk fisik cengceng kecek memiliki dua bagian yaitu dua alat pemukul (penekep) disebut bungan ceng-ceng, dan ceng-ceng tatakan. Tatakan terdapat kurang lebih lima buah cengceng yang diikat pada pangkonnya. Memunculkan suara, ceng-ceng penekep dipegang oleh dua tangan dan dimainkan dengan dibenturkan sesuai tekniknya. Adapun beberapa jenis pukulannya adalah pukulan malpal, ngecek, ngelumbar dan lain-lain.
Gambar 2.11 Ceng-Ceng.
Fungsinya dalam barungan adalah untuk memperkaya ritme/angsel-angsel tanpa memakai tehnik jalinan.
2.7.9 Trompong Trompong adalah suatu instrumen Gamelan Bali untuk mengiringi upacara agama didalam tabuh-tabuh lelambatan yang biasanya sebagai pengawit tabuh, menjalankan melodi pokok dan memberi variasi-variasi dalam melodi itu sendiri.
Gambar 2.12. Trompong.
17
Alat pemukul dalam trompong memiliki kesamaan dengan pemukul pada reong namun biasanya dimainkan seorang diri.
2.8
iOS iOS adalah sistem operasi perangkat mobile yang dikembangkan dan
didistribusikan oleh Apple Inc. Sistem operasi ini pertama diluncurkan tahun 2007 untuk iPhone dan iPod Touch, dan telah dikembangkan untuk mendukung perangkat Apple lainnya seperti iPad dan Apple TV. Berbeda dengan Microsoft dan Android Google, Apple tidak melisensikan atau membebaskan iOS untuk diinstall diperangkat keras non-Apple. iOS diturunkan dari OS X, yang memiliki fondasi Darwin dan karena itu iOS merupakan sistem operasi Unix.
Gambar 2.13 iOS 7
iOS merupakan versi mobile dari sistem operasi OS X yang dipakai didalam komputer-komputer buatan Apple. iOS memiliki empat lapisan abstraksi, yaitu Core OS, Core Services, Media, dan Cocoa Touch.
2.8.1 Perkembangan iOS iOS sudah dimulai dari tahun 2007, untuk lebih jelasnya tabel 2.1 memperlihatkan perkembangan iOS.
18
Tabel 2.1 Perkembangan iOS. Versi iOS
Tahun Release
iPhone OS 1.0
2007
iPhone OS 2.x
2008
iPhone OS 3.x
2009
iOS 4.x
2010
iOS 5.x
2011
iOS 6.x
2012
iOS 7.x
2013
iOS 8
2014
Dilihat perkembangannya setiap tahunnya Apple melakukan pembaruan pada iOS menjadi lebih baik dalam segi performanya dan dukungan bahasa pemrograman baru.
2.8.2 Xcode Xcode adalah integrated development environment (IDE) yang berisi seperangkat alat pengembangan perangkat lunak yang dikembangkan oleh perusahaan Apple yang berfokus pada pengembangan perangkat lunak untuk OS X dan iOS. XCode itu sendiri pertama kali dirilis pada tahun 2003, peluncuran tersebut didukung dengan versi 4.6 terbaru dan tersedia pada Mac App Store secara gratis untuk Mac OS X Lion and OS X Mountain Lion. Xcode Suite juga mencakup sebagian besar pengembangan dokumentasi Apple, dan built-in Interface Builder, sebuah aplikasi yang digunakan untuk membangun graphic interface.
Gambar 2.14 Logo Xcode
19
Xcode hanya berjalan pada sistem operasi Macintosh atau OS X, pemrograman iOS biasa menggunakan bahasa Objective-C atau Cocoa Touch tapi dalam iOS bahasa pemrograman Java juga dapat dijalankan. Digunakannya Xcode sebagai compiler sangat dipermudah dikarenakan project yang dikerjakan dapat dicoba langsung dengan emulator iPhone ataupun iPad yang terdapat pada Xcode. Aplikasi yang dibuat dapat langsung diuji coba pada hardware tanpa emulasi akan dikenakan biaya agar dapat mendeploy aplikasi yang dikerjakan pada hardware yang dipilih.
2.8.3 Objective C Objective-C adalah bahasa pemrograman yang dikembangkan dari bahasa C digabung dengan gaya bahasa SmallTalk. Objective-C pada OOP-nya bergaya SmallTalk yaitu menggunakan message passing sedangkan C++ menggunakan pemanggilan method. Objective-C saat ini banyak digunakan pada platform Mac OS X dan iOS. Dengan adanya framework Cocos2D yang notabene adalah framework untuk membuat game di iPhone, maka Objective-C semakin banyak yang mempelajarinya. Cocos2D merupakan bagian Cocoa Touch API yang dibuat menggunakan Objective-C