BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebijakan Provinsi Jawa Barat dalam tahapan pembangunan di periode 2013 – 2018 adalah penyiapan masyarakat Jawa Barat yang maju dan sejahtera serta Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 78,06 – 78,59 pada tahun 2018, dan untuk pencapaian kebijakan tersebut salah satunya dipengaruhi oleh keberhasilan pembangunan di sektor kesehatan. Pembangunan di sektor kesehatan
selama ini masih berfokus pada
kesehatan jasmani (fisik), sehingga pembangunan kesehatan jiwa (mentalemosional) masih diabaikan dan jauh tertinggal. Akibatnya banyak masyarakat yang secara fisik sehat tetapi mentalemosionalnya rapuh. Mereka yang mental-emosionalnya rapuh akan mudah mengalami gangguan kesehatan jiwa (dari ringan sampai berat) yang akibatnya kualitas hidup dan produktivitasnya
rendah,
seperti hasil
Riskesdas Tahun 2007 bahwa Gangguan Mental Emosional di Jawa Barat adalah 20% dan Gangguan Jiwa berat adalah 2,2 permil. Kondisi demikian akan menghambat pencapaian Indek Pembangunan Manusia (IPM) 78,59 tahun 2018 dan Visi Provinsi Jawa Barat, mengingat perilaku individu mempunyai pengaruh 30 % dan faktor lingkungan mempunyai pengaruh 45% terhadap pencapaian tingkat kesehatan, sementara itu pelayanan kesehatan pengaruhnya hanya 20% dan faktor genetik 5%. Untuk itu Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi senantiasa akan membangun kesehatan masyarakat Jawa Barat melalui pendekatan partisipatif dan integratif serta meningkatkan kompetensinya menjadi pusat rujukan pelayanan kesehatan jiwa yang terjangkau bagi masyarakat Jawa Barat sehingga masyarakat makin peduli terhadap kesehatan jiwa yang pada akhirnya menghasilkan masyarakat yang sehat secara fisik dan sehat mental/jiwa, sehingga setiap individu dapat berperilaku sehat, bersosialisasi positif dan mempunyai aktivitas mandiri serta produktif. Untuk mengoptimalkan Pencapaian Kinerja Kesehatan Jiwa di Jawa Barat maka diperlukan adanya upaya-upaya dengan lintas sektoral antara Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 1
lain Pemerintah Daerah melalui regulasi untuk mendukung penanganan pasien gangguan mental/jiwa, Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kota dalam menggerakan program pelayanan kesehatan jiwa yang terutama bersifat promotif dan preventif disamping kuratif dan rehabilitatif, Dinas Sosial dalam program pra dan pasca penanganan kesehatan jiwa bagi pasien gelandangan psikotik maupun pasien psikotik tanpa keluarga, serta instansi terkait lainnya. Selain fungsi pelayanan Kesehatan Jiwa dan Napza , Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat berfungsi dalam melaksanakan pelayanan pendidikan, pelatihan, dan penelitian dibidang kesehatan jiwa sehingga diperlukan upaya yang komprehensif antara lain melalui pengembangan jejaring dengan institusi pendidikan. Untuk menindak lanjuti hal tersebut perlu dilakukan pembenahan-pembenahan yang sistematis dan terorganisir terhadap fungsi-fungsi manajemen Rumah Sakit diantaranya pembenahan fungsi perencanaan dimulai dengan penyusunan Rencana Strategis
tahun
2013-2018. Rencana Strategis (RENSTRA) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat saat ini merupakan amanat RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 yang mengacu pada permendagri No. 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 No. 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No.4817 serta penyesuaian dengan perubahan RPJMD Provinsi Jawa Barat, oleh karena itu Renstra ini merupakan perencanaan yang spesifik, terukur, dan penyusunannya harus mempertimbangkan
isu-isu
strategis
yang
akan
dihadapi,
analisis
lingkungan eksternal dan internal yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi rumah sakit. 1.2 Landasan Hukum Perundang-undangan yang melatarbelakangi penyusunan Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut :
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 2
1)
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950 tentang Pembentukan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Republik Indonesia tanggal 4 Juli Tahun 1950)
jo.
Undang-Undang
Pemerintahan
Jakarta
Nomor
Raya
20
Tahun
(Lembaran
1950
Negara
tentang Republik
IndonesiTahun 1950 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 15) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4744) dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4010); 2)
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3)
Undang-Undang
Nomor
15
Tahun
2004
tentang
Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 4)
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5)
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5063)
6)
Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5072)
7)
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 3
sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 8)
Undang-Undang
Nomor
33
Tahun
Keuangan antara Pemerintah Pusat
2004
tentang
Perimbangan
dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 9)
Undang-Undang
Nomor
17
Tahun
2007
tentang
Rencana
Pembangunan jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 10) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 11) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 12) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 13) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 14) Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 4
Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816); 15) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 16) Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833); 17) Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan Keuangan
Badan
Layanan
Umum
(BLU)
sebagaimana
telah
disempurnakan melalui PP Nomor 74 tahun 2012. 18) Keputusan Presiden Nomor 40 tahun 2001 tentang Pedoman Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit Daerah 19) Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tentang Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah 20) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 21) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54
Tahun 2010 tentang
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan,
Tatacara
Penyusunan,
Pengendalian,
Dan
Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. 22) Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 tahun 2002 tentang Pedoman Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Daerah 23) Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 61 Tahun 2007, tentang Petunjuk Teknis Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD); 24) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 5
Barat Tahun 2005 - 2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 45); 25) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 9 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 46); 26) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pokok-pokok
Pengelolaan
Keuangan
Daerah
(Lembaran
Daerah
Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 11 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 47); 27) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 Tanggal 10 Desember 2012 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 – 2018, ( Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Seri E Tahun 2013; 28) Peraturan Daerah Propinsi Jawa Barat Nomor 23 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata kerja Rumah Sakit Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat; 29) Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 59 tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat; 30) Keputusan Gubernur Nomor 900 Tahun 2013 tentang Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) pada RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat; 1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud Maksud dari Rencana Strategis Tahun
2013-2018 ini
adalah menyusun rencana selama 5 ( lima ) tahun
yang
berbasis data dan penyesuaian dengan sistematika sesuai dengan permendagri No. 54 tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 6
1.3.2 Tujuan Tujuan disusunnya Rencana Strategis Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 adalah : 1) Mengetahui gambaran umum dan analisa organisasi pada periode sebelumnya. 2) Sebagai pedoman prioritas program kerja dalam lima tahun 3) Sebagai
bahan
Tahunan
(
pedoman
RKT
)
penyusunan
dalam
Rencana
pelaksanaan
Kerja
pengelolaan
pelayanan di Rumah sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat guna pencapaian visi dan misi. 1.4 Sistematika Penulisan Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat, serta susunan garis besar isi dokumen. BAB I
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat, fungsi Renstra RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat, keterkaitan Renstra RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra provinsi / kabupaten / kota, dan dengan Renja Rumah Sakit RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat. 1.2 Landasan Hukum Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, Peraturan Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi, kewenangan RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat, serta pedoman
yang
dijadikan
acuan
dalam
penyusunan
perencanaan dan penganggaran RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat.
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 7
1.3 Maksud dan Tujuan Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat. 1.4 Sistematika Penulisan Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat, serta susunan garis besar isi dokumen. BAB II GAMBARAN PELAYANAN RS. JIWA PROVINSI JAWA BARAT Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat, struktur organisasi RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat, serta uraian tugas dan fungsi RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan tata laksana RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat (proses, prosedur, mekanisme). 2.2 Sumber Daya RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki oleh RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup Sumber Daya Manusia (SDM), Asset / Modal, dan Unit Usaha yang masih operasional. Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 8
2.3 Kinerja Pelayanan RS. JIWA PROVINSI JAWA BARAT Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat berdasarkan sasaran/target Renstra RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan / atau indikator kinerja pelayanan RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat dan/atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah. 2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat, hasil telaahan terhadap RT RW, dan hasil analisis terhadap KLHS yang berimplikasi
sebagai
tantangan
dan
peluang
bagi
pengembangan pelayanan RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat pada lima tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan tentang peluang dan tantangan serta pengembangan layanan RS Jiwa yang dibutuhkan oleh masyarakat saat ini yang berorientasi
terhadap
dipersifikasi
dan
pengembangan
pelayanan kesehatan mental dan Napza. BAB III ISU-ISU STRATEGIS 3.1 Identifikasi Permasalahan Pada
bagian
ini
dikemukakan
permasalahan-
permasalahan pelayanan RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. 3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 9
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat
ataupun
faktor-faktor
pendorong
dari
pelayanan RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat yang mempengaruhi permasalahan pelayanan RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L ataupun Renstra RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat provinsi/kabupaten / kota. 3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong dari pelayanan RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat yang mempengaruhi permasalahan pelayanan RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat ditinjau dari implikasi RT / RW dan KLHS. 3.5 Penentuan Isu-isu Strategis Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat yang mempengaruhi permasalahan pelayanan RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat ditinjau dari: 1. Gambaran pelayanan RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat; 2. Sasaran jangka menengah pada Renstra K/L; 3. Sasaran jangka menengah dari Renstra RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat provinsi / kabupaten / kota; 4. Implikasi RTRW bagi pelayanan RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat; dan 5. Implikasi KLHS bagi pelayanan RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat. Selanjutnya dikemukakan metoda penentuan isu-isu strategis dan hasil penentuan isu-isu strategis tersebut. Dengan demikian, pada bagian ini diperoleh informasi tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani melalui Renstra RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat tahun rencana 2013 2018 Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 10
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi RS. JIWA PROVINSI JAWA BARAT Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan visi dan misi RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat. 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat. 4.3 Strategi dan Kebijakan Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan kebijakan RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat dalam lima tahun mendatang. BAB V
RENCANA
PROGRAM
DAN
KEGIATAN,
KINERJA,
KELOMPOK
SASARAN,
DAN
INDIKATOR PENDANAAN
INDIKATIF Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif. BAB VI INDIKATOR KINERJA RS. JIWA PROVINSI JAWA BARAT YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. BAB VII PENUTUP LAMPIRAN-LAMPIRAN
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 11
BAB II GAMBARAN PELAYANAN RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT
2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat secara administratif bernaung di bawah pengelolaan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sebagai lembaga teknis daerah yang berbentuk Rumah Sakit Khusus milik Pemerintah Daerah merupakan unsur penunjang Pemerintah Daerah, sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata kerja Rumah Sakit Daerah Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 59 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja RS Jiwa Provinsi Jawa Barat, Rumah Sakit Jiwa mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : a.
Tugas Pokok Menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan khusus jiwa paripurna, meliputi preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif serta pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan kesehatan jiwa.
b. Fungsi Dalam
menyelenggarakan
tugas
pokok
Rumah
Sakit
Jiwa
mempunyai fungsi : 1) Penyelenggaran pengaturan, perumusan kebijakan teknis dan pengendalian kesehatan jiwa; 2) Penyelenggaran pelayanan kesehatan jiwa dan penunjang lainnya; 3) Penyelenggaraan rujukan kesehatan jiwa; 4) Penyelenggaraan kegiatan dalam kesehatan jiwa lainnya; 5) Penyelenggaraan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 12
c.
Struktur Organisasi Dalam menyelenggarakan tugas pokok dan fungsinya Rumah Sakit
Jiwa
Provinsi
Jawa
Barat
dilengkapi
dengan
struktur
organisasi yang terdiri atas : 1.
Direktur
2.
Wakil Direktur SDM, Keuangan dan Umum membawahkan : a.
Bagian
Sumber
Daya
Manusia
dan
Perencanaan
membawahkan : 1) Sub. Bagian Kepegawaian dan Pengembangan SDM 2) Sub.Bagian Perencanaan, Pelaporan dan Pemasaran b.
Bagian Keuangan dan Akuntansi membawahkan : 1) Sub. Bagian Perbendaharaan dan Mobilisasi Dana 2) Sub. Bagian Akuntansi dan Verifikasi
c.
