BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Emas merupakan logam mulia yang paling dicari dan digemari. Produk ini dapat digunakan sebagai sarana investasi dan lindung nilai harta dari pengaruh inflasi. Dalam perdagangan berjangka, produk ini termasuk komoditas yang paling popular di mata sebagian besar manajer investasi global. Trading futures komoditas emas dapat jadikan salah satu metode untuk memperoleh profit dari emas dengan memanfaatkan pergerkan harga (kotrak derivatif) tanpa memegang fisik emas secara perorangan. Harga emas mengikuti patokan harga emas dunia yaitu melalui New York Merchantile Exchange (NYMEX) yang merupakan pasar emas terbesar dunia dan fisik emas tersebut tersimpan di London pada Bullion Association. Perputaran uang di pasar komoditas cukup tinggi dan lebih mudah dipahami karena banyak bergantung pada kondisi fundamental permintaan dan penawaran. Volatilitas harga komoditas lebih kecil dibandingkan saham dan obligasi sehingga menyediakan pilihan diversifikasi portofolio yang efisien untuk pelaku pasar. Volume transaksi emas di pasar berjangka setiap tahun mengalami peningkatan rata-rata 80%, sedangkan pada Januari 2007 sampai Desember 2015 peningkatan tertinggi terjadi pada bulan Oktober 2013 yaitu sebesar 6.403.466
14
lot. Peningkatan volume transaksi emas yang signifikan juga terjadi ketika data non-farm payroll dirilis. Misalnya, pada bulan Desember 2015, volume transaksi emas 3 jam sebelum data NFP dikeluarkan sebesar 8.998 lot kemudian setelah data dikeluarkan volume naik menjadi 395% atau menjadi 35.550 lot. Hasil peningkatan volume transaksi tersebut, menandakan banyaknya investor memanfaatkan pergerakan harga emas pada saat data NFP dikeluarkan. Perlu diketahui, Amerika Serikat memiliki peranan penting dalam perekonomian dunia. Menurut (Baumohl, 2005:25), indikator perekonomian Amerika Serikat yang paling berpengaruh terhadap pergerakan harga saham adalah informasi tentang keadaan tenaga kerja. Non-farm payroll adalah statistik bulanan yang dikeluarkan oleh Bureau of Labor Statistics US yang menggambarkan jumlah tenaga kerja di Amerika Serikat selain sektor pertanian. Komponen NFP mencakup sekitar 80% dari Gross Domestic Product (GDP) Amerika Serikat, sehingga tingkat NFP akan berpengaruh kuat terhadap dollar. Selain itu, USD juga dijadikan sebagai mata uang utama dunia, banyak negaranegara didunia menggunakan dollar sebagai alat pembayaran antar negara. Oleh karena itu, keadaan dollar dapat mempengaruhi mata uang lain dan komoditas yang diperjualbelikan didunia. Indikator yang lain untuk perekonomian di Amerika Serikat adalah tingkat suku bunga bank sentral Amerika Serikat (The Fed), dari tingkat suku bunga tersebut dapat mengambarkan keadaan perekonomian Amerika Serikat.
15
Tingkat suku bunga dijadikan parameter perekonomian suatu negara, sehingga akan berimbas kepada dollar. Jika dollar naik maka akan memberikan pengaruh terhadap harga-harga komoditas seperti emas karena sebagian besar transaksi menggunakan dollar. Selain Non-farm Payroll dan The Fed Rate, Crude Oil juga memiliki peranan penting pada emas, yang dapat dilihat pada produksi emas. Pada proses produksinya, perusahaan tambang emas membutuhkan bahan bakar yang cukup tinggi, mulai dari pengeboran untuk mencapai sumber emas yang berada di perut bumi sampai pengolahan emas tersebut. Oleh karena itu, harga minyak mentah dunia memiliki efek terhadap harga emas. Oleh karena itu, ketiga komponen yaitu non-farm payroll, tingkat suku bunga bank sentral Amerika Serikat (The Fed), dan minyak mentah dunia (Crude Oil) memiliki pengaruh terhadap emas. Untuk itu tugas akhir ini mengambil judul “Pengaruh Non-Farm Payroll, Suku Bunga Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) dan Crude Oil Terhadap Pergerkan Harga Emas Dunia”. Penyusunan tugas akhir ini diharapkan dapat membantu para investor ketika ingin transaksi komoditas terutama emas. Investor bisa memanfaatkan pergerakan harga dan lebih berhati-hati dalam mengambil posisi.
16
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan, maka perumusan masalah dalam penelitian sebagai berikut: Apakah tingkat non-farm payroll, suku bunga bank sentral Amerika Serikat (The Fed) dan Crude Oil secara parsial dan simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pergerakan harga emas dunia?
1.3
Batasan Masalah Batasan masalah dalam tugas akhir ini yaitu mengenai tingkat non-farm payroll, suku bunga bank sentral Amerika Serikat dan harga minyak mentah dunia (crude oil) di pasar berjangka periode Januari 2012 sampai Desember 2015.
1.4
Tujuan Penulisan Untuk mengetahui pengaruh signifikansi non-farm payroll, suku bunga bank sentral Amerika Serikat (The Fed) dan crude oil terhadap pergerakan harga emas di pasar berjangka pada periode Januari 2012 sampai Desember 2015.
17
1.5
Manfaat Penulisan 1. Bagi Penulis Sarana untuk menerapkan ilmu yang diperoleh dalam perkuliahan agar dapat digunakan dalam dunia kerja. Menambah wawasan dan pengetahuan dalam peluang bisnis di bidang perdagangan berjangka khususnya transaksi emas. 2. Bagi Investor Menjadi sarana informasi bagi investor yang ingin bertransaksi emas. Investor dapat memanfaatkan pergerakan harga emas ketika data non-farm payroll dirilis dan menjadikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat serta harga crude oil sebagai acuan untuk menentukan trend geraknya harga emas.
1.6
Sistematika Penulisan Sistematika penulisan pada penelitian ini adalah sebagai berikut; BAB I
: PENDAHULUAN Bab ini digunakan untuk menguraikan latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta kerangka penulisan.
18
BAB II : GAMBARAN UMUM Bab ini dijelasakan tentang kondisi umum variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat). Selain itu, berisi kajian sebelumnya yang ada hubungannya dengan penelitian ini. BAB III : PEMBAHSAN Bab ini berisi pembahsan model regresi asumsi klasik yang dijadikan metode dalam penelitian ini. BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dari pembahasan dan berisi saran yang berkaitan dengan penelitian ini.
19
1.7
Kerangka Penulisan Kerangka penulisan dalam penelitan ini dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Indikator Ekonomi : 1. Tingkat Non-Farm Payroll 2. Suku Bunga Bank Sentral Amerika Serikat 3. Harga Crude Oil
Harga Emas Dunia
Pengujian Hipotesis
Uji Regresi Linier Berganda
Uji Asumsi Klasik Model Regresi 1. 2. 3. 4.
Uji Normalitas Uji Multikolinieritas Uji Autokorelasi Uji Heteroskedasitas
Hasil dan kesimpulan dari pengujian tingkat non-farm payroll, The Fed Rate, Crude Oil terhadap pergerakan harga emas.
Gambar 1. Kerangka Penulisan
20