BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1
PENELITIAN SEBELUMNYA (State of the Art)
Dalam penelitian ini digunakan beberapa penelitian terlebih dahulu sebagai pedoman dalam memberikan arahan yang sesuai dengan topik penelitian yang dilakukan. Berikut penelitian terdahulu yang dignakan sebagai bahan pembahasan dari penelitian ini. Nama Penulis/ No.
Tahun/ Tempat
Judul Penelitian
Hasil Penelitian
Metodologi
Perbedaan dengan Penelitian
Terbit Jurnal 1.
Kualitatif
Penelitian
Cheng, Chung
New Media
Dalam penelitian ini
Tai / 2009 /
and Event: A
dibahas mengenai peran
sebelumnya
New York
Case Study on
dan fungsi media baru
membahas tentang
the Power of
melalui studi kasus
peran dan fungsi
the Internet
“The Boycott of The
media baru serta
Carrefour” dimana
dampaknya
internet memiliki peran
terhadap
yang sangat vital
masyarakat.
terhadap penyebaran
Sedangkan
informasi mengenai
penelitian ini
kasus tersebut dan
membahas tentang
disimpulkan bahwa
analisis konten
internet terjalin dengan
media baru dalam
konteks sosiokultural
mempublikasikan
yang berakar.
suatu pesan.
7
8
2.
Penelitian ini
Kualitatif
Penelitian
Vermeulen,
Web-based
Philippe;
communication mengeksplorasi alat
Brereton,
tools in a
web yang digunakan
membahas tentang
Paul;
European
sebagai alat komunikasi
media website
Lofthouse,
research
yang ditawarkan kepada
sebagai alat
Janice; Smith,
project: The
ilmuwan yang terlibat
komunikasi yang
Joel; Kehagia,
example of the
dalam proyek TRACE
digunakan oleh
Olga; Krafft,
TRACE
untuk berkomunikasi
para ilmuwan di
Alain; Baeten,
Project
secara internal maupun
Belgia baik secara
Vincent / 2009
eksternal kepada
internal dan
/ Gembloux
publik. Website TRACE
eksternal
dapat diakses di
mengenai proyek
http://www.trace.eu.org.
TRACE.
Dalam website terdapat
Sedangkan
sebuah penekanan
penelitian ini
khusus yang
membahas
ditempatkan pada
mengenai media
efisiensi, relevansi
website sebagai
mereka dan aksesibilitas
bentuk publikasi
informasi, publisitas
berdasarkan teknik
dari situs serta
penulisan PR.
penggunaan utilitas kolaboratif. Serta meneliti dasar pemikiran desain ruang web serta integrasi solusi perangkat lunak yang disajikan dalam web
sebelumnya
9
3.
Kualitatif
Penelitian
Farhatiningsih, Audit Media
Penelitian ini berfokus
Lizzatul /
Relations
pada usaha atau
sebelumnya
2013 /
Humas
kegiatan yang dilakukan
membahas tentang
Universitas
Sekretariat
oleh Biro Humas Setda
kegiatan publisitas
Diponegoro
Daerah
Provinsi Jawa Tengah
yang dilakukan
Semarang
Provinsi Jawa
yang berkaitan dengan
Biro Humas Setda
Tengah untuk
media relations. Dari
Provinsi Jawa
Publisitas
hasil penelitian
Tengah yang
didapatkan hasil bahwa
berkaitan dengan
kinerja Humas Setda
media relations.
Jawa tengah belum
Sedangkan dalam
efektif. Pemahaman
penelitian ini
mengenai media
membahas tentang
relations masih menitik
kegiatan publikasi
beratkan pada fokus
yang dilakukan
tujuan Humas saja yaitu
Femina Group
untuk mendapatkan
melalui website.
publisitas, pemahaman mengenai tools media relations yang belum berkembang.
10
4.