Bagian Umum membawahkan 1) Sub. Bagian Tata Usaha 2) Sub.
Bagian
Rumah
tangga,
Perlengkapan
dan
Pemeliharaan 3.
Wakil Direktur Pelayanan a.
Bidang Pelayanan Medik membawahkan 1) Seksi Pengembangan Pelayanan Medik 2) Seksi Pendayagunaan Sarana dan Prasarana Pelayanan Medik
b.
Bidang Pelayanan Keperawatan membawahkan 1) Seksi Pengembangan Pelayanan Keperawatan 2) Seksi Pendayagunaan Sarana dan Prasarana Pelayanan Keperawatan
c.
Bidang Pelayanan Penunjang membawahkan 1) Seksi Pelayanan penunjang Medik dan Non Medik 2) Seksi Peningkatan Mutu Pelayanan dan Kerohanian
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 13
4.
Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari a)
Instalasi Diklit
b) Instalasi Rekam Medik c)
Instalasi Sistem Informasi Manajemen RS (SIM RS)
d) Instalasi Pemasaran e)
Instalasi Pemeliharaan Sarana Prasarana (IPSRS)
f)
Instalasi Kesehatan Lingkungan (Kesling)
g) Instalasi Laundry h) Instalasi Elektromedis i)
Instalasi Rehabilitasi Mental
j)
Instalasi Gawat Darurat
k)
Instalasi Keswamas
l)
Instalasi Rawat Jalan
m) Instalasi Rawat Inap n) Instalasi Rawat Intensif o)
Instalasi Rehabilitasi Medis
p) Instalasi Rehabilitasi Napza q) Instalasi Radiologi r)
Instalasi Laboratorium
s)
Instalasi Gizi
t)
Instalasi Keswara
u) Instalasi Farmasi
Untuk lebih jelasnya mengenai Struktur Organisasi RS Jiwa Provinsi Jawa Barat dapat dilihat pada bagan berikut ini :
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 14
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 15
2.2 Sumber Daya 2.2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Sumber Daya Manusia Untuk menyelenggarakan tugas pokok dan fungsinya, Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dilengkapi sumber daya manusia, yang terdiri atas :
Tabel 2.1 Data Pegawai
DATA PEGAWAI RS JIWA PROVINSI JAWA BARAT BERDASARKAN PROFESI/PENDIDIKAN
NO
PENDIDIKAN/PROFESI
PNS
STATUS KEPEGAWAIAN Tenaga CPNS Paruh TKK PTT JML Waktu
%
Tenaga Medis 1
Psikiater Sub Spesialis Anak dan Remaja
1
0
0
0
0
1
0.20%
2
Psikiater
9
0
7
0
1
17
3.43%
3
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
0
0
1
0
0
1
0.20%
4
Dokter Spesialis Anak
0
0
1
0
0
1
0.20%
5
Dokter Spesialis Patologi Klinik
0
0
0
0
1
1
0.20%
6
Dokter Spesialis Syaraf
0
0
1
0
0
1
0.20%
7
Dokter Spesialis Radiologi
0
0
1
0
0
1
0.20%
8
Dokter Spesialis Anastesi
0
0
1
0
0
1
0.20%
9
Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik
0
0
1
0
0
1
0.20%
10
Dokter Umum
10
0
0
0
4
14
2.83%
11
Dokter Gigi Spesialis Ortodonti
1
0
0
0
0
1
0.20%
12
Dokter Gigi
3
0
0
0
0
3
0.61%
24
0
13
0
6
43
8.69%
1 27 2 108 3 9 4 154
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 27 0 0 0 27
0 0 0 0 0 0 0 0
1 27 2 135 3 9 4 181
0.20% 5.45% 0.40% 27.27% 0.61% 1.82% 0.81% 36.57%
Sub Total
Tenaga Keperawatan 1 2 3 4 5 6 7
S2. Keperawatan S1. Keperawatan D IV Keperawatan D III Keperawatan D III Keperawatan Gigi SPK, SPK-SJ, Pramu Husada/SPRB/SPR/SPKG Sub Total
Tenaga Kefarmasian
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 16
1 2 3
Apoteker AAF/ D III Farmasi SMF Sub Total
5 5 5 15
0 0 0 0
0 0 0 0
0 0 3 3
0 0 0 0
5 5 8 18
1.01% 1.01% 1.62% 3.64%
1 3 5
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
1 3 5
0.20% 0.61% 1.01%
0 2 5 0 16
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 2 5 0 16
0.00% 0.40% 1.01% 0.00% 3.23%
1 1 4 3 9
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
1 1 4 3 9
0.20% 0.20% 0.81% 0.61% 1.82%
1 1 0 4 6 11 6 3 32
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 1 0 4 6 11 6 3 32
0.20% 0.20% 0.00% 0.81% 1.21% 2.22% 1.21% 0.61% 6.46%
2 2 3 1 1 2 1 1 14 2 0 0 1 0 0 2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 1 0 2 3 1 2 0 0 2 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 2 3 1 1 2 2 1 16 5 1 2 1 0 2 2
1.02% 1.02% 1.53% 0.51% 0.51% 1.02% 1.02% 0.51% 8.16% 2.55% 0.51% 1.02% 0.51% 0.00% 1.02% 1.02%
Kesehatan Masyarakat 1 2 3 4 5 6 7
S2. Magister Peksos S1. Kesejahteraan Sosial S1. KesehatanMasyarakat/Penyuluh kesmas D IV Kesejahteraan Sosial D I /SMPS DIII Kesling /AKL SPPH Sub Total
Tenaga Gizi 1 2 3 4
S1 Gizi D4 Gizi D III Gizi / AKZI SPAG (Gizi) Sub Total
Tenaga Keteknisian Medis 1 2 3 4 5 6 7 8
SI Analis Kesehatan S1 Fisika Medik SI Kedokteran Rontgen D III Fisioterapi ATRO / Radiografer D III. Rekam Medik D III Analis Kesehatan D III Teknik Elektronik Medik/ATEM Sub Total
Tenaga Non Kesehatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
S2 Magister Manajemen Rumah Sakit S2 Magister Manajemen Pemasaran S2 Magister Manajemen SDM S2 Administrasi Negara SI Teknik S2 Psikologi S1 Psikologi S1 Ekonomi S1 Administrasi Negara S 1 Komputer S I Ilmu Politik S I Akuntansi S I Pertanian S I Manajemen S I Hukum D 3 Komputer
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 17
17 18 19 20 21 22 23
D 3 Keuangan/Perbankan DI Administrasi DI Akuntansi SMA/SMK/KPA SMP SD SLB Sub Total Tenaga Non Kesehatan Total Tenaga Kesehatan dan Non Kesehatan
2 14 0 97 14 5 0 164
0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0
0 1 1 13 4 2 0 32
0 0 0 0 0 0 0 0
2 15 1 110 18 7 0 196
1.02% 7.65% 0.51% 56.12% 9.18% 3.57% 0.00% 39.60%
414
0
13
62
6
495
100.00%
Grafik 1 Data Pegawai Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Status Kepegawaian
Grafik 2 Data Pegawai Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Berdasarkan Kategori Ketenagaan
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 18
2.2.2 Sumber Daya Sarana dan Prasarana Selain sumberdaya manusia yang dimiliki Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat seperti tersebut di atas, juga dilengkapi dengan fasilitas sarana dan prasarana seperti dibawah ini : a. Tanah dan Bangunan 1) Lokasi di Jl. Kol. Masturi KM 7 Cisarua Kab Bandung Barat Luas Tanah
: 232.890 m2
Luas Bangunan
: 7.536,143 m2
Kapasitas tempat tidur : 203 tempat tidur 2) Lokasi di Jl. L. L. R. E. Martadinata No. 11 Bandung Luas Tanah
: 1.768,16 m2
Luas Bangunan
: 2.294,89 m2
Terdiri dari bangunan 3 lantai 3) Lokasi di Jl. Pasir Impun No. 56 Bandung, Luas Tanah
: 1.000 m2
Luas Bangunan
: 400 m2
b. Tanah Pertanian, Camping Ground c. Alat mobilitas berupa kendaraan roda-2 dan roda-4 d. Peralatan Komputer e. Peralatan perbengkelan f. Peralatan pertanian g. Peralatan kantor dan rumahtangga h. Peralatan studio i. Peralatan penunjang medik kedokteran j. Peralatan laboratorium k. Perpustakaan. l. Sarana olah raga m. Sarana Ibadah 2.2.3 Sumber Daya Pelayanan Kesehatan Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 23 tahun 2008 Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat
dikatagorikan sebagai rumah sakit
khusus jiwa Kelas A dan merupakan Lembaga Tekhnis Daerah yang
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 19
mempunyai tugas pokok upaya
pelayanan
rnenyelenggarakan dan melaksanakan
pengobatan,
pemulihan,
pencegahan,
pelayanan peningkatan kesehatan jiwa masyarakat, serta
dan pusat
rujukan. Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat
juga menyediakan
pelayanan bagi institusi pendidikan kesehatan untuk melakukan penelitian, observasi, magang dan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) tentang kesehatan jiwa. Pelayanan sebagaimana tersebut di atas, dilaksanakan di dua
tempat yaitu di Jalan Kolonel Masturi KM 7
Cisarua Kabupaten Bandung Barat, di Jalan RE Martadinata No. 11 Bandung, dengan Bisnis Model dan Service Model Sebagai Berikut : Model Pelayanan Kesehatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat
Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat
Pelayanan Berbasis RS
Pelayanan Berbasis Komunitas
Promosi Prevensi Deteksi Dini Intervensi Dini
Pelayanan berkelanjutan dan Rehabilitasi
Rawat Jalan
Rawat Jiwa Intensif & Rawat Inap
Rehabilitasi
A. Pelayanan Berbasis Komunitas Ada beberapa nama untuk model pelayanan kesehatan jiwa berbasis masyarakat dipakai di banyak negara di dunia. Sebut saja
wellness oriented care, health focused, shifted outpatients model atau comprehensive collaborative model, pada prinsipnya memiliki karakteristik pelayanan yang sama meliputi prevensi, promosi, deteksi dini, intervensi dini, dan pelayanan berkelanjutan (Malcolm, 2000). Model pelayanan Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 20
yang didasarkan pada spektrum intervensi untuk masalah kesehatan jiwa dan gangguan jiwa yang dikembangkan oleh Mrazek dan Haggerty (1994). 1. Promosi Program promosi kesehatan jiwa adalah jenis pelayanan yang bertujuan
memaksimalkan
kesehatan
jiwa
dan
kesejahteraan
masyarakat dan individu. Hal ini memungkinkan individu dapat beradaptasi dalam lingkungan sosialnya. Kegiatan dalam pelayanan ini merupakan proses untuk mengubah lingkungan (sosial, fisik, ekonomi, pendidikan, dan budaya) dan meningkatkan kemampuan individu dan masyarakat dalam mengatasi permasalahannya melalui sosialisasi, pendidikan, pelatihan, dan dukungan jejaring sosial. Contoh
kegiatannya
adalah
bagaimana
sosialisasi
pentingnya
kesehatan jiwa di sekolah atau tempat kerja. 2. Prevensi Pelayanan yang difokuskan untuk pencegahan dimaksudkan untuk mendeteksi masalah kesehatan jiwa sebelum gangguan jiwa muncul dan berkembang. Tujuan dari program pencegahan ini adalah untuk menurunkan kejadian dan prevalensi masalah kesehatan jiwa dan gangguan jiwa. Kegiatan pencegahan ini dibagi menjadi tiga bagian berdasarkan targetnya: 1. Universal, untuk seluruh masyarakat. 2. Selective, ditargetkan untuk kelompok resiko mengalami masalah kesehatan jiwa. 3. Indicated, diberikan kepada individu yang telah mengalami gejalagejala minimal gangguan jiwa. Dalam program pencegahan perlu diperhatikan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap gangguan jiwa, yaitu faktor resiko dan faktor pelindung. Pencegahan yang efektif melibatkan kemitraan, konsultasi,
