BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan yang dilakukan pada seseorang dapat menciptakan kepribadian yang dapat dibina, ditingkatkan harkat dan martabat dan nilai-nilai kemanusiaannya. Pendidikan memiliki standar yang harus dicapai demi tercapainya tujuan, disebutkan dalam tujuan nasional yang tercantum pada Peraturan Pemerintah (PP) No. 19 Tahun 2005 Bab II Pasal 4 Tentang Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat”. Keberhasilan pendidikan merupakan tanggung jawab bersama, antara keluarga (orang tua), anggota masyarakat, dan pemerintah untuk berkerjasama demi tercapainya keberhasilan pendidikan. Perguruan tinggi merupakan salah satu lembaga yang mampu mempersiapkan lulusan yang berkualitas dan kompeten. Perguruan tinggi memiliki kewajiban untuk memberikan pelayanan pendidikan sesuai dengan minat dan kemamapuan mahasiswa, selain itu diharapkan dapat memberikan konstribusi dalam penerapan ilmu pengetahuan dan peningkatan mutu pendidikan. Kualitas
pada perguruan tinggi harus
diperhatikan secara khusus agar tujuan tercapai secara bersama, karena pendidikan dilaksanakan melalui beberapa tahapan yang terarah dan terstruktur.
Pelaksanaan pendidikan di perguruan tinggi akan menghasilkan perubahan dan kecakapan dalam setiap mahasiswa. Perubahan-perubahan itu berwujud pengetahuan atau pengalaman baru yang diperoleh dari usaha mahasiswa dalam belajar. Untuk mengetahui efektivitas dan kemampuan dapat dilihat dari prestasi belajar mahasiswa. Pada tingkat perguruan tinggi penilaian prestasi belajar mahasiswa dinyatakan dengan menggunakan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) dijadikan sebagai tolak ukur tingkat pemahaman, penguasaan teori atau pengetahuan materi kuliah selama satu semester. Berhasil dan tidaknya seseorang dalam belajar ditentukan oleh beberapa faktor. Menurut Slameto (2010:54) terdapat dua faktor yang mempengaruhi prestasi belajar seseorang yaitu faktor intern dan faktor ekstren. Faktor intern merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu meliputi faktor jasmani (kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologi (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan dan emosi) dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor ekstren merupakan faktor yang ada diluar individu meliputi faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. Misalnnya faktor orang tua mendidik anak, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, model mengajar, sarana dan prasarana. Maka faktor-faktor itu perlu diperhatikan karena berkaitan dengan proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi belajar mahasiswa, dengan demikian motivasi belajar perlu dikembangkan agar mahasiswa lebih giat dan teratur dalam belajar. Menurut Dimyati dan Mudjiono (dalam jurnal Sri Rejeki, 2012) ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu kebutuhan, dorongan dan tujuan.
Kebutuhan muncul ketika terjadi ketidakseimbangan antara apa yang dimiliki dan diharapkan. Mahasiswa berharap memperoleh nilai yang tinggi pada setiap mata kuliah yang diambil, oleh karena itu mahasiswa perlu merubah cara belajarnya, misal dengan belajar yang teratur setiap akhir perkuliahan, sore dan malam hari materi yang telah didapatkan dipelajari lagi. Mahasiswa terdorong memanfaatkan fasilitas yang ada untuk membantu mengerjakan tugas-tugas perkuliahan. Dorongan dianggap sebagai kekuatan untuk memenuhi harapan dan tujuan. Tujuan yang ingin dicapai mahasiswa adalah memperoleh nilai yang tinggi disetiap mata kuliah yang diambil. Mahasiswa berharap dapat menyelesaikan studi dan memperoleh pekerjaan yang baik, sehingga mahasiswa lebih bersemangat belajar untuk mencapai tujuannya. Menurut Oemar Hamalik (2009:162) motivasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik timbul sebagai akibat dari dalam individu sendiri, tanpa paksaan dorongan dari orang lain. Misal mahasiswa akan termotivasi untuk mengerjakan tugastugas kuliah, meningkatkan kedisiplinan dalam belajar, menambah wawasan dan mengembangkan pengetahuan yang telah didapat. Mahasiswa yang telah menyadari bahwa belajar itu penting maka dengan sendirinya akan lebih giat belajar. Sedangkan motivasi ekstrinsik timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu adanya ajakan, suruhan atau paksaan dari orang lain. Misalnya mahasiswa belajar karena tahu besok akan diadakan tes, mengerjakan tugas kelompok, ajakan dari teman membuat seseorang tidak enak menolak untuk mengerjakan tugas bersama karena ini menyangkut pada suatu kelompok.