Kualitatif Penelitian
Kania, Dessy;
Online
Penelitian ini
Agatha, Nadia /
Consumers
mengungkapkan
sebelumnya
2011 /
and The
bagaimana
membahas
Universitas
Application
keberhasilan
tentang
Bakrie
of Uses and
salah satu
keberhasilan
Gratification internet forum
suatu website
Theory
site, yaitu
dalam hal
Kaskus sebagai
publikasi.
situs lokal yang
Sedangkan
paling sering
dalam penelitian
dikunjungi dan
ini membahas
mempunyai
tentang analisis
anggota
konten website
terbanyak
sebagai bentuk
sehingga
publikasi.
menempati posisi keenam dalam peringkat 10 Top Sites in Indonesia. Penggunaan teori uses and gratification diperlukan untuk menganalisis perkembangan situs kaskus serta consumer online yang
11
sifatnya aktif dan dinamis. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini menyatakan bahwa keberhasilan situs Kaskus tidak jauh dari fitur teknologi web 2.0 yang dapat memfasilitasi komunikasi interaktif di antara pengguna dan konten situs yang memang dihadirkan berdasarkan kebutuhan para pengguna situs tersebut. 5.
Haris, Agus Joen Promosi
Penelitian ini
Kualitatif Dalam penelitian
/ 2013 /
Juventus
berisi tentang
sebelumnya
Universitas
Club
analisa konten
membahas
Negeri Padang
Indonesia
isi dan desain
tentang analisa
Chapter
website
konten website
Padang
Juventus Club
dengan
Dalam
Indonesia.
menggunakan
12
Bentuk
Penelitian
metode analisis
Tampilan
menggunakan
SWOT.
Website
metode analisis
Sedangkan
(Web
SWOT. Hasil
dalam penelitian
Design)
penelitian ini
ini membahas
menyatakan
tentang analisa
bahwa dari
konten website
media web ini
berdasarkan
membuat
teknik penulisan
komunitas
PR dengan
Juventus Club
menggunakan
menjadi lebih
metode analisis
banyak dan
reduksi data.
jangkauannya lebih luas.
Tabel 2.1 Tabel Penelitian Sebelumnya (Sumber: Diolah Dari Data Penelitian)
2.2
LANDASAN KONSEPTUAL
2.2.1
Publikasi
Publikasi berasal dari kata “publicare” yang artinya “untuk umum”. Jadi, publikasi adalah kegiatan mengenalkan perusahaan sehingga umum (publik dan masyarakat) dapat mengenalnya. (Kriyantono, 2008, hal. 40) Kegiatan publikasi (publication) lebih berfokus pada suatu proses dan teknik untuk mempersiapkan dan menerbitkan media komunikasi yang menjadi kepentingan kegiatan atau aktivitas publikasi Humas/PR dalam upaya penyampaian pesan, opini, informasi dan berita, yaitu misalnya menerbitkan
13
media; brochure, leaflet, booklet, poster, flier, media internal perusahaan (intern magazine), speech writing, news release, press release, advetorial (artikel sponsor), company profile, dan annual financial report publication dan prospectus serta melalui media internet seperti website, media sosial, dan blog. (Kriyantono, 2008, hal. 41) Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan, publikasi (publication) adalah proses penyampaian informasi yang dibuat oleh Public Relations tentang hal-hal yang terkait dengan perusahaan dan merupakan salah satu teknik penulisan PR publikasi yang dibuat oleh Femina Group dan Jakarta Fashion Week adalah penyampaian pesan/ informasi pesan melalui website.