dam
dukungan
dalam
keterlibatan
masyarakat
penyelenggaraan
program
untuk
memberikan
pencegahan
yang
multidisplin. Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 21
3. Intervensi Dini Pelayanan intervensi dini diberikan untuk kelompok individu yang telah menunjukkan gejala-gejala awal masalah kesehatan jiwa dan
gangguan
jiwa.Intervensi
yang
diberikan
meliputi
penatalaksanaan dini, identifikasi kasus, dan pengobatan yang sesuai.Untuk individu yang baru saja mengalami episode pertama gangguan jiwa melalui pelayanan ini dapat dicegah dampak yang lebih luas terhadap kualitas hidupnya dikemudian hari. 4. Pelayanan Berkelanjutan Penatalaksanaan masalah kesehatan jiwa bersifat komprehensif dan membutuhkan waktu yang tidak singkat. Fokus dari pelayanan berkelanjutan ini adalah mencegah atau menurunkan relapse atau kekambuhan. Jenis-jenis kegiatan yang diberikan berupa : a) Konsultasi atau talking therapy b) Terapi dengan obat-obatan c) Electroconvulsive therapy (ECT) d) Terapi Pendukung (Psikoterapi khusus)
B. Pelayanan Berbasis Rumah Sakit Jenis pelayanan berbasis rumah sakit dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu rawat jalan dan rawat inap.Pelayanan berbasis rumah sakit di fokuskan di lokasi Rumah Sakit Jiwa Cimahi. 1. Rawat Jalan Pelayanan rawat jalan menyediakan pelayanan kurang dari 24 jam oleh tenaga professional yang terlatih. Jenis pelayanan bervariasi, mulai yang terstruktur misalnya datang setiap hari untuk pelayanan intensif atau setiap 1 minggu sekali dan yang tidak terstruktur. 2. Rawat Jiwa Intensif dan Rawat Inap Pelayanan yang diberikan kepada individu yang mengalami kondisi akut yang membutuhkan monitoring intensif dari tenaga professional Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 22
terlatih, serta pelayanan rawat inap diberikan untuk pasien yang membutuhkan perawatan di rumah sakit agar kondisi pasien dapat dimonitor dan dievaluasi serta mendapatkan pengobatan yang komprehensif. 3. Rehabilitasi Pelayanan yang diberikan kepada individu yang sudah kooperatif untuk mengatasi kendala dan keterbatasan pada seseorang sebagai akibat gangguan jiwa. PRODUK LAYANAN RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT Ruang Lingkup Layanan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat 1. Pelayanan Intramural a. Preventif 1)
Pembinaan Kesehatan Jiwa Masyarakat
2)
Integrasi
3)
Penyuluhan
4)
Simposium
5)
Konseling
6)
Droping Pasien
7) Familly Gathering 8)
Evaluasi Sosial
9)
Pendidikan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit
b. Kuratif 1) Pelayanan Gawat Darurat a) Gawat Darurat Psikiatrik b) Gawat Darurat Fisik (Umum) 2) Pelayanan Rawat Jalan a)
Klinik Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja (Keswara)
b) Klinik Kesehatan Jiwa Dewasa (Keswasa) c)
Klinik Kesehatan Jiwa Lanjut Usia (Keswalansia)
d) Kllinik Konseling/Psikoterapi e)
Klinik Psikologi - Psikometri
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 23
f)
Kllinik Gangguan Mental Organik
g) Klinik Gigi dan Mulut (Gimul) h) Klinik Spesialis lainnya i)
Klinik Umum
j)
Klinik Ketergantungan Obat NAPZA
3) Pelayanan Rawat Inap a)
Rawat Jiwa Intensif (Ruang Akut / Gaduh gelisah)
b) Rawat Tenang, terdiri dari : (1) Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja (Keswara) (2) Kesehatan Jiwa Dewasa (Keswasa) (3) Kesehatan Jiwa Lanjut Usia (Keswalansia) (4) Penanggulangan NAPZA c. Rehabilitatif 1) Konseling 2) Terapi Suportif 3) Terapi Okupasi : - Kreatif - Musik Keputrian - Kesenian - Latihan-Latihan Vokasional : Pembuatan Batako Pertanian Perkayuan Las Besi 4) Pelatihan Keterampilan Sosial 5) Terapi Aktifitas Kelompok d. Penunjang 1) Pelayanan Farmasi (a) Peracikan obat (b) Perencanaan, Pengawasan dan Evaluasi persediaan farmasi (c) Konseling kefarmasian 2) Pelayanan Gizi (a) Perencanaan Menu (b) Penyiapan makan pasien Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 24
(c) Penyiapan makan petugas khusus (d) Konseling Gizi 3) Pelayanan Laboratorium : (a) Kimia Klinik (b) Hematologi (c) Imuno serologi (d) Bakteriologi (e) Urinanalisa (f) Feces rutin (g) Test Narkoba 4) Pelayanan Radiologi: (a) Pemeriksaan Radiologi (b) Pemeriksaan USG 5) Pelayanan Rekam Medis (a) Penerimaan pasien (b) Penyediaan data dan informasi medis untuk kepentingan pelayanan medis, medico legal, pelaporan RS intern dan ekstern (c) Peminjaman dan penyimpanan rekam medis (d) Analisa kelengkapan rekam medis 6) Laundry (a) Pengelolaan kebersihan alat tenun Rumah Sakit (b) Pendistribusian alat tenun Rumah Sakit 7) IPSRS (a) Pemeliharaan Sarana Listrik, Air Telepon (b) Perbaikan Sarana dan Prasarana Gedung 2. Kegiatan Ekstramural a.
Pembinaan Pelayanan Kesehatan Jiwa di Rumah Sakit Umum dan PUSKESMAS
b.
Penyuluhan danKunjungan Kerja
c.
Kerjasama Lintas Sektoral
d.
Pemberian Pelayanan Kepada Masyarakat yang Tidak Mampu
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 25
2.3 Kinerja Pelayanan Untuk mengukur kinerja pelayanan di Rumah Sakit Jiwa sebelumnya ditentukan dulu indikator-indikator kinerja sesuai dengan tupoksi dan targetnya, kinerja pelayanan yang sudah ditentukan dan realisasinya yaitu pada tabel berikut ini : A. Kinerja Kunjungan Kinerja kunjungan dapat diukur pada jumlah kunjungan rawat jalan, rawat inap dan IGD pada periode tahun 2010 - 2013. Jumlah kunjungan tersebut yaitu : Kunjungan Rumah Sakit Jiwa Tahun 2010-2013
Sumber : Sub Bag Pelaporan, Perencanaan dan Pemasaran RS Jiwa Provinsi Jabar
Dari grafik di atas terlihat bahwa kunjungan Rawat
Jalan dan IGD
tahun 2010 – 2013 mengalami peningkatan, Sedangkan untuk kunjungan Rawat Inap mengalami penurunan, hal ini disebabkan adanya pengurangan tempat tidur yang diakibatkan terjadinya bencana alam sehingga sebagian ruang
rawat inap tidak bisa
dimanfaatkan.
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 26
B. Kinerja Efisiensi Pengelolaan Rawat Inap Pengukuran kinerja efisiensi pengelolaan rawat inap di rumah sakit, dengan 4 indikator yaitu : 1. BOR = Bed Occupancy Rate Yaitu tingkat persentase penggunaan tempat tidur dalam periode tertentu 2. LOS =Length Of Stay Yaitu rata-rata lama dirawat seorang pasien 3. BTO =Bed Turn Over Rata- rata tingkat pemakaian dari satu tempat tidur dalam periode tertentu 4. TOI = Turn Over Interval Yaitu jarak kosong atau tidak terpakainya satu tempat tidur sampai terpakai lagi. Kinerja efisiensi dari tiga tahun terakhir (2010 – 2013) yaitu : 1. Bed Occupancy Rate (BOR)
Sumber : Sub Bag Pelaporan, Perencanaan dan Pemasaran RS Jiwa Provinsi Jabar
Dari gambar 2 terlihat bahwa kinerja pelayanan kesehatan jiwa di RS Jiwa Provinsi Jawa Barat ada peningkatan hal ini terlihat Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 27
pada trend kenaikan BOR, dengan capaian BOR pada tahun 2013 mencapai 78,50% dengan adanya peningkatan kinerja pelayanan tersebut merupakan upaya RS Jiwa Provinsi Jawa Barat dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat, Kondisi BOR tersebut masuk dalam Standar Nasional Departemen Kesehatan RI ideal BOR yaitu 60 – 85 % 2. Length Of Stay (LOS)
Sumber : Sub Bag Pelaporan, Perencanaan dan Pemasaran RS Jiwa Provinsi Jabar
Dari gambar
3 di atas nampak adanya kenaikan, hal ini
disebabkan banyaknya pasien gangguan jiwa lanjut usia dan perawatan pasien napza yang memerlukan waktu perawatan yang lebih lama dan disebabkan adanya pasien jiwa dan napza yang sudah mendapatkan ijin pulang dari dokter tetapi tidak kunjung dijemput oleh keluarga. Jika dibandingkan dengan nasional
rata-rata
LOS gangguan jiwa di RS Jiwa Provinsi Jawa Barat
masih masuk kategori ideal.
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 28
3. Bad Turn Over (BTO)
Sumber : Sub Bag Pelaporan, Perencanaan dan Pemasaran RS Jiwa Provinsi Jabar
Dari gambar 4 nampak bahwa tingkat penggunaan tempat tidur masih rendah, hal tersebut disebabkan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat
merupakan
pelayanan
khusus
jiwa
yang
mempunyai
karakterisitik lama penyembuhannya sehingga jarang pasien yang keluar masuk untuk dirawat Inap. 4. Turn Over Interval (TOI)
Sumber : Sub Bag Pelaporan, Perencanaan dan Pemasaran RS Jiwa Provinsi Jabar
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 29
Pada gambar 5 menunjukan bahwa periode tahun 2010 s/d 2013 ada penurunan TOI hal ini menunjukan bahwa jarak kosongnya satu tempat tidur sampai terisi pasien lagi dalam satu tahun terlihat fluktuatif.
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 30
Tabel 2.2
Formulir S-1
Pencapaian Kinerja Pelayanan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 – 2013
NO 1 1
Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi OPD 2 Jumlah pelayanan yang terakreditasi nasional
Target SPM
Target IKK
Target Indikator Lainnya
3 -
4 -
5 -
Target Renstra OPD Tahunke -
Realisasi Capaian Tahun Ke
Rasio Capaian Tahun Ke
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
6 -
7 -
8 12 Pel
9 12 pel.
10 -
11 -
12 -
13 12 Pel.
