BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Peningkatan persaingan dalam pasar global menyebabkan persaingan
dalam dunia bisnis tidak hanya bergantung pada harga dan kualitas, tetapi juga pada bervariasinya jenis produk dan kecepatan menghantarkan produk ke pasar. Proses perancangan produk suatu perusahaan berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan tersebut bersaing di pasar. Faktor-faktor persaingan seperti harga, kualitas, estetika produk, dan kecepatan menghantarkan produk ke pasar ditentukan oleh tahap desain yang terjadi sebelum dilakukan proses manufaktur. Perubahaan yang sangat cepat dalam lingkungan pengembangan produk, seperti kebutuhan dan permintaan konsumen, menuntut perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dari proses pengembangan yang dilakukan. PT Ocean Centra Furnindo merupakan perusahan yang bergerak di bidang manufacturing spring bed. Salah satu masalah yang terjadi pada perusahaan adalan proses redesign. Proses redesign adalah proses perancangan ulang untuk menyesuaikan kembali rancangan spring bed yang disebabkan karena tidak terintegrasinya departemen. Salah satu contoh yang terjadi misalnya pada departemen perancangan dan departemen produksi. Departemen perancangan dan departemen produksi berdiri sendiri dan tidak berkoordinasi dalam proses perancangan produk. Masalah tidak terintegrasinya departemen pada perusahaan dapat dilihat dari SOP proses perancangan produk perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Permasalahan ditunjukkan dari jumlah hasil rancangan produk spring bed 6 feet yang dihasilkan perusahaan dari Januari 2012 hingga Juli 2013 sebanyak 33 jenis rancangan, akan tetapi rancangan yang kemudian diproduksi dan dipasarkan hanya berjumlah 19 jenis rancangan, artinya terdapat 14 jenis rancangan yang terjadi redesign. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk permasalahan ini adalah dengan pendekatan concurrent engineering tools. Concurrent engineering adalah sebuah pendekatan sistematis pada integrasi, desain serempak (bersamaan) pada produk dan proses yang berhubungan, termasuk manufaktur dan pendukung lainnya. Pendekatan ini bertujuan agar perusahaan sejak awal mempertimbangkan semua elemen dari siklus hidup produk dimulai dari desain konsep hingga pembuatan, termasuk kualitas, biaya, jadwal, dan kebutuhan konsumen. (Chanan S. Syan, 1994). Quality Function Deployment (QFD) merupakan metode yang penting dalam mendukung perencanaan multifungsional dalam concurrent engineering. Permasalahan dan keinginan konsumen diidentifikasi dengan menggunakan metode QFD. QFD bertujuan untuk mendapatkan suatu matriks yang menghubungkan karakteristik teknis produk dan keinginan responden akan produk dan masalah yang dihadapi selama proses pengerjaan produk. QFD dapat digunakan untuk mengurangi waktu siklus pengembangan produk, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan meningkatkan persaingan. Siti Mahfuzah Mohammad (2013) meneliti mengenai desain gelas minuman untuk restoran fast food menggunakan pendekatan concurrent engineering dengan metode Quality Function Deployment (QFD) diperbaiki
Universitas Sumatera Utara
rancangan produk gelas minuman sesuai keinginan konsumen. Hasil perbaikannya antara lain membuat lubang untuk pengaduk, menambah ketebalan gelas, dan memberi tanda batasan maksimum volume air minuman.1 C. C. Tseng (2006) meneliti penggunaan kombinasi dari QFD, Teoriya Resheniya Izobretateskikh Zadatch (TRIZ), dan Design Structure Matrix (DSM). C. C. Tseng memprioritaskan karakteristik teknis yang diperoleh dari QFD dengan menggunakan DSM. Penelitian diaplikasikan pada perancangan produk di industri teknologi informasi. Masalah kontradiksi pada QFD diselesaikan dengan menggunakan TRIZ, kemudian karakteristik teknis yang diperoleh diurutkan dengan partitioning and tearing analysis dalam metode DSM.2
1.2.Rumusan Masalah Pokok permasalahan pada penelitian ini adalah terjadinya proses redesign dalam proses pengembangan produk spring bed 6 feet di PT Ocean Centra Furnindo karena terjadi penyesuaian kembali rancangan akibat dari tidak terintegrasinya departemen dalam perusahaan.