2.2.2
Public Relations Writing Public Relations adalah disiplin ilmu yang menangani reputasi, dengan
tujuan memperoleh pemahaman, dukungan, dan mempengaruhi opini serta perilaku. Public Relations adalah usaha yang terencana dan berkesinambungan untuk membangun dan mempertahankan hubungan baik serta saling pengertian antara sebuah organisasi dengan publiknya (Gregory, 2004, hal. 15). Dapat dipahami bila definisi public relations di atas sering disalahartikan dengan definisi pemasaran. Bagi para praktisi pemasaran dan akademisi, public relations adalah bagian ‘promosi’, yaitu bagian dari 4P – product, place, price dan promotion (produk, tempat, harga, dan promosi), yang menjadi bagian dari kampanye pemasaran yang berhasil. Namun, public relations hanya akan berperan dengan baik dalam menciptakan kampanye pemasaran yang berhasil bila unsur-unsur pemasaran lain juga ada dan menyatu dengan public relations. Dalam praktik PR writing ada dua poin utama yang harus diperhatikan oleh seorang PR, yaitu pemahaman atas teori dan konsep komunikasi, serta kreativitas. Keduanya saling berhubungan untuk meningkatkan kualitas penulisan. Seorang PR perlu memahami teori dan konsep komunikasi sebelum menulis, hal ini diperlukan agar tulisan yang dibuat nantinya lebih efektif dan tujuan penulisan tercapai. Misalnya, agar komunikasi tertulis yang bermaksud
14
membujuk publik bisa mencapai tujuan komunikasinya maka diperlukan pengetahuan dan pemahaman mengenai teori dan konsep komunikasi persuasif. Dengan memahami konsep tersebut maka seorang PR dapat menulis pesan dengan cara yang tepat. Sedangkan kreativitas dibutuhkan agar PR dapat mengembangkan media komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan tulisan yang sudah dibuat. Misalnya, sejumlah teori dan konsep tentang media dapat kita jadikan pegangan untuk mengembangkan kreativitas dalam menyusun pesan dan memilih media untuk menyebarluaskan pesan tertulis tersebut (Iriantara & Surachman, 2006, hal. 20) Dalam membuat tulisan untuk kepentingan PR, kita perlu juga memperhatikan
komponen-komponen
komunikasi.
Komponen-komponen
komunikasi ini bisa di pandang sebagai mata rantai yang menghubungkan sumber informasi dan penerima informasi pesan yang kita buat secara tertulis akan melewati mata rantai tersebut dan akhirnya sampai pada penerima sebagai tujuan komunikasi. Pada dasarnya komponen komunikasi itu –yang paling elementermeliputi : (a) komunikator, (b) pesan, (c) media, (d) komunikan, dan (e) efek. Komponen-komponen itu kemudian di visualisasikan dalam bentuk model komunikasi seperti model komunikasi Newcomb, model komunikasi Westley dan MacLean. Dari sekian banyak model itu, kita ambil saja satu model klasik yang dibuat tahun 1949 oleh dua insinyur elektronika, Claude E. Shannon dan Warren Weaver yang sering dipergunakan untuk menjelaskan proses komunikasi. Dalam prosesnya, komunikasi tertulis terbagi menjadi dua tahap, yakni : 1. Secara primer, yaitu proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan simbol (lambang) sebagai media. 2. Secara sekunder, yaitu proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi tertulis adalah bahasa, gambar, warna, dan lain sebagainya,
yang secara langsung mampu
menerjemahkan pikiran atau perasaan seseorang (komunikator) kepada orang
15
lain (komunikan). Sementara media kedua adalah alat atau sarana untuk menyampaikan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan yang secara fisik jauh dari jangkauan, sehingga membutuhkan media pembantu seperti surat, surat kabar, tabloid, majalah, website, press release, dll (Iriantara & Surachman, 2006, hal. 62)
Produk-produk tulisan yang berfungsi sebagai media komunikasi Public Relations, adalah sebagai berikut (Kriyantono, 2008, hal. 95-96): 1.
Siaran Pers (Press Release atau News Release), adalah informasi Singkat tentang suatu event yang diadakan oleh perusahaan dan disebarkan untuk dimuat media massa.
2.
Cerita Latar (Backgrounders) merupakan informasi detail tentang perusahaan sebagai pelengkap informasi yang dimuat press release.
3.
Iklan Perusahaan (Corporate Advertising), yaitu iklan yang tujuannya bukan untuk menjual produk secara langsung, tetapi juga untuk menjual citra perusahaan.
4.
Majalah Dinding (Message Board), merupakan informasi yang ditulis dan ditempatkan di papan terbuka agar dapat dibaca oleh karyawan atau publik yang berkunjung.
5.
Newsletter, adalah penerbitan berkala dari perusahaan tentang kegiatan keseharian perusahaan dan publiknya. Disebarkan secara internal atau eksternal.
6.
Artikel dan Editorial, yaitu tulisan-tulisan PR yang dimuat dikolom artikel atau opini media massa.
7.
Publikasi Ringan, merupakan publikasi yang disampaikan melalui selain media massa, seperti poster, buletin, atau brosur.
8.
Profil Perusahaan (Company Profile), adalah gambaran terkini perusahaan secara lengkap dan dikemas secara menarik.