14 -
15 -
16 -
17 -
18 100%
19 -
20 -
100%
-
-
-
-
100%
-
-
-
-
-
-
-
-
100%
-
-
-
-
80%
-
3
Pelayanan yang bersertifikat Internasional
-
-
-
-
-
-
-
4
Prosentase Kesiapan Pengelolaan Keuangan dengan prinsip PPK BLUD
-
-
-
-
-
-
100%
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 31
5
Prosentase SIM RS berbasi skomputer
-
-
-
25%
30%
40%
70%
80%
-
-
90%
90%
-
-
-
6
Prosentase Ketepatan waktu perencanaan dan pelaporan
-
-
-
80%
85%
90%
95%
100%
-
90%
95%
100%
-
-
100%
7
Prosentase peningkatan pelayanan kesehatan jiwa masyarakat
-
-
-
10 %
10 %
10 %
10 %
10 %
-
95%
44%
11,34%
-
-
950%
Peningkatan Utilitas pelayanan rawat inap
-
-
-
BOR = 60 %
BOR = 65 %
BOR = 70 %
BOR = 77 %
BOR = 79 %
BOR = 60,47 %
BOR = 60,64 %
BOR = 60,64%
BOR = 68,26 %
BOR = 78,50 %
-
87,14
-
-
-
BTO = 20 kali
BTO = 23 kali
BTO = 26 kali
BTO = 29 kali
BTO = 32 kali
BTO =8,18 kali
BTO =7,33 kali
BTO = 7,33 Kali
BTO =6,26 Kali
BTO = 8,53 Kali
-
23,08%
8
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
100%
100%
-
100
100%
-
110,35
-
92,83%
86,87%
-
25,76%
20,86%
-
950,00
Hal. 32
-
-
-
TOI = 15 hari
TOI = 12 hari
TOI = 10 hari
TOI = 7 hari
TOI = 6 hari
10 %
10 %
TOI = 17,64 hari
TOI = 19,61 hari
TOI = 19,61 hari
TOI = 18,51hari
TOI = 9,20 hari
-
-100%
50%
20%
-
0,20%
0,04%
4%
-
-
2,00
21,8%
41,80%
-
9
Prosentase peningkatan pengunjung pasien
-
-
-
10 %
10 %
10 %
10
Prosentase Renovasi Gedung Pelayanan di Jl. Riau 11 Bandung sesuai dengan DED
-
-
-
-
-
90%
-
-
-
-
0%
100%
-
-
0,00
111,11%
-
-
12
Prosentase Peningkatan utilitas pengguna penunjang medis
-
-
-
10%
10%
10%
10%
10%
-
-6,25
-9,36%
-1,38%
-
-
-0,62
-9,36%
-1,38%
-
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 33
13
Bertambahnya lengkapnya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan jiwa sesuai dengan Revisi Master Plan Prosentase Peningkatan Utilitas pengguna sarana prasarana
-
-
-
2% /thn
2% /thn
2% /thn
2% /thn
2% /thn
-
2%
0,02%
2%
-
-
100,00
100%
100%
-
-
-
-
80%
85%
90%
95%
100%
-
90%
90%
90%
-
-
100,00
100%
90%
-
15
Prosentase Terpenuhinya kebutuhan administrasi perkantoran
-
-
-
100%
100%
100%
100%
100%
-
100%
100%
100%
-
-
100,00
100%
100%
-
16
Menurunnya Average Length Of Stay (LOS)
-
-
-
40 hari
35 hari
30 hari
27 hari
25 hari
-
31 hari
33,62
33 Hari
32,73 hari
-
96,67
75,48%
75,48%
-
14
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 34
17
18
19
Prosentase SDM yang mengikuti pendidikan dan pelatihan Bidang kesehatan Prosentase SDM yang mengikuti pendidikan dan pelatihan Bidang Administras dan Manajemen Prosentase pegawai yang mangkir kerja lebih dari 3 hari
-
-
-
15%
20%
25%
25%
25%
-
67.55%
108,80%
57,75%
-
-
270,20
432%
112%
-
-
-
-
25%
25%
25%
25%
25%
-
54,46%
117,87%
58,73 %
-
-
217,84
468%
58,73%
-
-
-
-
10%
5%
3%
2%
1%
-
0,0087
0,0017
0,0016 %
-
-
199,71
199,94%
99,94%
-
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 35
Tabel 2.3 Formulir S-2
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 - 2013 Anggaran Pada Tahun ke -
Reaslisasi Anggaran pada Tahun ke -
Rasio antara Realisasi dan Anggaran Tahun ke -
Rata-rata Pertumbuhan
Uraian 2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
2009
2010
2011
2012
2013
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
9.000.000.000
15.120.000.000
13.519.447.000
9.000.000.000
8.739.109.704
9.134,611,761
11.502.813.324
8.866.184.619
11.054.450.319
35.438.318.288
36.972.206.961
37.167.098.612
38.332.258.207
20.668.763.368
32.028.293.818
34.545.809.282
35.720.454.953
35.887.079.158
16.176.639.000
14.538.821.000
68.590.234.284
34.521.555.723
36.332.258.207
14.001.275.044
12.312.822.514
58.534.337.712
22.457.408.700
30.183.077.033
Belanja Langsung
(3)
22.005.775.008
Belanja Tidak Langsung
(2)
7.500.000.000
Pendapatan
2009
(1)
Anggaran
116 %
101.50%
76,08%
65,58%
122,83%
93,92%
90,38%
93,44%
96,11%
96,12%
86,55%
89,12%
85,34%
69,02%
81,75%
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 36
Realisasi
(18)
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan 2.4.1 Analisis Swot Analisis kondisi ini merupakan analisis lingkungan baik secara intern (kekuatan dan kelemahan) dari RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat maupun analisis lingkungan ekstern (Peluang dan ancaman) yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi dari Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat. Adanya visi Provinsi Jawa Barat 2013 – 2018 yang berbunyi Maju dan Sejahtera Untuk Semua, artinya untuk seluruh masyarakat Jawa Barat yang sehat dan menderita gangguan jiwa, sehingga RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat sebagai perpanjangan tangan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat yang menangani gangguan jiwa mempunyai kesempatan untuk mempunyai pangsa pasar yang luas. Oleh karena hal tersebut diatas memerlukan dukungan anggaran yang cukup dan komitmen dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang kuat untuk menjalankan program penanganan gangguan jiwa. Selain penanganan pelayanan terhadap pelayanan pasien jiwa, RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat dibutuhkan dalam mendidik praktikan yang institusinya bekerjasama dengan RS. Jiwa Provinsi Jawa
Barat,
namun
demikian
stigma
masyarakat
terhadap
kesehatan jiwa masih kuat, sehingga menjadi tantangan untuk RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat dalm menjalani tugas pokok dan fungsinya. 1. Identifikasi A. Analisis Intern ( Kekuatan dan Kelemahan) Identifikasi dari kekuatan dari RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut : 1) Sudah terakreditasi Nasional untuk 12 pelayanan 2) Rencana untuk peningkatan Standar Internasional (ISO 9001:2008) dan OHSAS 14000 3) Memiliki lahan seluas 235.648 m2 4) Sarana dan Prasarana cukup memadai
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 37
5) Komitement Manajemen dalam Good corporate dan Clinical Governance Untuk identifikasi dari kelemahan RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut : 1) Kepatuhan terhadap SOP masih Rendah 2) Utilisasi Peralatan masih Rendah 3) Pengembangan SDM Kes dan Non Kes Kurang Memadai 4) Kurangnya semangat enterpreunership 5) Koordinasi masih rendah B. Analisis Eksternal (Peluang dan ancaman) Berdasarkan peluang dan ancaman tersebut maka pengembangan pelayanan RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat yang dibutuhkan oleh masyaraat saat ini berorientasi terhadap Difersivikasi dan pengembangan pelayanan kesehatan jiwa. Identifikasi Peluang yang terdapat di RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat antara lain : 1) Pangsa Pasar yang Luas 2) Dukungan Anggaran yang kuat 3) Tingginya Komitment Pemda 4) Fleksibilitas PPK-BLUD 5) Koordinasi masih rendah Untuk identifikasi dari ancaman RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat adalah sebagai berikut : 1) Stigma Masyarakat terhadap Kesehatan Mental 2) Maraknya Penanganan Alternatif Pasien Jiwa 3) Rendahnya minat dokter spesialis non jiwa bekerja di RSJ 4) Pelayanan kesehatan jiwa belum menjadi prioritas utama pelayanan bidang kesehatan pemerintah 5) Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan prima
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 38
2. Pembobotan Analisis kekuatan pada pembobotan dapat dilihat pada table berikut : NO
KEKUATAN (S)
BOBOT RATING SCORE
1
Akreditas 12 Pelayanan
0,20
8
1,60
2
Rencana ISO 9001:2008 dan OHSAS
0,05
6
0,30
3
Memiliki lahan seluas 235.648 m2
0,20
10
2,00
4
Sarana dan Prasarana cukup memadai
0,15
4
0,60
0,05
6
0,30
JUMLAH
4,80
5
Komitement
Manajemen dalam Good corporate
dan Clinical Governance
Tabel 2.4 Analisis Kekuatan
Analisis kelemahan pada pembobotan dapat dilihat pada table berikut ini : NO
KELEMAHAN (S)
BOBOT
RATING
SCORE
1
Kepatuhan terhadap SOP masih Rendah
0,13
6
0,78
2
Utilisasi Peralatan masih Rendah
0,04
6
0,24
0,06
6
0,36
3
Pengembangan SDM Kes dan Non Kes Kurang Memadai
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 39
4
Kurangnya semangat enterpreunership
0,10
4
0,40
5
Sebagai RS Jejaring Pendidikan Kesehatan Jiwa
0,02
8
0,16
JUMLAH
1,94
Tabel 2.5 Analisis Kelemahan
Analisis Peluang dapat dilihat pada table berikut : NO
PELUANG (S)
BOBOT
RATING
SCORE
1
Pangsa Pasar yang Luas
0,10
6
0,6
2
Dukungan Anggaran yang kuat
0,20
8
1,6
3
Tingginya Komitment Pemda
0,11
6
0,66
4
Fleksibilitas PPK-BLUD
0,05
4
0,2
5
Sebagai RS Jejaring Pendidikan Kesehatan Jiwa
0,05
4
0,2
JUMLAH
3,26
Tabel 2.6 Analisis Peluang
Ancaman dapat dilihat pada table berikut : NO
1
ANCAMAN (S)
Stigma Masyarakat terhadap Kesehatan Mental
BOBOT
RATING
SCORE
0,02
8
0,16
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 40
2
3
Maraknya Penanganan Alternatif Pasien Jiwa Rendahnya minat dokter spesialis non jiwa bekerja di RSJ
0,04
8
0,24
0,21
8
1,26
0,02
4
0,08
0,20
4
0,08
Pelayanan kesehatan jiwa belum menjadi 4
prioritas utama pelayanan bidang kesehatan pemerintah
5
Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap pelayanan prima JUMLAH
2,54
Tabel 2.7 Analisis Ancaman
3. Pemetaan Dari hasil skoring dapat ditentukan posisi bisnis RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat yaitu sebagai berikut :
Strengths 6 ------5 ------- 4,8 4 -------
CONCERVATIVE
AGGRESSIVE
3 ------2 ------Threats
I -6
I -5
I -4
2,54 I -3
1 ------I -2
3,26
I I -1 1 -1 -------2 -------
DEFENSIVE
RSJ Prov
-3 -------
I 2
I 3
I 4
I 5
Opportunities I 6
1,94
-4 -------
COMPETITIVE
-5 -------6 ------Weakness
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 41
Dari gambar diatas menunjukan bahwa posisi bisnis RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat pada posisi Agresive dikarenakan peluang lebih besar dari ancaman dan kekuatannya lebih besar dari kelemahan. 4. Penentuan Strategi Dari hasil pemetaan posisi bisnis RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat, maka strategi Agressive yaitu sebagai berikut :
Dari gambar diatas maka strategi
Agresive yang harus
dilakukan oleh RS. Jiwa Provinsi Jawa Barat yaitu :
1) Related Diversification adalah salah satu strategi yang harus diterapkan oleh RS Jiwa Provinsi Jawa Barat melalui diversifikasi terkait antara lain melakukan inovasi pelayanan baik untuk layanan spesialistik maupun pelayanan penunjang medik.
2) Market Developement adalah salah satu strategi yang harus diterapkan
oleh
RS
Jiwa
Provinsi
Jawa
Barat
melalui
pengembangan pasar, yaitu perlu adanya strategi dalam rangka pemetaan pasar saat ini serta identifikasi status pasar RS saat ini
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 42
apakah market leader atau market follower Pengembangan ke depan yaitu melalui antisipasi BPJS 1.
3) Product Developement adalah salah satu strategi yang harus diterapkan
oleh
pengembangan
RS produk
Jiwa
Provinsi
pelayanan
Jawa
kesehatan.