Motivasi belajar merupakan keadaan pribadi diri individu yang mendorong, mengarahkan dan menggerakkan untuk selalu belajar agar mencapai tujuan yang dikehendaki. Menurut Sewel dan Hauser dalam Purwanto (2004:42) mengemukakan bahwa kemampuan ekonomi keluarga akan memberikan pengaruh baik langsung maupun tidak langsung pada pendidikan dan pekerjaan atau jabatan serta mempertimbangkan hasil yang dicapai pada pendidikan dan pekerjaan. Sedangkan John W. Santrock dalam Sulistiyorini (2009:194) status sosial ekonomi merupakan kategorisasi orang-orang menurut karakteristik ekonomi, pendidikan, dan pekerjaan mereka. Keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama yang memiliki pengaruh terhadap perkembangan sikap dan kepribadian anak. Keluarga bertanggung jawab menyediakan dana untuk kebutuhan pendidikan anak. Keadaan sosial ekonomi keluarga yang berkecukupan akan mampu memenuhi semua kebutuhan primer, sekunder dan tersier yang didalamnya termasuk kebutuhan akan pendidikan bagi mahasiswa. Sebaliknya bagi orang tua mahasiswa yang keadaan sosial ekonominya rendah akan kesulitan untuk membeli apa yan diperlukan, misalnya untuk biaya kuliah. Apabila kebutuhanya tidak terpenuhi maka akan menghambat proses perkuliahan mahasiswa. Perguruan tinggi sebagai salah satu pilar utama sistem pendidikan, mempunyai peran yang amat besar dalam menghasilkan lulusan-lulusan yang berkualitas dalam UU Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 Bab VI Pasal
20
:
2,
menyatakan
bahwa
perguruan
tinggi
berkewajiban
menyelenggarakan
pendidikan,
penelitian,
dan
pengabdian
kepada
masyarakat. Universitas Kristen Satya Wacana lembaga perguruan tinggi yang menciptakan lulusan yang berkualitas dan kompeten dalam setiap bidang yang diambil oleh mahasiswa. Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi merupakan salah satu fakultas yang ada di UKSW Salatiga yang dapat mencetak guru ekonomi bisnis, selain itu dapat mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam bidang bisnis. Saai ini Progam Studi Pendidikan Ekonomi membuka mata kulaih kosentrasi yang dikembangkan sesuai kebutuhan para lulusan untuk memasuki dunia kerja yaitu: Akuntasi dan Keuangan, Administrasi Perkantoran, Pemasaran, Ekonomi Koperasi, dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Adanya kosentrasi tersebut diharapkan mahasiswa memilih sesuai keahlianya yang dimiliki, sehingga pada saat mahasiswa sudah lulus dapat menerapkan ilmunya didunai kerja yang akan memberikan dampak pada jenis pekerjaan yang sesuai dengan kosentrasi dan juga pendapatanya. Ada beberapa pola pemasalahan yang yang berkaitan dengan prestasi belajar. Pendidikan Ekonomi merupakan salah satu Program Studi yang ada di FKIP UKSW Salatiga ada beberapa persoalan yang mengganggu prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Ekonomi salah satunya motivasi belajar dan status sosial orang tua Mahasiswa selalu berharap untuk memperoleh nilai yang bagus pada mata kuliah yang diambil. Mahasiswa perlu motivasi belajar dari berbagai pihak baik orang tua maupun dosen, untuk memberikan dorongan agar lebih bersemangat belajar. Program Studi Pendidikan Ekonomi menampung
mahasiswa-mahasiswa dari berbagai macam orang tua yang berbeda, sehingga status sosial orang tua berpengaruh pada keberhasilan pendidikan. Berdasarkan
pengamatan
awal
penulis
ditemukan
gejala-gejala
problematis sebagai berikut: 1. Beberapa mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2012 sampai 2015 FKIP UKSW prestasi belajarnya kurang, walau terlihat kemampuan untuk belajar ada. 2. Beberapa mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2012 sampai 2015 FKIP UKSW memiliki prestasi belajar yang baik, terlihat status sosial orang tua tidak mendukung. Sebaliknya mahasiswa yang memiliki prestasi belajar kurang, terlihat status sosial orang tua mendukung 3. Beberapa mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2012 sampai 2015 FKIP UKSW motivasi belajarnya kurang, terlihat adanya kecenderungan belajar pada saat ada tugas maupun akan diadakan tes. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka masalah penelitian sebagai berikut: 1. Apakah ada hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2012 sampai 2015 FKIP UKSW Salatiga?
2. Apakah ada hubungan status sosial orang tua dengan prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2012 sampai 2015 FKIP UKSW Salatiga? 3. Apakah ada hubungan motivasi belajar dan status sosial orang tua dengan prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2012 sampai 2015 FKIP UKSW Salatiga? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai antara lain: 1. Untuk menganalisis hubungan motivasi belajar dengan prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2012 sampai 2015 FKIP UKSW Salatiga? 2. Untuk menganalisis hubungan status sosial orang tua dengan prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2012 sampai 2015 FKIP UKSW Salatiga? 3. Untuk menganalisis besar hubungan motivasi belajar dan status sosial orang tua dengan prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Ekonomi angkatan 2012 sampai 2015 FKIP UKSW Salatiga? 1.4 Signifikansi Penelitian 1. Signifinkasi Teoritis Melalui penelitian ini diharapakan mampu mendukung pendapat menurut Ngalim Purwanto (2002:5) “Prestasi belajar adalah hasil yang menunjukan sampai dimana tingkat kemampuan dan keberhasilan
siswa dalam mencapai tujuan-tujuan belajar”. Berdasarkan pengertian yang dikemukakan Ngalim Purwanto prestasi belajar merupakan seberapa jauh kemampuan belajar yang telah ditempuh selama proses belajar mengajar didalam suatu lembaga formal baik sekolah maupun perguruan tinggi. 2. Signifinkasi Praktis
Bagi pihak lain sebagai bahan refrensi khususnya untuk penulisan karya dengan topik yang sama dan hasil penelitian diharapkan menjadi sumbangan pemikiran untuk penelitian yang lebih mendalam terutama untuk meningkatkan prestasi belajar.
Bagi Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP-UKSW Salatiga Penelitian ini dapat memberikan informasi kepada mahasiswa agar termotivasi untuk lebih rajin dalam belajar dan memanfaatkan sarana dan prasarana secara maksimal baik yang telah diberikan orang tua maupun yang ada dikampus sehingga akan tercapai prestasi belajar yang baik.