9.
Laporan Tahunan (Annual Report), yaitu deskripsi tentang apa saja yang telah dilakukan perusahaan termasuk laporan laba-rugi, biasanya menjadi bagian company profile.
16
10.
Naskah Pidato dan Presentasi (Speeches & Presentation), yaitu naskah tulisan yang dipresentasikan secara lisan.
11.
Web site perusahaan, yaitu seluruh tulisan public relations yang dimuat dan disebarkan di web site (internet) milik perusahaan.
Dalam teknik dasar penulisan public relations, harus mengandung unsur 5W+1H agar pesan yang akan disampaikan memiliki nilai dan dapat dipertanggung jawabkan oleh seorang PR, berikut uraian tentang 5W+1H: (Kriyantono, 2008, hal. 21) 1.
Siapa kita (who)
2.
Apa yang kita kerjakan (what)
3.
Mengapa kita mengerjakannya (why)
4.
Kapan kita mengerjakannya (when)
5.
Di mana publik dapat mendapatkan informasi tentang kita (where)
6.
Bagaimana kita berbeda dengan pesaing (how)
Pemilihan media dilakukan untuk menentukan bagaimana cara menyampaikan pesan kepada publik yang paling efektif dan efisien. Efektif di sini bisa dalam artian keterjangkauan yang mencapai khalayak sasaran komunikasi. Efisien disini bisa diartikan tidak memerlukan terlalu banyak sumber daya (manusia, dana, alat) untuk menjangkau khalayak. Perkembangan
teknologi komunikasi memungkinkan penggunaan
berbagai macam media untuk menyampaikan pesan. Salah satu media baru yang saat ini mulai banyak digunakan adalah internet. Internet merupakan jaringan longgar dari ribuan jaringan komputer yang menjangkau jutaan orang diseluruh dunia. Internet merupakan suatu media yang sangat besar sekali manfaatnya, maka tidak lah terlalu dibesar-besarkan jika disebut sebagai cyberspace, komunikasi baru dari masyarakat dunia. Berbagai kalangan mulai dari usahawan, intelektual, pelajar, pratisi PR, media massa, para ibu rumah tangga atau bahkan anak-anak dapat mengambil keuntungan dengan hadirnya internet. Dibawah ini adalah berbagai keuntungan yang dapat diperoleh dari penggunaan internet dari kegiatan PR, antara lain (Kriyantono, 2008, hal. 260):
17
1.
Komunikasi dengan biaya murah dan cepat sampai ke publik Internet selalu menyediakan informasi juga dapat digunakan sebagai sarana komunikasi dengan menggunakan IRC penggunaan internet dapat berkomunikasi lewat keyboard bahkan jika PC dilengkapi dengan soundcard, speaker, video card, kamera, dll. Peralatan pendukung dapat ber-teleconfrence. Bahkan internet juga dapat digunakan sebagai mesin pengganti
mesin fax dan
kemanapun anda mengirimnya hanya dihitung sebagaimana pulsa lokal. 2.
Sarana mendapatkan informasi kemajuan dunia Internet menyediakan berbagai informasi perkembangan terakhir dari kemajuan teknologi, medical, militer, dan lain-lain. Berbagai informasi produk baru, informasi bisnis, manajemen, moneter, dan lain lain.
3.
Memelihara hubungan Surat yang biasa dikirim lewat kantor pos, misalnya sering diistilahkan dengan surat siput. Hal ini tidak terjadi jika menggunakan internet, sehingga hubungan dengan rekan bisnis, keluarga, maupun instansi tertentu dapat berjalan dengan cepat melalui internet.
4.
Membentuk kelompok diskusi atau bisnis bagi siapapun PR dapat melakukan kegiatan bertukar informasi dengan publiknya, menjalin hubungan dengan media (press relations). Internet dapat membentuk berbagai kelompok diskusi atau bisnis antara PR dengan profesi lainnya dan semua orang dapat ikut bergabung didalamnya.
18
5.