Barat Yaitu
melalui upaya
penciptaan pelayanan baru yang diharapkan dapat memenuhi harapan pelanggan. 4) Vertical Integration adalah salah satu strategi yang harus diterapkan oleh RS Jiwa Provinsi Jawa Barat melalui upaya-upaya advocay anggaran, hubungan dengan RS Mitra Rujukan Vertical, optimalisasi sebagai penerima rujukan balik serta
pelayanan
pasca rawat penyakit katastropik.
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 43
BAB III ISU-ISU STRATEGIS
3.1 Identifikasi Permasalahan Permasalahan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat berdasarkan tugas dan fungsi dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan, masih ditemukan rendahnya tingkat kepatuhan SDM terhadap SOP 2. Beberapa peralatan masih didapati tingkat penggunaannya masih rendah 3. Ketidakseimbangan pendidikan dan pelatihan antara unsur fungsional dengan unsur administratif 4. Sebagai
kepala
isntalasi
diharapkan
dapat
menjadi
manajer
enterpreneurship, akan tetapi kondisi di RSJ Provinsi Jawa Barat ditemukan masih rendahnya semangat enterprenuership 5. Hal yang mendasari budaya organisasi di RSJ Provinsi Jawa Barat yaitu masih lemahnya fungsi-fungsi organisasi Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSTERNAL INTERNAL (DILUAR (KEWENANGAN KEWENANGA SKPD) N SKPD)
CAPAIAN/KO NDISI SAAT INI
STANDAR YANG DIGUNAKAN
1 Klasifikasi Rumah Sakit
2 Kelas A
3 Permenkes
Dana
5 Peta Lokasi
6 Masih Terdapat Beberapa Parameter yang Belum Terpenuhi
Perizinan Rumah Sakit
Dalam Proses
Permenkes
SDM
IMB
RS Belum Memiliki Izin Penyelenggaraan
ASPEK KAJIAN
4
PERMASALAHAN PELAYANAN SKPD
Tabel 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 44
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Pemerintah Provinsi Jawa Barat Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan khusus jiwa meliputi prepentif, promotif, kuratif dan rehabilitative serta pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan kesehatan jiwa. Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud diatas, Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat mempunyai fungsi : a) Menyelenggarakan
pengaturan,
perumusan
kebijakan
teknis
dan
pengendalian kesehatan jiwa b) Penyelenggaraan pelayanan kesehatan jiwa dan penunjang lainnya c) Penyelenggaraan rujukan kesehatan jiwa d) Penyelenggaraan kegiatan dalam kesehatan jiwa lainnya e) Penyelenggaraan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Tahun 2013 - 2018 Visi: Jawa Barat Maju dan Sejahtera Untuk Semua Misi dan Program Permasalahan Faktor No KDH dan Wakil KDH Pelayanan Penghambat Pendorong terpilih SKPD (1) (2) (3) (4) (5) 1 Misi 1 : 1) Koordinasi 1) Masih 1) Adanya Mewujudkan Sumber lintas sektor adanya ego komitmen Daya Manusia Jawa belum sektor. dari stake Barat yang produktif dan optimal. 2) Belum holder berdaya saing 2) Belum adanya Rumah Sakit adanya optimalisasi Jiwa Provinsi Program : Pergub dan Jawa Barat. 1) Upaya Kesehatan tentang Tim perhatian 2) Adanya 2) Manajemen Pembina dari stake dukungan Pelayanan Kesehatan Kesehatan holder. dari 3) Peningkatan Sarana Jiwa 3) Masih Pemerintah Prasarana Kesehatan Masyarakat berorientasi Pusat. 4) Sumber Daya (TPKJM). pada 3) Adanya Kesehatan 3) Kebijakan kesehatan Undangpengalokasia fisik. Undang n anggaran 4) Kurangnya Nomor 36 untuk formasi Tahun 2009 program tenaga Tentang
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 45
kesehatan jiwa belum memadai. 4) Terbatasnya tenaga Dokter Spesialis Jiwa.
Spesialis Kedoktrean Jiwa.
Kesehatan. 4) Adanya peningkatan penderita gangguan jiwa yang harus ditangani oleh Dokter spesialis jiwa.
Tabel 3.2 Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan
3.3 Telaahan Renstra Kementerian Kesehatan dan Renstra Provinsi Jawa Barat Faktor-faktor dari pelayanan RS Jiwa Provinsi Jawa Barat yang mempengaruhi permasalahan pelayanan RS Jiwa Provinsi Jawa Barat berdasarkan telaahan Renstra Kementerian Kesehatan dan Renstra Provinsi Jawa Barat diidentifikasi sebagai berikut : 1.
Bahwa Keberadaaan RS Jiwa Provinsi merupakan Implementasi Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam hal pemberian pelayanan kesehatan khususnya pelayanan RS Jiwa ;
2.
Sasaran jangka menengah pada Renstra Kementerian Kesehatan secara eksplisit adalah terkait dengan penatalaksanaan pasien gangguan
jiwa
secara
nasional
melalui
implementasi
kegiatan
pelayanan RS Jiwa; 3.
Sasaran jangka menengah dari Renstra Provinsi Jawa Barat Prosentase
Penduduk
yang
mengalami
gangguan
jiwa
yaitu dan
mendapatkan pelayanan kesehatan dengan target capaian mencapai 80% pada akhir tahun 2018. 4.
Berdasarkan Dokumen RTRW Provinsi Jawa Barat, bahwa keberdaan lokasi RS Jiwa Provinsi Jawa Barat sudah memenuhi persyaratan lokasi serta pengembangannya; dan Implikasi Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yaitu pemenuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang harus dipertahankan dalam upaya pengembangan rumah sakit yaitu tetap mempertahankan rasio bangunan dengan RTH.
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 46
3.4 Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah dan kajian Lingkungan Hidup Strategis Isu-isu strategis yang dihadapai Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat berdasarkan analisis lingkungan internal dan eksternal di atas serta sesuai dengan tupoksi yaitu : 1. Kebijakan
pemerintah
untuk
pengelolaan
Rumah
Sakit
dengan
pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah 2. Kecenderungan meningkatnya Gangguan Jiwa Fenomena meningkatnya gangguan kesehatan jiwa seperti berikut ini : a. Stres psikososial yang dialami masyarakat menimbulkan gangguan mental emosional yang cenderung meningkat. Sebagai contoh kasus bunuh diri, orangtua membunuh anaknya karena berbagai alasan, kenakalan remaja, anak-anak dengan gangguan autistik maupun hiperaktif dan lain-lain; b. Hasil studi Bank Dunia (World Bank) tahun 1995 di beberapa Negara menunjukkan hilangnya hari produktif akibat gangguan jiwa sebesar 8,1%, diikuti oleh penyakit tuberkulosa (7,2%), kanker (5,8%), penyakit jantung (4,4%) dan malaria (2,6%). c.
Hasil Survey SKMRT (Sensus Kesehatan Mental Rumah Tangga) tahun 1995 yang dilakukan terhadap
penduduk di 11 kota di
Indonesia, menunjukkan bahwa prevalensi gangguan kesehatan jiwa masyarakat per 1000 penduduk adalah 185/1000, artinya dari setiap 1000 penduduk 185 orang diantaranya menderita masalah kesehatan jiwa. Prevalensi diatas 100 dari 1000 penduduk dianggap sebagai masalah kesehatan masyarakat yang perlu mendapat perhatian (priority public health problem). d.
Gangguan jiwa termasuk 13 penyebab utama ketidakmampuan hidup secara produktif. Kerugian ekonomi akibat gangguan jiwa di Indonesia mencapai 32 triliun rupiah per tahun. Tahun 2000 dilaporkan 12,3% hari produktif hilang akibat gangguan jiwa dan neurologik, dan diproyeksikan meningkat menjadi 15% pada tahun 2020.
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 47
e.
Dari hasil survey kesehatan jiwa di Jawa Barat yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat, RS.Jiwa Bandung, RS.Jiwa Cimahi dan RS.Dr. Hasan Sadikin didapatkan hasil sebagai berikut : 1) Dari 184 responden yang dilakukan di Kabupaten Sumedang, 63 kasus (32,24%) diketahui mempunyai masalah kesehatan jiwa. Dari 66 responden yang dilakukan di Kabupaten Subang ditemukan 27 kasus ( 40,19 %) memiliki masalah kesehatan jiwa (survey pada bulan Mei 2001) 2) Hasil survey sehari terhadap 59 Puskesmas dari 14 Kabupaten di wilayah Jawa Barat menunjukkan bahwa 38% dari seluruh pengunjung
Puskesmas
mengalami
gangguan
jiwa
dengan
berbagai derajat (ringan sampai berat). 3) Hasil survey pada ibu hamil dan meneteki yang berkunjung ke Puskesmas : dari 120 PKM di 24 Kab/Kota di Jawa Barat, dari 2941 responden didapatkan 27,5% mengalami gangguan kesehatan jiwa 4) Hasil Riskesdas Depkes 2007 : a)
Gangguan mental emosional cenderung lebih tinggi pada kelompok usia lanjut, perempuan, tidak sekolah, tidak bekerja, tinggal di pedesaan dan berasal dari kelompok pengeluaran perkapita rendah
b) Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi dengan angka kejadian (prevalensi) gangguan mental emosional tertinggi (20%) 5) Hasil penelitian di sekolah wilayah Bandung : Jumlah Responden : 5336 orang dari 48 Sekolah (SD SMP SMA di Kota Bandung) Kategori
SD
SMP
SMA
Normal
88 %
50 %
39 %
Borderline
5%
29 %
34 %
Abnormal
7%
21 %
27 %
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 48
3. Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat
adalah satu-satunya RS Jiwa
milik Pemda Jawa Barat 4. Perubahan Gaya Hidup dan “ Ingin Hidup Gaya” 5. Terjadinya bencana alam seperti pada akhir-akhir ini terjadi gempa di daerah Tasikmalaya dan daerah sekitarnya, yang akibatnya dapat berdampak pada psikis. Sehingga diasumsikan akan meningkatkan angka gangguan kesehatan jiwa baik dari yang ringan sampai yang berat. 3.5 Penentuan Isu- Isu Strategis Berdasarkan isu-isu strategis di atas maka Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat menyusun rencana selama lima tahun sebagai respon terhadap isu strategis. Respon ini juga sebagai rencana prioritas pembangunan untuk tahun 2008 – 2013, yaitu sebagai berikut : a. Tahun 2008 Pada tahun 2008 Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat
belum
terbentuk. dan masih terdiri dari dua SKPD yaitu RS Jiwa Bandung dan RS Jiwa Cimahi. Sehingga prioritas pembangunan masih masing-masing sesuai renstranya. b. Tahun 2009 Sehubungan dengan terbitnya perda No 23 Tahun 2008 maka sejak 1 januari 2009 RS Jiwa Bandung dan Cimahi digabung menjadi Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat , dengan prioritas pembangunan sebagai berikut : 1) penerapan perda No. 23 tahun 2008, 2) konsolidasi internal 3) Analisis situasi 4) Pelayanan kesehatan jiwa yg saat ini eksis 5) Menyusun DED untuk pembangunan di Lokasi Bandung c. Tahun 2010 Untuk tahun 2010 diprioritaskan pada : 1) Peningkatan kualitas manajemen dengan merubah pengelolaan keuangan dengan PPK BLUD 2) Merevisi dokumen master plan Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 49
3) Mengembangkan
pelayanan
kesehatan
jiwa
sesuai
dengan
kebutuhan masyarakat termasuk pelayanan kesehatan untuk yang korban bencana. d. Tahun 2011 Tahun 2011 ini diprioritaskan pada implementasi dari revisi masterplan dan pengembangan pelayanan e. Tahun 2012 Tahun 2012 ini diprioritaskan pada implementasi dari pengembangan pelayanan sesuai dengan unggulannya. f. Tahun 2013 Pada tahun 2013 di prioritaskan pada mewujudkan RS Jiwa sebagai
center of excellent dengan meningkatkan kualitas manajemen rumah sakit dan pelayanan sesuai dengan standar akreditasi 16 pelayanan dan persiapan standar internasional melalui ISO.