1.3.Tujuan dan Manfaat Tujuan umum dari penelitian tugas akhir ini adalah pendekatan Concurrent Engineering dengan menggunakan metode QFD fase I, TRIZ, QFD fase II, dan Product Architecture Design Structure Matrix (Product Architecture
1
Mahfuzah, Siti. 2012. Improvement of Take Away Water Cup Design by Using Concurrent Engineering Approach. Malaysia: UMP. 2 C.C. Tseng. 2010. Priorization of product design task using QFD, TRIZ and DSM.Taiwan: National Yunlin University of Science & Technology
Universitas Sumatera Utara
DSM) untuk mendapatkan perencanaan desain produk dan aktivitas desain sring bed yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah: 1. Mengidentifikasi atribut rancangan produk spring bed 2. Mengidentifikasi perencanaan proyek desain produk spring bed 3. Menentukan rancangan konseptual produk spring bed Manfaat yang hendak dicapai dalam melakukan penelitian ini adalah: 1. Manfaat bagi mahasiswa Penelitian dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang diperoleh selama kuliah di lapangan kerja dan menambah keterampilan dalam menganalisis dan memecahkan masalah sebelum memasuki dunia kerja khususnya dalam hal perancangan dan pengembangan produk perusahaan sebagai acuan pelaksanaan pendekatan konsep concurrent engineering dengan metode Quality Function Deployment. 2. Manfaat bagi perusahaan Penelitian dapat menjadi masukan bagi perusahaan dalam perancangan dan pengembangan produk seperti mengetahui atribut rancangan produk yang diinginkan konsumen yaitu operator sebagai responden, mengetahui prioritas perbaikan dari rancangan produk dengan bobot prioritas, mengetahui model arsitektur produk spring bed, dan memperoleh alternatif perancangan desain produk spring bed.
Universitas Sumatera Utara
3. Bagi Departemen Teknik Industri USU Penelitian dapat mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri USU.
1.4.
Batasan dan Asumsi Penelitian Batasan dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian dan perbaikan hanya dilakukan untuk proses pembuatan dan desain produk spring bed 6 feet di PT. Ocean Centra Furnindo. 2. Tahapan dalam implementasi Concurrent Engineering dengan menggunakan model pengembangan produk fase project planning sampai fase conceptual design. 3. Pendekatan concurrent engineering sampai perencanaan desain produk yaitu tahapan project planning dan conceptual design. Asumsi dalam penelitian yang digunakan adalah : 1. Kondisi internal perusahaan tidak mengalami perubahan selama penelitian berlangsung. 2. Lingkup pekerjaan pada proses pengembangan produk di perusahaan tidak berubah. 3. Responden tidak dipengaruhi pihak lain dalam pengisian kuisioner. 4. Fasilitas yang digunakan pada proses produksi berada dalam kondisi tidak rusak dan bekerja normal. 5. Dimensi produk yang dibutuhkan pada pendekatan concurrent engineering dapat teridentifikasi berdasarkan penjelasan spesifikasi produk dan proses.
Universitas Sumatera Utara
1.6.
Sistematika Penulisan Tugas Akhir Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas sarjana ini adalah : Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang
mendasari penelitian dilakukan, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian, dan sistematika penulisan tugas sarjana. Bab II Gambaran umum perusahaan, menguraikan tentang sejarah PT Ocean Centra Furnindo, ruang lingkup bidang usaha, stuktur organisasi perusahaan, sistem pengupahan dan fasilitas yang digunakan, proses produksi. Bab III Landasan Teori, berisi teori mengenai perancangan produk, konsep dasar concurrent engineering, quality function deployment (QFD), pemecahan masalah dengan menggunakan TRIZ, design structure matrix (DSM), teknik sampling, penentuan ukuran sample, pembuatan dan penyebaran kuesioner, validitas data, reliabilitas data. Bab IV Metodologi Penelitian, menguraikan tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan lokasi penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, kerangka konseptual, defenisi operasional, identifikasi variabel penelitian, instrumen pengumpulan, populasi, teknik sampling, sumber data, metode pengolahan data, blok diagram prosedur penelitian, pengolahan data, analisis pemecahan masalah sampai kesimpulan dan saran. Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, berisi pengumpulan data-data kuesioner, pengolahan data yaitu validitas dan reliabilitas data, tahapan dalam
Universitas Sumatera Utara
concurrent engineering terdiri dari tahap project planning dengan membangun quality function deployment Fase I (QFD Fase I) dan mengidentifikasi kontradiksi teknik dengan TRIZ serta tahap conceptual design dengan penentuan bobot prioritas menggunakan quality function deployment Fase II (QFD Fase II) dan penentuan multi component relationship dengan product architecture design structure matrix (Product Architecture-DSM). Bab VI Analisis dan Pembahasan Hasil, meliputi analisis pengolahan kuesioner, analisis tahapan dalam concurrent engineering yaitu tahap project planning dan tahap conceptual design melalui analisis pembuatan QFD Fase I (quality function deployment Fase I), analisis TRIZ, analisis pembuatan QFD Fase II (quality function deployment Fase II), analisis product architecture design structure matrix (Product Architecture-DSM), dan pembahasan masing-masing metode. Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari model arsitektur produk spring bed, atribut rancangan produk dari QFD Fase I, kontradiksi teknik dari TRIZ, part kritis dari QFD Fase II, hasil pemecahan masalah, dan saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan.
Universitas Sumatera Utara