Sarana promosi Bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang tertentu dapat mengiklankan dan memberi informasi produknya lewat internet, bahkan kesempatan ini pun sering dipakai oleh pihak pemerintah maupun swasta untuk memperkenalkan objek wisata lewat internet.PR dapat membuat annual report (laporan tahunan), company profile atau commercial online melalui situs atau website perusahaan. Selain itu dapat melakukan one to one marketing dengan pihak lain.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Public Relations Writing memiliki peran yang signifikan dalam dunia PR karena seorang PR harus dapat memperhatikan dasar-dasar proses komunikasi agar pesan yang akan ditulis dapat dipahami dan diterima dengan baik oleh target audiensnya serta sesuai dalam Public Relations Writing dengan tujuan dari pesan tersebut. Seperti yang dilakukan oleh pihak Femina Group dan Jakarta Fashion Week melalui website dalam mempublikasikan program mereka.
2.2.3
New Media Selama tahun 2000, internet telah memasuki fase baru yang disebut web 2.0
(web two-point-oh), dimana semua menjadi lebih interaktif dan telah menjadi area untuk semua orang untuk semua orang, tidak hanya milik beberapa pihak saja. Semua orang saat ini dapat langsung mengambil peran dan menaruh apapun kedalam internet. Tidak ada satupun kerangka teori atau satu set metode yang baku yang dipakai dalam mempelajari New Media (Media yang Baru). (Flew, 2008, hal. 3) New media adalah suatu konsep yang muncul sejalan dengan perkembangan media. Istilah “new media” ini tidak menggantikan keberadaan old media. Marshall McLuhan (1964) menyatakan bahwa media yang lebih lama (older media) sering kali menjadi isi dari media yang lebih baru (Lievrouw & Livingstone, 2006, hal. 2). Salah satu definisi dari new media adalah teknologi-teknologi informasi dan
19
komunikasi dan konteks-konteks sosial yang terkait, serta infrastruktur yang terdiri dari tiga komponen, yakni: alat-alat yang akan digunakan untuk berkomunikasi atau menyampaikan informasi, aktivitas-aktivitas dimana orang-orang terlibat untuk berkomunikasi atau membagikan informasi dan pengaturan sosial atau bentuk-bentuk organisasional yang berkembang melalui alat-alat dan aktivitas-aktivitas tersebut. (Lievrouw & Livingstone, 2006, hal. 2) Selain itu new media ini juga dapat dipahami sebagai media digital. Media digital ini merupakan suatu bentuk dan isi dari media yang menggabungkan data, teks, suara, dan gambar dalam bentuk digital dan didistribusikan melalui network. (Flew, 2008, hal. 2). Istilah new media seringkali dikaitkan dengan internet, karena internet merupakan manifestasi dari new media. Definisi lain dari new media dalam hubungannya dengan internet seperti dinyatakan (Flew, 2008, hal. 2) Those forms that combine the three Cs: computing and information technology (IT), communications networks, and digitised media and information content, arising out of another process beginning with a “C” that of a convergence. Berdasarkan definisi di atas, new media dapat diartikan sebagai bentukbentuk yang menggabungkan 3C yakni: computing and information technology (IT), communication networks, dan digitised media & information content, yang muncul dari suatu proses konvergen.