RESPON TERHADAP ISU STRATEGIS
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 50
Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal) Isu Strategis No
Dinamika Internasional
(1)
1
Dinamika Nasional
(2)
Dinamika Regional/Lokal
(3)
(4)
Pelayanan RS
Penyediaan Sarana
Pemenuhan
Yang Effective
RS Mendukung
Standar
dan Efisien dan
Implementasi BPJS1
Peralatan RS
terstandarisasi
Lain-lain (5)
Jiwa
Tabel 3.3 Identifikasi Isu-Isu Strategis (Lingkungan Eksternal)
Skor Kriteria Penentuan Isu-isu Strategis
No
Kriteria*)
Bobot**)
(1)
(2)
(3)
1 2 3 4 5 6
Memiliki pengaruh yang besar/signifikan terhadap pencapaian sasaran Renstra K/L atau Renstra provinsi/kabupaten/kota Merupakan tugas dan tanggung jawab SKPD Dampak yang ditimbulkannya terhadap publik Memiliki daya ungkit untuk pembangunan daerah Kemungkinan atau kemudahannya untuk ditangani Prioritas janji politik yang perlu diwujudkan Total
20 10 20 10 15 25 100
Tabel 3.4 Skor Kriteria Penentuan Isuisu Strategis
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 51
Nilai Skala Kriteria No
Isu Strategis
(1) (2) 1 Gangguan jiwa termasuk 13 penyebab utama ketidakmampuan hidup secara produktif. Kerugian ekonomi akibat gangguan jiwa di Indonesia mencapai 32 triliun rupiah per tahun. Tahun 2000 dilaporkan 12,3% hari produktif hilang akibat gangguan jiwa dan neurologik, dan diproyeksikan meningkat menjadi 15% pada tahun 2020. 2 Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi dengan angka kejadian (prevalensi) gangguan mental emosional tertinggi (20%). 3 Gangguan mental emosional cenderung lebih tinggi pada kelompok usia lanjut, perempuan, tidak sekolah, tidak bekerja, tinggal di pedesaan dan berasal dari kelompok pengeluaran perkapita rendah. 4 Hasil studi Bank Dunia (World Bank ) tahun 1995 di beberapa Negara menunjukkan hilangnya hari produktif akibat gangguan jiwa sebesar 8,1%, diikuti oleh penyakit tuberkulosa (7,2%), kanker (5,8%), penyakit jantung (4,4%) dan malaria (2,6%). 5 Hasil survey sehari terhadap 59 Puskesmas dari 14 Kabupaten di wilayah Jawa Barat menunjukkan bahwa 38% dari seluruh pengunjung Puskesmas mengalami gangguan jiwa dengan berbagai derajat (ringan sampai berat).
Nilai Skala Kriteria ke1 2 3 4 5 6 (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Total Skor (10)
5
5
5
5
3
3
26
4
5
5
4
3
2
23
3
4
4
3
3
3
20
2
4
4
3
3
3
19
2
4
5
4
3
2
20
Tabel 3.5 Nilai Skala Kriteria
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 52
Rata-Rata Skor Isu-Isu Strategis No.
Isu-Isu Strategis
(3) 26
Rata-Rata skor (4) 5,2
23
4,6
20
4
19
3,8
20
4
Total Skor
(1) (2) 1 Gangguan jiwa termasuk 13 penyebab utama ketidakmampuan hidup secara produktif. Kerugian ekonomi akibat gangguan jiwa di Indonesia mencapai 32 triliun rupiah per tahun. Tahun 2000 dilaporkan 12,3% hari produktif hilang akibat gangguan jiwa dan neurologik, dan diproyeksikan meningkat menjadi 15% pada tahun 2020. 2 Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi dengan angka kejadian (prevalensi) gangguan mental emosional tertinggi (20%). 3 Gangguan mental emosional cenderung lebih tinggi pada kelompok usia lanjut, perempuan, tidak sekolah, tidak bekerja, tinggal di pedesaan dan berasal dari kelompok pengeluaran perkapita rendah. 4 Hasil studi Bank Dunia (World Bank ) tahun 1995 di beberapa Negara menunjukkan hilangnya hari produktif akibat gangguan jiwa sebesar 8,1%, diikuti oleh penyakit tuberkulosa (7,2%), kanker (5,8%), penyakit jantung (4,4%) dan malaria (2,6%). 5 Hasil survey sehari terhadap 59 Puskesmas dari 14 Kabupaten di wilayah Jawa Barat menunjukkan bahwa 38% dari seluruh pengunjung Puskesmas mengalami gangguan jiwa dengan berbagai derajat ( ringan sampai berat). Tabel 3.6 Rata-Rata Skor Isu Strategis
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 53
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 VISI DAN MISI 4.1.1
VISI Menjadi RS Jiwa Unggulan di Jawa Barat Tahun 2018
4.1.2
MISI 1. Mengembangkan pelayanan kesehatan Jiwa Anak dan Remaja, Rehabilitasi Mental dan Rehabilitasi Napza secara komprehensif 2. Meningkatkan
mutu,
keselamatan
kerja
berstandar
internasional 3. Mengembangkan
jejaring
institusi
pendidikan,
penelitian
kesehatan jiwa 4. Meningkatkan profesionalisme berbasis kinerja 4.1.3.
NILAI 1) Kebersamaan 2) Profesionalisme
(Empati,
keterbukaan,
cepat
tanggap,
tanggungjawab) 3) Kejujuran 4) Disiplin 5) Inovasi 4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah RS Jiwa Provinsi Jawa Barat a. Tujuan 1) Terwujudnya Pusat Penanggulangan Kesehatan Jiwa 2) Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Jiwa Yang Berkualitas Berstandar Internasional 3) Terwujudnya Keselamatan Pasien dan Keselamatan Kerja 4) Meningkatnya RS Jiwa Sebagai RS pendidikan kesehatan jiwa 5) Meningkatnya Kinerja Pegawai Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 54
b. Sasaran 1) Meningkatnya pelayanan berbasis community dan recovery 2) Meningkatnya kualitas pelayanan 3) Meningkatnya keselamatan pasien 4) Meningkatnya keselamatan kerja 5) Meningkatnya kerjas sama dengan institusi pendidikan 6) Meningkatnya kualitas pendidikan dan penelitian 7) Meningkatnya kompetensi pegawai 8) Meningkatnya akuntabilitas birokrasi Tabel 4.1
Tujuan, Sasaran dan Indikator Jangka Menengah Pelayanan Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 – 2018 TUJUAN
1
Terwujudnya
SASARAN
TARGET
STRATEGIS
INDIKATOR SASARAN
2014
2015
2016
2017
2018
2
3
4
5
6
7
8
10 %
10 %
10 %
10 %
10 %
80%
70%
60%
50%
40%
Meningkatnya Indek Kepuasan Masyarakat
≥ 75
≥ 75
≥ 80
≥ 80
≥ 80
kualitas
Persentase LOS (Length of Stay)
70%
75 %
80 %
85 %
90%
pelayanan
< 30 hari BOR (Bed Occupancy Rate)
75%
78 %
80%
82%
85%
NDR (Net Death Rate)
0‰
0‰
0‰
0‰
0‰
GDR ( Gross Death Rate)
0‰
0‰
0‰
0‰
0‰
80 %
95 %
100 %
100 %
100 %
70 %
75 %
80 %
90 %
100 %
Meningkatnya Persentase peningkatan cakupan
Pusat
pelayanan
Penanggulangan
berbasis
Kesehatan Jiwa
community
pelayanan Persentase Pasien Relaps
dan recovery Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Jiwa Yang Berkualitas Berstandar Internasional
Persentase pasien dari keluarga tidak mampu yang dapat terlayani Persentase SPM yang mencapai
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 55
target Terwujudnya
Meningkatnya Persentase Insiden keselamatan
Keselamatan
keselamatan
Pasien dan
pasien
Keselamatan Kerja
0%
0%
0%
0%
0%
0
0
0
0
0
45
50
50
50
50
80 %
90 %
100 %
100%
100 %
pasien
Meningkatnya Angka Kecelakaan Kerja keselamatan kerja
Meningkatnya
Meningkatnya Jumlah
MOU
dengan
institusi
RS Jiwa Sebagai
kerjas sama
RS pendidikan
dengan
Jumlah Institusi pendidikan yang
kesehatan jiwa
institusi
melakukan
pendidikan
pendidikan yang masih berlaku diklit
di
RS
Jiwa
Provinsi Jawa Barat dengan MOU yang masih berlaku
Meningkatnya Terakreditasi RS Pendidikan
Lulus Akreditasi sebagai RS Pendidikan
kualitas pendidikan dan penelitian Meningkatnya Kinerja Pegawai
Indeks Kepuasan pelanggan yang
pegawai
pegawai
yang
78
80
82
60%
65%
70%
78%
80 %
B
BB
A
A
AA
75
78
80
82
mengikuti pelatihan minimal 20 jam /tahun
Meningkatnya Nilai SAKIP akuntabilitas
75
melaksanakan diklilt di RS Jiwa
Meningkatnya Persentase kompetensi
70
Indeks Kepuasan Pegawai
birokrasi
70
4.3 Strategi dan Kebijakan a. Strategi
1) Inovasi pada pelayanan unggulan
; merupakan strategi yang
dilaksanakan oleh RS Jiwa Provinsi Jawa Barat dalam rangka
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 56
mewujudkan pelayanan unggulan di pelayanan kesehatan jiwa anak dan remaja, rehabilitasi mental dan rehabilitasi napza
2) Penyusunan modul pelayanan kesehatan jiwa berbasis recovery : merupakan strategi rumah sakit jiwa untuk menerapkan pelayanan kesehatan jiwa dengan metode pelayanan berbasis community dan recovery
3) Diversifikasi pelayanan; merupakan strategi yang dilaksanakan oleh RS Jiwa Provinsi Jawa Barat dalam rangka mendukung peningkatan cakupan pelayanan khususnya yang berkaitan dengan pelayanan keseatan jiwa dan Napza
4) Pelaksanaan Kegiatan Mutu Berkesinambungan ; merupakan strategi yang dilaksanakan oleh RS Jiwa Provinsi Jawa Barat dalam rangka mendukung pelayanan yang berkualitas sesuai dengan standar nasional maupun internasional
5) Meningkatkan Sistem Pelayanan Pendidikan dan Penelitian ; merupakan strategi yang dilaksanakan oleh RS Jiwa Provinsi Jawa Barat dalam rangka mendukung terwujudnya RS Jiwa bukan hanya memberikan pelayanan tetapi juga sebagai institusi pendidikan dan penelitian di bidang kesehan jiwa
6) Peningkatan pelatihan in house training dan eksternal ; merupakan strategi yang dilaksanakan oleh RS Jiwa Provinsi Jawa Barat dalam rangka mendukung mewujudkan SDM yang kompeten di bidangnya, sehingga dengan kompeten dapat meningkatkan kinerja
7) Penerapan pengelolaan keuangan dengan sistem BLUD eksternal ; merupakan strategi yang dilaksanakan oleh RS Jiwa Provinsi Jawa Barat dalam pengelolaan keuangan yang
fleksibel tetapi sesuai
aturan sehingga bisa mendorong pelayanan yang lebih produktif, efisien dan bermutu
8) Pengembangan system akuntabilitas berbasis computer ; merupakan strategi yang dilaksanakan oleh RS Jiwa Provinsi Jawa Barat untuk memudahkan dalam pengukuran dan monitoring kinerja serta dapat di pertanggungjawabkan
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 57
b. Kebijakan 1) Inovasi Focus pada pelayanan Kesehatan jiwa anak dan remaja, Rehabilitasi mental, dan rehabilitasi Napza
2) Penerapan metode community dan recovery pada pelayanan kesehatan jiwa
3) Diversifikasi pelayanan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan jiwa dan Napza
4) Pelayanan Sesuai dengan standar Akreditasi Versi 2012, Standar ISO dan OHSAS
5) Pemenuhan Standar RS Pendidikan 6) Peningkatan Kualitas SDM sesuai dengan Standar Kompetensi dari setiap jabatan/profesi
7) Pengelolaan keuangan yang fleksibel dan terukur sesuai dengan Rencana Biaya Anggaran
8) Focus pada perencanaan, pengkuran kinerja dan monitoring
Tabel. 4.2 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan VISI : Menjadi RS Jiwa Unggulan di Jawa Barat Tahun 2018 MISI I : Melaksanakan dan Mengembangkan Pelayanan Kesehatan Jiwa Komprehensif dengan Unggulan Pelayanan Kesehatan Jiwa Anak Remaja, Rehabilitasi Napza Secara Komprehensif. Tujuan
Sasaran
Strategi
Terwujudnya
Inovasi pada Pusat Meningkatnya pelayanan berbasis pelayanan Penanggulangan community dan unggulan Kesehatan Jiwa recovery Penyusunan modul pelayanan kesehatan jiwa berbasis recovery Diversifikasi pelayanan
