BAB I PENDAHULUAN
I.1
Latar Belakang
CV. ASJ merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang industri sandal, berlokasi di kota Bandung, Jawa Barat. CV. ASJ memproduksi sandal pria dari pembuatan insole ( bagian tengah sandal ), upper (atas sandal), Assembly ( penggabungan ) hingga menjadi finished good dengan spesifikasi yang telah ditentukan oleh subkontraktornya dari segi jenis bahan, desain sandal, waktu penyelasaian produksi, dan jumlah pesanan. Sementara untuk sol dan bahan baku CV. ASJ melakukan pemesanan kepada Supplier. Gambar I.1 adalah salah satu produk sandal yang telah di produksi oleh CV. ASJ :
Gambar I.1 Produk Sandal Pesanan PT A
Sumber: (Dokumentasi CV. ASJ) Gambar I.1 Produk Sandal Pesanan PT A adalah salah satu contoh sandal yang telah di produksi oleh CV. ASJ.
PT A merupakan konsumen yang telah melakukan
pemesanan sandal pria sejak tahun 2010 hingga saat ini. Tetapi, pada periode November 2015 hingga Agustus 2016 CV. ASJ mengalami masalah dalam pengiriman sandal terhadap PT.A yang dapat dilihat pada Tabel I.1 berikut ini :
1
Tabel I.1 Jadwal Keterlambatan Waktu Pengiriman CV ASJ
No
Tanggal Pesanan
Tanggal Perjanjian Pengiriman
Tanggal Pengiriman
Keterangan Keterlambata n (hari)
1
04 Nov 2015
04 Des 2015
07 Des 2015
2
11 Jan 2016
17 Jan 2016
5
16 Feb 2016
18 Mar 2016
23 Mar 2016
4
14 Apr 2016
18 Apr 2016
3
04 Mei 2016
02 Juni 2016
02 Juni 2016
Tepat waktu
04 Juli 2016
06 Juli 2016
1
26 Agustus 2016
27 Sept 2016
30 Sept 2016
2
20 Okt 2016
20 Okt 2016
Tepat waktu
2 3 4 5 6 7 8
Berdasakan Tabel I.1 CV. ASJ mengalami enam kali keterlambatan dari delapan kali pengiriman yang dilakukan terhadap PT.A. Keterlambatan yang di alami oleh CV. ASJ perlu diidentifikasi penyebabnya, karena masalah keterlambatan tersebut dapat mengurangi kepercayaan PT.A dalam bekerjasama dengan CV.ASJ. Diketahui nilai lead time target perusahaan adalah 26160 detik untuk 1 lot (20 pasang sandal). Berdasarkan target nilai lead time dari perusahaan diidentifikasi masalah yang lebih rinci pada lantai produksi CV.ASJ menggunakan tools lean manufacturing yaitu Value Stream Mapping Current state dan Process Activity Mapping ( PAM) yang dijabarkan dalam lampiran A. Penjabaran yang terdapat pada Value Stream Mapping ( VSM ) dan Process Activity Mapping ( PAM ) untuk 1 lot ( 20 pasang sandal ) memperlihatkan nilai lead time sebesar 29869.8 detik, nilai lead time lebih besar dari target perusahaan yaitu sebesar 26160 detik dengan klasifikasikan berdasarkan akitivitas 71% value added, 19% non value added, dan 10% necessary non value added :
2
Penelitian ini di fokuskan pada pemborosan transportasi yang terjadi pada proses pembuatan upper dan insole, hal tersebut dikarenakan pada proses pembuatan upper dan insole memerlukan waktu pemindahan material yang cukup besar yaitu 102.6 dan 320.3 detik dibandingkan pemindahan material pada bagian yang lainnya. Berikut ini adalah Tabel I.2 yang menunjukkan waktu pemindahan material pada setiap bagian ( Departemen ) pembuatan sandal di CV.ASJ : Tabel I.2 Rank Persentase Waktu Transportasi Aktivitas Upper Insole Persiapan Assembly Sub Assembly Upper dan Insole Assembly Upper Insole dan Sole Finishing
Waktu (detik) 102.60 321.30 13.97
Persentase Waktu 19% 61% 3%
8.53
2%
6
32.90
6%
4
47.27
9%
3
Rank 2 1 5
Tabel I.2 merupakan data waktu pemindahan material setiap bagian proses pembuatan sandal CV.ASJ, waktu pemindahan material terbesar terdapat pada aktivitas pembuatan insole dengan persentase waktu sebesar 61%, upper 19%, Persiapan Assembly 3%, Sub Assembly Upper dan Insole 2%, Assembly Upper Insole dan Sole 6%, dan finishing 9%. Hal tersebut terjadi dikarenakan pada bagian upper dan insole terdapat pemindahan material yang mengalami pergerakan backtracking ( pemindahan material secara bolak balik ) menuju administrasi masing-masing proses untuk melakukan inspeksi terhadap kualitas dan jumlah dalam 1 lot ( 20 pasang ) pada satu kali pemindahan yang dilakukan dan pada proses pembuatan insole terdapat jarak yang cukup jauh untuk pemindahan material dari satu workstation ke workstation lainnya seperti pada proses penghalusan fiber yang membutuhkan jarak 52,2 m untuk setiap kali pemindahan sehingga membutuhkan jarak yang berlebih dan dapat mempengaruhi nilai lead time. Berikut Gambar I.1 dan I.2 diagram alir yang menunjukkan adanya
3
backtracking dan pemindahan material yang jauh pada departemen upper dan insole :
Administrasi Upper dan Penomoran
1
10.35 m
10.35 m
2
4 3
5
7.3 m
5.85 m
7
Gunting
Jahit
6
4m Pola
Variasi
Aliran produk normal Aliran backtracking
Gambar I.2 Diagram Alir Upper
Pencetakan fiber
Persiapan Assembly
Administrasi Insole
9.7 m 2
5 1 20.6 m
9.7 m