20
Berikut adalah gambar dari media konvergen :
Gambar 2.1. Media Konvergen (Sumber: Trevor Barr 2000, newsmedia.com.au, hal. 3)
Pada gambar media konvergen di atas, dapat dilihat bahwa internet dan World Wide Web merupakan hasil dari penggabungan ketiga C tersebut. Internet merupakan suatu teknologi yang menggambarkan secara jelas properti-properti seperti konvergen, digital networking, global reach, interaktivitas dan many-to-many communication, serta suatu bentuk media yang mengizinkan penggunaannya menjadi pencipta maupun pengguna isi atau pesan. (Flew, 2008, hal. 3) dan internet dianggap sebagai media komunikasi yang paling interaktif karena diciptakan untuk mendukung semua model komunikasi, yaitu: komunikasi interpersonal, komunikasi massa dan computer mediated communication. (Spurgeon, 2008, hal. 4) Sebagai manifestasi dari new media, internet ini telah mengalami perkembangan sejak tahun 1950 dan terus berkembang dari waktu ke waktu. Dengan demikian internet telah menjadi medium yang paling cepat bertumbuh (Flew, 2008, hal. 7) Ada empat fitur World Wide Web yang penting dalam kaitannya dengan popularitas internet. Yang pertama, world wide web mengijinkan adanya tampilan penuh gambar, musik, dan suara, serta data, teks, dan multimedia. Fitur kedua adalah
21
berdasarkan pada prinsip hypertext. Hypertext mengijinkan adanya penghubung (link) informasi, dimana penghubung-penghubung dari suatu sumber menyediakan akses yang mudah atau simple point-and-click access untuk menghubungkan dengan informasi yang tersedia pada sumber lainya. Fitur yang ketiga adalah nilai dari hypertext menjadi semakin terlihat dengan perkembangan dari Web browsers, seperti: Microsoft Explorer dan mesin pencari, seperti : Yahoo dan Google, dimana web browsers dan mesin pencari tersebut menyediakan database informasi yang tersimpan diinternet yang luas dan mudah digunakan. World Wide Web dihubungkan dengan perkembangan dari Hypertext Transfer Protocol (http), yang menyediakan alat penghubung website pada platform bebas, dan Hypertext Markup Language (html) sebagai alat yang digunakan untu menulis kode sumber World Wide Web secara langsung (Flew, 2008, hal. 6-7) Dari penjelasan-penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa website dan media sosial merupakan baru (New Media) atau lebih sering disebut sebagai media konvergensi. Dengan keberadaan website dan media sosial sebagai media baru, maka dalam penelitian ini teori yang digunakan sebagai alat ukur atau pendukung adalah teori media baru. Peneliti menganggap teori ini relevan dengan keberadaan website yang merupakan pendatang baru dalam ranah media. Dalam penelitian ini, new media merupakan konsep yang mendasari munculnya saluran baru (website) yang digunakan pihak Femina Group sebagai media publikasi (publication) dalam public relations.
2.2.4
Website 2.2.4.1
Definisi Website Website adalah salah satu produk hasil kecanggihan era media masaa
baru internet. Website adalah sarana komunikasi yang pertama kali dan paling popular dilihat dari individu ketika membutuhkan informasi tentang suatu perusahaan atau organisasi. Karena itu, pada abad ini setiap perusahaan atau lembaga harus melengkapi sarana komunikasinya dengan membuat website. Alamat web menjadi lebih dari sekedar homepage perusahaan. Web menjadi rumah “virtual” perusahaan atau lembaga. Bagi konsumen, web adalah tempat menemukan perusahaan atau lembaga senyata alamat fisiknya. Bagi sejumlah
22
besar perusahaan dan lembaga, web adalah poin kontrak primer, tempat orang tahu dimana menemukan alamat perusahaan atau lembaga. Web adalah tempat perusahaan mengadakan open house dan tempat konsumen tahu bahwa karpet selamat datang selalu diletakkan di luar (Kriyantono, 2008, hal. 260).
2.2.4.2
Karakteristik Penulisan Website Aturan dan pedoman sama yang mengatur produk-produk penulisan
Public Relations juga merupakan komponen penting dalam penulisan website. Tulisan yang efektif adalah singkat, padat, dan jelas serta harus akurat dan konsisten dalam penulisannya. (Smith, 2012, hal. 256).
Dalam konten website, beberapa hal yang harus diperhatikan agar website dapat berjalan secara efisien, yakni sebagai berikut: 1.
Setiap link yang ditawarkan harus online (no dead links) Semua link harus aktif. Jangan sampai saat di-klik ternyata tidak aktif. Ini jelas mengecewakan pengguna. Dan kalau terjadi berulang kali akan menjatuhkan kepercayaan publik. Ini seperti sebuah artikel surat kabar yang seharusnya bersambung ke halaman lain, tetapi saat dicari tidak ditemukan.
2.
Tersedia kontak informasi (contact information) Jika pengguna memerlukan informasi lebih, seharusnya diberi tahu
bagaimana
mendapatkannya.
Kemudian
permintaan
pengguna tersebut mesti dijawab. Jika tidak, maka website di anggap tidak profesional. 3.
Penataan penempatan informasi (placement of information) Karena kita membaca dari kiri ke kanan, informasi yang lebih penting seharusnya ditempatkan pada sisi kiri layar untuk memastikan dibaca lebih dahulu oleh pengakses website.