Kebijakan Focus pada pelayanan Kesehatan jiwa anak dan remaja, Rehabilitasi mental, dan rehabilitasi Napza) Penerapan metode community dan recovery pada pelayanan kesehatan jiwa Diversifikasi pelayanan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan jiwa dan Napza
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 58
MISI II : Meningkatkan mutu, keselamatan kerja berstandar internasional Tujuan Sasaran Strategi Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Jiwa Berstandar Internasional
Meningkatnya kualitas pelayanan
Terwujudnya Persentase Insiden Keselamatan Pasien keselamatan pasien dan Keselamatan Kerja Angka Kecelakaan Kerja
Kebijakan
Pemenuhan SDM, Sapras, Metode, dan Monitoring sesuai akreditasi
Sesuai dengan standar Akreditasi Versi 2012,
Pemenuhan SDM, Sapras, Metode, dan Monitoring sesuai akreditasi
Sesuai dengan standar Standar ISO
Pemenuhan SDM, Sapras, Metode, dan Monitoring sesuai akreditasi
Sesuai dengan standar OHSAS
MISI III : Mengembangkan jejaring institusi pendidikan, penelitian kesehatan jiwa Tujuan
Sasaran
Meningkatkan Pelayanan Pendidikan dan Penelitian Kesehatan Jiwa
Meningkatnya kerjasa sama dengan institusi pendidikan Meningkatnya kualitas pendidikan dan penelitian
Strategi Meningkatkan Sistem Pelayanan Pendidikan dan Penelitian
Kebijakan Pemenuhan Standar RS Pendidikan
MISI IV : Meningkatkan profesionalisme berbasis kinerja Tujuan
Meningkatnya Kinerja Pegawai
Sasaran
Strategi
Kebijakan
Meningkatnya kompetensi pegawai
Peningkatan pelatihan in house training dan eksternal
Peningkatan Kualitas SDM sesuai dengan Standar Kompetensi dari setiap jabatan/profesi
Meningkatnya akuntabilitas birokrasi
Penerapan pengelolaan keuangan dengan sistem BLUD
Pengelolaan keuangan yang fleksibel dan terukur sesuai dengan Rencana Biaya Anggaran
Pengembangan system akuntabilitas berbasis computer
Focus pada perencanaan, pengkuran kinerja dan monitoring
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 59
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF RENCANA STRATEGIS 2013 – 2018 RS JIWA PROVINSI JAWA BARAT Penyusunan rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif Rencana Strategis 2013-2018 RS Jiwa Provinsi Jawa Barat, berpedoman pada RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018. Rencana program, kegiatan dan indikator kinerja Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat pada tahun 2013 - 2018 seperti pada table lampiran ini :
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 60
Tabel 5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Rencana Strategis 2013 – 2018 RS Jiwa Provinsi Jawa Barat Unit Kerja SKPD Penanggung jawab
Lokasi
19
20
21
RS. Jiwa Prov. Jabar
Kab. Bandung Barat
RS. Jiwa Prov. Jabar
Kab. Bandung Barat
2018
2017
2016
2015
17
18
Peningkatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran
Meningkatnya utilitas penggunaan sarana prasarana RS
100 %
Peningkatan Penyediaan Sarana Prasarana Perkantoran RS Jiwa
Bertambahnya Sarana prsarana RS 100 %
3.500.000.000
16
4.500.000.000
15
100 %
14
100 %
13
3.450.000.000
12
4.450.000.000
11
8
100 %
10
7
100%
9
6
3.300.000.000
Rp
4.300.000.000
Target
100 %
Rp
100 %
Target
3.200.000.000
Rp
4.150.000.000
Target
100 %
Rp
100 %
Target
1.569.358.200
Rp
4.239.500.000
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
Target
100 %
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur
Rp
100 %
5
2014
4
Kondisi Kinerja Pada Akhir Periode Renstra SKPD
Program dan Kegiatan
2.962.829.000
3
Kode
3.758.680.000
2
Indikator Sasaran
2013
1
SASARAN
Data Capaian Pada Tahun Awal Perencanaan
TUJUAN
Indikator Kinerja Program (Outcome) dan Kegiatan (Output)
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 61
Kab. Bandung Barat Kab. Bandung Barat Kab. Bandung Barat
1.500.000.000
RS. Jiwa Prov. Jabar
850.000.000
20 %
RS. Jiwa Prov. Jabar
1.400.000.000
10 %
1.400.000.000
Kab. Bandung Barat RS. Jiwa Prov. Jabar
10 %
800.000.000
20 %
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
RS. Jiwa Prov. Jabar
1.300.000.000
10 %
Tersedianya Dokumen DED GedungGedung Pelayananan RS Jiwa Provinsi Jawa Barat
10 %
Peningkatan Perencanaan Pembangunan Gedung-Gedung Pelayananan RS Jiwa Provinsi Jawa Barat
1.400.000.000
Sumber Daya Kesehatan
700.000.000
Persentase peningkatan cakupan pelayanan
1.200.000.000
20 %
20 %
Meningkatnya Pemanfaatan RSJ Oleh Masyarakat Sebesar 3%
10 %
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Jiwa
10 %
Pelayanan Kesehatan
1.531.387.000
Meningkatnya pelayanan Rehabilitasi Napza
1.400.000.000
Peningkatan Rehabilitasi Napza
600.000.000
Rehabilitasi Sosial
945.000.000
Meningkatnya pelayanan Rehabilitasi pasien Jiwa
20 %
Rehabilitasi Vocasional pasien Jiwa
950.000.000
Rehabilitasi Sosial
100 %
Persentase Pasien Relaps
100 %
Meningkatnya pelayanan berbasis community dan recovery
100 %
Terwujudnya Pusat Penanggulan gan Kesehatan Jiwa
Hal. 62
250.000.000
85 %
800.000.000
1.000.000.000
80 %
1.000.000.000
Kab. Bandung Barat
1.000.000.000
20 %
700.000.000
80 %
Kab. Bandung Barat
600.000.000
10 %
200.000.000
85 %
1.200.000.000
Kab. Bandung Barat
100 %
1.300.000.000
20 %
600.000.000
80 %
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Kab. Bandung Barat
500.000.000
10 %
200.000.000
80 %
1.200.000.000
80 %
RS. Jiwa Prov. Jabar
100 %
1.500.000.000
20 %
600.000.000
100 %
Peningkatan Penyediaan Alat Kesehatan dan Kedokteran
RS. Jiwa Prov. Jabar
450.000.000
10 %
150.000.000
100 %
500.000.000
Sumber Daya Kesehatan
RS. Jiwa Prov. Jabar
100 %
2.000.000.000
100 %
348.600.000
80 %
RS. Jiwa Prov. Jabar
400.000.000
100 %
100.000.000
Peningkatan pemeliharaan alat kesehatan dan alat kedokteran
Kab. Bandung Barat RS. Jiwa Prov. Jabar
100 %
2.000.000.000
Sumber Daya Kesehatan
10 %
80 %
Meningkatnya pemahaman masyarakat tentang kesehatan jiwa dan Napza
80 %
Peningkatan Sosialisasi Penyebarluasan Informasi Kesehatan Jiwa dan Napza Pada Masyarakat
Promosi Kesehatan
10 %
10 %
Meningkatnya derajat kesehatan pasien masyarakat miskin
10 %
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Provinsi Jawa Barat (JPKM)
1.000.000.000
Promosi Kesehatan
500.000.000
Tertanganinya Sistem Sanitasi sesuai standar
100.000.000
Penyelenggaraan Lingkungan Sehat Rumah Sakit Jiwa
3.499.950.000
Pengembangan Lingkungan Sehat
Hal. 63
Kab. Bandung Barat Kab. Bandung Barat
RS. Jiwa Prov. Jabar
Kab. Bandung Barat
RS. Jiwa Prov. Jabar
Kab. Bandung Barat
RS. Jiwa Prov. Jabar
Kab. Bandung Barat
1.500.000.000
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
RS. Jiwa Prov. Jabar
1.500.000.000 -
Membangun Gedung Perawatan Psikogeriatri 100 %
Sumber Daya Kesehatan
100 %
Membangun Gedung Perawatan pasien Jiwa
RS. Jiwa Prov. Jabar
1.900.000.000
Sumber Daya Kesehatan
-
5.483.000.000
100 %
Membangun Gedung Perawatan Anak Remaja
-
100 %
-
Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan
100%
-
100 %
-
Pembangunan Gedung Pelayanan Satu Atap Lanjutan
2.600.000.000
Sumber Daya Kesehatan
4.200.000.000 100 %
Pembangunan Gedung Istalasi Gawat Darurat -
Sumber Daya Kesehatan
Hal. 64
Kab. Bandung Barat
RS. Jiwa Prov. Jabar
Kab. Bandung Barat
RS. Jiwa Prov. Jabar
Kab. Bandung Barat
RS. Jiwa Prov. Jabar
Kab. Bandung Barat
RS. Jiwa Prov. Jabar
Kab. Bandung Barat
100 %
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
RS. Jiwa Prov. Jabar
-
Pembangunan Gedung Perawatan VIP
1.200.000.000
Sumber Daya Kesehatan
1.500.000.000
Membangun Mesjid
100 %
Sumber Daya Kesehatan
50 %
Mengembangan Camping Ground Menjadi Area Outbond
2.000.000.000
Sumber Daya Kesehatan
1.200.000.000
Membangun Gedung Auditorium 100 %
Sumber Daya Kesehatan
100 %
Membangun Gedung Perawatan Gangguan Mental Organik
1.500.000.000
Sumber Daya Kesehatan
Hal. 65
Kab. Bandung Barat Kab. Bandung Barat Kab. Bandung Barat Kab. Bandung Barat Kab. Bandung Barat
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
RS. Jiwa Prov. Jabar
1.500.000.000
100 %
-
200.000.000
20%
80 %
1.000.000.000
Kebutuhan air bersih RS dapat terpenuhi
RS. Jiwa Prov. Jabar
Membangun Instalasi Pengolah Air Bersih
RS. Jiwa Prov. Jabar
Peningkatan Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan
RS. Jiwa Prov. Jabar
Pembangunan Gedung Mess Kesehatan 2 Lantai
RS. Jiwa Prov. Jabar
Sumber Daya Kesehatan
1.750.000.000
Membangun Gedung Perawatan Intensif
100 %
Sumber Daya Kesehatan
4.400.000.000
Membangun Gedung Perawatan Rawat Inap Umum
704.556.000
Sumber Daya Kesehatan
100 %
Peningkatan Perencanaan Pembangunan Area Pelayanan
100 %
Sumber Daya Kesehatan
Hal. 66
6.000.000.000
90 %
1.000.000.000
Kab. Bandung Barat
100 %
850.000.000
Kab. Bandung Barat
5.500.00.000
85 %
Kab. Bandung Barat
100 %
800.000.000
Kab. Bandung Barat
5.500.000.000
85 %
Kab. Bandung Barat
100 %
900.000.000
RS. Jiwa Prov. Jabar
350.000.000
5.000.000.000
100 %
RS. Jiwa Prov. Jabar
100 %
100 %
587.950.000
RS. Jiwa Prov. Jabar
400.000.000
4.591.123.800
RS. Jiwa Prov. Jabar
100 %
1.850.000.000
80 %
RS. Jiwa Prov. Jabar
350.000.000
100 %
Masyarakat
100 %
Kepuasan
pelayanan
Penilaian Akreditasi Rumah Sakit Versi 2012 dan Monitoring ISO dan OHSAS
20 %
kualitas
Manajemen Kesehatan
600.000.000
Indek
3.600.000.000
Meningkatnya
1.850.000.000 -
Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Jiwa Yang Berkualitas Berstandar Internasional
Persentase LOS (Length of Stay)
<
Manajemen Kesehatan
(Bed
Manajemen Kesehatan
30 hari
BOR
Occupancy Rate)
NDR
(Net
Death Rate)
GDR ( Gross Death Rate)
Sumber Daya Kesehatan
Sumber Daya Kesehatan
Melaksanakan Penilaian Standar Pelayanan RS Jiwa Akreditasi 2012
Peningkatkan Mutu Pelayanan Kesehatan Jiwa dan Napza
Peningkatan Penyediaan Obatobatan Psikotropik dan Umum
100 %
Tersedianya obat - obat psikotropik dan umum untuk pasien jiwa, napza dan umum
100 %
Peningkatan Penyediaan Bahan Pelayanan Terapi 80 %
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 67
5.000.000.000
10 %
1.000.000.000
4.450.000.000
100 %
4.500.000.000
100 %
3.450.000.000
100 %
3.500.000.000
Bertambahnya Sarana prsarana RS 100 %
terlayani Meningkatnya
Persentase
keselamatan
Insiden
pasien
keselamatan pasien
Meningkatnya
Angka
keselamatan
Kecelakaan
kerja
Kerja
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Kab. Bandung Barat
950.000.000
90 %
1.300.000.000
100%
3.300.000.000
Peningkatan Penyediaan Sarana Prasarana Perkantoran RS Jiwa
100 %
yang dapat
Kab. Bandung Barat
85 %
5.000.000.000
10 %
4.300.000.000
100 %
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.