52.2 m
52.2 m
3
4 Aliran produk normal Aliran backtracking
Penghalusan fiber
Gambar I.3 Diagram Alir Departemen Insole
Gambar I.1 dan I.2 menunjukkan aliran material pada departemen upper dan insole, garis merah putus menunjukkan adanya aliran backtracking dan garis hitam adalah aliran normal dari pemindahan material. Terdapat jarak pada masing - masing proses pemindahan, berikut ini Tabel I.1 data jarak pemindahan pada departemen upper dan insole :
4
Tabel I.3 Jarak Pemindahan Departemen Upper
Departemen
Upper
Insole
Aktivitas Administrasi Upper ke Pola Pola ke Administrasi Upper Administrasi Upper ke Gunting Gunting ke Administrasi Upper Administrasi Upper ke Jahit Jahit ke Variasi Administrasi Insole ke Pencetakan Fiber Pencetakan Fiber ke Administrasi Insole Administrasi Insole ke Penghalusan Fiber Penghalusan Fiber ke Administrasi Insole
Jarak (meter) 10.35 10.35 5.85 5.85 7.3 4 9.7 9.7 52.2 52.2
Dari Tabel I.3 terdapat jarak yang berbeda khususnya pada departemen insole, beberapa faktor tersebut permasalahan waste transportation yang terjadi pada lantai produksi CV. ASJ perlu dilakukan rancangan perbaikan usulan untuk mengurangi penyebab terjadinya waste transportation pada bagian upper dan insole : I.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada di CV ASJ, maka permasalahan yang akan dibahas pada penilitian ini adalah: 1.
Apa yang menjadi faktor penyebab terjadinya waste transportation pada proses produksi sandal di CV. ASJ ?
2.
Rancangan perbaikan apa yang dapat diusulkan untuk mengurangi waste transportation pada proses produksi sandal di CV. ASJ ?
5
I.3
Tujuan Penelitian
Uraian tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah: 1.
Mengidentifikasi penyebab terjadinya waste pada proses produksi sandal di CV. ASJ.
2.
Memberikan usulan rancangan perbaikan yang dapat digunakan untuk mengurangi penyebab waste transportation pada proses produksi sandal di CV. ASJ.
I.4
Batasan Penelitian
Pada penelitian ini ditetapkan batasan untuk memfokuskan pembahasan masalah agar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Batasan yang ditetapkan antara lain: 1.
Data historis perusahaan yang digunakan adalah total data pesanan dan jadwal keterlambatan pengiriman sandal pesanan PT.A pada periode November 2015 sampai Agustus 2016.
2.
Penelitian ini tidak sampai pada tahap implementasi, hanya sampai pada tahap usulan perbaikan.
I.5 1.
Manfaat Penelitian Perusahaan dapat mengoptimalkan lead time produksi dan mengurangi aktivitas tidak bernilai tambah dalam aktivitas proses produksi sandal.
2.
Perusahaan dapat mengendalikan waste yang terjadi di lantai produksi, sehingga dapat dijadikan pertimbangan bagi CV ASJ untuk melakukan perbaikan secara berkelanjutan.
3. I.6
Perusahaan dapat menciptakan kondisi kerja yang nyaman dan teratur. Sistematika Penulisan
Penelitian ini diuraikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan Pada bab ini berisi uraian latar belakang permasalahan yang menjadi dasar untuk meminimasi waste dalam proses produksi sandal di CV. ASJ, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, batasan
yang digunakan dalam penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan penelitian.
6
Bab II Landasan Teori Pada bab ini berisi studi literatur yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti yaitu teori pendekatan lean manufacturing dengan metode-metode dan tools yang dapat digunakan dalam melakukan perancangan usulan perbaikan masalah. Sumber teori dan literatur yang digunakan diambil dari referensi buku-buku, jurnal penelitian, dan hasil-hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan topik permasalahan di penelitian ini. Bab III Metodologi Penelitian Pada bab ini dijelaskan langkah-langkah penelitian secara rinci dengan menggunakan pendekatan lean manufacturing yang dimulai dari persiapan penelitian, pengambilan data yang berkaitan dengan proses produksi, pengolahan data, analisis pemecahan masalah hingga kesimpulan hasil penelitian dan saran yang diberikan kepada pihak perusahaan.
Bab IV Pengumpulan dan Pengolahan Data Bab ini berisikan pengumpulan data pada kondisi eksisting perusahaan yang diperlukan untuk menyelesaikan permasalahan penelitian. Kemudian dari semua data tersebut akan dilakukan pengolahan data yang hasilnya akan dianalisis di bab berikutnya.
Bab V Analisis Bab ini memaparkan analisis dari pengolahan data pada Bab IV dan analisis kelebihan dan kekurangan dari usulan perbaikan yang dilakukan.
Bab VI Kesimpulan dan Saran Bab ini memaparkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dan memberikan saran untuk perusahaan yang menjelaskan dari tujuan penelitian ini serta saran untuk penelitian selanjutnya.
7