23
4.
Pewarnaan (use of color) Gunakan warna yang memungkinkan isi pesan dalam layar website dapat dengan mudah dibaca. Warna juga berfungsi agar tampilan lebih menarik asal tidak mengganggu upaya membaca informasi.
5.
Mudah penggunaan Informasi dalam website mesti siap tersedia dan ditempatkan dalam urutan logis. Hyperlinks mesti akurat dan ditandai secara jelas. Setiap level dalam website seharusnya memungkinkan pengakses untuk kembali lagi pada level sebelumnya dan melangkah ke level berikutnya (previous & forward level). Pengakses juga selalu bisa ke homepage. Pengakses bisa frustasi jika tidak bisa kembali ke homepage dan mesti start lagi.
6.
Bertujuan Tujuan website akan menentukan kuantitas dan tipe informasi di dalamnya. Website biasanya dibagi dalam tiga kategori:
a)
Presence model, digunakan untuk alat promosi
b)
Information model, dipenuhi dengan beragam materi pesan, termasuk informasi untuk pers.
c)
E-commerce model, didesain untuk menciptakan dan menjaga penjualan. (Kriyantono, 2008, hal. 262)
2.2.4.3
Interactive Website Manfaat dalam penggunaan media website adalah website mampu
membuat informasi yang disampaikan menjadi lebih interaktif, dengan kesempatan yang didapat oleh para perusahaan sehingga mereka dapat berkomunikasi dengan target audiensnya. Dan inilah beberapa komponen yang dapat membuat website sebuah perusahaan dapat menjangkau lebih banyak pengunjung website, yaitu: 1.
E-mail Link, merupakan sebuah penghubung bagi para pengunjung website
24
dalam berkomunikasi dengan perusahaan. Ini merupakan sebuah kesempatan bagi para pengunjung untuk dapat mengirimkan pesan langsung ke perusahaan. 2.
Search Feature, fitur lain yang membuat sebuah website menjadi lebih interaktif adalah dengan penambahan fitur ini karena pengunjung website dapat dengan mudah mencari informasi yang dibutuhkan melalui key words, tanpa perlu melihat halaman website satu-persatu.
3.
Video Options, dalam tampilan website dapat ditampilkan fitur video yang memiliki kegunaan untuk penyampaian informasi yang lebih jelas. Kemajuan teknologi saat ini menawarkan penyajian video tidak hanya di televisi tapi juga di dalam website, dengan melakukan streaming atau mengunduh video tersebut.
4.
Animation, kemajuan teknologi juga menawarkan inovasi terbaru yaitu animasi, seperti tampilan tiga dimensi dalam penyajian tulisan atau grafik, namun animasi yang minimum lebih baik karena pengunjung akan merasa terganggu dan tidak nyaman bahkan merasa tidak berguna apabila membuka sebuah website yang hanya mengandalkan tampilan saja tanpa memperhatikan keseimbangan desain dan informasinya. (Smith, 2012, hal. 260)
2.2.4.4
Menganalisis Website Analisis sebuah website diperlukan untuk menjaga konsistensi media
website sebagai bentuk publikasi. Ada beberapa kriteria dalam melakukan analisis media website sesuai dengan tujuan dari teknik penulisan public relations, adalah sebagai berikut: 1.
Verifiable Information Kualitas website dapat dilihat dari penyajian dalam penyampaian sumber informasi. Sumber informasi bisa seseorang, organisasi, atau dokumen survey, namun perlu diperhatikan pengunjung harus tetap mengetahui asal informasi secara mudah, misalnya dengan memasukan info penulis.
2.
Authoritative Information
25
Informasi yang ada di dalam website, harus dapat dikaitkan dengan pakar ahli, seperti yang menjalankan website atau orang yang ahli di bidang website. Di dalam website sebaiknya dicantumkan informasi mengenai kualifikasi dan kredibilitas pembuat website. Jadi akan terlihat jelas bahwa apakah pesang yang terdapat dalam sebuah website adalah murni sebuah informasi resmi sebuah organisasi atau hanya sekedar opini dari satu pihak tertentu. 3.