10 %
Kab. Bandung Barat
850.000.000
90 %
1.500.000.000
100 %
3.200.000.000
Meningkatnya utilitas penggunaan sarana prasarana RS
tidak mampu
Kab. Bandung Barat
85 %
5.000.000.000
10 %
4.150.000.000
100 %
Peningkatan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Perkantoran
keluarga
Kab. Bandung Barat
800.000.000
90 %
2.000.000.000
100 %
1.569.358.200
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Aparatur
pasien dari
RS. Jiwa Prov. Jabar
80 %
4.500.000.000
100 %
4.239.500.000
Meningkatnya derajat kesehatan pasien masyarakat miskin
RS. Jiwa Prov. Jabar
800.000.000
100 %
2.000.000.000
100 %
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Provinsi Jawa Barat (JPKM)
RS. Jiwa Prov. Jabar
100 %
4.448.400.000
100 %
80 % Persentase
RS. Jiwa Prov. Jabar
300.000.000
10 %
target
90 %
mencapai
Peningkatan Makanan dan Minuman Pasien Jiwa, Napza dan Petugas Khusus
80 %
Sumber Daya Kesehatan
2.962.829.000
yang
3.758.680.000
SPM
3.499.950.000
Persentase
3.400.000.000
80 %
500.000.000
Peningkatan Penyediaan Perlengkapan Pasien
RS. Jiwa Prov. Jabar
Sumber Daya Kesehatan
Hal. 68
Kab. Bandung Barat Kab. Bandung Barat Kab. Bandung Barat Kab. Bandung Barat Kab. Bandung Barat
yang masih
RS. Jiwa Prov. Jabar
2.500.000.000
pendidikan
RS. Jiwa Prov. Jabar
1.300.000.000
100 %
institusi
RS. Jiwa Prov. Jabar
4.500.000.000
30 %
dengan
RS. Jiwa Prov. Jabar
30 %
2.400.000.000
Peningkatan Kualitas SDM RS Jiwa Provinsi Jawa Barat
1.200.000.000
Pengembangan Kompetensi Aparatur
4.500.000.000
Klasifikasi Rumah Sakit Pendidikan 250.000.000
MOU
300.000.000
Jumlah
100 %
Manajemen Kesehatan
Pendidikan
30 %
Akreditasi Rumah Sakit Pendidikan
30 %
RS
Manajemen Kesehatan
RS. Jiwa Prov. Jabar
Terakreditasi
100 %
Meningkatnya kualitas pendidikan dan penelitian
100 %
Meningkat nya RS Jiwa Sebagai RS pendidikan kesehatan jiwa
berlaku Persentase
30 %
3.750.000.000
30 %
4.500.000.000
30 %
500.000.000
30 %
750.000.000
30 %
1.000.000.000
100 %
1.710.000.000
100 %
2.200.000.000
100 %
2.300.000.000
pelatihan
30 %
25 %
mengikuti
1.531.850.000
yang
480.000.000
pegawai
416.180.000 -
Meningkatnya kompetensi pegawai
400.000.000
Meningkatny a Kinerja Pegawai
minimal 20
Nilai SAKIP
-
Meningkatnya akuntabilitas birokrasi
Indeks Kepuasan Pegawai
-
jam /tahun Meningkatnya akuntabilitas birokrasi
Peningkatan Kesejahteraan Sumber Daya Aparatur
Peningkatan Kesejahteraan dan Kemampuan Aparatur
Pelayanan Administrasi Perkantoran.
Penyelenggaraan Administrasi Perkantoran
25 %
Terpenuhinya kebutuhan adminsitrasi perkantoran 100 %
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 69
100 %
150.000.000
100 %
200.000.000
150.000.000
100 %
150.000.000
100 %
150.000.000
Kab. Bandung Barat
150.000.000
100 %
Kab. Bandung Barat
100 %
150.000.000
RS. Jiwa Prov. Jabar
150.000.000
100 %
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
RS. Jiwa Prov. Jabar
100 %
Penatausahaan Keuangan RS
100 %
100.000.000
Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah
Meningkatnya ketepatan waktu perencanaan dan pelaporan RS
100 %
Sistem Perencanaan, Pelaporan dan Evaluasi Kinerja Rumah Sakit
175.000.000
Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Kuangan.
Hal. 70
BAB VI INDIKATOR KINERJA RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI JAWA BARAT YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD TAHUN 2013-2018 PROVINSI JAWA BARAT Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018. Indikator kinerja Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat dapat dilihat pada matrik dibawah ini:
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 71
Tabel 6.1 Indikator Kinerja Rumah Sakit Jiwa Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Tahun 2013-2018 Provinsi Jawa Barat TUJUAN
1
Terwujudnya
SASARAN
TARGET
STRATEGIS
INDIKATOR SASARAN
2014
2015
2016
2017
2018
2
3
4
5
6
7
8
10 %
10 %
10 %
10 %
10 %
80%
70%
60%
50%
40%
Meningkatnya Indek Kepuasan Masyarakat
≥ 75
≥ 75
≥ 80
≥ 80
≥ 80
kualitas
Persentase LOS (Length of Stay) < 30 hari
70%
75 %
80 %
85 %
90%
BOR (Bed Occupancy Rate)
75%
78 %
80%
82%
85%
NDR (Net Death Rate)
0‰
0‰
0‰
0‰
0‰
GDR ( Gross Death Rate)
0‰
0‰
0‰
0‰
0‰
80 %
95 %
100 %
100 %
100 %
Meningkatnya Persentase peningkatan cakupan pelayanan
Pusat
pelayanan
Penanggulangan
berbasis
Kesehatan Jiwa
community
Persentase Pasien Relaps
dan recovery Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Jiwa
pelayanan
Yang Berkualitas Berstandar Internasional
Persentase pasien dari keluarga tidak mampu yang dapat terlayani
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 72
Persentase SPM yang mencapai target
70 %
75 %
80 %
90 %
100 %
Terwujudnya
Meningkatnya Persentase Insiden keselamatan pasien
0%
0%
0%
0%
0%
Keselamatan
keselamatan
Pasien dan
pasien 0
0
0
0
0
45
50
50
50
50
80 %
90 %
100 %
100%
100 %
Keselamatan Kerja
Meningkatnya Angka Kecelakaan Kerja keselamatan kerja
Meningkatnya
Meningkatnya Jumlah MOU dengan institusi pendidikan yang masih
RS Jiwa Sebagai
kerjas sama
berlaku
RS pendidikan
dengan
Jumlah Institusi pendidikan yang melakukan diklit di RS
kesehatan jiwa
institusi
Jiwa Provinsi Jawa Barat dengan MOU yang masih berlaku
pendidikan Meningkatnya Terakreditasi RS Pendidikan
Lulus Akredit asi sebagai RS Pendidi kan
kualitas pendidikan dan penelitian Indeks Kepuasan pelanggan yang melaksanakan diklilt di
70
75
78
80
82
60%
65%
70%
78%
80 %
RS Jiwa Meningkatnya Kinerja Pegawai
Meningkatnya Persentase pegawai yang mengikuti pelatihan minimal 20 kompetensi
jam /tahun
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 73
pegawai Meningkatnya Nilai SAKIP akuntabilitas birokrasi
B
Indeks Kepuasan Pegawai
70
BB
A
A
AA
75
78
80
82
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 74
BAB VII PENUTUP
Rencana Strategis untuk periode 2013 - 2018 di RS Jiwa Provinsi Jawa Barat, lebih dititik beratkan pada : 1. Pengembangan pelayanan kesehatan jiwa yang berbasis pada pelayanan kesehatan di rumah sakit (kuratif dan rehabilitatif) maupun pelayanan kesehatan berbasis kesehatan komunitas (preventif dan promotif) sebagai pelaksanaan dari strategi product developement melalui penanggulangan gangguan jiwa non psikotik, gangguan mental organik, psikogeriatri, psikiatri komunitas, rehabilitasi mental dan NAPZA sebagai
center of excellent
pelayanan kesehatan Jiwa di Provinsi Jawa Barat. 2. Peningkatan mutu pelayanan yang berkesinambungan 3. Peningkatan sarana dan prasana pelayanan yang lebih nyaman dan reprensentatif. 4. Peningkatan profesionalisme dan Kompetensi SDM. 5. Pengembangan Pusat pendidikan dan penelitian Kesehatan Jiwa. 6. Peningkatan efisiensi, produktifitas dan kualitas pelayanan melalui perubahan status menjadi RS Jiwa dengan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD). Untuk dapat mengimplementasikan rencana strategis tersebut, maka akan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Sosialisi dan membangun komitmen untuk renstra 2013-2018 keseluruh unit kerja di RS Jiwa Provinsi Jawa Barat. 2. Menyusun rencana kerja tahunan berdasarkan renstra tersebut. 3. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana kerja tahunan yang disusun dan disepakati. 4. Meningkatkan koordinasi baik secara intern (diantara unit kerja) maupun secara ekstern (dengan OPD lain yang terkait )
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 75
5. Melaksanakan good corporate governance dan good clinical governance 6. Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi terhadap semua kegiatan secara berkesinambungan
Rencana Strategis (Renstra) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jawa Barat Tahun 2013 - 2018
Hal. 76