Objective Information Dalam pesan yang disampaikan dalam sebuah website harus jelas apakah website tersebut mengklarifikasikan masalah, menjual produk atau jasa, permintaan dukungan, atau memang menyajikan informasi objektif.
4.
Up-to-Date Information Website harus selalu dalam kondisi terbaru, artinya seluruh pesan yang terkandung dalam sebuah website harus terus mengikuti perkembangan waktu.
5.
Comprehensive Information Sebuah website yang baik haruslah menyajikan berbagai informasi tentang topik yang relevan dengan perusahaan terkait dan target audiens yang sesuai.
6.
Audio-Visual Elements Tambahan fitur berupa foto, video, dan animasi akan menjelaskan, mengklarifikasi, dan menjadi komponen penunjang penulisan informasi.
7.
Quick-Loading Features Dalam sebuah website, harus diperhatikan kecepatan mengunduh dokumen dalam website tersebut, dengan memberikan pilihan download bagi para pengunjung agar dapat disesuaikan dengan kecepatan akses internet target audiens. Pastikan website dapat dikunjungi oleh pengguna menengah.
26
8.
User-Friendly Tampilan website haruslah mudah untuk dipahami oleh pengguna nya dalam mencari informasi yang dibutuhkan. Peta situs, menu utama, dan perangkat pencari dalam website dapat membantu para penngunjungnya dalam mengakses website tersebut.
9.
Accessibility. Sebuah website harus dapat diakses oleh semua kalangan yang terhitung sebagai audiens. Misalnya sebuah website yang berfokus internasional, ini dapat diartikan bahwa website tersebut harus menyajikan pilihan tampilan berbagai bahasa atau terjemahan ke dalam bahasa tertentu.
10.
Cultural Consideration Dalam sebuah website perlu pula diperhatikan latar budaya dalam penyampaian informasi dari website tersebut. Ini untuk menghindari halhal yang tidak diinginkan dan juga sebagai sebuah identitas dari website itu sendiri. (Smith, 2012, hal. 261)
Dengan demikian, praktisi PR perlu mengembangkan penyusunan dan penulisan web yang mengkombinasikan penulisan yang ringkas, dapat discan dan objektif. Hal-hal yang menjadi karakteristik internet perlu diperhatikan agar proses penyampaian pesan kepada publik bisa tercapai dengan baik. Pengembangan situs harus mempertimbangkan karakteristik dari internet sebagai media komunikasi yang interaktif. (Prayudi, 2007, hal. 112) Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ada beragam karakteristik dalam menyusun dan menulis konten website, seorang public relations harus memahami dan menguasai hal-hal tersebut agar proses penyampaian pesan kepada publik melalui website dapat tercapai dengan baik.
27
2.3
KERANGKA TEORI
Publikasi
Public Relations Writing
A. Definisi Publikasi B. Peran Publikasi C. Kegiatan Publikasi
A. B. C. D.
Website
Definisi Public Relations Definisi PR Writing Produk PR Writing Teknik PR Writing
New Media
A. Definisi Website B. Karakteristik Penulisan Website C. Interactive Website D. Menganalisis Website
A. Definisi New Media B. Fitur New Media
Gambar 2.2 (Sumber: Diolah Dari Data Penelitian)
28
2.4
KERANGKA PEMIKIRAN
Penulisan Public Relations
Konsep 5W+1H
Publikasi Program Perusahaan
New Media: Website
Konten Website Penerapan Konsep 5W+1H sesuai Penulisan Public Relations dalam Website Gambar 2.3 (Sumber: Diolah Dari Data Penelitian) Berdasarkan kerangka teori dan kerangka pemikiran diatas, dapat dijelaskan bahwa landasan konseptual yang digunakan dalam penelitian ini adalah publikasi, public relations writing, new media, dan website. Hal tersebut didasari oleh publikasi yang dilakukan oleh perusahaan dan public relations writing yang berfungsi sebagai komponen pendukung dalam public relations sebagai alat komunikasi perusahaan dengan pihak terkait, produk public relations writing salah satunya adalah new media yaitu website yang digunakan untuk melakukan proses penyampaian tersebut terhadap target audiens. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini menjabarkan tentang penerapan konsep 5W+1H sesuai penulisan public relations dalam publikasi program perusahaan melalui website.